kebanggan sebagai warga negara

24
  INTEGRASI NASIONAL 1. Pengertian Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia. 2. Faktor-faktor pendorong integrasi nasional sebagai berikut:  a. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan. b. Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. c. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan. d. Rasa re la berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan ol eh b anyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan. e. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa Indonesia. 3. Faktor-faktor penghambat integrasi nasional sebagai berikut: a. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-faktor kesukubangsaan dengan masing- masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan sebagainya. b. Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas. c. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang merongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. d. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa. e. Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain. 4. Contoh wujud integrasi nasional, antara lain sebagai berikut:  a. Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta oleh Pemerintah Republik Indonesia yang diresmikan pada tahun 1976. Di kompleks Taman Mini Indonesia Indah terdapat anjungan dar i semua propinsi di Indonesia (waktu itu ada 27 provinsi). Setiap anjungan menampilkan rumah adat beserta aneka macam hasil budaya di provinsi itu, misalnya adat, tarian daerah, alat musik khas daerah, dan sebagainya. b. Sikap toleransi antarumat beragama, walaupun agama ki ta berbeda dengan teman, tetangga atau saudara, kita harus saling menghormati. c. Sikap menghargai dan merasa ikut memiliki kebudayan daerah lain, bahkan mau mempelajari budaya daerah lain, misalnya masyarakat Jawa atau Sumatra, belajar menari legong yang merupakan salah satu tarian adat Bali. Selain anjungan dari semua propinsi di Indonesia, di dalam komplek Taman Mini Indonesia Indah juga terdapat bangunan tempat ibadah dari agama-agama yang resmi di Indonesia, yaitu masjid (untuk agama Islam), gereja

Upload: fuyuka-reizei

Post on 09-Oct-2015

176 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mcbmbmxbm

TRANSCRIPT

INTEGRASINASIONAL1.PengertianIntegrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.2.Faktor-faktor pendorong integrasi nasional sebagai berikut:a.Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.b.Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.c.Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.d.Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.e.Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa Indonesia.3.Faktor-faktor penghambat integrasi nasional sebagai berikut:a.Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-faktor kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan sebagainya.b.Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas.c.Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang merongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.d.Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.e.Adanya paham etnosentrisme di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.4.Contoh wujud integrasi nasional, antara lain sebagai berikut:a.Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta oleh Pemerintah Republik Indonesia yang diresmikan pada tahun 1976. Di kompleks Taman Mini Indonesia Indah terdapat anjungan dari semua propinsi di Indonesia (waktu itu ada 27 provinsi). Setiap anjungan menampilkan rumah adat beserta aneka macam hasil budaya di provinsi itu, misalnya adat, tarian daerah, alat musik khas daerah, dan sebagainya.b.Sikap toleransi antarumat beragama, walaupun agama kita berbeda dengan teman, tetangga atau saudara, kita harus saling menghormati.c.Sikap menghargai dan merasa ikut memiliki kebudayan daerah lain, bahkan mau mempelajari budaya daerah lain, misalnya masyarakat Jawa atau Sumatra, belajar menari legong yang merupakan salah satu tarian adat Bali. Selain anjungan dari semua propinsi di Indonesia, di dalam komplek Taman Mini Indonesia Indah juga terdapat bangunan tempat ibadah dari agama-agama yang resmi di Indonesia, yaitu masjid (untuk agama Islam), gereja (untuk agama Kristen dan Katolik), pura (untuk agama Hindu) dan wihara (untuk agama Buddha). Perlu diketahui, bahwa waktu itu agama resmi di Indonesia baru 5 (lima) macam.5.Upaya Meningkatkan Nasionalisme dan Integrasi Nasionala.Meningkatkan integrasi nasional secara vertical (pemerintah dengan masyarakat). Cara-cara yang dapat ditempuh adalah:Menerapkan rezim terbaikk bagi Indonesia Ramlan Surbakti (1999: 32), yaiturezim yang sebagaiman terdapat dalam UUD 1945 dan Pancasila. Dimana dalam UUD 1945 dinyatakan 4 tujuan negara yaitu: melindungi seluruh golongan masyarakat dan seluruh tumpah darah Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan ikut serta menciptakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, keadilan dan perdamaian abadi, dan Pancasila sebagai sumber filsafat negara yaitu: Ketuhanann Yang Mahaesa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradap, persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah ebijaksanaan Permusyawaratan Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Tujuan ini dipandang maksimal jika rezim didukung secara struktural dengan bentuk dan susunan negara (negara republic dan kesatuan), karena struktur pemerintahan cenderung bersifat pembagian kekuasaan daripada pemisahan kekuasaan, dan jaminan atas hak-hak warga negara, seperti menyampaikan pendapat, berasosiasi, beragama, dan kesejahteraan.Menciptakan kondisi dan membiasakan diri untuk selalu membangun konsensus. Kompromi dan kesepakatan adalah jiwa musyawarah dan sesungguhnya juga demokrasi. Iklim dan budaya yang demikian itu, bagi Indonesia yang amat majemuk, sangat diperlukan. Tentunya, penghormatan dan pengakuan kepada mayoritas dibutuhkan, tetapi sebaliknya perlindungan terhadap minoritas tidak boleh diabaikan. Yang kita tuju adalah harmoni dan hubungan simetris, dan bukan hegemoni. Karena itu, premis yang mengatakan The minority has its say, the majority has its way harus kita pahami secara arif dan kontekstual.Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam segala aspek kehidupan dan pembangunan bangsa, yang mencerminkan keadilan semua pihak, semua wilayah. Kebijakan otonomi daerah, desentralisasi, keseimbangan pusat daerah, hubungan simetris mayoritas-minoritas, perlindungan kaum minoritas, permberdayaan putra daerah, dan lain-lain pengaturan yang sejenis amat diperlukan. Disisi lain undang-undang dan perangkat regulasi lain yang lebih tegas agar gerakan sparatisme, perlawanan terhadap ideologi negara, dan kejahatan yang berbau SARA tidak berkembang dengan luluasa, harus dapat kita rumuskan dengan jelas.Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinan yang arif dan efektif. Setiap pemimpin di negeri ini, baik formal maupun informal, harus memilikim kepekaan dan kepedulian tinggi serta upaya sungguh-sungguh untuk terus membina dan memantapkan integrasi nasional. Kesalahan yang lazim terjadi, kita sering berbicara tentang kondisi objektif dari kurang kukuhnya integrasi nasional di negeri ini, serta setelah itu bermimpi tentang kondisi yang kita tuju (end state), tetapi kita kurang tertarik untuk membicarakan prose dan kerja keras yang harus kita lakukan. Kepemimpinan yang efektif di semua ini akhirnya merupakan faktor penentu yang bisa menciptakan iklim dan langkah bersama untuk mengukuhkan integrasi nasional.Meningkatkan Intergrasi wilayah Ramlan Surbakti (1999:53), dengan membentuk kewenangan nasional pusat terhadap wilayah atau daerah politik yang lebih kecil. Indonesia membentuk konsep wilayah yang jelas dalam arti wilayah yang meliputi darat, laut, udara, dan isinya degan ukuran tertentu. Maupun dengan aparat pemerintah dan sarana kekuasaan untuk menjaga danmempertahankan kedaulatan wilayah dari penetrasi luar. Nmun, kenyataannya masih banyak wilayah Indonesia yang kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah, sehingga seringkali diaku oleh Negara lain.b.Meningkatkan integrasi nasional secara horizontal antar masyarakat Indonesia yang plural. Cara-cara yang dapat ditempuh adalah:Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran, dan kehendak untuk bersatu. Perjalanan panjang bangsa Indonesia untuk menyatukan dirinya, sebutlah mulai Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928, Proklamasi Kemerdekaan 1945, dan rangkaian upaya menumpas pemberontakan dan saparatisme, harus terus dilahirkan dalam hati sanubari dan alam pikiran bangsa Indonesia.Membangun kelembagaan (pranata) di masyarakat yang berakarkan pada nilai dan norma yang menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa tidak memandang perbedaan suku, agama, ras, keturunan, etnis dan perbedaan-perbedaan lainnya yang sebenarnya tidak perlu diperdebatkan. Menyuburkan integrasi nasional tidak hanya dilakukan secara struktural tetapi juga kultural. Pranata di masyarakat kelak harus mampu membangun mekanisme peleraian konflikk (conflict management) guna mencegah kecenderungan langkah-langkah yang represif untuk menyelesaikan konflik.Meningkatkan integrasi bangsa Ramlan Surbakti (1999: 52), adalah penyatuan berbagai kelompok sosial budaya dalam satu-kesatuan wilayah dan dalam suatu identitas nasional. Diandaikan, masyarakat itu berupa masyarakat majemuk yang meliputi berbagi suku bangsa, ras, dan agama. Di Indoonesia integrasi bangsa diwujudkan dengan a) penghapusan sifat kultural utama dari kelompok minoritas dengan mengembangkan semacam kebudayaan nasional biasanya kebudayaan suku bangsa yang dominan, atau b) dengan pembentukan kesetiaan nasional tanpa menghapuskan kebudayaan kelompok kecil. Negara Indonesia menempuh cara b ini, yakni menangani masalah integrasi bangsa dengan kebudayaan nasional yang dilukiskan sebagai puncak-puncak (hal yang terbaik) dari kebudayaan daerah, tetapi tanpa menghilangkan (bahkan mengembangkan) kebudayaan daerah.Mengembangkan perilaku integratif di Indonesia Ramlan Surbakti (1999: 55), dengan upaya bekerja sama dalam organisasi dan berperilaku sesuai dengan cara yang dapat membantu pencapaian tujuan organisasi. Kemampuan individu, kekhasan kelompok, dan perbedaaan pendapat bahkan persaingan sekalipun tidak perlu dipertentangkan dengan kesediaan bekerja sama yang baik. Perilaku integrative dapat diwujudkan dengan mental menghargai akan perbedaan, saling tenggang rasa, gotong royong, kebersamaan, dan lain-lain.Meningkatkan integrasi nilai di antara masyarakat. Integrasi nilai Ramlan Surbakti (1999: 54), adalah persetujuan bersama mengenai tujuan-tujuan dalam prinsip dasar politik, dan prosedur-prosedur lainnya, dengan kata lain integrasi nilai adalah penciptaan suatu system nilai (ideology nasional) yang dipandang ideal, baik dan adil dengan berbagi kelompk masyarakat. Integrasi nilai Indonesia ada dalam Pancasila dan UUD 1945 sebagai system nilai bersama.

