kti vina.docx
TRANSCRIPT
8/16/2019 KTI Vina.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kti-vinadocx 1/30
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil
dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks
menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu. Air Susu Ibu (ASI) merupakan
satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik,
psikologi, sosial maupun spiritual. ASI mengandung nutrisi, hormon, unsur
kekebalan faktor pertumbuhan, antialergi serta anti inflamasi. at! "at anti infeksi
yang terkandung dalam ASI membantu melindungi bayi terhadap penyakit, selain
itu terdapat hubungan penting antara menyusui dengan penjarangan kehamilan
(#B). #eunggulan ASI tersebut perlu ditunjang dengan cara pemberian ASI yang
benar, antara lain pemberian ASI segera setelah lahir atau IM$ (%& menit
pertama bayi harus sudah disusukan) kemudian pemberian ASI saja sampai bayi
umur ' bulan (ASI eksklusif), selanjutnya pemberian ASI sampai tahun dengan
pemberian makanan pendamping ASI yang benar. Sehingga diperlukan usaha!
usaha atau pengelolaan yang benar, agar setiap ibu dapat menyusui sendiri
bayinya (ur*anti, &&+ dalam Angsuko, &&).Air Susu Ibu atau yang kita kenal selama ini dengan ASI merupakan
makanan alamiah yang pertama dan paling utama bagi bayi yang lahir, karena
ASI dapat memenuhi kebutuhan bayi akan energi dan gi"i bayi bahkan selama +!
8/16/2019 KTI Vina.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kti-vinadocx 2/30
2
' bulan pertama kehidupan. $engan ASI, maka sang bayi dapat mencapai
tumbuh kembang yang optimal, selain sumber energi dan "at gi"i, pemberian ASI
juga merupakan media untuk menjalin hubungan fisikologis antara ibu dan
bayinya (-adine Suryoprajogo,&&)
ASI merupakan satu!satunya sumber gi"i yang berkontribusi terhadap
pertumbuhan dan perkembangan otak system syaraf bayi, kematangan system
pencernaan dan perkembangan system kekebalan tubuh, menghindari dari
penyakit infeksi (diare), oleh sebab itu sangat di*ajibkan bagi ibu untuk
memberikan asinya selama ' bulan, karena ASI sangat berpengaruh terhadap
petumbuhan dan perkembabgan bayi (-uherti uliarti, &/&).
0eknik menyusui terdiri dari posisi menyusui dan perlekatan bayi pada
payudara yang tepat, yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
keberhasilan menyusui dan pengeluaran ASI. $imana bila teknik menyusui tidak
benar dapat menyebabkan puting lecet dan ibu menjadi enggan menyusui dan
bayi jarang menyusu. Selain ibu harus menemukan posisi yang sesuai selama
pemberian ASI, bayi juga harus berada dalam posisi yang nyaman untuk
mempermudah menjangkau puting ($anuatmaja, dkk. &&%).
Adapun penyebab mastitis adalah cara menyusui yang kurang baik dapat
menimbulkan berbagai macam masalah baik pada ibu maupun pada bayinya
misalnya puting susu lecet dan nyeri, radang payudara (mastitis), pembengkakan
payudara yang menyebabkan moti1asi untuk memberikan ASI berkurang
sehingga bayi tidak mendapatkan ASI yang cukup dan akhirnya mengakibatkan
bayi kurang gi"i (2uliana, &&%).
8/16/2019 KTI Vina.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kti-vinadocx 3/30
3
Semakin disadari bah*a pengeluaran Air Susu Ibu (ASI) yang tidak
efisien akibat dari teknik menyusui yang buruk merupakan penyebab penting
terjadinya mastitis. Mastitis dan abses payudara terjadi pada semua populasi
dengan atau tanpa kebiasaan menyusui. Insiden yang dilaporkan ber1ariasi dan
sedikit sampai %%3 *anita menyusui, tetapi biasanya di ba*ah /&3 (425,
&&%).
#ematian Ibu (A#I) menjadi /6 per /&&.&&& kelahiran hidup. 7ntuk
dapat mencapai target tersebut diperlukan usaha yang tidak mudah karena
berdasarkan Sur1ei $emografi dan #esehatan Indonesia (S$#I) adalah %&8 per
/&&.&&& kelahiran hidup sedangkan Angka #ematian Bayi (A#B) tahun &&%
tercatat %6 per /&&& kelahiran hidup. Angka kematian ibu dan bayi adalah yang
tertinggi di Asia 0enggara. emerintah menargetkan pada tahun && A#I
menjadi ' per /&&& kelahiran hidup. Sebagai penyebab kematian ibu yang
terbanyak adalah disebabkan oleh komplikasi obstetri seperti perdarahan yaitu
sebesar 9 3, hipertensi pada kehamilan sebesar /% 3, komplikasi abortus
sebesar // 3, infeksi : sepsis sebesar /& 3 dan partus lama sebesar 3
(Sis*ono, &&6).
