esai analisis cekungan sumatera selatan

Upload: januardi-hauw

Post on 23-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Esai Analisis Cekungan Sumatera Selatan

    1/15

    PERKEMBANGAN AWAL CEKUNGAN SUMATERA SELATAN

    Abstract

    PENDAHULUAN

    Paper ini menjelaskan tentang perkembangan awal cekungan sematera selatan yang

    bersumber dari penelitian terdahulu yang sudah dipublikasikan oleh Proceedings Indonesia

    Petroleum Association (IPA). Studi pustaka ini difokuskan pada hasil studi yang dilaporkan

    oleh Sudarmano et al, antomo et al, Adiwijaya and !e "oster, Sudarmono et al, dan

    Pullonggono et al.

    #enurut Pullonggono ($%%&) bahwa genesa terbentuknya cekungan sumatera selatan

    (back arc basin) dipengaruhi oleh kontrol struktur'struktur sesar geser yang membuka

    (rifting). Akibatnya terbentuk pola'pola cekungan yang bersifat Pull a Part Basin

    dihasilkan pada early Paleogen. Sedangkan untuk perkembangan sedimen mengisi

    cekungan'cekungan yang telah terbentuk ketika eogen (Sudarmono et.al ). Stratigrafi nya

    tersususun dari basement Pra'ersier yang di oerlay batuan ersier (!e "oster, antomo,

    Sitompul et al ).

    TEKTONIK REGIONAL

    Pulau sumatera merupakan continent sundaland yang membentuk beberapa cekungan'

    cekungan . Awalnya terjadi pada masa Pra'tersier mengalami pergerakan lempeng samudra

    hindia'australia berarah arah barat laut yang mengalami subdukdi dengan lempeng *urasia.

    +ecepatan pergerakan antara lempeng tersebut rata'rata mencapai '- cmtahun. +ontrol

    struktur yang berkembang seperti ulkanisme ,pergeseran dan /ona'/ona subduksi. Akibat

    dari aktiitas itu menghasilkan cekungan yang mempunyai orientasi terhadap busur (arc)

    yaitu non olcanic fore'arc dan olcano'plutonik back'arc.

    "ekungan Sumatera Selatan merupakan back arc basin terbentuk selama kala

    Paleogen dilihat dari block area di sepanjang sumbu utama 00'*S* (lematang) dan arah

    'S sesar medatar dari Pra'tersier yang berubah menjadi sesar normal pada tersier akibat dari

    fase e1tensional yang bekerja (Pullonggono,$%%&). Secara umum cekungan ini berarah 0 2

    S* diakibatkan oleh tumbukan antar 3 lempeng yaitu *urasia , Pasifik dan Indo Australiadengan pola obli4ue memiliki arah yang demikian. !ibatasi oleh inggian 5ampung yang

  • 7/24/2019 Esai Analisis Cekungan Sumatera Selatan

    2/15

    berada di sisi tenggara, pegunungan bukit barisan di barat , dan sesar Semangko pada bagian

    selatan. Sedangkan pada arah utara dan timurnya dibatasi oleh paparan sunda(!e

    "oster,$%-6). Perkembangan awal cekungan tersebut dipengaruhi oleh 6 fase tektonik

    (gambar $, gambar &) yang bekerja. Antara lain adalah fase compression, e1tensional,

    tektonik miosen dan compressional lagi.

    7ase compressional terjadi pada masa 8ura awal sampai +apur mengalami pergerakan

    lempeng samudra hindia dengan arah barat laut mengalami kompresi (saling bertumbukan

    dengan lempeng lainnya). +ontrol tektonik yang berpusat oblique terhadap garis tepi berarah

    00'*S* sundaland mengalami subduksi. Akibat dari hal tersebut terjadi ulkanisme

    menghasilkan intrusi granitoid. !isertai arah sesar geser dekstral yang saat ini dilihat sebagai

    kelurusan #usi,+epayang, Pantai selatan 5ampung dan Sesar 5ematang (mempunyai trend

    39 0 dari pusat lempeng samudra hindia ke garis tepi yang membentuk sudut miring sebesar

    39 ca). :ona subduksi selama masa jura awal dan cretaceus akhir juga membentuk kelurusan

    saka membentang ke selatan

    7ase kedua yaitu extensional, dimana pada fase ini terjadi pembentukan dari graben

    berlangsung pada masa Pre'ersier. ;aya ektensional yang terekam pada masa +apur atas 2

    ersier bawah.

