efektivitas dan efisiensi proses komunikasidalam penyuluhan perikanan

53
Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasi dalam Penyuluhan Perikanan 0

Upload: herman

Post on 27-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 1/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

0

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 2/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

1

BAB I

PENDAHULUAN

 A. Latar Belakang

Dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 disebutkan

 “Penyuluhan Perikanan merupakan proses pembelajaran bagi pelaku utama

dan pelaku usaha perikanan agar mereka mau dan mampu menolong serta

mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi,

permodalan, dan sumberdaya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan

produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya serta

meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup”. Proses

belajar bersama dalam penyuluhan sebenarnya tidak hanya diartikan

sebagai kegiatan belajar secara insidental untuk memecahkan masalah yang

sedang dihadapi, tetapi yang lebih penting dari itu adalah penumbuhan dan

pengembangan semangat belajar seumur hidup (long life learning) secara

mandiri dan berkelanjutan.

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 3/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

2

Secara aplikatif penyuluhan perikanan merupakan suatu proses

pembelajaran bagi para pelaku utama dan pelaku usaha perikanan beserta

keluarganya, menggunakan landasan falsafah kerja meningkatkan potensi

dan kemampuan para pelaku utama dan keluarganya, sehingga mereka

akan dapat mengatasi sendiri kebutuhan dan keinginannya, tanpa harus

selalu tergantung pada orang lain. Sehingga dengan falsafah demikian,

maka implikasinya akan sangat luas, tidak saja dalam bidang penyuluhan

kelautan dan perikanan, tetapi juga dalam pembangunan kelautan dan

perikanan, pembangunan perdesaan, dan pembangunan nasional. Dalam

konsep penyuluhan perikanan juga dikenal beberapa prinsip yang terdiri

dari: kesukarelaan, otonom, keswadayaan, partisipatif, egaliter, demokrasi,

keterbukaan, kebersamaan, akuntabilitas, dan desentralisasi.

Sejalan dengan itu, tujuan utama dari penyuluhan perikanan adalah

mempengaruhi para pelaku utama dan keluarganya agar berubah

perilakunya sesuai dengan yang diinginkan oleh penyuluh, yang akhirnya

mampu menyebabkan perbaikan mutu hidup dari pelaku utama kelautan

dan perikanan. Perubahan perilaku yang terjadi dibagi kepada perubahan

pengetahuan, keterampilan dan sikap dari sasaran penyuluhan. Untuk itulah,

keberadaan dan peran penyuluh perikanan masih sangat diperlukan sebagai

dinamisator, fasilitator, dan motivator dalam proses pembinaan dan

pendampingan bagi para pelaku utama dan pelaku usaha tersebut dan

sejalan dengan konsepsi itulah, penyuluhan perikanan sebagai rumpun ilmu

hayat, ditengarai menjadi katalisator bagi upaya pembangunan

perekonomian masyarakat dan eksistensinya menjadi penyokong bagi

terwujudnya upaya kesejahteraan.

Seorang penyuluh perikanan harus memiliki kemampuan

berkomunikasi dengan masyarakat, pelaku utama dan pelaku usaha

perikanan beserta keluarganya, sehingga maksud dan tujuan yang ingin

disampaikan melalui komunikasi dapat diterima dengan baik dan jelas.

Demikian pula dalam hal komunikasi melalui bahan-bahan tulisan seperti

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 4/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

3

poster, folder, pamplet, dan sebagainya, tujuannya harus jelas. Kejelasan

tujuan sangat penting dalam berkomunikasi. Tanpa tujuan yang jelas, sulit

bagi kita untuk mengharapkan respon yang benar dari proses komunikasi.

Sehubungan dengan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian/pengkajian

tentang “Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasi dalam Penyuluhan

Perikanan”.

B. Rumusan Masalah

Perumusan masalah yang akan diajukan dalam kajian ini adalah

sebagai berikut:

1.  Apa tujuan komunikasi dalam penyuluhan perikanan

2.  Apa saja unsur-unsur komunikasi

3. Bagaimana proses komunikasi dalam penyuluhan perikanan

4. Bagaimana adopsi dan difusi inovasi dalam penyuluhan perikanan

5. Bagaimana teknik berbicara di depan umum

C. Tujuan Penelitian/Pengkajian

Berdasarkan permasalahan pada bagian rumusan masalah, tujuan

penelitian/pengkajian yang akan dicapai adalah:

1. Meningkatkan pengetahuan tujuan komunikasi dalam penyuluhan

perikanan

2. Menjelaskan tentang unsur-unsur komunikasi

3. Menjelaskan proses komunikasi dalam penyuluhan perikanan

4. Menjelaskan adopsi dan difusi inovasi dalam penyuluhan perikanan

5. Meningkatkan pengetahuan tentang bagaimana teknik berbicara di

depan umum

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 5/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

4

D. Kerangka Teori

Penyuluhan Perikanan merupakan proses pembelajaran dalam

rangka meningkatkan kapasitas kemampuan para pelaku utama dan pelaku

usaha perikanan untuk mengorganisasikan dirinya dalam mengembangkan

bisnis perikanan, untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya,

dengan tetap memperhatikan pelestarian fungsi lingkungan hidup (Undang-

Undang Nomor 16 Tahun 2006). Untuk keberhasilan proses penyuluhan

perikanan maka diperlukan komunikasi antara penyuluh dan sasaran

penyuluhan.

Mengapa manusia melakukan komunikasi?

1. Manusia adalah mahluk sosial yang selalu berinteraksi dengan

sesamanya dan dilakukan melalui komunikasi

2. Hasrat dan upaya manusia untuk mengontrol dan beradaptasi dengan

lingkungan.

3. Upaya manusia untuk mengetahui dan memprediksi sikap orang lain.

4. Upaya manusia untuk mengetahui keberadaan diri sendiri dalam

menciptakan keseimbangan dalam masyarakat.

Pengertian komunikasi:

1. Pengiriman atau tukar menukar informasi, ide (Oxford Dictionary)

2. Proses lewatnya informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang

lain (Keith Davis)

3. Proses pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti (Phil Astrid

Susanto)

4. Proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan

pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya

akan tiba pada saling pengertian yang dalam (Rogers & Kincaid, 1981).

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 6/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

5

5. Proses dimana suatu ide dialirkan dari sumber kepada satu penerima

atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka

(Rogers, 1986).

6. Proses penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan

dengan mengggunakan media dan cara penyampaian informasi yang

dipahami oleh kedua pihak serta saling memiliki kesamaan arti lewat

transmisi pesan secara simbolis (Marpaung dan Renaldi, 2001)

7. Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang

kepada orang lain untuk memberitahu dan untuk mengubah sikap,

pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak 

langsung melalui media (Onong Uchjana Effendy)

8. Komunikasi sebagai kombinasi skill, science dan art (Severin dan

Tankard, 1992)

9. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide,

gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling

mempengaruhi di antara keduanya.Pada umumnya, komunikasidilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua

belah pihak. pabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh

keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan

gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,

menggelengkan kepala, mengangkat bahu.Cara seperti ini disebut

komunikasi dengan bahasa nonverbal (http://id.wikipedia.org).

E. Sumber Data Penelitian

Data-data yang disajikan dalam tulisan ini terdiri dari data sekunder

diperoleh dari buku-buku dan internet yang berhubungan dengan topik 

yang diangkat.

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 7/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

6

F. Metode Dan Teknik Penelitian/Pengkajian

Metode yang digunakan dalam penelitian/pengkajian ”Efektivitas dan

Efisiensi Proses Komunikasi dalam Penyuluhan Perikanan” ini adalahpenelitian/pengkajian deskriptif kualitatif, dengan teknik yang digunakan:

1) Pengumpulan data

Data sekunder diperoleh dari buku-buku dan internet.

2) Pengolahan data dan penyusunan kajian

a. Perumusan masalah yang akan diajukan dalam kajian, dengan

penjabaran dan penggalian ide/gagasan utama dan ide pendukung

dengan menggunakan 5 W (What, Who, When, Where, Why), dan 1 H

(How).

b. Dalam rangka menjawab pertanyaan di atas, kami melakukan

pengolahan data dan penelusuran pustaka yang akan dituangkan

dalam beberapa sub bahasan.

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 8/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

7

BAB II

SEJARAH KOMUNIKASI DANTUJUAN KOMUNIKASI DALAM

PENYULUHAN PERIKANAN

 A. Sejarah komunikasi

Menurut http://id.wikipedia.org; Komunikasi atau communicaton

berasal dari bahasa Latin communis yang berarti sama. Communico,

communicatio atau communicare yang berarti membuat sama ((make to

common). Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada

kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan.

Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat

memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our

ability to understand one another).

Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan

kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan

untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 9/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

8

kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi

dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian

kawin pada ikan.

Pada binatang, komunikasi juga dilakukan dengan cara yang

sederhana melalui tindakan - tindakan yang bersifat reflek. Menurut sejarah

evolusi sekitar 250 juta tahun yang lalu munculnya "otak reptil" menjadi

penting karena otak memungkinkan reaksi-reaksi fisiologis terhadap

kejadian di dunia luar yang kita kenal sebagai emosi. Pada manusia

modern, otak reptil ini masih terdapat pada sistem limbik otak manusia, dan

hanya dilapisi oleh otak lain "tingkat tinggi".

Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan

pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal,

bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif,

transaktif, bertujuan, atau tak bertujuan.

Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok 

orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan

efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh

penerima pesan tersebut.

Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk 

 “barang antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena

pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang

revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang

pesat seperti radio. Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring

dengan industiralisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia.

Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki departemen

sendiri dimana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa,

komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya, namun subyeknya

akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman

komunikasi itu sendiri.

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 10/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

9

B. Tujuan Komunikasi

Tujuan komunikasi berupa:

1. Informative

Memberikan informasi (pendekatan pada pikiran: gagasan, informasi,

opini dan lain-lain yang muncul dari benaknya).

2. Persuasive

Menggugah perasaan (pendekatan pada emosi: keyakinan, kepastian,

keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian dan lain-lain).

3. Entertainment/menghibur

Menghibur komunikan, membuat mereka senang, tidak bersikap apatis

maupun pesimis.

4. Mengubah sikap/perilaku (to change the behavior)

5. Mengubah opini/pendapat/pandangan (to change the opinion)

6. Mengubah masyarakat (to change the society)

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 11/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

10

BAB III

UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI

Secara umum unsur-unsur komunikasi dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Unsur-unsur komunikasi

SPs Pn

M s

Komponen Tersebut Harus Ada Apabila Tidak Lengkap

dan Tidak Jelas -> Komunikasi Tidak Berhasil

S = Sumber, KomunikatorPs = Pesan, Message, Isi

PernyataanM = Media, SaluranPn = Penerima, Komunikan A = Akibat, Motif 

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 12/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

11

 A. Komunikator/sumber informasi

Sumber komunikasi adalah pihak yang mengirim pesan atau

informasi. Dalam penyuluhan sumber ini bisa penyuluh atau agenpembaharu.

B. Pesan atau esensi komunikasi (content/message)

Pesan merupakan informasi yang ditujukan kepada penerima. Dalam

penyuluhan perikanan pesan ini dapat berupa materi penyuluhan. Pesan

yang digunakan dalam penyuluhan pertanian didasarkan pada kebutuhan

sasaran.

C. Saluran/Media

Saluran adalah jalan yang dilalui pesan yang disampaikan sumber

kepada penerima. Saluran meliputi penggunaan metoda dan teknik serta

penggunaan media yang relevan dengan tujuan, sasaran serta sifat

pesannya. Pada umumnya semakin banyak indera yang distimuli melalui

berbagai media semakin efektif proses komunikasi dalam penyuluhan.

Penggunaan metoda, teknik dan media penyuluhan perikanan selain untuk 

meningkatkan pemahaman sasaran terhadap pesan yang disampaikan,

untuk mendorong aktivitas dan kreativitas sasaran serta tumbuhnya rasa

percaya diri.

D. Komunikan/penerima informasi

Penerima adalah pihak yang menerima pesan-pesan atau informasi,

yaitu pihak yang diharapkan akan berubah baik perilaku maupunkepribadiannya. Dalam penyuluhan perikanan penerima atau sasaran

adalah pelaku utama dan pelaku usaha perikanan beserta keluarganya.

E. Dampak/Efek/Feedback 

Efek komunikasi merupakan respon penerima terhadap pesan-pesan

yang diterima dan merupakan umpan balik (feedback ) bagi komunikator

 /sumber atas pesan-pesan yang disampaikan. Efek komunikasi berupa

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 13/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

12

perubahan-perubahan yang diharapkan terjadi pada sasaran akibat dari

proses komunikasi. Perubahan-perubahan yang diharapkan menyangkut

perubahan perilaku (pengetahuan, keterampilan, dan sikap), serta

perubahan kepribadian sasaran (kemandirian, ketangguhan,

kemampuan bekerjasama,percaya diri, kemampuan menempatkan diri pada

posisi tawar yang kuat, dan lain sebagainya). Efek komunikasi ada yang

langsung bisa diketahui, misalnya perubahan pengetahuan dan

keterampilan, tetapi adapula yang tidak langsung artinya perlu waktu yang

lama seperti perubahan sikap dan kepribadian. Pada komunikasi dua arah

(two way trafficts communication) komunikator bisa memperoleh umpan

balik secara langsung dibanding komunikasi yang searah.

Di dalam kegiatan penyuluhan, proses komunikasi terjadi karena

penyuluh berusaha untuk menyampaikan pesan/informasi kepada pelaku

utama, dari pelaku utama kepada penyuluh, dan juga dari pelaku utama

kepada pelaku utama lainnya. Pesan-pesan dapat disampaikan secara verbal

(dengan kata-kata) atau non-verbal (tidak dengan kata-kata, seperti

isyarat, gerakan, tindakan, gambar, dsb.) oleh komunikator kepada

komunikan/sasaran secara langsung atau melalui sarana untuk 

mempengaruhi kognisinya, intelektualitasnya, emosinya dan afeksinya, serta

psikomotoriknya sehingga sasaran mau merubah perilaku (behavior) dan

kepribadiannya (personality). Perilaku (behavior) yang diharapkan berubah

adalah meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Sedangkan

kepribadian (personality) meliputi kemandirian, ketangguhan serta

kepercayaan diri, ketidaktergantungan, serta posisi tawarnya (bargaining

position).

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 14/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

13

BAB IV 

PROSES KOMUNIKASI DALAMPENYULUHAN PERIKANAN

 A. Model/Bentuk Komunikasi

Model/bentuk komunikasi terbagi kedalam:

1. Komunikasi Langsung: komunikator dan komunikan langsung

berkomunikasi (tatap muka, menggunakan media)

a. Komunikasi vertikal : terjadi antara bawahan terhadap atasan atau

sebaliknya dalam konteks laporan atau menyampaikan hasil suatu

kegiatan

b. Komunikasi horizontal : terjadi sesama pejabat atau staf dalam

konteks diskusi bekerjasama dalam menyelesaian suatu kegiatan

c. Komunikasi top down : terjadi pada saat pimpinan suatu instansi atau

unit kerja memberikan pengarahan, bimbingan dan pertemuan

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 15/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

14

dimana atasan memiliki informasi yang layak dan patut diketahui oleh

bawahan

d. Komunikasi botom-up : interaksi yang terjadi bawahan denganatasan dalam beberapa konteks pekerjaan

e. Komunikasi internal : komunikasi antara pejabat maupun staf dalam

satu lingkup instansi atau organisasi.

f. Komunikasi eksternal : segala bentuk interaksi yang terjadi antara

individu atau instansi dengan instansi lainnya.

2. Komunikasi tidak langsung: Komunikator dan komunikan tidak bertemu(bahan cetakan: leaflet, folder, brosur, majalah, dll) (bahan tertayang:

film)

a. Tidak ada tanya jawab

b. Pesan harus jelas dan tepat dan menarik 

c. Media penyuluhan (leaflet, brosur, poster dll) agar mudah dipahami

oleh sasaran penyuluhan

3. Sasaran komunikan/penerima melalui Panca Indra dalam Komunikasi

a. Indra penglihatan, misalnya bahan cetakan, album foto, slide tanpa

suara; yang hanya dapat digunakan untuk sasaran penyuluhan yang

dapat melihat.

b. Indra pendengaran, misalnya Radio, yang hanya pemutaran tape

recorder, obrolan sore; dapat digunakan jika sasaran penyuluhan

tidak mengalami gangguan pendengaran.

c. Kombinasi indra penerima, misalnya demontrasi cara/hasil,

pemutaran film, tv; merupakan kombinasi antara indra (AVA = Audio

 Visual Aids).