INTEGRASI NASIONAL

PENDAHULUANSifat majemuk dari bangsa Indonesia, disamping merupakan kebanggaan hendaknya pula dilihat bahwa suatu negara dengan keanekaragaman suku-bangsa dan kebudayaan mengandung potensi konflik. Oleh karenanya guna menuju suatu integrasi nasional Indonesia yang kokoh, terdapat berbagai kendala.Dalam rangka mempersatukan penduduk Indonesia yang beranekawarna, Koentjaraningrat (1982:345-346) melihat ada empat masalah pokok yang dihadapi, ialah (a) mempersatukan aneka-warna suku-bangsa, (b) hubungan antar umat beragama, (c) hubungan mayoritas-minoritas dan (d) integrasi kebudayaan di Irian Jaya dengan kebudayaan Indonesia. Diantara sekitar 210 juta orang penduduk Indonesia dewasa ini, sulit diketahui secara pasti distribusi jumlah dari masing-masing suku-bangsa.Terakhir kalinya, Sensus Penduduk di Indonesia yang memuat items suku-bangsa adalah yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda; yang hasilnya dimuat dalamVolkstelling(1930). Sensus Penduduk Indonesia yang dilakukan pada 1970 dan dalam dasawarsa berikutnya, tidak mencantumkan items suku-bangsa. Mengingat hal tersebut, ada kesulitan untuk mengetahui secara pasti laju pertumbuhan penduduk berdasarkan suku-bangsa dan distribusi mereka. Sekalipun demikian, ada pula berbagai usaha untuk mengetahui hal di atas, antara lain pernah dicoba oleh Pagkakaisa Research (1974), antara lain disebutkan bahwa suku-bangsa bahwa Jawa mencapai 45,8 % dari total penduduk Indonesia pada 1974 (sekitar 120.000.000 orang). Berbagai distribusi penduduk Indonesia berdasarkan suku-bangsa ialah Sunda (14,1 %), Madura (7,1 %), Minangkabau (3,3 %), Bugis (2,5 %), Batak (2,0 %), Bali (1,8 %), 24 suku-bangsa lainnya (20,3 %) dan orang Cina (2,7 %). Sementara itu, di kalangan para pakar masih terdapat perbedaan dalam mengklasifikasikan penduduk di Indonesia ke dalam suatu konsep suku-bangsa.Koentjaraningrat (1982:346-347) menilai bahwa berapakah sebenarnya jumlah suku-bangsa di Indonesia, sampai saat kini masih sukar ditentukan secara pasti. Hal ini disebabkan ruang lingkup istilah konsep suku-bangsa dapat mengembang atau menyempit, tergantung subyektivitas. Sebagai contoh, paling sedikit di Pulau Flores terdapat empat suku-bangsa yang berbeda bahasa dan adat-istiadatnya, ialah orang Manggarai, Ngada, Ende-Lio dan Sikka. Namun kalau mereka ada di luar Flores, mereka biasanya dipandang oleh suku-bangsa lainnya atau mereka mengidentifikasikan dirinya sebagai satu suku-bangsa, ialah Flores.Hal ini juga terjadi dikalangan suku-bangsa Dayak di Pulau Kalimantan. Menurut H.J.Malinckrodt, orang Dayak diklasifikasikan ke dalam enam rumpun ataustammen ras, ialah Kenya-Kayan-Bahau, Ot Danum, Iban, Moeroet, Klemantan dan Poenan. Selanjutnnya jika diamati lebih lanjut, di kalangan orang Dayak Kalimantan ada 405 suku-bangsa yang saling berbeda satu dengan lainnya. Jika mereka berada di luar Pulau Kalimantan, orang lain menyebut mereka dan mereka sendiri mengidentifikasikan dirinya sebagai suku-bangsa Dayak, akan tetapi di Kalimantan sendiri antara satu dengan yang lain merasa memiliki perbedaan.Demikian pula hanya di Irian Jaya, berdasarkan penelitian dariSummer Language Institute,paling tidak terdapat 252 suku-bangsa yang masing-masing memakai bahasa yang berbeda. Mengingat hal tersebut maka, Koentjaraningrat memandang perlu upaya pendifinisian konsep suku-bangsa di Indonesia secara ilmiah, antara lain dengan mengambil beberapa unsur kebudayaan sebagai indikator yang dapat berlaku bagi semua suku-suku-bangsa yang ada di Indonesia. Upaya untuk memahami keanekaragaman suku-bangsa dan kebudayaan di Indonesia adalah sekaligus berpretensi pula mengungkapkan berbagai bentuk interaksi sosial yang terjadi di kalangan suku-bangsa yang saling berbeda kebudayaannya.Dengan mempelajari proses interaksi sosial yang terjadi, sekaligus diharapkan akan memberikan pengetahuan tentang proses-proses sosial di kalangan mereka sehingga akan diketahui segi dinamis dari masyarakat dan kebudayaan. Berbagai perubahan dan perkembangan masyarakat yang merupakan segi dinamis adalah akibat interaksi sosial yang terjadi diantara para warganya, baik orang perorangan, orang dengan kelompok maupun antar kelompok manusia. Kerjasama (cooperation), persaingan (competition), pertikaian (conflict), akomodasi (acomodation), asimilasi (assimilation), akulturasi (acculturation)dan integrasi(integration) merupakan proses-proses sosial yang perlu diperhatikan dalam rangka studi hubugan antar suku-bangsa, terutama untuk mempercepat terwujudnya integrasi nasional Indonesia yang kokoh.PEMBAHASANKata integrasi berasal dari bahasa inggris,integrationyang berarti pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Integrasi juga berarti proses mengkoordinasikan berbagai tugas, fungsi, dan bagian-bagian, sedemikian rupa dapat bekerja sama dan tidak saling bertentangan dalam pencapaian sasaran dan tujuan.Websters New Collegiate Dictionary menguraikan, to integrate: 1. to form or blend into a whole; 2. to unite with something else; 3. to end the segregation orf and bring into comoon and equal membership in society or an organization. integrasi suatu bangsa terjadi karena adanya perpaduan dari berbagai unsur, seperti suku bangsa, tradisi, kepercayaan atau agama, social budaya, dan budaya ekonomi sehingga terwujud satu kesatuan wilayah, politik, ekonomi, social, dan budaya yang membentuk jati diri suatu bangsa. Proses integrasi tidak terjadi begitu saja, tetapi merupakan suatu proses yang panjang dalam waktu yang cukup lama. Integrasi dapat dibedakan menjadi tiga :1. Integrasi kebudayaanIntegrasi kebudayaan adalah penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga mencapai keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat1. Integrasi sosialIntegrasi sosial merupakan proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan sosial, sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang serasi bagi masyarakat tersebut.Para penganut paham fungsionalisme struktrua menyatakan bahwa sistem sosial terintegrasi di atas dua landasan yaitu,Masyarakat terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus di antara sebagian besar anggota masyarakat mengenai nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental. Masyarakat terintegrasi oleh karena anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial. Hal tersebut dikenal dengan cross cuting affiliations yaitu adanya loyalitas ganda para anggota masyarakat. Hal ini akan meminimalisir terjadinya suatu konflik karena dengan adanya loyalitas ganda maka konflik yang akan segera dinetralkan.Sedangkan para penganut paham pendekatan konflik, menyatakan bahwa suatu integrasi dapat terwujud atas adanya coercion (paksaan) dari suatu kelompok / satuan sosial dominan terhadap kelompok / satuan kelompok lain, atau pun adanya saling ketergantungan di bidang ekonomi antara berbagai kelompok / satuan sosial yang ada dalam masyarakat.Syarat-syarat integrasi sosial ; integrasi sosial dapat terbentuk apabila para anggota masyarakat bersepaka mengenai struktur kemasyarakatan, nilai-nilai, dan norma serta pranata sosial yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Di samping itu juga diperlakukan adanya kesepakatan mengenai batas teritorial / wilayah yang jelas akan tempat / negara yang mereka tinggali. William F. Ogburn dan Mayern Nimkoff mengemukakan tentang syarat berhasilnya suatu integrasi sosial sosial yaitu kemampuan untuk mengisi kebutuhan anggota masyarakat satu dengan lainnya, sehingga terjalin hubungan yang baik dan saling menjaga keterikatan satu dengan yang lain. Nilai-nilai dan norma-norma sosial tersebut berlaku