evaluasi atas perencanaan strategis pada badan pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai mandat...
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
1/122
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIABADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARATANGERANG SELATAN
SKRIPSI
EVALUASI ATAS PERENCANAAN STRATEGIS PADA
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANSESUAI MANDAT PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 60 TAHUN 2008
Diajukan oleh:
Rohmad Adi Siaman
NPM: 09460004920
AJUN AKUNTAN
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Tahun 2005
Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat
Guna Mencapai Gelar Sarjana Sains Terapan
Pada Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Tahun 2010
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
2/122
ii
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIABADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARATANGERANG SELATAN
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI
NAMA : ROHMAD ADI SIAMAN
NPM : 09460004920
BIDANG SKRIPSI : MANAJEMEN INSTANSI PEMERINTAH BERBASIS
KINERJA
JUDUL SKRIPSI : EVALUASI ATAS PERENCANAAN STRATEGIS
PADA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN SESUAI MANDAT PERATURAN
PEMERINTAH NOMOR 60 TAHUN 2008
Mengetahui Menyetujui
Direktur Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Kusmanadji, Ak., MBA.NIP. 196009151981121001
Dosen Pembimbing,
Achmad Ghozali
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
3/122
iii
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIABADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARATANGERANG SELATAN
PERNYATAAN LULUS UJIAN KOMPREHENSIF
NAMA : ROHMAD ADI SIAMAN
NPM : 09460004920
BIDANG SKRIPSI : MANAJEMEN INSTANSI PEMERINTAH BERBASIS
KINERJA
JUDUL SKRIPSI : EVALUASI ATAS PERENCANAAN STRATEGIS
PADA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN SESUAI MANDAT PERATURAN
PEMERINTAH NOMOR 60 TAHUN 2008
Tangerang, 15 Oktober 2010
1.
Jamaludin Lahay, SE., MBA
NIP. 197312071994031002
Ketua Penguji
2.
Achmad Ghozali Anggota Penguji/Pembimbing
3.
Andy P. Hamzah, S.S.T, Ak., M.Si.
NIP. 197610141999031006
Anggota Penguji
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
4/122
iv
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARATANGERANG SELATAN
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
NAMA : ROHMAD ADI SIAMAN
NPM : 09460004920
BIDANG SKRIPSI : MANAJEMEN INSTANSI PEMERINTAH
BERBASIS KINERJA
JUDUL SKRIPSI : EVALUASI ATAS PERENCANAAN STRATEGISPADA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN
DAN PEMBANGUNAN SESUAI MANDAT
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 60 TAHUN
2008
Dengan ini menyatakan bahwa sesungguhnya skripsi ini adalah hasil tulisan
saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin
atau tiru tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Bila terbukti saya
melakukan tindakan plagiarisme saya siap dinyatakan tidak lulus dan dicabut gelar
yang telah diberikan.
Tangerang Selatan, 18 September 2010
Yang memberi pernyataan,
Rohmad Adi Siaman
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
5/122
v
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warohmatulloh Wabarokatuh.
Segala puji bagi Allah, semoga shalawat dan salam tercurah kepada Nabi
Sholallohu Alaihi Wasallam yang tidak ada Nabi setelahnya, dan atas keluarga dan para
sahabatnya.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah berusaha untuk mencurahkan segenap
kemampuan yang ada agar skripsi terselesaikan dengan baik. Meskipun demikian penulis
menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan mengingat keterbatasan waktu
penulisan dan pengetahuan penulis. Mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi dunia pendidikan pada umumnya.
Secara khusus penulis berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu (Surati)
dan Bapak (Sukahar) tercinta yang selalu memberikan dorongan semangat dan senantiasa
memberikan doa dan restunya demi keberhasilan penulis. Semoga Allah mencurahkan
segenap kasih sayang dan ampunan serta memberikan petunjuk kepada keduanya. Bapak
dan Ibu Mertua (Bapak Wardiyo S.Sos dan Ibu Tri Iryantiningsih SPd.) yang telah
memberikan dukungan moral dan material yang tidak ternilai bagi keluarga kecil kami.
Terima kasih juga kepada istriku tercinta Irlina Kunthi Habsari Amd. Keb. yang tiada
henti-hentinya memberikan dukungan baik moral maupun materiil selama proses studi
(Semoga di akhirat nanti kita dipertemukan lagi di jannah-Nya) . Tak lupa teruntuk
putraku Rohmad Abdul Hafiizh dengan canda dan senyummu telah memberikan semangat
dan dorongan.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan ucapan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
6/122
vi
1. Direktur Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Bapak Kusmanadji, Ak., MBA., beserta
staff yang telah memberikan bantuan selama penulis mengikuti kuliah.2. Seluruh dosen Sekolah Tinggi Akuntansi Negara yang telah memberikan banyak
pengetahuan yang sangat berguna bagi penulis untuk menghadapi masa depan.
3. Bapak Achmad Ghozali sebagai dosen pembimbing materi yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyusun
skripsi ini.
4. Bapak Rame Priyanto S.Hut selaku dosen pembimbing teknis dengan segala masukan
yang diberikan sehingga skripsi ini bisa menjadi lebih baik.
5. Kepala Biro Perencanaan dan Pengawasan BPKP, Ibu A. Animaharsi, yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di BPKP.
6. Kepala Bagian Evaluasi Perencanaan, Ibu Rr. Trisacti Wahyuni, yang telah
memberikan data penelitian bagi penulis.
7. Kepala Sub Bagian Evaluasi Rencana APIP Lainnya, Bapak Catur Imam Pratignyo,
yang telah meminjamkan referensinya untuk memperlengkap data penelitian bagi
penulis.
8. Bapak Adnan Sholi, sebagai salah satu anggota Tim Renstra BPKP 2010-2014 yang
telah bersedia meluangkan waktunya bagi penulis untuk melakukan wawancara.
9. Mbak Eko, Mas Supri, Lia, Lek Mi, Lek Karni, Lek Parti, Lek Min, Lek Sugeng, Gun,
Arip, Yuli, Tono, Yogo, Fahmi, Nila dan segenap anggota Trah Mbah Saelan serta
semua kerabat di Treko.
10. Dik Bayu, Dik Ian, Mas Hartoyo, Mbak Umi, Pak De Larto, Pakdhe dan Budhe Hari,
Pakdhe dan Budhe Totok, Bulik Nda, Om Parmin, Bulik Titik, Om Pitoyo, Om Sapto,
Bulik Dewi, Mas Kardi, Mbak Sarti, Ibnu, Irun, Ikhsan dan segenap anggota Trah
Prawiro Sumartan serta semua kerabat di Jetak.
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
7/122
vii
11. Adam, Sef, Widada, Ipin, Ucup, Guntur, Romi, Fadil dan segenap anggota Laskar
Juwita yang masih di Ambon maupun di Jakarta.12. Ady Kus, Nusa, Edo, Erwin, Lely, Maman, David, Buan, Nugie, Juned, Alfian, Woro,
Ficky, Siska (siapa lagi ya?) dan segenap teman- teman BPKP 05, semoga masih tetap
Kompak Yuuuk
13. Pak Wawan, Pak Roem, Pak Sugeng, Pak Raden, Pak Rustandi, Pak Posma, Pak
Akhsan, Pak Azhari, Bu Ham, Bu Emmy dan segenap pegawai BPKP Perwakilan
Maluku yang pernah menjadi atasan saya, terima kasih atas pemberian pelajaran hidup
yang sangat berharga.
14. Teman-teman VII B, VIII C, IX D dan segenap Mahasiswa DIV yang telah
memberikan dukungan selama menjalani perkuliahan.
15. Google, Wikipedia, Milis diploma4stan20092010, Kaskus, 4shared, Intranet BPKP
dan situs- situs lain yang telah memberikan pencerahan kepa da penulis.
16. Segenap penghuni Wisma Nenek: Nenek, Bang Hamim, Mas Amin, Mas Henry, Pak
Yos, Dany, Mas Arip, Asil atas segala bantuan dan dukungannya.
17. Kepada berbagai pihak dengan segala bantuan dan dukungannya yang tidak bisa
penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis berharap Allah akan memberikan balasan-Nya dengan berlipat ganda.
Jazakalloh Khoiran Katsiran
Amien.
