industri karet crumb rubber atau karet remah dan pengolahannya
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Industri Karet Crumb Rubber Atau Karet Remah Dan Pengolahannya
1/14
INDUSTRI KARET DAN PENGOLAHANNYA
Sumber :http://irizlovely.blogspot.com/2011/08/industri-karet-dan-pengolahannya.html
Sejarah Industri Karet
Pada dasarnya karet bisa berasal dari alam yaitu dari getah pohon karet (atau dikenal dengan istilah
latex), maupun produksi manusia (sintetis). Saat pohon karet dilukai, maka getah yang dihasilkan akan
jauh lebih banyak. Sumber utama getah karet adalah pohon karet Para Hevea Brasiliensis
(Euphorbiaceae). Saat ini Asia menjadi sumber karet alami. Awal mulanya karet hanya hidup di Amerika
Selatan, namun sekarang sudah berhasil dikembangkan di Asia Tenggara. Kehadiran karet di Asia
Tenggara berkat jasa dari Henry Wickham. saat ini, negara-negara Asia menghasilkan 93% produksi karet
alam, yang terbesar adalah Thailand, diikuti oleh Indonesia, dan Malaysia.
Karet sintetik berkembang pesat sejak berakhirnya perang dunia kedua tahun 1945. Saat ini lebih dari 20
jenis karet sintetik terdapat di pasaran dunia. Sifat-sifat, spesial karakteristik dan harga karet sangat
bervariasi. Pengetahuan tentang keuntungan dan kekurangan karet sangat membantu dalam pemilihan
karet termurah dan cocok dengan spesifikasi penggunaannya.
Sebelum perang dunia kedua, hanya karet alam tersedia dalam jumlah besar di pasaran dunia. Dengan
berkembangnya kebutuhan manusia seiiring dengan berkembangnya pengetahuan, sangat dirasakan
keterbatasan dari karet alam, antara lain tidak tahan pada suhu tinggi. Pengembangan karet sintetik
sesudah perang dunia kedua lebih banyak ditujukan untuk memperoleh karet yang sifat-sifatnya tidak
dimiliki oleh karet alam, antara lain karet tahan minyak, karet tahan panas, dll
Karet alam adalah jenis karet pertama yang dibuat sepatu. Sesudah penemuan proses vulkanisasi yang
membuat karet menjadi tahan terhadap cuaca dan tidak larut dalam minyak, maka karet mulai digemari
sebagai bahan dasar dalam pembuatan berbagai macam alat untuk keperluan dalam rumah ataupun
pemakaian di luar rumah seperti sol sepatu dan bahkan sepatu yang semuanya terbuat dari bahan karet.
Struktur dasar karet alam adalah rantai linear unit isoprene (C5H8) yang berat molekul rata-ratanya
tersebar antara 10.000 - 400.000. Sifat-sifat mekanik yang baik dari karet alam menyebabkannya dapat
digunakan untuk berbagai keperluan umum seperti sol sepatu dan telapak ban kendaraan. Pada suhu
http://irizlovely.blogspot.com/2011/08/industri-karet-dan-pengolahannya.htmlhttp://irizlovely.blogspot.com/2011/08/industri-karet-dan-pengolahannya.htmlhttp://irizlovely.blogspot.com/2011/08/industri-karet-dan-pengolahannya.htmlhttp://irizlovely.blogspot.com/2011/08/industri-karet-dan-pengolahannya.html -
7/25/2019 Industri Karet Crumb Rubber Atau Karet Remah Dan Pengolahannya
2/14
kamar, karet tidak berbentuk kristal padat dan juga tidak berbentuk cairan.
Perbedaan karet dengan benda-benda lain, tampak nyata pada sifat karet yang lembut, fleksibel dan
elastis. Sifat-sifat ini memberi kesan bahwa karet alam adalah suatu bahan semi cairan alamiah atau
suatu cairan dengan kekentalan yang sangat tinggi.Namun begitu, sifat-sifat mekaniknya menyerupai
kulit binatang sehingga harus dimastikasi untuk memutus rantai molekulnya agar menjadi lebih pendek.
Proses mastikasi ini mengurangi keliatan atau viskositas karet alam sehingga akan memudahkan proses
selanjutnya saat bahan-bahan lain ditambahkan.
Banyak sifat-sifat karet alam ini yang dapat memberikan keuntungan atau kemudahan dalam proses
pengerjaan dan pemakaiannya, baik dalam bentuk karet atau kompon maupun dalam bentuk vulkanisat.