dalam waktu yang cukup lama dan telah dilaksanakan secara konsisten.Faktor pendorong integrasi sosialIntegrasi sosial dapat terjadi apabila didukung oleh berbagai faktor : a. Homogenitas kelompok, integrasi sosial akan lebih mudah di capai ketika tingkat kemajemukan suatu masyarakat tersebut kecil, b. Besar kecilnya kelompok, tingkat kemajemukan suatu masyarakat dapat dipengaruhi oleh besar kecilnya kelompok yang ada, c. Mobilitas geografis, terjadinya perpindahan menyebabkan terjadinya penyesuaian diri dengan keadaan sosial budaya masyarakat yang dituju, d. Efektivitas dan efesiensi komunikasi. Komunikasi merupakan media yang sangat penting dari proses integrasi sosial yang akan diciptakan.1. Integrasi nasionalIntegrasi nasional adalah proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan di masyarakat secara nasional sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang serasi fungsinya bagi masyarakat tersebut.Integrasi adalah proses sosiologis dan antropologis yang tidak bisa dilakukan dan ditempuh dalam waktu yang singkat. Tetapi memerlukan proses pembudayaan dan konsensus sosial politik diantara suku bangsa (etnik) yang ada di dalam negara kesatuan Indonesia. Kalau kita menggunakan pendekatan konflik sebagaimana diilustrasikan olehLewis C. CoserdanGeorge Simell, maka kerangka masyarakat yang akan kita dapatkan adalah integrasi yang selalu berada dalam bayang-bayang konflik antar etnik yang berkepanjangan. Kalau kita mengikuti pandangan penganut fungsional struktural dariAuguste Comte, melaluiDurkheimsampai denganParsons, maka yang akan menjadi faktor mengientegrasikan masyarakat Indonesia tentulah sebuah nilai umum tentang kesepakatan bersama antar masyarakat.Nilai-nilai umum tertentu yang disepakati secara bersama itu tidak hanya disepakati oleh sebagian besar orang (etnik), akan tetapi lebih daripada itu nilai-nilai umum tersebut harus dihayati melalui proses sosialisasi, akulturasi, asimilasi, dan enkulturasi. Proses ini pernah dibuktikan oleh kesepakatan bersama dalam sumpah pemuda yang menghasilkan nasionalisme dan menyatukan rakyat Indonesia secara sosial dan politik dengan semboyannya; satu tanah air, satu bahasa, dan satu bangsa.Mengikuti pemikiranR. William Liddle, konsensus nasional yang mengintegrasikan masyarakat yang pluralistik pada hakekatnya adalah mempunyai dua tingkatan sebagai prasyarat bagi tumbuhnya suatu integrasi nasional yang tangguh. Kedua syarat itu adalah: 1). Pertama sebagian besar anggota suku bangsa bersepakat tentang batas-batas teritorial dari negara sebagai suatu kehidupan politik di mana mereka sebagai warganya.2). Apabila sebagian besar anggota masyarakatnya bersepakat mengenai struktur pemerintahan dan aturan-aturan dari proses politik yang berlaku bagi seluruh masyarakat diatas wilayah negara yang bersangkutan. Lebih lanjutNasikun(1989; 73) menambahkan bahwa integrasi nasional yang kuat dan tangguh hanya akan berkembang diatas konsensus nasional mengenai batas-batas suatu masyarakat politik dan sistem politik yang berlaku seluruh masyarakat tersebut. Kemudian, suatu konsensus nasional mengenai bagaimana suatu kehidupan bersama sebagai bangsa harus diwujudkan atau diselenggarakan, melalui suatu konsensus nasional mengenai sistem nilai yang akan mendasari hubungan-hubungan sosial diantara anggota suatu masyarakat negara.Sementara itu, menurutMax Weberbahwa sistem nilai merupakan dasar pengesahan (legitimacy) dari struktur kekuasaan (authority) suatu masyarakat, maka konsensus nasional mengenai bagaimana suatu kehidupan bersama sebagai bangsa harus diwujudkan, pada akhirnya akan merupakan konsensus nasional terhadap suatu rezim tertentu yang sedang berkuasa. Dalam konteks Indonesia, maka proses integrasi nasional haruslah berjalan alamiah, sesuai dengan keanekaragaman budayanya dan harus lepas dari hegemoni dan dominasi peran politik etnik tertentu.Proses integrasi harus melalui fase-fase sosial dan politik. Mengikuti alur pemikiranOgburndanNimkof(penganut fungsionalisme struktural) bahwa integrasi merupakan sebuah proses : Akomodasikerjasamakoordinasiasimilasi. Asimilasi ini merupakan proses dua arah (to way process) antara etnik yang berbeda, sehingga diperoleh sebuah konsensus dan kesepahaman atas dasar keanekaragaman budaya. Konsensus nasional mengenai bagaimana kehidupan bangsa Indonesia harus diwujudkan atau diselenggarakan, dan sebagian harus kita temukan didalam proses pertumbuhan pancasila sebagai dasar falsafah atau ideologi negara. Sayang, para elite politik tidak pernah belajar dari sejarah pertumbuhan pancasila, sehingga orientasi mereka bukanlah semata-mata untuk kepentingan persatuan, kesatuan, dan kejayaan bangsa Indonesia.Sehingga mereka tidak pernah memahami budaya politik lokal dan aspirasi budaya lokal, yang mereka utamakan adalah kekuasaan, golongan, partai sebagai eternal oriented. Akhirnya akses ekonomi dan politik yang seharusnya menjadi milik masyarakat (etnik) terkooptasi oleh mereka, maka kesenjangan dan ketidakpuasan adalah hasil yang kita lihat sekarang ini. Kalau hal ini terus dipelihara, maka KKN, distorsi hukum, konflik antar etnik, sparatisme, dan keterpurukan akan menjadi santapan pagi seluruh rakyat Indonesia. Dan nasib bangsa Indonesia menjadi almarhum macam Uni Soviet dan Yugoslavia tinggal menunggu waktuFaktor pembenahan pada aspek ekonomi dan pembangunan sangat stratgis dalam membangun integrasi nasional yang lebih kuat. Oleh Mochtar Masoed (1986) bahwa integrasi nasional bisa berhasil jika terbangun tiga dimensi modernisasi politik secara siginifikan, yakni: pembinaan bangsa (nation building), pembinaan negara (state building) dan pembangunan ekonomi. Meski tidak berdiri sendiri karena aspek pembangunan dan hubungan sosial dan kepercayaan masyarakat dengan elit juga saling terkait.Integrasi nasional memang berhubungan satu sama lain dengan problem kebangsaan yang terjadi selama ini, termasuk juga soal relasi sosial yang terbangun di tengah masyarakat, baik antara masyarakat dengan masyarakat, maupun masyarakat dengan negara (pemerintah). Terlebih lagi pada aspek ekonomi hubungannya dengan proses pembangunan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. didukung oleh pendapat Higgins yang memahami integrasi nasional dengan melihat proses penyatuan kelompok budaya dan sosial pada satu kesatuan wilayah dan identitas nasional. Diarahkan pada pembentukan wewenang kekuasaan nasional atas unit-unit politik yang lebih kecil (kelompok sosial). Selain itu, integrasi sering digunakan untuk menunjuk integrasi elite dan masyarakat, termasuk sikap dan perilaku integratif warga negara serta penguatan pada konsensus nilai dalam memelihara ketertiban sosial dan penyelesaian konflik.KESIMPULANKata integrasi berasal dari bahasa inggris,integrationyang berarti pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Integrasi dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu, integrasi sosial, integrasi kebudayaan, dan integrasi nasional. Integrasi suatu bangsa terjadi karena adanya perpaduan dari berbagai unsur, seperti suku bangsa, tradisi, kepercayaan atau agama, sosial budaya dan sistem ekonomi sehingga terwujud satu kesatuan wilayah, politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang membentuk jati diri suatu bangsa.Proses integrasi tidak terjadi begitu saja, tetapi merupakan suatu proses yang panjang dalam waktu yang cukup lama. Integrasi nasional memang berhubungan satu sama lain dengan problem kebangsaan yang terjadi selama ini, termasuk juga soal relasi sosial yang terbangun di tengah masyarakat, baik antara masyarakat dengan masyarakat, maupun masyarakat dengan negara (pemerintah).

