pmk nomor 254 tahun 2015

Upload: panjiyp

Post on 22-Feb-2018

253 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    1/38

    MEKEUPBLK

    SN

    PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    NOMOR 254 /PMK0/201

    TENTANG

    BELANJA BANTUAN SOSIAL PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

    Menimbng

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    MENTER! KEUGAN REPUBLIK INDONESIA,

    a. bw berdsrkn Perturn Meneri Keungn Nomor8 1/PMK05/2012, tel ditur ketentun mengeni

    belnj bntun sosi pd Kemnterin

    Negr/Lembg;

    b bw sesui dengn ketentun Psl 7 yt () uruf

    UndngUndng Nomor 1 Tun 4 tentng

    Perbendrn Negr, Menteri Keungn selku

    Bendr Umum Negr berwenng menetpkn

    kebijkn dn pedomn pelksnn nggrn negr;

    bw untuk melksnkn penylurn belnj bntun

    sosil pd Kementerin Negr/Lembg yng lebi

    tertib, esien, ekonomis, efektif, trnsprn, dn

    bertnggun jwb dengn mempertikn rs kediln

    dn keptutn, perlu mengtur kembli ketentun

    mengeni bel bntun sosil pd Kementerin

    Negr/Lembg;

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    2/38

    Meninat

    Menetapkan

    2

    d. baha berdaarkan pertimbanan ebaaimana

    dimakd dalam huruf a huruf b dan huruf , perlu

    menetapkan eraturan MenteriBelanja Bantuan Soial

    eara/Lembaa;

    Keuanan tentanpada Kementerian

    1. ndanndan omor 17 Tahun 2003 tentan

    Keanan eara Lembaran eara Republik Indoneia

    Tahun 2003 Nomor 4 7 Tambahan Lembaran eara

    Republik Indoneia omor 426);

    2. ndanUndan omor 1 Tahun 2004 tentan

    erbendaharaan eara Lembaran eara Republik

    Indoneia Tahun 2004 omor 5 Tambaan Lembaran

    eara Republik Indoneia omor 4355);

    3. UndanUndn omor 15 Taun 2004 tentn

    Pemerikaan Penelolaan dn Tanun Jaab

    eunan ear Lembaran eara Republik Inonesia

    Tahun 2004 omor 66 Tambahan Lembaran eara

    Republik Indoneia omor 4400);

    4. UndanUndan omor 11 Tahun 2009 tentan

    eejahteraan Soial (Lembaran eara Republik

    Indoneia Tahun 2009 omor 12 Tambahan Lembaran

    eara Republik Indoneia omor 4967);

    MEMUTUSA

    ERATU METER! KEUAGA TETAG BELAJA

    ATUA SSIAL ADA

    EGA/ LEMBAGA.

    BAB I

    KETETUA UMUM

    Paal 1

    KEMETERIA

    Dalam eraturan Menteri ini yan dimakud denan

    . n n Sosi engurn brup

    tranfer uan baran atau jaa yan diberikan oeh

    www.jdih.kemenkeu.go.id

    http://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2003/17Tahun2003UU.HTMhttp://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2003/17Tahun2003UU.HTMhttp://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2003/17Tahun2003UU.HTMhttp://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2004/1TAHUN2004UU.HTMhttp://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2004/15Tahun2004UU.HTMhttp://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2009/11TAHUN2009UU.HTMhttp://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2009/11TAHUN2009UU.HTMhttp://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2004/15Tahun2004UU.HTMhttp://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2004/1TAHUN2004UU.HTMhttp://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2003/17Tahun2003UU.HTM
  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    3/38

    3

    emerintah kepada mayarakat mikin atau tidak

    mampu una melinduni maaakat ai kemunkinan

    terjadinya riiko oial, meninkatkan kemampuanekonomi dan/atau keejahteraan mayarakat

    2. Riiko Soial adalah kejadian atau peritia yan dapat

    menimbulkan poteni terjadinya kerentanan soial

    yan ditanun oleh individu, keluara, kelompok,

    dan/ atau mayarakat ebaai dampak krii oial,

    krii ekonomi, krii poiik, fenomena aam, dan

    benana alam an jika tidak dibeikan Belanja Bantun

    Soial akan emakin terpuruk dan tidak dapat hidup

    dalam kondii ar.

    3. Mayarakt mikin atau tidak mampu adalah

    maarakat yan berdaarkan kriteria tertentu

    ditetapkan oleh Kementerian eara/Lembaa.

    4. Daftar Iian elakanaan Anaran yan elanjutnya

    diinkat DIA adalah Dokumen elakanaan Anaran

    yan diunakan sebaai acuan enuna Anaran

    dalam melakanakan keiatan pemerintahan ebaai

    pelakanaan Anaran endapatan dan Belaa eara

    AB).

    5. Kantor elayanan Perbendaharaan eara yan

    elanjutnya diinkat K adalah intani vertikal

    Direktorat Jenderal erbendaharaan yan berada di

    baah dan bertanun jaab lanun kepada KepalaKantor Wilah Direktorat Jenderal erbendaharaan,

    an memperoleh keenanan ebaai Kuaa Bendahara

    Umum eara.

    6. enuna Anaran yan selanjutnya diinkat PA

    adalah pejabat pemean keenanan penunaan

    anaran Kementerian eara/Lembaa berankutan.

    7. Kuaa enuna Anaran yan elanjutna diinkat

    KA adalah pejabat yan memperoleh kuaa dai A

    untuk melakanakan sebaian keenanan dan

    tanun jaab penunaan anaran pada Kementerian

    e/Lema n esnkutn.

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    4/38

    - 4 -

    ejabat embuat Komitmen yan elanjutnya diinkat

    K adalah pejabat yan diberi keenanan oleh A/KA

    untuk menambil keputuan dan/atau tindakan yan

    dapat menakibatkan peneluaran ata beban AB.

    9. ejabat enanda Tanan Surat erintah Membayar yan

    elanjutnya diebut SM adalah pejabat yan diberi

    keenanan oleh KA untuk melakukan penujian ata

    Surat ermintaan embayaran dan menerbitkan Surat

    erintah Membayar.

    10 Surat ermintaan embayaran yan elautnya

    diinkat S adala dokumen yan diterbitkan oleh

    K yan berii permintaan pembayaran taihan kepada

    neara.

    1 1. Surat erintah Membayar Lanun yan seanutnya

    diebut SMLS adalah urat perintah membayar yan

    diterbitkan oeh SM kepada pihak ketia ata daar

    perikatan atau urat keputuan.

    12 Surat erintah encairan Dana yan elanjutnya diebut

    S2D adalah urat perintah yan diterbitkan oleh K

    elaku Kuaa BU untuk pelakanaan peneluaran ata

    beban AB berdaarkan SM.

    13 Bank/o enyalur adalah bank/po mitra kerja ebaai

    tempat dibukanya rekenin ata nama atuan kerja

    untuk menampun dana Belanja Bantuan Soial yan

    akan dialurkan kepada penerima bantuan oial.14. Ka eara adalah tempat penyimpanan uan neara

    yan ditentukan oleh Menteri Keuanan elaku

    Bendahar Umum eara untuk menampun eluruh

    penerimaan neara dan membayar eluru peneluaran

    neara.

    15 Uan Elektronik adalah aat pembayaran yan

    diterbitkan ata daar nilai uan yan dietor terebih

    dahulu kepada penerbit di mana nilai uan isimpan

    dalam uatu media server atau chip yan apat

    diunakan ebaai alat penyauran bantuan oial dan

    bukan merupakan impanan sebaaimana dimakud

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    5/38

    5

    dalam undanundan yan menatur menenai

    perbnkan.

    BAB II

    RUAG LIGKU

    aal 2

    Ketentun dalam eraturan Menteri ini menatur menenai

    penalokain, penarn, penyluran, dan

    pertanunaaban Belanja Bantuan Soial pada

    Kementerian eara/Lembaa yan berumber dari AB.

    BAB III

    EGALKASIA AGGAR BELAJA BATUA SSIAL

    aal 3

    1) Anran Belanja Bantuan Soial dialokaikan dalam

    AB berdaarkan ketentuan ebaaimana dimakud

    dlam eraturan Menteri Keuanan menenai

    penyuunan dn penelan Renan Kerj Anarn

    Kementerian er/Lemba RKAK/L) dan

    penean DIA.

