Download - KTI Psipend (Isi)
8/16/2019 KTI Psipend (Isi)
http://slidepdf.com/reader/full/kti-psipend-isi 1/26
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangCara orang tua dalam mengasuh anak sangat berpengaruh pada sikap,
kebiasaan dan pola belajar seorang anak. Karena orang tua merupakan
pendidik pertama dan utama dari seorang anak dan juga dari orang tua lah pertama-
tama anak mendapatkan pendidikan. Dikatakan orang tua sebagai pendidik
utama dan pertama karena pendidikan dari orang tua menjadi dasar bagi perkembangan dan kehidupan anak dikemudian hari.
Pendidikan merupakan hal paling mendasar dan sangat penting serta berguna
bagi kelangsungan hidup manusia. Pendidikan dapat dikatakan sebagai suatu proses
dimana si pendidik dengan penuh tanggung jawab dan sengaja memberikan
pengaruhnya kepada anak didiknya. Sekolah merupakan pendidikan formal.
Suryabrata berpendapat bahwa pendidikan di sekolah menyangkut tiga hal yaitu
motivasi belajar, proses belajar, dan prestasi belajar.
Proses belajar mempengaruhi prestasi belajar , dengan proses belajar yang efisienmaka diperoleh prestasi yang maksimal. Prestasi merupakan hal yang penting bagi
perkembangan indidvidu siswa karena selama masa inilah siswa membuat keputusan-
keputusan penting sehubungan dengan masa depan pendidikan. Dalam masyarakat
yang semakin maju dan rumit ini, prestasi seseorang dipandang sangat penting.
embaga-lembaga pendidikan menekankan pentingnya penampilan belajar yang baik,
persaingan dan pen!apaian hasil yang baik dalam menempuh tes, baik tes
pengatahuan maupun tes kemampuan."ingkah laku yang dihasilkan dari proses belajar tidak selalu sesuai dengan yang
diharapkan. #al ini dimungkinkan karena adanya faktor-faktor yang tidak mendukung
proses belajar. $akin banyak faktor yang tidak mendukung, maka akan semakin ke!il
terjadinya tingkah laku yang diharapkan. %leh karena itu penting untuk mengetahui
dan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar.$enurut Slameto &'(()* prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan
faktor eksternal. +aktor internal adalah faktor yang terdapat dalam diri individu,
seperti kesehatan jasmani dan rohani, daya ingat, sikap, kebiasaan, minat, kebutuhanemosi, faktor kematangan fisik maupun psikis. +aktor eksternal adalah faktor yang
1
8/16/2019 KTI Psipend (Isi)
http://slidepdf.com/reader/full/kti-psipend-isi 2/26
terdapat di luar diri individu, seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,
lingkungan masyarakat, kelompok sebaya, budaya, dan lingkungan spiritual.Keluarga adalah tempat pendidikan pertama dan utama. Kun!i utama dari
pembentukan kepribadian anak ada di dalam keluarga. Keluarga memegang peranan
penting dalam seluruh perkembangan pribadi anak, termasuk upaya-upaya
meningkatkan prestasi belajar anak. Cara orang tua dalam mendidik anak memegang
peranan penting untuk menanamkan dan mendorong anak berprestasi di bidang
akademik. #al ini juga diungkapkan oleh Slameto &'(()*, bahwa !ara orang tua
mendidik anak sengat besar pengaruhnya terhadap belajar dan prestasi belajar siswa.Pola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan orang tua. Pengasuhan
berarti orang tua mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan serta melindungi anak
untuk men!apai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dlam masyarakat.#asil penelitian di +irlandia dan merika Serikat menunjukkan bahwa orang tua
yang sangat jarang berbin!ang-bin!ang dengan anaknya, kurang perhatian terhadapa
sekolahnya, dan kurang menyadari posisi perkembangannya akan membuat anak itu
berkemmapuan rendah dalam mentolerir frustasi, lemah pengendalian emosi, anak
buruk dalam perilaku dan prestasi sekolahya, kehilangan tujuan jangka panjang, dan
sangat mudah dihasut melakukan tindakan kenakalan & arus,'(((*.%rmrod &/001* dalam bukunya menjelaskan bahwa bayi-bayi yang sejak usia
balita telah memiliki kelekatan erat dengan orang tua !enderung berkembang menjadianak-anak yang ramah, mandiri dan per!aya diri sehingga anak-anak ini mudah
beradaptasi di dalam kelas, mampu menjalin hubungan yang produktif dengan para
guru dan teman-teman sebayanya, dan memiliki kesadaran internal yang membimbing
tingkah laku mereka. Sebaliknya, anak-anak yang pada usia balita tidak memiliki
kelekatan erat dengan orang tua dapat berkembang menjadi individu yang tidak
dewasa, manja, tidak populer dan rentan terhadap perilaku disruptif atau agresif pada
fase-fase perkembangan selanjutnya.Sebagai penagsuh dan pembimbing dalam keluarga, orang tua sangat berperan
dalam meletakkan dasar-dasar perilaku bagi anaknya. Sikap, perilaku, dan kebiasaan
orang tua selalu dilihat, dinilai, dan ditiru oleh anaknya yang kemudian semua itu
se!ara tidak sadar diserap dan kemudian menjadi kebiasaan bagi anak. #al demikian
disebabkan karena anak mengidentifikasikan diri pada orang tuanya sebelum
mengadakan identifikasi dengan orang lain.Para peneliti telah mengidentifikasi sejumlah ragam pola pengasuhan anak yang
dilakukan banyak orang tua. Pola asuh yang berbeda-beda berhubungan dengan perilaku dan trait kepribadian yang berbeda-beda pada anak &%rmrod, /001*. Pola
2
8/16/2019 KTI Psipend (Isi)
http://slidepdf.com/reader/full/kti-psipend-isi 3/26
asuh menurut Stewart dan Ko!h &'(12* terdiri dari tiga ke!enderungan pola asuh
orang tua yaitu &'* pola asuh otoriter, &/* pola asuh demokratis, &2* pola asuh
permisif. $enurut Stewart dan Ko!h &/(12*, orang tua yang menerapkan pola asuh
otoriter mempunyai !iri sebagai berikut kaku, tegas, suka menghukum, kurang kasuh
saying serta simpatik. %rang tua memaksa anak-anak untuk patuh pada aturan-aturan
mereka, men!oba membentuk tingkah laku anak sesuai denagn tingkah lakunya
dengan !enderung mengekang keinginan anak, tidak mendorong atau pun memberi
kesempatan kepada anak untuk mandiri, jarang memberi pujian, serta hak anak
dibatasi tetapi dituntut tanggung jawab seperti anak dewasa.Stewart dan Ko!h &'(12* menyatakan bahwa orang tua yang mempunyai pola
asuh permisif !enderung selalu memberikan kebebasan pada anak tanpa mamberikan
kontrol sama sekali. nak sedikit sekali dituntut untuk suatu tanggung jawab, tetapi
mempunyai hak yang sama seperti orang dewasa. nak diberi kebebasan untuk
mengatur dirinya sendiri dan orang tua tidak bnyak mengatur anaknya. Pola asuh
permisif bertolak belakang dengan pola asuh otoriter.%rang tua yang menerapkan pola asuh demokratis memandang bahwa kewajiban
dan hak antara anak dan orang tua adalah sama. %rang tua memberikan tanggung
jawab kepada anaknya se!ara bertahap sempai mereka menjadi dewasa. $ereka selalu
berbi!ara dengan anaknya, saling memberi dan menerima, selalu mendengarkan
keluhan-keluhan dan pendapat anaknya. $ereka selalu memberikan alasan kepada
anaknya dalam bertindak, mendorong anak saling membantu dan bertindak se!ara
objektif, tegas tetapi hangat dan penuh pengertian & stewart dan Ko!h, '(12*.$enyimak karakteristik dari ketiga pola asuh tersebut, maka bisa dilihat bahwa
pola asuh yang ideal bagi siswa adalah pola asuh demokratis. Slameto &/002*
mengemukakan bahwa 3belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru se!ara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.4Surya mengatakan bahwa 3pengertian dari belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru se!ara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya4. erdasarkan pendapat para ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah interaksi antara stimulus dan respon dalam
proses perubahan tingkah laku dalam diri seseorang yang dilakukan melalui
latihan atau pengalaman. Dalam dunia pendidikan, belajar merupakan proses siswa
3
8/16/2019 KTI Psipend (Isi)
http://slidepdf.com/reader/full/kti-psipend-isi 4/26
yang tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya.
