laporan praktikum biokimia gizi uji lipid (libna faiha firdaus p27835113022)

Upload: libna-faiha-firdaus

Post on 04-Feb-2018

274 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum Biokimia Gizi Uji Lipid (Libna Faiha Firdaus p27835113022)

    1/13

    LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA GIZI

    UJI LIPID

    Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biokimia Gizi Yang Dibimbing Oleh

    Ibu Ayu Puspitasari, ST, M.Si

    Oleh:

    LIBNA FAIHA FIRDAUS P27835113022

    KELOMPOK 7

    ANGGOTA:

    1. Della Kaulika P27835113017

    2. Citra Aldian Oktaviani P27835113020

    3. Libna Faiha Firdaus P27835113022

    4. Nova Emilia P27835113024

    5. Luhfia Intan Anggraeni P27835113040

    KEMENTERIAN KESEHATAN RI

    POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

    JURUSAN D III GIZI

    TAHUN 2014

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum Biokimia Gizi Uji Lipid (Libna Faiha Firdaus p27835113022)

    2/13

    NAMA PERCOBAAN

    Uji Kelarutan

    TUJUAN

    Mengetahui kelarutan lipid dalam macammacam pelarut

    PRINSIP

    Senyawa golongan lipid larut dalam pelarut organic non polar dan pelarut non polar

    yang dipanaskan. Sifat ini digunakan untuk mengekstraksi dan mengisolasi lipid dan

    berbagai bahan biologis.

    ALAT dan BAHAN

    Alat alat yang digunakan pada pratikum ini antara lain tabung reaksi, rak tabung reaksi,

    pipet volume, pipet tetes, gelas beaker, gelas arloji, pengaduk kaca, dan ball pipet.

    Sedangkan bahan yang digunakan antara lain minyak zaitun dan lemak padat. Pratikum ini

    menggunakan pelarut alcohol panas, alcohol dingin, eter, kloroform, dan aquadest.

    METODE

    Uji kelarutan. Bahan yang diuji ditimbang 0,5 gram atau 0,5 mL pada neraca

    analitik dipindahkan ke tabung reaksi. Kemudian, tambahkan 3 mL pada masing masing

    pelarut, kocok dengan kuat. Lalu amati kelautannya.

    HASIL dan DATA PENGAMATAN

    Hasil Pengamatan

    Pelarut Minyak Zaitun Lemak Padat

    Alkohol Panas Tidak larut, Keruh Tidak larut, Kejenihan : ++

    Alkohol Dingin Tidak larut, Keruh Tidak larut, Kejenihan : +

    Eter Larut, Kejenihan : + Tidak larut, Kejenihan : +++

    Kloroform Larut, Kejenihan : ++ Tidak larut, Kejenihan : +++

    Aquadest Tidak larut, Kejenihan : +++ Tidak larut, Kejenihan : +++

    Keterangan: Sangat jernih (+++)

    Jernih (++)

    Tidak terlalu jernih (+)

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum Biokimia Gizi Uji Lipid (Libna Faiha Firdaus p27835113022)

    3/13

    Gambar uji kelarutan pada lemak dan minyak

    PEMBAHASAN

    Pada hasil pratikum yang didapat, uji kelarutan pada minyak dinyatakan positif larut

    pada pereaksi eter dan kloroform. Hal tersebut dikarenakan eter dan kloroform merupakan

    pelarut non polar sama seperti minyak goreng yag merupakan senyawa pelarut non polar.

    Sedangkan minyak dengan aquadest dan alcohol dingin tidak larut karena aquadest merupakan

    pelarut polar.Umumnya zat yang polar larut didalam pelarut polar juga, namun tidak dapat larut

    didalam pelarut nonpolar.Hal tersebut berbeda jikaalcohol dipananaskan terlebih dahulu lalu di

    tambahkan pada minyak maka keduanya akan larut. Hal yang terjadi di pratikum ini, minyak

    dengan alcohol panas awalnya larut saat dikocok kemudian melepas menjadi 2 fase membentuk

    warna keruh. Hal ini sesuai menurut Lehninger (1982), lipid merupakan sekumpulan senyawa

    biomolekul yang dapat larut dalam pelarut-pelarut organik nonpolar seperti kloroform, eter,

    benzene, aseton, dan petroleum eter. Pada bahan lemak padat yang diuji, semua pelarut yang

    ditambahkan dinyatakan negatif tidak larut.

    KESIMPULAN

    Minyak zaitun merupakan senyawa non polar yang larut dalam pereaksi eter, kloroform yang juga

    Merupakan senayawa non polar.