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 16/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

15

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas dan Efisiensi dari

Komunikasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas dan efisiensi dari komunikasiadalah berupa:

1. Dilihat dari komunikator atau sumber komunikasi

Dilihat dari komunikator maka komunikasi dipengaruhi oleh:

a. Kecakapan Komunikator

 Ada 3 karakteristik dari Komunikator/Sumber:

1) Kredibilitas

Suatu kondisi dimana si sumber di nilai punya pengetahuan,

keahlian atau pengalaman sehingga pihak penerima menjadi

percaya bahwa pesan yang disampaikan bersifat obyektif 

Kredibilitas dipengaruhi oleh:

- Keahlian (ekspertise)

- Kepercayaan (trustworthiness)

Proses pembentukan pengetahuan, pendapat, sikap, dan tingkah

laku yang terjadi dalam diri penerima disebut: INTERNALISASI

Menurut Rogers (1983) Credibility:

- Competence credibility, dikaitkan dengan status/kedudukan

formal/jabatan.

- Safety credibility, tidak dikaitkan dgn status keahliannya

karena pekerjaan formalnya.

- Orang-orang dengan safety credibility dipandang lebih jujur,

terbuka dan dekat dengan masyarakat”.

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 17/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

16

2) Daya tarik sumber

Daya tarik sumber timbul karena adanya proses identifikasi dalam

diri pihak penerima.

Contoh: Senang menggunakan celana jeans   diidentifikasi

sebagai orang modern, elit dan kota.

Proses identifikasi bisa bersifat temporer bila pihak penerima

masih pantas untuk ditiru.

3) Kekuatan/kekuasaan sumber (source power), terdiri dari:

- Kharisma

- Wibawa otoritas

- Kompetensi/keahlian

- Compliance/pemenuhan

Sumber dinilai punya kekuatan/kekuasaan, apabila ia mampu

memberikan imbalan dan hukuman kepada penerima, berarti

seseorang mau menerima ide/anjuran dari sumber karena adanya

harapan menerima imbalan atau menghindari hukuman, proses ini

disebut COMPLIENCE.

Komunikator yang baik adalah menguasai cara-cara

penyampaian buah pikiran baik secara lisan maupun secara tertulis.

Dengan kata lain komunikator harus menguasai teknik berbicara dan

teknik membuat surat (naskah). Ia harus cakap memilih

simbol/lambang yang tepat untuk mengungkapkan buah pikiranya

dan harus cakap membangkitkan minat para pendengar atau

pembaca. Di samping itu harus pandai pula menarik perhatian dan

menyajikannya. Keterangan-keterangannya harus sistematis dan

 jelas. Sebagai contoh pembicaraan seorang bawahan kepada atasan

atau teman yang setingkat, jelas akan berbeda.

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 18/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

17

Demikian pula pembicara yang berbicara di depan masyarakat

tertentu, akan menyesuaikan pada sifat-sifat masyarakat tersebut,

tanpa mengadakan penyesuaian sebelumnya maka komunikasi

menjadi tidak lancar atau bahkan macet sama sekali. Sebagai contoh,

bila kita berbicara di depan masyarakat Madura, akan lebih berhasil

bila kita banyak menggunakan kata-kata Arab seperti insya Allah,

 Atas Ridho Allah, Masya Allah, dan sebagainya., karena kebanyakan

orang Madura beragama Islam. Oleh karena itu dalam berkomunikasi

harus memperhatikan keadaan masyarakat sekitar harus dengan

memahami keadaan masyarakat tersebut, seperti kebisaan, aliran

agama dan kepercayaan dan sebagainya. Dengan memahami hal-hal

tersebut komunikasi akan menjadi lancar.

b. Saluran Komunikasi

Komunikasi dipengaruhi oleh saluran atau alat tubuh dari

komunikator, terutama dalam komunikasi lisan. Suara yang besar dan

 jelas, ucapan yang jelas, tingkah laku yang baik akan menyebabkan

pembicaraanya menarik. Juga tangan yang sehat dengan gerak-gerik 

yang baik dapat mendukung pembicaraan, oleh karena itu bila ingin

berhasil dalam komunikasi alat-alat tubuh kita harus baik terutama

alat-alat indera dan alat bicara.

2. Dilihat dari segi reseptor (penerima)

Keberhasilan komunikasi tidak hanya tergantung pada pihak 

komunikator (sumber), tetapi juga tergantung dari reseptor. Walaupun

pihak komunikator telah memenuhi persyaratan, akan tetapi bila pihak 

reseptor kurang memenuhi maka hasil komunikasi tidak akan sesuai

dengan yang diharapkan. Pengaruh-pengaruh dari pihak reseptor

tersebut adalah:

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 19/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

18

a. Kecakapan komunikator reseptor

Hasil komunikasi ditentukan oleh kecakapan berkomunikasi

reseptor. Kecakapan ini terutama kecakapan mendengarkan danmembaca. Walaupun komunikator cakap berbicara atau menulis,

akan tetapi bila reseptor kurang cakap mendengarkan dan membaca,

maka hasil komunikasi kurang memenuhi harapan, oleh karena itu

agar hasil komunikasi baik maka reseptor harus menguasai teknik 

mendengarkan dan teknik membaca. Dalam mendengarkan reseptor

harus cakap memusatkan perhatian, mengambil inti sari dari suatu

pembicaraan, dan harus dapat membedakan mana pokok permasalahan dan mana yang hanya merupakan penjelasan-

penjelasannya saja, harus bersifat kritis, dan sebagainya. Dalam

membaca ia harus dapat menangkap banyak kata-kata secara

sekaligus dan menafsirkannya secara tepat.

b. Sikap Reseptor

Hasil komunikasi dipengaruhi pula oleh sikap reseptor

(penerima). Kadang-kadang reseptor selalu menaruh curiga terhadap

pembicara (prejudice), atau kadang-kadang bersikap apriori artinya

telah menentukan kesimpulan sebelum ada data-data yang lengkap.

Sebagai contoh seorang reseptor (pendengar suatu penceramah)

telah menganggap rendah kepada seseorang penceramah atau

terlalu memandang tinggi kepada seorang penceramah atau

pembicara. Sikap yang demikian menyebabkan hasil komunikasi

kurang murni. Adapun sebab-sebabnya timbul sikap yang demikian

itu banyak sekali. Sebagai contoh seorang reseptor (pendengar)

adalah lulusan SekolahTinggi (Sarjana) dan penceramah ternyata

hanya lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), maka sarjana tadi

cenderung merendahkan si penceramah yang hanya lulusan Sekolah

Menengah Atas tersebut. Sikap sarjana tadi salah, sebab belum tentu

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 20/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

19

penceramah hanya lulusan SMA, ternyata sudah banyak mengikuti

kursus-kursus. Sehingga mengenai bahan yang diceramahkan betul-

betul telah ia kuasai. Contoh lain ada seorang pendengar ceramah

(reseptor), mengikuti suatu kursus, ternyata salah seorang fasilitator

dalam kursus tersebut adalah rivalnya (saingan) dalam

memperebutkan seorang gadis dan dalam perebutan tersebut,

pengikut kursus telah kalah akibatnya ia sangat benci kepada

fasilitator tersebut, sehingga bersikap acuh tak acuh terhadap

penceramah tersebut. Sikap yang demikian adalah kurang objektif 

dan kurang rasional sehingga pikirannya menjadi tertutup alias

buntu. Oleh karena itu sebagai reseptor (pendengar/pembaca)

seseorang bila ingin berhasil dalam komunikasi harus bersikap wajar,

apa adanya. dan siapapun yang menjadi penceramah/pembicara

harus diterima sebagai apa adanya tanpa sikap curiga atau apriori.

c. Pengetahuan reseptor (pendengar/pembaca)

Hasil komunikasi di pengaruhi pula oleh kekayaan

pengetahuan si reseptor, dengan pengetahuan yang banyak seorang

pendengar dapat dengan cepat menangkap isi dari suatu pesan atau

suatu bacaan dan mudah menafsirkan maksud dari

pembicara/penulis tersebut. Sebaliknya pendengar/pembaca yang

pengetahuannya sangat terbatas akan sulit menangkap pembicaraan

atau bacaan. Contoh yang jelas adalah ketika kita mendengarkansuatu ceramah Bahasa Inggris atau mambaca bacaan Bahasa

Inggris, karena pengetahuan dalam Bahasa Inggris tersebut terbatas,

maka sulit mencernanya.

