laporan praktikum 3 biologi perikanan - otolith

Upload: eskasatri

Post on 01-Feb-2018

287 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum 3 Biologi Perikanan - Otolith

    1/12

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangSalah satu usaha yang dilakukan untuk memajukan dan mengembangkan

    perikanan adalah dengan melakukan penelitian tentang umur ikan, dimana

    penelitian ini merupakan sesuatu yang sangat penting dalam bidang biologi

    perikanan. Karena data umur ikan yang dihubungkan dengan data yang lainnya

    dapat berupa data panjang atau berat tubuh dapat memberikan keanekaragaman

    mengenai umur ikan pada waktu matang gonad untuk pertama kalinya, lama

    hidup, mortalitas dan pertumbuhan serta reproduksi.

    Menurut Effendie (199! ikan"ikan berumur pendek adalah ikan yang tidak

    memiliki alat pernafasan tambahan, pergerakan #epat, sedangkan ikan berumur

    panjang adalah ikan yang tergolong primitif, pergerakan lambat, mempunyai alat

    pernafasan tambahan, penghuni dasar atau perairan dangkal dan luwes terhadap

    lingkungan.

    Kemampuan untuk mengetahui umur dari suatu indi$idu ikan telah dimulai

    beberapa ratus tahun yang lalu. Mengetahui umur ikan dan komposisi jumlahnya

    yang ada atau berhasil hidup dapat diketahui keberhasilan atau kegagalan

    reproduksi, dan bila umur ikan diketahui dengan tepat maka analisa pertumbuhan

    ikan dapat dilakukan dengan baik (Effendie, 199!. Meskipun pertumbuhan setiap

    indi$idu ikan selanjutnya dipengruhi oleh faktor"faktor lingkungnnya.

    %enentuan umur suatu indi$idu ikan dapat dilakukan melalui & #ara yaitu ' (1!

    ara langsung, #ara ini hanya dapat dilakukan pada indi$idu spesies ikan

    budidaya, (&! ara tidak langsung yaitu pada indi$idu spesies ikan yang masih

    hidup diperairan alami. %enentuan umur ikan se#ara tidak langsung dapat

    dilakukan melalui & #ara yaitu ' (1! )engan mempelajari tanda"tanda tahunan

    (*nnulus! atau harian (Sirkulus! pada bagian"bagian tubuh yang keras, (&!

    Metoda frekuensi panjang (metoda petersen! yaitu melalui pengukuran panjang

    tubuh ikan, metoda ini biasanya diterapkan pada indi$idu"indi$idu spesies ikan

    yang hidup didaerah tropis (%ulungan, &++!

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum 3 Biologi Perikanan - Otolith

    2/12

    Metoda penentuan umur dengan memperhatikan tanda"tanda tahunan pada

    bagian tubuh yang keras ini selalu dilakukan pada daerah subtropis (- musim!.

    Karena ikan"ikan yang hidup didaerah subtropis sangat dipengaruhi oleh suhu

    lingkungannya, dimana pada musim dingin pertumbuhan tubuh ikan hampir

    terhenti atau lambat sama sekali. Sehingga mempengaruhi pertumbuhan pada

    sisik, $ertebrae, tulang, oper#ulum, duri sirip dan tulang otolith yang

    menyebabkan terbentuknya susunan sirkulasi yang sangat rapat dan akhirnya

    membentuk annulus.%ada ikan di daerah tropis walaupun mengalami hidup di dua musim,

    kenyataannya suhu lingkungan sekitar tidak begitu mempengaruhi pertumbuhan

    sirkulasi pada bagian tubuh yang keras. adi tanda tahunan dari hasil susunan

    sirkuli yang rapat tidak begitu nyata bentuknya. %enentuan umur ikan yang

    mungin untuk dipraktekkan saat ini adalah dengan menggunakan metode

    frekwensi panjang (metode petersen! yang tergantung pada sifat reproduksi dan

    pertumbuhan ikan.

    /leh karena itulah mahasiswa perikanan diwajibkan untuk mengikuti

    praktikum tentang penentuan umur ikan ini.

    1.2 Tujuan Praktikum

    0ujuan dari praktikum %enentuan mur 2kan ini adalah untuk mengetahui

    perkiraan umur ikan tambakan (Helostoma temminckii! dengan melihat tulang

    otolith yang ada dibagian kepala ikan. Manfaat yang di dapat adalah dapat

    mempelajari bagaimana proses bertambahnya umur ikan dengan melihat pada

    tulang otolithnya.

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum 3 Biologi Perikanan - Otolith

    3/12

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Ikan Bandeng

    2kan bandeng adalah ikan yang sering dijumpai di 2ndonesi. 2kan bandeng ini

    termasuk ikan yang sering dibudidayakan oleh orang 2ndonesia.

