laporan praktikum ( beton ) tbk

7/25/2019 Laporan Praktikum ( Beton ) TBK

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-beton-tbk 1/148

LAPORAN PRAKTIKUM BETON

TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI

Disusun untuk memenuhi syarat lulus Mata Kuliah Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

Disusun Oleh:

KELOMPOK 3

• Nadya Ivana Lie !"!!#$$$$# %

• &ulton 'atkhul Khakim !"!!#$$$!( %

• Khah)i Is Munandar !"!!#$$$!* %

• +rkham +rdiansyah !"!!#$$$!, %

• -i.ka 'a/ri 0tami !"!!#$$$!1 %

• 2am.ah ahya !"!!#$$$!4 %

• +ldo 'ernando !"!!#$$$($ %

• &ae5udin !"!!#$$$(! %

• Dimy -i.ky &yah5utra !"!!#$$$(( %

P-O6-+M &T0DI TEKNIK &IPIL D+N PE-EN7+N++N

IN&TIT0T TEKNOLO6I INDONE&I+

8L9 -++ P0&PITEK &E-PON6 T+N6E-+N6 &EL+T+N !(3"$ TELP9 $"!% ,(*!!$" ,(*$(#(

T+20N "$!(;"$!*

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNO BAHANKONSTRUKSI

1



KATA PENGANTAR

&egala 5u/i <agi +llah &=T atas nikmat>nikmatNya yang tidak terkira sehingga

5enulis da5at menyelesaikan Praktikum Mata Kuliah Tekno Bahan Konstruksi dan telah

ram5ung menyusun la5oran ini9

&elesainya 5enyusunan la5oran Praktikum Tekno Bahan Konstruksi ini tidak terle5as

dari 5eran serta keluarga asisten 5em<im<ing teman>teman dan orang>orang yang

mendukung 5enulis dengan <im<ingan mau5un moril9 Oleh karenanya dalam kesem5atan ini

5enulis ingin menyam5aikan rasa terima kasih yang tidak terkira ke5ada semua 5ihak yang

telah mendukung dan mem<antu selesainya 5raktikum dan la5oran ini terle<ih ke5ada:

!9 I<u Ir9 -a?hmi anita MT selaku dosen mata kuliah Praktikum Tekno Bahan

Konstruksi 5rodi teknik si5il dan 5eren?anaan Institut Teknologi Indonesia9

"9 B5k9 Khoiri selaku Ka9 La< 5rodi teknik si5il dan 5eren?anaa Institut Teknologi

Indonesia serta selaku asisten 5enanggung /a@a< 5raktikum9

39 B5k9 D@i B9M selaku asisten 5enanggung /a@a< 5raktikum9

#9 Orang tua serta keluarga ter?inta yang telah mem<erikan dukungan semangat serta

<antuan selama 5elaksanaan 5raktikum dan 5enyusunan la5oran9

(9 Teman>teman dari Teknik &i5il angkatan "$!# yang selalu mendukung serta

mem<antu 5enulis dalam menyelesaikan 5raktikum dan 5enyusunan la5oran ini9

Penulis menyadari <ah@a la5oran 5raktikum yang telah disusun ini masih /auh dari

sem5urna9 Oleh karena itu 5enulis menghara5kan saran dan kritik yang mem<angun agar di

lain kesem5atan men/adi le<ih <aik dari se<elumnya9

+khir kata mudah>mudahan la5oran 5raktikum ini da5at mem<eri man)aat <agi

5enulis dan 5ara 5em<a?anya9

Tangerang !, 8anuari "$!*

Penulis

Kelom5ok 3


2



BAGIAN B.

PEMERIKSAAN CAMPURAN BETON

I. BETON SEGAR

Pengu/ian !#9 Peren?anaan 7am5uran Beton9999999999999999999999999999999999999999999999999999999999999999999999999994#

Pengu/ian !(9 Per?o<aan &lum5 Beton9999999999999999999999999999999999999999999999999999999999999999999999999999999999!$#

Pengu/ian !*9 Pem<uatan dan Persia5an Benda 0/i99999999999999999999999999999999999999999999999999999999999999!!$

II. BETON KERAS

Pengu/ian !,9 Pemeriksaan Kekuatan Tekan Beton99999999999999999999999999999999999999999999999999999999999999!!,

D+'T+- P0&T+K+

L+MPI-+N


4



MODUL PRAKTIKUM : Pemeriksaan Berat enis Semen

! ASTM C " #$$ %

TANGGAL PRAKTIKUM : Ra&'( #) Se*tem&er +,#-

PENUSUN MODUL : S'/t0n Fatk1'/ K1akim

ASISTEN PENANGGUNG A2AB : D3i B.M.

BAB I

PENDAHULUAN

I.# Maks'4 4an T'5'an

Maksud dari 5raktikum ini adalah se<agai a?uan dan 5egangan untuk melakukan

5engu/ian <erat isi semen 5ortland9

Tu/uan dari 5raktikum ini adalah :

a9 0ntuk mengetahui 5rosedur 5emeriksaan <erat /enis semen9

<9 0ntuk ke5erluan 5erhitungan dalam 5enggunaan semen se<agai ?am5uran <ahan lain9

I.+ Dasar Te0ri

Menurut &NI > ,$*# > "$$# P77 Portland 7om5osite 7ement% meru5akan <ahan

5engikat hidrolus hasil 5enggilingan <ersama>sama terak semen Portland dan gi5s dengan

satu atau le<ih <ahan anorganikatau hasil5en?am5uran antara <u<uk semen Portland dengan

<u<uk <ahan anorganik lain9 Bahan anorganik terse<ut antara lain terak tanur tinggi <last

)urna?eslag% 5o..olan senya@a silikat <atu ka5ur dengan kadar total <ahananorganik *

sam5ai dengan 3( dari massa semen Portland9Kegunaannya adalah untuk konstruksi umum

se5erti 5eker/aan <eton5asangan <ata selokan /alan 5agar dinding dan 5em<uatan

elemen<angunan khusus se5erti <eton 5ra?etak <eton 5ratekan 5anel <eton <ata<eton

5aving <lo?k% dan se<againya

Berat /enis semen 5ortland yang memenuhi syarat <erdasarkan &II $$!3>!1 <erkisar

antara 3!>3" gr;ml sedangkan di5asaran <erkisar 3" <ila <erta /enis semen yang diu/i

<erada dalam keadaan standar ini menun/ukkan <ah@a semen masih dalam keadaan <aru <ila

semen <erada di<a@ah standar <erarti semen :

!9 Telah mengalami 5ele5asan 5anas

"9 &emen terlalu lama disim5an

39 0kuran semen telah mengalami 5eru<ahan <erat /enis semen diu/i dengan ?ara yang

sama


5



I.6 R'm's 7an8 Di8'nakan

B8 CW

(V 2−V 1) x d

Dimana :

B8 C Berat /enis semen 5ortland gram;ml%

= CBerat semen 5ortland gram%

! C olume a@al ml%

" C olume akhir ml%

d C Massa /enis air 5ada suhu ruang yang teta5 # 7 ! gram;ml%9

I.9 A/at 7an8 Di8'nakan

!9 Botol Le 7hatelier

"9 Tim<angan dengan ketelitian !$ gram

39 Thermometer

#9 7a@an aluminium

(9 7orong

I.- Ba1anBa1an

!9 &emen Portland se<anyak *# gram9

"9 Kerosin <e<as air atau na5tha dengan <erat /enis *" +PI +meri?an Proteleum

Institute%9

39 Minyak tanah "($ ??9


6



BAB II

PELAKSANAAN PERCOBAAN

II.# Persia*an Per;0&aan

&e<elum melaksanakan 5er?o<aan 5emeriksaan B8 semen ini terle<ih dahulu harus

dilakukan 5ersia5an>5ersia5an se<agai <erikut :

!9 Mem<ersikan dinding <otol sam5ai tem<us 5andang9 Kemudian mengeringkannya9

"9 Memasukkan minyak tanah sam5ai skala $ 5ada leher <otol9 Lalu mengeringkan leher

<otol dengan kertas tissue9 &elan/utnya merendam <otol terse<ut ke dalam air selama

!( menit9

II.+ Lan8ka1Lan8ka1 Per;0&aan

#. Isi <otol Le 7hatelier dengan kerosin atau ne5tha sam5ai antara skala $ dan !9

Kemudian <agian dalam <otol diatas 5ermukaan ?airan di keringkan9

+. Masukan <otol kedalam <ak air se<agai usaha men/aga suhu konstan dalam @aktu

yang ?uku5 untuk menghindarkan variasi suhu <otol yang le<ih <esar dari $" ° ?9

6. &etelah suhu air sama dengan ?airan dalam <otol <a?a skala 5ada <otol +%9

#9 Masukan semen ; <enda u/i dikit demi sedikit ke dalam <otol /angan ter/adi semen

yang menem5el 5ada dinding dalam <otol diatas ?airan9

-. &etelah semua <enda u/i dimasukan 5utar <otol dengan 5osisi miring se?ara 5erlahan

>lahan sam5ai gelem<ung udara tidak tim<ul lagi 5ada 5ermukaan ?airan9

Ulangi pekerjaan pada no 2 setelah suhu air sama dengan suhu cairan dalam botol

baca skala botol (B).


7



II.6 F0t0 Pe/aksanaan Per;0&aan


8



BAB III

DATA PERCOBAAN

III.# Data Hasi/ Per;0&aan

Berat /enis yang dida5atkan dari " kali 5er?o<aan 5er?o<aan 5ertama memakai data

sendiri dan untuk 5er?o<aan yang kedua di5akai data dari teman kelom5ok lain9

• Data ! : ! C ! " C "$94

• Data " : ! C $91 " C !191

III.+ Per1it'n8an

BAB I<


9

LE 72+TELIE- I

A. Berat &emen gram% *#

B. Pem<a?aan skala ?airan ! % !

C. Pem<a?aan ?airan F<enda u/i " % "$4

D. ol9 <enda u/i ">!% ?m3 % !44

E9 B8 &emen C

A

D

x d

d C !

6(+



PENUTUP

I<.# Kesim*'/an

Dari 5er?o<aan yang telah dilakukan dida5at <ah@a <erat /enis dari <enda u/i adalah

3" gr;ml sedangkan menurut standar &II $$!3>!1 <erkisar antara 3!>3" gr;ml9 Maka da5at

disim5ulkan <ah@a semen yang diu/i masih dalam keadaan <aru yang <elum mengalami

5enurunan kualitasnya dan layak digunakan se<agai ?am5uran <ahan konstruksi9

I<.+ Fakt0r Kesa/a1an

!9 Kurang teram5ilnya 5raktikum dalam menggunakan alat9

"9 Kurang telitiya saat mem<a?a skala alat9

39 Tidak te5at dalam menim<ang menggunakan tim<angan manual9

#9 Kotornya Botol le ?hatelier sehinggan data yang di<a?a kurang teliti9

I<.6 Saran

!9 Pengenalan alat yang le<ih mendasar agar dalam 5raktikum men/adi le<ih teram5il9

"9 Pen/elasan data yang kurang sehingga harus le<ih <aik dalam data>data 5raktikum9

39 Perlu adanya 5enam<ahan alat>alat 5enun/ang 5raktikum sehingga data yang

di5eroleh da5at le<ih akurat9

MODUL PRAKTIKUM : Pemeriksaan K0nsistensi N0rma/ Semen

! ASTM C " #$= %

TANGGAL PRAKTIKUM : Ra&'( #) Se*tem&er +,#-


10



PENUSUN MODUL : S'/t0n Fatk1'/ K1akim

ASISTEN PENANGGUNG A2AB : K10iri

BAB I

PENDAHULUAN


Maksud dari 5raktikum ini untuk menentukan 5rosentase air yang di<utuhkan dengan

menggunakan media 5asta semen9

Tu/uan dari 5raktikum ini adalah se<agai <erikut :

!9 0ntuk mengetahui kadar air normal untuk men?a5ai kondisi ke<asahan 5asta yangstandar9

"9 0ntuk mengetahui 5emeriksaan konsistensi normal9

39 0ntuk mengetahui 5rosedur 5emeriksaan 5engu/ian konsistensi normal9

#9 0ntuk da5at menggunakan 5eralatan yang digunakan dalam 5emeriksaan konsistensi

normal9

I.+ Dasar Te0ri

Le 7hatelier adalah yang 5ertama mengo<servasi dan menemukan <ah@a hidrasi dari

semen se?ara kimia@i menghasikan 5roduk yang sama dengan hidrasi dari masing>masing

senya@a9 Kandungan kalsium silikat 5ada semen meru5akan senya@a ?ementious yang

utama dalam semen dan 5rilaku )isik dari kedua senya@a ini ketika <erhidrasi sendiri adalah

seru5a dengan semen ketika mengalami hidrasi9

Istilah setting digunakan untuk mende)inisikan 5engerasan dari 5asta semen atau

dalam 5engertianya setting meru5akan 5roses 5eru<ahan dari )luida men/adi solid9 =alau5un

ketika 5roses setting 5asta ini /uga mengalami 5eningkatan kekuatan 5erlu di5isahkan

5engertian setting dengan hardering, dimana hardering meru5akan kondisi 5eningkatan

kekuatan 5asta semen9 Setting dise<a<kan oleh 5roses <ertaha5 dari hidrasi yang 5ertama

adalah reaksi dari 73+ dan 73&9 Namun adanya 5enam<ahan gy5sum mengham<at hidrasi

dari kalsium alumina sehingga 73& akan mengalami hidrasi terle<ih dahulu9 2al ini 5erlu

untuk dilakukan karena a5a<ila 73+ <erhidrasi terle<ih dahulu9 2al ini 5enting untuk

dilakukan karena a5a<ila 73+ terhidrasi terle<ih dahulu maka akan ter<entuk suatu kalsium

alumina yang <ersi)at 5orous9 2al ini mengaki<atkan kandungan semen lainnya akan

terhidrasi dalam kondisi 5orous dan selan/utnya akan <eraki<at signi)ikan 5ada kekuatan

5asta semen9 Proses setting <ergantung 5ada tem5eratur sekitar9 =aktu setting dari semen


11



akan <erkurang seiring dengan 5eningkatan tem5eratur9 Tem5eratur mele<ihi 3$o akan ter/adi

e)ek se<aliknya9 Pada tem5eratur rendah 5roses setting akan terham<at9 Dalam setting

kondisi false set 5erlu dihindari yaitu kondisi dimana semen mengeras se?ara ?e5at dalam

<e<era5a menit setelah ditam<ahkan air9 Be<era5a 5enye<a< dari )alse set di5erkirakan

<erasal dari dehidrasi dari gypsum ketika di<erikan 5ada clinker yang tem5eraturnya terlalu

tinggi : hemyhydate 7a&O# G 2"O% atau anyhydrate 7a&O#% akan ter<entuk dan ketika

semen ditam<ahkan air maka ketika hidrasi <erlangsung gy5sum mendominasi reaksi yang

mengaki<atkan 5ada 5engerasan semen9

&elain itu )alse set da5at /uga ter/adi aki<at 5engaruh alkali dalam semen dimana

5ada saat 5enyim5anan semen da5at ter/adi kar<onasi 5ada semen9 +lkali kar<onat ini

kemudian akan <ereaksi dengan 7aO2%" dan hal ini akan menye<a<kan 5asta dengan ?e5at

mengeras9 Penye<a< lain dari )alse set adalah aki<at aktivitas 73& ketika semen <erada 5ada

lingkungan dengan kelem<a<an tinggi9 +ir akan tersera5 dalam semen dan semen ini

kemudian akan <ereaksi se?ara ?e5at ketika ditam<ahkan dengan air sehingga menghasilkan

5roses hidrasi yang terlam5au ?e5at tingkat semen semen tergantung 5ada kehalusan semen

dan untuk 5eningkatan kekuatan yang ?e5at 5ermukaan semen yang halus sangat di5erlukan9

8umlah air yang di<utuhkan dari 5asta yang terkonsistensi adalah le<ih <anyak 5ada semen

yang 5ermukaannya halus ini namun se<aliknya semakin halus semen semakin

meningkatnya @orka<ility 5ada ?am5uran <eton9Metode u/i ini untuk menentukan tingkat 5erkem<angan ?e5at kaku dari 5asta semen

atau untuk meneta5kan semen terse<ut memenuhi <atas s5esi)ikasi ?e5at kaku atau tidak9

&emen dengan 5engikatan semu yang sangat ?e5at <iasanya memerlukan air sedikit le<ih

<anyak untuk menghasilkan konsistensi yang sama yang da5at menghasilkan kuat tekan

sedikit le<ih rendah dan mem5er<esar 5enyusutan9 Pengikatan ?e5at akan mengaki<atkan

kesulitan dalam 5enanganan dan 5enge?oran <eton yang <iasannya menye<a<kan semen

gagal memenuhi 5ersyaratan @aktu 5engikatan9

Konsistensi normal 5asta semen dida5atkan ketika /arum alat vicat <erdiameter !$

mm ter/adi 5enurunan !$ mm di <a@ah 5ermukaan asli 5asta 5ada @aktu ke 3$ detik setelah

/arum dile5askan9 Dari data yang di5eroleh <uat gra)ik 5rosentase air yang di5erlukan

se<agai a<sis dan 5enurunan /arum se<agai ordinat9 Berdasarkan gra)ik da5at diketahui

/umlah air untuk men?a5ai konsistensi normal9 Konsistensi normal <erkisar "" H "1

untuk semen portland yang di5erdagangkan9


12




Konsistensi CBerat air

Berat benda uji J !$$


!9 Mesin 5engaduk miJer% dengan daun>daun 5engaduk dari <a/a tahan karat serta

mangkuk yang da5at dile5as9

"9 +lat vi?at9

39 Tim<angan dengan ke5ekaan sam5ai $9! gram9

#9 +lat 5engorek s?ra5er% di<uat dari karet yang agak kaku9

(9 6elas ukur dengan ka5asitas !($ atau "$$ ml9

*9 &endok 5erata tro@el%9,9 &arung tangan karet9

19 &to5@at?h9

I.- Ba1anBa1an

#. &emen Portland ($$ gram9

+. +ir <ersih dengan tem5erature ruangan%9

BAB II



&e<elum melaksanakan 5er?o<aan 5emeriksaan konsistensi normal semen ini terle<ih

dahulu harus dilakukan 5ersia5an>5ersia5an se<agai <erikut :


13



!9 Bersihkan alat i?at terutama 5ada mangkuknya9

"9 Periksa ketelitian tim<angan9

II.+ Pr0se4'r Per;0&aan

•

Persia*an Pasta.

