paruuuuu hfgfhdfg gfhdfg d
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 paruuuuu hfgfhdfg gfhdfg d
1/25
PENDAHULUAN
Infeksi saluran napas bawah masih tetap merupakan masalah utama dalam bidang kesehatan,
baik di negara yang sedang berkembang maupun yang sudah maju. Dari data SEAMIC Health
Statisti !""# influen$a dan pneum%nia merupakan penyebab kematian n%m%r & di Ind%nesia,
n%m%r ' di (runei, n%m%r ) di Malaysia, n%m%r * di Singapura, n%m%r & di +hailand dan n%m%r
* di ietnam. -ap%ran H/ 0''' menyebutkan bahwa penyebab kematian tertinggi akibat
penyakit infeksi di dunia adalah infeksi saluran napas akut termasuk pneum%nia dan influen$a.
Insidensi pneum%nia k%muniti di Amerika adalah 0! kasus per 0""" %rang per tahun dan
merupakan penyebab kematian utama akibat infeksi pada %rang dewasa di negara itu. Angka
kematian akibat pneum%nia di Amerika adalah 0" 1.
Di Amerika dengan ara in2asif pun penyebab pneum%nia hanya ditemukan 3"1. 4enyebab
pneum%nia sulit ditemukan dan memerlukan waktu beberapa hari untuk mendapatkan hasilnya,
sedangkan pneum%nia dapat menyebabkan kematian bila tidak segera di%bati, maka pada
peng%batanawal pneum%nia diberikan antibi%tika seara empiris.
Hasil Sur2ei 5esehatan 6umah +angga Depkes tahun !""#, penyakit infeksi saluran napas
bawah menempati urutan ke7! sebagai penyebab kematian di Ind%nesia. Di SM8 4aru 6S94
4ersahabatantahun !""# infeksi juga merupakan penyakit paru utama, 3# 1 diantara penderita
rawat jalan adalahkasus infeksi dan 00,& 1 diantaranya kasus n%ntuberkul%sis, pada penderita
rawat inap 3#,# 1 kasusinfeksi dan 0:,& 1 diantaranya kasus n%ntuberkul%sis. Di 6S94 H.Adam Malik Medan 3*,# 1 kasus infeksi dan !#,& 1 diantaranya infeksi n%ntuberkul%sis. Di
6S9D Dr. S%et%m% Surabaya didapatkan data sekitar 0#" pneum%nia k%muniti dengan angka
kematian antara !" 7 *3 1. 4neum%nia k%muniti menduduki peringkat keempat dan sepuluh
penyakit terbanyak yang dirawat per tahun.
B. MEKANISME PERTAHANAN PARU
Mekanisme pertahanan paru sangat penting dalam menjelaskan terjadinya infeksi saluran napas.
paru mempunyai mekanisme pertahanan untuk menegah bakteri agar tidak masuk kedalam
paru.
Caesario Page 1
-
7/21/2019 paruuuuu hfgfhdfg gfhdfg d
2/25
mekanisme pembersihan tersebut adalah ;
0. Mekanisme pembersihan di saluran napas penghantar, meliputi ;
< 6eepitelisasi saluran napas
< Aliran lendir pada permukaan epitel
< (akteri alamiah atau =ephitelial ell binding site anal%g=
< 8akt%r hum%ral l%kal >Ig? dan IgA@
< 5%mp%nen mikr%ba setempat
< Sistem transp%r muk%silier
< 6eflek bersin dan batuk
Saluran napas atas >nas%faring dan %r%faring@ merupakan mekanisme pertahanan melalui barier
anat%mi dan mekanisme terhadap masuknya mikr%%rganisme yang pat%gen. Silia dan mukus
mend%r%ng mikr%%rganisme keluar dengan ara dibatukkan atau ditelan.
(ila terjadi disfungsi silia seperti pada Sindr%me 5artageners, pemakaian pipa nas%gastrik dan
pipa nas%trakeal yang lama dapat mengganggu aliran sekret yang telah terk%ntaminasi dengan
bakteri pat%gen. Dalam keadaan ini dapat terjadi infeksi n%s%k%mial atau =H%spital ABuired
4neum%nia=.
!. Mekanisme pembersihan di =6espirat%ry ehange airway=, meliputi ;
< Cairan yang melapisi al2e%lar termasuk surfaktan
< Sistem kekebalan hum%ral l%kal >Ig?@
< Makr%fag al2e%lar dan mediat%r inflamasi
< 4enarikan netr%fil
Sistem kekebalan hum%ral sangat berperan dalam mekanisme pertahanan paru >saluran napas
atas@. IgA merupakan salah satu bagian dari sekret hidung >0" 1 dari t%tal pr%tein seret hidung@.
4enderita defisiensi IgA memiliki resik% untuk terjadi infeksi saluran napas atas yan berulang.
(akteri yang sering mengadakan k%l%nisasi pada saluran napas atas sering mengeluarkan en$im
pr%te%litik dan merusak IgA. (akteri gram negatif >P.aeroginosa, E.colli, Serratia spp, 4r%teus
spp, danK.penumoniae@ mempunyai kemampuan untuk merusak IgA. Defisiensi dan kerusakan
setiap k%mp%nen pertahan saluran napas atas menyebabkan k%l%nisasi bakteri pat%gen sebagai
fasiliti terjadinya infeksi saluran napas bawah.
Caesario Page 2
-
7/21/2019 paruuuuu hfgfhdfg gfhdfg d
3/25
*. Mekanisme pembersihan di saluran udara subgl%tik
Mekanisme pertahanan saluran napas subgl%tis terdiri dari anat%mik, mekanik, hum%ral dan
k%mp%nen seluler. Mekanisme penutupan dan refleks batuk dari gl%tis merupakan pertahanan
utama terhadap aspirat dari %r%faring. (ila terjadi gangguan fungsi gl%tis maka hal ini berbahaya
bagi saluran napas bagian bawah yang dalam keadaan n%rmal steril. +indakan pemasangan pipa
as%gastrik, alat trake%st%mi memudahkan masuknya bakteri pat%gen seara langsung ke
saluran napas bawah.
?angguan fungsi muk%siliar dapat memudahkan masuknya bakteri pat%gen ke saluran napas
bawah, bahkan infeksi akut %lehM.pneumoniae, H.Influenzae dan 2irus dapat merusak gerakan
silia.
:.Mekanisme pembersihan di=respirat%ry gas ehange airway=
(r%nki%lus dan al2e%l mempunyai mekanisme pertahanan sebagai berikut ;
< Cairan yang melapisi al2e%l ;
a. Surfaktan
Suatu ?lik%pr%tein yang kaya lemak, terdiri dari beberapa k%mp%nen S47A, S47(, S47C, S47D
yang berfungsi memperkuat fag%sit%sis dan killing terhadap bakteri %leh makr%fag.
b. Aktifiti anti bakteri >n%n spesifik@ ; 88A, lis%$im, iron binding protein.