    (2 Anaran Belanja Bantuan Soial

    dimakud pada ayat 1) dialokaikan

    Kementerian eara/Lembaa yan

    ebaaimana

    pada DIA

    berdaarkanperatran perundnundanan mempunyai tua dan

    funi melaknakan proram perlindunn oial,

    rebiliti oil, jminn oil, pemberdayan oil,

    pennulanan kemikinan dan pelayanan daar dan

    penanulnn benana.

    enalkaian Belaa Bantuan Soial dipiakan dari

    unur biay perainal tuan kerja penyelenara

    bantuan ial, biaya penairan dan penyluran bantuan

    oial erta biay yan timbul dalam ranka penadaan

    brn dan ja.

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    6/38

    6

    Pasa 4

    Anggan Beanja Banun osi sebagaimana dimksud

    daam Pasa 3 aya 1) disusun oe Kemeneian

    Negara/embaga dengan memperatikan

    a. tuan pengunaan bantuan sosia;

    . pemeri bantuan sosia;

    c. penerma antuan sosia; dn

    d. bentuk anuan sosia yang disaurkan.

    Pasa 5

    1) aam rangka penaokasian Beanja Banuan Sosia,

    Aparat Pengawas Inern Pemerina Kementeian

    Negara/Lembaga (APIP K/L) meakukan reviu teradap

    RA-K/L daam angka membeikan keyakinan terbatas

    awa RKA-K/L tea disusun antara ain memenui

    kaida perencanaan.

    (2 Reviu eradap RKA-K/L sebagaimana dimaksud pada

    aya ( 1) an ain kesesuaian penyusunan aoasi

    Beanja Bantuan osia sebagaimana dimaksud daam

    Pasa 4 dengan kasikasi anggaran.

    3) APIP K/L meakukn revu dengan mempedomani

    Peraturan Menteri Keuangan yang mengatu tentan

    Petunjuk Penyusunan dan Peneaan RKA-K/L dan

    Pengesaan IPA

    Pasa 6

    ( 1) juan penggunaan bantuan sosia sebagaimana

    dimaksud daam Pasa 4 uruf a meiputi

    a. Perindungan sosia, yang betujuan untuk

    mencea dan menanani risiko dari guncangan

    keenann sosi seseong, keuag, keompok,

    dan/atau masyaakat aar keangsungan idupnya

    dpat dipenui sesai kebutuan dasa minima;

    b. Reabiiasi sosia, yang bertujuan untu

    memuikan dan mengembangkan kemampuan

    seseng ng mengami disfungsi sosia aga

    dp meksankn fungs sosianya secara war;

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    7/38

    - 7 -

    c. aminan sosia, yang merupakan skema yang

    meembaga unuk menjamin seuru raa agar

    dapa memenui kebuuan dasar idupnya yangayak;

    d. Pemberdayaan sosia, yang merupakan semua

    upaya yang diaakan unuk menjadikan waga

    negara yang mengaami masaa sosia mempunyai

    daya, seingga mampu memenui kebuuan

    dasanya

    e. Penangguangan kemiskinan, yang merupakan

    kebijakan, program, dan kegiaan yang diaukan

    eradap orang, keuarga, keompok, dan/aau

    masyaaka yang idak mempunyai aau mempunya

    sumber maa pencaarian dan idak dapa

    memenui kebuuan yang ayak bagi

    kemanusiaan

    f. Penangguangan bencana, yang meuakan

    seangkaian upaya yang meipui peneaan

    kebijakan pembangunan yang berisiko imbunya

    bencana, kegiaan pencegaan bencana, anggap

    darura, dan reabiiasi.

    (2 uan penggunaan banuan sosia sebagaimana

    dimaksud pada aya 1) merupakan bagian dari arge

    kinerja Kemenerian Negara/Lembaga.

    3) Pembei banuan sosia sebagaimana dimaksud daamPasa 4 uuf b meuakan Kemeneian Negaa/

    Lembaga yang berdasarkan perauran perundang

    undanan mempunyai ugas dan fungsi meaksanakan

    program perindungan sosia, reabiiasi sosia, jaminan

    sosia, pembedayaan sosia, penangguangan

    kemiskinan dan peayanan dasar, dan penangguangan

    bencana.

    (4) Penerima banuan sosia sebagaimana dimaksud daam

    Pasa 4 uruf c, adaa perorangan, keuarga, keompok,

    masyaraka miskin, idak mampu, dan/a au yang

    mengm n yng dk sb sebagai akiba

    dari siuasi kisis sosia, ekonomi, poiik, bencana,

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    8/38

    - 8 -

    dan/atau fenomena alam aga dapat memenui

    kebutuhan hidup minimum.

    (5) Pemberian bantuan sosial kepada penema bantuan

    sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat

    dilakukan melalui lembaga nonpemerintah di bidang

    pendidikan, kesehatn, kegman, dn bidng lain

    yang berperan untuk melindungi perorangan, keluarg,

    kelompok, masyrkat miskin, tidak mmpu, dn/tau

    yan menalami keadaan yang tidak stabil sebagai

    kibat dari situasi krisis sosial, ekonomi, politik,

    bencana, dan/atu fnomena lam gar dapat

    memenuhi kebutuhan idup minimum.

    (6) Belanja Bantuan Sosial yang dibeikan ole pembei

    bantuan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

    kepada peneima bantuan sosil sebagaimana dimaksud

    pada yat (4) tidak untuk

    a. dikembalikan kepada pembei bantuan sosial; atau

    b. diambil asilnya oleh pembei bantuan sosial.

    (7) Bentuk bantuan sosial yang disalukan sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 4 uuf d tedii aas:

    a. uang;

    b. barang; dan/atau

    c. Jasa.

    (8) Benuk banuan sosial sebagaimana dimaksud pada

    ayat (7) us sesuai dengan Keluan yang tecantumdalm RKA-K/L atu DIPA.

    BAB IV

    PENETAPAN PENERIMA, PENCAIRAN DAN PENYALURAN

    BANTUAN SOSIAL

    Bagian Kesatu

    Penetapn Peneima Bnuan Sosil

    Pasal 7

    ( 1) melkukn seleksi dn pemukin data peneim

    bantuan sosial sebagaimna dimaksud dalam Pasal 6

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    9/38

    9

    ayat (4) atau lemaga nonpemeinta seagaimana

    dimaksud daam Pasal ayat 5) edasakan

    kiteia/pesyaatan yang tela ditetapkan di daam

    pedoman umum dan petunjuk teknis pengeoaan dan

    petanggunawaban Beanja Bantuan Sosia

    (2 alam meakukan seleksi dan/ a au pemutakian daa

    seagaimana dimaksud pada ayat ( 1), PPK dapat

    ekoodinasi dengan lemaga yang mempunyai

    kewenangan dalam penanggulangan kemiskinan atau

    institusi pemeinta yang bewenang

    (3) Bedasakan asil seleksi dan/atau pemutakian data

    seagaimana dimaksud pada ayat (1) , PPK menetapkan

    suat kepuusan peneima bantuan sosia

    (4) aam angka penyauan Beanja Bantuan Sosial daam

    entu uang, suat keputusan peneima banuan sosial

    sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling sedikit

    memuat

    a identitas peneima bantuan sosial;

    nilai uang antuan sosial; dan

    c nomo ekening peneima antuan sosial pada

    bank/pos

    5) aam al peneima antuan sosial tidak mempunyai

    nomo ekening sebagaimana dimaksud pada ayat (4)

    uuf c, nomo ekening yang dicantumkan daam suat

    keputusan peneima antuan sosial adala nomoekening Bank/Pos Penyalu

    () alam angka penyauan Beanja Bantuan Sosial daam

    entuk aang dan/atau jasa, suat keputusan peneima

    antuan sosial seagaimana dimaksud pada ayat (3)

    paing sedikit memuat:

    a identitas peneima bantuan sosia;

    nilai aang dan/atau jasa antuan sosial; dan

    c entuk baang dan/atau jasa yang akan dibeikan

    7) Suat keputusan peneima antuan sosia sebagaimana

    dimaksud pada ayat (3) seanjutnya disakan oe KPA

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    10/38

    10

    (8) Dalam hal pemberian bantuan sosial dilakukan melalui

    lembaga nonpemerintah, identitas enerima bantuan

    sosial yang dicantuman dalam surat eputusan

    sebagaimana dimaksud pada ayat () huruf a adalah

    nama lembaga nonpemerintah

    (9) Surat keputusan penerima bantuan sosial yang disahkan

    oleh KPA sebaaimana dimaksud pada ayat (7)

