ikterus dan perdarahan tali pusat

Upload: oktri-maulidyana

Post on 11-Feb-2018

252 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Ikterus Dan Perdarahan Tali Pusat

    1/14

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangIkterus adalah warna kuning pada kulit, konjungtiva dan selaput akibat

    penumpukan bilirubin. Sedangkan hiperbilirubinemia adalah ikterus dengan

    konsentrasi bilirubin serum yang menjurus ke arah terjadinya kernikterus atau

    ensefalopati bilirubin bila kadar bilirubin yang tidak dikendalikan.

    Angka kematian bayi (AKB di Indonesia, pada tahun !""# ter$atat sebanyak

    %!,% per !&&& kelahiran hidup. 'alam upaya mewujudkan visi Indonesia Sehat )&!&*,

    maka salah satu tolok ukur adalah menurunnya angka mortalitas dan morbiditas

    neonatus, dengan proyeksi pada tahun )&)+ AKB dapat turun menjadi ! per !&&&

    kelahiran hidup. Salah satu penyebab mortalitas pada bayi baru lahir adalah

    ensefalopati bilirubin (lebih dikenal sebagai kernikterus. -nsefalopati bilirubin

    merupakan komplikasi ikterus neonatorum yang paling berat. Selain memiliki angka

    mortalitas yang tinggi, juga dapat menyebabkan gejala sisa berupa $erebral palsy, tuli

    nada tinggi, paralisis dan displasia dental yang sangat mempengaruhi kualitas hidup.

    'ewasa ini penelitian menunjukkan bahwa lebih dari +& kematian terjadi

    dalam periode neonatal. /leh karena itu, upaya pembinaan kesehatan bayi dimulai

    dari pemenuhan kebutuhan primer sejak dalam kandungan sampai periode perinatal.

    Kurang baiknya penanganan BB0 akan menyebabkan kelainan1kelainan yang dapat

    berakibat fatal bagi bayi. 2isalnya perdarahan pada BB0.

    'iantara perdarahan yang terjadi pada neonatus adalah seperti perdarahan tali

    pusat. 3ejala ini timbul salah satunya karena kekurangan vitamin K,khususnya karena

    hati bayi yang belum matang untuk membentuk vitamin K,untuk itu setiap bayi yang

    baru lahir diberikan vitamin K!untuk men$egah terjadinya perdarahan. 4endarahan talipusat bisa juga terjadi karena perawatan pas$a lepasnya tali pusat yang kurang

    sempurna,sehingga lambat dalam proses penyembuhan. Ini sering ditemui, tali pusat

    bayi yang terus berdarah. 2eski demikian, jika terus1menerus juga bisa menyebabkan anak

    kurang darah,karena masalah ini yang sering terjadi pada bayi dan $ukup berbahaya yaitu perdarahan

    tali pusat.

    Berdasarkan latar belakang diatas, yang menjadi pembahasan dalam makalah

    ini adalah tentang ikterus dan perdarahan tali pusat.

  • 7/23/2019 Ikterus Dan Perdarahan Tali Pusat

    2/14

    B. Tujuan

    !. 5ujuan 6mum

    6ntuk mengetahui tentang Ikhterus dan 4erdarahan 5ali 4usat.

    ). 5ujuan Khusus

    a. 6ntuk mengetahui pengertian ikterus dan 4erdarahan 5ali 4usat.

    b. 6ntuk mengetahui penyebab dari ikterus dan 4erdarahan 5ali 4usat.

    $. 6ntuk mengetahui tanda dan gejala dari ikterus dan 4erdarahan 5ali 4usat.

    d. 6ntuk mengetahui penatalaksanaan ikterus dan penatalaksanaan 4erdarahan

    5ali 4usat.

  • 7/23/2019 Ikterus Dan Perdarahan Tali Pusat

    3/14

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. IKTERUS

    1. Definisi

    Ikterus adalah warna kuning pada kulit, konjungtiva dan selaput akibat

    penumpukan bilirubin. Sedangkan hiperbilirubinemia adalah ikterus dengan

    konsentrasi bilirubin serum yang menjurus ke arah terjadinya kernikterus atau

    ensefalopati bilirubin bila kadar bilirubin yang tidak dikendalikan.

