laporan otk 2 teknik kimia
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
1/148
LAPORAN
PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II
Disusun oleh :
Kelompok : III (Tiga)
1. Muhammad Yahya NIM : 0814001
2. Maria Mustika Ningrum NIM : 0814004
3. Maria Drira Wea Siga NIM : 0814005
4. Catur Pratiwi S. NIM : 0814012
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
2011
1
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
2/148
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan praktikum Operasi Teknik Kimia II dalam percobaan Heat Exchanger,
Wetted Wall Column,Rotary Dryerini.
Tersusunnya laporan ini karena adanya dorongan dan bimbingan yang telah
diberikan oleh banyak pihak, oleh karena itu kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada :
1. Ibu Ir. Muyassaroh, MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia ITN Malang, dan
dosen pembimbing percobaan Wetted Wall Column.
2. Bapak Ir. Bambang Susila Hadi, selaku Kepala Laboratorium Operasi Teknik
Kimia ITN Malang.
3. Serta para asisten pembimbing praktikum Operasi Teknik Kimia II pada
percobaanHeat Exchanger, Wetted Wall Column,Rotary Dryer.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca.
Malang, Januari 2011
Penyusun
2
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
3/148
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I . HEAT EXCHANGER..............................................................................5
BAB II . WETTED WALL COLUMN...............................................................56
BAB III . ROTARY DRYER.............................................................................100
3
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
4/148
BAB I
HEAT EXCHANGER
1.1. Tujuan Percobaan
Mempelajari salah satu jenis alat Heat Exchanger yang beroperasi secara
co-currentdan counter currentflow dimana alat tersebut ingin diketahui individual
heat transfer coefficient (hi) serta overall heat transfer coefficient (Ud) berdasarkan
hukum Nusselt. Dengan demikian kita dapat mengetahui harga faktor kekotoran ataufouling factor(Rd) dari alat tersebut.
1.2. Tinjauan Pustaka
Alat penukar panas (heat exchanger) adalah merupakan suatu alat pertukaran
panas tak langsung yang memungkinkan terjadinya perpindahan panas dari satu
cairan (atau gas) ke cairan (atau gas) yang lain melalui sebuah dinding pemisah.
Alat penukar panas (heat exchanger) dibedakan menjadi:
1. Penukar panas pipa ganda (double pipe heat exchanger)
Alat penukar panas pipa ganda terdiri dari dua pipa yang konsentris yang ujung
ujungnya dilas menjadi satu atau dihubungkan dengan kotak-kotak penyekat.
Alat penukar panas jenis ini digunakan sebagai alat pemanas atau pendingin bila
diinginkan laju alir yang kecil dan tekanan tinggi. [3]
2. Penukar panas tipe shell dan tube (shell and tube heat exchanger)
Jenis umum dari penukar panas, biasanya digunakan dalam kondisi tekanan relatif
tinggi, yang terdiri dari sebuah selongsong yang didalamnya disusun suatu
anulus dengan rangkaian tertentu (untuk mendapatkan luas permukaan yang
optimal). Fluida mengalir di selongsong maupun di anulus sehingga terjadi
perpindahan panas antar fluida dengan dinding anulus sebagai perantara. [10]
Berdasarkan arah aliran fluida dingin dan panas yang mengalir dapat kita
kenal dua macam pola aliran, antara lain :
4
http://id.wikipedia.org/wiki/Tekananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan -
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
5/148
a. Aliran searah (co-current)
Bahan panas dan bahan dingin mengalir pararel dalama arah yang sama.
Setelah bahan panas kontak dengan bahan dingin, bahan panas bahan panas
mengalami penurunan tempratur yang besar, sehingga media pendingin hanya
mengalami pemanasan yang kecil. [3]
Rumus yang digunakan :
Dengan berbagai anggapan dapat dibuktikan bahwa harga temperatur rata-rata
(t), yaitu merupakan beda suhu rata-rata logaritmik (t LMTD ).
tLMTD =
1
2
12
tt
ln
tt =
)tT/()tTln()tT()tT(
1112
1122
[4]
Dimana :
T1 = suhu pada air panas yang masuk
T2 = suhu pada air panas yang keluar
t1 = suhu pada air dingin yang masuk
t2 = suhu pada air dingin yang keluar
TLMTD = logaritma perubahan suhu
Grafik 1.2.1. Aliran co current[7]
b. Aliran berlawanan arah (counter current)
5
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
6/148
Aliran berlawanan arah adalah suatu aliran dimana fluida yang satu
masuk pada satu ujung penukar panas, sedangkan fluida yang lain masuk
pada ujung yang lain dan masing-masing fluida mengalir dengan arah
yang berlawanan. [5]
Rumus yang digunakan :
Dengan berbagai anggapan dapat dibuktikan bahwa harga temperatur rata-
rata (t), yaitu merupakan beda suhu rata-rata logaritmik (t LMTD ).[4]
tLMTD =
1
2
12
t
tln
tt =
)/()ln(
)()(
1221
1221
tTtT
tTtT
Dimana :
T1 = suhu pada air panas yang masuk
T2 = suhu pada air panas yang keluar
t1 = suhu pada air dingin yang masuk
t2 = suhu pada air dingin yang keluar
TLMTD = logaritma perubahan suhu
Grafik 1.2.2. Aliran counter current[7]
6
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
7/148
Gambar 1.2.3. Gambar aliran co-currentdan counter current[10]
Berdasarkan bilangan Reynold nya, aliran dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Aliran Laminar
Aliran Laminar adalah jenis aliran dengan bilangan Reynold kurang dari
2100.
2. Aliran Transisi
Aliran transisi adalah jenis aliran yang memiliki bilangan Reynold antara
2100 sampai 6000.
3. Aliran Turbulent
Aliran turbulent adalah jenis aliran yang memiliki bilangan Reynold lebih
dari 6000. [2]
Perpindahan panas dapat didefinisikan sebagai berpindahnya energi dari satu
daerah ke daerah lainnya sebagai akibat adanya perbedaan suhu antara
daerah-daerah tersebut. Sifat-sifat perpindahan panas adalah apabila dua buahbenda yang suhunya berbeda berada dalam kontak termal, maka panas tersebut
akan mengalir dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya
lebih rendah. Peristiwa perpindahan panas tersebut dapat berlangsung dengan
tiga mekanisme, antara lain : [5][6]
1. Konduksi
Konduksi adalah proses dimana panas mengalir dari daerah yang bersuhu
lebih tinggi ke daerah yang bersuhu lebih rendah di dalam satu medium (padat,
7
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
8/148
cair atau gas) atau antara medium-medium yang berlainan yang bersinggungan
secara langsung. Dalam aliran panas konduksi, perpindahan energi terjadi
karena hubungan molekul secara langsung tanpa adanya perpindahan molekul
yang cukup besar. Konduksi merupakan satu-satunya mekanisme dimana panas
dapat mengalir dalam zat padat yang tidak tembus cahaya.
2. Konveksi
Konveksi adalah proses transport energi dengan kerja gabungan dari
konduksi panas, penyimpanan energi dan gerakan mencampur. Konveksi
merupakan mekanisme perpindahan energi antara permukaan benda padat
dan cairan atau gas.
3. Radiasi
Radiasi adalah proses dimana panas mengalir dari benda yang bersuhu
tinggi ke benda yang bersuhu rendah bila benda-benda itu terpisah di dalam
ruang, bahkan bila terdapat ruang hampa di antara benda-benda tersebut.
Pada radiasi, panas diubah menjadi gelombang elektromagnetik yang
dirambatkan melalui ruang tanpa media penghantar. [3] [6]
Faktor Pengotoran (Fouling Factor)
Dalam operasi sesungguhnya, permukaan perpindahan panas tidak selalu
bersih. Kerak dan kotoran dapat terbentuk pada salah satu atau kedua tabung,
sehingga menyebabkan hambatan pada laju alir panas dan akibatnya koefisien
menyeluruh akan bertambah kecil. [5]
Aplikasi alat penukar penukar panas yang biasa digunakan di industri adalah :
a. Koil
Koil merupakan perangkat penukar panas berbentuk pipa atau pelat yangdipasang di dalam tangki, digunakan bila dinding tangki tidak cukup luas
untuk dapat memindahkan panas yang diperlukan atau bila koefisien
perpindahan panas dinding tangki sangat rendah sehingga perpindahan panas
melalui dinding hampir tidak mungkin (misalnya pada baja berlapis ebonit
atau berlapis keramik).
8
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
9/148
Gambar 1.2.4. Gambar Koil [3]
b. Jaket
Tangki diselubungi oleh sebuah mantel atau jaket besar yang dipasang
dipasangi pada bejana reaksi dengan cara dilas atau dikeling. Di dalam ruang
antara seringkali terdapat lempengan. Di dalam ruang antara seringkali
terdapat lempengan pengatur arah aliran.
Gambar 1.2.5. Gambar Jaket [3]
Apabila luas perpindahan panasnya kecil, maka jenis Heat Exchangernyaialah :
a. Double PipeHeat Exchanger
Double Pipe Heat Exchanger sangat baik digunakan apabila luas
perpindahan panasnya kecil yaitu 100 sampai 200 ft2. Pada tipe ini dapat
dibagi menjadi dua yaitu:
- Double pipe exchanger Seri
9
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
10/148
Aliran berlawanan arah adalah suatu aliran dimana fluida yang satu
masuk pada satu ujung penukar panas, sedangkan fluida yang lain masuk
pada ujung yang lain dan masing-masing fluida mengalir dengan arah
yang berlawanan. Pada Temperatur outlet sisi dingin, T2, bisa mendekati
sisi suhu panas masuk, T, yang lebih tinggi daripada temperatur outlet sisi
panas, T2. Oleh karena itu shell and tube yang lebih efisien adalah shell
and tube yang jenis aliranya seri atau (counter-current) karena suhu dingin
sisi outlet t2 lebih tinggi dari temperatur outlet sisi panas T2.
Gambar 1.2.6. Double pipe exchanger Seri [4]
- Double pipe exchanger Parallel
Dalam aliran paralel-penukarpanas, kedua cairan penukar masukan
pada akhir yang sama, dan perjalanan di sejajar satu sama lain ke sisi lain.
Fluida dingin masuk ke dalam shell pada pipa tingkat pertama, dimana
keluarnya fluida dingin tersebut mengalir ke tingkat pipa ke tiga dan
seterusnya itu terjadi berselang seling. Fluida dingin yang keluar melaluipipa ke dua di alirkan kembali menuju pipa ke lima. Proses tersebut di
lakukan secara terus menerus. Sedangkan fluida panas masuk menuju tube
Akhir. Dimana proses ini aliran fluida panas dan fluida dingin mengalir
sejajar. Bahan panas dan bahan dingin mengalir pararel dalama arah yang
sama. Setelah bahan panas kontak dengan bahan dingin, bahan panas
bahan panas mengalami penurunan tempratur yang besar, sehingga media
pendingin hanya mengalami pemanasan yang kecil.
10
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
11/148
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
12/148
a. Shell and Tube paling banyak digunakan di industri karena disebabkan
oleh lebarnya rentang suhu dan tekanan media pemanas yang pada
hakekatnya dibatasi oleh ketahanan bahan dasar alat. Selain itu, tipe ini
dapat dimodifikasi untuk pengoperasian khusus yaitu dengan mengubah
konstruksi secara sederhana. Dan juga biaya pembuatannya lebih murah
dibandingkan dengan jenis lain. Kekurangan dari jenis ini adalah seringnya
terjadi kebocoran pada saat digunakan fluida yang sangat panas atau sangat
dingin. [2]
Gambar 1.2.9. Shell and Tube [8]
b. Plate frame
Heat Exchanger jenis ini tersusun dari sejumlah plat yang dua-duanya
merupakan kotak pipih seperti lempengan tipis yang besar. Zat yang satu
mengalir biasanya melalui rusuk-rusuk dan yang dipasang di dalam plat atau
antara kedua plat. Jadi di sisi yang sebelah lain mengalir fluida yang lain.
Keuntungan dari aparat jenis ini adalah koefisien menyeluruh aparat jenis ini
biasanya lebih tinggi daripada aparat jenis pipa. [3]
12
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
13/148
Gambar 1.2.10. Plate frame[12]
Untuk mencari tahanan panas digunakan persamaan sebagi berikut :
UdUcUdUcRd
=
oio
oio
hh
hhUc
+
=
tA
QUd
= [4]
Dimana :
Rd = faktor kekotoran
Uc = koefisien perpindahan panas total dalam keadaan bersihUd = koefisien perpindahan panas total dalam keadaan kotor
hio = koefisien perpindahan panas dalam pipa berdasarkan diameter luar dari pipa
ho = koefisien perpindahan panas individual dalam tube
A = luas perpindahan panas
t = perbedaan temperatur yang sebenarnya
BAB II
13
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
14/148
PERCOBAAN
2.1. Variabel Percobaan
A. Variabel tetap
- Suhu air panas : 60C
B. Variabel berubah
- Arah aliran : co - currentdan counter - courrent.