< Ig? >Ig?0 dan Ig?! subset yang berfungsi sebagai %ps%nin@
< Makr%fag Al2e%lar yang berperan sebagai mekanisme pertahanan pertama
< (erfungsi untuk menarik 4M leuk%sit ke al2e%lus >ada infeksi ?(,P. aeruginosa@
< Mediat%r bi%l%gi
5emampuan untuk menarik 4M ke saluran napas termasuk C3a, pr%duksi dari makr%fag
al2e%lar, sit%kin, leuk%trien
C. DEFINISI
Seara kinis pneum%nia didefinisikan sebagai suatu peradangan paru yang disebabkan %leh
mikr%%rganisme >bakteri, 2irus, jamur, parasit@. 4neum%nia yang disebabkan %leh
Mycobacterium
tuberculosis tidak termasuk. Sedangkan peradangan paru yang disebabkan %leh
n%nmikr%%rganisme
Caesario Page 3
-
7/21/2019 paruuuuu hfgfhdfg gfhdfg d
4/25
>bahan kimia, radiasi, aspirasi bahan t%ksik, %bat7%batan dan lain7lain@ disebut pneum%nitis.
D. ETIOLOGI
4neum%nia dapat disebabkan %leh berbagai maam mikr%%rganisme, yaitu bakteri, 2irus, jamur
dan pr%t%$%a. Dari kepustakaan pneum%nia k%muniti yang diderita %leh masyarakat luar negeri
banyak disebabkan bakteri ?ram p%sitif, sedangkan pneum%nia di rumah sakit banyak
disebabkan bakteri ?ram negatif sedangkan pneum%nia aspirasi banyak disebabkan %leh bakteri
anaer%b. Akhir7akhir ini lap%ran dari beberapa k%ta di Ind%nesia menunjukkan bahwa bakteri
yang ditemukan dari pemeriksaan dahak penderita pneum%nia k%muniti adalah bakteri ?ram
negatif.
1. Cara pengambian ba!an
Cara pengambilan bahan untuk pemeriksaan bakteri%l%gik dapat seara n%nin2asif yaitu
dibatukkan >dahak@, atau dengan ara in2asif yaitu aspirasi transt%rakal, aspirasi transtrakeal,
bilasan sikatan br%nkus dan (A-. Diagn%sis pasti bila dilakukan dengan ara yang steril, bahan
didapatkan dari darah, airan pleura, aspirasi transtrakeal atau aspirasi transt%rakal, keuali
ditemukan bakteri yang bukan k%l%ni di saluran napas atas sepertiM. tuberkulosis, -egi%nella,P.
carinii. Diagn%sis tidak pasti >kemungkinan@ ; dahak, bahan yang didapatkan melalui
br%nk%sk%pi >(A-, sikatan, bilasan br%nkus dll@.
Cara in2asif walaupun dapat menemukan penyebab pasti tidak dianjurkan, hanya digunakan
pada kasus tertentu. 9ntuk penderita rawat inap dianjurkan, hanya digunakan pada kasus
tertentu. 9ntuk penderita rawat inap dianjurkan pemeriksaan rutin kultur dahak pada kasus berat,
sebaiknya dilakukan sebelum pemberian antibi%tik. 4emeriksaan ?ram harus dilakukan sebelum
pemeriksaan kultur.
". Cara pengambian # pengiriman $a!a% &ang benar
4engambilan dahak dilakukan pagi hari. 4asien mula7mula kumur7kumur dengan akuades
biasa, setelah itu pasien diminta inspirasi dalam kemudian membatukkan dahaknya. Dahak
ditampung dalam b%t%l steril dan ditutup rapat. Dahak segera dikirim ke lab%lat%rium >tidak
b%leh
Caesario Page 4
-
7/21/2019 paruuuuu hfgfhdfg gfhdfg d
5/25
lebih dari : jam@. Fika terjadi kesulitan mengeluarkan dahak, dapat dibantu nebulisasi dengan
aCl *1.5riteria dahak yang memenuhi syarat untuk pemeriksaan apusan langsung dan biarkan
yaitu bila ditemukan sel 4M G !3lpk dan sel epitel 0"lpk
E. PATOGENESIS
Dalam keadaan sehat, tidak terjadi pertumbuhan mikr%%rnagisme di paru. 5eadaan ini
disebabkan %leh mekanisme pertahanan paru. Apabila terjadi ketidakseimbangan antara daya
tahan tubuh, mikr%%rganisme dapat berkembang biak dan menimbulkan penyakit.
6esik% infeksi di paru sangat tergantung pada kemampuan mikr%%rganisme untuk sampai dan
merusak permukaan epitel saluran napas. Ada beberapa ara mikr%%rganisme menapai
permukaan ;
0. In%kulasi langsung
!. 4enyebaran melalui pembuluh darah
*. Inhalasi bahan aer%s%l
:. 5%l%nisasi dipermukaan muk%sa
Dari keempat ara tersebut diatas yang terbanyak adalah seara 5%l%nisasi. Seara inhalasi
terjadi pada infeksi 2irus, mikr%%rganisme atipikal, mikr%bakteria atau jamur. 5ebanyakan
bakteri dengan ukuran ",3 7!," m melalui udara dapat menapai br%nkus terminal atau al2e%l dan
selanjutnya terjadi pr%ses infeksi. (ila terjadi k%l%nisasi pada saluran napas atas >hidung,
%r%faring@ kemudian terjadi aspirasi ke saluran napas bawah dan terjadi in%kulasi
mikr%%rganisme, hal ini merupakan permulaan infeksi dari sebagian besar infeksi paru. Aspirasi
dari sebagian keil sekret %r%faring terjadi pada %rang n%rmal waktu tidur >3" 1@ juga pada
keadaan penurunan kesadaran, peminum alk%h%l dan pemakai %bat
>drug abuse@.
Sekresi %r%faring mengandung k%nsentrasi bakteri yang tinggi 0" #70"ml, sehingga aspirasi dari
sebagian keil sekret >",""0 7 0,0 ml@ dapat memberikan titer in%kulum bakteri yang tinggi dan
terjadi pneum%nia.
4ada pneum%nia mikr%%rganisme biasanya masuk seara inhalasi atau aspirasi. 9mumnya
mikr%%rganisme yang terdapat disaluran napas bagian atas sama dengan di saluran napas bagian
bawah, akan tetapi pada beberapa penelitian tidak di temukan jenis mikr%%rganisme yang sama.
Caesario Page 5
-
7/21/2019 paruuuuu hfgfhdfg gfhdfg d
6/25
F. PATOLOGI
(asil yang masuk bersama sekret br%nkus ke dalam al2e%li menyebabkan reaksi radang
berupa edema seluruh al2e%li disusul dengan infiltrasi sel7sel 4M dan diapedesis eritr%sit
sehingga terjadi permulaan fag%sit%sis sebelum terbentuknya antib%di. Sel7sel 4M mendesak
bakteri ke permukaan al2e%li dan dengan bantuan leuk%sit yang lain melalui psed%p%d%sis
sit%plasmik mengelilingi bakteri tersebut kemudian dimakan. 4ada waktu terjadi peperangan
antara h%st dan bakteri maka akan tampak : $%na pada daerah parasitik terset yaitu ;
0. %na luar ; al2e%li yang tersisi dengan bakteri dan airan edema.
!. %na permulaan k%ns%lidasi ; terdiri dari 4M dan beberapa eksudasi sel darah merah.
*. %na k%ns%lidasi yang luas ; daerah tempat terjadi fag%sit%sis yang aktif dengan jumlah 4M
yang banyak.
:. %na res%lusiE ; daerah tempat terjadi res%lusi dengan banyak bakteri yang mati, leuk%sit dan
al2e%lar makr%fag.