    Ikterus neonatorum merupakan fenomena biologis yang timbul akibat tingginya

    produksi dan rendahnya ekskresi bilirubin selama masa transisi pada neonatus. 4adaneonatus produksi bilirubin ) sampai 7 kali lebih tinggi dibanding orang dewasa

    normal. 8al ini dapat terjadi karena jumlah eritosit pada neonatus lebih banyak dan

    usianya lebih pendek.

    . Para!eter

    a. Ikterus fisiologis

    Ikterus fisiologis adalah ikterus normal yang dialami oleh bayi baru

    lahir,tidak mempunyai dasar patologis sehingga tidak berpotensi menjadi kern

    ikterus.yang tanda1tandanya sebagai berikut 9

    ! 5imbul pada hari kedua dan ketiga setelah bayi lahir.

    ) Kadar bilirubin indire$t tidak lebih dari !&mg pada neonatus $ukup bulan dan

    !),+mg pada neonatus kurang bulan

    7 Ke$epatan peningkatan kadar bilirubin tidak lebih dari +mg per hari

    % Kadar bilirubin dire$t tidak lebih dari !mg

    + Ikterus menghilang pada !& hari pertama: 5idak terbukti mempunyai hubungan dengan keadaan patologis

    b. Ikterus patologis

    Ikterus patologis adalah ikterus yang mempunyai dasar patologis dengan

    kadar bilirubin men$apai suatu nilai yang disebut hiperbilirubinemia.tanda1

    tandanya sebagai berikut 9

    ! Ikterus klinis terjadi pada )% jam pertama kehidupan

    ) 4eningkatan kadar bilirubin serum sebanyak +mg;d0 atau lebih setiap )% jam

  • 7/23/2019 Ikterus Dan Perdarahan Tali Pusat

    4/14

    7 Ikterus yang disertai proses hemolisis (inkompatabilitas darah, defisiensi 3:4',

    atau sepsis

    % Ikterus yang disertai oleh9

    Berat lahir hari (pada =?B atau >!%

    hari (pada =KB

    ". #ejala $an tan$a klinis

    3ejala utamanya adalah kuning di kulit, konjungtiva dan mukosa. 'isamping itu

    dapat pula disertai dengan gejala1gejala9

    a. 'ehidrasi

    Asupan kalori tidak adekuat (misalnya9 kurang minum, muntah1muntah

    b. 4u$at

    Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis. Ketidak$o$okan golongan darah

    AB/, rhesus, defisiensi 3:4' atau kehilangan darah ekstravaskular.

    $. 5rauma lahir

    Bruising, sefalhematom (peradarahn kepala, perdarahan tertutup lainnya.

    d. 4letorik (penumpukan darah

    4olisitemia, yang dapat disebabkan oleh keterlambatan memotong tali pusat, bayi

    K2K

    e. 0etargik dan gejala sepsis lainnya

    f. 4etekiae (bintik merah di kulit

    Sering dikaitkan dengan infeksi $ongenital, sepsis atau eritroblastosis

    g. 2ikrosefali (ukuran kepala lebih ke$il dari normal

    Sering berkaitan dengan anemia hemolitik, infeksi kongenital, penyakit hati

    h. 8epatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa

  • 7/23/2019 Ikterus Dan Perdarahan Tali Pusat

    5/14

    i. /mfalitis (peradangan umbilikus

    j. 8ipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid

    k. 2assa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus

    l. @eses dempul disertai urin warna $oklat

    4ikirkan ke arah ikterus obstruktif, selanjutnya konsultasikan ke bagian hepatologi.

    %. Eti&l&gi

    4eningkatan kadar bilirubin umum terjadi pada setiap bayi baru lahir, karena 9

    a. 8emolisis yang disebabkan oleh jumlah sel darah merah lebih banyak dan berumur

    lebih pendek.

    b. 4roduksi bilirubin serum yang berlebihan. 8al ini melebihi kemampuan bayi untuk

    mengeluarkannya, misalnya pada hemolisis yang meningkat pada inkompatibilitas

    darah h, AB&, golongan darah lain, defisiensi enim 31:14', piruvat kinase,

    perdarahan tertutup dan sepsis.

    $. 3angguan dalam proses uptake dan konjugasi akibat dari gangguan fungsi hepar.

