batuan sedimen yang terbentuk dari hasil reaksi kimia atau bisa juga dari kegiatan organisme
TRANSCRIPT
7/24/2019 Batuan Sedimen Yang Terbentuk Dari Hasil Reaksi Kimia Atau Bisa Juga Dari Kegiatan Organisme
http://slidepdf.com/reader/full/batuan-sedimen-yang-terbentuk-dari-hasil-reaksi-kimia-atau-bisa-juga-dari-kegiatan 1/4
Batuan sedimen yang terbentuk dari hasil reaksi kimia atau bisa juga dari kegiatan organisme.
Reaksi kimia yang dimaksud adalah kristalisasi langsung atau reaksi organik (Pettjohn, 1975).
Menurut R.P. Koesoemadinata, 1981 batuan sedimen dibedakan menjadi enam golongan yaitu
:
- Golongan Detritus Kasar
Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis. Termasuk dalam golongan ini
antara lain adalah breksi, konglomerat dan batupasir. Lingkungan tempat pengendapan batuan
ini di lingkungan sungai dan danau atau laut.
- Golongan Detritus Halus
Batuan yang termasuk kedalam golongan ini diendapkan di lingkungan laut dangkal
sampai laut dalam. Yang termasuk ked ala golongan ini adalah batu lanau, serpih, batu
lempung dan Nepal.
- Golongan Karbonat
Batuan ini umum sekali terbentuk dari kumpulan cangkang moluska, algae dan
foraminifera. Atau oleh proses pengendapan yang merupakan rombakan dari batuan yang
terbentuk lebih dahulu dan di endpkan disuatu tempat. Proses pertama biasa terjadi di
lingkungan laut litoras sampai neritik, sedangkan proses kedua di endapkan pada lingkungan
laut neritik sampai bahtial. Jenis batuan karbonat ini banyak sekali macamnya tergantung pada
material penyusunnya.
- Golongan Silika
Proses terbentuknya batuan ini adalah gabungan antara pross organik dan kimiawi
untuk lebih menyempurnakannya. Termasuk golongan ini rijang (chert), radiolarian dan tanah
diatom. Batuan golongan ini tersebarnya hanya sedikit dan terbatas sekali.
- Golongan Evaporit
Proses terjadinya batuan sedimen ini harus ada air yang memiliki larutan kimia yang
cukup pekat. Pada umumnya batuan ini terbentuk di lingkungan danau atau laut yang tertutup,
sehingga sangat memungkinkan terjadi pengayaan unsure-unsur tertentu. Dan faktor yang
penting juga adalah tingginya penguapan maka akan terbentuk suatu endapan dari larutan
tersebut. Batuan-batuan yang termasuk kedalam batuan ini adalah gip, anhidrit, batu garam.
- Golongan Batubara
Batuan sedimen ini terbentuk dari unsur-unsur organik yaitu dari tumbuh-tumbuhan.
Dimana sewaktu tumbuhan tersebut mati dengan cepat tertimbun oleh suatu lapisan yang tebsl
di atasnya sehingga tidak akan memungkinkan terjadinya pelapukan. Lingkungan terbentuknya
7/24/2019 Batuan Sedimen Yang Terbentuk Dari Hasil Reaksi Kimia Atau Bisa Juga Dari Kegiatan Organisme
http://slidepdf.com/reader/full/batuan-sedimen-yang-terbentuk-dari-hasil-reaksi-kimia-atau-bisa-juga-dari-kegiatan 2/4
batubara adalah khusus sekali, ia harus memiliki banyak sekali tumbuhan sehingga kalau
timbunan itu mati tertumpuk menjadi satu di tempat tersebut.
Maceral merupakan suatu hal atau pembahasan yang tak terpisahkan dengan batubara.
Maceral merupakan suatu material yang terdapat didalam batubara yang hanya terlihat dengan
menggunakan mikroskop. Maceral dari batubara terbagi ats tiga golongan grup maceral, yaitu
Vitrinite, Liptinite, dan Inertinite. Liptinit tidak berasal dari materi yang dapat terhumifikasikan
melainkan berasal dari sisa tumbuhan atau dari dari jenis tanaman tingkat rendah seperti spora,
ganggang (algae), kutikula, getah tanaman (resin) dan serbuk sari (pollen). Berdasarkan
morfologi dan bahan asalnya, kelompok liptinite dapat dibedakan menjadi sporinite (spora dan
butiran pollen), cutinite (kutikula), resinite (resin/damar), exudatinite (maseral sekunder yang
berasal dari getah maseral liptinite lainnya yang keluar pada proses pembatubaraan), suberinite
(kulit kayu/serat gabus), fluorinite (degradasi dari resinite), liptodetrinite (detritus dari maseral
liptinite lainnya), alginite (ganggang) dan bituminite (degradasi material algae).
