g-08_kan guide on application of iso iec 17020 (in)

Upload: rony-prayitno-simeon

Post on 23-Feb-2018

239 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 G-08_KAN Guide on Application of ISO IEC 17020 (in)

    1/34

    KAN-G-08

    PEDOMAN KAN MENGENAIPENERAPAN ISO/IEC 17020

    Issue Number : 2January 2008

    Komite Akreditasi NasionalNational Accreditation Body of IndonesiaGedung Manggala Wanabakti, Blok IV, Lt. 4Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta 10270 IndonesiaTel. : 62 21 5747043, 5747044Fax. : 62 21 57902948, 5747045Email : [email protected]

    Website : http://www.bsn.or.id

  • 7/24/2019 G-08_KAN Guide on Application of ISO IEC 17020 (in)

    2/34

    KAN-G-08 Issue Number : 2 January 2008

    DAFTAR PERUBAHAN

    No. TanggalNomor Bagianyang Direvisi

    Deskripsi Ringkas PerubahanNomorBagianRevisi

    1. 12/06/08 Identifikasidokumen DPLI01

    Identifikasi dokumen berubah menjadiKAN-G-08

    2

    i

  • 7/24/2019 G-08_KAN Guide on Application of ISO IEC 17020 (in)

    3/34

    PEDOMAN PENERAPAN SNI 19-17020-1999 :PERSYARATAN UMUM PENGOPERASIANBERBAGAI TIPE LEMBAGA INSPEKSI

    (ILAC/IAF A4 - 2004)

    Komite Akreditasi NasionalNational Accreditation Body of IndonesiaGedung Manggala Wanabakti, Blok IV, Lt. 4Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta 10270 IndonesiaTel. : 62 21 5747043, 5747044Fax. : 62 21 57902948, 5747045Email : [email protected] : http://www.bsn.or.id

    DPLI 01 Rev. 0

    Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

  • 7/24/2019 G-08_KAN Guide on Application of ISO IEC 17020 (in)

    4/34

    Bagian: DPLI 01 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

    1 dari 11

    Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

    1 Ruang lingkup...............................................................................................2

    2 Definisi ..........................................................................................................3

    3 Persyaratan administrasi.............................................................................5

    4 Kemandirian, ketidakberpihakan, dan integritas .......................................7

    5 Kerahasiaan ................................................................................................11

    6 Organisasi dan manajemen.......................................................................12

    7 Sistem mutu................................................................................................14

    8 Personel ......................................................................................................17

    9 Fasilitas dan peralatan...............................................................................19

    10 Metode dan prosedur inspeksi...............................................................22

    11 Penanganan barang atau contoh inspeksi ...........................................26

    12 Rekaman ..................................................................................................26

    13 Laporan dan sertifikat inspeksi..............................................................27

    14 Subkontrak ..............................................................................................28

    15 Pengaduan dan keluhan.........................................................................31

    16 Kerjasama................................................................................................31

  • 7/24/2019 G-08_KAN Guide on Application of ISO IEC 17020 (in)

    5/34

    Bagian: DPLI 01 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

    2 dari 11

    Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

    PERSYARATAN UMUM PENGOPERASIAN BERBAGAI TIPELEMBAGA INSPEKSI

    1 Ruang lingkup

    1.1 Standar ini memuat persyaratan umum untuk kompetensi suatu lembaga yang

    tidak berpihak (impartial) untuk melakukan inspeksi pada sektor yang terkait

    juga memuat persyaratan kemandirian (independence).

    1.1a Apabila menggunakan ISO/IEC 17020 dan dokumen pedoman ini, badan

    akreditasi hendaknya tidak menambah atau mengurangi persyaratan standar

    ini. Penerapan persyaratan hukum, pemerintah atau persyaratan normatif lain

    harus direfleksikan dalam lingkup akreditasi yang diberikan.

    1.2 Standar ini diberlakukan untuk penggunaan lembaga inspeksi dan badan

    akreditasinya termasuk lembaga lain yang berkepentingan dengan pengakuan

    terhadap kompetensi lembaga inspeksi.

    1.3 Kriteria ini perlu diinterpretasikan apabila akan digunakan untuk sektor tertentu

    atau untuk pelayanan inspeksi sendiri (in-service).

    1.4 Standar ini tidak berlaku untuk laboratorium penguji, lembaga sertifikasi dan

    deklarasi kesesuaian dari pemasok yang kriterianya dimuat dalam EN 45000

    series.

    1.4a Pemeriksaan yang dilakukan oleh lembaga inspeksi terdiri atas dua kategori

    yaitu fungsional dan analitik. Pemeriksaan fungsional, misalnya pemeriksaan

    beban pada suatu crane, merupakan sutatu bagian dari kegiatan lembaga

    inspeksi , oleh karena itu termasuk dalam Iingkup ISO/IEC 17020.

    Pemeriksaan analitik, (yang wajib dilakukan di dalam suatu laboratorium pada

    kondisi lingkungan yang terkendali baik dan menggunakan peralatan atau

    prosedur pengujian yang lebih rumit), merupakan kegiatan laboratorium dan

    oleh karena itu tidak termasuk dalam lingkup ISO/IEC 17020. Lembaga

    inspeksi yang hendak melakukan kategori pemeriksaan analitik laboratorium

    sebagai bagian dari inspeksi harus dilakukan sesuai dengan persyaratan

    ISO/IEC 17025.

  • 7/24/2019 G-08_KAN Guide on Application of ISO IEC 17020 (in)

    6/34

    Bagian: DPLI 01 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

    3 dari 11

    Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

    2 Definisi

    Definisi berikut berlaku untuk pemakaian standar ini.

    2.1 Inspeksi

    Pemeriksaan suatu desain produk, produk, jasa, proses atau pabrik dan penentuan

    kesesuaiannya terhadap persyaratan tertentu atau persyaratan umum berdasarkanpembuktian secara profesional.

    CATATAN 1 Inspeksi pada suatu proses meliputi antara lain personel, fasilitas, teknologi dan

    metodologi.

    CATATAN 2 Hasil inspeksi dapat digunakan untuk mendukung sertifikasi.

    2.1a Dalam pedoman ini, kata produk hendaknya dimengerti mencakup perkataan

    desain produk, jasa, proses dan pabrik (plant) seperti yang tertera

    dalam klausul 2.1 pada standard ISO/IEC 17020.

    2.1b Mengingat luasnya rentang industri yang diinspeksi oleh lembaga inspeksi,

    terminologi (peristilahan) alternatif dapat digunakan sesuai dengan yang

    diinspeksi.

    2.1c Definisi inspeksi tumpang tindih dengan definisi sertifikasi produk dan

    pengujian dimana kegiatan ini mempunyai karakteristik umum yang sama.

    Akan tetapi, satu perbedaan yang penting bahwa banyak jenis inspeksi

    melibatkan pertimbangan profesional untuk menetapkan keberterimaanterhadap persyaratan umum dan oleh karena itu lembaga inspeksi harus

    menunjukkan bahwa lembaga inspeksi mempunyai kompetensi yang

    diperlukan untuk melakukan tugas.

    2.1d Lingkup ISO/IEC 17020 tidak mencakup sertifikasi sistem manajemen mutu.

    Akan tetapi penting bagi lembaga inspeksi untuk memeriksa aspek tertentu

    dari sistem manajemen mutu atau sistem terdokumentasi lain untuk

    mempertimbangkan hasil inspeksi, misalnya pemeriksaan dari berbagai

    proses. Lihat catatan 1 pada klausul 2.1.

  • 7/24/2019 G-08_KAN Guide on Application of ISO IEC 17020 (in)

    7/34

    Bagian: DPLI 01 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

    4 dari 11

    Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

    2.1e Pada umumnya, inspeksi mencakup penetapan langsung dari kesesuaianterhadap persyaratan khusus atau umum dari produk khas kadang kompleks

    atau kritis - atau rangkaian kecil (small series) dari suatu produk, dimana

    sertifikasi produk terutama mencakup penetapan tidak langsung kesesuaian

    produk yang dimanufaktur dalam rangkaian yang panjang terhadap

    persyaratan tertentu. Inspeksi terhadap produk yang sedang digunakan (in-

    service inspection) merupakan suatu disiplin yang sudah mapan, maka tidak

    dilakukan sertifikasi produk (ISO Guide 65). Perbedaan yang lain disebutkan

    dibawah ini.

    Beberapa perbedaan antara inspeksi (ISO/IEC 17020/SNI 17020) dansertifikasi produk (ISO 65) ditunjukkan dalam table berikut ini.