    3angguan ini dapat disebabkan oleh bilirubin, gangguan fungsi hepar, akibat

    asidosis, hipoksia dan infeksi atau tidak terdapatnya enim glukoronil transferase

    (sindrom $riggler1=ajjar. 4enyebab lain yaitu defisiensi protein. 4rotein C dalam

    hepar yang berperan penting dalam uptake* bilirubin ke sel hepar.

    d. 3angguan transportasi karena kurangnya albumin yang mengikat bilirubin.Bilirubin

    dalam darah terikat pada albumin kemudian diangkat ke hepar. Ikatan bilirubin

    dengan albumin ini dapat dipengaruhi oleh obat misalnya salisilat, sulfafuraole.

    'efisiensi albumin menyebabkan lebih banyak terdapatnya bilirubin indirek yang

    bebas dalam darah yang mudah melekat ke sel otak.

    e. 3angguan ekskresi yang terjadi akibat sumbatan dalam liver (karena infeksi atau

    kerusakan sel liver. 3angguan ini dapat terjadi akibat obstruksi dalam hepar ataudiluar hepar. Kelainan diluar hepar biasanya disebabkan oleh kelainan bawaan.

    /bstruksi dalam hepar biasanya akibat infeksi atau kerusakan hepar oleh penyebab

    lain.

    '. Penegakkan Diagn&sis

    a( Disual

  • 7/23/2019 Ikterus Dan Perdarahan Tali Pusat

    6/14

    2etode visual memiliki angka kesalahan yang tinggi, namun masih dapat

    digunakan apabila tidak ada alat. 4emeriksaan ini sulit diterapkan pada neonatus

    kulit berwarna, karena besarnya bias penilaian. Se$ara eviden$e pemeriksaan

    metode visual tidak direkomendasikan, namun apabila terdapat keterbatasan alat

    masih boleh digunakan untuk tujuan skrining dan bayi dengan skrining positif

    segera dirujuk untuk diagnostik dan tata laksana lebih lanjut.

    E8/ dalam panduannya menerangkan $ara menentukan ikterus se$ara visual,

    sebagai berikut9

    1 4emeriksaan dilakukan dengan pen$ahayaan yang $ukup (di siang hari dengan

    $ahaya matahari karena ikterus bisa terlihat lebih parah bila dilihat dengan

    pen$ahayaan buatan dan bisa tidak terlihat pada pen$ahayaan yang kurang.1 5ekan kulit bayi dengan lembut dengan jari untuk mengetahui warna di bawah

    kulit dan jaringan subkutan

    1 5entukan keparahan ikterus berdasarkan umur bayi dan bagian tubuh yang

    tampak kuning.

    b Bilirubin Serum

    4emeriksaan bilirubin serum merupakan baku emas penegakan diagnosis

    ikterus neonatorum serta untuk menentukan perlunya intervensi lebih lanjut.

    Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan pemeriksaan serum

    bilirubin adalah tindakan ini merupakan tindakan invasif yang dianggap dapat

    meningkatkan morbiditas neonatus. 6mumnya yang diperiksa adalah bilirubin

    total. Sampel serum harus dilindungi dari $ahaya (dengan aluminium foil.

    Beberapa senter menyarankan pemeriksaan bilirubin direk, bila kadar bilirubin

    total > )& mg;d0 atau usia bayi > ) minggu.

    $ Bilirubinometer 5ranskutan

    Bilirubinometer adalah instrumen spektrofotometrik yang bekerja dengan

    prinsip memanfaatkan bilirubin yang menyerap $ahaya dengan panjang gelombang

    %+& nm. ?ahaya yang dipantulkan merupakan representasi warna kulit neonatus

    yang sedang diperiksa. 4emeriksaan bilirubin transkutan (5$B dahulu

    menggunakan alat yang amat dipengaruhi pigmen kulit. Saat ini, alat yang dipakai

    menggunakan multiwavelength spe$tral refle$tan$e yang tidak terpengaruh

  • 7/23/2019 Ikterus Dan Perdarahan Tali Pusat

    7/14

    pigmen. 4emeriksaan bilirubin transkutan dilakukan untuk tujuan skrining, bukan

    untuk diagnosis.