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 21/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

20

d. Komunikasi dipengaruhi pula oleh sistem sosial

 Artinya si pendengar/pembaca harus memahami kedudukan

pembicara. Sebagai contoh bila kita menghadiri suatu ceramahtertentu dan si penceramah kebetulan seorang yang berasal dai luar

negeri dan tindak tanduknya seenaknya sendiri, maka kita tidak boleh

bersikap negatif atau acuh tak acuh. Sebab tiap penceramah memiliki

kebiasaan-kebiasaan tersendiri. Demikian pula bila kita ada di suatu

kantor tertentu atau masyarakat tertentu kita sebagai reseptor

(pendengar) harus dapat menyesuaikan diri, artinya memahami tata

tertib dan tata pergaulan masyarakat tersebut. Dengan cara itu makakita dapat menjadi pendengar yang baik, dan jika tidak dapat

menyesuaikan terhadap kebiasaan-kebiasaan atau tradisi-tradisi

pembicara/penulis, maka komunikasi menjadi terhambat, oleh karena

itu sebagai pendengar atau pembaca harus dapat menyesuikan diri

terhadap sistem sosial dari pihak pembaca/penulis.

e. Saluran Komunikasi

Komunikasi dipengaruhi pula oleh saluran komunikasi,

(pendengaran/penglihatan) dari pihak reseptor. Bila pendengaran,

penglihatan, atau indera lainnya kurang sempurna maka komunikasi

 juga tidak akan sempurna, karena dengan kurang sempurnanya alat-

alat penyalur tersebut (indera) maka tangkapan dapat kurang jelas.

Oleh karena itu agar komunikasi dapat lancar dan berhasil, maka

indera kita harus baik.

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 22/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

21

C. Karakteristik Saluran Komunikasi

Perbedaan Karakteristik antara Saluran Komunikasi Personal dan SaluranKomunikasi Nonpersonal/Media Massa:

Karakteristik Sal.Kom.Personal Media Massa

•  Arus pesan - dua arah - satu arah

• Bentuk komunikasi - langsung - mel. Media

• Tkt. feed back - tinggi - rendah

• Selektivitas exposure - tinggi - rendah(pengungkapan)

• Kec, menjangkau - lambat - cepatkhalayak

•  Akibat/efek - P K S - pengetahuan

• Cakupan - terbatas - luas

• Keterlibatan peserta - tinggi - rendahkomunikasi

Saluran komunikasi personal

LEBIH PERSUASIF dibandingsaluran komunikasi mediamassa sebab:

• Pesan dapat secara langsungdisampaikan kepada khalayakyang dituju, bersifat pribadi.

• Penyampaan dapat lebih rincidan fleksibel, sesuai dengankondisi nyata khalayak.

• Keterlibatan khalayak dalamkomunikasi cukup tinggi.

• Komunikator langsungmengetahui reaksi, umpan balikdan tanggapan khalayak.

 Kelemahan : Daya jangkau danpenyampaian pesanterbatas.

Kelebihan : daya jangkaunya luas,kemampuan penyampaianpesan cepat.

Contoh: surat kabar, majalah, TV,radio film, leaflet dl.

KARAKTERISTIK SALURAN KOMUNIKASI

Saluran komunikasi nonpersonal(media massa)

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 23/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

22

D. Karakteristik Media

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media:

1. Kebutuhan luasnya jangkauan dan kecepatan (TV, radio).

2. Kebutuhan pemilihan memori/pesan yang disampaikan tetap diinga

(billboard, majalah).

3. Jangkauan khalayak yang selektif (surat kabar,majalah).

4. Jangkauan khalayak lokal (radio lokal, bioskop).

5. Frekwensi penyampaian tinggi (radio).

Karakteristik Kreatif 

1. Kebutuhan gerak (TV, film, iklan).

2. Kebutuhan warna (TV, film, majalah).

3. Kebutuhan suasana (radio, TV, fim).

4. Kebutuhan demonstrasi ( TV, film).

5. Kebutuhan deskripsi, bila pesan perlu uraian yang komprehensif,

sistematis, rinci (surat kabar, majalah, brosur leaflet).

Tingkat efektivitas penyerapan materi oleh panca indra

1. Pengecap 1%,

2. Peraba 1,5%,

3. Penciuman 3%,

4. Pendengaran 11%,

5. Penglihatan 83%

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 24/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

23

Gambar 2. Perbandingan daya serap pengetahuan dariberbagai situasi belajar

E. Tahapan komunikasi

Tahapan dalam komunikasi adalah berupa:

1. Pola komunikasi antar pribadi secara umum dimulai dari tahap superfisial

(dasar) sampai tahap akrab (intim)

2. Perubahan dari tahap umum kepada tahap intim membutuhkan waktu

yang relatif tidak sama kepada setiap orang

3. Tahap interaksi bidang kepribadian umum (public area) : individu

berusaha menghindari konflik, sedikit evaluasi diri, hubungan disesuaikan

dengan norma sosial pada situasi tersebut

4. Tahap pertukaran eksplorasi (exploratory exchange): pola komunikasi

mencakup pengembangan kepribadian umum (publik) dan mulai

membuka aspek kepribadian khusus, mulai akrab, rileks dan mengarah

pada saling kenal.

85%

65%72%

20%

70%

10%

0%

25%

50%

75%

100%

P E N D E N G R N D N

PENGL IH T N

H N Y P E NG LIH T N H N Y P E ND EN G R N

I I I

I I

TIGA JAM KEMUDIAN TIGA HARI KEMUDIAN

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 25/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

24

5. Tahap pertukaran interaksi sosial efektif (effective interaction) : pola

komunikasi mengarah kepada persahabatan akrab, hubungan mengarah

romantis, bebas, banyak menggunakan kesadaran diri, masih

keengganan untuk membuka keintiman. Komunikasi terfokus pada

saling belajar dari satu sama lain.

6. Tahap hubungan stabil (stable exchange stage): pola komunikasi

mengarah kepada keterbukaan umum pribadi dalam semua tingkat baik 

yang bersifat umum dan pribadi. Komunikasi verbal dan non-verbal

dalam tahap ini berorientasi lingkungan dan mulai memiliki tahap emosi

yang efektif terhadap lawan bicara.

F. Fidelity dan Noise

• Fidelity suatu komuniksi adalah tingkat

ketepatan/keberhasilan/efektivitas komunikasi antara komunikator dan

komunikan.

• Dalam prakteknya penyampaian pesan tidak terlepas dari adanya

gangguan (noise).

•  Apabila noise tidak diatasi maka kemungkinan arti/makna pesan yang

dimaksud komunikan berbeda dengan yang dimaksud komunikator.

• Jika noise rendah/tidak ada maka fidelity tinggi, sebaliknya noise tinggi

maka fidelity rendah.

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 26/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

25

• Noise dapat terjadi pada:

- Komunikator Pada tahap-tahap :

- Pesan - Perencanaan

- Saluran - Pengorganisaian/encode

- Komunikator - Pelaksanaan/pengiriman

- Menerima

- Decoding

- Membuahkan/hasil nyata

seluruh proses komunikasi

Gambar 3. Terjadinya noise

G. Kriteria keberhasilan komunikasi

1. Kepercayaan penerima pesan (komunikan) terhadap komunikator serta

keterampilan komunikator berkomunikasi (menyajikan isi komunikasi

sesuai tingkat nalar komunikan)

2. Daya tarik pesan dan kesesuaian pesan dengan kebutuhan komunikan.

3. Pengalaman yang sama tentang isi pesan antar komunikator dan

komunikan

4. Kemampuan komunikasi menafsirkan pesan, kesadaran, dan perhatian

komunikan akan kebutuhannya atas pesan yang diterima

5. Setting komunikasi yang kondusif (nyaman, menyenangkan dan

menantang)

6. Sistem penyampaian pesan berkaitan dengan metode dan media yang

sesuai dengan jenis indera penerima pesan).

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 27/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

26

BAB V 

 ADOPSI DAN DIFUSIINOVASI DALAM

PENYULUHAN PERIKANAN

 A. Adopsi Inovasi

1. Konsep Adopsi Bahlen

Dalam model proses adopsi Bahlen ada 5 tahap yang dilalui sebelum

seseorang mengadopsi suatu inovasi yaitu sadar (awreness), minat

(interest), menilai (evaluation), mencoba (trial) dan adopsi ( adoption).

a. Tahap sadar: sasaran telah mengetahui informasi tetapi informasi

tersebut dirasa kurang.

b. Tahap minat: sasaran mencari informasi atau keterangan lebih lanjut

mengenai informasi tersebut.

c. Tahap menilai: sasaran sudah menilai dengan cara value/bandingkan

inovasi terhadap keadaan dirinya pada saat itu dan dimasa yang

akan datang serta menentukan apakah petani sasaran mencoba

inovasi atau tidak.