Infeksi sebagai salah satu penyebab kematian ibu dapat terjadi selama
masa kehamilan, persalinan dan nifas. Salah satu bentuk infeksi yang terjadi
dalam masa nifas adalah infeksi yang terjadi pada payudara yaitu mastitis
Berdasarkan hasil S$#I &/, jumlah ibu menyusui sudah mencapai +
persen. Angka tersebut naik sekitar /& persen dari angka sebelumnya.(7tami
;oesli, &/).
8/16/2019 KTI Vina.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kti-vinadocx 4/30
4
Menurut data 425 terbaru pada tahun &&9 di Amerika serikat
persentase perempuan menyusui yang mengalami mastitis rata!rata mencapai
/&3 dan perkiraan di Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di dunia
cakupan persentase kasus mastitis pada perempuan menyusui juga mencapai
/&3. (Sari, &&).
roses menyususi yang salah atau tidak menyusui dengan ASI, si ibu bisa
terkena kanker, Menurut data, '&3 ibu yang tidak menyusui bayinya dengan
ASI rentan terkena kanker payudara dan kanker ser1iks.(Mas<adah, &/%)
#asus =i"i buruk pada balita dari berbagai ropinsi di Indonesia masih
tinggi dari //,8 3 gi"i buruk tersebut tedapat pada bayi berumur kurang dari '
bulan. 2al ini tidak perlu terjadi jika ASI diberikan secara baik dan benar ,
karena menurut penelitian dengan pemberian ASI saja dapat mencukupi
kebutuhan gi"i selama enam bulan.(;ulina,&/)
salah satu pra kondisi yang menyebabkan rendahnya pemberian ASI adalah
masih kurangnya pengetahuan masyarakat di bidang kesehatan. (-o1aria,&&&),
;endahnya hasil cakupan pemberian ASI dipengaruhi oleh pengetahuan ibu
hamil tentang pemberian ASI eksklusif juga dapat dipengaruhi oleh faktor lain
yang meliputi usia ibu, paritas, pendidikan, dan pekerjaan ($epkes ;I, /+).
Berdasarkan sur1ei International di Indonesia, diketahui bah*a rata!rata
bayi Indonesia hanya mendapatkan ASI eksklusif selama /,8 bulan. adahal,
kajian World Health Organization (425) yang dituangkan dalam #eputusan
mentri -o. +6& menganjurkan agar bayi diberi ASI eksklusif selama ' bulan.
0urunnya angka ini terkait pengaruh sosial budaya di masyarakat, yang
8/16/2019 KTI Vina.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kti-vinadocx 5/30
5
menganjurkan supaya bayi diberikan makanan tambahan sebelum berusia ' bulan
(rasetyo, &&).
Berdasarkan Sur1ei $emografi dan #esehatan Indonesia (S$#I) tahun
&&8!&&9 pemberian ASI eksklusif pada bayi berumur bulan hanya '+3.
ersentase ini menurun dengan jelas menjadi +63 pada bayi berumur !% bulan
dan /+3 pada bayi berumur +!6 bulan. 2anya +&3 bayi mendapatkan ASI dalam
satu jam kelahiran sedangkan pemberian ASI eksklusif di kota Surabaya dari
/6.9% bayi berusia ' bulan, hanya %.%& bayi diantaranya yang mendapat ASI.
Baru sekitar &,''3 bayi mendapat ASI secara eksklusif (;irin, &&).
$ata dari $inas #esehatan ($I-#>S) Sumatera Selatan tahun &&
tentang cakupan pemberian ASI >ksklusif di 5#7 mencapai +',+3, 5#I
mencapai 8%,%3, Muara >nim mencapai /,&63, ?ahat mencapai /6,6/3,
Musi ;a*as mencapai +,'3, Musi mencapai +9,83, 5#7 Selatan mencapai
/,3, 5#7 0imur mencapai ',++3, 5gan Ilir mencapai 88,'%3, >mpat
?a*ang mencapai //,+3, alembang mencapai %/,'3, rabumuli mencapai
//,9%3, agar Alam mencapai 8+,/3, ?ubuk ?inggau mencapai /,3 ($inas
#esehatan Sumatera Selatan tahun &&).
$ata dari $inas #esehatan pro1insi SumSel tahun &// jumlah balita & @
' bulan sebanyak +''.69 bayi dengan jumlah laki @ laki sebanyak 6/,%3 dan
perempuan +9,8 3.