    3andeng (hanos #hanos! adalah ikan pangan populer di *sia 0enggara. 2kan

    ini merupakan satu"satunya spesies yang masih ada dalam familia hanidae

    (bersama enam genus tambahan dilaporkan pernah ada namun sudah punah!.

    )alam bahasa 3ugis dan Makassar dikenal sebagai ikan bolu, dan dalam bahasa

    2nggris milkfish!.

    2.1.2 Klai!ikai Ikan Bandeng

    %hylum ' hordata

    Sub %hylum ' 4ertebrata

    lassis ' %is#es

    Sub lassis ' 0eleostei

    /rdo ' Mala#opterygii

    5amilia ' hanidae

    6enus ' hanos

    Spesies ' hanos #hanos

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum 3 Biologi Perikanan - Otolith

    4/12

    2.1.2 "#r!#l#gi Ikan Bandeng

    2kan 3andeng (#hanos #hanos !, termasuk ikan yang penting di kawasan

    asia tenggara. 3andeng mempunyai penampilan yang umumnya simetris

    dan berbadan ramping, dengan sirip ekor yang ber#abang dua. Mereka bisa

    bertambah besar menjadi 1. m, tetapi yang paling sering sekitar 1 meter

    panjangnya. Mereka tidak memiliki gigi, dan umumnya hidup dari

    ganggang dan in$ertebrata. insang terdiri dari tiga bagian tulang, yaitu

    oper#ulum suboper#ulum dan radii branhiostegi. seluruh permukaan

    tubuhnya tertutup oleh sisik yang bertipe lingkaran yang berwarna

    keperakan, pada bagian tengah tubuh terdapat garis memanjang dari bagian

    penutup insang hingga ke ekor. Sirip dada dan sirip perut dilengkapi dengan

    sisik tambahan yang besar, sirip anus menghadap kebelakang. Selaput

    bening menutupi mata, mulutnya ke#il dan tidak bergigi, terletak pada

    bagian depan kepala dan simetris. Sirip ekor homo#er#al

    2kan bandeng memiliki dua jenis kelamin yaitu jantan dan betina,

    bandeng jantan dapat diiketahui dari lubang ansunya yang hanya dua buah

    dan ukuran badan agak ke#il sedangkan bandeng betina memiliki lubang

    anus tiga buah dan ukuran badan lebih besar dari ikan bandeng jantan.

    2.1.$ Pen%e&aran Ikan Bandeng

    )aerah penyebaran ikan 3andeng yaitu di laut tropik 2ndo %asifik dan

    dominan didaerah *sia. )i *sia 0enggara ikan bandeng berada didaerah

    perairan pantai 3urma, 0hailand, 4ietnam, %hilipina, Malalysia dan

    2ndonesia. Se#ara umum penyebaran ikan bandeng ter#atat berada di

    sebagian besar laut 7india dan laut %asifik kira"kira dari -+ 30"1++ 33 danantara -+ 8 " -+ 8S. %enyebarannya sangat dipengaruhi oleh faktor

    lingkungan seperti phase bulan ,pasang surut,arus air dan kelimpahan

    plankton

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum 3 Biologi Perikanan - Otolith

    5/12

    2.1.' Ha&itat Ikan Bandeng

    2kan bandeng hidup diperairan pantai, muara sungai,hamparan hutan

    bakau, lagoon, daerah genangan pasang surut dan sungai. 2kan bandeng

    dewasa biasanya berada diperairan littoral. %ada musim pemijaham induk

    ikan bandeng sering dijumpai berkelompok pada jarak tidak terlalu jauh dari

    pantai dengan karakteristik habitat perairan jernih, dasar perairan berpasir

    dan berkarang dengan kedalaman antara 1+"+ m Kematangan kelamin.

    2.2 Umur Ikan

    mur ikan adalah lama hidup suatu ikan mulai dari menetasnya telur

    hingga menjadi dewasa. Suatu populasi ikan yang telah berhasil mengadakan

    pemijahan menghasilkan sejumlah besar anak"anak ikan yang bergantung pada

    fekunditas, keberhasilan pemijahan dan mortalitas dari anak"anak ikan tersebut.

    Sisa anak"anak ikan yang tumbuh dan berhasil hidup men#apai ukuran yang dapat

    dieksploitasi dinamakan re#ruitmen (Effendie, 199!.

    2.$ "et#de Penentuan Umur Ikan

    Metode untuk menentukan umur suatu indi$idu ikan dapat dilakukan melalui &

    #ara yaitu '1. ara langsung, yang hanya dapat dilakukan pada indi$idu spesies ikan

    budidaya.&. ara tidak langsung yaitu pada indi$idu spesies ikan yang masih hidup

    diperairan alami. %enentuan umur ikan se#ara tidak langsung dapat dilakukan

    melalui & #ara yaitu '

    a. )engan mempelajari tanda"tanda tahunan (*nnulus! atau harian (Sirkulus!

    pada bagian"bagian tubuh yang keras.b. Metoda prekuensi panjang (metoda petersen! yaitu melalui pengukuran

    panjang tubuh ikan, metoda ini biasanya diterapkan pada indi$idu"

    indi$idu spesies ikan yang hidup didaerah tropis (%ulungan, &++!.

