metode pemetaan geologi

14
Metode Pemetaan Geologi Annisa Dwi Nuraini 270110120193 Geologi D Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran 2014

Upload: annisa-dwi-nuraini

Post on 12-Oct-2015

630 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

MPG

TRANSCRIPT

Metode Pemetaan Geologi

Annisa Dwi Nuraini270110120193Geologi D

Fakultas Teknik GeologiUniversitas Padjadjaran2014BAB I. PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPemetaan merupakan hal yang sangat dasar tetapi sangat krusial untuk seorang geologist. Karena pada dasarnya, peta merupakan nyawa dari ilmu geologi. Tanpa peta, baik peta dasar maupun peta geologi, seorang geologist tidak akan dapat melaksanakan tugasnya seperti eksplorasi atau lain sebagainya. Pemetaan itu sendiri berarti memetakan suatu daerah menjadi peta yang berisi berbagai informasi geologi yang dibutuhkan seperti satuan batuan yang berada di bawah permukaan atau sumber daya energy yang terkandung didalamnya. Hal itulah yang mendasari diadakannya perkuliahan Metode Pemetaan Geologi ini sebagai langkah awal untuk mempersiapkan geologist muda agar trampil di kemudian hari.

1.2 Rumusan Masalaha. Apa itu Metode Pemetaan Geologib. Bagaimanakah metode pemetaan geologi yang benar?

1.3 Perolehan MateriPenulis melakukan berbagai studi literatur untuk memperoleh materi baik dari internet, buku ataupun materi kuliah.

BAB II. ISIA. Metode Pemetaan GeologiPemetaan geologi adalah suatu proses ilmiah yang bersifat interpretasi dan dapat menghasilkan berbagai jenis peta untuk berbagai macam tujuan, termasuk misalnya untuk penilaian kualitas air bawah tanah dan resiko pencemaran, memprediksi bencana longsor, gempabumi, erupsi gunungapi, karakteristik sumberdaya mineral dan energi, manajemen lahan dan perencanaan tataguna lahan, dan lain sebagainya.

Informasi yang ada pada peta geologi sangat dibutuhkan bagi para pengambil kepurtusan, baik untuk keperluan sektor publik maupun swasta, seperti misalnya dalam penentuan rencana rute suatu jalan, sistem cut and fill pada pembutan jalan di medan yang berbukit-bukit. Peta geologi juga dipakai dalam benefit-cost analysis untuk memperkecil ketidak pastian dan potensi penambahan biaya.

Dalam pemetaan geologi, seorang ahli geologi harus mengetahui susunan dan komposisi batuan serta struktur geologi, baik yang tersingkap di permukaan bumi maupun yang berada di bawah permukaan melalui pengukuran kedudukan batuan dan unsur struktur geologi dengan menggunakan kompas geologi serta melakukanpenafsiran geologi, baik secara induksi dan deduksi yang disajikan diatas peta dengan menggunakan simbol atau warna.

Peta geologiadalah bentuk ungkapan data dan informasi geologi suatu daerah / wilayah / kawasan dengan tingkat kualitas yang tergantung pada skala peta yang digunakan dan menggambarkan informasi sebaran, jenis dan sifat batuan, umur, stratigrafi, struktur, tektonika, fisiografi dan potensi sumber daya mineral serta energi yang disajikan dalam bentuk gambar dengan warna, simbol dan corak atau gabungan ketiganya.Peta geologi dapat dibedakan atas dua, yaitu:1. Peta geologi sistematikadalah peta yang menyajikan data geologi pada peta dasar topografi atau batimetri dengan nama dan nomor lembar peta yang mengacu pada SK Ketua Bakosurtanal No. 019.2.2/1/1975 atau SK penggantinya.2. Peta geologi tematikadalah peta yang menyajikan informasi geologi dan/atau potensi sumber daya mineral dan/atau energi untuk tujuan tertentu.

Pemetaan geologiadalah pekerjaan atau kegiatan pengumpulan data geologi, baik darat maupun laut, dengan berbagai metoda.