KEANEKARAGAMANBANGSA INDONESIA

BAB ILATAR BELAKANG

Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam dan memiliki keberagaman suku,agama,ras,budaya dan bahasa daerah. Indonesia meliliki lebih dari 300 suku bangsa. Dimana setiap suku bangsa memiliki kebudayaan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain.asuku bangsa merupakan bagian dari suatu negara. Dalam setiap suku bangsa terdapat kebudayaan yang berbeda-beda.selain itu masing-masing suku bangsa juga memiliki norma sosial yang mengikat masyarakat di dalamnya agar taat dan melakukan segala yang tertera didalamnya. Setiap suku bangsa di indonesia memiliki norma-norma sosial yang berbeda-beda. Dalam hal cara pandang terhadap suatu masalah atau tingkah laku memiliki perbedaan. Ketika terjadi pertentangan antar individu atau masyarakat yang berlatar belakang suku bangsa yang berbeda,mereka akan mengelompok menurut asal-usul daerah dan suku bangsanya (primodialisme). Itu menyebabkan pertentangan\ketidakseimbangan dalam suatu negara(disintegrasi).Secara umum, kompleksitas masyarakat majemuk tidak hanya ditandai oleh perbedaan-perbedaan horisontal, seperti yang lazim kita jumpai pada perbedaan suku, ras, bahasa, adat-istiadat, dan agama. Namun, juga terdapat perbedaan vertikal, berupa capaian yang diperoleh melalui prestasi (achievement). Indikasi perbedaan-perbedaan tersebut tampak dalam strata sosial ekonomi, posisi politik, tingkat pendidikan, kualitas pekerjaan dan kondisi permukiman.Sedangkan perbedaan horisontal diterima sebagai warisan, yang diketahui kemudian bukan faktor utama dalam insiden kerusuhan sosial yang melibatkan antarsuku. Suku tertentu bukan dilahirkan untuk memusuhi suku lainnya. Bahkan tidak pernah terungkap dalam doktrin ajaran mana pun di Indonesia yang secara absolut menanamkan permusuhan etnik.Sementara itu, dari perbedaan-perbedaan vertikal, terdapat beberapa hal yang berpotensi sebagai sumber konflik, antara lain perebutan sumberdaya, alat-alat produksi dan akses ekonomi lainnya. Selain itu juga benturan-benturan kepentingan kekuasaan, politik dan ideologi, serta perluasan batas-batas identitas sosial budaya dari sekelompok etnik. Untuk menghindari diperlukan adanya konsolidasi antar masyarakat yang mengalami perbedaan. Tetapi tidak semua bisa teratasi hanya dengan hal tersebut. Untuk menuju integritas nasional yaitu keseimbangan antar suku bangsa diperlukan toleransi antar masyarakat yang berbeda asal-usul kedaerahan. Selain itu faktor sejarah lah yang mempersatukan ratusan suku bangsa ini. Mereka merasa mempunyai nasib dan kenyataan yang sama di masa lalu. Kita mempunyai semboyan Bhineka Tunggal Ika. Yaitu walaupun memiliki banyak perbedaan,tetapi memiliki tujuan hidup yang sama. Selain itu,pancasila sebagai idiologi yang menjadi poros dan tujuan bersama untuk menuju integrasi,kedaulatan dan kemakmuran bersama.Atas uraian-uraian tersebut kami mempunyai ide untuk membuat makalah yang berjudul DAMPAK NEGATIF KEANEKARAGAMAN SOSIAL BUDAYA INDONESIA. Dalam hal ini kami ingin menguak sisi positif dalam memulai usaha di bidang perbukuan.

BAB IIPEMBAHASAN3.1 BENTUK KERAGAMAN BUDAYA BANGSA INDONESIA

Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal). Kebudayaan diartikan sebagai hal hal yang berkaitan dengan budi dan akal. Sedang dalam bahasa Inggris, kebudayaan dikenal dengan istilah culture yang berasal dari bahasa Latin colere, yaitu mengolah , mengerjakan tanah , membalik tanah atau diartikan bertani.

3.1.1 Karakteristik budayaBudaya memiliki sifat universal, artinya terdapat sifat-sifat umum yang melekat pada setiap budaya, kapan pun dan dimanapun budaya itu berada. Adapun sifat itu adalah

a. kebudayaan adalah milik bersama.b. kebudayaan merupakan hasil belajar.c. kebudayaan didasarkan pada lambang.d. kebudayaan terintegrasi.e. kebudayaan dapat disesuaikan.f. kebudayaan selalu berubah.g. kebudayaan bersifat nisbi (relatif).

Dalam kebudayaan juga terdapat pola-pola perilaku (pattern of behavior) yang merupakan cara-cara masyarakat bertindak atau berkelakuan yang harus diikuti oleh semua anggota masyarakat tersebut.Adapun subtansi atau isi utama budaya adalah:.

a. sistem pengetahuan, berisi pengetahuan tentang alam sekitar, flora dan fauna sekitar tempat tinggal, zat-zat bahan mentah dan benda-benda dalam lingkungannya, tubuh manusia, sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia serta ruang dan waktu. .b. sistem nilai budaya, adalah sesuatu yang dianggap bernilai dalam hidup.c. kepercayaan, inti kepercayaan itu adalah usaha untuk tetap memelihara hubungan dengan mereka yang sudah meninggal.d. persepsi, yaitu cara pandang dari individu atau kelompok masyarakat tentang suatu permasalahan.e. pandangan hidup, yaitu nilai-nilai yang dipilih secara selektif oleh masyarakat. Pandangan hidup dapat berasal dari norma agama (dogma), ideologi negara atau renungan atau falsafah hidup individu.f. etos budaya, yaitu watak khas dari suatu budaya yang tampak dari luar2. Budaya lokalBudaya lokal merupakan adat istiadat, kebudayaan yang sudah berkembang (maju) atau sesuatu yang menjadi kebiasaan yang sukar diubah yang terdapat disuatu daerah tertentu. Budaya lokal umumnya bersifat tradisional yang masih dipertahankan. Menurut Fischer, kebudayaan kebudayaan yang ada di suatu wilayah berkembang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain lingkungan geografis, induk bangsa dan kontak antarbangsa. Dari pendapat tersebut dapatlah kita kaitkan dengan kebudayaan daerah yang ada di Indonesia yang memiliki ciri-ciri khusus antarwilayah sehingga beraneka ragam. Van Volenholen membagi masyarakat Indonesia ke dalam 19 lingkungan hukum adat yang oleh Koentjoroningrat disebut culture area. Setiap suku memilih mempertahankan pola-pola hidup yang sudah lama disesuaikan dengan penduduk sekitar mereka. Lingkungan geografis yang berbeda ada yang di gunung maupun dataran rendah dan tepi pantai, faktor ilkim dan adanya hubungan dengan suku luar menyebabkan perkembangan kebudayaan yang beraneka macam.Contoh budaya lokal yang bersifat abstrak misalnya Kepercayaan Kaharingan (Dayak), Surogalogi (Makasar), Adat Pikukuh (Badui). Budaya lokal yang bersifat perilaku misalnya tari Tor-tor, tarian Pakarena, upacara Kasadha (Masyarakat Tengger), upacara ruwatan dengan menggelar wayang kulit berlakon Murwokolo (Masyarakat Jawa), orang Badui dalam berpakaian putih dan Badui luar berpakaian biru, Bahasa Batak dan lain-lain . Budaya lokal yang bersifat artefak misalnya rumah Gadang (Sumatera Barat), tiang mbis ( Suku Asmat), alat musik gamelan (Jawa).