Dalam bentuk bahan mentah, karet alam sangat disukai karena mudah menggulung pada roll sewaktu
diproses dengan open mill/penggiling terbuka dan dapat mudah bercampur dengan berbagai bahan-
bahan yang diperlukan di dalam pembuatan kompon.Dalam bentuk kompon, karet alam sangat mudah dilengketkan satu sama lain sehingga sangat disukai
dalam pembuatan barang-barang yang perlu dilapis-lapiskan sebelum vulkanisasi dilakukan. Keunggulan
daya lengket inilah yang menyebabkan karet alam sulit disaingi oleh karet sintetik dalam pembuatan
karkas untuk ban radial ataupun dalam pembuatan sol karet yang sepatunya diproduksi dengan cara
vulkanisasi langsung.
Pemanfaatan karet alam di luar industri ban kendaraan masih relative kecil, yakni kurang dari 30 persen.
Selain itu industri karet di luar ban umumnya dalam skala kecil atau menengah. Sementara itu industry
berbasis lateks pada saat ini nampaknya belum berkembang karena banyak menghadapi kendala.
Kendala utama adalah rendahnya daya saing produkproduk industri lateks Indonesia bila dibandingkan
dengan produsen lain terutama Malaysia.
Industri kecil menengah barang jadi karet secara umum masih memerlukan pembinaan dalam
pengembangan usahanya. Industri barang jadi karet dibangun atas sekumpulan usaha/perusahaan yang
bergerak dalam penyediaan bahan baku utama karet alam/sintetik, bahan bantu dan pembuat cetakan
(molding) serta ditunjang beberapa institusi pendukung yang bergerak dalam bidang jasa penelitian dan
pengembangan, regulasi, perdagangan, angkutan, keuangan dan jasa lainnya.
Dalam operasionalnya, pengrajin industri kecil barang jadi karet menjalin hubungan secara interpersonal
dengan usaha lainnya baik dalam pengadaan bahan baku maupun dalam sistem pemasarannya. Dalam
pengadaan bahan baku, pengrajin industri kecil barang jadi karet terutama menjalin hubungan secara
informal dengan pabrik kompon sebagai bahan baku utama. Hal ini dilakukan karena industri kecil belum
memiliki kemampuan membuat kompon. Demikian juga dalam pemasaran produk. pengrajin industri
-
7/25/2019 Industri Karet Crumb Rubber Atau Karet Remah Dan Pengolahannya
3/14
kecil barang jadi karet biasanya menjadi vendor dari suatu perusahaan besar seperti pabrik otomotif
atau pabrik elektronik, menjual ke toko secara langsung atau menggunakan pedagang perantara.
Seringkali industri kecil ini beropersi dengan mengadalkan pesanan (captive market). Industri kecil
barang jadi karet pada umumnya dikelola dalam bentuk industri rumah tangga secara informal.
Pengrajin barang jadi karet, dalam operasional usahanya berjalan secara soliter, dalam arti hampir tidak
terjadi interaksi antar pengrajin. Pengrajin pada umumnya tidak berminat dan menganggap tidak ada
manfaatnya tergabung dalam asosiasi atau koperasi.
Pengrajin barang jadi karet menggunakan teknologi yang sangat sederhana, yakni tertumpu pada proses
pencetakan dan vulkanisasi (pemasakan) pada kompon yang dibeli dari perusahaan pembuat kompon.
Dengan demikian seluruh pengrajin barang jadi karet sama sekali tidak berhubungan dengan teknologi
kompon (compounding). Vulkanisasi menggunakan panas yang bersumber dari kompor tradisional. Suhuuntuk pemasakan dan lama waktu pemasakan benar-benar didasarkan atas pengalaman yang dilakukan
secara berulang-ulang sehingga didapatkan parameter suhu dan waktu pemasakan yang dianggapnya
paling tepat.
Mutu produk barang jadi karet yang dihasilkan yang diamati secara visual. Produk barang jadi karet yang
dihasilkan oleh para pengrajin dapat sampai ketangan konsumen melalui tiga saluran utama yakni
melalui mitra, broker (sering juga disebut sebagai pengorder) atau melalui kedua saluran tersebut di
atas. Mitra pengrajin dalam sistem pemasaran produk barang
jadi karet pada umumnya adalah perusahaan pengadaan suku cadang untuk industri elektronik dan
otomotif dari merek-merek terkenal. Kerjasama dengan mitra dilakukan secara informal atas dasar
saling percaya tanpa adanya suatu ikatan kontrak formal. Harga barang karet untuk suatu komponen
tertentu dijual ke konsumen akhir oleh mitra. setelah dikemas merek terkenal, dengan harga berlipat
dari harga jual di tingkat pengrajin.
Industri Barang Karet
Karet alam maupun karet sintetik tidak dipergunakan dalam keadaan mentah, antara lain karena tidak
kuat dan sebagian mudah teroksidasi. Selanjutnya karet mentah mengalami perubahan bentuk yang
tetap bila ditarik atau ditekan, yaitu tidak bisa kembali kebentuk semula. Dengan kata lain karet mentah
tidak elastis.