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 28/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

27

d. Tahap mencoba: sasaran sudah mencoba meskipun dalam skala kecil

untuk menentukan angka dan kesesuaian inovasi atau tidak.

e. Tahap adopsi/menerapkan: sasaran sudah meyakini kebenaraninovasi dan inovasi tersebut dirasa bermanfaat baginya. Pada tahap

ini petani sasaran menerapkan dalam jumlah/skala yang lebih besar.

Gambar 4. Tingkat Adopsi dan Indikator Tahap Adopsi

TINGKAT ADOPSI DAN INDIKATOR TAHAP ADOPSI

SADAR

MINAT

MENILAI

MENERAPKAN

MENCOBA

MENDENGAR PENUH PERHATIAN

TERTARIK

MENGETAHUI

MENCARI INFORMASI SECARA AKTIF

MENGERTI

MENYATAKAN KEINGINAN

MENYATAKAN PERSETUJUAN/MENOLAK

MENGHITUNG KEUNTUNGAN

MULAI MELAKSANAKAN

MENCOBA SKALA KECIL

SELALU MELAKSANAKAN

SELALU MENCARI PENYEMPURNAAN

Tingkat Adopsi Indikator Tahap Adopsi

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 29/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

28

Gambar 5. Hubungan antara Tingkat Adopsi, Pendekatan dan Metode danMedia penyuluhan

Gambar 6. Fungsi komunikasi dalam adopsi teknologi

PENELITI/PENGKAJI/PENYUSUN

INOVASIPERIKANAN

DANKELAUTAN

PENGGUNATEKNOLOGI

ADOPSITEKNOLOGI

BETTER :

•   FARMING 

MEDIAKOMUNIKASI

FEED BACK/ UMPAN BALIK 

FUNGSI KOMUNIKASI : MENCIPTAKAN PERUBAHAN SIKAP /ADOPSITINGKAT ADOPSI : SADAR

MINATMENILAIMENCOBAMENERAPKAN

indikator

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT ADOPSI, PENDEKATAN DANMETODE DAN MEDIA KOMUNIKASI

MASSAL

KELOMPOK

INDIVIDUAL

SADAR

MINAT

MENILAI

MENERAPKAN

Rapat umum, siaran radio, tv,pemutaran film , penyebaranbrosur, folder, leaflet

Pertemuan (diskusi)kelompok, kursus, kampanye,demonstrasi, slide

Kunjungan rumah, kunjunganusahai, kunjungan kantor,surat, telepon

TINGKAT ADOPSI PENDEKATAN METODE DAN MEDIA

MENCOBA

Pendekatan kelompok -> lebih cepat dan praktis dibanding pendekatan perseorangan.Persoalannya hanyalah bagaimana menentukan kelompok strategis yang akan dijadikan sasaran

penyuluhan.

Pendekatan massal -> tujuan penyuluhan hanyalah sekedar bersifat memberi informasi awal, tanpamemperhatikan pihak-pihak strategis. Tujuannya hanyalah membangkitkan rasa ingin tahu seseorangatau sekelompok orang mengenai sesuatu hal yang baru.

Pendekatan Perorangan -> untuk mencapai sasaran penyuluhan potensial dan strategis yangdiperkirakan akan mendorong atau bahkan menghambat berlangsungnya kegiatan penyuluhan.

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 30/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

29

Konsep adopsi digunakan secara meluas oleh peneliti dan penyuluh.

Meskipun demikian model adopsi mempunyai beberapa kelemahan

antara lain :

a. Tidak semua proses tersebut di atas diakhiri dengan tahap adopsi,

adakalanya berupa penolakan terhadap adopsi.

b. Kelima tahap di atas terjadi tidak selalu berurutan.

c. Suatu proses adopsi pada tahap akhir akan diikuti dengan konfirmasi

yaitu dengan cara mencari lebih lanjut untuk memperkokoh

keputusannya (terus mengadopsi) atau menerapkan inovasi lainnya

(menolak)

2. Konsep Adopsi Rogers dan Schoemaker

Rogers dan Schoemaker (1992) menjelaskan bahwa proses adopsi dapat

terjadi melalui 4 (empat) tahapan yaitu : tahap mengetahui

(knowledge), persuasif (persuasive), mengambil keputusan (decision)

dan konfirmasi (confirmation) yang selanjutnya diklasifikasikan menjadi

empat tahap yaitu :

a. Tahap mengetahui : petani sasaran sudah mengetahui adanya

inovasi dan mengerti bagaimana inovasi itu berfungsi.

b. Tahap Persuasi : petani sasaran sudah membentuk sikap terhadap

inovasi yaitu apakah inovasi tersebut dianggap sesuai ataukah tidak 

sesuai bagi dirinya.

c. Tahap Keputusan : petani sasaran sudah terlibat dalam pembuatan

keputusan yaitu apakah menerima atau menolak inovasi.

d. Tahap Konfirmasi:petani sasaran mencari penguat bagi keputusan

inovasi yang telah dibuatnya. Mungkin pada tahap ini petani sasaran

mengubah keputusan untuk menolak inovasi yang telah di adopsi

sebelumnya.

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 31/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

30

3. Konsep Proses Adopsi Kellogg.

Model Adopsi Kellogg menyebutkan bahwa pada proses adopsi

khususnya teknologi perikanan dapat dilakukan melalui beberapa

langkah agar pelaku utama bersedia menerima/mengadopsi teknologi

tersebut. Model adopsi meliputi (4) empat tahap yaitu diagnosis,

perencanaan dan rekayasa teknologi adaptif, pengujian dan verifikasi di

tingkat usaha dan percobaan antar lokasi dan diseminasi. Model adopsi

Kellogg dapat digambarkan sebagaimana tertera pada Gambar 7.

Gambar 7. Model adopsi yang digambarkan oleh Kellogg

a. Pada tahap pertama, penentuan wilayah sasaran dan mendiagnosis

situasi pelaku utama. Pada umumnya wilayah sasaran diusahakan

mempunyai karkteristik agroklimate yang relatif homogen. Penyuluh

perikanan dapat mengidentifikasi wilayah sasaran lebih baik 

dibandingkan peneliti.

Pemilihan wilayah sasarandan dia nosis situasi etani

Perencanaan dan rekayasateknolo i ada tif 

Pengujian dan verifikasi ditin kat usaha

Percobaan antar lokasi dandiseminasi teknolo i

waktu

Tahap 1

Tahap 2

Tahap 3

Tahap 4

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 32/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

31

b. Tahap kedua, merencanakan dan merekayasa teknologi adaptif 

dengan menggunakan informasi yang diperoleh pada tahap pertama.

Berdasarkan informasi ini, dapat dibuat perencanaan dan rekayasa

teknologi yang sesuai dengan kondisi lapangan.

c. Tahap ketiga, pengujian dan verifikasi di tingkat usaha. Hasil

penelitian yang diperoleh dari eksperimen sebelumnya dapat diuji dan

diverifikasi di tingkat usaha. Sasaran akan bersedia mengadopsi

teknologi/Introduksi teknologi apabila teknologi tersebut memiliki

keunggulan dibanding dengan teknologi sebelumnya, juga hasilnya

dilihat sendiri oleh pelaku utama sebagai sasaran.

d. Tahap keempat, selama proses pengujian dan verifikasi di tingkat

usaha pasti terjadi percobaan di lahan usaha yang dilakukan pelaku

utama perikanan. Hal ini mengindikasikan bahwa pilihan teknologi

sudah dilakukan pelaku utama dan diharapkan terjadi perbaikan

teknik budidaya yang signifikan. Hubungan antara tahap dalam

proses komunikasi dengan proses adopsi serta metode penyuluhan

tertera pada Tabel 1.

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 33/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

32

Tabel 1. Hubungan antara metode penyuluhan, tahap komunikasi dan

tahap adopsi

MetodePenyuluhan

Tahap-tahapKomunikasi

Tahap-tahap Adopsi

Metode Perorangan Menggerakkan Usaha Adopsi

Metode Kelompok 

Meyakinkan Percobaan

Membangkitkan

KeinginanPenilaian

Metode Massal

Menggugah Hati Minat

Menaruh Perhatian Kesadaran

Dengan mempelajari model adopsi sebagaimana dijelaskan pada Tabel 1

dan membandingkan satu dengan lainnya, diketahui bahwa model

adopsi Bahlen memilki kelemahan dalam proses adopsi yaitu tidak selalu

diakhiri dengan tahap adopsi. Adakalanya petani menolak inovasi yang

yang diintroduksikan.

