laporan otk 2 teknik kimia

Upload: maria-soebroto

Post on 11-Feb-2018

339 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    1/148

    LAPORAN

    PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II

    Disusun oleh :

    Kelompok : III (Tiga)

    1. Muhammad Yahya NIM : 0814001

    2. Maria Mustika Ningrum NIM : 0814004

    3. Maria Drira Wea Siga NIM : 0814005

    4. Catur Pratiwi S. NIM : 0814012

    JURUSAN TEKNIK KIMIA

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG

    2011

    1

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    2/148

    KATA PENGANTAR

    Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang

    telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan

    laporan praktikum Operasi Teknik Kimia II dalam percobaan Heat Exchanger,

    Wetted Wall Column,Rotary Dryerini.

    Tersusunnya laporan ini karena adanya dorongan dan bimbingan yang telah

    diberikan oleh banyak pihak, oleh karena itu kami mengucapkan banyak terima

    kasih kepada :

    1. Ibu Ir. Muyassaroh, MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia ITN Malang, dan

    dosen pembimbing percobaan Wetted Wall Column.

    2. Bapak Ir. Bambang Susila Hadi, selaku Kepala Laboratorium Operasi Teknik

    Kimia ITN Malang.

    3. Serta para asisten pembimbing praktikum Operasi Teknik Kimia II pada

    percobaanHeat Exchanger, Wetted Wall Column,Rotary Dryer.

    Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak

    kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun

    dari para pembaca.

    Malang, Januari 2011

    Penyusun

    2

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    3/148

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR.............................................................................................2

    DAFTAR ISI...........................................................................................................3

    BAB I . HEAT EXCHANGER..............................................................................5

    BAB II . WETTED WALL COLUMN...............................................................56

    BAB III . ROTARY DRYER.............................................................................100

    3

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    4/148

    BAB I

    HEAT EXCHANGER

    1.1. Tujuan Percobaan

    Mempelajari salah satu jenis alat Heat Exchanger yang beroperasi secara

    co-currentdan counter currentflow dimana alat tersebut ingin diketahui individual

    heat transfer coefficient (hi) serta overall heat transfer coefficient (Ud) berdasarkan

    hukum Nusselt. Dengan demikian kita dapat mengetahui harga faktor kekotoran ataufouling factor(Rd) dari alat tersebut.

    1.2. Tinjauan Pustaka

    Alat penukar panas (heat exchanger) adalah merupakan suatu alat pertukaran

    panas tak langsung yang memungkinkan terjadinya perpindahan panas dari satu

    cairan (atau gas) ke cairan (atau gas) yang lain melalui sebuah dinding pemisah.

    Alat penukar panas (heat exchanger) dibedakan menjadi:

    1. Penukar panas pipa ganda (double pipe heat exchanger)

    Alat penukar panas pipa ganda terdiri dari dua pipa yang konsentris yang ujung

    ujungnya dilas menjadi satu atau dihubungkan dengan kotak-kotak penyekat.

    Alat penukar panas jenis ini digunakan sebagai alat pemanas atau pendingin bila

    diinginkan laju alir yang kecil dan tekanan tinggi. [3]

    2. Penukar panas tipe shell dan tube (shell and tube heat exchanger)

    Jenis umum dari penukar panas, biasanya digunakan dalam kondisi tekanan relatif

    tinggi, yang terdiri dari sebuah selongsong yang didalamnya disusun suatu

    anulus dengan rangkaian tertentu (untuk mendapatkan luas permukaan yang

    optimal). Fluida mengalir di selongsong maupun di anulus sehingga terjadi

    perpindahan panas antar fluida dengan dinding anulus sebagai perantara. [10]

    Berdasarkan arah aliran fluida dingin dan panas yang mengalir dapat kita

    kenal dua macam pola aliran, antara lain :

    4

    http://id.wikipedia.org/wiki/Tekananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan
  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    5/148

    a. Aliran searah (co-current)

    Bahan panas dan bahan dingin mengalir pararel dalama arah yang sama.

    Setelah bahan panas kontak dengan bahan dingin, bahan panas bahan panas

    mengalami penurunan tempratur yang besar, sehingga media pendingin hanya

    mengalami pemanasan yang kecil. [3]

    Rumus yang digunakan :

    Dengan berbagai anggapan dapat dibuktikan bahwa harga temperatur rata-rata

    (t), yaitu merupakan beda suhu rata-rata logaritmik (t LMTD ).

    tLMTD =

    1

    2

    12

    tt

    ln

    tt =

    )tT/()tTln()tT()tT(

    1112

    1122

    [4]

    Dimana :

    T1 = suhu pada air panas yang masuk

    T2 = suhu pada air panas yang keluar

    t1 = suhu pada air dingin yang masuk

    t2 = suhu pada air dingin yang keluar

    TLMTD = logaritma perubahan suhu

    Grafik 1.2.1. Aliran co current[7]

    b. Aliran berlawanan arah (counter current)

    5

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    6/148

    Aliran berlawanan arah adalah suatu aliran dimana fluida yang satu

    masuk pada satu ujung penukar panas, sedangkan fluida yang lain masuk

    pada ujung yang lain dan masing-masing fluida mengalir dengan arah

    yang berlawanan. [5]

    Rumus yang digunakan :

    Dengan berbagai anggapan dapat dibuktikan bahwa harga temperatur rata-

    rata (t), yaitu merupakan beda suhu rata-rata logaritmik (t LMTD ).[4]

    tLMTD =

    1

    2

    12

    t

    tln

    tt =

    )/()ln(

    )()(

    1221

    1221

    tTtT

    tTtT

    Dimana :

    T1 = suhu pada air panas yang masuk

    T2 = suhu pada air panas yang keluar

    t1 = suhu pada air dingin yang masuk

    t2 = suhu pada air dingin yang keluar

    TLMTD = logaritma perubahan suhu

    Grafik 1.2.2. Aliran counter current[7]

    6

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    7/148

    Gambar 1.2.3. Gambar aliran co-currentdan counter current[10]

    Berdasarkan bilangan Reynold nya, aliran dibagi menjadi tiga, yaitu :

    1. Aliran Laminar

    Aliran Laminar adalah jenis aliran dengan bilangan Reynold kurang dari

    2100.

    2. Aliran Transisi

    Aliran transisi adalah jenis aliran yang memiliki bilangan Reynold antara

    2100 sampai 6000.

    3. Aliran Turbulent

    Aliran turbulent adalah jenis aliran yang memiliki bilangan Reynold lebih

    dari 6000. [2]

    Perpindahan panas dapat didefinisikan sebagai berpindahnya energi dari satu

    daerah ke daerah lainnya sebagai akibat adanya perbedaan suhu antara

    daerah-daerah tersebut. Sifat-sifat perpindahan panas adalah apabila dua buahbenda yang suhunya berbeda berada dalam kontak termal, maka panas tersebut

    akan mengalir dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya

    lebih rendah. Peristiwa perpindahan panas tersebut dapat berlangsung dengan

    tiga mekanisme, antara lain : [5][6]

    1. Konduksi

    Konduksi adalah proses dimana panas mengalir dari daerah yang bersuhu

    lebih tinggi ke daerah yang bersuhu lebih rendah di dalam satu medium (padat,

    7

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    8/148

    cair atau gas) atau antara medium-medium yang berlainan yang bersinggungan

    secara langsung. Dalam aliran panas konduksi, perpindahan energi terjadi

    karena hubungan molekul secara langsung tanpa adanya perpindahan molekul

    yang cukup besar. Konduksi merupakan satu-satunya mekanisme dimana panas

    dapat mengalir dalam zat padat yang tidak tembus cahaya.

    2. Konveksi

    Konveksi adalah proses transport energi dengan kerja gabungan dari

    konduksi panas, penyimpanan energi dan gerakan mencampur. Konveksi

    merupakan mekanisme perpindahan energi antara permukaan benda padat

    dan cairan atau gas.

    3. Radiasi

    Radiasi adalah proses dimana panas mengalir dari benda yang bersuhu

    tinggi ke benda yang bersuhu rendah bila benda-benda itu terpisah di dalam

    ruang, bahkan bila terdapat ruang hampa di antara benda-benda tersebut.

    Pada radiasi, panas diubah menjadi gelombang elektromagnetik yang

    dirambatkan melalui ruang tanpa media penghantar. [3] [6]

    Faktor Pengotoran (Fouling Factor)

    Dalam operasi sesungguhnya, permukaan perpindahan panas tidak selalu

    bersih. Kerak dan kotoran dapat terbentuk pada salah satu atau kedua tabung,

    sehingga menyebabkan hambatan pada laju alir panas dan akibatnya koefisien

    menyeluruh akan bertambah kecil. [5]

    Aplikasi alat penukar penukar panas yang biasa digunakan di industri adalah :

    a. Koil

    Koil merupakan perangkat penukar panas berbentuk pipa atau pelat yangdipasang di dalam tangki, digunakan bila dinding tangki tidak cukup luas

    untuk dapat memindahkan panas yang diperlukan atau bila koefisien

    perpindahan panas dinding tangki sangat rendah sehingga perpindahan panas

    melalui dinding hampir tidak mungkin (misalnya pada baja berlapis ebonit

    atau berlapis keramik).

    8

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    9/148

    Gambar 1.2.4. Gambar Koil [3]

    b. Jaket

    Tangki diselubungi oleh sebuah mantel atau jaket besar yang dipasang

    dipasangi pada bejana reaksi dengan cara dilas atau dikeling. Di dalam ruang

    antara seringkali terdapat lempengan. Di dalam ruang antara seringkali

    terdapat lempengan pengatur arah aliran.

    Gambar 1.2.5. Gambar Jaket [3]

    Apabila luas perpindahan panasnya kecil, maka jenis Heat Exchangernyaialah :

    a. Double PipeHeat Exchanger

    Double Pipe Heat Exchanger sangat baik digunakan apabila luas

    perpindahan panasnya kecil yaitu 100 sampai 200 ft2. Pada tipe ini dapat

    dibagi menjadi dua yaitu:

    - Double pipe exchanger Seri

    9

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    10/148

    Aliran berlawanan arah adalah suatu aliran dimana fluida yang satu

    masuk pada satu ujung penukar panas, sedangkan fluida yang lain masuk

    pada ujung yang lain dan masing-masing fluida mengalir dengan arah

    yang berlawanan. Pada Temperatur outlet sisi dingin, T2, bisa mendekati

    sisi suhu panas masuk, T, yang lebih tinggi daripada temperatur outlet sisi

    panas, T2. Oleh karena itu shell and tube yang lebih efisien adalah shell

    and tube yang jenis aliranya seri atau (counter-current) karena suhu dingin

    sisi outlet t2 lebih tinggi dari temperatur outlet sisi panas T2.

    Gambar 1.2.6. Double pipe exchanger Seri [4]

    - Double pipe exchanger Parallel

    Dalam aliran paralel-penukarpanas, kedua cairan penukar masukan

    pada akhir yang sama, dan perjalanan di sejajar satu sama lain ke sisi lain.

    Fluida dingin masuk ke dalam shell pada pipa tingkat pertama, dimana

    keluarnya fluida dingin tersebut mengalir ke tingkat pipa ke tiga dan

    seterusnya itu terjadi berselang seling. Fluida dingin yang keluar melaluipipa ke dua di alirkan kembali menuju pipa ke lima. Proses tersebut di

    lakukan secara terus menerus. Sedangkan fluida panas masuk menuju tube

    Akhir. Dimana proses ini aliran fluida panas dan fluida dingin mengalir

    sejajar. Bahan panas dan bahan dingin mengalir pararel dalama arah yang

    sama. Setelah bahan panas kontak dengan bahan dingin, bahan panas

    bahan panas mengalami penurunan tempratur yang besar, sehingga media

    pendingin hanya mengalami pemanasan yang kecil.

    10

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    11/148

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    12/148

    a. Shell and Tube paling banyak digunakan di industri karena disebabkan

    oleh lebarnya rentang suhu dan tekanan media pemanas yang pada

    hakekatnya dibatasi oleh ketahanan bahan dasar alat. Selain itu, tipe ini

    dapat dimodifikasi untuk pengoperasian khusus yaitu dengan mengubah

    konstruksi secara sederhana. Dan juga biaya pembuatannya lebih murah

    dibandingkan dengan jenis lain. Kekurangan dari jenis ini adalah seringnya

    terjadi kebocoran pada saat digunakan fluida yang sangat panas atau sangat

    dingin. [2]

    Gambar 1.2.9. Shell and Tube [8]

    b. Plate frame

    Heat Exchanger jenis ini tersusun dari sejumlah plat yang dua-duanya

    merupakan kotak pipih seperti lempengan tipis yang besar. Zat yang satu

    mengalir biasanya melalui rusuk-rusuk dan yang dipasang di dalam plat atau

    antara kedua plat. Jadi di sisi yang sebelah lain mengalir fluida yang lain.

    Keuntungan dari aparat jenis ini adalah koefisien menyeluruh aparat jenis ini

    biasanya lebih tinggi daripada aparat jenis pipa. [3]

    12

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    13/148

    Gambar 1.2.10. Plate frame[12]

    Untuk mencari tahanan panas digunakan persamaan sebagi berikut :

    UdUcUdUcRd

    =

    oio

    oio

    hh

    hhUc

    +

    =

    tA

    QUd

    = [4]

    Dimana :

    Rd = faktor kekotoran

    Uc = koefisien perpindahan panas total dalam keadaan bersihUd = koefisien perpindahan panas total dalam keadaan kotor

    hio = koefisien perpindahan panas dalam pipa berdasarkan diameter luar dari pipa

    ho = koefisien perpindahan panas individual dalam tube

    A = luas perpindahan panas

    t = perbedaan temperatur yang sebenarnya

    BAB II

    13

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    14/148

    PERCOBAAN

    2.1. Variabel Percobaan

    A. Variabel tetap

    - Suhu air panas : 60C

    B. Variabel berubah

    - Arah aliran : co - currentdan counter - courrent.