Karet yang tidak elastis cenderung sulit untuk dimanfaatkan lebih jauh, oleh karena itu karet mentah
harus terlebih dahulu diproses dengan perlakuan-perlakuan tertentu serta penambahan bahan-bahan
-
7/25/2019 Industri Karet Crumb Rubber Atau Karet Remah Dan Pengolahannya
4/14
kimia tertentu untuk memperoleh suatu kompon.
Kompon merupakan campuran karet dengan bahan-bahan kimia yang mempunyai komposisi tertentu
dengan cara pencampuran digiling pada suhu tertentu, kompon karet dapat dibuat pada mesin giling 2
rol atau pada mesin pencampur tertutup (Banbury mixer, Internal mixer). Akan tetapi dalam
pembahasan makalah ini hanya dibahas tentang kompon sol luar sepatu.
Pembuatan kompon karet adalah ilmu dan seni untuk menyeleksi dan mencampur jenis karet mantah
dan jenis-jenis bahan kimia karet, sehingga diperoleh kompon karet yang setelah dimasak, dapat
dihasilkan barang jadi karet dengan sifat-sifat fisik yang dibutuhkan.
Pada pembuatan kompon karet ada 3 faktor yang perlu diperhatikan, yaitu sifat kompon, karakteristk
pengolahan dan harga
Kompon karet selain karet mentah pada umumnya mengandung 8 atau lebih jenis bahan kimia karet.
Setiap jenis bahan tersebut memiliki fungsi spesifik dan mempunyai pengaruh terhadap sifat,karakteristik pengolahan dan harga dari kompon karetnya, bahan kimia tersebut adalah:
Bahan Pemvulkanisasi
Adalah bahan kimia yang dapat bereaksi dengan gugus aktif pada molekul karet membentuk ikatan
silang tiga dimensi. Bahan pemvulkanisasi yang pertama dan paling umum digunakan adalah
belerang(sulfur), khusus digunakan untuk memvulkanisasi karet alam atau karet sintetis jenis SBR, NBR,
BR, IR, dan EPDM.
Bahan Pencepat
Adalah bahan kimia yang digunakan dalam jumlah sedikit bersama-sama dengan belerang untuk
mempercepat reaksi vulkanisasi. Bahan pencepat yang digunakan dapat berupa satu atau kombinasi dari
dua atau lebih jenis pencepat. Pencepat dikelompokkan berdasarkan fungsinya sebagai berikut;
a. Pencepat primer : - Thiazol (semi cepat), contoh: MBT, MBTS
- Sulfenamida (cepat-ditunda), contoh: CBS
b. Pencepat sekunder : - Guanidine (sedang), contoh : DPG, DOTG
- Thiuram (sangat cepat), contoh : TMT, TMTD
- Dithiokarbonat (sangat cepat), contoh : ZDC
- Dithiofosfat (cepat), contoh : ZBPP
-
7/25/2019 Industri Karet Crumb Rubber Atau Karet Remah Dan Pengolahannya
5/14
Bahan Penggiat
Adalah bahan kimia yang ditambahkan kedalam sistim vulkanisasi dengan pencepat untuk menggiatkan
kerja pencepat. Penggiat yang paling umum digunakan adalah kombinasi antara ZnO dengan asam
stearat.
Bahan Antidegradant
Adalah bahan kimia yang berungsi sebagai anti ozonan dan anti oksidan, yang melindungi barang jadi
karet dari pengusangan dan meningkatkan usia penggunaanya. Contoh : wax (anti ozonan), senyawa
amina dan senyawa turuna fenol (ionol).
Bahan PengisiBahan pengisi ditambahkan kedalam kompon karet dalam jumlah yang cukup besar dengan tujuan
untuk meningkatkan sifat fisik, memperbaiki karakteristik pengolahan tertentu dan menekan biaya.
Bahan pengisi dibagi dalam dua golongan besar yaitu bahan pengisi yang bersifat penguat, contoh
carbon black, silica, dan silikat serta bahan pengisi yang bukan penguat, contoh CaCO3, kaolin, BaSO4
dan sebagainya.
Bahan Pelunak (Softener)
Adalah bahan yang berfungsi untuk melunakkan karet mentah agar mudah diolah menjadi kompon
karet. Jenis bahan pelunak antara lain jenis aromatic, naftenik, parafinik, ester dan sebagainya.
Bahan Kimia Tambahan
Bahan ini ditambahkan kedalam kompon karet dengan tujuan tertentu dan sesuai dengan kebutuhan,
misalkan :
Bahan pewarna
Bahan Penghambat (inhibitor)
Bahan pewangi
Bahan peniup (blowing agent)
Bahan bantu olah (homogenizer, peptizer, senyawa pendispersi, tackifier dan sebagainya)
Pada penyusunan formulasi kompon yang paling penting adalah menetukan jenis atau campuran karet
-
7/25/2019 Industri Karet Crumb Rubber Atau Karet Remah Dan Pengolahannya
6/14
mentah. Kemudian ditentukan jenis bahan pengisi. Setelah itu ditentukan sistim vukanisasinya
kombinasi bahan pemvulkanisasi, bahan pencepat dan penggiat. Terkahir ditentukan bahan-bahan kimia
tambahan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan tergantung jenis proses selanjutnya dan barang
yang akan dibuat.