Model adopsi Rogers dan Schoemaker digunakan untuk mengatasi

keterbatasan model adopsi Bohlen tersebut. Rogers dan Schoemaker

(1983) mengatakan bahwa tingkat adopsi dipengaruhi oleh lima (5)

faktor yaitu :

a. Tipe keputusan adopsi inovasi

b. Atribut yang terkandung dalam inovasi

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 34/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

33

c. Karakteristik system sosial pelaku utama dan/pelaku usaha sebagai

sasaran

d. Karakteristik saluran komunikasi yang digunakan

e. Usaha yang dilakukan penyuluh untuk meyakinkan pelaku utama

dan/pelaku usaha sebagai sasaran.

B. Difusi Inovasi

Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan penyuluhan perikanan adalah

terciptanya masyarakat (sasaran penyuluhan) yang berdaya. Pemberdayaan

masyarakat merupakan suatu proses perbaikan yang ditujukan untuk 

memberikan kemampuan kepada masyarakat agar tahu, mau, dan mampu

melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan keluarganya.

Perubahan sosial yang direncanakan pada proses penyuluhan sangat

rumit yang pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga tahap yaitu :

invensi, difusi, dan konsekuensi-konsekuensi invensi merupakan kegiatan

penciptaan atau pengembangan inovasi baru.

Gambar 8. Model difusi inovasi Leagans (1971)

Nilai dan kekayaan TradisionalKelengkapan SDA, tingkat Teknologi

rendah , Tingkat Pendidikan rendah

Perilaku Sasaran

Harapan Perbaikan ekonomi, ketersediaan TeknologiModern Harapan Perbaikan Sosial Penyuluhan

Pertanian Perluasan Kesempatan Usaha

Factor Penghambat

Faktor Pendorong Perubahan

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 35/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

34

Difusi merupakan proses penyebaran inovasi dari seorang yang telah

mengadopsi inovasi kepada orang lain dalam masyarakat. Konsekuensi

merupakan perubahan yang terjadi dalam sistem sosial sebagai akibat

adanya adopsi atau penolakan terhadap suatu inovasi.

Penyuluhan perikanan menitikberatkan perubahan sosial jangka

pendek yaitu waktu yang dibutuhkan untuk melakukan difusi inovasi dan

mengarahkan perubahan dalam masyarakat. Wayne Romable (1984)

menyatakan bahwa difusi inovasi dapat dipandang sebagai proses

komunikasi khusus. Pada difusi inovasi, sumber pesan dapat berupa

penemu, penyuluh perikanan dan stakeholder. Perubahan secara praktisyang diharapkan adalah pengetahuan, sikap dan prilaku, faktor yang

mendorong dan menghambat perubahan.

Model difusi inovasi menggambarkan proses penyebaran inovasi dari

suatu sumber inovasi kepada anggota suatu sistem sosial. Dengan patokan

bahwa sumber inovasi asalnya dari lembaga penelitian maka terdapat tiga

model difusi inovasi yaitu Model Top Down, Model Feed Back dan Model

Farmer Back Farmer.

1. Model Difusi Top Down

Model Difusi Top Down dikembangkan berdasarkan penelitian di India,

ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan sekolah, laboratorium

dan stasiun percobaan. A.H. Bunting (1979) mengatakan bahwa model

top down difusion sebagai model penyuluhan pertanian konvensional.

Pada model ini peneliti melakukan penelitian di laboratorium maupun

stasiun penelitian dan menghasilkan rekomendasi yang disebarluaskan

pada seluruh petani. Model difusi top down dapat dilihat pada Gambar

9.

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 36/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

35

Gambar 9. Proses difusi inovasi model difusi top down

2. Model Feed-Back 

Model ini dikembangkan oleh Benor dan Horison . Model ini dikenal

sebagai trainning and visit system atau di Indonesia di sebut sistem

latihan dan kunjungan (sistem laku). Model ini selanjutnya dibukukan

dengan judul  “Agricultural Eftension The Training and Visit System” .

Model feed back  dianggap sebagai perbaikan model Top Drown yaitu

dengan mempertimbangkan mekanisme umpan balik diantara peneliti

dan penyuluh. Model feed-back  menjadi popular dan berkembangnya

Farming System Research yang mengaitkan penelitian ditingkat usaha

kedalam metode penelitian. Secara sederhana, gambaran model

feedback seperti tertera pada Gambar 10.

Gambar 10. Proses difusi inovasi model feed-back 

3. Model Farmer Back To Farmer

Model difusi farmer back to farmer dikemukakan oleh Rhoades dan

Booth (1982). Model ini mengasumsikan bahwa penelitian harus dimulai

dan diakhiri di tingkat sasaran. Hal ini berarti bahwa pelaku utama

(sasaran) harus dilibatkan secara aktif sebagai anggota tim pemecahan

Peneliti Penyuluh Sasaran

Peneliti Penyuluh Sasaran

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 37/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

36

masalah di lapangan. Pelaku utama/pelaku usaha dengan pengalaman

 jangka panjangnya mengetahui kondisi usahanya, kondisi sosial,

ekonomi, teknis, keadaan pasar dan lain sebagainya.

Model difusi farmer back to farmer mengandung beberapa siklus

kegiatan dan masing-masing kegiatan ini berusaha mencapai tujuan

tertentu. Model difusi farmer back to farmer secara sederhana tertera

pada Gambar 11.

Gambar 11. Proses difusi inovasi model farmer back to farmer

Model difusi farmer back to farmer ini dapat diawali dengan eksperimen

sederhana dan diakhiri survey di tingkat pelaku utama. Kunci

perbedaannya dengan model difusi yang lain adalah fleksibilitas dan

penelitian di tingkat pelaku utama untuk mengindentifikasikan sumber daya

yang dimilikinya.

Evaluasi dan

AdaptasiSasaran

(4)

DiagnosisiIlmuan dan

Sasaran(1)

Adaptasi ataupenyajian tingkat

usahatani atausasaran penelitian

(3)

Mencari solusidgn melakukan

penelitianInterdisiplin

(2)

DefenisiMasalah

Umum

Solusi terbaikberdasarkanvisi usaha

Pengetahuan

Sasaran danMasalah yang

dihadapi

SosialPotensial

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 38/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

37

C. Penggolongan Adopter

Berdasarkan kecepatan adopsi terhadap suatu inovasi maka dikenal

5 (lima) golongan adopter yaitu:

1. Inovator (golongan perintis dan pelapor)

Golongan perintis ini jumlahnya tidak banyak dalam masyarakat.

Karakteristik golongan ini antara lain: gemar, mencoba, inovasi dan rata-

rata pada masyarakatnya pada umumnya berpartisipasi aktif dalam

penyebarluasan inovasi.

2. Early Adopter (golongan penyetrap dini)

Golongan ini mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi, gemar

membaca buku, suka mendengar radio, memiliki faktor produksi non

lahan yang relative komplit.

3. Early Mayority (golongan Penyetrap awal)

Golongan ini pada umumnya mempunyai tingkat pendidikan rata-rata

seperti anggota masyarakat lainnya, dapat menerima inovasi selama

inovasi tersebut memberikan keuntungan kepadanya.

4. Late Mayority (golongan Penyetrap akhir)

Golongan ini pada umumnya berusia lanjut dan memilki tingkat

pendidikan rendah, status sosial ekonominya sangat rendah dan lambat

menerapkan inovasi.

5. Laggard (Golongan Penolak)

Golongan penolak ini pada umumnya usia lanjut, jumlahnya sangat

sedikit dan tingkat pendidikannya sangat rendah bahkan buta huruf,

status sosial eknominya sangat rendah, tidak suka terhadap perubahan-

perubahan.

