panduan limbah b3
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 PANDUAN LIMBAH B3
1/14
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Rumah sakit dengan berbagai kegiatannya menghasilkan limbah yang
saat ini mulai disadari dapat menimbulkan gangguan kesehatan akibat bahan
yang terkandung didalamnya dan menjadi mata rantai penyebab penyakit,
selain itu juga dapat menjadi sumber pencemaran lingkungan udara, air dan
tanah.
Sampah rumah sakit dapat digolongkan berdasarkan jenis unit penghasil
dan jenis pengelolaannya, dan secara garis besar limbah rumah sakit
digolongkan menjadi sampah medis dan non medis.
Limbah medis Rumah Sakit termasuk ke dalam kategori limbah
berbahaya dan beracun yang sangat penting untuk dikelola secara benar.
Sebagian limbah medis termasuk ke dalam kategori limbah berbahaya dan
sebagian lagi termasuk kategori infeksius. Limbah medis berbahaya yang
berupa limbah kimiawi, limbah farmasi, logam berat, limbah genotoxic danwadah bertekanan masih banyak yang belum dikelola dengan baik.
Sedangkan limbah infeksius merupakan limbah yang bisa menjadi sumber
penyebaran penyakit baik kepada SDM Rumah Sakit, pasien,
pengunjung/pengantar pasien ataupun masyarakat di sekitar lingkungan
Rumah Sakit. Limbah infeksius biasanya berupa jaringan tubuh pasien, jarum
suntik, darah, perban, biakan kultur, bahan atau perlengkapan yang
bersentuhan dengan penyakit menular atau media lainnya yang diperkirakantercemari oleh penyakit pasien. engelolaan lingkungan yang tidak tepat akan
berisiko terhadap penularan penyakit. !eberapa risiko kesehatan yang
mungkin ditimbulkan akibat keberadaan rumah sakit antara lain" penyakit
menular.
Limbah non medis dihasilkan oleh ruang administrasi, ruang gi#i, ruang
diklat, dan lain$lain.
1
-
7/23/2019 PANDUAN LIMBAH B3
2/14
Semua limbah tersebut harus dikelola dengan baik sehingga tidak
membahayakan manusia maupun lingkungan.
B. Kebijakan
%ebijakan Manajemen Rumah Sakit luit untuk selalu memberikan
prioritas yang menyangkut &spek %esehatan dan %eselamatan %erja dalam
semua kegiatan Rumah Sakit luit.
'aris besar kebijakan tersebut adalah sebagai berikut "
a. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan
dalam %esehatan dan %eselamatan %erja (%)*
b. Rumah Sakit mendukung memberikan perlindungan pada seluruh orangdan benda yang berada dalam lingkungan rumah sakit.
c. Setiap pengadaan bahan !) harus mengupayakan %esehatan dan
%eselamatn %erja serta pencegahan pencemaran lingkungan.
d. Setiap pengendalian !) harus harus mengupayakan %esehatan dan
%eselamatan %erja serta pencegahan pencemaran lingkungan.
e. enanganan kecelakaan bahan kimia sesuai dengan prosedur bahan.
%ebijakan pengelolaan limbah berdasarkan regulasi yang ada yaitu "
a. eraturan emerintah +omor - ahun tentang engelolaan Limbah
!ahan !erbahaya dan !eracun (Lembaran +egara ahun +omor ),
ambahan Lembaran +egara +omor )-0*
b. eraturan emerintah +omor -1 ahun 122 tentang engelolaan
%ualitas &ir dan encemaran &ir (Lembaran +egara ahun 122 +omor
0), ambahan Lembaran +egara +omor 34*
c. %eputusan Menteri %esehatan +omor 25/Menkes/ S%/677/1221 tentang
Syarat$syarat Dan engawasan %ualitas &ir Minum8d. ergub +o. 54 ahun 122 tentang engelolaan Limbah !ahan
!erbahaya
C. Tujuan
2
-
7/23/2019 PANDUAN LIMBAH B3
3/14
anduan engelolaan limbah !) bertujuan sebagai acuan untuk
melaksanakan tindakan yang dapat mencegah dan menanggulangi
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh
limbah !) serta melakukan pemulihan kualitas lingkungan yang sudah
tercemar sehingga sesuai fungsinya kembali.
