perawat peri operatve
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
1/37
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tindakan operasi atau pembedahan merupakan pengalaman yang sulit bagi hapir semua
pasien. Berbagai kemungkinan buruk bisa saja terjadi yang akan membahayakan bagi pasien.
Maka tak heran jika seringkali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak berlebihan
dengan keemasan yang mereka alami. Keemasan yang mereka alami biasanya terkait dengan
segala maam prosedur asing yang harus dijalani pasien dan juga anaman terhadap keselamatan
ji!a akibat segala maam prosedur pembedahan dan tindakan pembiusan. "era!at mempunyai
peranan yang sangat penting dalam setiap tindakan pembedahan baik pada masa sebelum# selama
maupun setelah operasi. $nter%ensi kepera!atan yang tepat diperlukan untuk mempersiapkan
klien baik seara &isik maupun psikis. Tingkat keberhasilan pembedahan sangat tergantung pada
setiap tahapan yang dialami dan saling ketergantungan antara tim kesehatan yang terkait 'dokter
bedah# dokter anstesi dan pera!at( di samping peranan pasien yang kooperati& selama proses
perioperati&.
Ada ) &aktor penting yang terkait dalam pembedahan# yaitu penyakit pasien# jenis
pembedahan yang dilakukan dan pasien sendiri. *ari ketiga &aktor tersebut &aktor pasien
merupakan hal yang paling penting# karena bagi penyakit tersebut tidakan pembedahan adalahhal
yang baik+benar. Tetapi bagi pasien sendiri pembedahan mungkin merupakan hal yang palingmengerikan yang pernah mereka alami. Mengingat hal terebut diatas# maka sangatlah pentig
untuk melibatkan pasien dalam setiap langkah,langkah perioperati&. Tindakan pera!atan
perioperati& yang -berkesinambungan dan tepat akan sangat berpengaruh terhadap suksesnya
pembedahan dan kesembuhan pasien.
ase pra operati& dimulai ketika ada keputusan untuk dilakukan inter%ensi bedah dan
diakhiri ketika pasien dikirim ke meja operasi. Lingkup akti%itas kepera!atan selama !aktu
tersebut dapat menakup penetapan pengkajian dasar pasien di tatanan klinik ataupun rumah#
!a!anara pra operati& dan menyiapkan pasien untuk anstesi yang diberikan dan pembedahan.
ase intra operati& dimulai ketika pasien masuk atau dipindah ke instalasi bedah dan berakhir
saat pasien dipindahkan ke ruang pemulihan. "ada &ase ini lingkup akti%itas kepera!atan
menakup pemasangan $/ ath# pemberian medikasi intara%ena# melakukan pemantauan kondisi
&isiologis menyeluruh sepanjang prosedur pembedahan dan menjaga keselamatan pasien. 0ontoh
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
2/37
1 memberikan dukungan psikologis selama induksi anstesi# bertindak sebagai pera!at srub# atau
membantu mengatur posisi pasien d atas meja operasi dengan menggunakan prinsip,prinsip
dasar kesimetrisan tubuh.
ase pasa operati& dimulai dengan masuknya pasien ke ruang pemulihan 'reo%ery room( dan
berakhir dengan e%aluasi tindak lanjut pada tatanan klinik atau di rumah. Lingkup akti%itas
kepera!aan meakup renatang akti%itas yang luas selama periode ini. "ada &ase ini &okus
pengkajian meliputi e&ek agen anstesi dan memantau &ungsi %ital serta menegah komplikasi.
Akti%itas kepra!atan kemudian ber&okus pada peningkatan penyembuhan pasien dan melakukan
penyuluhan# pera!atan tindak lanjut dan rujukan yang penting untuk penyembuhan dan
rehabilitasi serta pemulangan.
B. R2M23AN MA3ALA4
5. Apa yang dimaksud dengan pera!atan perioperati& -
6. Apa sajakah &ase,&ase pera!atan perioperati& -
0. T272AN
5. *apat mengetahui tentang pera!ata perioperati&
6. *apat mengetahui &ase,&ase pera!atan perioperati&
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
3/37
BAB II
PEMBAHASAN
A. KE"ERA8ATAN "ER$9"ERAT$
Kepera!atan perioperati& adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
keragaman &ungsi kepera!atan yang berkaitan dengan pengalaman pembedahan pasien.
Kepera!atan perioperati& adalah &ase penatalaksanaan pembedahan yang merupakan pengalaman
yang unik bagi pasien.
Tindakan operasi atau pembedahan# baik elekti& maupun kedaruratan adalah peristi!a
kompleks yang menegangkan. Kebanyakan prosedur bedah dilakukan di kamar operasi rumah
sakit# meskipun beberapa prosedur yang lebih sederhana tidak memerlukan hospitalisasi dan
dilakukan di klinik,klinik bedah dan unit bedah ambulatori. $ndi%idu dengan masalah kesehatan
yang memerlukan inter%ensi pembedahan menakup pula pemberian anastesi atau pembiusan
yang meliputi anastesi lokal# regional atau umum. 3ejalan dengan perkembangan teknologi yang
kian maju. "rosedur tindakan pembedahan pun mengalami kemajuan yang sagat pesat. *imana
perkembangan teknologi mutakhir telah mengarahkan kita pada penggunaan prosedur bedah
yang lebih kompleks dengan penggunaan teknik,teknik bedah mikro 'miro surgery tehni:ues(
atau penggunaan laser# peralatan by "ass yang lebih anggih dan peralatan monitoring yang
kebih sensiti&. Kemajuan yang sama juga ditunjukkan dalam bidang &armasi terkait dengan
penggunaan obat,obatan anstesi kerja singkat# sehingga pemulihan pasien akan berjalan lebih
epat. Kemajuan dalam bidang teknik pembedahan dan teknik anastesi tentunya harus diikuti
oleh peningkatan kemampuan masing,masing personel 'terkait dengan teknik dan juga
komunikasi psikologis( sehingga outome yang diharapkan dari pasien bisa terapai. "erubahan
tidak hanya terkait dengan hal,hal tersebut diatas. Namun juga diikuti oleh perubahan pada
pelayanan. 2ntuk pasien,pasien dengan kasus,kasus tertentu# misalnya 1 hernia. "asien dapat
mempersiapkan diri dengan menjalani pemeriksaan dignostik dan persiapan praoperati& lain
sebelum masuk rumah sakit. Kemudian jika !aktu pembedahannya telah tiba# maka pasien bisa
langsung mendatangi rumah sakit untuk dilakukan prosedur pembedahan. 3ehingga akan
mempersingkat !aktu pera!atan pasien di rumah sakit. Kepera!atan perioperati& merupakan
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
4/37
istilah yang digunakan untuk menggambarkan keragaman &ungsi kepera!atan yang berkaitan
dengan pengalaman pembedahan pasien. $stilah perioperati& adalah suatu istilah gabungan yang
menakup tiga &ase pengalaman pembedahan# yaitu# preoperati%e phase# intraoperati%e phase dan
post operati%e phase. Masing, masing &ase di mulai pada !aktu tertentu dan berakhir pada !aktu
tertentu pula dengan urutan peristi!a yang membentuk pengalaman bedah dan masing,masing
menakup rentang perilaku dan akti%itas kepera!atan yang luas yan dilakukan oleh pera!at
dengan menggunakan proses kepera!atan dan standar praktik kepera!atan. *isamping pera!at
kegiatan perioperati& ini juga memerlukan dukungan dari tim kesehatan lain yang berkompeten
dalam pera!atan pasien sehingga kepuasan pasien dapat terapai sebagai suatu bentuk pelayanan
prima.
B. A3E,A3E KE"ERA8ATAN "ER$9"ERAT$
Kata perioperati& adalah suatu istilah gabungan yang menangkup ) &ase pengalaman
pembedahan yaitu praoperati intraoperati dan pasaoperati&.
5. A3E "RA,9"ERAT$ + "RE, 9"ERAT$
ase praoperati& dari peran kepera!atan perioperati& dimulai ketika keputusan untuk
inter%ensi dibuat dan berakhir ketika pasien dikirim ke meja operasi.prioritas pada prosedur
pembedahan yang utama adalah in&orm onsent yaitu pernyataan persetujuan klien dan keluarga
tentang tindakan yang akan dilakukan yang berguna untuk menegah ketidaktahuan klien tentang
prosedur yang akan dilaksanakan dean juga menjaga rumah sakit dan petugas kesehatan dari
klien dan keluarganya mengenai tindakan tersebut $n&om onsent dilakukan apabila sudah
termasuk1 $n&ormasi pembedahan yang akan dilakukan
Memberitahukan nama dan kuali&ikasi orang atau petugas yang akan melakukan pembedahan.Kepera!atan pre operati& merupakan tahapan a!al dari kepera!atan perioperati&.
Kesuksesan tindakan pembedahan seara keseluruhan sangat tergantung pada &ase ini. 4al ini
disebabkan &ase ini merupakan a!alan yang menjadi landasan untuk kesuksesan tahapan,tahapan
berikutnya. Kesalahan yang dilakukan pada tahap ini akan berakibat &atal pada tahap berikutnya.
"engakajian seara integral dari &ungsi pasien meliputi &ungsi &isik biologis dan psikologis sangat
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
5/37
diperlukan untuk keberhasilan dan kesuksesan suatu operasi.
A. "ER3$A"AN KL$EN *$ 2N$T "ERA8ATAN
5.