    merupakan dasar pemberian bantuan sosial kepada

    penerima bantuan sosial

    10) Untuk mempercepat pemberian bantuan sosial,

    penetapan surat keputusan sebagaimana dimasud pada

    ayat (3) dan pengesahan surat eputusan penerima

    bantuan sosia seagaimana dimasu pada at (7)

    dapat dilakukan secara bertahap bagi penerima yang

    telah memenuhi persyaratan

    1 1) Untuk keperluan pemberian bantan sosial dalam

    rangka tangap darurat penanggulangan encana

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal ayat 1) huruf f,

    penetapan surat keputusan penerima bantuan sosial

    oleh PK dan pengesahannya oleh KA dapat dilakukan

    secara simultan dengan pelaksanaan pemberian bantuan

    sosial

    Bagian Kedua

    Pencairan Dana Belanja Bantuan Sosial Yang DisalurkanDalam Bentuk Uang

    Pasa

    1) ana Beanja Bantuan Sosia yang disauran dalam

    bentuk uang sebagaimana dimaksud dalam Pasal ayat

    (7) huruf a disalurkan langsung epada penerima

    bantuan dalam bentuk transfer uang

    (2 Dana Belaa antuan Sosial yang disaluran dalam

    bentuk uang sebagaimana dimaksud dalam Pasal ayat

    (7) hurf a dapat digunakan untuk menghasilkan barang

    an/ata jasa yag dierjaan seara swaelola

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    11/38

    11

    (3) Pekerjaan swakelola sebagaimana dimaksud pada ayat

    (2) dikerakan ole kelomok masarakat enerima

    bantuan sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal ayat (4) atau lembaga nonpemerinta sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal ayat 5).

    (4) Pekerjaan secara swakelola sebagaimana dimaksud pada

    ayat (2) dilaksanakan sesua ketentuan peraturan

    perundang-undangan mengenai pengadaan barang/asa

    pemerinta

    Pasal 9

    1) Pekeraan secara swakelola merupakan kegiatan yang

    direncanakan, dikerjakan, dan/ atau diawasi sendiri

    untu mengasilkan barang dan/a tau asa ole

    kelompok masyarakat atau lembaga nonpemerinta

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal ayat (3).

    (2) Pekeraan secara swaelola seagaimana dimaksu pada

    ayat 1) meliputi

    a pekerjaan yang bertuan untuk meningkatkan

    b

    emampuan teknis melalui penyelenggaraan

    kursus, pelatian atau penyuluan untuk penerima

    bantuan sosial serta sesuai dengan tugas pokok

    pemberi bantuan sosial;

    pekerjaan yang operas

    memrlukan partisipasipenerima bantuan sosial;

    dan pemeliaraannya

    langsung masyarakat

    c pekerjaan yang diliat dari segi besaran, sit, lokasi

    atau pembiayaannya tidak diminati ole Penyedia

    Barang dan/atau Jasa dan tidak dapat

    diitung/ditentukan terlebi daulu; atau

    d pekerjaan industri kreatif, inovatif dan budaya

    dalam negeri

    (3) Pekerjaan swakelola yang membutukan kealian

    tertentu dilaksanaan setela mendapat reomenas

    dari instansi teknis yang berwenang

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    12/38

    - 12 -

    Pasal 10

    Penaran dana Belana Bantuan Sosal ang dsalurkan

    dalam bentuk uan sebaaimana dmaksud dalam Pasal

    aat (7) huruf a dilakukan melalui pembaaran langsun (LS)

    a dari Kas Negara e rekening penerima bantuan sosial

    sebagaimana dimaksud dlam Pasl aat (4);

    b dari Kas Negra e reening lembaga nonpemerintah

    sebaaimana dmaksud dalam Pasal aat 5) atau

    dar Kas Negara ke rekenin Bank/os Penyalur

    Pasal 11

    ( 1) Pencairan dana Belanja Bantuan Sosial sebaaimana

    dimaksud dalam Pasal 10 huruf c dilakukan dalam hal:

    a penerma bantun sosal dalam bentuk uang tdak

    memuninkan untuk membuka rekenng pada

    bank/pos;

    b dana Belanja Bantuan Sosal yang dsalurkan

    merupkan program nasonal ang menurut

    peraturan perundang-undangan harus disalurkan

    melalui lembaga penalur;

    c dana Belana Bantuan Sosal ang disalurkan

    merupakan program nasional atau program

    Kementerian Negara/Lembaga yang penaluranna

    dtentukan harus dilakukan melalu uang elektronk

    ang ter-regstras; ataud jumlah penerim bantuan sosial dalam bentuk uang

    pada satu enis Belanja Bantuan Sosal dan satu

    DIPA lebih dar 100 (seratus) penerma bantuan

    sosial

    2) Dalam rangka pencairan dana Belanja Bantuan Sosal

    sebagamana dimaksud dalam Pasal 10 huruf c, KA

    membuka rekenn pada Ban/Pos Penalur

    (3) Pembukaan rekenng pada Bank/Pos Penyalur oleh KPA

    sebagaimana dimaksud pada aat (2) dilaksanakan

    berdasaran ketentuan dalam Peraturan Menteri

    euagan enge egeoaa reenng k

    Kementerian Negara/Lembaga/Satuan Kerja

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    13/38

    - 13 -

    (4) Pencaian dana Belanja Bantuan Sosial sebaaimana

    dimaksud dalam Pasal 10 huuf c disalukan keada

    peneima bantuan sosial dengan caraa emindahbukuan dari rekenin Bank/Pos Penyalur

    ke rekenin penerima bantuan sosial;

    b emberian uang tunai dari rekenin Bank/Pos

    Penyalu kepada penerima bantuan sosial oleh

    petugas Bank/ Pos Penyalur; atau

    c engisian uan elektronik enerima bantuan sosial

    oleh Bank/Pos Penyaur dalam hal dana bantuan

    sosial meupakan proam nasional atau poram

    Kementeian Neaa/ Lembaa sebaaimana

    dimaksud pada ayat ( 1 huruf c

    Pasal 12

    ( 1 Rekenin enema bantuan sosial sebagaimana

    dimaksud daam Pasa 10 huruf a dan Pasa 11 ayat (4

    huruf a dapat berbentuk rekenin tabungan yan

    bekarakteristik Basic Saving Account (BSA)

    (2 Penunaan uang elektronik sebaaimana dimaksud

    dalam Pasal 11 ayat ( 1 huruf c dan tabungan

    bekaakteristik BSA sebagaimana dimaksud ada ayat

    ( 1 dilaksanakan sesua denan Peraturan Bank

    Indonesia dan/atau Otoritas Jasa Keuangan

    Pasal 13

    ( 1 Dalam rangka elaksanaan penyaluan dana Belanja

    Bantuan Sosial se baaimana dimaksud dalam Pasal 10

    huuf c, PPK melakukan pemilihan Bank/Pos Penyaur

    sesua ketentuan peraturan perundanundangan

    menenai penadaan baran/jasa pemerintah

    (2 Bank/Pos Penyalu yan akan dipilih sebaaimana

    dimaksud ada ayat ( 1 meuakan Bank/Pos yan telah

    memiliki erjanjian kejasama ngelolaan rekening

    milik Kementerian Negara/Lembaga dengan Direktur

    Jendera Perbendaharaan

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    14/38

    14

    () Bank/Posyang terpilihmenjadiBank/PosPenyalur dana

    Beaa Bantuan Sosia menadatangai

    kontrak/perjanjian kerja sama dengan PPK

    (4 Kontrak/perjanjian kerja sama sebagaimana dimaksud

    pada ayat () paling sedikit memuat:

    a hak an kewajiban kedua beah piak;

    tata cara an syarat penyauran dana Beanja

    Bantuan Sosial dalam bentuk uang kepada

    penerima bantuan sosia;

    c pernyataan kesanggupan Bank/Pos Penyaur untuk

    menyalurkan dana Belanja Bantuan Sosial dalam

    bentuk uang kepada penerima bantuan sosial paing

    ama 0 (tiga puuh) hari kaender sejak dana

    Beanja Bantuan Sosia ditransfer dari Kas Negara

    ke rekening Bank/Pos Penyaur;