3.1.3 Potensi keberagaman budayaWalaupun Indonesia menurut Van Volenholen terdiri dari 19 hukum adat, tetapi pada dasarnya Indonesia terdiri dari ratusan suku bangsa yang bermukim di wilayah yang tersebar dalam ratusan pulau yang ada di Inonesia. Tiap suku bangsa ini memiliki ciri fisik, bahasa, kesenian, adat istiadat yang berbeda. Dengan demikian dapat dikatakan bangsa Indonesia sebagai negara yang kaya akan budaya. Beberapa aspek keberagaman budaya Indonesia antara lain suku, bahasa, agama dan kepercayaan, serta kesenian. Kekayaan budaya ini merupakan daya tarik tersendiri dan potensi yang besar untuk pariwisata serta bahan kajian bagi banyak ilmuwan untuk memperluas pengetahuan dan wawasan. Hal yang utama dari kekayaan budaya yang kita miliki adalah adanya kesadaran akan adanya bangga akan kebudayaan yang kita miliki serta bagaimana dapat memperkuat budaya nasional sehingga kesatuan kesadaran atau nation bahwa kebudayaan yang berkembang adalah budaya yang berkembang dalam sebuah NKRI sehingga memperkuat integrasi..Disatu sisi bangsa Indonesia juga mempunyai permasalahan berkaitan dengan keberagaman budaya yaitu adanya konflik yang berlatar belakang perbedaan suku dan agama. Banyak pakar menilai akar masalah konflik ialah kemajemukan masyarakat, atau adanya dominasi budaya masyarakat yang memilki potensi tinggi dalam kehidupan serta adanya ikatan primordialisme baik secara vertikal dan horisontal. Disamping itu kesenjangan antara dua kelompok masyarakat dalam bidang ekonomi, kesempatan memperoleh pendidikan atau mata pencaharian yang mengakibatkan kecemburuan sosial, terlebih adanya perbedaan dalam mengakses fasilitas pemerintah juga berbeda (pelayanan kesehatan, pembuatan KTP, SIM atau sertifikat serta hukum). Semua perbedaan tersebut menimbulkan prasangka atau kontravensi hingga dapat berakhir dengan konflik.

3.1.4 Karakteristik budaya Ki Hajar Dewantara mengemukakan kebudayaan nasional Indonesia adalah puncak-puncak kebudayaan daerah, menurut Koentjoroningrat kebudayaan nasional Indonesia adalah kebudayaan yang didukung sebagian besar rakyat Indonesia, bersifat khas dan dapat dibanggakan oleh warga Indonesia. Wujud budaya nasional.a. Bahasa, yaitu bahasa Indonesia. Sebagai bahasa nasional berfungsi sebagai lambang kebangga nasional, lambang identitas nasional, alat pemersatu berbagai suku bangsa dan alat penghubung antardaerah dan antar budaya.b. Seni berpakaian, contohnya adalah pakaian batik yang menjadi simbol orang Indonesia dan non Indonesia, serta pakaian kebaya.c. Perilaku, misalnya gotong royong (walaupun tiap daerah mempunyai nama yangberbeda, sambatan, gugur gunung,). Selain gotong royong juga ada musyawarah, misalnya , sistem aipem pada masyarakat Asmat, atau adanya balai desa tempat musyawarah tiap desa,atau honai, rumah laki-laki suku Dani serta subak pada masyarakat Bali. Contoh yang lain adalah ramah tamah dan toleransi.Menurut Dr Bedjo dalam tulisannya memaknai kembali Bhineka Tunggal Ika dituliskan konsep Bhineka Tunggal Ika berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 1951, juga merujuk pada sumber asalnya yaitu Kitab Sutasoma yang ditulis oleh Empu Tantular pada abad XIV. Semboyan tersebut merupakan seloka yang menekankan pentingnya kerukunan antar umat yang berbeda pada waktu itu yaitu Syiwa dan Budha. Yang terpenting disini adanya wacana baru yang dikemukakan penulis tentang semboyan bangsa. Bhineka Tunggal Ika juga ditafsirkan sebagai Ben Ika Tunggale Ika (baca: ben iko tunggale iko, Bahasa Jawa red). Kata ben artinya biarpun, kata ika dibaca iko yang artinya itu atau ini dengan menunjuk seseorang atau sekelompok orang didekatnya atau di luar kelompoknya. Kata tunggale artinya sadulur atau saudara. Jadi kalimat diatas dapat dimaknai menjadi: Biarpun yang ini/itu saudaranya yang ini/itu dan lebih jauh lagi, makna dari Bhineka Tunggal Ika adalah paseduluran atau persaudaraan. Dengan persaudaraan sebagai sebuah keluarga besar yang dilahirkan oleh Ibu Pertiwi yang bermakna Indonesia. Jadi memang kerukunan dan toleransi merupakan akar budaya nasional.nasional

d. Peralatan, banyak sekali peralatan, materi atau artefak yang menjadi kebanggaan nasional misalnya Candi Borobudur dan Prambanan, Monas

3.3 Pentingnya Persatuan dalam KeragamanDi sekitar tempat tinggalmu, mungkin ada yang menjumpai sejumlah suku bangsa, tidak hanya satu suku bangsa. Mengapa demikian? Indonesia negara kesatuan. Hubungan antarpulau sudah terjadi sejak zaman dahulu. Ketersediaan angkutan laut sangat memudahkan hubungan antarpulau.Banyak suku bangsa dari satu pulau pindah ke pulau yang lain. Mereka menetap di tempat yang baru. Jadilah penduduk setempat. Kemudian menjadi penduduk desa atau kelurahan, kecamatan dan kabupaten atau kotamu. Ada juga program transmigrasi yang menyebabkan bercampurnyasuatu suku bangsa asli dengan suku pendatang. Masing-masing dari mereka memiliki budaya yang berbeda. Tidak hanya budaya, agama mereka pun juga mungkin berbeda. Suatu tempat yang terdapat suku dan budaya yang beragam tentunya sangat rawan dan dapat menyulut adanya perpecahan antarsuku. Namun ternyata hal ini tidak terjadi karena bangsa Indonesia memegang teguh semboyan Bhineka Tunggal Ika. Bhinneka Tunggal Ika berarti berbedabeda tetapi tetap satu juga. Kata Bhineka Tunggal Ika diambil dari kitab Sutasoma karangan Empu Tantular, seorang pujangga dari Majapahit. Bunyi selengkapnya adalah Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa. Semboyan bangsa Indonesia ini tertulis pada kaki lambang negara Garuda Pancasila. Bhinneka Tunggal Ika merupakan alat pemersatu bangsa. Untuk itu kita harus benar-benar memahami maknanya. Negara kita juga memiliki alat-alat pemersatu bangsa yang lain, yakni:

1. Dasar Negara Pancasila2. Bendera Merah Putih sebagai bendera kebangsaan3. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan4. Lambang Negara Burung Garuda5. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya6. Lagu-lagu perjuangan

Masih banyak alat-alat pemersatu bangsa yang sengaja diciptakan agar persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjaga. Bisakah kamu menyebutkan yang lainnya? Persatuan dalam keragaman memiliki arti yang sangat penting. Persatuan dalam keragaman harus dipahami oleh setiap warga masyarakat agar dapat mewujudkan hal-hal sebagai berikut :

1. Kehidupan yang serasi, selaras dan seimbang2. Pergaulan antarsesama yang lebih akrab3. Perbedaan yang ada tidak menjadi sumber masalah4. Pembangunan berjalan lancar

Adapun sikap yang perlu dikembangkan untuk mewujudkan persatuan dalam keragaman antara lain:1. Tidak memandang rendah suku atau budaya yang lain2. Tidak menganggap suku dan budayanya paling tinggi dan paling baik3. Menerima keragaman suku bangsa dan budaya sebagai kekayaan bangsa yang tak ternilai harganya4. Lebih mengutamakan negara daripada kepentingan daerah atau suku masing-masing

Kita mesti bangga, memiliki suku dan budaya yang beragam. Keragaman suku dan budaya merupakan kekayaan bangsa yang tak ternilai harganya. Bangsa asing saja banyak yang berebut belajar budaya daerah kita. Bahkan kita pun sempat kecolongan, budaya asli daerah kita diklaim atau diakui sebagai budaya asli bangsa lain. Karya-karya putra daerah pun juga banyak yang diklaim oleh bangsa lain.

