booklet 12 hadis palsu.pdf

16
7/23/2019 booklet 12 hadis palsu.pdf http://slidepdf.com/reader/full/booklet-12-hadis-palsupdf 1/16 ﻟ آ  ﯿ        12 Hadis Lemah dan Palsu Seputar Ramadhan Islam adalah agama yang ilmiah. Setiap amalan, keyakinan, atau ajaran yang disandarkan kepada Islam harus memiliki dasar dari Al Qur’an dan Hadits Nabi shallallahu’alaihi wa sallam yang otentik. Dengan ini, Islam tidak memberi celah kepada orang-orang yang beritikad buruk untuk menyusupkan pemikiran-pemikiran atau ajaran lain ke dalam ajaran Islam. Karena pentingnya hal ini, tidak heran apabila Abdullah bin Mubarak rahimahullah mengatakan perkataan yang terkenal: ء    ء    ل  ؛دا   ،ا    دا  “Sanad adalah bagian dari agama. Jika tidak ada sanad, maka orang akan berkata

Upload: abu-hidah-al-qornain

Post on 19-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: booklet 12 hadis palsu.pdf

7/23/2019 booklet 12 hadis palsu.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/booklet-12-hadis-palsupdf 1/16

  صحب سلصلى هللا على نبینا دمحم آل   12 Hadis Lemah dan Palsu Seputar Ramadhan

Islam adalah agama yang ilmiah. Setiap amalan,keyakinan, atau ajaran yang disandarkan kepadaIslam harus memiliki dasar dari Al Qur’an danHadits Nabi shallallahu’alaihi wa sallam yangotentik. Dengan ini, Islam tidak memberi celahkepada orang-orang yang beritikad buruk untukmenyusupkan pemikiran-pemikiran atau ajaran

lain ke dalam ajaran Islam.

Karena pentingnya hal ini, tidak heran apabilaAbdullah bin Mubarak rahimahullah mengatakan perkataan yang terkenal:

 اإلسناد من الدین ،لوال اإلسناد؛ لقال من شاء ما شاء

“Sanad adalah bagian dari agama. Jika tidakada sanad, maka orang akan berkata

Page 2: booklet 12 hadis palsu.pdf

7/23/2019 booklet 12 hadis palsu.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/booklet-12-hadis-palsupdf 2/16

 semaunya.” (Lihat dalam Muqaddimah Shahih

 Muslim, Juz I, halaman 12)

Dengan adanya sanad, suatu perkataan tentangajaran Islam dapat ditelusuri asal-muasalnya.

Oleh karena itu, penting sekali bagi umatmuslim untuk memilah hadits-hadits, antarayang shahih dan yang dhaif, agar diketahui

amalan mana yang seharusnya diamalkankarena memang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam serta amalan manayang tidak perlu dihiraukan karena tidak pernahdiajarkan oleh beliau.

Berkaitan dengan bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, akan kami sampaikan beberapa

hadits lemah dan palsu mengenai puasa yang banyak tersebar di masyarakat. Untuk

Yang benar, lima hal tersebut bukanlah pembatal puasa, namun pembatal pahala puasa.

Sebagaimana hadits:

 حاجة أن من لم یدع قول الز ر العمل ب الجھل  ،فلیس یدع طعام شراب 

“Orang yang tidak meninggalkan perkataandusta dan mengamalkannya, serta mengganggu

orang lain, maka Allah tidak butuh terhadap puasanya.” (HR. Bukhari, no.6057)

Demikian, semoga Allah memberi kita taufiquntuk senantiasa berpegang teguh pada ajaranIslam yang sahih. Mudah-mudahan Allahmelimpahkan rahmat dan ampunannya kepadakita di bulan mulia ini. Semoga amal-ibadah di

 bulan suci ini kita berbuah pahala di sisiRabbuna Jalla Sya’nuhu.

Page 3: booklet 12 hadis palsu.pdf

7/23/2019 booklet 12 hadis palsu.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/booklet-12-hadis-palsupdf 3/16

الكذب  ،الغیبة :،خمس تفطر الصائم  ،تنقض الوضوء 

لیمین الفاجرالنمیمة  ،النظر بالشھوة  ،ا  

“Lima hal yang membatalkan puasa dan

membatalkan wudhu: berbohong, ghibah,

namimah, melihat lawan jenis dengan syahwat,

dan bersumpah palsu.” 