"ER3$A"AN $3$K"ersiapan &isik pre operasi yang dialami oleh pasien dibagi dalam 6 tahapan# yaitu 1a. "ersiapan di unit pera!atan b. "ersiapan di ruang operasiBerbagai persiapan &isik yang harus dilakukan terhadap pasien sebelum operasi antara lain 1
a. 3tatus kesehatan &isik seara umum
3ebelum dilakukan pembedahan# penting dilakukan pemeriksaan status kesehatan seara
umum# meliputi identitas klien# ri!ayat penyakit seperti kesehatan masa lalu# ri!ayat kesehatan
keluarga# pemeriksaan &isik lengkap# antara lain status hemodinamika# status kardio%askuler#
status perna&asan# &ungsi ginjal dan hepatik# &ungsi endokrin# &ungsi imunologi# dan lain,lain. -
3elain itu pasien harus istirahat yang ukup# karena dengan istirahat dan tidur yang ukup pasien
tidak akan mengalami stres &isik# tubuh lebih rileks sehingga bagi pasien yang memiliki ri!ayat
hipertensi# tekanan darahnya dapat stabil dan bagi pasien !anita tidak akan memiu terjadinya
haid lebih a!al.
b. 3tatus Nutrisi
Kebutuhan nutrisi ditentukan dengan mengukur tinggi badan dan berat badan# lipat kulit
trisep# lingkar lengan atas# kadar protein darah 'albumin dan globulin( dan keseimbangan
nitrogen. 3egala bentuk de&isiensi nutrisi harus di koreksi sebelum pembedahan untuk
memberikan protein yang ukup untuk perbaikan jaringan. Kondisi gi;i buruk dapat
mengakibatkan pasien mengalami berbagai komplikasi pasa operasi dan mengakibatkan pasien
menjadi lebih lama dira!at di rumah sakit. Komplikasi yang paling sering terjadi adalah in&eksi
pasa operasi# dehisiensi 'terlepasnya jahitan sehingga luka tidak bisa menyatu(# demam dan
penyembuhan luka yang lama. "ada kondisi yang serius pasien dapat mengalami sepsis yang bisa
mengakibatkan kematian.
. Keseimbangan airan dan elektrolitBalane airan perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan input dan output airan.
*emikaian juga kadar elektrolit serum harus berada dalam rentang normal. Kadar elektrolit yang
biasanya dilakuakan pemeriksaan diantaranya dalah kadar natrium serum 'normal 1 5)< ,5=<
mmol+l(# kadar kalium serum 'normal 1 )#< - < mmol+l( dan kadar kreatinin serum '>#?> - 5#
mg+dl(. Keseimbangan airan dan elektrolit terkait erat dengan &ungsi ginjal. *imana ginjal
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
6/37
ber&ungsi mengatur mekanisme asam basa dan ekskresi metabolit obat,obatan anastesi. 7ika
&ungsi ginjal baik maka operasi dapat dilakukan dengan baik. Namun jika ginjal mengalami
gangguan seperti oliguri+anuria# insu&isiensi renal akut# ne&ritis akut maka operasi harus ditunda
menunggu perbaikan &ungsi ginjal. Keuali pada kasus,kasus yang menganam ji!a.
d. Kebersihan lambung dan kolon
Lambung dan kolon harus di bersihkan terlebih dahulu. $nter%ensi kepera!atan yang bisa
diberikan diantaranya adalah pasien dipuasakan dan dilakukan tindakan pengosongan lambung
dan kolon dengan tindakan enema+la%ement. Lamanya puasa berkisar antara ? sampai @ jam
'biasanya puasa dilakukan mulai pukul 6=.>> 8$B(. Tujuan dari pengosongan lambung dan
kolon adalah untuk menghindari aspirasi 'masuknya airan lambung ke paru,paru( dan
menghindari kontaminasi &eses ke area pembedahan sehingga menghindarkan terjadinya in&eksi
pasa pembedahan. Khusus pada pasien yang menbutuhkan operasi 0$T9 'segera(# seperti pada
pasien keelakaan lalu lintas. Maka pengosongan lambung dapat dilakukan dengan ara
pemasangan NGT ' naso gastri tube (
e. "enukuran daerah operasi
"enukuran pada daerah operasi ditujukan untuk menghindari terjadinya in&eksi pada daerah
yang dilakukan pembedahan karena rambut yang tidak diukur dapat menjadi tempat
bersembunyi kuman dan juga mengganggu+menghambat proses penyembuhan dan pera!atan
luka. Meskipun demikian ada beberapa kondisi tertentu yang tidak memerlukan penukuran
sebelum operasi# misalnya pada pasien luka inisi pada lengan. Tindakan penukuran 'sheren(
harus dilakukan dengan hati,hati jangan sampai menimbulkan luka pada daerah yang diukur.
3ering kali pasien di berikan kesempatan untuk menukur sendiri agar pasien merasa lebih
nyaman. *aeran yang dilakukan penukuran tergantung pada jenis operasi dan daerah yang akan
dioperasi. Biasanya daerah sekitar alat kelamin 'pubis( dilakukan penukuran jika yang
dilakukan operasi pada daerah sekitar perut dan paha. Misalnya 1 apendiktomi# herniotomi#
uretrolithiasis# operasi pemasangan plate pada &raktur &emur# hemmoroidektomi. 3elain terkait
daerah pembedahan# penukuran pada lengan juga dilakukan pada pemasangan in&us sebelum
pembedahan.
&. "ersonal 4ygine
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
7/37
Kebersihan tubuh pasien sangat penting untuk persiapan operasi karena tubuh yang kotor
dapat merupakan sumber kuman dan dapat mengakibatkan in&eksi pada daerah yang dioperasi.
"ada pasien yang kondisi &isiknya kuat diajurkan untuk mandi sendiri dan membersihkan daerah
operasi dengan lebih seksama. 3ebaliknya jika pasien tidak mampu memenuhi kebutuhan
personal hygiene seara mandiri maka pera!at akan memeberikan bantuan pemenuhan
kebutuhan personal hygiene.
g. "engosongan kandung kemih
"engosongan kandung kemih dilakukan dengan melakukan pemasangan kateter. 3elain untuk
pengongan isi bladder tindakan kateterisasi juga diperluka untuk mengobser%asi balane airan.
h. Latihan "ra 9perasi
Berbagai latihan sangat diperlukan pada pasien sebelum operasi# hal ini sangat penting
sebagai persiapan pasien dalam menghadapi kondisi pasa operasi# seperti 1 nyeri daerah operasi#
batuk dan banyak lendir pada tenggorokan.
Latihan yang diberikan pada pasien sebelum operasi antara lain 1
5. Latihan na&as dalam
6. Latiihan batuk e&ekti&
). latihan gerak sendi
5. Latihan Na&as *alam
Latihan na&as dalam sangat berman&aat bagi pasien untuk mengurangi nyeri setelah
operasi dan dapat membantu pasien relaksasi sehingga pasien lebih mampu beradaptasi dengan
nyeri dan dapat meningkatkan kualitas tidur. 3elain itu teknik ini juga dapat meningkatkan
%entilasi paru dan oksigenasi darah setelah anastesi umum. *engan melakukan latihan tarik na&as
dalam seara e&ekti& dan benar maka pasien dapat segera mempraktekkan hal ini segera setelah
operasi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Latihan na&as dalam dapat dilakukan
dengan ara sebagai berikut 1
,"asien tidur dengan posisi duduk atau setengah duduk 'semi&o!ler( dengan lutut ditekuk dan
perut tidak boleh tegang.
,Letakkan tangan diatas perut
,4irup udara sebanyak,banyaknya dengan menggunakan hidung dalam kondisi mulut tertutup
rapat.
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
8/37
,Tahan na&as beberapa saat '),< detik( kemudian seara perlahan,lahan# udara dikeluarkan
sedikit demi sedikit melalui mulut.
,Lakukan hal ini berulang kali '5< kali(
,Lakukan latihan dua kali sehari praopearti&.
6. Latihan Batuk E&ekti&
Latihan batuk e&ekti& juga sangat diperlukan bagi klien terutama klien yang mengalami
operasi dengan anstesi general. Karena pasien akan mengalami pemasangan alat bantu na&as
selama dalam kondisi teranstesi. 3ehingga ketika sadar pasien akan mengalami rasa tidak
nyaman pada tenggorokan. *engan terasa banyak lendir kental di tenggorokan. Latihan batuk
e&ekti& sangat berman&aat bagi pasien setalah operasi untuk mengeluarkan lendir atau sekret
tersebut.
"asien dapat dilatih melakukan teknik batuk e&ekti& dengan ara 1
,"asien ondong ke depan dari posisi semi&o!ler# jalinkan jari,jari tangan dan letakkan
melintang diatas inisi sebagai bebat ketika batuk.
Kemudian pasien na&as dalam seperti ara na&as dalam '),< kali(
,3egera lakukan batuk spontan# pastikan rongga perna&asan terbuka dan tidak hanya batuk
dengan mengadalkan kekuatan tenggorokan saja karena bisa terjadi luka pada tenggorokan. 4al
ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan# namun tidak berbahaya terhadap inisi.
,2langi lagi sesuai kebutuhan.
,7ika selama batuk daerah operasi terasa nyeri# pasien bisa menambahkan dengan menggunakan
bantal keil atau gulungan handuk yang lembut untuk menahan daerah operasi dengan hati,hati
sehingga dapat mengurangi gunangan tubuh saat batuk.
). Latihan Gerak 3endi
Latihan gerak sendi merupakan hal sangat penting bagi pasien sehingga setelah operasi#
pasien dapat segera melakukan berbagai pergerakan yang diperlukan untuk memperepat proses
penyembuhan.