    d 4emeriksaan bilirubin bebas dan ?/

    Bilirubin bebas se$ara difusi dapat melewati sawar darah otak. 8al ini

    menerangkan mengapa ensefalopati bilirubin dapat terjadi pada konsentrasi

    bilirubin serum yang rendah. Beberapa metode digunakan untuk men$oba

    mengukur kadar bilirubin bebas. Salah satunya dengan metode oksidase1

    peroksidase. 4rinsip $ara ini berdasarkan ke$epatan reaksi oksidasi peroksidasi

    terhadap bilirubin. Bilirubin menjadi substansi tidak berwarna. 'engan pendekatan

    bilirubin bebas, tata laksana ikterus neonatorum akan lebih terarah. Seperti telah

    diketahui bahwa pada peme$ahan heme dihasilkan bilirubin dan gas ?/ dalamjumlah yang ekuivalen. Berdasarkan hal ini, maka pengukuran konsentrasi ?/

    yang dikeluarkan melalui pernapasan dapat digunakan sebagai indeks produksi

    bilirubin.

    '. )akt&r Resik&

    @aktor risiko untuk timbulnya ikterus neonatorum9

    @aktor 2aternal

    a. as atau kelompok etnik tertentu (Asia, =ative Ameri$an,Cunani

    b. Komplikasi kehamilan ('2, inkompatibilitas AB/ dan h

    $. 4enggunaan infus oksitosin dalam larutan hipotonik.

    d. ASI

    @aktor 4erinatal

    a. 5rauma lahir (sefalhematom, ekimosis

    b. Infeksi (bakteri, virus, protooa

    @aktor =eonatus

    a. 4rematuritas

    b. @aktor genetik

    $. 4olisitemia

    d. /bat (streptomisin, kloramfenikol, benyl1alkohol, sulfisoFaol

    e. endahnya asupan ASI

    f. 8ipoglikemia

  • 7/23/2019 Ikterus Dan Perdarahan Tali Pusat

    8/14

    *. Pat&fisi&lgis

    4igmen kuning ditemukan dalam empedu yang terbentuk dari peme$ahan

    hemoglobin oleh kerja heme oksigenase,biliverdin reduktase,dan agen pereduksi

    nonenimatik dalam system retikuloendotelial,

    Setelah peme$ahan hemoglobin,bilirubin tak terkonjugasi diambil oleh protein

    intraseluler GHC proteinHHdalam hati.pengambilan tergantung pada aliran darah

    hepatik dan adanya ikatan protein.

    Bilirubin yang tak terkonjugasi dalam hati diubah atau terkonjugasi oleh enim

    asam uridin difosfoglukuronat uridin diphosphoglu$uroni$ a$id (643A glukuronil

    transferase menjadi bilirubin mono dan diglu$uronida yang polar larut dalam air

    (bereaksi direk.

    Bilirubin yang terkonjugasi yang larut dalam air dapat dieliminasi melalui ginjal

    dengan konjugasi bilirubin masuk dalam empedu melalui membran kanalikular

    kemudian ke sistem gastrointestinal dengan diaktifkan oleh bakteri menjadi

    urobilinogen dalam tinja dan urin.beberapa bilirubin diabsorbsi kembali melalui

    sirkulasi enterohepatik. Earna kuning dalam kulit akibat dari akumulasi pigmen bilirubin yang larut dalam

    lemak,tak terkonjugasi,non polar(bereaksi indirek

    4ada bayi dengan hyperbilirubinemia kemungkinan merupakan hasil dari defisiensi

    atau tidak aktifnya glukuronil transferase.rendahnya pengambilan dalam hepatik

    kemungkinan karena penurunan protein hepatik sejalan dengan penurunan darah

    hepatik.

    undi$e yang terkait dengan pemberian ASI merupakan hasil dari hambatan kerja

    glukoronil transferase oleh pregnanediol atau asam lemak yang terdapat dalam ASI

    terjadi %1 # hari setelah lahir dimana terdapat tkenaikan bilirubin tak terkonjugasi

    dengan kadar )+ J 7& mg;dl selama minggu ke )1 ke 7.biasanya bisa men$apai usia

    % minggu dan menurun setelah !& minggu.jika pemberian ASI dilanjutkan,

    hyperbilirubinemia akan menurun berangsur angsur dapat menetap selama 71!&

    minggu pada kadar yang lebih rendah.jika pemberian ASI dihentikan,kadar

    bilirubin serum akan turun dengan $epat biasanya !1) hari dan pengganti ASI

  • 7/23/2019 Ikterus Dan Perdarahan Tali Pusat

    9/14

    dengan susu formula mengakibatkan penurunan bilirubin serum dengan $epat,

    sesudahnya pemberian ASI dapat dimulai lagi dan hyperbilirubin tidak kembali ke

    kadar yang tinggi seperti sebelumanya.