    Kegiatan Inspeksi Sertifikasi produk

    Sifat dari

    operasi

    Inspeksi produk dari individu, dan

    tidak memerlukan pihak ketiga

    (penetapan langsung dari kesesuaian)

    Sertifikasi dari serangkaian produk

    dan selalu oleh pihak ketiga

    (penetapan tidak langsung dari

    kesesuaian)

    Kesesuaian Diperiksa terhadap standar ataudokumen normatif lain dan/atau

    persyaratan umum

    Dinilai terhadap standar ataudokumen normatif lain

    Jaminan Laporan menyajikan kondisi pada

    waktu inspeksi

    Sertifikasi biasanya menyajikan

    jaminan kesesuaian yang

    berkelanjutan

    Keputusan Tidak memerlukan pemisahan dari

    orang yang mengambil keputusan

    inspeksi dan dari orang yang

    melakukan inspeksi

    Keputusan sertifikasi diambil oleh

    orang yang berbeda dari orang yang

    melakukan evaluasi

    Penerbitan

    lisensi

    Tidak menerbitkan lisensi Memberikan lisensi kepada pemasok

    untuk menerbitkan sertifikat atau

    membubuhi tanda (marking)

    Penandaan

    produk

    Penandaan hanya pada produk yang

    diinspeksi

    Penandaan dapat dibubuhkan pada

    produk yang disertifikasi dibawah

    lisensi

    Survailen Hanya diperlukan untuk mendukung

    inspeksi

    Pada umumnya diperlukan untuk

    mendapatkan jaminan berkelanjutan

    dari kesesuaian

  • 7/24/2019 G-08_KAN Guide on Application of ISO IEC 17020 (in)

    8/34

    Bagian: DPLI 01 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

    5 dari 11

    Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

    Kegiatan Inspeksi Sertifikasi produk

    Inspeksi in-

    service dari

    produk

    Selalu dengan inspeksi Tidak dengan sertifikasi produk

    2.2 Lembaga inspeksi

    Lembaga yang melakukan inspeksi

    CATATAN Yang dimaksud lembaga dapat berupa organisasi atau bagian dari organisasi.

    Untuk definisi lain yang ada dalam EN 45020 - 1993 juga dapat digunakan.

    3 Persyaratan administrasi

    3.1 Lembaga inspeksi atau bagian dari suatu organisasi, keberadaannya harus

    sah diakui secara hukum.

    3.2 Lembaga inspeksi yang merupakan bagian dari suatu organisasi yang

    mempunyai fungsi lain dari pada inspeksi harus diakui keberadaan dan jelas

    fungsinya dalam organisasi tersebut.

    3.2a Diagram organisasi merupakan suatu alat yang berguna untuk

    menggambarkan posisi dari lembaga inspeksi dalam hubungannya denganorganisasi yang lebih besar. Diagram menunjukkan hubungan dengan

    perusahaan atau organisasi terkait dan hubungan antar berbagai departemen

    di dalam organisasi yang sama merupakan dukungan yang berguna untuk

    menyatakan ketidakberpihakan (independence).

    3.3 Lembaga inspeksi harus mempunyai dokumentasi yang menjelaskan fungsi

    dan lingkup teknis dari kegiatannya yang kompeten.

    Detail dari lingkup inspeksi akan ditentukan dalam persyaratan kontrak atau

    surat perintah kerja.

  • 7/24/2019 G-08_KAN Guide on Application of ISO IEC 17020 (in)

    9/34

    Bagian: DPLI 01 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

    6 dari 11

    Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

    3.3a Badan akreditasi menetapkan lingkup kegiatan lembaga inspeksi yang diberiakreditasi dalam suatu pernyataan resmi, yang disebut, seperti, Lampiran

    Lingkup Akreditasi yang menyertai Sertifikat Akreditasi. Lampiran Akreditasi

    diterbitkankan oleh badan akreditasi sesuai rekomendasi dari asesor yang

    terlibat dalam asesmen terhadap lembaga inspeksi. Lampiran Lingkup

    Akreditasi ini didasarkan pada informasi yang diberikan oleh lembaga inspeksi

    sehubungan dengan permohonan akreditasi. Sertifikat dan Lampiran Lingkup

    Akreditasi hendaknya menunjukkan tipe lembaga inspeksi seperti yang tertera

    sub-klausul 4.2 ISO/IEC 17020. Contoh dari bentuk sertifikat akreditasi

    diberikan pada lampiran 1 dan contoh lampiran Lingkup akreditasi diberikan

    pada lampiran 2.

    3.3b Lingkup akreditasi hendaknya diuraikan pada lampiran dalam terminologi yang

    cukup tepat sehingga klien (lembaga inspeksi) dapat menetapkan bidang

    umum inspeksi, jenis dan rentang inspeksi secara akurat dan jelas dan, jika

    sesuai, peraturan, standar atau spesifikasi yang memuat persyaratan

    terhadap inspeksi yang akan dilakukan .

    3.3c Lingkup akreditasi mengacu (reference) pada masing-masing kontrak atau

    surat perintah kerja. Tujuan dari persyaratan ini adalah untuk menjamin bahwa

    terdapat pengertian yang jelas dan dpt dibuktikan antara lembaga inspeksi

    dan pelanggannya atas lingkup pekerjaan inspeksi yang dilakukan oleh

    lembaga inspeksi. Dalam beberapa bidang inspeksi (misalnya inspeksi in-

    service yang didasarkan pada regulasi nasional) kontrak individual tidak

    ditandatangani oleh klien. Pada kasus seperti ini, surat perintah kerja

    tercantum dalam dokumentasi yang mendasarinya, sebagai contoh peraturan

    perundang-undangan yang diterbitkan oleh regulator yang berwenang.

    3.4 Lembaga inspeksi harus mempunyai jaminan asuransi yang memadai, kecuali

    jaminan ini ditanggung oleh negara sesuai dengan peraturan perundanganyang berlaku atau ditanggung oleh organisasi induknya.

    3.4a Lembaga inspeksi diharapkan dapat menunjukkan faktor-faktor apa saja yang

    dipertimbangkan saat menetapkan tingkat jaminan yang diperlukan yang

    tercantum dalam kontrak. Salah satu faktor yang harus dipertimbangkan

    adalah risiko yang berkaitan dengan unjuk kerja kegiatan inspeksi.

    3.4b Badan akreditasi tidak berperan untuk menyetujui cakupan tingkat asuransi

    (level of insurance) yang dimiliki oleh kliennya. Jenis pertanggunggugatan

    (liability) yang tercakup oleh asuransi, misalnya, pertanggunggugatan

  • 7/24/2019 G-08_KAN Guide on Application of ISO IEC 17020 (in)

    10/34

    Bagian: DPLI 01 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

    7 dari 11

    Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

    terhadap karyawan, pertanggunggugatan publik, ganti rugi akibat kerjaprofesional.

    Catatan: Lembaga inspeksi sebaiknya memperhatikan cakupan asuransi bilamana

    melaksanakan pekerjaan inspeksi di negara lain, dimana persyaratan peraturan perundang-

    undangan di negara tersebut mungkin berbeda dengan persyaratan peraturan perundang-

    undangan negara asal lembaga inspeksi.

    3.5 Lembaga inspeksi harus mempunyai dokumentasi yang menjelaskan tentang

    kondisi kegiatan kerjanya kecuali jika lembaga ini adalah bagian dari sebuah

    organisasi dan menyediakan pelayanan hanya kepada organisasi tersebut.

    3.5a Persyaratan (conditions) yang dimaksudkan disini adalah persyaratan

    kontraktual dan bisnis, bukan persyaratan fisik dari lokasi inspeksi.

    3.6 Lembaga inspeksi atau organisasi yang membentuk suatu lembaga inspeksi,

    harus mempunyai pembukuan keuangan yang dapat diaudit secara terpisah.

    3.6a Badan akreditasi tidak berperan untuk menilai kecukupan keuangan.

    4 Kemandirian, ketidakberpihakan, dan integritas

    4.1 Umum

    Personel lembaga inspeksi harus bebas dari tekanan komersial, finansial dan tekanan

    lain yang mungkin dapat mempengaruhi penilaiannya. Prosedur harus diimplementasikan

    untuk memastikan agar personel atau organisasi di luar lembaga inspeksi tidak dapat

    mempengaruhi hasil inspeksi yang dilakukan.

    4.1a Hendaknya ada prosedur terdokumentasi yang terkait dengan isu-isu ini.

    4.2 Kemandirian

    Lembaga inspeksi harus mandiri sampai tingkat yang diperlukan dengan memperhatikan

    kondisi pelayanannya. Lembaga inspeksi harus memenuhi kriteria minimum yang

    ditetapkan dalam salah satu persyaratan tambahan Lampiran A, B atau C (normatif).

  • 7/24/2019 G-08_KAN Guide on Application of ISO IEC 17020 (in)

    11/34

    Bagian: DPLI 01 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

    8 dari 11

    Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

    4.2a Kategorisasi lembaga inspeksi seperti Tipe A, B atau C pada intinyamerupakan ukuran independensi (kemandirian) suatu lembaga inspeksi.

    Pembuktian kemandirian suatu lembaga inspeksi dapat memperkuat

    kepercayaan pelanggan lembaga inspeksi terhadap kemampuan lembaga

    inspeksi dalam melakukan pekerjaan inspeksi secara tidak memihak dan

    obyektif. Terminologi pihak pertama dan pihak kedua seperti yang

    didefinisikan pada EN 45020 tidak digunakan pada ISO/IEC 17020, karena

    penggunaan terminologi ini tidak bermanfaat. Akan tetapi karena pemikiran

    umum mengenai pihak pertama, pihak kedua atau pihak ketiga telah terbentuk

    selama bertahun-tahun, perlu diberikan beberapa penjelasan mengenai

    hubungan antara dua pengkategorian tersebut, seperti yang tertera dibawahini.

    4.2.1 Lembaga inspeksi tipe A

    Lembaga inspeksi yang memberikan pelayanan sebagai pihak ketiga harus memenuhi

    kriteria persyaratan tambahan Lampiran A (normatif).