    - Waktu operasi : 30, 60, 90, 120 detik.

    2.2. Alat dan Bahan

    A. Alat yang digunakan

    - Seperangkat alatshelland tube exchanger

    - Stopwatch

    B. Bahan bahan yang digunakan

    - Air panas

    - Air dingin

    2.3. Prosedur Percobaan

    A. Tahap kalibrasi

    - Mengalirkan pompa aliran air dingin dengan jalan membuka valve

    no 9 dan 11 selama 30 detik sehingga diperoleh laju alir yang diinginkan.

    - Mencatat volume pada flowmeter.

    - Mengulangi langkah percobaan di atas sesuai dengan run yang telah

    ditentukan yaitu 30, 60, 90, 120 detik.B. Tahap Persiapan

    - Mengisi tangki pemanas dengan air.

    - Menyalakan heaterguna memanaskan air hingga suhunya mencapai

    60 C.

    - Menyalakan pompa aliran air panas untuk mengalirkan air panas ke

    seluruh rangkaianHeat exchanger.

    14

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    15/148

    - Apabila suhu yang sudah ditentukan telah tercapai selanjutnya

    percobaan dapat dilaksanakan.

    C. Tahap percobaan

    - Secara co current

    - Mengalirkan air panas ke dalam tube dengan cara membuka valve 13.

    - Mengalirkan air dingin dari tangki supply dalam shell dengan jalan

    membuka valve 9 dan 11.

    - Menjalankan pompa air panas dan air dingin secara bersamaan

    selama 30 detik.

    - Mencatat suhu yang masuk dan suhu yang keluar pada fluida panas

    dan fluida dingin.

    - Mengulangi langkah di atas sesuai dengan run yang telah ditentukan

    yaitu 30, 60, 90, 120 detik.

    - Secara counter current

    - Mengalirkan air panas ke dalam tube dengan cara membuka valve 13.

    - Mengalirkan air dingin dari tangki supply dalam shell dengan jalan

    membuka valve 11 dan 16.

    - Menjalankan pompa air panas dan air dingin secara bersamaan selama 30

    detik.

    - Mencatat suhu yang masuk dan suhu yang keluar pada fluida panas dan

    fluida dingin.

    - Mengulangi langkah di atas sesuai dengan run yang telah ditentukan yaitu

    30, 60, 90, 120 detik.

    15

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    16/148

    2.4. Gambar Peralatan

    Gambar 2 4.1. Instrument Heat Exchanger Shell and Tube

    Keterangan Gambar :

    1 : Shell and tube heat Exchanger

    2 : Tangki pemanas (heater)3 : Tangki supply

    4 : Tangki penampung air dingin

    5 : Pompa air dingin

    6 : Pompa air panas

    7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16 : Globe Valve

    11 : Gate Valve

    17, 18, 19, 20, 23 : Termometer

    21, 22 : Flowmeter

    16

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    17/148

    Gambar 2.4.2. Foto Instrument Heat Exchanger

    2.5. Hasil Pengamatan

    Tabel 2.5.1. Data pengamatan hasil kalibrasi air dingin.

    Waktu (detik) Volume (L) Vrata rata (L)

    30

    1,3

    1,26671,3

    1,2

    60

    2,5

    2,52,5

    2,5

    90

    3,7

    3,76673,83,8

    120

    5,1

    5,1335,3

    5

    Tabel 2.5.2. Data pengamatan air dingin melalui shell dan air panas melalui tube

    pada aliran co currentpada suhu 60 oC.

    Run Waktu (detik) T1 (oC) T2 (

    oC) t1 (oC) t2 (

    oC)

    1

    30

    60 43 26 28

    2 60 42 26 30

    17

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    18/148

    1

    60

    60 48 26 30

    2 60 46 26 31

    1

    90

    60 47 26 31

    2 60 47 26 32

    1

    120

    60 45 26 31

    2 60 45 26 32

    Tabel 2.5.3. Data pengamatan air dingin melalui shell dan air panas melalui tube

    pada aliran counter-currentpada suhu 60

    o

    C.Run Waktu (detik) T1 (

    oC) T2 (oC) t1 (

    oC) t2 (oC)

    1

    30

    60 43 26 32

    2 60 42 26 32

    1

    60

    60 42 26 33

    2 60 41 26 34

    1

    90

    60 42 26 34

    2 60 42 26 34

    1

    120

    60 41 26 34

    2 60 40 26 35

    18

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    19/148

    2.6. Tabel Perhitungan

    2.6.1.Hasil perhitungan suhu rata-rata pada air dingin melaluishelldan air panas melalui tube pada aliran secara co-current.

    Run

    Waktu

    (detik)

    T1 T2 t1 t2 T1 T2 t1 t2 T rata-rata t rata-rata T LMTD T

    (oC) (oC) (oF) (oF) (oF) (oF)

    1

    30

    60 43 26 28 140 109,4 78,8 82,4 124,7 80,641,793

    441,3755

    2 60 42 26 30 140 107,6 78,8 86 123,8 82,438,023

    837,2633

    1

    60

    60 48 26 30 140 118,4 78,8 86 129,2 82,445,283

    843,9253

    2 60 46 26 31 140 114,8 78,8 87,8 127,4 83,341,793

    440,9576

    1

    90

    60 47 26 31 140 116,6 78,8 87,8 128,3 83,342,983

    842,1242

    2 60 47 26 32 140 116,6 78,8 89,6 128,3 84,241,793

    441,3755

    1 120 60 45 26 31 140 113 78,8 87,8 126,5 83,3 40,572

    4

    40,1667

    19

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    20/148

    2 60 45 26 32 140 113 78,8 89,6 126,5 84,239,317

    238,924

    2.6.2. Hasil perhitungan laju alir pada air dingin (c) melaluishelldan air panas (h) melalui tube pada aliran co-current.

    RunWaktu

    (detik)

    Volume (lbm/ft3) cp (Btu/lbm.oF) k(Btu/jam.lbm.oF) (lbm/jam.ft)

    v(ft3/jam)

    (L) Shell Tube Shell Tube Shell Tube Shell Tube Shell Tube

    130

    1,309 62,1970 61,7048 0,9990 0,9995 0,3533 0,3729 2,0678 1,3500 5,5472 0,6575

    2 1,309 62,1880 61,7192 0,9990 0,9995 0,3542 0,3725 2,0290 1,3609 5,5472 1,2415

    160

    2,569 62,1880 61,6328 0,9990 0,9996 0,3542 0,3747 2,0290 1,2956 10,8867 3,6595

    2 2,569 62,1835 61,6616 0,9990 0,9995 0,3547 0,3740 2,0095 1,3174 10,8867 3,9189

    190

    3,829 62,1835 61,6472 0,9990 0,9996 0,3547 0,3743 2,0095 1,3065 16,2263 6,2916

    2 3,829 62,1790 61,6472 0,9990 0,9996 0,3551 0,3743 1,9901 1,3065 16,2263 7,5494

    1120

    5,089 62,1835 61,6760 0,9990 0,9995 0,3547 0,3736 2,0095 1,3283 21,5658 7,2439

    2 5,089 62,1790 61,6760 0,9990 0,9995 0,3551 0,3736 1,9901 1,3283 21,5658 8,6921

    20

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    21/148

    2.6.3. Hasil perhitungan G, NRe, NPr, NNu, dan JH pada air dingin melaluishelldan air panas melalui tube secara co-current.

    RunWaktu

    (detik)

    v(ft3/jam) G (lbm/jam.ft3) NRe NPr NNu

    JH

    Shell Tube Shell Tube Shell Tube Shell Tube Shell Tube

    130

    5,5472 0,6575 1709,3691 7789,5199 235,6930 144,2473 1,6242 3,6187 405,0917 2,2123 344,6206

    25,5472 1,2415 1709,1218 14711,6734 235,6589 270,2533 1,6568 3,6514 413,1756 3,6666 349,1734

    160

    10,8867 3,6595 3354,2657 43304,2843 462,4962 835,6050 1,6568 3,4564 810,8848 8,8819 685,2762

    210,8867 3,9189 3354,0230 46395,7611 462,4628 880,4621 1,6547 3,5212 809,7973 9,3188 684,6469

    190

    16,2263 6,2916 4999,0479 74469,1553 689,2838 1424,9926 1,6547 3,4888 1206,9730 13,6554 1020,4410

    216,2263 7,5494 4998,6861 89356,5195 689,2339 1709,8674 1,6526 3,4888 1205,3562 15,7988 1019,5049

    1120

    21,5658 7,2439 6644,0728 85781,0282 916,1047 1614,5425 1,6547 3,5536 1604,1488 15,1831 1356,2351

    221,5658 8,6921 6643,5920 102929,7846 916,0384 1937,3107 1,6526 3,5536 1602,0000 17,5663 1354,9910

    21

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    22/148

    2.6.4 Hasil perhitungan ho, hi, hio, Uc, Ud, dan Rd pada air dingin melaluishelldan air panas melalui tube secara co-current.

    RunWaktu

    (detik)

    v(ft3/jam)ho hi hio Uc Ud Rd

    Shell Tube(Btu/h.ft2.oF) (Btu/h.ft2.oF) (Btu/h.ft2.oF) (Btu/h.ft2.oF) (Btu/h.ft2.oF) (h.ft2.oF/Btu)

    130

    5,5472 0,65749 2769,5294 32,9962 21,9975 21,8241 2,4247 0,3666

    2 5,5472 1,24148 2793,1529 54,6355 36,4237 35,9548 5,3837 0,1579

    160

    10,8867 3,65947 5481,7492 133,1153 88,7435 87,3298 8,9634 0,1001

    2 10,8867 3,91888 5463,7903 139,3947 92,9298 91,3756 12,0152 0,0723

    190

    16,2263 6,29161 8143,5784 204,4597 136,3064 134,0625 17,4123 0,0500

    2 16,2263 7,54939 8116,6457 236,5525 157,7016 154,6960 21,2712 0,0405

    1120

    21,5658 7,24392 10823,3666 226,8961 151,2641 149,1792 24,2699 0,0345

    2 21,5658 8,69208 10787,5711 262,5107 175,0071 172,2133 30,0514 0,0275

    22

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    23/148

    2.6.5. Hasil perhitungan rata-rata NNu, hi, Ud, dan Rd secara co-current.

    RunWaktu

    (detik)

    NNu Rata-rata NNu hi

    (Btu/h.ft2.oF)

    Rata-rata hi

    (Btu/h.ft2.oF)

    Ud

    (Btu/h.ft2.oF)

    Rata-rata Ud

    (Btu/h.ft2.oF)

    Rd

    (h.ft2.oF/Btu)

    Rata-rata Rd

    (h.ft2.oF/Btu)Shell Tube Shell Tube

    130

    405,0917 2,2123409,1337 2,9394

    32,996243,8158

    2,42473,9042

    0,36660,2623

    2 413,1756 3,6666 54,6355 5,3837 0,1579

    160

    810,8848 8,8819810,3410 9,1004

    133,1153136,2550

    8,963410,4893

    0,10010,0862

    2 809,7973 9,3188 139,3947 12,0152 0,0723

    1

    90

    1206,9730 13,6554

    1206,1646 14,7271

    204,4597

    220,5061

    17,4123

    19,3417

    0,0500

    0,04532 1205,3562 15,7988 236,5525 21,2712 0,0405

    1120

    1604,1488 15,18311603,0744 16,3747

    226,8961244,7034

    24,269927,1607

    0,03450,0310

    2 1602,0000 17,5663 262,5107 30,0514 0,0275

    23

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    24/148

    2.6.6. Hasil perhitungan suhu rata-rata pada air dingin melaluishelldan air panas melalui tube pada aliran secara counter-current.

    RunWaktu(detik)

    T1 T2 t1 t2 T1 T2 t1 t2 T rata-rata t rata-rata T LMTD T

    (oC) (oC) (oF) (oF) (oF) (oF)

    1

    30

    60 43 26 32140 109,4 78,8 89,6 124,7 84,2 39,6801 38,8865

    2 60 42 26 32140 107,6 78,8 89,6 123,8 84,2 38,5979 37,8260

    1

    60

    60 42 26 33140 107,6 78,8 91,4 123,8 85,1 37,8406 37,0837

    2 60 41 26 34140 105,8 78,8 93,2 122,9 86 35,9970 35,2770

    1

    90

    60 42 26 34140 107,6 78,8 93,2 123,8 86 37,0746 36,3331

    2 60 42 26 34140 107,6 78,8 93,2 123,8 86 37,0746 36,3331

    1

    120

    60 41 26 34140 105,8 78,8 93,2 122,9 86 35,9970 35,2770

    2 60 40 26 35140 104 78,8 95 122 86,9 34,1486 33,4656

    24

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    25/148

    2.6.7. Hasil perhitungan laju alir pada air dingin (c) melaluishelldan air panas (h) melalui tube pada aliran counter-current.