  • 7/24/2019 Esai Analisis Cekungan Sumatera Selatan

    3/15

    #enurut Sudarmono et al,($%%-) Paleogen ditandai oleh syn'rift mengalami keretakan

    pada continent dan marine. Akibat dari proses tersebut menghasilkan blok'blok sesar normal

    yang membentuk pola grabben dan setengah grabben .=lok tersebut berariasi pada

    kedalaman dan laju penuruananya. !imana hal tersebut mempengaruhi lingkungan

    pengendapan dan jenis litologi.

    7ase ifting dibagi menjadi 3 tahap utama yaituB

    1. Early rifting

    Pada fase ini terisi oleh deposit non'marine yang terdiri dari batuan

    ulkaniklastik, 7luial, Alluial'fan dan endapan danau dangkal.

    2. i!!le rift

    Selama fase ini lingkungan pengendapan umumnya ditandai oleh kedalaman danau

    (subsiden), bertambahnya luas dari danau sebelumnya. Atau lebih kecil dan saling

    menjauh (separasi)yang telah berkembang selama fase awal (early rifting). #enyebabkan

    tingkat penurunan lebih tinggi dari pengendapan (pengisian sedimen).!anau disini

    dimaksudkan sebagai cekungan.

    !anau yang mengalami pemekaran dan dalam di depocenter cenderung dbatasi dari

    besar masukan terigeneous dan memiliki area dengan relief beregetasi rendah dan iklim

    lembab yang menguntukan organisme organic hidup.

    ". #ate$rift

    Pada tahap ini, danaucekungan umumnya diendapkan pada lingkungan dangkal dan

    didominasi oleh klastik kasar proses fluio'delta. Secara kronologi inkursi laut sedikit

    berbeda dari setiap cekungan ke cekungan dan dikontrol oleh laju subsiden dan kecepatan

    (akses) dan tutup atau bukaan dari marine, pada bagian tepi barat dan timur sundaland di

    pengaruhi oleh kondisi laut selama akahir *osen berdasarkan sikuennya mengindikasikan

    bahwa daratan terpisa menjadi fore arc dan back arc basin selama paleogen.

  • 7/24/2019 Esai Analisis Cekungan Sumatera Selatan

    4/15

    STRATIGRAFI

    Stratigrafi cekungan sumatera selatan selama fase awal perkembangan cekungan ini,

    berdasarkan !e coster ($%-6) dibagi beberapa 7ormasi antara lainB

    $. =asement Pra ersier (&6C'3D6 #a)

    #erupakan komplek batuan yang berumur Pra'ersier (Paleo/oikum dan

    #eso/oikum), dan juga sebagai penyusun basement dari cekungan Sumatera

    Selatan . erdiri dari batuan beku seperti andesit , metamorf , metasedimen , sedimen

    (seperti karbonat) ,ulkanik dan permo carboniferous. 5itologi tersebut kemudian

    ditindih oleh batuan yang berumur tersier. =atuan tersebut mengalami deformasi

    berupa perlipatan , pensesaran dan intrusi batuan beku .

    &. 7ormasi 5emat

    erjadi di *osen akhir dan

  • 7/24/2019 Esai Analisis Cekungan Sumatera Selatan

    5/15

    elisa 5imestone dan =asal elisa Sandstone #embers secara tidak selaras dengan

    alang Akar.