Hadits ini diriwayatkan oleh Al Jauraqani di Al

 Abathil  (1/351), oleh Ibnul Jauzi di Al Maudhu’at  (1131)

Hadits ini adalah hadits maudhu’ ( palsu),sebagaimana dijelaskan Ibnul Jauzi di Al

 Maudhu’at  (1131), Al Albani dalam Silsilah

 Adh Dhaifah (1708).

memudahkan pembaca, kami tidak menjelaskansisi kelemahan hadits, namun hanya akan

menyebutkan kesimpulan para pakar haditsyang menelitinya. Pembaca yang inginmenelusuri sisi kelemahan hadits, dapatmerujuk pada kitab para ulama yang

 bersangkutan.

Hadits Pertama 

 وحصا توموص

“Berpuasalah, kalian akan sehat.” 

Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Nu’aim di AthThibbun Nabawi sebagaimana dikatakan olehAl Hafidz Al Iraqi di Takhrijul Ihya (3/108),

oleh Ath Thabrani di Al Ausath (2/225), olehIbnu ‘Adi dalam Al Kamil Fid Dhu’afa (3/227).

Page 4: booklet 12 hadis palsu.pdf

7/23/2019 booklet 12 hadis palsu.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/booklet-12-hadis-palsupdf 4/16

Hadits ini dha’if  (lemah), sebagaimanadikatakan oleh Al Hafidz Al Iraqi di Takhrijul

 Ihya (3/108), juga Al Albani di Silsilah Adh Dha’ifah (253). Bahkan Ash Shaghani agak berlebihan mengatakan hadits ini maudhu’  (palsu) dalam Maudhu’at Ash Shaghani (51).

Keterangan: jika memang terdapat penelitianilmiah dari para ahli medis bahwa puasa itu

dapat menyehatkan tubuh, makna dari haditsdhaif ini benar, namun tetap tidak bolehdianggap sebagai sabda Nabi shallallahu’alaihi

wa sallam.

Hadits Kedua 

ا

 وم الص  عم ، باجتسم هؤاعد  ، ح  صمت  تس ، ةدا  ع

 مضاعف

 

كان أصحاب رسول هللا ملسو هيلع هللا ىلص إذا التقوا یوم العید یقول بعضھمتقبل هللا منا من:لبعض   

Artinya: “Para sahabat Rasulullah shallallahu

‘alaihi wa sallam biasanya ketika saling

berjumpa di hari Ied mereka mengucapkan:

Taqabbalallahu Minna Wa Minka (Semoga

 Allah menerima amal ibadah saya dan amal

ibadah Anda)” 

Atsar ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Al Mughni (3/294), dishahihkan oleh Al Albanidalam Tamamul Minnah (354). Oleh karena itu,

 boleh mengamalkan ucapan ini, asalkan tidakdiyakini sebagai hadits Nabi shallallahu’alaihi

wa sallam.

Hadits Keduabelas 

Page 5: booklet 12 hadis palsu.pdf

7/23/2019 booklet 12 hadis palsu.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/booklet-12-hadis-palsupdf 5/16

hari Ied, lalu aku berkata: Taqabbalallahu

minna wa minka.” Beliau bersabda: “Ya,

Taqabbalallahu minna wa minka.” 

Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam Al Majruhin (2/319), Al Baihaqi dalam Sunan-

nya (3/319), Adz Dzahabi dalam Al Muhadzab (3/1246)

Hadits ini di-dha’if -kan oleh Ibnu ‘Adi dalam Al Kamil Fid Dhuafa (7/524), oleh IbnuQaisirani dalam Dzakiratul Huffadz  (4/1950),oleh Al Albani dalam Silsilah Adh Dhaifah (5666).

Yang benar, ucapan ‘Taqabbalallahu Minna Wa

 Minka’  diucapkan sebagian sahabat berdasarkan

sebuah riwayat:

“Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah,

diamnya adalah tasbih, do’anya dikabulkan,

dan amalannya pun akan dilipatgandakan pahalanya.” 

Hadits ini diriwayatkan oleh Al Baihaqi diSyu’abul Iman  (3/1437). Hadits ini dha’if ,sebagaimana dikatakan Al Hafidz Al Iraqidalam Takhrijul Ihya  (1/310). Al Albani jugamendhaifkan hadits ini dalam Silsilah Adh

 Dha’ifah (4696).