Red hepatization ialah daerah perifer yang terdapat edema dan perdarahan ?ray hepati$ati%n
ialahk%ns%l%dasi yang luas.
G. KLASIFIKASI PNEUMONIA
0. (erdasarkan klinis dan epide%l%gis ;
a. 4neum%nia k%muniti >%mmunity7aBuired pneum%nia@
b. 4neum%nia n%s%k%mial >h%spital7aBiured pneum%nia n%s%%mial pneum%nia@
. 4neum%nia aspirasi
d. 4neum%nia pada penderitaImmunocompromised
pembagian ini penting untuk memudahkan penatalaksanaan.
!. (erdasarkan bakteri penyebab
a.4neum%nia bakterial tipikal. Dapat terjadi pada semua usia. (eberapa bakteri mempunyai
tendensi menyerang ses%rang yang peka, misalnya 5lebsiella pada penderita alk%h%lik,
Staphyll%%us pada penderita pasa infeksi influen$a.
b. 4neum%nia atipikal, disebabkan My%plasma, -egi%nella dan Chlamydia
. 4neum%nia 2irus
d. 4neum%nia jamur sering merupakan infeksi sekunder. 4redileksi terutama pada penderita
dengan daya tahan lemah >immun%%mpr%mised@
Caesario Page 6
-
7/21/2019 paruuuuu hfgfhdfg gfhdfg d
7/25
*. (erdasarkan predileksi infeksi
a.4neum%nia l%baris. Sering pada pneumania bakterial, jarang pada bayi dan %rang tua.
4neum%nia yang terjadi pada satu l%bus atau segmen kemungkinan sekunder disebabkan %leh
%bstruksi br%nkus misalnya ; pada aspirasi benda asing atau pr%ses keganasan
b.(r%nk%pneum%nia. Ditandai dengan berak7berak infiltrat pada lapangan paru. Dapat
disebabkan %leh bakteria maupun 2irus. Sering pada bayi dan %rang tua. Farang dihubungkan
dengan %bstruksi br%nkus
. 4neum%nia interstisial
H. DIAGNOSIS
1. Gambaran %ini'
a. Anamnesis
?ambaran klinik biasanya ditandai dengan demam, menggigil, suhu tubuh meningkat dapat
melebihi :""C, batuk dengan dahak muk%id atau purulen kadang7kadang disertai darah, sesak
napas dan nyeri dada.
b. 4emeriksaan fisik
+emuan pemeriksaan fisis dada tergantung dari luas lesi di paru. 4ada inspeksi dapat terlihat
bagian yang sakit tertinggal waktu bernapas, pasa palpasi fremitus dapat mengeras, pada
perkusi redup, pada auskultasi terdengar suara napas br%nk%2esikuler sampai br%nkial yang
mungkin disertai r%nki basah halus, yang kemudian menjadi r%nki basah kasar pada stadium
res%lusi.
". Pemeri%'aan pen(n)ang
a. ?ambaran radi%l%gis
8%t% t%raks >4Alateral@ merupakan pemeriksaan penunjang utama untuk menegakkan
diagn%sis. ?ambaran radi%l%gis dapat berupa infiltrat sampai k%ns%lidasi dengan = air
br%n%gram=, penyebab br%nk%genik dan interstisial serta gambaran ka2iti. 8%t% t%raks saja
tidak dapat seara khas menentukan penyebab pneum%nia, hanya merupakan petunjuk ke
arah diagn%sis eti%l%gi, misalnya gambaran pneum%nia l%baris tersering disebabkan %leh
teptococcus pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa sering memperlihatkan infiltrat bilateral
atau gambaran br%nk%pneum%nia sedangkanKlebsiela pneumonia sering menunjukkan
k%ns%lidasi yang terjadi pada l%bus atas kanan meskipun dapat mengenai beberapa l%bus.
Caesario Page 7
-
7/21/2019 paruuuuu hfgfhdfg gfhdfg d
8/25
b. 4emeriksaan lab%lat%rium
4ada pemeriksaan lab%lat%rium terdapat peningkatan jumlah leuk%sit, biasanya lebih dari
0"."""ul kadang7kadang menapai *"."""ul, dan pada hitungan jenis leuk%sit terdapat
pergeseran ke kiri serta terjadi peningkatan -ED. 9ntuk menentukan diagn%sis eti%l%gi
diperlukan pemeriksaan dahak, kultur darah dan ser%l%gi. 5ultur darah dapat p%sitif pada !"7
!31 penderita yang tidak di%bati. Analisis gas darah menunjukkan hip%ksemia dan hikarbia,
pada stadium lanjut dapat terjadi asid%sis respirat%rik.
I. PENGOBATAN
4eng%batan terdiri atas antibi%tik dan peng%batan sup%rtif. 4emberian antibi%tik pada penderita
pneum%nia sebaiknya berdasarkan data mikr%%rganisme dan hasil uji kepekaannya, akan tetapi
karenabeberapa alasan yaitu ;
0. penyakit yang berat dapat menganam jiwa
!. bakteri pat%gen yang berhasil diis%lasi belum tentu sebagai penyebab pneum%nia.
*. hasil pembiakan bakteri memerlukan waktu.
maka pada penderita pneum%nia dapat diberikan terapi seara empiris. Seara umum pemilihan
antibi%tik
berdasarkan baktri penyebab pneum%nia dapat dilihat sebagai berikut ;
Peni'iin 'en'i*i+ S*rep*,-,--(' pne(m,nia PSSP/
?%l%ngan 4enisilin
+M47SM
Makr%lid
Peni'iin re'i'*en S*rep*,-,--(' pne(m,niae PRSP/
(etalaktam %ral d%sis tinggi >untuk rawat jalan@
Sef%taksim, Seftriaks%n d%sis tinggi
Mar%lid baru d%sis tinggi
8lu%r%kuin%l%n respirasi
Caesario Page 8
-
7/21/2019 paruuuuu hfgfhdfg gfhdfg d
9/25
Pseudomonas aeruginosa
Amin%glik%sid
Sefta$idim, Sef%peras%n, Sefepim
+ikarsilin, 4iperasilin
5arbapenem ; Mer%penem, Imipenem
Sipr%fl%ksasin, -e2%fl%ksasin
Me*!i-iin re'i'*en* S*ap!&,-,--(' a(re(' MRSA/
ank%misin
+eik%planin
-ine$%lid
Hem,p!i(' in+(en0ae
+M47SM
A$itr%misin
Sefal%sp%rin gen. ! atau *
8lu%r%kuin%l%n respirasi
Legi,neaMakr%lid
8lu%r%kuin%l%n
6ifampisin
M&-,pa'ma pne(m,niae
D%ksisiklin
Makr%lid
8lu%r%kuin%l%n
C!am&$ia pne(m,niae
D%ksisikin
Makr%lid
8lu%r%kuin%l%n
Caesario Page 9
-
7/21/2019 paruuuuu hfgfhdfg gfhdfg d
10/25
4EA?AA 4E9M/IA
Menurut Mansj%er >!""'@ 4enanganan pneum%nia berdasarkan klasifikasi pneum%nia ;
0. 4neum%nia berat atau pneum%nia sangat berat harus dirawat di 6S dan diberi antibi%tik.
!. 4neum%nia tidak perlu dirawat dirumah sakit
*. (atuk bukan pneum%nia tidak perlu dirawat tidak perlu antibia%tik.
