praktikum p1 (flow meter)_ swanida selviyani_2413031019

Upload: swanida-selviyani

Post on 19-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Praktikum P1 (Flow Meter)_ Swanida Selviyani_2413031019

    1/31

    i

    PRAKTIKUM SISTEM INSTRUMENTASI INDUSTRI

    P1

    FLOW METER

    DISUSUN OLEH

    SWANIDA SELVIYANI

    NRP. 2413 031 019

    ASISTEN

    RIZKY DIWYASTRA

    NRP. 2412 100 056

    PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN

    INSTRUMENTASI

    JURUSAN TEKNIK FISIKA

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SURABAYA

    2015

  • 7/23/2019 Praktikum P1 (Flow Meter)_ Swanida Selviyani_2413031019

    2/31

    ii

    PRAKTIKUM SISTEM INSTRUMENTASI INDUSTRI

    P1

    FLOW METER

    DISUSUN OLEH

    SWANIDA SELVIYANI

    NRP. 2413 031 019

    ASISTEN

    RIZKY DWYASTRA

    NRP. 2412 100 056

    PROGRAM STUDI D3 METROLOGI

    DANINSTRUMENTASI

    JURUSAN TEKNIK FISIKA

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

    SURABAYA

    2015

  • 7/23/2019 Praktikum P1 (Flow Meter)_ Swanida Selviyani_2413031019

    3/31

    iii

    ABSTRAK

    Pengukuran laju alir cairan merupakan salah satu jenis

    pengukuran variabel proses. Pengukuran laju alir cairan dan gasmerupakan variabel penting di dalam proses industri. Pengukuranlaju alir diperlukan untuk menentukan proporsi dan jumlah bahan

    yang mengalir masuk dan keluar proses. Pengukuran laju alirandapat diukur menggunakan alat Hydreulic Bench yang memilikikomponen utama yaitu, orifice, pipa venture, manometer,

    rotameter. Pengukuran laju aliran dapat di monitoringmengguankan softwareLebVIEW. LebVEW merupakan sebuah

    software untuk memonitoring sebuah proses denganmenggunakan bahasa pemrograman berupa grafis atau digram

    blok. Tujuan dari praktikum flow meter adalah memahami caramemonitoring suatu laju aliran dan mengenalkan LabVIEWsebagai monitoring laju aliran. Dari praktikum ini didapatkan data

    pada tinggi volume dari rotameter adalah 5 L/ menit maka, debitventuri adalah 1.047 x 10-5 debit; tinggi volume dari rotameteradalah 8 L/ menit maka, debit venturi adalah 1.814 x 10-5debit ;tinggi volume dari rotameter adalah 10 L/ menit maka, debitventuri adalah 2.222 x 10 -5debit.

    Kata Kunci: Pengukuran Aliran, Hydraulic Bench, LebVIEW

  • 7/23/2019 Praktikum P1 (Flow Meter)_ Swanida Selviyani_2413031019

    4/31

    iv

    ABSTRACT

    Measurement of fluid flow rate is one type of process variable

    measurements. Measurement of liquids and gases flow rate is animportant variable in the process industry. Measurement of the

    flow rate required to determine the proportion and amount ofmaterial that flows in and out of the process. Measurement of

    flow rate can be measured using a Hydreulic Bench which has themain components, namely, orifice, venture pipelines, manometer,

    rotameter. Measurement of flow rate can be in monitoringmengguankan LebVIEW software. LebVEW is a software for

    monitoring a process using a programming language such asgraphics or block diagram. The purpose of the flow meter lab is

    to understand how to monitor a flow rate and introduce LabVIEWas monitoring the flow rate. Data obtained from this lab on a highvolume of rotameter is 5 L / min then, debit venturi is 1,047 x 10-5 debit; rotameter is a high volume of 8 L / min then, debit venturiis 1,814 x 10-5debit; rotameter is a high volume of 10 L / min

    then, debit venturi is 2,222 x 10 -5debit.