$enurut Suprijono prinsip-prinsip belajar yaitu 3Pertama, prinsip belajar adalah
perubahan perilaku. Kedua, belajar merupakan proses. Ketiga, belajar merupakan
pengalaman4.B. Rumusan Masalah
5umusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini sebagai berikut '. agimanakah bentuk pola asuh orang tua 6/. pa faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua 62. agaimana indikator presasi belajar siswa 67. dakah pengaruh antara pola asuh orang tua dengan prestasi belajar siswa 6
C. Tujuan$akalah ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara pola asuh
orang tua dengan prestasi belajar pada siswa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pola Asuh rang Tua!. Penger"an #ola Asuh orang Tua
Pola asuh terdiri dari dua kata yaitu pola dan asuh. $enurut Kamus esar
ahasa 8ndonesia &/001 '011* bahwa 3pola adalah model, sistem, atau !ara
kerja4, suh adalah 3menjaga, merawat, mendidik, membimbing, membantu,
4
8/16/2019 KTI Psipend (Isi)
http://slidepdf.com/reader/full/kti-psipend-isi 5/26
melatih, dan sebagainya4 Kamus esar ahasa 8ndonesia &/001 (9*. Sedangkan
arti orang tua menurut :asution dan :urhalijah &'(19 '* 3%rang tua adalah
setiap orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau tugas rumah
tangga yang dalam kehidupan sehari-hari disebut sebagai bapak dan ibu.4 ;unars
&/000* mengemukakan bahwa 3Pola asuh tidak lain merupakan metode atau !ara
yang dipilih pendidik dalam mendidik anak-anaknya yang meliputi bagaimana
pendidik memperlakukan anak didiknya.4 <adi yang dimaksud pendidik adalah
orang tua terutama ayah dan ibu atau wali.Casmini &dalam gustiawati, /0'7* menyebutkan bahwa 3Pola asuh sendiri
memiliki definisi bagaimana orang tua memperlakukan anak, mendidik,
membimbing, dan mendisiplinkan serta melindungi anak dalam men!apai proses
kedewasaan, hingga kepada upaya pembentukan norma-norma yang diharapkan
oleh masyarakat pada umumnya. $enurut "hoha &'((9* menyebutkan bahwa 3Pola
suh orang tua adalah merupakan suatu !ara terbaik yang dapat ditempuh
orang tua dalam mendidik anak sebagai perwujudan dari rasa tanggung jawab
kepada anak.4 Sedangkan menurut Kohn &dalam gustawati, /0'7* mengemukakan
3Pola asuh merupakan sikap orang tua dalam berhubungan dengan anaknya. Sikap ini
dapat dilihat dari berbagai segi, antara lain dari !ara orang tua memberikan
pengaturan kepada anak, !ara memberikan hadiah dan hukuman, !ara orang tuamenunjukkan otoritas dan !ara orang tua memberikan perhatian, tanggapan
terhadap keinginan anak. Dengan demikian yang dimaksud dengan Pola suh
%rang "ua adalah bagaimana !ara mendidik anak baik se!ara langsung maupun tidak
langsung.$ussen berpendapat bahwa pola asuh orang tua adalah !ara yang digunakan
orang tua dengan berbagai strategi untuk mendorong anaknya men!apai tujuan yang
diinginkan di antaranya pengetahuan, nilai moral dan standar perilaku yang harus
dimiliki anak apabila dewasa nanti. =ahyuni menjelaskan bahwa pola asuh adalah
model dana !ara dari orang tua dalam memperlakukan anak di lingkungan sehari-hari
keluarga, baik pelakuan fisik amupun psikis. Pola asuh menurut =ahyuni merupakan
pemberian model pola asuh dalam lingkungan sehari-hari.$enurut =ahyuni sikap orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak
dipengaruhi oleh adanya beberapa faktor diantaranya pengalaman masa lalu yang
brthubungan erat dengan pola asuh orang tua mereka, nilai-nilai yang dianut oleh
orang tua, tipe kepribadian dari orang tua, kehidupan perkawinan orang tua dan alasanorang tua mempunyai anak. Kesimpulan yang dapat diambil bahwa pola asuh orang
5
8/16/2019 KTI Psipend (Isi)
http://slidepdf.com/reader/full/kti-psipend-isi 6/26
tua dengan berbagaai faktor yang mempengaruhi pola asuh tersebut digunakan untuk
mendidik anak dengan !ara mengubah tingkah laku, pengetahuan serta nilai-nilai
yang dianggap paling tepat oleh orang tua pada anak, agar anak dapat mandiri,
tumbuh serta berkembang se!ara sehat dan optimal dalam lingkungannya. Dalam pola
asuh orang tua terdapat pola asuh otoriter, pola asuh demokratis, dan pola asuh
permisif.$. Ma%am&ma%am Pola Asuh rang Tua
$enurut Fels Reseach Institute, !orak hubungan orang tua dan anak dapat
dibedakan menjadi tiga pola yaitu '. Pola memerintah-menolak, pola ini didasarkan atas dasar taraf kelekatan orang tua
dengan anak./. Pola memiliki-melepaskan, pola ini didasrkan atas sikap protektif orang tua
terhadap anak. Pola ini bergerak dari sikap orang tua yang overprotektif sampai
kepada sikap mengabaikan anak.2. Pola demokrasi-otokrasi, pola ini didasarkan atas taraf partisipasi anak dalam
menetukan kegiatan-kegiatan dalam keluarga. Pola otokrasi berarti orang tua
bertindak di!tator terhadap anak, sedangkan dalam pola demokrasi orang tua
memiliki batas-batas tertentu, anak dapat berpartisipasi dalam keputusan-
keputusan keluarga.