Pada proses pencampuran kompon karet biasanya menggunakan alat pencampur (mixer) dapat berupa
internal mixer (mesin giling tertutup) atau mesin giling terbuka (open mill). Alat yang paling sederhana
adalah mesin giling terbuka yang terdiri dari dua rol keras dan permukaanya licin. Kecepatan berputar
kedua rol berbeda (penggilangan dengan friksi). Lebar celah diatara dua rol dapat diatur dan disesuaikan
dengan banyaknya kompon dan keadaan kompon, sebelum proses pencampuran, karet mentah terlebih
dahulu dilunakkan yang disebut dengan proses mastikasi yang bertujuan untuk mengubah karet padat
dan keras menjadi lunak (viskositas berkurang) agar proses pencampuran dengan bahan kimia
mneghasilkan dispersion yang merata (homogen). Pencampuran dimulai setelah karet menjadi plastisdan suhu rol hangat. Celah dua rol (nip) diatur sedemikian rupa sampai diperoleh tumpukan material
diatas rol yang disebut bank, kemudian bahan kimia bentuk serbuk segera ditambahkan kecuali
belerang. Penggulungan dan pemotongan juga dilakukan. Penambahan bahan pengisi dilakukan sedikit
demi sedikit. Langkah terkahir adalah pemasukan belerang. Setelah semua bahan kimia tercampur,
kompon karet yang dihasilkan dipotong dan dikeluarkan dari gilingan, kemudian dimasukkan gilingan
lagi untuk dibentuk menjadi bentuk lembaran dengan ketebalan sesuai dengan kebutuhan.
Setalah tahap pembuatan kompon selesai tahap selanjutnya untuk membuat barang karet adalah tahap
pemberian bentuk dan proses vulkanisasi (pematangan).
Proses pemberian bentuk adalah salah satu cara pemberian bentuk terhadap kompon karet adalah
dengan cara cetak tekan (pres moulding) dimana kompon karet dibentuk dalam acuan (cetakan) dan
sekaligus dimasak dalam mesin kempa vulkanisasi (pres vulaknisasi). Pada mesin kempa vulaknisasi
tunggal terapat satu pasang plat tebal datar yaitu plat atas dan bawah. Kedua plat datar tersebut pada
bagian dalamnya terdapat alur yang dapat dialirkan uap jenuh atau dipasang elemen listrik sebagai
sumber panas. Plat atas tidak dapat bergerak, sedang plat bawah dipasang pada kempa hirolik sehingga
sehingga dapat digerakkan keatas kebawah. Dengan memompa minyak dari tangki minyak kedalam
silinder hidrolik, maka plat bawah akan ditekan keatas. Tekanan minyak dapat mencapai 100-150
kg/cm2. sebaliknya dengan mengeluarkan minyak dari selinder kempa hidrolik, kempa bawah akan
kembali turun.
Pada mesin kempa vulkanisasi, kompon karet diberi bentuk dan divukanisasi pada mesin yang sama.
Proses vulkanisasi adalah proses pemasakan karet mentah menjadi vulkanisat. Vulkanisasi merupakan
-
7/25/2019 Industri Karet Crumb Rubber Atau Karet Remah Dan Pengolahannya
7/14
proses irreversible (tidak dapat balik) yang menggabungkan rantai-rantai molekul karet secara kimiawi
dengan molekul belerang membentuk ikatan tiga dimensi. Sehingga karet mentah yang semula plastis
setelah vulaknisasi berubah menjadi elastis, kuat dan ulet. Salah satu syarat yang harus dimiliki karet
agar dapat divulaknisasi dengan belerang adalah memiliki ikatan rangkap pada rantai utamanya. Sistim
vulkanisasi belerang yang dipercepat dapat diterapkan untuk jenis-jenis karet yang memiliki ikatan
rangkap yaitu:
Untuk keperluan umum: karet alam (NR), Isoprene Rubber (IR), Polibutadiene Rubber (BR) dan karet
stiren/butadiene Rubber (SBR)
Untuk keperluan khusus : Karet Nitril (NBR), Karet Butil (IIR), Karet Bromo Butyl (BIIR), Chlorobutil (CIIR)
dan Karet Ethylene Propylene Diene Monomer (EPDM).