!9 Pasang daun 5engaduk serta mangkuk yang kering 5ada mesin 5engaduk9

"9 Masukkan <ahan untuk 5er?o<aan dalam mangkuk dengan ?ara se<agai <erikut:

a9 Tuangkan air ± !"( H !(( ??9

<9 Masukkan ($$ gram semen kedalam air dan <iarkan untuk 5enyera5an selama 3$

detik

39 8alankan mesin 5engaduk dengan ke?e5atan rendah !#$ ± (% 5utaran 5ermenit

selama 3$ detik9#9 2entikan mesin 5engaduk selama !( detik9 &elama @aktu itu kum5ulkan 5asta semen

dari dinding mangkuk9

(9 8alankan mesin aduk dengan ke?e5atan sedang "1( ± !$% 5utaran 5ermenit dan

aduk selama ! menit9

• Per;etakan &en4a '5i

!9 &egera am<il 5asta dari mangkuk dan <entuklah men/adi <ola dengan kedua

tangan gunakan sarung tangan%9 Le5askan <ola 5asta terse<ut dari tangan yang

satu ketangan yang lain dengan /arak ± !( ?m se<anyak * kali9

"9 Masukkan 5asta kedalam ?in?in konis 6% 5ada alat vi?at dengan satu tangan9

39 Kele<ihan 5asta 5ada ?in?in diam<il dengan /alan meletakan ?in?in dengan lu<ang

yang <esar 5ada 5ekat ka?a dan 5otonglah kele<ihan dari 5asta 5ada lu<ang ?in?in

yang ke?il dengan 5isau9 Kemudian li?inkan 5ermukaan9 &elama 5emotongan dan

5enghalusan hindari tekanan 5ada 5asta9

• Penent'an k0nsistensi n0rma/

!9 &etelah diratakan 5usatkan ?in?in <erisi 5asta terse<ut di<a@ah <atang B%9

"9 Tem5elkan u/ung /arum 7 5ada 5ermukaan 5asta dan kun?ilah 5utar kun?i E%9

39 Tem5atkan indi?ator '% te5at 5ada angka nol9

#9 Le5askan <atang B% dan /arum 7% kedalam 5asta9

(9 Konsistensi normal ter?a5ai <ila <atang B dan /arum 7 menem<us<atas !$ ± !

mm di<a@ah 5ermukaan dalam @aktu 3$ detik setelah dile5askan9

Kerjakan percobaan diatas dengan kadar air pada pasta yang berbeda-beda

sehingga konsistensi normal tercapai.


14



# ($$ !#$ (

( ($$ !#( (

* ($$ !($ ,

, ($$ !(( !3

III.+ Per1it'n8an

Dari data diatas maka da5at dihitung 5ersentase konsistensi normal dengan rumus :

Konsistensi +ir CW 2

W 1 x 100

Dimana :

=! C Berat semen gram%

=" C olume air ??%

&ehingga dida5at konsistensi air se<agai <erikut :

No

9

Berat &emen

gram%

olume +ir

??%

Konsistensi

+ir %

Penurunan Tia5

3$ detik mm%

! ($$ !"( "( "

" ($$ !3$ "* "

3 ($$ !3( ", 3# ($$ !#$ "1 (

( ($$ !#( "4 (

* ($$ !($ 3$ ,

, ($$ !(( 3! !3

0ntuk menda5atkan konsistensi !$ ! mm dari data diatas kami asumsikan se<agai <erikut :

x−150

10−7 C155−150

13−7


16



x−150

3 C5

6

6 (x 150! " 15

6x 900 " 15

6x " 915

x "915

6

x " 152#5 $$

∴ 8adi untuk da5at men?a5ai konsistensi normal !$ ! mm di5erlukan volume

air se/umlah !("( ?? dengan konsistensi air se<esar 3$(

0

2

4

6

8

10

12

14

B%&' S%)%* " 500 +&')

,-/)% A& (CC!

P%*/&/*'* '&/) ' 30 % ())!

Grafik penurunan arum vicat terhadap umlah air


17



125 130 135 140 145 150 152.5 1550

5

10

15

20

25

30

35

B%&' S%)%* " 500 +&')

,-/)% A& (CC!

K-*%* (!

Grafik konsistensi air #$%

BAB I<

PENUTUP

I<.# Kesim*'/an

Pengu/ian 5ertama menghasilkan konsistensi se<esar "(

Pengu/ian kedua menghasilkan konsistensi se<esar "*

Pengu/ian ketiga menghasilkan konsistensi se<esar ",

Pengu/ian keem5at menghasilkan konsistensi se<esar "1

Pengu/ian kelima menghasilkan konsistensi se<esar "4

Pengu/ian keenam menghasilkan konsistensi se<esar 3$

Pengu/ian ketu/uh menghasilkan konsistensi se<esar 3!

&ehingga <erdasarkan gra)ik konsistensi 5enurunan /arum vi?at di5eroleh konsistensi

se<esar 3$(9


18



=aktu 5engikatan a@al adalah @aktu yang di5erlukan semen dari saat mulai <ereaksi

dengan air men/adi 5asta semen sam5ai ter/adi kehilangan si)at ke5lastisan9 Metode

5engu/ian 5engikatan a@al menggunakan standar +&TM 7 !4!9

Pengu/ian 5engikatan a@al menggunakan alat vicat dengan /arum <erdiameter ! mm9

=aktu 5engikatan a@al semen di5eroleh saat 5enurunan men?a5ai "( mm dan setia5

5enurunan di?atat suhu kamarnya ?%9 =aktu 5engikatan a@al 5ada semen <erkisar antara

*$H!"$ menit9

ang dimaksud dengan :

!% =aktu ikat a@al adalah @aktu yang di5erlukan oleh 5asta semen untuk mengu<ah

si)atnya dari kondisi ?air men/adi 5adat9

"% =aktu ikat akhir adalah @aktu diman 5enetrasi /arum vi?at tidak terlihat se?ara visual9

3% &uhu udara adalah suhu ruangan 5ada saat dilakukan 5engu/ian9#% Benda u/i adalah se/umalah semen Portland dengan <erat dan isi tertentu yang di<uat

dari ?ontoh>?ontoh semen Portland9

(% 7ontoh semen Portland adalah se/umlah semen Portland dengan <erat dan isi tertentu

yang diam<il dari tem5at 5enyim5anan se?ara a?ak serta diangga5 me@akili se/umlah

semen 5ortlsnd yang akan diginakan untuk suatu 5eker/aan9

=aktu ikat adalah @aktu yang di5erlukan semen untuk mengeras terhitung dari mulai

<ereaksi dengan air dan men/adi 5asta semen hingga 5asta semen ?uku5 kaku untuk menahan

tekanan9 =aktu ikat semen di<edakan men/adi dua: !%9 @aktu ikat a@al initial setting time%

yaitu @aktu dari 5en?am5uran semen dengan air men/adi 5asta semen hingga hilangnya si)at

ke5lastisan "%9 @aktu ikatan akhir )inal setting time% yaitu @aktu antara ter<entuknya 5asta

semen hingga <eton mengeras9 Pada semen 5ortland initial setting time <erkisar !9$ > "9$ /am

teta5i tidak <oleh kurang dan !9$ /am sedangkan )inal setting time tidak <oleh le<ih dari 19$

/am9

=aktu ikatan a@al sangat 5enting 5ada kontrol 5eker/aan <eton9 0ntuk kasus>kasus

tertentu di5erlukan initial setting time le<ih dan "9$ /am agar @aktu ter/adinya ikatan a@al

le<ih 5an/ang9 =aktu yang 5an/ang ini di5erlukan untuk trans5ortasi hauling% 5enuangan

dum5ing;5ouring% 5emadatan vi<rating% dan 5enyelesaiannya )inishing%9 Proses ikatan ini

disertai 5eru<ahan tem5eratur yang dimulai ter/adi se/ak ikatan a@al dan men?a5ai

5un?aknya 5ada @aktu <erakhimya ikatan akhir9 =aktu ikatan akan memendek karena

naiknya tem5eratur se<esar 3$ $7 atau le<ih9 =aktu ikatan ini sangat di5engaruhi oleh

/umlah air yang di5akai dan oleh lingkungan sekitamya9 Pengikatan semu diukur dengan alat


20



i?at atau 6illmore9 Pengikatan semu untuk 5rosentase 5enetrasi akhir minimum 5ada

semua /enis semen adalah ($9

+dukan meru5akan ?am5uran semen dengan air yang di?etak dalam se<uat ?in?in e<onit9

Dengan demikian ter/adi tegangan lateral 5ada 5asta semen a5a<ila 5ada 5ermukaan <eker/a

gaya9 6erakan /arum i?at diham<at oleh kohesi antara 5artikel semen yang semakin

meningkat seiring dengan <erkem<angnya 5roses hidrasi semen9 8arum i?at memiliki

5ermukaan u/ung yang relative ke?il dengan 5em<erat hanya 3$$ gr sehingga tegangan

5ermukaan da5at dia<aikan9 ang ter<a?a adalah ham<atan atau lekatan antara 5asta semen

dan selimut /arum 5ada saat /arum menem<us 5asta semen9 +dhesi antara 5ermukaan /arum

dan 5asta semen9


a9 Mesin 5engaduk dengan daun>daun 5engaduk dari <a/a tahan karat serta

mangkuk yang da5at dile5as9

<9 +lat vi?at9

?9 Tim<angan dengan ke5ekaan sam5ai $9! dari <erat ?ontoh9

d9 6elas ukur dengan ka5asitas !($ atau "$$ ml9

e9 -uang lem<a< yang mam5u mem<erikan kelem<a<an relative minimum 4$9

)9 &to5 @a?th9

g9 +lat 5engorek dari karet yang kaku9

h9 Pelat ka?a9

I.9 Ba1anBa1an

a9 &emen Portland9

<9 +ir <ersih dengan tem5eratur kamar%9


21



BAB II



&e<elum melaksanakan 5er?o<aan 5raktikum ini terle<ih dahulu harus dilakukan

5ersia5an>5ersia5an se<agai <erikut :

!9 Persia5an 5em<uatan 5asta se5erti 5ada 5engu/ian $"%9

"9 Pen?etakan <enda u/i dilakukan sesuai dengan ketentuan 5ada 5enentuan9


a9 &egera masukkan <enda u/i ?o<a terse<ut kedalam ruang lem<a< kedalam ruang

lem<a< dan <iarkan disana terus ke?uali <ila mau di5akai untuk 5er?o<aan9

<9 &etelah 3$ menit didalam ruang lem<a< tem5atkan <enda u/i ?o<a 5ada alat vi?at9

Turunkan /arum D hingga menyentuh 5ermukaan 5asta semen9 Kera skru5 E dan

geser /arum 5enun/uk ' 5ada <agian atas <atang B dari skala dan lakukan 5em<a?aan

a@al9

?9 Le5askan <atang B dengan memutar skru5 E dan <iarkan /arum 5ada 5ermukaan 5asta

selama 3$ detik lakukan 5em<a?aan untuk meneta5kan dalamnya 5enetrasi9 +5a<ila


22



BAB III

HASIL PERCOBAAN


Berikut adalah data hasil 5er?o<aan yang kelom5ok kami lakukan :

Berat Semen

!8ram%

<0/'me Air

!;;%

2akt' Pem&a;aan

!menit%

Pen'r'nan

!mm%

($$ !("9( 3$ 3,

($$ !("9( #( 3,($$ !("9( *$ 3,

($$ !("9( ,( 3,

($$ !("9( 4$ 3,

($$ !("9( !$( 3(

($$ !("9( !"$ 3$

($$ !("9( !3( "

III.+ Per1it'n8an


24



Dalam test vi?at @aktu 5engikatan ter/adi a5a<ila /arum vi?at yang ke?il /arum D%

mem<uat 5enetrasi sedalam "( mm kedalam 5asta setelah sta<il selama 3$ detik dan @aktu

5engikatan akhir ter?a5ai <ila /arum tidak mem<ekas 5ada <enda u/i9 0ntuk menda5atkan

5enetrasi sedalam "( mm <erdasarkan data yang ada kami mengasumsikan se<agai <erikut :

135−120

30−2 C x−120

30−25

15

28 C x−120

5

"1J > !"$% C ,(

"1J > 33*$ C ,(

"1J C 3#3(

J C3435

28

J C !""*, menit ≈ !"3 menit

∴ 8adi untuk menda5atkan hasil 5enetrasi sedalam "( mm @aktu ikat yang da5at

di?a5ai adalah !"3 menit9

0

10

20

30

40

7&'8 9'/ I' S%)%*

9'/ ()%*!

P%*/&/*'* :'&/) ,$' ())!

Grafik penurunan arum vicat terhadap (aktu ikat semen


25



BAB I<

PENUTUP

I<.# Kesim*'/an

=aktu ikat semen di5engaruhi oleh lamanya @aktu yang di5erlukan untuk semen

da5at mengeras9 &emakin lama @aktu yang di5erlukan maka semakin keras /uga semen yang

dida5at9 Dalam test vi?at @aktu 5engikatan ter/adi a5a<ila /arum vi?at yang ke?il mem<uat

5enetrasi sedalam "( mm kedalam 5asta setelah sta<il selama 3$ detik9 Pada 5er?o<aan kali

ini @aktu ikat yang da5at di?a5ai adalah !"3 menit untuk menda5atkan 5enetrasi sedalam "(

mm dengan /arum tekanan tinggi tidak mem<erikan <ekas yang tam5ak /elas% 5ada 5asta9

I<.+ Fakt0r>akt0r Kesa/a1an 7an8 4a*at ter5a4i *a4a Praktik'm9!9 Kurang teram5ilnya 5raktikum dalam menggunakan alat9


I<.6 Saran

#9 Pengenalan alat yang le<ih mendasar agar dalam 5raktikum men/adi le<ih teram5il9

(9 Pen/elasan data yang kurang sehingga harus le<ih <aik dalam data>data 5raktikum9

*9 Perlu adanya 5enam<ahan alat>alat 5enun/ang 5raktikum sehingga data yang



26



MODUL PRAKTIKUM : Ana/isa Sarin8an A8re8at Ha/'s

! ASTM C " #6) %

TANGGAL PRAKTIKUM : Ra&'( ,= Okt0&er +,#-

PENUSUN MODUL : Na47a I@ana Lie

ASISTEN PENANGGUNG A2AB : D3i B.M

BAB I

PENDAHULUAN


Maksud dari 5raktikum ini adalah se<agai 5egangan dalam 5emeriksaan untuk

menentukan 5em<agian <utir gradasi% agregat halus dan agregat kasar dengan menggunakan

saringan9

Tu/uan 5engu/ian ini ialah untuk mem5eroleh distri<usi <esaran atau /umlah

5ersentase <utiran <aik agregat halus dan agregat kasar9 Distri<usi yang di5eroleh da5at

ditun/ukan dalam ta<el atau gra)ik9

I.+ Dasar Te0ri

A+&%+' '''; <';'* %*+ /')' ('+&%+' ;'/ '* ''&!

'') $')/&'* <%-* ''/ '/'*. A+&%+' ;'/ /*/ <%-* ''


27



<%&/' '& '') ''/ '& </''*# %'*+'* '+&%+' ''& /*/

<%-* ='/ %&. A+&%+' <%&>/*+ %<'+' <';'* %*+ '*

<%&''&'* //&'**=' %&& '& '+&%+' ;'/ '* '+&%+' ''&.

A+&%+' ;'/ '''; <';'* %*+ <%-* ='*+ <%&/' </&'*%<; %$ '& 4#75 )) ='*+ <%&%' )' %*+'* %)%* '* '&.

?/*+ '+&%+' '''; %<'+' <';'* %*+ ()%*+ '*+ % @

-/)% <%-*!. M// '* -* '+&%+' ;'/ <%&%*+'&/; %&;''

K%/''* (&%*+;!# K%'%'* (/&'<=!# S>' ' (*%& -$*+!

'*'&' '+&%+' '* '' %)%*. P%&='&''* '+&%+' ;'/ '& (PBI

1971!B/&'* ;'/# -+')# '* %&'T' %$'; ;'*$/& -%;

$/'$'K''& /)/& )'x 5 (%*/'* %&;'' <%&' %&*+!B';'*

-&+'* %&' %*+'* %&$-<''* '&*' (%*+'* '&/'*

N'OH!S/''*' +&'' )%*+/ %&='&''* '+&%+'

$')/&'*A*''S'&*+'* A+&%+' H'/.

P%&='&''* '+&%+' ;'/ '& ( PBI 1971 ! B/&'* ;'/#

-+')# '* %&'

T' %$'; ;'*$/& -%; $/'$' K''& /)/& )'x 5 ( %*/'*

%&;'' <%&' %&*+ ! B';'* -&+'* %&' %*+'* %&$-<''*

'&*' ( %*+'* '&/'* N'OH ! S/''*' +&'' )%*+/

%&='&''* '+&%+' $')/&'*A*'' S'&*+'* A+&%+' H'/.

+nalisis saringan agregat ialah 5enentuan 5ersentase <erat <utiran agregat yang lolos

dari satu set saringan kemudian angka>angka 5ersentase digam<arkan 5ada gra)ik

5em<agian <utir9

A*'' '&*+'* '+&%+' ;'/ '''; %)%&''* //&'* </&'*'+&%+' ;'/ %$'&' )%&'' %/' %*+'* ='&' -- -)/'>

+&'' '+&%+' ;'/ ='*+ %'; %''*.A'/* '')

)%*%*/'* -*' '+&%+' ;'/ '' '/'* %*+'*

)%*++/*''* '&*+'* //&'* 0#075 )) 38#1 )) %' -*'*='

'' %';/ '& &-%*'% '+&%+' ;'/ ='*+ %&*++' ''

)'*+)'*+ '&*+'*.A*' '&*+'* '+&%+' ''; %*%*/'*

%&%*'% <%&' </&'* '+&%+' ='*+ -- '& '/ % '&*+'*


28



%)/'* '*+''*+' %&%*'% +')<'&'* '' +&'

%)<'+'* </&.


0ntuk men?ari 5resentasi tertahan gunakan rumus:

Tertahan=Berat Tertahan

Total × 100

&etelah menda5atkan 5resentasi tertahan hitunglah 5resentasi kumulati) gunakan

metode:

Tertahan Kumulati)

Lolos

$ $

a $ F a

< $Fa% F <

K%)/'*# )%*$'& Fineness Modulus ?.M '' '<% %&;/*+'*

%*+'* )%*++/*''* &/)/ %<'+' <%&/

F M =∑ kumulatif tertahan saringan

100


!9 Tim<angan dengan ketelitian $! gram9

"9 &atu set saringan +&TM9

39 Oven dengan tem5eratur !!$% dera/at ?el?ius9

#9 Mesin 5enggetar saringan9

(9 +lat 5emisah sam5le9

*9 Talam>talam9

,9 Kuas sikat kuningan dan alat lainnya9


29



I.- Ba1anBa1an

!9 &emen Portland se<anyak *# gram9

"9 Kerosin <e<as air atau na5tha dengan <erat /enis *" a5i9

+meri?an Proteleum Institute%9

39 Minyak tanah "($ ??9

BAB II



&e<elum melaksanakan 5er?o<aan 5raktikum ini terle<ih dahulu harus dilakukan

5ersia5an>5ersia5an se<agai <erikut :

!9 Keringkan <enda u/i dalam oven dengan suhu!!$ ± (% o79 &elama !1 /am

sam5ai <erat teta59

"9 &aring <enda u/i le@at susunan /aringan dengan ukuran 5aling <esar

ditem5atkan 5aling atas9 Perangkat saringan digun?angkan dengan tangan atau

mesin 5enggun?ang selama !( menit9

II.+ a/ann7a Per;0&aan


30



!9 Keringkan <enda u/i dalam oven dengan suhu !!$ ± (%o?9 &elama !1 /am sam5ai

<erat teta59

"9 &aring <enda u/i le@at susunan /aringan dengan ukuran 5aling <esar ditem5atkan

5aling atas9 Perangkat saringan digun?angkan dengan tangan atau mesin

5enggun?ang selama !( menit9

39 Tim<ang masing>masing sem5le yang tertahan di atas setia5 saringan9

#9 Periksa <erat total sem5le setelah menyaring harus mem5unyai 5er<edaan terhada5

sem5le semula yang di letakan di atas saringan ¿ $3

Bila tidak memenuhi hasil tidak da5at di5akai dan 5er?o<aan harus di ulang9

II.6 F0t0 4an Data


31



BAB III

HASIL PERCOBAAN


!9 Menghitung 5resentase tertahan

&aringan no9 1 "3* mm%

• Berat tertahan C #$, gr

• Total <erat tertahan C ($$ gr

• Indekss tertahan C4,07

500 × 100

C $1!#

&aringan No9 !* !!1 mm%

• Berat tertahan C #,* gr


• Indeks tertahan C47,6

500 × 100


32



C 4("

&aringan No9 3$ $* mm%

• Berat tertahan C!!,,4 gr



500 ×100

C"3((1

&aringan No9($ $3 mm%

• Berat tertahan C !(1$1 gr


• Indeks tertahan C

158,08

500 ×100

C3!*!*

&aringan No9!$$ $!( mm%

• Berat tertahan C !"34" gr



500 × 100

C"#,1#

&aringan No9"$$ $$,( mm%

• Berat tertahan C #!*, gr • Total <erat tertahan C ($$ gr


500 × 100

C133#

&aringan 5an

• Berat tertahan C *1, gr



500 ×100

C!3,#

"9 Menghitung Kumulati) Lolos

K/)/'> -- saringan No9 1 "3* mm%

• + C K/)/'> -- '&*+'* 4 " 0

• B C tertahan saringan 1 C $1!#

• + F B C $ F $1!# C $1!#

K/)/'> -- saringan No9 !* !!1 mm%


33



N0m0r

Sarin8an

Uk'ran Sarin8an

!mm%

Berat terta1an

!8ram%

Terta1an K'm'/ari>

L0/0s

# #9,( $$

1 "93*

#$, $91!# $91!#

!* !9!1#,* 4(" !$33#

3$ $9*!!,,4 "3((1 3314"

($ $93!(1$1 3!*!* *(($1

!$$ $9!(!"34" "#,1# 4$"4"

"$$ $9$,(#!*, 133# 41*"*

Pan*1, !3,# !$$

Total ($$

'9M9 "$!