    4.2.1a Suatu lembaga inspeksi tipe A, yang menyatakan sebagai lembaga yang

    mandiri dari pihak terlibat, harus membuktikan bahwa lembaga inspeksitersebut tidak terkait dengan pihak yang terlibat secara langsung pada desain,

    manufaktur, pemasok, instalasi, pembelian, kepemilikan, pengguna atau

    pemelihara dari barang (item) yang diinspeksi atau barang (item) pesaing

    sejenis oleh

    1. hubungan kepemilikan (kecuali jika pemiliknya tidak mempunyai

    kemampuan untuk mempengaruhi hasil inspeksi), Catatan 1

    2. hubungan kepemilikan penunjukan dewan (atau setingkat) dari organisasi

    (kecuali jika hal ini mempunyai fungsi yang tidak mempengaruhi hasil

    inspeksi), Catatan 2

    3. pelaporan secara langsung kepada manajemen atas yang setingkat

    4. kontrak persetujuan, saling pengertian informal atau cara lain yang

    mungkin mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi hasil inspeksi.

    Sebagai tambahan dari uraian diatas, suatu lembaga inspeksi tidak dapat

    menjadi lembaga inspeksi tipe A jika suatu bagian lain dari organisasi yang

  • 7/24/2019 G-08_KAN Guide on Application of ISO IEC 17020 (in)

    12/34

    Bagian: DPLI 01 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

    9 dari 11

    Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

    sama terlibat secara langsung pada desain, manufaktur, pemasok, instalasi,pembelian, kepemilikan, pengguna atau pemelihara dari item yang diinspeksi

    atau item pesaing sejenis jika bagian lain organisasi tersebut tidak memiliki

    identitas yang terpisah secara hukum.

    Pimpinan Eksekutif (Chief Executive) entitas dimana lembaga inspeksi

    merupakan bagian dari entitas tersebut harus menetapkan dan

    mendokumentasikan kebijakannya untuk menjaga status tipe A lembaga

    inspeksi. Badan akreditasi akan memeriksa bukti-bukti penerapan kebijakan

    ini terhadap kepentingan pemilik, penyusunan (constitution) dewan direktur,

    alat pemodalan, metode pengambilan keputusan dan berbagai faktor lain yangdapat mempengaruhi imparsialitas, independensi dan integritas lembaga

    inspeksi tipe A.

    Catatan 1 Sebuah contoh mengenai hubungan kepemilikan ini adalah suatu tipe struktur

    kerjasama dimana terdapat sejumlah besar mitra kerja tetapi mereka (secara individu atau

    sebagai suatu kelompok) tidak mempunyai alat untuk mempengaruhi kebijakan, strategi atau

    operasi lembaga inspeksi.

    Catatan 2 Sebuah contoh mengenai hubungan kepemilikan appointess ini adalah jika suatu

    bank yang memodali perusahaan dapat memaksakan suatu penunjukan kepada dewan untuk

    mengkaji bagaimana perusahaan dikelola tetapi tidak terlibat pada pengambilan keputusan.

    4.2.2 Lembaga inspeksi tipe B

    Lembaga inspeksi yang merupakan bagian organisasi yang terpisah dan diakui

    keberadaanya yang terlibat dalam desain, manufaktur, pasokan, pemasangan,

    penggunaan atau pemeliharaan dari barang yang diinspeksi olehnya dan yang telah

    ditetapkan untuk memberikan pelayanan kepada organisasi induknya harus memenuhi

    kriteria persyaratan tambahan Lampiran B (normatif).

    4.2.2a Dua karakteristik dimana lembaga inspeksi dapat diidentifikasi sebagai

    lembaga inspeksi Tipe B adalah sebagai berikut:

    Lembaga inspeksi Tipe B merupakan suatu bagian yang terpisah dan dapat

    diidentifikasi dengan jelas (dibuktikan) dari suatu organisasi yang terlibat

    dalam perancangan, manufaktur, pasokan (supply), instalasi, penggunaan

    atau pemeliharaan item yang diinspeksi oleh lembaga inspeksi Tipe B ini;

    Lembaga inspeksi Tipe B memberikan pelayanan inspeksi hanya kepadaorganisasi induknya.

  • 7/24/2019 G-08_KAN Guide on Application of ISO IEC 17020 (in)

    13/34

    Bagian: DPLI 01 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

    10 dari 11

    Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

    Bentuk suatu lembaga inspeksi Tipe B dapat merupakan bagian dari suatuorganisasi pengguna atau suatu organisasi pemasok.

    Bila lembaga inspeksi Tipe B yang merupakan suatu bagian dari suatu

    organisasi pemasok, menginspeksi item yang dirakit (dimanufaktur) oleh atau

    untuk organisasi induk lembaga inspeksi dan akan dipasok ke pasaran atau

    ke pihak lain, lembaga inspeksi tersebut melakukan inspeksi pihak pertama;

    Bila lembaga inspeksi Tipe B yang merupakan suatu bagian dari suatu

    organisasi pengguna (user), menginspeksi item yang akan dipasok untuk

    digunakan oleh organisasi induknya oleh suatu organisasi pemasok yang

    bukan organisasi induk lembaga inspeksi dan lembaga inspeksi tidak

    mempunyai hubungan dengan organisasi pemasok tersebut, maka lembaga

    inspeksi tersebut melakukan inspeksi pihak kedua.

    4.2.3 Lembaga inspeksi tipe C

    Lembaga inspeksi yang menangani desain, manufaktur, pemasok, pemasangan,

    penggunaan atau pemeliharaan barang yang diinspeksi atau barang sejenis dan

    memungkinkan memberikan pelayanan inspeksi kepada pihak lain yang bukanmerupakan bagian dari organisasi induknya harus memenuhi kriteria persyaratan

    tambahan Lampiran C (normatif).

    4.2.3a Lembaga inspeksi Tipe C adalah lembaga inspeksi yang terlibat pada design,

    manufaktur, pasokan, instalasi, penggunaan atau pemeliharaan item yang

    diinspeksi oleh lembaga inspeksi tersebut. Inspeksi dilakukan oleh lembaga

    inspeksi yang mungkin termasuk ke dalam inspeksi pihak pertama dan

    inspeksi pihak kedua pada suatu tipe inspeksi yang sama seperti yang

    dilakukan oleh lembaga inspeksi Tipe B, akan tetapi lembaga inspeksi Tipe C

    berbeda dengan lembaga inspeksi Tipe B karena alasan berikut:

    Suatu lembaga inspeksi Tipe C tidak harus menjadi bagian yang terpisah

    tetapi harus dapat diidentifikasi didalam organisasi tersebut. Suatu lembaga

    inspeksi Tipe C dapat menjadi perancang, pemanufaktur, pemasok,

    penginstal, pengguna atau pemelihara sendiri dari item yang diinspeksi.

    Lembaga inspeksi Tipe C dapat menawarkan jasa inspeksinya kepada pasar

    atau ke pihak lain dan memasok jasa inspeksinya ke organisasi eksternal,

    sebagai contoh lembaga inspeksi dapat menginspeksi produk yang dipasokoleh lembaga inspeksi itu sendiri atau oleh organisasi induknya (lembaga

  • 7/24/2019 G-08_KAN Guide on Application of ISO IEC 17020 (in)

    14/34

    Bagian: DPLI 01 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

    11 dari 11

    Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

    inspeksi) dan digunakan oleh organisasi lain. Lembaga inspeksi juga dapatmelayani jasa inspeksi kepada organisasi lain dengan menginspeksi item

    yang serupa dengan item yang didesign, dimanufaktur, disuplai, diinstal,

    digunakan atau dipelihara oleh lembaga inspeksi tersebut atau oleh organisasi

    induknya yang dapat dianggap sebagai item saingan.

    Inspeksi yang dilakukan oleh lembaga inspeksi Tipe C tidak dapat

    diklasifikasikan sebagai inspeksi oleh pihak ketiga karena lembaga inspeksi

    Tipe C ini tidak memenuhi persyaratan independensi dan administrasi yang

    tidak memihak pada operasinya seperti yang ditetapkan untuk lembaga

    inspeksi Tipe A pada lampiran A ISO/IEC 17020. Lembaga inspeksi Tipe Cdapat memenuhi beberapa kriteria yang menyangkut independensi pelaku

    ekonomi lain, aktifitas ketidakterlibatan kepentingan dan operasi yang tidak

    memihak yang mengkarakterisasikan lembaga inspeksi Tipe A dan Tipe B,

    tetapi lembaga inspeksi tersebut tetap sebagai lembaga inspeksi Tipe C

    selama lembaga inspeksi tersebut tidak dapat memenuhi semua persyaratan

    yang sesuai untuk lembaga inspeksi Tipe A atau Tipe B.

    Desain / manufaktur / pasokan / instalasi / jasa / pemeliharaan dan inspeksi

    dari suatu entitas yang dilakukan oleh lembaga inspeksi tipe C harus tidak

    dilakukan oleh orang yang sama. Akan tetapi, persyaratan oleh pemerintah

    (regulatory) atau lembaga yang berwenang lain (authoritative) dapat

    memungkinkan seseorang dari lembaga inspeksi tipe C untuk melakukan baik

    desain / manufaktur / pasokan / instalasi / jasa / pemeliharaan maupun

    inspeksi dari suatu entitas.

    5 Kerahasiaan

    Lembaga inspeksi harus menjamin kerahasiaan informasi yang diperoleh dalam

    menjalankan kegiatan inspeksi. Hak kepemilikan (proprietary rights) harus dilindungi.

    5a Lembaga inspeksi harus mempunyai kebijakan, mendokumentasikan sistem

    mutunya, yang menyangkut observasi mengenai persyaratan kerahasiaan dari

    klien lembaga inspeksi (lihat pasal 12.3 ISO/IEC 17020) dan dari setiap sub-

    kontraktor yang terikat olehnya (lihat pasal 14 ISO/IEC 17020), dan

    mempertimbangkan persyaratan legal yang sesuai. Untuk inspeksi wajib,

    prosedur harus mengatur siapa saja yang berhak mempunyai akses kepadahasil inspeksi, selain klien.