"asien+keluarga pasien seringkali mempunyai pandangan yang keliru tentang pergerakan pasien
setalah operasi. Banyak pasien yang tidak berani menggerakkan tubuh karena takut jahitan
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
9/37
operasi sobek atau takut luka operasinya lama sembuh. "andangan seperti ini jelas keliru karena
justru jika pasien selesai operasi dan segera bergerak maka pasien akan lebih epat merangsang
usus 'peristaltik usus( sehingga pasien akan lebih epat kentut+&latus. Keuntungan lain adalah
menghindarkan penumpukan lendir pada saluran perna&asan dan terhindar dari kontraktur sendi
dan terjadinya dekubitus. Tujuan lainnya adalah memperlanar sirkulasi untuk menegah stasis
%ena dan menunjang &ungsi perna&asan optimal. $nter%ensi ditujukan pada perubahan posisi
tubuh dan juga Range o& Motion 'R9M(. Latihan perpindahan posisi dan R9M ini pada a!alnya
dilakukan seara pasi& namun kemudian seiring dengan bertambahnya kekuatan tonus otot maka
pasien diminta melakukan seara mandiri. 3tatus kesehatn &isik merupakan &aktor yang sangat
penting bagi pasien yang akan mengalami pembedahan# keadaan umum yang baik akan
mendukungh dan mempengaruhi proses penyembuhan. 3ebaliknya# berbagai kondisi &isiologis
dapat mempengaruhi proses pembedahan. *emikian juga &aktor usis+penuaan dapat
mengakibatkan komplikasi dan merupakan &aktor resiko pembedahan. 9leh karena itu sangatlah
penting untuk mempersiapkan &isik pasien sebelum dilakukan pembedahan+operasi.
6. "ER3$A"AN "EN2N7ANG
"ersiapan penunjang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari tindakan
pembedahan. Tanpa adanya hasil pemeriksaan penunjang# maka dokter bedah tidak meungkin bisa menentukan tindakan operasi yang harus dilakukan pada pasien. "emeriksaan penunjang
yang dimaksud adalah berbagai pemeriksaan radiologi# laboratorium maupun pemeriksaan lain
seperti E0G# dan lain,lain. 3ebelum dokter mengambil keputusan untuk melakukan operasi pada
pasien# dokter melakukan berbagai pemeriksaan terkait dengan keluhan penyakit pasien sehingga
dokter bisa menyimpulkan penyakit yang diderita pasien. 3etelah dokter bedah memutuskan
untuk dilakukan operasi maka dokter anstesi berperan untuk menentukan apakan kondisi pasien
layak menjalani operasi. 2ntuk itu dokter anastesi juga memerlukan berbagai maam
pemrikasaan laboratorium terutama pemeriksaan masa perdarahan 'bledding time( dan masa
pembekuan 'lotting time( darah pasien# elektrolit serum# 4emoglobin# protein darah# dan hasil
pemeriksaan radiologi berupa &oto thoraks dan EKG. *iba!ah ini adalah berbagai jenis
pemeriksaan penunjang yang sering dilakukan pada pasien sebelum operasi 'tidak semua jenis
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
10/37
pemeriksaan dilakukan terhadap pasien# namun tergantung pada jenis penyakit dan operasi yang
dijalani oleh pasien(. "emeriksaan penunjang antara lain 1
a. "emeriksaan Radiologi dan diagnostik# seperti 1 oto thoraks# abdomen# &oto tulang 'daerah
&raktur(# 23G '2ltra 3ono Gra&i(# 0T san 'omputeri;ed Tomography 3an( # MR$ 'Magnrti
Resonane $magine(# BN9,$/"# Renogram# 0ystosopy# Mammogra&i# 0$L '0olon in Loop(#
EKG+E0G 'Eletro 0ardio Gra&i(# E049# EEG 'Eletro Enhephalo Gra&i(# dll.
b. "emeriksaan Laboratorium# berupa pemeriksan darah 1 hemoglobin# angka leukosit# lim&osit#
LE* 'laju enap darah(# jumlah trombosit# protein total 'albumin dan globulin(# elektrolit 'kalium#
natrium# dan hlorida(# 0T -BT# ureum kretinin# B2N# dll.- Bisa juga dilakukan pemeriksaan
pada sumsun tulang jika penyakit terkaut dengan kelainan darah.
. Biopsi# yaitu tindakan sebelum operasi berupa pengambilan bahan jaringan tubuh untuk
memastikan penyakit pasien sebelum operasi. Biopsi biasanya dilakukan untuk memastikan
apakah ada tumor ganas+jinak atau hanya berupa in&eksi kronis saja.
d. "emeriksaan Kadar Gula *arah 'KG*("emeriksaan KG* dilakukan untuk mengetahui apakah kadar gula darah pasien dalan rentang
normal atau tidak. 2ji KG* biasanya dilakukan dengan puasa 5> jam 'puasa jam 5> malam dan
diambil darahnya jam @ pagi( dan juga dilakukan pemeriksaan KG* 6 jam "" 'ppst prandial(.
e. "emeriksaan 3tatus Anastesi"emeriksaaan status &isik untuk dilakukan pembiuasan dilakukan untuk keselamatan selama
pembedahan. 3ebelum dilakukan anastesi demi kepentingan pembedahan# pasien akan
mengalami pemeriksaan status &isik yang diperlukan untuk menilai sejauh mana resiko
pembiusan terhadap diri pasien. "emeriksaan yang biasa digunakan adalah pemeriksaan dengan
menggunakan metode A3A 'Amerian 3oiety o& Anasthesiologist(. "emeriksaan ini dilakukan
karena obat dan teknik anastesi pada umumnya akan mengganggu &ungsi perna&asan# peredaran
darah dan sistem sara&. Berikut adalah tabel pemeriksaan A3A.
A3A grade 3tatus &isik Mortality '(5. Tidak ada gangguan organik# biokimia dan psikiatri. Misal1 penderita dengan herinia ingunalis
tanpa kelainan lain# orang tua sehat# bayi muda yang sehat >#><6. Gangguan sistemik ringan sampai sedang yang bukan diseababkan oleh penyakit yang akan
dibedah. Misal1 penderita dengan obesitas# penderita dengan bronkitis dan penderita dengan
diabetes mellitus ringan yang akan mengalami appendiktomi >#=
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
11/37
). "enyakit sistemik berat misalnya penderita diabetes mellitus dengan komplikasi pembuluh
darah dan datang dengan appendisitis akut. =#<=. "enyakit+gangguan sistemik berat yang menbahayakan ji!a yang tidak selalu dapat diperbaiki
dengan pembedahan# misalnya 1 insu&isiensi koroner atau in&ark miokard 6<
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
12/37
"ERNCATAAN
"ER3ET272AN T$N*AKAN ME*$3+9"ERA3$ NAMA "A3$EN 1 'L+"(
No. RM 1
2N$T RA8AT1
3aya yang bertnda tangan di ba!ah ini 1
Nama 1 .................
2mur 1 .................. tahun
7enis kelamin 1 ................
Alamat 1 .................
3uami+istri+ayah+ibu +keluargaD dari pasien yang bernama 1 ......................................................
5. Menyatakan 3ET272+T$*AK 3ET272D bah!a pasien tersebut akan dilakukan tindakan
medis operasi dalam rangka penyembuhan pasien.
6. 3aya mengerti dan memahami tujuan serta resiko+komplikasi yang mungkin terjadi dari
tindakan medis+operasi yang dilakukan terhadap pasien dan oleh karena itu bila terjadi sesuatu
diluar kemapuan dokter sebagai manusia dan dalam batas,batas etik kedokteran sehingga terjadi
kematian+keaatan pada pasien maka saya tidak akan menuntut siapapun baik dokter maupun
Rumah 3akit.
). 3aya juga menyetujui dilakukannya tindakan pembiusan baik lokal maupun umum dalam
kaitannya dengan tindakan medis+operasi tersebut. 3aya juga mengerti dan memahami tujuan dan
kemungkinan resiko akibat pembiusan yang dapat terjadi sehingga bila terjadi sesuatu diluar
kemampuan dokter sebagai manusia ddan dalam batas,batas etik kedokteran sehingga terjadi
kematian+keaatan pada pasien maka saya tidak akan menuntut siapapun baik dokter maupu
Rumah sakit.
0$MA4$# ........................6>5
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
13/37
Mengetahui#
3aya yang menyatakan#
*okter yang mera!at# 3uami+istri+ayah+ibu +keluarga
D FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF
'tanda tangan dan nama lengkap( 'tanda tangan dan nama lengkap(
3aksi dari Rumah 3akit# 3aksi dari keluarga#
FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF
'tanda tangan dan nama lengkap( 'tanda tangan dan nama lengkap(
D oret yang tidak perlu
). "ER3$A"AN MENTAL+"3$K$3
"ersiapan mental merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam proses persiapan operasikarena mental pasien yang tidak siap atau labil dapat berpengaruh terhadap kondisi &isiknya.
Tindakan pembedahan merupakan anaman potensial maupun aktual pada integeritas seseorang
yang dapat membangkitkan reaksi stres &isiologis maupun psikologis'Barbara 0. Long( 0ontoh
perubahan &isiologis yang munul akibat keemasan+ketakutan antara lain15. "asien dengan ri!ayat hipertensi jika mengalami keemasan sebelum operasi dapat
mengakibatkan pasien sulit tidur dan tekanan darahnya akan meningkat sehingga operasi bisa
dibatalkan.
6. "asien !anita yang terlalu emas menghadapi operasi dapat mengalami menstruasi lebih epatdari biasanya# sehingga operasi terpaksa harus ditunda .3etiap orang mempunyai pandangan
yang berbeda dalam menghadapi pengalaman operasi sehingga akan memberikan respon yang
berbeda pula# akan tetapi sesungguhnya perasaan takut dan emas selalu dialami setiap orang
dalam menghadapi pembedahan.
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
14/37
Berbagai alasan yang dapat menyebabkan ketakutan+keemasan pasien dalam menghadapi
pembedahan antara lain 1a. Takut nyeri setelah pembedahan
b. Takut terjadi perubahan &isik# menjadi buruk rupa dan tidak ber&ungsi normal 'body image(. Takut keganasan 'bila diagnosa yang ditegakkan belum pasti(
d. Takut+emas mengalami kondisi yang dama dengan orang lan yang mempunyai penyakit yang
sama.e. Takut+ngeri menghadapi ruang operasi# peralatan pembedahan dan petugas.&. Takut mati saat dibius+tidak sadar lagi.g. Takut operasi gagal.
