prinsip kerja capd
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Prinsip Kerja Capd
1/2
Prinsip-prinsip CAPD
CAPD bekerja berdasarkan prinsip-prinsip yang sama seperti pada bentuk dialisis lainnya,
yaitu difusi dan osmosis. Toksin dan zat limbah didalam darah dikeluarkan melalui proses
difusi dengan cara bergerak dari darah, yang memiliki konsentrasi tinggi, ke cairan dialisat
dengan konsentrasi yang lebih rendah. Cairan dialisat tersusun dari semua elektrolit yang
penting dengan konsentrasi ekstrasel yang ideal. adar elektrolit darah dapat dikendalikan
dengan mengatur rendaman dialisa !dialisate bath" secara cepat. Pori-pori kecil dalam
membran semipermeabel tidak memungkinkan lolosnya sel darah dan protein. Air yang
berlebihan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses osmosis. Pengeluaran air dapat
dikendalikan dengan menciptakan gradien tekanan dengan kata lain, air bergerak dari daerah
dengan tekanan yang lebih tinggi !tubuh manusia" ke tekanan yang lebih rendah !cairan
dialisat". #amun, karena CAPD merupakan terapi dialisis yang kontinyu, kadar produk
limbah nitrogen dalam serum berada dalam keadaan yang stabil. #ilainya bergantung pada
fungsi ginjal yang masih tersisa, $olume dialisa setiap hari, dan kecepatan produk limbah
tersebut diproduksi. %luktuasi hasil-hasil laboratorium ini pada CAPD tidak begitu ekstrim
jika dibandingkan dengan dialiasis peritoneal intermiten karena proses dialisis berlangsung
secara konstan. adar elektrolit biasanya tetap berada dalam kisaran normal !brunner &
suddarth, '(()".
*emakin lama +aktu retensi, clearance molekul yang berukuran sedang semakin baik.
Diperkirakan molekul-molekul ini merupakan toksin uremik yang signifikan. Dengan CAPD
clearance molekul ini meningkat. *ubstansi dengan berat molekul rendah, seperti ureum,
akan berdifusi lebih cepat dalam proses dialisis daripada molekul berukuran sedang,
meskipun pengeluarannya selama CAPD lebih lambat daripada selama hemodialisis.
Pengeluaran cairan yang berlebihan pada dialisis peritoneal dicapai dengan menggunakan
larutan dialisat hipertonik yang memiliki konsentrasi glukosa yang tinggi sehingga tercipta
gradien osmotik. arutan glukosa ), , ', dan /,' harus tersedia dengan beberaoa
ukuran $olume, yaitu mulai dari ((ml hingga 0(((ml sehingga memungkinkan pemilihan
dialisat yang sesuai dengan toleransi, ukuran tubuh dan kebutuhan fisiologi pasien. *emakin
tinggi konsentrasi glukosa, semakin besar gradien osmotik dan semakin banyak air yang
dikeluarkan. Pasien harus diajarkan cara memilih larutan glukosa yang tepat berdasarkan
asupan makanannya. Pertukaran biasanya dilakukan / kali sehari. Teknik ini berlangsung
secara kontinyu selama '/jam per hari dan dilakukan 1 hari dalam seminggu. Pasien
melaksanakan pertukaran dengan inter$al yang didistribusikan disepanjang hari misalnya
-
7/25/2019 Prinsip Kerja Capd
2/2
pada pukul 2.(( pagi, )'.(( siang hari, )1.(( sore dan ''.(( malam dan dapat tidur pada
malam harinya. *etiap pertukaran biasanya memerlukan +aktu 0(-3( hingga 3( menit atau
lebih, lamanya proses ini tergantung pada lamanya +aktu retensi yang ditentukan oleh dokter.
ama +aktu penukaran terdiri atas atau )( menit periode infus !pemasukan cairan dialisat",
'( menit periode drainase !pengeluaran cairan dialisa" dan +aktu retensi selama )( menit, 0(
menit atau lebih !brunner & suddarth, '(()".