Vulkanisasi karet alam biasanya dilakukan pada suhu sekitar 1500C dan suhu lebih tinggi (1550C-1600C)
untuk karet sintetis (SBR dan IIR). Untuk memperoleh vulkanisat yang dapat matang sempurna yaitu
yang memiliki sifat fisika optimum, maka kompon karet dalam cetakan harus dikempa (ditekan) pada
tekanan, suhu dan waktu vulkanisasi tertentu.
Sifat-sifat mekanik yang baik dari karet alam menyebabkannya dapat digunakan untuk berbagai
keperluan umum seperti sol sepatu dan telapak ban kendaraan. Pada suhu kamar, karet tidak berbentuk
Kristal padat dan juga tidak berbentuk cairan. Perbedaan karet dengan benda-benda lain, tampak nyata
pada sifat karet yang lembut, fleksibel dan elastis. Sifat-sifat ini memberi kesan bahwa karet alam adalah
suatu bahan semi cairan alamiah atau suatu cairan dengan kekentalan yang sangat tinggi. Namun
begitu, sifat-sifat mekaniknya menyerupai kulit binatang sehingga harus dimastikasi untuk memutus
rantai molekulnya agar menjadi lebih pendek. Proses mastikasi ini mengurangi keliatan atau viskositas
karet alam sehingga akan memudahkan proses selanjutnya saat bahan-bahan lain ditambahkan. Banyak
sifat-sifat karet alam ini yang dapat memberikan keuntungan atau kemudahan dalam proses pengerjaan
dan pemakaiannya, baik dalam bentuk karet atau kompon maupun dalam bentuk vulkanisat.
Dalam bentuk bahan mentah, karet alam sangat disukai karena mudah menggulung pada roll sewaktu
diproses dengan open mill/penggiling terbuka dan dapat mudah bercampur dengan berbagai bahan-
bahan yang diperlukan di dalam pembuatan kompon. Dalam bentuk kompon, karet alam sangat mudah
dilengketkan satu sama lain sehingga sangat disukai dalam pembuatan barang-barang yang perlu dilapis-
-
7/25/2019 Industri Karet Crumb Rubber Atau Karet Remah Dan Pengolahannya
8/14
lapiskan sebelum vulkanisasi dilakukan. Keunggulan daya lengket inilah yang menyebabkan karet alam
sulit disaingi oleh karet sintetik dalam pembuatan karkas untuk ban radial ataupun dalam pembuatan
sol karet yang sepatunya diproduksi dengan cara vulkanisasi langsung.
Vulkanisasi karet alam sangat baik dalam hal-hal berikut:
Kepegasan pantul
Hal ini menyebabkan timbulnya kalor (heat build up) rendah, yang sangat diperlukan oleh barang jadi
karet yang akan mengalami hentakan berulang-ulang. Sifat inilah yang menyebabkan karet alam selalu
dipakai dalam pembuatan ban truk dan kapal terbang yang sulit disaingi oleh karet sintetik.
Tegangan putus
Ketahanan sobek dan kikis
Fleksibilitas pada suhu rendah
Daya lengket ke fabric atau logam
Sol sepatu sangat memerlukan sifat-sifat tersebut di atas, karena itu karet alam adalah pilihan sangat
tepat. Secara umum sol sepatu membutuhkan kekuatan, ketahanan kikis, dan ketahanan sobek yang
tinggi. Vulkanisat karet alam kuat dan tahan lama bahkan dapat digunakan pada suhu -60F. Karet alam
bisa dibuat menjadi karet yang agak kaku tetapi masih mempunyai fleksibilitas dan ketahanan kikis,
ketahanan retak lentur serta kekuatan tinggi. Hal ini menguntungkan dalam pembuatan sol sepatu
karena sol sepatu bisa dibuat tipis (seperti sol luar sepatu olahraga), sambil tetap menjaga agar tidak
merasakan batu sewaktu berjalan.
Proses Pengolahan Karet
Penerimaan Lateks Kebun
Tahap awal dalam pengolahan karet adalah penerimaan lateks kebun dari pohon karet yang telah
disadap. Lateks pada mangkuk sadap dikumpulkan dalam suatu tempat kemudian disaring untuk
memisahkan kotoran serta bagian lateks yang telah mengalami prakoagulasi. Setelah proses penerimaan
selesai, lateks kemudian dialirkan ke dalam bak koagulasi untuk proses pengenceran dengan air yang
bertujuan untuk menyeragamkan Kadar Karet Kering.
-
7/25/2019 Industri Karet Crumb Rubber Atau Karet Remah Dan Pengolahannya
9/14
Pengenceran
Tujuan pengenceran adalah untuk memudahkan penyaringan kotoran serta menyeragamkan kadar
karet kering sehingga cara pengolahan dan mutunya dapat dijaga tetap. Pengenceran dapat dilakukan
dengan penambahan air yang bersih dan tidak mengandung unsur logam, pH air antara 5.8-8.0,
kesadahan air maks. 6 serta kadar bikarbonat tidak melebihi 0.03 %. Pengenceran dilakukan hingga KKK
mencapai 12-15 %. Lateks dari tangki penerimaan dialirkan melalui talang dengan terlebih dahulu
disaring menggunakan saringan aluminium Pedoman Teknis Pengolahan Karet Sit Yang Diasap (Ribbed
Smoked Sit). Lateks yang telah dibekukan dalam bentuk lembaran-lembaran (koagulum).