Terdapat juga riwayat yang lain:

 اشرفلىا عداقرانكن ةدعيفماالص

“Orang yang berpuasa itu senantiasa dalam

ibadah meskipun dia sedang tidur di atasranjangnya.” 

Page 6: booklet 12 hadis palsu.pdf

7/23/2019 booklet 12 hadis palsu.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/booklet-12-hadis-palsupdf 6/16

Hadits ini diriwayatkan oleh Tammam (18/172).Hadits ini juga dha’if , sebagaimana dikatakan

oleh Al Albani di Silsilah Adh Dhaifah (653).

Yang benar, tidur adalah perkara mubah (boleh)dan bukan ritual ibadah. Maka, sebagaimana

 perkara mubah yang lain, tidur dapat bernilaiibadah jika diniatkan sebagai sarana penunjangibadah. Misalnya, seseorang tidur karenakhawatir tergoda untuk berbuka sebelumwaktunya, atau tidur untuk mengistirahatkantubuh agar kuat dalam beribadah.

Sebaliknya, tidak setiap tidur orang berpuasa itu bernilai ibadah. Sebagai contoh, tidur karenamalas, atau tidur karena kekenyangan setelahsahur. Keduanya, tentu tidak bernilai ibadah,

 bahkan bisa dinilai sebagai tidur yang tercela.Maka, hendaknya seseorang menjadikan bulan

melawan orang kafir adalah amal yang palingmulia. Bahkan jihad yang tidak wajib pun

merupakan amalan sunnah yang palingdianjurkan.” ( Majmu’ Fatawa, 11/197). Artinya,makna dari hadits palsu ini pun tidak benarkarena jihad berperang di jalan Allah adalahamalan yang paling mulia. Selain itu, orangyang terjun berperang di jalan Allah tentunyatelah berhasil mengalahkan hawa nafsunyauntuk meninggalkan dunia dan orang-orangyang ia sayangi.

Hadits Kesebelas 

تقبل هللا منا:لقیت رسول هللا ملسو هيلع هللا ىلص یوم عید فقلت:قال ائلةنعم تقبل هللا منا من:منك  ،قال   

“Wa’ilah berkata, “Aku bertemu dengan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pada

Page 7: booklet 12 hadis palsu.pdf

7/23/2019 booklet 12 hadis palsu.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/booklet-12-hadis-palsupdf 7/16

mengatakan hadits ini diriwayatkan oleh An Nasa’i dalam Al Kuna.

Hadits ini adalah hadits maudhu’  (palsu).Sebagaimana dikatakan oleh Syaikhul Islam di

 Majmu Fatawa (11/197), juga oleh Al Mulla AliAl Qari dalam Al Asrar Al Marfu’ah (211). AlAlbani dalam Silsilah Adh Dhaifah (2460)mengatakan hadits ini Munkar .

Hadits ini sering dibawakan para khatib dandikaitkan dengan Ramadhan, yaitu untukmengatakan bahwa jihad melawan hawa nafsudi bulan Ramadhan lebih utama dari jihad

 berperang di jalan Allah. Syaikhul Islam IbnuTaimiyyah berkata, “Hadits ini tidak adaasalnya. Tidak ada seorang pun ulama hadits

yang berangapan seperti ini, baik dari perkataanmaupun perbuatan Nabi. Selain itu jihad

ramadhan sebagai kesempatan baik untukmemperbanyak amal kebaikan, bukan bermalas-

malasan.

Hadits Ketiga 

 لیلة خیر من ألف یا أیھا الناس قد أظلكم شھر عظیم  ،شھر فی من  ، اعوطت   قیام لیل ، ةضیرف  شھر  ،جعل هللا صیام

 ، هاوس امیف ةضیرف ىدأ نمك ناك ریخلا نم ةلصخب  تقرب فی

  ، هاوس امیف ةضیرف نیعبس ىدأ نمك ناك ةضیرف ىدأ نم ، ةنجلا   الصبر ثواب  ھو شھر الصبر ، ةاساوملا رھش

 صائما كان مغفرة   من فطر فی ، نمؤملا قزر  شھر یزاد فی مثل أجره من غیر   كان ل ، رانلا نم   عتق رقبت ،  لذنوب