  • 7/24/2019 G-08_KAN Guide on Application of ISO IEC 17020 (in)

    15/34

    Bagian: DPLI 01 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

    12 dari 11

    Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

    6 Organisasi dan manajemen

    6.1 Lembaga inspeksi harus mempunyai organisasi yang memungkinkannya

    memelihara kemampuan untuk melaksanakan fungsi teknisnya secara

    memuaskan.

    6.1a Pada pasal ini, harus dipahami bahwa yang termasuk didalam terminologi

    organisasi adalah ukuran, struktur dan komposisi dari suatu lembaga inspeksi

    yang secara bersamaan harus sesuai dengan unjuk kerja yang kompeten dari

    pekerjaan lembaga inspeksi.

    6.2 Lembaga inspeksi harus diberi batasan yang jelas dan mendokumentasikan

    pertanggungjawaban dan struktur pelaporan organisasi. Jika lembaga inspeksi

    memberikan pelayanan sertifikasi dan/atau pengujian, maka hubungan kedua

    fungsi tersebut harus diberi batasan yang jelas.

    6.2a Untuk memenuhi persyaratan pasal ini, lembaga inspeksi harus memelihara

    bagan (chart) organisasi terkini yang secara jelas menunjukkan fungsi dan

    garis kewenangan staf didalam lembaga inspeksi dan hubungan, jika ada,

    antara fungsi inspeksi dan aktifitas organisasi lainnya. Posisi manajer teknisdan manajer mutu harus secara jelas terlihat pada bagan.

    6.2b Untuk setiap posisi di dalam organisasi yang berpengaruh terhadap kualitas

    inspeksi atau rekaman inspeksi, uraian tanggung jawabnya harus

    dicantumkan pada dokumentasi sistem mutu.

    6.2c Derajat kompleksitas dokumentasi dan perluasan dimana staf dapat

    memegang berbagai fungsi akan sangat tergantung pada ukuran organisasi.

    6.3 Lembaga inspeksi harus mempunyai seorang manajer teknis atau apapun

    namanya, yang berstatus pegawai tetap dan mempunyai kualifikasi serta

    pengalaman dalam mengoperasikan lembaga inspeksi dan mempunyai

    tanggung jawab penuh bahwa kegiatan inspeksi yang dilakukan berdasarkan

    standar ini.

    CATATAN Bila lembaga inspeksi terdiri dari beberapa divisi dengan lingkup kegiatan yang berbeda, maka

    dimungkinkan setiap divisi mempunyai satu manajer teknis.

    6.3a Orang yang berbeda dapat memegang peranan sebagai manajer teknis untukkegiatan yang berbeda. Jika lebih dari satu orang bertindak sebagai manajer

  • 7/24/2019 G-08_KAN Guide on Application of ISO IEC 17020 (in)

    16/34

    Bagian: DPLI 01 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

    13 dari 11

    Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

    teknis, tanggung jawab khusus dari masing-masing orang tersebut harusditetapkan dan didokumentasikan.

    6.4 Lembaga inspeksi harus menyediakan supervisi yang efektif yang dilakukan

    oleh personel yang menguasai metode dan prosedur, dan memahami tujuan

    inspeksi serta asesmen hasil pemeriksaan.

    6.4a Lembaga inspeksi harus dapat mempertanggungjawabkan bahwa lembaga

    inspeksi dikelola sedemikian sehingga kerja dari staf yang melakukan inspeksi

    disupervisi oleh personel yang mengerti benar tujuan inspeksi, metode dan

    prosedur inspeksi yang sedang digunakan dan hasil penilaian inspeksi. Lebih

    luas lagi, cara dan tingkat supervisi yang dilakukan harus mempertimbangkan

    kualifikasi, pengalaman, pelatihan dan pengetahuan teknis staf inspeksi dan

    inspeksi yang dilakukan.

    6.4b Penyeliaan (supervise) inspeksi yang efektif dapat diklaim hanya dalam

    keadaan dimana penyelia mampu untuk mengkaji pengamatan aktual (jika

    diwajibkan) dan keputusan inspeksi atau paling tidak secara pribadi mampu

    memverifikasi bahwa keputusan inspeksi dapat dipercaya.

    6.4c Supervisi personel inspeksi termasuk, tetapi tidak terbatas pada kaji ulang

    reguler dari laporan inspeksi, untuk menjamin bahwa personel bekerja sesuai

    dengan peraturan terkait, prosedur lembaga inspeksi dan bila perlu kontrak

    perjanjian dengan klien (lihat pasal 10.5c dan d)

    6.4d Pemantauan unjuk kerja personel inspeksi harus termasuk witnessing

    (penyaksian) inspeksi lapangan. Witnessing inspeksi lapangan harus

    dilakukan oleh personel yang kompeten secara teknis dan independen untuk

    melakukan witnessing inspeksi secara obyektif.

    6.4e Program witnessing inspektor lembaga inspeksi harus dirancang sedemikian

    sehingga jumlah inspektor yang di-witness dapat mewakili inspektor secara

    keseluruhan. Sebagai pedoman minimum, setiap inspektor harus di-witness

    paling tidak satu kali dalam siklus akreditasi normal (biasanya 3-4 tahun) saat

    melakukan inspeksi pada masing-masing bidang dimana inspektor tersebut

    diberi wewenang oleh lembaga inspeksi. Rekaman inspeksi yang diamati

    harus disimpan.

  • 7/24/2019 G-08_KAN Guide on Application of ISO IEC 17020 (in)

    17/34

    Bagian: DPLI 01 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

    14 dari 11

    Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

    6.5 Lembaga inspeksi harus menunjuk seseorang yang diberi wewenang mewakilimanajer atau apapun namanya yang bertanggung jawab dalam pelayanan

    inspeksi apabila manajer yang bersangkutan berhalangan.

    6.5a Tujuan penunjukkan seorang deputi adalah untuk memenuhi kebutuhan suatu

    manajemen yang kompeten jika manajer absen. Deputi tidak harus

    dipekerjakan secara tetap (lihat 8.1a) oleh lembaga inspeksi.

    6.5b Di dalam suatu organisasi, dimana ketiadaan personel kunci menyebabkan

    penghentian/penundaan pekerjaan, persyaratan penunjukan deputi dapat

    diabaikan.

    6.6 Setiap kategori posisi yang mempengaruhi mutu pelayanan inspeksi harus

    dijelaskan. Uraian tugas harus mencakup persyaratan pendidikan, pelatihan

    pengetahuan teknis dan pengalaman.

    6.6a Baik inspektor maupun staf lain, termasuk diantaranya staf manajerial dan juru

    ketik adalah posisi yang dapat mempengaruhi kualitas jasa inspeksi.

    7 Sistem mutu

    7.1 Manajemen lembaga inspeksi harus menetapkan dan mendokumentasikan

    kebijakan, tujuan, komitmen terhadap mutu, dan harus menjamin bahwa

    kebijakan tersebut dimengerti, diterapkan dan dipelihara oleh semua jajaran

    dalam organisasi.

    7.2 Lembaga inspeksi harus melaksanakan sistem mutu yang sesuai dengan tipe,cakupan dan volume pekerjaan yang dilaksanakan.

    7.3 Sistem mutu harus didokumentasikan secara lengkap. Dalam sistem tersebut

    harus terdapat panduan mutu, yang harus berisi informasi yang

    dipersyaratkan oleh standar ini dan seperti tertera dalam Lampiran D

    (informatif).

    7.3a Untuk memudahkan pencarian, disarankan bahwa panduan mutu lembaga

    inspeksi mencantumkan dimana persyaratan system mutu ISO/IEC 17020

  • 7/24/2019 G-08_KAN Guide on Application of ISO IEC 17020 (in)

    18/34

    Bagian: DPLI 01 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

    15 dari 11

    Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

    ditempatkan di dalam panduan mutu lembaga inspeksi, sebagai contoh suatudaftar acuan silang dapat dicantumkan didalam Panduan Mutu.

    7.4 Manajemen lembaga inspeksi harus menunjuk seseorang yang tanpa

    memandang tugas lainnya, harus mempunyai wewenang dan tanggungjawab

    yang jelas dalam jaminan mutu lembaga inspeksi tersebut. Seseorang ini

    harus mempunyai akses langsung dengan pimpinan puncak.

    7.4a Posisi manajer mutu (apapun namanya) harus terlihat dengan jelas pada

    bagan organisasi sesuai dengan Pedoman pasal 6.2. Manajer mutu harus

    bebas dari segala pengaruh atau konflik kepentingan yang dapat

    mempengaruhi kualitas pekerjaannya.

    7.5 Sistem mutu harus dipelihara relevansi dan kemutakhirannya di bawah

    tanggung jawab orang yang sama.

    7.6 Lembaga inspeksi harus memelihara suatu sistem untuk pengendalian semua

    dokumen yang berkaitan dengan kegiatan. Sistem tersebut harus menjamin

    bahwa:

    a) terbitan dokumen mutakhir yang sesuai harus tersedia di tempat yang

    berkaitan dan untuk staf yang terkait;

    b) semua perubahan dokumen atau amandemen suatu dokumen harus

    disahkan oleh personel yang diberi kewenangan yang benar dan diproses

    sedemikian rupa sehingga dapat dijamin ketersediaannya tepat waktu di

    lokasi yang terkait;

    c) dokumen yang sudah tidak berlaku ditarik dari pemakaian di seluruh

    organisasi untuk dimusnahkan, tetapi satu salinan disimpan untuk jangka

    waktu yang ditetapkan;

    d) perubahan diberitahukan kepada pihak lain, sebagaimana diperlukan.