Tangerang Selatan, 18 September 2010
Penulis
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
8/122
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL . i
HALAMAN PERSETUJUAN.. ii
PERNYATAAN LULUS UJIAN iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iv
KATA PENGANTAR.. v
DAFTAR ISI..... viii
DAFTAR TABEL. xi
DAFTAR LAMPIRAN xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian . 1
B. Ruang Lingkup Penelitian . 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian . 3
D. Metodologi Penelitian ... 4
E. Sistematika Pembahasan ... 4
BAB II LANDASAN TEORI .............. 7
A. Manajemen Strategis ......... 7
1. Pengertian Manajemen Strategis .. 7
2. Unsur Manajemen Strategis .. 8
B. Perencanaan Strategis ........ 8
1. Pengertian Perencanaan Strategis . 8
2. Pengertian Rencana Strategis ... 9
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
9/122
ix
3. Manfaat Perencanaan Strategis . 9
4. Proses Perencanaan Strategis
105. Unsur Perencanaan Strategis 11
6. Kriteria Perencanaan Strategis .. 12
C. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 20
1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Pemerintah . 20
2. Unsur Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 21
3. Peran BPKP Dalam Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.. 21
BAB III GAMBARAN PERENCANAAN STRATEGIS BPKP . 23
A. Gambaran Umum B PKP... 23
1. Sejarah Singkat BPKP .. 23
2. Struktur Organisasi BPKP 24
3. Tugas Pokok dan Fungsi BPKP ... 24
4. Sumber Daya Manusia BPKP ... 26
B. Perencanaan Strategis BPKP . 27
1. Proses Penyusunan Rencana Strategis .. 27
2. Kondisi Umum .. 28
3. Potensi dan Permasalahan 29
4. Visi ... 32
5. Misi .......... 33
6. Tujuan .. 34
7. Sasaran Strategis ... 34
8. Arah Kebijakan dan Strategi 35
9. Program 38
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
10/122
x
10. Kegiatan . 39
11. Indikator Kinerja.
43BAB IV EVALUASI ATAS PERENCANAAN STRATEGIS BPKP . 44
A. Evaluasi Atas Proses Penyusunan Perencanaan Strategis 44
1. Proses Penyusunan Renstra Sebelum Terbitnya Permeneg
PPN Nomor 5 Tahun 2009 ... 44
2. Proses Penyusunan Renstra Setelah Terbitnya Permeneg PPN
Nomor 5 Tahun 2009 45
B. Evaluasi Atas Rumusan Rencana Strategis ... 47
1. Evaluasi Atas Analisis Potensi dan Permasalahan .. 47
2. Evaluasi Atas Rumusan Visi 52
3. Evaluasi Atas Rumusan Misi 57
4. Evaluasi Atas Rumusan Tujuan 62
5. Evaluasi Atas Rumusan Sasaran Strategis 68
6. Evaluasi Atas Rumusan Arah Kebijakan dan Strategi 76
7. Evaluasi Atas Rumusan Program . 81
8. Evaluasi Atas Rumusan Kegiatan 86
9. Evaluasi Atas Rumusan Indikator Kinerja ... 90
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 103
A. Simpulan ... 103
B. Saran . 105
DAFTAR PUSTAKA ... 107
LAMPIRAN 109
RIWAYAT HIDUP PENULIS 144
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
11/122
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Komposisi pegawai BPKP menurut jabatan dan unit organisasi
per triwulan I 2010 ... 26
Tabel 3.2 Analisis Kekuatan dan Kelemahan .. 31
Tabel 3.3 Analisis Peluang dan Tantangan .. 31
Tabel 3.4 Sasaran Strategis BPKP ... 35
Tabel 4.1 Permasalahan dan penyebabnya .. 48
Tabel 4.2 Keterkaitan misi BPKP dengan RPJMN dan peraturan
perundangan .. 59
Tabel 4.3 Proses yang menjembatani penjabaran visi ke dalam tujuan
BPKP................................................................................................ 61
Tabel 4.4 Hubungan antara kekuatan/ kemampuan BPKP dengan tujuan
yang dicanangkan ..... 65
Tabel 4.5 Proses yang menjembatani penjabaran Misi ke dalam Sasaran
Strategis BPKP ..... 67
Tabel 4.6 Hubungan antara sasaran strategis dan
outcomes ... 71
Tabel 4.7 Sasaran Strategis dan Target Kinerjanya .. 74
Tabel 4.8 Indikator dan Target pada kegiatan prioritas
Pengendalian/pelaksanaan pengawasan interen akuntabilitas
keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP
Kementerian/Lembaga bidang fiskal dan investasi . 78
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
12/122
xii
Tabel 4.9 Cuplikan Target Program dan Kegiatan Tahun 2010-2014 BPKP... 79
Tabel 4.10 Keterkaitan Program dengan Sasaran Strategis
83Tabel 4.11 Keterkaitan nama Kegiatan dengan Output Kegiatannya 88
Tabel 4.12 Kesesuaian nama Kegiatan dengan unit organisasi pelaksananya... 89
Tabel 4.13 Penamaan Kegiatan pada Program yang sama 90
Tabel 4.14 Indikator Kinerja outcome terkait dengan Tujuan dan Sasaran
Strategis .... 91
Tabel 4.15 Indikator Kinerja output terkait dengan Tujuan dan Sasaran
Strategis .. 92
Tabel 4.16 Indikator Kinerja Outcome yang tidak well defined 93
Tabel 4.17 Indikator Kinerja Output yang tidak well defined 93
Tabel 4.18 Indikator Kinerja Outcome beserta cara pengukuran dan sumber
datanya .. 94
Tabel 4.19 Indikator Kinerja Output beserta cara pengukuran dan sumber
datanya .. 95
Tabel 4.20 Indikator Kinerja Output mendukung pencapaian Indikator
Kinerja Outcome .. 101
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
13/122
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Struktur Organisasi BPKP............................................................ 109
Lampiran 2 Tim Penyusun Renstra BPKP 2010-2014 . 110
Lampiran 3 Ekspektasi Stakeholders dan Kontribusi BPKP 114
Lampiran 4 Indikator Kinerja Utama BPKP .... 116
Lampiran 5 Contoh Draft Renstra Sebelum Terbitnya Permeneg PPN
Nomor 5 Tahun 2009 .... 118
Lampiran 6 Keterkaitan tugas pokok dan fungsi BPKP dengan misi BPKP... 126
Lampiran 7 Keterkaitan hasil identifikasi potensi dan permasalahan
(penyebab) dengan tujuan dan sasaran strategis BPKP 128
Lampiran 8 Target Program dan Kegiatan Tahun 2010-2014 BPKP ... 129
Lampiran 9 Peta Strategi BPKP ... 140
Lampiran 10 Contoh Profil Indikator . 141
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
14/122
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Setelah bergulirnya gerakan reformasi, Pemerintah Indonesia, seperti tersurat dalam
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, semakin menyadari betapa pentingnya
menyelenggarakan pembangunan nasional berdasarkan demokrasi dengan prinsip-prinsip
kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta kemandirian
dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan nasional. Menghadapi tuntutan
tersebut diperlukan suatu perencanaan pembangunan nasional yang disusun secara
sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan. Perencanaan
pembangunan nasional akan berjalan efektif apabila disusun dalam sebuah Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), yang diselenggarakan berdasarkan Asas
Umum Penyelenggaraan Negara. SPPN ini telah diundangkan pada Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004.
Sesuai Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, perencanaan pembangunan nasional
terdiri atas perencanaan pembangunan, yang disusun secara terpadu oleh
Kementerian/Lembaga dan perencanaan pembangunan oleh Pemerintah Daerah, sesuai
dengan kewenangannya. Perencanaan pembangunan nasional ini akan menghasilkan
rencana pembangunan, baik jangka panjang berupa Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP), jangka menengah berupa Rencana Pembangunan Jangka Menengah
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
15/122
2
(RPJM) maupun tahunan, yang berupa Rencana Kerja Pemerintah (RKP).
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sebagai salah satuKementerian/Lembaga, wajib menyusun perencanaan pembangunan. Dokumen
perencanaan yang dibuat oleh Kementerian/Lembaga, meliputi perencanaan pembangunan
jangka menengah (lima tahunan) berupa Rencana Strategis Kementerian/Lembaga
(Renstra-KL), dan jangka tahunan berupa Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja-
KL). Khusus terkait Renstra-KL, Kementerian/Lembaga wajib menyusunnya dengan
memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan, sesuai
dengan tugas dan fungsinya dengan berpedoman pada RPJM Nasional.
Bagi BPKP, penyusunan Renstra-KL periode 2010-2014, menjadi sebuah proses
yang penting. Hal ini karena dalam Renstra BPKP 2010-2014 harus mengakomodasi
lingkungan strategis yang baru. Lingkungan strategis yang baru ini, terkait dengan tugas
dan fungsi BPKP sebagai aparat pengawasan intern pemerintah seperti tertuang dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP). Dalam hal ini, BPKP bukan hanya menyusun Renstra-KL dengan
berpedoman pada peraturan-perundangan yang berlaku, tapi juga harus mengakomodasi
tugas dan fungsi baru tersebut.
Tugas dan fungsi BPKP yang baru terkait SPIP tersebut, hendaknya dapat
dilaksanakan dengan baik. Pelaksanaan yang baik atas tugas yang diemban, tentunya
memerlukan perencanaan yang baik pula. Untuk itulah, perencanaan strategis BPKP
menjadi suatu titik awal yang penting, dan dapat menjadi obyek penelitian yang menarik.
Dalam kesempatan ini penulis akan mengangkat judul EVALUASI ATAS
PERENCANAAN STRATEGIS PADA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN SESUAI MANDAT PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 60
TAHUN 2008.
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
16/122
3
B. Ruang Lingkup Penelitian
Bahasan mengenai perencanaan strategis pada BPKP, mempunyai ruang lingkupyang luas. Untuk itu, penulis memberikan batasan pembahasan pada evaluasi atas proses
penyusunan perencanaan strategis, dan rumusan dari perencanaan strategis itu sendiri,
meliputi analisis potensi dan permasalahan, visi, misi, tujuan, sasaran strategis, arah
kebijakan dan strategi, program, kegiatan dan indikator kinerja.
Evaluasi atas perencanaan strategis pada BPKP dilakukan berdasarkan peraturan-
perundangan, yang mengatur mengenai perencanaan strategis, terutama Peraturan Menteri
Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Strategis
Kementerian/Lembaga (Renstra-K/L) 2010-2014. Dengan memperhatikan tugas dan
peranan BPKP yang baru, seperti yang telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Berdasarkan
evaluasi yang dilakukan tersebut, penulis memberikan simpulan dan rekomendasi
saran perbaikan untuk penyempurnaan Renstra di masa yang akan datang.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Skripsi ini disusun dengan tujuan untuk mengevaluasi proses penyusunan
perencanaan strategis, dan rumusan dari perencanaan strategis pada Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan berdasarkan teori dan peraturan-perundangan yang berlaku,
terutama Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, sedangkan manfaat yang
diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini, adalah sebagai bahan masukan untuk
memberikan saran perbaikan terhadap perencanaan strategis pada BPKP. Terutama
dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi BPKP dalam bidang pengawasan intern
pemerintah.
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
17/122
4
D. Metodologi Penelitian
Penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini dilakukan dengan dua metode, yaitupenelitian kepustakaan dan penelitian lapangan :
1. Penelitian kepustakaan ( library research ).
Pada penelitian kepustakaan ini, penulis akan mengumpulkan teori-teori dan data-
data yang berkaitan dengan isi skripsi dari referensi literatur kepustakaan, seperti buku,
diktat, modul-modul dan sumber-sumber lain yang relevan.
2. Penelitian lapangan ( field research ).
Penelitian lapangan dilakukan dalam rangka mendapatkan data empiris penelitian,
yang akan dibahas dalam skripsi ini. Penelitian dilakukan melalui wawancara, pertanyaan
tertulis, penelitian dokumen tertulis dan kegiatan lainnya, yang bertujuan untuk
mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini.