    Keywords: Flow Measurement, Hydraulic Bench, LebVIEW

  • 7/23/2019 Praktikum P1 (Flow Meter)_ Swanida Selviyani_2413031019

    5/31

    v

    KATA PENGANTAR

    Segala puji dan syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah

    SWT yang telah melimpahkan taufik dan hidayahnya, sehinggaPenulis dapat menyelesaikan laporan resmi praktikum matakuliah Sistem Instrumentasi Industri dengan baik. Laporan ini

    disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Sistem InstrumentasiIndustri..

    Pada kesempatan ini Penulis tidak lupa mengucapkan

    terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yangtelah membantu penyusunan laporan ini. Semoga Allah SWT

    senantiasa memberikan berkat, imbalan, serta karunia-Nyakepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan dan

    bantuannya yang tidak ternilai. Tidak lupa juga kami berterimakasih kepada asisten Laboratorium Rekayasa Instrumentasi danKontrol, yang telah memberi banyak bimbingan dan

    pembelajaran khususnya dalam materi penggunaan softwareLabVIEW dalam memonitoring laju aliran dan flow meter.

    Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan inimasih kurang baik, untuk itu saran dan kritik yang bersifatmembangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan

    penulisan di kemudian hari.

    Surabaya, 24 November 2015

    Penulis

  • 7/23/2019 Praktikum P1 (Flow Meter)_ Swanida Selviyani_2413031019

    6/31

    vi

    DAFTAR ISI

    ABSTRAK ............................................................................. iii

    ABSTRACT........................................................................... iv

    KATA PENGANTAR ........................................................... v

    DAFTAR ISI ......................................................................... vi

    DAFTAR GAMBAR ........................................................... vii

    DAFTAR TABEL ............................................................... viii

    BAB I PENDAHULUAN ..................................................... 1

    1.1 Latar Belakang...................................................... 1

    1.2 Rumusan Masalah................................................. 1

    1.3 Tujuan.................................................................... 1

    1.4 Sistematika Laporan.............................................. 2

    BAB II DASAR TEORI ....................................................... 3

    2.1 Definisi Pengukuran Laju Aliran.......................... 3

    2.2 Alat Ukur Laju Aliran........................................... 3

    2.2.2 Differential Pressure Flowmeter........................... 5

    2.3 Monitoring Laju Aliran Dengan LebVIEW........ 12

    BAB III METODOLOGI PERCOBAAN ........................ 15

    3.1 Peralatan Percobaan............................................ 15

    3.2 Prosedure Percobaan........................................... 15

    BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ......... 17

    4.1. Analisis Data....................................................... 17

    4.2. Pembahasan......................................................... 19

    BAB V PENUTUP .............................................................. 21

    5.1 Kesimpulan.......................................................... 21

    5.2 Saran.................................................................... 21

    DAFTAR PUSTAKA

  • 7/23/2019 Praktikum P1 (Flow Meter)_ Swanida Selviyani_2413031019

    7/31

    vii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2. 1 PD meters (Roots (Rotating Lobe)).................. 4

    Gambar 2. 2(DP Flowmeters)............................................... 5

    Gambar 2. 3Prinsip Kerja Oriface........................................ 6

    Gambar 2. 4Pipa Venturi...................................................... 7

    Gambar 2. 5Flow Nozle........................................................ 8

    Gambar 2. 6Rotameter.......................................................... 9

    Gambar 2. 7 Movable Area Vane.......................................... 9

    Gambar 2. 8Prinsip operasi inline....................................... 11

    Gambar 2. 9 Penyisipan flowmeters magnetic................... 11

    Gambar 2. 10Turbine Meters.............................................. 12

    Gambar 2. 11Tampilan awal pada LabVIEW..................... 13

    Gambar 4. 1 Monitoring Menggunakan LabVIEW..............18

  • 7/23/2019 Praktikum P1 (Flow Meter)_ Swanida Selviyani_2413031019

    8/31

    viii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2. 1Macam- Macam Alat Ukur Laju Aliran ................3

