prinsip rumah sehat

Upload: ial-lubis

Post on 14-Oct-2015

256 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Rumah sehat

TRANSCRIPT

Prinsip Rumah SehatMemaksimalkan Pencahayaan AlamiCahaya matahari dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai sumber pencahayaan alami pada rumah sehat Anda dengan pedoman: Orientasi Bangunan Bangunan sebaiknya menghadap Utara-Selatan untuk menghindari panas dan sinar matahari langsung. Diusahakan jangan menghadap ke arah barat, karena di saat matahari di arah barat suhu sedang panas-panasnya, sehingga berpengaruh pada suhu rumah. Orientasi yang baik yaitu menghadap ke selatan, utara, atau timur, disesuaikan juga dengan pergerakan matahari terutama di daerah tropis seperti Indonesia. Selain itu juga memperhatikan arah angin, misal di daerah pantai arah angin dari laut dan di daerah gunung arah angin dari wilayah gunung/pegunungan. Jika rumah sudah terlanjur menghadap ke barat, bisa diatasi dengan menanam pohon penghalang sinar matahari langsung, atau konsol yang cukup lebar. Radiasi matahari adalah penyebab utama tingginya suhu di dalam rumah. Sebisa mungkin hindari banyak bukaan di arah timur dan barat. Apabila tidak bisa dihindari, bisa diupayakan adanya barrier terhadap radiasi panas matahari, terutama matahari sore di arah barat. Barrier bisa berupa tanaman atau vegetasi, atau elemen bangunan berupa sun shading. Sun shading berupa elemen vertikal (sirip) atau elemen horizontal (topi-topi/over hang). Bila sinar yang masuk lewat jendela ternyata terlalu banyak, halau dengan menanam pohon di depan jendela. Menggunakan tirai di dalam rumah tak berpengaruh banyak, karena panasnya terlanjur masuk. Bisa juga menggunakan jendela atau pintu ber-jalusi atau kepyak (rangkaian kayu yang dipasang miring). Jalusi dapat mengahalau sinar masuk dengan masih membolehkan udara masuk atau keluar. Ruangan-ruangan yang sering digunakan seperti ruang tidur dan ruang keluarga, sebaiknya tidak diletakkan di sisi barat karena kan langsung mendapat panas terik dari matahari. Selain itu, atur juga peletakan bukaan pada ruang supaya cahaya matahari yang masuk tidak berlebihan sehingga membuat ruang semakin panas. Perhatikan arah hadap masing-masing ruang. Setiap arah angin memiliki tingkat intensitas sinar matahari yang dapat dimanfaatkan. Misalnya kamar tidur dengan jendela menghadap timur laut tentu akan menampung banyak manfaat dari matahari pagi. Teriknya arah hadap barat sangat bagus untuk menjaga gudang dan kamar mandi tak lembab dan bersih dari jamur. Tempatkan ruang-ruang yang menampung kegiatan di pagi/siang hari pada sebelah barat. Untuk ruang kegiatan sore/malam hari sebaiknya berada di sebelah timur. Contohnya, tempatkan dapur di sisi barat karena aktivitas memasak biasanya