laporankemajuan_pkmkc

Upload: akmal-januar-pratama

Post on 19-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 laporanKemajuan_PKMKC

    1/19

    USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    JUDUL PROGRAM

    TREACT : TREATMENT AND EDUCATION OF AUTISM WITH KINECT AND PROMTH

    BUTTON TEKNOLOGY

    BIDANG KEGIATAN :

    PKM-KARSA CIPTA

    Diusulkan oleh :

    Muhammad Rizky Habibi (5111100001) Angkatan 2011

    Nurul Wakhidatul Ummah (5111100003) Angkatan 2011

    Mentary Queen Glossyta (5111100041) Angkatan 2011

    Cindy Nur Azizah Rahma (3612100009) Angkatan 2012

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SURABAYA

    2014

  • 7/23/2019 laporanKemajuan_PKMKC

    2/19

    PENGESAHAN PKM- KARSA CIPTA

    1. Judul Kegiatan : TREACT (Treatment and education of autism

    with kinect and promth button technology)

    2.

    Bidang Kegiatan : PKM-KARSA CIPTA3.

    Ketua Pelaksana Kegiatan

    a. Nama Lengkap : Muhammad Rizky Habibi

    b. NIM : 5111100001

    c. Jurusan : Teknik Informatika

    d.

    Universitas/Institut/Politeknik : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

    Surabaya

    e. Alamat Email : [email protected]

    4. Anggota Pelaksana Kegiatan/ Penulis : 3 orang

    5. Dosen Pendamping

    a.

    Nama Lengkap dan Gelar : Umi Lailu Yuhana, S.Kom, M.Scb. NIDN : 0026067903

    c. Alamat Rumah dan No. Telp/ HP : Jl.Zamrud 13 E/D-16 Kota Driyorejo-

    Gresik 6117

    6.

    Biaya Kegiatan Total

    a. DIKTI : Rp 12.250.000,00

    b. Sumber Lain (Sebutkan) : -

    7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 Bulan

    Surabaya, 23 Juni 2014

    Menyetujui

    Ketua Jurusan Teknik InformatikaITS

    (Dr.Nanik Suciati,S.Kom,M.Kom)

    NIP. 197104281994122001

    Ketua Pelaksana

    (Muhammad Rizky Habibi)

    NIM. 511110001

    Wakil Rektor

    Bidang Akademik dan Kemahasiswaan

    (Prof. Dr. Ing.Herman Sasongko)

    NIP. 196010041986011001

    Dosen Pendamping

    (Umi Laili Yuhana, S.Kom, M.Sc)

    NIP.197906262005012002

  • 7/23/2019 laporanKemajuan_PKMKC

    3/19

    RINGKASAN

    Jumlah penyandang autis dari waktu kewaktu tampaknya semakin

    meningkat. Peningkatan jumlah penyandang autis tidak dibarengi dengan

    peningkatan tempat terapis dan mahalnya terapi menyebabkan banyak penyandang

    autis yang tidak mendapat terapi. Disisi lain diperoleh data penelitihan bahwa

    penyandang autis lebih tertarik dengan teknologi. Dari permasalahan dan peluang

    tersebut kami membuat aplikasi TREACT: treatment and education of autism with

    kinect and push button technology.Dari latar belakang tersebut timbul beberapa

    masalah yakni 1) Bagaimana cara agar orang awam mendiagnosa penyandang autis

    dengan hasil akurat? 2) Bagaimana menciptakan alat yang dapat memudahkan orang

    awam melakukan terapi sesuai dengan tahapan yang sesuai? 3) Bagaimana cara terapi

    autis yang interaktif? 4) Bagaimana cara memberikan laporan perkembangan

    penyandang autis yang interaktif? 5) Bagaimana memberikan informasi mengenai

    penyandang autis yang interaktif?

    Program ini mengunkan metode incremental development yang terdiri daribeberapa tahap yakni: studi literatur, analisis sistem bisnis terapi autis di tempat

    terapi, perencanaan dan desain proton teknologi, perencanaan program dan desain,

    pengumpulan resource gambar dan video, pengambilan dan pengeditan suara, desain

    antar muka, development, validation, dokumentasi dan publikasi.

    TREACT adalah aplikasi yang dapat membantu terapi autis dengan teknologi

    yang interaktif dilengkapi hardware tambahan kinectdan Prompt Button (PROTON)

    yakni hardware tambahan yang kami desain khusus untuk terapi autis. TREACT

    memiliki 3 fitur utama yakni: diagnosa,terapi dan laporan.