    Tabel 4. 1Data pengukuran laju aliran.............. .................17

    Tabel 4. 2Data P2 pada pipa Venturi ...................................17

    Tabel 4. 3Debit Venturi .......................................................18

  • 7/23/2019 Praktikum P1 (Flow Meter)_ Swanida Selviyani_2413031019

    9/31

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pengukuran laju alir cairan merupakan salah satu jenis

    pengukuran variabel proses. Pengukuran laju alir cairan dan gas

    merupakan variabel penting di dalam proses industri. Pengukuran

    laju alir diperlukan untuk menentukan proporsi dan jumlah bahan

    yang mengalir masuk dan keluar proses. Dengan kata lain,

    pengukuran laju alir menunjukan berapa banyak fluida yangdigunakan atau didistribusikan ke dalam proses. Dalam

    pengukuran aliran dibutuhkan alat ukur untuk mengukur laju

    aliran. Ada macam macam alat alaju aliran yang sering digunakan

    pada dunia industry seperti orifice, pipa venturi, rotameter,

    manometer, dll. Pada dunia industry laju aliran pada suatu pipa

    dapat di monitoring menggunakansoftware LabVIEW. LabVIEW

    adalah sebuah software pemograman yang diproduksi oleh

    National instruments. LebVIEW menggunakn bahasa

    pemrograman berbasis grafis atau blok diagram sementara bahasa

    pemrograman lainnya menggunakan basis text. Dengan

    menggunakan LebVIEW dapat memudahkan untuk memonitoring

    laju aliran.

    1.2 Rumusan Masalah

    Adapun permasalahan pada praktikum kali ini adalah sebagai

    berikut :

    1. Bagaimana Cara memonitoring suatu laju aliran?

    2. Bagaimana cara lebVIEW sebagai monitoring laju aliran?

    1.3 Tujuan

    Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:

    1.

    Memahami cara memonitoring suatu laju alira

  • 7/23/2019 Praktikum P1 (Flow Meter)_ Swanida Selviyani_2413031019

    10/31

    2

    2. Mengenalkan LabVIEW sebagai monitoring laju aliran

    1.4Sistematika Laporan

    Adapun sistematika penulisan laporan ini yakni terdiri atas

    lima bab, dimana setiap bab terdiri atas beberapa sub bab. Bab I

    yaitu pendahuluan. Bab II adalah dasar teori yang berisi teori

    mengenai pengukuran intensitas cahaya laser. Bab III yaitu

    metodologi.

  • 7/23/2019 Praktikum P1 (Flow Meter)_ Swanida Selviyani_2413031019

    11/31

    3

    BAB II

    DASAR TEORI

    2.1 Definisi Pengukuran Laju AliranPengukuran aliran adalah pengukuran kapasitas aliran atau

    laju aliran massa atau laju aliran volume aliran. Ditinjau dari

    jenis saluran, aliran fluida dibagi menjadi dua, yaitu aliran salurantertutup dan aliran saluran terbuka. Dan instrument pengukuranaliran pun secara umum diklasifikasikan menjadi dua bagian,

    yaitu pengukuran aliran terbuka dan pengukuran aliran tertutup.

    2.2 Alat Ukur Laju Aliran

    Alat ukur yang digunakan berdasarkan metodenya

    pengukurannya adalah sebagai berikut :Tabel 2. 1Macam- Macam Alat Ukur Laju Aliran

    No Metode

    Pengukuran Jenis Flowmeter1 Pengukuran

    langsung

    Piston, Oval-gear, Nutating

    disk, Rotary-vane type.

    2 Perbedaan

    Tekanan

    Orifice plate, Ventury tube,

    Flow nozzle, Pitot tube.

    3 Variable Area Rotameter, Movable vane,

    weir, flume.