8/16/2019 KTI Vina.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kti-vinadocx 6/30
6
$ari data $inas #esehatan #abupaten 5#7 tahun &/ jumlah bayi
%./ bayi dengan jumlah bayi laki @ laki '',/3 (.&' bayi) dan jumlah bayi
perempuan %%,3 (/.&'& bayi),
Sedangkan menurut data dari uskesmas Sekarjaya tahun &/ jumlah
bayi sebanyak 6& orang , dan pada tahun &/ hanya 9,63 bayi yang ASI
>ksklusif. $ari laporan bulanan untuk / april &/% tercatat jumlah bayi & @ ' bulan
berjumlah %+% bayi.
Mengingat pentingnya pemberian ASI bagi tumbuh kembang yang
optimal baik fisik maupun mental dan kecerdasannya, maka perlu di perhatikan
agar dapat terlaksana dengan benar. aktor keberhasilan dalam menyusui adalah
dengan menyusui secara dini dengan posisi yang benar, teratur dan eksklusif.
Sehubungan dengan hal tersebut telah ditetapkan dengan #epmenkes ;I
-o.+6&:Menkes:I:&&+ tentang emberian Air Susu ibu (ASI) secara eksklusif
pada bayi Indonesia.$ari uraian diatas,maka peneliti tertarik untuk mengetahui C2ubungan
endidikan $an engetahuan Ibu Menyusui 0erhadap #etepatan osisi
Menyusui ada bayi & @ ' bulan $i 4ilayah #erja 70$ uskesmas Sekarjaya
0ahun &/%D.
1.2 Rumusan Masalah
Belum diketahuinya hubungan tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu
menyusui terhadap ketepatan posisi menyusui ada bayi & @ ' bulan di *ilayah
kerja 70$ uskesmas Sekarjaya 0ahun &/%
8/16/2019 KTI Vina.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kti-vinadocx 7/30
7
1.3. Pertanyaan Penelitian
/. Apakah ada 2ubungan 0ingkat endidikan Ibu Menyusui 0erhadap
#etepatan osisi Menyusui ada bayi & @ ' bulan $i 4ilayah #erja 70$
uskesmas Sekarjaya 0ahun &/%
. Apakah ada 2ubungan 0ingkat engetahuan Ibu Menyusui 0erhadap
#etepatan osisi Menyusui ada bayi & @ ' bulan $i 4ilayah #erja 70$
uskesmas Sekarjaya 0ahun &/%
1.4 u!uan Penelitian
1.4.1 u!uan Umum
$iketahuinya 2ubungan 0ingkat endidikan $an engetahuan Ibu
Menyusui 0erhadap #etepatan osisi Menyusui ada bayi & @ ' bulan $i
4ilayah #erja 70$ uskesmas Sekarjaya 0ahun &/%
1.4.2 u!uan "husus
/. $iketahuinya 2ubungan 0ingkat endidikan Ibu Menyusui 0erhadap
#etepatan osisi Menyusui ada bayi & @ ' bulan $i 4ilayah #erja
70$ uskesmas Sekarjaya 0ahun &/%
. $iketahuinya 2ubungan 0ingkat engetahuan Ibu Menyusui 0erhadap
#etepatan osisi Menyusui ada bayi & @ ' bulan $i 4ilayah #erja
70$ uskesmas Sekarjaya 0ahun &/%
1.# Man$aat Penelitian
1.#.1 Bagi Pen%i%ikan "e&era'atan
8/16/2019 KTI Vina.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kti-vinadocx 8/30
8
2asil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi tambahan
kepada kepera*atan maternitas serta kepera*atan komunitas untuk dapat
memberikan asuhan kepera*atan kepada ibu yang menyusui.
1.#.2 Bagi Pelayanan "esehatan
2asil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan masukan
dalam memberikan asuhan kepera*atan yang komperhensif serta sebagai
pertimbangan dalam meningkatkan pelayanan terhadap *anita yang
menyusui.
1.#.3 Bagi Peneliti
2asil penelitian ini diharapkan dapat memberkan pengetahuan yang
berharga bagi peneliti sehingga dapat menerapkan penelitian ilmiah yang
diperoleh untuk penelitian dimasa mendatang.
1.#.4 Bagi Masyarakat
$iharapkan dapat menjadi bahan bacaan atau referensi kesehatan
yang mampu memba*a masyarakat menuju masyarakat yang sehat dan
mandiri.
1.( Ruang Lingku& Penelitian
enelitian ini adalah meneliti 2ubungan 0ingkat endidikan $an
engetahuan Ibu Menyusui 0erhadap #etepatan osisi Menyusui ada Bayi
& @ ' bulan $i 4ilayah #erja 70$ uskesmas Sekarjaya 0ahun &/%
8/16/2019 KTI Vina.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kti-vinadocx 9/30
9
BAB ))
)N*AUAN PU+A"A
2.1. ",nse& e,ri Pen%i%ikan
endidikan merupakan suatu proses belajar yang berarti di dalam
pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan perkembangan atau perubahan ke arah
yang lebih de*asa, lebih baik dan lebih matang pada diri indi1idu, kelompok
atau masyarakat.
roses belajar tersebut dapat digambarkan sebagai berikutE
Input output
(subjek belajar) (hasil belajar)
endidikan adalah proses dimana seseorang menggambarkan kemampuan
sikap dan bentuk!bentuk tingkah laku lainnya di dalam masyarakat di mana ia
hidup (Dictionary Education).