Ketakutan dan keemasan yang mungkin dialami pasien dapat dideteksi dengan adanya
perubahan,perubahan &isik seperti 1 meningkatnya &rekuensi nadi dan perna&asan# gerakan,
gerakan tangan yang tidak terkontrol# telapak tangan yang lembab# gelisah# menayakan
pertanyaan yang sama berulang kali# sulit tidur# sering berkemih. "era!at perlu mengkaji
mekanisme koping yang biasa digunakan oleh pasien dalam menghadapi stres. *isamping itu
pera!at perlu mengkaji hal,hal yang bisa digunakan untuk membantu pasien dalam menghadapi
masalah ketakutan dan keemasan ini# seperti adanya orang terdekat# tingkat perkembangan
pasien# &aktor pendukung+support system.
2ntuk mengurangi dan mengatasi keemasan pasien# pera!at dapat menanyakan hal,hal yang
terkait dengan persiapan operasi# antara lain 1 "engalaman operasi sebelumnya "engertian pasien tentang tujuan+alasan tindakan operasi
"engetahuan pasien tentang persiapan operasi baik &isik maupun penunjang.
"engetahuan pasien tentang situasi+kondisi kamar operasi dan petugas kamar operasi. "engetahuan pasien tentang prosedur 'pre# intra# post operasi( "engetahuan tentang latihan,latihan yang harus dilakukan sebelum operasi dan harus dijalankan
setalah operasi# seperti 1 latihan na&as dalam# batuk e&ekti R9M# dll. "ersiapan mental yang
kurang memadai dapat mempengaruhi pengambilan keputusan pasien dan keluarganya. 3ehingga
tidak jarang pasien menolak operasi yang sebelumnya telah disetujui dan biasanya pasien pulang
tanpa operasi dan beberapa hari kemudian datang lagi ke rumah sakit setalah merasa sudah siap
dan hal ini berarti telah menunda operasi yang mestinya sudah dilakukan beberapa hari+minggu
yang lalu. 9leh karena itu persiapan mental pasien menjadi hal yang penting untuk diperhatikan
dan didukung oleh keluarga+orang terdekat pasien.
"ersiapan mental dapat dilakukan dengan bantuan keluarga dan pera!at. Kehadiran dan
keterlibatan keluarga sangat mendukung persiapan mental pasien. Keluarga hanya perlu
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
15/37
mendampingi pasien sebelum operasi# memberikan doa dan dukungan pasien dengan kata,kata
yang menenangkan hati pasien dan meneguhkan keputusan pasien untuk menjalani operasi.Peranan perawat dalam memberikan dukungan mental dapat dilakukan dengan berbagai
cara:
5. Membantu pasien mengetahui tentang tindakan,tindakan yang dialami pasien sebelum operasi#memberikan in&ormasi pada pasien tentang !aktu operasi# hal,hal yang akan dialami oleh pasien
selama proses operasi# menunjukkan tempat kamar operasi# dll.
*engan mengetahui berbagai in&ormasi selama operasi maka diharapkan pasien mejadi lebih siap
menghadapi operasi# meskipun demikian ada keluarga yang tidak menghendaki pasien
mengetahui tentang berbagai hal yang terkait dengan operasi yang akan dialami pasien.6. Memberikan penjelasan terlebih dahulu sebelum setiap tindakan persiapan operasi sesuai dengan
tingkat perkembangan. Gunakan bahasa yang sederhana dan jelas. Misalnya1 jika pasien harus
puasa# pera!at akan menjelaskan kapan mulai puasa dan samapai kapan# man&aatnya untuk apa#
dan jika diambil darahnya# pasien perlu diberikan penjelasan tujuan dari pemeriksaan darah yang
dilakukan# dll. *iharapkan dengan pemberian in&ormasi yang lengkap# keemasan yang dialami
oleh pasien akan dapat diturunkan dan mempersiapkan mental pasien dengan baik). Memberi kesempatan pada pasien dan keluarganya untuk menanyakan tentang segala prosedur
yang ada. *an memberi kesempatan pada pasien dan keluarga untuk berdoa bersama,sama
sebelum pasien di antar ke kamar operasi.=. Mengoreksi pengertian yang saah tentang tindakan pembedahan dan hal,hal lain karena
pengertian yang salah akan menimbulkan keemasan pada pasien.
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
16/37
pro&ilaksis biasanya di berikan sebelum pasien di operasi. Antibiotik pro&ilaksis yang diberikan
dengan tujuan untuk menegah terjadinya in&eksi selama tindakan operasi# antibiotika pro&ilaksis
biasanya di berikan 5,6 jam sebelum operasi dimulai dan dilanjutkan pasa beda 6, ) kali.
Antibiotik yang dapat diberikan adalah e&triakson 5gram dan lain,lain sesuai indikasi pasien.
B. "ER3$A"AN "A3$EN *$ KAMAR 9"ERA3$
"ersiapan operasi dilakukan terhadap pasien dimulai sejak pasien masuk ke ruang pera!atan
sampai saat pasien berada di kamar operasi sebelum tindakan bedah dilakukan. "ersiapan di
ruang serah terima diantaranya adalah prosedur administrasi# persiapan anastesi dan kemudian
prosedur drapping.
*i dalam kamar operasi persiapan yang harus dilakukan terhdap pasien yaitu berupa tindakandrapping yaitu penutupan pasien dengan menggunakan peralatan alat tenun 'disebut 1 duk( steril
dan hanya bagian yang akan di inisi saja yang dibiarkan terbuka dengan memberikan ;at
desin&ektan seperti po%ide iodine 5> dan alkohol ?>.5. "rinsip tindakan drapping adalah1
3eluruh anggota tim operasi harus bekerja sama dalam pelaksanaan prosedur drapping. "era!at yang bertindak sebagai instrumentator harus mengatahui dengan baik dan benar prosedur
dan prinsip,prinsip drapping. 3ebelum tindakan drapping dilakukan# harus yakin bah!a sarung tangan tang digunakan steril
dan tidak boor. "ada saat pelaksanaan tindakan drapping# pera!at bertindak sebagai omloop harus berdiri di
belakang instrumentator untuk menegah kontaminasi. Gunakan duk klem pada setiap keadaaan dimana alat tenun mudah bergeser. *rape yang terpasang tidak boleh dipindah,pindah sampai operasi selesai dan harus di jaga
kesterilannya. 7umlah lapisan penutup yang baik minimal 6 lapis# satu lapis menggunkan kertas !ater pro& atau
plastik steril dan lapisan selanjutnya menggunakan alat tenun steril.6.Teknik *rapping 1
Letakkan drape di tempat yang kering# lantai di sekitar meja operasi harus kering 7angan memasang drape dengan tergesa,gesa# harus teliti dan memepertahankan prinsip steril "ertahankan jarak antara daerah steril dengan daerah non steril "egang drape sedikit mungkin 7angan melintasi daerah meja operasi yang sudah terpasang drape+alat tenun steril tanpa
perlindungan gaun operasi. 7aga kesterilan bagian depan gaun operasi# berdiri membelakangi daerah yang tidak steril. 7angan melempar drape terlalu tinggi saat memasang drape 'hati,hati menyentuh lampu operasi(
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
17/37
7ika alat tenun yang akan dipasang terkontaminasi. Maka pera!at omloop bertugas
menyingkirkan alat tenun tersebut. 4indari tangan yang sudah steril menyentuh daerah kulit pasien yang belum tertutup. 3etelah semua lapisan alat tenun terbentang dari kaki sampai bagian kepala meja operasi# jangan
menyentuh hal,hal yang tidak perlu. 7ika ragu,ragu terhdap kesterilan alat tenun# lebih baik alat tenun tersebut dianggap
terkontaminasi.
Tindakan kepera!atan pre opereti& merupakan tindakan yang dilakukan oleh pera!at
dalam rangka mempersiapkan pasien untuk dilakukan tindakan pembedahan dengan tujuan untuk
menjamin keselamatan pasien intraoperati&. "ersiapan &isik maupun pemeriksaan penunjang serta
pemeriksaan mental sangat diperlukan karena kesuksesan suatu tindakan pembedahan klien
bera!al dari kesuksesan persiapan yang dilakukan selama tahap persiapan. Kesalahan yang
dilakukan pada saat tindakan preoperati& apapun bentuknya dapat berdampak pada tahap,tahap
selanjutnya# untuk itu diperlukan kerjasama yang baik antara masing,masing komponen yang
berkompeten untuk menghasilkan outome yang optimal# yaitu kesembuhan pasien seara
paripurna.
6. KE"ERA8ATAN $NTRA 9"ERAT$
Kepera!atan intra operati& merupakan bagian dari tahapan kepera!atan perioperati&.
Akti%itas yang dilakukan pada tahap ini adalah segala maam akti%itas yang dilakukan oleh
pera!at di ruang operasi. Akti%itas di ruang operasi oleh pera!at di&okuskan pada pasien yang
menjalani prosedur pembedahan untuk perbaikan# koreksi atau menghilangkan masalah,masalah
&isik yang mengganggu pasien. Tentunya pada saat dilakukan pembedahan akan munul
permasalahan baik &isiologis maupun psikologis pada diri pasien. 2ntuk itu kepera!atan intra
operati& tidak hanya ber&okus pada masalah &isiologis yang dihadapi oleh pasien selama operasi#
namun juga harus ber&okus pada masalah psikologis yang dihadapi oleh pasien. 3ehingga pada
akhirnya akan menghasilkan outome berupa asuhan kepera!atan yang terintegrasi. 2ntuk
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
18/37
menghasilkan hasil terbaik bagi diri pasien# tentunya diperlukan tenaga kesehatan yang
kompeten dan kerja sama yang sinergis antara masing,masing anggota tim. 3eara umum
anggota tim dalam prosedur pembedahan ada tiga kelompok besar# meliputi pertama# ahli
anastesi dan pera!at anastesi yang bertugas memberikan agen analgetik dan membaringkan
pasien dalam posisi yang tepat di meja operasi# kedua ahli bedah dan asisten yang melakukan
srub dan pembedahan dan yang ketiga adalah pera!at intra operati&.