    4 Elektrik Magnetik, Turbin, Elemen.

  • 7/23/2019 Praktikum P1 (Flow Meter)_ Swanida Selviyani_2413031019

    12/31

    4

    2.2.1 Pengukuran langsung (positive displacementflowmeter)

    Prinsip kerja dari Postive Displacement Flowmeters(PD meters), bekerja berdasarkan pengukuran volume darifluida yang sedang mengalir dengan menghitung secara

    berulang aliran fluida yang dipisahkan ke dalam suatuvolume yang diketahui (chamber), selanjutnya dikeluarkan

    sebagai volume tetap yang diketahui.Bentuk dasar dari PD meter adalah suatu chamber

    yang berfungsi memisahkan atau menghalangi aliran fluida.

    Di dalam chamber tersebut terdapat sebuah alat mekanikyaitu rotating/reciprocating unit yang ditempatkan untuk

    menciptakan paket volume tetap dari fluida yang sedangmengalir. Oleh karena itu, volume dari fluida yang melewati

    chamber dapat diketahui dengan menghitung jumlahdiscreate parcels yang lewat atau setara dengan jumlah

    putaran dari rotating/reciprocating. Dengan demikian

    volume flow rate dapat dihitung dari laju perputaran alatrotating/reciprocating.

    Gambar 2. 1 PD meters (Roots (Rotating Lobe))[1]

  • 7/23/2019 Praktikum P1 (Flow Meter)_ Swanida Selviyani_2413031019

    13/31

    5

    Beberapa jenis positive displacement flowmeter

    yang digunakan secara luas di dalam industri proses,

    antara lain ;nutating disc, rotating valve, oscillatingpiston, oval gear, roots(rotating lobe), birotor, rotating

    impeller, receiprocating piston danrotating vane.

    Perbedaan penamaan hanya didasarkan pada bentuk alat

    mekanis di dalam chamber, namun prinsip operasi

    untuk pengukuran volumetric flowadalah sama.

    2.2.2Differential Pressure Flowmeter

    Prinsip operasiDifferential Pressure Flowmeters (DPFlowmeters)di dasarkan pada persamaan Bernoulli yangmenguraikan hubungan antara tekanan dan kecepatan pada

    suatu aliran fluida. Alat ini memandu aliran ke dalam suatupenghalang aliran (yang mempunyai lubang dengan diameter

    yang berbeda dengan diameter pipa), sehingga menyebabkanperubahan kecepatan aliran (flowvelocity) dan tekanan(pressure) antara sisi upstream dan downstream dari

    penghalang. Dengan mengukur perubahan tekanantersebut,maka kecepatan aliran dapat dihitung.

    Gambar 2. 2Differential Pressure Flowmeters (DP Flowmeters)

    [1]

  • 7/23/2019 Praktikum P1 (Flow Meter)_ Swanida Selviyani_2413031019

    14/31

    6

    Jenis-jenis differential pressure flowmeter yang

    secara umum digunakan untuk mengukur laju aliran

    a.

    Orifice PlateOrifice merupakan alat untuk mengukur laju

    aliran dengan prinsip beda tekanan atau disebut

    juga Bernoullis principle yang mengatakan

    bahwa terdapat hubungan antara tekanan fluida

    dan kecepatan fuida. Jika kecepatan meningkat,

    tekanan akan menurun begitu pula sebaliknya.

    Pada dasarnya orifice berupa plat tipis dengan

    lubang di bagian tertentu (umumnya di tengah).

    Fluida yang mengalir melalui pipa ketika sampai

    pada orifice akan dipaksa untuk melewati lubang

    pada orifice. Hal itu menyebabkan terjadinya

    perubahan kecepatan dan tekanan. Titik dimana

    terjadi kecepatan maksimum dan tekanan

    minimum disebut vena contracta. Setelah

    melewati vena contracta kecepatan dan tekananakan mengalami perubahan lagi. Dengan

    mengetahui perbedaan tekanan pada pipa normal

    dan tekanan pada vena contracta, laju aliran

    volume dan laju aliran massa dapat diperoleh

    dengan persamaan Bernoulli. Skema prinsip kerja

    orifice dapat dilihat pada Gambar 2.3.