B. Dampak Negatif Dari Keragaman Budaya daerah anatara lain:1.Keragaman suku bangsa dan budayamempersulit pemerintahan untuk menetapkan kebijakan pembangunan.2.Keragaman keadaan alammenghambat usaha pembangunan saran dan prasarana.3.Keragaman sikap mental setiap suku bangsamenghambat partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan.4.Keragaman struktur budayadapat menjadi penghambat dalam pembentukan satu budaya.5.Kurangnya dana Pembangunan

.C. Cara Mengatasi akibat Keragaman Budaya di Indonesia. Dampak mengatasi akibat Keragaman Budaya di Indonesia antara lain:1. Terus menerus sikap mental yang berpartisipasi terhadap pembangunan.2. Mengembangkan Budaya daerah yang luhur dalam rangka membentuk budaya.3. Memeratakan pendidikan dan pengajaran keseluruhan wilayah Indonesia.4. Meningkatkan Sumber Daya Manusia menjadi Manusia yang Cerdas, Bertanggung Jawab.

KEBANGGAAN SEBAGAI BANGSA INDONESIA

Bangga sebagai bangsa dan bertanah air Indonesia berarti merasa besar hati atau merasa berbesar jiwa menjadi bangsa Indonesia. Konsekuensinya kalau kita merasa bangga sebagai bangsa Indonesia akan selalu berupaya menjunjung tinggi nama baik bangsa dan negara, dimana pun kita berada. Kita juga akan selalu meningkatkan citra dan nama baik Indonesia melalui perbuatan-perbuatan nyata di masyarakat. Bangsa Indonesia mempunyai berbagai keunggulan. Keunggulan-keunggulan yang dimiliki bangsa Indonesia, diantaranya adalah berikut ini :1. Jumlah dan potensi penduduknya yang cukup besar, yaitu menempati urutan keempat di dunia setelah RRC, India, dan Amerika Serikat.2. Memiliki keanekaragaman dalam berbagai aspek kehidupan sosial budaya, seperti adat istiadat, bahasa, agama, kesenian dan sebagainya.3. Dikenal sebagai bangsa yang menjunjung tinggi tatakrama atau keramahan, sehingga sangat menarik bangsa-bangsa lain di dunia untuk datang ke Indonesia.4. Letak wilayahnya yang amat strategis, yaitu di posisi silang dunia sehingga membuat negara Indonesia menjadi wilayah yang amat ramai dan mudah disinggahi oleh bangsa-bangsa lain.5. Keindahan alam Indonesia tidak diragukan lagi. Keanekaragaman flora dan faunanya membuat bangsa Indonesia juga sering dikunjungi oleh bangsa-bangsa lain.6. Memiliki salah satu keajaiban dunia, yaitu Candi Borobudur.7. Wilayahnya sangat luas.8. Tanahnya amat subur dan kaya akan sumber alam.Selain hal-hal di atas, bangsa Indonesia juga sudah beberapa kali dipercaya oleh bangsa-bangsa lain untuk menyelenggarakan pertemuan-pertemuan yang bersifat internasional. Kita juga mempunyai pabrik pesawat terbang yang bernama PT. Dirgantara Indonesia yang telah menghasilkan pesawat-pesawat yang bisa dibanggakan karena kualitasnya diakui dunia. Dalam dunia olah raga, bangsa Indonesia mempunyai atlet-atlet kelas dunia. Sebagai bukti rasa cinta dan bangga yang sangat mendalam tehadap wilayah tanah air, banyak di antara seniman-seniaman kita yang merefleksikannya dalam bentuk syair ataupun lagu. Semuanya itu sudah barang tentu merupakan alasan untuk menjadikan kita merasa bangga sebagai bangsa Indonesia. namun hal tersebut bukan hanya sekadar menjadi retorika belaka, tetapi harus dibuktikan dengan karya-karya nyata, baik dalam bentuk partisipasi dalam pembangunan ataupun dalam pembangunan ataupun dalam bentuk karya-karya yang dihasilkannya.

Beberapa alasan yang menyebabkan kita harus bangga sebagai bangsa Indonesia adalah sebagai berikut:1.kita mendirikan bangsa ini dengan perjuangan sendiri yang didukung oleh kecerdasan, keberanian, dan kerelaan berkorban Dengan darah dan air mata, serta semangat menyatukan segala perbedaan, kita berhasil mengumandangkan proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 agustus 1945 dan mengusir penjajah dari tanah air yang kita cintai ini2.kita patut bangga dengan karunia yang telahkan dilimpahkan Tuhan kepada bangsa ini, baik berupa kekayaan budaya dan kekayaan alamnya. Bangsa kita terdiri atas lebih dari 900 suku bangsa, 400 lebih bahasa daerah dan dialek dengan warisan adat istiadat, cara hidup dan kearifan masing-masing. Ada bermacam-macam upacara budaya, busana, tarian, musik, dan seni tradisional lainnya, serta berbagai makanan khas daerah. Berbagai karya budaya kita seperti wayang, keris, batik, angklung, dan tari saman serta banyak lagi kebudayaan lain telah diakui oleh organisasi dunia, UNESCO, sebagai warisan budaya dunia tak benda. Negeri kita adalah negeri kepulauan yang sungguh indah dengan lebih dari 17.500 pulau. Tidak banyak bangsa dan negara lain yang mendapat karunia Tuhan seperti ini. Kita patut bangga dan tentu tidak lupa bersyukur menjadi bangsa terpilih untuk mendapatkan karunia yang amat berharga ini3.Bangsa kita berasal dari peradapan yang tinggi. Kita memiliki banyak sekali warisan benda cagar budaya, termasuk candi dan situs bersejarah lainnya. Candi dan situs yang tersebar di seluruh nusantara ini adalah bukti bahwa sejak dulu, bangsa ini telah memiliki peradaban yang tidak kalah dengan bangsa-bangsa lain. Kita memiliki catatan sejarang tentang kejayaan Sriwijaya, Majapahit, dan kerajaan-kerajaan besar lainnya yang pernah ada di kepulauan Indonesia dan pada masanya amat dikenak seta disegani oleh bangsa bangsa lain.Oleh sebab itu janganlah kita silau memandang semua yang serba asing. Apalagi mengagung-agungkan kehebatan bangsa lain. Yang asing belum tentu lebih baik dari apa yang sudah kita miliki. Kita harus memandang bahwa bangsa kita berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan bangsa bangsa lain. Kita memiliki banyak hal yang baik-baik yang belum tentu dimiliki oleh bangsa lain.Oleh karena itu pula, jangan pernah menjelek-jelekkan bangsa sendiri, sebuah kebiasaan yang buruk yang jelas-jelas akan menghambat kemajuan kita semua sebagai bangsa. Semua bangsa memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jangan biarkan ada orang yang merendahkan martabat bangsa kita di mana pun dan kapan pun kita berada.Rasa bangga atas bangsa ini adalah perwujudan rasa nasionalisme kita. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Kalau bukan kita siapa lagi yang akan dan bisa membanggakannya.. Apapun yang terjadi dengan negeri ini, sepatutnya kita harus bangga dan mensyukurinya sebagai perwujudan rasa nasionalisme atas negeri tercinta ini. Nasionalisme senantiasa identik dengan kesetiaan dan solidaritas yang kuat dari para warganya. Rasa nasionalisme yang tinggi akan membawa kita menjadi peribadi bangsa yang lebih baik dengan tetap bangga atas kondisi dan prestasi bangsa ini.

