menyimak untuk memahami lafal
TRANSCRIPT
7/21/2019 Menyimak Untuk Memahami Lafal
http://slidepdf.com/reader/full/menyimak-untuk-memahami-lafal 1/2
MENYIMAK UNTUK MEMAHAMI LAFAL, TEKANAN, INTONASI, DAN
JEDA YANG LAZIM/ BAKU DAN YANG TIDAK
A. Tujuan Menyima
Salah satu keterampilan bahasa ialah menyimak. Menyimak menggunakan indra
pendengaran, namun bukan berarti saat mendengar seseorang sudah dikatakan sedang
menyimak. Sesungguhnya proses menyimak tidak sekadar mendengar, tetapi lebih dari itu,
yaitu mendengar dengan memusatkan perhatian kepada objek yang disimak. Proses
menyimak merupakan kegiatan mendengarkan yang disengaja dalam rangka mencapai
maksud-maksud tertentu. Maksud-maksud tersebut misalnya, untuk tujuan belajar,
mengapresiasi sebuah karya, mendapatkan informasi khusus, memecahkan masalah, atau
untuk memahami aspek aspek sebuah bahasa. Kegiatan menyimak yang bertujuan untuk
mempelajari aspek-aspek bahasa meliputi hal-hal berikuta. Pengenalan dan pemahaman tentang unsur-unsur bunyi dan hal yang membentuknya
seperti alat ucap yang disebut dengan ilmu fonetik dan fonemik.
b. Proses pembentukan kata, frasa, klausa, kalimat, dan unsur-unsur kalimat.
c. Pembagian kosakata dan hal yang menyangkut makna.
d. Makna kata berdasarkan situasi dan konteks pemakaiannya.
e. Makna budaya yang tercakup dan tersirat dalam suatu pesan, dan sebagainya.
B. !ema"aman #e$"a%a& La'a(, Teanan, In#)na*i, %an Je%a
+ . La'a(
Lafal adalah cara seseorang atau sekelompok orang dalam masyarakat mengucapkan
bunyi bahasa.Bunyi bahasa yang kita kenal dalam bahasa ndonesia meliputi !okal,
Konsonan, "iftong, dan #abungan Konsonan sebagai berikut.
a. !okal dlambangkan dengan huruf a, i, u, e, o.
b. Konsonan dilambangkan dengan huruf b, c, d, f, g, h, ,j, k, m, n, p, q, r, s, t, u, v, w, x,
y, z
c. "ftong dilambangkan dengan huruf oi, ai, au.
d. #abungan konsonan dilambangkan dengan kh, ng, ny, sy.
.In#)na*i
ntonasi adalah lagu kalimat. ntonasi juga merupakan paduan antara tekanan dan jeda
yang menyertai suatu tutur dari a$al hingga penghentian terakhir. ntonasi adalah
tinggi rendahnya nada dalam pelafalan kalimat.ntonasi adalah tinggi rendahnya nada
dalam pelafalan kalimat.ntonasi dipengaruhi oleh tinggi rendahnya nada dan keras
lembutnya tekanan pada kalimat.
%ontoh &
%oba lafalkan dua kalimat diba$ah ini untuk memahami perbedaan intonasi dalam
kalimat. a. 'da apa( )intonasi naik*
7/21/2019 Menyimak Untuk Memahami Lafal
http://slidepdf.com/reader/full/menyimak-untuk-memahami-lafal 2/2
b. semuanya telah berakhir. )intonasi datar*
-. Teanan
a. +ekanan "inamik
+ekanan "inamik yaitu tekanan keras untuk memberikan sebuah tekanan terhadapsepatah kata karena dapat memberikan pengertian khusus.
ungsi tekanan dinamik adalah sebagai berikut &
• Mengemukakan seuatu pertentangan
• Mengalihkan pembicaraan
• Menyebutkan beberapa jenis benda atau hal-hal yang berturut-turut
• Mementingkan tekanan pada kata yang dipentingkan
b. +ekanan ada
+ekanan ada yaitu, ucapan tinggi rendah suara dalam suatu tutur yang berfungsi untuk
menyatakan suasana perasaan pembicara. c. +ekanan +empo
+ekanan +empo yaitu, tekanan yang diucapkan secara lambat pada kata yang dianggap
penting
. Je%a
eda adalah hentian sementara pada ujaran. eda biasanya ditandai dengan tanda koma
),*, titik ).*, titik koma )/*, titik dua )&*, tanda +anya )(*, dan tanda seru )0*
. i$i Ba"a*a In%)ne*ia Bau
Bahasa baku adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa ndonesia yang berlaku.
Pedoman yang digunakan adalah Kamus Besar Bahasa ndonesia, 1jaan 2ang
"isempurnakan )12"*, Pedoman Pembentukan stilah, dan +ata Bahasa Baku Bahasa
ndonesia. Bahasa yang tidak mengikuti kaidahkaidah bahasa ndonesia disebut bahasa tidak
baku. ungsi bahasa baku ialah sebagai pemersatu, pemberi kekhasan,pemba$a ke$iba$aan,
dan kerangka acuan.
%iri-ciri ragam bahasa baku, yaitu, sebagai berikut
3. "igunakan dalam situasi formal, $acana teknis, dan forum-forum resmi seperti seminar
atau rapat. 4. Memiliki kemantapan dinamis artinya kaidah dan aturannya tetap dan tidak dapat
berubah.
5. Bersifat kecendekiaan, artinya $ujud dalam kalimat, paragraf, dan satuan bahasa yang
lain mengungkapkan penalaran yang teratur.
6. Memiliki keseragaman kaidah, artinya kebakuan bahasa bukan penyamaan ragam
bahasa, melainkan kesamaan kaidah.
7. "ari segi pelafalan, tidak memperlihatkan unsur kedaerahan atau asing.