    Gambar 2. 3 Prinsip Kerja Oriface [1]

  • 7/23/2019 Praktikum P1 (Flow Meter)_ Swanida Selviyani_2413031019

    15/31

    7

    Keterangan :

    P1 = tekanan upstreamP2 = tekanan downstream (pada vena contracta)P3 = tekanan setelah terjadi pemulihan (setelah

    melewati vena contracta)

    D = diameter dalam pipad = diameter orifice

    b. Tabung Venturi

    Venturi meter terdiri dari tiga batang pipa yangtersambung secara kompak. Bagian pertama pipa

    yang berbentuk kerucut dengan diameternya

    mengecil, bagian kedua pipa dengan diameter

    tertentu, dan pada bagian ketiga pipa berbentuk

    kerucut dengan diameter membesar. Secara

    sederhana dapat dikatakan Venturi meter sebagai

    pipa yang mempunyai nozzle. Sketsa venturi

    meter seperti tampak pada Gambar 2.4.Kecepatan linier fluida yang mengalir pada

    Venturi meter akan bertambah disepanjang bagian

    pertama Venturi meter ini, sedangkan tekanannya

    semakin berkurang. Selanjutnya kecepatan fluida

    akan berkurang pula ketika fluida memasuki

    bagian ketiga Venturi meter. Penurunan tekanan

    aliran fluida pada Venturi meter ini yang

    dimanfaatkan sebagai landasan untuk mengukur

    debit aliran fluida[2].

    Gambar 2. 4Pipa Venturi [1]

  • 7/23/2019 Praktikum P1 (Flow Meter)_ Swanida Selviyani_2413031019

    16/31

    8

    c.F low Nozzle

    Sebuah nosel dengan masukan dipandu halus dan

    keluaran yang tajam ditempatkan dalam pipa untukmengubah aliran medan dan menciptan penurunantekanan yang digunakan untuk menghitung kecepatan

    aliran.

    Gambar 2. 5 Flow Nozle [1]

    2.2.3 Variable Area FlowmeterJenis-jenis alat ukur yang menggunakan metode

    Variable Area Flowmeteradalah sebagai berikut:

    a.

    RotameterPrinsip operasi dari rotameter (variable area

    meters) didasarkanpada pelampung (float) yangberfungsi sebagai penghalang aliran,pelampung

    tersebut akan melayang dalam suatu tabungyangmempunyai luas penampang tidak konstan. Luas

    penampang tabung berubah tergantung ketinggiannya

    (semakin tinggi semakin besar).Posisi pelampung akan

    menyatakan harga aliran fluida yang mengenainya.Pada posisi tersebut pada pelampung akan terjadikeseimbangan gaya, yaitu keseimbangan antara berat

    pelampung dengan gaya tarik aliran yang

    mengenainya dan gaya apung pelampung.

  • 7/23/2019 Praktikum P1 (Flow Meter)_ Swanida Selviyani_2413031019

    17/31

    9

    Gambar 2. 6 Rotameter[1]

    Rotameter dipasang secara vertikal dengan ujungsempit di bagian bawah dan penyadap tabung ke

    puncak yang lebih luas. Aliran berasal dari bawah dan

    mendorong pelampung dalam rotameter sampai titik

    dimana berat dari float berada dalam keseimbangandengan gaya yang diberikan oleh arus. Area annularantara pelampung dan dinding tabung kemudianterkait dengan laju aliran volume.

    b. Movable Area Vane

    c. Gambar 2. 7 Movable Area Vane [1]

  • 7/23/2019 Praktikum P1 (Flow Meter)_ Swanida Selviyani_2413031019

    18/31

    10

    2.2.4 Alat ukur laju alir untuk metode ElektrikAdapun alat ukur laju aliaran yang mengguanakan

    metode Elektrik adalah sebagai berikut:a. Magnetic MetersPrinsip kerja flowmeter jenis ini didasarkan padahukum induksi elektromagnetik (Faradays Low),yaitu bila suatu fluida konduktif elektrik melewati pipa

    tranducer, maka fluida akan bekerja Sebagaikonduktor yang bergerak memotong medan magnet

    yang dibangkitkan oleh kumparan magnetic dari

    transducer, sehingga timbul tengangan listrik induksi.