E. Sistematika Pembahasan
Skripsi ini terdiri dari lima bab dengan sistematika pembahasan sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang penelitian, ruang
lingkup penelitian, tujuan dan manfaaat penelitian, metodologi penelitian
yang meliputi penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Untuk
memberikan gambaran yang jelas, penulis juga menguraikan secara singkat
isi materi dalam sistematika pembahasan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini diuraikan landasan teori tentang pengertian manajemen
strategis dan unsur-unsur manajemen strategis. Setelah itu dilanjutkan
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
18/122
5
dengan pendalaman pada salah satu unsur manajemen strategis yaitu
perencanaan strategis, yang meliputi pengertian, manfaat, proses, unsur,dan kriteria perencanaan strategis. Bab ini diakhiri dengan ulasan tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) meliputi pengertian, unsur
dan peran BPKP dalam SPIP.
BAB III GAMBARAN PERENCANAAN STRATEGIS BPKP
Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum BPKP, yang meliputi
sejarah singkat, struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi, serta sumber
daya BPKP. Bab ini juga menguraikan mengenai perencanaan strategis
BPKP yang meliputi proses penyusunan perencanaan strategis, kondisi
umum, potensi dan permasalahan, visi, misi, tujuan, sasaran strategis, arah
kebijakan dan strategi, program, kegiatan dan indikator kinerja.
BAB IV EVALUASI ATAS PERENCANAAN STRATEGIS BPKP
Pada bab ini penulis melakukan evaluasi atas proses penyusunan
perencanaan strategis. Evaluasi dilanjutkan dengan obyek rumusan
perencanaan strategis BPKP yang meliputi evaluasi terhadap analisis
potensi dan permasalahan, rumusan visi, misi, tujuan, sasaran strategis,
arah kebijakan dan strategi, program, kegiatan dan indikator kinerja.
Evaluasi di atas akan dilakukan dengan mengacu kepada kriteria yang
tertera dalam peraturan-perundangan yang berlaku.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Sebagai penutup, dalam bab ini penulis menguraikan simpulan, yang dapat
diambil dari pembahasan, setelah dilakukan dalam bab sebelumnya.
Selanjutnya penulis juga memberikan saran-saran untuk perbaikan
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
19/122
6
perencanaan strategis BPKP pada masa yang akan datang.
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
20/122
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Manajemen Strategis
1. Pengertian manajemen strategis.
Ada beberapa definisi mengenai manajemen strategis. Fred R. David (2006,5)
mendefinisikan manajemen strategis sebagai: Seni dan ilmu untuk memformulasi,
mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan
organisasi dapat mencapai tujuannya , sedangkan menurut seorang ahli bernama
David Hussey (1998,12), manajemen strategis didefinisikan sebagai .. .is the emphasis
on managing the organisation through and by the strategic vision and the strategy, with the
realisation that the soft issues in management may be more important in achieving this aim
than the analytical processes .
Sementara, Colin (2004,56) menuliskan bahwa : Strategic management is any
management action taken to realize a strategy, in particular to realize the vision which
results from creative strategic thinking; it is action taken within the framework of the
strategy .
Berdasarkan beberapa definisi, yang dituliskan para ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa manajemen strategis, adalah seni dan ilmu yang berisi tindakan manajemen dalam
pengaturan organisasi untuk memformulasi, mengimplementasi dan mengevaluasi
keputusan lintas fungsi, dengan tujuan akhir untuk merealisasikan visi strategis.
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
21/122
8
Manajemen strategis diawali dengan pemikiran atas formulasi strategi diikuti
implementasi dalam kerangka kerja strategi, dan diakhiri dengan sebuah evaluasi strategis.2. Unsur manajemen strategis.
Colin White (20 04,565) menyatakan bahwa : ... the most important activities in the
making of good strategy formulation, implementation and monitoring.
Sementara menurut Fred R. David (2006,6) : Proses manajemen strategis terdiri
atas tiga tahap : formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi.
Dalam penjelasannya Fred R. David (2006,6) menyatakan bahwa :
Formulasi strategi termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasikanpeluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahaninternal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi, danmemilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan.
Dari penjelasan teori di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa formulasi strategi
merupakan titik awal dari aktivitas penting pembuatan strategi yang baik. Dalam hal ini
formulasi strategi direalisasikan dalam bentuk perencanaan strategis yang berisi visi, misi,
tujuan, sasaran dan dijabarkan dalam program dan kegiatan.
B. Perencanaan Strategis
1. Pengertian perencanaan strategis.
Menurut The Foundation for Community Association Research (2001,4),
perencanaan strategis ( strategic planning ) adalah :
... a systematic planning process involving a number of steps that identify thecurrent status of the association, including its mission, vision for the future,operating values, needs (strengths, weaknesses, opportunities, and threats), goals,prioritized actions and strategies, action plans, and monitoring plans.
Sedangkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (2005,7) mendefinisikan
perencanaan strategis sebagai :
Proses untuk menentukan visi, misi, tujuan dan sasaran strategis (strategicobjectives) organisasi, dan menetapkan strategi yang akan dipakai untuk mencapai
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
22/122
9
tujuan dan sasaran tersebut dengan memperhitungkan faktor-faktor internal maupuneksternal dan nilai-nilai yang ada pada lingkungan organisasi instansi.
Menurut Lampiran Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Pedoman
Penyusunan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, perencanaan strategis
merupakan : Suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai se1ama
kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi,
peluang, dan kendala yan g ada atau mungkin timbul.
2. Pengertian rencana strategis.
Menurut Departemen Dalam Negeri (Depdagri) dan Lembaga Administrasi Negara/
LAN (2007,6) :
Rencana strategis adalah suatu alat manajemen ( management tool ) yangbertujuan membantu organisasi membuat rencana masa depan. Rencana strategidapat dilihat sebagai formulasi secara komprehensif (menyeluruh) atauroadmap yang menjelaskan bagaimana usaha-usaha dilakukan untuk mencapaitujuan melalui penerapan strategi-strategi yang dipilih.
Kemudian secara khusus, dalam Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dinyatakan bahwa :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kementerian/Lembaga, yangselanjutnya disebut Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra-KL), adalahdokumen perencanaan Kementerian/ Lembaga untuk periode 5 (lima) tahun.
3. Manfaat perencanaan strategis.
Denise dan Linda (1994,1) menyatakan bahwa :
Tujuan dari perencanaan strategis adalah untuk mentransformasi organisasi.Perencanaan strategis membantu pemimpin untuk :
Menciptakan sendiri masa depan organisasiMemberikan kerangka kerja dan usaha pengembangan yang fokusMengoptimalkan sistem organisasiMemberikan panduan untuk keputusan sehari-hariMemberikan kesempatan untuk belajar bagi pimpinan puncak Mempersiapkan diri pada masa kritis
Menyediakan sarana untuk menilai persentase kemajuan
Menurut Depdagri dan LAN (2007,7), ada delapan manfaat dari rencana strategis.
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
23/122
10
Manfaat tersebut adalah :
1. Memungkinkan membuat rencana untuk perubahan sebagai responterhadap makin kompleksnya lingkungan.2. Sebagai alat penting manajerial suatu organisasi.3. Mengidentifikasi kapasitas organisasi.4. Memfokuskan organisasi pada masa depan.5. Memfasilitasi dan mendorong partisipasi serta komunikasi yang lebih baik.6. Memudahkan pengkajian kembali ( adaptable ) atau penyesuaian dan/atau
respon terhadap perubahan-perubahan keadaan dan mengambil keuntungandari timbulnya peluang-peluang.
7. Memungkinkan identifikasi terhadap klien dan para pemangku kepentingan(stakeholder ) atas kebutuhan-kebutuhan dan harapan-harapan mereka.
8. Mendorong kontinuitas dukungan dana dari pemerintah dan bantuan dariLembaga Bantuan International.
4. Proses perencanaan strategis.
Menurut Denise (1996,6) cara mengembangkan perencanaan strategis adalah :
Creating a vision of the organization s futureDeveloping a set of guiding principles (behavioral norms necessary to achievethat vision)Clarifying the mission, or core purpose, of the organizationDeveloping strategic goals (what must change to achieve the vision)
Sedangkan menurut The Foundation for Community Association Research (2001,8)
langkah yang harus dilengkapi untuk mengembangkan suatu perencanaan strategis adalah:
1. Assess the associations history and significant accomplishments .2. Assess the associations current status .3. Evaluate the associations current governance structure .4. Develop mission and vision statements.
5. Determine operating values.6. Perform a needs assessment.7. Determine critical issues.8. Define the roles of key players.9. Educate and communicate the plan.10. Listen and take notes.11. Develop and prioritize long-range goals.12. Develop short-term goals and action plans.13. Monitor the progress.
Menurut BPKP (2007, 14) Hal-hal yang harus dilakukan oleh organisasi dalam
merumuskan dan mempersiapkan perencanaan stratejik adalah :
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
24/122
11
1. Menentukan visi, misi, tujuan, dan sasaran yang akan dicapai.2. Mengenali lingkungan dimana organisasi mengimplementasikan interaksinya,
terutama cakupan dan kualitas pelayanan yang wajib diselenggarakan olehorganisasi kepada masyarakat.3. Melakukan berbagai analisis yang bermanfaat dalam positioning organisasi
dalam membangun kepercayaan pelanggan.4. Mempersiapkan semua faktor penunjang yang diperlukan terutama dalam
mencapai keberhasilan operasional organisasi.5. Menciptakan sistem umpan balik untuk mengetahui Efektivitas pencapaian
implementasi perencanaan stratejik.
Dan terakhir, dalam Lampiran Peraturan Menteri Negara Perencanaan
Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5
Tahun 2009 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga
(Renstra-K/L) 2010-2014 1 (2009,21), ditetapkan bahwa langkah-langkah penyusunan
Renstra-K/L dilakukan sebagai berikut:
Langkah I : PersiapanLangkah II : Identifikasi Kondisi Umum, serta Analisis Potensi dan
Permasalahan K/LLangkah III : Penyusunan Visi dan Misi K/LLangkah IV : Penyusunan Tujuan dan Sasaran Strategis K/LLangkah V : Penyusunan Arah Kebijakan dan StrategiLangkah VI : Penyusunan Program dan KegiatanLangkah VII : Penyusunan Target dan Pendanaan K/L (berbasis
KPJM)
5. Unsur perencanaan strategis.
Menurut Fred R. David (2006,13) unsur dari perencanaan strategis diantaranya
adalah : pernyataan visi dan misi, peluang dan ancaman eksternal, kekuatan dan
kelemahan internal, tujuan jangka panjang, strategi, tujuan tahunan, dan kebijakan.