    RunWaktu(detik)

    Volume (lbm/ft3) cp (Btu/lbm.oF) k(Btu/jam.lbm.oF) (lbm/jam.ft)

    v(ft3/jam)

    (L) Shell Tube Shell Tube Shell Tube Shell Tube Shell Tube

    1

    30

    1,30962,1790 61,9765 0,9990 0,9995 0,3551 0,3729 1,9901 1,3500 5,5472 1,9633

    2 1,30962,1790 61,981 0,9990 0,9995 0,3551 0,3725 1,9901 1,3609 5,5472 1,8541

    1

    60

    2,56962,1745 61,981 0,9990 0,9995 0,35555 0,3725 1,9706 1,3609 10,8867 4,2449

    2 2,56962,1700 61,9855 0,9990 0,9995 0,356 0,3722 1,9512 1,3718 10,8867 4,5954

    1

    90

    3,82962,1700 61,981 0,9990 0,9995 0,356 0,3725 1,9512 1,3609 16,2263 7,2302

    2 3,82962,1700 61,981 0,9990 0,9995 0,356 0,3725 1,9512 1,3609 16,2263 7,2302

    25

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    26/148

    1

    120

    5,08962,1700 61,9855 0,9990 0,9995 0,356 0,3722 1,9512 1,3718 21,5658 9,1032

    2 5,08962,1655 61,99 0,9990 0,9994 0,35645 0,3718 1,9318 1,3827 21,5658 9,7278

    2.6.8. Hasil perhitungan G, NRe, NPr, NNu, dan JH pada air dingin melaluishelldan air panas melalui tube secara counter-current.

    RunWaktu

    (detik)

    v(ft3/jam) G (lbm/jam.ft3) NRe NPr NNu

    JH

    Shell Tube Shell Tube Shell Tube Shell Tube Shell Tube

    1

    30

    5,5472 1,9633 1708,8744 23361,7967 244,8315 1557,4531 1,5552 1,0052 402,9217 9,6837 347,7707

    2 5,5472 1,8541 1708,8744 22064,3164 244,8315 1470,9544 1,5552 1,0061 402,9217 9,2540 347,7707

    1

    60

    10,8867 4,2449 3353,5375 50516,1556 480,4634 3367,7437 1,5532 1,0061 789,7027 17,9523 681,8979

    2 10,8867 4,5954 3353,2948 54691,2099 480,4286 3646,0807 1,5513 1,0071 788,6474 19,1358 681,2738

    1

    90

    16,2263 7,2302 4997,9626 86042,3112 716,0612 5736,1541 1,5513 1,0061 1175,4500 27,4881 1015,4136

    2 16,2263 7,2302 193687,4438 86042,3112 27749,7206 5736,1541 1,5513 1,0061 45552,5417 27,4881 39350,6073

    26

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    27/148

    1

    120

    21,5658 9,1032 257423,7142 108339,2632 36881,2557 7222,6175 1,5513 1,0071 60542,4092 33,0629 52299,6189

    2 21,5658 9,7278 257405,0813 115781,2918 36878,5862 7718,7528 1,5493 1,0080 60461,6008 34,8788 52251,8102

    2.6.9. Hasil perhitungan ho, hi, hio, Uc, Ud, dan Rd pada air dingin melaluishelldan air panas melalui tube secara counter-current.

    RunWaktu

    (detik)

    v(ft3/jam)ho

    (Btu/h.ft2.oF)

    hi

    (Btu/h.ft2.oF)

    hio

    (Btu/h.ft2.oF)

    Uc

    (Btu/h.ft2.oF)

    Ud

    (Btu/h.ft2.oF)

    Rd

    (h.ft2.oF/Btu)Shell Tube

    130

    5,5472 1,9633 2768,7279 144,4349 96,2900 93,0538 7,73730,1185

    25,5472 1,8541 2768,7279 137,8915 91,9276 88,9735 7,9543

    0,1145

    160

    10,8867 4,2449 5415,6704 267,5034 178,3356 172,6503 18,57580,0480

    210,8867 4,5954 5397,4126 284,8633 189,9089 183,4540 22,3151

    0,0394

    1 90

    16,2263 7,2302 8044,6450 409,5950 273,0634 264,0989 32,2931

    0,0272

    216,2263 7,2302 311756,3788 409,5950 273,0634 272,8244 32,2931

    0,0273

    1120

    21,5658 9,1032 414345,3152 492,1882 328,1255 327,8658 44,20460,0196

    221,5658 9,7278 412934,7740 518,7169 345,8113 345,5219 52,4181

    0,0162

    27

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    28/148

    2.6.10. Hasil perhitungan rata-rata NNu, hi, Ud, dan Rd secara counter-current.

    RunWaktu

    (detik)

    NNu Rata-rata NNuhi

    (Btu/h.ft2.oF)

    Rata-rata hi

    (Btu/h.ft2.oF)

    Ud

    (Btu/h.ft2.oF)

    Rata-rata Ud

    (Btu/h.ft2.oF)

    Rd

    (h.ft2.oF/Btu)

    Rata-rata Rd

    (h.ft2.oF/Btu)Shell Tube Shell Tube

    1

    30

    402,922 9,6837

    402,9217 9,4689

    144,4349

    141,1632

    7,7373

    7,8458

    0,1185

    0,1165

    2 402,922 9,2540 137,8915 7,9543 0,1145

    1

    60

    789,703 17,9523

    789,1751 18,5440

    267,5034

    276,1833

    18,5758

    20,4454

    0,0480

    0,0437

    2 788,647 19,1358 284,8633 22,3151 0,0394

    1

    90

    1175,45 27,4881

    23363,9958 27,4881

    409,5950

    409,5950

    32,2931

    32,2931

    0,0272

    0,0272

    2 45552,5 27,4881 409,5950 32,2931 0,0273

    1 120 60542,4 33,0629 60502,0050 33,9708 492,1882 505,4525 44,2046 48,3113 0,0196 0,0179

    28

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    29/148

    2 60461,6 34,8788 518,7169 52,4181 0,0162

    29

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    30/148

    2.7. Grafik

    Grafik 2.7.1. Grafik hubungan antara volume fluida dingin dengan waktu kalibrasi

    Grafik 2.7.2. Grafik Hubungan koefisien perpindahan panas dalam pipa (hi) dan

    bilangan Nusselt (NNu) NNu pada aliran air dingin lewat shell dan

    aliran air panas lewat tube secara co-current.

    30

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    31/148

    Grafik 2.7.3. Grafik Hubungan antara koefisien perpindahan panas dalam pipa (hi)

    dengan bilangan Nusselt (NNu) pada aliran air dingin lewatshelldan

    aliran air panas lewat tube secara counter current.

    Grafik 2.7.4. Grafik hubungan koefisien perpindahan panas (Ud) dan faktor

    kekotoran (Rd) pada aliran air dingin lewat shell dan aliran air

    panas lewat tube secara co-current.

    31

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    32/148

    Grafik 2.7.5. Grafik hubungan koefisien perpindahan panas (Ud) dan faktor

    kekotoran (Rd) pada aliran air dingin lewat shell dan aliran air

    panas lewat tube secara counter current.

    32

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    33/148

    BAB III

    PEMBAHASAN

    1. Hubungan antara NNu dengan hi

    Hubungan antara bilangan Nusselt (NNu) dengan koefisien perpindahan

    panas individual dalam tube (hi) secara teori adalah berbanding lurus. Hal ini

    sesuai dengan rumus :

    =

    i

    Nui

    d

    kNh

    [2]

    Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, hasil yang didapatkan sesuai

    dengan teori di atas, seperti yang terlihat pada grafik 2.7.2, dan grafik 2.7.3,

    dimana semakin besar harga NNu maka semakin besar pula harga h i, baik

    untuk fluida dingin yang melalui shell dan aliran fliuda panas yang melalui

    tube secara co-currentmaupun secara counter-current.

    2. Hubungan antara Ud dengan Rd

    Hubungan antara koefisien pepindahan panas total (Ud) dengan faktorkekotoran (Rd) secara teori adalah berbanding terbalik. Hal ini sesuai dengan

    rumus :

    dc

    dc

    dUU

    UUR

    = [3]

    Berdasarkan pada percobaan yang telah dilakukan, hasil yang didapatkan

    sesuai dengan teori diatas, yaitu terlihat pada grafik 2.7.4 secara co-current

    dan grafik 2.7.5 secara counter current, dimana semakin besar harga Ud maka

    semakin kecil harga Rd.

    3. Faktor Kekotoran dariHeat Exchanger

    Rd ketetapan untuk air adalah 0,001 Btu/h.ft2.oF

    Dari percobaan co-currentdidapatkan data sebagai berikut :

    Rd hitung pada 30 detik sebesar : 0,2623 hour.ft2.oF/Btu

    Rd hitung pada 60 detik sebesar : 0,0862 hour.ft2.oF/Btu

    Rd hitung pada 90 detik sebesar : 0,0453 hour.ft2.oF/Btu

    Rd hitung pada 120 detik sebesar : 0,0310 hour.ft2.oF/Btu

    33

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    34/148

    Dari percobaan counter currentdidapatkan data sebagai berikut :

    Rd hitung pada 30 detik sebesar : 0,1165 hour.ft2.oF/Btu

    Rd hitung pada 60 detik sebesar : 0,0437 hour.ft2.oF/Btu

    Rd hitung pada 90 detik sebesar : 0,0272 hour.ft2.oF/Btu

    Rd hitung pada 120 detik sebesar : 0,0179 hour.ft2.oF/Btu

    Berdasarkan teori harga Rd hitung harus sama dengan Rd ketetapan yang

    besarnya adalah 0,001 Btu/h.ft2.oF. Dari percobaan co-current, didapatkan

    hasil yang tidak sesuai dengan teori, yaitu harga Rd hitung lebih besar

    daripada Rd ketetapan, sehingga rancangan tidak dapat diterima karena Rd

    hitung lebih besar daripada Rd ketetapan.

    Sedangkan dari percobaan counter-current, didapatkan hasil yang tidak

    sesuai dengan teori, yaitu harga Rd hitung lebih besar daripada Rd ketetapan

    sehingga rancangan tidak dapat diterima.

    Hal ini disebabkan karena :

    - Perpindahan panas yang kurang sempurna karena tangki yang digunakan

    memiliki tingkat korosi yang cukup tinggi.

    - Isolasi panas yang kurang sempurna pada shell.

    BAB IV

    34

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    35/148

    KESIMPULAN DAN SARAN

    4.1. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan

    sebagai berikut :

    1. Hubungan antara koefisien perpindahan panas individual dalam tube (hi)

    dengan bilangan Nusselt (NNu) adalah berbanding lurus, yaitu semakin besar

    bilangan Nusselt (NNu) maka koefisien perpindahan panas individual dalam

    tube (hi) semakin besar pula.

    2. Hubungan antara koefisien pepindahan panas total (Ud) dengan faktor

    kekotoran (Rd) adalah berbanding terbalik, yaitu semakin besar koefisien

    pepindahan panas total (Ud) maka faktor kekotoran (Rd) semakin kecil.

    4.2. Saran

    1. Heater pada alat Heat Exchanger Shell and Tube sebaiknya dilakukan

    pengecekkan secara berkala, karena dapat menimbulkan konsleting

    (menyetrum) sehingga perlu dipikirkan tentang keselamatan praktikan dalampraktikum.

    2. Sebaiknya isolasi pada alat harus sempurna, karena dapat berpengaruh pada

    perpindahan panas yang terjadi.

    3. Memperbaiki dan membersihkan alat Heat Exchanger secara berkala, karena

    efisiensi kerja alat akan mempengaruhi aktivitas, dan daya kerja alat yang

    kurang maksimal. Fouling factor atau faktor kekotoran pada permukaan

    tabung akan berpengaruh pada perpindahan panas yang tidak selalu bersih

    sehingga menyebabkan laju alir panas menjadi terhambat atau tidak merata.

    APPENDIKS

    35

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    36/148

    A. Menentukan volume fluida dingin pada percobaan dengan waktu yang

    ditentukan.

    Data kalibrasi yang didapat :

    Waktu (detik) Volume (L) Vrata rata (L)

    30

    1,3

    1,26671,3

    1,2

    60

    2,5

    2,52,5

    2,5

    90

    3,7

    3,76673,83,8

    120

    5,1

    5,13335,3

    5

    Grafik kalibrasi antara volume fluida dingin dan waktu kalibrasi :

    36

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    37/148

    Sehingga didapatkan persamaan sebagai berikut :

    y = a + bx

    = 0,049 + 0,042x

    Contoh perhitungan pada t = 30 detik :

    y = 0,049 + 0,042 (30)

    = 1,309

    Kemudian dari persamaan di atas akan didapatkan volume fluida dingin pada

    waktu 30; 60; 90; dan 120 detik, sebagai berikut :

    Waktu (detik) Volume (L)

    30

    60

    90

    120

    1,309

    2,569

    3,829

    5,089

    B. Aliran air dingin melalui shell dan air panas melalui tube pada waktu 30

    detik untuk aliran co-current.