- Waktu operasi : 30, 60, 90, 120 detik.
2.2. Alat dan Bahan
A. Alat yang digunakan
- Seperangkat alatshelland tube exchanger
- Stopwatch
B. Bahan bahan yang digunakan
- Air panas
- Air dingin
2.3. Prosedur Percobaan
A. Tahap kalibrasi
- Mengalirkan pompa aliran air dingin dengan jalan membuka valve
no 9 dan 11 selama 30 detik sehingga diperoleh laju alir yang diinginkan.
- Mencatat volume pada flowmeter.
- Mengulangi langkah percobaan di atas sesuai dengan run yang telah
ditentukan yaitu 30, 60, 90, 120 detik.B. Tahap Persiapan
- Mengisi tangki pemanas dengan air.
- Menyalakan heaterguna memanaskan air hingga suhunya mencapai
60 C.
- Menyalakan pompa aliran air panas untuk mengalirkan air panas ke
seluruh rangkaianHeat exchanger.
14
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
15/148
- Apabila suhu yang sudah ditentukan telah tercapai selanjutnya
percobaan dapat dilaksanakan.
C. Tahap percobaan
- Secara co current
- Mengalirkan air panas ke dalam tube dengan cara membuka valve 13.
- Mengalirkan air dingin dari tangki supply dalam shell dengan jalan
membuka valve 9 dan 11.
- Menjalankan pompa air panas dan air dingin secara bersamaan
selama 30 detik.
- Mencatat suhu yang masuk dan suhu yang keluar pada fluida panas
dan fluida dingin.
- Mengulangi langkah di atas sesuai dengan run yang telah ditentukan
yaitu 30, 60, 90, 120 detik.
- Secara counter current
- Mengalirkan air panas ke dalam tube dengan cara membuka valve 13.
- Mengalirkan air dingin dari tangki supply dalam shell dengan jalan
membuka valve 11 dan 16.
- Menjalankan pompa air panas dan air dingin secara bersamaan selama 30
detik.
- Mencatat suhu yang masuk dan suhu yang keluar pada fluida panas dan
fluida dingin.
- Mengulangi langkah di atas sesuai dengan run yang telah ditentukan yaitu
30, 60, 90, 120 detik.
15
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
16/148
2.4. Gambar Peralatan
Gambar 2 4.1. Instrument Heat Exchanger Shell and Tube
Keterangan Gambar :
1 : Shell and tube heat Exchanger
2 : Tangki pemanas (heater)3 : Tangki supply
4 : Tangki penampung air dingin
5 : Pompa air dingin
6 : Pompa air panas
7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16 : Globe Valve
11 : Gate Valve
17, 18, 19, 20, 23 : Termometer
21, 22 : Flowmeter
16
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
17/148
Gambar 2.4.2. Foto Instrument Heat Exchanger
2.5. Hasil Pengamatan
Tabel 2.5.1. Data pengamatan hasil kalibrasi air dingin.
Waktu (detik) Volume (L) Vrata rata (L)
30
1,3
1,26671,3
1,2
60
2,5
2,52,5
2,5
90
3,7
3,76673,83,8
120
5,1
5,1335,3
5
Tabel 2.5.2. Data pengamatan air dingin melalui shell dan air panas melalui tube
pada aliran co currentpada suhu 60 oC.
Run Waktu (detik) T1 (oC) T2 (
oC) t1 (oC) t2 (
oC)
1
30
60 43 26 28
2 60 42 26 30
17
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
18/148
1
60
60 48 26 30
2 60 46 26 31
1
90
60 47 26 31
2 60 47 26 32
1
120
60 45 26 31
2 60 45 26 32
Tabel 2.5.3. Data pengamatan air dingin melalui shell dan air panas melalui tube
pada aliran counter-currentpada suhu 60
o
C.Run Waktu (detik) T1 (
oC) T2 (oC) t1 (
oC) t2 (oC)
1
30
60 43 26 32
2 60 42 26 32
1
60
60 42 26 33
2 60 41 26 34
1
90
60 42 26 34
2 60 42 26 34
1
120
60 41 26 34
2 60 40 26 35
18
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
19/148
2.6. Tabel Perhitungan
2.6.1.Hasil perhitungan suhu rata-rata pada air dingin melaluishelldan air panas melalui tube pada aliran secara co-current.
Run
Waktu
(detik)
T1 T2 t1 t2 T1 T2 t1 t2 T rata-rata t rata-rata T LMTD T
(oC) (oC) (oF) (oF) (oF) (oF)
1
30
60 43 26 28 140 109,4 78,8 82,4 124,7 80,641,793
441,3755
2 60 42 26 30 140 107,6 78,8 86 123,8 82,438,023
837,2633
1
60
60 48 26 30 140 118,4 78,8 86 129,2 82,445,283
843,9253
2 60 46 26 31 140 114,8 78,8 87,8 127,4 83,341,793
440,9576
1
90
60 47 26 31 140 116,6 78,8 87,8 128,3 83,342,983
842,1242
2 60 47 26 32 140 116,6 78,8 89,6 128,3 84,241,793
441,3755
1 120 60 45 26 31 140 113 78,8 87,8 126,5 83,3 40,572
4
40,1667
19
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
20/148
2 60 45 26 32 140 113 78,8 89,6 126,5 84,239,317
238,924
2.6.2. Hasil perhitungan laju alir pada air dingin (c) melaluishelldan air panas (h) melalui tube pada aliran co-current.
RunWaktu
(detik)
Volume (lbm/ft3) cp (Btu/lbm.oF) k(Btu/jam.lbm.oF) (lbm/jam.ft)
v(ft3/jam)
(L) Shell Tube Shell Tube Shell Tube Shell Tube Shell Tube
130
1,309 62,1970 61,7048 0,9990 0,9995 0,3533 0,3729 2,0678 1,3500 5,5472 0,6575
2 1,309 62,1880 61,7192 0,9990 0,9995 0,3542 0,3725 2,0290 1,3609 5,5472 1,2415
160
2,569 62,1880 61,6328 0,9990 0,9996 0,3542 0,3747 2,0290 1,2956 10,8867 3,6595
2 2,569 62,1835 61,6616 0,9990 0,9995 0,3547 0,3740 2,0095 1,3174 10,8867 3,9189
190
3,829 62,1835 61,6472 0,9990 0,9996 0,3547 0,3743 2,0095 1,3065 16,2263 6,2916
2 3,829 62,1790 61,6472 0,9990 0,9996 0,3551 0,3743 1,9901 1,3065 16,2263 7,5494
1120
5,089 62,1835 61,6760 0,9990 0,9995 0,3547 0,3736 2,0095 1,3283 21,5658 7,2439
2 5,089 62,1790 61,6760 0,9990 0,9995 0,3551 0,3736 1,9901 1,3283 21,5658 8,6921
20
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
21/148
2.6.3. Hasil perhitungan G, NRe, NPr, NNu, dan JH pada air dingin melaluishelldan air panas melalui tube secara co-current.
RunWaktu
(detik)
v(ft3/jam) G (lbm/jam.ft3) NRe NPr NNu
JH
Shell Tube Shell Tube Shell Tube Shell Tube Shell Tube
130
5,5472 0,6575 1709,3691 7789,5199 235,6930 144,2473 1,6242 3,6187 405,0917 2,2123 344,6206
25,5472 1,2415 1709,1218 14711,6734 235,6589 270,2533 1,6568 3,6514 413,1756 3,6666 349,1734
160
10,8867 3,6595 3354,2657 43304,2843 462,4962 835,6050 1,6568 3,4564 810,8848 8,8819 685,2762
210,8867 3,9189 3354,0230 46395,7611 462,4628 880,4621 1,6547 3,5212 809,7973 9,3188 684,6469
190
16,2263 6,2916 4999,0479 74469,1553 689,2838 1424,9926 1,6547 3,4888 1206,9730 13,6554 1020,4410
216,2263 7,5494 4998,6861 89356,5195 689,2339 1709,8674 1,6526 3,4888 1205,3562 15,7988 1019,5049
1120
21,5658 7,2439 6644,0728 85781,0282 916,1047 1614,5425 1,6547 3,5536 1604,1488 15,1831 1356,2351
221,5658 8,6921 6643,5920 102929,7846 916,0384 1937,3107 1,6526 3,5536 1602,0000 17,5663 1354,9910
21
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
22/148
2.6.4 Hasil perhitungan ho, hi, hio, Uc, Ud, dan Rd pada air dingin melaluishelldan air panas melalui tube secara co-current.
RunWaktu
(detik)
v(ft3/jam)ho hi hio Uc Ud Rd
Shell Tube(Btu/h.ft2.oF) (Btu/h.ft2.oF) (Btu/h.ft2.oF) (Btu/h.ft2.oF) (Btu/h.ft2.oF) (h.ft2.oF/Btu)
130
5,5472 0,65749 2769,5294 32,9962 21,9975 21,8241 2,4247 0,3666
2 5,5472 1,24148 2793,1529 54,6355 36,4237 35,9548 5,3837 0,1579
160
10,8867 3,65947 5481,7492 133,1153 88,7435 87,3298 8,9634 0,1001
2 10,8867 3,91888 5463,7903 139,3947 92,9298 91,3756 12,0152 0,0723
190
16,2263 6,29161 8143,5784 204,4597 136,3064 134,0625 17,4123 0,0500
2 16,2263 7,54939 8116,6457 236,5525 157,7016 154,6960 21,2712 0,0405
1120
21,5658 7,24392 10823,3666 226,8961 151,2641 149,1792 24,2699 0,0345
2 21,5658 8,69208 10787,5711 262,5107 175,0071 172,2133 30,0514 0,0275
22
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
23/148
2.6.5. Hasil perhitungan rata-rata NNu, hi, Ud, dan Rd secara co-current.
RunWaktu
(detik)
NNu Rata-rata NNu hi
(Btu/h.ft2.oF)
Rata-rata hi
(Btu/h.ft2.oF)
Ud
(Btu/h.ft2.oF)
Rata-rata Ud
(Btu/h.ft2.oF)
Rd
(h.ft2.oF/Btu)
Rata-rata Rd
(h.ft2.oF/Btu)Shell Tube Shell Tube
130
405,0917 2,2123409,1337 2,9394
32,996243,8158
2,42473,9042
0,36660,2623
2 413,1756 3,6666 54,6355 5,3837 0,1579
160
810,8848 8,8819810,3410 9,1004
133,1153136,2550
8,963410,4893
0,10010,0862
2 809,7973 9,3188 139,3947 12,0152 0,0723
1
90
1206,9730 13,6554
1206,1646 14,7271
204,4597
220,5061
17,4123
19,3417
0,0500
0,04532 1205,3562 15,7988 236,5525 21,2712 0,0405
1120
1604,1488 15,18311603,0744 16,3747
226,8961244,7034
24,269927,1607
0,03450,0310
2 1602,0000 17,5663 262,5107 30,0514 0,0275
23
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
24/148
2.6.6. Hasil perhitungan suhu rata-rata pada air dingin melaluishelldan air panas melalui tube pada aliran secara counter-current.
RunWaktu(detik)
T1 T2 t1 t2 T1 T2 t1 t2 T rata-rata t rata-rata T LMTD T
(oC) (oC) (oF) (oF) (oF) (oF)
1
30
60 43 26 32140 109,4 78,8 89,6 124,7 84,2 39,6801 38,8865
2 60 42 26 32140 107,6 78,8 89,6 123,8 84,2 38,5979 37,8260
1
60
60 42 26 33140 107,6 78,8 91,4 123,8 85,1 37,8406 37,0837
2 60 41 26 34140 105,8 78,8 93,2 122,9 86 35,9970 35,2770
1
90
60 42 26 34140 107,6 78,8 93,2 123,8 86 37,0746 36,3331
2 60 42 26 34140 107,6 78,8 93,2 123,8 86 37,0746 36,3331
1
120
60 41 26 34140 105,8 78,8 93,2 122,9 86 35,9970 35,2770
2 60 40 26 35140 104 78,8 95 122 86,9 34,1486 33,4656
24
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
25/148
2.6.7. Hasil perhitungan laju alir pada air dingin (c) melaluishelldan air panas (h) melalui tube pada aliran counter-current.