    d pernyataan kesanggupan Bank/Pos Penyalur bahwa

    sisa dana Belanja Bantuan Sosia daam bentuk

    uang pada Bank/Pos Penyaur yang tidak

    tersaurkan aam jangka waktu 30 (tiga puu) hari

    kaender sebagaimana dimaksud paa huruf

    harus disetor ke Kas Negara paa hari kerja

    berikutnya;

    e pernyataan kesanggupan Bank/Pos Penyaur untuk

    menyaurkan dana Beanja antuan Sosial dalam

    bentuk uang melaui rekening penerima bantuansosia atau uang eektronik sebagaimana dimaksu

    daam Pasa 11 ayat (4) huruf a dan huruf c paing

    ama 15 (ima beas) hari kaender sejak dana

    Belanja Bantuan Sosial ditransfer dari Kas Negara

    ke rekening Bank/ Pos Penyaur;

    f pernyataan kesanggupan Bank/Pos Penyaur untuk

    menyampaikan laporan kepada PPK apabila ana

    Belanja Bantuan Sosial yang isauran meaui

    rekening penerima bantuan sosia sebagaimana

    dimaksud dalam Pasa 11 ayat (4) huruf a, dan uang

    eektoi seagaima imasu alam asa 1 1

    ayat (4) huruf tiak terapat transaksi/tidak

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    15/38

    - 15 -

    dipergunakan oleh penerima bantuan sosial dalam

    waktu 0 (tiga puluh) hari kalender sejak dana

    Belanja Bantuan Sosial ditransfer dari rekeningBank/Pos Penyalur;

    g pernyataan kesanggupan Bank/Pos Penyalur untuk

    menyetorkan ke Kas Negara teradap eanja

    Bantuan Sosil yang disalurkan melalui rekening

    penerima bantuan sosial atau uang elektronik yang

    tidak terjadi transaksi/tidak dipergunakan paing

    lambat 15 (lima belas) hari kalender sejak

    diterimanya surat perintah penyetoran dari PPK;

    h. pernyataan kewiban Bank/Pos Penylur untuk

    menyampaikan aporan penyauran dana Beanja

    antuan osa secara erkaa kepa PPK;

    . pernyataan kesanggupan Bank/ Pos Penyalur untuk

    menyetorkan bunga dan jasa giro pada Bank/Pos

    Penyalur yang timbu dalam rangka kegiatan

    penyaluran dana Belanja Bantuan Sosial ke Kas

    Negara;

    J. pernyataan kesnggupan Bank/Pos Penyur untuk

    menyetorkan sisa dana Beanja Bantuan Sosial yang

    tidak tersaurkan sampai dengan akhir tahun

    anggaran ke Kas Negara;

    k pernyataan kesanggupan Bank/Pos Penyalur untuk

    menyediakan sistem inrmasi penyaluran danaelanja Bantuan Sosia yang dapat diakses oeh

    KPA/PPK; dan

    1 ketentuan mengena sanksi

    terhadap salah satu pihak

    yang

    yang

    dikenakan

    melanggar

    kontrak/perjanjian kerja sama yang antara lain

    memuat denda kepada an/Pos Penyalur dalam

    hal terjadi keterlambatan penyaluran yang

    besarannya disepakati oleh kedua belah pihak.

    (5 Kontrak/perjanjian kerja sama sebagaimana dimaksud

    pada ayat () tidak diperkenankan mencantumkan

    s otong t ungutn terdap penerma

    dana elanja Bantuan Sosial

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    16/38

    1

    () Dalam hal ketentuan yan tercantum pada

    kontrak/ erjanjian kja saa meampaui janga watu

    sebaaimana dimaksud pda ayat (4) urf c dan uruf

    e, ars terlebi dahuu mendapat persetuan dari

    irektur Jendera Perbendaaraan

    (7) Permoonan ersetuan dari iretur Jendera

    erbendaaraan sebaaimana dimaksud pada ayat ()

    diukan oleh PPK disertai denan eelasan tidak

    dapat disalurkannya dana Beana Bantuan Soial dalam

    watu 30 (tia puu) ari kaender sebagaimana

    diasud pada ayat (4) uruf c atau 15 (ima beas) ari

    kalender sagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf e

    Pasa 14

    ( 1 Sado pada rekenin penema bantuan sosia

    sagaimana dimaksud aam Pasa 10 uruf a da

    asal 11 ayat (4) huruf a dapat berpa saldo nihil atau

    saldo simpanan

    (2 Daam a terdapat sado smpanan pada rekenin

    enerima bantuan sosia sebagaimana dimaksud ada

    aat ( 1 , saldo tesebut tidak rlu disetor ke Kas Negara

    Pasa 15

    ( 1 alam a Bank/Pos Penyaur memperiraan tida

    dapat menyaurkan dan bantuan soia sesuai denanjanka waktu yan diatur dalam kontrak/perjanian

    kerja sama, Bank/ Pos Penalur menyampaikan surat

    permohonan perpanangan waktu penyaluran kepada

    PPK

    (2 Surat permoonan saaiman imasu ada aya ( 1)

    disertai dengan penesan enyeab tida daat

    disalurkannya dana bantuan oia seuai denan

    kontrak/peraian kera sama

    (3 PK melakukan aaia teradap urat permoonan

    yan diajukan oeh Bank/Pos Penyaur sebaaimana

    imasud paa ayat (2

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    17/38

    - 17 -

    (4 K menolak permohonan Bank/o enyalur dalam hal

    erdasarkan hasi analia ang diakan oleh PPK

    eagaimana dimau ada aat (3, tidak cuku

    alaan bagi Bank/Po Penyaur ntuk memranang

    ka aku penyaluran dana Belaa Banuan Soial

    (5 Dalam hal erdaa ck alaan agi Bank/o

    enyalur unt memperpaang angka aktu

    penyaluran dana Belana Bantuan Soial, K

    menaukan dipenai perpanangan aku penyaluran

    dana bantan oial keada irektr J enderal

    Perendaharaan

    (6) iretr Jendera Perendaharaan daa meneui

    aa menolak ermohonan diensai erpaangan

    aku penyaluran dana anuan oial

    (7) eretuuan Direur Jendera erendaharaan

    ebaaimana dimakd pada ayat (6) tida daat

    melampaui akhir tahn anggaran

    (8) ereuuan oleh Direkur Jenderal Perendaharaan

    seagaimana dimakud pada aat (7 tidak mengurangi

    sanksi denda keterlambaan eagaimana diaur dalam

    ontrak/erjanian kera sama antara PK dengan

    Bank/o enyalur

    Bagian Ketiga

    encairan Dana Belanja Bantuan Soial Yang DialurkanDalam Bentuk Barang dan/ atau Jaa

    aa 1

    Belana Bantuan Soia yang dialurkan dalam entuk arang

    dan/aau aa ebagaimna dimakud dalam al 6 ayat ()

    uruf dan huruf c, dilakanakan melalui penyaluran arang

    dan/a au aa kepada penerima antuan oial

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    18/38

    - 18 -

    Pasal 17

    ( 1) PPK meaatagai kotrak egaaa arag

    a/a tau jasa ega peyeia arag an/atau jasautuk bantua sosial yan akan isalurka dalam

    betuk bara da/ atau jasa

    2) Pegadaa arag da/atau jasa yang aka isalurka

    keada peerima bantua sosial sebagaimaa cimaksud

    pada ayat (1) dapat juga termasuk elaksanaan

    penyaluran barang can/atau Jasa sampa1 dengan

    iterima oe eerima atua sosia

    (3) Pecairan dana Belanja Batua Sosial alam ragka

    pegadaa barag dan/atau jasa yang akan disalurkan

    untuk penerima antuan sosial diakukan dena cara

    emayara lagsug (LS) dari Kas egara ke rekeig

    peyedia baran da/ atau jasa

    (4) Penyauran ara da/ atau jasa yag egaaaya

    megguakan dana Beaja Batua Sosia keaa

    penerima batua sosia dilakuka oe:

    a PPK; atau

    eyedia arag dan/atau jasa sesuai kotrak

    sebagaimana dimaksud pada ayat (2.

