lo 3,4,10
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 LO 3,4,10
1/3
LO 3
Pemberian Fluor Secara Sistemik
Fluoride sistemik adalah fluoride yang diperoleh tubuh melalui
pencernaan dan ikut membentuk struktur gigi. Fluoride sistemik juga
memberikan perlindungan topikal karena fluoride ada di dalam air liur
yang terus membasahi gigi. Fluoride sistemik ini meliputi fluoridasi air
minum dan melalui pemberian makanan tambahan fluoride yang
berbentuk tablet, tetes atau tablet isap. Namun di sisi lain, para ahli sudah
mengembangkan berbagai metode penggunaan fluor, yang kemudian
dibedakan menjadi metode perorangan dan kolektif. Berikut adalahmekanisme fluor secara sistemik:
1. Absorpsi
Kira-kira 7-!" # dari fluor yang dikonsumsi diserap. $idalam
lambung yang bersifat asam, fluor dikon%ersi menjadi hidrogen
fluorida &'F( dan hamper )"# dari fluor yang dikonsumsi diserap oleh
lambung dalam bentuk 'F. p' asam lambung yang tinggi akan
mengurangkan absorpsi dengan mengurangkan konsentrasi 'F. Fluor
yang tidak diabsorpsi dilambung akan diserap oleh usus dan p' tidak
mempengaruhi absorpsinya berbanding di lambung. Kadar kation yang
tinggi yang bisa membentuk kompleks dengan fluor &seperti
kalsium,magnesium dan aluminium( turut menyebabkan menurunnya
absorpsi fluor di gastrointestinal.
2. Distribusi
*etelah diabsorpsi ke dalam darah,fluor didistribusikan keseluruh
tubuh dengan kira-kira hampir !!# fluor berada di daerah yang tinggi
kandungan kalsium seperti tulang dan gigi &dentin dan enamel( dimana
ia tersusun seperti crystal lattice. Fluor bisa melea+ti plasenta dan
dijumpai didalam air susu ibu pada kadar yang rendah yaitu sama
seperti di dalam darah. ada kondisi tertentu,kadar fluor pada plasma
juga dapat menjadi indikasi kepada kadar fluor didalam air minum
yang dikonsumsi. *N/ &0!!1( mengatakan baha+a 2 3ir
merupakan sumber utama untuk pengambilan fluor,konsentrasi fluor
plasma puasa pada de+asa muda dan de+asa dalam mikromol per liter
-
7/24/2019 LO 3,4,10
2/3
secara kasarnya sama dengan konsenteasi fluor didalam air minum
dalam unit miligram per liter4.
3. Ekskresi
Fluor diekskresikan secara primer oleh urin &5/*,6""6(. Urinary
fluor clearance meningkat dengan p' urin disebabkan oleh penurunan
konsentrasi 'F. elbagai faktor seperti diet dan obat-obatan yang bisa
memberi efek kepada p' urin dan ini seterusnya akan memberi efek
terhadapfluoride clearance dan retention.
LO 10
Fluorosis dapat diklasifikasikan menjadi:
0. enggunaan air berfluoride pada tingkat kelas 0ppm yang konstan
merupakan penyebab bintik gigi yang paling ringan.
6. *angat ringan &Very Mild( : dalam jenis ini ada daerah putih sangat
kecil yang kadang-kadang terlihat pada permukaan gigi, tapi tidak
melibatkan lebih dari 6# dari permukaan gigi.
1. ingan &Mild( : dalam jenis ini ada keterlibatan gigi lebih luas dan
melibatkan "# dari permukaan gigi.
). *edang &Moderate( : gigi memiliki keterlibatan permukaan yang lebih
banyak, mengalami atrisi, dan menunjukkan pigmentasi kuning atau
coklat.
. Berat &Severe( : semua permukaan enamel terlibat, terdapat noda coklat
yang luas, dan permukaan gigi mengalami korosi.
LO 4
enetapan kadar fluorida dapat dilakukan dengan berbagai metode, antara
lain dengan kromatografi-ion, ion-selective electrode, dan kolorimetri
&Fa+ell,Bailey, /hilton, $ahi,Fe+trell, 8agara, 6""9(. $iantara metode yang
disarankan untuk penentuan ion fluorida dalam air, metode elektroda dan
-
7/24/2019 LO 3,4,10
3/3
kolorimetri merupakan metode yang paling memuaskan pada saat ini
&udjianto,0!)(.
Pada metode kolorimetri bahan-bahan kimia yang digunakan yaitu :
*tandard Natrium Fluorida, *odium 6-parasulfofenila;o 0,-dihidroksi-1,9-
naftalen disulfonat &*3$N*(, ->is, ?imbangan
analitik mikro pipet, lemaripendingin, alat-alat gelas.
/ara kerja :
- 8embuat larutan induk fluorida
- 8embuat larutan standar fluorida
- 8embuat larutan pereaksi *3$N*
- 8embuat larutan asam ;irkonil
- 8embuat larutan pembanding
/ara menentukan kadarnya : $iukur serapannya pada panjang gelombang
maksimum setiap menit selama 1" menit dengan menggunakan blanko larutan
pembanding *3$N*.
*umber :
1. 3striningrum, @odifta, dkk. 6"0". 8ajalah 5lmu Kefarmasian, >ol. >55,
No. 1, $esember 6"0", )9-7 AA!"S"S #A$U%A "&
'!U&("$A PA$A SAMP)! A"( *AA+ $A A"( PAM S),A(A
SP)#*(&'&*&M)*(" ni%ersitas 5ndonesia F853, $epartemen
Farmasi6. 'erdiyati, @etty, dkk. 6"0".Penggunaan 'luor dalam #edokteran %igi.
Bandung: FKA N3$