$enurut >li?abeth . #urlo!k ada beberapa sikap orang tua yang khas dalammengasuh anaknya, antara lain a. $elindungi se!ara berlebihan
b. Permisivitas, membiarkan anak berbuat sesuka hati dengan sedikit pengendalian!. $emanjakan, membuat anak egois, banyak menuntut dan sering tiranik d. Penolakan, mengabaikan kesejahteraan anak dengan menuntut terlalu banyak dari
anak dan sikap bermusuhan yang terbukae. Penerimaan, ditandai oleh perhatian besar dan kasih saying pada anak, orang tua
yang menerima, memperhatikan perkembangan kemapuan anak dan
memperhitungkan minat anak f. Dominasi, anak didominasi oleh satu atau kedua orang tuanyag. "unduk pada anak, membiarkan anak mendominasi mereka dan rumah merekah. +avoritisme, meskipun orang tua berkata men!intai semua anak mereka dengan
sama rata, kebanyakan orang tua mempunyai favorit. #al ini membuat mereka
menuruti dan men!intai anak favoritnya dari pada anak lain dalam keluargai. mbisius urang tua, hampir semua orang tua mempunyai ambisi bagi anak
mereka dan seringkali sangat tinggi hingga tidak realistis. mbisi ini sering dipengaruhi oleh ambisi orang tua yang tidak ter!apai.
6
8/16/2019 KTI Psipend (Isi)
http://slidepdf.com/reader/full/kti-psipend-isi 7/26
"erdapat perbedaan yang berbeda-beda dalam mengelompokkan pola asuh
orang tua daam mendidik anak, yang antara satu dengan yang lainnya hampir
mempunyai persamaan. Diantaranya sebagai berikut$enurut #ourlo!k &'((9* mengemukakan ada tiga jenis pola asuh orang tua
terhadap anaknya, yakni '. Pola suh %toriter
Pola asuh otoriter ditandai dengan !ara mengasuh anak dengan aturanaturan yang
ketat, seringkali memaksa anak untuk berperilaku seperti dirinya &orang tua*,
kebebasan untuk bertindak atas nama diri sendiri dibatasi./. Pola suh Demokratis
Pola asuh demokratis ditandai dengan adanya pengakuan orang tua terhadap
kemampuan anak, anak diberi kesempatan untuk tidak selalu tergantung pada
orang tua2. Pola suh Permisif Pola asuh ini ditandai dengan !ara orang tua mendidik anak yang !enderung
bebas, anak dianggap sebagai orang dewasa atau muda, ia diberi kelonggaran
seluas-luasnya untuk melakukan apa saja yang dikehendaki
$enurut aumrind &dalam guatiawati, /0'7* membagi pola asuh orang tua
menjadi 7 ma!am, yaitu '. Pola suh %toriter &parent oriented*
Ciri pola asuh ini menekankan segala aturan orang tua harus ditaati oleh
anak. %rang tua bertindak semena-mena, tanpa dapat dikontrol oleh anak.
nak harus menurut dan tidak boleh membantah terhadap apa yang diperintahkan
oleh orang tua/. Pola suh Permisif
Sifat pola asuh ini, !hildren !entered yakni segala aturan dan ketetapan
keluarga di tangan anak. pa yang dilakukan oleh anak diperbolehkan orang
tua, orang tua menuruti segala kemauan anak.2. Pola suh Demokratis
Kedudukan antara anak dan orang tua sejajar. Suatu keputusan diambil
bersama dengan mempertimbangkan kedua belah pihak. nak diberi
kebebasan yang bertanggung jawab, artinya apa yang dilakukan oleh
anak tetap harus di bawah pengawasan orang tua dan dapat
dipertanggungjawabkan se!ara moral.7. Pola suh Situasional
%rang tua yang menerapkan pola asuh ini, tidak berdasarkan pada pola asuh
tertentu, tetapi semua tipe tersebut diterapkan se!ara luwes disesuaikan
dengan situasi dan kondisi yang berlangsung saat itu.
7
8/16/2019 KTI Psipend (Isi)
http://slidepdf.com/reader/full/kti-psipend-isi 8/26
$enurut aumrind &dalam King, /0'0 '@/* bahwa orang tua
berinteraksi dengan anaknya lewat salah satu dari empat !ara
'. Pola suh uthoritarian
Pola asuh authoritarian merupakan pola asuh yang membatasi danmenghukum. %rang tua mendesak anak untuk mengikuti arahan mereka
dan menghargai kerja keras serta usaha. %rang tua authoritarian se!ara
jelas membatasi dan mengendalikan anak dengan sedikit pertukaran verbal./. Pola asuh uthoritative
Pola asuh authoritative mendorong anak untuk mandiri namun tetap
meletakkan batas-batas dan kendali atas tindakan mereka. Pertukaran verbal
masih dii?inkan dan orang tua menunjukkan kehangatan serta mengasuh
anak mereka.2. Pola suh :egle!tfulPola asuh negle!tful merupakan gaya pola asuh di mana mereka tidak terlibat
dalam kehidupan anak mereka. nak-anak dengan orang tua negle!tful
mungkin merasa bahwa ada hal lain dalam kehidupan orang.7. Pola suh 8ndulgent
Pola asuh indulgent merupakan gaya pola asuh di mana orang tua
terlibat dengan anak mereka namun hanya memberikan hanya sedikit batasan
pada mereka. %rang tua yang demikian membiarkan anakanak mereka
melakukan apa yang diinginkan.
Dari berbagai ma!am bentuk pola asuh di atas pada intinya hampir sama.
$isalnya saja antara pola asuh parent oriented, authoritarian, otoriter, semuanya
menekankan pada sikap kekuasaan, kedisiplinan dan kepatuhan yang berlebihan.
Demikian pula halnya dengan pola asuh authoritative atau demokratis
menekankan sikap terbuka dari orang tua terhadap anak. Sedangkan pola
asuh negle!tful,indulgent, !hildren !entered, permisif dan laisse? faire orang
tua !enderung membiarkan atau tanpa ikut !ampur, bebas, a!uh tak a!uh,
apa yang dilakukan oleh anak diperbolehkan orang tua, orang tua menuruti
segala kemauan anak.