MAKALAH

( CIVIC EDUCATION )

KEBANGGAAN SEBAGAI BANGSA INDONESIA

Dosen :Prof. Dr. Gurisiani, MH

DISUSUN OLEHFak/Jur/Semt/Kel : Tarb/PAI/II/C

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)RADEN INTAN LAMPUNGAJARAN 2012

Jln. Letkol H. Endro suratmin SukarameBandar Lampung 35131

DAFTAR ISIHalaman Judul.................iDaftar IsiiiBAB IPENDAHULUAN.1BAB IIPEMBAHASAN..........................................................................................31. Kebanggaan Sebagai bangsa Indonesia.....................................................41.Negara Republik Indonesia..................................................................42.Keunggulan Bangsa Indonesia......7BAB IIIKESIMPULAN.10Daftar Pustaka

BAB IPENDAHULUAN

Sejarah perjuanga bangsa, Kondisi bangsa,dan semangat kebangsaan akan selalu terus dipelajari, dipelihara dan diwariskan dari generasi kegenersai berikutnya. Hal ini dilakukan oleh bangsa manapun karena apabila suatu bangsa tidak mengetahui sejarah bangsanya sendiri dan memiliki rasa kebanggaan, maka bangsa tersebut akan kehilangan arah kehidupan menuju masa depan. Presiden Soekarno pernah menyatakan bahwa Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa-jasa para pahlawan. Dari pernyataan tersebut tersirat betapa pentingnya generasi sekarang dan yang akan datang mengetahui sejarah bangsanya.Oleh karena itu, Sejarah perlu dipelajari dan di wariskan sedangkan semangat kebangsaan perlu terus di pelajari dan disegarkan karena dimensi ini akan mengalami pasang surut. Suatu praktek kehidupan masyarakat yang demokratis tidak diturunkan dengan sendirinya melainkan harus dipelajari melalui proses pendidikan. Semoga dengan makalah ini kita sebagai generasi pemegang tongkat estapet perjuangan bangsa, Bangga sebagai bangsa Indonesia.. semoga dapat bermanfaat aamiin.