    Diagnosa TREACT menggunakan standart ATEC yang dikembangkan oleh

    Autism Research Institut. dari hasil diagnosa TREACT akan memberikan informasiberapa persen autis serta menggolongkannya dalam beberapa kategori. Kemudian

    sistem akan memberikan saran tahapan terapi serta menuntun selama proses terapi

    melalui versi terstruktur atau pengguna bisa melakukan tahapan sesuai dengan yang

    dikehendaki melalui freemode.

    TREACT menggunakan teknik ABC "Antecendent , Behaviour, Consequnce"

    dengan meggunakan reinforcers langsung dari orang terdekat. sehingga

    memungkinkan pengguna memasukan videonya sendiri untuk memberikan reinforces

    kepada autis, sehingga seolah yang menjadi terapis adalah orang terdekat sendiri.

  • 7/23/2019 laporanKemajuan_PKMKC

    4/19

    DAFTAR ISI

  • 7/23/2019 laporanKemajuan_PKMKC

    5/19

    BAB 1. PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

    Jumlah penyandang autis meningkat pesat, semula terdapat anggapan bahwa

    5 dari 10000 orang adalah penyandang autis, tetapi penelitian epidemiologi saat ini,

    yang menggunakan kriteria DSM III-R, telah menunjukkan hasil yang lebih besar yakni

    10 dari 10000 orang. Jika menggunakan definisi autis secara edukasional terdapat

    paling sedikit 20 orang dari 10000 orang penyandang autis (Theo Peeters : 2009).

    Bahkan diperkirakan penderita autis mencapai 60 hingga 120 kasus setiap 10000

    orang (Fitzferald : 2010).

    Karakteristik yang paling penting dari autis adalah gangguan dominan yang

    terdiri dari kesulitan dalam pembelajaran keterampilan kognitif (pengertian), bahasa,

    motorik (gerakan) dan hubungan kemasyarakatan. (Theo Peeters : 2009). Salah satu

    metode untuk menerapi autis yang banyak digunakan diseluruh dunia adalah metode

    LOVAAS, that is often applied to establish positive behaviors in autistic children is

    Applied Behaviors Analisys(ABA) which is introduced by Prof.Dr. Lovaas in USA.

    Namun, pada kenyataannya terapi yang ada saat ini mahal, di Indonesia

    seharga $8 - $50 perjam, minimal 4jam setiap hari dan harus dilakukan 4 kali dalam

    satu minggu. Jadi orang tua harus mengeluarkan biaya sekitar $520 - $3200 setiap

    bulan. Harga terapi di negara-negara lain juga sangat mahal di Utah harga terapi lebih

  • 7/23/2019 laporanKemajuan_PKMKC

    6/19

    dari $400 perbulan, di US $200rb di UK 1.5 juta setara dengan $200ribu. Sehingga

    menjadi masalah untuk masyarakat ekonomi menengah kebawah.

    Disisi lain, terapi harus dilakukan di tempat terapi secara intensif padahal tidak

    semua masyarakat dapat dekat dengan tempat terapi. Akibatnya banyak masyarakat

    yang tinggalnya jauh dari tempat terapi tidak mendapat terapi yang sesuai. Disisi lain

    terdapat akta bahwa hasil penelitian menyebutkan penyandang autis sangat tertarik

    belajar dengan teknologi yang baru. Maka kami mencoba menggabungkan teknologi

    dengan terapi yang menggunakan modul berstandar terapi Internasional. TREACT :

    Treatment and Education of Autism with Kinect and Proton Technology, dibangun

    dengan harapan mampu membantu mempercepat proses terapi penyandang autis.

    1.2 PERUMUSAN MASALAH

    Rumusan masalah yang akan dibahas pada program kreatifitas mahasiswa ini

    adalah:

    1. Bagaimana cara mendiagnosa penyandang autis?

    2. Bagaimana menciptakan alat yang dapat memudahkan orang awam

    melakukan terapi sesuai dengan tahapan yang sesuai?

    3.

    Bagaimana cara terapi autis yang interaktif?

    4. Bagaimana cara memberikan laporan perkembangan penyandang autis

    yang interaktif?