RunWaktu(detik)
Volume (lbm/ft3) cp (Btu/lbm.oF) k(Btu/jam.lbm.oF) (lbm/jam.ft)
v(ft3/jam)
(L) Shell Tube Shell Tube Shell Tube Shell Tube Shell Tube
1
30
1,30962,1790 61,9765 0,9990 0,9995 0,3551 0,3729 1,9901 1,3500 5,5472 1,9633
2 1,30962,1790 61,981 0,9990 0,9995 0,3551 0,3725 1,9901 1,3609 5,5472 1,8541
1
60
2,56962,1745 61,981 0,9990 0,9995 0,35555 0,3725 1,9706 1,3609 10,8867 4,2449
2 2,56962,1700 61,9855 0,9990 0,9995 0,356 0,3722 1,9512 1,3718 10,8867 4,5954
1
90
3,82962,1700 61,981 0,9990 0,9995 0,356 0,3725 1,9512 1,3609 16,2263 7,2302
2 3,82962,1700 61,981 0,9990 0,9995 0,356 0,3725 1,9512 1,3609 16,2263 7,2302
25
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
26/148
1
120
5,08962,1700 61,9855 0,9990 0,9995 0,356 0,3722 1,9512 1,3718 21,5658 9,1032
2 5,08962,1655 61,99 0,9990 0,9994 0,35645 0,3718 1,9318 1,3827 21,5658 9,7278
2.6.8. Hasil perhitungan G, NRe, NPr, NNu, dan JH pada air dingin melaluishelldan air panas melalui tube secara counter-current.
RunWaktu
(detik)
v(ft3/jam) G (lbm/jam.ft3) NRe NPr NNu
JH
Shell Tube Shell Tube Shell Tube Shell Tube Shell Tube
1
30
5,5472 1,9633 1708,8744 23361,7967 244,8315 1557,4531 1,5552 1,0052 402,9217 9,6837 347,7707
2 5,5472 1,8541 1708,8744 22064,3164 244,8315 1470,9544 1,5552 1,0061 402,9217 9,2540 347,7707
1
60
10,8867 4,2449 3353,5375 50516,1556 480,4634 3367,7437 1,5532 1,0061 789,7027 17,9523 681,8979
2 10,8867 4,5954 3353,2948 54691,2099 480,4286 3646,0807 1,5513 1,0071 788,6474 19,1358 681,2738
1
90
16,2263 7,2302 4997,9626 86042,3112 716,0612 5736,1541 1,5513 1,0061 1175,4500 27,4881 1015,4136
2 16,2263 7,2302 193687,4438 86042,3112 27749,7206 5736,1541 1,5513 1,0061 45552,5417 27,4881 39350,6073
26
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
27/148
1
120
21,5658 9,1032 257423,7142 108339,2632 36881,2557 7222,6175 1,5513 1,0071 60542,4092 33,0629 52299,6189
2 21,5658 9,7278 257405,0813 115781,2918 36878,5862 7718,7528 1,5493 1,0080 60461,6008 34,8788 52251,8102
2.6.9. Hasil perhitungan ho, hi, hio, Uc, Ud, dan Rd pada air dingin melaluishelldan air panas melalui tube secara counter-current.
RunWaktu
(detik)
v(ft3/jam)ho
(Btu/h.ft2.oF)
hi
(Btu/h.ft2.oF)
hio
(Btu/h.ft2.oF)
Uc
(Btu/h.ft2.oF)
Ud
(Btu/h.ft2.oF)
Rd
(h.ft2.oF/Btu)Shell Tube
130
5,5472 1,9633 2768,7279 144,4349 96,2900 93,0538 7,73730,1185
25,5472 1,8541 2768,7279 137,8915 91,9276 88,9735 7,9543
0,1145
160
10,8867 4,2449 5415,6704 267,5034 178,3356 172,6503 18,57580,0480
210,8867 4,5954 5397,4126 284,8633 189,9089 183,4540 22,3151
0,0394
1 90
16,2263 7,2302 8044,6450 409,5950 273,0634 264,0989 32,2931
0,0272
216,2263 7,2302 311756,3788 409,5950 273,0634 272,8244 32,2931
0,0273
1120
21,5658 9,1032 414345,3152 492,1882 328,1255 327,8658 44,20460,0196
221,5658 9,7278 412934,7740 518,7169 345,8113 345,5219 52,4181
0,0162
27
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
28/148
2.6.10. Hasil perhitungan rata-rata NNu, hi, Ud, dan Rd secara counter-current.
RunWaktu
(detik)
NNu Rata-rata NNuhi
(Btu/h.ft2.oF)
Rata-rata hi
(Btu/h.ft2.oF)
Ud
(Btu/h.ft2.oF)
Rata-rata Ud
(Btu/h.ft2.oF)
Rd
(h.ft2.oF/Btu)
Rata-rata Rd
(h.ft2.oF/Btu)Shell Tube Shell Tube
1
30
402,922 9,6837
402,9217 9,4689
144,4349
141,1632
7,7373
7,8458
0,1185
0,1165
2 402,922 9,2540 137,8915 7,9543 0,1145
1
60
789,703 17,9523
789,1751 18,5440
267,5034
276,1833
18,5758
20,4454
0,0480
0,0437
2 788,647 19,1358 284,8633 22,3151 0,0394
1
90
1175,45 27,4881
23363,9958 27,4881
409,5950
409,5950
32,2931
32,2931
0,0272
0,0272
2 45552,5 27,4881 409,5950 32,2931 0,0273
1 120 60542,4 33,0629 60502,0050 33,9708 492,1882 505,4525 44,2046 48,3113 0,0196 0,0179
28
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
29/148
2 60461,6 34,8788 518,7169 52,4181 0,0162
29
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
30/148
2.7. Grafik
Grafik 2.7.1. Grafik hubungan antara volume fluida dingin dengan waktu kalibrasi
Grafik 2.7.2. Grafik Hubungan koefisien perpindahan panas dalam pipa (hi) dan
bilangan Nusselt (NNu) NNu pada aliran air dingin lewat shell dan
aliran air panas lewat tube secara co-current.
30
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
31/148
Grafik 2.7.3. Grafik Hubungan antara koefisien perpindahan panas dalam pipa (hi)
dengan bilangan Nusselt (NNu) pada aliran air dingin lewatshelldan
aliran air panas lewat tube secara counter current.
Grafik 2.7.4. Grafik hubungan koefisien perpindahan panas (Ud) dan faktor
kekotoran (Rd) pada aliran air dingin lewat shell dan aliran air
panas lewat tube secara co-current.
31
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
32/148
Grafik 2.7.5. Grafik hubungan koefisien perpindahan panas (Ud) dan faktor
kekotoran (Rd) pada aliran air dingin lewat shell dan aliran air
panas lewat tube secara counter current.
32
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
33/148
BAB III
PEMBAHASAN
1. Hubungan antara NNu dengan hi
Hubungan antara bilangan Nusselt (NNu) dengan koefisien perpindahan
panas individual dalam tube (hi) secara teori adalah berbanding lurus. Hal ini
sesuai dengan rumus :
=
i
Nui
d
kNh
[2]
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, hasil yang didapatkan sesuai
dengan teori di atas, seperti yang terlihat pada grafik 2.7.2, dan grafik 2.7.3,
dimana semakin besar harga NNu maka semakin besar pula harga h i, baik
untuk fluida dingin yang melalui shell dan aliran fliuda panas yang melalui
tube secara co-currentmaupun secara counter-current.
2. Hubungan antara Ud dengan Rd
Hubungan antara koefisien pepindahan panas total (Ud) dengan faktorkekotoran (Rd) secara teori adalah berbanding terbalik. Hal ini sesuai dengan
rumus :
dc
dc
dUU
UUR
= [3]
Berdasarkan pada percobaan yang telah dilakukan, hasil yang didapatkan
sesuai dengan teori diatas, yaitu terlihat pada grafik 2.7.4 secara co-current
dan grafik 2.7.5 secara counter current, dimana semakin besar harga Ud maka
semakin kecil harga Rd.
3. Faktor Kekotoran dariHeat Exchanger
Rd ketetapan untuk air adalah 0,001 Btu/h.ft2.oF
Dari percobaan co-currentdidapatkan data sebagai berikut :
Rd hitung pada 30 detik sebesar : 0,2623 hour.ft2.oF/Btu
Rd hitung pada 60 detik sebesar : 0,0862 hour.ft2.oF/Btu
Rd hitung pada 90 detik sebesar : 0,0453 hour.ft2.oF/Btu
Rd hitung pada 120 detik sebesar : 0,0310 hour.ft2.oF/Btu
33
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
34/148
Dari percobaan counter currentdidapatkan data sebagai berikut :
Rd hitung pada 30 detik sebesar : 0,1165 hour.ft2.oF/Btu
Rd hitung pada 60 detik sebesar : 0,0437 hour.ft2.oF/Btu
Rd hitung pada 90 detik sebesar : 0,0272 hour.ft2.oF/Btu
Rd hitung pada 120 detik sebesar : 0,0179 hour.ft2.oF/Btu
Berdasarkan teori harga Rd hitung harus sama dengan Rd ketetapan yang
besarnya adalah 0,001 Btu/h.ft2.oF. Dari percobaan co-current, didapatkan
hasil yang tidak sesuai dengan teori, yaitu harga Rd hitung lebih besar
daripada Rd ketetapan, sehingga rancangan tidak dapat diterima karena Rd
hitung lebih besar daripada Rd ketetapan.
Sedangkan dari percobaan counter-current, didapatkan hasil yang tidak
sesuai dengan teori, yaitu harga Rd hitung lebih besar daripada Rd ketetapan
sehingga rancangan tidak dapat diterima.
Hal ini disebabkan karena :
- Perpindahan panas yang kurang sempurna karena tangki yang digunakan
memiliki tingkat korosi yang cukup tinggi.
- Isolasi panas yang kurang sempurna pada shell.
BAB IV
34
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
35/148
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Hubungan antara koefisien perpindahan panas individual dalam tube (hi)
dengan bilangan Nusselt (NNu) adalah berbanding lurus, yaitu semakin besar
bilangan Nusselt (NNu) maka koefisien perpindahan panas individual dalam
tube (hi) semakin besar pula.
2. Hubungan antara koefisien pepindahan panas total (Ud) dengan faktor
kekotoran (Rd) adalah berbanding terbalik, yaitu semakin besar koefisien
pepindahan panas total (Ud) maka faktor kekotoran (Rd) semakin kecil.
4.2. Saran
1. Heater pada alat Heat Exchanger Shell and Tube sebaiknya dilakukan
pengecekkan secara berkala, karena dapat menimbulkan konsleting
(menyetrum) sehingga perlu dipikirkan tentang keselamatan praktikan dalampraktikum.
2. Sebaiknya isolasi pada alat harus sempurna, karena dapat berpengaruh pada
perpindahan panas yang terjadi.
3. Memperbaiki dan membersihkan alat Heat Exchanger secara berkala, karena
efisiensi kerja alat akan mempengaruhi aktivitas, dan daya kerja alat yang
kurang maksimal. Fouling factor atau faktor kekotoran pada permukaan
tabung akan berpengaruh pada perpindahan panas yang tidak selalu bersih
sehingga menyebabkan laju alir panas menjadi terhambat atau tidak merata.
APPENDIKS
35
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
36/148
A. Menentukan volume fluida dingin pada percobaan dengan waktu yang
ditentukan.
Data kalibrasi yang didapat :
Waktu (detik) Volume (L) Vrata rata (L)
30
1,3
1,26671,3
1,2
60
2,5
2,52,5
2,5
90
3,7
3,76673,83,8
120
5,1
5,13335,3
5
Grafik kalibrasi antara volume fluida dingin dan waktu kalibrasi :
36
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
37/148
Sehingga didapatkan persamaan sebagai berikut :
y = a + bx
= 0,049 + 0,042x
Contoh perhitungan pada t = 30 detik :
y = 0,049 + 0,042 (30)
= 1,309
Kemudian dari persamaan di atas akan didapatkan volume fluida dingin pada
waktu 30; 60; 90; dan 120 detik, sebagai berikut :
Waktu (detik) Volume (L)
30
60
90
120
1,309
2,569
3,829
5,089
B. Aliran air dingin melalui shell dan air panas melalui tube pada waktu 30
detik untuk aliran co-current.