Dari berbagai ma!am pola asuh yang dikemukakan di atas, pada dasarnya
terdapat tiga pola asuh orang tua yang sering diterapkan dalam kehidupan
seharihari. #al ini sesuai dengan beberapa penjelasan yang dikemukakan oleh
beberapa ahli, salah satunya menurut #urlo!k. Pola asuh tersebut antara lain
8
8/16/2019 KTI Psipend (Isi)
http://slidepdf.com/reader/full/kti-psipend-isi 9/26
pola asuh otoriter, pola asuh demokratis dan pola asuh permisif. dapun
penjelasan lebih lanjut mengenai ketiga pola asuh tersebut adalah sebagai berikut
a. Pola asuh otor"ter
Dariyo mengemukakan bahwa 3 pola asuh otoriter adalah sentral
artinya segala u!apan, perkataan, maupun kehendak orang tua dijadikan
patokan &aturan* yang harus ditaati oleh anak-anaknya. Supaya taat,
orang tua tidak segan-segan menerapkan hukuman yang keras kepada
anak.4Pola asuh otoriter merupakan !ara mendidik anak yang dilakukan
orang tua dengan menentukan sendiri aturan-aturan dan batasan-batasan
yang mutlak harus ditaati oleh anak tanpa kompromi danmemperhitungkan keadaan anak. %rang tualah yang berkuasa menentukan
segala sesuatu untuk anak dan anak hanyalah objek pelaksana saja. <ika
anak membantah, orang tua tidak segan-segan akan memberikan hukuman,
biasanya hukumannya berupa hukuman fisik. kan tetapi apabila anak
patuh maka orang tua tidak akan memberikan pengahargaan karena orang
tua mengganggap bahwa semua itu adalah kewajiban yang harus dituruti
oleh seorang anak. 8ni sejalan dengan pemaparan yang disampaikan oleh
Aatim dan 8rwanto &'(('* bahwa 3apabila anak patuh, orang tua tidak
memberikan hadiah karena dianggap sudah sewajarnya bila anak menuruti
kehendak orang tua4.<adi, dalam hal ini kebebasan anak sangat dibatasi oleh
orang tua.
'. Pola Asuh Demokrat"s
9
8/16/2019 KTI Psipend (Isi)
http://slidepdf.com/reader/full/kti-psipend-isi 10/26
$enurut Dariyo &/0'' /01* bahwa 3Pola asuh demokratis adalahgabungan antara pola asuh permisif dan otoriter dengan tujuan untuk
menyeimbangkan pemikiran, sikap dan tindakan antara anak dan orang
tua4.Pola asuh demokratis merupakan suatu bentuk pola asuh yang
memperhatikan dan menghargai kebebasan anak, namun kebebasan itu
tidak mutlak, orang tua memberikan bimbingan yang penuh pengertian
kepada anak. Pola asuh ini memberikan kebebasan kepada anak untuk
mengemukakan pendapat, melakukan apa yang diinginkannya dengan tidak
melewati batas-batas atau aturan-aturan yang telah ditetapkan orang tua.Dalam pola asuh ini ditandai sikap terbuka antara orang tua dengan
anak. $ereka membuat aturan-aturan yang telah disetujui bersama. nak
diberi kebebasan untuk mengemukakan pendapat, perasaan dan
keinginannya. <adi dalam pola asuh ini terdapat komunikasi yang baik antara
orang tua dengan anak. $enurut Aatim dan 8rwanto &'(('* menjelaskandengan pola asuh
demokratis, anak mampu mengembangkan kontrol terhadap perilakunya
sendiri dengan hal-hal yang dapat diterima oleh masyarakat. #al ini
mendorong anak untuk mampu berdiri sendiri, bertanggung jawab dan
yakin terhadap diri sendiri. Daya kreativitasnya berkembang dengan baik
karena orang tua selalu merangsang anaknya untuk mampu berinisiatif.Sehingga dengan pola asuh demokratis anak akan menjadi orang yang
mau menerima kritik dari orang lain, mampu menghargai orang lain,
mempunyai keper!ayaan diri yang tinggi dan mampu bertanggung jawab
terhadap kehidupan sosialnya.
%. Pola Asuh Perm"s"(
10
8/16/2019 KTI Psipend (Isi)
http://slidepdf.com/reader/full/kti-psipend-isi 11/26
$enurut Dariyo &/0''* bahwa 3Pola asuh permisif ini orang tua justru
merasa tidak peduli dan !enderung memberi kesempatan serta kebebasan
se!ara luas kepada anaknya.4 Sedangkan menurut Aatim dan 8rwanto
&'(('* Pola asuh permisif ditandai dengan adanya kebebasan yang
diberikan kepada anak untuk berperilaku sesuai dengan keinginannya sendiri.
nak tidak tahu apakah perilakunya benar atau salah karena orang tua
tidak pernah membenarkan atau menyalahkan anak. kibatnya anak
berperilaku sesuai dengan keinginannya sendiri, tidak peduli apakah hal
itu sesuai dengan norma masyarakat atau tidak. Keadaan lain pada pola
asuh ini adalah anak-anak bebas bertindak dan berbuat.<adi pola asuh permisif yaitu orang tua serba membolehkan anak
berbuat
apa saja. %rang tua membebaskan anak untuk berperilaku sesuai dengankeiginannya sendiri. %rang tua memiliki kehangatan dan menerima apa
adanya. Kehangatan, !enderung memanjakan, dituruti keinginnannya.
Sedangkan menerima apa adanya akan !enderung memberikan kebebasan
kepada anak untuk berbuat apa saja.B Pola asuh orang tua permisif bersikap terlalu lunak, tidak
berdaya,memberi kebebasan terhadap anak tanpa adanya norma-norma yang harus
diikuti oleh mereka. $ungkin karena orang tua sangat sayang &over affe!tion*
terhadap anak atau orang tua kurang dalam pengetahuannya.Sifat yang dihasilkan dari anak permisif dijelaskan oleh Aatim dan
8rwanto &'(('* bahwa 3Sifat-sifat pribadi anak yang permisif biasanya
agresif, tidak dapat bekerjasama dengan orang lain, sukar menyesuaikan
diri, emosi kurang stabil, serta mempunyai sifat selalu !uriga.4 kibatnya
anak berperilaku sesuai dengan keinginannya sendiri, tidak peduli apakah
hal itu sesuai dengan norma masyarakat atau tidak. Keadaan lain pada pola
asuh ini adalah anak-anak bebas bertindak dan berbuat.
11
8/16/2019 KTI Psipend (Isi)
http://slidepdf.com/reader/full/kti-psipend-isi 12/26
jhdhff
&Diagram pola pengasuhan orang tua dan dampaknya pada anak*
$enyimak karakteristik ketiga pola asuh orang tua tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa pola asuh yang ideal adalah pola asuh demokratis. Pola asuh
yang ditererapkan oleh orang tua akan menimbulkan persepsi bagi anak terhadap
pola asuh yang diterimanya. Persepsi terhadap pola asuh yang diterima
mempengaruhi anak dalam membentuk kepribadiannya sendiri. Persepsi akan pola
asuh juga membantunya dalam mempelajari standar diri dan tujuan diri yang ingin
di!apainya.
