mengenal bekicot
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 MENGENAL BEKICOT
1/4
MENGENAL BEKICOT (Acatina fulica)
1. Klasifikasi Bekicot
Kingdom : AnimaliaPhylum : Molluska
Kelas : Gastropoda
Ordo : Pulmonata
Famili : Achanidae
Genus : Achatina
Species :Achatina fulica
2. Sejarah
Bekicot merupakan salah satu hewan dengan kelimpahan spesies yang cukup besar.
Hewan ini merupakan salah satu siput darat yang memiliki cangkang. Di Indonesia dikenal
dua macam jenis bekicot yaituAchatina fulicadanAchatina variegata. Menurut Mead (1961)
dan Purchon (1968),A.fulicayang semula berasal dari Afrika Timur telah masuk di Indonesia
lewat Kalimantan sejak tahun 1939. Sedangkan untuk jenisA. variegatamasuk ke Indonesia
bersama-sama dengan masuknya tentara Jepang (Amiruddin Aidin Beng, dkk., 1982).
Cara membedakan dua macam bekicot tersebut yakni pada A.fulicamemiliki cangkang
berwarna cokelat dengan garis-garis tidak jelas dan bentuk cangkangnya lebih langsing. Pada
A.variegatamemiliki cangkang dengan warna lebih cerah (lebih muda) dengan garis cokelat
kemerahan lebih jelas dan bentuk cangkangnya lebih gemuk. Dalam hal penyebaran, A.fulica
lebih luas daripadaA.variegata.
3. Morfologi
Bekicot tercakup di dalam sub clasiss pulmonata dari clasiss gastropoda yang
merupakan kelompok mollusca yang sangat besar. Siput darat berbeda dengan gastropoda
lainnya, pertama, dalam hal pernapasan, ia sudah tidak memiliki ctenidia, yaitu semacam
insang dan fungsinya telah diganti oleh bagian pillium yang tipis dan kaya dengan pembuluh
pembuluh kapiler-kapiler darah, kedua mengenai system nervosium, ganglia yang utama
terkumpul membentuk bangunan serupa cincin mengelilingi esgophagus, tanpa jaringan
pengikat di dalamnya. Bentuk cangkang siput pada umumnya seperti kerucut dari tabung
yang melingkar seperti konde. Puncak kerucut merupakan bagian yang tertua, disebut apex.
Sumbu kerucut disebut columella. Gelung terbesar disebut body whorl dan gelung kecil-kecil
di atasnya disebut spire. Di antara bibir dalam dan gelung terbesar terdapat umbilicus, yaitu
http://oryza-sativa135rsh.blogspot.com/2011/01/mengenal-bekicot-acatina-fulica.htmlhttp://oryza-sativa135rsh.blogspot.com/2011/01/mengenal-bekicot-acatina-fulica.htmlhttp://oryza-sativa135rsh.blogspot.com/2011/01/mengenal-bekicot-acatina-fulica.html -
7/22/2019 MENGENAL BEKICOT
2/4
ujung culumella yang berupa celah sempit sampai lebar dan dalam. Apabila umbilicus
tertutup, maka cangkang disebut imperforate.
Bekicot termasuk keong darat yang pada umumnya mempunyai kebiasaan hidup di
tempat lembab dan aktif di malam hari (nocturnal). Sifat nocturnal bekicot bukan semata-
mata ditentukan oleh factor gelap di waktu malam tetapi ditentukan oleh factor suhu dan
kelembaban lingkungannya. Di waktu siang setelah hujan, banyak ditemukan bekicot
berkeliaran dimana-mana.
Bekicot termasuk golongan mollusca karena memiliki badan lunak dan coelom tanpa
segmen. Badan ditutup oleh cangkang, panjang sekitar 90 mm. ciri-ciri umumnya yakni
memiliki sel-sel kemoreseptor yang terletak pada ujung tentakel okuler dan juga memiliki
reseptor cahaya berupa ocelli. Menurut hasil penelitian Issogianti dengan menggunakan
SEM, tentakel okuler bekicot mempunyai susunan serupa dengan tentakel Helix pomatia
maupunHelix aspersa.
Bekicot dapat hidup normal sampai umur 3 tahun. Bekicot senang berada di tempat
yang lembab dan banyak terdapat sampah. Hewan ini memakan berbagai tanaman budidaya,
oleh karena itu bekicot termasuk salah satu hama tanaman. Lebih lanjut dijelaskan bahwa
bekicot sebagai hewan yang rakus, cepat berkembang biak, dan mampu menyesuaikan diri
dalam berbagai keadaan. Bekicot memiliki toleransi yang luas terhadap berbagai macam
makanan. Bahkan dikatakan bahwa bekicot tahan terhadap persediaan makanan yang
terbatas. Bekicot tidak tahan terhadap sinar matahari langsung. Kondisi lingkungan optimal
untuk hidupnya adalah di daerah tropis basah. Suhu minimal letal adalah 45 F atau 7,22 C
dan bekicot senang di daerah yang mempunyai pH antara 7-8. Selain itu, di lingkungan yang
berkapur mempunyai korelasi yang positif dengan banyaknya populasi bekicot.