37
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
38/148
t1
T1 T2
t2
1. Menentukan Temperatur Rata-rata
oF = 1,8 (oC) + 32
(Geankoplis, pers. 1.3-1, hal : 5)
Untuk Air Dingin :
t1 = 26oC = (1,8 26) + 32 = 78,8 oF
t2 = 28oC = (1,8 28) + 32 = 82,4 oF
trata-rata =2
tt21
+
=2
F82,4)8,8(7 o+= 80,6oF
Pada suhu 80,6
o
F didapatkan data-data dari Appendiks A.2-11 Geankoplishal : 862, sebagai berikut :
c = 62,1970 lbm/ft3
Cpc = 0,9990 Btu/lbm.oF
kc = 0,3533 Btu/jam.ft.oF
c = 0,5744.10-3 lbm/s.ft
jam
s3600
= 2,0678 lbm/jam.ft
Untuk Air Panas :
T1 = 60oC = (1,8 60) + 32 = 140 oF
T2 = 43oC = (1,8 43) + 32 = 109,4 oF
Trata-rata =2
TT21
+
38
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
39/148
=2
F)4,091(140 o+= 124,7 oF
Pada suhu 124,7 oF didapatkan data-data dari Appendiks A.2-11
Geankoplis hal : 862, sebagai berikut :
h = 61,7048 lbm/ft3
Cph = 0,9995 Btu/lbm.oF
kh = 0,3729 Btu/jam.ft.oF
h = 0,3750.10-3 lbm/s.ft
jam
s3600
= 1,3500 lbm/jam.ft
2. Menghitung Laju Alir ( )
Untuk Air Dingin ( )c :
Volume air pendingin = 1,309 L L28,317
ft1 3
= 0,04623 ft3
Waktu = 30 detik detik3600
jam1
= 8,333310-3 jam
c =t
V
(Donald Q. Kern, hal : 31)
cjam108,3333
ft0,046233
3
=
c = 5,5472 ft3/jam
Untuk Air Panas ( h ) :
h =)T(TCp
)t(tCp
21hh
12ccc
(Donald Q. Kern, hal : 43)
h =
F109,4)-04(1FBtu/lbm.9985,0lbm/ft61,7048
F78,8)-(82,4FBtu/lbm.0,999lbm/ft197,26/jamft5,5476oo3
oo33
h = 0,6575 ft3/jam
39
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
40/148
3. Menghitung TLMTD
Untuk aliran co-current:
TLMTD =
1
2
12
t
tln
t-t
=
)t(T
)t(Tln
)t(T)t(T
22
11
2211
(Donald Q. Kern, pers. 5.15, hal : 90)
dimana :
T1 = 60oC = (1,8 60) + 32 = 140 oF
T2 = 43oC = (1,8 43) + 32 = 109,4 oF
t1 = 26oC = (1,8 26) + 32 = 78,8 oF
t2 = 28oC = (1,8 28) + 32 = 82,4 oF
Sehingga :
TLMTD =
)4,82(109,4
)8,78(140ln
)4,82(109,4)8,78(140
= 41,7934 oF
Mencari Ft dengan rumus :
R =12
21
tt
TT
S =11
12
tT
tt
(Donald Q. Kern, pers. 5.14, hal : 149)
R =8,784,82
109,4140
= 8,5
S =8,781408,784,82
= 0,0588
Maka diperoleh : Ft = 0,99
(Donald Q. Kern, gambar 18, hal : 828)
Tm = TLMTD Ft
(Donald Q. Kern, pers. 7.42, hal : 149)
= 41,7934 oF 0,99
= 41,3755 oF
40
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
41/148
4. Menghitung Suhu Caloric (Tc dan tc)
Tc =2
TT21
+
=2
F)4,091(140 o+
= 124,7 oF
tc =2
tt 21 +
=
2
F82,4)88,7( o+
= 80,6 oF
5. Evaluasi Perpindahan Panas
Shell and Tube
Type 1-2
L = 120 cm = 3,937 ft
Bagian Shell (Air Dingin) Bagian Tube (Air Panas)
IDs = 8,7 in = 0,725 ft
c = 0,8 in
PT = 1,25 in
de = 0,95 in = 0,0792 ft
n = 1
5
3B = IDs = 6,0 8,7 in = 5,22 in
N + 1 = B
12L
(Donald Q. Kern, pers. 7.43, hal. 131)
=22,5
129370,3 = 9
di = 0,3 in =0,025 ft
do = 0,45 in = 0,0375 ft
a = 0,0625 in
a = 0,1309 ft2/ft
n = 2
Nt = 24
Flow Area
as =T
' P144n
Bc'IDs
(Donald Q. Kern, pers. 7.1, hal. 138)
Flow Area
at =144n
'aNt'
(Donald Q. Kern, pers. 7.48, hal. 150)
41
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
42/148
as =25,11441
22,58,07,8
as = 0,2018 ft2
Gs =s
cc
s a
a
M =
(Donald Q. Kern, pers. 7.2, hal. 138)
Gs =0,2018
62,1975,5472
Gs = 1709,3691 lbm/jam.ft2
Bilangan Reynold (Nre)
NRes =c
es
dG
(Donald Q. Kern, hal. 150)
NRes =0,5744
0,07921709,3691
NRes = 235,6930
Menghitung NNut
NPrs =c
cc
k
Cp
(Geankoplis, pers. 4.5.6, hal. 238)
NPrs =0,3527
5744,00,9990
NPrs = 1,6242
NNus = 1,86
31
PrReL
DNN
0,14
w
b
(Geankoplis, pers. 4.5.4, hal. 238)
NNus =1,86 31
3,9370
0,7251,6242235,6930
NNus = 405,0917
Mencari JH
JH =( ) 3
1
Prs
Nus
N
N
(Donald Q. Kern, hal. 150)
at =1442
0625,024
at = 0,0052
Gt =t
hh
t a
a
M =
(Donald Q. Kern, pers. 7.2, hal. 138)
Gt =0052,0
7048,610,6575
Gt = 7789,5199 lbm/jam.ft2
Bilangan Reynold (Nre)
NRet =h
it
dG
(Donald Q. Kern, hal. 150)
NRet = 3500,1
0,0257789,5199
NRet = 144,2473
Mencari JH
JH tidak perlu dicari karena
fluidanya air
Menghitung NNut
NPrt =h
hh
k
Cp
(Geankoplis, pers. 4.5.6, hal. 238)
NPrt =3729,0
3500,19995,0
NPrt = 3,6187
NNut= 0,027 NRe0,8 NPr
1/3
0,14
w
b
(Geankoplis, pers. 4.5.8, hal. 239)
42
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
43/148
JH =
( )31
62695,1
405,8905
JH = 344,6206
Menghitung ho
ho = JH
31
c
ccpc
k
C
de
k
0,14
W
(Donald Q. Kern, hal. 112)
ho = 344,6206 31
3533,0
5744,0999,0
0792,0
3533,0
ho = 2769,5294 Btu/jam.ft2.oF
NNut= 0,027 144,24730,8
3,6187 1/3
NNut = 2,2123
Menghitung hi & hio
hi = NNut i
h
d
k
(Geankoplis, pers. 4.5.8, hal. 239)
hi = 2,2123 025,0
3729,0
hi = 32,9962 Btu/jam.ft2.oF
hio = hi o
i
d
d
(Donald Q. Kern, pers. 6.5, hal. 105)
hio = 32,99620375,0
025,0
hio = 21,9975 Btu/jam.ft2.oF
6. Menghitung Koefisien Perpindahan Panas Menyeluruha. Menghitung Uc
Uc =oio
oio
hh
hh
+
(Donald Q. Kern, pers. 6.7, hal : 106)
Uc =F.Btu/jam.ft5294,2769F.Btu/jam.ft21,9975
F.Btu/jam.ft5294,2769F.Btu/jam.ft21,9975o2o2
o2o2
+
Uc = 21,8241 Btu/jam.ft2.oF
b. Menghitung Ud
Ud =LMTDo TA
Q
(Donald Q. Kern, pers. 6.11, hal : 107)
Dimana :
Ao = a L Nt
(Donald Q. Kern, hal : 150)
43
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
44/148
Ao = 0,1309 ft2/ft 3,9370 ft 24
= 12,3685 ft2
Ud =mo
hhh.
TA
TCp
(Donald Q.Kern, pers. 6.11, hal : 107)
Ud =
F41,3755ft12,3685
F109,4)-041(lbm/ft7048,16F.Btu/jam.ft9995,0/jamft0,6575o2
o3o3
Ud = 2,4247 Btu/jam.ft2.oF
c. Menghitung Faktor Kekotoran (Rd)
Rd =dc
dc
UU
UU
(Donald Q. Kern, pers. 6.13, hal : 108)
Rd =F.Btu/jam.ft4247,2F.Btu/jam.ft8241,21
F.Btu/jam.ft4247,2F.Btu/jam.ft8241,21o2o2
o2o2
Rd = 0,3666 jam.ft2.oF/Btu
C. Aliran air dingin melalui shell dan air panas melalui tube pada volume
4,56 L pada aliran counter-current.
t2
T1 T2
t1
1. Menentukan Temperatur Rata-rata
Untuk Air Dingin :
t1 = 26oC = (1,8 26) + 32 = 78,8 oF
t2 = 32oC = (1,8 32) + 32 = 89,6 oF
trata-rata =2
tt21
+
=
2
F89,6)(78,8 o+= 84,2 oF
44
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
45/148
Pada suhu 84,2 oF didapatkan data-data dari Appendiks A.2-11 Geankoplis
hal : 862, sebagai berikut :
c = 62,1790 lbm/ft3
Cpc = 0,9990 Btu/lbm.oF
kc = 0,3551 Btu/jam.ft.oF
c = 0,5528.10-3 lbm/s.ft
jam
s3600
= 1,9901 lbm/jam.ft
Untuk Air Panas :
T1 = 60 oC = (1,8 60) + 32 = 140 oF
T2 = 43oC = (1,8 43) + 32 = 109,4 oF
Trata-rata =2
TT21
+
=2
F109,4)(140 o+= 124,7 oF
Pada suhu 124,7 oF didapatkan data-data dari Appendiks A.2-11
Geankoplis hal : 862, sebagai berikut :
h = 61,9765 lbm/ft3
Cph = 0,9995 Btu/lbm.0F
kh = 0,3729 Btu/jam.ft.0F
h = 0,3750.10-3 lbm/s.ft
jam
s3600
= 1,3500 lbm/jam.ft
2. Menghitung Laju Alir ( )
Untuk Air Dingin ( )c
Volume air pendingin = 1,309 L L28,317
ft1 3
= 0,0462 ft3
Waktu = 30 detik detik3600
jam1
= 8,333310
-3
jam
45
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
46/148
c =t
V
(Geankoplis, hal : 899)
cjam108,3333
ft0,04623
3
=
c = 5,5440 ft3/jam
Untuk Air Panas ( )h
h = )T(TCp
)t(tCp
21hh
12ccc
(Donald Q. Kern, hal : 43)
h =
F109,4)(140FBtu/lbm.9995,0lbm/ft9765,16
F78,8)-(89,6FBtu/lbm.9990,0lbm/ft1790,62/jamft5,5440oo3
oo33
h = 1,9633 ft3/jam
3. Menghitung TLMTD
Untukcounter current:
TLMTD =
)t(T
)t(Tln
)t(T)t(T
12
21
1221
(Donald Q. Kern, pers. 5.14, hal : 89)
dimana :
T1 = 60oC = (1,8 60) + 32 = 140 oF
T2 = 43oC = (1,8 43) + 32 = 109,4 oF
t1 = 26oC = (1,8 26) + 32 = 78,8 oF
t2 = 32oC = (1,8 32) + 32 = 89,6 oF
Sehingga,
46
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
47/148
TLMTD =
78,8)-09,41(
89,6)-401(
ln
)8,78(109,4)6,89(140 = 39,6801 oF
Mencari Ft dengan rumus :
R =12
21
tt
TT
S =11
12
tT
tt
(Donald Q. Kern, pers. 5.14, hal : 149)
R =8,786,894,109140
= 2,8333
S =8,78140
8,786,89
= 0,1765
Maka diperoleh : Ft = 0,98
(Donald Q. Kern, gambar 18, hal : 828)
Tm = TLMTD Ft(Donald Q. Kern, pers. 7.42, hal : 149)
= 39,6801 oF 0,98 = 38,8865 oF
4. Menghitung Suhu Caloric (Tc dan tc)
Tc =2
TT 21 +
=2
F109,4)(140 o+
= 124,7 oF
tc =2
tt 21 +
=2
F89,6)8,78( o+
= 84,2 oF
5. Evaluasi Perpindahan Panas
Shell and Tube
47
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
48/148
Type 1-2
L = 120 cm = 3,9370 ft
Bagian Shell (Air Dingin) Bagian Tube (Air Panas)
IDs = 8,7 in
c = 0,8 in
PT = 1,25 in
de = 0,95 in
(Donald Q. Kern, gambar 28, hal : 838)
n = 1
B =5
3 IDs = 0,6 8,7 in = 5,22 in
N + 1 =B
12L
(Donald Q. Kern, pers. 7.43, hal : 147)
=22,5
129370,3 = 9
di = 0,3 in =0,025 ft
do = 0,45 in = 0,0375 ft
a = 0,0625 in
a = 0,1309 ft2/ft
(Donald Q. Kern, tabel 10, hal : 843)
n = 2Nt = 24
Menghitung Flow Area
As =T
' P144n
Bc'IDs
(Donald Q. Kern, pers. 7.1, hal : 138)
As = 25,11441
22,58,07,8
As = 0,20184 ft2
Gs =s
cc
s A
A
M =
(Donald Q. Kern, pers. 7.2, hal : 138)
Gs = 0,20184
62,17905,5440
Gs = 1708,8744 lbm/jam.ft2
Menghitung Bilangan Reynold (NRe)
NRes =c
es
dG
Menghitung Flow Area
At =144n
'aNt'
(Donald Q. Kern, pers. 7.48, hal : 150)
At =1442
0625,024
At = 0,005208333 ft2
Gt =t
hh
t A
A
M
=
(Donald Q. Kern, pers. 7.2, hal : 138)
Gt = 00521,0
9765,619633,1
Gt = 23361,7967 lbm/jam.ft2
Menghitung Bilangan
Reynold (NRe)
48
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
49/148
(Donald Q. Kern, tabel 3.2, hal : 150)