    37

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    38/148

    t1

    T1 T2

    t2

    1. Menentukan Temperatur Rata-rata

    oF = 1,8 (oC) + 32

    (Geankoplis, pers. 1.3-1, hal : 5)

    Untuk Air Dingin :

    t1 = 26oC = (1,8 26) + 32 = 78,8 oF

    t2 = 28oC = (1,8 28) + 32 = 82,4 oF

    trata-rata =2

    tt21

    +

    =2

    F82,4)8,8(7 o+= 80,6oF

    Pada suhu 80,6

    o

    F didapatkan data-data dari Appendiks A.2-11 Geankoplishal : 862, sebagai berikut :

    c = 62,1970 lbm/ft3

    Cpc = 0,9990 Btu/lbm.oF

    kc = 0,3533 Btu/jam.ft.oF

    c = 0,5744.10-3 lbm/s.ft

    jam

    s3600

    = 2,0678 lbm/jam.ft

    Untuk Air Panas :

    T1 = 60oC = (1,8 60) + 32 = 140 oF

    T2 = 43oC = (1,8 43) + 32 = 109,4 oF

    Trata-rata =2

    TT21

    +

    38

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    39/148

    =2

    F)4,091(140 o+= 124,7 oF

    Pada suhu 124,7 oF didapatkan data-data dari Appendiks A.2-11

    Geankoplis hal : 862, sebagai berikut :

    h = 61,7048 lbm/ft3

    Cph = 0,9995 Btu/lbm.oF

    kh = 0,3729 Btu/jam.ft.oF

    h = 0,3750.10-3 lbm/s.ft

    jam

    s3600

    = 1,3500 lbm/jam.ft

    2. Menghitung Laju Alir ( )

    Untuk Air Dingin ( )c :

    Volume air pendingin = 1,309 L L28,317

    ft1 3

    = 0,04623 ft3

    Waktu = 30 detik detik3600

    jam1

    = 8,333310-3 jam

    c =t

    V

    (Donald Q. Kern, hal : 31)

    cjam108,3333

    ft0,046233

    3

    =

    c = 5,5472 ft3/jam

    Untuk Air Panas ( h ) :

    h =)T(TCp

    )t(tCp

    21hh

    12ccc

    (Donald Q. Kern, hal : 43)

    h =

    F109,4)-04(1FBtu/lbm.9985,0lbm/ft61,7048

    F78,8)-(82,4FBtu/lbm.0,999lbm/ft197,26/jamft5,5476oo3

    oo33

    h = 0,6575 ft3/jam

    39

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    40/148

    3. Menghitung TLMTD

    Untuk aliran co-current:

    TLMTD =

    1

    2

    12

    t

    tln

    t-t

    =

    )t(T

    )t(Tln

    )t(T)t(T

    22

    11

    2211

    (Donald Q. Kern, pers. 5.15, hal : 90)

    dimana :

    T1 = 60oC = (1,8 60) + 32 = 140 oF

    T2 = 43oC = (1,8 43) + 32 = 109,4 oF

    t1 = 26oC = (1,8 26) + 32 = 78,8 oF

    t2 = 28oC = (1,8 28) + 32 = 82,4 oF

    Sehingga :

    TLMTD =

    )4,82(109,4

    )8,78(140ln

    )4,82(109,4)8,78(140

    = 41,7934 oF

    Mencari Ft dengan rumus :

    R =12

    21

    tt

    TT

    S =11

    12

    tT

    tt

    (Donald Q. Kern, pers. 5.14, hal : 149)

    R =8,784,82

    109,4140

    = 8,5

    S =8,781408,784,82

    = 0,0588

    Maka diperoleh : Ft = 0,99

    (Donald Q. Kern, gambar 18, hal : 828)

    Tm = TLMTD Ft

    (Donald Q. Kern, pers. 7.42, hal : 149)

    = 41,7934 oF 0,99

    = 41,3755 oF

    40

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    41/148

    4. Menghitung Suhu Caloric (Tc dan tc)

    Tc =2

    TT21

    +

    =2

    F)4,091(140 o+

    = 124,7 oF

    tc =2

    tt 21 +

    =

    2

    F82,4)88,7( o+

    = 80,6 oF

    5. Evaluasi Perpindahan Panas

    Shell and Tube

    Type 1-2

    L = 120 cm = 3,937 ft

    Bagian Shell (Air Dingin) Bagian Tube (Air Panas)

    IDs = 8,7 in = 0,725 ft

    c = 0,8 in

    PT = 1,25 in

    de = 0,95 in = 0,0792 ft

    n = 1

    5

    3B = IDs = 6,0 8,7 in = 5,22 in

    N + 1 = B

    12L

    (Donald Q. Kern, pers. 7.43, hal. 131)

    =22,5

    129370,3 = 9

    di = 0,3 in =0,025 ft

    do = 0,45 in = 0,0375 ft

    a = 0,0625 in

    a = 0,1309 ft2/ft

    n = 2

    Nt = 24

    Flow Area

    as =T

    ' P144n

    Bc'IDs

    (Donald Q. Kern, pers. 7.1, hal. 138)

    Flow Area

    at =144n

    'aNt'

    (Donald Q. Kern, pers. 7.48, hal. 150)

    41

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    42/148

    as =25,11441

    22,58,07,8

    as = 0,2018 ft2

    Gs =s

    cc

    s a

    a

    M =

    (Donald Q. Kern, pers. 7.2, hal. 138)

    Gs =0,2018

    62,1975,5472

    Gs = 1709,3691 lbm/jam.ft2

    Bilangan Reynold (Nre)

    NRes =c

    es

    dG

    (Donald Q. Kern, hal. 150)

    NRes =0,5744

    0,07921709,3691

    NRes = 235,6930

    Menghitung NNut

    NPrs =c

    cc

    k

    Cp

    (Geankoplis, pers. 4.5.6, hal. 238)

    NPrs =0,3527

    5744,00,9990

    NPrs = 1,6242

    NNus = 1,86

    31

    PrReL

    DNN

    0,14

    w

    b

    (Geankoplis, pers. 4.5.4, hal. 238)

    NNus =1,86 31

    3,9370

    0,7251,6242235,6930

    NNus = 405,0917

    Mencari JH

    JH =( ) 3

    1

    Prs

    Nus

    N

    N

    (Donald Q. Kern, hal. 150)

    at =1442

    0625,024

    at = 0,0052

    Gt =t

    hh

    t a

    a

    M =

    (Donald Q. Kern, pers. 7.2, hal. 138)

    Gt =0052,0

    7048,610,6575

    Gt = 7789,5199 lbm/jam.ft2

    Bilangan Reynold (Nre)

    NRet =h

    it

    dG

    (Donald Q. Kern, hal. 150)

    NRet = 3500,1

    0,0257789,5199

    NRet = 144,2473

    Mencari JH

    JH tidak perlu dicari karena

    fluidanya air

    Menghitung NNut

    NPrt =h

    hh

    k

    Cp

    (Geankoplis, pers. 4.5.6, hal. 238)

    NPrt =3729,0

    3500,19995,0

    NPrt = 3,6187

    NNut= 0,027 NRe0,8 NPr

    1/3

    0,14

    w

    b

    (Geankoplis, pers. 4.5.8, hal. 239)

    42

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    43/148

    JH =

    ( )31

    62695,1

    405,8905

    JH = 344,6206

    Menghitung ho

    ho = JH

    31

    c

    ccpc

    k

    C

    de

    k

    0,14

    W

    (Donald Q. Kern, hal. 112)

    ho = 344,6206 31

    3533,0

    5744,0999,0

    0792,0

    3533,0

    ho = 2769,5294 Btu/jam.ft2.oF

    NNut= 0,027 144,24730,8

    3,6187 1/3

    NNut = 2,2123

    Menghitung hi & hio

    hi = NNut i

    h

    d

    k

    (Geankoplis, pers. 4.5.8, hal. 239)

    hi = 2,2123 025,0

    3729,0

    hi = 32,9962 Btu/jam.ft2.oF

    hio = hi o

    i

    d

    d

    (Donald Q. Kern, pers. 6.5, hal. 105)

    hio = 32,99620375,0

    025,0

    hio = 21,9975 Btu/jam.ft2.oF

    6. Menghitung Koefisien Perpindahan Panas Menyeluruha. Menghitung Uc

    Uc =oio

    oio

    hh

    hh

    +

    (Donald Q. Kern, pers. 6.7, hal : 106)

    Uc =F.Btu/jam.ft5294,2769F.Btu/jam.ft21,9975

    F.Btu/jam.ft5294,2769F.Btu/jam.ft21,9975o2o2

    o2o2

    +

    Uc = 21,8241 Btu/jam.ft2.oF

    b. Menghitung Ud

    Ud =LMTDo TA

    Q

    (Donald Q. Kern, pers. 6.11, hal : 107)

    Dimana :

    Ao = a L Nt

    (Donald Q. Kern, hal : 150)

    43

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    44/148

    Ao = 0,1309 ft2/ft 3,9370 ft 24

    = 12,3685 ft2

    Ud =mo

    hhh.

    TA

    TCp

    (Donald Q.Kern, pers. 6.11, hal : 107)

    Ud =

    F41,3755ft12,3685

    F109,4)-041(lbm/ft7048,16F.Btu/jam.ft9995,0/jamft0,6575o2

    o3o3

    Ud = 2,4247 Btu/jam.ft2.oF

    c. Menghitung Faktor Kekotoran (Rd)

    Rd =dc

    dc

    UU

    UU

    (Donald Q. Kern, pers. 6.13, hal : 108)

    Rd =F.Btu/jam.ft4247,2F.Btu/jam.ft8241,21

    F.Btu/jam.ft4247,2F.Btu/jam.ft8241,21o2o2

    o2o2

    Rd = 0,3666 jam.ft2.oF/Btu

    C. Aliran air dingin melalui shell dan air panas melalui tube pada volume

    4,56 L pada aliran counter-current.

    t2

    T1 T2

    t1

    1. Menentukan Temperatur Rata-rata

    Untuk Air Dingin :

    t1 = 26oC = (1,8 26) + 32 = 78,8 oF

    t2 = 32oC = (1,8 32) + 32 = 89,6 oF

    trata-rata =2

    tt21

    +

    =

    2

    F89,6)(78,8 o+= 84,2 oF

    44

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    45/148

    Pada suhu 84,2 oF didapatkan data-data dari Appendiks A.2-11 Geankoplis

    hal : 862, sebagai berikut :

    c = 62,1790 lbm/ft3

    Cpc = 0,9990 Btu/lbm.oF

    kc = 0,3551 Btu/jam.ft.oF

    c = 0,5528.10-3 lbm/s.ft

    jam

    s3600

    = 1,9901 lbm/jam.ft

    Untuk Air Panas :

    T1 = 60 oC = (1,8 60) + 32 = 140 oF

    T2 = 43oC = (1,8 43) + 32 = 109,4 oF

    Trata-rata =2

    TT21

    +

    =2

    F109,4)(140 o+= 124,7 oF

    Pada suhu 124,7 oF didapatkan data-data dari Appendiks A.2-11

    Geankoplis hal : 862, sebagai berikut :

    h = 61,9765 lbm/ft3

    Cph = 0,9995 Btu/lbm.0F

    kh = 0,3729 Btu/jam.ft.0F

    h = 0,3750.10-3 lbm/s.ft

    jam

    s3600

    = 1,3500 lbm/jam.ft

    2. Menghitung Laju Alir ( )

    Untuk Air Dingin ( )c

    Volume air pendingin = 1,309 L L28,317

    ft1 3

    = 0,0462 ft3

    Waktu = 30 detik detik3600

    jam1

    = 8,333310

    -3

    jam

    45

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    46/148

    c =t

    V

    (Geankoplis, hal : 899)

    cjam108,3333

    ft0,04623

    3

    =

    c = 5,5440 ft3/jam

    Untuk Air Panas ( )h

    h = )T(TCp

    )t(tCp

    21hh

    12ccc

    (Donald Q. Kern, hal : 43)

    h =

    F109,4)(140FBtu/lbm.9995,0lbm/ft9765,16

    F78,8)-(89,6FBtu/lbm.9990,0lbm/ft1790,62/jamft5,5440oo3

    oo33

    h = 1,9633 ft3/jam

    3. Menghitung TLMTD

    Untukcounter current:

    TLMTD =

    )t(T

    )t(Tln

    )t(T)t(T

    12

    21

    1221

    (Donald Q. Kern, pers. 5.14, hal : 89)

    dimana :

    T1 = 60oC = (1,8 60) + 32 = 140 oF

    T2 = 43oC = (1,8 43) + 32 = 109,4 oF

    t1 = 26oC = (1,8 26) + 32 = 78,8 oF

    t2 = 32oC = (1,8 32) + 32 = 89,6 oF

    Sehingga,

    46

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    47/148

    TLMTD =

    78,8)-09,41(

    89,6)-401(

    ln

    )8,78(109,4)6,89(140 = 39,6801 oF

    Mencari Ft dengan rumus :

    R =12

    21

    tt

    TT

    S =11

    12

    tT

    tt

    (Donald Q. Kern, pers. 5.14, hal : 149)

    R =8,786,894,109140

    = 2,8333

    S =8,78140

    8,786,89

    = 0,1765

    Maka diperoleh : Ft = 0,98

    (Donald Q. Kern, gambar 18, hal : 828)

    Tm = TLMTD Ft(Donald Q. Kern, pers. 7.42, hal : 149)

    = 39,6801 oF 0,98 = 38,8865 oF

    4. Menghitung Suhu Caloric (Tc dan tc)

    Tc =2

    TT 21 +

    =2

    F109,4)(140 o+

    = 124,7 oF

    tc =2

    tt 21 +

    =2

    F89,6)8,78( o+

    = 84,2 oF

    5. Evaluasi Perpindahan Panas

    Shell and Tube

    47

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    48/148

    Type 1-2

    L = 120 cm = 3,9370 ft

    Bagian Shell (Air Dingin) Bagian Tube (Air Panas)

    IDs = 8,7 in

    c = 0,8 in

    PT = 1,25 in

    de = 0,95 in

    (Donald Q. Kern, gambar 28, hal : 838)

    n = 1

    B =5

    3 IDs = 0,6 8,7 in = 5,22 in

    N + 1 =B

    12L

    (Donald Q. Kern, pers. 7.43, hal : 147)