4. Makanan Bekicot
Mead (1961) telah menginventarisasi macam-macam tumbuhan termasuk tanaman
budidaya yang menjadi makanan bagi bekicot. Bagian tumbuhan yang diserang bekicot
berbeda-beda mulai dari bagian kulit batang, daun, bunga, buah, tumbuhan muda, sisa
tumbuhan yang telah kering sampai bagian keseluruhan dari tumbuhan tersebut. Macam-
macam tumbuhan yang telah diinventarisasi antara lain papaya (Carica papaya), ketimun
(Cucumis sativus), kol (Brassica sp), ketela rambat (Ipomoea batatas), balaran (Ipomoea
pescapre) dan sebagainya.
5. Biologi Reproduksi Bekicot
Menurut Purchon (1968) susunan alat reproduksi bekicot lebih sederhana dibandingkan
dengan susunan alat reproduksi Helix pomatia. Susunan alat reproduksi bekicot dewasa
-
7/22/2019 MENGENAL BEKICOT
3/4
menurut Berry dan Chan seperti gambar 2. Sedangkan menurut Ghose (1963) seperti gambar
3. Saluran ovotestis terdiri dari 3 bagian yaitu saluran ovotestis apical, vesikula ovisperm, dan
ovotestis basal. Vesikula ovisperm berfungsi untuk tempat penimbunan sperma. Sepanjang
spermoviduk, saluran sperma dipisahkan secara tidak sempurna dengan uterus. Uterus
dibedakan menjadi dua bagian yaitu bagian apical dan bagian basal. Pada dindingnya terdapt
banyak lipatan yang mengandung banyak kelenjar calcic dan mukosa. Kelenjar lainnya
adalah kelenjar albumen yang membesar pada saat musim birahi. Dalam kelenjar tersebut
dijumpai glikogen dan galaktogen. Saluran albumen meninggalkan kelenjar albumen yang
bermuara di Carrefour di bagian basal saluran ovotestis. Albumen berfungsi sebagai pelumas
saat pelepasan telur dan sebagai pembungkus telur yang dapat menjaga kelembaban telur
selama pengeraman karena mampu menyerap air dari sekitarnya. Vagina dan penis bersama-
sama bertemu di atrium genital dan bermuara ke luar pada aperture genital.
Menurut Berry dan Chan (1968) di dalam kantong telur terdapat banyak telur yang
telah bercangkang. Banyaknya telur yang bercangkang dalam kantong telur menunjukkan
hubungan dengan besarnya kelenjar albumen. Artinya bila kelenjar albumen besar amak di
dalam kantong telur dijumpai banyak telur bercangkang sebaliknya bila kelenjar albumen
kecil telur bercangkang dalam kantong telur sedikit.
Bekicot bersifat hermaphrodit ambiseksual dimana sperma dan oosit dihasilkan secara
simultan. Bekicot pada umumnya menghasilkan sperma sebelum dimulainya oogenesis
(protandri)
Menurut Meer Mohr (1949), umur dewasa kelamin bekicot dicapai setelah cangkang
mencapai ukuran 60 mm. Pada ukuran tersebut bekicot telah melakukan perkawinan.
Pematangan seksual sepenuhnya dicapai pada saat ukuran cangkang mencapai 80 mm.
Menurut Misbet (1974), ukuran telur bekicot rata-rata memiliki panjang 6,3 mm dan lebar 5,6
mm. menurut Lambert (1974) telur bekicot berdiameter antara 4,5 mm-5,5 mm. jumlah telur
bekicot menurut Meer Mohr (1949) berkisar antara 82-315 butir. Jumlah telur yang
dilepaskan bekicot sangat tergantung pada daerah tempat hidup.
Menurut Berry dan Chan fungsi reproduksi bekicot dikontrol oleh sel-sel
neurosekretorik yang berasal dari otak dan dari tentakel okuler. Pemotongan tentakel okuler
bekicot berakibat meningkatkan oogenesis. Ini artinya terjadi kontrol bersama antara fungsi
hormone tentakuler (menekan oogenesis) dan system neurohormonal dari otak (memacu
oogenesis). Menurut Meer Mohr (1949) bekicot melakukan perkawinan di waktu awal pagi
hari. Lama kawin dinyatakan antara 1,5-2 jam. Periode gestasi antara 14,16, 18 hari, ada pula
-
7/22/2019 MENGENAL BEKICOT
4/4
yang menyatakan paling pendek 20 hari dan dapat mecapai 341 hari (Lambert,1974;Raut dan
Ghise,1982).
Bekicot bereaksi negatif terhadap lingkungan yang kurang menguntungkan dengan
melakukan fase dorman atau estivasi. Oleh karena itu dalam sejarah hidupnya bekicot dikenal
sebagai temporary period of generalized reproductive inactivity(Mead, 1961).
6. Reproduksi Bekicot dan Lingkungannya
Fungsi gonad bekicot disamping dikontrol oleh otak dan tentakel okuler melalui
mekanisme neurosekretorik juga dikontrol oleh keadaan lingkungannya. Faktor luar tersebut
terutama adalah curah hujan. Bahkan menurut Bruggen (1969), faktor curah hujan dinyatakan
sebagai faktor pembatas kehidupan reproduksi bekicot. Pada musim hujan, gametogenesis
khususnya oogenesis meningkat. Pada musim kemarau sebaliknya, bahkan dapat mencapai
titik nol. Selain itu, faktor intensitas sinar matahari dan panjang hari dapat mengontrol fungsi
gonad hewan hermaphrodit ambiseksual.
DAFTAR PUSTAKA
Djohar. 1986.Reproduksi Bekicot (Achatina fulica) dan Beberapa Faktor yang
Mempengaruhinya.Bogor : Institut Pertanian Bogor.