K0-+ 6-+D+&I +6-E6+T 2+L0&

BAB I<

PENUTUP


35

4#751#180#30

010

80 20

60 40

K-)/'>

L--

K-)/'>

T%&';'*40 60

20 80

0 102#36

0#600#15



I<.# Kesim*'/an

Praktikum ini adalah se<agai a?uan dan 5egangan untuk melakukan +nalisis saringan

agregat halus9 Kita da5at menentukan distri<usi ukuran <utiran gradasi% agregat halus

dengan menggunakan saringan9

Dari 5er?o<aan yang telah dilakukan dida5at 'MC"$! <erdasarkan syarat mutu

menurut &K &NI & H $#>!414 5eraturan harus mem5unyai variasi <esar <utir gradasi yang

<aik sehingga rongganya sedikit 9 mem5unyai modulus kehalusan antara !( > 319 2asil yang

dida5at kurang dari 31 maka agregat halus diangga5 layak digunakan se<agai <ahan

5em<uatan <eton9

I<.+ Fakt0rFakt0r Kesa/a1an 7an8 Da*at Ter5a4i *a4a Praktik'm9

!9 Kurang teram5ilnya 5raktikum dalam menggunakan alat9


39 Tidak te5at dalam menim<ang menggunakan tim<angan manual9

I<.6 Saran

!9 Pengenalan alat yang le<ih mendasar agar dalam 5raktikum men/adi le<ih teram5il9

"9 Pen/elasan data yang kurang sehingga harus le<ih <aik dalam data>data 5raktikum9



MODUL PRAKTIKUM : Pemeriksaan Ba1an Le3at Sarin8an N0.

+,, ! ASTM C " ##= %


PENUSUN MODUL : A/40 Fernan40


36




BAB I

PENDAHULUAN

I.# Maks'4 4anT'5'an

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan /umlah <ahan yang terda5at dalam

agregat halus yang le@at saringan no9 "$$ dengan ?ara 5en?u?ian9

I.+ Dasar Te0ri

&e<uah <angunan akan tergolong kedalam kategori kualitas <agus dan a@et /ika

menggunakan material <erkualitas tinggi ?ontohnya 5ada <angunan yang menggunakan

struktur <eton <ertulang akan menggunakan 5asir atau dise<ut /uga dengan agregat halus

se<agai material utama9 salah satu 5edoman dalam memilih 5asir <agus adalah <agaimana

kandungan kadar lum5urnya oleh karena itu dilakukan tes terle<ih dahulu se<elum

digunakan 7ontohnya Per?o<aan ini <ertu/uan untuk menentukan 5rosentase kadar lum5ur

yang terkandung dalam agregat halus9 Kandungan lum5ur kurang dari ( meru5akan

ketentuan dalam 5eraturan <agi 5enggunaan agregat halus untuk 5em<uatan <eton


KL CW 1−W 4

W 1 x 100

Dimana :

=! C Berat <enda u/i semula gram%

=" C Berat <enda u/i tertahan saringan no9"$$ gram%


! &aringan no9 !* dan no9 "$$

" =adah 5en?u?i <enda u/i <erka5asitas ?uku5 <esar sehingga 5ada @aktu digun?ang>

gun?angkan <enda u/i dan air 5en?u?i tidak tum5ah9

3 Oven yang di lengka5i dengan 5engatur suhu untunk memanasi sam5ai !!$ ± (%

79

# Tim<angan dengan ketelitian $! <erat ?ontoh9


37



( Talam <erka5asitas ?uku5 <esar untuk mengeringkan ?ontoh agregat9

I.- Ba1anBa1an 4an Persia*an Per;0&aan

! Berat ?ontoh agregat kering minimum tergantung 5ada ukuran agregat maksimum

dengan <atasan se<agai <erikut :

" Persia5an <enda u/i9

a Masukkan ?ontoh agregat le<ih kurang !"( kali <enda u/i kedalam talam

keringkan dalam oven dengan suhu !!$( 7 sam5ai <erat teta59

< &ia5kan <enda u/i dengan <erat =!% sesuai ta<el di<a@ah9

Ta<el (9!9 Berat minimum agregat terhada5 ukuran agregat maksimum

BAB II




38

0kuran agregat maksimum Beratagregat minimum

gramMm In?i"3* No 1 !$$

#,( No # ($$

4($ 3;1 "$$$

!4!$ "($$

31!$ !!;" ($$$



• Masukan ?ontoh agregat ± !"( kali <erat <enda u/i kedalam talam keringkan

dalam oven dengan suhu !!$ ±5¿ o7 sam5ai <erat teta59

• &ia5kan <enda u/i dengan <erat =!% sesuaikan dengan ta<el (9!9


! Memasukkan <enda u/i ke dalam @adah dan di<eri air 5en?u?i se?uku5nya sehingga

<enda u/i terendam9

" Menggun?ang>gun?ang @adah dan menuangkan air ?u?ian kedalam susunan saringan

no9 !* dan no9 "$$9 Diusahakan 5ada @aktu menuangkan air ?u?ian <ahan><ahan

yang kasar tidak ikut tertuang9

3 Memasukkan air 5en?u?i <aru dan ulangi 5eker/aan "% sam5ai air ?u?ian men/adi /ernih9

# &emua <ahan yang tertahan saringan no9 !* dan no "$$ dikem<alikan ke dalam

@adah kemudian memasukkan seluruh <ahan terse<ut ke dalam talam yang telah

diketahui <eratnya ="% dan dikeringkan dalam oven dengan suhu !!$(%7 sam5ai

<erat teta59

( &etelah kering ditim<ang dan di?atat <eratnya =3%9

* 2itung <erat <ahan kering terse<ut =# C =3>="%


Gambar 2.1 Pasir kering oven lolos

saringan no.2)) setelah dicuci

Gambar 2.2 Susunan saringan pada

saat digetarkan


39



BAB III

HASIL PERCOBAAN


Dari 5er?o<aan yang telah dilakukan dida5at hasil se<agai <erikut :

• Berat 5asir kering setelah di oven =!% C ($$ gram

• Berat ?an;talam ="% C !"3 gram

• Berat ?anF5asir setelah di oven =3% C *"3 gram

• Berat 5asir kering oven setelah di?u?i =#% C #1* gram

III.+ Per1it'n8an

Dengan menggunakan rumus maka dida5at :

I

+9 Berat 5asir kering setelah di oven =!% ($$ gram

B9 Berat ?an;talam ="% !"3 gram

79 Berat ?anF5asir setelah di oven =3% *"3 gram

D9 Berat 5asir kering oven setelah di?u?i =#% #1* gram

KL CW 1−W 4

W 1 x100

+($

BAB I<

PENUTUP



I<.# Kesim*'/an

Per?o<aan ini <ertu/uan untuk mengetahui kadar lum5ur yang dikandung oleh agregat

halus9 Dalam 5er?o<aan ini <enda u/i memiliki kadar lum5ur se<esar "1 dimana kurang

dari kadar lum5ur yang dii.inkan dalam agregat halus 5asir% yaitu se<esar ( Menurut &K

&NI & H $# H !414H '%9 Kadar lum5ur yang kurang dari ketentuan standar ini menun/ukkan

<ah@a agregat halus yang digunakan dalam 5er?o<aan masih dalam kualitas yang <aik untuk

digunakan dalam ?am5uran konstruksi9


Kesalahan yang mungkin ter/adi selama 5er?o<aan adalah :

• Kesalahan dalam 5en?u?ian agregat9 &aat 5raktikan men?u?i <ahan u/i <ahan yang

seharusnya tidak lolos saringan no9 "$$ men/adi ter<a@a aliran air /uga9

• Kemungkinan adanya <ahan u/i yang <erukuran sangat ke?il sehingga tidak kasat

mata dan tertinggal di dalam saringan sehingga tidak dimasukkan ke dalam @adah

untuk dikeringkan dalam oven dan ditim<ang keesokan harinya9

I<.6 Saran

! Pengenalan alat yang le<ih mendasar agar dalam 5raktikum men/adi le<ih teram5il9

" Pen/elasan data yang kurang sehingga harus le<ih <aik dalam data>data 5raktikum9



MODUL PRAKTIKUM : Pemeriksaan at Or8anik Pa4a A8re8at

Ha/'s ! ASTM C " 9, %


PENUSUN MODUL : Dim7 Rik7 S7a1*'tra




BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Maksud dan Tujuan

P%)%&''* * )'/ /*/ )%*%*/'* ''*=' <';'* -&+'*

'& '') ='*+ +/*''* %<'+' <';'* $')/&'* )-&' ''/ <%-*#

K--&'* -&+'* '') <';'*<';'* -&+'* ='*+ %&'' '') ''

)%*)</'* %>% %&/+'* %&;'' )// )-&' ''/ <%-*.

I.+ Dasar Te0ri

&enya@a organik adalah golongan <esar senya@a kimia yang molekulnya

mengandung kar<on ke?uali kar<ida kar<onat dan oksida kar<on &tudi mengenai

senya@aan organik dise<ut kimia organik Banyak di antara senya@aan organik se5erti

5rotein lemak dan kar<ohidrat meru5akan kom5onen 5enting dalam <iokimia9

Di antara <e<era5a golongan senya@aan organik adalah senya@a ali)atik rantai

kar<on yang da5at diu<ah gugus )ungsinya hidrokar<on aromatik senya@aan yang

mengandung 5aling tidak satu ?in?in <en.ena senya@a heterosiklik yang men?aku5 atom>

atom nonkar<on dalam struktur ?in?innya dan 5olimer molekul rantai 5an/ang gugus

<erulang9

Pem<eda antara kimia organik dan anorganik adalah ada;tidaknya ikatan kar<on>

hidrogen &ehingga asam kar<onat termasuk anorganik sedangkan asam )ormat asam lemak

5ertama organi?9

Nama organik meru/uk 5ada se/arahnya 5ada a<ad ke>!4 yang di5er?aya <ah@a

senya@a organik hanya <isa di<uat;disintesis dalam tu<uh organisme melalui vis vitalis > life*

forceKe<anyakan senya@aan kimia murni di<uat se?ara arti)i?ial9

Pemilihan 5asir yang <agus da5at dilakukan <erdasarkan 5emeriksaan 5rosentase

kandungan kadar lum5ur kemudian di5ilih /uga <erdasarkan <esarnya 5rosentase kadar

http://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_kimia


http://id.wikipedia.org/wiki/Molekul

http://id.wikipedia.org/wiki/Karbon


http://id.wikipedia.org/wiki/Karbida

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Karbonat&action=edit&redlink=1

http://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_organik

http://id.wikipedia.org/wiki/Protein

http://id.wikipedia.org/wiki/Lemak


http://id.wikipedia.org/wiki/Karbohidrat

http://id.wikipedia.org/wiki/Biokimia

http://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_alifatik


http://id.wikipedia.org/wiki/Gugus_fungsi

http://id.wikipedia.org/wiki/Hidrokarbon_aromatik



http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cincin_benzena&action=edit&redlink=1


http://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_heterosiklik


http://id.wikipedia.org/wiki/Polimer

http://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_anorganik

http://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogen

http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_karbonat

http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_format

http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_lemak

http://id.wikipedia.org/wiki/Abad_ke-19

http://www.ilmusipil.com/pemeriksaan-kadar-lumpur-dalam-agregat-halus

http://id.wikipedia.org/wiki/Molekul


http://id.wikipedia.org/wiki/Karbida

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Karbonat&action=edit&redlink=1

http://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_organik

http://id.wikipedia.org/wiki/Protein


http://id.wikipedia.org/wiki/Karbohidrat

http://id.wikipedia.org/wiki/Biokimia


http://id.wikipedia.org/wiki/Gugus_fungsi




http://id.wikipedia.org/wiki/Polimer

http://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_anorganik

http://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogen

http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_karbonat

http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_format

http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_lemak

http://id.wikipedia.org/wiki/Abad_ke-19

http://www.ilmusipil.com/pemeriksaan-kadar-lumpur-dalam-agregat-halus




organik yang da5at diketahui melalui ?ara yang akan kita /elaskan disini a dengan

menggunakan <ahan <angunan yang <aik dihara5kan akan menghasilkan kualitas <angunan

ter<aik kuat dan tahan lama kadar organik yang terlalu <anyak akan menye<a<kan

kerusakan sehingga <angunan tidak mam5u <ertahan lama untuk mengetahui se<era5a

<anyak kandungan kadar organik maka <isa ditem5uh dengan melakukan 5er?o<aan yang

<ertu/uan untuk menentukan <era5a 5ersen <ahan organi? dalam agregat halus Kandungan

<ahan organi? yang <erle<ihan 5ada unsur <ahan <eton da5at mem5engaruhi kualitas <eton

Kadar organik adalah <ahan> <ahan yang terda5at didalam 5asir dan menim<ulkan e)ek

kerugian terhada5 suatu mortar atau <eton <erikut ini ?ara 5emeriksaan kadar organik dalam

agregat halus9

+gregat halus yang digunakan 5ada ?am5uran <eton da5at <eru5a 5asir alamse<agai disintegrasi alami dari <atu><atuan natural sand % atau 5asir <uatan artificial sand %

yang dihasilkan alat>alat 5eme?ah <atu9

&e<agai salah satu kom5onen <eton agregat halus yang digunakan harus memenuhi

syarat>syarat tertentu salah satunya ialah 5asir tidak <oleh <anyak mengandung <ahan

organik Bahan><ahan organik se5erti sisa>sisa tanaman dan humus umumnya <anyak

ter?am5ur 5ada 5asir alam +da5un <ahan><ahan organik ini <er5engaruh negati) 5ada semen9

Aat organik yang ter?am5ur da5at mem<uat asam>asam organis dan .at lain <ereaksi

dengan semen yang sedang mengeras 2al ini da5at mengaki<atkan <erkurangnya kekuatan

<eton dan /uga mengham<at hidrasi semen sehingga 5roses 5engerasan <erlangsung lam<at9

Kandungan <ahan organik dalam agregat halus di<uktikan dengan 5emeriksaan

@arna dari +<raham 2arder dengan memakai larutan NaO2% Pada 5emeriksaan ini agregat

halus atau 5asir dimasukkan dalam /umlah tertentu kedalam <otol dan ditam<ahkan dengan

larutan NaO2 3 &etelah mengalami <e<era5a 5roses dan didiamkan dalam /angka @aktu

yang diteta5kan <andingkan @arna ?am5uran dengan @arna standar hellige tester No 3

+5a<ila @arna ?am5uran le<ih tua <erarti agregat halus mem5unyai kadar organik yang

tinggi kotor%9

I.3 Alat yang Digunakan

a9 Botol gelas tem<us 5andang dengan 5enutu5 karet atau <ahan 5enutu5 lainnya yang

dengan NaO2 olume gelas C 3($ ml



<9 &tandar @arna #organic plate% +ellige ester

?9 Larutan NaO2 3

I.9 Ba1an

Pasir dengan volume !!( ml !;3 volume <otol%

BAB II


II.# Lan8ka1 " Lan8ka1 Per;0&aan

!9 Benda u/i dimasukkan kedalam <otol9

"9 Tam<ahkan senya@a NaO2 39 &etelah diko?ok total volume kira>kira volume

<otol9



39 Botol ditutu5 erat>erat dengan 5enutu5 dan diko?ok kem<ali Diamkan selama "# /am9

6am<ar !%

#9 &etelah "# /am <andingkan @arna ?airan yang terlihat dengan standar @arna hellige

tester No 3 a5akah le<ih tua atau le<ih muda%9 gam<ar "%

II.+ F0t0 4an Data

!% "%

BAB IIIHASIL PERCBAAN

III.1 Data Hasil P!"#$%aan

S%%'; ')% )'* %')' 24 ') '''* $'&'* ='*+

<%&'&*' /'# :' <'**+'* %*+'* '&*' '*'& hellige tester No 3

/'; ''* <';' '+&%+' ;'/ ='*+ / )%*+'*/*+ ''&

-&+'* ='*+ *++ (--&!#



&e<agai salah satu kom5onen <eton agregat halus yang digunakan harus memenuhi

syarat>syarat tertentu salah satunya ialah 5asir tidak <oleh <anyak mengandung <ahan

organik Bahan><ahan organik se5erti sisa>sisa tanaman dan humus umumnya <anyak

ter?am5ur 5ada 5asir alam +da5un <ahan><ahan organik ini <er5engaruh negati) 5ada semen

BAB I&

'ESIMPULAN

I<.# Kesim*'/an

Prinsi5 tes kadar organik ini adalah mengetahui 5engaruh .at organik yang

terkandung didalam 5asir terhada5 larutan NaO2 karena <esar ke?ilnya 5rosentase akan

menghasilkan 5engaruh @arna yang <er<eda9



+gregat halus yang digunakan untuk o</ek 5raktikum kali ini mengandung <anyak

<ahan organik da5at dilihat dari @arna larutan NaO2 yang <er@arna gela5 nomor #% setelah

<ereaksi dengan agregat halus9


(9 Kurang teram5ilnya 5raktikum dalam menggunakan alat

*9 Menyim5anan @aktu sam5el kurang dari "# /am

,9 Kurang telitiya saat melihat data yang dida5at9

I<.6 Saran

!9 Pengenalan alat yang le<ih mendasar agar dalam 5raktikum men/adi le<ih teram5il"9 Kurang terorganisirnya @aktu 5elaksanaan 5raktikum

39 Pen/elasan data yang kurang sehingga harus le<ih <aik dalam data>data 5raktikum

#9 Perlu adanya 5enam<ahan alat>alat 5enun/ang 5raktikum sehingga data yang


MODUL PRAKTIKUM : Pemeriksaan Ka4ar L'm*'r Da/am

A8re8at Ha/'s ! ASTM C " #9+ %


PENUSUN MODUL : Rika Fa5ri Utami


BAB I

PENDAHULUAN



• &isa di atas ayakan # mm harus minimum " <erat9

• &isa di atas ayakan ! mm harus minimum !$ <erat9

• &isa di atas ayakan $"( mm harus <erkisar antara 1$>4$ <erat


KL C A

A+B x100

Dimana :

KL C Kadar Lum5ur %

+ C Tinggi Lum5ur ?m%

B C Tinggi Pasir ?m%


! 6elas ukur ; selinder9

" 7orong9

3 &endok 5asir9

# Pengukur @aktu ketelitian ! detik%9

I.- Ba1anBa1an

Bahan yang digunakan dalam 5emeriksaan adalah 5asir alam lolos saringan no9 # +&TM9

BAB II



&e<elum melakukan 5eker/aan hendaknya mem<ersihkan 5eralatan yang akan

digunakan untuk 5raktikum9

II.+ Lan8ka1 " Lan8ka1 Per;0&aan

a Masukkan air <ersih kedalam gelas ukur ; silinder se<anyak "$ ml9



< Kemudian 5erlahan>lahan masukkan <ahan u/i 5asir <asah yang lolos saringan no9#%

kedalam silinder sam5ai 3$ ml9

? Tam<ahkan air <ersih kedalam silinder hingga dida5at tinggi air " G ?m diatas

5ermukaan 5asir9

d Tutu5 silinder dengan tutu5 karet dan goyang>goyangkan kearah vertikal G menit9e Letakkan silinder tegak di 5ermukaan datar yang tidak <oleh terganggu9

) Buka tutu5 karetnya dan <iarkan lum5ur mengenda5 selama "# /am9

g &etelah "# /am ukur tinggi lum5ur dan tinggi 5asir9


Gambar 2.1 +asil praktikum analisa

kadar lumpur pada agregat halus.