    Bilirubin yang patologi tampak ada kenaikan bilirubin dalam )% jam pertama

    kelahiran.sedangkan untuk bayi dengan ikterus fisiologis mun$ul antara 71+ hari

    sesedah kelahiran.

    +. Penatalaksanaan Ikterus

    a @ototerapi

    'ilakukan apabila telah ditegakkan ikterik patologis dan berfungsi untuk

    menurunkan bilirubin dalam kulit melalui tinja dan urine dengan oksidasi foto

    pada bilirubin dan beliverdin. Ealaupun ahaya biru memberikan panjang

    gelombang yang tepat untuk fotoaktivasi bilirubin bebas, ahaya hijau

    memperngaruhi lotoreaksi bilirubin yang terikat albumin.

    ?ahaya menyebabkan reaksi lolokimia dalam kulit(fotoisomerisasi yang

    mengubah bilirubin tak terkonjugasi kedalam fotobilirubin, yang mana

    diekresikan dalam hati kemudian ke empedu. Kemudian produk akhir reaksi

    adalah reversible dan diekresikan kedalam empedu tanpa perlukonjugas.

    b @onobarbital

    'apat mengeksresika bilirubin dalam hati dan memperbesar konjugasi.

    2eningkatkan sintesis hepati$ glukuronil tranfus yang mana dapat meningkatkan

    bilirubin konjugasi dan $learan$e hepati$ pada pigmen dalam empedu, sintesis

    protein dimana dapat meningkatkan albumin untuk meningkatkan bilirubin.

    @enobarbital tidak begitu dianjurkan.

    $ Aantibiotik

    Apabila terkait dengan infeksi.

    d 5ranfusi tukar

    Apabila sudah tidak dapat ditangani denga fototerapi.

  • 7/23/2019 Ikterus Dan Perdarahan Tali Pusat

    10/14

    B. PERDARAHAN TALI PUSAT

    1. Pengertian

    4erdarahan tali pusat adalah perdarahan yang terjadi pada tali pusat bisa timbul

    sebagai akibat dari pengikatan tali pusat yang kurang baik atau kegagalan proses

    pembentukan trombus normal. Caitu adanya $airan (darah yang keluar di sekitar tali

    pusat bayi. Akibat dari trauma pengikatan tali pusat yang kurang baik atau kegagalan

    proses pembentukkan trombus normal. 5etapi merupakan hal yang normal apabila

    pendarahan yang terjadi disekitar tali pusat dalam jumlah yang sedikit. 'imana,

    pendarahan tidak melebihi luasan uang logam dan akan berhenti melalui penekanan

    yang halus selama + menit. Selain itu perdarahan pada tali pusat juga bisa sebagi

    petunjuk adanya penyakit pada bayi.

    . )akt&r ,en-ea ,er$ara/an tali ,usat

    4erdarahan tali pusat dapat terjadi karena robekan umbilkus, robekan pembuluh

    darah, pla$enta previa, dan abrupsio pla$enta.

    ! obekan umbili$us

    Normal,terjadi karena 9

    a 4artus presipitatus

    b Adanya trauma ataulilitan tali pusat

    $ 6mbilikus pendek, sehingga menyebabkan terjadinya tarikan yang berlebihan

    pada saat persalianan.

    d Kelalaian penolong persalinan yang dapat menyebabkan tersayatnya dindingumbilikus atau plasenta sewaktu S?.

    Abnormal,terjadi karena

    a Adanya hematoma pada umbilikus yang kemudian hematom tersebut pe$ah,

    namun perdarahan yang terjadi masuk kembali ke dalam pla$enta. 8al ini

    sangat berbahaya bagi bayi dan dapat menimbulkan kematian pada bayi.

    b Darises juga dapat menyebabkan perdarahan apabila varises tersebut pe$ah

    $ Aneurisma pembuluh darah pada umbilikus dimana terjadi pelebaran

    pembuluh darah setempat saja karena salah dalam proses perkembangan

    atau terjadi kemunduran dinding pembuluh darah. 4ada aneurisme

    pembuluh darah menyebabkan pembuluh darah rapuh dan mudah pe$ah.