    7.7 Lembaga inspeksi harus melaksanakan suatu sistem audit mutu internal yang

    terencana dan terdokumentasi untuk memverifikasi pemenuhan kriteria

    standar ini dan keefektifan sistem mutu. Personel yang melakukan audit

    internal harus memenuhi kualifikasi yang sesuai dan tidak terkait dengan

    pekerjaan yang diaudit.

  • 7/24/2019 G-08_KAN Guide on Application of ISO IEC 17020 (in)

    19/34

    Bagian: DPLI 01 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

    16 dari 11

    Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

    7.7a Tujuan audit mutu internal adalah untuk memverifikasi bahwa proseduroperasional yang terdokumentasi dari lembaga inspeksi telah diterapkan

    seperti yang dipersyaratkan. Audit mutu biasanya dirancang dan dikelola oleh

    manajer mutu dan dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan

    sebelumnya yang meliputi semua aspek sistem mutu, termasuk unjuk kerja

    inspeksi. Lingkup, tanggal dan rincian jadwal audit harus direncanakan dan

    dilakukan sesuai dengan prosedur yang terdokumentasi. Audit internal boleh

    dilakukan oleh lembaga eksternal yang kompeten untuk melakukan audit

    internal lembaga inspeksi. Sebagai aturan, audit internal harus disusun

    sedemikian sehingga sistem mutu diperiksa paling tidak satu kali setiap tahun.

    Audit internal harus menjamin bahwa pedoman yang diberikan pada 6.4eterpenuhi.

    7.7b Jika lembaga inspeksi mempunyai lebih dari satu lapangan operasi, semua

    aspek dari sistem mutu dan seluruh lapangan operasi harus menjalani audit

    internal menyeluruh pada satu siklus akreditasi.

    Catatan: Dalam konteks ini suatu lapangan operasi adalah suatu kantor (selain kantor pusat)

    yang menyimpan rekaman pekerjaan inspeksi dan implementasi sistem mutu sendiri (lokal)

    secara independen dari kantor pusat.

    7.8 Lembaga inspeksi harus mempunyai prosedur yang didokumentasikan untuk

    menindaklanjuti umpan balik dan tindakan perbaikan, bila ditemukan

    penyimpangan dalam sistem mutu dan/atau dalam pelaksanaan inspeksi.

    7.9 Manajemen lembaga inspeksi harus mengkaji ulang sistem mutu pada periode

    waktu tertentu untuk menjamin kesesuaian dan keefektifan yang

    berkesinambungan. Hasil kaji ulang tersebut harus direkam.

    7.9a Kaji ulang manajemen harus mempertimbangkan setiap informasi yang terkait,seperti laporan dari staf supervisor dan manajerial, hasil audit internal terakhir

    dan asesmen oleh pihak luar terakhir, keluhan dari klien, perubahan yang

    diperlukan pada sistem mutu, kecukupan sumber daya manusia dan

    peralatan, rencana kerja kedepan, perkiraan bidang kerja baru, sumber daya

    manusia tambahan maupun pelatihan yang diperlukan baik oleh staf baru

    maupun lama. Frekuensi kaji ulang manajemen harus ditentukan oleh

    lembaga inspeksi dengan mempertimbangkan hasil dari audit internal serta

    kaji ulang dan laporan badan akreditasi sebelumnya. Kaji ulang manajemen

    biasanya dilakukan satu kali dalam satu tahun.

  • 7/24/2019 G-08_KAN Guide on Application of ISO IEC 17020 (in)

    20/34

    Bagian: DPLI 01 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

    17 dari 11

    Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

    8 Personel

    8.1 Lembaga inspeksi harus mempunyai personel tetap yang cukup jumlah dan

    jenis keahliannya untuk melaksanakan fungsinya secara baik.

    8.1a Personel tetap adalah personnel yang dipekerjakan dengan atau dibawah

    kontrak oleh lembaga inspeksi. Personel ini dapat bekerja secara paruh waktu

    atau penuh. Bila diperlukan personnel tidak tetap, personel seperti itu harus

    dikontrak secara resmi pada periode dimana lembaga inspeksi memakai

    personnel tersebut. Lembaga inspeksi harus menjamin bahwa personel tidak

    tetap tersebut disupervisi (lihat 6.4b) dan kompeten serta personnel tersebut

    bekerja sesuai dengan sistem mutu lembaga inspeksi.

    8.1b Lembaga inspeksi harus memiliki personel kompeten tetap yang mempunyai

    pendidikan, pelatihan, pengetahuan teknis, ketrampilan dan pengalaman

    yangdiperlukan dalam jumlah yang mencukupi untuk menangani kategori,

    cakupan dan volume kerja yang dilakukan.

    8.2 Staf yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan inspeksi harus mempunyai

    kualifikasi yang tepat, pelatihan, pengalaman dan memiliki pengetahuan yangmemuaskan tentang persyaratan inspeksi yang harus dilakukan. Staf tersebut

    harus mampu melakukan penilaian secara profesional terhadap kesesuaian

    persyaratan umum standar ini dengan menggunakan hasil pemeriksaan dan

    mempunyai kemampuan untuk melaporkannya.

    Mereka juga harus mempunyai pengetahuan tentang teknologi yang

    digunakan untuk pembuatan produk yang akan diinspeksi, cara memanufaktur

    produk atau proses yang diajukan untuk diinspeksi, digunakan atau

    dimaksudkan untuk digunakan dan cacat yang mungkin terjadi selama

    penggunaan atau selama operasi.

    Mereka harus mengerti signifikansi dari penyimpangan yang signifikan yang

    ditemukan dengan memperhatikan penggunaan normal dari produk, atau

    proses yang dimaksud.

    8.2a Lembaga inspeksi yang telah diakreditasi harus menetapkan dan

    mendokumentasikan kualifikasi, pelatihan, pengalaman dan tingkat

    pengetahuan yang dipersyaratkan dari inspeksi yang akan dilakukan (lihat

    juga pasal 6.6 ISO/IEC 17020). Badan akreditasi harus mengases kecocokan

  • 7/24/2019 G-08_KAN Guide on Application of ISO IEC 17020 (in)

    21/34

    Bagian: DPLI 01 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

    18 dari 11

    Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

    berbagai kualifikasi, pelatihan, pengalaman dan level pengetahuan padalingkup inspeksi yang akan diakreditasi.

    Catatan: Pencapaian kualifikasi dan pelatihan serta pengalaman tidak menjamin kompetensi

    praktis dalam inspeksi atau pengembangan penilaian profesional yang kuat.

    8.3 Lembaga inspeksi harus menetapkan sistem pelatihan yang terdokumentasi

    untuk menjamin bahwa pelatihan personel dalam bidang teknis dan

    administrasi yang terkait dengan pekerjaannya, dipelihara kemutakhirannya

    sesuai dengan kebijakannya.

    Pelatihan yang diperlukan tergantung kemampuan, kualifikasi dan

    pengetahuan personel yang bersangkutan

    Lembaga inspeksi harus membuat tahap pelatihan yang diperlukan untuk

    setiap personel.

    Hal ini meliputi:

    a) periode pemagangan;

    b) periode kerja di bawah pengawasan inspektur yang berpengalaman;

    c) pelatihan lanjutan selama bekerja untuk selalu mengikuti perkembangan

    teknologi.

    8.3a Lembaga inspeksi dapat menggunakan organisasi eksternal yang kompeten

    untuk melatih stafnya.

    8.3b Identifikasi kebutuhan pelatihan untuk setiap orang sebaiknya dilakukan paling

    tidak satu kali dalam satu tahun. Kajian ini harus menghasilkan rencana yang

    didokumentasikan untuk pelatihan lanjut atau suatu pernyataan bahwa

    pelatihan lanjut tidak dibutuhkan oleh orang tersebut pada saat ini.

    Maksud dari rekaman ini untuk membuktikan kompetensi dari masing-masing

    anggota staf dalam melakukan tugas inspeksi khusus dan, bila relevan,

    penggunaan peralatan khusus.

  • 7/24/2019 G-08_KAN Guide on Application of ISO IEC 17020 (in)

    22/34

    Bagian: DPLI 01 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

    19 dari 11

    Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

    8.4 Lembaga inspeksi harus memelihara rekaman pendidikan, kualifikasi lain,pelatihan dan pengalaman dari setiap personelnya.

    8.5 Lembaga inspeksi harus menyediakan pedoman etika kerja untuk semua

    personel.

    8.5a Pedoman ini dapat berbentuk aturan pelaksanaan. Aturan pelaksanaan dapat

    termasuk hal-hal yang berhubungan dengan etika kerja, ketidakberpihakan,

    keselamatan perorangan, hubungan dengan pelanggan, aturan perusahaan

    dan hal-hal lain yang dibutuhkan untuk menjamin pelaksanaan inspeksi yang

    baik oleh staf lembaga inspeksi.

    8.6 Penetapan upah atau gaji personel yang terlibat dalam kegiatan inspeksi tidak

    boleh didasarkan langsung pada jumlah inspeksi yang telah dilakukan dan

    sama sekali tidak boleh didasarkan atas hasil inspeksi.

    9 Fasilitas dan peralatan

    9.1 Lembaga inspeksi harus menyediakan fasilitas dan peralatan yang sesuai dan

    memadai untuk melaksanakan seluruh kegiatan yang terkait dengan

    permintaan pelayanan inspeksi.