12
Pola Asuh Orang Tua
Pola asuhpermisif
Pola asuhdemokra is
Pola asuho ori er
1! Pera uran lemah2! "ukuman idak ada3! Pem#erian hadiah4! kon rol lemah5! komunikasi #uruk
1! Pera uran $angrealis is
2! "ukuman $angrealis is
3! Pem#erian hadiah4! kon rol %a&ar5! komunikasi #agus
1! Pera uran ke a2! "ukuman 'sik3! Pem#erian hadiah
&arang4! (kon rol ke a
5! (omunikasi kurang
Anak men&adi )
1! *andiri2! *enpun$ai kon rol
diri3! +apa #erin eraksi
dengan #aik
4! *ampumenghadapi s ress5! *empun$ai mina
erhadap hal,hal#aru
Anak men&adi )
1! Agresif 2! Tidak pa uh kepada
orang ua3! *en&adi kuasa4! (urang mampu
mengon rol diri5! (urang memikirkanmasa depann$a
6! Tidak suka#ereksplorasi
Anak men &adi )1! Penaku2! Pen-emas3! *enarik diri dari
pergaulan4! *udah -uriga5! *udah sress
6! (ehilangankesempa an un uk#ela&ar #egaimanamengendalikan
8/16/2019 KTI Psipend (Isi)
http://slidepdf.com/reader/full/kti-psipend-isi 13/26
Suasan terbuka dan kondusif yang ada pada pola asuh demokratis
menyebabkan anak menjadi lebih berkembang serta memiliki kemampuan
menghadapi konflik yang terjadi dengan orang lain. #al tersebut dipertegas oleh
Suparrno &dalam Puspita, /001* yang menjelaskan bahwa ayah dan ibu engan pola
asuh demokratis menjadikan anak tidak bergantung dan tidak perperilaku kekanak-
kanakan, mendorong untuk berprestasi, anak menjadi per!aya diri, mandiri,
imajinatif, mudah beradaptasi, kreatif dan disukai banyak orang serta responsif.
#al ini dapat dikatakan bahwa pola asuh demokrasi dapat mempengaruhi
belajar anak, sehingga prestasi yang dihasilkan dalam proses belajarnya juga ikut
terpengaruh, apakah nanti akan berhasil baik atau buruk. Prestasi belajar dapat
dilihat dari hasil rapor mereka.
). *aktor&(aktor +ang Mem#engaruh" Pola Asuh rang Tua
Dalam pola pengasuhan sendiri terdapat banyak faktor yang
mempengaruhi serta melatarbelakangi orang tua dalam menerapkan pola
pengasuhan pada anak-anaknya. $enurut $anurung &dalam gustiawati,
/0'70** beberapa faktor yang mempengaruhi dalam pola pengasuhan orang tua
adalah
a. atar belakang pola pengasuhan orang tua$aksudnya para orang tua belajar dari metode pola pengasuhan yang
pernah didapat dari orang tua mereka sendiri. b. "ingkat pendidikan orang tua
%rang tua yang memiliki tingkat pendidikan tinggi berbeda pola pengasuhannya dengan orang tua yang hanya memiliki tingkat pendidikan
yang rendah .!. Status ekonomi serta pekerjaan orang tua
%rang tua yang !enderung sibuk dalam urusan pekerjaannya terkadang menjadikurang memperhatikan keadaan anak-anaknya. Keadaan ini mengakibatkan
fungsi atau peran menjadi 3orang tua4 diserahkan kepada pembantu, yang
pada akhirnya pola pengasuhan yang diterapkanpun sesuai dengan
pengasuhan yang diterapkan oleh pembantu.
Pendapat $indel &dalam gustiawati, /0'7* yang menyatakan bahwa ada
beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya pola asuh orang tua dalam
keluarga, diantaranya a. udaya setempat
13
8/16/2019 KTI Psipend (Isi)
http://slidepdf.com/reader/full/kti-psipend-isi 14/26
Dalam hal ini men!akup segala aturan, norma, adat dan budaya yang berkembang di dalamnya.
b. 8deologi yang berkembang dalam diri orang tua%rangtua yang mempunyai keyakinan dan ideologi tertentu !enderung
untuk menurunkan kepada anak-anaknya dengan harapan bahwa nantinya nilai
dan ideologi tersebut dapat tertanam dan dikembangkan oleh anak
dikemudian hari.!. etak geografis dan norma etis
Penduduk pada dataran tinggi tentu memiliki perbedaan karakteristik
dengan penduduk dataran rendah sesuai tuntutan dan tradisi yang
dikembangkan pada tiap-tiap daerahd. %rientasi religious
%rangtua yang menganut agama dan keyakinan religius tertentu senantiasa
berusaha agar anak pada akhirnya nanti juga dapat mengikutinya.e. Status ekonomiDengan perekonomian yang !ukup, kesempatan dan fasilitas yang
diberikan serta lingkungan material yang mendukung !enderung
mengarahkan pola asuh orangtua menuju perlakuan tertentu yang dianggap
orangtua sesuaif. akat dan kemampuan orang tua
%rangtua yang memiliki kemampuan komunikasi dan berhubungan dengan
!ara yang tepat dengan anaknya !enderung akan mengembangkan pola asuh
yang sesuai dengan diri anak g. ;aya hidup
;aya hidup masyarakat di desa dan di kota besar !enderung memilikiragam dan !ara yang berbeda dalam mengatur interaksi orangtua dan anak.
B. Prestas" Belajar!. Pengert"an 'elajar
Slameto &dalam gustiawati, /0'7* mengemukakan bahwa 3belajar adalah
suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru se!ara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya itu sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya.4 =atson &/001* mengemukakan bahwa
3 elajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan
respon yang dimaksud harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan diukur.4
Sedangkan menurut "horndike elajar adalah proses interaksi dalam stimulus dan
respon. Stimulus adalah sesuatu yang merangsang kegiatan belajar seperti pikiran,
perasaandan hal - hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indera. Sedangkan
14
8/16/2019 KTI Psipend (Isi)
http://slidepdf.com/reader/full/kti-psipend-isi 15/26
respon yaitu reaksi yang dimun!ulkan peserta didik ketika belajar, yang dapat pula
berupa pikiran, perasaan atau gerakan tindakan.C." $organ &/002* bahwa 3belajar adalah sesuatu
perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku sebagai akibat &hasil* pengalaman yang lalu.4 Syah &/0'2* menjelaskan bahwa 3belajar dapat diartikan
sebagai kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental
dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan.4 Sedangkan menurut <ames
&dalam Djamarah, /00/ '/* merumuskan 3belajar sebagai proses tingkah laku
ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. erdasarkan pendapat para
ahli dapat disimpulkan bahwa belajar adalah interaksi antara stimulus dan respon
dalam proses perubahan tingkah laku dalam diri seseorang yang dilakukan melalui
latihan atau pengalaman. Dalam dunia pendidikan, belajar merupakan proses siswa
yang tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya.