    ) obekan pembuluh darah

    4ada kasus robekan pembuluh darah umbilikus tanpa adanya trauma,

    hendaknya dipikirkan kemungkinan adanya kelainan anatomi pembuluh darah

    seperti berikut ini 9

    a 4embuluh darah aberan yang mudah pe$ah karena dindingnya tipis dan tidak

    ada perlindungan jely Eharton

  • 7/23/2019 Ikterus Dan Perdarahan Tali Pusat

    11/14

    b Insersi velamentosa tali pusat, dimana pe$ahnya pembuluh darah terjadi pada

    tempat per$abangan tali pusat sampai ke membran tempat masuknya dalam

    pla$enta tidak ada proteksi. 6mbilikus dengan kelainan insersi ini sering

    terdapat pada kehamilan ganda$ 4la$enta multilobularis, perdarahan terjadi pembuluh darah yang

    menghubungkan masing1masing lobus dengan jaringan pla$enta karena bagian

    tersebut sangat rapuh dan mudah pe$ah.

    7 4erdarahan akibat plasenta previa dan abrupsio plasenta

    4erdarahan akibat pla$enta previa dan abrutio pla$enta dapat

    membahayakan bayi. 4ada kasus plasenta previa $enderung mengakibatkan anemia,

    sedangkan pada kasus abrutio plasenta lebih sering mengakibatkan kematian intra

    uterin karena dapat mengakibatkan anoreksia. 4engamatan pada plasenta denganteliti untuk menentukan adanya perdarahan bayi baru lahir. 4ada bayi baru lahir

    dengan kelainan pla$enta previa atau dengan S? apabila diperlukan dapat lakukan

    pemeriksaan hemoglobin se$ara berkala.

    ". #ejala ,er$ara/an tali ,usat

    a Ikatan tali pusat lepas atau klem tali pusat tapi masih menempel pada tali pusat

    b Kulit di sekitar tali pusat memerah dan le$et

    $ Adanya $airan yang keluar pada tali pusat,dan $airan tersebut bisa berwarna

    kuning,hijau,atau darah.

    d 5imbul sisik di sekitar atau pada tali pusat

    %. U,a-a ,en0ega/an ,er$ara/an tali ,usat

    a( 4ada perdarahan umbilikus akibat ikatan yang longgar, dapat di ken$angkan

    kembali pengikat tali pusat. 4erdarahan juga dapat disebabkan oleh repitan atau

    tarifan dari kiem. ika perdarahan tidak berhenti setelah !+1)& menit maka tali

    pusatnya harus segera di lakukan beberapa jahitan pada luka bekas pemotongan

    tersebut.

    ( 4erdarahan umbilikus akibat robekan umbilikus harus segera di jahit. Kemudian

    segera lakukan rujukan untuk mengetahui apakah ada kelainan lain seperti kelainan

    anatomik pembuluh darah sehingga dapat segera di lakukan tindakan oleh dokter

    atau rumah sakit.

    0( 4erdarahan pada abrupsio plasenta, plasenta previa dan kelainan lainnya, bidan

    harus segera merujuk. Bahkan rujukan lebih baik segera di lakukan jika kelainan

  • 7/23/2019 Ikterus Dan Perdarahan Tali Pusat

    12/14

    tersebut sudah di ketahui sebelum bayi lahir sehingga dapat di lakukan tindakan

    sesegera mungkin untuk membuat peluang bayi lahir hidup lebih besar.

    '. Penatalaksanaan Per$ara/an Tali Pusata( 4enanganan disesuaikan dengan penyebab dari perdarahan tali pusat yang terjadi.

    ( 6ntuk penanganan awal, harus dilakukan tindakan pen$egahan infeksi pada tali

    pusat.

    aga agar tetap kering

    Kenakan popok di bawah tali pusat

    Biarkan tali pusat terbuka,tidak tertutup pakaian bayi sesering mungkin

    Bersihkan area di sekitar tali pusat. 0akukan sekali disetiap mengganti popok

    bayi. 3unakan kassa atau $otton bud untuk membersihkannya.