  • 7/23/2019 Praktikum P1 (Flow Meter)_ Swanida Selviyani_2413031019

    19/31

    11

    Gambar 2. 8Prinsip operasi inlineflowmeters magnetic [1]

    Gambar 2. 9 Penyisipan flowmeters magnetic[1]

    b. Turbine MetersTeori dasar pada turbine meters adalah relative

    sederhana, yaitu aliran fluida melalui meter

  • 7/23/2019 Praktikum P1 (Flow Meter)_ Swanida Selviyani_2413031019

    20/31

    12

    berbenturan dengan turbine blade yang bebas berputar

    pada suatu poros sepanjang garis pusat dari turbin

    housing. Kecepatan sudut (angular velocity) dariturbine rotor adalah berbanding lurus dengan laju

    aliran (fluidvelocity) yang melaluiturbine. Keluaran

    dari meter diukur oleh electrical pickup yang

    dipasang pada meter body. Frekwensi keluaran dari

    electric pick up adalah sebanding dengan laju aliran

    (flow rate) [1].

    Gambar 2. 10 Turbine Meters [1]

    2.3 Monitoring Laju Aliran Dengan LebVIEWLabVIEW adalah sebuah software pemograman yang

    diproduksi oleh National instruments. LabVIEW berbedadaripada software pemrograman yang lainnya, seperti bahasa

    pemograman lainnya yaitu C++, matlab atau Visual basic.LabVIEW juga mempunyai fungsi dan peranan yang sama,

    perbedaannya bahwa labVIEW menggunakan bahasa

    pemrograman berbasis grafis atau blok diagram sementara bahasapemrograman lainnya menggunakan basis text. Program

    labVIEW dikenal dengan sebutan VI atau Virtual instrumentskarena penampilan dan operasinya dapat meniru sebuah

    instrument. LabVIEW juga kompatibel dengan berbagai jenis

    hardware, terutama hardware produk dari National Instrument.

  • 7/23/2019 Praktikum P1 (Flow Meter)_ Swanida Selviyani_2413031019

    21/31

    13

    Hal ini dapat terjadi karena pada tujuan adanya LabVIEW sendiriyakni untuk mengkomputerisasikan data yang didapatkan dari

    hardware baik itu untuk tujuan pengukuran, pengendalianmaupun tujuan lainnya [2].

    Gambar 2. 11 Tampilan awal pada LabVIEW [2]

  • 7/23/2019 Praktikum P1 (Flow Meter)_ Swanida Selviyani_2413031019

    22/31

    14

    (Halaman I ni Sengaja Dikosongkan)

  • 7/23/2019 Praktikum P1 (Flow Meter)_ Swanida Selviyani_2413031019

    23/31

    15

    BAB III

    METODOLOGI PERCOBAAN

    3.1 Peralatan PercobaanAdapun peralatan yang digunakan pada praktikum kali ini

    adalah sebagai berikut ini:

    1.Hydraulics BenchHydraulics Benchterdiri dari komponen utama yaitu:a. Pipa Venturi

    b. Rotameter

    c.