یا رسول هللا لیس كلنا یجد ما:أن ینتقص من أجره شيء قالوا یعطي هللا ھذا الثواب من فطر صائما على:یفطر الصائم  ،قال 

 ، نبل ةقذمهاقس امئاص عبشأ نم  ، ءام نم ةبرش   تمرة  ،أ أ

 ، ةنجلا لخدی ىتح أمظیال ةبرش ضوحلا نم هللا  و ھو ش

النار

 من

 عتق

 آخ ه

 و

 مغف ة

 وسطھ

 و

 رحمة

 أولھ

 

Page 8: booklet 12 hadis palsu.pdf

7/23/2019 booklet 12 hadis palsu.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/booklet-12-hadis-palsupdf 8/16

“Wahai manusia, bulan yang agung telah

mendatangi kalian. Di dalamnya terdapat satu

malam yang lebih baik dari 1. 000 bulan. Allahmenjadikan puasa pada siang harinya sebagai

 sebuah kewajiban, dan menghidupkan

malamnya sebagai ibadah tathawwu’ (sunnah).

 Barangsiapa pada bulan itu mendekatkan diri

(kepada Allah) dengan satu kebaikan, ia

 seolah-olah mengerjakan satu ibadah wajib

 pada bulan yang lain. Barangsiapa

mengerjakan satu perbuatan wajib, ia seolah-

olah mengerjakan 70 kebaikan di bulan yang

lain. Ramadhan adalah bulan kesabaran,

 sedangkan kesabaran itu balasannya adalah

 surga. Ia (juga) bulan tolong-menolong. Di

dalamnya rezki seorang mukmin ditambah.

 Barangsiapa pada bulan Ramadhan

memberikan hidangan berbuka kepada seorang yang berpuasa, dosa-dosanya akan diampuni,

tersebut tanpa sedikitpun mengurangi

 pahalanya.” (HR. At Tirmidzi no 807, ia

 berkata: “Hasan shahih”)

Hadits Kesepuluh 

ما:قالوا.رجعنا من الجھاد األصغر إلى الجھاد األكبر

 )النف(جھاد القل:الجھاد األكبر ؟ قال

“Kita telah kembali dari jihad yang kecil

menuju jihad yang besar.” Para sahabat

bertanya: “Apakah jihad yang besar itu?”

 Beliau bersabda: “Jihadnya hati melawan hawa

nafsu.” 

Menurut Al Hafidz Al Iraqi dalam Takhrijul

 Ihya (2/6) hadits ini diriwayatkan oleh Al

Baihaqi dalam Az Zuhd . Ibnu Hajar Al Asqalanidalam Takhrijul Kasyaf  (4/114) juga

Page 9: booklet 12 hadis palsu.pdf

7/23/2019 booklet 12 hadis palsu.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/booklet-12-hadis-palsupdf 9/16

 Dhuafa (3/318), Al Mundziri dalam At Targhib

Wat Tarhib (1/152)

Hadits ini di-dha’if -kan oleh Ibnul Jauzi di Al

 Maudhuat  (2/555), As Sakhawi dalam Maqasidul Hasanah (495), Al Albani dalam Dhaif At Targhib (654)

Yang benar,orang yang memberikan hidangan berbuka puasa akan mendapatkan pahala puasaorang yang diberi hidangan tadi, berdasarkanhadits:

 ال ینقص من أجر  مثل أجره  ،غیر أن من فطر صائما كان ل الصائم شیئا

“Siapa saja yang memberikan hidangan

berbuka puasa kepada orang lain yangberpuasa, ia akan mendapatkan pahala orang

diselamatkan dari api neraka dan memperoleh

 pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa

mengurangi pahala orang yang berpuasa tadi sedikitpun” Kemudian para sahabat berkata,

“Wahai Rasulullah, tidak semua dari kita

memiliki makanan untuk diberikan kepada

orang yang berpuasa.” Rasulullah

Shallallahu’alaihi Wasallam berkata, “Allah

memberikan pahala tersebut kepada orang yang

memberikan hidangan berbuka berupa sebutir

kurma, atau satu teguk air atau sedikit susu. 

 Ramadhan adalah bulan yang permulaannya

rahmat, pertengahannya maghfirah

(ampunan) dan akhirnya pembebasan dari api

neraka.” 

Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah

(1887), oleh Al Mahamili dalam Amaliyyah (293), Ibnu ‘Adi dalam Al Kamil Fid Dhu’afa 

Page 10: booklet 12 hadis palsu.pdf

7/23/2019 booklet 12 hadis palsu.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/booklet-12-hadis-palsupdf 10/16

(6/512), Al Mundziri dalam Targhib Wat Tarhib (2/115)

Hadits ini di-dha’if -kan oleh para pakar haditsseperti Al Mundziri dalam At Targhib Wat

Tarhib (2/115), juga didhaifkan oleh Syaikh AliHasan Al Halabi di Sifatu Shaumin Nabiy (110),

 bahkan dikatakan oleh Abu Hatim Ar Razidalam Al ‘Ilal  (2/50) juga Al Albani dalamSilsilah Adh Dhaifah (871) bahwa hadits ini

 Munkar .

Yang benar, di seluruh waktu di bulanRamadhan terdapat rahmah, seluruhnya terdapatampunan Allah dan seluruhnya terdapatkesempatan bagi seorang mukmin untukterbebas dari api neraka, tidak hanya

sepertiganya. Salah satu dalil yangmenunjukkan hal ini adalah:

(76), Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Tabyinul

Ujab (20).

Hadits Kesembilan 

من فطر صائما على طعام شراب من حالل صلت علی جبرائیل لیلةالمالئكة في ساعات شھر رمضان صلى علی

 القدر

“Barangsiapa memberi hidangan berbuka

 puasa dengan makanan dan minuman yang

halal, para malaikat bershalawat kepadanya

 selama bulan Ramadhan dan Jibril bershalawat

kepadanya di malam lailatul qadar.” 

Hadist ini diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam Al Majruhin (1/300), Al Baihaqi di Syu’abul

 Iman (3/1441), Ibnu ‘Adi dalam Al Kamil Adh

Page 11: booklet 12 hadis palsu.pdf

7/23/2019 booklet 12 hadis palsu.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/booklet-12-hadis-palsupdf 11/16

Hadits Kedelapan 

أمتي

 شھر

  ،رمضان

 شھري

  ،شعبان

 هللا

 شھر

 رجب

 

“Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah

bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku.” 

Hadits ini diriwayatkan oleh Adz Dzahabi diTartibul Maudhu’at  (162, 183), Ibnu Asakir di

 Mu’jam Asy Syuyukh (1/186).

Hadits ini di-dha’if -kan oleh di Asy Syaukani di Nailul Authar  (4/334), dan Al Albani di Silsilah

 Adh Dhaifah (4400). Bahkan hadits inidikatakan hadits palsu oleh banyak ulamaseperti Adz Dzahabi di Tartibul Maudhu’at  (162, 183), Ash Shaghani dalam Al Maudhu’at  

(72), Ibnul Qayyim dalam Al Manaarul Munif  

 امیانضمرامصنم  نذنممدقا تم را  ،غاساحا

“Orang yang puasa Ramadhan karena imandan mengharap pahala, akan diampuni dosa-

dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari no.38,Muslim, no.760)

Dalam hadits ini, disebutkan bahwa ampunanAllah tidak dibatasi hanya pada pertengahanRamadhan saja. Lebih jelas lagi pada haditsyang diriwayatkan oleh At Tirmidzi, Rasulullah

 bersabda:

دت الش ة من شھر رمضان ص ی ل 

 مردةذا كان  ،نیطا

بواب  حت   ف ،با فتح منھا  م  بواب الار ،ف قت   غ ،نجلا

اد  ادي م  ،با ق منھا  غ م  ا:الجة ،ف   ،ل ق اغي الخیر  ا ة  ی   لك كلذ  ،رالا نم ءاقتع    ،رصق اغي الشر   

Page 12: booklet 12 hadis palsu.pdf

7/23/2019 booklet 12 hadis palsu.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/booklet-12-hadis-palsupdf 12/16

“ Pada awal malam bulan Ramadhan, setan-

 setan dan jin-jin jahat dibelenggu, pintu neraka

ditutup, tidak ada satu pintu pun yang dibuka. Pintu surga dibuka, tidak ada satu pintu pun

 yang ditutup. Kemudian Allah menyeru: ‘wahai

 penggemar kebaikan, rauplah sebanyak

mungkin, wahai penggemar keburukan,

tahanlah dirimu’. Allah pun memberikan

 pembebasan dari neraka bagi hamba-Nya. Dan

itu terjadi setiap malam” (HR. Tirmidzi 682,dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih At