BAB II
3
-
7/23/2019 PANDUAN LIMBAH B3
4/14
DEFINISI
1. Limbahadaah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan8
2. Limbah bahan bebaha!a dan bea"un, disingkat limbah B#, adaah
sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya
dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, dan/atau dapat
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia
serta makhluk hidup lain8
#. Pen$el%laan limbah B# adaah rangkaian kegiatan yang mencakup
reduksi, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan,
pengolahan, dan penimbunan limbah !)8
&. 'eduk(i limbah B# adalah suatu kegiatan pada penghasil untuk
mengurangi jumlah dan mengurangi sifat bahaya dan racun limbah !),
sebelum dihasilkan dari suatu kegiatan8
). Pen$ha(il limbah B# adalah orang yang usaha dan/atau kegiatannya
menghasilkan limbah !)8
*. Pen!im+anan adalah kegiatan menyimpan limbah !) yang dilakukan
oleh penghasil dan/atau pengumpul dan/atau pemanfaat dan/atau pengolah
dan/atau penimbun limbah !) dengan maksud menyimpan sementara8
,. Pen$um+ulan limbah B#adalah kegiatan mengumpulkan limbah !) dari
penghasil limbah !) dengan maksud menyimpan sementara sebelum
diserahkan kepada pemanfaat dan/atau pengolah dan/atau penimbun
limbah !)8-. Pen$an$kuan limbah B# adalah suatu kegiatan pemindahan limbah !)
dari penghasil dan/atau dari pengumpul dan/atau dari pemanfaat dan/ atau
dari pengolah ke pengumpul dan/atau ke pemanfaat dan/atau ke pengolah
dan/atau ke penimbun limbah !)8
/. Peman0aaan limbah B# adalah suatu kegiatan perolehan kembali
(recovery) dan/atau penggunaan kembali (reuse) dan/atau daur ulang
(recycle) yang bertujuan untuk mengubah limbah !) menjadi suatu produk
4
-
7/23/2019 PANDUAN LIMBAH B3
5/14
yang dapat digunakan dan harus juga aman bagi lingkungan dan kesehatan
manusia8
1. Pen$%lahan limbah B#adalah proses untuk mengubah karakteristik dan
komposisi limbah !) untuk menghilangkan dan/atau mengurangi sifat
bahaya dan/atau sifat racun8enimbunan limbah !) adalah suatu kegiatan
menempatkan limbah !) pada suatu fasilitas penimbunan dengan maksud
tidak membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan hidup.
5
-
7/23/2019 PANDUAN LIMBAH B3
6/14
BAB III
'UAN LINKUP
Penan$anan Limbah Bebaha!a dan Limbah Sejeni(
enggolongan Limbah !) adalah "a. Limbah benda tajam
b. Limbah infeksius
c. Limbah jaringan tubuh
d. Limbah citotoksik
e. Limbah farmasi
f. Limbah kimia
g. Limbah radioaktif
h. Limbah plastik
a. Limbah benda ajam.
Limbah benda tajam adalah limbah yang memiliki sudut tajam, sisi, ujung
atau bagian menonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit.
9ontoh "
$ :arum hipodermik
$ erlengkapan intra;ena
$ pipet pasteur
$ pecahan gelas
$ pisau bedah
$ dll
Limbah benda tajam mempunyai potensi dan dapat menyebabkan cidera
melalui sobekan atau tusukan. Limbah benda tajam mungkin
terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh, bahan mikrobiologi dan beracun,
bahan citotoksik atau radioaktif.
Secara umum jarum disposible tidak dipisahkan dari syringe atau
perlengkapan lain setelah digunakan. 9liping, bending atau breaking jarum$
jarum untuk membuatnya tidak biasa digunakan sangat disarankan karana
menyebabkan accidental inoculation. rosedur tersebut dalam beberapa hal
perlu diperhatikan kemungkinan dihasilkan aerosol. Menutup jarum dengan
kap dalam keadaan tertentu barangkali bisa diterima, misalnya dalam
penggunaan bahan radioaktif dan untuk pengumpulkan gas darah.
Limbah golongan ini ditempatkan dalam kontaineryang tahan tusukan
dan diberi label dengan benar untuk meghindari kemungkinkan cidera saat
proses pengumpulan dan pengangkatan limbah tersebut. Dan pada proses
akhir dimusnahkan dengan incenerator.
6
-
7/23/2019 PANDUAN LIMBAH B3
7/14
b. Limbah in0ek(iu(
Limbah infeksius memiliki pengertian"
$ Limbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit
menular (perawat intensi;e*
$ Limbah labotarium yang berkaitan dengan pemeriksaan mikrobiologi dari
poliklinik dan ruang perawatan / isolasi penyakit menular.
Limbah golongan ini ditempatkan dalam kan%n$ kunin$ dan pada
proses akhir dimusnahkan dengan incenerator.
". Limbah 3ain$an Tubuh
9airan tubuh, terutama darah dan cairan yang terkontaminasi berat oleh
darah, bila dalam jumlah kecil, dan bila mungkin diencerkan sehingga dapat
dibuang ke dalam sistem pengolahan air limbah.
d. Limbah Ci%%k(ik.
