prinsip kerja capd

Upload: karismaww

Post on 26-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Prinsip Kerja Capd

    1/2

    Prinsip-prinsip CAPD

    CAPD bekerja berdasarkan prinsip-prinsip yang sama seperti pada bentuk dialisis lainnya,

    yaitu difusi dan osmosis. Toksin dan zat limbah didalam darah dikeluarkan melalui proses

    difusi dengan cara bergerak dari darah, yang memiliki konsentrasi tinggi, ke cairan dialisat

    dengan konsentrasi yang lebih rendah. Cairan dialisat tersusun dari semua elektrolit yang

    penting dengan konsentrasi ekstrasel yang ideal. adar elektrolit darah dapat dikendalikan

    dengan mengatur rendaman dialisa !dialisate bath" secara cepat. Pori-pori kecil dalam

    membran semipermeabel tidak memungkinkan lolosnya sel darah dan protein. Air yang

    berlebihan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses osmosis. Pengeluaran air dapat

    dikendalikan dengan menciptakan gradien tekanan dengan kata lain, air bergerak dari daerah

    dengan tekanan yang lebih tinggi !tubuh manusia" ke tekanan yang lebih rendah !cairan

    dialisat". #amun, karena CAPD merupakan terapi dialisis yang kontinyu, kadar produk

    limbah nitrogen dalam serum berada dalam keadaan yang stabil. #ilainya bergantung pada

    fungsi ginjal yang masih tersisa, $olume dialisa setiap hari, dan kecepatan produk limbah

    tersebut diproduksi. %luktuasi hasil-hasil laboratorium ini pada CAPD tidak begitu ekstrim

    jika dibandingkan dengan dialiasis peritoneal intermiten karena proses dialisis berlangsung

    secara konstan. adar elektrolit biasanya tetap berada dalam kisaran normal !brunner &

    suddarth, '(()".

    *emakin lama +aktu retensi, clearance molekul yang berukuran sedang semakin baik.

    Diperkirakan molekul-molekul ini merupakan toksin uremik yang signifikan. Dengan CAPD

    clearance molekul ini meningkat. *ubstansi dengan berat molekul rendah, seperti ureum,

    akan berdifusi lebih cepat dalam proses dialisis daripada molekul berukuran sedang,

    meskipun pengeluarannya selama CAPD lebih lambat daripada selama hemodialisis.

    Pengeluaran cairan yang berlebihan pada dialisis peritoneal dicapai dengan menggunakan

    larutan dialisat hipertonik yang memiliki konsentrasi glukosa yang tinggi sehingga tercipta

    gradien osmotik. arutan glukosa ), , ', dan /,' harus tersedia dengan beberaoa

    ukuran $olume, yaitu mulai dari ((ml hingga 0(((ml sehingga memungkinkan pemilihan

    dialisat yang sesuai dengan toleransi, ukuran tubuh dan kebutuhan fisiologi pasien. *emakin

    tinggi konsentrasi glukosa, semakin besar gradien osmotik dan semakin banyak air yang

    dikeluarkan. Pasien harus diajarkan cara memilih larutan glukosa yang tepat berdasarkan

    asupan makanannya. Pertukaran biasanya dilakukan / kali sehari. Teknik ini berlangsung

    secara kontinyu selama '/jam per hari dan dilakukan 1 hari dalam seminggu. Pasien

    melaksanakan pertukaran dengan inter$al yang didistribusikan disepanjang hari misalnya

  • 7/25/2019 Prinsip Kerja Capd

    2/2

    pada pukul 2.(( pagi, )'.(( siang hari, )1.(( sore dan ''.(( malam dan dapat tidur pada

    malam harinya. *etiap pertukaran biasanya memerlukan +aktu 0(-3( hingga 3( menit atau

    lebih, lamanya proses ini tergantung pada lamanya +aktu retensi yang ditentukan oleh dokter.

    ama +aktu penukaran terdiri atas atau )( menit periode infus !pemasukan cairan dialisat",

    '( menit periode drainase !pengeluaran cairan dialisa" dan +aktu retensi selama )( menit, 0(

    menit atau lebih !brunner & suddarth, '(()".