Gambar 2.2 Silinder sebagai alat ukur

tinggi lumpur.



BAB III

HASIL PERCOBAAN

III.# Data Per;0&aan

Dari hasil 5er?o<aan dida5atkan data se<agai <erikut :

Berat agregat halus dalam keadaan alam gr%

! Data I

• Tinggi lum5ur +% C !( ?m

• Tinggi 5asir B% C !( ?m

" Data II

• Tinggi lum5ur +% C !# ?m

• Tinggi 5asir B% C !(" ?m

III.+ Per1it'n8an

PENGAMATAN I II

Tinggi Lum5ur + % !( ?m !# ?m

Tinggi Pasir B % !( ?m !(" ?m

KL C A

A+B x

!$$ 4$4 1#3

Kadar Lum5ur -ata H -ata $(=)

BAB I&

PENUTUP




I<.# Kesim*'/an

Dari hasil 5er?o<aan yang dilakukan se<anyak " kali dida5atkan kadar lum5ur rata H

rata se<esar 1,* yang <erarti agregat halus <elum layak digunakan untuk <ahan 5em<uatan

<eton dimana kadar lum5ur rata H rata yang dida5at menurut PBI Peraturan Beton

Indonesia% !4,! NI>"% 5asal 33 harus kurang dari (9

I<.+ Fakt0rFakt0r Kesa/a1an 7an8 Da*at Ter5a4i Pa4a Praktik'm9

! Kurang teram5ilnya 5raktikum dalam menggunakan alat9

" Menyim5anan @aktu sam5el kurang dari "# /am

3 Kurang telitiya saat melihat data yang dida5at9

I<.6 Saran


" Kurang terorganisirnya @aktu 5elaksanaan 5raktikum9

3 Pen/elasan data yang kurang sehingga harus le<ih <aik dalam data>data 5raktikum9

# Perlu adanya 5enam<ahan alat>alat 5enun/ang 5raktikum sehingga data yang


MODUL PRAKTIKUM : Ana/isa S*e;i>i; Gra@it7 4an A&s0r*ti0n

Dari A8re8at Ha/'s ! ASTM C " #+$ %





I.9 Pera/atan

a Tim<angan dengan ketelitian $! gram ka5asitas minimum !kg9

< Piknometer ka5asitas ($$ gram

? 7etakan keru?ut 5asir untuk test keadaan &&D

d Bak 5erendam 5iknometer

e Oven

I.- Ba1an&a1an

Berat ?ontoh agregat halus se<anyak !$$$ kg di5eroleh dari alat 5emisah ?ontoh atau ?ara

5enem5atan

BAB II






Langkah a@al dalam 5raktikum ini adalah dengan menyia5kan agregat halus yang

<erada dalam keadaan kering 5ermukaan &&D%9 0ntuk menda5atkan agregat halus yang

kering 5ermukaan kami mem<iarkan agregat di tem5at yang ?uku5 sirkulasi udara selama "#

/am9 &etelah agregat halus <erada 5ada kondisi &&D agregat ditim<ang untuk diketahui <erat

agregat 5ada keadaan &&D9 &etelah ditim<ang agregat dimasukkan ke dalam 5iknometer dan

ditam<ahkan air sam5ai 4$ ka5asitas 5iknometer9 &e<elum di<iarkan selama "# /am

5iknometer <erisi agregat digoyang>goyang untuk menghilangkan udara yang ter/e<ak di

antara agregat halus9 2al ini 5enting dilakukan untuk keakuratan 5raktikum sehingga

<eratyang selan/utnya akan ditim<ang <enar><enar <erat <ersih dari agregat halus9 &etelah

agregat halus direndam dalam air selama "# /am agregat ditim<ang untuk diketahui <erat

keseluruhan <aik agregat halus air mau5un 5iknometer sendiri9 Berat /enis /enuh agregat

adalah <erat yang telah ditim<ang dikurangi <erat 5iknometer <erisi air yang telah ditulis di

5iknometer9&etelah ditim<ang agregat halus dikeringkan dalam oven selama "# /am9 &etelah

agregat dalam keadaan kering oven agregat ditim<ang untuk mengetahui <erat agregat oven

dry9


! +gregat halus yang /enuh air dikeringkan sam5ai dida5at keadaan kering merata9 +gregat

halus dise<ut kering merata /ika telah da5at ter?urah dengan <aik9

" &e<agian <enda u/i dimasukkan ke dalam ?etakan keru?ut 5asir metal sand ?one mold%9

Benda u/i di5adatkan dengan tongkat 5emadat tam5er% sam5ai "( kali tum<ukan9

Kondisi &&D &aturated &ur)a?e Dry% di5eroleh /ika ?etakan diangkat <utiran agregat

halus runtuh;longsor se<agian9

3 +gregat halus ($$ gram &&D dimasukan kedalam 5iknometer dan diisi air sam5ai

ka5asitasnya 4$9 6elem<ung>gelem<ung udara di<e<askan dengan ?ara menggoyang>

goyangkan 5iknometer9 -endamlah 5iknometer dengan tem5erature air "3 " ¿o

selama "# /am9 Tim<ang <erat 5iknometer yang <erisi <enda u/i dan air9

# Pisahkan ?ontoh <enda u/i dari 5iknometer dan keringkan 5ada tem5erature !!$ ( ¿o

9 Peker/aan harus selesai dalam @aktu "# /am ; ! hari +%

( Tim<ang <erat 5iknometer <erisi air B% sesuai dengan ka5asitas kali<rasi 5ada

tem5erature "3 " ¿o7 dengan ketelitian $! gram9





Gambar 2.1 etakan kerucut pasir untuk test keadaan SS-.

Gambar 2.2 imbangan dengan ketelitian ),1 gram kapasitas minimum 1kg.

BAB III

HASIL PERCOBAAN





Dari hasil 5er?o<aan yang telah dilakukan maka dida5at data se<agai <erikut :

! Data I hasil 5er?o<aan kelom5ok sendiri%

• Berat ?ontoh kering gram% + % C #"!( gram

• Berat 5iknometer F air gram% B % C *(# gram

• Berat 5iknometer F ?ontoh &&D F air gram% 7 % C 4($# gram

III.+ Per1it'n8an

PENGAMATAN

HASIL

PENGAMATAN

Berat 7ontoh Kering gram% +

% #"!(

Berat Piknometer F +ir gram% B

% *(#

Berat Piknometer F 7ontoh &&D F +ir gram%

7 % 4($#

B89 Kering Permukaan 8enuh &&D C

500

B+500−! +(9)

Berat 8enis Bulk C A

B+500−! +(,=

Berat 8enis &emu +55arent % C A

B+ A−! 6(6=

Penyera5an +<sor5tion % C500− A

A x !$$

#$()+

BAB I<

PENUTUP




I<.# Kesim*'/an

Berdasarkan hasil 5er?o<aan yang telah dilakukan dida5at Berat 8enis Kering

Permukaan 8enuh &&D% agregat halus yakni "#* dan disim5ulkan <ah@a &&D dari agregat

halus sudah memenuhi standar yakni <erkisar antara "3$ > 3$$ sesuai dengan &K &NI T>!(

!44$>$39 &edangkan hasil dari 5er?o<aan Penyera5an +ir +<sor5tion% agregat halus dida5at

hasil Penyera5an +ir +<sor5tion% se<esar !1*" dan da5at disim5ulkan <ah@a 5enyera5an

air untuk agregat halus <elum memenuhi standar untuk +<sor5si yakni le<ih dari 3!9

&e?ara keseluruhan da5at disim5ulkan <ah@a <ahan u/i agregat halus ini kurang memenuhi

standar dan kelayakan untuk digunakan se<agai <ahan ?am5uran untuk kemudian digunakan

se<agai <ahan dasar 5em<uatan <eton9


! Kurang teram5ilnya 5raktikum dalam menggunakan alat9

" Menyim5anan @aktu sam5el kurang dari "# /am

3 Kurang telitiya saat melihat data yang dida5at9

# Kurang telitinya 5raktikan dalam melakukan 5elaksanaan 5raktikum

( Bayaknya ?ontoh <enda u/i yang hilang ketika 5iknometer direndam

I<.6 Saran


" Kurang terorganisirnya @aktu 5elaksanaan 5raktikum9

3 Pen/elasan data yang kurang sehingga harus le<ih <aik dalam data>data 5raktikum9

MODUL PRAKTIKUM : Pemeriksaan Berat Isi A8re8at

! ASTM C " +? %

TANGGAL PRAKTIKUM : Ra&'( ,9 N0@em&er +,#-

PENUSUN MODUL : Ark1am Ar4ians7a1





BAB I

PENDAHULUAN

I.# T'5'an Praktik'm

Tu/uan 5engu/ian <erat volume agregat adalah untuk da5at menentukan <erat volume

agregat9 Berat volume dide)inisikan se<agai 5er<andigan antara <erat agregat kering dengan

volumenya9 Menentukan <ert volume agregat halus kasar atau ?am5uran menentukan <erat

volume gem<ur <erat volume le5as% dan menentukan <erat volume 5adat <erat volume

5enusukan%9

I.+ Dasar Te0ri

Berat volume agregat ditin/au dalam dua keadaan yaitu <erat volume gem<ur dan

<eat volume 5adat9 Berat volume gem<ur meru5akan 5er<ndingan <erat agregat dengan

volume literan sedangkan <erat volume 5adat adalah 5er<andingan <erat agregat dalam

keadaan 5adat dengan volume literan9

Menurut British &tandar 1!" <erat volume agregat yang <aik untuk material <eton

mem5unyai nilai yang le<ih <esar dari !##( kg;m39


Berat isi agregat C D

! kg;liter

D C <erat <enda

7 C isi mold !liter%


a9 Tim<angan dengan ketelitian $! <erat ?ontoh

<9 Talam ka5asitas ?uku5 <esar untuk mengeringkan ?ontoh agregat?9 Tongkat 5emedat diameter !(mm 5an/ang *$?m dengan u/ung <ulat

se<aiknya ter<uat dari <a/a tahan karat

d9 Mistar 5erata

e9 &ko5

)9 =adah <a/a yang ?uku5 kaku <er<entuk silinder dengan alat 5emegang

<erka5asitas se<agai <erikut:

Ta<el 4! Ka5asitas @adah <a/a




Ka5asitas

Liter%

Diameter

mm%

Tinggi

mm%

Te<al @adah minimum

mm%

0kuran

<utiran

maJimum

mm%Dasar &isi

"13" !("# "( !(#4 "( (1$ "(# !",

4#3( "$3" "( "4"! "( ($1 "(# "(#

!#!(1 "(#$ "( ",4# "( ($1 3$$ 31!

"13!* 3((* "( "1## "( ($1 3$$ !$!*

I.- Ba1an " Ba1an

Benda u/i adalah agregat halus dan kasar se<anyak ka5asitas @adah yang digunakan

BAB II



!9 Berat isi le5as

a9 Tim<angan dan ?atatlah <erat mold B%

<9 Masukkan <enda u/i dengan hati>hati agar tidak ter/adi 5emisahan <utir><utir

dari ketinggian maksimum (?m diatas mold dengan menggunakan sendok atau

seko5 sam5ai 5enuh

?9 -atakan 5ermukaan <enda u/i dengan menggunakan mistar 5erata

d9 Tim<ang dan ?atatlah <erat mold <eserta <enda u/i +%




e9 2itung <erat <enda u/i D C + H B%

"9 Berat isi agregat ukuran <utir maksimum 31!mm !1

2 Q% dengan ?ara

5enusukan

a9 Tim<ang dan ?atatlah <erat mold B% <9 Isilah mold dengan <enda u/i dalam tiga la5is yang sama te<al &etia5 la5is

di5adatkan dengan tongkat 5emadat se<anyak "( kali tusukan se?ara merata

Pada 5emadatan tongkat harus te5at masuk sam5ai la5isan <agian <a@ah tia5>

tia5 la5isan

?9 -atakan 5ermukaan <enda u/i dengan menggunakan mistar 5erata

d9 Tim<ang dan ?atat <erat mold serta <enda u/i +%

e9 2itung <erat <enda u/i D C + H B%

39 Berat isi 5ada agregat ukuran <utir antara 31! mm !

1

2 Q% sam5ai !$!* mm #Q%

dengan ?ara menggoyangkan

a9 Tin<ang dan ?atatlah <erat mold B%

<9 Isi mold dengan <enda u/i dalam 3 la5is yang sama te<al

?9 Padatkan tia5 la5is dengan ?ara menggoyang mold se5erti se<agai <erikut :

• Letakkan mold diatas tem5at yang kokoh dan datar angkatlah salah satu

sisinya kira>kira setinggi (?m kemudian le5askan

• 0langi hal ini 5ada sisi yang <erla@anan Padatkan la5isan se<anyak "(

kali untuk setia5 isi

d9 -atakan 5ermukaan <enda u/i dengan menggunakan mistar 5erata

e9 Tim<ang dan ?atatlah <erat mold <eserta <enda u/i +%

)9 2itunglah <erat <enda u/i D C + H B%

II.+ F0t0 Pe/aksanaan Per;0&aan

Digunakan untuk memadatkan

tia5 H tia5 la5is agregat didalam Mold




Penyelesaian :


!

¿ 10234

6991,07

/ !#*3 kg;ltr

Sample 2

Diketahui : Berat agregat F mold +% C !,4#$ Kg

Berat mold B% C ,,"# Kg

olume mold 7% C *44!$, Lt

Berat agregat D% C + H B% C !$"!* Kg

Ditanya : Berat isi agregat

Penyelesaian :


!

¿ 10216

6991,07

/ !#*! kg;ltr

erhitungan rata-rata benda uji

Diketahui : Berat isi agregat ! C!#*3 Kg;Lt

Berat isi agregat " C !#*! Kg;Lt




Ditanya : Berat isi agregat rata>rata

Penyelesaian

Berat isi agregat rata>rata C

B" +B" 2

2

Berat isi agregat rata>rata ¿1,463+1,461

2

C!#*" kg;ltr

BAB I<

PENUTUP

I<.# Kesim*'/an

!9 Dari hasil 5er?o<aan dida5at hasil :

• Berat Isi +gregat &am5le I C!#*3 Kg;Lt

• Berat Isi +gregat &am5le II C !#*! Kg;Lt

• -ata>rata C !#*" Kg;Lt

"9 0ntuk menghitung volume mold kita da5at menggunakan air karena <erat /enis air C

! maka <erat air C volume mold dengan kata lain ketentuannya adalah ! ltr C !$$$

gr




39 Berdasarkan dasar teori dalam 5raktikum ini menggunakan teori dengan ?ara

5enusukkan untuk melakukan <erat isi agregat

I<.+ Saran

!9 Dalam 5raktikum di<utuhkan ketelitian dalam segala hal

"9 0ntuk da5at menghitung volume mold /angan ada gelem<ung udara karena da5at

mem5engaruhi hitungan

39 Periksa kondisi alat

MODUL PRAKTIKUM : Ana/isa Sarin8an A8re8at Kasar

! ASTM C " #6) %




BAB I

PENDAHULUAN

I(# Maks'4 4an T'5'an

Maksud dari 5raktikum ini adalah :




• Menentukan distri<usi ukuran <utiran gradiasi% agregat kasar dengan menggunakan

saringan

Tu/uannya adalah :

• 0ntuk menentukan 'M 0ineness &odulus% atau kehalusan dari agregat kasar dan

mem<uat gra)ik distri<usi agregat kasar

I.+ Dasar Te0ri

0ntuk menghasilkan <eton yang <aik di<utuhkan ?am5uran agregat kasar yang

<eraneka ragam9 2al ini senga/a dilakukan agar agregat terse<ut da5at saling mengisi dengan

menggunakan saringan sesuai dengan standar +&TM9

+gregat kasar meru5akan satu kom5onen <eton yang 5aling <er5eran dalam

menentukan <esarnya kekuatan <eton9 Pada umumnya yang dimaksud dengan agregat kasar

adalah agregat dengan <esar <utir R ( mm sesuai dengan syarat>syarat 5enga@asan mutu

agregat untuk <er<agai mutu <eton menurut 5asal #" ayat ! PBIS,!%9

&i)at yang 5aling 5enting dari suatu agregat ialah kekuatan han?ur dan ketahanan

terhada5 <enturan yang da5at mem5engaruhi ikatannya dengan 5asta semen korositas dan

karakteristik 5enyera5an air yang mem5engaruhi daya tahan terhada5 5roses ?ua?a dan reaksi

kimia serta ketahanan terhada5 5enyusutan9

+gregat kasar terdiri dari <utiran><utiran yang <eranekan ragam sehingga dengan

demikian akan dida5at <eton yang <aik karena antara <utiran halus dan kasar saling mengisi9

+gregat kasar untuk <eton da5at <eru5a kerikil se<agai hasil disintegrasi

5em<entukkan% alami dari <atuan atau <eru5a <atu 5e?ah yang di5eroleh dari 5eme?ah <atu

stone crusher %9 +gregat kasar yang digunakan 5ada ?am5uran <eton adalah agregat yang

tertahan saringan no9 # standar +&TM diameter #,( mm%9

+gregat kasar harus terdiri dari <utir><utir yang <eraneka ragam <esarnya dengan

demikian akan dida5atkan <eton yang kom5ak karena antara <utiran yang halus dan yang

kasar saling mengisi9

+5a<ila disaring dengan susunan saringan menurut standar +&TM harus memenuhi

syarat>syarat se<agai <erikut :




− &isa di atas saringan ukuran !(Q 3,( mm % harus $

− &isa di atas saringan ukuran !Q "($$ mm% antara $ H (

− &isa di atas saringan ukuran $(Q !"($ mm% antara #$ H ((

− &isa di atas saringan ukuran no # #,( mm% antara 4$ H !$$

−

&isa di atas saringan ukuran no 1 "3* mm% antara 4( H !$$9

0ntuk menentukan distri<usi ukuran <utiran gradasi% agregat kasar kerikil% da5at

dilakukan 5engu/ian +nalisa &aringan +gregat KasarQ yang menggunakan standar +&TM