Ahli geologi memerlukan beberapa perlengkapan pendukung saat ke lapangan, antara lain:

1. Palu (hammer) geologi dan Betel (chisel)a. Pick point, digunakan secara umum untuk memecah litologi beku dan metamorf. Bentuk ujung palunya runcing.b. Chisel point, digunakan untuk memecah litologi sedimen. Bentuk ujung palunya pipihc. Crack point, digunakan untuk memecah litologi yang tidak dapat dihancurkan oleh kedua jenis palu di atas. Menyerupai palu godamd. Betel, digunakan sebagai alat bantu apabila litologi yang dipecah tidak hancur, hanya memberikan efek retakan. Dengan betel, retakan tadi kemudian dengan menggunakan palu dan betel lalu dipisahkan dari batuan sumbernya.

Gambar jenis palu geologi

2. Kompas dan KlinometerJenis jenis kompas yang digunkan dalam pemetaan geologi antara lain:a. KompasFinnish Suuntosejenis dengan kompasSwedish Silva Ranger15 TDCL, dapat digunakan untuk mengukur kedudukan batuan (strikedandip), tidak dapat digunakan untuk penetuan sudutbearing.b. KompasAmerican Brunton, dapat digunakan untuk mengukur kedudukan batuan (strikedandip), penentuan sudut lereng, tidak dapat digunakan untuk penetuan sudutbearing.c. KompasSwiss Meridian,d. KompasFrench Chaix Universelle.

Jenis kompas lain, yaitu:a. KompasJapanese Lensatic,dengan garis tepi yang baik digunakan untuk mengukurstrike(beberapa jenis kompas ini memiliki klinometer) dan cara pembacaannya seperti kompas kompas jenis prismatik.b. KompasBritish Army Prismatic, sangat akurat, sempurna dalam pengambilan sudutbearing, namun harganya sedikit mahal dan tidak memiliki sisi samping.c. KompasSwiss Meridian Bearing.d. KompasSwedish Silva prismatic No. 54.e. Japanese Universal Clinometermade by Nihon Chikagasko Shaco, Kyoto

Gambar kompas pengukur arah

Pembagian derajat kompasPembagian derajat kompas secara umum terbagi manjadi dua, yaitu1.Pembagian derajat kompas 360 (derajat) dan2.Pembagian derajat kompas 400 (grads)

Sebelum kompas digunakan sebaiknya dilakukan koreksi derajat kompas dengan memperhatikan tabel di bawah iniKlinometerdigunakan sebagai alat kalibrasi kompas. Dengan klinometer kemiringan batuan dapat ditentukan.Bagain bagian klinometer, yaitu:a. Rabone adjustable spirit level.b. Home-made clinometer.c. Burgess level and angle indicator.d. Abney hand-level,dapat juga digunakan sebgai klinometer.e. Abney hand-leveldengan 50disetiap sayapnya, baik digunakan dalm pengukuran liniasi.

Gambar bagian - bagian klinometerLiniasi kompas bermanfaat dalam pengukurantrenddanplunge.

3. Lensa TanganLensa digunakan di lapangan sebagai alat bantu yang mempermudah seorang ahli geologi dalam melakukan determinasi lapangan terhadap conto litologi atau tanah yang dijumpai di lapangan.

4. Peta Lokasi PenelitianPeta lokasi penelitian sangat penting untuk dibawa ke lapangan. Peta lokasi penelitian berguna sebagai alat untuk merekam data selama pengambilan data lapangan berlangsung. Jauhkan banda ini dari bahaya air dan segala sesuatu yang dapat membuat media perekam data ini rusak atau hilang.

5. Notebook LapanganNotebook lapangan digunakan sebagai tempat untuk menyimpan alat alat lapangan seperti peta lokasi penelitian, alat tulis menulis dan sebagainya.

6. Pakaian LapanganUntuk pemetaangeologi pakaian lapangan yang digunakan bisanya pakaian yang pada dasarnya menutupi hampir seluruh bagian tubuh. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari bahaya bahaya selama berada di lapangan, seperti sengatan serangga, gigitan hewan dan menghindari tumbuhan tumbuhan berduri.