$. Pr"ns"#&#r"ns"# 'elajareberapa prinsip umum belajar yang dikemukan beberapa ahli adalah
sebagai berikuta. elajar merupakan bagian dari perkembangan.
b. elajar berlangsung seumur hidup!. Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor bawaan &heredity*, faktor lingkungan
&environment*, kematangan &time or maturation*, serta usaha keras peserta didik
sendiri &endeavor*d. elajar men!angkup semua aspek kehidupane. Kegiatan belajar berlangsung pada setiap tempat dan waktu, baik dalam
lingkungan keluarga &home s!hooling*, sebagai pendidikan awal &tarbiyatul ula*
bagi lingkungan masyarakat &nonformal edu!ation*, dan di lingkungan sekolahnya
&formal edu!ation*.f. elajar berlangsung dengan guru ataupun tanpa gurug. elajar yang beren!ana dan disengaja menuntut motivasi yang tinggih. Dalam belajar dapat terjadi hambatan-hambatan lingkungan internal seperti
hambatan psikis dan fisik &psikosomatis*, dan eksternal, seperti lingkungan yang
kurang mendukung, baik sosial, budaya, ekonomi, keamanan, dan sebagainyai. ntuk kegiatan belajar tertentu diperlukan adanya bimbingan dari orang lain,
mengingat tidak semua bahan ajar dapat dipelajari sendiri.Sedangkan menurut Suprijono &dalam gustiawati, /0'7* prinsip-prinsip
belajar yaitu 3Pertama, prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Kedua, belajar
merupakan proses. Ketiga, belajar merupakan pengalaman4.
15
8/16/2019 KTI Psipend (Isi)
http://slidepdf.com/reader/full/kti-psipend-isi 16/26
). Pengert"an Prestas" BelajarPrestasi belajar berasal dari kata 3 prestasi” yang berarti hasil yang telah
di!apai, dikerjakan, dilakukan, dan sebagainya serta kata “belajar” yang berarti berusaha, berlatih untuk men!apai pengetahuan. &K 8*. Prestasi belajar merupakan
hasil belajar yang di!apai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dalam
kegiatan pembelajaran di sekolah, terutama nilai aspek kognitifnya karena bersangkutan
dangan kemampuan siswa dalam pengetahuan, ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesa, dan ditunjukkan melalui nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru.
Prestasi belajar berfokus pada nilai atau angka yang di!apai oleh siswa dalam proses
pembelajaran, terutama dari sisi kognitif.$enurut "irtonagoro yang menyatakan bahwa 3 Prestasi belajar adalah
penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dalam bentuk simbol, angka, huruf, atau
kalimat yang dapat men!erminkan hasil yang sudah di!apai oleh anak dalam
periode tertentu4. Sedangkan menurut loom &dalam gustiawati, /0'7* menyebutkan
bahwa 3prestasi belajar adalah proses belajar yang dialami siswa dan
menghasilkan perubahan dalam bidang pengetahuan, pemahaman, penerapan, daya
analisis,sintesis dan evaluasi.4 Dari pendapat para ahli di atas mengenai prestasi
belajar dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang di!apai olehsiswa dalam kegiatan belajar dalam bentuk angka atau huruf, yang dapat
menghasilkan perubahan dalam bidang pengetahuan, pemahaman, penerapan, daya
analisis, sintesis dan evaluasi.
,. *aktor&(aktor +ang Mem#engaruh" Prestas" BelajarSlemeto menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhai prestasi
belajar dapat dibedakan menjadi dua ma!am, yaitu a. +aktor internal &+aktor yang berasal dari dalam diri* yaitu kondisi jasmani dan
rohani psikologis siswa. +aktor tersebut meliputi faktor kesehatan, !a!at tubuh,
intelegensi, perhatian, bakat, minat, motivasi, kesiapan, dan juga faktor kelelahan. b. +aktor eksternal &+aktor dari luar diri* yaitu kondisi lingkungan di sekitar
Siswa, diantaranya '. +aktor keluarga berupa !ara orang tua mendidik, relasi antara anggota
keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga./. +aktor sekolah men!akup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan
siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu
16
8/16/2019 KTI Psipend (Isi)
http://slidepdf.com/reader/full/kti-psipend-isi 17/26
sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas
rumah.2. +aktor masyarakat seperti kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa,
teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat, yang semuanya
mempengaruhi belajar siswa.
-. In "kator Prestas" BelajarPengungkapan hasil belajar atau prestasi belajar pada ketiga ranah &afektif,
kognitif dan psikomotor* diperlukan patokan-patokan atau indikator-indikatorsebagai petunjuk bahwa seseorang telah berhasil meraih prestasi pada
tingkattertentu, karena pengetahuan dan pemahaman yang mendalam mengenaiindikator-indikator prestasi belajar sangat diperlukan ketika seseorang perlu untukmenggunakan alat dan kiat evaluasi
Syah &/0'2*menjelaskan jenis, indikator dan !ara evaluasi prestasiyang disajikan pada tabel /.' sebagai berikut
Ta'el !.!/en"s0 In "kator0 an Cara E1aluas" Prestas"
Ranah2jen"s #restas" In "kator Cara e1aluas"A. Ranah kogn"t"( '. pengamatan '. '. Dapat menunjukkan
/. /. Dapat membandingkan2. 2. Dapat menghubungkan
'. "es lisan/. "es tertuli2. observasi
/. 8ngatan '. Dapat menyebutkan/. Dapat menunjukkankembali
'. "es lisan/. "es tertulis2. observasi
2. Pemahaman '. Dapat menjelaskan/. Dapat mendefinisikan
dengan lisan sendiri
'. "es lisan/. "es tertulis
7. Penerapan '. Dapat memberikan !ontoh/. Dapat menggunakan se!ara
tepat
'. "es lisan/. Pemberian tugas2. observasi
). nalisis '. Dapat menguraikan/. Dapat mengklarifikasikan
memilah-milah
'. "es lisan/. Pemberian tugas
9. Sintesis '. Dapat menghubungkanmeteri-materi, sehingga
menjadi kesatuan baru
/. Dapat menyimpulkan2. Dapat menggeneralisasikan
'. "es lisan/. pemberian tugas
B. Ranah A(ekt"( '. Penerimaan '. $enunjukkan sikap
menerima
/. $enunjukkan sikapmenolak
'. "es tertulis/. "es skala sikap
2. %bservasi
17
8/16/2019 KTI Psipend (Isi)
http://slidepdf.com/reader/full/kti-psipend-isi 18/26
/. Sambutan '. Kesediaan berpartisipasi terlibat
/. Kesediaan memanfaatkan
'. tes skala sikap/. pemberian tugas2. observasi
2. presiasi '. $enganggap penting dan bermanfaat
/. $enganggap indah danharmonis
2. $engagumi
'. tes skala penilaian