7>!3*9 &ehingga akan dida5atkan gradasi dan modulus kehalusannya9

Karena 5ada agregat kasar tidak di<erikan <atasan><atasan 'M yang menentukan

kategori kerikil kerikil halus sedang dan kasar% maka hal itu da5at dilihat 5ada kurva

gradasi hasil 5engu/ian9 +5a<ila kurva mendekati <atas standar gradasi atas maka kerikil

semakin halus dan <ila kurva mendekati <atas standar gradasi <a@ah maka kerikil semakin

kasar Begitu /uga <ila kurva keluar dari <atas standar gradasi atas mau5un <a@ah artinya

keerikil terlalu halus atau kasar dan kurang <aik untuk di5akai se<agai <ahan ?am5uran

<eton9 &ehingga kerikil terse<ut 5erlu di?am5ur dengan kerikil lain yang memiliki gradasi

<aik9

Ke?e5atan 5enggetaran dalam mengayak kerikil 5ada mesin 5enggetar akan

<er5engaruh 5ada hasil gradasi yaitu semakin ?e5at 5enggetarannya kerikil akan semakin <anyak yang lolos se<aliknya semakin lam<at 5enggetarannya kerikil tidak akan <anyak

yang lolos9 &ehingga kerikil yang seharusnya lolos masih tertahan 5ada saringan diatasnya

yang tentunya mem5engaruhi hasil 5engu/ian dan 5erhitungan gradasi9


'M C

∑ Komulatif tertahan saringan(¿1

2 + {3 } over {8} + #o.4)+500

100¿

+ngka ($$ 5ada rumus 'M agregat kasar di5eroleh dari ( <uah saringan yang tidak

digunakan dengan ukuran keli5atan dari saringan no 1 yaitu no !* no 3$ no9 ($ dan no9

!$$9




I.9 Pera/atan

− Tim<angan dengan ketelitian $! gram

− &atu set saringan +&TM ukuran : 3;#Q !4"$ mm% !;"Q !",$ mm% 3;1Q 4($ mm%

No # #,( mm% dan 5an

− Oven yang dilengka5i dengan 5engatur suhu

− Mesin 5enggetar me?hani?al sieve shaker%

− +lat 5emisah sam5el sam5le s5liter%

− Talam kuas dan sendok

I.- Ba1an&a1an

agregat kasar yang lolos saringan !4$(% dan tertahan saringan no # se<anyak ($$$ gram

untuk " sam5el dalam kondisi kering oven9

BAB II



&ia5kan kerikil yang lolos saringan No9 3;# dan tertahan saringan No9 # ?u?i dan

keringkan dalam oven kemudian dinginkan sam5ai <erat teta59


!9 &etelah kerikil kering sdan <erat teta5 saring le@at susunan saringan dengan ukuran

5aling <esar ditem5atkan 5aling atas &aringan digon?ang>gon?angkan dengan alat

5enggetar !( menit




C #(1#

&aringan No9 3;1 4($ mm%

• Berta tertahan C !*#* gr

• Total <erat tertahan C ($$$ gr

• Indeks tertahan C1646

5000 ×100

C 3"4"

&aringan No9 # #,(%

• Berat tertahan C !$#1 gr


• Indeks tertahan C

1048

5000 ×100

C"$4*

&aringan 5an

• Berat tertahan C !# gr



5000 ×100

C$"1

&am5el "

&aringan No9 !;" !"($ mm%

• Berta tertahan C "#(4 gr


• Indekss tertahan C2459

5000 ×100

C #4!1

&aringan No9 3;1 4($ mm%

• Berta tertahan C !(3! gr



5000 ×100

C 3$*"




&aringan No9 # #,(%

• Berat tertahan C 444 gr



5000 ×100

C!441

&aringan 5an

• Berat tertahan C !! gr



5000 ×100

C$""

"% Menghitung Kumulati) Lolos

T%&';'*

K/)/'>

L--A

B AFB

&am5el !

K/)/'> -- saringan No9 !;" !"($ mm%

• + C K/)/'> -- '&*+'* @ " 0

• B C tertahan saringan !;" C #(1#

• + F B C $ F #(1# C #(1#

K/)/'> -- saringan No9 3;1 4($ mm%

• + C K/)/'> -- '&*+'* 12 " 45#84

• B C tertahan saringan 3;1 C 3"4"

• + F B C #(1# F 3"4" C ,1,*

K/)/'> -- saringan No9 # #,(%

• + C K/)/'> -- '&*+'* 38 " 78#76

• B C tertahan saringan no9# C "$4*

• + F B C ,1,* F "$4* C 44,"

K/)/'> -- saringan 5an

• + C K/)/'> -- '&*+'* *-.4 " 99#72

• B C tertahan saringan 5anC $"1




• + F B C 44," F $"1 C !$$

&am5el "

K/)/'> -- saringan No9 !;" !"($ mm%

• + C K/)/'> -- '&*+'* @ " 0

• B C tertahan saringan !;" C #4!1

• + F B C $ F #4!1 C #4!1

K/)/'> -- saringan No9 3;1 4($ mm%

• + C K/)/'> -- '&*+'* 12 " 49#18

• B C tertahan saringan 3;1 C 3$*"

• + F B C #4!1 F 3$*" C ,41$

K/)/'> -- saringan No9 # #,(%

• + C K/)/'> -- '&*+'* 38 " 79#80

• B C tertahan saringan no9# C !441

• + F B C ,41$ F !441 C 44,1

K/)/'> -- saringan 5an

• + C K/)/'> -- '&*+'* *-.4 " 99#78

• B C tertahan saringan 5anC $""

• + F B C 44,1 F $"" C !$$

3% Menghitung 'ines Modulus 'M%

&am5el !

'M C

∑ Komulatif lolos(¿1

2 + {3 } over {8 } + #o .4)+500

100¿

¿(45,84+78,76+99,72)+500

100

/,2 gram

&am5el "

'M C

∑ Komulatif lolos(¿1

2 + {3 } over {8 } + #o .4)+500

100¿




C(49,18+79,8+99,78)+500

100

C,"1 gram

Nomor

&aringan

0kuran

&aringan

mm%

7ontoh I 7ontoh II -ata>-ata

Berat

Tertahan

gram%

Tertahan

Kumulati)

Lolos

Berat

Tertahan

gram%

Tertahan

Kumulati)

Lolos

Tertahan

Kumulati)

Lolos

3;#Q !4$$ $

!;"Q !"($ ""4" #(1# #(1# "#(4 #4!1 #4!1 #,(! #,(!

3;1Q 4($ !*#* 3"4" ,1,* !(3! 3$*" ,41 3!,, ,4"1

No# #,( !$#1 "$4* 44," 444 !441 44,1 "$#, 449,(

Pan !# $"1 !$$ !! $"" !$$ $"( !$$

Total ($$$ ($$$

'M ,"# ,"1 ,"*

K0-+ 6-+D+&I +6-E6+T K+&+-

BAB


1080 G 4040 G 2020 G 05

10

8

6

4

2

0

8

6L$l$ T!"ta(a

4

2

0

4#75 12#5 25#019#09#50



BAB I<

PENUTUP

I<.# Kesim*'/an

!9 Dengan melakukan 5raktikum analisa saringan agregat kasar kita da5at mengetahui

distri<usi ukuran <utiran gradasi% kerikil dan modulus kehalusannya

"9 Dari hasil 5er?o<aan <erat total sam5el setelah 5enyaringan mem5unyai 5er<edaan

terhada5 <erat sam5el semula $3 yaitu sam5el I C $"1 dan sam5el II C $""

sehingga hasil da5at di5akai

39 Dari data di5eroleh nilai 'M 5ada sam5el I C ,"# dan 'M 5ada sam5el II C ,"1

#9 0ntuk saringan No9# dengan ukuran saringan #,( mm <erada 5ada $"( diantara $>

!$9 2asil yang <aik yaitu <erada di tengah antara $>!$ yaitu (9 Namun angka $"(

masih <erada didalam daerah yang telah ditentukan9

(9 0ntuk saringan 3;1Q dengan ukuran saringan 4($ mm <erada 5ada 3!,, diantara "$>

((92asil yang <aik yaitu <erada di tengah antara "$>(( yaitu 3,(9 Namun angka

3!,, masih <erada didalam daerah yang telah ditentukan9

*9 0ntuk saringan !;"Q dengan ukuran saringan !"($ mm <erada 5ada #,(! diantara

((>1$9 2asil yang <aik yaitu <erada di tengah antara ((>1$ yaitu *,(9 Namun angka

#,(! ham5ir mendekati titik ((9

,9 &emakin <anyak agregat halus mau5un kasar yang lolos saringan dengan nomor

saringan terke?il maka u/i kehalusan agregat semakin <aik9 Dengan analisa lolos

ayakan terse<ut da5at diketahui kualitas <aik <uruknya agregat terse<ut9 &e<alikya

/ika semakin <anyak agregat yang tertahan dalam saringan <erdasarkan kriteria nomor

saringan maka da5at disim5ulkan <ah@a kualitas kehalusan agregat terse<ut <uruk9

Oleh karena itu angka kualitas kehalusan agregat sangat mem5engaruhi <aik

<uruknya kualitas gradasi agregat9

I<.+ Fakt0r>akt0r Kesa/a1an 7an8 4a*at ter5a4i *a4a Praktik'm

• Kurang teram5ilnya 5raktikum dalam menggunakan alat




• Kurang telitiya saat mem<a?a skala alat

• Tidak te5at dalam menim<ang menggunakan tim<angan manual

• Kotornya Botol le ?hatelier sehinggan data yang di<a?a kurang teliti9

I<.+ Saran

&e<elum melakukan 5raktikum hendaknya 5eralatan yang akan digunakan di5eriksa

a5akah rusak atau tidak &aringan hendaknya <enar><enar <ersih karena da5at

mem5engaruhi hasil 5er?o<aan9

2endaknya 5raktikum diker/akan dengan le<ih teliti agar tidak ter/adi kesalahan yang

da5at merugikan dalam mem5eroleh hasil 5raktikum9

2endaknya alat digunakan dengan hati>hati se<a< mudah rusak

Dalam hal memasukkan data 5ara 5raktikan harus hati>hati dan teliti dalam mengolah

data untuk menda5atkan 'M kerikil dan menggam<ar kurva gradsasi9

MODUL PRAKTIKUM : Pemeriksaan Ka4ar Air A8re8rat

! ASTM C " -)) %


PENUSUN MODUL : Ark1am Ar4ians7a1





BAB I

PENDAHULUAN


Per?o<aan ini <ertu/uan untuk menentukan kadar air dengan ?ara 5engeringan9 Kadar

air agregat adalah 5er<andingan antara <erat air yang terkandung dalam agregat dengan <erat

agregat dalam keadaan kering9 Nilai kadar air ini digunakan untuk korelsi tekanan air untuk

adukan <eton yang disesuaikan dengan kondisi agregat la5angan9

I.+ Dasar Te0ri

S'*'& ='*+ +/*''* '') %)%&''* ''& '& '+&%+'

''& * '''; ASTM C566# D'') &'/) * ' '' )%*+%';/

-* %&)/''* '+&%+' %&*+ '' )%)<'+ ''& <''; %<'+'

%%<;'* '& %*/; '* %'''* %&)/''* %&*+# M'' ''& '& -'

'' '+&%+' <''; '''; ')' %*+'* /)'; %*=%&''* '* ''&

<'';#

A'/* %&='&''* '+&%+' ''& )%*/&/ PBI71 ''';

1. K%'#'&*=' ' )/'; %$'; '&%*' $/'$'2. N' %'/'**=' ' 50 %%'; / %*+'* )%* - '*+%3. T' <%&-&4. T' )%*+'*/*+ /)/& 15. U/&'* </&'**=' <%&'+')

S%' %*=%&''* '& '') '+&%+' ''& '* %&)/''**='

%&*+# ' '' )%)<'+ ''& <''; %<'+' %%<;'* '& %*/;

%*+'* /)'; %*=%&''* '* ''& <'';.





U*/ )%*$'& /)'; ''& '& '+&%+' ''& '''; %*+'* $'&'

%<'+' <%&/

K''& '& '+&%+'

(W )= D

$ % 100

D=B−!

$=! − A

D)'*'

D " B%&' '& (&')!

E " B%&' <%*' / (&')!

C " B%&' $'* F $-*-; %&*+

B " B%&' $'* F $-*-; <'';

A " B%&'* $'* T'')

I.9 Pera/atan 7an8 Di8'nakan

1. T)<'*+'* %*+'* %%'* 0#1 &')#2. O%* ='*+ %*+' %*+'* %*+'/& /;/ (110J5!C#3. T'') -+') ';'* '&' <%&''' $// <%'& /*/

)%*+%&*+'* <%*' /.

I.- Ba1an " Ba1an

A+&%+' ='*+ +/*''* %<'+' <%*' / * '''; '+&%+' ''&

'') -* SSD ( S'/&'% S/&>'$% D&= ! ='/ -* <%*' /

%*+'* %&)/''* %&*+ %*/; 3000 +&').




BAB II



T'') ='*+ $// /*/ )%*')/*+ /)'; <%*' / %*+'*

//&'* ='*+ %/' %*+'* -%*# '* <%*' / ;'&/'; '') -*

SSD.


1. T)<'*+ '* $'' <%&' '') ( A !

2. M'/'* <%*' / %'') '') %)/'* )<'*+ '*

$'''; <%&'*=' ( B !3. M'/'* <%*' / <%%&' '') %'') -%* %*+'* /;/

( 110J5 !C4. S%%'; %&*+ )<'*+ '* $'''; <%*' / <%%&' '') ( C !5. H/*+ <%&' '& " ( D ! " ( B ! G ( C !6. H/*+ <%&' <';'* ='*+ %&*+ " ( E ! " ( C ! G ( A !





BAB III

HASIL PERCOBAAN

III.# Data Per;0&aan 4an Per1it'n8an

'. D'' %&')&<. P%&;/*+'*

Adapun contoh perhitungannya untuk sampel I adalah :

B%&' C'* '') ( A ! " 210 +&

B%&' C'* F C-*-; B''; ( B ! " 3210 +&

B%&' C'* F C-*-; K%&*+ (C ! " 3088 +&

B%&' A& ( D ! " ( B ! G ( C ! " 122 +&

B%&' C-*-; K%&*+ ( E ! " ( C ! G ( A ! " 2878 +&

K''& A& ( ! D $ % 100 " 4#239

A'/* $-*-; %&;/*+'* /*/ ')% II ''';

B%&' C'* T'') ( A ! " 240 +&

B%&' C'* F C-*-; B''; ( B ! " 3240 +&

B%&' C'* F C-*-; K%&*+ ( C ! " 3120 +&

B%&' A& ( D ! " ( B ! G ( C ! " 120 +&

B%&' C-*-; K%&*+ ( E ! " ( C ! G ( A ! " 2880 +&

K''& '& ( ! D

$ % 100 " 4#167

R''&'' ='*+ %&-%; /*/ %/' ')% ''';




R''&'' ( ! "W 1+W 2

2

"4,239+4,167

2

=4,203

BAB I<

PENUTUP

I<.# Kesim*'/an1. A+&%+' ='*+ ' +/*''* %<'+' <';'* / * $// <' /*/

)%*' $')/&'* <%-*.2. K''& '& ='*+ %&-%; '& &'/) * '''; 4#203

I<.+ Fakt0r Kesa/a1an 7an8 Da*at Ter5a4i *a4a Praktik'm

1. K%)/*+*'* %'';'* ='*+ %&' %;*+++' )%)%*+'&/;

%%'* '& ;' %&$-<''* * ''';

• K/&'*+ % '') )%)<'$' )<'*+'*• A'*=' <%*' / ='*+ '/; ''/ ;'*+ '') )%''*''*

&'/)

I<.6 Saran

2. D'') )%'/'* &'/) * &''* ;'&/ ;';' '')

)%'/'* &'/) /'=' ;' ='*+ %&-%; %<; % '*

'/&'3. A''' ='*+ +/*''* '') &'/) * )/'; &/'#

/';''* '') )%''*''**=' ;'&/ %<; ;';'.




MODUL PRAKTIKUM : Ana/isa S*e;i>i; Gra@it7 Dan A&s0r*ti0n

Dari A8re8at Kasar ! ASTM C #+= %


PENUSUN MODUL : Hama1 a17a


BAB I

PENDAHULUAN


M'/ '& &'/) * '''; &''* ;'&''* ''

)%*%*/'* -* SSD# </ '* ''&%* % +&'= '*

'<-&-* '& '+&%+' ''& )%*/&/ ASTM C127. T//'**=' ''';

/*/ )%*%*/'* -/)% '+&%+' '') <%-*.

I.+ Dasar Te0ri

D '') &-% )x %+* %&%<; ';// '/'* %)%&''*

<%&' %* '+&%+' ''& ='*+ *'* %&/'* /*/ )%*+;/*+ -/)%'&'%& <%-*.

P%)%&''* %&%</ )%/ </ %$$ +&'=# '/&'%

/&>'$% &=# '* '%&%* %$$ +&'= %&' %*=%&''* '& '+&%+'

''&# D'') %&;/*+'* $')/&'* <%-* /*/ )%*%''* -/)%

'' '& <'+'*<'+'* ='*+ %&;# %&/ &'*=' /*/ )%*+%';/




A'/* <';'* ='*+ +/*''* ='/ 5 + '+&%+' ''& '') -*

SSD ='*+ %&-%; '& '' %)'; $-*-; ''/ %*+'* $'&'

%&%)''*. B%*' / -- '&*+'* *-.4 </'*+.

BAB II



B';'* ='*+ ''* '''; '+&%+' ''& '') -* SSD ='*+

-- '&*+'* *-. 1 '* %&';'* '' '&*+'* *-. 4.


1. B%*' / &%*') %')' 24 ')




2. B%*' / +//*+ '') '* ' ;'*/ %;*++' '& %&)/''*

;'< %' ;'&/ ')' %)<'< ( -*& SSD !3. T)<'*+ <%*' /. H/*+ <%&' $-*-; -* %&*+ %&)/''*

%*/; (SSD! " B

4. B%*' / )'/'* %&'*'*+ '* &%*') %)<' '') '&

%*+'* /;/ '*'& 25$ '* )<'*+. %%'; %&'*'*+

+-='*++-='*+'* '') '& /*/ )%*+;'*+'* +%%)</*+

/'&' ='*+ %&'' '') &-*++' <%*' /. H/*+ <%&' $-*-;

-* %*/; " C5. B%*' / %&*+'* '' %)%&'/&% (110J5!$# %%'; <%*' /

%&%</ *+*'* %)/'* )<'*+. K%)/'* ;/*+ <%&'

$-*-; -* %&*+ " A


BAB III

HASIL PERCOBAAN


S%%'; ' )%'/'* &'/) * )'' ' '' )%*+%';/ ''

''*=' %<'+' <%&/




S')% I

B%&' $-*-; %&*+ ( A ! " 4780 +&')B%&' $-*-; %&*+ %&)/''* ( B ! " 5000 +&')B%&' $-*-; '') '& ( C ! " 3136+&')

S')% II

B%&' $-*-; %&*+ ( A ! " 4776 +&')B%&' $-*-; %&*+ %&)/''* ( B ! " 5000 +&')B%&' $-*-; '') '& ( C ! " 3344 +&')

III.+ Per1it'n8an

1. M%*+;/*+ <%&' %* B/ ( B/ S%$ &'= !S')% 1

B/ S%$ &'= " A

B−!

"4780

5000−3136 " 2#564 +&')

S')% 2

B/ S%$ &'= " A

B−!

"4776

5000−3344 " 2#884+&')

2. M%*+;/*+ <%&' %* %*/; %&*+ %&)/''* ( SSD !S')% 1

B%&' %* %*/; %&*+ %&)/''* "B

B−!

¿ 5000

5000−3136=2,68 gram

S')% 2

B%&' %* %*/; %&*+ %&)/''* " BB−!