"era!at intra operati& bertanggung ja!ab terhadap keselamatan dan kesejahteraan '!ell
being( pasien. 2ntuk itu pera!at intra operati& perlu mengadakan koordinasi petugas ruang
operasi dan pelaksanaan pera!at srub dan pengaturan akti%itas selama pembedahan. "eran lain
pera!at di ruang operasi adalah sebagai RNA 'Registered Nurse irst Assitant(. "eran sebagai
RNA ini sudah berlangsung dengan baik di negara,negara amerika utara dan eropa. Namun
demikian praktiknya di indonesia masih belum sepenuhnya tepat. "eran pera!at sebagai RNA
diantaranya meliputi penanganan jaringan# memberikan pemajanan pada daerah operasi#
penggunaan instrumen# jahitan bedah dan pemberian hemostatis.
2ntuk menjamin pera!atan pasien yang optimal selama pembedahan# in&ormasi mengenai
pasien harus dijelaskan pada ahli anastesi dan pera!at anastesi# serta pera!at bedah dan dokter
bedahnya. 3elain itu segala maam perkembangan yang berkaitan dengan pera!atan pasien di
unit pera!atan pasa anastesi '"A02( seperti perdarahan# temuan yang tidak diperkirakan#
permasalahan airan dan elektrolit# syok# kesulitan perna&asan harus diatat# didokumentasikan
dan dikomunikasikan dengan sta&& "A02.
A. "R$N3$","R$N3$" 2M2M
a. "rinsip asepsis ruangan
Antisepsis dan asepsis adalah suatu usaha untuk agar diapainya keadaan yang
memungkinkan terdapatnya kuman,kuman pathogen dapat dikurangi atau ditiadakan# baik seara
kimia!i# tindakan mekanis atau tindakan &isik. Termasuk dalam akupan tindakan antisepsis
adalah selain alat,alat bedah# seluruh sarana kamar operasi# semua implantat# alat,alat yang
dipakai personel operasi 'sandal# elana# baju# masker# topi dan lain,lainnya( dan juga ara
membersihkan+melakukan desin&eksi dari kulit+tangan
b. "rinsip asepsis personel
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
19/37
Teknik persiapan personel sebelum operasi meliputi ) tahap# yaitu 1 3rubbing 'ui
tangan steril(# Go!ning 'teknik peggunaan gaun operasi(# dan Glo%ing 'teknik pemakaian sarung
tangan steril(. 3emua anggota tim operasi harus memahami konsep tersebut diatas untuk dapat
memberikan penatalaksanaan operasi seara asepsis dan antisepsis sehingga menghilangkan
atau- meminimalkan angka kuman. 4al ini diperlukan untuk meghindarkan bahaya in&eksi yang
munul akibat kontaminasi selama prosedur pembedahan 'in&eksi nosokomial(.
*isamping sebagai ara penegahan terhadap in&eksi nosokomial# teknik,teknik tersebut
juga digunakan untuk memberikan perlindungan bagi tenaga kesehatan terhadap bahaya yang
didapatkan akibat prosedur tindakan. Bahaya yang dapat munul diantranya penularan berbagai
penyakit yang ditularkan melalui airan tubuh pasien 'darah# airan peritoneum# dll( seperti
4$/+A$*3# 4epatitis dll.
. "rinsip asepsis pasien
"asien yang akan menjalani pembedahan harus diasepsiskan. Maksudnya adalah dengan
melakukan berbagai maam prosedur yang digunakan untuk membuat medan operasi steril.
"rosedur,prosedur itu antara lain adalah kebersihan pasien# desin&eksi lapangan operasi dan
tindakan drapping.
d. "rinsip asepsis instrumen
$nstrumen bedah yang digunakan untuk pembedahan pasien harus benar,benar berada
dalam keadaan steril. Tindakan yang dapat dilakukan diantaranya adalah pera!atan dan
sterilisasi alat# mempertahankan kesterilan alat pada saat pembedahan dengan menggunakan
teknik tanpa singgung dan menjaga agar tidak bersinggungan dengan benda,benda non steril.
B. 2NG3$ KE"ERA8ATAN $NTRA 9"ERAT$
3elain sebagai kepala ad%okat pasien dalam kamar operasi yang menjamin
kelanaran jalannya operasi dan menjamin keselamatan pasien selama tindakan pembedahan.
3eara umum &ungsi pera!at di dalam kamar operasi seringkali dijelaskan dalam hubungan
akti%itas,akti%itas sirkulasi dan srub 'instrumentator(. "era!at sirkulasi berperan mengatur
ruang operasi dan melindungi keselamatan dan kebutuhan pasien dengan memantau akti%itas
anggota tim bedah dan memeriksa kondisi di dalam ruang operasi. Tanggung ja!ab utamanya
meliputi memastikan kebersihan# suhu yang sesuai# kelembapan# penahayaan# menjaga
peralatan tetap ber&ungsi dan ketersediaan berbagai material yang dibutuhkan sebelum# selama
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
20/37
dan sesudah operasi. "era!at sirkuler juga memantau praktik asepsis untuk menghindari
pelanggaran teknik asepsis sambil mengkoordinasi perpindahan anggota tim yang berhubungan
'tenaga medis# rontgen dan petugas laboratorium(. "era!at sirkuler juga memantau kondisi
pasien selama prosedur operasi untuk menjamin keselamatan pasien. Akti%itas pera!at sebagai
srub nurse -termasuk melakukan desin&eksi lapangan pembedahan dan drapping# mengatur
meja steril# menyiapkan alat jahit# diatermi dan peralatan khusus yang dibutuhkan untuk
pembedahan. 3elain itu pera!at srub -juga membantu dokter bedah selama prosedur
pembedahan dengan melakukan tindakan,tindakan yang diperlukan seperti mengantisipasi
instrumen yang dibutuhkan# spon# kassa# drainage dan peralatan lain serta terus menga!asi
kondisi pasien ketika pasien diba!ah pengaruh anastesi. 3aat luka ditutup pera!at harus
mengeek semua peralatan dan material untuk memastikan bah!a semua jarum# kassa dan
instrumen sudah dihitung lengkap
Kedua &ungsi tersebut membutuhkan pemahaman# pengetahuan dan ketrampilan pera!at tentang
anatomi# pera!atan jaringan dan prinsip asepsis# mengerti tentang tujuan pembedahan#
pemahaman dan kemampuan untuk mengantisipasi kebutuhan,kebutuhan dan untuk bekerja
sebagai anggota tim yang terampil dan kemampuan untuk menangani segala situasi kedaruratan
di ruang operasi.
0. AKT$/$TA3 KE"ERA8ATAN 3E0ARA 2M2M
Akti%itas kepera!atan yang dilakukan selama tahap intra operati& meliputi = hal# yaitu 1
a. 3a&ety Management
b. Monitoring isiologis
. Monitoring "sikologis
d. "engaturan dan koordinasi Nursing 0are
Sa$et% Management indakan ini merupakan &uatu bentuk 'aminan keamanan bagi
pasien selama prosedur pembedahan. Tindakan yang dilakukan untuk jaminan keamanan
diantaranya adalah 1
5. "engaturan posisi pasien"engaturan posisi pasien bertujuan untuk memberikan kenyamanan pada klien dan memudahkan
pembedahan. "era!at perioperati& mengerti bah!a berbagai posisi operasi berkaitan dengan
perubahan,perubahan &isiologis yang timbul bila pasien ditempatkan pada posisi tertentu. aktor
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
21/37
penting yang harus diperhatikan ketika mengatur posisi di ruang operasi adalah1
a. *aerah operasi b. 2sia. Berat badan pasiend. Tipe anastesi
e. Nyeri 1 normalnya nyeri dialami oleh pasien yang mengalami gangguan pergerakan# seperti
artritis.
"osisi yang diberikan tidak boleh mengganggu sirkulasi# respirasi# tidak melakukan penekanan
yang berlebihan pada kulit dan tidak menutupi daerah atau medan operasi.4al,hal yang dilakukan oleh pera!at terkait dengan pengaturan posisi pasien meliputi 1
a. Kesejajaran &ungsionalMaksudnya adalah memberikan posisi yang tepat selama operasi. 9perasi yang berbeda akan
membutuhkan posisi yang berbeda pula. 0ontoh 1
3upine 'dorsal reumbent( 1 hernia# laparotomy# laparotomy eksplorasi# appendiktomi#mastetomy atau pun reseksi usus.
"ronasi 1 operasi pada daerah punggung dan spinal. Misal 1 Lamninetomy Trendelenburg 1 dengan menempatkan bagian usus diatas abdomen# sering digunakan untuk
operasi pada daerah abdomen ba!ah atau pel%is. Lithotomy 1 posisi ini mengekspose area perineal dan retal dan biasanya digunakan untuk operasi
%agina. *ilatasi dan kuretase dan pembedahan retal seperti 1 4emmoiroidektomy Lateral 1 digunakan untuk operasi ginjal# dada dan pinggul. .
b. "emajanan area pembedahan"emajanan daerah bedah maksudnya adalah daerah mana yang akan dilakukan tindakan
pembedahan. *engan pengetahuan tentang hal ini pera!at dapat mempersiapkan daerah operasi
dengan teknik drapping b. Mempertahankan posisi sepanjang prosedur operasi
"osisi pasien di meja operasi selama prosedur pembedahan harus dipertahankan sedemikian
rupa. 4al ini selain untuk mempermudah proses pembedahan juga sebagai bentuk jaminan
keselamatan pasien dengan memberikan posisi &isiologis dan menegah terjadinya injury.
6. Memasang alat grounding ke pasien
). Memberikan dukungan &isik dan psikologis pada klien untuk menenagkan pasien selama operasi
sehingga pasien kooperati&.
=. Memastikan bah!a semua peralatan yang dibutuhkan telah siap seperti 1 airan in&us# oksigen#
jumlah spongs# jarum dan instrumen tepat.