Limbah citotoksik adalah bahan yang terkontaminasi atau mungkin
terkontaminasi dengan obat citotoksik selama peracikan, pengangkutan atau
tindakan terapi citotoksik.
-
7/23/2019 PANDUAN LIMBAH B3
8/14
Metode pembuangan tergantung pada komposisi kimia limbah. +amun,
prinsip$prinsip berikut hendaknya dapat dijadikan pertimbangan. Limbah
farmasi hendaknya diwadahi kontainer non reaktif. !ilamana memungkinkan,
cairan yang tidak mudah terbakar (larutan antibiotik* hendaknya diserap
dengan sawdust dikemas dengan kantong plastik dan di bakar dengan
incenerator.
!ila proses penguapan dilakukan untuk membuang limbah farmasi
hendaknya dilakukan ditempat terbuka jauh dari api, motor elektrik, atau
intake conditioner.
roses penguapan dilakukan dapat menimbulkan pecemaran udara karena itu
metode ini hendaknya hanya digunakan untuk limbah farmasi dengan sifat
racun rendah. !ahan ditempatkan dalam wadah non$reaktif yang mempunyai
bidang permukaan luas.
-
7/23/2019 PANDUAN LIMBAH B3
9/14
?al$hal yang harus dipenuhi secara umum dalam penanganan dan
pembuangan limbah golongan ini adalah personil harus bertanggungjawab
untuk penanganan yang aman, penyimpanan dan pembuangan limbah
radioaktif. ejabat ini harus bertanggungjawab untuk semua urusan
pengamanan radioaktif dan mencari petunjuk, bila diperlukan unit yang
menghasilkan limbah radioaktif hendaknya menetapkan area khusus untuk
penyimpanan limbah radioaktif, yang harus dikemas dengan benar.
empat khusus tersebut hendaknya diamankan dan hanya digunakan
untuk tujuan itu.
$. Limbah Pla(ikMasalah yang ditimbulkan oleh limbah plastik adalah terutama karena
jumlah penggunaan yang meningkat secara cepat sering dengan
menggunakan barang medis disposible seperti syiring dan selang.
enggunaan plastik lain seperti pada tempat makanan, kantong obat,
peralatan, dll, juga memberi kontribusi meningkatnya jumlah limbah plastik.
erhadap limbah ini barangkali perlu dilakukan tindakan tertentu sesuai
dengan salah satu golongan limbah diatas jika terkontaminasi bahan
berbahaya.&pabila pemisahan dilakukan dengan baik, bahan plastik terkontaminasi
dapat dibuang melalui pengangkutan sampah kota / umum.
Dalam pembuangan limbah plastik hendaknya memperhatikan aspek
sebagai berikut "
$ embakaran beberapa jenis plastik akan menghasilkan emisi udara yang
berbahaya misalnya pembakaran plastik yang mengandung 69 (Poly
Vynil Chlorida* akan menghasilkan hydrogen clorida, sementara itu
pembakaran plastik yang mengandung nitrogen seperti oksida nitrogen.
$ %eseimbangan campuran antara limbah plastik dan non plastik untuk
pembakaran dengan incenerator akan membantu pencapaian pembakaran
sempurna mengurangi biaya operasi incenerator.
$ embakaran terbuka sejumlah besar plastik tidak diperbolehkan karena
akan menghasilkan pemaparan pada operator dan masyarakat umum.
$ %omposisi kimia limbah beracun sesuai dengan kemajuan tehnologi
sehingga produk racun potensial dari pembakaran mungkin juga berubah.
9
-
7/23/2019 PANDUAN LIMBAH B3
10/14
%arena itu perlu dilakukan updating dan peninjauan kembali strategi
penanganan limbah plastik ini.
$ ampaknya limbah plastik yang dihasilkan dari unit pelayanan kesehatan
akan meningkat. 6olume yang begitu besar memerlukan pertimbangan
dalam pemisahan sampah plastik setelah aman sebaiknya diupayakan
daur ulang.
Dengan penggolongan tersebut bertujuan "
$ Memudahkan bagi penghasil untuk pembuangan sampah sesuai jenis
kantong.
$ Mencegah terkontaminasi limbah padat non medis dan limbah padat
medis.
$ Memudahkan pengelolaan sampah dalam mengenali sampah didalamnya
tergolong medis atau bukan.
$ Memperkecil biaya operasional pengelolaan limbah padat
BAB I4
TATALAKSANA
P%(edu Pen$el%laan Limbah B#
enghasil limbah !) dapat menyimpan limbah !) yg dihasilkan paling
lama 2 hari sebelum menyerahkan kepada pengumpul atau pemanfaat atau
pengolah atau penimbun limbah !).