    9.1a Lembaga inspeksi tidak harus menjadi pemilik fasilitas atau peralatan yang

    digunakan. Fasilitas dan peralatan dapat dipinjam, disewa (rented, hired,

    leased) atau disediakan oleh pihak lain (sebagai contoh installer

    alat/peralatan). Pada semua kasus diatas, akses ke peralatan harus

    ditetapkan (diatur) dan memenuhi persyaratan ISO/IEC 17020. Meskipun

    demikian, tanggung jawab terhadap kecocokan dan status kalibrasi dari

    peralatan yang digunakan pada inspeksi, apakah dimiliki oleh lembaga

    inspeksi atau tidak, semata-mata tetap berada pada lembaga inspeksi.

    9.1b Jika dibutuhkan pengaturan kondisi lingkungan dan tempat (lokasi) berada

    diluar lembaga inspeksi harus digunakan, lembaga inspeksi harus memantau

    kondisi lingkungan pada tempat-tempat tersebut dengan peralatan yang

    dikalibrasi, merekam hasil dan mencatat jika kondisi tempat berada diluar

    batas-batas dimana inspeksi dapat dilakukan.

  • 7/24/2019 G-08_KAN Guide on Application of ISO IEC 17020 (in)

    23/34

    Bagian: DPLI 01 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

    20 dari 11

    Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

    9.2 Lembaga inspeksi harus mempunyai aturan yang mudah dipahami untukmengakses dan menggunakan fasilitas dan peralatan yang diperlukan.

    9.2a Penggunaan fasilitas dan peralatan oleh orang yang tidak berwenang harus

    tidak diperbolehkan. Jika suatu item ternyata terlewat dari control langsung

    lembaga inspeksi, pengukuran harus dilakukan untuk mengkonfirmasi

    kelangsungan stabilitas item sebelum item tersebut digunakan kembali.

    Pengukuran khusus dapat berupa inspeksi visual, pengecekan fungsional

    dan/atau kalibrasi ulang.

    9.3 Lembaga inspeksi harus memastikan keandalan fasilitas dan peralatan yang

    digunakan seperti yang disebutkan dalam butir 9.1.

    9.4 Semua peralatan harus diidentifikasi secara benar.

    9.4a Identifikasi yang unik (khusus) pada item dari peralatan adalah penting

    bahkan bila organisasi hanya mempunyai satu contoh item utama. Hal ini

    memungkinkan penelusuran bila item-item tersebut diganti untuk alasan

    apapun.

    9.5 Lembaga inspeksi harus memastikan bahwa semua peralatan dipelihara

    secara baik sesuai dengan prosedur dan instruksi kerja yang terdokumentasi.

    9.6 Lembaga inspeksi harus memastikan bahwa semua peralatan harus

    dikalibrasi bilamana diperlukan sebelum dan setelah digunakan berdasarkan

    program kalibrasi yang telah ditetapkan.

    9.6a Semua peralatan yang digunakan pada pengukuran dan pengujian dimana

    hasil pengukuran dan pengujian tersebut mempunyai pengaruh yang

    signifikan terhadap hasil inspeksi (yaitu kesimpulan mengenai kesesuaian

    dengan persyaratan) harus tertelusur kalibrasinya.

    9.6b Jika peralatan yang digunakan tidak berada dibawah kontrol langsung

    lembaga inspeksi, lembaga inspeksi harus memverifikasi bahwa peralatan

    memenuhi persyaratan yang sesuai dari ISO/IEC 17020 sebelum

    menggunakan peralatan tersebut untuk inspeksi. Prosedur verifikasi harus

    didokumentasikan dan rekaman verifikasi harus di simpan. Jika verifikasi

    seperti tersebut diatas tidak dapat dilakukan, laporan tidak boleh diterbitkan

    dibawah status akreditasi atau, jika akreditasi adalah wajib, kenyataan ini

  • 7/24/2019 G-08_KAN Guide on Application of ISO IEC 17020 (in)

    24/34

    Bagian: DPLI 01 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

    21 dari 11

    Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

    wajib dinyatakan secara tegas didalam laporan inspeksi dank klien wajibdiberitahukan mengenai hal tersebut.

    9.7 Seluruh program kalibrasi peralatan harus dirancang dan dilaksanakan untuk

    menjamin bahwa pengukuran yang dilakukan oleh lembaga inspeksi dijamin

    tertelusur ke standar pengukuran nasional dan internasional sepanjang

    tersedia. Bila ketelusuran itu tidak memungkinkan, maka lembaga inspeksi

    harus memberikan bukti korelasi atau akurasi hasil inspeksi.

    9.7a Peralatan yang dimaksudkan pada kriteria pasal 9.6, yang dijelaskan pada

    9.6a, harus dikalibrasi dan tertelusur ke standar nasional atau internasional

    jika memungkinkan.

    9.7b Bila kalibrasi dilakukan sendiri (in-house), ketertelusuran ke standar nasional

    harus dijamin dengan menggunakan standar acuan pengukuran dimana

    lembaga inspeksi memegang sertifikat kalibrasinya atau yang sejenis dari

    lembaga yang kompeten. Sertifikat kalibrasi tersebut atau yang sejenis harus

    merinci ketidakpastian pengukuran yang sesuai untuk peralatan yang akan

    dikalibrasi dari standar acuan. Untuk informasi lebih lanjut mengenai

    ketidakpastian pengukuran lihat ILAC G8.

    9.8 Standar acuan pengukuran yang dimiliki oleh lembaga inspeksi hanya boleh

    digunakan untuk keperluan kalibrasi saja. Standar acuan pengukuran tersebut

    harus dikalibrasi oleh lembaga yang kompeten yang dapat memberikan

    ketertelusuran pengukuran sampai ke standar nasional atau internasional

    9.9 Bila memungkinkan, peralatan harus dicek pada saat dioperasikan antara

    kurun waktu kalibrasi ulang reguler.

    9.10 Bahan acuan harus tertelusur ke standar bahan acuan standar nasional atau

    internasional.

    9.11 Bila ada kaitan dengan mutu pelayanan inspeksi, lembaga inspeksi harus

    mempunyai prosedur untuk :

    a) pemilihan pemasok yang berkualifikasi;

    b) penerbitan dokumen pembelian yang sesuai;

  • 7/24/2019 G-08_KAN Guide on Application of ISO IEC 17020 (in)

    25/34

    Bagian: DPLI 01 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

    22 dari 11

    Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

    c) inspeksi bahan yang diterima;

    d) pemastian kesesuaian fasilitas penyimpanan.

    9.12 Bila memungkinkan kondisi barang yang disimpan harus diperiksa pada kurun

    waktu tertentu, untuk mendeteksi adanya deteriorasi.

    9.13 Bila lembaga inspeksi menggunakan komputer atau peralatan otomatis yang

    berkaitan dengan inspeksi, lembaga itu harus menjamin bahwa:

    a) perangkat lunak komputer diuji untuk mengkonfirmasikan bahwa

    perangkat lunak tersebut layak digunakan;

    b) prosedur dibuat dan digunakan untuk melindungi integritas data;

    c) komputer dan peralatan otomatis dirawat untuk memastikan berfungsi

    dengan benar, dan

    d) prosedur dibuat dan digunakan untuk memelihara keamanan data.

    9.14 Lembaga inspeksi harus mempunyai prosedur yang terdokumentasi untuk

    penanganan peralatan yang rusak. Peralatan yang rusak harus dipindahkan

    dari tempat pelayanan dengan cara pemisahan, pelabelan, atau pemarkahan.

    Lembaga inspeksi harus memeriksa efek dari kerusakan alat terhadap hasil

    inspeksi sebelumnya.

    9.15 Informasi yang sesuai tentang peralatan harus direkam. Hal ini biasanya

    termasuk identifikasi, kalibrasi dan perawatan.

    10 Metode dan prosedur inspeksi

    10.1 Untuk menentukan kesesuaian, lembaga inspeksi harus menggunakan

    metode dan prosedur untuk inspeksi yang ditetapkan dalam persyaratan.

  • 7/24/2019 G-08_KAN Guide on Application of ISO IEC 17020 (in)

    26/34

    Bagian: DPLI 01 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

    23 dari 11

    Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

    10.1a Persyaratan terhadap inspeksi yang dilakukan biasanya disebutkan/dirincipada peraturan, standar dan spesifikasi. Spesifikasi dapat termasuk

    persyaratan oleh pelanggan atau sendiri (in-house).

    Bila metode inspeksi dan prosedur tidak ditentukan pada peraturan atau pada

    standar atau spesifikasi, lembaga inspeksi harus menentukan sendiri metode

    dan prosedur inspeksi.

    10.1b Dalam beberapa kasus, pelanggan lembaga inspeksi dapat memasok

    informasi kepada lembaga inspeksi agar lembaga inspeksi memperhatikan

    informasi tersebut saat melakukan inspeksi. Jika lembaga inspeksi

    menggunakan informasi yang diberikan oleh pihak lain tersebut sebagai

    bagian dari penentuan kesesuaian, maka lembaga inspeksi harus dapat

    menunjukkan pengukuran yang dilakukan untuk memverifikasi integritas atas

    informasi yang seperti itu. (Lihat juga pedoman 14.2d mengenai perlakuan

    hasil kerja yang disubkontrakan yang diberikan oleh klien dan dapat

    mempengaruhi keputusan kesesuaian.)