Semua petugas kesehatan telah mengakui bah*a pendidikan kesehatan itu
penting untuk menunjang program!program kesehatan yang lain. Akan tetapi
pada kenyataan pengakuan ini tidak didukung oleh kenyataan. Artinya dalam
program!program pelayanan kesehatan kurang melibatkan pendidikan kesehatan
juga kurang memberikan bobot.
roses belajar
8/16/2019 KTI Vina.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kti-vinadocx 10/30
10
Argumentasi mereka adalah karena pendidikan kesehatan itu tidak segera
dan jelas memperhatikan hasil. $engan perkataan lain pendidikan kesehatan itu
tidak sengaja memba*a manfaat bagi masyarakat dan mudah dilihat dan diukur.
2al ini memang benar karena pendidikan merupakan Cbeha1ioral in1estmentD
jangka panjang, hasil in1estment pendidikan kesehatan baru dapat dilihat
beberapa tahun kemudian. $alam *aktu yang pendek (immediate impact)
pendidikan kesehatan hanya menghasilkan perubahan atau peningkatan
pengetahuan masyarakat. Sedangkan peningkatan pengetahuan saja belum
berpengaruh langsung terhadap indikator kesehatan (Notoatmodjo, 2007).
endidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan di
dalam bidang kesehatan. $ilihat dari segi pendidikan, pendidikan kesehatan
adalah suatu pendidikan praktis atau praktek pendidikan yang aplikasi pada
bidang kesehatan. #onsep dasar pendidikan kesehatan adalah suatu proses
belajar yang berarti di dalam pendidikan itu terjadi suatu proses pertumbuhan,
perkembangan atau perubahan kearah yang lebih de*asa, lebih baik dan lebih
matang pada diri indi1idu, kelompok dan masyarakat. (Notoatmodjo, 2007).
2.2. ",nse& e,ri Pengetahuan
2.2.1. Pengertian Pengetahuan
engetahuan adalah merupakan hasil dari C0ahuD dan ini terjadi
setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
enginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yaituE indra
8/16/2019 KTI Vina.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kti-vinadocx 11/30
11
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman orang
lain, media massa maupun lingkungan (-otoatmodjo, &&%)
-otoatmodjo mengemukakan yang dicakup dalam domain kognitif
yang mempunyai enam tingkatan, pengetahuan mempunyai tingkatan
sebagai berikut (-otoatmodjo, &&%)
A. 0ahu (#no*)
#emampuan untuk mengingat suatu materi yang telah dipelajari,
dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima.
Fara kerja untuk mengukur bah*a orang tahu tentang apa yang
dipelajari antara lain E menyebutkan, menguraikan,
mengidentifikasikan dan mengatakan.
B. Memahami (Fomprehension)
#emampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang
diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara
benar.
F. Aplikasi (Aplication)
#emampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada
situasi atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan
sebagai pengguna hukum!hukum, rumus, metode, prinsip!prinsip
dan sebagainya.
8/16/2019 KTI Vina.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kti-vinadocx 12/30
12
$. Analisis (Analysis)
#emampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek dalam
suatu komponenkomponen, tetapi masih dalam struktur organisasi
dan masih ada kaitannya satu sama lain. #emampuan analisis dapat
dilihat dari penggunaan kata kerja seperti kata kerja
mengelompokkan, menggambarkan, memisahkan.
>. Sintesis (Sinthesis)
#emampuan untuk menghubungkan bagian!bagian dalam bentuk
keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang
ada.
. >1aluasi (>1aluation)
#emampuan untuk melakukan penelitian terhadap suatu materi atau
objek tersebut berdasarkan suatu cerita yang sudah ditentukan
sendiri atau menggunakan kriteria yang sudah ada.
2.3. ",nse& e,ri Menyusui
2.3.1. De$inisi P,sisi Menyusui -ang e&at Lat/h 0n
osisi yang tepat (latch on) adalah elemen dalam kesuksesan proses
menyusui. roses menyusui dapat ditingkatkan dengan menempelkan
payudara ke tengah @ tengah bayi. Ini akan menstimulasi bayi untuk
membuka mulutnya lebar @ lebar. Saat hal ini muncul, dorong bayi lurus
ke depan menuju putting susu (nipple) dan areola (lingkaran cokelat:gelap
8/16/2019 KTI Vina.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kti-vinadocx 13/30
13
di sekitar putting susu). Saat posisi bayi anda sudah tepat (latch on),
putting susu dan sebagian besar areola akan masuk ke dalam mulut bayi.Bibir bayi dan gusinya harus berada di sekeliling areola payudara,
tidak hanya pada putting susu saja. 5leh karena itu penting untuk
membuat mulut bayi terbuka lebar sebelumnya.