    Pasal 1

    ( 1) Bantua Sosia dalam entuk barang da/atau jasa

    seagaimaa imaksud aam Pasa 6 ayat 7) uruf da uruf c yag iai er jeis arag atuaya

    samai dega R50000000,00 (ima uu juta

    rupia), atua sosia imaksud dapat dierika dalam

    bentuk uan

    2) Bantuan sosial seaaimaa dimaksud pada ayat (1)

    dierikan melalui emaa opemerita seagaimaa

    dimaksud dalam Pasal 6 ayat (5) atau lasug kepada

    kelompok masyarakat seagaimaa imaks aam

    Pasa 6 ayat (4)

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    19/38

    19

    Pasal 19

    ( 1) Pencairan banan sosial dalam benk ang

    sebagaiman dimaksd dalam Pasal 18 aya ( 1)

    diaksanakan berdasarkan peranian kera sama anara

    PPK dengan pmpan kelompok masyarakat

    sebgaimana dimaksd dalam Pasal 6 aya (4) a

    lembaga nonpemerinah sebagaimana dimaksd dalam

    Pasal 6 at (5) yang elah dieapkan berdasarkan sra

    kepsan sebagaimana dimaksd dalam Pasal 7 ay

    (3).

    2) anan sosial dalam benk ang sebagaimana

    dimaksd pada aya ( 1) dicairkan secara langsng dari

    Kas Negara ke rekening kelompok masyaraka a

    lembaga nonpemerinah melali mekanisme pembayaran

    langsng LS)

    (3) Pencairan dana banan sosial ke rekening keompok

    masyaraka aa lembag nonpemerin sebgiman

    dimaksd pada y (2 dapa diakkan secara

    sekligs

    (4) Peranian kera sama sebagaimna dimaksd pada aya

    ( 1) sekrang-krangnya mema

    a hak dan kewaiban keda belah pihak;

    b mlah dan nilai barang dan/at asa yang akan

    dibeli;

    c enis dan spesiksi brng dn/ sa yangakan dibeli;

    d angka wak penyelesaian pekeraan;

    e aa cara dan syara pencairan dana

    f. pernyaan kesanggpan keompok msyrkat

    ata embaga nonpemerin tk membeli brg

    dan/ aa asa sesai dengan enis dan spesikasi;

    g. pernyaaan pimpinan kelompok masyaraka aa

    embaga nonpemerint bawa pengdaan brng

    dan/ta as akn diakkan secr trnsparan

    dan akuntabel;

    ps esggp pp eompok

    masyaraka aa lembaga nonpemerinah nk

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    20/38

    - 20 -

    menyetorkan s1sa dana bantuan sosialyang tidak

    dipergunakan keKas Negara;

    . sanksi;

    J penyamaikan laoran enggunaan dana bantuan

    sosialsecara berkala keada PPK; dan

    k enyamaan loran ertnunawbn

    enyelesaian ekeraan.

    Pasal 20

    ( 1 Kelomok masyarakat atau lembaa nonemernta

    menaukan ermoonan encairan dana bantuan sosal

    keada PPK, denan dlamir:

    a. erjanian kera sama yan tela ditandatanani

    ole iminan elomok masyarakat atau lembaa

    nonemernta; dan

    b kuitansi bukti enerimaan uan yan tela

    dtandatanani ole mnan kelomok masyarakat

    atau lembaa nonemerinta

    (2 PPK melakukan enun ermoonan encairan dana

    sebaaimana dimaksud ada ayat (1 sesuai denan

    etunuk teknis enelolaan Belana Bantuan Sosial.

    (3) PK menandatanani eranian kera sama dan

    menesakan kuitansi bukti enemaan uan serta

    menerbitkan SPP setela enuan sebaamana

    dimaksud ada ayat (2) tela sesua denan etunukteknis enellaan Belana Bantuan Sosial

    (4) Dalam al enuan sebaamana dmaksud ada ayat

    (2 tidak sesuai denan petunjuk teknis enelolaan

    Belana Bantuan Sosial, PPK menyamakan

    embertauan keada minan kelomok masyarakat

    atau lembaa nonemernta untuk melenkai dan

    memerba ermoonan encaran ana bantuan

    sosial.

    Pasal 21

    ( 1) Kelomok msyaakat atau lembaa nonemernta

    melaksanakan enadaan bantuan sosial dalam bentuk

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    21/38

    2 1

    baran dan/atau aa etela menerma pencaran dana

    bantuan oial ebaamana dmakud dalam Paal 19

    ayat (2).

    (2) Penadaan baran dan/a tau aa ebaamana dmakud

    pada ayat ( 1) dlasanaan ecara tranparan aunabel

    dan memeraikan eens penggunaan dana bantuan

    oal.

    BABV

    TATA CARA PENGAJUAN SURAT PERMINTAAN

    PEMBAYARAN SURAT PERINTAH MEMBAYAR DAN SURAT

    PERINTAH PENCAIAN DANA DALAM RANGKA PENCAIRAN

    DANA BELANJA BANTUAN SOSIAL

    Paal 22

    ( 1) alam ranka pencaran dana Belana Bantuan Soal

    PPK menaukan SPP Belana Bantuan Soial kepada

    PPSPM yan dlampir palin edikit denan:

    a. urat keputuan penerima bantuan oal;

    b. daftar dan rekaptula penerma bantuan oial;

    c. naa onra/peranan raama penyaluran

    bantuan oal antara PPK dan Bank/Po Penyalur

    dalam al penyaluran daa bantuan oal

    dilakukan melalui Bank/Po Penyalur;

    d. dokumen kontrak penadaan baran dan/atau aaantara PPK dan penyedia baran dan/atau aa

    dalam al bantuan oial dialurkan dalam bentuk

    baran dan/atau aa;

    e. erta Acara Sera Terma Baran dan/ atau Jaa

    anara PPK denan penyeda aran dan/ atau asa;

    dan/atau

    f. pernyataan dari PPK bawa Belaa Bantuan Soal

    dalam bentuk baran dan/atau aa tela diterma

    ole penema bantuan oial atau lembaa

    nonpemerinta.

    (2) Pernyataan ebaamana dmaud pada ayat ( 1) uruf f

    dibuat berdaarkan tanda terma baran dan/atau aa

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    22/38

    22

    dari penerima bantuan sosial atau lembaa

    nonemerinta ag disalurkan ole enedia barang

    dan/atau jasa sesuai denan dokumen kontrak.(3) Tanda terima sebaaimana dimaksud ada aat (2)

    disimpan le PPK.

    Paal 2

    Dalam ranka pencairan dana bantuan sosial dalam bentuk

    baran dan/atau jasa an diberikan dalam bentuk uan

    sebaaimana dimaksud dalam Pasal 18 aat ( 1) , PPK

    menampaikan SPP kepada PPSPM, denan dilampiri

    a. perJanJan kerja sama an telah ditandatanani oleh

    pimpinan kelomok masarakat atau lembaa

    nonpemerinta dan PPK dan

    b. kuitansi bukti penemaan uan an tela

    ditandatanani ole pimpinan kelompok masarakat

    atau lembaa nonpemerinta dan disakan ole PPK.

    Pasal 24

    ( 1) PPSPM melakukan penujian teradap SPP dan lampiran

    an diukan ole PPK.

    (2) Dalam al berdasarkan asil penan sebaaimana

    dimaksud pada aat ( 1), SPP dinatakan lenkap dan

    benar sesuai denan peraturan perundanundanan,

    PPSPM menerbitkan SPMLS.(3) Tata cara penujian SPP, penajuan SPMLS ole PP

    SPM ke KPPN, dan penerbitan SP2D ole KPN

    dilaksanakan sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri

    Keuanan an menatur menenai tata cara

    pembaaran dalam ranka pelaksanaan APN.