Pembekuan
Pembekuan lateks dilakukan di dalam bak koagulasi dengan menambahkan zat koagulan yang bersifat
asam. Pada umunya digunakan larutan asam format/asam semut atau asam asetat /asam cuka dengan
konsentrasi 1-2% ke dalam lateks dengan dosis 4 ml/kg karet kering Dasar Pengolahan Karet. Jumlahtersebut dapat diperbesar jika di dalam lateks telah ditambahkan zat antikoagulan sebelumnya.
Penggunaan asam semut didasarkan pada kemampuannya yang cukup baik dalam menurunkan pH
lateks serta harga yang cukup terjangkau bagi petani karet dibandingkan bahan koagulan asam lainnya.
Tujuan dari penambahan asam adalah untuk menurunkan pH lateks pada titik isoelektriknya sehingga
lateks akan membeku atau berkoagulasi, yaitu pada pH antara 4.5-4.7. Asam dalam hal ini ion H+ akan
bereaksi dengan ion OH- pada protein dan senyawa lainnya untuk menetralkan muatan listrik sehingga
terjadi koagulasi pada lateks.
Penambahan larutan asam diikuti dengan pengadukan agar tercampur ke dalam lateks secara merata
serta membantu mempercepat proses pembekuan. Pengadukan dilakukan dengan 6-10 kali maju dan
mundur secara perlahan untuk mencegah terbentuknya gelembung udara yang dapat mempegaruhi
mutu sit yang dihasilkan. Kecepatan penggumpalan dapat diatur dengan mengubah perbandingan
lateks, air dan asam sehingga diperoleh hasil bekuan atau disebut juga koagulum yang bersih dan kuat.
Lateks akan membeku setelah 40 menit. Proses selanjutnya ialah pemasangan plat penyekat yang
berfungsi untuk membentuk koagulum dalam lembaran yang seragam.
-
7/25/2019 Industri Karet Crumb Rubber Atau Karet Remah Dan Pengolahannya
10/14
Proses penggilingan koagulum menjadi lembaran sit
Penggilingan
Penggilingan dilakuan setelah proses pembekuan selesai. Hasil bekuan atau koagulum digiling untuk
mengeluarkan kandungan air, mengeluarkan sebagian serum, membilas, membentuk lembaran tipis dan
memberi garis pada lembaran. Untuk memperoleh lembaran sit, koagulum digiling dengan beberapa
gilingan rol licin, rol belimbing dan rol motif (batik). Setelah digiling, sit dicuci kembali dengan air bersih
untuk menghindari permukaan yang berlemak akibat penggunaan bahan kimia, membersihkan kotoran
yang masih melekat serta menghindari agar sit tidak menjadi lengket saat penirisan. Koagulum yang
telah digiling kemudian ditiriskan diruang terbuka dan terlindung dari sinar matahari selama 1-2 jam.
Tujuan penirisan adalah untuk mengurangi kandungan air di dalam lembaran sit sebelum prosespengasapan. Penirisan tidak boleh terlalu lama untuk menghindari terjadinya cacat pada sit yang
dihasilkan, misalnya timbul warna yang seperti karat akibat teroksidasi. Penirisan dilakukan pada tempat
teduh dan terlindung dari sinar matahari.
Proses pengasapan karet sit asap dalam kamar asap
Sortasi
Sit yang telah matang dari kamar asap diturunkan kemudian ditimbang dan dicatat dalam arsip produksi.
Proses sortasi dilakukan secara visual berdasrkan warna, kotoran, gelembung udara, jamur dan
kehalusan gilingan yang mengacu pada standard yang terdapat pada SNI 06-0001-1987. Secara umum sit
diklasifikasikan dalam mutu RSS 1, RSS 2, RSS 3, RSS 4, RSS 5 dan Cutting. Cutting merupakan potongan
dari lembaran yang terlihat masih mentah, atau terdapat gelembung udara hanya pada sebagian kecil,
sehingga dapat digunting
Proses sortasi
Pengujian Barang Karet
Untuk mendapatkan barang karet dengan mutu yang baik, perlu dilakukan analisis karet beserta bahan
kimia yang digunakan sebagai addiftiv dalam pembuatan kompon karet, baik terhadap barang karet
yang belum divulkanisasi maupun yang sudah divulkanisasi.