PETA PETA GEOLOGIJenis jenis peta geologi, yaitu: Peta pendahuluan, merupakan peta yang dibuat dengan sekala 1 : 250000 atau lebih kecil. Peta ini dibuat dengan hanya mencantumkan unsur unsur geologi yang secara umum dijumpai di lapangan. Peta geologi regional,merupakan peta yang dibuat dengan sekala yang lebih detail lagi, yaitu 1 : 100000. Peta ini dibuat sebagai acuan atau parameter awal dalam melakukan pemetaan yang lebih detail. Peta geologi regional mencantumkan unsur unsur geologi, penyebaran batuan dan struktur geologi yang terpetakan secara umum. Peta geologi detail, merupaka peta geologi yang dibuat dengan sekala yang lebih kecil lagi, yaitu: 1 : 10000. Peta geologi ini merekam data geologi yang lebih detail lagi. Dalam dunia eksplorasi tambang peta geologi detail digunakan sebagai acuan akhir dalam melakukan eksploitasi sumberdaya alam. Peta spesialis, peta ini digunakan dalam dunia pertambangan dalam merancang tambang open pit menggunakan sekala 1 : 1000 sampai sekala 1 : 2500, perancanaan tambang geologi dengan sekala 1 : 500 atau yan lebih besar.

B. Langkah-langkah Pemetaan GeologiUntuk melakukan pemetaan geologi diperlukan pengetahuan dasar, seperti peta tematik, satuan stratigrafi baku internasional dan satuan pada peta, formasi-anggota-dan kelompok suatu daerah, stratigrafi regional, siklus sedimentasi yang terjadi, periode tektonik, batas kelompok, dan geologi batuan dasar, permasalahan struktur geologi, dan geomorfologi daerah kavling.

Langkah-langkah Pelaksanaan Pemetaan1. Persiapan : pengetahuan dasar, ATK, peta, formulir kerja, buku lapangan, palu, kompas, loupe, HCL, kantong sample, dan peralatan pribadi.2. Kerja lapangan : lakukan metode pemetaan seperti orientadi lapangan, lintasan kompas dan pita ukur. Deskripsi singkapan batuan yang ada, hitung kekar dan sesar (apabila ada).3. Kerja studio : dilakukan di laboratorium untuk analisis petrografi, analisis fosil, dll setelah itu susun laporan pemetaan. Langkah-langkah yang dilakukan saat dilapangan dan menyusun peta :Peta Kerangka Geologi Pada peta dasar plot semua singkapan batuan dari tiap statsiun pengamatan lengkap dengan symbol litologi dan besaran strike/dip lapisan batuan sedimen. Plot nomor statsiun yang sudah di dapat koordinatnya pada peta dasar Plot semua singkapan elemen struktur geologi (singkapan sesar) lengkap dengan deskripsinya yang ditulis pada keterangan Setiap singkapan sesar memiliki datanya sendiri. Lalu olah sesar tersebut termasuk ke dalam sesar apa Lanjutkan dengan membuat peta kerangka geologi, sambungkan lintasan antar semua statsiun. Peta ini disiapan untuk membuat peta jurus perlapisanKolom Stratigrafi Kelompokan semua singkapan batuan sejenis dan seposisi stratigrafi Membuat oenampang geologi setelah peta pola jurus perlapisan batuan selesai, juga buat peta geologi sebagai draft Gunakan prinsip hukum superposisi dengan melibatkan strik/dip lapisan batuan dan kemiringan lereng Susun kolom stratigrafi dari tiap satuan batuan dan hubngan pengendapannya masing-masing Cek dengan fosil dari sampel masing-masing yang telah diidentifikasikan dan ditentukan usianya dari labPeta Pola Jurus Perlapisan Batuan Pada peta dasar tersendiri, plot semua symbol strike/dip dengan besaran angka pengukurannya dari semua singkapan batuan dan struktur geologi (sesar-sesar) Tiap kelompok singkapan batuan sejenis ditandai dengan pola jurus masing-masing lalu oleh kontur-kontur garis strike yang saling sejajar sesamanya Salah satu kontur strike dapat berfungsi sebagai batas antar satuan-satuan batuan yang berhubungan selaras Pada perubahan facies, yang dinyatakan sebagai hubungan lateral jari-jemari, melidah, membaji, shale out, dll. Kontur saling sejajar sesamanya dan memotong batas facies, kemudian menerus sejajar dengan kontur-kontur pada satuan batuan disampingnya. Bila hubungan antar dua satuan batuan tidak selaras, maka kontur memotong batas satuan Atau apabila kontur dari satuan batuan yang lebih tua dipotong oleh kontur dari satuan batuan yang lebih muda Bila hubungannya sebagai paraconformity, maka kontur dari kedua satuan batuan masih bisa saling sejajar Bila ada sesar naik, maka kontur bisa menghilang dibawah sesar (puncak antiklin yang tersesar-naikkan bisa berimpit atau berada dibawah sesar tersebut) bila ada sesar mendatar (dekstral atau sinistral), maka kontur terpotong oleh sesar tsb dan di sebelah-menyebelah sesar itu kontur akan membentuk drag fold (lipatan seretan). Untuk satuan batuan yang tidak berlapis (e.g. aneka breksi, batuan beku, batugamping, dsb) kontur tidak bisa ditarik. Dari Peta pola jurus perlapisan batuan diperoleh batas-batas satuan batuan dan pola sebaran kontur-kontur bernilai jurus/ kemiringan masing-masing dari tiap satuan batuan tersebut. Peta ini menjadi dasar rekonstruksi geolo-gi untuk memperoleh :1. Peta Geologi, 2. Penampang Geologi Peta Geologi Buat peta geologi berdasarkan peta pola jurus perlapisan batuan : batas-batas tiap satuan batuan jelas, sumbu lipatan dan sesar-sesar juga jelas, Buat penampang geologi, gunakan metode busur Judul, legenda, deskripsi tiap satuan batuan, peta indeks, dsb., disesuaikan dengan standard Peta Geomorfologi Tiap satuan peta jelas faktor-faktor pembatasnya ; batuan, pola deformasi, bentuk topografi permukaan Kaji benar-benar relevansinya dengan peta geologi agar anda dapat menjelas-kannya secara ilmiah kaitan bentuk morfologi dengan penyebaran satuan batuan, dengan pola sesar, lipatan , dsb.