Ibu dapat membantu bayi untuk latch on dengan
memegang:menyangga payudara menggunakan tangan dalam posisi
bebas (tidak dalam sedang posisi menggendong bayi). 0empatkan jari @
jari di ba*ah payudara dan letakkan ibu jari pada bagian atas (di belakang
areola G F o!i!ion). astikan bayi anda berada setinggi payudara dan
pastikan juga tangan yang memegang payudara berada di belakang areola,
sehingga tidak mengganggu mulut bayi.
Saat bayi pertama kali menyusu akan ada sensasi:perasaan
tersedot:tertarik (tugging sensation). Hika proses latch on menimbulkan
rasa sakit,maka ada kemungkinan proses latch on belum tepat. 2entikan
segera proses latch on dengan cara memasukkan jari kemudian susupkan
jari ibu kearah sudut dari mulut bayi, reposisi ulang dan coba lagi.
2.3.2. Ma/am Ma/am P,sisi Menyusui
Menurut #arin Fad*ell dan Findy 0urner!Maffei menyebutkan
berbagai macam posisi dalam menyusui E
A. ostur timangan
/. Ibu duduk dengan postur tubuh yang nyaman. Bayi berbaring miring menghadap ibu
%. Sisi kepala dan tubuh bayi berada di lengan ba*ah ibu di sebelah
payudara yang diisap
8/16/2019 KTI Vina.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kti-vinadocx 14/30
14
B. ostur timangan!menyilang
/. Ibu duduk denhgan postur tubuh yang nyaman
. Bayi berbaring miring menghadap ibu
%. Sisi tubuh bayi berada di lengan ba*ah ibu pada sisi yang
berla*anan dengan payudara yang digunakan untuk menyusui
+. 0angan menyangga leher dan bahu bayi sedemikian rupa agar bayi
dapat menengadahkan lehernya
F. ostur football atau mengepit/. Ibu duduk dengan posisi yang nyaman
. Bayi berbaring telentang, meringkuk diantara sisi dada dan lengan
ibu
%. 0ubuh bagian atas bayi disangga oleh lengan ba*ah ibu
+. 0angan ibu menyangga leher dan bahu bayi6. inggul bayi fleksi pada belakang kursi atau permukaan lain
tempat ibu bersandar
8/16/2019 KTI Vina.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kti-vinadocx 15/30
15
$. ostur semi!sandar /. Ibu duduk dengan postur tubuh yang nyaman, postur semi sandar
. Ibu condong ke belakang dan bayi berbaring berhadapan dengan
tubuh ibu, biasanya berbaring miring
>. ostur berbaring!miring
/. Ibu berbaring miring
. Bayi berbaring miring dengan dada bayi bersandar pada dada ibu%. ?engan ibu yang terdekat dengan matras atau selimut gulung
menyangga bayi
. ostur Austalia/. Ibu berbaring telentang
. Bayi bersandar pada dada ibu
8/16/2019 KTI Vina.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kti-vinadocx 16/30
16
%. osisi ini berguna saat ibu memiliki produksi ASI yang banyak
atau aliran ASI yang keras:cepat karena membuat bayi lebih
mampu menggerakkan kepalanya
2.3.3. Langkah Langkah Menyusui yang Benar
Fuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan
oleskan di sekitar putting susu, kemudian duduk dan berbaring dengan
santai.
Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi menyanggah
seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja. #epala dan
tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi
berhadapan dengan putting susu. $ekatkan tubuh bayi ke tubuh ibu,
menyentuh bibir bayi ke putting susunya, dan menunggu sampai mulut
bayi terbuka lebar.
Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa, sehingga
bibir ba*ah bayi terletak di ba*ah putting susu. Fara melekatkan mulut
bayi dengan benar yaitu degu menempel pada payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar, dan bibir ba*ah bayi membuka lebar.
2.3.4. P,sisi Menyusui -ang Benar
8/16/2019 KTI Vina.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kti-vinadocx 17/30
17
A. 0ubuh bagian depan bayi menempel pada tubuh ibu
B. $agu bayi menempel pada payudara
F. $agu bayi menemnpel pada dada ibu yang berada di dasar payudara
(bagian ba*ah).