    10.2 Lembaga inspeksi harus mempunyai dan menggunakan instruksi yang

    terdokumentasi pada perencanaan inspeksi, pengambilan contoh yangstandar dan teknik inspeksi, yang bila tidak tersedia instruksi tersebut dapat

    mempengaruhi efisiensi proses inspeksi. Hal ini memerlukan pengetahuan

    teknik statistik yang memadai untuk memastikan prosedur pengambilan

    contoh yang benar secara statistik dan pengolahan serta interpretasi hasil.

    10.3 Bila lembaga inspeksi harus menggunakan metode dan prosedur inspeksi

    yang tidak standar, metode dan prosedur tersebut harus tepat dan

    didokumentasikan secara lengkap.

    10.3a Metode inspeksi standar adalah metode yang telah dipublikasikan menjadi,

    sebagai contoh, standar internasional, regional atau nasional atau oleh

    organisasi teknis yang telah mempunyai reputasi baik atau oleh kerjasama

    berbagai lembaga inspeksi atau dalam tulisan teknis atau jurnal yang sesuai.

    Hal ini berarti bahwa metode yang dikembangkan dengan cara lain, termasuk

    metode oleh lembaga inspeksi sendiri atau oleh pelanggan dianggap metode

    yang tidak standar.

    10.4 Semua instruksi kerja, standar, prosedur tertulis, lembar kerja, daftar isian dan

    data acuan yang terkait dengan pekerjaan lembaga inspeksi, harus dipelihara

  • 7/24/2019 G-08_KAN Guide on Application of ISO IEC 17020 (in)

    27/34

    Bagian: DPLI 01 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

    24 dari 11

    Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

    bahwa semua dokumen tersebut harus mutakhir dan selalu tersedia untukstaf.

    10.5 Lembaga inspeksi harus mempunyai sistem pengendalian terhadap

    permintaan kontrak atau pekerjaan yang menjamin bahwa:

    a) pekerjaan yang dilakukan berada dalam lingkup keahliannya dan

    organisasi tersebut mempunyai sumber daya yang cukup untuk memenuhi

    persyaratan;

    b) persyaratan mereka yang meminta pelayanan dari lembaga inspeksi

    ditetapkan dengan jelas dan kondisi khusus dimengerti sehingga instruksi

    yang jelas dapat diterbitkan untuk staf yang melaksanakan pekerjaan yang

    diperlukan;

    c) pekerjaan yang sedang dilakukan dikendalikan dengan kaji ulang dan

    tindakan korektif secara rutin;

    d) pekerjaan yang telah diselesaikan dikaji ulang untuk mengkonfirmasi

    bahwa persyaratan telah dipenuhi.

    10.5a Bila cocok (lihat catatan) setiap kontrak atau permintaan harus dikaji oleh

    lembaga inspeksi untuk menjamin bahwa:

    1. persyaratan klien telah ditetapkan secara cukup, didokumentasikan dan

    dimengerti, dan

    2. lembaga inspeksi memiliki kemampuan untuk memenuhi persyaratan

    klien, dan

    3. kondisi kontrak disetujui, dan

    4. persyaratan khusus yang diperlukan telah diidentifikasi, dan

    5. kebutuhan pelatihan personel telah diidentifikasi, dan

    6. persyaratan pemerintah telah diidentifikasi, dan

  • 7/24/2019 G-08_KAN Guide on Application of ISO IEC 17020 (in)

    28/34

    Bagian: DPLI 01 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

    25 dari 11

    Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

    7. persyaratan keselamatan khusus telah diidenfikasi, dan

    8. tingkat penetapan subkontrak yang diperlukan telah diidentifikasi, dan

    9. dokumentasi yang diperlukan telah diidentifikasi, dan

    10. kontrak atau permintaan akhir telah diterima oleh lembaga inspeksi sesuai

    dengan versi asli yang telah direview seperti pada (1), (2) dan (3) diatas

    Rekaman kajian kontrak harus disimpan.

    Catatan: Untuk permintaan kerja rutin atau berulang, kajian kontrak dapat dibatasi atas

    pertimbangan waktu dan sumber daya manusia dan suatu rekaman yang dapat diterima pada

    kasus yang seperti itu akan menjadi kontrak keberterimaan oleh orang yang diberi kewenangan

    untuk itu.

    10.5b Pada situasi dimana persetujuan verbal dapat diterima, lembaga inspeksi

    harus menyimpan suatu rekaman dari seluruh permintaan dan instruksi yang

    diterima secara verbal, tanggal dan identitas wakil klien.

    10.6 Pengamatan dan/atau data yang diperoleh dari pelaksanaan inspeksi harus

    direkam pada saat itu juga untuk menghindari hilangnya informasi yang

    terkait.

    10.6a Lembar kerja, buku cacatan dan lain-lain yang digunakan untuk merekam

    pengamatan selama inspeksi berlangsung harus disimpan untuk dijadikan

    referensi dalam jangka waktu tertentu.

    10.7 Semua perhitungan dan pengalihan data harus dicek dengan tepat dan teliti.

    10.8 Lembaga inspeksi harus mempunyai instruksi kerja yang terdokumentasi

    untuk melaksanakan inspeksi dengan aman.

    10.8a Prosedur yang telah terdokumentasi harus termasuk prosedur untuk menjamin

    terhadap keamanan personel dan perlindungan pada lingkungan sekitar

    tempat kerja jika memungkinkan.

  • 7/24/2019 G-08_KAN Guide on Application of ISO IEC 17020 (in)

    29/34

    Bagian: DPLI 01 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

    26 dari 11

    Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

    11 Penanganan barang atau contoh inspeksi

    11.1 Lembaga inspeksi harus menjamin bahwa contoh dan barang yang akan

    diinspeksi telah diidentifikasi secara unik untuk menghindari adanya keraguan

    identitas barang tersebut pada setiap saat.

    11.2 Setiap penyimpangan yang diberitahukan kepada atau diketahui oleh

    inspektur harus direkam sebelum inspeksi dimulai. Bila terdapat keraguan

    terhadap kecocokan barang yang akan diinspeksi atau jika barang tersebut

    tidak sesuai dengan diskripsi yang diberikan, maka lembaga inspeksi harus

    mengkonsultasikannya dengan pelanggan sebelum diproses lebih lanjut.

    11.3 Lembaga inspeksi harus menetapkan apakah barang yang akan diinspeksi

    semua memerlukan penyiapan atau apakah pelanggan yang meminta

    lembaga inspeksi untuk melaksanakan penyiapannya.

    11.4 Lembaga inspeksi harus mempunyai prosedur yang terdokumentasi dan

    fasilitas yang memadai untuk menghindari diteriorasi selama berada di bawah

    tanggung jawabnya.

    12 Rekaman

    12.1 Lembaga inspeksi harus memelihara sistem rekaman sesuai dengan

    kondisinya dan memenuhi peraturan yang berlaku.

    12.2 Rekaman harus berisi informasi yang cukup untuk memungkinkan

    berlangsungnya evaluasi inspeksi yang memuaskan.

    12.3 Semua rekaman harus disimpan dengan aman untuk periode waktu tertentu,

    keamanan dan kerahasiaan pelanggan dijaga, kecuali bila diperlukan oleh

    hukum.

  • 7/24/2019 G-08_KAN Guide on Application of ISO IEC 17020 (in)

    30/34

    Bagian: DPLI 01 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

    27 dari 11

    Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

    13 Laporan dan sertifikat inspeksi

    13.1 Pekerjaan yang dilakukan oleh lembaga inspeksi harus dituangkan dalam

    laporan inspeksi mampu balik (retrievable) dan/atau sertifikat inspeksi.

    13.1a Istilah laporan dan sertifikat digunakan secara sinonim pada pasal ini.

    Meskipun demikian, pada dokumen pedoman ini kedua istilah tersebut

    diasumsikan bahwa laporan adalah deskripsi detail dari inspeksi dan

    hasilnya, sedangkan sertifikat biasanya pernyataan resmi yang singkat

    mengenai kesesuaian terhadap persyaratan yang dikeluarkan, sebagai contoh

    yang berhubungan dengan inspeksi wajib.

    13.1b Bila lembaga inspeksi mengeluarkan sertifikat inspeksi, tidak mungkin

    mencakup semua kerja yang dilakukan oleh lembaga inspeksi didalam

    sertifikat semata. Dalam keadaan tersebut, hal yang dapat diterima adalah

    menyimpan dokumentasi yang terpisah untuk menunjukkan kerja yang

    dilakukan oleh lembaga inspeksi, asalkan bahwa dokumentasi yang seperti itu

    dapat ditelusur kepada sertifikat inspeksi yang benar.

    13.2 Laporan dan/atau sertifikat inspeksi harus berisi semua hasil pemeriksaan danpenentuan kesesuaian yang dibuat dari hasil inspeksi dan juga semua

    informasi perlu dimengerti dan diinterpretasi. Semua informasi tersebut harus

    dilaporkan secara benar, akurat, dan jelas. Bila laporan atau sertifikat inspeksi

    berisi hasil yang didapat dari subkontrak, maka hasil tersebut harus

    diidentifikasi secara jelas.

    13.2a Kenyataan bahwa klien tidak memerlukan sebuah laporan rinci tidak

    menghilangkan persyaratan untuk menyimpan rekaman inspeksi yang rinci.

    13.2b Isi laporan inspeksi atau sertifikat inspeksi dapat bervariasi tergantung pada

    jenis inspeksi dan persyaratan legal. Lampiran 3 berisi daftar elemen yang

    harus dimasukkan dalam laporan inspeksi dan sertifikat inspeksi. Beberapa

    elemen ini dianggap wajib kesesuaiannya dengan ISO/IEC 17020. Elemen

    wajib pada lampiran 3 ditandai dengan tanda asterix (*). Daftar ini harus

    diperhatikan saat mengkonsep laporan inspeksi dan sertifikat inspeksi.