=5000

5000−3344 "3#01 +&')

3. M%*+;/*+ <%&' %* %)/ ( A'&%* S%$ &'= !S')% 1

B%&' %* %)/ " A

A−!




"4780

4780−3136 " 2#907 +&')

S')% 2

B%&' %* %)/ " A

A−!

"4776

4776−3344 " 3#335 +&')

4. M%*+;/*+ %*=%&''* ( P&-%*'% A<-&-* !S')% 1

A<-&-* ( ! "B− A

A % 100

"

5000−4780

4780

x 100

"4#602S')% 2

A<-&-* ( ! "B− A

A % 100

"5000−4776

4776 x 100

"4#690

M%*+;/*+ *' &''&''

R''&'' "sam&el 1+sam&el 2

2

B%&' %* </ " 2#724 +&')

B%&' %* %*/; %&*+ %&)/''*" 2#845 +&')

B%&' %* %)/ ( A'&%* ! "3#121 +&')

P%*=%&''* (A<-&-* ! " 4#646

BAB I<

PENUTUP

I<.# Kesim*'/an




S%%'; ' )%'/'* &'/) * ' '' )%*+')< <%<%&''

%)/'* ='/

1. A+&%+' ='*+ ' +/*''* /*/ <';'* / $// <' /*/

)%*' $')/&'* <%-*2. K%)/*+*'* %'';'* ='*+ '' %&' %;*++' )%)%*+'&/;

%%'* '& ;' %&$-<''* * '''; '. K/&'*+ % '') )%)<'$' )<'*+'*<. A'*=' <%*' / ='*+ '/; ''/ ;'*+ '') )%''*''*

&'/)3. H' ='*+ '' '& &'/) * ''';

R''&'' <%&' %* </ '''; 2#724 +&') R''&'' <%&' %* %*/; %&*+ %&)/''* (SSD! '''; 2#845

+&') R''&'' <%&' %* %)/ ( A'&%* ! '''; 3#121 +&') R''&'' %*=%&''* ( A<-&-* ! '''; 4#646

I<.+ Saran

1. D'') )%''*''* &'/) &''* ;'&/ ;';' /'='

;' ='*+ %&-%; %<; % '* '/&'#2. A''' ='*+ +/*''* '') &'/) * )/'; &/' '*

/&'*+ '/&'# /';''* '') )%''*''**=' ;'&/ %<;

;';'#3. K'<&' /'*+ '''' ='*+ ''* +/*''* ''* '*+'

)%)<'*/ &''* /*/ )%*'''* %%'* ='*+

)')/)#4. A%* ;'&''* %<; % '* '' )%)<)<*+ &''*

%*+'* %<'<'*='.

MODUL PRAKTIKUM : Pemeriksaan Kea'san A8re8at Den8an

Mesin L0s An8e/es ! ASTM C " #6# %





PENUSUN MODUL : Hama1 a17a


BAB IPENDAHULUAN


P%)%&''* * <%&//'* /*/ )%*%*/'* %';'*'* '+&%+'

%&;'' %&'/'* ''& ( %'/'* ! %*+'* )%*++/*''* M%* L-

A*+%% ( Los Angeles Abration !# S%'*+'* )'/ '& %*+/'*

%*+'* )%*++/*''* )'* L- A*+%% '''; /*/ )%*%*/'*

//&'* %*/&/*'* )*%&' '+&%+' ''& %;' //&'* '*'&

<%&''&'* ASTM C131 )%'/ -)<*' <%<%&'' &-% %&)'/

'<&' '* %'/'*# /<&/'* '* %*++*+'* '') &/) <'' ='*+

<%&/'& '* <-'<-' <'' %*+'* /)'; %&%*/ %&+'*/*+ ''

<%&' '* +&'' <%*' /# K%'/'* %&%</ *='''* %*+'*

%&<'**+'* '*'&' <%&' <';'* '/ %' '&*+'* *-#12 %&;''

<%&' %)/' '') %&%*#

I.+ Dasar Te0ri

A+&%+' ''& /*/ <%-* '' <%&/' %& %<'+' ;'

*%+&' '') '& <'/'*<'/'* ''/ <%&/' <'/ %$';'* ='*+

%&-%; '& %$';'* <'/# P'' /)/)*=' ='*+ )'/'* %*+'*

'+&%+' ''& '''; '+&%+' %*+'* <%'& </& %<; '& 5 ))

( %&';'* '' '&*+'* *-#4 (4#75 ))! '* -- '&*+'* 34 (19#05

))!.




B%&)'$'))'$') %* <'/'* %$'; ='*+ $-$- +/*''*

%<'+' '+&%+' /*/ <%-* ''';

1. B'/ '/& ( limestone ! ='*+ )%&/''* <'/'* ;'

%)%*' ='*+ -)-*=' /*/*=' '''; '/)

'&<-*'# S%)'* %&' '* '' <'/ *# )'' ''* '*+'

$-$- /*/ %)</''* <%-*#2. B'/ '# )%/

&'* '''; <'/ ='*+ %&'# /%# '* '' %;*++'

)%&/''* '+&%+' ='*+ <' /*/ <%-*# B'' )%&/'' <'/ ' ='*+ )%*=%&/' +&'* %'

&//&*=' %<; ;'/#

S'*-*% )%&/''* <'/ %&' '* '' *')/* <%&' %**=' )/'; %$'; </&'**=' '* '*+' <%&-*++'

='*+ %<'<'* ''*=' ''* ='*+ /&'*+ %)/&*'

'' <&</& %&%*/#3. B'/ / <''*=' )%&/''* '+&%+' ='*+ ' <' /*'#

%)';# <%&'# '* '=' %&'*=' *++ %&' <%*/*='

='*+ ; )%*=%<'<'* '&% * / '''* '')

%&$%''* <%-*#

4. B'/ )%')-&>-' <%&'&' '') '&'%&*='# <''*='

'' '* $// /% %&' /' %<'+' %/'/ '+&%+' ='*+

<'#5. B'/ '*%# ='/ '*'-+ '& -& ='*+ /' %'*'**='

6002400 +$)2 # %*+'* '&*'*=' ='*+ <%&)'$'))'$')

'& '</'</ ;*++' '</'</ /'# A*% ='*+ )'> ( %' !

='*+ %<; '') ='*+ '' %<'+' <';'* ='*+ ';'*

%&;'' '') '') <%*/ '<'< ''/ %<'+' <'/

%$'; '') %)</''* <%-* ';'* '')#

S%/' %*+'* ='&'='&' %*+'''* )// '+&%+' /*/

<%&<'+' )// <%-* # )'' '+&%+' ''& ;'&/ %&& '& </&'*

</&'* ='*+ %&' '* ' <%&-&# A+&%+' ''& ='*+ )%*+'*/*+

</&'*</&'* ; %&%</ ' )%')'/ 20 '& <%&' '+&%+'

%/&/;*='# D'* ' )%*+'*/*+ /)/& %<; '& 1# B/&</&




'+&%+' ''& ;'&/ <%&>' %'# '&*=' ' %$'; ''/ ;'*$/& -%;

%*+'&/;%*+'&/; $/'$'# %%& %& )'';'& '* ;/'*#K%%&''* '+&%+' ''& '' %&' %*+'* <%'*' %*+/'*

'& Rudelof %*+'* <%<'* %*+/ 20 -* ''/ %*+'* )%* %*+'/

Los Angeles# )'*' ' <-%; %&' %;'*+'* <%&' %<; '& 50

%'/'* %*+'&/; -%; <%&' %* '* /)/&#

M%* Los Angeles %&& '& *%& <'' %&// '' %/'

*=' %*+'* ')%%& 71 $) (28! '*'*+ 50 $) (20! # *%&

<%&/)/ '' /' -&- %*% ='*+ ' )%*%&/ '* <%&/'& ''

-&- )%*''&# S*%& <%&/<'*+ /*/ )%)'/'* <%*' /#

P%*// /<'*+ %&''*+ &'' %;*++' %&)/''* '') *%& '

%&+'*++/# D <'+'* '') *%& %&'' <'; <'' )%*'*+ %*

%*++ 8#9 $) (3#56!#


R/)/ ='*+ +/*''* ''';

K%'/'* '+&%+' " A−B A x 100

D )'*' A <%&' <%*' / )/')/' (+&')!

B <%&' <%*' / %&';'* '&*+'* *-#12 (+&')!

I.9 Pera/atan

1. )%* Los Angeles#2. S'&*+'* *-# 12# *-# 34 # *-# 12 # *-# 38 #3. T)<'*+'* %*+'* %%'* 5 +&')#4. B-'<-' <'' %*+'* ')%%& &''&'' 4#68 $) (1 78! '*

<%&' )'*+)'*+ '*'&' 390 +&') ')' 445 +&') #5. O%*# ='*+ %*+' %*+'/& /;/ /*/ )%)'*' ')'

(110 J 5!0C#6. T''&*

7. S-




8. K'* '9. ''; /*/ )%*$/$ ( <'-) !

I.- Ba1an&a1anA+&%+' ''& %*+'* <%&' 5000 +&')# %*+'* %&*$'* 2500

+&') '+&%+' ''& ='*+ -- '&*+'* *- # @ '* %& ';'* '&*+'*

*-# 38# D'* /*/ &'/) * </' 2 ')%.

T'<% # B%&' '* +&'' <%*' / %& ;'' '&*+'*#


U/&'*S'&*+'*

B%&' '* +&'' <%*' / (+&')!

L%'

())!

T%&';

'*

())!

A B C D E ?

76#2

0

63#50 ##### ##### ##### ##### 250

0

##### #####

63#5

0

50#80 ##### ##### ##### ##### 250

0

##### #####

50#8

0

38#10 ##### ##### ##### ##### 500

0

500

0

#####

38#1

0

25#40 125

0

##### ##### ##### ##### 500

0

500

025#4 19#05 125

0

##### ##### ##### ##### ##### #####

19#0

5

12#50 125

0

250

0

##### ##### ##### ##### #####

12#5

0

9#51 125

0

250

0

##### ##### ##### ##### #####

9#51 6#35 ##### ##### 250

0

##### ##### ##### #####

6#35 4#75 ##### ##### 250

0

##### ##### ##### #####

4#74 2#36 ##### ##### ##### 500

0

##### ##### #####

:/)'; <-' 12 11 8 6 12 12 12B%&' <-'

(+&')!

500

0

J25

454

8

J25

333

0

J20

250

0

J15

500

0

J25

500

0

J25

500

0

J25



BAB II



1. B%&;'* <%*' /#2. K%&*+'* '') -%* '' /;/ (110 J 5!0C ')' <%&'

%'#


1. B%*' / %*+'* <-'<-' <'' )'/'* %'') )%* Los

Angeles# S%/' %*+'* <%&' '* +&'' ='*+ '' )''

<-' <'' ='*+ +/*''* '' &'/) ' * <%&/)'; 11

</'; #2. K%*$'*+'* <'/<'/ %*// '' )%* '+'& <%*' / '

'' ='*+ %&/)';#3. P/'& )%* %*+'* %$%''* 30 G 33 &) %<'*=' 500

/'&'* /*/ +&'' ='*+ '' '' &'/) * ='/ %

B #4. S%%'; %%' %)/'&'*# %/'&'* <%*' / '& )%*

%)/'* '&*+ %*+'* '&*+'* *-#12# B/&'* ='*+ %&';'*

''*=' %)/'* $/$ '* %&*+'* %*+'* -%* <%&/;/

(110J5!0C %')' 24 ')#5. S%%'; <%&'*=' %'# )<'*+ <%&' '+&%+' ''& %&%</#

II.6 F0t0 4an Data




BAB III

HASIL PERCOBAAN


• S')% 1

o B%&' '+&%+' %)/' (A! " 5000+&')o B%&' '+&%+' %&';'* '&*+'* *-# 12 (B! " 3428+&')

• S')% 2o B%&' '+&%+' %)/' (A! " 5000+&')o B%&' '+&%+' %&';'* '&*+'* *-# 12 (B! " 3402+&')

III.+ Per1it'n8an

• S')% 1

K%'/'* "(5000−3428)

5000 x 100=31,44

• S')% 2




K%'/'* "(5000−3402)

5000 x100=31,96

• K%'/'* &'' G &'' "31,44 +31,96

2 =31.7




BAB I<

PENUTUP

I<.# Kesim*'/an

1. S%/' %*+'* ;' %&$-<''*# %'/'* &''&'' 31#7 %;*++'

%<; %$ '& 50 . H' %&%</ )%*/*/'* <';' <%*' /

'=' /*/ '' %<'+' <';'* $')/&'* <%-*#2. A'<' %'/'* %<; '& 50 )'' '+&%+' ''& ='*+ / '

'=' '' %<'+' <';'* $')/&'* <%-*#3. D'& '' ='*+ $'' %'; )%)%*/; ='&' %' <%/) <'

+--*+'* '') +--*+'* <' %'/'* ='*+ %&<' ''<'%)'* %$ *' %'/'* ='*+ %&-%; '&%&$-<''* '&

%&$-<''*# U*/ *' %'/'* ='*+ %&<' '''; 17 #

I<.+ Saran

1. P'' '' %*$/$'* # /';''* '*+'* ')' '' %& ='*+

'/; # '&%*' ''* )%*+/&'*+ <%&' <%*' ='*+ ''* /.2. A=' %& '' '&*+'* *-# 12 %$'&' ;';'# %;*++' '

'' %& ='*+ %&';'* # '' %&'/; '& '&*+'* '&%*' ;'%&%</ '' )%)%*+'&/; <%&' '* %&;/*+'* ''&

%'/'*.3. P'' '' )%*+'*+' <%*' / '& )%* L- A*+%% # %<'*='

%&''* )%)'' %*// ;/*+ '* )'' '&%*' '*+'

<'*=' %</ ='*+ %/'& '& )%* %&%</.




MODUL PRAKTIKUM : Peren;anaan Dan Pe/aksanaan

Cam*'ran Bet0n

TANGGAL PRAKTIKUM : Ra&'( ,? Desem&er +,#-

PENUSUN MODUL : Rika Fa5ri Utami


BAB I

PENDAHULUAN


Maksud dan tu/uan dari 5eren?anaan ?am5uran <eton adalah menentukan kom5osisi

?am5uran <eton dengan ketentuan kekuatan tekan karakteristik dan slum5 ren?ana9

I.+ Dasar Te0ri

Beton meru5akan <ahan ?am5uran yang di 5eroleh dengan men?am5ur semen

agregat halus agregat kasar serta air yang kemudian mengeras dan men/adi <enda 5adat9

Mengeras ?am5uran terse<ut diren?anakan adanya suatu 5roses 5engikatan antara semen

dengan air dan <ahan ?am5uran lainnya9 Proses 5engikatan ini ter/adi saat 5en?am5uran <utir H <utir semen dengan air se?ara sem5urna sehingga ter<entuklah suatu adonan;5asta9

Beton meru5akan suatu kom5osisi dari suatu <ahan yang di rekatkan oleh 5asta9

Beton di<entuk dari agregat?am5uran dan 5asta semen dengan kata lain <ah@a semen

mengikat 5asir dan kerikil9

Per<andingan <ahan H <ahan ?am5uran <eton terutama kadar air semen (ater per

semen ratio% meru5akan )a?tor utama yang menentukan kekuatan tekan <eton 9 5er<andingan

?am5uran <eton 5ada 5rinsi5nya harus dilakukan dengan ?o<a>?o<a trial mi'ed %9 Ber<agai

5engetesan yang dilakukan terhada5 material yang akan di5ergunakan dalam 5elaksanaan

5enge?oran dila5angan9 &etelah 5er<andingan ?am5uran mi' design% ter5enuhi kemudian

harus dilakukan suatu 5enyesuaian terhada5 5eralatan mi'er yang akan di 5ergunakan di

la5angan sehingga kondisi ?am5uran yang diinginkan;diren?anakan men/adi o5timal9

Bahan><ahan yang digunakan untuk menda5atkan <eton segar terse<ut harus

memenuhi syarat sehingga di?a5ai se<agai <erikut9




!9 Kekuatan tekan strength%

Kekuatan tekan yang di?a5ai 5ada umur "1 hari umur yang di tentukan% harus

memenuhi syarat>syarat yang telah ditentukan oleh 5eren?anaan konstruksinya9

"9 Ketahanan durability%

Ketahanan yaitu kemam5uan <eton untuk mem5ertahankan diri;kualitas dan

eksistensinya sesuai umur yang layak 5akai yang diren?anakan misalnya layak

5akai sam5ai ($ tahun 9

39 Nilai Porositas porosity value%

Nilai 5orositas yaitu suatu kondisi yang sangat <aik <agi <eton <ila memakai nilai

kekero5osan yang rendah lo@ 5orosity value%9

Dalam 5eren?anaan ?am5uran <eton ?on?rete miJ design% ada # )aktor yang

mem5engaruhinyayaitu:

• 3ater cement ratio

8umlah air yang di5akai <er<anding dengan /umlah semen yang di5akai dalam

adukan

• ement agregat ratio

Per<andingan /umlah semen dengan agregat9

• 6radasi agregat

• Konsisitensi adukan9

Dengan demikian <er<agai 5elaksanaan 5engetesan di la<oratorium 5erlu dilakukan

terhada5 kom5onen>kom5onen material <eton se5erti agregat halus dan kasar semen serta

air9

&tandar metode 5erhitungan ren?ana ?am5uran <eton mi' design% yang umumnya di

gunakan adalah se<agai <erikut :

!9 +&TM American Society for estings &aterials%

"9 8I& 4apanes 5ndustrials Standard %

39 B& 6ritish Standard %

#9 +7I American oncrete 5nstitute%9

(9 &NI Standar "asional 5ndonesia%




J C "$!4 Kg;mU

8umlah +ir C "$!4 kg;m3 ≈ +,+ K8m6

"9 2arga =;7 C $#1 dengan udara di 5erhitungkan% Ta<el "%

39 8umlah &emen C 8umlah air C "$" C 9+,($6 K8

@;? $#1

#9 8umlah Kerikil :

Karena dida5at 'M C "$! maka diam<il /umlah 'M terke?il <erdasarkan Ta<el 3

dengan ?ara inter5olasi dida5at:

'−0,59

19,05−12,5=¿

0,66−0,59

20−12,5

'−0,59

6,55 =¿

0,07

7,5

,(y H ##"( C $#(1(

y C $*(

8umlah Kerikil C $*( J Berat Isi C $*( J !9#*# C ?-#() K8m6

#9 8umlah Pasir:

air C 8umlah +ir C "$" C "$" L

B8 +ir !