BAB III. KESIMPULANMetode Pemetaan GeologiPemetaan geologi adalah suatu proses ilmiah yang bersifat interpretasi dan dapat menghasilkan berbagai jenis peta untuk berbagai macam tujuan, termasuk misalnya untuk penilaian kualitas air bawah tanah dan resiko pencemaran, memprediksi bencana longsor, gempabumi, erupsi gunungapi, karakteristik sumberdaya mineral dan energi, manajemen lahan dan perencanaan tataguna lahan, dan lain sebagainya.Ahli geologi memerlukan beberapa perlengkapan pendukung saat ke lapangan, antara lain: Palu (hammer) geologi dan Betel (chisel) Kompas dan Klinometer Lensa Tangan Peta Lokasi Penelitian Notebook Lapangan Pakaian Lapangan

Langkah-langkah Pemetaan GeologiLangkah-langkah Pelaksanaan Pemetaan Persiapan : pengetahuan dasar, ATK, peta, formulir kerja, buku lapangan, palu, kompas, loupe, HCL, kantong sample, dan peralatan pribadi. Kerja lapangan : lakukan metode pemetaan seperti orientadi lapangan, lintasan kompas dan pita ukur. Deskripsi singkapan batuan yang ada, hitung kekar dan sesar (apabila ada). Kerja studio : dilakukan di laboratorium untuk analisis petrografi, analisis fosil, dll setelah itu susun laporan pemetaan. Langkah-langkah yang dilakukan saat dilapangan dan menyusun peta :a. Peta Kerangka Geologib. Kolom Stratigrafic. Peta Pola Jurus Perlapisan Batuand. Peta Geologie. Peta Geomorfologi

DAFTAR PUSTAKAhttp://unhasgeology.blogspot.com/2011/05/dasar-dasar-perpetaan-dan-pemetaan.htmlhttp://erwyne-dc.blogspot.com/2011/12/pemetaan-geologi.htmlKuliah Metode Pemetaan Geologi