NRes = 5528,0
0,07921708,8744
NRes = 244,8315
Menghitung Bilangan
Prandtl (NPr)
NPrs =c
cc
k
Cp
(Geankoplis, pers. 4.5.6, hal : 238)
NPrs = 0,3551
5538,00,9990
NPrs = 1,5552
Menghitung Bilangan Nusselt (NNu)
NNus = 1,86 3
1
PrReL
DNN
0,14
w
b
(Geankoplis, pers. 4.5.4, hal : 238)
NNus=1,86
31
9373
72505552,18315,2544
,
,
NNus = 402,9217
Menghitung JH (NNu)
JH =( )
14,0
31
Prs
Nus
w
N
N
(Donald Q. Kern, hal : 50)
JH =( ) 3
15552,1
9217,402
JH = 347,7707
NRet =h
it
dG
(Donald Q. Kern, tabel 3.2, hal : 150)
NRet = 3750,0
0,0257967,23361
NRet = 1557,4531
Menghitung Bilangan
Prandtl (NPr)
NPrt =h
hh
k
Cp
(Geankoplis, pers. 4.5.6, hal : 238)
NPrt =3729,0
3750,09995,0
NPrt = 1,0052
Menghitung Bilangan Nusselt (NNu)
NNut= 0,027 NRe0,8
NPr1/3
0,14
w
b
(Geankoplis, pers. 4.5.8, hal : 239)
NNut = 0,027 1557,45310,8 1,00521/3
NNut = 9,6837
Menghitung JH
JH tidak perlu dicari karena fluidanya
air
Menghitung hi & hio
49
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
50/148
Menghitung ho
ho =
0,14
w
3
1
c
ccpc
k
C
de
kJH
(Donald Q. Kern, pers. 6.15b, hal : 112)
ho = 347,7707
31
3551,0
5528,09990,0
0792,0
3551,0
ho = 2768,7279 Btu/jam.ft2.oF
hi = NNut i
h
d
k
(Geankoplis, pers. 4.5.8, hal : 239)
hi = 9,6837 025,0
3729,0
hi = 144,4349 Btu/jam.ft2.oF
hio = hi o
i
d
d
(Donald Q. Kern, pers. 6.5, hal : 105)
hio = 144,4349 0375,0 025,0
hio = 96,2900 Btu/jam.ft2.oF
6. Menghitung Koefisien Perpindahan Panas Menyeluruh
a. Menghitung Uc
Uc =oio
oio
hh
hh
+
(Donald Q. Kern, pers. 6.7, hal : 106)
Uc =F.Btu/jam.ft7279,2768F.Btu/jam.ft2900,96
F.Btu/jam.ft7279,2768F.Btu/jam.ft2900,96o2o2
o2o2
+
Uc = 93,0538 Btu/jam.ft2.oF
b. Menghitung Ud
Ud =LMTDo TA
Q
(Donald Q. Kern, pers. 6.11, hal : 107)
Dimana :
Ao = a L Nt
(Donald Q. Kern, hal : 150)
Ao = 0,1309 ft2/ft 3,9370 ft 24
= 12,3685 ft2
50
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
51/148
Ud =TA
TCp
o
hhh
(Donald Q. Kern, pers. 6.11, hal : 107)
Ud =
F8865,38ft12,3685
F109,4)-140(lbm/ft9765,61F.Btu/jam.ft9995,0/jamft1,9633o2
o3o3
Ud = 7,7373 Btu/jam.ft2.oF
c. Menghitung Faktor Kekotoran (Rd)
Rd =dc
dc
UU
UU
(Donald Q. Kern, pers. 6.13, hal : 108)
Rd =F.Btu/jam.ft7373,7F.Btu/jam.ft0538,93
F.Btu/jam.ft7373,7F.Btu/jam.ft0538,93o2o2
o2o2
Rd = 0,1185 jam.ft2.oF/Btu
DAFTAR PUSTAKA
[1] Geankoplis, Christie J. 1993. Transport Processes and Unit Operations.
University of Minnesota: New Delhi.
[2] Handojo, Lienda. 1995. Teknologi Kimia Bagian 2. PT Pradnya Paramita:
Jakarta.
[3] Kern, Donald Q.1950.Process Heat Transfer. Mc Graw Hill Book Company :
New York.
51
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
52/148
[4] Mc Cabe, Warren L, dkk. 1999. Operasi Teknik Kimia Jilid 1. Erlangga:
Jakarta.
[5] Prijono, Arko. 1997. Prinsip _Prinsip Perpindahan Panas Edisi Ketiga.
Erlangga : Jakarta.
[6] http://gambar+heat+exchanger+tipe+shell+and+tube.com
[7] http://gambar+heat+exchanger+tipe+double+pipe.com
DAFTAR NOTASI
A = luas perpindahan panas (ft2)
a = luas aliran (ft2)
a = luas permukaan pemanas (ft2/ft)
B = baffle spacing (in)
Cpc = kapasitas panas air dingin (Btu/jam.0F)
Cph = kapasitas panas air panas (Btu/jam.0
F)
52
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
53/148
c = jarak antar pipa (in)
de = diameter shell (ft)
di = diameter dalam pipa (ft)
do = diameter luar pipa (ft)
Ft = facktor perbedaan temperatur
G = kecepatan massa (lb/jam.ft2)
hi = koefisien perpindahan panas individual dalam shell (Btu/jam.ft2.0F)
hio = koefisien perpindahan panas dalam pipa berdasarkan diameter luar
dari pipa (Btu/jam.ft2.0F)
ho = koefisien perpindahan panas individual dalam tube (Btu/jam.ft2.0F)
JH = faktor heat transfer
kc = konduktifitas panas air dingin (Btu/jam.ft2.0F)
kh = konduktifitas panas air panas (Btu/jam.ft2.0F)
L = panjang alat penukar panas (ft)
N+1 = jmlah crosses
n = jumlah shell
n = jumlah pipa
NNu = bilangan Nusselt
Nre = bilangan Reynold
Npr = bilangan Prandtl
PT = tube pitch (in)
Rd = faktor kekotoran (jam.ft2.0F/Btu)
T1 = temperatur air panas masuk (0F)
T2 = temperatur air panas keluar (0F)
t1 = temperatur air dingin masuk (0F)
t2 = temperatur air dingin keluar (0F)
Uc = koefisien perpindahan panas total dalam keadaan bersih
(Btu/jam.ft2.0F)
Ud = koefisien perpindahan panas total dalam keadaan kotor
(Btu/jam.ft2.0F)
h = laju alir air panas (ft3
/jam)
53
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
54/148
c = laju alir air dingin (ft3/jam)
TLMTD = temperatur rata-rata logaritmik (0F)
T = perbedaan temperatur yang sebenarnya (0F)
h = densitas air panas (lbm/ft3)
c = densitas air dingin (lbm/ft3)
h = viskositas air panas (lbm/jam.ft)
c = viskositas air dingin (lbm/jam.ft)
BAB II
WETTED WALL COLUMN
1.1. Tujuan Percobaan
1. Menentukan koefisien perpindahan massa dan
koefisien perpindahan panas pada fase gas.
54
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
55/148
2. Mempelajari pengaruh variabel-variabel operasi
seperti laju alir terhadap koefisien perpindahan massa dan panas dalam
Wetted Wall Column.
1.2. Tinjauan Pustaka
Koefisien perpindahan massa adalah besaran empiris yang diciptakan untuk
memudahkan persoalan-persoalan perpindahan massa antar fase, yang akan
dibahas disini adalah koefisien perpindahan massa dari fase gas ke fase cair
atau sebaliknya dari sifat sifat zat untuk menekan. Bila terjadi perpindahan
massa dari fase cair ke fase gas pada bidang selang film, gascair dalam hal ini
adalah penguapan dari permukaan cairan ke permukaan atau aliran udara.
Gambar1.2.1. Pengaruh koefisien perpindahan massa dari fase gas ke fase cair
Kelembaban adalah massa uap yang dibawa oleh satu satuan massa gas
bebas-uap konsentrasi uap airdi udara. Angka konsentrasi ini dapat diekspresikan
dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan relatif. Alat
untuk mengukur kelembapan disebut higrometer.
Istilah-istilah yang berhubungan dengan proses humidifikasi antara lain :
1. Gas jenuh (saturated gas) adalah gas dimana uap jenuh berada dalam
keseimbangan dengan zat cair pada satuan gas. Tekanan-tekanan uap di
dalam gas jenuh sama dengan tekanan uap zat cair pada suhu gas. Jika Hs
adalah kelembaban jenuh, dan PA tekan uap zat cair.
Hs = ( )ABAA
'P1M
'PM
2. Kelembaban relatif (relative humidity) HR didefinisikan sebagai rasio antara
tekanan bagian uap dan tekanan uap zat cair pada suhu gas. Untuk besaran ini
55
http://id.wikipedia.org/wiki/Uap_airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Udarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Higrometerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Uap_airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Udarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Higrometer -
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
56/148
biasanya dinyatakan atas dasar persen , sehingga kelembaban 100 % berarti gas
jenuh, sedang kelembaban 0 % berarti gas bebas uap.
Sesuai definisi,
HR = 100A
A
'P
P
3. Persentase kelembaban (percentage humidity) HA adalah rasio kelembaban
nyata (actual) terhadap kelembaban jenuh Hs pada suhu gas, juga atas dasar
persen, atau :
HA = 100
( )
( ) A
AR
AA
AA
S P1
'P1
H'P1'P
P1P
100H
H
=
=
4. Kalor lembab ( humid heat ) cs adalah energi kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu 1 lb atau 1 g gas, beserta segala uap yang dikandungnya,
sebesar 1 F atau 1C, Jadi: cs = cpB + cpA H
5. Titik embun (dew point) adalah suhu pendinginan campuran uap-gas (pada
kelembaban tetap) agar menjadi jenuh. Titik embun fase gas jenuh sama
dengan suhu gas itu.
6. Volume lembab (humid volume) ialah energi kalor yang diperlukan untuk
menaikan suhu 1 lb atau 1 gas, beserta segala uap yang dikandungnya, sebesar
1oF atau 1oC.[3]
Ada tiga macam metode untuk mengukur kelembaban :
1. Me tode titik embun.
Jika sebuah piring mengkilap yang dingin dimasukkan ke dalam gas yang
kelembabannya tidak diketahui dan suhu piring itu berangsur-angsur
diturunkan, piring itu akan mencapai suatu suhu dimana terjadi kondensasi
kabut pada permukaan mengkilap itu. Pada waktu kabut itu pertama kali
terbentuk, suhu adalah keseimbangan antara uap didalam gas dan fase zat cair.
Karena itu, titik itu adalah titik embun. Bacaan diperiksa sambil menaikkan
suhu piring itu dengan perlahan-lahan dan mencatat suhu dimana kabut itu
menghilang. Kelembaban lalu dibaca dari grafik kelembaban pada suhu rata-
rata dari suhu dimana kabut itu mulai terbentuk dan suhu dimana kabut itu
menghilang.
56
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
57/148
2. Metode Psikrometrik
Suatu cara yang lazim digunakan untuk mengukur kelembaban ialah dengan
menentukan suhu cembul basah dan suhu cembul kering secara serentak. Dari
kedua bacaan itu, kelembaban lalu didapatkan dengan menentukan garis
psikrometrik dengan memotong garis jenuh pada suhu cembul basah sesuai
dengan pengamatan, dan mengikuti garis itu sampai memotong ordinat pada
suhu cembul kering.