0 59

y

0 66

19#05 2012#5



semen C 8umlah &emen C #"$13 C !33(4 L

B8 &emen 3!(

kerikil C 8umlah Kerikil C 4(!* C 33#3* L

B8 Kerikil "1#*

Total C **44( L

5asir C !$$$ > **44( C 33$$( L

∴ 8umlah Pasir C 33$$( J 6& 5asir C 33$$( J "#(* C $#,(), K8m6

(9 8umlah # ku<us $!( J $!( J $!( C 33,( J !$>3 % J # C ,(,#6- m6

II.6 Persia*an Per;0&aan

Persiapan &i' -esign

II.9 Lan8ka1 " Lan8ka1 Per;0&aan

&etelah diteta5kan unsur>unsur ?am5uran 5rosedur 5raktikum untuk 5elaksanaan

?am5uran <eton adalah se<agai <erikut:

!9 Persia5kan <ahan ?am5uran sesuai dengan ren?ana <erat 5ada @adah yang ter5isah9

"9 Persia5kan @adah yang ?uku5 menam5ung volume <eton segar ren?ana9

39 Masukkan agregat halus kedalam mesin 5engaduk aduk selama satu menit9


15

15

1

• +ir C "$" J $$!3( C ",", Kg

• &emen C #"$13 J $$!3( C (*1! Kg

• Kerikil C 4(!* J $$!3( C !"1#, Kg

• Pasir C 1!$*$ J $$!3( C !$4#3 Kg



#9 &etelah agregat halus teraduk selama satu menit masukkan agregat kasar kedalam

mesin 5engaduk9 +duk selama satu menit9

(9 &etelah agregat kasar dan agregat halus diaduk se?ara <ersamaantam<ahkan semen

dan aduk selama satu menit sehingga di5eroleh adukan kering agregat dan semen

yang merata9

*9 Tuangkan !;3 /umlah air total kedalam @adah dan lakukan 5en?am5uran sam5ai

terlihat konsentrasi adukan yang merata9

,9 Tuangkan lagi !;3 /umlah air kedalam @adah dan ulangi 5roses untuk menda5atkan

konsistensi adukan9

19 Tuangkan lagi !;3 /umlah air yang terakhir kedalam @adah dan lakukan 5en?am5uran

sam5ai menda5at konsistensi adukan yang merata9

49 Lakukan 5emeriksaan slum59

!$9 +5a<ila nilai slum5 sudah men?a5ai nilai ren?ana lakukan 5em<uatan <enda u/i

silinder <eton9 8ika <elum ter?a5ai slum5 yang diinginkan tam<ahkan air yang

se<elumnya ditim<ang untuk mengetahui <eratnya dan lakukan 5engadukan kem<ali9

!!9 Lakukan 5erhitungan <erat /enis <eton9

!"9 Buatlah <enda u/i silinder atau ku<us sesuai dengan 5etun/uk9 8umlah <enda u/i

diteta5kan <erdasarkan volume adukan9

!39 Lakukan 5en?atatan hal>hal yang menyim5ang dari 5eren?anaan terutama 5emakaian

/umlah air dan nilai slum59

II.- F0t0 Pe/aksanaan Per;0&aan




Gambar 2.1 !omposisi campuran pembuat beton

Gambar 2.2 +asil campuran komposisi penyusun beton setelah diaduk secara bersamaan

BAB III




HASIL PERCOBAAN


Kom5osisi ?am5uran <eton untuk volume $$!3( m3 da5at di 5erhitungan se<agai <erikut :


• +ir C "$" J $$!3(% F $(#( C 3"," Kg

• &emen C #"$13 J $$!3( C (*1! Kg

• Kerikil C 4(!* J $$!3( C !"1#, Kg

• Pasir C 1!$*$ J $$!3( C !$4#3 Kg



BAB I<

PENUTUP

I<.# Kesim*'/an

Dari hasil untuk /umlah <ahan yang di5erlukan dalam ! m3

+ir C "$" Kg;m3

&emen C #"$13 Kg;m3

Kerikil C 4(!* Kg;m3

Pasir C 1!$*$ Kg;m3


!9 Kurang telitinya 5raktikan dalam menghitung ren?ana ?am5uran <ahan9

"9 Kurang akuratnya alat di la<oratorium yang digunakan dalam melaksanakan

5raktikum9

39 Kurang telitinya 5raktikan dalam melakukan 5elaksanaan 5raktikum9

#9 Banyaknya kom5osisi air yang kurang 5ada 5erhitungan9

(9 =aktu yang kurang 5resisi9

I<.6 Saran!9 Pengenalan alat yang le<ih mendasar agar dalam 5raktikum men/adi le<ih teram5il9

"9 Kurang terorganisirnya @aktu 5elaksanaan 5raktikum9

39 Le<ih teliti dalam menghitung ren?ana ?am5uran9

MODUL PRAKTIKUM : Pemeriksaan S/'m* Bet0n !ASTM C " #96%





PENUSUN MODUL : Sae*'4in


BAB IPENDAHULUAN


P%)%&''* /) <%-* )'/'* /*/ )%*%*/'*

/) <%-*# )'*' /) )%&/''* //&'* %%*''* <%-*

)/' )%*/&/ '*'& ASTM C G 143

T//'* %)</''* <%*' / '<-&'-&/) '''; /*/

%)%&''* %/''* <%-* %&' /*/ )%*'''* <%*' / '<-&'-&/) ='*+ )%)%*/; ='&' )%*/&/ '*'& ASTM C G

192#

I.+ Dasar Te0ri

U*/ )%*+/ //&'* %%*''* <%-* '' %&' %*+'*

%*+/'* /)# ='*+ <%&+/*' /*/ )%*+%';/ '''; <%-*

='*+ ''* ' +/*''* %&'/ %*$%& ''/ %&'/ %*'# O%; '&%*'

/ ' )%*+/*=' %*+'* '' ='*+ <%& *')' /)# A'/*

'') &-% %)</''**=' '/'* <%-* ='*+ <%&'' '')

)%* %*+'/ ')< '*+/*+ %$//*=' /*/ ')% /)#

U*/ //&'* %%*''* <%-* <%&+'*/*+ '' <%<%&'' ;'

'*'&' '*

:/)'; '* %* %)%*#

N' >'$-& '& %)%*#

:%* '* //*'* </& '& '+&%+'#

S%&' %*++/*''* <';'*<';'* %)<'*/

I.3 Alat

'. P%' -+')#




BAB II



U*/ %)%&''* /) <%-*

'. C%''* '* %' -+') <''; %*+'* '* ' ='*+ <'';#<. L%''* $%''* '' ' -+')#

U*/ %)</''* <%*' /

C%''* -% )*=' %/)' ''/ - '+'& )/';

%' '& <%-* $%''*#


'. I $%''* ')' %*/; %*+'* <%-* )/' '') +'

'# ' ' <%& 13 $%''*#

<. S%' ' '''* %*+'* -*+' %)'' %<'*=' 25

' %$'&' )%&''. P'' %)'''* -*+' ;'&/ %'

)'/ ')' ''* <'+'* <''; '' ''*. P''

''* %&')' %*//'* <'+'* % -*+' )&*+'*

%/' %*+'* %)&*+'* $%''*#

$. S%%'; %)'''*# &'''* %&)/''**='#

. K%)/'* $%''* '*+' %&';'*';'* %+' /&/ %

''#

%. B''* $%''* '* %''* %&';'*';'* ')*+

<%*' /#

>. U/&'; *++ /) ='*+ %&' %*+'* )%*%*/'*

%&<%''* *++ $%''* %*+'* *++ &''&'' <%*' /#




II.6 F0t0 4an Data




BAB III

HASIL PERCOBAAN

III.1 Data Hasil P!"#$%aan

R/)/ <%'& /) ''';

• B%'& /) " *++ $%''* G *++ &''&''

D%';/ T*++ $%''* " 30 $)

N' /) " (3F3#4F3#8! 3 " 3#4 $)

:''<

B%'& /) " 30$) G 26#6$)

" 3#4$)




BAB I<

PENUTUP

I<.# Kesim*'/an

D'& ;' %)%&''* ;' /) ='*+ '' ' %/'

%*+'* &%*$'*'# )'*' /) ='*+ &%*$'*''* '''; 8 G

10 $) %' ;' '& &'/) '''; 3#4 $).

I&., -akt$" '!sala(an yang Daat T!"jadi Dala/ P"aktiku/

K/&'*+ % '' %&''* <';'*G<';'* $')/&'* %%&

%*)<'*+'* ='*+ ' '/&'#

K/&'*+ % '') )%*%*/'* SSD '&#

K/&'*+ '/&' '') %*+/'* <';'*)'%&'#

T%&'' %*')<';'* '& '') %*$')/&'* <%-*#

M%* %*+'/ ()x%&! ='*+ ' %)/&*' %;*++'

%*$')/&'* <';'*<';'* ' &''.

I<.6 Saran

P&'/) ;'&/ %<; % '') %&''* -)- <';'*

<';'* %%& %*)<'*+'* <';'* ''; '/ %&'/#

A+&%+' /';''* '') %'''* SSD /*/ )// <%-*

='*+ <' '* %/' %*+'* &%$'*'#

P%**+ /*/ %&;''* '* '' %$'&' <' ''

%*$')/&'* <';'* '') )x%& ()%* %*+'/!.




MODUL PRAKTIKUM : Pem&'atan 4an Persia*an Ben4a U5i

! ASTM C#?+ %


PENUSUN MODUL : A/40 Fernan40


BAB I

PENDAHULUAN


Tu/uan 5enelitian adalah :

• 0ntuk 5emeriksaan kekuatan <eton serta da5at menda5atkan <eda u/i di la<oratorium

yang memenuhi syarat

• Mem5ela/ari 5engetahuan tentang )aktor <entuk dari <er<agai ma?am s5esimen

• Mem5ela/ari )aktor ukuran dari s5esimen terhada5 kekuatan tekan <eton9 Dengan

silinder standar <erukuran diameter !($ mm dan tinggi 3$$ mm &NI T>!(>!44!>

$3%8uga mem<andingkan kekuatan tekan <eton ku<us yang mem5unyai ukuran

!$J!$J!$?m terhada5 ukuran ku<us standar !(J!(J!(?m PBI !4,!%9

I.+ Dasar Te0ri

Beton meru5akan material 5enting dalam <idang struktur teknik si5il Beton

meru5akan ?am5uran semen 5ortland air agregat halus agregat kasar dengan 5er<andingan

tertentu serta rongga>rongga udara dengan atau tan5a <ahan tam<ahan <ahan kimia serat

dan <ahan <uangan kimia% T/okrodimul/o!44*% Kekuatan <eton tergantung dari <e<era5a

)aktor antara lain si)at>si)at <eton 5ro5orsi material tingkat hidrasi )aktor 5enam<ahan

<e<an dan dan metode yang digunakan untuk mengu/i s5esimen 8ournal +7I!44#% Pada

setia5 5enge?oran <eton 5ada /umlah;volume yang <esar haruslah di<uat <enda u/i

Pem<uatan <enda u/i ini <ertu/uan untuk mengetahui a5akah mutu <eton;kekuatan <eton yang

disyaratkan telah ter?a5ai Pem<uatan <enda u/i terse<ut <iasanya menggunakan ?etakan

silinder <eton <erukuran V!($mm dan tinggi 3$$mm &NI T>!(>!44!>$3% atau

menggunakan ?etakan ku<us9




Beton dengan ukuran !(J!(J!(?m sesuai standar PBI !4,! Kenyataan di la5angan

5em<uatan <enda u/i dengan ukuran sesuai standar terkadang sulit untuk dilakukan karena

tidak tersedianya ?etakan yang dimaksudkan &ehingga <enda u/i di<uat dengan

menggunakan ?etakan sesuai dengan <ahan dan ukuran yang ada dila5angan teta5i dengan

<entuk sesuai standar Karena hal terse<ut kami <ermaksud untuk meneliti korelasi <entuk

terhada5 kekuatan <eton terukur )S?9

Diagram +lir Praktikum Teknologi Beton


M/'

P%&''* P%&'''*

P%)%&''*

K''& A&

A+&%+'

P%)%&''*

&''

</&'*

A+&%+'

P%)%&''*

B%&' %*

'*

P%*=%&''*

P%)%&''*

K'*/*+'*

L/)/& D'')

A+&%+'

P%)%&''*

B%&'

IS'/'*

A+&%+' '*

P%*=''* B';'*

U*/ C')/&'*

P%*=''* C%''*

P%)</''* B%-*

P%*+/'* S/)

P%)</''* B%*'

P%&'''* B%*' U

%')' 28 ;'&




! 7etakan Ku<us ukuran 5an/ang !( ?m le<ar !( ?m tinggi !( ?m

" Tongkat 5emadat dari <a/a tahan karet diameter !* mm 5an/ang *$ ?m dengan

u/ung di<ulatkan

3 Peralatan tam<ahan : em<er sko5 sendok ?ekung 5erata dan talam

# Tim<angan dengan ketelitian $3 dari <erat ?ontoh

( &atu set alat 5ela5is* Mesin 5engaduk

, Mesin tekan yang ka5asitas disesuaikan dengan ke<utuhan

I.9 Ba1an " Ba1an

Bahan ; material u/i dari ?ontoh <eton segar yang me@akili untuk ?am5uran <eton dari

tem5at 5engadukan <eton


U K/' T%'*

A*'' D'' '*

P%&;/*+'*

S%%'



BAB II


II.# a/ann7a Per;0&aan

! Benda u/i ku<us% harus di<uat dengan ?etakan yang sesuai dengan <entuk <enda

u/i

" 7etakan diolesi minyak 5elumas oli% agar mudah <ila dile5as dari <eton ?etakan

3 +dukan <eton diam<il langsung dari @adah adukan dengan menggunakan em<er

atau alat yang lainnya yang tidak menyera5 air Bila dirasa 5erlu <agi konsistensiadukan lakukan 5engadukan ulang se<elum dimasukkan kedalam ?etakan

# Isilah ?etakan dengan adukan <eton dalam 3 tiga% la5is tia5>tia5 la5is di5adatkan

dengan "( kali tum<ukan se?ara merata Pada saat melakukan 5emadatan la5isan

5ertama tongkat 5emadat tidak <oleh masuk antara "(# mm kedalam la5isan

<a@ahnya

( -atakan 5ermukaan <enda u/i dengan mistar 5erata sam5ai 5ermukaan mengkila5

* &etelah selesai melakukan 5emadatan ketuklah tia5 sisi sam5ing ?etakan 5erlahan>

lahan sam5ai rongga <ekas tusukan tertutu5 -atakan 5ermukaan <eton dan tutu5

segera dengan <ahan yang keda5 air dan tahan karat Kemudian <iarkan <eton

dalam ?etakan selama "# /am dan ditem5atkan ditem5at yang <e<as dari getaran

, &etelah "# /am <ukalah ?etakan dan keluarkan <enda u/i

1 -endamlah <enda u/i dalam <ak 5erendam <erisi air yang telah memenuhi syarat

untuk 5era@atan selama @aktu yang di<utuhkan




BAB III

HASIL PERCOBAAN

III.# Per1it'n8an

6eton !7))

No Penetapan Karakteristik Perencanaan

1 Katagori Jenis Struktur

2 Jenis Semen Tipe 1

3 Jenis Agregat HalusPasir

Galian

4 Jenis agregat Kasar Split

5 Rencana Slump Ta!el 1" #$1% cm

& Kekuatan Tekan Rencana 3%% kg'cm2

( )o*ulus Ke+alusan Agregat Halus ,)" 2-%1# .kuran ma/ agregat kasar Ta!el 1" 10-%5 mm

0 Speciik Grait Agregat Halus SS" 2-45&

1% Speciik Grait Agregat Kasar SS" 2-#4&

11 erat 6si Agregat Kasar 14&4 kg'm3

Perhitungan Komposisi Beton

12 Rencana air a*ukan'm3 !eton Ta!el 1" 2%2 Kg

13 Prosentase u*ara ang terperangkap Ta!el 1" 2 7

14 8'9 Ratio er*asar Ta!el 2" %-4#

15 erat semen : 12"' 14" 42%-#3 Kg

1& ;olume Agregat Kasar per m3 !eton Ta!el 3" %-&5 <

1( erat Agregat Kasar : 1&" / 11" 051-& Kg

1# ;olume Semen : 15" = 3-15/1%%%" %-133 <

10 ;olume air :12" = 1%%% %-2%2 <

2% ;olume agregat Kasar : 1(" ' 1%/1%%%" %-%05 <

21 ;olume u*ara : 13" %-%15 <

22;olume agregat +alus ' m3 !eton:1 $ 1#">10">2%">21"": %-555 <

Komposisi berat material adukan/m3 beton

23 Semen : 15" 42%-#3 Kg

24 erat Air : 12" 2%2 Kg

25 erat Agregat Halus SS : 22"/0" #1%-&% Kg

2& erat Agregat Kasar SS : 1(" 051-& Kg

2( Jumla+ semen : 23"'5%kg #-42 ?ak

Koreksi Nilai Air Campuran Beton

2# Ka*ar Air agregat +alus k" 1&-#4 7

20 Ka*ar Air agregat kasar k" 4-2%3 7

3% A!sorpsi agregat +alus a" 1#-&2 7

31 A!sorpsi agregat Kasar a" 4-&4& 7

32Jumla+ Air : 12" $2#$3%"/25"'1%%"$20$31"/2&"'1%%" 2%&-4&0 Kg

33 Agregat Halus : 25"$2#$3%"/25"'1%% #25-2( Kg

34 Agregat Kasar : 2&"$20$31"/2&"'1%% 055-#1 Kg




Komposisi Adukan Beton/m3- Setelah KoreksiAir

35 Semen : 15" 42%-#3 kg

3& Pasir : 33" #25-2( kg

3( Kerikil : 34" 055-#1 kg

3# Air : 32" 2%&-4&0 kg




BAB I<

PENUTUP

I<.# Kesim*'/an

Pro5orsi adukan yang akan digunakan dalam 5em<uatan <eton disesuaikan dengan

<enda u/i yang akan di<uat

&emen C #"$13 kg

Pasir C 1"(", kg

Kerikil C 4((1! kg

+ir C "$*#*4 kg

I<.+ Saran

Dalam 5erhitungan <ahan H <ahan 5ersia5an adukan <eton dilakukan le<ih teliti agar

da5at mengurangi dan menghindari ter/adinya kesalahan




MODUL PRAKTIKUM : Pemeriksaan Kek'atan Tekan Bet0n

! ASTM C " 6? %




BAB I

PENDAHULUAN


P%)%&''* * )'/'* /*/ )%*%*/'* %/''* %'*

<%-* <%&<%*/ /</ ='*+ </' '* &'' (cured! L'<-&'-&/)#

K%/''* %'* <%-* '''; <%<'* %&'/'* /'& ='*+ )%*=%<'<'*

<%-* ;'*$/&#

I.+ Dasar Te0ri

B%-* '''; $')/&'* '& '+&%+' ;'/ '* '+&%+' ''&

'* /'/ <';'* %*+' '* $')/& '& '') %&<'**+'*

%&%*/# B%-* %*'* %<'+' <'/ </''* ='*+ $%' ''

/'/ ''; ''/ $%''* '') %'''* $'& %*' ='*+ %)/'*

)')/ /*/ )%*+%&' %*+'* <'#

K%/''* %'* '&'%& <%-* (>$! '''; %/''* ='*+

%&-%; '& %/)'; %*+/'* %&;'' <%*' / )*)' 20 </';

'* ;' ='*+ '' ' <-%; '' %/''* ='*+ /&'*+ '&

%/''* &%*$'*' 5 '& /)'; <%*' /#

P%*+/'* %/''* )// <%-* <%&'& )%*%*/'* )//

<%-* ()%*/&/ '*'& ASTM C39!# B%-* '' ='*+ <%&)// *++#

<%&)// &%*';# '* <%&)// '*+' *++# B%-* ='*+ <%&)//




*++ '* '*+' *++ '' /)/)*=' )%)/*=' %/''* %'*

%<; '& ''/ ')' %*+'* 600 +$)2#

K%/''* %'* <%-* %*/'* '*'&' '* -%; <%<%&''

>'$-& '*'&' '*

?'-& '& %)%* (CR!

P%&<'**+'* '+&%+' %)%* (AC!

U)/& <%-*

T=% %)%*

M// '+&%+'

T=% <';'* ')<';'* K%)''*+'* ()'/&=!