sikap/. pemberian tugas2. observasi
7. Pendalaman '. $elembagakan ataumeniadakan
/. $enjelmakan dalam pribadi dan perilakusehari-har
'. "es skala sikap/. Pemberian tugas
ekspresif &yangmenyatakansikap* dan tugas
proyektif &yangmenyatakan
perkiraan atauramalan*
). Penghayatan '. $elembagakan/. $engaplikasikan dalam
pribadi dan perilakusehari-hari
'. Pemberian
tugas ekspresif
dan proyektif $. observasi
C. Ranah Ps"komotor'. Keterampilan
bergerak dan
bertindak
Ke!apakapanmengkoordinasikan gerakmata, tangan, kaki, dan
anggota tubuh lainnya
'. %bservasi/. "es tindakan
2. Ke!akapan
ekspresif
verbal dan
nonverval
'. Kefasihan melafalkan/. Ke!akapan membuat
mimik dan gerakan
jasmani
'. "es lisan/. %bservasi2. "es tindakan
Keberhasilan belajar siswa dapat dilihat dari pen!apaian prestasi
belajar siswa yang ditunjukkan oleh nilai yang diperoleh siswa dalam
mata pelajaran yang bersangkutan. :ilai yang diperoleh tersebut
merupakan indikator prestasi belajar, sehingga indikator prestasi belajar
dalam penelitian ini diukur dengan nilai S siswa.Prestasi men!erminkan sejauh mana siswa telah dapat men!apai tujuan
yang telah ditetapkan disetiap bidang studi. ;ambaran prestasi belajar siswa
dinyataka dengan angka 0-'0. Suryabrata mengatakan kun!i pokok untuk
memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa adalah mengetahui garis-garis
besar indikator penunjuk adanya perstasi tertentu dikaitkan dengan jenis
prestasi yang hendak diukur.
18
8/16/2019 KTI Psipend (Isi)
http://slidepdf.com/reader/full/kti-psipend-isi 19/26
C. Hu'ungan Pola Asuh rang Tua engan Prestas" Belajar
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya mengenai pola asuh orang tua dan
prestasi belajar siswa, maka pada makalah ini akan menguraikan hubungan antara
pola asuh orang tua dan prestasi belajar. Pola asuh orang tua adala pola interaksiantara orang tua dengan anak, yang mana pola asuh orang tua tersebut dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya pengalaman masa lalu ynag berhubungan dengan
pola asuh mereka, nilai-nilai yang dianut oleh orang tua, tipe kepribadian orang tua,
kehidupan perkawinan, alasan orang tua mempunyai anak, dan status ekonomi. Dalam
pola asuh orang tua terdapat pola asuh otoriter, demokratis, dan permisif.
Prestasi belajar merupakan hasil yang di!apai siswa dengan perubahan pada
tingkah laku inidividu, dan siswa dikatakan berprestasi apabila hasil usaha yang
di!apai sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah pengasuhan dan perlakuan orang tua.
8nteraksi antara anak dan orang tua sengatlah penting, hal ini telah dikemukakan oleh
Eembrianto '(1/ bahwa interaksi yang ada dalam keluarga besar pengaruhnya
terhadap proses sosialisasi anak, baik terhadap lingkungan maupun keluarganya.
>ndel mengemukakan bahwa anak dapat belajar dengan baik tergantung perlakuan
orang tua, karena orang tua bertanggung jawab penuh kepada anak dalam
pengasuhan, membimbing anak, mengawasi, mendidik anak serta pengaturan
pergaulan anak.
%rang tua yang baik adalah orang tua yang selalu siap dalam mendampingi
dan mendorong anak dalam belajar. #al senada juga dikemukakan oleh eeby '(1/
bahwa besarnya kemauan anak dalam belajar tidak terlepas dari dorongan orang tua.
%rang tua yang rajin dalam mengikuti perkembangan pendidikan anak dan memberi
dorongan sarta teguran dapat meningkatkan prestasi belajar anak.
anyak anak yang gagal dalam belajar karena kesalahan ornag tua dalam
mengasu, namun #amalik '((0 mengatakan bahwa pengawasan orang tua terhadap
anak tetap diperlukan dengan makdud untuk men!apai kemajuan prestasi belajar.
$enurut aumrid ada tiga sikap yang diperlukan orang tua untuk dapat mema!u
keberhasilan anak dalam bidang akademik yaitu dukungan, kontrol dan kekuatan.
aumrind &dalam gustiawati, /0'7* menjelaskan bahwa pola asuh yang berbeda akan memberi dampak yang berbeda hadap perkembangan psikologis anak di
19
8/16/2019 KTI Psipend (Isi)
http://slidepdf.com/reader/full/kti-psipend-isi 20/26
kemudian hari. $emberi penjelasan yang lebih spesifik mengenai pola asuh orang tua
serta ke!enderungan perilaku anak yang mun!ul sebagai dampaknya. Penjelasannya
terdapat pada tabel berikut
Ta'el !.$
Pengaruh Pola Asuh terha a# Per"laku Anak
Pola suh Sikap orang tua Perilaku anak otoriter '. Sikap a!!aeptan!e
rendah, namun kontrol
dirinya tinggi/. Suka menghukum
se!ara+isik
2. ersikap
mengomando&mengaharuskanmemerintahkan anak
untukmelakukan sesuatu
tanpakompromi7. ersikap kaku keras). Cenderung emoisonal
dan bersikap menolak
'. $udah tersinggung/. Penakut2. Pemurung7. $udah terpengaruh). $udah stress9. "idak mempunyai
arah masa depan yang
jelas@. "idak brsahabat
permisif '. Sikap a!!eptan!enya
tinggi, namun
kontrolnya rendah/. $emberi kebebasan
kepada anak untukmenyatakan keinginan
'. ersikap implusif dan
agresif /. Suka memberontak 2. Kurang memiliki rasa
per!aya diri7. Suka mendominasi). Prestasiya rendah
demokrasi '. Sikap a!!eptan!e
kontrolnya tinggi/. ersikap responsife2. $endorong anak
untuk manyatakan
pendapat atau
pernyataan7. $emberikan
'. ersahabat/. Per!aya diri2. $ampu
mengendalikan diri7. ersikap sopan). $au bekerjasama9. $emiliki rasa ingin
tau yang tinggi@. $empunyai tujuan
20
8/16/2019 KTI Psipend (Isi)
http://slidepdf.com/reader/full/kti-psipend-isi 21/26
penjelasan tentang
dampak perbuatan
yang baik dan buruk
yang jelas1. erorientasi tterhapap
prestasi
nak dalam keluarga yang bersifat demokratis akan mempunyai tanggung
jawab yang besar terutama dalam menyelesaikan tugas-tugas pelajaran di sekolah,
mampu berinisiatif dan kreatif serta mempunyai konsep diri yang positif, karena
mereka berorientasi terhadap prestasi sehingga akan berpengaruh positif pada
prestasi belajar anak. Sedangkan pola asuh yang bersifat otoriter dilihat dari profil
perilaku anak, maka anak akan terhambat daya kreatifitas dan keberanian untuk
mengambil keputusan berinisiatif, tidak dapat men!etuskan ide-ide. 8ni semua
akan berpengaruh kurang baik terhadap prestasi belajar yang akan dihasilkan.