    13.2c Jika inspeksi dimaksudkan untuk tujuan legal, otoritas nasional dapat

    menempatkan persyaratan khusus pada pelaporan hasil inspeksi.

  • 7/24/2019 G-08_KAN Guide on Application of ISO IEC 17020 (in)

    31/34

    Bagian: DPLI 01 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

    28 dari 11

    Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

    13.2d Lembaga inspeksi dengan akreditasi yang dimilikinya dapat mengeluarkanlaporan atau sertifikat inspeksi, dengan mencantumkan status akreditasinya,

    untuk kegiatan inspeksi yang diuraikan dalam bentuk generik pada Lampiran

    Akreditasi asalkan bahwa laporan atau sertifikat yang seperti itu dikeluarkan

    untuk suatu jenis inspeksi tertentu menggunakan prosedur teknis tertentu dan

    bahwa prosedur-prosedur tersebut mengacu kepada bidang inspeksi tertentu.

    13.3 Laporan dan sertifikat inspeksi harus ditandatangani atau disetujui hanya oleh

    anggota staf yang berwenang.

    13.3a Dalam seluruh kasus, harus memungkinkan untuk mengidentifikasikan orang

    yang menerima tanggung jawab untuk verifikasi dan menerbitkan laporan atau

    sertifikat inspeksi.

    13.3b Suatu contoh bentuk pengesahan yang lain dari laporan atau sertifikat

    inspeksi adalah laporan atau sertifikat inspeksi yang pengesahannya dengan

    otentifikasi elektronik yang aman atau dengan segel. Dalam kasus seperti ini

    lembaga inspeksi harus dapat menunjukkan bahwa pengesahan adalah aman

    dan akses kepada media penyimpanan elektronik dikontrol secara ketat.

    13.4 Koreksi atau penambahan pada laporan atau sertifikat inspeksi yang telah

    diterbitkan harus dicatat dan dibenarkan sesuai dengan persyaratan yang

    terkait dari bagian ini.

    13.4a Tidak diperbolehkan antara laporan dan sertifikat menimbulkan suatu

    keraguan dengan suatu kesalahan dan laporan inspeksi yang dikoreksi. Hal ini

    biasanya dihindari dengan mengeluarkan laporan atau sertifikat pengganti

    dengan kata-kata seperti laporan/sertifikat ini menggantikan laporan/sertifikat

    No. XYZ.

    14 Subkontrak

    14.1 Lembaga inspeksi harus sedapat mungkin mengerjakan sendiri terhadap

    kegiatan yang dikontrakkan.

  • 7/24/2019 G-08_KAN Guide on Application of ISO IEC 17020 (in)

    32/34

    Bagian: DPLI 01 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

    29 dari 11

    Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

    14.1a Subkontrak inspeksi yang berada di dalam lingkup akreditasi lembagainspeksi boleh berlangsung/dilakukan hanya jika salah satu kondisi berikut

    terjadi:

    1. Sub-kontrak diperlukan sebab terdapat kelebihan beban pekerjaan yang

    tak terduga atau tak normal, staf kunci inspeksi tidak memadai atau

    fasilitas kunci atau item-item peralatan untuk sementara waktu tidak tepat

    untuk digunakan;

    2. Satu bagian kecil kontrak dari klien melibatkan inspeksi yang tidak

    tercakup dalam akreditasi lembaga inspeksi atau diluar kemampuan atau

    sumberdaya lembaga inspeksi. Hal ini tidak menghalangi lembaga

    inspeksi mensubkontrakkan pengujian.

    14.1b Apapun pekerjaan, yang merupakan bagian dari inspeksi, yang dilakukan oleh

    sub-kontraktor, tanggung jawab pada penentuan kesesuaian pada item yang

    diinspeksi terhadap persyaratan tetap berada pada lembaga inspeksi.

    14.2 Bila lembaga inspeksi melakukan sub kontrak dari sebagian inspeksi, maka

    lembaga inspeksi harus memastikan dan mampu membuktikan bahwasubkontraktornya kompeten untuk melaksanakan pelayanan yang diminta,

    dan jika perlu memenuhi persyaratan kriteria yang ditentukan dalam standar

    EN 45000 series yang terkait. Lembaga inspeksi harus memberitahukan

    kepada pelanggan adanya maksud mensubkontrakan sebagian dari inspeksi.

    Subkontraktor harus dapat disetujui oleh pelanggan.

    14.2a Bila lembaga inspeksi memakai individu atau karyawan organisasi lain untuk

    mengisi sumberdaya atau keahlian tambahan, orang-orang tersebut tidak

    dianggap sebagai sub-kontraktor asalkan orang-orang tersebut secara resmi

    dikontrak untuk beroperasi dibawah sistem mutu lembaga inspeksi dan

    memiliki pelatihan dan rekaman yang setara dengan karyawan tetap (lihat

    juga pedoman pasal 8.1)

    14.2b Sub-kontraktor yang kompeten dapat ditunjukkan dengan:

    sub-kontraktor mempunyai akreditasi terhadap ISO/IEC 17020 atau EN

    ISO/IEC 17025 untuk inspeksi/pengujian yang relevan dan memberikan

    laporan atau sertifikat yang disahkan.

  • 7/24/2019 G-08_KAN Guide on Application of ISO IEC 17020 (in)

    33/34

    Bagian: DPLI 01 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

    30 dari 11

    Dokumen ini tidak dikendalikan jika di-download/Uncontrolled when downloaded

    atau

    lembaga inspeksi sendiri mengases kompetensi sub-kontraktor terhadap

    persyaratan ISO/IEC 17020 atau EN ISO/IEC 17025 jika dapat dilakukan.

    14.2c Bila asesmen sub-kontraktor dilakukan oleh lembaga inspeksi, lembaga

    inspeksi harus dapat menunjukkan bahwa tim asesmen secara teknis

    kompeten dan mempunyai pengetahuan yang mencukupi pada penerapan

    ISO/IEC 17020 atau EN ISO/IEC 17020.

    14.3 Lembaga inspeksi harus merekam dan menyimpan rincian penyelidikan

    terhadap kompetensi dan pemenuhan subkontraktornya. Lembaga inspeksi

    harus memelihara suatu daftar dari semua pekerjaan yang disubkontrakan.

    14.3a Jika kompetensi subkontraktor didasarkan pada akreditasi secara sebagian

    atau penuh, lingkup akreditasi harus mencakup kegiatan yang akan

    disubkontrakkan dan lembaga inspeksi harus memiliki rekaman yang tersedia

    untuk menunjukkan bahwa lembaga inspeksi telah memeriksa status

    subkontraktornya.

    Jika lembaga subkontraktor tidak diakreditasi menurut standar yang sesuai

    untuk kegiatan khusus yang akan disubkontraktorkan, lembaga inspeksi harus

    menyediakan bukti yang sesuai mengenai kompetensi lembaga subkontraktor,

    seperti rekaman evaluasi yang dilakukan oleh personel yang memiliki

    kualifikasi sesuai dengan prosedur yang tepat.

    14.4 Bila lembaga inspeksi mensubkontrakkan kegiatan yang khusus, maka

    lembaga tersebut harus mempunyai akses kepada personel yang

    berkualifikasi dan berpengalaman yang mampu membentuk kemandirian

    dalam asesmen hasil pekerjaan yang disubkontrakkan. Tanggung jawab atas

    penetapan kesesuaian terhadap persyaratan berada pada lembaga inspeksi

    tersebut.

  • 7/24/2019 G-08_KAN Guide on Application of ISO IEC 17020 (in)

    34/34

    Bagian: DPLI 01 Revisi: 0 Tanggal: 16 Desember 2005

    15 Pengaduan dan keluhan

    15.1 Lembaga inspeksi harus mempunyai prosedur yang terdokumentasi untuk

    menangani pengaduan yang diterima dari pelanggan maupun pihak lain yang

    berkaitan dengan kegiatan lembaga inspeksi.

    15.1a Pasal mengenai keluhan harus dianalisa sebagai bagian dari kaji ulang

    manajemen sedemikian sehingga penyebab yang umum dapat diidentifikasi

    dan tindakan yang tepat dapat diambil untuk meminimalkan keluhan yang

    seperti itu pada waktu yang akan datang.

    15.2a Harus dicatat bahwa prosedur banding dibutuhkan hanya jika lembaga

    inspeksi ditunjuk untuk melakukan kerja oleh Otoritas Nasional.

    15.2 Lembaga inspeksi harus mempunyai prosedur yang terdokumentasi untuk

    mempertimbangkan dan menyelesaikan perselisihan dan keluhan terhadap

    hasil inspeksinya dan hal ini dilakukan di bawah kewenangan yang

    didelegasikan secara legal.

    15.3 Rekaman penanganan semua pengaduan, keluhan dan tindakan yang diambil

    oleh lembaga inspeksi harus dipelihara.

    16 Kerjasama

    Lembaga inspeksi diharapkan dapat berpartisipasi dalam pertukaran pengalamandengan lembaga inspeksi yang lain dan dalam proses standardisasi yang sesuai.

    16.a Tujuan pasal ini adalah untuk merangsang lembaga inspeksi untuk bertukar

    pengetahuan, terutama pada sensitifitas komersial atau kerahasiaan, dan

    belajar dari yang lain untuk meningkatkan standar umum dan konsistensi hasil

    inspeksi yang diakreditasi.