D%&'' %)'''*

P%&'''*


1. T)<'*+'* %*+'* %%'* 0#5 +&')

2. M%* %'* ''' %/' %*+'* %<//;'*

3. C%''* /</# (15x15x15!$)

4. T-*+' %)'' ')%%& 16))# '*'*+ 60$)# %*+'*

//*+' </'# %<'*=' %&</' '& <''

5. B' %*+'/ ()-*!

6. S'/ % '' %' ($'*+!

7. P%&'''* ')<';'* %)<%&# %-# '/ %&''# '* '')

8. S'/ % '' %)%&''* <%&' <%-*

I.9 Ba1anBa1an

B';'* ='*+ +/*''* '''; <%*' / ''/ <%-* <%&<%*/

/</ %*+'* //&'* 15x15x15 $) ='*+ /'; %&*+'* %%';

&%*')# '* / %'* '' /)/& 3# 7# '* 14 ;'&#




BAB II



B%*' / ''/ <%-* %%'; &%*') )%*/&/ /)/& ='*+

%*/'*# %''* %)' ='*+ %&*+ '* %&</' ')' %'''*

<%-* <%*'&<%*'& %&*+# K%)/'* <%*' / ' /*/ )%*+;'*+'*

--&'* ='*+ )%*%)% '' %&)/''**='#


• L%''* <%*' / '' )%* %'* %$'&'

%*&%

• :''*'* )%* %'* %*+'* %*')<';'* ='*+

-*'* <%&'& '*'&' 2 G 4 + $)2 %&%

• L'/'* %)<%<'*'* ')' %*')<';'* ''

)%* %'* <%&;%* %$'&' --)' ''/ %$'&' )'*/' ;'-* <%-* ')' &%' ''/ ;'*$/& %<'+'*#

II.6 F0t0 4an Data




Mesin 0/i Tekan Beton




BAB III

HASIL PERCOBAAN

III.# Per1it'n8an

U*/ %*+/'* /' %'* <%-* ')< /' ')% '& '

' %*+/'* %*+'* %*/'* /)/& <%-*# K%/''* %'*

&%*$'*' '''; %/''* %'* /*/ / *%&# /*/ / ;'&/

-*%&'* % /</ (>'-& -*%&*=' " 0#83!

D%';/ K/' %'* &%*$'*' (/</ " 300 0#83 " 362 +$)2!

L/' %*')'*+ /</ 15 x 15 $) " 225 $)2

1 KN " 100 +

B%<'* )')/)*=' ''';

1. /)/& <%-* 8 ;'&

310 N310×1000

9,8=31632,653 kg

2. /)/& <%-* 14 ;'&

399#5 N399,5×1000

9,8=40765,306 kg

3. /)/& <%-* 28 ;'&

390 N390×1000

9,8=39795,918 kg

U*/ )%*+;/*+ %/''* %'* <%-* )%*++/*''* &/)/

• K/' %'* <%-* " P A (+$)2!

D)'*'# " B%<'* )')/) (K+!

A " L/' %*')'*+ <%*' /




D%*+'* )%*++/*''* &/)/ '' )'' %/''* %'* <%-*

'' $'&# ='/

1. U)/& <%-* 8 ;'&

K%/''* T%'* ¿ 31632,653225

=140,58 kg /(m2

2. U)/& <%-* 14 ;'&

K%/''* T%'* ¿ 40765,306

225 =181,179kg /(m

2

3. U)/& <%-* 28 ;'&

K%/''* T%'* ¿39795,918

225

=176,870 kg /(m2

K'&%*' '/ %&<''# )'' %/''* <%*' / ;'*=' ')'

'' /)/& 14 ;'&# M'' /*/ )%*'''* %/''* %'* <%*' /

')' /)/& 28 ;'& ;'&/ -*%&'*#

?'-& -*%& /)/& <%-*

/)/& 7 ;'&" 0#65 /)/& 14 ;'& " 0#88

/)/& 21 ;'& " 0#95

/)/& 28 ;'& " 1

%/''* %'* '*'& /*/ K 300 (/</! ''';

/)/& 7 ;'&" 300 x 0#65 " 195 +$)2

/)/& 14 ;'& " 300 x 0#88 " 264 +$)2

/)/& 21 ;'& " 300 x 0#95 " 285 +$)2

/)/& 28 ;'& " 300 x 1#00 " 300 +$)2




BAB I&

'ESIMPULAN

I<.# Kesim*'/an

1. H' %/''* %'* <%-* ='*+

%&-%; /*/ /)/& <%-* 7# 14# '* 28 ;'& ''';

U)/& 8 ;'& " 140,58 +$)2

U)/& 14 ;'& " 181,179 +$)2

U)/& 28 ;'& " 176,870 +$)2

,. %'*+'* /*/ %/''* %'* '*'& /*/ K 300

(/</! /*/ /</ 15 x 15 x 15 $) ''';

U)/& 7 ;'& " 195 +$)2

U)/& 14 ;'& " 264 +$)2

U)/& 28 ;'& " 300 +$)2

3. <%&''&'* '' %/''* %'* ;' %*+/'* '* ''

%/''* %'* '*'&# )'*' ;' %*+/'* %<; %$ '&

/' %'* '*'& )'' '' '''* ;' &'/) * '/;

'& %%)/&*''*#

*. %/''* %'* ;' %*+/'*

/&'*+ '& ;' %/''* %'* <%-* '*'& (='*+

&%*$'*''*!# H' * '' %&' '&%*'




K%)/*+*'* -*

'+&%+' /&'*+ )%*$'' SSD#

P&-% %&'''* <%-*

='*+ /&'*+ <'# P%&;/*+'* <';'*<';'*

$')/&'* %)</''* <%-* /&'*+ %#

0. )%;' ;'

%*+/'* '' )/'* <';' %&%*')'* ='*+ %<; ')'

)%)</' %/''* %'* <%-* %<; *++#

I<.+ Saran

D'') %*+/'* /' %'* <%-* /';''* '+'& <%*' /

%''* %*+';%*+'; '' /# '+'& '' )%)%&%$

%'';'* /' %'* ='*+ %&-%;# P%&;/*+'* '/'* %<; % '+'& %'';'* '' ;*'&#




LAMPIRAN

PRORAM STUDI TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOI INDONESIA

:L. RAA PUSPITEK# SERPON# TANERAN SELATAN 15320 TELP.

(021! 7561102

PEMERIKSAAN BERAT ENIS SEMEN

! ASTM C " #$$ %

La5oran No9 : $! Tgl9 Pengu/ian : !* &e5tem<er "$!(

8enis &emen : Portland Pelaksana : Kelom5ok 3

Merk &emen : Tiga -oda Di5eriksa Oleh : D@i B9M9




0ntuk : Praktikum




(021! 7561102

PENENTUAN KONSISTENSI NORMAL SEMEN HIDROLISIS

! ASTM C " #$= %

La5oran No9 : $" Tgl9 Pengu/ian : !* &e5tem<er "$!(


Merk &emen : Tiga -oda Di5eriksa Oleh : Khoiri


LE CHATELIER I

A. Berat &emen gram% *#

B. Pem<a?aan skala ?airan ! % !

C. Pem<a?aan ?airan F<enda u/i " % "$4

D. ol9 <enda u/i ">!% ?m3 % !44

E9 B8 &emen C A

D x d

d C !

6(+



0ntuk : Praktikum

N0

.

Berat Semen

!8ram%

<0/'me Air

!;;%

K0nsistensi

Air !%

Pen'r'nan

Tia* 6, 4etik !mm%

! ($$ !"( "( "

" ($$ !3$ "* "

3 ($$ !3( ", 3

# ($$ !#$ "1 (

( ($$ !#( "4 (

* ($$ !($ 3$ ,

, ($$ !(( 3! !3




(021! 7561102

2AKTU PENGIKATAN A2AL SEMEN HIDROLISIS

! ASTM C " #?# %

La5oran No9 : $3 Tgl9 Pengu/ian : !* &e5tem<er "$!(


Merk &emen : Tiga -oda Di5eriksa Oleh : Khoiri

0ntuk : Praktikum




Berat Semen

!8ram%

<0/'me Air

!;;%

2akt' Pem&a;aan

!menit%

Pen'r'nan

!mm%

($$ !("9( 3$ 3,

($$ !("9( #( 3,

($$ !("9( *$ 3,

($$ !("9( ,( 3,

($$ !("9( 4$ 3,

($$ !("9( !$( 3(

($$ !("9( !"$ 3$

($$ !("9( !3( "




(021! 7561102

ANALISA SARINGAN AGREGAT HALUS

! ASTM C " #6) %

La5oran No9 : $# Tgl9 Pengu/ian : $, Okto<er "$!(

Ma?am 7ontoh : Pasir Beton Pelaksana : Kelom5ok 3

0kuran : #,( mm Di5eriksa Oleh : D@i B9M9

&um<er : 7i?angkal

0ntuk : Praktikum

N0m0r

Sarin8an

Uk'ran Sarin8an

!mm%

Berat terta1an

!8ram%

Terta1an K'm'/ari>

L0/0s

# #9,( $ $




1 "93* #$, $91!# $91!#

!* !9!1 #,* 4(" !$33#

3$ $9* !!,,4 "3((1 3314"

($ $93 !(1$1 3!*!* *(($1

!$$ $9!( !"34" "#,1# 4$"4"

"$$ $9$,( #!*, 133# 41*"*

Pan *1, !3,# !$$

Total ($$

F.M. +(,#




(021! 7561102

K0-+ 6-+D+&I +6-E6+T 2+L0&


10 0

0#30 1#18 4#75

80 20

60

K-)/'>

L--40 60

8020

K-)/'> T%&';'*

40

0#15 0#60 2#36100



PRORAM STUDI TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOI INDONESIA


(021! 7561102

PEMERIKSAAN BAHAN LE2AT SARINGAN NO. +,,

! ASTM C " ##= %

La5oran No9 : $( Tgl9 Pengu/ian : $, Okto<er "$!(



&um<er : 7i?angkal

0ntuk : Praktikum

URAIAN I

+9 Berat 5asir kering setelah di oven =!% ($$ gram

B9 Berat ?an;talam ="% !"3 gram

79 Berat ?anF5asir setelah di oven =3% *"3 gram

D9 Berat 5asir kering oven setelah di?u?i =#% #1* gram




KL CW 1−W 4

W 1 x100

+($




(021! 7561102

PEMERIKSAAN AT ORGANIK PADA AGREGAT HALUS

! ASTM C " 9, %

La5oran No9 : $* Tgl9 Pengu/ian : $, Okto<er "$!(



&um<er : 7i?angkal

0ntuk : Praktikum







(021! 7561102

PEMERIKSAAN KADAR LUMPUR DALAM AGREGAT HALUS

! ASTM C " #9+ %

La5oran No9 : $, Tgl9 Pengu/ian : $, Okto<er "$!(



&um<er : 7i?angkal

0ntuk : Praktikum

PENGAMATAN I II

Tinggi Lum5ur + % !( ?m !# ?m

Tinggi Pasir B % !( ?m !(" ?m




KL C A

A+B x

!$$ 4$4 1#3

Kadar Lum5ur -ata H -ata $(=)




(021! 7561102

PEMERIKSAAN BERAT ENIS DAN PENERAPAN AGREGAT HALUS

! ASTM C " #+$ %

La5oran No9 : $1 Tgl9 Pengu/ian : $, Okto<er "$!(



&um<er : 7i?angkal

0ntuk : Praktikum




PENGAMATAN

HASIL

PENGAMATA

N

Berat 7ontoh Kering gram% +

% #"!(

Berat Piknometer F +ir gram% B

% *(#

Berat Piknometer F 7ontoh &&D F +ir gram%

7 % 4($#

B89 Kering Permukaan 8enuh &&D C500

B+500−!

+(9)

Berat 8enis Bulk C A

B+500−! +(,=

Berat 8enis &emu +55arent % C A

B+ A−! 6(6=

Penyera5an +<sor5tion % C500− A

A x !$$

#$()+




(021! 7561102

PEMERIKSAAN BERAT ISI AGREGAT KASAR

! ASTM C " +? %

La5oran No9 : $4 Tgl9 Pengu/ian : $# Novem<er "$!(

Ma?am 7ontoh : Batu &5lit Pelaksana : Kelom5ok 3

0kuran : !4$( mm Di5eriksa Oleh : Khoiri




&um<er : &idamanik

0ntuk : Praktikum

PENGAMATAN I II

Berat +gregat F Mold Kg% + % !,($# !,4#$

Berat Mold Kg% B % ,",$ ,,"#

olume Ltr% 7 % *44!$, *44!$,

Berat +gregat + H B % D % !$"3# !$"!*

KL C D! Kg;ltr % !#*3 !#*!

Berat Isi -ata>-ata Kg;ltr % #(9)+




(021! 7561102

ANALISA SARINGAN AGREGAT KASAR

! ASTM C " #6) %

La5oran No9 : !$ Tgl9 Pengu/ian : $# Novem<er "$!(






&um<er : &idamanik

0ntuk : Praktikum

Nomor

&aringan

0kuran

&aringan

mm%

7ontoh I 7ontoh II -ata>-ata

Berat

Tertahan

gram%

Tertahan

Kumulati)

Lolos

Berat

Tertahan

gram%

Tertahan

Kumulati)

Lolos

Tertahan

Kumulati)

Lolos

3;#Q !4$$ $

!;"Q !"($ ""4" #(1# #(1# "#(4 #4!1 #4!1 #,(! #,(!

3;1Q 4($ !*#* 3"4" ,1,* !(3! 3$*" ,41 3!,, ,4"1

No# #,( !$#1 "$4* 44," 444 !441 44,1 "$#, 449,(

Pan !# $"1 !$$ !! $"" !$$ $"( !$$

Total ($$$ ($$$

'M ,"# ,"1 ,"*




(021! 7561102

KUR<A GRADASI AGREGAT KASAR


0

8 2

4

6

8

10

4

T!"ta(aL$l$

6

20 G 05 40 G 20 80 G 4010



BAB




(021! 7561102

PEMERIKSAAN KADAR AIR AGREGAT

! ASTM C " -)) %

La5oran No9 : !! Tgl9 Pengu/ian : $# Novem<er "$!(




2

0

9#50 19#0 25#012#54#75



&um<er : &idamanik

0ntuk : Praktikum

NOMOR CONTOH DAN KEDALAMAN I II

Berat 7an ; talam + % "!$ gr "#$ gr

Berat 7an F 7ontoh Basah B % 3"!$ gr 3"#$ gr

Berat 7an F 7ontoh Kering 7 % 3$13 gr 3!"$ gr

Berat +ir D % C B % H 7 % !"" gr !"$ gr

Berat 7ontoh Kering E% C 7% H +% "1,1 gr "11$ gr

Kadar +ir = % C D;E % J !$$ #"34 #!*,

Rata " Rata ! 2 % 9(+,6




(021! 7561102

PEMERIKSAAN BERAT ENIS DAN PENERAPAN AGREGAT KASAR

! ASTM C " #+= %





(021! 7561102

PENGUIAN KUAT TEKAN BETON KUBUS

! ASTM C " #?+C " #?+M %

La5oran No9 : !3 Tgl9 Pengu/ian : $# Novem<er "$!(

Ma?am 7ontoh : Ku<us Pelaksana : Kelom5ok 3

0kuran : !( J !( J !( Di5eriksa Oleh : Khoiri

KT9 -en?ana : K H 3$$

0ntuk : Praktikum

N$.

B!n

da

Uji

Slu

/

#/2

B!"

at

'g2

Panja

ng

#/2

L!%

a"

#/

2

Ting

gi

#/2

Luas

P!na/

ang

#/2

U/

u"

Ha"

i2

B!%an

Ma).

'g2

'uat

T!kan

'g#

/,2

1 7#444

15 15 15 225 8 31632#65

140#58

2 7#51

2

15 15 15 225 14 40765#

31

181#18

3 7#55

0

15 15 15 225 28 39795#

92

176#87






(021! 7561102

Ta&e/ #

TABLE APPROIMATE 2ATER REUIREMENTS FOR DIFFERENT SLUMPS

AND MAIMUM OF AGGREGATES

S/'m* ;m

2ater( K8m60> ;0n;rete in4i;ate4 maim'm sies 0> a88re8ate

in mm#, #+(- +, +- 9, -, =, #-,

N0n AirEntraine4 C0n;rete

3 to ( "$( "$$ !1( !1$ !*$ !(( !#( !"(

1 to !$ ""( "!( "$$ !4( !,( !,$ !*$ !#$

!$ to !( "#$ "3$ "!$ "$( !1( !1$ !,$ >

+55roJimate

amount o) entra55ed

air to non>air

entrained ?on?rete

5er?ent

3 "( " !( ! $( $3 $"

Air Entraine4 C0n;rete

3 to ( !1$ !,( !*( !*$ !#( !#$ !3( !"$

1 to !$ "$$ !4$ !1$ !,( !*$ !(( !($ !3(

!$ to !( "!( "$( !4$ !1( !,$ !*( !*$ >

-e?omenden

average total air>

?ontent 5er?ent

1 , * ( #( # 3( 3




(021! 7561102



Ta&e/ +

TABLE RELATIONSHIP BET2EEN 2ATERCEMENT RATIO AND

COMPRESSI<E STRENGTH OF CONCRETE

C0m*ressi@e Stren8t1 at

+$ 4a7s K8;m+

2ater Cement Rati0 &7 2ei81t

N0n airentraine4 ;0n;rete Air entraine4 ;0n;rete

#($ $31 >

#$$ $#3 >

3($ $#1 $#$

3$$ $(( $#1"($ $*" $(3

"$$ $,$ $*!

!($ $1$ $,!




(021! 7561102

Ta&e/ 6



TABLE <OLUME OF COARSE AGGREGATES PER UNIT OF <OLUME OF

CONCRETE

Maim'm sie

0> a88re8ate

mm

<0/'me 4r7r0tte4 ;0arse a88re8ate *er 'nit @0/'me 0> ;0n;rete >0r

4i>>erent >ineness m04'/'s 0> san4

+(9, +(), +($, 6(,,

!$ $($ $#1 $#* $##

!"( $(4 $(, $(( $(3

"$ $** $*# $*" $*$

"( $,! $*4 $*, $*(

#$ $,* $,# $," $,$

($ $,1 $,* $,# $,"

,$ $1! $,4 $,, $,(

!($ $1, $1( $13 $1!

DAFTAR PUSTAKA

!9 Murdo?k L 8 Brook K M !4,4 Bahan dan Praktek BetonQ Edisi Keem5at

Erlangga 8akarta9

"9 +kmal Imelda9 "$$49 +ome Applience &eri &emen Edisi I 8akarta : 6ramedia

39 2ardianto D9 E9 "$$1. Pemriksaan Semen Portland 8akarta Energi : De5diknas

#9 2erlina -iana9 L Ir : !44* Pedoman Praktikum Beton Edisi 5ertamaLa<oratorium Bahan Bangunan '&P H ITI &er5ong9



(9 Budiono9"$!#93aktu 5kat Semen htt5: ;; taramika?i?h9 @ord5ress9?om ; "$!" ;!$;"3 ;

5engu/ian>semen>5ortland; diakses ",>!">!#%9

*9 2indarto D9 E9 "$$#9 &anaemen Pengelolaan Gedung Perkantoran 8akarta:

6ramedia

,9 @@@9ilmusi5il9?om;5emeriksaan>kadar>organik>dalam>agregat>halus8. A)%&$'* S-$%= >-& T%*+ '* M'%&'. S'*'& T% M%;-

>-& D%*=#9. R%'% D%*= (Specic graity !# '* A<-&-* -> ?*%

A++&%+'%# N-.ASTM C 12804'. Annual !ook o" AS#M Standards#

,- 04.02.!$9 Badan &tandardisasi Nasional9 Metode Pengu/ian <erat /enis dan 5enyera5an air

agregat halusQ &NI $3>!4,$>!44$9

laporan praktikum ( beton ) tbk

Documents