    DAFTAR PUSTAKA

    Lehninger.1982. Dasardasar biokimia. Jilid 1. Jakarta : Erlangga

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum Biokimia Gizi Uji Lipid (Libna Faiha Firdaus p27835113022)

    4/13

    NAMA PERCOBAAN

    Uji Saponin

    TUJUAN

    Menentukan adanya saponin dalam suatu bahan

    PRINSIP

    Adanya saponin di dalam bahan akan terbentuknya busa. Bila lipid dipanaskan, akan

    terhidrolisa melepaskan asam lemak dan gliserol. Asam lemak dengan alkali akan membentuk

    sabun yang berbusa bila dikocok dengan air.

    ALAT dan BAHAN

    Bahanbahan yang duji yaitu minyak zaitun dan lemak padat. Sedangkan, alat

    alat yang digunakan antara lain tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas beaker, pengaduk

    kaca, gelas arloji, neraca analitik, pipet volume, pisau dan telenan. Pelarut yang digunakan

    antara lain NaoH 0,5 mol/L, alcohol dan HCL 2N.

    METODE

    Uji saponin. Bahan yang diuji ditimbang sebanyak 5 gram dididihkan dalam 100 mL

    aquadest selama 5 menit. Dalam larutan tersebut, tambahkan 5 mL larutan KOH alcohol 0,5

    mol/L. Kocok dengan baik. Ambil 10 mL larutan hasil dan tambahkan aquadest. Amati ada atau

    tidaknya busa terbentuk.

    HASIL dan DATA PENGAMATAN

    Sampel Hasil +/-

    Minyak zaitun Tidak ada busa -

    Lemak padat Ada busa, warna menjadi keruh +

    Keterangan: Mengandung saponin (+)

    Tidak mengandung saponin (-)

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum Biokimia Gizi Uji Lipid (Libna Faiha Firdaus p27835113022)

    5/13

    Gambar uji saponin

    PEMBAHASAN

    Dalam uji saponin digunakan untuk menentukan adanya saponin dalam suatu bahan

    dengan yang terbentuknya sabun atau busa. Dan hal itu teridentifikais positif dari bahan uji

    lemak padat. Bila lipid dipanaskan dalam alkai akan terlepas asam lemak dan gliserol. Alkali

    berikatan ester dengan asam lemak membentuk sabun yang berbusa bila dikocok degan air.

    Bilanan penyabunan adalaj jumlah milligram KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan asam

    lemak hasil hidrolisis dari sau gram lipid. Berbea dengan minyak zaitun dinyatakan negative

    karena pada akhir hasil pratikum tidak terdapat busa dalam tabung reaksi. Hal tersebut diartikan

    tidak adanya saponin dalam minyak zaitun.

    KESIMPULAN

    Minyak zaitun dinyatakan negative mengandung saponin yang ditandai dengann

    tidak munculnya busa dalam tabung reaksi. Sedangkan pada lemak muncul busa yang

    mengindikasikan adanya saponin yang bila dipanaskan akan menghasilkan asam lemak dan

    gliserol dalam bahan tersebut.

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum Biokimia Gizi Uji Lipid (Libna Faiha Firdaus p27835113022)

    6/13

    NAMA PERCOBAAN

    Uji liebermannburchard kualitatif

    TUJUAN

    Mengetahui adanya sterol (kolesterol) dalam suatu bahan kualitatif

    PRINSIP

    Kolesterol larut dalam kloroform dan bereaksi dengan asam kuat membentuk

    kompleks warna. Kolesterol di hidrolisasi oleh H2SO4 Pekat mengeluarkan gugus OH yang

    akan bereaksi dengan asam asetat anhidrid membentuk warna merah, hijau, biru (tergantung

    kadar kolesterol). semakin pekat warnanya, semakin tinggi kolesterol.

    ALAT dan BAHAN

    Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah minyak zaitun, lemka

    padat, empedu ayam, kloroform, asam asetat anhidrat, asam sulfat pekat sedangkan alat-alat

    yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas arlohi,

    pipet tetes, gelas beaker, neraca analitik, pengaduk kaca pisau dan telenan.

    METODE

    Uji Liebermann. Bahan yang diuji ditimbang 10 50 mg (0,001 0,005 gram)

    dalam 2 mL Kloroform.kemudian menambahkan 10 tetes asam asetat anhidrat dan 3 tetesasam sulfat pekat. Campur perlahan serta mati apa yang terjadi.

    HASIL dan DATA PENGAMATAN

    BAHAN

    WARNA LARUTAN HASIL

    PENGAMATAN

    ( +/- )SEBELUM SESUDAH

    Minyak Zaitun kuning bersih Merah, agak keruh -

    Lemak padat Putih bersih, benang Putih bersih, bening -

    Empedu ayam Kuning jernihHijau muda agak

    keruh+

    Keterangan : Mengandung kolesterol ( + )

    Tidak mengandung kolesterol ( - )

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum Biokimia Gizi Uji Lipid (Libna Faiha Firdaus p27835113022)

    7/13

    Gambar Uji Liebermann

    PEMBAHASAN

    Uji Lieberman Buchard merupakan uji kuantitatif untuk kolesterol. Perekasi

    Liebermann-Burchard merupakan campuran antara asam setat anhidrat dan asam sulfat pekat.