-
7/25/2019 Industri Karet Crumb Rubber Atau Karet Remah Dan Pengolahannya
11/14
Analisis barang karet dapat dilakukan berupa pengujian sifat fisika dan analisis kimia, analisis kimia yang
dilkukan meliputi analisis jenis bahan dan analisis jumlah setiap bahan yang terdapat dalam barang
karet. Sedangkan analisis fisika meliputi uji ketebalan, kuat tarik, kekerasan, perpanjangan putus,
ketahanan sobek, bobot jenis, ketahanan kikis, ketahanan retak lentur dan organoleptis.
Analisis jenis bahan yang digunakan bertujuan untuk memberikan informasi mengenai jenis karet, bahan
pelunak, bahan pengisi, bahan pencepat, antioksidan dan bahan kimia karet lainnya.
Analisis jumlah memberikan informasi tentang komposisi bahan utama penyusun barang karet yaitu
karet, serta bahan pelunak, karbon black, abu dan ekstrak acetone. Hasil analisis dapat digunakan
sebagai dasar perkiraan dalam pembuatan barang karet atau yang lebih baik.
Standar Nasional Indonesia Mutu Sol Karet Cetak No. SNI 0788-1989-A
No Uraian Satuan PersyaratanKelas A Kelas B Kelas C
Fisika
1 Tegangan putus Kg/cm2 Min 150 Min 120 Min 50
2 Perpanjangan putus % Min 250 Min 150 Min 100
3 Kekerasan Shore A 55-80 55-80 55-80
4 Ketahanan sobek Kg/cm2 Min 60 Min 40 Min 25
5 Perpanjangan tetap 50% % Mak 4 Mak 7 Mak 10
6 Bobot jenis g/cm3 Mak 1,0 Mak 1,5 Mak 2,5
7 Ketahanan retak lentur 150 kes Tidak retak Tidak retak Tidak retak
8 Organoleptis (keadaan dan atau kenampakan sol Tidak cacat dan atau rusak yang serupa sobek,
lubang, retak, goresan.
Pengujian Fisis
Sifat-sifat fisis yang diuji dalam praktikum ini meliputi; uji tarik, uji kemuluran, dan uji ketahanan sobek.
Pengujian kuat tarik; pada vulkanisat sol luar sepatu adalah langkah pertama menyiapkan vulkanisat sol
luar sepatu dengan menipiskannya terlebih dahulu dengan mesin grading setelah itu sol dipotong
menurut mal uji kuat tarik yaitu seperti gambar dibawah ini;
-
7/25/2019 Industri Karet Crumb Rubber Atau Karet Remah Dan Pengolahannya
12/14
30 mm
50 mm
30 mm
Gambar Contoh uji kuat tarik pada pengujian sol karet cetak
Setelah contoh uji siap dilakukan pengukuran ketebalan contoh uji pada 3 titik yang berbeda dan dirata-
ratakan hasilnya sebagai tebal contoh uji kemudian diukur luasnya dan kemudian contoh uji dijepit pada
mesin tes tensil streght setelah semua terjepit atur satuan pada mesin tes tensil streght dalam satuan
kg, kemudian dilakukan penarikan dengan kecepatan 500 mm/menit sampai contoh uji terputus. Untuk
menentukan jarak antara dua tanda dapat diketahui dengan cara mengukur jarak tersebut dengan
penggaris. Kemudian dilakukan perhitungan dengan persamaan ;Tensil Streght= (Beban yang dicapai pada saat uji (Kg))/(Luas Penampang awal contoh (cm2))
Uji ketahanan sobek; langkah pertama yaitu memotong karet vulkanisat sol luar sepatu sesuai dengan
mal contoh uji ketahanan sobek seperti gambar dibawah ini;
Gambar. Contoh uji ketahanan sobek
Keterangan;
Panjang : 6 cm
Lebar : 1 cm
Tebal : 2 mm
Setelah siap contoh uji dibelah sampai garis tengah dan kemudian kedua belahan dijepitkan pada pada
mesin tes tensil streght dan dilakukan penarikan dengan kecepatan 500 mm/menit sampai contoh uji
terputus. Kemudian dilakukan perhitungan dengan persamaan;
Ketahanan Sobek= (tenaga untuk menyobek (kg))/(lebar contoh uji x tebal contoh uji)
Pengujian dengan TG/DTA
Deferensial thermonalyse ialah suatu metoda analisa yang menggunakan perubahan suhu (panas) dari
pada zat yang akan dianalisakan.
Kromatografi gas biasanya dipakai untuk analisa sampel yang berbentuk gas atau cairan dan padatan
-
7/25/2019 Industri Karet Crumb Rubber Atau Karet Remah Dan Pengolahannya
13/14
yang mudah menguap, sampel atau campuran yang hendak diperiksa disuntikan sedikit kedalam arus
gas inert seperti N2, H2, He, Ar atau CO2 yang mengalir melalui kolom yang berisi suatu medium.