3. Metode langsung
Kandungan uap didalam gas dapat ditentukan secara langsung dengan analisis
dimana gas yang volumenya tertentu dilewatkan melalui suatu piranti analisis
yang semestinya. [3]
Yang paling penting pada proses humidity adalah laju perpindahan massa dan
kalor antara gas dan zat cair yang tidak berada pada keseimbangan. Untuk
perpindahan massa dalam keadaan steady state melalui lapisan stagnan suatu
fluida, kita dapat menggunakan persamaan:
JA = ( )db
dcD MNv +
Persamaan diatas digunakan dalam laju perpindahan massa. Akan tetapi,
biasanya tidaklah demikian halnya, karena pada kebanyakan operasi perpindahan
massa aliran turbulen diperlukan untuk meningkatkan laju perpindahan massa per
satuan luas atau untuk membantu mendispersikan fluida yang satu di dalam fluida
yang lain sehingga memberikan lebih banyak lagi antar muka.
Selain itu perpindahan massa ke antar muka fluida sering bersifat taksteady
dengan gradien konsentrasi yang selalu berubah dan demikian pula lajuperpindahan massanya. Walaupun terdapat perbedaan demikian, kebanyakan hal
dikerjakan dengan menggunakan persamaan sejenis juga, yang menggunakan
koefisien perpindahan massa (mass transfer coefficient) k. Koefisien ini
didefinisikan sebagai laju perpindahan massa per satuan luas per satuan beda
konsentrasi dan biasanya didasarkan atas aliran dalam mol. Konsentrasi dapat
dinyatakan dalam mol per volume atau fraksi mol, dengan subskrip c
57
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
58/148
menujukkan konsentrasi, dan x atau y adalah fraksi mol di dalam fase gas atau
fase cair.
Laju perpindahan massa dapat dinyatakan dengan koefisien perpindahan massa,
luas dan gaya dorong fraksi mol uap.
NA = y)A(yy)(1
k
L
y i
Sedangkan laju perpindahan kalor dapat dinyatakan dengan menggunakan
luas, penurunan suhu, dan koefisien perpindahan kalor sebagaimana biasa atau :
q = hy( T-Ti )A[3]
Wetted wall coloum merupakan salah satu sistem perpindahan massa yang
paling sederhana yaitu penguapan berbagai liquida melalui suatu lapisan tipis
dimana liquid mengalir turun melalui dinding sebuah silinder secara
countercurrent ke suatu aliran gas yang mengalir melalui tengah dari tabung
silinder tersebut. Bagian perpindahan tersebut biasanya terbuat dari tabung kaca,
dimana ukuran diameter biasanya adalah 2 inch dan panjangnya 4 feet. Cairan
dimasukkan dari bagian atas, dimana bagian atas tersebut berbentuk lingkaran
yang bertindak sebagai suatu penampung, sehingga zat cair mengalir di sepanjang
bagian dinding kolom cairan dipindahkan melalui seal pada pangkal bagian yang
tenang disediakan untuk aliran gas pada bagian akhir untuk memperkecil
pergolakan. Ketika suatu wetted wall coloum di batasi dari kondisi lingkungan
sehingga operasinya adalah adiabatik dan cairan dialirkan kembali ke dasar kolom
melalui reservoir ke bagian atas kolom, maka operasi ini disebut kelembaban
adiabatik.
58
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
59/148
Gambar 1.2.2 Cross sectional dari tipe wetted wall coloumn [2]
Pada dasarnya susunan WWC terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:
a. Kolom perpindahan panas
b. Sistem air dan pengaturan fase gas
c. Sistem air dan pengaturan fase cair
Rumus-rumus yang digunakan dalam perhitungan adalah:
1. Menghitung laju alir rata-rata pada kalibrasi bukaan valve untuk air.
rataratat
VQ
=
Dimana: Q : Laju alir volumetrik (mL/det)
V : Volume (mL)
t : Waktu (detik)
2. Trata-rata3
ttt 321 ++=
Dimana: T: waktu (detik)
3. Menghitung laju alir rata-rata pada kalibrasi tekanan udara.
59
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
60/148
Hrata-rata3
HHH 321 ++=
v =ratarata
ratarata
t
H
Dimana:
H : tinggi manometer (cm)
v : laju alir rata-rata (cm/detik)
t : waktu alir (detik)
4. Menghitung laju alir volumetrik udara (Q)
A = keliling kolom tinggi kolomQ = v x A
Dimana:
A : luas permukaan kolom (cm2)
v : laju alir (cm/detik)
Q : laju alir volumetrik (cm3/detik)
5. Menghitung fraksi mol uap air pada bagian bawah kolom (1A
Y )
1AY =
A1B
A1
/MH1/M
/MH
+
Dimana:
1AY : fraksi mol uap air pada bagian bawah kolom
H1 : Humidity (kJ/kg)
MA : BM air (gr/mol)
MB : BM udara (gr/mol)
6. Menghitung fraksi mol uap air interface bagian bawah kolom(11A
Y )
11AY =
udara
1
P
P
60
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
61/148
Dimana:
YA11
: fraksi mol uap air interface bagian bawah kolom(YA11
)
P1
: tekanan uap (mmHg)
Pudara
: tekanan udara (mmHg)
7. Menghitung massa jenis udara
udara =1Td.R
BM.P
Dimana:
udara
: densitas udara (gr/cm
3
)
P : tekanan udara (atm)
BM : massa jenis udara (gr/mol)
R : konstanta (cm
3
.atm/gmol.K)
Td1
: temperatur kolom bawah (K)
8. Menghitung laju alir mol uap air
udara
Au
BM
)Y(1Qv 1
=
Dimana: vu : laju alir mol uap air (mol/detik)
Q : laju alir volumetrik (cm3/detik)
: densitas udara (gr/cm3)
YA1 : fraksi mol uap air pada bagian bawah kolom
9. Menghitung koefisien perpindahan massa (ky)
61
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
62/148
ky =
LMAA
A
)Y(Y
N
1
Dimana:
ky
: koefisien perpindahan massa (mol/detik)
NA
: fluks massa (mol/detik)
(YA1
YA
)LM
: fraksi mol uap air
10. Menghitung koefisien perpindahan massa dalam fase gas (kG)
kG = ( )Audara
yY1
P
k LM
Dimana:
kG : koefisien perpindahan massa dalam fase gas (gmol/det.cm2.atm)
ky : koefisien perpindahan massa (mol/detik)
Pudara : tekanan udara (atm)
11. Menghitung koefisien perpindahan panas (hy)
hy =
LM
'
W
'
d
WywUdara
)T(T
)H.(H.k.BM
Dimana: hy : koefisien perpindahan panas (kJ/detoC)
ky : koefisien perpindahan massa (mol/detik)BMudara : massa jenis udara (gr/mol)
H : humidity
Hw : humidity air
w : panas latent pada wet bulb temperature
(kj/kg)
62
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
63/148
BAB II
PERCOBAAN
2.1. Variabel Percobaan
a. Tekanan sebagai variabel tetap
- Variabel tetap
Tekanan udara : 1; 1,25; 1,5; 1,75; 2 kg/cm2
Suhu heater : 50oC
- Variabel berubah
Bukaan valve : 1; 1,5 ; 2 ; 2,5 ; 3 putaran.
b. Bukaan valve sebagai variabel tetap
- Variabel tetap
Bukaan valve : 1; 1,5 ; 2 ; 2,5 ; 3 putaran
Suhu heater : 50oC
- Variabel berubah
Tekanan udara : 1; 1,25; 1,5; 1,75; 2 kg/cm2.
2.2. Alat dan Bahan
A. Alat-alat yang digunakan :
63
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
64/148
- Wetted Wall column instrument
- kompresor
- termometer
- beakerglass
- stopwatch
- heater.
B. Bahan-bahan yang digunakan :
- udara
- air.
2.3. Prosedur Percobaan
1. Kalibrasi bukaan valve air
Menyalakan pompa untuk mengisi tangki overflow kemudian mengatur
bukaan valve sesuai run, yaitu 1; 1,5; 2; 2,5; 3 putaran
Mengalirkan air dari tangki overflow kemudian setelah aliran yang keluar
konstan, menampung air tersebut hingga volumenya 250 mL dalam
beakerglass. Mencatat waktu yang dibutuhkan untuk mengisi air hingga
250 mL
Melakukan 3 kali kalibrasi pada setiap bukaan valve.
2. Kalibrasi tekanan udara
Menyalakan kompresor sampai mencapai tekanan yang ditentukan, yaitu
1; 1,25; 1,5; 1,75; 2 kg/cm2
Mematikan kompresor setelah tekanan yang ditentukan tercapai,
kemudian membuka valve pada kompresor dan heater untuk
mengalirkan udara kedalam kolom bersamaan dengan menyalakan
stopwatch
Pada saat udara mengalir, membaca beda ketinggian air raksa pada
manometer pipa U
64
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
65/148
Jika tekanan sudah kembali seperti semula mematikan stopwatch,
menutup valve pada kompresor dan heater
Melakukan 3 kali kalibrasi pada setiap variabel tekanan.
3. Prosedur percobaan
A. Tekanan sebagai varibel tetap
Memanaskan heatersampai suhu 50C
Mengisi tangki overflow sampai overflow
Menyalakan kompresor hingga mencapai tekanan yang ditentukan
0,5 kg/cm2 dan mengatur bukaan valve sesuai dengan run yang
ditentukan yaitu 1; 1,5; 2; 2,5; 3 putaran
Mengontakkan udara dan air pada kolom dengan membuka valve untuk
gas dan valve untuk air bersamaan dengan itu menyalakanstopwatch
Melakukan pencatatan wet bulb temperature dan dry bulb temperature
saat terjadi kontak antara udara dengan air untuk aliran masuk sebagai
temperatur awal, kemudian membaca beda ketinggian air raksa pada
manometer pipa U
Jika tekanan telah kembali seperti semula, menutup valve kompresor,
valve heater dan valve air secara bersamaan kemudian membaca wet
bulb temperature dan dry bulb temperature untuk aliran keluar sebagai
temperatur akhir. Mencatat waktu yang diperlukan
Melakukan percobaan untuk tekanan udara yaitu 1; 1,25; 1,5; 1,75; 2
kg/cm2.
B. Bukaan valve sebagai varibel tetap.
Memanaskan heatersampai suhu 50C
Mengisi tangki overflow sampai overflow
Mengatur bukaan valve sesuai dengan run yang ditentukan yaitu 1
putaran dan menyalakan kompresor hingga mencapai tekanan yang
ditentukan yaitu 1; 1,25; 1,5; 1,75; 2 kg/cm2
Mengontakkan udara dan air pada kolom dengan membuka valve untuk
gas dan valve untuk air bersamaan dengan itu menyalakanstopwatch
65
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
66/148
Melakukan pencatatan wet bulb temperature dan dry bulb temperature
saat terjadi kontak antara udara dengan air untuk aliran masuk sebagai
temperatur awal, kemudian membaca beda ketinggian air raksa pada
manometer pipa U
Jika tekanan telah kembali seperti semula, menutup valve kompresor,
valve heater dan valve air secara bersamaan kemudian membaca
wet bulb temperature dan dry bulb temperature untuk aliran keluar
sebagai temperatur akhir. Mencatat waktu yang diperlukan
Melakukan percobaan untuk bukaan valve yaitu 1,5; 2; 2,5; 3 putaran.