    Pengendapan 7ormasi alang Akar dapat di lihat dari beberapa sumur minyak

    yang produksi dengan target 7ormasi alang Akar, antomo($%%-) bahwa

    pengendapan deltatic 7ormasi alang Akar di temukan pada lapangan =eringin,

    sedangkan pengandapan %hallow marinedapat di temukan pada lapangan minyak Air

    Serdang sehingga dapat di simpulkan pengendapan pada massa

  • 7/24/2019 Esai Analisis Cekungan Sumatera Selatan

    6/15

    batu pasir pada 7asies ini memiliki ciri'ciri porositas &DG denga premeabelitas 69'

    &699 milidarcy.

    7ormasi ini kebanyakan tersingkap pada pinggiran dari "ekungan Sumatera

    selatan. Salah satu tersingkap di ebing inggi di Proinsi 5ahat yang ditemukan

    batubara yang memilki bentuk melensa tipis dengan tebal maksimum &9cm dan

    panjang sampai $99 cm dalam satuan batu pasir,

    >asil Analisa ;eokimia yang di dapat pada batubara dari 7ormasi alang Akar

    adalah kalorinya 6D-Dkalgr kandungan abu $-,-G kandungan sulfur nya 9,%G ,

    hasil petrologinya refektan Fitrinit antara 9,6- dan 9,9 G. ermasuk kedalam

    peringkat batubara yang rendah atau lignit'subituminus.

    D. 7ormasi =atuaja.

    7ormasi ini merupakan puncak pada fase transgersi system pada "ekungan

    Sumatera Selatan, ini dapat dilihat dari pegadapan 7ase +arbonat pada "ekungan

    sumatera Selatn batu gamping pada 7ormasi ini memiliki permaebelitas dan porositas

    yang baik sebagai eseroir hydrocarbon, menurut Sitompul,$%%& batuan karbonat

    pada daerah #erbau'alang =abat di temulkan dengan porositas yang baik ini dapat

    di lihat dari beberapa sumur minyak di sana #erbau'$ porositas $6G, asim $&G,

    Prabumenang $G, senagkan pagardewa $DG.

    . =asal elisa 5imestone #ember ( #iosen Awal)

    #erupakan formasi yang kaya akan fosil, terdapat dua tahap perkembangan

    lingkungan pengendapan. ahap awal dimulai dari platform atau ban( limestone

    !epositsyang terbentuk pada lingkunganshelfal (paparan) berumur A4uitanian . >al

    itu dilihat dari fosil Spiroclypeau or!i"o#eu$ dan S% "i#oe&'a&e&i % +emudian di

    tahap akhir berubah menjadi lingkungan !etrital,reefal danban( !eposits yang terjadi

    ketika kondisi restritricte! (sedikit air) >al ini dapat diasumsikan bahwa pada waktu

    itu terjadi pengangkatan platform batugamping. Penyusun dari formasi ini didukung

    oleh koloni koral(e.d.Eulepi#i&a). Pengendapan batugamping dimungkinkan berakhir

    ,ketika transgresi berlanjut. Selama stage itu menghasilkan clay yang berselingan

    dengan lapisan tipis lime mud pada laut dalam. Sedangkan pada bagian margin

    diendapkan ban( limestonebergradasi pada calcaerus claysdari ukuran butir halus'

    pasir sedang . #empunyai ketebalan rata'rata dari &99 '&D9 ft.-. 7ormasi elisa

  • 7/24/2019 Esai Analisis Cekungan Sumatera Selatan

    7/15

    Adalah formasi termuda selama siklus transgresi yang terendapakan selama

    early$mi!lle miosen. +arakteristik batuannya yaitu fossilferous (banyak mengandung

    foram plankton). Selain itu, marine shale dengan sisipan batugamping glaukonitan

    foraminiferal seperti Boli(i&a danU(i'eri&a . !iindikasikan bahwa batuan tersebut

    pada lingkungan yang hangat (neritic). 7ormasi ini diendapkan dalam masa transgresi

    secara maksimum. Sehingga mempunyai kekuatan besar dalam mengendapkan

    sedimen dan adanya percampuran antara endapan darat dan endapan laut. Akibatnya

    menghasilkan pola coarsening upward dan merendam bagian dataran rendah ketika

    kala itu.>anya meninggalkan spot'spot dataran tinggi.