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
22/37
M(nit(ring )i&i(l(gi& Pemantauan $i&i(l(gi& %ang dilakukan meliputi :
5. Melakukan balane airan"enghitungan balane airan dilakuan untuk memenuhi kebutuhan airan pasien. "emenuhan
balane airan dilakukan dengan ara menghitung jumlah airan yang masuk dan yang keluar
'ek pada kantong kateter urine( kemudian melakukan koreksi terhadap imbalane airan yang
terjadi. Misalnya dengan pemberian airan in&us.6. Memantau kondisi ardiopulmonal
"emantaun kondisi kardio pulmonal harus dilakukan seara kontinu untuk melihat apakah
kondisi pasien normal atau tidak. "emantauan yang dilakukan meliputi &ungsi perna&asan# nadi
dan tekanan darah# saturasi oksigen# perdarahan dll.). "emantauan terhadap perubahan %ital sign
"emantauan tanda,tanda %ital penting dilakukan untuk memastikan kondisi klien masih dalam
batas normal. 7ika terjadi gangguan harus dilakukan inter%ensi seepatnya.
Dukungan P&ik(l(gi& *&ebelum induk&i dan bila pa&ien &adar+ *ukungan psikologis
yang dilakukan antara lain 1
5. Memberikan dukungan emosional pada pasien
6. Berdiri di dekat klien dan memberikan sentuhan selama prosedur induksi
). Mengkaji status emosional klien
=. Mengkomunikasikan status emosional klien kepada tim kesehatan 'jika ada perubahan(
"engaturan dan Koordinasi Nursing 0are
Tindakan yang dilakukan antara lain 1
5. Memanage keamanan &isik pasien
6. Mempertahankan prinsip dan teknik asepsis
*. T$M 9"ERA3$
3etelah kita tahu tentang akti%itas kepera!atan yang dilakukan di kamar operasi# maka
sekarang kita akan membahas anggota tim yang terlibat dalam operasi. Anggota tim operasi
seara umum dibagi dalam dua kelompok besar# yaitu anggota tim steril dan anggota tim non
steril. Berikut adalah bagan anggota tim operasi.
5. 3teril 1
a. Ahli bedah
b. Asisten bedah
. "era!at $nstrumentator '3ub nurse(
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
23/37
6.Non 3teril 1
a. Ahli anastesi
b. "era!at anastesi
. 0irulating nurse
d. Teknisi 'operator alat# ahli patologi dll.(
Surgical eam
5."era!at steril bertugas 1
a. Mempersiapkan pengadaan alat dan bahan yang diperlukan untuk operasi
b. Membatu ahli bedah dan asisten saat prosedur bedah berlangsung
. Membantu persiapan pelaksanaan alat yang dibutuhkan seperti jatrum# pisau
edah# kassa dan instrumen yang dibutuhkan untuk operasi.
6."era!at sirkuler bertugas 1
a. Mengkaji# merenanakan# mengimplementasikan dan menge%aluasi akti%itas pera!atan yang
dapat memenuhi kebutuhan pasien.
b. Mempertahankan lingkungan yang aman dan nyaman
. Menyiapkan bantuan kepada tiap anggota tim menurut kebutuhan.
d. Memelihara komunikasi antar anggota tim di ruang operasi.
e. Membantu mengatasi masalah yang terjadi.
E. *$AGN93A KE"ERA8ATAN
*iagnosa kepera!atan pada tahap intra operati& yang biasanya munul adalah1
5. Resiko in&eksi b.d prosedur in%asi& 'luka inisi(
6. Resiko injury b#d kondisi lingkungan eksternal misal struktrur lingkungan# pemajanan peralatan#
instrumentasi dan penggunaan obat,obatan anastesi.
. $M"LEMENTA3$ KE"ERA8ATAN
$mplementasi tindakan kepera!atan yang bisa dilakukan antara lain 1
5. Memberikan dukungan emosional
Kesejahteraan emosional pasien harus dijaga selama operasi. 3ebelum dianastesi pera!at
bertanggung ja!ab untuk membuat pasien nyaman dan tidak emas. Bila pasien sadar atau
bangun selama prosedur pembedahan. "era!at bertugas menjelaskan prosedur tindakan yang
dilakukan# memberikan dukungan psikologis dan menyakinkan pasien. Ketika pasien sadar dari
pengaruh anastesi# penjelasan dan pendidikan kesehatan perlu dilakukan. 4al ini dilakukan
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
24/37
terhadap semua pasien# terutama pada operasi dengan sistem anastesi lokal maupun regional.
"emantauan kondisi pasien akan mempengaruhi kondisi &isik dan kerja sama pasien.6. Mengatur posisi yang sesuai untuk pasien
"osisi yang sesuai diperlukan untuk memudahkan pembedahan dan juga untuk menjamin
keamanan &isiologis pasien. "osisi yang diberikan pada saat pembedahan disesuaikan dengankondisi pasien. Lihat keterangan di atas.
). Mempertahankan keadaan asepsis selam pembedahan"era!at bertanggung ja!ab untuk mempertahankan keadaan asepsis selama operasi berlangsung.
"era!at bertanggung ja!ab terhadap kesterilan alat dan bahan yang diperlukan dan juga
bertanggung ja!ab terhdap seluruh anggota tim operasi dalam menerapkan prinsip steril. 7ika
ada sesuatu yang diangggap tidak steril menyentuh daerah steril# maka instrumen yang
terkontaminasi harus segera diganti.=. Menjaga kestabilan temperatur pasien
Temperatur di kamar operasi dipertahankan pada suhu standar kamar operasi dan kelembapannya
diatur untuk mengahmabat pertumbuhan bakteri. "asien biasanya merasa kedinginan di kamar
operasi jika tidak diberik selimut yang sesuai. Kehilangan panas pada pasien berasal dari kulit
dan daerah yang terbuka untuk dilakukan operasi. Ketika jaringan tidak tertutup kulit akan
terekspose oleh udara# sehingga terjadi kehiilangan panas akan berlebihan. "asien harus dijaga
sehangat mungkin untuk meminimalkan kehilangan panas tanpa menyebabkan %asodilatasi yang
justru menyebabkan bertambahnya perdarahan.
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
25/37
drainage# dan membantu penutupan inisi. 7ika penyembuhan luka terjadi tanpa komplikasi#
jahitan biasanya bisa dibuka setelah ? sampai dengan 5> hari tergantung letak lukanya.?. Membantu drainage
*rain ditempatkan pada luka operasi untuk mengalirkan darah# serum#debris dari tempat operasi
yang bila tidak dikeluarkan dapat memperlambat penyembuhan luka dan menyebabkanterjadinya in&eksi. Ada beberapa tipe drain bedah yang dipilih berdasarkan ukuran luka. "era!at
bertanggung ja!ab mengkaji bah!a drain ber&ungsi dengan baik. *arain bisaasanya diabut bila
produk drain sudah berkurang dalam jumlah yang signi&ikan. *an bentuk produk sudah serous#
tidak dalam bentuk darah lagi.@. Memindahkan pasien dari ruang opersai ke ruang pemulihan+$02
3esudah operasi# tim operasi akan memberikan pasien pakain yang bersih# kemudian
memindahkan pasien dari meja operasi ke barankard. 3elama pembedahan ini tim operasi
meghindari memba!a pasien pasien tanpa pakaian# karena disamping memalukan bagi pasien juga merupakan salah satu predisposisi terrjadinya kehilangan panas# in&eksi respirasi dan shok#
menegah luka operasi terkontaminasi serta kenyamanan pasien. 4indari juga memindahkan
pasien dengan tiba,tiba dan perubahan posisi yang terlalu sering yang merupakan predisposisi
terjadinya hipotensi. "erubahan posisi pada pasien harus dilakukan seara bertahap# misalnya
dari litotomi ke posisi hori;ontal kemudian kearah supinasi dan lateral. 3aat memindahkan
pasien post operasi harus dilakukan ekstra hati,hati dan mendapatkan bantuan yang adekuat dari
sta&&. 3esudah memindahkan pasien ke barnkard# pasien ditutup dengan selimut dan dipasang
sabuk pengaman. "engaman tempat tidur 'side rail( harus selalu dipasang untuk keamanan
pasien# karena pasien biasanya akan mengalami periode gelisah saat dipindahkan dari ruang
operasi.4. K9M"L$KA3$
Komplikasi selama operasi bisa munul se!aktu,!aktu selama tindakan"embedahan. Komplikasi yang paling sering munul adalah hipotensi# hipotermi dan hipertermi
malignan.5. 4ipotensi yeng terjadi selama pembedahan# biasanya dilakukan dengan pemberian obat,obatan
tertentu 'hipotensi di induksi(. 4ipotensi ini memang diinginkan untuk menurunkan tekanan
darah pasien dengan tujuan untuk menurunkan jumlah perdarahan pada bagian yang dioperasi#
sehingga menungkinkan operasi lebih epat dilakukan dengan jumlah perdarahan yang sedikit.