dilakukan saat pagi/siang Ruang-ruang utama (seperti kamar tidur utama, kamar tidur anak, ruang makan, dan ruang keluarga) sebisa mungkin mendapatkan sinar matahari langsung pada jam tertentu (pagi) serta mendapatkan aliran udara langsung sepanjang hari. Ruang tidur : Agar sinar matahari pagi bisa masuk ke ruang ini, posisikan ruang tidur di sebelah tenggara sampai timur laut. Sinar yang masuk ke ruangan ini membuat Anda tidak malas bangun pagi. Selain itu pula, sisi ini tidaklah menerima sinar matahari sore hari, sehingga nyaman jika digunakan untuk beristirahat siang. Ruang keluarga : ruang tamu, dan ruang makan. Ruang bersama dianjurkan berada di sisi barat laut atau barat daya. Pada posisi ini, ruang lebih mendapatkan penerangan alami, hangat dan terhindar dari suhu lembab yang berlebihan. Tapi untuk mengurangi suhu panas pada sisi barat, perlu pemakaian material peredam panas atau pemakaian jalusi dan kisi-kisi angin. Kamar mandi : Umumnya kamar mandi ini memiliki tingkat kelembaban sangat tinggi, maka area ini paling baik jika mendapatkan sinar matahari langsung. Posisikan kamar mandi pada sisi barat atau timur. Ruang dapur : Dapur dengan semua peralatan memasaknya berpotensi menjadikan suhu ruangan cukup tinggi, maka jalan terbaik adalah meletakkan pada sisi utara atau selatan. Bukaan : Secara garis besar, bukaan-bukaan seperti pintu atau jendela sebaiknya diposisikan pada arah sebelah utara atau selatan, karena tidak terkena sinar matahari secara langsung. Jika tidak memungkinkan, bagian ini dilindungi dengan memasang tirai. Ruang TidurAgar sinar matahari pagi dapat masuk ke ruang ini, letakkan ruang tidur di sebelah tenggara sampai timur laut. Sinar yang masuk membuat anda tidak malas bangun pagi. Selain itu, sisi ini tidak menerima panas sore hari sehingga nyaman jika digunakan untuk beristirahat. Ruang Keluarga, Rg Tamu, dan Rg MakanRuang bersama sebaiknya berada disisi barat laut atau barat daya. Pada posisi ini ruang akan mendapatkan penerangan alami dan hangat. Tapi untuk mengurangi panas pada sisi barat, perlu adanya pengolahan khusus misalnya pemakaian material peredam panas atau pemakaian kisi-kisi angin. Kamar MandiBiasanya kamar mandi adalah area yang tingkat kelembaban-nya tinggi, maka area ini paling baik jika mendapat sinar matahari langsung. Letakkan kamar mandi pada sisi barat atau timur. DapurDapur dengan peralatan memasaknya berpotensi menjadi ruang bersuhu tinggi, maka pilihan terbaik adalah pada sisi utara atau selatan. Ruang Penunjang/ ServisRuang ini memang menjadi prioritas kedua setelah ruang-ruang utama telah terlebih dulu ditempatkan. Sisi barat yang kurang nyaman bagi manusia-karena terlalu panas-menjadi tempat ideal untuk ruang cuci dan jemur, agar tidak lembab dan cucian cepat kering.