    =22,5

    129370,3 = 9

    di = 0,3 in =0,025 ft

    do = 0,45 in = 0,0375 ft

    a = 0,0625 in

    a = 0,1309 ft2/ft

    (Donald Q. Kern, tabel 10, hal : 843)

    n = 2Nt = 24

    Menghitung Flow Area

    As =T

    ' P144n

    Bc'IDs

    (Donald Q. Kern, pers. 7.1, hal : 138)

    As = 25,11441

    22,58,07,8

    As = 0,20184 ft2

    Gs =s

    cc

    s A

    A

    M =

    (Donald Q. Kern, pers. 7.2, hal : 138)

    Gs = 0,20184

    62,17905,5440

    Gs = 1708,8744 lbm/jam.ft2

    Menghitung Bilangan Reynold (NRe)

    NRes =c

    es

    dG

    Menghitung Flow Area

    At =144n

    'aNt'

    (Donald Q. Kern, pers. 7.48, hal : 150)

    At =1442

    0625,024

    At = 0,005208333 ft2

    Gt =t

    hh

    t A

    A

    M

    =

    (Donald Q. Kern, pers. 7.2, hal : 138)

    Gt = 00521,0

    9765,619633,1

    Gt = 23361,7967 lbm/jam.ft2

    Menghitung Bilangan

    Reynold (NRe)

    48

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    49/148

    (Donald Q. Kern, tabel 3.2, hal : 150)

    NRes = 5528,0

    0,07921708,8744

    NRes = 244,8315

    Menghitung Bilangan

    Prandtl (NPr)

    NPrs =c

    cc

    k

    Cp

    (Geankoplis, pers. 4.5.6, hal : 238)

    NPrs = 0,3551

    5538,00,9990

    NPrs = 1,5552

    Menghitung Bilangan Nusselt (NNu)

    NNus = 1,86 3

    1

    PrReL

    DNN

    0,14

    w

    b

    (Geankoplis, pers. 4.5.4, hal : 238)

    NNus=1,86

    31

    9373

    72505552,18315,2544

    ,

    ,

    NNus = 402,9217

    Menghitung JH (NNu)

    JH =( )

    14,0

    31

    Prs

    Nus

    w

    N

    N

    (Donald Q. Kern, hal : 50)

    JH =( ) 3

    15552,1

    9217,402

    JH = 347,7707

    NRet =h

    it

    dG

    (Donald Q. Kern, tabel 3.2, hal : 150)

    NRet = 3750,0

    0,0257967,23361

    NRet = 1557,4531

    Menghitung Bilangan

    Prandtl (NPr)

    NPrt =h

    hh

    k

    Cp

    (Geankoplis, pers. 4.5.6, hal : 238)

    NPrt =3729,0

    3750,09995,0

    NPrt = 1,0052

    Menghitung Bilangan Nusselt (NNu)

    NNut= 0,027 NRe0,8

    NPr1/3

    0,14

    w

    b

    (Geankoplis, pers. 4.5.8, hal : 239)

    NNut = 0,027 1557,45310,8 1,00521/3

    NNut = 9,6837

    Menghitung JH

    JH tidak perlu dicari karena fluidanya

    air

    Menghitung hi & hio

    49

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    50/148

    Menghitung ho

    ho =

    0,14

    w

    3

    1

    c

    ccpc

    k

    C

    de

    kJH

    (Donald Q. Kern, pers. 6.15b, hal : 112)

    ho = 347,7707

    31

    3551,0

    5528,09990,0

    0792,0

    3551,0

    ho = 2768,7279 Btu/jam.ft2.oF

    hi = NNut i

    h

    d

    k

    (Geankoplis, pers. 4.5.8, hal : 239)

    hi = 9,6837 025,0

    3729,0

    hi = 144,4349 Btu/jam.ft2.oF

    hio = hi o

    i

    d

    d

    (Donald Q. Kern, pers. 6.5, hal : 105)

    hio = 144,4349 0375,0 025,0

    hio = 96,2900 Btu/jam.ft2.oF

    6. Menghitung Koefisien Perpindahan Panas Menyeluruh

    a. Menghitung Uc

    Uc =oio

    oio

    hh

    hh

    +

    (Donald Q. Kern, pers. 6.7, hal : 106)

    Uc =F.Btu/jam.ft7279,2768F.Btu/jam.ft2900,96

    F.Btu/jam.ft7279,2768F.Btu/jam.ft2900,96o2o2

    o2o2

    +

    Uc = 93,0538 Btu/jam.ft2.oF

    b. Menghitung Ud

    Ud =LMTDo TA

    Q

    (Donald Q. Kern, pers. 6.11, hal : 107)

    Dimana :

    Ao = a L Nt

    (Donald Q. Kern, hal : 150)

    Ao = 0,1309 ft2/ft 3,9370 ft 24

    = 12,3685 ft2

    50

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    51/148

    Ud =TA

    TCp

    o

    hhh

    (Donald Q. Kern, pers. 6.11, hal : 107)

    Ud =

    F8865,38ft12,3685

    F109,4)-140(lbm/ft9765,61F.Btu/jam.ft9995,0/jamft1,9633o2

    o3o3

    Ud = 7,7373 Btu/jam.ft2.oF

    c. Menghitung Faktor Kekotoran (Rd)

    Rd =dc

    dc

    UU

    UU

    (Donald Q. Kern, pers. 6.13, hal : 108)

    Rd =F.Btu/jam.ft7373,7F.Btu/jam.ft0538,93

    F.Btu/jam.ft7373,7F.Btu/jam.ft0538,93o2o2

    o2o2

    Rd = 0,1185 jam.ft2.oF/Btu

    DAFTAR PUSTAKA

    [1] Geankoplis, Christie J. 1993. Transport Processes and Unit Operations.

    University of Minnesota: New Delhi.

    [2] Handojo, Lienda. 1995. Teknologi Kimia Bagian 2. PT Pradnya Paramita:

    Jakarta.

    [3] Kern, Donald Q.1950.Process Heat Transfer. Mc Graw Hill Book Company :

    New York.

    51

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    52/148

    [4] Mc Cabe, Warren L, dkk. 1999. Operasi Teknik Kimia Jilid 1. Erlangga:

    Jakarta.

    [5] Prijono, Arko. 1997. Prinsip _Prinsip Perpindahan Panas Edisi Ketiga.

    Erlangga : Jakarta.

    [6] http://gambar+heat+exchanger+tipe+shell+and+tube.com

    [7] http://gambar+heat+exchanger+tipe+double+pipe.com

    DAFTAR NOTASI

    A = luas perpindahan panas (ft2)

    a = luas aliran (ft2)

    a = luas permukaan pemanas (ft2/ft)

    B = baffle spacing (in)

    Cpc = kapasitas panas air dingin (Btu/jam.0F)

    Cph = kapasitas panas air panas (Btu/jam.0

    F)

    52

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    53/148

    c = jarak antar pipa (in)

    de = diameter shell (ft)

    di = diameter dalam pipa (ft)

    do = diameter luar pipa (ft)

    Ft = facktor perbedaan temperatur

    G = kecepatan massa (lb/jam.ft2)

    hi = koefisien perpindahan panas individual dalam shell (Btu/jam.ft2.0F)

    hio = koefisien perpindahan panas dalam pipa berdasarkan diameter luar

    dari pipa (Btu/jam.ft2.0F)

    ho = koefisien perpindahan panas individual dalam tube (Btu/jam.ft2.0F)

    JH = faktor heat transfer

    kc = konduktifitas panas air dingin (Btu/jam.ft2.0F)

    kh = konduktifitas panas air panas (Btu/jam.ft2.0F)

    L = panjang alat penukar panas (ft)

    N+1 = jmlah crosses

    n = jumlah shell

    n = jumlah pipa

    NNu = bilangan Nusselt

    Nre = bilangan Reynold

    Npr = bilangan Prandtl

    PT = tube pitch (in)

    Rd = faktor kekotoran (jam.ft2.0F/Btu)

    T1 = temperatur air panas masuk (0F)

    T2 = temperatur air panas keluar (0F)

    t1 = temperatur air dingin masuk (0F)

    t2 = temperatur air dingin keluar (0F)

    Uc = koefisien perpindahan panas total dalam keadaan bersih

    (Btu/jam.ft2.0F)

    Ud = koefisien perpindahan panas total dalam keadaan kotor

    (Btu/jam.ft2.0F)

    h = laju alir air panas (ft3

    /jam)

    53

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    54/148

    c = laju alir air dingin (ft3/jam)

    TLMTD = temperatur rata-rata logaritmik (0F)

    T = perbedaan temperatur yang sebenarnya (0F)

    h = densitas air panas (lbm/ft3)

    c = densitas air dingin (lbm/ft3)

    h = viskositas air panas (lbm/jam.ft)

    c = viskositas air dingin (lbm/jam.ft)

    BAB II

    WETTED WALL COLUMN

    1.1. Tujuan Percobaan

    1. Menentukan koefisien perpindahan massa dan

    koefisien perpindahan panas pada fase gas.

    54

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    55/148

    2. Mempelajari pengaruh variabel-variabel operasi

    seperti laju alir terhadap koefisien perpindahan massa dan panas dalam

    Wetted Wall Column.

    1.2. Tinjauan Pustaka

    Koefisien perpindahan massa adalah besaran empiris yang diciptakan untuk

    memudahkan persoalan-persoalan perpindahan massa antar fase, yang akan

    dibahas disini adalah koefisien perpindahan massa dari fase gas ke fase cair

    atau sebaliknya dari sifat sifat zat untuk menekan. Bila terjadi perpindahan

    massa dari fase cair ke fase gas pada bidang selang film, gascair dalam hal ini

    adalah penguapan dari permukaan cairan ke permukaan atau aliran udara.

    Gambar1.2.1. Pengaruh koefisien perpindahan massa dari fase gas ke fase cair

    Kelembaban adalah massa uap yang dibawa oleh satu satuan massa gas

    bebas-uap konsentrasi uap airdi udara. Angka konsentrasi ini dapat diekspresikan

    dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan relatif. Alat

    untuk mengukur kelembapan disebut higrometer.

    Istilah-istilah yang berhubungan dengan proses humidifikasi antara lain :

    1. Gas jenuh (saturated gas) adalah gas dimana uap jenuh berada dalam

    keseimbangan dengan zat cair pada satuan gas. Tekanan-tekanan uap di

    dalam gas jenuh sama dengan tekanan uap zat cair pada suhu gas. Jika Hs

    adalah kelembaban jenuh, dan PA tekan uap zat cair.

    Hs = ( )ABAA

    'P1M

    'PM

    2. Kelembaban relatif (relative humidity) HR didefinisikan sebagai rasio antara

    tekanan bagian uap dan tekanan uap zat cair pada suhu gas. Untuk besaran ini

    55

    http://id.wikipedia.org/wiki/Uap_airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Udarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Higrometerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Uap_airhttp://id.wikipedia.org/wiki/Udarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Higrometer
  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    56/148

    biasanya dinyatakan atas dasar persen , sehingga kelembaban 100 % berarti gas

    jenuh, sedang kelembaban 0 % berarti gas bebas uap.

    Sesuai definisi,

    HR = 100A

    A

    'P

    P

    3. Persentase kelembaban (percentage humidity) HA adalah rasio kelembaban

    nyata (actual) terhadap kelembaban jenuh Hs pada suhu gas, juga atas dasar

    persen, atau :

    HA = 100

    ( )

    ( ) A

    AR

    AA

    AA

    S P1

    'P1

    H'P1'P

    P1P

    100H

    H

    =

    =

    4. Kalor lembab ( humid heat ) cs adalah energi kalor yang diperlukan untuk

    menaikkan suhu 1 lb atau 1 g gas, beserta segala uap yang dikandungnya,

    sebesar 1 F atau 1C, Jadi: cs = cpB + cpA H

    5. Titik embun (dew point) adalah suhu pendinginan campuran uap-gas (pada

    kelembaban tetap) agar menjadi jenuh. Titik embun fase gas jenuh sama

    dengan suhu gas itu.

    6. Volume lembab (humid volume) ialah energi kalor yang diperlukan untuk

    menaikan suhu 1 lb atau 1 gas, beserta segala uap yang dikandungnya, sebesar

    1oF atau 1oC.[3]

    Ada tiga macam metode untuk mengukur kelembaban :

    1. Me tode titik embun.

    Jika sebuah piring mengkilap yang dingin dimasukkan ke dalam gas yang

    kelembabannya tidak diketahui dan suhu piring itu berangsur-angsur

    diturunkan, piring itu akan mencapai suatu suhu dimana terjadi kondensasi

    kabut pada permukaan mengkilap itu. Pada waktu kabut itu pertama kali

    terbentuk, suhu adalah keseimbangan antara uap didalam gas dan fase zat cair.

    Karena itu, titik itu adalah titik embun. Bacaan diperiksa sambil menaikkan

    suhu piring itu dengan perlahan-lahan dan mencatat suhu dimana kabut itu

    menghilang. Kelembaban lalu dibaca dari grafik kelembaban pada suhu rata-

    rata dari suhu dimana kabut itu mulai terbentuk dan suhu dimana kabut itu

    menghilang.

    56

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    57/148

    2. Metode Psikrometrik

    Suatu cara yang lazim digunakan untuk mengukur kelembaban ialah dengan

    menentukan suhu cembul basah dan suhu cembul kering secara serentak. Dari

    kedua bacaan itu, kelembaban lalu didapatkan dengan menentukan garis

    psikrometrik dengan memotong garis jenuh pada suhu cembul basah sesuai

    dengan pengamatan, dan mengikuti garis itu sampai memotong ordinat pada

    suhu cembul kering.