    5. Bagaimana memberikan informasi mengenai penyandang autis yang

    interaktif?

    1.3 TUJUAN

    Tujuan yang akan dicapai dari program kreatifitas mahasiswa ini adalah

    sebagai berikut:

    1.Memberikan kemudahan dalam mendiagnosa penyandang autis.

    2.Memberikan kemudahan dalam menerapi penyandang autis

  • 7/23/2019 laporanKemajuan_PKMKC

    7/19

    3.Memberikan terapi yang interaktif karena menggunakan kinect sebagai sensor

    gerak serta Proton sebagai promptdalam terapi.

    4.Memberikan kemudahan dalam melihat perkembangan selama terapi.

    5.

    Memberikan informasi mengenai autis.

    1.4 LUARAN YANG DIHARAPKAN

    Luaran yang diharapkan dari program ini adalah sebuah aplikasi terapi untuk

    penyandang autis yang sesuai dengan standart terapi autis yang meliputi:

    diagnosa, prompth, renforces, laporan perkembangan dan informasi mengenai

    autis. Untuk membantu mempercepat proses terapi ditempat terapi. Selain itu,

    diharapkan program ini dapat dipatenkan dan di publikasikan dalam artikel ilmiah.

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Autis

    Karakteristik yang paling penting dari autis adalah gangguan dominan yang

    terdiri dari kesulitan dalam pembelajaran keterampilan kognitif (pengertian),

    bahasa, motorik (gerakan) dan hubungan kemasyarakatan. (Theo Peeters : 2009).

    2.2 Diagnosis

    Melakukan diagnosa ganguan autisme tidak memerlukan pemeriksaan yang

    cangih seperti brain-mapping, CT-Scan, MRI, dan lain sebagainya. Pemeriksaan-

    pemeriksaan tersebut hanya dilakukan bila ada indikasi, misalnya bila anak itu

    kejang, maka EEG atau braimappingdilakukan untuk melihat apakah ada epilepsi.

    Autisme adalah adalah gangguan perkembangan pada anak, oleh karena itu

    diagnosis dilakukan dari gejala-gejala yang tampak menunjukan adanya

    penyimpangan dari perkembangan yang normal.

    Autism Research Institute (ARI) telah merumuskan autism treatment

    evaluation checklist (ATEC). Rumusan ini yang dipakai diseluruh dunia. Standar

  • 7/23/2019 laporanKemajuan_PKMKC

    8/19

    ATEC mencakup komunikasi, sosialisasi, kognitif dan kebiasaan. Daftar pertanyaan

    terdaftar di lampiran. (Mirza Maulana: 2010)

    2.3 Terapi autis

    Terapi paling efekif yang paling banyak digunakan adalah LOVAAS.

    Teknis lovaas berdasarkan pada behaviour modification atau Discrete trial

    training menggunakan urutan : ABC. A atau Antecedent = pra-kejadian)

    adalah pemberian instruksi, misalnya: pertanyaan, perintah, atau visual.

    B atau Behaviour (perilaku) adalah respons anak. Renspon yang

    diharapkan haruslah jelas dan anak harus memberi respon dalam 3 detik.

    Karena ini normal dan dapat meningkatkan perhatian.

    C atau consequence (konsekuensi atau akibat). Konsekuensi haruslah

    seketika diberikan reinforces (pendorong atau penguat) (Mirza Maulana: 2010).

    BAB 3. METODE PELAKSANAAN

    Metode dalam pembuatan aplikasi TREACT menggunakan metode

    incremental development. Metode yang menerapkan Agile methods and

    acceptance testingyakni metode yang melibatkan terapis dan ahli autis dalam

    program ini yakni ibu Drg.Illy Yudiono pemilik yayasan autis cakra, sebagai tim

    pengembang. dalam hal ini terapis dan juga ahli autis ikut dalam pengambilan

    keputusan untuk acceptability sistem. Pengujian program juga dilakukan

    langsung oleh pengguna dan akan dilakukan perbaikan pada tahap tertentu.

    Karena pada pembuatan aplikasi ini harus benar-benar sesuai dengan

    kebutuhan dan sistem bisnis proses terapi sehingga dibutuhkan konsultasi

    disetiap tahap dan perubahan harus disesuaikan dengan kebutuhan terapi

    sehingga metode incremental development paling sesuai untuk

    mengembangan aplikasi ini. Adapun alur proses pelaksanaan pembuatan

    karya, sebagai berikut.