    Oriface Plated. Manometere. Water FlowFS200A G1/2

    2. Software LebVIEW

    3.2 Prosedure Percobaan

    Adapun prosedur praktikum pada percobaan kali ini adalahsebagai berikut:

    1. Alat disiapkan (plant Hydraulics Bench)2.

    Alat dinyalakan3. Debit diatur dengan 3 variabel yang berbeda 5, 10. 15

    (diatur melalui bukaan valve)4. Dipastikan tidak ada udara yang terperangkap pada selang

    ketika air mengalir5.Nilai debit yang diteima rotameter dicatat

    6. Perbedaan ketinggian air pada selang manometer (h)

    dicatat dan nilai debitnya dicari (menggunakan hukum

    Bernoulli)7. Data flow pada labVIEW dicatat dan disimpan

  • 7/23/2019 Praktikum P1 (Flow Meter)_ Swanida Selviyani_2413031019

    24/31

    16

    8.Niali debit yang diterima rotameter, pipa venture, dansensor water flow dibandingkan dengan LabVIEW.

    Kemudian dianalisis9. Pada nilai debit yang dicatat labview, dianalisis

    perubahan nilai flow terhadap waktu dengan

    menggunakan modelisasli grafik.

  • 7/23/2019 Praktikum P1 (Flow Meter)_ Swanida Selviyani_2413031019

    25/31

    17

    BAB IV

    ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

    4.1

    Analisis DataDari percobaan yang telah dilakukan maka didapatkan data

    sebagai berikut:

    Tabel 4. 1 Data pengukuran laju aliran

    Rotameter (L/Menit)Manometer (m)

    h (m)h1 h2

    5 0.18 0.17 0.01

    8 0.17 0.14 0.03

    10 0.16 0.115 0.045

    Dari data tersebut dapat dihitung debit venturi dengan menhitungP2 pada pipa venturi. P2 dapat dicari dengan mneggunakan

    persamaan bernouli, sebagai berikut:

    2=1 Dengan diketahui: P1= 101325 N/m2, = 1000 kg/ m3, g= 9.8

    m/s2. Sehingga didapatkan data sebagai berikut:

    Tabel 4. 2 Data P2 pada pipa Venturi

    Rotameter (L/ Menit) P2

    5 101227

    8 10103110 100884

  • 7/23/2019 Praktikum P1 (Flow Meter)_ Swanida Selviyani_2413031019

    26/31

    18

    Dari data P2 tersebeut debit Venturi dapat dihitung menggunakanpersamaan :

    =K .(2/) (12)

    Dengan diketahui, K= 0.305 dan A= 0.000177 m2, sehinggadidapatkan data sebagai berikut:

    Tabel 4. 3 Debit Venturi

    Rotameter (L/ Menit) Q (L/Menit)

    5 4.4898 7.775

    10 9.522

    Dari data yang telah didapatkan maka, laju aliran dapat di

    monitoring menggunakan software lebview untukmembendingkan data yang diperoleh pada alat hydraulic banc

    dengan data hasil monitoring software LebVIEW, berikut ini

    grafik hasil monitoring laju aliran.

    Gambar 4. 1 Monitoring Laju aliran Menggunakan LabVIEW

    0

    2,000,000

    4,000,000

    6,000,000

    8,000,000

    10,000,000

    12,000,000

  • 7/23/2019 Praktikum P1 (Flow Meter)_ Swanida Selviyani_2413031019

    27/31

    19

    4.2 Pembahasan

    Pada praktikum kali ini membahas tentang pengukuran laju

    aliran menggunakan hydraulic banch. Hydraulic Benchmerupakan alat untuk mengukur laju aliran, yang memilikikomponen utama yaitu oriface, pipa venturi, rotameter,

    manometer. Pada praktikum ini juga dilakukan monitoring lajualiran dengan menggunakan software LebVIEW, pada softwareLebVIEW ini menggunakan bahasa pemrogaman berbasis grafis

    atau blok diagram. Tujuan dari percobaan pada praktikum kali iniadalah untuk memahami cara monitoring suatu laju aliran dan

    juga untuk mengenalkan LebViEW sebagai monitoring lajualiran. Tahap awal pada percobaan ini adalah menentukan