    3. Metode langsung

    Kandungan uap didalam gas dapat ditentukan secara langsung dengan analisis

    dimana gas yang volumenya tertentu dilewatkan melalui suatu piranti analisis

    yang semestinya. [3]

    Yang paling penting pada proses humidity adalah laju perpindahan massa dan

    kalor antara gas dan zat cair yang tidak berada pada keseimbangan. Untuk

    perpindahan massa dalam keadaan steady state melalui lapisan stagnan suatu

    fluida, kita dapat menggunakan persamaan:

    JA = ( )db

    dcD MNv +

    Persamaan diatas digunakan dalam laju perpindahan massa. Akan tetapi,

    biasanya tidaklah demikian halnya, karena pada kebanyakan operasi perpindahan

    massa aliran turbulen diperlukan untuk meningkatkan laju perpindahan massa per

    satuan luas atau untuk membantu mendispersikan fluida yang satu di dalam fluida

    yang lain sehingga memberikan lebih banyak lagi antar muka.

    Selain itu perpindahan massa ke antar muka fluida sering bersifat taksteady

    dengan gradien konsentrasi yang selalu berubah dan demikian pula lajuperpindahan massanya. Walaupun terdapat perbedaan demikian, kebanyakan hal

    dikerjakan dengan menggunakan persamaan sejenis juga, yang menggunakan

    koefisien perpindahan massa (mass transfer coefficient) k. Koefisien ini

    didefinisikan sebagai laju perpindahan massa per satuan luas per satuan beda

    konsentrasi dan biasanya didasarkan atas aliran dalam mol. Konsentrasi dapat

    dinyatakan dalam mol per volume atau fraksi mol, dengan subskrip c

    57

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    58/148

    menujukkan konsentrasi, dan x atau y adalah fraksi mol di dalam fase gas atau

    fase cair.

    Laju perpindahan massa dapat dinyatakan dengan koefisien perpindahan massa,

    luas dan gaya dorong fraksi mol uap.

    NA = y)A(yy)(1

    k

    L

    y i

    Sedangkan laju perpindahan kalor dapat dinyatakan dengan menggunakan

    luas, penurunan suhu, dan koefisien perpindahan kalor sebagaimana biasa atau :

    q = hy( T-Ti )A[3]

    Wetted wall coloum merupakan salah satu sistem perpindahan massa yang

    paling sederhana yaitu penguapan berbagai liquida melalui suatu lapisan tipis

    dimana liquid mengalir turun melalui dinding sebuah silinder secara

    countercurrent ke suatu aliran gas yang mengalir melalui tengah dari tabung

    silinder tersebut. Bagian perpindahan tersebut biasanya terbuat dari tabung kaca,

    dimana ukuran diameter biasanya adalah 2 inch dan panjangnya 4 feet. Cairan

    dimasukkan dari bagian atas, dimana bagian atas tersebut berbentuk lingkaran

    yang bertindak sebagai suatu penampung, sehingga zat cair mengalir di sepanjang

    bagian dinding kolom cairan dipindahkan melalui seal pada pangkal bagian yang

    tenang disediakan untuk aliran gas pada bagian akhir untuk memperkecil

    pergolakan. Ketika suatu wetted wall coloum di batasi dari kondisi lingkungan

    sehingga operasinya adalah adiabatik dan cairan dialirkan kembali ke dasar kolom

    melalui reservoir ke bagian atas kolom, maka operasi ini disebut kelembaban

    adiabatik.

    58

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    59/148

    Gambar 1.2.2 Cross sectional dari tipe wetted wall coloumn [2]

    Pada dasarnya susunan WWC terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:

    a. Kolom perpindahan panas

    b. Sistem air dan pengaturan fase gas

    c. Sistem air dan pengaturan fase cair

    Rumus-rumus yang digunakan dalam perhitungan adalah:

    1. Menghitung laju alir rata-rata pada kalibrasi bukaan valve untuk air.

    rataratat

    VQ

    =

    Dimana: Q : Laju alir volumetrik (mL/det)

    V : Volume (mL)

    t : Waktu (detik)

    2. Trata-rata3

    ttt 321 ++=

    Dimana: T: waktu (detik)

    3. Menghitung laju alir rata-rata pada kalibrasi tekanan udara.

    59

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    60/148

    Hrata-rata3

    HHH 321 ++=

    v =ratarata

    ratarata

    t

    H

    Dimana:

    H : tinggi manometer (cm)

    v : laju alir rata-rata (cm/detik)

    t : waktu alir (detik)

    4. Menghitung laju alir volumetrik udara (Q)

    A = keliling kolom tinggi kolomQ = v x A

    Dimana:

    A : luas permukaan kolom (cm2)

    v : laju alir (cm/detik)

    Q : laju alir volumetrik (cm3/detik)

    5. Menghitung fraksi mol uap air pada bagian bawah kolom (1A

    Y )

    1AY =

    A1B

    A1

    /MH1/M

    /MH

    +

    Dimana:

    1AY : fraksi mol uap air pada bagian bawah kolom

    H1 : Humidity (kJ/kg)

    MA : BM air (gr/mol)

    MB : BM udara (gr/mol)

    6. Menghitung fraksi mol uap air interface bagian bawah kolom(11A

    Y )

    11AY =

    udara

    1

    P

    P

    60

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    61/148

    Dimana:

    YA11

    : fraksi mol uap air interface bagian bawah kolom(YA11

    )

    P1

    : tekanan uap (mmHg)

    Pudara

    : tekanan udara (mmHg)

    7. Menghitung massa jenis udara

    udara =1Td.R

    BM.P

    Dimana:

    udara

    : densitas udara (gr/cm

    3

    )

    P : tekanan udara (atm)

    BM : massa jenis udara (gr/mol)

    R : konstanta (cm

    3

    .atm/gmol.K)

    Td1

    : temperatur kolom bawah (K)

    8. Menghitung laju alir mol uap air

    udara

    Au

    BM

    )Y(1Qv 1

    =

    Dimana: vu : laju alir mol uap air (mol/detik)

    Q : laju alir volumetrik (cm3/detik)

    : densitas udara (gr/cm3)

    YA1 : fraksi mol uap air pada bagian bawah kolom

    9. Menghitung koefisien perpindahan massa (ky)

    61

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    62/148

    ky =

    LMAA

    A

    )Y(Y

    N

    1

    Dimana:

    ky

    : koefisien perpindahan massa (mol/detik)

    NA

    : fluks massa (mol/detik)

    (YA1

    YA

    )LM

    : fraksi mol uap air

    10. Menghitung koefisien perpindahan massa dalam fase gas (kG)

    kG = ( )Audara

    yY1

    P

    k LM

    Dimana:

    kG : koefisien perpindahan massa dalam fase gas (gmol/det.cm2.atm)

    ky : koefisien perpindahan massa (mol/detik)

    Pudara : tekanan udara (atm)

    11. Menghitung koefisien perpindahan panas (hy)

    hy =

    LM

    '

    W

    '

    d

    WywUdara

    )T(T

    )H.(H.k.BM

    Dimana: hy : koefisien perpindahan panas (kJ/detoC)

    ky : koefisien perpindahan massa (mol/detik)BMudara : massa jenis udara (gr/mol)

    H : humidity

    Hw : humidity air

    w : panas latent pada wet bulb temperature

    (kj/kg)

    62

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    63/148

    BAB II

    PERCOBAAN

    2.1. Variabel Percobaan

    a. Tekanan sebagai variabel tetap

    - Variabel tetap

    Tekanan udara : 1; 1,25; 1,5; 1,75; 2 kg/cm2

    Suhu heater : 50oC

    - Variabel berubah

    Bukaan valve : 1; 1,5 ; 2 ; 2,5 ; 3 putaran.

    b. Bukaan valve sebagai variabel tetap

    - Variabel tetap

    Bukaan valve : 1; 1,5 ; 2 ; 2,5 ; 3 putaran

    Suhu heater : 50oC

    - Variabel berubah

    Tekanan udara : 1; 1,25; 1,5; 1,75; 2 kg/cm2.

    2.2. Alat dan Bahan

    A. Alat-alat yang digunakan :

    63

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    64/148

    - Wetted Wall column instrument

    - kompresor

    - termometer

    - beakerglass

    - stopwatch

    - heater.

    B. Bahan-bahan yang digunakan :

    - udara

    - air.

    2.3. Prosedur Percobaan

    1. Kalibrasi bukaan valve air

    Menyalakan pompa untuk mengisi tangki overflow kemudian mengatur

    bukaan valve sesuai run, yaitu 1; 1,5; 2; 2,5; 3 putaran

    Mengalirkan air dari tangki overflow kemudian setelah aliran yang keluar

    konstan, menampung air tersebut hingga volumenya 250 mL dalam

    beakerglass. Mencatat waktu yang dibutuhkan untuk mengisi air hingga

    250 mL

    Melakukan 3 kali kalibrasi pada setiap bukaan valve.

    2. Kalibrasi tekanan udara

    Menyalakan kompresor sampai mencapai tekanan yang ditentukan, yaitu

    1; 1,25; 1,5; 1,75; 2 kg/cm2

    Mematikan kompresor setelah tekanan yang ditentukan tercapai,

    kemudian membuka valve pada kompresor dan heater untuk

    mengalirkan udara kedalam kolom bersamaan dengan menyalakan

    stopwatch

    Pada saat udara mengalir, membaca beda ketinggian air raksa pada

    manometer pipa U

    64

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    65/148

    Jika tekanan sudah kembali seperti semula mematikan stopwatch,

    menutup valve pada kompresor dan heater

    Melakukan 3 kali kalibrasi pada setiap variabel tekanan.

    3. Prosedur percobaan

    A. Tekanan sebagai varibel tetap

    Memanaskan heatersampai suhu 50C

    Mengisi tangki overflow sampai overflow

    Menyalakan kompresor hingga mencapai tekanan yang ditentukan

    0,5 kg/cm2 dan mengatur bukaan valve sesuai dengan run yang

    ditentukan yaitu 1; 1,5; 2; 2,5; 3 putaran

    Mengontakkan udara dan air pada kolom dengan membuka valve untuk

    gas dan valve untuk air bersamaan dengan itu menyalakanstopwatch

    Melakukan pencatatan wet bulb temperature dan dry bulb temperature

    saat terjadi kontak antara udara dengan air untuk aliran masuk sebagai

    temperatur awal, kemudian membaca beda ketinggian air raksa pada

    manometer pipa U

    Jika tekanan telah kembali seperti semula, menutup valve kompresor,

    valve heater dan valve air secara bersamaan kemudian membaca wet

    bulb temperature dan dry bulb temperature untuk aliran keluar sebagai

    temperatur akhir. Mencatat waktu yang diperlukan

    Melakukan percobaan untuk tekanan udara yaitu 1; 1,25; 1,5; 1,75; 2

    kg/cm2.

    B. Bukaan valve sebagai varibel tetap.

    Memanaskan heatersampai suhu 50C

    Mengisi tangki overflow sampai overflow

    Mengatur bukaan valve sesuai dengan run yang ditentukan yaitu 1

    putaran dan menyalakan kompresor hingga mencapai tekanan yang

    ditentukan yaitu 1; 1,25; 1,5; 1,75; 2 kg/cm2

    Mengontakkan udara dan air pada kolom dengan membuka valve untuk

    gas dan valve untuk air bersamaan dengan itu menyalakanstopwatch

    65

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    66/148

    Melakukan pencatatan wet bulb temperature dan dry bulb temperature

    saat terjadi kontak antara udara dengan air untuk aliran masuk sebagai

    temperatur awal, kemudian membaca beda ketinggian air raksa pada

    manometer pipa U

    Jika tekanan telah kembali seperti semula, menutup valve kompresor,

    valve heater dan valve air secara bersamaan kemudian membaca

    wet bulb temperature dan dry bulb temperature untuk aliran keluar

    sebagai temperatur akhir. Mencatat waktu yang diperlukan

    Melakukan percobaan untuk bukaan valve yaitu 1,5; 2; 2,5; 3 putaran.