4ipotensi yang disengaja ini biasanya dilakukan melalui inhalasi atu suntikan medikasi yang
mempengaruhi sistem sara& simpatis dan otot polos peri&er. Agen anastetik inhalasi yang biasa
digunakan adalah halotan. 9leh karena adanya hipotensi diinduksi ini# maka perlu ke!aspadaan
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
26/37
pera!at untuk selalu memantau kondisi &isiologis pasien# terutama &ungsi kardio%askulernya
agar hipotensi yang tidak diinginkan tidak munul# dan bila munul hipotensi yang si&atnya
malhipotensi bisa segera ditangani dengan penanganan yang adekuat.6. 4ipotermia
Adalah keadaan suhu tubuh diba!ah )# o0 'normotermi 1 )# # )?#< o0(. 4ipotermi yangtidak diinginkan mungkin saja dialami pasien sebagai akibat suhu rendah di kamar operasi '6< #
6# o0(# in&us dengan airan yang dingin# inhalasi gas,gas dingin# ka%itas atau luka terbuka
pada tubuh# akti%itas otot yang menurun# usia lanjut atau obat,obatan yang digunakan
'%asodilator# anastetik umum# dan lain,lain(. "enegahan yang dapat dilakukan untuk
menghindari hipotermi yang tidak diinginkan adalah atur suhu ruangan kamar operasi pada suhu
ideal- '6< 6# o0( jangan lebih rendah dari suhu tersebut# aiaran intra%ena dan irigasi dibuat
pada suhu )? o0# gaun operasi pasien dan selimut yang basah harus segera diganti dengan gaun
dan selimut yang kering. "enggunaann topi operasi juga dapat dilakukan untuk menegah
terjadinya hipotermi. "enatalaksanaan penegahan hipotermi ini dilakukan tidak hanya pada saat
periode intra operati& saja# namun juga sampai saat pasa operati&.).4ipertermi Malignan
4ipertermi malignan sering kali terjadi pada pasien yang dioperasi. Angka mortalitasnya sangat
tinggi lebih dari . 3ehingga diperlukan penatalaksanaan yang adekuat. 4ipertermi malignan
terjadi akibat gangguan otot yang disebabkan oleh agen anastetik. 3elama anastesi# agen anastesi
inhalasi 'halotan# en&luran( dan relaksan otot 'suksinilkolin( dapat memiu terjadinya hipertermi
malignan. Ketika diinduksi agen anastetik# kalsium di dalam kantong sarkoplasma akan
dilepaskan ke membran luar yang akan menyebabkan terjadinya kontraksi.- 3eara normal#
tubuh akan melakukan mekanisme pemompaan untuk mengembalikan kalsium ke dalam kantong
sarkoplasma. 3ehingga otot,otot akan kembali relaksasi. Namun pada orang dengan hipertermi
malignan# mekanisme ini tidak terjadi sehingga otot akan terus berkontraksi dan tubuh akan
mengalami hipermetabolisme. Akibatnya akan terjadi hipertermi malignan dan kerusakan sistem
sara& pusat. 2ntuk menghindari mortalitas# maka segera diberikan oksigen 5>># natrium
dantrolen# natrium bikarbonat dan agen relaksan otot. lakukan juga monitoring terhadap kondisi
pasien meliputi tanda,tanda %ital# EKG# elektrolit dan analisa gas darah.
). KE"ERA8ATAN "93T 9"ERAT$
Kepera!atan post operati& adalah periode akhir dari kepera!atan perioperati&. 3elama
periode ini proses kepera!atan diarahkan pada menstabilkan kondisi pasien pada keadaan
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
27/37
e:ulibrium &isiologis pasien# menghilangkan nyeri dan penegahan komplikasi. "engkajian yang
ermat dan inter%ensi segera membantu pasien kembali pada &ungsi optimalnya dengan epat#
aman dan nyaman.
2paya yang dapat dilakukan diarahkan untuk mengantisipasi dan menegah masalah yang
kemungkinan muul pada tahap ini. "engkajian dan penanganan yang epat dan akurat sangat
dibutuhkan untuk menegah komplikasi yang memperlama pera!atan di rumah sakit atau
membayakan diri pasien. Memperhatikan hal ini# asuhan kepera!atan post operati& sama
pentingnya dengan prosedur pembedahan itu sendiri.
A. TA4A"AN -KE"ERA8ATAN "93T 9"ERAT$
"era!atan post operati& meliputi beberapa tahapan# diantaranya adalah 15. "emindahan pasien dari kamar operasi ke unit pera!atan pasa anastesi
'reo%ery room(
6. "era!atan post anastesi di ruang pemulihan 'reo%ery room(). Transportasi pasien ke ruang ra!at=. "era!atan di ruang ra!at
5. "EM$N*A4AN "A3$EN *AR$ KAMAR 9"ERA3$ KE R2ANG "EM2L$4AN
"emindahan pasien dari kamar operasi ke ruang pemulihan atau unit pera!atan pasa
anastesi '"A021 post anasthesia are unit( memerlukan pertimbangan,pertimbangan khusus.
"ertimbangan itu diantaranya adalah letak inisi bedah# perubahan %askuler dan pemajanan.
Letak inisi bedah harus selalu dipertimbangkan setiap kali pasien pasa operati& dipidahkan.
Banyak luka ditutup dengan tegangan yang ukup tinggi# dan setiap upaya dilakukan untuk
menegah regangan sutura lebih lanjut. 3elain itu pasien diposisikan sehingga ia tidak berbaring
pada posisi yang menyumbat drain dan selang drainase. 4ipotensi arteri yang serius dapat
terjadi ketika pasien digerakkan dari satu posisi ke posisi lainnya. 3eperti posisi litotomi ke
posisi hori;ontal atau dari posisi lateral ke posisi terlentang. Bahkan memindahkan pasien yang
telah dianastesi ke brankard dapat menimbulkan masalah gangguan %askuler juga. 2ntuk itu
pasien harus dipindahkan seara perlahan dan ermat. 3egera setelah pasien dipindahkan ke
barankard atau tempat tidur# gaun pasin yang basah 'karena darah atau airan lainnnya( harus
segera diganti dengan gaun yang kering untuk menghindari kontaminasi. 3elama perjalanan
transportasi tersebut pasien diselimuti dan diberikan pengikatan diatas lutut dan siku serta side
rail harus dipasang untuk menegah terjadi resiko injury.
3elain hal tersebut diatas untuk mempertahankan keamanan dan kenyamanan pasien. 3elang dan
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
28/37
peralatan drainase harus ditangani dengan ermat agar dapat ber&ungsi dengan optimal. "roses
transportasi ini merupakan tanggung ja!ab pera!at sirkuler dan pera!at anastesi dengan
koordinasi dari dokter anastesi yang bertanggung ja!ab.
6. "ERA8ATAN "93T ANA3TE3$ *$ R2ANG "EM2L$4AN'RE09/ERC R99M(
3etelah selesai tindakan pembedahan# paseien harus dira!at sementara di ruang pulih sadar
'reo%ery room 1 RR( sampai kondisi pasien stabil# tidak mengalami komplikasi operasi dan
memenuhi syarat untuk dipindahkan ke ruang pera!atan 'bangsal pera!atan(."A02 atau RR biasanya terletak berdekatan dengan ruang operasi. 4al ini disebabkan untuk
mempermudah akses bagi pasien untuk '5( pera!at yang disiapkan dalam mera!at pasa
operati& 'pera!at anastesi( '6( ahli anastesi dan ahli bedah ')( alat monitoring dan peralatan
khusus penunjang lainnya.
Alat monitoring yang terdapat di ruang ini digunakan untuk memberikan penilaian terhadap
kondisi pasien. 7enis peralatan yang ada diantaranya adalah alat bantu perna&asan 1 oksigen#
laringoskop# set trakheostomi# peralatan bronkhial# kateter nasal# %entilator mekanik dan
peralatan sution. 3elain itu di ruang ini juga harus terdapat alat yang digunakan untuk
memantau status hemodinamika dan alat,alat untuk mengatasi permasalahan hemodinamika#
seperti 1 apparatus tekanan darah# peralatan parenteral# plasma ekspander# set intra%ena# set
pembuka jahitan# de&ibrilator# kateter %ena# torni:uet. Bahan,bahan balutan bedah# narkotika dan
medikasi kega!atdaruratan# set kateterisasi dan peralatan drainase.
3elain alat,alat tersebut diatas# pasien post operasi juga harus ditempatkan pada tempat tidur
khusus yang nyaman dan aman serta memudahkan akses bagi pasien# seperti 1 pemindahan
darurat. *an dilengkapi dengan kelengkapan yang digunakan untuk mempermudah pera!atan.
3eperti tiang in&us# side rail# tempat tidur beroda# dan rak penyimpanan atatan medis dan
pera!atan. "asien tetap berada dalam "A02 sampai pulih sepenuhnya dari pegaruh anastesi#
yaitu tekanan darah stabil# &ungsi perna&asan adekuat# saturasi oksigen minimal H
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
29/37
,Mual dan muntah dalam kontrol,Nyeri minimalBerikut di ba!ah adalah &orm pengkajian post anasteshia
T272AN "ERA8ATAN "A3$EN *$ "A02 adalah 15. Mempertahankan jalan na&as6. *engan mengatur posisi# memasang sution dan pemasangan
ayo+gudel.). Mempertahankan %entilasi+oksigenasi
/entilasi dan oksigenasi dapat dipertahankan dengan pemberian bantuan na&as melalui %entilaot
mekanik atau nasal kanul=. Mempertahakan sirkulasi darah
Mempertahankan sirukais darah dapat dilakukan dengan pemberian aiaran plasma ekspander
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
30/37
anastesi# sedangkan untuk pasien dengan anastesi umum# maka pasien diposisika supine dengan
posisi kepala sejajar dengan tubuh.). Kondisi patologis klien Kondisi patologis klien sebelum operasi harus diperhatikan dengan baik
untuk memberikan in&ormasi a!al terkait dengan pera!atan post anastesi. Misalnya 1 pasien
mempunyai ri!ayat hipertensi# maka jika pasa operasi tekanan darahnya tinggi# tidak masalah
jika pasien dipindahkan ke ruang pera!atan asalkan kondisinya stabil. Tidak perlu menunggu
terlalu lama.=. 7umlah perdarahan intra operati&
"enting bagi pera!ata RR untuk mengetahui apa yang terjadi selama operasi 'dengan melihat
laporan operasi( terutama jumlah perdarahan yang terjadi. Karena dengan mengetahui jumlah
perdarahan akan menentukan trans&usi yang diberikan.
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
31/37
bukan sembarang orang yang bisa melakukan prosedur ini. 9rang yang boleh melakukan proses
trans&er pasien adalah orang yang bisa menangani keadaan kega!atdaruratan yang mungkin
terjadi sselama transportasi. "erhatikan juga perbandingan ukuran tubuh pasien dan pera!at.
4arus seimbang.