$. 0elinga bayi berada dalam satu garis dengan lengan bayi>. Mulut bayi terbuka dengan bibir ba*ah yang terbuka
. Sebagian besar areola tidak -ampak
=. Bayi menghisap dalam dan perlahan
2. Bayi puas dan tenang pada akhir menyusuiI. 0erkadang terdengar suara bayi menelan
H. utting susu tidak terasa sakit atau lecet
2.3.#. aktu %an eknik Menyusui
Menurut ;onald 2. Sitorus dalam edoman era*atan #esehatan
Anak menyebutkan teknik menyusui yang baik, yaituE
A. osisi Ibu
7ntuk memilih posisi yang baik tergantung pada masing @
masing ibu. Menyusui dapat dilakukan dalam posisi duduk atau sambil
barbaring. 2al yang harus diperhatikan selama menyusukan, posisi
diatur sedemikian rupa sehingga baik ibu maupun bayi merasa senang
dan nyaman dalam posisi yang lu*es.
B. Fara menyusukan
/. Sebelum menyusui, tangan ibu hendaklah dicuci dengan sabun
terlebih dahulu agar bersih. #emudian putting susu dan areola
dibersihkan dengan kain bersih yang dibasahi air matang setelah
itu dengan kain kering yang juga dalam keadaan bersih.
. Sentuhkan putting susu ibu pada bagian pipi bayi dekat mulutnya,
maka dengan sendirinya bayi akan menoleh kearah datangnya
sentuhan sambil membuka mulut. ada saat yang sama, ibu harus
8/16/2019 KTI Vina.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kti-vinadocx 18/30
18
menekan kepala bayi ke arah putting susu sedemikian rupa
sehingga putting susu dan sebagian besar areola masuk ke dalam
mulut bayi.
ara ini mem&unyai keuntungan5 yaitu6
a. Bayi akan merasa puas telah mendapatkan ASI yang cukup
karena, sinus lactiferous (kantong air susu) berada dibagian
areola. Sedangkan di putting susu hanya di dapatkan saluran
susu. Setiap bayi menghisap, air susu akan terperas keluar
melalui saluran susu dari kantong air susu.
b. $apat mencegah penghisapan udara yang banyak karena jika
banyak udara yang masuk se*aktu bayi menyusui, dapat
menimbulkan perut kembung, muntah, bayi metasa tidak enak,
tidur tengganggu, dan lain @ lain. 0ertelannya udara dalam
jumlah sedikit adalah hal biasa dan terkadang sukar dihindari
terutama pada minggu @ minggu pertama. 7ntuk mengatasinya,
maka setiap menyusui, bayi harus disandarkan pada bahu ibu,
didukung pada pangkuan ibu atau ditengkurapkan pada
pangkuan ibu sambil diusap @ usap atau ditepuk @ tepuk
punggungnya.
c. $apat mencegah timbulnya rasa nyeri pada payudara yang
disebabkan oleh lecetnya bagian putting susu karena hisapan
bayi.F. Fara mengakhiri proses menyusui
4alaupun bayi masih menghisap, proses menyusui dapat
diakhiri, misalnya se*aktu akan memindahkan ke payudara yang
8/16/2019 KTI Vina.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kti-vinadocx 19/30
19
belum dihisap, atau bayi sudah tertidur, hal ini dapat dilakukan dengan
memasukkan salah satu jari ibu (biasanya jari kelingking) antara
putting susu dan mulut bayi, lalu putting susu ditarik keluar dengan
perlahan @ lahan. 7ntuk menghindari terjadinya lecet pada putting
susu.
$. Menyenda*akan Bayi
0ujuan menyenda*akan bayi adalah mengeluarkan udara dari
lambung supaya bayi tidak muntah setelah menyusui. Fara
menyenda*akan bayi E
/. Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu
kemudian punggung nya di tepuk perlahan @ lahan.
. $engan cara menelungkupkan bayi di pangkuan ibu, lalu usap
@ usap punggung bayi sampai bayi bersenda*a.
2.3.( Masalah Dalam Pem7erian Asi
A. utting Susu ?ecetutting susu lecet dapat disebabkan trauma pada putting susu
saat menyusui, selain itu dapat pula terjadi retak dan pembentukan
celah!celah. ;atakan pada putting susu sebenarnya bisa sembuh
sendiri dalam *aktu +9 jam.B. ayudara bengkak
ayudara yang bengkak disebabkan kerena menyusui yang
tidak kontinyu, sehingga sisa ASI terkumpul pada daerah duktus. 2al
ini dapat terjadi pada hari ke tiga setelah melahirkan. Selain itu,
8/16/2019 KTI Vina.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kti-vinadocx 20/30
20
penggunaan bra yang ketat serta keadaan putting susu yang tidak
bersih dapat menyebabkan sumbatan duktus.
F. Saluran Susu 0ersumbat
=ejala yang timbul pada ibu yang mengalami tersumbatnya
saluran susu pada payudara adalah E pada payudara terlihat jelas dan
lunak pada perabaan ( pada *anita kurus ) pada payudara tersumbat
terasa nyeri dan bengkak.
$. Mastitis
Mastitis adalah peradangan pada payudara. Mastitis ini dapat
terjadi kapan saja sepanjang periode menyusui, tapi paling sering
terjadi antara hari ke @ /& dan hari ke @ 9 setelah kelahiran.