  • 7/23/2019 laporanKemajuan_PKMKC

    9/19

    Specification

    Development

    Validation

    Gambar 1. Metode Pelaksanaan

    Perencanaan dan desain

    proton teknologi

    Perencanaan dan desain

    Aplikasi TREACT

    Pengumpulan resource

    gambar dan video

    Pengambilan dan

    pengeditan suara

    Desain antar muka aplikasi.

    Intermediate

    Version

    Digunakana

    untuk pengujian

    ke target

    penguna

    Inisial Version

    Digunakan untuk

    konsultasi ke ahli

    terapi autis

    Final Version.

    Aplikasi yang siap

    digunakan oleh

    tempat terapi

    Pembuatan Promt Button

    (PROTON) teknologi

    Pembuatan aplikasi TREACT

    Error Handlingaplikasi

    dan proton teknologi

    Validasi aplikasi ke

    tempat terapi autis

    Uji coba ke targetpenguna

    Studi Literatur Analisis sistem

    bisnis terapi autis

    Dokumentasi dan

    publikasi

    selesai

  • 7/23/2019 laporanKemajuan_PKMKC

    10/19

    Keterangan alur proses pembuatan karya, sebagai berikut.

    3.1Tahap Perencanaan

    3.1.1 Studi Literatur

    Tahapan awal dari proses pelaksanaan ini diawali dengan studi

    literatur yang wujud kegiatannya antara lain mencari referensi yang relevan

    tentang autis dan cara terapi terbaik. Dalam hal ini kami mengambil data dari

    yayasan autis Cakra.

    3.1.2 Analisis sistem bisnis terapi autis di tempat terapi

    Analisis sistem bisnis dilakukan di yayasan autis cakra, untuk

    mendapatkan user requirement yang sesuai. Pada tahap ini dihasilkan suatu

    kajian kesimpulan untuk proses awal perencanaan program dan desain. Dari

    analisis permasalahan tersebut diperoleh kebutuhan:

    a)Diagnosa: harus menggunakan standart ATEC

    b)Proses terapi mengunakan modul LOVAAS

    c) Laporan perkembangan mengunakan standart ARI.

    d)Aplikasi dilengkapi dengan reinforces, dalam hal ini menggunakan video

    yang dapat di edit oleh orang terdekat.

    e)

    Aplikasi dilengkapi dengan prompt.

    f) Aplikasi dilengkapi dengan laporan perkembangan yang sesuai dengan ARI.

    3.1.3 Perencanaan dan desain proton teknologi

    Desain proton berupa desain rangkaian mengunakan eagledan desain

    cashingagar nyaman digunakan oleh penyandang autis.

    Gambar 2.Rangkaian Proton

  • 7/23/2019 laporanKemajuan_PKMKC

    11/19

    3.1.4 Perencanaan Program dan Desain

    Tahap ini dilakukan perancangan aplikasi. Hasil dari tahap ini adalah

    dokumen SKPL (Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak) dan DPPL (desain

    perancangan perangkat lunak) .

    Gambar 3.diagram kasus penguna aplikasi TREACT

    3.2Spesifikasi

    3.2.1 Pengumpulan resourcegambar dan video

    Pengumpulan resourceyang sesuai dengan modul LOVAAS.

    3.2.2

    Pengambilan dan pengeditan suara

    Salah satu gangguan dominan pada penyandang autis adalah dalam hal

    komunikasi. Sehingga suara yang digunakan untuk aplikasi ini harus sesuai

    dengan standart terapi autis.

  • 7/23/2019 laporanKemajuan_PKMKC

    12/19

    3.2.3Desain antar muka.

    3.2.3.1 Antar muka pengguna

    Aplikasi TEACCH menggunakan antarmuka berbasis desktop dan

    pengguna mengoperasikannya dengan menggunakan keyboard dan

    mouse sebagai kontrol, menggunakan kinect sebagai sensor gerak dan

    prompt button(PROTON) sebagai alat bantu tambahan.

    3.2.3.2 Antar muka perangkat keras

    Aplikasi TEACCH berjalan di atas perangkat keras sebuah computer

    (PC) dan hardware tambahan berupa kinect dan proton. Proton adalah

    perangkat keras khusus yang didesain sendiri khusus untuk terapi

    penyandang autis.