    C. 5ower Palembang 7ormation

    #erupakan formasi yang diendapkan selama fase awal siklus regresi.

    5ingkungan pengendapan berubah dari neritic ke shallow marine .+emudian kemarginal marine dan paludal'deltaic . +omposisi dari formasi ini terdiri dari

    batupasir glaukonitan, batulempung, batulanau, dan batupasir yang mengandung

    unsur karbonatan. +ontak secara tidak selaras dengan formasi elisa. Pengendapan

    pada siklus regresi yang terjadi dari #iddle #iocene ke Pliocene mengendapkan

    7ormasi 5ower !an #iddle Palembang. Semua formasi diatas mengalami uplift, fol!

    danfaultselama Plio'pleistocene orogeny.

    %. #iddle Palembang formation

    =erumur miosen akhir sampai pliosen awal , 7ormasi ini diendapkan secara

    tidak selaras dengan formasi yang berada di bawahnya . 7ormasi #uara *nim

    mempunyai litologi batupasir , batulanau dan batu lempung serta ditemukan dengan

    lapisan batubara yang menerus. 5apisan batubara dibagi menjadi beberapa seam

    ( lapisan batubara ) yaitu seam A, = dan " . angking batubaranya adalah lower grade

    ( lignit ) hanya yang berada di dekat intrusi andesit menjadi Antrasit. 7ormasi ini

    diendapkan pada lingkungan laut dangkal sampai brackist (pada bagian dasar), delta

    plain dan lingkungan non marine.

    7ormasi #uara *nim merupakan salah satu dari formasi pembawa batubara di

    cekungan sumatera selatan.#enurut (Shell.$%-C,dalam arsis &99$) membagi formasi

    ini kedalam 6 kelompok seam batubara. Haitu anggota #$,#&,#3 dan

    #6(;ambar.6). =erdasarkan penelitian yang dilakukan oleh arsis(&99$) pada daerah

    =enakat #inyak ,+ec.alang Ebi,+ab.#uara *nim terdapat tiga lapisan batubara.

    5apisan terebut masing'masing satu lapisan pada anggota #& dan dua lapisannya

    anggota #3.

    $. Seam #angus

    Pada lapisan ini ditandai dengan sisipan batubara yang mengandung sedikit

    lapisan tufa. Emumnya lapisan ini diapit oleh batulempung keabuan yang

  • 7/24/2019 Esai Analisis Cekungan Sumatera Selatan

    8/15

    berselingan dengan batupasir pada bagian bawahnya. =agian atasnya

    batulempung'karbonatan. ebal dari seam ini adalah $9 meter pada bagian utara

    dan selatan mengalami penipisan menjadi $m.

    &. Seam =urung

    Seam ini berada diatas lapisan #angus pada anggota #3. !icirikan oleh batubara

    yang berwarna coklat kehitaman masif denganinterbur!enbatupasir halus sampai

    batu lempung pada bagian atasnya. Sedangkan untuk bagian bawah batulempung

    karbonatan. 5apisan ini cenderung mengalami spliting (percabangan).ebal seam

    ini adalah D meter.

    ". %eam Benuang

    5apisan ini memeilki ciri yang sama dengan seam burung yang membedeakannya

    hanya letak yang berada diatasnya +etebalan lapisan ini antara & '6 m.

    =erdasarkan studi yang dilakukan oleh S.#. obing , dkk ($%%%) bahwa pada

    daerah tebing tinggi. 7ormasi ini, kebanyakan dari seam'seamnya berada dibawah

    permukaan sungai atau lapisan penutupnya ditutupi oleh batuan yang sudah lapuk.