Tirmidzi)

Adapun mengenai apa yang diyakini olehsebagian orang, bahwa setiap amalan sunnahkebaikan di bulan Ramadhan diganjar pahalasebagaimana amalan wajib, dan amalan wajib

diganjar dengan 70 kali lipat pahala ibadahwajib diluar bulan Ramadhan, keyakinan ini

أن شھر رمضان متعلق بین السماء األرض ال یرفع إال بزكاة الفطر

“Bulan Ramadhan bergantung di antara langit

dan bumi. Tidak ada yang dapat

mengangkatnya kecuali zakat fithri.” 

Hadits ini disebutkan oleh Al Mundziri di At

Targhib Wat Tarhi b (2/157). Al Albanimendhaifkan hadits ini dalam Dhaif At Targhib (664), dan Silsilah Ahadits Dhaifah (43).

Yang benar, jika dari hadits ini terdapat orangyang meyakini bahwa puasa Ramadhan tidakditerima jika belum membayar zakat fithri,keyakinan ini salah, karena haditsnya dhaif.Zakat fithri bukanlah syarat sah puasa

Ramadhan, namun jika seseorangmeninggalkannya ia mendapat dosa tersendiri.

Page 13: booklet 12 hadis palsu.pdf

7/23/2019 booklet 12 hadis palsu.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/booklet-12-hadis-palsupdf 13/16

Ibnul Jauzi dalam Al Maudhuat (2/545)mengatakan hadits ini palsu. Namun, yang

 benar adalah sebagaimana yang dikatakan olehAs Suyuthi dalam An Nukat ‘alal Maudhuat  (41) bahwa “ Hadits ini dhaif, bukan palsu”.Hadits ini juga di-dha’if -kan oleh Ibnu ‘Adidalam Al Kamil Fid Dhu’afa (8/313), An

 Nawawi dalam Al Adzkar  (475), oleh Ibnu HajarAl Asqalani dalam Fathul Baari (4/135) dan AlAlbani dalam Silsilah Adh Dhaifah (6768).

Yang benar adalah boleh mengatakan‘Ramadhan’ saja, sebagaimana pendapat jumhurulama karena banyak hadits yang menyebutkan‘Ramadhan’ tanpa ‘Syahru (bulan)’.

Hadits Ketujuh 

tidaklah benar berdasarkan hadits yang lemahini. Walaupun keyakinan ini tidak benar,

sesungguhnya Allah ta’ala melipatgandakan pahala amalan kebaikan berlipat ganda banyaknya, terutama ibadah puasa di bulanRamadhan.

Hadits Keempat 

كقزرلىع تمصكمھال:قالرطفا ذهللا ملسو هيلع هللا ىلص لوسرانك

 ملقتفترطف

 میالععمالستكي

“Biasanya Rasulullah shallallahu’alaihi wa

 sallam ketika berbuka membaca doa: Allahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika

afthartu fataqabbal minni, innaka antas

 samii’ul ‘aliim.”

Page 14: booklet 12 hadis palsu.pdf

7/23/2019 booklet 12 hadis palsu.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/booklet-12-hadis-palsupdf 14/16

Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud dalamSunan-nya (2358), Adz Dzahabi dalam Al

 Muhadzab (4/1616), Ibnu Katsir dalam Irsyadul Faqih (289/1), Ibnul Mulaqqin dalam Badrul

 Munir  (5/710)

Ibnu Hajar Al Asqalani berkata di Al Futuhat Ar

 Rabbaniyyah (4/341) : “ Hadits ini gharib, dan

sanadnya lemah sekali ”. Hadits ini juga di-dha’if -kan oleh Asy Syaukani dalam Nailul

 Authar  (4/301), juga oleh Al Albani di Dhaif Al

 Jami’  (4350). Dan doa dengan lafadz yangsemisal, semua berkisar antara hadits lemah danmunkar.

Sedangkan doa berbuka puasa yang tersebardimasyarakat dengan lafadz:

tanpa udzur syar’i,ia harus bertaubat kepadaAllah dan mengganti puasa yang telah

ditinggalkannya.” (Periksa: Fatawa LajnahDaimah no. 16480, 9/191)

Hadits Keenam 

ال تقولوا رمضان فإن رمضان اسم من أسماء هللا تعالى لكن قولوا شھر رمضان

“Jangan menyebut dengan ‘Ramadhan’ karena

ia adalah salah satu nama Allah, namun

 sebutlah dengan ‘Bulan Ramadhan.’” 