Tabel 2. Karakteristik sosial ekonomi pada berbagai

kategori adopter

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 39/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

38

 Variabel Inovator Early

 Adaptor

Early

Mayority

Late

Mayority

Laggard

Umur Setengah

Umur

Muda Setangah

Umur tua

Muda

sampai

tua

Tua

Pendidikan Tinggi Tinggi Sedang Rendah Rendah

Sekali

Ekonomi Baik Baik  

Sedangsampai

baik 

Kurang

Kurangsekali

Status

SosialTinggi Sedang

Sedang

sampai

baik 

rendah

Paling

rendah

Pola

Hubungan

Kosmopolit Kosmopolit Cendrung

Lokalita

Lokalita Sangat

lokalita

Dengan melihat uraian di atas maka perbandingan karakteristik sosial

ekonomi dari kategori adopter ditinjau dari aspek kecepatan manerapkan

inovasi secara sederhana sebagaimana tertera pada Tabel 2.

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 40/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

39

BAB VI

TEKNIK BERBICARADI DEPAN UMUM

Kesuksesan seorang pembicara di depan umum pada dasarnya dimulai

sejak ia mempersiapkan isi pembicaraan, cara tampil, cara berbicara, cara

membuka pembicaraan, cara menguraikan pembicaraan, cara menggairahkan

pendengar dan cara menutup pembicaraan (Hidajat, 2006).

Menurut beberapa pakar public speaking, antara lain Dale Caenegie, H.N.

Casson, Stuart Turner, David Zarefsky, Hamilton Gregory, Larry King, seorang

pembicara di depan umum perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Pendekatan dan permulaan

 Apabila anda dipersilahkan untuk berbicara, tinggalkan tempat duduk 

tanpa melihatnya lagi atau berkomat-kamit, berjalan dengan percaya diri

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 41/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

40

ke mimbar atau ke depan pertemuan. Pergunakan waktu berdiri sejenak 

dengan sangat tenang (suasana hening ini adalah merupakan waktu yang

baik untuk meletakkan catatan anda dan mendapatkan kalimat pertama

yang menyakinkan untuk diucapkan), dan kemudian lihatlah langsung ke

audiens begitu mulai berbicara.

2. Mengatasi kegugupan dan demam panggung

Bangunlah sikap positif mengenai diri anda sendiri, topic pembicaraan dan

audiens. Jadi, anda harus percaya diri (self-confedence). berdirilah dengan

tegak dan rasa enak, tenang dan selalu perhatian kepada audiens.

Kegugupan adalah hal yang normal terhadap sebagian besar pembicara.

Ketimbang mencoba membuang rasa gugup, jadikanlah kegugupan itu

sebagai sumber energy yang dapat mendorong anda memiliki vitalitas dan

antusiasme sebagai pembicara.

3. Membuat ketertarikan pendengar

Setiap pembicara pemula biasanya menganggap para pendengar sebagai

sesuatu masalah yang sangat mencemaskan. Dia merasa akan mendapatkritik dan tantangan dari mereka, sehingga merasa bingung dan tertekan.

Pendengar selalu tertarik akan hal-hal baru dan akan mendengar setiap

pembicara, sekalipun yang menjemukan dan melelahkan dengan sabar

selama berjam-jam. Setiap orang menyukai pembicaraan yang menarik.

4. Menjaga ketepatan berbicara, kejernihan dan volume suara

Ucapkan kata-kata anda dengan jelas dan bicara dengan suara yang

cukup kuat agar semua pendengar dapat mendengar suara anda dengan

 jelas. Bicara secara tepat-tidak terlalu lambat dan tidak terlalu cepat dapat

memudahkan pendengar untuk menerima ide anda. Suara anda harus

terdengar mengasyikkan (expressivaness) seperti halnya jika anda

berbicara kepada sahabat karib anda.

5. Mempercayai kemampuan anda

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 42/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

41

 Anda harus menghilangkan semua keraguan mengenai kemampuan yang

anda miliki untuk maju. Berbicara didepan umum bukanlah suatu hal yang

luar biasa, hal ini dapat dipelajari dan harus dipelajari.

6. Memperbanyak perbendaharaan kata-kata

Penguasaan perbendaharaan kata yang banyak dan pemilihan kata yang

tepat akan mampu meningkatkan kelancaran dan ketepatan berbicara.

Disamping itu, kemampuan berpikir juga akan mudah berkembang

dengan ilustrasi-ilustrasi yang menyegarkan.

7. Memberi tekanan dalam pembicaraan dan bersemangat (Enthusiasm)

Semua gerakan mata, ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan suara harus

anda tunjukkan dengan penuh semangat kepada pendengar. Anda harus

selalu tampakpenuh perhatian dalam mengkomunikasikan ide-ide anda.

8. Menepati waktu

Rentetan kata yang meluncur bertubi-tubi atau bertele-tele tanpa

mengingat terbatasnya waktu bukanlah suatu pembicaraan dalam arti

proporsional. Berbicaralah singkat, tetapi padat dan tepat. Berhentilah

berbicara sebelum pendengar mengharapkan anda untuk segera berhenti

berbicara atau turun dari panggung.

9. Memiliki kelancaran berbicara dan rasa humor

Seorang pembicara harus mempunyai kelancaran berbicara sebagai dasar

untuk mengembangkan kemampuannya berbicara di depan umum. Untuk 

berbicara dengan lancer, anda harus berbicara dengan santai, rileks dan

tidak kaku.

10. Berbicaralah dengan menyenangkan

 Apabila tenggorokan terasa kering, minumlah sebelum anda dipersilahkan

untuk berbicara. Tetapi, usahakan jangan minum selama dalam

pembicaraan tersebut. Hal ini akan menghentikan kesinambungan proses

berpikir dan sangat mengganggu efektivitas anda.

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 43/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

42

11. Berbicaralah dengan wajar

Jangan bersikap berlebihan, sombong atau menganggap diri anda paling

penting dan paling mengetahui permasalahan. Di masa kini, yang penuhdengan kompleksitas, pendengar menginginkan agar seseorang berbicara

dengan jelas, sederhana dan nyata. Mereka tidak menyukai kata-kata

yang tidak jelas artinya.

12. Menggerakkan tubuh secara alami

 Apabila hal ini sesuai, gunakan gerakan isyarat mengikuti kata-kata anda.

Biarkan gerakan ini secara alami dan anggun (gracefully), sehingga dapat

membantu member tekanan pada pengertian apa yang anda ucapkan,

tanpa mengalihkan pesan anda. Anda boleh bergerak selama pembicaraan

anda, sepanjang gerakan itu berguna dan menyakinkan, tidak karena

gugup atau secara sembarangan.

13. Memakai pakaian yang serasi

Sesuaikan pakaian dengan kondisi acara dan karakteristik pendengar.

14. Menggunakan catatan kecil

Liriklah catatan-catatan kecil (speaking notes) seperlunya untuk 

memindahkan pembicaraan pada bagian berikutnya.

15. Penutupan dan pengakhiran

Simpulkan pembicaraan anda, berhentilah untuk sekejap, pergunakan

transisi yang tepat, misalnya “sekarang saya sampai pada kesimpulan

……..” dan kemudian bertanya “Apakah diantara anda ada yang (masih

mau) bertanya?” sampai ucapan anda yang terakhir terdengar … “terima

kasih”. Kemudian meninggalkan mimbar dengan senyuman manis. Jangan

anda tampak ingin bergegas meninggalkan podium atau beringsut dari

kursi dengan mengemas catatan-catatan kecil, sampai acara untuk anda

dianggap selesai.

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 44/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

43

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

 A. SIMPULAN

1. Tujuan komunikasi, antara lain berupa: informative, persuasive,

entertainment /menghibur, mengubah sikap/perilaku, mengubah

opini/pendapat/pandangan, dan mengubah masyarakat.

2. Secara umum, unsur-unsur komunikasi terdiri dari: komunikator, pesan,

saluran / media, sasaran / penerima / komunikan dan dampak / efek /

feedback.

3. Proses komunikasi dalam penyuluhan perikanan mempunyai tahapan,

antara lain: (a) pola komunikasi antar pribadi secara umum dimulai dari

tahap superfisial (dasar) sampai tahap akrab (intim); (b) perubahan dari

tahap umum kepada tahap intim membutuhkan waktu yang relatif tidak 

sama kepada setiap orang; (c) tahap interaksi bidang kepribadian umum

(public area); (d) tahap pertukaran eksplorasi (exploratory exchange);

(e) pola komunikasi mencakup pengembangan kepribadian umum

(publik) dan mulai membuka aspek kepribadian khusus, mulai akrab,

rileks dan mengarah pada saling kenal; (f) tahap pertukaran interaksi

sosial efektif (effective interaction); (g) tahap hubungan stabil (stable

exchange stage).