Menurut Mansj%er >!""#@, Apabila anak diklasifikasikan menderita pneum%nia berat atau
penyakit sangat berat di puskesmas balai peng%batan, maka anak perlu dirujuk segera
setelah diberi d%sis pertama antibi%tik yang sesuai. D%sis pertama antibi%tika yang
dimaksud adalah kl%rampenik%l yan diberikan seara intramusular dengan d%sis :"
mgkg ((.
Fika anak diklasifikasikan menderita pneum%nia, maka tindakan berikut ini diperlukan ;
0. 4emberian antibi%tik yang sesuai selama 3 hari.
!. (eri pelega tengg%r%kan dan pereda batuk yang aman.
*. (erikan nasihat kepada %rang tua kapan harus segera kembali.
:. Melakukan kunjungan ulang setelah ! hari.
Sedangkan untuk anak dengan pneum%nia yang dirawat di rumah sakit, diperlukan
renana perawatan yang sesuai dengan masalahanya, yaitu ;
0@. efekti2itas p%la napas, renana perawatan yang diperlukan adalah ; (erikan %ksigen yang dilembabkan sesuai takikardi.
-akukan fisi%terapi dada ; kerjakan sesuai jadwal.
/bser2asi tanda 2ital
Caesario Page 10
-
7/21/2019 paruuuuu hfgfhdfg gfhdfg d
11/25
(erikan antibi%tik dan antipiretik sesuai ad2is.
4eriksa dan atat hasil 7ray dada dan jumlah sel darah putih sesuai indikasi.
-akukan suti%n bila perlu.
5aji dan atat pengetahuan serta partisipasi keluarga dalam perawatan, misalnya,
pemberian %bat serta pengenalan tanda dan gejala inefekti2itas p%la napas.
Ciptakan lingkungan yang nyaman.
!@. De2isit 2%lume airan, inter2ensi yang diperlukan adalah ;
0. (erikan airan sesuai dengan kebutuhan.
!. Catat seara akurat intake dan %utput.
*. 5aji dan atat tanda 2ital serta gejala kekurangan airan.
:. 4eriksa dan atat (F urine tiap : jam atau sesuai ad2is.
3. -akukan perawatan mulut sesuai dengan kebutuhan.
&. 5aji dan atat pengetahuan serta partisipasi keluarga dalam m%nit%ring intake dan %utput
serta dalam mengenali tanda dan gejala kekurangan 2%lume airan.
). Ciptakan situasi yang nyaman.
Pena*aa%'anaan
Caesario Page 11
-
7/21/2019 paruuuuu hfgfhdfg gfhdfg d
12/25
a. +erapi antibi%tika awal; menggambarkan tebakan terbaik berdasarkan pada klasifikasi
pneum%nia dan kemungkinan %rganisme, karena hasil mikr%bi%l%gis tidak tersedia selama 0!7)!
jam. +etapi disesuaikan bila ada hasil dan sensiti2itas antibi%tika >Feremy, !"")@.
b. +indakan sup%rtif; meliputi %ksigen untuk mempertahankan 4a/! G # k4a >Sa/! '"1@ dan
resusitasi airan intra2ena untuk memastikan stabilitas hem%dinamik. (antuan 2entilasi; 2entilasi
n%n in2asif >misalnya tekanan jalan napas p%sitif k%ntinu >continous positi!e air"ay pressure@,
atau 2entilasi mekanis mungkin diperlukan pada gagal napas. 8isi%terapi dan br%nk%sk%pi
membantu bersihan sputum >Feremy, !"")@.
An*ibi,*i%a
De+ini'i An*ibi,*i%a
Antibi%tika adalah $at7$at kimia yang dihasilkan %leh fungi dan bakteri, yang memiliki khasiat
mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman. 4eresepan antibi%tika untuk pasien yang
tidak membutuhkan dapat mengakibatkan resistensi >Setiabudy, !"")@.
Pii!an An*ibi,*i%a $an P,',,gi
Setelah d%kter menetapkan perlu diberikannya antibi%tika kepada pasien, ara berikutnya adalah
memilih antibi%tika, serta menentukan d%sis dan ara pemberian. Dalam memilih antibi%tika
yang tepat harus dipertimbangkan fat%r sensiti2itas bakterinya terhadap antibi%tika, keadaan
tubuh h%spes, dan fakt%r biaya peng%batan >Setiabudy, !"")@.
9ntuk mengetahui kepekaan mikr%ba terhadap antibi%tika seara pasti perlu dilakukan
pembiakan kuman penyebab infeksi, yang diikuti dengan uji kepekaan. (ahan bi%l%gik dari
h%spes untuk pembiakan, diambil sebelum pemberian antibi%tika. Setelah pengambilan bahan
tersebut, terutama dalam keadaan penyakit infeksi yang berat, terapi dengan antibi%tika dapat
dimulai dengan memilih antibi%tika yang tepat berdasarkan gambaran klinik pasien. Dalam
praktek sehari7hari tidak mungkin melakukan pemeriksaan biakan pada setiap terapi penyakit
infeksi. (ila dapat diperkirakan kuman penyebab dan p%la kepekaannya, dapat dipilih antibi%tika
yang tepat. (ila dari hasil uji kepekaan ternyata pilihan antibi%tika semula tadi tepat serta gejala
klinik jelas membaik dapat dilanjutkan terus dengan menggunakan antibi%tika tersebut. Dalam
Caesario Page 12
-
7/21/2019 paruuuuu hfgfhdfg gfhdfg d
13/25
hal hasil uji sensiti2itas menunjukkan ada antibi%tika yang lebih efektif, sedangkan dengan
antibi%tika semula gejala klinik penyakit menunjukkan perbaikan7perbaikan yang meyakinkan,
antibi%tika semula tersebut sebaiknya dilanjutkan. +etapi bila hasil perbaikan klinik kurang
memuaskan, antibi%tika yang diberikan semula dapat diganti dengan yang lebih tepat, sesuai
dengan hasil uji sensiti2itas >Setiabudy, !"")@.
4ada infeksi berat seringkali harus segera diberikan antibi%tika sementara sebelum diper%leh
hasil pemeriksaan mikr%bi%l%gik. 4emilihan ini harus didasarkan pada pengalaman empiris yang
rasi%nal berdasarkan perkiraan eti%l%gi yang paling mungkin serta antibi%tika terbaik untuk
infeksi tersebut. Memilih antibi%tika yang didasarkan pada luas spektrum kerjanya, tidak
dibenarkan karena hasil terapi tidak lebih unggul daripada hasil terapi dengan antibi%tika
berspektrum sempit, sedangkan superinfeksi lebih sering terjadi dengan antibi%tika berspektrum
luas >Setiabudy, !"")@.
G,,ngan Be*aa%*am
Antibi%tika ini dibagi menjadi dua kel%mp%k yaitu kel%mp%k penisilin dan sefal%sp%rin.
A. 5el%mp%k 4enisilin
4enisilin diper%leh dari jamurPenicillium chrysogenum dari berbagai jenis yang dihasilkannya,
perbedaannya hanya pada gugus samping76 saja. 4enisillin bersifat bakterisid dan bekerja
dengan ara menghambat sintesis dnding sel. Efek samping yang terpenting adalah reaksi yang
dapat menimbulkan urtikaria, dan kadang7kadang reaksi analfilaksis dapat menjadi fatal >Elin,
!""#@.