BAB IIPEMBAHASAN

A.Kebanggaan Sebagai Bangsa Indonesia

1.Negara Republik IndonesiaIndonesia adalah Negara kepulauan. Hal ini dibuktikan dari nama lain Indonesia, Yaitu Nusantara, yang berarti diantara nusa atau diantara pulau. Jadi, Indonesia terdiri diantara Pulau-pulau. Sebagai Negara kepulauan jumlah pulai yang besar dan kecil yang terbesar diwilayah Indonesia sekitar 17.508 buah pulau. Pulau pulau tersebut terletak dipersimpangan dunia, yaitu diantara dua samudra dan diantara dua benua, kedua samudra itu adalah samudra hindia dan samudra fasifik, serta diantara Benua asia dan benua Australia. Begitulah indahnya pulau-pulau yang terletak diindonesia yang membujur di garis Khatulistiwa sehingga diibaratkan bagaikan Untaian Ratna Mutu Manikan atau Zamrud KhatulistiwaSekalipun wilayah Indonesia tersebar diantara pulau-pulau yang jumlahnya lebih dari 17.000, namun hal tersebut tidak menjadikan bangsa Indonesia bercerai berai, namun justru menjadi perekat untuk semakin meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa[1]. Hal ini dikarenakan secara yuridis formal bangsa indonesia telah mempunyai landasan yang kuat, missal sebagai berikut ini :Pembukaan UUD 1945, Khususnya alinea 2 secara tegas menyatakan sebagai berikut. Dan perjangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa menghantarkan rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur.Dengan demikian, Jelaslah bahwa setelah kita berhasil melaksanakan perjuangan melepaskan diri dari belenggu penjajahan maka tujuan yang hendak dicapai oleh oleh bnagsa Indonesia adalah mewujudkan bangsa negara yang merdeka, bersatu dan berdaulat yang adil dan damai. Jadi Negara yang hendak kita bentuk ini bukan Negara serikat atau federal, tetapi jelas Negara kesatuan. Konsekuensi nya pemerintah Negara Republik Indonesia harus mampu melindungi kepentingan seluruh warga Negara, termasuk menjaga keselamatan bangsa dan tumpah darahnya, sebagaimana di tekadkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV yang berbunyi Pemerintah Negara Indonesia yag melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan secara tegas bahwa Indonesia adalah Negara kesatuan yang berbentuk Republik. Dengan Demikian, sekalipun secara nyata di Indonesia terdiri dari berbagai keanekaragaman yang terbesar di berbagai pulau besar dan kecil tidak menjadikan bangsa Indonesia bercerai-berai. Hal ini merupakancredit pointtersendiri yang menjadi kita merasa bangga sebagai bangsa Indonesia.Adapun surat yang menjelaskan tentang larangan bercerai berai adalah surat Ali Imran ayat 105 :wur(#qRq3s?t%!$%x.(#q%xs?(#qn=tFz$#ur.`Bt/$tBLeu!%y`MoYit69$#4y7s9'r&urNlm;>#xtOt dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. mereka Itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat,Bahkan dalam sidang tahunan pertama MPR telah mengeluarkan TAP khusus tentang persatuan dan kesatuan bangsa ini, yaitu melaui ketetapan Nomor V/MPR/2000 tentang pemantapan persatuan dan kesatuan Nasional.Adapun yang dimaksud dengan bangsa. Secara umum adalah kesatuan orang-orang yang mempunyai kesamaan asal keturunan, adat istiadat, bahasa dan sejarahnya. Sementara itu, menurut Ernest Renan bangsa Indonesia terbentuk dari orang-orang yang mempunyaipersamaan latar belakang sejarah, pengalaman serta perjuangan yang sma adalam mencapai hasrat untuk bersatu.Dengan mengkaji rumusan pengertian bangsa diatas, dapat disimpulkan bahwa terbentuknya bangsa karena adanya kesamaan dalam hal :1. Latar belakang sejarah2. Pengalaman3. Perjuangan dalam mencapai kemerdekaan,4. Keturunan,5. Adat istiadat,6. Bahasa.Jadi, sekalipun bangsa Indonesia beraneka ragam, namun karena diikat oleh adanya kesamaan latar belakang sejarah, pengalaman, perjuangan dalam mencapai kemerdekaan, keturunan, adat istiadat, dan bahasa yang diikat dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia maka tetap menjadikan bangsa Indonesia bersatu padu dalam melaksankaan pembangunan.Keberhasilan bangsa Indonesia dalam sejarah perjuangan menegakkan dan mengisi kemerdekaan yang di proklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 tidak terlepas dari peran serta masyarakat dan berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa[2]. Kenyataan ini secara Yuridis formal tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea 3 yang berbunyi Atas berkat rahmatAllah yang maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur maka rakyat Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaanya. Dengan demikian, jelaslah apapun yang terjadi di bumi pertiwi ini tidak terlepas dari bantuan dan Rahmat Allah yang maha kuasa, selain itu juga secara lahiriah bangsa Indonesia telah mempunyai semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang selau dijadikan pegangan dan pedoman dalam melaksanakan berbagai perjuangan sehingga rasa persatuan dan kesatuan bangsa sebagai salah satu sila Pancasila selalu terjaga dan terpelihara dengan baik.Berbagai krisis politik dan penghianatan terhadap bangsa Indonesia , baik yang bersumber dari dalam maupun dari luar negri dapat diatasi, terutama oleh adanya semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karenanya, untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa telah ditetapkan berbagai perangkat hukum, seperti pancasila, UUD 1945, UU Kewarganegaraan, wawasan Nusantar dan peraturan perundang-undangan lainnya.Numan Soemantri (1993 : 3) manyatakan bahwa nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa sebagaimana terdapat dalam perangkat perundang-undangan Negara RI patut untuk diresapi dan diamalkan oleh seluruh bangsa Indonesia dari genersi ke generasi sebagai rasa syukur kepada Allah SWT dan tebusan terhadap jasa-jasa para pahlawan yang telah merintis, menegakkan dan mengisi kemerdekaan. Berkenaan dengan itu maka dalam rangka mengisi nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsaUnavailable Indoctrinationdanimperative dialoguetidak bisa dihindarkan.Melihat dan mencermati kondisi dan letak geografis wilayah Indonesia, sudah sewajarnyalah setiap insan yang merasa dirinya sebagai warga Negara Indonesia mempunyai kebanggan tersendiri. Bangga disini dalam arti merasa berbesar hati atau merasa gagah karena mempunyai berbagai kelebihan atau keunggulan. Jadi, yang dimaksud dengan bangga sebgai bangsa dan bertanah air Indonesia adalah merasa besar hati atau merasa berbesar jiwa atau merasa gagah menjadi bangsa Indonesia.Konsekuensinya kalau kita merasa bangga sebagai bangsa Indonesia akan selalu berupaya menjunjung tinggi nama baik bangsa dan Negara. Dimanapun kita berada. Kita juga akan selalu berupaya meningkatkan citra dan nama baik Indonesia melalui perbuatan-perbuatan nyata di masyarakat, seperti tidak merusak hutan-hutan lindung, benda-benda bersejarah apalagi memperjualbelikannya, selalu menggunakan produk dalam negeri.2.Keungulan Bangsa IndonesiaKeunggulan-keunggulan Bangsa Indonesia diantaranya adalah sebagai berikut :1. Jumlah dan potensi penduduknya yang cukup besar, yaitu menempati urutan keempat didunia setelah RRC, India, dan amerika Serikat. Umlah penduduk yang besar merupakan potensi yang tak ternilai harganya dalam upaya mengisi dan mempertahankan kemerdekaan, termasuk sebagi modal dasar dalam melaksanakan pembangunan dalam upaya mensejahterakan bangsa.2. Memiliki keanekaragaman dalam berbagai aspek kehidupan social budaya, seperti adat istiadat, bahasa, agama, kesenian dan sebagainya. Perbedaan atau keanekaragaman tersebut tidak menjadikan bangsa Indonesia bercerai-berai, namun justru merupakan potensi untuk mengembangkan dirinya menjadi bangsa yang besar. Hal ini juga didorong oleh adanya semangat persatuan dan kesatuan sehingga sekalipun terdapat perbedaan, namu buka perbedaan yang ditonjolkan, tetapi justru persamaannya.3. Dalam pengembangan wilayah,kita mempunyai konsep wawasan Nusantara sehingga sekalipun terdapat berbagai keanekaragaman namun prinsipnya kita tetap satu pandangan, yaitu yang memandang bangsa Indonesia merupakan satu kesatuan ideology, politik, ekonomi, social budaya , dan hukum.4. Semangat sumpah pemuda yang selalu merasuki jiwa dan kalbu bangsa Indonesia. Denga menunjukan bahwa kita sama-sama memahami satu wilayah Negara dan tanah air yang sama, yaitu Indonesia : sama-sama merasa berbangsa yang satu bangsa Indonesia, dan sama-sama bahasa yang sama, yaitu bhasa Indonesia serta memiliki sejarah yang sama, yaitu sejarah Indonesia. Dalam pergaulan yang ditonjolkan adalah bangsa indonesianya, bukan dari mana asal daerahnya.5. Memiliki tata krama atau keramah tamahan yang tidak dimiliki oleh bangsa lain, sejak dahulu bangsa Indonesia sangat terkenal akan keramah tamahan dan kesopan santunanya sehingga sangat menarik bangsa bangsa lain didunia untuk datang ke Indonesia.Namun demikian, pada masa pra dan pasca reformasi ini kesopana dan keramahan bangsa Indonesia agak tercemar oleh ulah segelintir manusia yang tidak bertanggung jawab, terutama yang gemar membuat kerusuhan, kerusakan dan perangai-perangai lain yang justru membuat bangsa lain ikut dating ke Indonesia.6. Letak wilayahnya yang amat strategis, yaitu posisi silang dunia sehingga membuat Negara Indonesia menjadi wilayah yang mat ramai dan mudah untuk dikunjungi dan disinggahi oleh bangsa-bangsa lain.7. Keindahan alam Indonesia tidak disangsikan lagi, seperti dipantai-pantai bali ( pantai kuta, pantai sanur dan sebagainya), NTB, Sumatra ( Danau Toba), Jawa Barat (Pantai Pangandaran, Pantai carita, Gunung tangkuban Perahu). Keanekaragaman flora dan faunanya membuat bangsa Indonesia juga sering dikunjungi oleh bangsa-bangsa lain.8. Salah satu keajaiban dunia juga ada di Indonesia, yaitu berupa Candi Borobudur yang tidak sedikit menarik wisatawan untuk datang ke Indonesia.9. Wilayah sangat luas, seperti :a.Luas keseluruhan wilayah Indonesia5. 193. 250 Km2b.Luas daratan2. 027. 087 Km2c.Luas Lautan3. 166. 163 Km210. Tanahnya amat subur dan kaya akan sumbr alam.11. Matahari dapat bersinar sepanjang hari.12. Adanya tekad yang dikemukakan oleh para pemuka agama dalam seminar dan lokakarya Rekonsiliasi Indonesia yang diselenggarakan tanggal 16-19 November 2000 di Jakarta. tekad tersebut menyatakan Bahwa para pemuka agama, ulama dan rohaniawan mempertegas kembali komitmennya terhadap wawasan kebangsaan untuk hidup bersama tanpa membedakan identifitas etnik, agama dan kebudayaan local.Selain hal-hal di atas yang merupakan kondisi objektif bangsa Indonesia maka secara internasional atau mendunia, bangsa Indonesia juga sudah beberapa kali dipercaya oleh bangsa-bangsa lain untuk meyelengagarakan pertemuan-pertemuan yang bersifat internasional yang juga tidak sedikit melahirkan sejarah bagi bangsa bangsa lain, Kita masih ingat apa yang terjadi pada tahun 1955, dimana bangsa Indonesia dipercaya untuk menjadi tuan rumah dalam menyelenggarakan Konferensi asia Afrika yang dampaknya sangat luas bagi bangsa-bangsa diwilayah asia afrika dalam upaya memerrdekakan diri dari belenggu penjajah, terutama yang masih belum merdeka saat itu.Kita juga pernah dipercaya menjadi tuan rumah Konferensi Tingakat Tinggi Negara-negara Non Blok pada tahun 1991, dan kita juga termasuk perintis dan pendiri gerakan Non Blok tersebut. Selain itu kita juga memiliki pabrik pesawat terbnag yang bernama PT. Dirgantara Indonesia ( dulu Nurtaniokemudian berubah menjadi IPTN ) yang telah menghasilkan pesawat-pesawat yang bisa di banggakan karena kualitasnya diakui oleh Negara di dunia sehingga tidak sedikit Negara-negara lain memesan pesawat buatan PT. DI tersebut walaupun saat ini kondisinya sedang memprihatikan sebagai akibat dari krisis multi dimensi yang berkepanjangan.Dalam dunia olahraga, Bangsa Indonsia mempunyai atlet-atlet kelas dunia, terutama dalam cabang Bulu Tangkis, kita kenal nama-nama mulyadi, Rudi hartono, Cuncun, Johan Wahyudi, Christian Hadi Nata, Lie sumirat, Minarni, Retno, Verawaty, Susi susanti, Dan di era sekarang ada Ricky Subagja, Taufik hidayat dll, Begitu juga melalui cabang penahanan, kita pernah Berjaya di Olimpiade Seoul, Serta di cabang Tinju kita pernah punya nama Ellyas Pical, Chris John dan baru-baru ini kita juga menjadi juara dunia investasi bridge dunia.Sebagai Bukti rasa cinta dan bangga yang sangat mendalam terhadap wilayah tanah air, banyak diantara seniman-seniman kita yang mereflesikan dalam bentuk syair ataupun lagu.Kita masih ingat ada lagu rayuan pulau kelapa yang dikarang Ismail Marzuki, kita juga masih ingat ada beberapa lagu karya Koes Plus yang diberi judul Nusantara dan Kolam susu yang menggambarkan betapa indah dan suburnya keadaan alam Indonesia.Semuanya itu sudah barang tentumerupakan alasan yang sangat objektif untuk menjadikan kita merasa bangga sebagai bangsa Indonesia. Perasaan bangga sebagai bangsa Indonesia sudah barang tentu bukan hanya sekedar menjadi retorika belaka, tetapi harus dibuktikan dengan karya-karya nyata, baik dalam bentuk partisipasi dalam pembangunan ataupun dalam bentuk karya-karya yang dihasilkannya.

BAB IIIKESIMPULAN

Indonesia adalah Negara kesatuan yang terdiri dari beribu-ribu pulau, baik pulau besar ataupun pulau kecil yang jumlahnya mencapai 17. 508 buah sehingga mendapat julukan nusantara. Indonesia adalah Negara yang terletak diposisi silang dan diantara 2 samudra benua yang menyebabkan Indonesia berada dalam posisi yang strategis.Kebanggan akan bangsa Indonesia ini semakin lengkap karena kita mempunyai berbagai keunggulan yang tidak dimiliki bangsa lain, seperti jumlah dan potensi pendududk yang besar, keanekaragaman sosial budaya, keindahan alam dan fauna,konsep wawasan nusantara dalam pengembangan wilayahnya, semangat sumpah pemuda,memiliki tata krama dan kesopanan yang tidak dimiliki bangsa lain,letak wilayahnya yang snagat strategis dan salah stu keajaiban dunia ada di Indonesia, yaitu Candi Borobudur, selain itu kita juga telah dipercaya menjadi tuan rumah dari berbagai konferensi internasional, seperti konferensi Asia afrika, KTT Gerakan Non Blok.