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    23/38

    - 2 -

    BAB VI

    PENYETON DANA BELANJA ANTUAN SOSIAL DAN

    PEMBAYAAN KEMBALI ATAS SETOAN DANA BELANJABANTUAN SOSIAL

    Baian Pertama

    Penyetoran Dana Beanja Bantuan Sosia

    Pasa 5

    1) Bank/Pos Penyaur menyampaikan aporan penyauran

    dana Beanja Bantuan Sosia keada PPK pain amat

    (ta ulh) hari kaender sejak erakhirnya masa

    penyauran dana Beaa Bantuan Sosia meaui uan,

    rekenin penerima antuan sosia atau uan eektronik

    () Daam ha erdasarkan aporan Bank/Pos Penyaur

    sebaaimana dimaksud pada ayat 1) terdapat rekenin

    atau uan eektronik penerima dana Beanja Bantuan

    Sosia yan tidak terdapat transaksi/ tidak diperunakan,

    PPK memerintakan Bank/Pos Penyaur untuk

    memekukan sementara rekenin atau uan eektroni

    penerima dana Beaa Bantuan Sosia

    Pasa 6

    1) PPK meakukan peneitian terhadap aporan Ban/Pos

    Penyaur seaaimana dimaksud daam Pasa 5 ayat 1)

    () Peneitian seaaimana dimaksud pada ayat 1)

    diseesaikan oeh PPK pain ambat 0 (tia puuh) hari

    kaender seja diterima aporan dari Bank/Pos Penyaur

    () Berdasarkan hasi peneitian, PPK seera memerintahkan

    Bank/Pos Penyaur untuk menyetorkan dana Beanja

    Bantuan Sosia yan berdasarkan has peetian

    a belum tersarkan sampai dean atas aktu yan

    tercantum daam kontrak/perjanjian erja sama

    seaaimana dimaksud daam Pasa 13 ayat (4)

    uruf c dan uruf e

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    24/38

    - 2 -

    b. ekenn aau uan elekonk enema banuan

    sosa tdak terdaat ansaksi/tidak dierunakan

    kaena enema Belana Banuan Sosia:1 meninal duna; aau

    2) dak behak menema Belana Banuan

    Sosia.

    4) K menyamakan sua enah enyetoan aln

    lamba 5 lma ha kalende seak selesanya enelan

    sebaamana dmaksud ada aya ( 1) .

    (5) menyamaikan surat eintah emuaan rekeni

    atau uan elektronik enerima antuan sosia dalm ha

    bedasakan hasi eneiian seaaimana dimasud

    ada aya 1) , enema banuan sosa masih beak

    menema dana banuan sosal.

    asa 27

    1 Bank/os enyau melaukan enyetoan dana eana

    Bantuan Sosial ke Kas Neaa bedasaran suat

    entah enyetoran dari seaaimana dimaksud

    dalam asal 26 aya 4)

    (2) enyeoan dana Belaa Banuan Sosal sebaamana

    dmaksud ada aya 1 dilakukan ada tahun anaan

    bealan.

    (3) Seoan dana elaa Bntuan Sosial seaimaa

    dmaksud ada ayat (2) dbkukan sebaaenembaian eana sebesa niai setoan dana Beaa

    Bntuan Sosi ada funsi, sufuns, oam,

    kean, outut, an ens belaa yan sama.

    4) enyeoan dana Belana antuan Sosial sebaaimana

    dmaksud ada aya (2) menmah ssa aokas au

    Beana Banuan Sosia.

    (5) alam hal enyeoan dana Beana Banun Sosial tdk

    diaksanakan ada tahun anaan ean

    sebaamana dimaksud ada aya (2), enyeoan dana

    Belana Banuan Sosial sebaaimana dimaksud ada

    ayat ( 1) lasanaan ada tan nggar etn.

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    25/38

    - 25 -

    (6) Penyeoran dana Belanja Banuan Sosal dan buna/jasa

    gro yang mbul dalam rangka keaan enyauran ana

    Belaa Banuan Sosal, sura seorannya dbua secaraerpsa

    (7) Taa cara penyeoran dana Belanja anuan Sosal

    sebaamana dmaksud ada aya (2), aya (5), dan aya

    (6) dlaksanakan sesua denan Perauran Mener

    Keuanan yan menaur ssem enermaan neara

    (8) Unuk keperluan penyusunan laporan

    eranunawaban, penyeoran ssa dana Belanja

    anuan Sosa sebaamana dmaksud ada aya (2) dan

    aya (5), damr denan dafar enerma eaa

    Banuan Sosal

    (9) Bank/Pos Penyalur menyampakan aoran keada PPK

    dana Beanja Banuan Sosal yan ea dseor ke Kas

    Neara

    Baan Kedua

    Pembayaran Kemba Aas Seoran ana eanja Banuan

    Sosal

    Pasal 28

    ( 1) Pembayaran kembal aas seoran dana yan dak

    ersalurkan sebaamana dmaksud dalam Pasal 2 aya

    ( 1) dlakukan ada aun anaran berjaan.(2) Pembayaran kemba aas seoran dana banuan sosa

    sebaamana dmaksud ada aya ( 1) dapa dberkan

    kepada penerma banuan sosal yan baru

    (3) Penerma banuan sosa yan baru sebaamana

    dmaksud ada aya (2) deakan meau Sura

    Kepuusan ole PPK dan dsakan ole KPA

    (4) Mekansme embayaran kembal Belaa Banuan Sosal

    yan ea seor ke Kas Neara sebagamana dmaksud

    pada aya ( 1) daur eb anju ole rekur Jenera

    Perbendaaraan

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    26/38

    - 2 -

    BAB VII

    PEAWASA A PERAUJAWAA

    Baian Pertama

    Kuasa Penuna Anaran

    Pasal 29

    alam ranka enyaluran dana Belaa antuan Sosial KPA

    bertanun jaab atas

    a. encaaian taret kinerja enyauran dana Beana

    Bantuan Sosial;

    b. transaransi enyauran dana elaa antuan Sosial;

    dan

    c. akuntabilitas enyaluran dana Belaa Bantuan Sosia.

    Pasal 30

    ( 1) aam ranka encaaian taret kinera enyauran

    dana Belaa Bantuan Sosia sebaaimana dimaksud

    daam Pasa 29 uruf a KPA meaksanaan monitoring

    dan evauasi

    (2 Monitoing dan evauasi sebaaimana dimaksud ada

    ayat ( 1) antara lain melakukan nawasan terada:

    a. kesesuaian antara elaksanaan enyaluran bantuan

    sosia denan eoma umum dan etunu teknis

    enelolaan Belana Bantuan Sosial yan teladitetakan serta ketentuan eraturn terkait

    ainnya; dan

    b. kesesuaian antara taret caaian denan realisasi.

    (3) Monitoring dan evaluasi sebaaimana dimaksud ada

    ayat ( 1) dilaksanakan alin kuran setia triulan.

    (4) KPA menambi ana-lanka tindak aut

    berdasarkan hasil montorng dan evaluasi untuk

    erbaikan enyauran dana eaa antuan Sosia.

    Pasa 31

    ( 1) aam rna transaransi enauran ana eana

    antan Sosia sebagaimna dimaksu daam Pasa 29

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    27/38

    27 -

    huru b, KPA melakukan publikasi dana Belanja

    Bantuan Sosial ang dielolana kada masaakat.

    2) Publikasi ebaaimana dimaksud pada at (1)

    dilaksanakan melalui media massa/papan

    penumuman/sarana publiai lainna ang dapat

    dengan mudah diakses oleh masarakat.

    3) Publikai terhadap Belanja Bantuan Sosial sebelum

    disalurkan palin kuran memuat:

    a. program/kegiatan bantuan sosial ang dkelola ole

    KPA;

    b. alokasi dana bantuan sosial;

    c. kriteria penerima bantuan sosial;

    d. peraratan untuk mendapatkan bantuan sosial;

    e. daftar penerima an besaran bantuan sosial ang

    tela itetaan;

    . jadwal an tempat penyaluran Belanja Bantuan

    Sosial; an

    . bentuk bantuan an tata cara penyalran Blaa

    Bantuan Sosial.

    (4) Publikasi terhadap Belana Bantuan Sosial setelah

    dilakukan penaluran paling kuran memuat

    a. jumlah Belanja Bantuan Sosial ang telah

    dialurkan;

    b. umlah Belana Bantuan Sosial ang telah diterima

    oleh penerima bantuan sosial;c. jumlah Belanja Bantuan Sosial an belum diterima

    oleh penerima bantuan sosial; an

    d. datar penerima dana bantuan sosial.

    Pasal 32

    (1) Untuk menjamin auntabilitas penyaluran dana Belanja

    Bantuan Sosial sebagaimana dimakud dalam Pasal 29

    huru c, KPA wajib mnsun laporan

    pertanunawaban.