. Eguipment 'peralatan("eralatan yang dipersipkan untuk keadaan darurat# misal 1 tabung oksigen# sampai selimut
tambahan untuk menegah hipotermi harus dipersiapkan dengan lengkap dan dalam kondisi siap
pakai.
d. "rosedur 2ntuk beberapa pasien setelah operasi harus ke bagian adiologi dulu dan sebagainya.
3ehingga hendaknya sekali jalan saja. "rosedur,prosedur pemindahan pasien dan posisioning
pasien harus benar,benar diperhatikan demi keamanan dan kenyamanan pasien.
e. . "assage 'jalur lintasan(&. 4endaknya memilih jalan yang aman# nyaman dan yang paling singkat. Ekstra !aspada terhadap
kejadian li&t yang maet dan sebagainya.
=. "ERA8ATAN *$ R2ANG RA8ATKetika pasien sudah menapai bangsal# maka hal yang harus kita lakukan# yaitu 1
a. Monitor tanda,tanda %ital dan keadaan umum pasien# drainage# tube+selang# dan komplikasi.
Begitu pasien tiba di bangsal langsung monitor kondisinya. "emerikasaan ini merupakan
pemmeriksaan pertama yang dilakukan di bangsal setelah post operasi. b. Manajemen LukaAmati kondisi luka operasi dan jahitannya# pastikan luka tidak mengalami perdarahan abnormal.
9bser%asi disharge untuk menegah komplikasi lebih lanjut. Manajemen luka meliputi
pera!atan luka sampai dengan pengangkatan jahitan.. Mobilisasi diniMobilisasi dini yang dapat dilakukan meliputi R9M# na&as dalam dan juga batuk e&ekti& yang
penting untuk mengakti&kan kembali &ungsi neuromuskuler dan mengeluarkan sekret dan lendir.d. Rehabilitasi
Rehabilitasi diperlukan oleh pasien untuk memulihkan kondisi pasien kembali. Rehabilitasi
dapat berupa berbagai maam latihan spesi&ik yang diperlukan untuk memaksimalkan kondisi
pasien seperti sedia kala.e. *isharge "lanning
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
32/37
Merenanakan kepulangan pasien dan memberikan in&ormasi kepada klien dan keluarganya
tentang hal,hal yang perlu dihindari dan dilakukan sehubungan dengan kondis+penyakitnya post
operasi. Ada 6 maam disharge planning 1a. 2ntuk pera!at 1 berisi point,point disahrge planing yang diberikan kepada klien 'sebagai
dokumentasi( b. 2ntuk pasien 1 dengan bahasa yang bisa dimengerti pasien dan lebih detail.
0ontoh nota disharge planning pada pasien post traheostomy 1
5. 2ntuk pera!at 1 peegahan in&eksi pada area stoma
6. 2ntuk klien 1 tutup lubang operasi di leher dengan kassa steril 'sudah disiapkan(
Dalam merencanakan kepulangan pa&ien, kita -aru& empertimbangkan . -al berikut:
5. 4ome are preparation
Memodi&ikasi lingkungan rumah sehingga tidak mengganggu kondisi klien. 0ontoh 1 klien harusdiatas kursi roda+pakai alat bantu jalan# buat agar lantai rumah tidak liin. Kita harus juga
memastikan ada yang mera!at klien di rumah.). 0lient+&amily eduation
Berikan edukasi tentang kondisi klien. 0ara mera!at luka dan hal,hal yang harus dilakukan atau
dihindari kepada keluarga klien# terutama orang yang mera!at klien.=. "syhososial preparation
Tujuan dari persiapan ini adalah untuk memastikan hubungan interpersonal sosial dan aspek
psikososial klien tetap terjaga.
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
33/37
$nter%ensi kepera!atan yang dapat dilakukan adalah kolaborasi dengan dokter terkait dengan
pengobatan yang dilakukan seperti terapi obat# penggantian airan per $/ dan juga terapi
perna&asan. Terapi obat yang diberikan meliputi obat,obatan kardiotonik 'natrium sitroprusid(#
diuretik# %asodilator dan steroid. 0airan yang digunakan adalah airan kristaloid sperti ringer
laktat dan koloid seperti terapi komponen darah# albumin# plasma. Terapi perna&asan dilakukan
dengan memantau gas darah arteri# &ungsi pulmonal dan juga pemberian oksigen melalui intubasi
atau nasal kanul. $nter%ensi mandiri kepera!atan meliputi 1
*ukungan psikologis# "embatasan penggunaan energi# "emantauan reaksi pasien terhadap
pengobatan "eningkatan periode istirahat.
"enegahan hipotermi dengan menjaga tubuh pasien agar tetap hangat karena hipotermi
mngurangi oksigenasi jaringan . Melakukan perubahan posisi pasien tiap 6 jam dan mendorong
pasien untuk melakukan na&as dalam untuk meningkatkan &ungsi optimal paru
"enegahan komplikasi dengan memonitor pasien seara ketat selama 6= jam. 3eperti edema
peri&er dan edema pulmonal.
6. "erdarahan"enatalaksanaan perdarahan seperti halnya pada pasien syok. "asien diberikan posisi
terlentang dengan posisi tungkai kaki membentuk sudut 6> derajat dari tempat tidur sementara
lutut harus dijag tetap lurus.
"enyebab perdarahan harus dikaji dan diatasi. Luka bedah harus selalu diinspeksi terhadap
perdarahan. 7ika perdarahan terjadi# kassa steril dan balutan yang kuat dipasangkan dan tempat
perdarahan ditinggikan pada posisi ketinggian jantung. "ergantian airan koloid disesuaikan
dengan kondisi pasien.
). Trombosis %ena pro&undaTrombosis %ena pro&unda adalah trombosis yang terjadi pada pembuluh darah %ena bagian
dalam. Komplikasi serius yang bisa ditimbulkan adalah embolisme pulmonari dan sindrom pasa
&lebitis.=. Retensi urin
Retensi urine paling sering terjadi pada kasus,kasus pembedahan rektum# anus dan %agina. Atau
juga setelah hernio&ari dan pembedahan pada daerah abdomen ba!ah. "enyebabnya adalah
adanya spasme spinkter kandung kemih. $nter%ensi kepera!atan yang dapat dilakukan adalah
pemasangan kateter untuk membatu mengeluarkan urine dari kandung kemih.
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
34/37
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
35/37
PENUUP
A. KE3$M"2LAN
"era!atan pre operati& merupakan tahap pertama dari pera!atan perioperati& yang dimulai sejak
pasien diterima masuk di ruang terima pasien dan berakhir ketika pasien dipindahkan ke meja
operasi untuk dilakukan tindakan pembedahan.
"era!atan intra operati& dimulai sejak pasien ditrans&er ke meja bedah dan berakhir bila pasien di
trans&er ke !ilayah ruang pemulihan.
"era!atan post operasi merupakan tahap lanjutan dari pera!atan pre dan intra operati& yang
dimulai saat klien diterima di ruang pemulihan + pasa anaestesi dan berakhir sampai e%aluasi
selanjutnya
a. ase "raoperati&
ase praoperati& dari peran kepera!atan perioperati& dimulai ketika keputusan untuk inter%ensi
dibuat dan berakhir ketika pasien dikirim ke meja operasi.prioritas pada prosedur pembedahan
yang utama adalah in&orm onsent yaitu pernyataan persetujuan klien dan keluarga tentang
tindakan yang akan dilakukan yang berguna untuk menegah ketidaktahuan klien tentang
prosedur yang akan dilaksanakan dean juga menjaga rumah sakit dan petugas kesehatan dari
klien dan keluarganya mengenai tindakan tersebut
$n&om onsent dilakukan apabila sudah termasuk1 $n&ormasi pembedahan yang akan dilakukan.
Memberitahukan nama dan kuali&ikasi orang atau petugas yang akan melakukan pembedahan
Menjelaskan resiko termasuk kerusakan jaringan# kemungkinankomplikasi dan kemungkinan
kematian
"ersiapan pembedahan dapat dibagi menjadi 6 bagian# yang meliputi persiapan psikologi baik
pasien maupun keluarga dan persiapan &isiologi 'khusus pasien(.
b. ase $ntraoperati&
ase intraoperati& dari pera!atan perioperati& dimulai ketika pasien masuk atau pindah kebagian
atau departemen bedah dan berakhir pada saat pasien dipindahkan keruang pemulihan. "ada &ase
ini lingkup akti&itas dapat meliputi 1 memasang in&us '$/(# memberikan medikasi intra%ena#
melakukan pemantauan &isiologismenyeluruh sepanjang prosedur pembedahan dan menjaga
keselamatan pasien.
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
36/37
.ase "ostoperati&
ase postoperati& dimulai dengan masuknya pasien keruang pemulihan dan berakhir dengan
e%aluasi tindak lanjut pada tatanan klinik atau dirumah. "ada &ase postoperati& langsung# &okus
termasuk mengkaji e&ek dari agen anastesi dan memantau &ungsi %ital serta menegah
komplikasi. Akti%itas kepera!atan ber&okus pada tingkat penyembuhan pasien dan melakukan
penyuluhan# dan tindak lanjut serta rujukan penting untuk penyembuhan yang berhasil dan
rehabilitasi diikuti oleh pemulangan.
DA)A" PUSA#A
-
8/17/2019 Perawat Peri Operatve
37/37
E&&endy# 0hristantie# 6>>6# 4andout Kuliah Kepera!atan Medikal Bedah 1 "reoperati& Nursing#
Tidak dipublikasikan# Cogyakarta.
E&&endy# 0hristantie dan Ag. 3ri 9ktri 4astuti# 6>>>=# 9perating Room# $nstalasi Bedah 3entral R3 dr. 3ardjito Cogyakarta# Tidak
dipublikasikan# Cogyakarta.
3jamsulhidayat# R. dan 8im de 7ong# 5HH@# Buku Ajar $mu Bedah# Edisi re%isi# EG0# 7akarta