    66

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    67/148

    2.4. Instrument Wetted Wall Column

    Gambar 2.4.1. Wetted Wall Column

    67

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    68/148

    Keterangan gambar :

    1. Kompresor

    1.a. Valve kompresor

    2. Dry bulb termometer bawah

    3. Wet bulb termometer bawah

    4. Manometer udara

    5. Tabung kolom

    6. Dry bulb termometer atas

    7. Wet bulb termometer atas

    8. Tangki overflow

    9. Tangki penampung

    10. Pompa

    11. a. Globe valve air

    b. Globe valve air

    12. Gate valve

    13.Heater

    13. a. Globe valve heater

    14. Saklar kompresor

    15. Saklar heater

    16. Saklar pompa

    68

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    69/148

    Gambar 2.4.2. Foto alat Wetted Wall Column

    69

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    70/148

    2.5. Data Pengamatan

    Tabel 2.5.1. Kalibrasi bukaan valve untuk air

    Bukaan

    (putaran)

    Volume air

    (ml)

    Waktu (detik)

    t1 t2 t3 trata-rata

    1

    1,5

    2

    2,5

    3

    250

    250

    250

    250

    250

    4,89

    4,89

    4,08

    3,25

    2,25

    5,33

    4,69

    3,89

    2,90

    2,45

    5,26

    4,59

    3,56

    3,01

    3,08

    5,16

    4,72

    3,84

    3,05

    2,59

    Tabel 2.5.2. Kalibrasi tekanan udara

    Tekanan

    udara

    (kg/cm2)

    Tinggi manometer (cm) Waktu (detik)

    H1 H2 H3 Hrata-rata t1 t2 t3 trata-rata1

    1,25

    1,5

    1,75

    2

    1

    1

    1,1

    1,2

    1,5

    1

    1

    1,1

    1,1

    1,4

    1

    1

    1

    1,3

    1,5

    1

    1

    1,07

    1,2

    1,47

    23,15

    30,78

    36,35

    36,86

    39,29

    26,45

    32,50

    35,65

    38,78

    40,26

    25,69

    32,89

    36,50

    38,89

    40,15

    25,10

    32,06

    36,17

    38,18

    39,90

    Tabel 2.5.3. Data pengamatan dengan bukaan valve sebagat variabel tetap

    70

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    71/148

    Bukaan

    (putaran)

    P

    (kg/cm)

    Suhu awal (oC) Suhu akhir (oC)H

    Waktu

    (detik)Td1 Tw1 Td2 Tw2 Td1 Tw1 Td2 Tw2

    1

    1 40 33 26 26 42 33 26 26 1 25,15

    1,25 39 32 26 26 42 33 26 26 1 32,25

    1,5 38 32 26 26 41 32 26 26 1,1 35,69

    1,75 38 32 26 26 42 32 26 26 1,2 38,55

    2 39 32 26 26 42 33 26 26 1,4 40,15

    1,5

    1 39 32 26 26 41 33 26 26 1 26,27

    1,25 39 32 26 26 41 32 26 26 1 32,76

    1,5 38 32 26 26 40 32 26 26 1,2 36,23

    1,75 39 33 26 26 41 33 26 26 1,3 39,17

    2 39 33 26 26 41 33 26 26 1,5 40,18

    2

    1 40 33 26 26 37 38 26 26 1 26,291,25 40 32 26 26 41 32 26 26 1,1 32,93

    1,5 41 33 26 26 41 33 26 261,,

    137,37

    1,75 41 33 26 26 42 33 26 26 1,3 39,42

    2 40 31 26 26 39 32 26 26 1,4 40,18

    2,5

    1 33 32 26 26 39 33 26 26 1 24,95

    1,25 34 33 26 26 38 33 26 26 1 32,18

    1,5 35 33 26 26 38 31 26 26 1,1 36,17

    1,75 35 34 26 26 39 32 26 26 1,3 39,12

    2 36 33 26 26 39 33 26 26 1,5 40,21

    3

    1 34 32 26 26 38 31 26 26 1 26,13

    1,25

    1,5

    1,75

    2

    34

    33

    35

    34

    32

    31

    32

    31

    26

    26

    26

    26

    26

    26

    26

    26

    40

    40

    41

    43

    31

    32

    32

    34

    26

    26

    26

    26

    26

    26

    26

    26

    1,1

    1,2

    1,3

    1,4

    30,83

    36,21

    38,71

    40,12

    Tabel 2.5.4. Data pengamatan dengan tekanan sebagat variabel tetap

    P

    (kg/cm)Bukaan

    (putaran)

    Suhu awal (oC) Suhu akhir (oC)

    HWaktu

    (detik)Td1 Tw1 Td2 Tw2 Td1 Tw1 Td2 Tw2

    1

    1 35 31 26 26 39 32 26 26 1 25,79

    1,5 34 31 26 26 38 31 26 26 1 27,59

    2 34 30 26 26 38 31 26 26 1 26,27

    2,5 35 31 26 26 39 32 26 26 1 26,89

    3 34 31 26 26 37 30 26 26 1 27,36

    71

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    72/148

    1,25

    1 34 30 26 26 40 31 26 26 1 30,15

    1,5 35 31 26 26 41 31 26 26 1 32,74

    2 36 31 26 26 41 32 26 26 1 33,372,5 38 31 26 26 44 32 26 26 1 31,56

    3 40 31 26 26 44 32 26 26 1 32,89

    1,5

    1 38 31 26 26 42 32 26 261,

    135,15

    1,5 36 31 26 26 42 32 26 261,

    136,75

    2 38 31 26 26 41 32 26 261,

    135,89

    2,5 38 32 26 26 42 33 26 261,

    136,60

    3 39 32 26 26 43 33 26 261,

    237,22

    1,75

    1 39 32 26 26 45 33 26 261,

    238,22

    1,5 40 33 26 26 46 34 26 261,

    338,39

    2 41 33 26 26 47 34 26 261,

    237,99

    2,5 41 32 26 26 47 34 26 261.

    238,50

    3 42 33 26 26 46 34 26 261,

    338,35

    2

    1 42 33 26 26 46 35 26 261,

    439,20

    1,5 41 32 26 26 46 36 26 26

    1,

    5 40,10

    2 42 33 26 26 46 35 26 261.

    540,37

    2,5 43 34 26 26 47 36 26 261,

    439,88

    3 43 33 26 26 47 35 26 261,

    540,22

    2.6 Tabel Perhitungan

    72

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    73/148

    Tabel 2.6.1. Hasil perhitungan kalibrasi bukaan valve untuk air

    t1 t2 t3 t rata-rata Qair

    4,8900 5,3300 5,2600 5,1600 48,4496

    4,8900 4,6900 4,5900 4,7233 52,9287

    4,0800 3,8900 3,5600 3,8433 65,0477

    3,2500 2,9000 3,0100 3,0533 81,8777

    2,2500 2,4500 3,0800 2,5933 96,4010

    Tabel 2.6.2. Hasil perhitungan kalibrasi tekanan udara dan laju alir volumetrik

    73

    H1 H2 H3 hrata-rata t1 t2 t3 t rata-rata V A Qudara

    1 1 11,000

    023,1

    526,4

    525,6

    925,096

    70,039

    8252

    0100,4117

    1 1 11,000

    0

    30,7

    832,5

    32,8

    9

    32,056

    7

    0,031

    2

    252

    078,6108

    1,1 1,1 11,066

    7

    36,3

    5

    35,6

    536,5

    36,166

    7

    0,029

    5

    252

    074,3226

    1,2 1,1 1,31,200

    0

    36,8

    6

    38,7

    8

    38,8

    9

    38,176

    7

    0,031

    4

    252

    079,2107

    1,5 1,4 1,51,466

    7

    39,2

    9

    40,2

    6

    40,1

    5

    39,900

    0

    0,036

    8

    252

    092,6316

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    74/148

    Tabel 2.6.3. Hasil perhitungan faksi mol uap air pada kolom bawah dengan bukaan valve sebagai variabel tetap

    Qair(cm3/det)

    Qudara(cm3/det)

    Td1(oC)

    Td2(oC)

    H1 H2P1

    (mmHg)

    P2(mmHg)

    YA1 YA2 YA11 YA21

    48,4496

    100,411

    740 26 0,0500 0,0225 55,32

    25,3720,0744

    0,03490,0765

    0,0351

    78,6108 39 26 0,0489 0,0225 52,97 25,372 0,0729 0,0349 0,0733 0,0351

    74,3226 38 26 0,0482 0,0225 50,62 25,372 0,0719 0,0349 0,0700 0,0351

    79,2107 38 26 0,0482 0,0225 50,62 25,372 0,0719 0,0349 0,0700 0,0351

    92,6316 39 26 0,0489 0,0225 52,97 25,372 0,0729 0,0349 0,0733 0,0351

    52,9287

    100,4117

    39 26 0,0489 0,0225 52,9725,372

    0,07290,0349

    0,07330,0351

    78,6108 39 26 0,0489 0,0225 52,97 25,372 0,0729 0,0349 0,0733 0,0351

    74,3226 38 26 0,0482 0,0225 50,62 25,372 0,0719 0,0349 0,0700 0,0351

    79,2107 39 26 0,0489 0,0225 52,97 25,372 0,0729 0,0349 0,0733 0,0351

    92,6316 39 26 0,0489 0,0225 52,97 25,372 0,0729 0,0349 0,0733 0,0351

    65,0477

    100,411

    740 26 0,0500 0,0225 55,32

    25,3720,0744

    0,03490,0765

    0,0351

    78,6108 40 26 0,0500 0,0225 55,32 25,372 0,0744 0,0349 0,0765 0,0351

    74,3226 41 26 0,0515 0,0225 57,67 25,372 0,0765 0,0349 0,0798 0,0351

    79,2107 41 26 0,0515 0,0225 57,67 25,372 0,0765 0,0349 0,0798 0,0351

    92,6316 40 26 0,0500 0,0225 55,32 25,372 0,0744 0,0349 0,0765 0,0351

    81,8777

    100,411

    733 26 0,0302 0,0225 38,87

    25,3720,0463

    0,03490,0538

    0,0351

    78,6108 34 26 0,0340 0,0225 41,22 25,372 0,0518 0,0349 0,0570 0,035174,3226 35 26 0,0375 0,0225 43,57 25,372 0,0569 0,0349 0,0603 0,0351

    79,2107 35 26 0,0375 0,0225 43,57 25,372 0,0569 0,0349 0,0603 0,0351

    92,6316 36 26 0,0361 0,0225 45,92 25,372 0,0549 0,0349 0,0635 0,0351

    96,4010 100,411

    734 26 0,0340 0,0225 41,22

    25,3720,0518

    0,03490,0570

    0,0351

    78,6108 34 26 0,0340 0,0225 41,22 25,372 0,0518 0,0349 0,0570 0,0351

    74

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    75/148

    74,3226 33 26 0,0302 0,0225 38,87 25,372 0,0463 0,0349 0,0538 0,0351

    79,2107 35 26 0,0375 0,0225 43,57 25,372 0,0569 0,0349 0,0603 0,0351

    92,6316 34 26 0,0340 0,0225 41,22 25,372 0,0518 0,0349 0,0570 0,0351

    Tabel 2.6.4. Hasil perhitungan faksi mol uap air pada kolom bawah dengan tekanan sebagai variabel tetap

    Qudara(cm3/det)

    Qair(cm3/det)

    Td1(oC)

    Td2(oC)

    H1 H2P1

    (mmHg)

    P2(mmHg)

    YA1 YA2 YA11 YA21

    100,4117

    48,4496 35 26 0,0375 0,0225 43,57 25,372 0,0569 0,0349 0,0603 0,0351

    52,9287 34 26 0,03400,022

    541,22 25,372 0,0518 0,0349 0,0570 0,0351

    65,0477 34 26 0,03400,022

    541,22 25,372 0,0518 0,0349 0,0570 0,0351

    81,8777 35 26 0,03750,022

    543,57 25,372 0,0569 0,0349 0,0603 0,0351

    96,4010 34 26 0,03400,022

    541,22 25,372 0,0518 0,0349 0,0570 0,0351

    78,6108

    48,4496 34 26 0,03400,022

    541,22 25,372 0,0518 0,0349 0,0570 0,0351

    52,9287 35 26 0,03750,022

    543,57 25,372 0,0569 0,0349 0,0603 0,0351

    65,0477 36 26 0,03610,022

    5

    45,92 25,372 0,0549 0,0349 0,0635 0,0351

    81,8777 38 26 0,04820,022

    550,62 25,372 0,0719 0,0349 0,0700 0,0351

    96,4010 40 26 0,05000,022

    555,32 25,372 0,0744 0,0349 0,0765 0,0351

    74,322648,4496 38 26 0,0482

    0,022

    550,62 25,372 0,0719 0,0349 0,0700 0,0351

    52,9287 36 26 0,0361 0,022 45,92 25,372 0,0549 0,0349 0,0635 0,0351

    75

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    76/148

    5

    65,0477 38 26 0,04820,022

    550,62 25,372 0,0719 0,0349 0,0700 0,0351

    81,8777 38 26 0,04820,022

    550,62 25,372 0,0719 0,0349 0,0700 0,0351

    96,4010 39 26 0,04890,022

    552,97 25,372 0,0729 0,0349 0,0733 0,0351

    79,2107

    48,4496 39 26 0,04890,022

    552,97 25,372 0,0729 0,0349 0,0733 0,0351

    52,9287 40 26 0,0500 0,0225 55,32 25,372 0,0744 0,0349 0,0765 0,0351

    65,0477 41 26 0,05150,022

    557,67 25,372 0,0765 0,0349 0,0798 0,0351

    81,8777 41 26 0,05150,022

    557,67 25,372 0,0765 0,0349 0,0798 0,0351

    96,4010 42 26 0,06230,022

    560,02 25,372 0,0910 0,0349 0,0830 0,0351

    92,6316

    48,4496 42 26 0,06230,022

    560,02 25,372 0,0910 0,0349 0,0830 0,0351

    52,9287 41 26 0,05150,022

    557,67 25,372 0,0765 0,0349 0,0798 0,0351

    65,0477 42 26 0,06230,022

    560,02 25,372 0,0910 0,0349 0,0830 0,0351

    81,8777 43 26 0,06250,022

    5

    62,37 25,372 0,0913 0,0349 0,0863 0,0351

    96,4010 43 26 0,06250,022

    562,37 25,372 0,0913 0,0349 0,0863 0,0351

    Tabel 2.6.5. Hasil perhitungan fluks massa dengan bukaan valve sebagai variabel tetap

    76

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    77/148

    Qair(cm3/det)

    Qudara(cm3/det)

    Td1(oK)

    H

    (cm)

    t

    (detik)

    A

    (cm2)YA1 YA2

    (gr/cm3)

    Q

    (cm3/det)

    Vu(mol/det)

    NA

    (mol/det)