    Gambar 4. Rangkaian antar muka perangkat keras berupa proton

    Gambar 5. Antar muka perangkat keras berupa kinect

    3.2.3.3 Antar muka perangkat lunak

    TEACCH adalah aplikasi yang akan dibangun menggunakan bahasa C#

    dan akan berjalan pada Sistem Operasi Windows.

    3.3

    Development

    Pengembangan terdiri dari pengembangan hardwareberupa proton

    dan software. Dalam aplikasi TREACT ini, kami menggunakan teknologi:

    a)Platform pengembangan : Desktop

  • 7/23/2019 laporanKemajuan_PKMKC

    13/19

    b)2D desain : Corel Draw X5 dan Adobe Photoshop CS4

    c)Sistem operasi : Windows

    d)Aplikasi : WPF C# dan Kinect

    e)

    Framework : .Net framework 4 client profile dan Kinect SDK

    f)

    Library : Coding4fun

    3.4 validation

    Tahap selanjutnya adalah tahap pengujian program atau disebut juga

    tahap validasi. Validasi dilakukan langsung di yayasan autis cakra oleh

    penyandang autis secara langsung, pada tahap ini dapat diketahui tingkat

    perkembangan setelah mengunakan aplikasi TREACT.

    3.5 Tahap Dokumentasi dan Publikasi

    1)

    Penyusunan Laporan

    Menyusun laporan akhir dari proses pembuatan perangkat lunak.

    2) Proses Publikasi

    Dilaksanakan setelah program siap release yang artinya program lolos

    uji pada tahap validasi dan telah dikatakan layak pakai sesuai parameterkelayakan yang di gunakan. Proses publikasi melalui pamflet, banner dan

    poster yang menjelaskan fitur-fitur permainan.

    BAB 4. HASIL YANG DICAPAI

    Bulan Maret

    No. Tujuan Program Indikator Keberhasilan

    Jangka Pendek

    Hasil

    1. perencanaan

    perangkat keras

    dan perangkat

    lunak dari teacch

    Analisis sistem bisnis terapi

    autis di tempat terapi

    Terselesainya dokumen

    SKPL (spesifikasi

    kebutuhanperangkat lunak)

  • 7/23/2019 laporanKemajuan_PKMKC

    14/19

    Perencanaan dan desain

    proton teknologi

    Terselesainya skematik

    rangkaian elektronika untuk

    mikrokontroler proton.

    Perencanaan Program dan

    Desain

    Terselesaikannya dokumen

    DPPL ( desain perancanganperangkat lunak)

    Pengumpulan resource

    gambar dan video

    Terkumpulnya semua

    resource gambar dan video

    terapi.

    Pengambilan dan

    pengeditan suara

    Terkumpulnya suara dan

    music terapi

    Pembuatan aplikasi TEACCH Aplikasi teacch yang terdiri

    dari 3 menu utama:

    Sinkronisasi software denganhardware Proton dan kinect sudahdapat terhubung dengan

    aplikasi TEACCH yang telah

    dibangun

    Pengujian aplikasi TEACCH Aplikasi TEACCH dapat di

    gunakan oleh penyandang

    autis

    2. Memperkenalkan

    TEACCH pada

    masyarakat umum

    Diterapkan pada beberapa

    orang awam terhadap

    teknologi yang digunakan

    Bekerjasama dengan 3

    yayasan autis cakra autism

    center, galuh handayani,

    dan harapan bunda.

    Melakukan pameran skala

    daerah maupun nasional.

    Serta mendaftarkan paten.

    BAB 5. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

    Rencana tahapan berikutnya adalah:

    1. Memperkenalkan TEACCH pada masyarakat umum yang lebih luas.

    Bekerjasama dengan yayasan autis internasional dan daerahdaerah di

    Indonesia.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anderson S., Avery D., DiPietro E., Edwards G., and Christian W. 1987 Intensive home

    based early intervention with autistic children. Educational Treatment of

    Children10 352-366

  • 7/23/2019 laporanKemajuan_PKMKC

    15/19

    Alloy, L.B.Delphie, Bandi. 2009. Pendidikan anak autis. Sleman: intan sejati.

    Buckmann, Steve.. 2009. Lovaas Revisited: Sloud We Have Ever Left?. Los Angeles:

    University of California

    Cohen S. 1998 Targeting Autis. Berkeley : University of California Press

    Connor, M.J., 2000, The Lovaas Approach Re-Visited.