    Prinsip uji ini adalah mengidentifikasi adanya kolesterol dengan penambahan asam sulfat ke

    dalam campuran, asam asetat dilarutkan ke dalam larutan kolesterol dan kloroform. Alasan

    digunakannya asam asetat anhidrat adalah untuk membentuk turunan asetil dari steroid yang akan

    membentuk turunan asetil didalam kloroform. Penambahan kloroform berfungsi untuk

    melarutkan kolesterol yang terkandung di dalam sampel. Fungsi dari kloroform adalah untuk

    melarutkan lemak karena sifat dari lemak atau lipid adalah non polar. Sesuai dengan prinsip like

    disolve like maka senyawa non polar akan larut pada pelarut non polar (Lehninger 1988). Warna

    hijau ini menandakan hasil yang positif, hal ini sesuai dengan hasil yang terlihat pada tabel.

    KESIMPULAN

    Dalam uji Liebermann empedu dinyatakan positif teridentifikasi kolesterol.

    Sedangkan minyak sayur dan lemak padat dinyatakan negatif teridentifikais kolesterol.

    DAFTAR PUSTAKA

    Lehninger. 1982. Dasar-Dasar Biokimia. Maggy Thenwidjaja : penerjemah. Jakarta :

    Erlangga (Terjemahan dari :Principles of Biochemistry).

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum Biokimia Gizi Uji Lipid (Libna Faiha Firdaus p27835113022)

    8/13

    NAMA PERCOBAAN

    Uji Gmellin

    TUJUAN

    Identifikasi pigmen empedu

    PRINSIP

    Adanya pigmen empedu akan membentuk banyak warba dengan penambahan HNO3

    pekat karena teroksidasi.

    ALAT dan BAHAN

    Alatalat yang digunakan antara lain tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet volume,

    gelas beaker, neraca analitik, pengaduk kaca, pisau dan telenan. Sedangkan bahan yang duji

    antara lain lemak padat, empedu dan aquadest. Pelarut yang digunakan untuk uni pratikum kali

    ini yaitu HNO3pekat.

    METODE

    Uji gmellin.Sebanyak 2 mL bahan yang diuji ditambahkan dengan 2mL HNO3pekat

    dalam tabung reaksi, hingga terbentuk dua lapisancairan terpisah dengan jelas. Amati perubahan

    warna yang terjadi.

    HASIL dan DATA PENGAMATAN

    Pereaksi Sampel empedu Sampel aquadest Hasil Pengamatan +/-

    HNO3pekat

    Berubah menjadi

    warna jingga

    larutannya

    Tidak terjadi

    perubahan

    Terdapa pigmen

    empedu pada empedu.

    Sedangkan aquadest

    tidak ada perubbhan.

    +

    Gambar uji Gmellin

    Aquadest Empedu

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum Biokimia Gizi Uji Lipid (Libna Faiha Firdaus p27835113022)

    9/13

    PEMBAHASAN

    Pada percobaan bahan yang duji ditambahkan larutan HNO3 pekat. Penambaha

    larutan tersebut dimaksudkan agar terjadi oksidasi zat warna warna empedu. Banyaknya

    HNO3 yang ditambahkan disesuaikan dengan jumlah bahan yang diuji. Sehingga, cairan

    empedu berada pada bagian atas (hijau) dan bagiain bawah larutan HNO3, setelah

    digoyangkan akan menghasilkan warna jingga. Sehingga dapat disimpulkan bahwa empedu

    mengandung pigmen empedu. Sedangkan pada aquadest tidak ada perubahan warna. Test

    gmellin empedu berdasarkan atas reaksi asam sitrat dengan zat warna menghasilkan

    serangkaian hasil oksida. Fungsi dari zat warna ini adalah menurunkan kadar gula darah,

    mencegah kelelahan otot, dan memperbaiki kerusakan hati akibat alcohol.

    KESIMPULAN

    Empedu dalam uji ini dinyatakan positf mengandung pigmen empedu dengan tanda

    ada nya perubahan warna dari hijau menjadi jingga setelah penambahan HNO3. Sedangkan

    pada aquadest dinyatakan positif tidak mengandung pigmen empedu.