Sedang kan menurut Depdagri dan LAN (2007,4) dinyatakan bahwa : Perencanaan
strategis merupakan suatu proses multi-tahap ( multi-step process ) yang meliputi
penentuan tata nilai, visi, misi, tujuan, strategi dan program.
1 Untuk memudahkan penyebutan, pada bagian selanjutnya akan disingkat menjadi Lampiran Pe rmenegPPN Nomor 5 Tahun 2009
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
25/122
12
Menurut BPKP (2007,18) unsur dari perencanaan strategis meliputi :1. Visi2. Misi3. Faktor-faktor Kunci Keberhasilan4. Tujuan dan Sasaran5. Strategi (Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran)
6. Kriteria perencanaan strategis.
Agar evaluasi terhadap perencanaan strategis dapat berjalan dengan baik dan efektif,
maka diperlukan kriteria yang jelas. Dan sesuai dengan ruang lingkup penelitian yang
telah disampaikan pada bagian sebelumnya, maka kriteria atas perencanaan strategis akan
dijelaskan dalam bagian ini.
a. Proses penyusunan rencana strategis
Dalam Lampiran Permeneg PPN Nomor 5 Tahun 2009 (2009,13), dinyatakan
bahwa alur penyusunan Renstra-KL ditetapkan melalui proses sebagai berikut:
1. Proses Teknokratik;Rancangan teknokratik Renstra-KL adalah perencanaan yang dilakukan denganmenggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah untuk menganalisis kondisiobyektif dengan mempertimbangkan beberapa skenario pembangunan selamaperiode rencana berikutnya.
2. Proses Politik;Proses politik merupakan proses penyusunan Renstra-KL yang disesuaikandengan visi, misi, dan program prioritas ( platform ) Presiden. Secara garisbesar, proses politik dalam alur penyusunan Renstra-KL adalah :a. Penyusunan Rancangan Renstra-KLb. Penelaahan Rancangan Renstra-KL ( Trilateral Meeting )
3. Penetapan Renstra-KL.RPJMN ditetapkan dengan Peraturan Presiden, dan dijadikan pedoman dalammenyempurnakan Rancangan Renstra-KL menjadi Renstra-KL.
Secara lebih jelas dan terinci dalam bentuk diagram alir, alur penyusunan renstra
dapat dilihat sebagai berikut :
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
26/122
13
Gambar 2.1 Bagan Alur Penyusunan RPJMN Dan Renstra-KL
Sumber : Lampiran Peraturan Meneg PPN Nomor 5 Tahun 2009 Tentang PedomanPenyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra-K/L) 2010-2014. Hal. 13.
Selanjutnya, masih menurut Lampiran Permeneg PPN Nomor 5 Tahun 2009
(2009,20), dinyatakan bahwa sistematika penulisan Renstra-K/L adalah :
Bab I Pendahuluan1.1 Kondisi Umum1.2 Potensi dan PermasalahanBab II Visi, Misi, Dan Tujuan Kementerian/Lembaga2.1 Visi Kementerian/Lembaga2.2 Misi Kementerian/Lembaga2.3 Tujuan2.4 Sasaran Strategis Kementerian/LembagaBab III Arah Kebijakan Dan Strategi3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional
Sesuai dengan penugasan RPJMN pada K/L, terkait dengan prioritasnasional/bidangUraian mencakup indikatif pendanaan dilengkapi dengan indikator indikator kinerja outcome dari masing masing Program
3.2 Arah Kebijakan dan Strategi K/LUraian bersifat lengkap (tidak hanya mencakup yang dilakukan langsungoleh K/L tetapi juga mempertimbangkan keterlibatan daerah dan swastaberikut pendanaan yang diperlukan untuk melaksanakannya)
Uraian kebijakan yang dilaksanakan melalui Program dan/atau LintasProgram dalam K/L yang bersangkutan
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
27/122
14
Uraian dilengkapi dengan indikator indikator kinerja outcome darimasing masing Program
Uraian dilengkapi dengan penjelasan mengenai penataan aparatur K/L,meliputi sumber daya manusia, ketatalaksanaan, kelembagaan, dan strukturorganisasi sebagai bagian dari kebijakan K/L dalam mencapai Visi, Misi,dan Tujuan.
Bab IV PenutupLampiranMatriks Kinerja K/LMatriks Pendanaan K/L
b. Kondisi umum.
Menurut Lampiran Permeneg PPN Nomor 5 Tahun 2009 (2009,22), identifikasi
kondisi umum K/L merupakan langkah bagi K/L untuk menggambarkan pencapaian-
pencapaian yang telah dilaksanakan dalam Renstra-KL periode sebelumnya serta aspirasi-
aspirasi masyarakat terkait dengan pemenuhan kebutuhan barang publik, layanan publik,
dan regulasi dalam lingkup kewenangan K/L.
Bagian kondisi umum yang akan dituangkan dalam dokumen Renstra-KL menurut
Lampiran Permeneg PPN Nomor 5 Tahun 2009 (2009,22) terdiri dari :
1. Hasil evaluasi terhadap pencapaian program dan kegiatan2. Hasil aspirasi masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan barang publik, layanan
publik, dan regulasi dalam lingkup kewenangan K/L
c. Potensi dan permasalahan.
Menurut Lampiran Permeneg PPN Nomor 5 Tahun 2009 (2009,22), identifikasi
potensi dan permasalahan merupakan langkah bagi K/L untuk menganalisis permasalahan,
potensi, kelemahan, peluang serta tantangan jangka menengah dalam lingkup K/L maupun
nasional yang akan dihadapi dalam rangka melaksanakan penugasan yang diamanatkan
oleh RPJMN yang menjadi lingkup kewenangan K/L, serta untuk mewujudkan visi dan
melaksanakan misi K/L.
Sedangkan menurut Depdagri dan LAN (2007,5) dikatakan bahwa :
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
28/122
15
Hasil analisis akan memetakan posisi organisasi terhadap lingkungannya danmenyediakan pilihan strategi umum yang sesuai, serta dijadikan dasar dalam
menetapkan sasaran-sasaran organisasi selama 3 5 tahun ke depan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan publik dan para pemangku kepentingan.
d. Visi.
Menurut Lampiran Permeneg PPN Nomor 5 Tahun 2009 (2009,23) : V isi adalah
rumusan umum mengenai keadaan yang ingin dicapai oleh K/L pada akhir periode
perencanaan. Visi memberikan gambaran konsistensi kinerja K/L selama 5 (lima) tahun
mendatang serta gambaran menyeluruh mengenai peran an dan fungsi suatu organisasi.
Sedangkan menurut David Hussey (1998,49): The vision is the view which goes beyond
the life span of the corporateplans, which identifies the future nature and philosophy of the
organisation.
Kriteria yang perlu dipertimbangkan untuk penentuan visi menurut Lampiran
Permeneg PPN Nomor 5 Tahun 2009 (2009,23) adalah :
1. Visi harus dapat memberikan arah pandangan kedepan terkait dengan kinerja danperanan organisasi K/L;
2. Visi harus dapat memberikan gambaran tentang kondisi masa depan yang ingindiwujudkan oleh organisasi K/L;
3. Visi harus ditetapkan secara rasional, realistis dan mudah dipahami;4. Visi harus dirumuskan secara singkat, padat dan mudah diingat;5. Visi harus dapat dilaksanakan secara konsisten dalam pencapaian; dan6. Visi harus selalu berlaku pada semua kemungkinan perubahan yang mungkin
terjadi sehingga suatu Visi hendaknya mempunyai sifat fleksibel.
e. Misi.
Menurut Lampiran Permeneg PPN Nomor 5 Tahun 2009 (2009,24) : Misi adalah
rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilak sanakan untuk mewujudkan visi.
Sedangkan menurut Fred R. David (2006,13) :
Pernyataan misi ( mission statement ) adalah pernyataan tujuan jangka panjang yangmembedakan satu perusahaan dengan perusahaan sejenis lainnya. Pernyataan misi
mengidentifikasi cakupan operasi perusahaan dalam definisi produk dan pasar.
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
29/122
16
Kriteria dalam penentuan Misi K/L menurut Permeneg PPN Nomor 5 Tahun 2009
(2009,24) adalah :1. Misi harus sejalan dengan upaya pencapaian visi organisasi dan berlaku pada
periode tertentu;2. Misi harus dapat menggambarkan penjabaran RPJMN serta tugas-tugas yang
dibebankan oleh Undang-undang terkait;3. Misi harus dapat menggambarkan tindakan disesuaikan dengan tugas pokok dan
fungsi organisasi K/L atau bersifat unik terhadap organisasi K/L lainnya; dan4. Misi harus dapat menjembatani penjabaran visi K/L ke dalam tujuan K/L.
f. Tujuan.
Menurut BPKP (2007,24) yang dimaksud dengan tujuan adalah : hasil akhir yang
akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan 5 lima tahun.
Sedangkan menurut Lampiran Permeneg PPN Nomor 5 Tahun 2009 (2009,25):
Tujuan dan sasaran strategis K/L disusun berdasarkan hasil identifikasipotensi dan permasalahan yang akan dihadapi pada langkah sebelumnya dalamrangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi K/L.
... .Pernyataan tujuan harus dilengkapi dengan sasaran strategis sebagai ukuran
kinerjanya. Sasaran strategis dilengkapi dengan target kinerja sehingga menjadiukuran keberhasilan dari pencapaian visi dan misi K/L
Kriteria penentuan Tujuan K/L menurut Lampiran Permeneg PPN Nomor 5 Tahun
2009 (2009,25) adalah :
1. Tujuan harus sejalan dengan visi dan misi organisasi K/L dan berlaku padaperiode jangka menengah;
2. Tujuan harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai pada periode jangka menengah;
3. Tujuan harus dapat dicapai dengan kemampuan yang dimiliki oleh K/L; dan4. Tujuan harus dapat mengarahkan perumusan sasaran strategis, strategi dan
kebijakan, serta program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi K/L
g. Sasaran Strategis.