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 45/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

44

4. Dalam model proses adopsi Bahlen ada 5 tahap yang dilalui sebelum

seseorang mengadopsi suatu inovasi yaitu sadar (awreness), minat

(interest), menilai (evaluation), mencoba (trial) dan adopsi ( adoption).

5. Menurut beberapa pakar, seorang pembicara di depan umum perlu

memperhatikan hal-hal sebagai berikut: pendekatan dan permulaan,

mengatasi kegugupan dan demam panggung, membuat ketertarikan

pendengar, menjaga ketepatan berbicara, kejernihan dan volume suara,

mempercayai kemampuan sendiri, memperbanyak perbendaharaan kata-

kata, memberi tekanan dalam pembicaraan dan bersemangat

(Enthusiasm), menepati waktu, memiliki kelancaran berbicara dan rasahumor, berbicaralah dengan menyenangkan, berbicaralah dengan wajar,

menggerakkan tubuh secara alami, memakai pakaian yang serasi,

menggunakan catatan kecil dan penutupan dan pengakhiran

B. SARAN

Pergunakan media dan bahasa yang mudah dipahami oleh pelakuutama perikanan sebagai sasaran penyuluhan.

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 46/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

45

DAFTAR PUSTAKA

 __________, 2006. Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006.

Berlo, David K., 1980. The Process of Communication. An Introduction of Theory and Practice. Michigan State University. USA.

Djuarsa Sendjaja, Sasa, dkk. 1999, Pengantar Komunikasi. Universitas Terbuka,Jakarta.

Hidajat M.S., 2006. Public Speaking & Teknik Presentasi. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi#cite_ref-Ilmu_Komunikasi_0-0

Komala, Lukiati. 2009. Ilmu Komunikasi: Perspektif, Proses, dan Konteks.Bandung: Widya Padjadjaran

Larry Gonick, Kartun (non) Komunikasi, guna dan salah guna informasi dalamdunia modern. Kepustakaan Populer Gramedia, Juli 2007.(diterjemahkan dari Guide to (non) Communication HarperClollinsPublisher, Inc copyright 1993. ISBN 978-979-9100-75-7

Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT RemajaRosdakarya.

Mulyana, Deddy Prof. Imu Komunikasi Suatu Pengantar. PT RemajaRosdakarya. 2007

Marpaung dan Renaldi, 2001. Teknik Komunikasi dan Presentasi yang Efektif.Lembaga Administrasi Negara – Republik Indonesia, Jakarta.

Rohim,Syaiful.2009. Teori Komunikasi: Perspektif,Ragam, & Aplikasi. Jakarta:Rineka Cipta

Tim Pusbangluh, 2008. Modul Dasar-dasar Komunikasi. Pusat PengembanganPenyuluhan BPSDMKP, Jakarta.

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 47/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

46

Tim Pusbangluh, 2009. Modul Komunikasi yang Efektif. Program NasionalPemberdayaan Masyarakat Mandiri – Kelautan dan Perikanan (PNPMMandiri-KP) Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta.

West, Richard & Lynn H. Turner. 2007. Introducing Communication Theory.Third Edition. Singapore: The McGrow Hill companies.

Wiryanto,Dr. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jilid I. Jakarta: PT GramediaWidiasarana Indonesia.

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 48/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

47

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Fahrur Razi, SST dilahirkan di Pematang Panjang

(Banjarmasin) 26 Januari 1982, lulus dari Sekolah

Pertanian Pembangunan Banjarbaru pada Jurusan

Budidaya Ikan Air Tawar tahun 1999 dan

menamatkan pendidikan D4 Penyuluhan Perikanan di

STPP Bogor tahun 2004, serta telah mengikuti

berbagai pelatihan antara lain: Pengelolaan budidaya

ikan air tawar (Banjarnegara, 2003); HACCP (Bogor, 2004); Pembekalan

Penyuluh Perikanan Tenaga Kontrak (Jakarta, 2004); Budidaya udang vaname

di tambak (Bali, 2005); Intensifikasi Budidaya Udang di Tambak (Jepara, 2005);

Diseminasi Budidaya Kerapu dan Perikanan di Laut (Gondol, 2006); Konsultan

Keuangan Mitra Bank (Denpasar, 2007); Pelatihan Dasar bagi Penyuluh

Perikanan Tingkat Ahli (Banjarbaru, 2008). Memulai karier sebagai Penyuluh

Perikanan Tenaga Kontrak dengan penempatan pada Dinas Pertanian,

Kehutanan dan Kelautan Kabupaten Jembrana tahun 2004 s/d 2007, sejak 

Januari 2008 mengemban amanah sebagai PNS dalam Jabatan Fungsional

Penyuluh Perikanan pada Pusat Pengembangan Penyuluhan BPSDMKP,

Kementerian Kelautan dan Perikanan.

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 49/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

48

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 50/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

49

KATA PENGANTAR 

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan berkat

dan rahmat-Nya penyusunan buku ”Efektifitas dan Efisiensi Proses Komunikasi

dalam Penyuluhan Perikanan” dapat diselesaikan. Buku ini disusun dengan

tujuan untuk menambah wawasan para penyuluh perikanan dan pelaku utama

di bidang perikanan dalam melaksanakan pendampingan dalam upaya

meningkatkan efektifitas proses pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan

penyuluhan.

Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan, khususnya

para pelaku pendampingan dalam upaya meningkatkan efektifitas proses

pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan penyuluhan.

Jakarta, April 2010

Fahrur Razi

i

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 51/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

50

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1 A. Latar Belakang .................................................................... 1B. Rumusan Masalah ............................................................... 3C. Tujuan Penelitian/Pengkajian ............................................... 3D. Kerangka Teori .................................................................... 4E. Sumber Data ....................................................................... 5F. Metode dan Teknik Penelitian/Pengkajian............................... 6

BAB II PENGERTIAN DAN TUJUAN KOMUNIKASI DALAMPENYULUHAN PERIKANAN............................................................ 7 A. Sejarah Komunikasi .............................................................. 7B. Tujuan komunikasi ............................................................... 9

BAB III UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI ...................................................... 10 A. Komunikator ........................................................................ 11B. Pesan.................................................................................. 11C. Saluran/media ..................................................................... 11D. Sasaran/penerima/komunikan............................................... 11E. Dampak/efek/feedback......................................................... 11

BAB IV PROSES KOMUNIKASI DALAM PENYULUHAN PERIKANAN.............. 13 A. Model/bentuk komunikasi ..................................................... 13B. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas dan efisiensi dari

komunikasi........................................................................... 15C. Karakteristik Saluran Komunikasi........................................... 21D. Karakteristik Media............................................................... 22E. Tahapan komunikasi............................................................. 23F. Fidelity dan Noise ................................................................. 24G. Kriteria keberhasilan komunikasi ........................................... 25

ii

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 52/53

Efektivitas dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

51

BAB V ADOPSI DAN DIFUSI INOVASI DALAM PENYULUHAN PERIKANAN... 26 A. Adopsi inovasi...................................................................... 26B. Difusi inovasi ....................................................................... 33C. Penggolongan adopter ......................................................... 37

BAB VI TEKNIK BERBICARA DI DEPAN UMUM.......................................... 39

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 43 A. .Simpulan.............................................................................. 43B. .Saran................................................................................... 44

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 57

RIWAYAT HIDUP.................................................................................... 59

iii

7/25/2019 Efektivitas Dan Efisiensi Proses Komunikasidalam Penyuluhan Perikanan

http://slidepdf.com/reader/full/efektivitas-dan-efisiensi-proses-komunikasidalam-penyuluhan-perikanan 53/53

DAFTAR GAMBAR 

Halaman

Gambar 1. Unsur-unsur komunikasi....................................................... 10

Gambar 2. Perbandingan daya serap pengetahuan dari berbagaisituasi belajar ...................................................................... 23

Gambar 3. Terjadinya noise .................................................................. 25

Gambar 4. Tingkat Adopsi dan Indikator Tahap Adopsi........................... 27

Gambar 5. Hubungan antara Tingkat Adopsi, Pendekatan dan Metodedan Media penyuluhan ......................................................... 28

Gambar 6. Fungsi komunikasi dalam adopsi teknologi ............................ 28

Gambar 7. Model adopsi yang digambarkan oleh Kellogg........................ 30

Gambar 8. Model difusi inovasi Leagans (1971)...................................... 33

Gambar 9. Proses difusi inovasi model difusi top down ........................... 35

Gambar 10. Proses difusi inovasi model feed-back................................... 35

Gambar 11. Proses difusi inovasi model farmer back to farmer................. 36