!ila limbah !) yg dihasilkan kuan$ dai ) k$5hai, penghasil limbah
!) dapat menyimpan limbah !) lebih dai 2 hari sebelum menyerahkan
kepada pengumpul atau pemanfaat atau pengolah atau penimbun limbah !).
rinsip $ prinsip pengelolaan Limbah !) adalah "
$ Minimalisasi limbah adalah prioritas8
$
-
7/23/2019 PANDUAN LIMBAH B3
11/14
From cradle to grave dimaksukan adalah engawasan %egiatan
engelolaan Limbah !) yakni "
$ Limbah !) selalu diawasi mulai dari saat dihasilkan sampai dengan
tujuan akhir pengelolaannya8$ Setiap limbah !) harus memiliki tujuan akhir pengelolaan8
$ Setiap pelaku kegiatan pengelolaan limbah !) harus memenuhi ketentuan
dan persyaratan yang ditetapkan termasuk memiliki i#in sesuai kegiatan
pengelolaan limbah !) yang dilakukan8
$ Secara khusus, mekanisme pengawasan perpindahan limbah !) dilakukan
melalui sistem notifikasi/dokumen limbah !)8
A. Pemi(ahan dan Pen$uan$anDalam pengembangan strategi pengelolaan limbah, alur limbah harus
diidentifikasi dan dipilah$pilah. Reduksi keseluruhan ;olume limbah,
hendaknya merupakan proses yang kontinue. ilah$pilah dan reduksi ;olum
limbah klinis dan yang sejenis merupakan persyaratan keamanan yang
penting untuk petugas pembuang sampah, petugas emergency dan
masyarakat.
ilah$pilah dan reduksi ;olume limbah hendaknya mempertimbangkan
sebagai berikut "
. %elancaran penanganan dan penampungan limbah
1. engurangan jumlah limbah yang memerlukan peralatan khusus,
dengan pemisahan limbah !) dan non !).
). Diusahakan sedapat mungkin menggunakan bahan kimia non !).
3. engemasan dan pemberian dari semua limbah pada tempat
penghasil adalah kunci pembuangan yang baik. Dengan limbah
berada dalam kantong atau kontainer yang sama untuk penyimpanan,
pengangkutan dan pembuangan akan mengurangi kemungkinan
kesalahan petugas dalam penanganannya.
B. Penam+un$an
Sarana penampungan harus memadai, letak lokasi yang tepat, aman dan
hygienis. Standarisasi kantong pada limbah klinis dapat dilakukan dengan
pembedaan warna maupun dengan label, hal ini diperlukan agar menghindari
kesalahan petugas dalam pengelolaan.
11
-
7/23/2019 PANDUAN LIMBAH B3
12/14
%eseragaman standar kantong dan kontainer limbah mempunyai
keuntungan sebagai berikut "
. Mengurangi biaya dan waktu pelatihan staf yang dimutasikan antar
instansi/unit.
1. Meningkatkan keamanan secara umum, baik pada pekerjaan
dilingkungan rumah sakit maupun pada penanganan limbah diluar
rumah sakit.
). engurangan biaya produksi kantong dan konteiner
C. Pen$an$ku
Dalam strategi pembuangan limbah rumah sakit hendaknya memasukkan
prosedur pengangkutan limbah internal dan eksternal bila memungkinkan.
engangkutan internal biasanya berawal dari titik penampungan ke onsite
incenerator dengan kereta dorong. eralatan tersebut harus diberi label dan
dibersihkan secara reguler dan hanya digunakan untuk mengangkut sampah.
Setiap petugas hendaknya diberikan &D ( &lat elindung Diri * khusus.
engangkutan sampah klinik dan yang sejenis ketempat pembuangan
diluar memerlukan prosedur pelaksanaan yang tepat dan harus diikuti oleh
seluruh petugas yang terlibat. rosedur tersebut harus memenuhi peraturan
angkut lokal. !ila limbah klinis dan yang sejenis diangkut dengan konteiner
khusus, kuat dan tidak bocor. %onteiner harus mudah ditangani dan harus
mudah dibersihkan.
D. Pemu(nahan
7ncenerator digunakan untuk menjelaskan proses pembakaran yang
dilaksanakan dalam ruang ganda incenerator yang mempunyai mekanismepemantauan secara ketat dan pengendalian parameter pembakaran. Limbah
yang comustiledapat dibakar bila incenerator tepat tersedia, bila tidak akan
merusak dinding ruang incenerator. Residu dari incenerator / abu biasa
dibuang langsung ke landfill, namun tidak untuk residu yang mengandung
logam berat.
12
-
7/23/2019 PANDUAN LIMBAH B3
13/14
BAB 4
D6KU7ENTASI
13
-
7/23/2019 PANDUAN LIMBAH B3
14/14
14