BPKP (2007,27) mendefinisikan sasaran sebagai : ... sesuatu yang akan dicapai atau
dihasilkan oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur,
berorientasi pada hasil, dapat dicapai, dan memiliki kurun waktu tertentu, misalnya
tahunan, semesteran, atau triwulanan.
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
30/122
17
Kriteria dalam penentuan Sasaran Strategis K/L menurut Lampiran Permeneg PPN
Nomor 5 Tahun 2009 (2009,25) adalah :1. Sasaran strategis K/L yang ditetapkan harus merupakan ukuran pencapaian dari
Tujuan K/L;2. Sasaran strategis mencerminkan berfungsinya outcome dari semua program
dalam K/L;3. Sasaran strategis K/L harus dirumuskan dengan jelas dan terukur; dan4. Sasaran strategis K/L harus dilengkapi dengan target kinerja.
Sedangkan kriteria dalam menentukan target kinerja Sasaran Strategis K/L menurut
Lampiran Permeneg PPN Nomor 5 Tahun 2009 (2009,26) adalah :
1. Specific : sifat dan tingkat kinerja dapat diidentifikasi dengan jelas;2. Measurable : target kinerja dinyatakan dengan jelas dan terukur;3. Achievable : target kinerja dapat dicapai terkait dengan kapasitas dan sumberdaya
yang ada;4. Relevant : mencerminkan keterkaitan (relevansi) antara target outcome dalam
rangka mencapai target impact yang ditetapkan; dan5. Time Bond : waktu/periode pencapaian kinerja ditetapkan.
h. Arah kebijakan dan strategi.
Menurut Lampiran Permeneg PPN Nomor 5 Tahun 2009 (2009,26):
Strategi dan kebijakan disusun sebagai pendekatan dalam memecahkanpermasalahan yang penting dan mendesak untuk segera dilaksanakan dalam kurunwaktu tertentu (jangka menengah) serta memiliki dampak yang besar terhadappencapaian sasaran nasional serta sasaran strategis K/L.
Strategi dan Kebijakan yang dituangkan ke dalam Renstra-KL, menurut Lampiran
Permeneg PPN Nomor 5 Tahun 2009 (2009,26) dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu:
1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional (penugasan dari RPJMN)
2. Arah Kebijakan dan Strategi K/L.
i. Program.
Definisi program menurut BPKP (2007,33) adalah kumpulan kegiatan yang
sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa
instansi pemerintah ataupun dalam rangka kerja sama dengan masyarakat, guna mencapai
sasaran tertentu. Sedangkan m enurut Lampiran Permeneg PPN Nomor 5 Tahun 2009
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
31/122
18
(2009,31) program didefinisikan sebagai : ... i nstrumen kebijakan yang berisi satu atau
lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh K/L untuk mencapai sasaran dan tujuan sertamemperoleh alokasi anggaran, dan/atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh
K/L.
Program ditetapkan menjadi 2 (dua) jenis menurut Lampiran Permeneg PPN Nomor
5 Tahun 2009 (2009,31), yaitu:
1. Program Teknis, merupakan program-program yang menghasilkan pelayanan
kepada kelompok sasaran/masyarakat (pelayanan eksternal)2. Program Generik, merupakan program-program yang digunakan oleh beberapaorganisasi Eselon 1A yang bersifat pelayanan internal untuk mendukungpelayanan aparatur dan/atau administrasi pemerintahan (pelayanan internal).
Langkah-langkah penyusunan program menurut Lampiran Permeneg PPN Nomor 5
Tahun 2009 (2009,33) meliputi:
1. Identifikasi Visi, Misi, dan Sasaran Strategis K/L, yang bertujuan untuk menentukan kinerja dan/atau bentuk pelayanan yang akan dicapai oleh K/L;
2. Identifikasi kinerja K/L dan indikator kinerja K/L;3. Penyusunan Outcome dan Indikator Kinerja Program; dan4. Penamaan Program, yang didasarkan pada keterkaitan antara indikator-indikator
program ( outcome ), sesuai dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Eselon Ipenanggungjawabnya, dan bersifat unik (tidak duplikatif) pada masing-masingorganisasi pelaksananya.
j. Kegiatan.
Menurut Lampiran Permeneg PPN Nomor 5 Tahun 2009 (2009,33) kegiatan
didefinisikan sebagai :
... bagian dari program yang dilaksanakan oleh satuan kerja setingkat Eselon IIyang terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya baik yang berupapersonil (sumberdaya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi,dana, dan/atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumberdaya tersebutsebagai masukan ( input ) untuk menghasilkan keluaran ( output ) dalam bentuk barang/jasa.
Kegiatan dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis menurut Lampiran Permeneg PPN
Nomor 5 Tahun 2009 (2009,33) yaitu:
1. Kegiatan Teknis
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
32/122
19
2. Kegiatan Generik, kegiatan yang digunakan oleh beberapa unit organisasi eselon
2 yang sejenis.Langkah-langkah penyusunan kegiatan menurut Lampiran Permeneg PPN Nomor 5
Tahun 2009 (2009,36) meliputi:
1. Penyusunan Output Kegiatan, dan2. Penamaan Kegiatan, yang didasarkan pada keterkaitan antara indikator-indikator
kegiatan ( output ), sesuai dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Eselon IIpenanggungjawabnya, dan bersifat unik (tidak duplikatif) pada masing-masingorganisasi pelaksananya.
k. Indikator kinerja.
Penetapan indikator kinerja, menurut Lampiran Permeneg PPN Nomor 5 Tahun
2009 (2009,37) perlu mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Relevant , indikator terkait secara logis dan langsung dengan tugas institusi, sertarealisasi tujuan dan sasaran strategis institusi.
2. Well-Defined , definisi indikator jelas dan tidak bermakna ganda sehingga mudahuntuk dimengerti dan digunakan.
3. Measurable , indikator yang digunakan diukur dengan skala penilaian tertentuyang disepakati, dapat berupa pengukuran secara kuantitas, kualitas ataupunbiaya.
4. Appropriate , pemilihan indikator yang sesuai dengan upaya peningkatanpelayanan/kinerja.
5. Reliable , indikator yang digunakan akurat dan dapat mengikuti perubahantingkatan kinerja.
6. Verifiable , memungkinkan untuk dilakukan proses validasi dalam sistem yangdigunakan untuk menghasilkan indikator
7. Cost-effective , kegunaan indikator sebanding dengan biaya pengumpulan data.
Menurut Lampiran Permeneg PPN Nomor 5 Tahun 2009 (2009,37), indikator
kinerja dibagi menjadi dua, yaitu indikator kinerja program ( outcome ) dan indikator
kinerja kegiatan ( output ). Dan kriteria rumusan outcome program adalah :
1. Mencerminkan sasaran kinerja unit organisasi Eselon 1A sesuai dengan visi, misidan tupoksinya;
2. Outcome Program harus dapat mendukung pencapaian kinerja K/L (visi, misidan sasaran strategis K/L); dan
3. Outcome Program harus dapat dievaluasi berdasarkan periode waktu tertentu.Sedangkan kriteria rumusan output kegiatan adalah :
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
33/122
20
1. Mencerminkan sasaran kinerja unit organisasi Eselon 2 sesuai dengantupoksinya;
2. Output kegiatan harus bersifat spesifik dan terukur;3. Output kegiatan harus dapat mendukung pencapaian outcome program; dan4. Output kegiatan harus dapat dievaluasi berdasarkan periode waktu tertentu
C. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Dalam pasal 6 ayat (1) dan pasal 15 ayat (1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional ditetapkan bahwa Renstra-KL harus
dirancang dan disiapkan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Kementerian/Lembaga.
Hal ini diperjelas pada pasal 12 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006
tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional bahwa Pimpinan
Kementerian/Lembaga melaksanakan penyiapan Rancangan Renstra-KL periode
berikutnya untuk sektor yang menjadi tugas dan kewenangannya.
Sejak mulai berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP,
BPKP mengemban tugas pokok dan fungsi yang baru dalam bidang pengendalian intern
pemerintah. Dalam pasal 47 dan 48 ditetapkan bahwa BPKP menjadi salah satu aparat
pengawasan intern pemerintah yang diberikan kewenangan untuk melakukan kegiatan
pengawasan untuk memperkuat dan menunjang efektivitas Sistem Pengendalian Intern.
Untuk itulah keberadaan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP
menjadi penting bagi BPKP khususnya dalam penyusunan Renstra-KL.
1. Pengertian sistem pengendalian intern pemerintah.
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP memberikan definisi atas
Sistem Pengendalian Intern sebagai berikut :
Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakandan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruhpegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan
organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporankeuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
34/122
21
Sedangkan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah didefinisikan sebagai berikut :
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, yang selanjutnya disingkatSPIP, adalah Sistem Pengendalian Intern yang diselenggarakan secaramenyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
2. Unsur sistem pengendalian intern pemerintah.
Unsur dari SPIP menurut pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008
tentang SPIP, adalah :
a. lingkungan pengendalian;
b. penilaian risiko;
c. kegiatan pengendalian;
d. informasi dan komunikasi; dan
e. pemantauan pengendalian intern.
3. Peran BPKP dalam sistem pengendalian intern pemerintah.
Dalam usaha memperkuat dan menunjang efektivitas Sistem Pengendalian Intern,
maka dengan dasar hukum pasal 47 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang
SPIP, Pemerintah memberikan kewenangan kepada aparat pengawasan intern pemerintah,
termasuk BPKP, untuk melakukan peran sebagai berikut :
a. pengawasan intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi
Pemerintah termasuk akuntabilitas keuangan negara; dan
b. pembinaan penyelenggaraan SPIP.