Pembentukan batubara dimulai sejak Carboniferous Period (Periode Pembentukan Karbon atau
Batu Bara) dikenal sebagai zaman batu bara pertama yang berlangsung antara 360 juta sampai
290 juta tahun yang lalu. Periode ini adalah masa pembentukan batubara yang paling produktif
dimana hampir seluruh deposit batubara (black coal) yang ekonomis di belahan bumi bagian
utara terbentuk Pada Zaman Permian, kira-kira 270 jtl, juga terbentuk endapan-endapan
batubara yang ekonomis di belahan bumi bagian selatan, seperti Australia, dan berlangsung
terus hingga ke Zaman Tersier (70 – 13 jtl) di pelbagai belahan bumi lain.Di Indonesia, endapan
batubara yang bernilai terdapat di cekungan Tersier, yang terletak di bagian barat Paparan
Sunda (termasuk Pulau Sumatera dan Kalimantan), pada umumnya endapan batubara
ekonomis tersebut dapat dikelompokkan sebagai batubara berumur Eosen atau sekitar Tersier
Bawah, kira-kira 45 juta tahun yang lalu dan Miosen atau sekitar Tersier Atas, kira-kira 20 juta
tahun yang lalu menurut Skala waktu geologi. Batubara ini terbentuk dari endapan gambut pada
iklim purba sekitar khatulistiwa yang mirip dengan kondisi kini. Beberapa diantaranya tergolong
kubah gambut yang terbentuk di atas muka air tanah rata-rata pada iklim basah sepanjang
tahun. Dengan kata lain, kubah gambut ini terbentuk pada kondisi dimana mineral-mineral
anorganik yang terbawa air dapat masuk ke dalam sistem dan membentuk lapisan batubara
yang berkadar abu dan sulfur rendah dan menebal secara lokal. Hal ini sangat umum dijumpai
pada batubara Miosen. Sebaliknya, endapan batubara Eosen umumnya lebih tipis, berkadar
abu dan sulfur tinggi. Kedua umur endapan batubara ini terbentuk pada lingkungan lakustrin,
7/24/2019 Batuan Sedimen Yang Terbentuk Dari Hasil Reaksi Kimia Atau Bisa Juga Dari Kegiatan Organisme
http://slidepdf.com/reader/full/batuan-sedimen-yang-terbentuk-dari-hasil-reaksi-kimia-atau-bisa-juga-dari-kegiatan 3/4
dataran pantai atau delta, mirip dengan daerah pembentukan gambut yang terjadi saat ini di
daerah timur Sumatera dan sebagian besar Kalimantan. Batubara tidak hanya disusun oleh
materi organik tetapi ada juga materi anorganik yang menjadi bagian dari batubara tetapi ada
juga materi anorganik yang menjadi bagian dari batubara yang dikenal dengan istilah maseral.
Maseral merupakan bagian terkecil dari batubara yang bisa teramati dengan mikroskop.
Maseral dikelompokan berdasarkan tumbuhan atau bagian tumbuhan penyusunnya menjadi
tiga grup yaitu Vitrinitit (ialah hasil dari proses pembatubaraan materi humic yang berasal dari
selulosa (C6H10O5) dan lignin dinding sel tumbuhan yang mengandung serat kayu (woody
tissues) seperti batang, akar, daun, dan akar), Liptinite (Liptinit tidak berasal dari materi yang
dapat terhumifikasikan melainkan berasal dari sisa tumbuhan atau dari dari jenis tanaman
tingkat rendah seperti spora, ganggang (algae), kutikula, getah tanaman (resin) dan serbuk sari
(pollen) ) dan Inertinite (b erasal dari tumbuhan yang sudah terbakar dan sebagian lagi berasal
dari hasil proses oksidasi maseral lainnya atau proses decarboxylation yang disebabkan oleh
jamur dan bakteri). Dalam Pembahasan kali ini akan lebih terfokus pada grup maseral Liptinite
yang terdiri dari beberapa jenis maseral yang berasal dari tumbuhan tingkat rendah.
PEMBAHASAN
Liptinit tidak berasal dari materi yang dapat terhumifikasikan melainkan berasal dari sisa
tumbuhan atau dari dari jenis tanaman tingkat rendah seperti spora, ganggang (algae), kutikula,
getah tanaman (resin) dan serbuk sari (pollen). Berdasarkan morfologi dan bahan asalnya,
kelompok liptinite dapat dibedakan menjadi sporinite (spora dan butiran pollen), cutinite
(kutikula), resinite (resin/damar), exudatinite (maseral sekunder yang berasal dari getah
maseral liptinite lainnya yang keluar pada proses pembatubaraan), suberinite (kulit kayu/serat
gabus), fluorinite (degradasi dari resinite), liptodetrinite (detritus dari maseral liptinite lainnya),
alginite (ganggang) dan bituminite (degradasi material algae). Relatif kaya dengan ikatan alifatik
sehingga kaya akan hidrogen atau bisa juga sekunder, dimana terjadi selama proses
pembatubaraan dari bitumen.
Sifat optis: reflektivitas rendah dan fluoresense tinggi, dari liptinit mulai gambut dan batubara
pada rank rendah sampai pada batubara sub bituminus relatif stabil (Taylor et.al., 1998). Di
bawah mikroskop, kelompok liptinite menunjukkan warna kuning muda hingga kuning tua di
bawah sinar fluoresence, sedangkan di bawah sinar biasa kelompok ini terlihat berwarna abu-
abu sampai gelap. Liptinit mempunyai berat jenis 1,0 –1,3 dan kandungan hidrogen yang paling
tinggi dibanding dengan maseral lain, sedang kandungan volatille matter sekitar 66%. Pada
7/24/2019 Batuan Sedimen Yang Terbentuk Dari Hasil Reaksi Kimia Atau Bisa Juga Dari Kegiatan Organisme
http://slidepdf.com/reader/full/batuan-sedimen-yang-terbentuk-dari-hasil-reaksi-kimia-atau-bisa-juga-dari-kegiatan 4/4
petrografi dari kelompok liptinite tentang macerals yaitu semuanya memiliki reflektansi yang
lebih lebih rendah dari maceral vitrinit dalam batubara yang sama. Macerals kelompok ini
sangat sensitif terhadap pembatubaraan dengan pendekatan maju dan macerals liptinite mulai
dari rank batubara menengah dan volatile tidak hadir dalam rank batubarat rendah-
volatile. Ketika macerals liptinite dijumpai dalam batubara, maceral ini cenderung
mempertahankan bentuk tanaman aslinya dan sehingga maseral ini berupa fosil tanaman atau
phyterals. Sifat phyteral dari macerals liptinite adalah dasar utama yang diklasifikasikan.