    %ada ikan di daerah tropis walaupun mengalami hidup di dua musim,

    kenyataannya suhu lingkungan sekitar tidak begitu mempengaruhi pertumbuhan

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum 3 Biologi Perikanan - Otolith

    6/12

    sirkulasi pada bagian tubuh yang keras. adi tanda tahunan dari hasil susunan

    sirkuli yang rapat tidak begitu nyata bentuknya (Effendie, 199!.

    Selain berdasarkan metode tersebut, untuk menentukan umur ikan juga dapat

    menggunakan metode, yaitu'

    1. 0anda tahunan0anda tahunan terjadi karena adanya kelambatan pertumbuhan yang

    disebabkan oleh musim dingin atau kekurangan makanan atau faktor lain.

    0anda tahunan yang biasanya digunakan untuk menentukan umur ikan adalah

    sisik (s:uama!, oper#ulum, otolith, $ertebrae dan jari keras sirip dorsal

    (Effendie, 199!.Metoda penentuan umur berdasarkan tanda tahunan pada bagian tubuh

    yang keras biasanya dilakukan pada daerah subtropis (- musim!. Karena

    ikan"ikan yang hidup di daerah subtropis sangat dipengaruhi oleh suhu

    lingkungannya, dimana pada musim dingin pertumbuhan tubuh ikan hampir

    terhenti atau lambat sama sekali. Sehingga mempengaruhi pertumbuhan pada

    sisik (s:uama!, $ertebrae, tulang, oper#ulum, duri sirip dan tulang otolith

    yang menyebabkan terbentuknya susunan sirkulasi yang sangat rapat dan

    akhirnya membentuk annulus (Effendie, 199!.

    %enentuan umur ikan dengan menggunakan tanda tahunan berupa sisik

    berdasarkan kepada tiga hal, yaitu'

    " umlah sisik ikan tidak berubah dan tetap identitasnya selama hidup.

    " %ertumbuhan tahunan pada sisik ikan sebanding dengan pertambahan

    panjang ikan selama hidupnya.

    " 7anya satu annulus yang dibentuk pada tiap tahunnya (Effendie, 199!.

    &. Metode frekuensi panjang, yaitu dengan metode %etersenMetode %etersen digunakan untuk ikan dengan masa pemijahan

    pendek, dimana terjadi satu kali satu tahun dan umur ikan tidak panjang.

    Metode ini tidak #o#ok untuk ikan dengan masa pemijahan panjang karena

    menyebabkan terjadi pertumpuan ukuran dari umur yan berbeda. 2kan yang

    pertumbuhannya lambat dari satu kelas umur lebih tinggi, akan bertumpuk

    atau mempunyai ukuran sama dengan ikan yang tumbuhnya lebih #epat pada

    umur yang lebih rendah (Effendie, 199!.. 0agging dan Marking

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum 3 Biologi Perikanan - Otolith

    7/12

    0agging adalah pemberian tanda berupa benda asing pada tubuh ikan,

    dimana pada tanda tadi dapat diberi tanda"tanda lain berupa tanggal nomor

    atau kode"kode lain (Effendie, 199!.

    Marking adalah pemberian tanda pada ikan bukan dengan benda asingmelainkan dengan jalan menghilangkan bagian tubuh ikan, misalnya

    pemotongan sirip (Effendie, 199!.

    2.' (t#lit)

    /tolith terbentuk dari kalsium karbonat yang mengeras didalam saluran kanal

    dari sirkulasi pada tulang ikan yang menonjol, berperan membantu dalam

    keseimbangan dan menanggapi bunyi (4i#tor, 19;&!.Sebagian diatom berbeda nyata pada diatom morfologi otolith yang terjadi

    diantara ikan"ikan bertulang sejati yang memberi kesan bahwa otolith ini mempunyai

    peranan penting untuk pendengaran. /tolith terutama tambahan dari kristalisasi

    kalsium karbonat, dalm bentuk magnetik dan berserabut. Kolagen yang mempunyai

    protein otoline (Morals.nin, 199&!

    %ertumbuhan otolith mempunyai permukaan dan endapan material, suatu

    proses yang berhubungan dengan masa peredarannya bergantung pada laju dalam

    metabolisme kalsium dan pada asam amino sintesis. 7asil tersebut merupakan

    formasi tambahan dari pertumbuhan harian dalam otolith tersebut, tersususn se#ara

    kontingen atau penambahan unit dan suatu unit pengawasan (Morales.nin, 199&!.