>. Abses ayudaraAbses payudara berbeda dengan mastitis. Abses payudara
terjadi apabila mastitis tidak tertangani dengan baik, sehingga
memperberat infeksi.
2.4. "a!ian er%ahulu
>liska Mayasari tahun &// dengan penelitian tentang C 2ubungan
engetahuan dan Sikap Ibu rimigra1ida 0rimester III terhadap teknik menyusui
yang benar $i #linik Bersalin Ananda MedanD. 2asil penelitian menunjukkan
mayoritas responden berumur &!%6 tahun sebanyak + orang ('9,'3), mayoritas
8/16/2019 KTI Vina.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kti-vinadocx 21/30
21
responden berpendidikan SMA yaitu % orang ('6,83), dan mayoritas sumber
informasi yang didapat ibu didapat dari tenaga kesehatan yaitu /9 orang (6/,+3).
Analisa data menggunakan analisis roduct moment . $ari hasil uji statistik
didapatkan nilai J &,&&& ini menunjukan adanya hubungan yang signifikan
antara pengetahuan dan sikap ibu primigra1ida trimester III terhadap teknik
menyusui yang benar.
2.#. "erangka ",nse&
Menurut >ndang $*iningsih (&&&) dengan mengadopsi teori ?a*rence
=reen (/9&) dalam -otoatmodjo (&/&). Maka dapat dibuat suatu kerangka
teori sebagai berikut E
actor predisposisiE
! endidikan
! Henis kelamin
! engetahuan
! 7mur
! prilaku
8/16/2019 KTI Vina.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kti-vinadocx 22/30
22
erilaku kesehatan
actor pendukung
! asilitas pelayanan
kesehatan
! ?ingkungan fisik
! Sumber daya
! Sarana penunjang
kesehatan
aktor pendorong
! Sikap dan prilaku
petugas kesehatan
! Sikap dan prilaku
masyarakat
8/16/2019 KTI Vina.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kti-vinadocx 23/30
23
BAB )))
"ERAN8"A "0N+EP5 DE9)N)+) 0PERA+)0NAL5
DAN H)P0E+A
3.1 "erangka ",nse&
#erangka konsep ini mengacu pada teori ?a*rence =reen dalam
-otoadmodjo (&/&) teori ini dimodifikasi sesuai kebutuhan penelitian maka
secara sistemis konsep dibuat sebagai berikut E
skema 3.1
1ariabel independen 1ariabel dependen
#etepatan posisi
menyusui
! endidikan
! pengetahuan
8/16/2019 KTI Vina.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kti-vinadocx 24/30
24
3.2 De$inisi 0&erasi,nal
N0:AR)ABEL
)NDEPENDEN
DE9)N)+)
0PERA+)0NAL
ARA
U"UR
ALA
U"UR HA+)L U"UR
+"ALA
U"UR
/ endidikan Henjang
pendidikan formal
terakhir yang
dicapai ibu
*a*ancara kuesioner /. 0inggi jika K
SM7
. ;endah jika L
SM7
ordinal
engetahuan 2asil dari tahu
dan terjadi setelah
orang melakukan
pengindraan
terhadap objek
tertentu(Arikunto. &/&)
*a*ancara kuesioner /. Baik, jika
ja*aban
benar K
mean
. #urang, jika
ja*aban benar L mean
ordinal
N0:AR)ABEL
DEPENDEN
DE9)N)+)
0PERA+)0NAL
ARA
U"UR
ALA
U"UR HA+)L 1U"UR
+"ALA
U"UR
/ #etepatan posisi
menyusui
>lemen kunci
dalam kesuksesan
proses menyusui
*a*ancara kuesioner /. 0epat,jika
ja*aban benar
K mean. 0idak tepat jika
ja*aban benar
L mean
-omina
3.3 Hi&,tesa
/. Ada 2ubungan 0ingkat endidikan Ibu Menyusui 0erhadap #etepatan osisi
Menyusui ada bayi & @ ' bulan $i 4ilayah #erja 70$ uskesmas
Sekarjaya 0ahun &/%
8/16/2019 KTI Vina.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kti-vinadocx 25/30
25
. Ada 2ubungan 0ingkat pengetahuan Ibu Menyusui 0erhadap #etepatan
osisi Menyusui ada bayi & @ ' bulan $i 4ilayah #erja 70$ uskesmas
Sekarjaya 0ahun &/%
8/16/2019 KTI Vina.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kti-vinadocx 26/30
26
BAB ):
ME0DE PENEL))AN
4.1. *enis Penelitian
Henis penelitian ini menggunakan metode penelitian !ur"ey analiti#
dengan rancangan cro!! !ectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari
dinamika antar factor @ factor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan,
obser1asi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time
approach).(-otoatmodjo, &/&)
4.2 P,&ulasi %an +am&el Penelitian
4.2.1. P,&ulasi
opulasi adalah keseluruhan dari objek peneliti (-otoatdmodjo,
&/&). opulasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui yang
mempunyai bayi (&!' bulan) yang mengikuti posyandu di 4ilayah #erja
70$ uskesmas Sekarjaya. $ari laporan bulanan untuk / april &/%
tercatat jumlah bayi & @ ' bulan berjumlah %+% bayi.