Tugas pengawasan intern yang diemban oleh BPKP, menurut pasal 48 Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP dapat dilakukan melalui, cara-cara
sebagai berikut :
a. audit;
b. reviu;
c. evaluasi;
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
35/122
22
d. pemantauan; dan
e. kegiatan pengawasan lainnya.Ruang lingkup pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas
kegiatan tertentu yang dilakukan oleh BPKP menurut pasal 49 Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP meliputi :
a. kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
b. kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri
Keuangan selaku Bendahara Umum Negara; dan
c. kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden.
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
36/122
23
BAB III
GAMBARAN PERENCANAAN STRATEGIS BPKP
A. Gambaran Umum BPKP
1. Sejarah singkat BPKP.
Cikal bakal dari terbentuknya BPKP telah ada sejak sebelum zaman kemerdekaan,
dengan didirikannya Djawatan Akuntan Negara ( Regering Accountantsdienst ) melalui
besluit Nomor 44 tanggal 31 Oktober 1936 yang bertugas melakukan penelitian terhadap
pembukuan dari berbagai perusahaan negara dan jawatan tertentu. Djawatan Akuntan
Negara (DAN) secara struktural berada di bawah Thesauri Jenderal pada Kementerian
Keuangan.
Selanjutnya pada tahun 1961 melalui Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 1961
tentang Instruksi bagi Kepala Djawatan Akuntan Negara (DAN), kedudukan DAN dilepas
dari Thesauri Jenderal dan ditingkatkan kedudukannya langsung di bawah Menteri
Keuangan. Lima tahun kemudian DAN dan Thesauri Jenderal dilebur menjadi Direktorat
Djendral Pengawasan Keuangan Negara (DDPKN) di bawah Departemen Keuangan.
Tugas DDPKN (dikenal kemudian sebagai DJPKN) meliputi pengawasan anggaran dan
pengawasan badan usaha/jawatan, yang semula menjadi tugas DAN dan Thesauri
Jenderal.
Dengan diterbitkan Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tanggal 30 Mei1983.
DJPKN ditransformasikan menjadi BPKP, sebuah lembaga pemerintah non departemen
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
37/122
24
(LPND) yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Salah
satu pertimbangan dikeluarkannya Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tentangBPKP adalah diperlukannya badan atau lembaga pengawasan yang dapat
melaksanakan fungsinya secara leluasa tanpa mengalami kemungkinan hambatan dari
unit organisasi pemerintah yang menjadi obyek pemeriksaannya.
2. Struktur organisasi BPKP.
Dalam menjalankan fungsinya, BPKP dipimpin oleh seorang kepala yang dibantu
oleh satu sekretaris utama dan lima deputi yang membawahi bidangnya masing-masing,
yaitu Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian, Deputi Pengawasan
Instansi Pemerintah Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan, Deputi Pengawasan Bidang
Penyelenggaraan Keuangan Daerah, Deputi Bidang Akuntan Negara, dan Deputi Bidang
Investigasi. Selain itu, terdapat empat pusat yaitu Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Pengawasan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengawasan, Pusat Informasi
Pengawasan, dan Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor. BPKP dalam
melaksanakan tugas pengawasannya mempunyai kantor perwakilan di 25 provinsi seluruh
Indonesia.
Secara lebih lengkap dan jelas, susunan organisasi BPKP dapat dilihat pada
lampiran 1.
3. Tugas pokok dan fungsi BPKP.
Sesuai dengan Pasal 52, 53 dan 54 Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 103 Tahun 2001 Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi, Dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen, BPKP mempunyai
tugas melaksanakan tugas Pemerintahan di bidang pengawasan keuangan dan
pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugas, BPKP menyelenggarakan fungsi :
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
38/122
25
a. pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan keuangan dan
pembangunan;b. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan keuangan dan
pembangunan;
c. koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPKP;
d. pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan pengawasan
keuangan dan pembangunan;
e. penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan
umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,
hukum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.
Dalam menyelenggarakan fungsi tersebut, BPKP mempunyai kewenangan :
a. penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;
b. perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro;
c. penetapan sistem informasi di bidangnya;
d. pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan otonomi daerah yang meliputi
pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan, dan supervisi di bidangnya;
e. penetapan persyaratan akreditasi lembaga pendidikan dan sertifikasi tenaga
profesional/ahli serta persyaratan jabatan di bidangnya;
f. kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, yaitu :
1) memasuki semua kantor, bengkel, gudang, bangunan, tempat-tempat penimbunan, dan
sebagainya;
2) meneliti semua catatan, data elektronik, dokumen, buku perhitungan, surat-surat bukti,
notulen rapat panitia dan sejenisnya, hasil survei laporan-laporan pengelolaan, dan
surat-surat lainnya yang diperlukan dalam pengawasan;
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
39/122
26
3) pengawasan kas, surat-surat berharga, gudang persediaan dan lain-lain;
4) meminta keterangan tentang tindak lanjut hasil pengawasan, baik hasil pengawasanBPKP sendiri maupun hasil pengawasan Badan Pemeriksa Keuangan, dan lembaga
pengawasan lainnya.
4. Sumber daya manusia BPKP.
Tidak bisa dipungkiri bahwa, Sumber Daya Manusia menjadi salah satu faktor
penting dalam sebuah organisasi. Hal ini berlaku juga di organisasi BPKP. Dengan
jumlah 5917 orang pada triwulan I tahun 2010, pegawai BPKP tersebar di 36 unit
organisasi (termasuk lima deputi dan dua puluh lima kantor perwakilan) di seluruh
Indonesia.
Berikut komposisi pegawai BPKP di seluruh Indonesia menurut jabatan dan unit
organisasi pada triwulan pertama tahun 2010 yang diolah dari data kepegawaian
internal BPKP :
Tabel 3.1Komposisi pegawai BPKP menurut jabatan dan unit organisasi
per triwulan I 2010
No. UnitOrganisasi Struktural Auditor
JafungTertentu
SelainAuditor
JFU NS/ NF GrandTotal
1 Setma 60 152 52 169 256 6892 Deputi 1,2,3,4
dan 568 419 31 97 16 631
3 Inspektorat 2 29 3 3 2 394 Pusdiklatwas 15 34 28 55 2 1345 Puslitbangwas 9 22 1 18 0 506 Pusinfowas 9 22 20 18 1 707 Pusbin JFA 9 36 4 26 2 778 Kantor
Perwakilan (25kantor)
245 2649 124 902 307 4227
Grand Total 417 3363 263 1288 586 5917Sumber : Diolah dari http://warga.bpkp.go.id
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
40/122
27
B. Perencanaan Strategis BPKP
1. Proses penyusunan rencana strategis.
Proses penyusunan Rencana Strategis BPKP tahun 2010-2014 telah dimulai sejak
tanggal 16 Januari 2009 ditandai dengan keluarnya Keputusan Sekretaris Utama Nomor
: KEP-14/SU/01/2009 tentang Tim Penyusun Rencana Strategis BPKP (Tim Renstra
BPKP) Tahun 2010-2014. Masa kerja tim ini adalah sampai dengan 31 Desember 2009.
Tim yang berjumlah 64 orang ini terdiri dari para pegawai dari hampir seluruh unit kerja
yang ada. Susunan Tim Renstra BPKP terdiri atas satu pengarah, lima penanggungjawab,
ketua, wakil ketua, dua sekretaris dan 54 orang anggota. Susunan Tim Renstra BPKP
dapat dilihat lebih lengkap pada lampiran 2.
Pada waktu pertama kali bekerja, Tim Renstra BPKP masih berpedoman pada dasar
hukum yaitu Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan SK LAN 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Berdasarkan dua dasar hukum
tersebut, proses penyusunan Renstra BPKP adalah sebagai berikut :
a. Pembentukan Tim Renstra
b. Penggalian aspirasi
c. Perumusan Draft Renstra
d. Perumusan Visi
e. Perumusan Misi
f. Proses Penetapan Faktor-faktor Kunci Keberhasilan
g. Proses Perumusan Tujuan dan Sasaran
h. Proses Perumusan strategi pencapaian tujuan dan program
i. Pembahasan Draf t Renstra dalam Rapat P impinan (Rapim) Instansi.
j. Finalisasi
http://warga.bpkp.go.id/http://warga.bpkp.go.id/ -
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
41/122
28
k. Pengesahan Renstra oleh Kepala BPKP.
Kemudian setelah keluarnya Permeneg PPN Nomor 5 Tahun 2009 tentang PedomanPenyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra-Kl) 2010-2014, maka
proses penyusunan Renstra BPKP juga menyesuaikan dengan proses yang disyaratkan
dalam dasar hukum yang baru tersebut. Draft Renstra kembali diubah sesuai kriteria yang
telah ditentukan. Proses ini dikenal sebagai Proses Teknokratik.
Setelah Draft Renstra selesai dibuat, maka dilakukan pertemuan trilateral antara
Tim Renstra BPKP, BAPPENAS dan Departemen Keuangan, untuk menelaah isi dari
Draft Renstra BPKP apakah telah sesuai dengan sasaran prioritas Presiden dan apakah
telah memperhatikan kebijakan anggaran dan efisiensi pendanaan. Proses ini dikenal
sebagai Proses Politik. Setelah Proses Politik selesai, maka Draft Renstra BPKP dilakukan
finalisasi oleh Tim Renstra untuk kemudian ditetapkan menjadi Renstra BPKP 2010-2014
oleh Kepala BPKP.
2. Kondisi umum.
a. Capaian Renstra 2005-2009.
BPKP telah berusaha untuk menunjukkan kinerja yang baik khususnya dalam
rangka meningkatkan tata kelola pemerintahan dan menciptakan iklim pencegahan KKN,
seperti diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2004-2009.
Secara ringkas, langkah-langkah yang telah dilaksanakan dalam tahun 2005 sampai
dengan tahun 2009 adalah sebagai berikut:
1) Pengawasan intern atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral.
2) Pengawasan intern atas kegiatan kebendaharaan umum negara (BUN).
3) Pengawasan intern atas kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden.
4) Melakukan audit investigatif atas kasus-kasus yang berindikasi terjadinya kerugian
keuangan negara dan memberikan bantuan perhitungan kerugian keuangan negara.