0. (en$ilpenisilin; penisilin ? bersifat bakterisid terhadap kuman ?ram7p%sitif >khususnya
%i@ dan hanya beberapa kuman negatif. 4enisilin ? tidak tahan7asam, maka hanya digunakan
sebagai injeksi i.m atau infus intra2ena. Ikatan dengan pr%tein plasma lebih kurang &"1J plasma
tK nya sangat singkat, hanya *" menit dan kadar darahnya epat menurun. Eksresinya
berlangsung sebagian besar melalui transp%rt aktif tubuler dari ginjal dan dalam keadaan utuh.
Akti2itas penisilin ? masih dinyatakan dalam 9nit Internasi%nal >9I@ >+jay, !"")@.
!. 8en%ksimetilpenisilin; 4enisilin7J deri2ate semisintesis ini tahan asam dan memiliki
spektrum kerja yang dapat disamakan dengan pen7?, tetapi terhadap kuman negatif >antara lain
Caesario Page 13
-
7/21/2019 paruuuuu hfgfhdfg gfhdfg d
14/25
suku#esseira dan bailliH. influenzae@ 370" kali lebih lemah. 6es%rpsi penisilin7 tidak
diuraikan %leh asam lambung. Ikatan dengan pr%tein plasma lebih kurang #"1, plasma tK *"7&"
menit. Sebagian besar $at dir%mbak di dalam hati, dan rata7rata *"1 dieksresikan lewat kemih
dalam keadaan utuh. D%sis %ral *7& dd !373"" mg 0 jam sebelum makan, atau ! jam sesudah
makan >+jay, !"")J Elin, !""#@.
*. Ampisilin; penisilin broad spectrum ini tahan asam dan lebih luas spektrum kerjanya yang
meliputi banyak kuman gram7negatif yang hanya peka bagi penisilin7? dalam d%sis intra2ena
tinggi. 5uman7kuman yang mempr%duksi penisilinase tetap resisten terhadap ampisilin >dan
am%ksisilin@. Ampisilin efektif terhadapE. coli, H. influenzae, almonella, dan beberapa suku
4r%teus. 6es%rpsinya dari usus *"7:"1 >dihambat %leh makanan@, plasma tK nya 07! jam. Ikatan
dengan pr%tein plasmanya jauh lebih ringan daripada penisilin ? dan penisilin . Eksresinya
berlangsung melalui ginjal yaitu *"7:31 dalam keadaan utuh aktif dan sisanya sebagai
metab%lit. Efek samping berkaitan dengan gangguan lambung7usus dan alergi. D%sis untuk %ral :
dd sehari ",370 g >garam75 atau trihidrat@ sebelum makan >+jay, !"")J Elin, !""#@.
:. Am%ksisilin; deri2at hidr%ksi dengan akti2itas sama seperti ampisilin. 6es%rpsinya lebih
lengkap >#"1@ dan pesat dengan kadar darah dua kali lipat. Ikatan dengan pr%tein plasma dan tK
nya lebih kurang sama, namun difusinya ke jaringan dan airan tubuh lebih baik. 5%mbinasi
dengan asam kla2ulanat efektif terhadap kuman yang mempr%duksi penisilinase. Efek samping
yang umum adalah gangguan lambung7usus dan radang kulit lebih jarang terjadi. D%sis untuk
%ral * dd *)370.""" mg, anak7anak 0" tahun * dd 0" mgkg, juga diberikan seara i.mi.2
>Istiant%r%, !"")J +jay, !"")J Elin, !""#@.
3. C%am%ksikla2 terdiri dari am%ksilin dan asam kla2ulanat >penghambat beta laktamase@. Asam
kla2ulanat sendiri hampir tidak memiliki antibakterial. +etapi dengan menginaktifkan
penisilinase, k%mbinasi ini aktif terhadap bakteri penghasil penisilinase yang resisten terhadap
am%ksisilin >+jay, !"")@.
Caesario Page 14
-
7/21/2019 paruuuuu hfgfhdfg gfhdfg d
15/25
&. 4enisilin antipseud%m%nas; %bat ini diindikasikan untuk infeksi berat yang disebabkan %leh
Pseudomonas aeruginosa. Selain itu juga aktif terhadap beberapa kuman gram negatif, termasuk
Proteus spp dan$acteroides fragilis >+jay, !"")@.
(. 5el%mp%k Sefal%sp%rin
Sefal%sp%rin diper%leh dari jamur %ephalorium acremonium yang berasal dari Siilia.
Sefal%sp%rin merupakan antibi%tika betalaktam dengan struktur, khasiat, dan sifat yang banyak
mirip penisilin, tetapi dengan keuntungan7keuntungan antara lain spektrum antibakterinya lebih
luas tetapi tidak menakup enterococci dan kuman7kuman anaer%b serta resisten terhadap
penisilinase, tetapi tidak efektif terhadap taphylococcus yang resisten terhadap metisilin
>Istiant%r%, !"")J Elin, !""#@.
(erdasarkan sifat farmak%kinetika, sefal%sp%rin dibedakan menjadi dua g%l%ngan. Sefaleksim,
sefakl%r, dan sefadr%ksil dapat diberikan per %ral karena diabs%rpsi melalui saluran erna.
Sefal%sp%rin lainnya hanya dapat diberikan parenteral. Sefal%tin dan sefapirin umumnya
diberikan seara i.2. karena menimbulkan iritas pada pemberian i.m. (eberapa sefal%sp%rin
generasi ketiga misalnya m%salaktam, sef%taksim, sefti$%ksim, dan seftriaks%n menapai kadar
tinggi dalam airan serebr%spinal, sehingga bermanfaat untuk peng%batan meningitis purulenta.
Selain itu sefal%sp%rin juga melewati sawar plasenta, menapai kadar tinggi dalam airan
syn%2ial dan airan perikardium. 4ada pemberian sistemik kadar sefal%sp%rin generasi ketiga
dalam airan mata relatif tinggi, tapi tidak menapai 2itreus. 5adar dalam empedu umumnya
tinggi terutama sef%pera$%n. 5ebanyakan sefal%sp%rin dieskresi dalam bentuk utuh ke urin,
keuali sef%pera$%n yang sebagian besar dieskresi melalui empedu. /leh karena itu d%sisnya
harus disesuaikan pada pasien gangguan fungsi ginjal >Elin, !""#@.
6eaksi alergi merupakan efek samping yang paling sering terjadi. 6eaksi anafiilaksis dengan
spasme br%nkus dan urtikaria dapat terjadi. 6eaksi silang biasanya terjadi pada pasien dengan
alergi penisilin berat, sedangkan pada alergi penisilin yang ringan dan sedang kemungkinannya
keil. Sefal%sp%rin merupakan $at yang nefr%t%ksik, walaupun jauh kurang t%ksis dibandingkan
dengan amin%glik%sida. 5%mbinasi sefal%sp%rin dengan amin%glik%sida mempermudah
terjadinya nefr%t%ksisitas >Elin, !""#@.
Caesario Page 15
-
7/21/2019 paruuuuu hfgfhdfg gfhdfg d
16/25
Lang termasuk dalam kel%mp%k sefal%sp%rin adalah;
0. Sefal%sp%rin generasi pertama; sefal%tin, sefa$%lin, sefradin, sefaleksin, dan
sefadr%ksil. +erutama aktif terhadap kuman gram p%sitif. ?%l%ngan ini efektif
terhaap sebagina besar . aureus dan strept%k%kus termasuk tr. pyogenes, tr.