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum 3 Biologi Perikanan - Otolith

    8/12

    BAB III

    "ET(DEL(*I P+AKTIKU"$.1 Alat dan Ba)an

    *lat*lat yang digunakan pada praktikum ini adalah '

    1. Mikroskop&. %enggaris

    . %etridisk

    -. rystal bond

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum 3 Biologi Perikanan - Otolith

    9/12

    BAB I,

    HASIL DAN PE"BAHASAN'.1 Hail

    3erdasarkan hasil praktikum %enentuan umur ikan bandeng diperoleh hasil

    sebagai berikut'

    '.2 Pem&a)aan

    )alam praktikum penentuan umur ikan ini, sampel yang digunakan dengan

    mengambil tulang otolith yang terletak dibagian dalam kepala ikan. %erhitungan

    umur ikan ini harus dapat dikatakan kurang berhasil dikarenakan garis"garis

    annulusnya kurang jelas dan terlalu rapat.%anjang baku dihubungkan dengan panjang otolith, karena setiap pertambahan

    panjang baku maka panjang kepala akan bertambah sehingga pertumbuhan otolith

    akan bertambah juga. 0anda tahunan pada otolith ada yang dapat diba#a langsung

    dibawah mikroskop tetapi kebanyakan tidak, melainkan harus meratakan

    permukaan agar dapat dilihat dengan hasil yang baik.0anda tahunan terjadi karena adanya kelambatan pertumbuhan yang

    disebabkan oleh musim dingin atau kekurangan makanan atau faktor lain

    (Effendie dalam %ulungan,&++!.

    Satu jenis ikan berbeda besarnya disebabkan karena lebih umur atau keadaan

    tempat hidupnya, maka tidaklah mungkin memberikan ukuran bagian"bagian ikan

    sebagai tanda untuk identifikasi dalam ukuran mutlak= misalnya #m yang

    merupakan ukuran dalam mengidentifikasi. ara lain untuk menentukan umur

    ikan dengan menggunakan metode %etersen yaitu dengan menggunakan frekuensi

    panjang ikan. 2kan mempunyai satu umur tersendiri membentuk suatu distribusi

    normal. Sektor panjang rata"ratanya, bila frekuensi panjang tersebut digambarkan

    dengan grafik akan membentuk beberapa pun#ak. %un#ak inilah yang dipakai

    tanda kelompok umur ikan. ntuk ikan yang lain masa pemijahan panjangmenyebabkan terdapat pertumpuan ukur dari umur yang berbeda.

    BAB ,

    KESI"PULAN DAN SA+AN

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum 3 Biologi Perikanan - Otolith

    10/12

    -.1 Keimulan

    )alam menentukan umur indi$idu ikan dapat diamati berdasarkan tanda"tanda

    tahunan (*nnulus! yang dimiliki oleh ikan tersebut. )engan mengamati sisik

    kun#i, tulang $ertebrae, tulang oper#ulum, duri sirip dan tulang otolith.

    )ari hasil yang termudah untuk mengetahui berapa umur suatu spesies ikan

    dapat dilihat dari lingkaran harian atau tahunan yang terdapat pada tulang otolith.

    %ertumbuhan tulang otolith melalui permukaan dan endapan material suatu proses

    yang berhubungan dengan massa. /tolith tersusun dari kontraksi kalsium

    karbonat dalam bentuk organi# dan berserat, kolagen yang menyerupai protein

    otolith.

    -.2 Saran

    Selama berlangsungnya praktikum hendaknya para praktikan melaksanakantugasnya dengan tertib dan serius serta dapat menjaga kebersihan dari ruangan

    yang dipergunakan sebagai tempat praktikum yang mana nantinya akan dapat

    menambah semangat dari praktikan itu sendiri untuk melaksanakan tugasnya dan

    praktikum pun dapat berjalan dengan lan#ar dan efesien.

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum 3 Biologi Perikanan - Otolith

    11/12

    DA/TA+ PUSTAKA

    http'>>deradesrita.blogspot.#om>&+11>11>ikan"bandeng"#hanos"#hanos.html

    http'>>iptek"akdinbemfaperi.blogspot.#om>&++9>+>bioper"

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum 3 Biologi Perikanan - Otolith

    12/12

    "EN*HITUN* U"U+ IKAN

    "ELALUI (T(LITH

    LAP(+AN P+AKTIKU" BI(L(*I PE+IKANAN

    )isusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi nilai mata kuliah

    3iologi %erikanan

    )isusun oleh '

    Eskasatri (&+11+1++++!

    *drio uliardi % (&+11+1++++!

    Satriya 2khsan ? (&+11+1++++;!

    JU+USAN PE+IKANAN

    /AKULTAS PE+IKANAN DAN IL"U KELAUTAN

    UNI,E+SITAS PADJADJA+AN

    JATINAN*(+

    2012