    5apisan batubara relatie tipis hanya $ meter. "iri khas berwarna hitam kecoklatan ,

    agak kusam dan keras . =atubara mempunyai nilai kaloriB 6$&D ' D&9D kalgr,

    kandungan abuB D,9G ' $,DG. sulfur totalB 9,-$G ' 3,-9G, dan S;B $,6$'$,6 (dalam

    basis adb). Peringkat batubaranya tergolong ke dalam low rank. Emumnya seam tipis

    dan berlensa'lensa dari berbagai ukuran . #enunjukkan kondisi terdapat di daerah'

    daerah yang merupakan pinggir cekungan.

    $9. Epper Palembang 7ormation

    7ormasi ini merupakan formasi yang paling muda di "ekungan Sumatra

    Selatan. 7ormasi ini diendapkan selama Plio'Pleistosen orogeny. Pada fase ini terjadi

    pengangkatan pegunungan bukit barisan . Akibatnya sumber dan arah transportasi

    sedimentasi berubah , dimana sebelumnya berasal dari sediment tersier. !eposisinya

    yaitu tinggian lampung , sundashiel!dan juga dibawa oleh arah barat daya, barat

    barat laut. etapi dengan adanya orogeny itu menyebabkan sumber utama bergerak

    kearah timur laut. #engendapkan tuffaceous, batuan klastik dari kasar'halus . erdiri

    dari batupasir tuffan, lempung, dan kerakal dan lapisan tipis batubara. !ibatasi

    dengan kontak tidak selaras dengan formasi yang berada dibawahnya. Epper

    Palembang ditutupi oleh alluium atau material lepas'lepas .#enurut Pullunggono($%-) lingkungan nya terendapkan pada fluial dan alluial fan.

    =atubara yang terdapat dalam 7ormasi +asai secara fisik berwarna hitam

    kecoklatan, kusam, struktur tetumbuhan masih sangat jelas, relatip ke batubara

    lempungan (clayey coal), agak keras dan mengotori tangan seperti lumpur. Sama

    halnya dengan batubara dalam 7ormasi #uara *nim, beberapa singkapan batubara

    dalam 7ormasi +asai terdapat dalam sungai sehingga sulit untuk mengetahui

    ketebalannya. 5apisan batubara dalam formasi ini relatip tipis, mempunyai ketebalan

    kurang dari $99cm.( S.#. obing , dkk ($%%%).Mempunyai nilai kalori $63D'3$99

    kalgr (adb), kandungan abu sangat tinggi 36,D'DD,CG (adb), sulfur total 9,-%'$,6&G

  • 7/24/2019 Esai Analisis Cekungan Sumatera Selatan

    9/15

    (adb) dan itrinit reflektan 9,&&G. ergolong ke dalam peringkat batubara yang

    rendah seperti lignit.

    KESIMPULAN

  • 7/24/2019 Esai Analisis Cekungan Sumatera Selatan

    10/15

    DAFTAR PUSTAKA

    Adiwidjaja and !e "oster,$%-3.Pre'ertiary Paleotopography And elated Sedimentation In

    South Sumatra.Procee!ings -n!onesian Petroleum 'ssociation, 2th 'nnual

    +onvention.P.C%'$9&.

    Pulunggono, A et al., $%%&, Pre'ertiary And ertiary 7ault Systems As A 7ramework

  • 7/24/2019 Esai Analisis Cekungan Sumatera Selatan

    11/15

    ;ambar $. 7ase Perkembangan tektonik di sumatera ( Pulunggono, et all.$%%&)

  • 7/24/2019 Esai Analisis Cekungan Sumatera Selatan

    12/15

    ;ambar &. Pola pembentukan cekungan (Pulonggono, et al. $%%&)

  • 7/24/2019 Esai Analisis Cekungan Sumatera Selatan

    13/15

    ;ambar 3. Stratigrafi "ekungan Sumatera Selatan ( !ecoster, et all. &99).

  • 7/24/2019 Esai Analisis Cekungan Sumatera Selatan

    14/15

    ;ambar 6. Stratigrafi dan penamaan seam batubara di 7ormasi #uaraenim (Shell ,$%-C)

  • 7/24/2019 Esai Analisis Cekungan Sumatera Selatan

    15/15

    Penampang Geologi dari Kuang- beringin Area Tamtomo(1996)