!iridans, dan tr. pneumoniae. (akteri gram p%sitif yang juga sensitif adalah
%lostridium perfringens, dan %orinebacterium diphtheria. Sefaleksim, sefradin,
sefadr%ksil aktif pada pemberian per %ral. /bat ini diindikasikan untuk infeksi
salura kemih yang tidak beresp%ns terhadap %bat lain atau yang terjadi selama
kehamilan, infeksi saluran napas, sinusitis, infeksi kulit dan jaringan lunak >+jay,
!"")J Elin, !""#@.
!. Sefal%sp%rin generasi kedua; Sefakl%r, sefamand%l, sefmeta$%l, sefur%ksim.
Dibandingkan dengan generasi pertama, sefal%sp%rin generasi kedua kurang aktif
terhadap bakteri gram p%sitif, tetapi lebih aktif terhadap gram negatif, misalnyaH.
Influenza, E. %oli, danKlebsiella. ?%l%ngan ini tidak efektif terhadap kuman anaer%b.
Sefur%ksim dan sefamand%l lebih tahan terhadap penisilinase dibandingkan dengan
generasi pertama dan memiliki akti2itas yang lebih besar terhadapH. Influenzae dan#.
&onorrheae >+jay, !"")J Elin, !""#@.
*. Sefal%sp%rin generasi ketiga; sef%pera$%n, sef%taksim, seftriaks%n, sefiksim,sef%d%ksim, sefpr%$il. ?%l%ngan ini umumnya kurang efektif terhadap k%kus gram p%sitif
dibandingkan dengan generasi pertama, tapi jauh lebih aktif terhadapEnterobacteriaceae
termasuk strain penghasil penisilinase >Elin, !""#@. Akti2itasnya terhadap gram negatif
lebih kuat dan lebih luas lagi dan meliputiPseudomonas dan$acteroides, khususnya
sefta$idim >+jay, !"")@.
:. Sefal%sp%rin generasi keempat; sefepim dana sefpir%m. /bat7%bat baru ini sangat
resisten terhadap laktamase, sefepim juga aktif sekali terhadap pseud%m%nas >+jay,
!"")@.
C. Antibi%tika -aktam -ainnya
Caesario Page 16
-
7/21/2019 paruuuuu hfgfhdfg gfhdfg d
17/25
0. Imipenem; khasiat bakterisidnya berdasarkan perintangan sintesis dinding7sel kuman.
Spektrum kerjanya luas meliputi, banyak kuman gram7p%sitif dan negatif termasuk
Pseudomonas, Enterococcus, dan $acteroides, juga kuman pat%gen anaer%b. +ahan terhadap
kebanyakan betalaktamase kuman, tetapi berdaya menginduksi pr%duksi en$im ini. /leh ginjal
dehidr%peptidase70 dir%mbak menjadi metab%lit nefr%t%ksis, maka hanya digunakan
terk%mbinasi dengan suatu penghambat en$im yaitu silastatin. D%sis terk%mbinasi dengan
ilastatin i.2. sebagai infus !3"70."""mg setiap 3 jam >+jay, !"")@. Efek samping sama dengan
antibi%tika betalaktam lainnya. eur%t%ksisitas pernah dilap%rkan pada d%sis sangat tinggi dan
pada pasien gagal ginjal >Elin, !""#@.
!. Mer%penem sama dengan imipenem, tetapi lebih tahan terhadap en$im di ginjal sehingga
dapat diberikan tanpa silastin. 4enetrasinya ke dalam semua jaringan baik termasuk ke dalam
airan serebr%spinal sehingga efektif terhadap meningitis bakterial. D%sisnya untuk intra2ena
atau infus 0"70!" mgkg dalam *7: d%sis atau setiap #70! jam >Elin, !""#@.
G,,ngan Ma%r,i$a
5el%mp%k antibi%tika ini terdiri dari eritr%misin dengan deri2atnya klaritr%misin, r%ksitr%misin,
a$itr%misin, dan diritr%misin. Semua makr%lida diuraikan dalam hati, sebagian %leh sistem en$im
%ksidatif sit%kr%m74:3" menjadi metab%lit inaktif. 4engeualian adalah metab%lit /H dari
klaritr%misin dengan akti2itas ukup baik. Eksresinya berlangsung melalui empedu, tinja serta
kemih, terutama dalam bentuk inaktif >Elin, !""#@.
Efek samping yang terpenting adalah pengaruhnya bagi lambung7usus berupa diare, nyeri perut,
nausea, dan kadang7kadang muntah, yang terutama terlihat pada eritr%misin akibat
penguraiannya %leh asam lambung. Eritr%misin pada d%sis tinggi dapat menimbulkan ketulian
yang re2ersibel. Semua makr%lida dapat mengganggu fungsi hati, yang tampak sebagai
peningkatan nilai7nilai en$im tertentu dalam serum >Iriant%r%, !"")J Elin, !""#@.
a. Eritr%misin memiliki spektrum antibakteri yang hampir digunakan sama dengan penisilin,
sehingga %bat ini digunakan sebagai alternatif pengganti penisilin >Elin, !""#@. Eritr%misin
bersifat bakteri%statis terhadap bakteri gram7p%sitif. Mekanisme kerjanya melalui pengikatan
re2ersibel pada rib%s%m kuman, sehingga sintesis pr%teinnya dirintangi. Abs%rpsinya tidak
Caesario Page 17
-
7/21/2019 paruuuuu hfgfhdfg gfhdfg d
18/25
teratur, agak sering menimbulkan efek samping saluran erna, sedangkan masa paruhnya singkat,
maka perlu ditakar sampai : sehari. Eritr%misin merupakan pilihan pertama khususnya pada
infeksi paru7paru dengan'egionella pneumophila danMycoplasna pneumonia. Eritr%misin
menyebabkan mual, muntah, dan diare. D%sis; %ral !7: dd !3"73"" mg pada saat perut k%s%ng
selama maksimal ) hari >+jay, !"")J Elin, !""#@.
b. A$itr%m%sin dan klaritr%misin merupakan deri2at dari eritr%misin. Memiliki sifat
farmak%kinetik yang jauh lebih baik dibandingkan erit%misin, antara lain res%rpsinya dari usus
lebih tinggi karena lebih tahan asam, begitu pula daya tembus ke jaringan dan intra7seluler.
A$itr%misin mempunyai t0!0* jam yang memungkinkan pemberian d%sis hanya 0 atau ! kali
sehari. Makanan memperburuk res%rpsinya, maka sebaiknya diminum pada saat perut k%s%ng
>+jay, !"")@.
G,,ngan Amin,gi%,'i$a
Amin%glik%sida dihasilkan %leh jenis7jenis fungi treptomyces danMicromonospora.
Amin%glik%sida bersifat bakterisid berdasarkan dayanya untuk menembus dinding bakteri
dan mengikat diri pada rib%s%m di dalam sel. 4r%ses translasi >6A dan DA@ diganggu
sehingga bi%sintesis pr%teinnya dikaaukan. Spektrum kerjanya luas yaitu aktif terhadap
bakteri gram p%sitif dan gram negatif. Lang termasuk ke dalam g%l%ngan ini adalahstrept%misin, gentamisin, amikasin, kanamisin, ne%misin, dan param%misin >+jay, !"")@.
a. Amikasin; merupakan turunan kanamisin. /bat ini tahan terhadap # dari ' en$im yang
merusak amin%glik%sida, sedangkan gentamisin dapat dirusak %leh 3 dari en$im tersebut.