    48,4496

    100,411

    7313,15 1 25,15 2520 0,0744 0,0349 1,0725E-03

    100,198

    83,4335E-03 1,5180E-04

    78,6108 312,15 1 32,25 2520 0,0729 0,0349 1,0759E-03 78,1395 2,6906E-03 1,1419E-04

    74,3226 311,15 1,1 35,69 2520 0,0719 0,0349 1,0794E-03 77,6688 2,6858E-03 1,1097E-04

    79,2107 311,15 1,2 38,55 2520 0,0719 0,0349 1,0794E-03 78,4436 2,7125E-03 1,1207E-04

    92,6316 312,15 1,4 40,15 2520 0,0729 0,0349 1,0759E-03 87,8705 3,0256E-03 1,2841E-04

    52,9287

    100,411

    7312,15 1 26,27 2520 0,0729 0,0349 1,0759E-03 95,9269 3,3030E-03 1,4019E-04

    78,6108 312,15 1 32,76 2520 0,0729 0,0349 1,0759E-03 76,9231 2,6487E-03 1,1242E-04

    74,3226 311,15 1,2 36,23 2520 0,0719 0,0349 1,0794E-03 83,4667 2,8862E-03 1,1925E-04

    79,2107 312,15 1,3 39,17 2520 0,0729 0,0349 1,0759E-03 83,6354 2,8798E-03 1,2223E-04

    92,6316 312,15 1,5 40,18 2520 0,0729 0,0349 1,0759E-03 94,0767 3,2393E-03 1,3748E-04

    65,0477

    100,411

    7313,15 1 26,29 2520 0,0744 0,0349 1,0725E-03 95,8539 3,2846E-03 1,4521E-04

    78,6108 313,15 1,1 32,93 2520 0,0744 0,0349 1,0725E-03 84,1786 2,8845E-03 1,2753E-04

    74,3226 314,15 1,1 37,37 2520 0,0765 0,0349 1,0691E-03 74,1771 2,5281E-03 1,1786E-04

    79,2107 314,15 1,3 39,42 2520 0,0765 0,0349 1,0691E-03 83,1050 2,8323E-03 1,3205E-04

    92,6316 313,15 1,4 40,18 2520 0,0744 0,0349 1,0725E-03 87,8049 3,0088E-03 1,3302E-04

    81,8777

    100,411

    7306,15 1 24,95 2520 0,0463 0,0349 1,0970E-03

    101,002

    03,6476E-03 4,5154E-05

    78,6108 307,15 1 32,18 2520 0,0518 0,0349 1,0935E-03 78,3095 2,8025E-03 5,1814E-05

    74,3226 308,15 1,1 36,17 2520 0,0569 0,0349 1,0899E-03 76,6381 2,7193E-03 6,5576E-05

    79,2107 308,15 1,3 39,12 2520 0,0569 0,0349 1,0899E-03 83,7423 2,9714E-03 7,1655E-0592,6316 309,15 1,5 40,21 2520 0,0549 0,0349 1,0864E-03 94,0065 3,3319E-03 7,2849E-05

    96,4010 100,4117

    307,15 1 26,13 2520 0,0518 0,0349 1,0935E-03 96,4409 3,4514E-03 6,3810E-05

    78,6108 307,15 1,1 30,83 2520 0,0518 0,0349 1,0935E-03 89,9124 3,2178E-03 5,9491E-05

    74,3226 306,15 1,2 36,21 2520 0,0463 0,0349 1,0970E-03 83,5128 3,0160E-03 3,7335E-05

    79,2107 308,15 1,3 38,71 2520 0,0569 0,0349 1,0899E-03 84,6293 3,0029E-03 7,2414E-05

    77

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    78/148

    92,6316 307,15 1,4 40,12 2520 0,0518 0,0349 1,0935E-03 87,9362 3,1471E-03 5,8183E-05

    78

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    79/148

    Tabel 2.6.6. Hasil perhitungan fluks massa dengan tekanan sebagai variabel tetap

    Qudara(cm3/det)

    Qair(cm3/det)

    Td1(oK)

    H

    (cm)

    t

    (detik)

    A

    (cm2)YA1 YA2

    (gr/cm3)

    Q

    (cm3/det)

    Vu(mol/det)

    NA

    (mol/det)

    100,411

    7

    48,4496 308,15 1 25,79 2520 0,0569 0,0349 1,0899E-03 97,7123 3,4671E-03 8,3608E-05

    52,9287 307,15 1 27,59 2520 0,0518 0,0349 1,0935E-03 91,3374 3,2688E-03 6,0434E-05

    65,0477 307,15 1 26,27 2520 0,0518 0,0349 1,0935E-03 95,9269 3,4330E-03 6,3470E-05

    81,8777 308,15 1 26,89 2520 0,0569 0,0349 1,0899E-03 93,7151 3,3253E-03 8,0188E-05

    96,4010 307,15 1 27,36 2520 0,0518 0,0349 1,0935E-03 92,1053 3,2963E-03 6,0942E-05

    78,6108

    48,4496 307,15 1 30,15 2520 0,0518 0,0349 1,0935E-03 83,5821 2,9912E-03 5,5302E-0552,9287 308,15 1 32,74 2520 0,0569 0,0349 1,0899E-03 76,9701 2,7311E-03 6,5860E-05

    65,0477 309,15 1 33,37 2520 0,0549 0,0349 1,0864E-03 75,5169 2,6766E-03 5,8521E-05

    81,8777 311,15 1 31,56 2520 0,0719 0,0349 1,0794E-03 79,8479 2,7611E-03 1,1408E-04

    96,4010 313,15 1 32,89 2520 0,0744 0,0349 1,0725E-03 76,6190 2,6255E-03 1,1607E-04

    74,3226

    48,4496 311,15 1,1 35,15 2520 0,0719 0,0349 1,0794E-03 78,8620 2,7270E-03 1,1267E-04

    52,9287 309,15 1,1 36,75 2520 0,0549 0,0349 1,0864E-03 75,4286 2,6734E-03 5,8452E-05

    65,0477 311,15 1,1 35,89 2520 0,0719 0,0349 1,0794E-03 77,2360 2,6708E-03 1,1035E-04

    81,8777 311,15 1,1 36,6 2520 0,0719 0,0349 1,0794E-03 75,7377 2,6190E-03 1,0821E-04

    96,4010 312,15 1,2 37,22 2520 0,0729 0,0349 1,0759E-03 81,2466 2,7975E-03 1,1873E-04

    79,2107

    48,4496 312,15 1,2 38,22 2520 0,0729 0,0349 1,0759E-03 79,1209 2,7244E-03 1,1563E-04

    52,9287 313,15 1,3 38,39 2520 0,0744 0,0349 1,0725E-03 85,3347 2,9241E-03 1,2928E-04

    65,0477 314,15 1,2 37,99 2520 0,0765 0,0349 1,0691E-03 79,5999 2,7129E-03 1,2648E-04

    81,8777 314,15 1,2 38,5 2520 0,0765 0,0349 1,0691E-03 78,5455 2,6769E-03 1,2480E-04

    96,4010 315,15 1,3 38,35 2520 0,0910 0,0349 1,0657E-03 85,4237 2,8563E-03 1,8276E-04

    92,6316

    48,4496 315,15 1,4 39,2 2520 0,0910 0,0349 1,0657E-03 90,0000 3,0093E-03 1,9255E-0452,9287 314,15 1,5 40,1 2520 0,0765 0,0349 1,0691E-03 94,2643 3,2127E-03 1,4978E-04

    65,0477 315,15 1,5 40,37 2520 0,0910 0,0349 1,0657E-03 93,6339 3,1309E-03 2,0033E-04

    81,8777 316,15 1,4 39,88 2520 0,0913 0,0349 1,0623E-03 88,4654 2,9478E-03 1,8956E-04

    96,4010 316,15 1,5 40,22 2520 0,0913 0,0349 1,0623E-03 93,9831 3,1317E-03 2,0139E-04

    79

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    80/148

    Tabel 2.6.7. Hasil perhitungan koefisien perpindahan massa dalam fase gas dengan bukaan valve sebagai variabel tetap

    Qair(cm3/det)

    Qudara(cm3/det)

    NA

    (mol/det)(YA1 - YA)LM

    ky(mol/det)

    Pudara(atm)

    (1- YA1)LM (1- YA2)LM (1- YA)LM kG

    48,4496

    100,4117 1,5180E-04 7,8890E-04 0,1924 0,9513 0,9245 0,9650 0,0405 8,1832E-03

    78,6108 1,1419E-04 2,6948E-04 0,4237 0,9513 0,9269 0,9650 0,0381 1,6959E-02

    74,3226 1,1097E-04 3,4552E-04 0,3212 0,9513 0,9278 0,9650 0,0372 1,2561E-02

    79,2107 1,1207E-04 3,4552E-04 0,3244 0,9513 0,9278 0,9650 0,0372 1,2686E-02

    92,6316 1,2841E-04 2,6948E-04 0,4765 0,9513 0,9269 0,9650 0,0381 1,9072E-02

    52,9287

    100,4117 1,4019E-04 2,6948E-04 0,5202 0,9513 0,9269 0,9650 0,0381 2,0820E-0278,6108 1,1242E-04 2,6948E-04 0,4172 0,9513 0,9269 0,9650 0,0381 1,6695E-02

    74,3226 1,1925E-04 3,4552E-04 0,3451 0,9513 0,9278 0,9650 0,0372 1,3499E-02

    79,2107 1,2223E-04 2,6948E-04 0,4536 0,9513 0,9269 0,9650 0,0381 1,8152E-02

    92,6316 1,3748E-04 2,6948E-04 0,5102 0,9513 0,9269 0,9650 0,0381 2,0418E-02

    65,0477

    100,4117 1,4521E-04 7,8890E-04 0,1841 0,9513 0,9245 0,9650 0,0405 7,8283E-03

    78,6108 1,2753E-04 7,8890E-04 0,1617 0,9513 0,9245 0,9650 0,0405 6,8748E-03

    74,3226 1,1786E-04 1,0782E-03 0,1093 0,9513 0,9219 0,9650 0,0431 4,9542E-03

    79,2107 1,3205E-04 1,0782E-03 0,1225 0,9513 0,9219 0,9650 0,0431 5,5505E-03

    92,6316 1,3302E-04 7,8890E-04 0,1686 0,9513 0,9245 0,9650 0,0405 7,1710E-03

    81,8777

    100,4117 4,5154E-05 1,9627E-03 0,0230 0,9513 0,9500 0,9650 0,0150 3,6363E-04

    78,6108 5,1814E-05 1,4960E-03 0,0346 0,9513 0,9456 0,9650 0,0194 7,0706E-04

    74,3226 6,5576E-05 1,1020E-03 0,0595 0,9513 0,9414 0,9650 0,0236 1,4739E-03

    79,2107 7,1655E-05 1,1020E-03 0,0650 0,9513 0,9414 0,9650 0,0236 1,6105E-03

    92,6316 7,2849E-05 2,1982E-03 0,0331 0,9513 0,9408 0,9650 0,0242 8,4265E-04

    96,4010

    100,4117 6,3810E-05 1,4960E-03 0,0427 0,9513 0,9456 0,9650 0,0194 8,7077E-0478,6108 5,9491E-05 1,4960E-03 0,0398 0,9513 0,9456 0,9650 0,0194 8,1183E-04

    74,3226 3,7335E-05 1,9627E-03 0,0190 0,9513 0,9500 0,9650 0,0150 3,0067E-04

    79,2107 7,2414E-05 1,1020E-03 0,0657 0,9513 0,9414 0,9650 0,0236 1,6275E-03

    92,6316 5,8183E-05 1,4960E-03 0,0389 0,9513 0,9456 0,9650 0,0194 7,9398E-04

    80

  • 7/23/2019 Laporan Otk 2 TEKNIK KIMIA

    81/148

    Tabel 2.6.8. Hasil perhitungan koefisien perpindahan massa dalam fase gas dengan tekanan sebagai variabel tetap

    Qudara(cm3/det)

    Qair(cm3/det)

    NA

    (mol/det)(YA1 - YA)LM

    ky(mol/det)

    Pudara(atm)

    (1- YA1)LM (1- YA2)LM (1- YA)LM kG

    100,4117

    48,4496 8,3608E-05 1,1020E-03 0,0759 0,9513 0,9414 0,9650 0,0236 1,8791E-03

    52,9287 6,0434E-05 1,4960E-03 0,0404 0,9513 0,9456 0,9650 0,0194 8,2469E-04

    65,0477 6,3470E-05 1,4960E-03 0,0424 0,9513 0,9456 0,9650 0,0194 8,6613E-04

    81,8777 8,0188E-05 1,1020E-03 0,0728 0,9513 0,9414 0,9650 0,0236 1,8023E-03

    96,4010 6,0942E-05 1,4960E-03 0,0407 0,9513 0,9456 0,9650 0,0194 8,3163E-04

    78,6108

    48,4496 5,5302E-05 1,4960E-03 0,0370 0,9513 0,9456 0,9650 0,0194 7,5467E-0452,9287 6,5860E-05 1,1020E-03 0,0598 0,9513 0,9414 0,9650 0,0236 1,4802E-03

    65,0477 5,8521E-05 2,1982E-03 0,0266 0,9513 0,9408 0,9650 0,0242 6,7692E-04

    81,8777 1,1408E-04 3,4552E-04 0,3302 0,9513 0,9278 0,9650 0,0372 1,2913E-02

    96,4010 1,1607E-04 7,8890E-04 0,1471 0,9513 0,9245 0,9650 0,04