66
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
67/148
2.4. Instrument Wetted Wall Column
Gambar 2.4.1. Wetted Wall Column
67
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
68/148
Keterangan gambar :
1. Kompresor
1.a. Valve kompresor
2. Dry bulb termometer bawah
3. Wet bulb termometer bawah
4. Manometer udara
5. Tabung kolom
6. Dry bulb termometer atas
7. Wet bulb termometer atas
8. Tangki overflow
9. Tangki penampung
10. Pompa
11. a. Globe valve air
b. Globe valve air
12. Gate valve
13.Heater
13. a. Globe valve heater
14. Saklar kompresor
15. Saklar heater
16. Saklar pompa
68
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
69/148
Gambar 2.4.2. Foto alat Wetted Wall Column
69
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
70/148
2.5. Data Pengamatan
Tabel 2.5.1. Kalibrasi bukaan valve untuk air
Bukaan
(putaran)
Volume air
(ml)
Waktu (detik)
t1 t2 t3 trata-rata
1
1,5
2
2,5
3
250
250
250
250
250
4,89
4,89
4,08
3,25
2,25
5,33
4,69
3,89
2,90
2,45
5,26
4,59
3,56
3,01
3,08
5,16
4,72
3,84
3,05
2,59
Tabel 2.5.2. Kalibrasi tekanan udara
Tekanan
udara
(kg/cm2)
Tinggi manometer (cm) Waktu (detik)
H1 H2 H3 Hrata-rata t1 t2 t3 trata-rata1
1,25
1,5
1,75
2
1
1
1,1
1,2
1,5
1
1
1,1
1,1
1,4
1
1
1
1,3
1,5
1
1
1,07
1,2
1,47
23,15
30,78
36,35
36,86
39,29
26,45
32,50
35,65
38,78
40,26
25,69
32,89
36,50
38,89
40,15
25,10
32,06
36,17
38,18
39,90
Tabel 2.5.3. Data pengamatan dengan bukaan valve sebagat variabel tetap
70
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
71/148
Bukaan
(putaran)
P
(kg/cm)
Suhu awal (oC) Suhu akhir (oC)H
Waktu
(detik)Td1 Tw1 Td2 Tw2 Td1 Tw1 Td2 Tw2
1
1 40 33 26 26 42 33 26 26 1 25,15
1,25 39 32 26 26 42 33 26 26 1 32,25
1,5 38 32 26 26 41 32 26 26 1,1 35,69
1,75 38 32 26 26 42 32 26 26 1,2 38,55
2 39 32 26 26 42 33 26 26 1,4 40,15
1,5
1 39 32 26 26 41 33 26 26 1 26,27
1,25 39 32 26 26 41 32 26 26 1 32,76
1,5 38 32 26 26 40 32 26 26 1,2 36,23
1,75 39 33 26 26 41 33 26 26 1,3 39,17
2 39 33 26 26 41 33 26 26 1,5 40,18
2
1 40 33 26 26 37 38 26 26 1 26,291,25 40 32 26 26 41 32 26 26 1,1 32,93
1,5 41 33 26 26 41 33 26 261,,
137,37
1,75 41 33 26 26 42 33 26 26 1,3 39,42
2 40 31 26 26 39 32 26 26 1,4 40,18
2,5
1 33 32 26 26 39 33 26 26 1 24,95
1,25 34 33 26 26 38 33 26 26 1 32,18
1,5 35 33 26 26 38 31 26 26 1,1 36,17
1,75 35 34 26 26 39 32 26 26 1,3 39,12
2 36 33 26 26 39 33 26 26 1,5 40,21
3
1 34 32 26 26 38 31 26 26 1 26,13
1,25
1,5
1,75
2
34
33
35
34
32
31
32
31
26
26
26
26
26
26
26
26
40
40
41
43
31
32
32
34
26
26
26
26
26
26
26
26
1,1
1,2
1,3
1,4
30,83
36,21
38,71
40,12
Tabel 2.5.4. Data pengamatan dengan tekanan sebagat variabel tetap
P
(kg/cm)Bukaan
(putaran)
Suhu awal (oC) Suhu akhir (oC)
HWaktu
(detik)Td1 Tw1 Td2 Tw2 Td1 Tw1 Td2 Tw2
1
1 35 31 26 26 39 32 26 26 1 25,79
1,5 34 31 26 26 38 31 26 26 1 27,59
2 34 30 26 26 38 31 26 26 1 26,27
2,5 35 31 26 26 39 32 26 26 1 26,89
3 34 31 26 26 37 30 26 26 1 27,36
71
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
72/148
1,25
1 34 30 26 26 40 31 26 26 1 30,15
1,5 35 31 26 26 41 31 26 26 1 32,74
2 36 31 26 26 41 32 26 26 1 33,372,5 38 31 26 26 44 32 26 26 1 31,56
3 40 31 26 26 44 32 26 26 1 32,89
1,5
1 38 31 26 26 42 32 26 261,
135,15
1,5 36 31 26 26 42 32 26 261,
136,75
2 38 31 26 26 41 32 26 261,
135,89
2,5 38 32 26 26 42 33 26 261,
136,60
3 39 32 26 26 43 33 26 261,
237,22
1,75
1 39 32 26 26 45 33 26 261,
238,22
1,5 40 33 26 26 46 34 26 261,
338,39
2 41 33 26 26 47 34 26 261,
237,99
2,5 41 32 26 26 47 34 26 261.
238,50
3 42 33 26 26 46 34 26 261,
338,35
2
1 42 33 26 26 46 35 26 261,
439,20
1,5 41 32 26 26 46 36 26 26
1,
5 40,10
2 42 33 26 26 46 35 26 261.
540,37
2,5 43 34 26 26 47 36 26 261,
439,88
3 43 33 26 26 47 35 26 261,
540,22
2.6 Tabel Perhitungan
72
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
73/148
Tabel 2.6.1. Hasil perhitungan kalibrasi bukaan valve untuk air
t1 t2 t3 t rata-rata Qair
4,8900 5,3300 5,2600 5,1600 48,4496
4,8900 4,6900 4,5900 4,7233 52,9287
4,0800 3,8900 3,5600 3,8433 65,0477
3,2500 2,9000 3,0100 3,0533 81,8777
2,2500 2,4500 3,0800 2,5933 96,4010
Tabel 2.6.2. Hasil perhitungan kalibrasi tekanan udara dan laju alir volumetrik
73
H1 H2 H3 hrata-rata t1 t2 t3 t rata-rata V A Qudara
1 1 11,000
023,1
526,4
525,6
925,096
70,039
8252
0100,4117
1 1 11,000
0
30,7
832,5
32,8
9
32,056
7
0,031
2
252
078,6108
1,1 1,1 11,066
7
36,3
5
35,6
536,5
36,166
7
0,029
5
252
074,3226
1,2 1,1 1,31,200
0
36,8
6
38,7
8
38,8
9
38,176
7
0,031
4
252
079,2107
1,5 1,4 1,51,466
7
39,2
9
40,2
6
40,1
5
39,900
0
0,036
8
252
092,6316
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
74/148
Tabel 2.6.3. Hasil perhitungan faksi mol uap air pada kolom bawah dengan bukaan valve sebagai variabel tetap
Qair(cm3/det)
Qudara(cm3/det)
Td1(oC)
Td2(oC)
H1 H2P1
(mmHg)
P2(mmHg)
YA1 YA2 YA11 YA21
48,4496
100,411
740 26 0,0500 0,0225 55,32
25,3720,0744
0,03490,0765
0,0351
78,6108 39 26 0,0489 0,0225 52,97 25,372 0,0729 0,0349 0,0733 0,0351
74,3226 38 26 0,0482 0,0225 50,62 25,372 0,0719 0,0349 0,0700 0,0351
79,2107 38 26 0,0482 0,0225 50,62 25,372 0,0719 0,0349 0,0700 0,0351
92,6316 39 26 0,0489 0,0225 52,97 25,372 0,0729 0,0349 0,0733 0,0351
52,9287
100,4117
39 26 0,0489 0,0225 52,9725,372
0,07290,0349
0,07330,0351
78,6108 39 26 0,0489 0,0225 52,97 25,372 0,0729 0,0349 0,0733 0,0351
74,3226 38 26 0,0482 0,0225 50,62 25,372 0,0719 0,0349 0,0700 0,0351
79,2107 39 26 0,0489 0,0225 52,97 25,372 0,0729 0,0349 0,0733 0,0351
92,6316 39 26 0,0489 0,0225 52,97 25,372 0,0729 0,0349 0,0733 0,0351
65,0477
100,411
740 26 0,0500 0,0225 55,32
25,3720,0744
0,03490,0765
0,0351
78,6108 40 26 0,0500 0,0225 55,32 25,372 0,0744 0,0349 0,0765 0,0351
74,3226 41 26 0,0515 0,0225 57,67 25,372 0,0765 0,0349 0,0798 0,0351
79,2107 41 26 0,0515 0,0225 57,67 25,372 0,0765 0,0349 0,0798 0,0351
92,6316 40 26 0,0500 0,0225 55,32 25,372 0,0744 0,0349 0,0765 0,0351
81,8777
100,411
733 26 0,0302 0,0225 38,87
25,3720,0463
0,03490,0538
0,0351
78,6108 34 26 0,0340 0,0225 41,22 25,372 0,0518 0,0349 0,0570 0,035174,3226 35 26 0,0375 0,0225 43,57 25,372 0,0569 0,0349 0,0603 0,0351
79,2107 35 26 0,0375 0,0225 43,57 25,372 0,0569 0,0349 0,0603 0,0351
92,6316 36 26 0,0361 0,0225 45,92 25,372 0,0549 0,0349 0,0635 0,0351
96,4010 100,411
734 26 0,0340 0,0225 41,22
25,3720,0518
0,03490,0570
0,0351
78,6108 34 26 0,0340 0,0225 41,22 25,372 0,0518 0,0349 0,0570 0,0351
74
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
75/148
74,3226 33 26 0,0302 0,0225 38,87 25,372 0,0463 0,0349 0,0538 0,0351
79,2107 35 26 0,0375 0,0225 43,57 25,372 0,0569 0,0349 0,0603 0,0351
92,6316 34 26 0,0340 0,0225 41,22 25,372 0,0518 0,0349 0,0570 0,0351
Tabel 2.6.4. Hasil perhitungan faksi mol uap air pada kolom bawah dengan tekanan sebagai variabel tetap
Qudara(cm3/det)
Qair(cm3/det)
Td1(oC)
Td2(oC)
H1 H2P1
(mmHg)
P2(mmHg)
YA1 YA2 YA11 YA21
100,4117
48,4496 35 26 0,0375 0,0225 43,57 25,372 0,0569 0,0349 0,0603 0,0351
52,9287 34 26 0,03400,022
541,22 25,372 0,0518 0,0349 0,0570 0,0351
65,0477 34 26 0,03400,022
541,22 25,372 0,0518 0,0349 0,0570 0,0351
81,8777 35 26 0,03750,022
543,57 25,372 0,0569 0,0349 0,0603 0,0351
96,4010 34 26 0,03400,022
541,22 25,372 0,0518 0,0349 0,0570 0,0351
78,6108
48,4496 34 26 0,03400,022
541,22 25,372 0,0518 0,0349 0,0570 0,0351
52,9287 35 26 0,03750,022
543,57 25,372 0,0569 0,0349 0,0603 0,0351
65,0477 36 26 0,03610,022
5
45,92 25,372 0,0549 0,0349 0,0635 0,0351
81,8777 38 26 0,04820,022
550,62 25,372 0,0719 0,0349 0,0700 0,0351
96,4010 40 26 0,05000,022
555,32 25,372 0,0744 0,0349 0,0765 0,0351
74,322648,4496 38 26 0,0482
0,022
550,62 25,372 0,0719 0,0349 0,0700 0,0351
52,9287 36 26 0,0361 0,022 45,92 25,372 0,0549 0,0349 0,0635 0,0351
75
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
76/148
5
65,0477 38 26 0,04820,022
550,62 25,372 0,0719 0,0349 0,0700 0,0351
81,8777 38 26 0,04820,022
550,62 25,372 0,0719 0,0349 0,0700 0,0351
96,4010 39 26 0,04890,022
552,97 25,372 0,0729 0,0349 0,0733 0,0351
79,2107
48,4496 39 26 0,04890,022
552,97 25,372 0,0729 0,0349 0,0733 0,0351
52,9287 40 26 0,0500 0,0225 55,32 25,372 0,0744 0,0349 0,0765 0,0351
65,0477 41 26 0,05150,022
557,67 25,372 0,0765 0,0349 0,0798 0,0351
81,8777 41 26 0,05150,022
557,67 25,372 0,0765 0,0349 0,0798 0,0351
96,4010 42 26 0,06230,022
560,02 25,372 0,0910 0,0349 0,0830 0,0351
92,6316
48,4496 42 26 0,06230,022
560,02 25,372 0,0910 0,0349 0,0830 0,0351
52,9287 41 26 0,05150,022
557,67 25,372 0,0765 0,0349 0,0798 0,0351