    (2) Laporan pertanunawaban sebagaimana masu

    aa aa ( palg s meu jmla g

    bantuan soial, realisai bantuan sosial yang telah

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    28/38

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    29/38

    29

    peneoaan Beanja Bantuan Sosa yan dtetapkan

    oeh KPA;

    b otorg terhadap rekenn Bank/Pos Penyaurdaam engeoaan eana antuan Sosia tera

    kepatuan ank/Pos Penyaur daam memenuh

    ketentuan sebaaimna diatur daam

    kntrak/perjanjan kerjasama dan

    peniaan aporan pertanunawaban dar

    keompok masyarakat yan menerma bantuan

    sosia dan/atau embaa nonpemerntah

    sebaaimana dmaksud daam Pasa 6 ayt (5) yan

    berperan daam pemberian bantuan sosa kepada

    penerma bantuan sosia

    (2) Montorg tas rekening ank/Pos Penyaur

    sebaaimana dmaksu ada ayat (1) uruf b dkukan

    denan sistem inrmasi yan disediakan oe ank/Pos

    Penyaur

    () PPK menyampakan aporan peaksanaan penyauran

    bantuan sosa, motorg dan has penaan

    sebaaimana dmaksud pada ayat ( 1) kepada KPA

    Baan Keta

    Pertanunawaban Penerima Bantuan Sosia oe Keompok

    Masyarakat atau Lembaa Nonpemernth

    Pasa 4

    ( 1 Keompok masyarakat yan menerma bantuan sosa

    sebaamana dmaksud daam Pasa 6 yat (4)

    bertanun jawab penuh atas bantuan sosia yan

    diterima.

    (2) Lembaa nonpemerinta sebaaimana imaksu aam

    Pasa ayat () yan berperan daam pmbran bantuan

    sosa kepada penerma bantuan sosia, bertanun

    jawab enuh atas bantuan sosi yan disaurkan

    () Keompok masyarakat dan embaa nonpemerintah

    seaaimn isu y ) n yt (2) wib

    mensun aorn ertngunawaban

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    30/38

    - 30

    4) Laporan pertanunawaban sebaaimana dimasud

    pada aat 3) aling urang memuat:

    a. umla un, baran dan/atau asa an diterima;b. umla uan, baran dan/atau Jasa ang

    diunakan;

    c. penelsan penunan uan, barang dan/atau

    asa dan

    d. umlah sisa uan, baran dan/atau asa an belum

    dimanatan.

    5) aporan pertanunawaban sebagaimana dimasud

    pada aat 3) paling uran dilampiri dengan:

    a. surat eputusan penerima bantuan sosial; dan

    b. fto dokumentasi pelaksanaan keiatan/pekeraan.

    (6) PPK melauan penilaian esesuaian laporan

    pertanunawaban dari elompo masarakat dan

    lembaa nonpemerinta sebaaimana dimasud pada

    ayat 3) berdasaran petunu tenis penelolaan

    Belana Bantuan Sosial dan peranian era sama.

    Pasa35

    ( 1 Kelompo masaraat sebaimana dimasud dalam

    Pasal 6 at (4) atau lembaa nonpemerintah

    sebaaimana dimasud dalam Pasal 6 aat 5), ang

    melasanaan peeraan swelola sebaaimana

    dimasud dalam Pasal 8 aat 3), waib menyampaianlaporan pertanunawban eada PPK dengan

    dilampiri

    a. Berita Acar Penelesaian Peeraan ang

    ditandatanani ole pimpinan elompo masarakat

    atau lembaa nonpemerinta serta 2 dua) oran

    sasi;

    b. dokumentasi fto/lm atas barang dan/atau Jasa

    yang teladihasilkan;

    c. datar peritunan atas jumla dana yan diterim,

    dibelanaan dan sisa dana; dan

    d. ti ston s Ng l tdt sis

    dana bantuan sosial

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    31/38

    - 31 -

    (2) PPK melakukan penilaian kesesuaian laporan

    pertanggunawaban dari kelomok masyarakat atau

    lembaga nonpemerintah sebagaimana diaksud pada

    ayat ( 1) sesuai dengan petunjuk teknis pengelolaan

    Belanja Bantuan Sosial danperjanjian kerja sama.

    Pasal 36

    ( 1) Kelompok masarakat sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 6 aat (4) yang menerima langsung antuan sos

    atau lembaga nonemerintah sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 6 aat (5) ang melaksanakn emberan

    bantuan sosial dalam bentuk barang dan/atau jasa

    yan nilai per jenis barang bantuanna sampi dengan

    Rp50.000.000,00 (lima puluh juta ruah) sebagaimana

    diaksud dalam Pasal 18 aat ( 1) , waji menampaikan

    laoran pertanggunawaan keada PPK dengn

    dilampiri:

    a. Berita Acara Serah Terim arang/Pekeraan ang

    ditandatangan oleh pminan kelomok masarakat

    atau lembaga nonpemerintah dengan penedia

    barang dan/ atau jasa;

    b. dkumentasi to/lm atas barang dan/atau jasa

    ang telah dibel sesuai dengan eranjan kerj

    sama;

    c. daftar perhitungan atas jumlah dana ang diterima,dbelanakan an ssa dana;

    d. surat pernataan dari pimpinan kelompok

    masyarakat atau lembaga nonpemerinta awa

    bukti-bukti pengeluaran/belanja telah disimpan

    dan

    e. bukt setoran ke Kas Negara dalam hal terdapat sisa

    dana bantuan sosial.

    (2) PPK melakukan enilaian kesesuaan loran

    pertanggunwabn dari keompok asarakat atau

    lembaga nonemerintah seagaimana dimksu aa

    t () ssu eg tunu tens engeon

    Belanja Bantuan Sosial dan perjanjian kerja sama.

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    32/38

    - 32 -

    Pasal 37

    ( 1) Laoran ertanggunawabn sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 34 ayat (3), Pasal 35 ayat 1) dan Pasal 36

    ayat (1) disamaikan keada PPK aling lambat 30 hari

    kalender sejak elaksanaan ekerjaan/kegiatan telah

    selesai dilaksanakan atau ada akhir tahun anggaran

    (2) PPK menyamaikan laoran keada KPA terhad:

    a. laporan ertangunawaban yang telah

    disampaikan oleh kelomok masyarakat atau

    lembaga nonemerintah;

    b. hasil enilaian kesesuaian

    ertangunawaban; dan

    la o ran

    c. laoran terhada kelompok masyarakat atau

    lembaga nonemerintah yang belum menyamaikan

    laoran ertanggunawaban.

    (3) KPA menyampikan surt eringatan kepd keomo

    masyarakat yang menerima bantuan sosial sebagaimana

    dimaksud dlam Pasal 6 at (4) atu lembg

    nonemerintah sebgaiman dimasud dam Psl 6

    ayat (5) yang bereran dalam emberian bantuan sosial

    eada enerima bantuan sosial yang tidak

    menyamaikan laran pertanggunawaban atau

    enyampaian laoran ertanggunawabannya melewati

    bts wktu sbgimn dimaksud d yt ( 1)

    4) KPA daat memberikan sanksi berua emberhentianpenyaluran dana Belanja Bantuan Sosial untuk taha

    ata eriode berikutnya keada keomok masyarakat

    atau lembaa nnemerintah yang tidak menyamaikan

    laoran ertanggnawaban setelah diberikan surat

    erinatan

    (5) Mekanisme mberin surt eringtan dan/ atau sanksi

    ditur dalam etunjuk teknis engelolaan Belanj

    Bantuan Sosial

    () KPA daat beroordinasi dengan APIP K/L untuk

    melakukan emeriksaan terhadp enelolaan dna

    ntun sosi ng te oe eoo skt

    atau mellui lembaga nonemerintah.