    Angkat tali pusat dan dan bersihkan tepat pada area bertemunya pangkal talipusat dan tubuh. 5idak perlu takut hal ini akan menyakiti bayi .

    angan basahi tali pusat sampai tidak terjadinya perdarahan. Karena tali pusat

    akan terlepas sendiri dalam waktu !1) minggu. 5api yang perlu diingat adalah

    jangan menarik tali pusat walaupun sudah terlepas setengah atau sebagian.

    8indari penggunaan bedak atau lotion pada area sekitar tali pusat.

    *. K&n$isi atau tan$atan$a a-i -ang /arus $irujuk

    Segera lakukan inform $onsent dan inform $hoise pada keluarga pasien untukdilakukan rujukan. 8al ini dilakukan bila terjadi gejala berikut9

    a 5ali pusat belum terlepas dalam waktu 7 minggu

    b Klem pada pangkal tali pusat terlepas

    $ 5imbul garis merah pada kulitdi sekitar tali pusat

    d Bayi demam

    e Adanya pembengkakan atau kemerahan pada sekitar tali pusat

    f 5imbul bau yang tidak enak di sekitar tali pusat

    g 5imbul bintil1bintil atau kulit melepuh di sekitar tali pusat

    h 5erjadi perdarahan yang berlebihan pada tali pusat,dan perdarahan melebihi

    luasan uang logami 4erdarahan pada tali pusat tidak berhentiwalaupun dudah di dep;ditekan.

  • 7/23/2019 Ikterus Dan Perdarahan Tali Pusat

    13/14

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesi!,ulan

    Ikterus adalah warna kuning pada kulit, konjungtiva dan selaput akibat

    penumpukan bilirubin. Sedangkan hiperbilirubinemia adalah ikterus dengan

    konsentrasi bilirubin serum yang menjurus ke arah terjadinya kernikterus atau

    ensefalopati bilirubin bila kadar bilirubin yang tidak dikendalikan.

    4enanganan ikterus neonatorum sangat tergantung pada saat terjadinya ikterus,

    intensitas ikterus (kadar bilirubin serum jenis bilirubin,dan sebab terjadinya ikterus.

    6ntuk mendaptkan peganagn yang baik,pengobatan dan pemeriksaan1pemeriksaanyang perlu dilakukan didasarkan pada timbulnya ikterus naiknya kadar bilirubin serum.

    'iantara perdarahan yang terjadi pada neonatus adalah seperti perdarahan tali

    pusat. 4erdarahan yang terjadi pada tali pusat bisa timbul sebagai akibat dari trauma

    pengikatan tali pusat yang kurang baik atau kegagalan proses pembentukkan trombus

    normal. Selain itu perdarahan pada tali pusat juga bisa sebagi petunjuk adanya penyakit

    pada bayi.

    B. Saran

    ! Saran 6ntuk 5enaga Kesehatan

    Kami berharap hendaknya kita sebagai tenaga kesehatan lebih memahami tentang

    ma$am1ma$am masalah sering terjadi pada neonates (bayi baru lahir,dan bayi

    terutama ikterus dan perdarahan tali pusat. Serta bagaimana tindakan kita untuk

    mengatasinya.

    ) Saran 6ntuk Institusi

    Kami berharap agar makalah tentang ikterus dan perdarahan talipusat ini dapat

    dijadikan referensi.7 Saran 6ntuk 2ahasiswa

    Kami berharap kepada mahasiswa khususnya kepada mahasiswa prodi

    'III Kebidanan lebih mengetahui tentang masalah yang sering terjadi pada

    neonatus, bayi dan balita. Serta dapat menerapkan saat praktek di lapangan.

    DA)TAR PUSTAKA

  • 7/23/2019 Ikterus Dan Perdarahan Tali Pusat

    14/14

    2anuaba.!"".Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana.akarta 9

    -3?

    Bobak.)&&%.buku ajaran keperawatan maternitas.jakarta9-3?.

    8idayat, A. Ai Alimul. )&&. Ilmu kesehatan anak untuk pendidikan kebidanan. akarta 9

    Salemba 2edika

    8amilton,4.2. !""+ . 'asar1dasar keperawatan maternitas .akarta 9-3?

    8elen @arrer = 2 . !""". 4erawatan maternitas. akarta 9 -3?