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
42/122
29
5) Melakukan sosialisasi, asistensi dan bimbingan teknis dalam rangka pembenahan
manajemen pemerintah dan BUMN/D.6) Melakukan kajian terkait dengan isu aktual yang strategis, berdampak luas dan
menjadi sorotan publik dalam rangka memberi masukan kepada pemerintah.
b. Analisis kebutuhan s takeholders
Berkaitan dengan capain Renstra 2005-2009, muncullah berbagai ekspektasi
stakeholders dan kontribusi yang dapat disumbangkan oleh BPKP bagi stakeholder.
Ekspektasi stakeholders dan kontribusi BPKP tersebut dapat dilihat secara lengkap pada
lampiran 3.
3. Potensi dan permasalahan.
a. Permasalahan.
Sejumlah langkah pembenahan telah dilakukan oleh BPKP dan beberapa hasil
signifikan juga telah diperoleh. Namun, mengingat kompleksitas permasalahan yang
dihadapi dalam manajemen pemerintahan, ternyata masih terdapat permasalahan dalam
akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, tata kelola pemerintahan dan pemberantasan
KKN, antara lain:
1) Masih diperolehnya opini disclaimer dari BPK atas Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat (LKPP).
2) Masih banyaknya laporan keuangan instansi pemerintah pusat dan daerah yang
belum memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
3) Masih lemahnya penerapan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik ( good
public governance ) di instansi pemerintah.
4) Belum semua Kementerian/Lembaga (K/L), Pemerintah Daerah membuat dan
menerapkan standar pelayanan minimal (SPM).
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
43/122
30
5) Kelemahan dalam pengelolaan dana perimbangan khususnya Dana Alokasi
Khusus (DAK).6) Kurangnya transparansi dan akuntabilitas BUMN/BUMD dalam melakukan kerja
sama dengan pihak swasta, yang berpotensi merugikan bagi negara.
7) Masih banyaknya praktik korupsi, kolusi dan nepotisme baik dari jumlah kasus
yang terjadi maupun jumlah kerugian negara yang ditimbulkan.
8) Masih rendahnya Indeks Persepsi Korupsi, meskipun telah mengalami peningkatan
dari 2,20 di tahun 2005 menjadi 2,80 di tahun 2009.
Permasalahan tersebut antara lain disebabkan:
1) Masih lemahnya pemahaman dan penerapan Sistem Pengendalian Intern (SPI)
pada Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah, termasuk masih lemahnya sistem
pengelolaan dan pencatatan aset negara.
2) Belum memadainya kompetensi SDM pengelola keuangan negara khususnya di bidang
akuntansi.
3) Belum tertatanya sistem pengawasan nasional dan mekanisme check and balance
antara pengawasan internal pemerintah dengan pengawasan eksternal pemerintah.
4) Belum terbangunnya sistem akuntabilitas Presiden yang komprehensif, sebagai
akuntabilitas tunggal yang mengintegrasikan informasi seluruh capaian
kementerian/lembaga termasuk pemerintah daerah.
5) Belum efektif dan efisiennya pengawasan/pemeriksaan yang dilakukan oleh Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah (APIP).
6) Belum optimalnya kinerja SDM aparatur karena belum meratanya kompetensi
aparatur dan belum memadainya remunerasi dan kesejahteraannya. Selain itu
sistem pembinaan SDM aparatur belum berbasis pada kinerja ( merit system ).
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
44/122
31
b. Analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan.
Identifikasi atas kekuatan dan kelemahan BPKP tertuang dalam tabel 3.2 berikut:Tabel 3.2
Analisis Kekuatan dan Kelemahan
Kekuatan (Strengths - S) Kelemahan (Weaknesses - W)1. SDM pengawasan yang kompeten,
berpengalaman, berintegritas, inovatif,adaptif, dan terpercaya yang tersebar di25 perwakilan seluruh Indonesia.
2. Core competency unggulan di bidangpengawasan. Memiliki mandat: lingkup
penugasan yang bersifat makro danstrategik, pembinaan penyelenggaraan SPIP,penyedia laporan pengawasan yangberskala nasional ke Presiden,danpembinaan penyelenggaraan JFA.
3. Dukungan dan komitmen yang cukup kuatdari top executive BPKP.
4. Peran BPKP yang bertanggung-jawablangsung ke Presiden.
5. Memiliki produk-produk unggulan yangdibutuhkan stakeholder.
6. Memiliki sistem informasi dan infrastruktur
Teknologi Informasi dan Komunikasi yangcukup mumpuni.
1. Rekruitmen dan proses regenerasi SDMbelum berjalan dengan baik.
2. Komposisi SDM belum ideal.3. Auditor belum terspesialisasi menurut
kebutuhan kinerja pengawasan.4. Strategi pengawasan belum memadai.
5. Implementasi sistem reward belum optimal.6. Sistem promosi dan karier belum cukup
mendorong motivasi kerja pegawai BPKP.
Sumber : Diolah dari Renstra BPKP 2010-2014
Sementara itu, analisis peluang dan tantangan, tertuang dalam tabel 3.3 berikut :
Tabel 3.3Analisis Peluang dan Tantangan
Peluang (Opportunities O) Tantangan (Threats T)1. Adanya dukungan yang jelas dari Presiden,
termasuk beberapa stakeholders .2. Tingginya komitmen pemerintah untuk
menyelenggarakan negara yang bersih,tertib, dan bertanggung jawab.
3. Meningkatnya permintaan jasa pengawasan(assurance ) dan asistensi ( consulting ) dariinstansi pemerintah.
4. Adanya kepercayaan atas BPKP.5. Banyaknya satker yang belum menerapkan
tata kelola yang baik.6. Munculnya peran baru sehubungan terbitnya
PP Nomor 60 Tahun 2008.7. Besarnya kepercayaan instansi penyidik
kepada BPKP untuk melakukan auditinvestigatif atas kasus TPK.
1. Masih adanya kelompok birokrasi yangbelum memahami dan belum dapatmenerima pentingnya peran baru BPKPsesuai PP Nomor 60 Tahun 2008.
2. Masih munculnya dissinkronisasi peraturanyang kurang mendukung peran BPKP.
3. Tingginya minat dan permintaan tenagaBPKP dari instansi pemerintah di luar BPKP.
4. Munculnya alternatif penyedia jasa darikonsultan independen atau pihak lain yangproduknya sejenis dengan produk BPKP.
5. Adanya potensi perubahan kebijakannasional yang terkait dengan RPJMN.
6. Adanya pengembangan jabatan fungsional
Pengawas Penyelenggaraan Pemerintahan.
Sumber : Diolah dari Renstra BPKP 2010-2014
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
45/122
32
4. Visi.
Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, termasuk terbitnya mandat barusesuai PP Nomor 60 Tahun 2008, BPKP menegaskan jati dirinya sebagai Auditor
Presiden. Konsekuensinya, BPKP dituntut untuk dapat memberikan informasi yang
berharga bagi Presiden dari hasil pengawasan yang dilakukan dan mampu
memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi pemerintahan. Akuntabilitas
keuangan negara yang berkualitas merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai BPKP
yang merepresentasikan manfaat yang dapat diberikan BPKP kepada stakeholder -nya.
Komitmen tersebut selanjutnya dituangkan dalam pernyataan visi BPKP yaitu : Auditor
Presiden yang Responsif, Interaktif, dan Terpercaya, untuk Mewujudkan Akuntabilitas
Keuangan Negara yang Berkualitas .
Dalam pernyataan visi tersebut di atas, terdapat beberapa kata kunci dengan
penjelasan sebagai berikut :
a. Auditor Presiden, artinya BPKP merupakan aparat pengawasan intern pemerintah yang
bertanggungjawab langsung kepada Presiden, dan memiliki kompetensi yang mumpuni
dan dipercaya oleh Presiden untuk membantu dalam menjalankan fungsi pengawasan.
b. Responsif , artinya bahwa dalam menjalankan perannya, Auditor BPKP tanggap
terhadap permasalahan yang dihadapi pemerintah dan segera memberikan respon/
masukan kepada pengambil kebijakan.
c. Interaktif , artinya BPKP memperhatikan/mendengarkan kepentingan/kebutuhan
stakeholders . Dengan pengertian tersebut maka komunikasi antara BPKP dengan
stakeholders ataupun pelanggan haruslah selalu terjalin dengan baik dan efektif. Oleh
karena itu, BPKP harus membuka saluran-saluran komunikasi yang efektif, menjalin
kemitraan dengan stakeholders dan APIP lain dalam menjalankan perannya.
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
46/122
33
d. Terpercaya , artinya BPKP memiliki integritas yang tinggi yang didukung
profesionalisme yang tinggi sehingga dapat diandalkan untuk memberikan hasil kerjayang berkualitas dan bermanfaat bagi stakeholders .
e. Akuntabilitas Keuangan Negara , artinya BPKP sebagai Auditor Presiden berperan
membantu pengawasan dalam bidang keuangan negara agar akuntabilitas Presiden
dapat memuaskan seluruh rakyat Indonesia.
f. Berkualitas , artinya bahwa pertanggungjawaban keuangan negara harus dapat
diandalkan, mengungkapkan secara terbuka informasi yang material dan relevan serta
berasal dari suatu proses yang melibatkan berbagai pihak terkait. Akuntabilitas
keuangan negara yang berkualitas mendukung akuntabilitas Presiden sebagai pemegang
kekuasaan pengelolaan keuangan Negara.
5. Misi.
Misi merupakan penjabaran lebih lanjut dari visi dan berisi pernyataan tentang
apa yang akan dilakukan untuk mencapai visi. Perumusan misi BPKP mengacu kepada
tugas dan kewenangan yang telah diberikan kepada BPKP. Tugas dan kewenangan BPKP
diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non
Kementerian. Selanjutnya, dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008
tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, maka BPKP berperan penting dalam
mendukung akuntabilitas Presiden terutama dalam lingkup penyelenggaraan keuangan
negara dan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP).
Empat misi BPKP adalah sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang
mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN.
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
47/122
34
b. Membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah.
c. Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dankompeten.
d. Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi
presiden/pemerintah.
6. Tujuan.
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan
dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Tujuan utama
BPKP tercermin dalam tujuan-tujuan strategis sebagai berikut:
a. Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara.
b. Meningkatnya tata pemerintahan yang baik.
c. Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan
kasus yang merugikan keuangan negara.
d. Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah.
e. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan
kompeten.
f. Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi
Presiden/pemerintah.