+erutama diindikasikan untuk infeksi berat gram negatif yang resisten terhadap gentamisin. ?una
menghindari resisten, jangan digunakan lebih dari 0" hari >+jay, !"")@.
b. ?entamisin; spektrum antibakterinya luas, tapi tida efektif terhadap kuman anaer%b, kurang
efektif terhadap tr. Hemolyticus. (ila digunakan pada infeksi berat yang belum diketahui
penyebabnya, sebaiknya dik%mbinasi dengan penisilin danatau metr%nida$%l >Elin, !""#@. D%sis
harian 3 mgkg dalam d%sis terbagi tiap # jam >bila fungsi ginjal n%rmal@. Sebaiknya pemberian
Caesario Page 18
-
7/21/2019 paruuuuu hfgfhdfg gfhdfg d
19/25
jangan melebihi ) hari. D%sis lebih tinggi kadang7kadang diperlukan pada ne%natus dan
defisiensi imun%l%gis >+jay, !"")J Elin, !""#@.
G,,ngan F(,r,%(in,,n
a. 5l%ramfenik%l; berkhasiat bakteri%statik terhadap hampir semua kuman gram7p%sitif dan
sejumlah kuman gram7negatif, juga terhadap %hlamydia trachomatis danMycoplasma. (ekerja
bakterisid terhadap . pneumonia, danH. influenzae. Mekanisme kerjanya berdasarkan
perintangan sintesis p%lipeptida kuman. 6es%rpsinya dari usus epat dan lengkap dengan
bi%a2aibilitas )37'"1. Ikatan dengan pr%tein plasma lebih kurang 3"1 , tK nya rata7rata * jam.
Dalam hati '"1 $at ini dir%mbak menjadi glukur%nida inaktif. Eksresinya melaui ginjal,
terutama sebagai metab%lit inaktif dan lebih kurang 0"1 seara utuh. Efek samping umum
berupa gangguan lambung7usus, neur%pati %ptis dan perifer, radang lidah dan muk%sa mulut.
+etapi yang sangat berbahaya adalah depresi sumsum tulang yang dapat berwujud dalam bentuk
anemia >+jay, !"")J Elin, !""#@.
b. ank%misin; antibi%tika glik%peptida ini dihasilkan %leh treptpmyces orientalis. (erkhasiat
bakterisid terhadap kuman ?ram7p%sitif aer%b dan anaer%b termasuk taphylococcus yang
resistensi terhadap metisilin. Daya kerjanya berdasarkan penghindaran pembentukan
peptid%glikan. 4enting sekali sebagai antibi%tika terakhir pada infeksi parah jika antibi%tika yang
lain tidak ampuh lagi. /bat ini juga digunakan bila terdapat alergi untuk penisilinsefal%sp%rin.
6es%rpsinya dari usus sehat sangat buruk, tetapi lebih baik pada enteris. ank%misin mempunyai
tK nya 3700 jam. Eksresinya berlangsung #"1 melalui kemih. Efek sampingnya berupa
gangguan fungsi ginjal, terutama pada penggunaan lama d%sis tinggi, juga neur%pati perifer,
reaksi alergi kulit, mual, dan demam. 5%mbinasinya dengan amin%glik%sida meningkatkan risik%
nefr% dan %t%t%ksisitas. D%sis untuk infeksi parah i.2. >infuse@ 0 g dalam !"" ml larutan aCl
",'1 >atau gluk%sa 31@ setiap 0! jam dengan jangka waktu minimal ! jam >Elin, !""#@.
. D%ksisiklin; deri2at long(acting ini berkhasiat bakteri%stastik terhadap kuman yang resisten
terhadap tetrasiklin atau penisilin. 6es%rpsinya dari usus hampir lengkap. (i%a2aibilitasnya tidak
dipengaruhi %leh makanan atau susu seperti tetrasiklin, namun tidak b%leh dik%mbinasi dengan
l%gam berat >besi, aluminium, dana bismuth@. D%ksisiklin mempunyai tK yang panjang >0:70)
jam@, sekali sehari 0"" mg setelah dimulai, dengan loading dose !"" mg. Efek samping dapat
Caesario Page 19
-
7/21/2019 paruuuuu hfgfhdfg gfhdfg d
20/25
mengakibatkan b%r%k ker%ngk%ngan bila ditelan dalam keadaan berbaring atau dengan terlampau
sedikit air> +jay, !"")J Elin, !""#@.
SebabSebab Kegagaan Terapi
5epekaan kuman terhadap antibi%tika tertentu tidak dapat menjamin efekti2itas klinis. 8akt%r
berikut dapat menjadi penyebab kegagalan terapi;
a. D%sis kurang
D%sis suatu antibi%tika seringkali bergantung dari tempat infeksi, walaupun kuman penyebanya
sama. Sebagai %nt%h d%sis penisilin ? yang diperlukan untuk meng%bati meningitis %leh
Pneumococcusjauh lebih tinggi daripada d%sis yang diperlukan untuk peng%batan infeksi
saluran napas bawah yang disebabkan %leh kuman yang sama.
b. Masa terapi yang kurang
5%nsep lama yang menyatakan bahwa untuk setiap jenis infeksi perlu diberikan antimikr%ba
tertentu selama jangka waktu tertentu kini telah ditinggalkan. 4ada umunya para ahli enderung
melakukan indi2idualisasi masa terapi, yang sesuai dengan terapai resp%n klinik yang
memuaskan. amun untuk penyakit tertentu seperti tuberkul%sis paru tetap dipertahankan masa
terapi yang ukup walaupun perbaikan klinis epat terlihat.
. 5esalahan dalam menetapkan eti%l%gi
Demam tidak selalu disebabkan %leh kuman, 2irus, jamur, parasit, reaksi %bat, dan lain7lain dapat
meningkatkan suhu badan. 4emberian antibi%tika yang la$im diberikan dalam keadaan ini tidak
bermanfaat.
d. 4ilihan antib%tika yang kurang tepat
Suatu daftar antibi%tika yang dinyatakan efektif dalam uji sensiti2itas tidak dengan sendirinya
menyatakan bahwa setiap antibi%tika akan memberikan akti2itas klinik yang sama. Disini d%kter
harus dapat mengenali dan memilih antibi%tika yang seara klinis merupakan %bat terpilih untuk
suatu kuman tertentu. Sebagai %nt%h %bat terpilih untuk infeksi . faecalis adalah ampisilin,
walaupun seara in 2itr% kuman tersebut juga dinyatakan sensitif terhadap sefamand%l atau
gentamisin.
Caesario Page 20
-
7/21/2019 paruuuuu hfgfhdfg gfhdfg d
21/25
e. 8akt%r pasien
5eadaan umum yang buruk dan gangguan mekanisme pertahanan tubuh >selular dan hum%ral@
merupakan fakt%r penting yang menyebabkan gagalnya terapi antib%tika. Sebagai %nt%h %bat
imun%supresan, AIDS >Setiabudy, !"")@.