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum Biokimia Gizi Uji Lipid (Libna Faiha Firdaus p27835113022)

    10/13

    NAMA PERCOBAAN

    Uji pettenkofer

    TUJUAN

    Identifikasi asam empedu

    PRINSIP

    H2SO4 akan menghidrolisis disakarida menjadi monosakarida. Monosakarida bila

    direaksikan dengan H2SO4akan membentuk furfural. Asam empedu apabila direaksikan dengan

    furfural akan membentuk warna merah. Bila disakarida terlalu banyak, maka akan terbentuk

    arang dan menyebabkan warna coklat atau hitam terlihat dibawah warna merah.

    ALAT dan BAHAN

    Alatalat yang digunakan dalam pratikum ini antara lain alu dan mortal, pipet volume,

    pipet tetes, gelas beaker, dan neraca analitik. Sedangkan bahan bahan yang diuji yaitu empedu

    sapi yang diencerkan. Pereaksi yang digunakan yaitu larutan sukrosa 10% dan H2SO4pekat.

    METODE

    Uji pettenkofer. Sebanyak 5 mL larutan uji bahan ditambahkan 5 tetes larutan sukrosa.

    Secara perlahan, tambahkan asam sulafat pekat. Amati perubahan yang terjadi.

    HASIL dan DATA PENGAMATAN

    Pereaksi Sampel

    Empedu

    +/-

    Sukrosa 10% dan H2SO4

    Tidak terlihat warna merah,

    tidak terlihat adanya cincin

    merah diantara dua lapisan

    -

    Gambar uji pettenkofer pada empedu

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum Biokimia Gizi Uji Lipid (Libna Faiha Firdaus p27835113022)

    11/13

    PEMBAHASAN

    Dari pratikum yang telah dilakukan bahan uji ditambahkan zat pengoksidasi kuat

    (H2SO4) pada cairan empedu, perubahan warna tersebut disebabkan karena oksidasi pigmen

    tersebut. Hal ini sesuai dengan teori bahwa pigmen empedu yang dioksidasi oleh berbagai

    pereaksi akan menghasilkan suatu turunan berwarna. Pada hasilnya dinyatakan negatif,

    tidak muncul adanya cincin merah diantara dua lapisan setelah penambahan asam sulfat

    pekat. Sehingga dapat dikatakan bahwa kadar disakaridanya sedikit.

    KESIMPULAN

    Empedu cair dinyatakan negative dalam uji pettenkofer artinya kadar disakaridanya sedikit.

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum Biokimia Gizi Uji Lipid (Libna Faiha Firdaus p27835113022)

    12/13

    NAMA PERCOBAAN

    Uji Hay

    TUJUAN

    Menunjukkan salah satu fungsi garam empedu

    PRINSIP

    Salah satu sifat empedu yang berperan dalam metabolisme adalah dapat menurunkan

    tegangan permukaan. Sifat ini berperan pada metabolism lipid dalam tubuh, yaitu emulsifikasi

    lemak pada usus.

    ALAT dan BAHAN

    Alat alat yang digunakan dalam pratikum ini antara lain tabung reaksi, rak tabung

    reaksi, alu dan mortal, pipet volume, pipet tetes, dan gelas beaker. Bahan bahan yang

    dibutuhkan yaitu empedu sapi yang dilarutkan pekat dan encer. Pereaksi yang digunakan yaitu

    minyak goreng.

    METODE

    Uji hay.Sebanyak 5 mL aquadest ditambahkan 10 tetes minyak goreng pada tabung

    reaksi. Tambahkan 3 mL bahan yang diuji. Amati perubahan yang terjadi pada lapisan minyak

    goreng dan aquadest pada tabung reaksi.

    HASIL dan DATA PENGAMATAN

    Perekasi Minyak Goreng

    Larutan empedu encer Larutan empedu pekat

    Tidak menyatu, warna putih atau bening

    kehijauan.Tidak menyatu, warna hijau muda

    Gambar uji Hay

  • 7/21/2019 Laporan Praktikum Biokimia Gizi Uji Lipid (Libna Faiha Firdaus p27835113022)

    13/13

    PEMBAHASAN

    Uji hay dilakukan untuk membuktikan fungsi empedu yaitu menurunkan tegangan

    permukaan. Empedu berfungsi dalam pencernaan lemak yaitu untuk emulsifikasi lemak

    dalam usus. Empedu mengakibatkan partikel lemak yang besar menjadi lebih kecil.

    Perubahan ini mengakibatkan tegangan yang pada awalnya terjadi akibat penyatuan artikel-

    partikel menjadi turun (tegangannya) karena partikel semakin longgar. Hal ini terjadi pada

    empedu cair yang telah diuji tidak menyatu antara minyak dengan air, dikarenakan tegangan

    permukaan tinggi.

    KESIMPULAN

    Empedu yang dicairkan dinyatakan negative, maka tidak terjadi penurunan

    tegangan permukaan air.