4.2.2. +am&el
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti sebagai
jumlah dari karakteristik yang dimiliki populasi. $alam penelitian ini
peneliti menggunakan teknik !imle random !amling untuk pengambilan
sampel menurut Sugiono (&&6), dikatakan simpel (sederhana) karena
8/16/2019 KTI Vina.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kti-vinadocx 27/30
27
pengambilan sampel dalam anggota populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada didalam populasi. eneliti akan
membagikan kuesioner kepada seluruh ibu yang mempunyai bayi & @ '
bulan yang mengikuti osyandu $i 4ilayah #erja uskesmas Sekarjaya.
Besar sampel dalam penelitian ini dihitung dengan rumus I*an Aria*an
(/9) sebagai berikutE
(./!:) . (/!).-
n J
d.(- @ /) N ./!:.p (/!p)
n E Sampel yang akan diteliti adalah O.. sampel.
./!: E $erajat kepercayaan diri seluruh populasi yaitu 63 (/,').
E roporsi pada populasi &,6.
d E Simpangan dari proporsi populasi yaitu presisi digunakan &,/
- E Humlah seluruh populasi yaitu %+% bayi
n E (./!:) . (/!).-d.(- @ /) N ./!:.p (/!p)
E (/,') &,6 (/!&,6).%+%
&,/ (%+%!/) N /,'. &,6.(/!&,6)
E (%,9+/') &,6 (&,6) %+% &,&/(%+) N %,9+/'.&,6(.&,6)
E %,9+/' (&,6) %+% %,+ N&,'&+
E %,+/8+,%9&+
n E 86,& $ibulatkan menjadi 86 sampel
8/16/2019 KTI Vina.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kti-vinadocx 28/30
28
4.3 L,kasi %an aktu Penelitian
4.3.1 L,kasi Penelitian
?okasi enelitian dilakukan di 4ilayah #erja 70$ uskesmas Sekarjaya
0ahun &/%.
4.3.2 aktu Penelitian
4aktu penelitian dilakukan pada bulan Mei dan Huni &/%.
4.4 eknik %an )nstrumen Pengum&ulan %ata
4.4.1 eknik Pengum&ulan Data
a. $ata rimer
$ata primer ini diperoleh dengan mengadakan *a*ancara langsung
terhadap responden dengan menggunakan daftar pertanyaan
kuesioner.
b. $ata sekunder
$ata sekunder adalah data yang diperoleh dari E
/ $ari uskesmas Sekarjaya
$ari $inas #esehatan #abupaten 5#7
4.4.2 )nstrumen Pengum&ulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
pertanyaan berupa kuesioner.
4.# Peng,lahan %ata
engolahan data dilakukan dengan tahapan!tahapan sebagai berikutE
8/16/2019 KTI Vina.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kti-vinadocx 29/30
29
a. Editing (pengeditan data)
$ilakukan untuk memastikan bah*a data yang di peroleh adalah
benar!benar terisi, rele1an, dan dapat dibaca dengan baik.
b. $oding (pengkodean)
emberian kode atau menandai setiap ja*aban yang diberikan dengan
tujuan untuk memudahkan entry data.
c. Entry (memasukan data)
$ilakukan dengan cara memasukan ke dalam komputer dan kemudian
dilakukan analisa.
d. $leaning (pembersihan data)
Fleaning adalah pengulangan data atau pengecekan data setelah entry
dalam komputer.
e. %rocce!ing
Merupakan kegiatan menelaah data setelah selesai di coding
selanjutnya dimasukkan dalam tabulasi.
4.( Analisis %ata
4.(.1. Analisa Uni;ariat
8/16/2019 KTI Vina.docx
http://slidepdf.com/reader/full/kti-vinadocx 30/30
30
Analisa uni1ariat dinyatakan untuk mengetahui distribusi frekuensi
masing!masing 1ariabel yang diteliti.
4.(.2 Analisa Bi;ariat
Analisa bi1ariat dinyatakan untuk melihat ada hubungan antara
1ariabel independent yaitu pendidikan dan pengetahuan dengan ketepatan
posisi menyusui menggunakan uji statistic chi&!'uare bila nilai p 1alue P
&,&6 artinya ada hubungan yang bermakna secara statistik pada
kepercayaan 63 antara 1ariabel terikat dengan bantuan program
komputer.