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    33/38

    - -

    Bn Keemp

    Apar Pengawas Inernl Pemernh Kemenern

    Ner/Lemb

    Pa 8

    ( 1) APIP K/L meksnkn penwsn penylurn eln

    nuan Sol esu keenun perundnundnan

    (2) Penwsn penyluran eln Bnuan Sol

    ebmn dmksud pd y ( 1) nr ln

    a. pencapaan target kinerja penyaluran Belanja

    BnunSosl kepdapenerm nuan sos;

    b kesesuan Belna Bnun Sosal denn

    pernukn dn keepn sasarn pembern

    bnun sosl;

    c kunbls

    pernunwbn

    penyusunn lporan

    penylurn bnun o

    sebmn dmksud dm Ps 29 uruf c;

    d. rnsprns penyurn banuan

    sebmn dmksud Psl 1;

    sosa

    e. pelksnn montong dn evlus penyluran

    bnun sosa oe KPA sebaamna dmksud

    dlm Psl 0; dn

    f. pelksnn nun wab PPK dm penyluran

    banun osl ebmn dmksud dlam Pasl

    3() APIP K/L melporkn hsl penawsn kepd phk

    yn berkepennan sesu denn keenuan

    perundn-undnn

    Psa 39

    alm rnk penwsn penyaluran elana anuan

    Sosal, APIP K/L dap melakukn koordns denn KPA

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    34/38

    - 34 -

    BAB VIII

    PDOMAN UMUM DAN PTUNJUK TKNIS PNGLOLAAN

    BELANJA BANTUAN SOSIAL

    Pasal 40

    Dalam rangka pelaksanaan penyaluran Belanja Bantuan

    Sosial, PA memiliki kewenanganuntuk menetapkanpedoman

    umum pengelolaan dan pertanggunawaban Belanja

    Bantuan Sosial berdasarkan peraturanperundang-undangan

    yang sesua1 dengan tugas dan fungsi Kementeran

    Negara/Lembaga erkenaan.

    Pasal 41

    Berdasarkan pedoman umum yang ditetapkan oleh PA

    seagaimana dmaksud alam Pasal 40, KPA memilki

    kewenangan untuk menetapkn petunjuk tekns pengelolaan

    Belanja Bantuan Sosial.

    Pasal 42

    Petunjuk teknis pengelolaan Belanja Bantuan Sosal yang

    diteapkan oleh KPA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 1,

    paling kurng memuat:

    a. dasar hukum pemberian bantuan sosial;

    b. tujuan penggunaan Belaa Bantuan Sosial;

    c. pemberi bantuan sosial;d. persyaratan penerima bantuan sosial;

    e. penerima bantuan sosial;

    f bentuk bantuan sosal;

    g. ketentuan mengenai bantuan sosial dalam bentuk

    barang dan/atau jasa yang nilainya sampa1 dengan

    R50.000.000,00 (lima uluh juta rupiah) er jenis

    barang bantuannya;

    h. alokasi anggarandanrncianjumlahbantuan sosal;

    i . tatakelolapencairandana elanjaBantuanSosial;

    J. penyaluranBelanjaBantuanSosial; dan

    . pertanggunawbanelnjntunSosl.

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    35/38

    - 35 -

    Paal 4

    ( ) ar hukum segmn maksu lm Pal 4

    huruf a, memua nrma menena keenuan alam

    Unan-Undan aau Perauran Pemernah yan

    menjad daar pelakanan Belanja Banuan Soal

    () Tujuan penunan Belanja Banuan Soal

    ebaamana dmakud dalam Paal 4 huruf , memua

    laar elakan, makud an ujuan sera hal yan

    dharapkan ar pelakanaan penyaluran anuan oal.

    (3) Pemer ntun sos segmn mksu m

    Paal 4 huruf c adalah Kementeran Negara/Lemg

    yan erdaarkan keenuan perundanundanan

    mempunya ua an fun melakanakan program

    perlndungan oal, rehals o, jamnan sosal,

    pemeryan sos, pennggungn kemsknn n

    pelayanan aar, dan penanggulangan encana.

    (4) Persaratan penem anuan osal egaman

    maku daam Paal 4 huruf memua peryaraan

    ag yang erhak menerma anuan oal erdaarkan

    rera penerma banuan oal yan deapkan oleh

    Kementeran eara/Lemaa.

    (5 Penerma anuan oal eaamn mksu aam

    Paal 4 uruf e memuat ketenun mengen

    mekanme pemuaan dan peneapan ura kepuuan

    penerma banuan oal yan ekuran-kurannyaber nrma menena nama penerma, alama/lok

    penerm, entu ntun osl, esarn antuan

    oal, an nomor rekenng apala anuan oa

    erupa tranfer uan.

    (6) Bentuk anuan oal eaamana dmakud dalam

    Paal 4 huruf f memuat nrma mengen entu

    antuan oal erupa uan, arang dan/aau jaa er

    mekanme penadaan baran/ jaa

    (7) Keenuan menena anuan ol dalm enuk

    arng n/ au jasa yang nlanya ampa dengan

    , u t ru er ens

    aran anuannya eaamana dmakud dalam

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    36/38

    - -

    asal 4 huruf , antara lain memuat inrmasi

    menenai proses penadaan dilaksanakan secara

    transparan, akuntabel dan memperhatikan esiensipenunaan dana, peryaratan administrasi pencairan

    dana serta pertanunawaban dari penerima bantuan

    sosial.

    (8) Alokasi anggaran dan rcan jumlah bantuan sosial

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 hurufh memuat

    inrmasi mengenai alokasi anggaran Belanja Bantuan

    Sosial dalam DIPA yan diuraian menurut proram,

    keiatan, output, enis belana, volume dan umlah pau

    belana.

    (9) Tata kelola pencairan dana Belana Bantuan Sosial

    sebaaimana dimaksud dalam Pasal 42 uruf i memuat

    inrmasi menenai mekanisme penuan pencairan

    Belana Bantuan Sosial, persyaratan dokumen

    pencairan, dan penuian dokumen pencairan oleh

    dan PPSPM.

    10) enyaluran Belaa Bantuan Sosial sebaaimana

    dimaksud dalam Pasal 2 huruf memuat inrmasi

    menenai mekanisme penyaluran bantuan sosial, alur

    penyauran bantuan sosial, penyaluran bantuan sosial

    secara lansun atau bertahap, serta persyaratan yan

    harus dipenuhi dalam penyaluran bantuan sosial.

    1 1) Pertanunawaban Belana Bantuan Sosialsebagaimana dimaksud dalamPasal 42 huruf k, memuat

    infrmasi mengenai mekanisme pertanggunawaban

    pemberi bantuan sosial, jumlah uang/barang yang

    disalurkan, sisa dana danpenyetoransisadana bantuan

    sosial, pertanggunawaban dari penema bantuan

    sosial, mekanisme pemberian surat peringatan dan

    sanksi dalam hal penema bantuan sosial tidak

    enyampaikanlaporanpertanggunawaban.

    Pasal 44

    Petunuk teknis penelolaan Belana antuan Sosial

    sebaaimana dimaksud dalam asal 42 dilampirkan dala

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    37/38

    - 7 -

    RKAK/L yng dspkn kepd Keentern Kengn

    pd st peneln PA

    BAB X

    KETENTUAN PELHAN

    Pasal 45

    Kementern Negra/Lebg yng tela melaksnkn

    penylrn Belnj Bntn Sosl sebelm erturn

    Menter n dtetpkn dpt tetp elksnkn penylrn

    Belanja Bntun Sosl berdsrkn Pertrn Menter

    Kengn Noor 8 1/PMK05/01 tentng Beln Bntun

    Sosl Pd Keentern Negr Lebg

    BAB X

    KETENTUAN PENUTUP

    Psl 46

    ad st Pertrn Menter n mula berlaku, Pertrn

    enter Keungn Nomor 8 1/PMK05/01 tentn Belna

    Bntan Sosl Pd Keenteran Negr/Lembg, dcbt

    dn dnytkn tdk berlk

    www.jdih.kemenkeu.go.id

    http://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2012/81~PMK.05~2012Per.HTMhttp://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2012/81~PMK.05~2012Per.HTMhttp://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2012/81~PMK.05~2012Per.HTMhttp://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2012/81~PMK.05~2012Per.HTM
  • 7/24/2019 PMK nomor 254 tahun 2015

    38/38

    8

    Pasal 47

    Peraturan Menteri 1m muli berlaku da tnggl

    diundangkan

    Agar setia oran mengetahuin memerintahkan

    engundangan Peruran Meneri ini dengan enemnna

    dlam Beria Near Reublik ndonesi

    Ditetakn di Jakarta

    ada tangal 3 D e s em b e r 0 5

    MENER EUANGAN REPUB NNEAd

    BABANG P BRDNEGR

    undnn rPd n 3 D e s em b e r 0 5

    REUR ENERA

    PERURA PERUNANGUNANGAEENERA UU DAN A AA ANUAREPB NNEA

    d

    AAA

    ERA NEGARA REPUB NNEA AUN 20 15 NR 04 7

    GIARTO