Selain pola asuh yang bersifat otoriter, pola asuh yang bersifat permisifpun pada
umumnya merugikan perkembangan anak. Pola asuh yang bersifat permisif
biasanya tidak menerapkan kedisiplinan. Cara ini membiarkan anak bertindak
menurut keinginannya. Salah satu akibat dari pola asuh yang bersifat permisif
adalah anak tidak mengenal disiplin. <ika hal tersebut terbawa dalam kebiasaan
belajar yaitu anak tidak disiplin dalam belajar dan dalam menyelesaikan tugas-
tugas belajar di sekolah, maka akan berakibat prestasi belajar anak tidak baik.
#asil prestasi anak terhadap jenis pola asuh orang tua
!. tor"ter
21
8/16/2019 KTI Psipend (Isi)
http://slidepdf.com/reader/full/kti-psipend-isi 22/26
$. Perm"s"(
). Demokrat"s
22
8/16/2019 KTI Psipend (Isi)
http://slidepdf.com/reader/full/kti-psipend-isi 23/26
D. Penel"t"an Ter ahulu
$uhammad Din #aF &/00(* dengan judul penelitian 3Pengaruh Pola suh
%rang "ua "erhadap Prestasi elajar Siswa Kelas G8 Di $ : $alang 84
23
8/16/2019 KTI Psipend (Isi)
http://slidepdf.com/reader/full/kti-psipend-isi 24/26
menyimpulkan bahwa pada hasil penelitiannya ada pengaruh se!ara simultan terhadap
prestasi belajar siswa dengan pola asuh yang diberikan oleh orang tua & gustiawati,
/0'7*. :inik ?i?ah &/0'/* dalam jurnalnya yang berjudul #ubungan "ipe Pola
suh Keluarga Dengan Prestasi elajar &Studi Di Prodi D888 Kebidanan +8K
nipdu <ombang* menemukan hasil bahwa "erdapat hubungan positif yang
signifikan antara tipe pola asuh keluarga dengan prestasi belajar & gustiawati,
/0'7*.Penelitian yang dilakukan oleh 8ta Suryani &/0''* dengan judul 3Pengaruh Pola
suh %rang "ua dan Disiplin elajar "erhadap Prestasi elajar kuntansi Siswa
Kelas G8 8PS S$ :egeri ' ambanglipuro "ahun jaran /0'0 /0''4, dari
penelitian tersebut diperoleh kesimpulan terdapat pengaruh positif dan sinifikanPola suh %rang "ua terhadap Prestasi elajar kuntansi Siswa Kelas G8 8PS
S$ :egeri ' ambanglipuro "ahun jaran /0'0 /0'' &:urhayati, /0'2*.
BAB IIIPENUTUP
A. 3es"m#ulanerdasarkan pembahasan tentang hubungan pola asuh orang tua dengan
prestasi belajar siswa, maka dapat ditarik kesimpulan '. Pola asuh yang baik dan ideal bagi prestasi belajar siswa adalah pola asuh
demokratis, sebab pola asuh tersebut meratakan tanggung jawab anak dan
orang tua. nak menjadi lebih terbuka dengan orang tuanya dan belajar
untuk dapat menyelesaikan masalah dangan mandiri. Komunikasi yang
diterapkan juga adalah komunikasi dua arah yang memungkinkan anak
24
8/16/2019 KTI Psipend (Isi)
http://slidepdf.com/reader/full/kti-psipend-isi 25/26
dapat bertukar pikiran dengan orang tua se!ara terbuka dan lebih
bersahabat, sebab orang tua tidak mengekang anak./. Pola asuh yang kurang baik untuk prestasi belajar anak adalah pola asuh
otoriter dan pola asuh permisif. Pola asuh otoriter terlalu mengekang anak
untuk menjadi apa yang diinginkan orang tua tanpa memberikan
kebebasan bagi anak untuk berpendapat dan mengutarakan keinginanya.
Dampaknya anak menjadi tertutup, mudah stress dan kurang per!aya diri.
Pola asuh permisif terlalu memberikan anak kebebasan dan rendah akan
pegawasan orang tua, dampaknya anak menjadi agresif dan bersikap
semenah-menah.B. Saran
erdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah di uraikan di atas
maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut '. agi orang tua
Diharapkan orang tua menerapkan polaasuh demokratis dalam mendidik
anak, karena pola asuh demokratis dinyakini dan terbukti dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa. Penerapan pola asuh demokratis akan
membantu siswa tumbuh dengan baik, sehingga dapat mema!u prestasi
belajarnya./. agi anak siswa
ersikap terbuka dengan orang tua terhadap masalah yang dihadapi dan bersikap positif serta selektif terhadap sikap orang tua. pabila orang tua
memiliki sikap yang mengarah pada pola asuh permisif, maka jangan
seganuntuk selalu mengajak berkomunikasi agar hubungan menjadi lebih baik.
DA*TAR PUSTA3A
%rmrod, <eanne >llis. /001. Psikologi Pendidikan edisi keenam jilid satu .
<akarta Penerbit >rlangga.gustiawati, 8sni. /0'7. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap
Prestasi belajar Sis a pada !ata Pelajaran Akuntansi kelas "I
IPS di S!A #egeri $% &andung' <akarta P8 :urhayati, Diah . /0'2 ' Pengaruh Pola Asuh Orang Tua
dan !oti(asi &elajar Sis a Terhadap Prestasi &elajarkkpi )elas "
Program )eahlian T)* dan TA+ S!) Piri I og-akarta'
Aogyakarta :A.estari, >rma. /0'2. .ubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Prestasi
&elajar Sis a )onsentrasi Patiseri S!) #egari / Se on &antul'Aogyakarta :A.
25
8/16/2019 KTI Psipend (Isi)
http://slidepdf.com/reader/full/kti-psipend-isi 26/26
Sari, Puspita 5. /001. .ubunagn Antara Pola Asuh 0emokratis dengan
Prestasi &elajar pada Remaja' Aogyakarta SDA.