Drug Related Problems ( DRP )
)rug related problems adalah sebuah kejadian atau pr%blem yang melibatkan terapi %bat
penderita yang mempengaruhi penapaian outcome.)rug Related Problems >D64@ merupakan
suatu kejadian yang tidak diharapkan dari pengalaman pasien atau diduga akibat terapi %bat
sehingga p%tensial mengganggu keberhasilan penyembuhan yang dikehendaki >Cip%lle, 0''#@.
D64 dapat diatasi atau diegah ketika penyebab dari masalah tersebut dipahami dengan jelas.
Dengan demikian perlu untuk mengidentifikasi dan mengkateg%rikan D64 dan penyebabnya.
Fenis7jenis D64 dan penyebabnya menurut standar disajikan sebagai berikut;
A. Indikasi tanpa %bat
0. 4asien dengan k%ndisi terbaru membutuhkan terapi %bat yang terbaru.
!. 4asien yang kr%nik membutuhkan lanjutan terapi %bat.
*. 4asien dengan k%ndisi kesehatan yang membutuhkan k%mbinasi farmak%terapi untuk
menapai efek sinergis atau p%tensiasi.
:. 4asien dengan resik% pengembangan k%ndisi kesehatan baru dapat diegah dengan
penggunaan terapiprophylactic drug ataupremedication.
(. +erapi /bat yang +idak 4erlu
0. 4asien yang mendapatkan %bat yang tidak tepat indikasi.
!. 4asien yang keraunan karena %bat atau hasil peng%batan.
*. 4eng%batan pada pasien pengk%nsumsi %bat, alk%h%l dan r%k%k.
:. 4asien dalam k%ndisi peng%batan yang lebih baik di%bati dengan non drug therapy.
3. 4asien dengan multiple drugs untuk k%ndisi dimana hanyasingle drug therapy dapat
digunakan.
&. 4asien dengan terapi %bat dengan penyembuhan dapat menghindari reaksi yang merugikan
dengan peng%batan lainnya.
C. Salah /bat
Caesario Page 21
-
7/21/2019 paruuuuu hfgfhdfg gfhdfg d
22/25
0. 4asien dimana %batnya tidak efektif.
!. 4asien alergi.
*. 4asien penerima %bat yang paling tidak efektif untuk indikasi peng%batan.
:. 4asien dengan fakt%r resik% pada k%ntraindikasi penggunaan %bat.
3. 4asien menerima %bat efektif tetapi least costly.
&. 4asien menerima %bat efektif tetapi tidak aman.
). 4asien yang terkena infeksi resisten terhadap %bat yang digunakan.
D. D%sis +erlalu 6endah
0. 4asien menjadi sulit disembuhkan dengan terapi %bat yang digunakan.
!. 4asien menerima k%mbinasi pr%duk yang tidak perlu dimanasingle drugs dapat memberikan
peng%batan yang tepat.
*. D%sis yang digunakan terlalu rendah untuk menimbulkan resp%n.
:. 5%nsentrasi %bat dalam serum pasien di bawah range terapeutik yang diharapkan.
3. /batprophyla*is >presugikal@ antibi%tik diberikan terlalu epat.
&. D%sis danfle*ibility tidak ukup untuk pasien.
). +erapi %bat berubah sebelum terapeutik per%baan ukup untuk pasien.
#. 4emberian %bat terlalu epat.
'. 4asien alergi
E. 6eaksi /bat yang Merugikan
0. 4asien dengan fakt%r resik% yang berbahaya bila %bat digunakan.
!. 5etersediaan dari %bat dapat menyebabkan interaksi dengan %bat lain atau makanan pasien.
*. Efek dari %bat dapat diubah %leh substansi makanan pasien.
:. Efek dari %bat diubah enzyme inhibit%r atau indukt%r dari %bat lain.
3. Efek dari %bat diubah dengan pemindahan %bat dari binding cite %leh %bat lain.
&. Hasil lab%rat%rium dapat berubah karena gangguan %bat lain.
8. D%sis +erlalu +inggi
0. D%sis terlalu tinggi
!. 5%nsentrasi %bat dalam serum pasien diatas therapeutic range %bat yang diharapkan.
*. D%sis %bat meningkat terlalu epat.
:. /bat, d%sis rute, perubahan f%rmulasi yang tidak tepat.
Caesario Page 22
-
7/21/2019 paruuuuu hfgfhdfg gfhdfg d
23/25
3. D%sis dan inter!al fle*ibility tidak tepat
2. KOMPLIKASI
5%mplikasi yang dapat terjadi ;
< Efusi pleura.
< Empiema.
< Abses 4aru.
< 4neum%t%raks.
< ?agal napas.
< Sepsis
Caesario Page 23
-
7/21/2019 paruuuuu hfgfhdfg gfhdfg d
24/25
DAFTAR PUSTAKA
Amerian th%rai s%iety. ?uidelines f%r management %f adults with %mmunity7aBuired
pneum%nia. Diagn%sis, assessment %f
se2erity, antimir%bial therapy, and pre2enti%n. Am F 6espir Crit.Care Med !""0J 0&*; 0)*"73:.
Amerian th%rai S%iety. H%spital7aBuired pneum%nia in adults. Diagn%sis, assessment %f
se2erity, initial antimir%bial therapy
and pre2enti2e strategis. Am F 6espir Crit Care Med !"00J 03*; 0)007!3
(arlett F?, D%well S8, M%ndell -A, 8ile +M, Mush%r DM, 8ine MF. 4ratie guidelines f%r
management %mmunity7aBuiredd
pneum%nia in adults. Clin infet Dis !""#J *0; *:)7#!
(ere$in E(. +reatment and pre2enti%n %f n%s%%mial pneum%nia. Chest 0''3J 0"#; 0 S70&S
Christian F et alJ Al2e%lar mar%phage funti%n is seleti2ely altered after end%t%emia in ratsJ
Infet Immun 3&J 0!3:7'J !"0"
Cra2en DE, Steger 5A. Epidemi%l%gy %f n%s%%mial pneum%nia new perspeti2es %n an %ld
disease. Chest 0''3J 0"# ; I S70&S
Ewig S, 6ui$ M, Mensa F, Mar%s MA, Martine$ FA, Aranbia 8, iederman MS. Se2ere
%mmunity7aBuired pneum%nia assessment %f se2erity riteria. Am F 6espir Crit Care Med
!"0"J 03#; 00"!7"#
?erberding F-, Sande MA. Infeti%n Diseases %f the lung dalam Murray F8, adel FA ed .
+eb%%k %f respirat%ry Mdeine,
4hiladelphia, +%ky%; ( Saunders C%, !""'; )* 3 7:3
?reen ? et alJ Defense mehanism in respirat%ry membraneJ Am 6e2 6esp Dis 003J :)'73"*J
!"0"
?uidelines f%r the management %f h%spitalised adults patients with pneum%nia in the Asia 4aifi
regi%n. !nd C%nensus %rksh%p.
4huker, +hailand !""'.
Hadiart% M, Anwar L, 4riyanti S, ubedah +.4r%tekt study an Internati%nal antimikr%bial
sur2ailane study in %mmunity aBuired
Caesario Page 24
-
7/21/2019 paruuuuu hfgfhdfg gfhdfg d
25/25
respirat%ry trat >Carti@ path%gens.!""' 7 !"0"
Caesario Page 25