65,0477 42 26 0,06230,022
560,02 25,372 0,0910 0,0349 0,0830 0,0351
81,8777 43 26 0,06250,022
5
62,37 25,372 0,0913 0,0349 0,0863 0,0351
96,4010 43 26 0,06250,022
562,37 25,372 0,0913 0,0349 0,0863 0,0351
Tabel 2.6.5. Hasil perhitungan fluks massa dengan bukaan valve sebagai variabel tetap
76
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
77/148
Qair(cm3/det)
Qudara(cm3/det)
Td1(oK)
H
(cm)
t
(detik)
A
(cm2)YA1 YA2
(gr/cm3)
Q
(cm3/det)
Vu(mol/det)
NA
(mol/det)
48,4496
100,411
7313,15 1 25,15 2520 0,0744 0,0349 1,0725E-03
100,198
83,4335E-03 1,5180E-04
78,6108 312,15 1 32,25 2520 0,0729 0,0349 1,0759E-03 78,1395 2,6906E-03 1,1419E-04
74,3226 311,15 1,1 35,69 2520 0,0719 0,0349 1,0794E-03 77,6688 2,6858E-03 1,1097E-04
79,2107 311,15 1,2 38,55 2520 0,0719 0,0349 1,0794E-03 78,4436 2,7125E-03 1,1207E-04
92,6316 312,15 1,4 40,15 2520 0,0729 0,0349 1,0759E-03 87,8705 3,0256E-03 1,2841E-04
52,9287
100,411
7312,15 1 26,27 2520 0,0729 0,0349 1,0759E-03 95,9269 3,3030E-03 1,4019E-04
78,6108 312,15 1 32,76 2520 0,0729 0,0349 1,0759E-03 76,9231 2,6487E-03 1,1242E-04
74,3226 311,15 1,2 36,23 2520 0,0719 0,0349 1,0794E-03 83,4667 2,8862E-03 1,1925E-04
79,2107 312,15 1,3 39,17 2520 0,0729 0,0349 1,0759E-03 83,6354 2,8798E-03 1,2223E-04
92,6316 312,15 1,5 40,18 2520 0,0729 0,0349 1,0759E-03 94,0767 3,2393E-03 1,3748E-04
65,0477
100,411
7313,15 1 26,29 2520 0,0744 0,0349 1,0725E-03 95,8539 3,2846E-03 1,4521E-04
78,6108 313,15 1,1 32,93 2520 0,0744 0,0349 1,0725E-03 84,1786 2,8845E-03 1,2753E-04
74,3226 314,15 1,1 37,37 2520 0,0765 0,0349 1,0691E-03 74,1771 2,5281E-03 1,1786E-04
79,2107 314,15 1,3 39,42 2520 0,0765 0,0349 1,0691E-03 83,1050 2,8323E-03 1,3205E-04
92,6316 313,15 1,4 40,18 2520 0,0744 0,0349 1,0725E-03 87,8049 3,0088E-03 1,3302E-04
81,8777
100,411
7306,15 1 24,95 2520 0,0463 0,0349 1,0970E-03
101,002
03,6476E-03 4,5154E-05
78,6108 307,15 1 32,18 2520 0,0518 0,0349 1,0935E-03 78,3095 2,8025E-03 5,1814E-05
74,3226 308,15 1,1 36,17 2520 0,0569 0,0349 1,0899E-03 76,6381 2,7193E-03 6,5576E-05
79,2107 308,15 1,3 39,12 2520 0,0569 0,0349 1,0899E-03 83,7423 2,9714E-03 7,1655E-0592,6316 309,15 1,5 40,21 2520 0,0549 0,0349 1,0864E-03 94,0065 3,3319E-03 7,2849E-05
96,4010 100,4117
307,15 1 26,13 2520 0,0518 0,0349 1,0935E-03 96,4409 3,4514E-03 6,3810E-05
78,6108 307,15 1,1 30,83 2520 0,0518 0,0349 1,0935E-03 89,9124 3,2178E-03 5,9491E-05
74,3226 306,15 1,2 36,21 2520 0,0463 0,0349 1,0970E-03 83,5128 3,0160E-03 3,7335E-05
79,2107 308,15 1,3 38,71 2520 0,0569 0,0349 1,0899E-03 84,6293 3,0029E-03 7,2414E-05
77
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
78/148
92,6316 307,15 1,4 40,12 2520 0,0518 0,0349 1,0935E-03 87,9362 3,1471E-03 5,8183E-05
78
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
79/148
Tabel 2.6.6. Hasil perhitungan fluks massa dengan tekanan sebagai variabel tetap
Qudara(cm3/det)
Qair(cm3/det)
Td1(oK)
H
(cm)
t
(detik)
A
(cm2)YA1 YA2
(gr/cm3)
Q
(cm3/det)
Vu(mol/det)
NA
(mol/det)
100,411
7
48,4496 308,15 1 25,79 2520 0,0569 0,0349 1,0899E-03 97,7123 3,4671E-03 8,3608E-05
52,9287 307,15 1 27,59 2520 0,0518 0,0349 1,0935E-03 91,3374 3,2688E-03 6,0434E-05
65,0477 307,15 1 26,27 2520 0,0518 0,0349 1,0935E-03 95,9269 3,4330E-03 6,3470E-05
81,8777 308,15 1 26,89 2520 0,0569 0,0349 1,0899E-03 93,7151 3,3253E-03 8,0188E-05
96,4010 307,15 1 27,36 2520 0,0518 0,0349 1,0935E-03 92,1053 3,2963E-03 6,0942E-05
78,6108
48,4496 307,15 1 30,15 2520 0,0518 0,0349 1,0935E-03 83,5821 2,9912E-03 5,5302E-0552,9287 308,15 1 32,74 2520 0,0569 0,0349 1,0899E-03 76,9701 2,7311E-03 6,5860E-05
65,0477 309,15 1 33,37 2520 0,0549 0,0349 1,0864E-03 75,5169 2,6766E-03 5,8521E-05
81,8777 311,15 1 31,56 2520 0,0719 0,0349 1,0794E-03 79,8479 2,7611E-03 1,1408E-04
96,4010 313,15 1 32,89 2520 0,0744 0,0349 1,0725E-03 76,6190 2,6255E-03 1,1607E-04
74,3226
48,4496 311,15 1,1 35,15 2520 0,0719 0,0349 1,0794E-03 78,8620 2,7270E-03 1,1267E-04
52,9287 309,15 1,1 36,75 2520 0,0549 0,0349 1,0864E-03 75,4286 2,6734E-03 5,8452E-05
65,0477 311,15 1,1 35,89 2520 0,0719 0,0349 1,0794E-03 77,2360 2,6708E-03 1,1035E-04
81,8777 311,15 1,1 36,6 2520 0,0719 0,0349 1,0794E-03 75,7377 2,6190E-03 1,0821E-04
96,4010 312,15 1,2 37,22 2520 0,0729 0,0349 1,0759E-03 81,2466 2,7975E-03 1,1873E-04
79,2107
48,4496 312,15 1,2 38,22 2520 0,0729 0,0349 1,0759E-03 79,1209 2,7244E-03 1,1563E-04
52,9287 313,15 1,3 38,39 2520 0,0744 0,0349 1,0725E-03 85,3347 2,9241E-03 1,2928E-04
65,0477 314,15 1,2 37,99 2520 0,0765 0,0349 1,0691E-03 79,5999 2,7129E-03 1,2648E-04
81,8777 314,15 1,2 38,5 2520 0,0765 0,0349 1,0691E-03 78,5455 2,6769E-03 1,2480E-04
96,4010 315,15 1,3 38,35 2520 0,0910 0,0349 1,0657E-03 85,4237 2,8563E-03 1,8276E-04
92,6316
48,4496 315,15 1,4 39,2 2520 0,0910 0,0349 1,0657E-03 90,0000 3,0093E-03 1,9255E-0452,9287 314,15 1,5 40,1 2520 0,0765 0,0349 1,0691E-03 94,2643 3,2127E-03 1,4978E-04
65,0477 315,15 1,5 40,37 2520 0,0910 0,0349 1,0657E-03 93,6339 3,1309E-03 2,0033E-04
81,8777 316,15 1,4 39,88 2520 0,0913 0,0349 1,0623E-03 88,4654 2,9478E-03 1,8956E-04
96,4010 316,15 1,5 40,22 2520 0,0913 0,0349 1,0623E-03 93,9831 3,1317E-03 2,0139E-04
79
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
80/148
Tabel 2.6.7. Hasil perhitungan koefisien perpindahan massa dalam fase gas dengan bukaan valve sebagai variabel tetap
Qair(cm3/det)
Qudara(cm3/det)
NA
(mol/det)(YA1 - YA)LM
ky(mol/det)
Pudara(atm)
(1- YA1)LM (1- YA2)LM (1- YA)LM kG
48,4496
100,4117 1,5180E-04 7,8890E-04 0,1924 0,9513 0,9245 0,9650 0,0405 8,1832E-03
78,6108 1,1419E-04 2,6948E-04 0,4237 0,9513 0,9269 0,9650 0,0381 1,6959E-02
74,3226 1,1097E-04 3,4552E-04 0,3212 0,9513 0,9278 0,9650 0,0372 1,2561E-02
79,2107 1,1207E-04 3,4552E-04 0,3244 0,9513 0,9278 0,9650 0,0372 1,2686E-02
92,6316 1,2841E-04 2,6948E-04 0,4765 0,9513 0,9269 0,9650 0,0381 1,9072E-02
52,9287
100,4117 1,4019E-04 2,6948E-04 0,5202 0,9513 0,9269 0,9650 0,0381 2,0820E-0278,6108 1,1242E-04 2,6948E-04 0,4172 0,9513 0,9269 0,9650 0,0381 1,6695E-02
74,3226 1,1925E-04 3,4552E-04 0,3451 0,9513 0,9278 0,9650 0,0372 1,3499E-02
79,2107 1,2223E-04 2,6948E-04 0,4536 0,9513 0,9269 0,9650 0,0381 1,8152E-02
92,6316 1,3748E-04 2,6948E-04 0,5102 0,9513 0,9269 0,9650 0,0381 2,0418E-02
65,0477
100,4117 1,4521E-04 7,8890E-04 0,1841 0,9513 0,9245 0,9650 0,0405 7,8283E-03
78,6108 1,2753E-04 7,8890E-04 0,1617 0,9513 0,9245 0,9650 0,0405 6,8748E-03
74,3226 1,1786E-04 1,0782E-03 0,1093 0,9513 0,9219 0,9650 0,0431 4,9542E-03
79,2107 1,3205E-04 1,0782E-03 0,1225 0,9513 0,9219 0,9650 0,0431 5,5505E-03
92,6316 1,3302E-04 7,8890E-04 0,1686 0,9513 0,9245 0,9650 0,0405 7,1710E-03
81,8777
100,4117 4,5154E-05 1,9627E-03 0,0230 0,9513 0,9500 0,9650 0,0150 3,6363E-04
78,6108 5,1814E-05 1,4960E-03 0,0346 0,9513 0,9456 0,9650 0,0194 7,0706E-04
74,3226 6,5576E-05 1,1020E-03 0,0595 0,9513 0,9414 0,9650 0,0236 1,4739E-03
79,2107 7,1655E-05 1,1020E-03 0,0650 0,9513 0,9414 0,9650 0,0236 1,6105E-03
92,6316 7,2849E-05 2,1982E-03 0,0331 0,9513 0,9408 0,9650 0,0242 8,4265E-04
96,4010
100,4117 6,3810E-05 1,4960E-03 0,0427 0,9513 0,9456 0,9650 0,0194 8,7077E-0478,6108 5,9491E-05 1,4960E-03 0,0398 0,9513 0,9456 0,9650 0,0194 8,1183E-04
74,3226 3,7335E-05 1,9627E-03 0,0190 0,9513 0,9500 0,9650 0,0150 3,0067E-04
79,2107 7,2414E-05 1,1020E-03 0,0657 0,9513 0,9414 0,9650 0,0236 1,6275E-03
92,6316 5,8183E-05 1,4960E-03 0,0389 0,9513 0,9456 0,9650 0,0194 7,9398E-04
80
-
7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA
81/148
Tabel 2.6.8. Hasil perhitungan koefisien perpindahan massa dalam fase gas dengan tekanan sebagai variabel tetap
Qudara(cm3/det)
Qair(cm3/det)
NA
(mol/det)(YA1 - YA)LM
ky(mol/det)
Pudara(atm)
(1- YA1)LM (1- YA2)LM (1- YA)LM kG
100,4117
48,4496 8,3608E-05 1,1020E-03 0,0759 0,9513 0,9414 0,9650 0,0236 1,8791E-03
52,9287 6,0434E-05 1,4960E-03 0,0404 0,9513 0,9456 0,9650 0,0194 8,2469E-04
65,0477 6,3470E-05 1,4960E-03 0,0424 0,9513 0,9456 0,9650 0,0194 8,6613E-04
81,8777 8,0188E-05 1,1020E-03 0,0728 0,9513 0,9414 0,9650 0,0236 1,8023E-03
96,4010 6,0942E-05 1,4960E-03 0,0407 0,9513 0,9456 0,9650 0,0194 8,3163E-04
78,6108
48,4496 5,5302E-05 1,4960E-03 0,0370 0,9513 0,9456 0,9650 0,0194 7,5467E-0452,9287 6,5860E-05 1,1020E-03 0,0598 0,9513 0,9414 0,9650 0,0236 1,4802E-03
65,0477 5,8521E-05 2,1982E-03 0,0266 0,9513 0,9408 0,9650 0,0242 6,7692E-04
81,8777 1,1408E-04 3,4552E-04 0,3302 0,9513 0,9278 0,9650 0,0372 1,2913E-02
96,4010 1,1607E-04 7,8890E-04 0,1471 0,9513 0,9245 0,9650 0,04