Hadits ini diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalamSunan-nya (4/201), Adz Dzaahabi dalam

 Mizanul I’tidal  (4/247), Ibnu ‘Adi dalam Al

 Kamil Fid Dhu’afa (8/313), Ibnu Katsir diTafsir -nya (1/310).

Page 15: booklet 12 hadis palsu.pdf

7/23/2019 booklet 12 hadis palsu.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/booklet-12-hadis-palsupdf 15/16

Hadits ini di-dha’if -kan oleh al-Bukhari, ImamAhmad, Ibnu Hazm di Al Muhalla (6/183), Al

Baihaqi, Ibnu Abdil Barr dalam At Tamhid  (7/173), juga oleh Al Albani di Dhaif At

Tirmidzi (723), Dhaif Abi Daud  (2396), Dhaif

 Al Jami’  (5462) dan Silsilah Adh Dha’ifah (4557). Namun, memang sebagian ulama adayang menshahihkan hadits ini seperti AbuHatim Ar Razi di Al Ilal  (2/17), juga ada yangmenghasankan seperti Ibnu Hajar Al Asqalanidi Hidayatur Ruwah (2/329) dan Al Haitsami di

 Majma’ Az Zawaid  (3/171). Oleh karena itu,ulama berbeda pendapat mengenai ada-tidaknyaqadha bagi orang yang sengaja tidak berpuasa.

Yang benar -wal ‘ilmu ‘indallah- adalah penjelasan Lajnah Daimah Lil Buhuts Wal Ifta

(Komisi Fatwa Saudi Arabia), yang menyatakan bahwa “Seseorang yang sengaja tidak berpuasa

 على رزقك افطرت برحمتك یا  بك امنت اللھم لك صمت ارحم الراحمین

“Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu

aku beriman, atas rezeki-Mu aku berbuka, aku

memohon Rahmat-Mu wahai Dzat yang Maha

 Penyayang.” 

Hadits ini tidak terdapat di kitab haditsmanapun. Atau dengan kata lain, ini adalahhadits maudhu’  (palsu). Sebagaimana dikatakanoleh Al Mulla Ali Al Qaari dalam kitab

 Mirqatul Mafatih Syarh Misykatul Mashabih:“Adapun doa yang tersebar di masyarakatdengan tambahan ‘wabika aamantu’  sama sekalitidak ada asalnya, walau secara makna memang

 benar.”

Page 16: booklet 12 hadis palsu.pdf

7/23/2019 booklet 12 hadis palsu.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/booklet-12-hadis-palsupdf 16/16

Yang benar, doa berbuka puasa yangdicontohkan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi

wa sallam terdapat dalam hadits:

ق رالعتتاب أمالظبھذ:كان رسول هللا ملسو هيلع هللا ىلص إذا أفطر قال

 اءشنرجاألتث  

“Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi

Wasallam ketika berbuka puasa membaca doa:

“Dzahabaz zhamaa-u wabtalatil ‘uruqu watsabatal ajru insyaa Allah” (‘Rasa haus telah

hilang, kerongkongan telah basah, semoga pahala didapatkan. Insya Allah’)”

Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud (2357),Ad Daruquthni (2/401), dan di-hasan-kan olehIbnu Hajar Al Asqalani di Hidayatur Ruwah,

2/232 juga oleh Al Albani di Shahih Sunan Abi Daud .

Hadits Kelima 

صام

 یقض إن

 لم

 رخصة

 غیر

 من

 رمضان

 من

 یوما

 أفطر

 من

 الدھر كل 

“Orang yang sengaja tidak berpuasa pada

 suatu hari di bulan Ramadhan, padahal ia

bukan orang yang diberi keringanan, ia tidak

akan dapat mengganti puasanya meski

berpuasa terus menerus.” 

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam al-Bukharidi Al’Ilal Al Kabir  (116), oleh Abu Daud diSunannya (2396), oleh Tirmidzi di Sunan-nya(723), Imam Ahmad di Al Mughni (4/367), AdDaruquthni di Sunan-nya (2/441, 2/413), dan AlBaihaqi di Sunan-nya (4/228).