Sampel ini terbawa oleh gas inert mengalir melalui medium tadi, yang mempunyai sifat dapat
berinteraksi dengan kompone-komponen dalam campuran, dan akan menghambat aliran masing-
masing komponen. Besarnya hambatan ini bagi masing-masing komponen berbeda-beda, sehingga
komponen-komponen keluar dari kolom tidak bersama-sama akan tetapi satu persatu. Selanjutnya gas
yang keluar dari kolom ini dilewetkan melalui suatu detektor, hambatan tadi disebabkan karena adanya
absorpsi atau partisi oleh medium terhadap masing-masing komponen. Besarnya gaya adsorpsi atau
partisi tersebut, khas bagi masing-masing komponen. Perbedaan absorpsi atau partisi inilah yang
memungkinkan pemisahan dalam kolom tadi.
TG/DTA adalah alat analisis yang digunakan untuk menganlisis bahan yang berbentuk padatan dengan
menggunakan perubahan suhu untuk mengetahui jenis dan sifat-sifat bahan yang dianalisa.Pengujian Kimia
Salah satu analisis dari barang karet adalah analisis jenis dan analisis jumlah. Sebelum melakukan
analisis jenis dan analisis jumlah terhadap contoh barang karet dilakukan persiapan (sampling). Contoh
dibersihkan dan jika mengandung bahan serat atu logam, bagian karetnya dipisahkan dari bahan
bahan tersebut. Jika terdiri dari beberapa lapisan karet yang jelas, karet tersebut dipisahkan dan bagian
bertemunya lapisan dibuang. Bagian yang akan diuji digunting menjadi potonganpotongan kecil
dengan ukuran sisi 2 mm.
Sistematika analisis jenis dan analisis jumlah di Balai Penelitian Teknologi Karet Bogor, dimulai dengan
melakukan uji pendahuluan terhadap contoh barang karet, yaitu uji bakar dan uji Lassaigne. Dari uji
tersebut akan diketahui jenis atau golongan polimernya, sehingga dapat ditentukan pelarut yang sesuai
untuk mengekstraksi contoh. Aseton biasanya digunakan sebagai pelarut untuk mengeksraksi hampir
semua polimer kecuali beberapa polimer tertentu seperti karet kloropren, karet nitril dan poliuretan
manggunakan metanol sebagai pelarut.
Dari ekstraksi didapatkan 2 bagian, yaitu bagian ekstrak yang biasanya disebut ekstrak aseton dan
bagian karet. Ekstrak aseton dipisahkan dengan kolom kromatografi menjadi dua bagian, yaitu fraksi
heksan yang mengandung bahan pelunak, serta fraksi aseton yang mengandung bahan pencepat dan
antioksidan. Jenis bahan pelunak ditentukan dengan alat TLC. Biasanya cukup diketahui golongan bahan
pencepat dan antioksidan yang dapat diketahui dengan melakukan spot test.
Bagian karet setelah dipirolisis dipakai sebagai contoh uji analisis jenis polimer. Bagian karet juga
digunakan sebagai contoh uji analisis barang karet guna mengetahui komposisi beberapa bahan dalam
-
7/25/2019 Industri Karet Crumb Rubber Atau Karet Remah Dan Pengolahannya
14/14
barang karet, yaitu polimer, carbon black, abu dan bahan pelunak. Jenis polimer ditentukan dengan alat
IR, sedangkan analisis jumlah dilakukan dengan menggunakan alat TGA. Bagian karet yang dipirolisis
akan meninggalkan sisa berupa residu pirolisat. Residu ini diabukan dengan memanaskannya lebih
lanjut. Abu yang didapat ditentukan dengan alat IR. IR untuk menentukan jenis bahan pengisinya.
Analisis kemurnian dilakukan untuk mengetahui apakah suatu bahan kimia karet masih dalam bentuk
aslinya, serta masih memenuhi syarat untuk digunakan sebagai bahan pencampur pengolahan karet.
Yang dimaksud dengan bahan kimia karet adalah bahan pencepat, bahan pelunak, antioksidan,
penyetabil dan bahanbahan lain yang diperlukan dalam jumlah sedikit sebagai bahan penbantu dalam
pengolahan karet. Analisis dilakukan dengan menggunakan TLC atau IR.
Identifikasi blooming dilakukan untuk mengetahui apakah noda yang timbul pada permukaan barang
karet berasal dari bahan kimia dari barang karet tersebut yang muncul ke permukaan dan mengetahui
jenis bahan penyebab blooming tersebut. Identifikasi staining dilakukan untuk mengetahui apakah
timbul perubahan warna pada permukaan karet apabila bersentuhan dengan bahanbahan tertentu,
misalnya logam besi dan tembaga, serta untuk mengetahui jenis bahan kimia penyebab staining
tersebut. Analisis jenis bahanbahan tersebut dilakukan dengan alat TLC atau spot test.