7. Sasaran Strategis.
Sasaran strategis merupakan ukuran pencapaian tujuan dan mencerminkan
berfungsinya outcome dari semua program yang ditetapkan. Berikut sasaran strategis dari
tujuan strategis BPKP beserta target pencapaiannya dalam lima tahun ke depan:
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
48/122
35
Tabel 3.4Sasaran Strategis BPKP
Tujuan Strategis Sasaran StrategisTarget
2010 20141 Meningkatnya kualitas
akuntabilitas keuangan negaraPersentase IPP/IPD yang laporankeuangannya memperoleh opiniminimal WDP dari BPK RI
65% 95%
2 Meningkatnya tata pemerintahanyang baik
Persentase instansi pemerintah danBUMN/BUMD yang menerapkangood governance
50% 80%
3 Terciptanya iklim yangmencegah kecurangan danmemudahkan pengungkapan
kasus yang merugikan keuangannegara
Indeks persepsi korupsi 2,8 5
4 Tercapainya efektivitaspenyelenggaraan sistempengendalian intern pemerintah
Persentase K/L dan Pemda yangmenyelenggarakan SPIP sesuai PPNomor 60 Tahun 2008
20% 70%
5 Meningkatnya kapasitas aparatpengawasan intern pemerintahyang profesional dan kompeten
Persentase SDM pengawasan (APIP)yang profesional dan kompeten
55% 80%
6 Terselenggaranya sistemdukungan pengambilankeputusan yang andal bagiPresiden/pemerintah
Tersedianya informasi yangkomprehensif dalam mendukungpengambilan keputusan Presiden
4sistem
4sistem
Sumber : Diolah dari Rencana Strategis BPKP Tahun 2010-2014.
8. Arah kebijakan dan strategi.
a. Arah kebijakan dan strategi nasional.
Salah satu agenda utama RPJM 2010-2014 di bidang hukum dan aparatur
negara adalah peningkatan kesadaran dan penegakan hukum dalam rangka tercapainya
konsolidasi penegakan supremasi hukum dan penegakan hak asasi manusia, serta
kelanjutan penataan sistem hukum nasional melalui perbaikan tata kelola pemerintahan
yang baik. Dalam RPJMN 2010-2014 dinyatakan bahwa salah satu prioritas bidang
aparatur adalah penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik yang dijabarkan lebih
lanjut ke dalam 7 fokus prioritas salah satunya adalah peningkatan penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih dan bebas KKN. Fokus prioritas inilah yang menjadi penugasan
BPKP.
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
49/122
36
Penugasan RPJMN 2010-2014 terhadap BPKP tersebut akan dilaksanakan dengan
kegiatan prioritas pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah(SPIP). Sebagai aparat pengawasan internal pemerintah, BPKP dituntut peran dan
kiprahnya dalam rangka mengawal terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang
bersih dan bebas KKN.
Kelemahan yang terjadi dalam dunia birokrasi antara lain disebabkan kelemahan
dalam sistem pengendalian intern di lingkungan instansi pemerintah. Dalam manajemen
pemerintahan modern, sistem pengendalian intern merupakan suatu hal yang mutlak harus
dibangun dan dilaksanakan pada setiap unit organisasi pemerintahan dan pemerintah
secara keseluruhan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), dalam lima tahun ke depan BPKP mengambil
peran penting dalam melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan SPIP ke seluruh
kementerian/lembaga dan pemerintah daerah. Pembinaan penyelenggaraan SPIP dalam
lima tahun mendatang diharapkan menghasilkan kemajuan yang signifikan melalui
beberapa tahap kegiatan yaitu penyusunan pedoman, sosialisasi, pelaksanaan diklat, dan
bimbingan teknis penyelenggaraan SPIP. Desain pembinaan tersebut telah dirumuskan
oleh BPKP dalam suatu roadmap pembinaan penyelenggaraan SPIP.
b. Arah kebijakan dan strategi BPKP.
Dalam rangka mencapai visi dan misi, BPKP menyusun strategi yang
menyeimbangkan pemenuhan kepentingan pihak luar dan pembenahan ke dalam. Peta
strategi tersebut merupakan penjabaran hal-hal yang sifatnya strategis dan menjadi
roadmap bagi organisasi dalam mencapai visi, misi dan tujuannya. Empat perspektif yang
digunakan meliputi:
1) Manfaat bagi Stakeholder
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
50/122
37
2) Manfaat bagi Auditan/Pengguna Jasa
3) Proses Internal, dan4) Pertumbuhan dan Pembelajaran.
Perspektif Manfaat bagi Stakeholder dicapai melalui keberhasilan BPKP memenuhi
ekspektasi auditan maupun pengguna jasa yang diwujudkan dengan efektivitas
rekomendasi hasil kerja BPKP, kepuasan auditan/pengguna jasa, dan meningkatnya
permintaan jasa. Kinerja pada perspektif manfaat bagi stakeholders dan bagi
auditan/pengguna jasa dapat tercapai jika didukung proses internal yang berkualitas, yang
diindikasikan dengan tercapainya efektivitas penelitian dan pengembangan pengawasan,
terlaksananya pemberian jasa yang appropriate, berkualitas, tepat waktu dengan biaya
yang efisien, dan terwujudnya efektivitas komunikasi publik.
Selanjutnya, seluruh hal tersebut di atas akan tercapai apabila BPKP berhasil
mengelola pilar kinerja organisasi. Pilar kinerja ini terdapat dalam perspektif Pertumbuhan
dan Pembelajaran yang terdiri dari tiga modal utama yaitu modal organisasi ( organization
capital ), modal sumber daya manusia ( human capital ) dan modal sistem informasi dan
prosedur ( information capital ).
Dalam konteks organization capital , arah BPKP adalah penataan organisasi yang
tepat, peningkatan dan penyempurnaan proses bisnis, serta menciptakan iklim kerja yang
kondusif. Penataan organisasi BPKP dilakukan sesuai dengan perkembangan lingkungan
strategis. Dalam rangka mempertajam peran BPKP mendatang sesuai PP Nomor 60 Tahun
2008 akan dilakukan restrukturisasi kelembagaan untuk memenuhi tuntutan perubahan
lingkungan strategis.
Dalam pengelolaan human capital, BPKP telah dan akan berupaya meningkatkan
kompetensi dan profesionalisme SDM dan mewujudkan komposisi kepegawaian yang
baik melalui langkah-langkah sebagai berikut:
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
51/122
38
1) Penerapan manajemen SDM berdasarkan praktek-praktek terbaik dalam rangka
konsolidasi kompetensi kunci, kapabilitas konsepsional, mental dan praktikal SDMguna menunjang peningkatan profesionalisme dan mutu proses kerja intern,
melalui pola rekrutmen yang jelas, pengembangan karier yang transparan, penetapan
indikator kerja yang komprehensif, penerapan sistem penghargaan dan penghukuman
yang adil dan proporsional, pendidikan profesional yang berkelanjutan, serta
penyediaan sarana dan prasarana yang memadai;
2) Penataan PNS berdasarkan pada hasil evaluasi jabatan dan kesesuaian kompetensi
yang dimiliki pejabat dengan kompetensi yang dipersyaratkan. Kekurangsesuaian
kompetensi ditindaklanjuti dengan diklat pengembangan kompetensi sedangkan
ketidaksesuaian kompetensi ditindaklanjuti dengan mutasi. Penataan ( rightsizing )
diimbangi dengan perbaikan sistem remunerasi;
3) Penerapan sistem remunerasi yang adil, layak dan mendorong produktivitas dan
motivasi kerja.
Terkait dengan information capital , BPKP melakukan pengembangan sistem
informasi dan prosedur kerja sebagai berikut:
1) Penyusunan Sistem Informasi Manajemen Hasil Pengawasan (SIM-HP) yang berlaku
secara nasional, pengembangan sistem informasi pengawasan, penyusunan Sistem
Pengelolaan Data Pegawai (SISPEDAP), dan Penyusunan Standard Operating
Procedures (SOP) untuk seluruh unit kerja.
2) Elektronisasi Dokumen/kearsipan dituangkan dalam bentuk produk yang dinamakan
Document Management System (DMS).
9. Program.
Renstra BPKP 2010-2014 berisi tiga program yang terdiri dari satu program teknis
dan dua program generik, sebagai berikut:
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
52/122
39
a. Program Teknis, yaitu : Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan
Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah(SPIP).
b. Program Generik, yaitu : Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya-BPKP, dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Negara-BPKP.
10. Kegiatan.
Dari ketiga program tersebut selanjutnya disusun kegiatan-kegiatan. Satu unit
organisasi setingkat eselon 2 yang bersifat memberikan pelayanan eksternal
menggunakan 1 kegiatan teknis. Sedangkan kegiatan generik dilaksanakan oleh unit
organisasi setingkat eselon II yang bersifat memberikan pelayanan internal.
Kegiatan-kegiatan Teknis BPKP yang merupakan pelaksanaan Program
Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dibagi dalam enam uraian outcome sebagai
berikut:
a. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan
negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP pada Kementerian/ Lembaga Bidang
Perekonomian. Kegiatan teknisnya berupa :
1) Pengendalian/ Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan SPIP K/L Bidang Fiskal dan Investasi.
2) Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan SPIP K/L Bidang Produksi dan Sumber Daya Alam.
3) Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan SPIP K/L Bidang Industri dan Distribusi.
-
7/21/2019 Evaluasi Atas Perencanaan Strategis Pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Sesuai Mandat Perat
53/122
40
4) Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan SPIP pada kegiatan yang dibiayai dari pinjaman danbantuan luar negeri.
5) Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP
K/L Bidang Perekonomian Lainnya.
b. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan
negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP pada Kementerian/ Lembaga Bidang
Polsoskam. Kegiatan teknisnya berupa :
1) Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan SPIP K/L Bidang Pertahanan dan Keamanan.
2) Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan SPIP K/L Bidang Penegakan Hukum dan Sekretariat
Lembaga Tinggi Negara.
3) Pengendalian /Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan SPIP K/L Bidang Kesejahteraan Rakyat.
4) Pengendalian /Pelaksanaan Pe