    Ferster C. 1961.Positive reinforcement and behavioural deficits of autistic children. Child

    Development32 437-456

    Harris S., Handleman J., Gordon R., Kristoff B., and Fuentes F. 1991. Changes in cognitive

    and language functioning of preschool children with autis. Journal of Autis

    and Developmental Disorders21 281-290

    Howlin P. 2000.Early behavioural intervention. Correspondence with current.

    Koegel R., Frea W., and Suratt A. 1994 Self management of problematic social behaviour,

    In Schopler E. and Mesibov G. (Eds) Behavioural Issues in Autis. New York:

    Plenum Press

    Maulana, Mirza. 2009.Anak Autis. Jogjakarta: Kata Hati.

    Peeters,Theo. 2009.Autis: medical and educational aspects.New York: Whurr Publishers.

    Rudy, Lisa Jo., What is the difference between ABA, Discrete Trial, and The Lovaas

    Method?

    Wijaya Kusuma, Hembing.2008. Psikoterapi Anak Autisa. Jakarta : Pustaka Populer Obor.

    Wardhani, Veranita, dkk. 2009.Autise Terapi Medis Alternatif . Jakarta: UI pers.

    LAMPIRAN

    NO KEPERLUAN JUMLAH SATUANHARGA

    SATUAN (Rp)

    TOTAL

    BIAYA (Rp)

    Peralatan Penunjang

    1 Kinect 1 buah 1.500.000 1.000.000

    2 Proton 1 paket 1.500.000 1.500.000

    3 Pulsa modem 4 bulan 200.000 800.000

    4 Kabel Rol 1 buah 60.000 60.000

    5 Sound speaker 1 buah 100.000 100.000

    6. Modem 3 buah 300.000 900.000

    Sub Total 4.000.000

    Proses pembuatan aplikasi

    1 Konsumsi programer 4 Bulan 500.000 2.000.000

    2 Konsumsi desainer 4 Bulan 300.000 1.200.000

    http://www.google.co.id/search?hl=id&tbo=p&tbm=bks&q=inauthor:%22Theo+Peeters%22http://www.google.co.id/search?hl=id&tbo=p&tbm=bks&q=inauthor:%22Theo+Peeters%22http://www.google.co.id/search?hl=id&tbo=p&tbm=bks&q=inauthor:%22Theo+Peeters%22
  • 7/23/2019 laporanKemajuan_PKMKC

    16/19

    3 Konsumsi Analis 4 Bulan 609.500 2.438.000

    Sub total 5.638.000

    Bahan Penunjang

    1 Kertas A4 70 gram 2 rim 36.000 72.000

    2 Alat tulis 1 paket 80.000 80.000

    3 Fotocopy referensi 3 25.000 75.000

    Sub Total 226.100

    Simulasi kepada Target Pengguna

    1 Transportasi 3 orang 50.000 150.000

    2 CD + penutup 30 buah 5000 150.000

    3 Konsumsi untuk pengguna 30 orang 5000 150.000

    4 Pengadaan Feedback 30 lembar 1000 30.000

    Sub Total 480.000

    Biaya Dokumentasi dan Publikasi

    1 Pembuatan proposal awal 1 jilid 50.000 50.000

    2 Penggandaan proposal 3 copy 20.000 60.000

    3 Pembuatan laporan akhir 1 jilid 50.000 50.0004 Penggandaan laporan akhir 3 copy 20.000 60.000

    4 Pembuatan X-Banner 2 buah 75.000 150.000

    5 Pembuatan Poster 30 buah 14.500 435.000

    6 Pembuatan Pamflet 200 lembar 5.500 1.100.000

    Sub Total 1.905.000

    Total 12.250.000

    Dokumentasi

  • 7/23/2019 laporanKemajuan_PKMKC

    17/19

    GambarHasil Percobaan Aplikasi di yayasan autis

    Gambarsituasi pameran di mlaku-mlaku nang tunjungan

    GambarTestimoni dari kementrian pariwisata kreatif

  • 7/23/2019 laporanKemajuan_PKMKC

    18/19

    GambarTestimoni dari presiden Microsoft Indonesia

    GambarPameran di Electrical Engineering Event

  • 7/23/2019 laporanKemajuan_PKMKC

    19/19

    Gambarpameran di the Oval, Epicentrum Walk, Jakarta