    ketinggian volume aliran pada rotameter, pada percobaan iniketinggian aliran pada rotameter ditentukan yaitu 5 L/menit, 8L/menit, 10 L/menit. Setelah itu ketinggian pada monometerdiamati juga, sehingga didapatkan data sebagai berikut: denganketinggian volume dari rotameter adalah 5 L/menit, makaketinggian pada tabung 4 dan tabung 5 pada manometer scara

    berurutan adalah 180 mm dan 120 mm; ketinggian volume darirotameter adalah 8 L/menit, maka ketinggian pada tabung 4 dan

    tabung 5 pada manometer scara berurutan adalah 170 mm dan140 mm; ketinggian volume dari rotameter adalah 10 L/menit,

    maka ketinggian pada tabung 4 dan tabung 5 pada manometerscara berurutan adalah 160 mm dan 115 mm. Sehingga dari datayang telah didapatkan debit venturi dapat dihitung, dan hasil

    perhitungan didapatkan adalah pada tinggi volume dari rotameteradalah 5 L/ menit maka, debit venturi adalah 1.047 x 10-5 debit;

    tinggi volume dari rotameter adalah 8 L/ menit maka, debitventuri adalah 1.814 x 10-5debit ; tinggi volume dari rotameteradalah 10 L/ menit maka, debit venturi adalah 2.222 x 10 -5debit.

    Dari data tersebut dapat digunakan untuk membandingkan hasilmonitoring pada LebVIEW. Pada praktikum ini laju aliran pada

    Hydraulic Banch dapat dimonitoring oleh LebVIEW denganmenyambungkan DAQ

  • 7/23/2019 Praktikum P1 (Flow Meter)_ Swanida Selviyani_2413031019

    28/31

    20

    dan sensor flow meter pada alat Hydarulic benc, sehingga lajualiran dapat dinadingkan. Jila sensor flow meter pada Hydraulic

    Banchtidak dihubungkan lagi dengan DAQ, maka tinggi volumepada rotameter yang semula nya 5 L/ menit dapat naik, hal initerjadi karena debit air yang mgalir tidak terhambat oleh sensor

    flow meter sehingga ketinggian volume air akan naik padarotameter, karena luas penampang pada sensor flow meter lebih

    kecil dari luas penampang selang, sehingga jika sensor dipasangpada selang hydraulic bencakan menghambat debit aliran.

  • 7/23/2019 Praktikum P1 (Flow Meter)_ Swanida Selviyani_2413031019

    29/31

    21

    BAB V

    PENUTUP

    5.1

    KesimpulanDari percobaan yang telah dilakukan pada praktikum kali ini,

    maka dapat disimpulkan:

    1. Semakin tinggi volume air pada rotamter maka semakin

    tinggi pula debit volume pada pipa venture.

    2. Perbandingan pengukuran laju aliran pada Hydraulic

    Bench dengan menggunakan LebVIEW menunjukan hasil

    yang sama, pada data menunjukan kenaikan debit aliran

    yang dikutin dengan kenaikan tinggi volume pada

    rotameter,

    5.2 Saran

    Adapun saran agar praktikum selanjutnya dapat berjalandengan lebih baik lagi yaitu:

    1. Praktikan lebih memahami prosedur percobaan.

    2.

    Praktikan lebih memahami mengenai monitoring lajualiran dengan menggunakan LebVIEW

  • 7/23/2019 Praktikum P1 (Flow Meter)_ Swanida Selviyani_2413031019

    30/31

    22

    (Halaman I ni Sengaja Dikosongkan

  • 7/23/2019 Praktikum P1 (Flow Meter)_ Swanida Selviyani_2413031019

    31/31

    DAFTAR PUSTAKA

    [2] Anonim. (2015). Modul Praktikum 1: Flow meter.Surabaya:

    Laboratorium Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol.

    [1] A. S. Dwiputri, "Pengukuran Laju Aliran," Bandung, 2011.