Bukaan-bukaanSecara umum, bukaan seperti pintu atau jendela sebaiknya berada di sebelah utara atau selatan karena tidak terpapar sinar matahari secara langsung. Jika terpaksa bukaan pintu dan jendela berada pada posisi utara atau selatan, maka dapat diakali dengan meng-install tirai (shade atau blind) pada bukaan pintu atau jendela yang materialnya dominan kaca. Sehingga intensitas cahaya matahari yang masuk kedalam rumah atau ruangan dapat diatur sedemikian rupa. Upayakan agar jumlah dan jenis media pencahayaan serta luasan ventilasinya pada suatu ruang sesuai dengan luas ruangan sehingga terjadi keseimbangan yang proporsional. Prioritaskan ruang-ruang yang membutuhkan sinar matahari serta sirkulasi udara secara langsung agar mempunyai bukaan ruang berupa pintu, jendela, BV, atau bentuk bukaan lain dengan posisi yang sesuai arah hadap bangunan. Hal ini penting dilakukan karena untuk menyesuaikan dengan arah sinar matahari serta aliran angin disekeliling rumah. Ruang-ruang utama (seperti kamar tidur utama, kamar tidur anak, ruang makan, dan ruang keluarga) sebisa mungkin mendapatkan sinar matahari langsung pada jam tertentu (pagi) serta mendapatkan aliran udara langsung sepanjang hari. Pencahayaan pada sebuah ruangan sebaiknya bersumber dari cahaya alami. Kita sangat beruntung tinggal di wilayah yang penuh akan sinar matahari sepanjang tahunnya. Selain sehat, ini juga dapat menghemat energi. Untuk itulah, pada setiap ruangan ada baiknya dibuatkan jendela kaca yang berhubungan dengan ruang terbuka. Dalam menentukan berapa besar dan letak jendela, harus diperhatikan kemana arah matahari. Cahaya matahari langsung dari barat akan membuat ruangan sangat panas. Gunakan tenda/kanopi jendela untuk melindungi jendela dari cahaya matahari langsung dan menjaga jendela dari percikan air ketika musim hujan. Cahaya dapat dibedakan menjadi 2, yakni:Cahaya alamiah, yakni matahari. Cahaya ini sangat penting, karena dapat membunuh bakteri-bakteri patogen di dalam rumah, misalnya baksil TBC. Oleh karena itu, rumah yang sehat harus mempunyai jalan masuk cahaya yang cukup. Seyogyanya jalan masuk cahaya luasnya sekurangkurangnya 15 % sampai 20% dari luas lantai yang terdapat di dalam ruangan rumah. Perlu diperhatikan di dalam membuat jendela diusahakan agar sinar matahari dapat langsung masuk ke dalam ruangan, tidak terhalang oleh bangunan lain. Fungsi jendela disini, di samping sebagai ventilasi, juga sebagai jalan masuk cahaya. Lokasi penempatan jendela pun harus diperhatikan dan diusahakan agar sinar matahari lama menyinari lantai (bukan menyinari dinding). Maka sebaiknya jendela itu harus di tengah-tengah tinggi dinding (tembok). Jalan masuknya cahaya alamiah juga diusahakan dengan genteng kaca. Genteng kaca pun dapat dibuat secara sederhana, yakni dengan melubangi genteng biasa waktu pembuatannya,kemudian menutupnya dengan pecahan kaca. memperhitungkan besar cahaya yang masuk melalui bukaan atau jendela dapat dilakukan dengan dua metode, yakni cara direktorat penyelidikan masalah bangunan (DPMB) dan building coverage ratio (BCR). Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak terlalu banyak. Kurangnya cahaya yang masuk ke dalam ruangan rumah, terutama cahaya matahari disamping kurang nyaman, juga merupakan media atau tempat yang baik untuk hidup dan berkembangnya bibit-bibit penyakit. Sebaliknya terlalu banyak cahaya di dalam rumah akan menyebabkan panas dan silau akhirnya dapat merusakkan mata.Cahaya buatan yaitu menggunakan sumber cahaya yang bukan alamiah, seperti lampu minyak tanah, listrik, api dan sebagainya. Kualitas dari cahaya buatan tergantung dari terangnya sumber cahaya (brightness of the source). Pencahayaan buatan bisa terjadi dengan 3 cara, yaitu direct, indirect, semi direct atau general diffusing. Jendela kaca merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi sebagai alat masuk cahaya matahari ke dalam ruangan dari sebuah rumah. Selain itu, dapat juga digunakan void di ruangan bagi rumah yang tidak memungkinkan untuk dipasangkan jendela, misalnya karena sebuah dibatasi oleh tembok rumah tetangga. Cara lainnya adalah dengan menggunakan skylight atau atap genteng kaca yang transparan, atau menggunakan bahan polycarbonat pada atap garasi. Penggunaan sekat dinding berbahan transparan atau glass block juga bisa digolongkan sebagai komponen pencahayaan, sekaligus sebagai salah satu ornamen arsitektur untuk menambah nilai estetika. Ukuran Ruangan dan Bukaan

Agar cahaya matahari dapat masuk dan menerangi ruangan secara maksimal, ukuran lebar ruangan sebaiknya 2 kali ukuran tinggi bukaan. Bukaan atau ventilasi udara yang dianjurkan adalah paling tidak sebesar 15% dari luas lantai bangunan. Ventilasi hendaknya dirancang secara tepat. Idealnya, sebuah rumah memiliki jumlah bukaan total antara 15%-20% dari luas tapak. . Proporsi tersebut, akan membuat ruang-ruang yang berada di dalam terasa nyaman dan sejuk. Masing-masing ruang memiliki perhitungan berbeda-beda untuk kebutuhan pergantian udaranya. Semisal di kamar mandi yang memiliki kelembaban tinggi, butuh pergantian udara sebanyak enam kali volume ruangnya. Kamar mandi berukuran 2x3x3 = 18, membutuhkan pergantian udara 108 m/jam. Berbeda dengan kamar tidur, yang hanya membutuhkan pergantian udara sebesar 2/3 volume ruang tiap jamnya. Jadi, bila volume kamar tidur adalah 3x3x3 = 27 m, maka kamar tidur memerlukan pergantian udara 18m/jam. Penempatan bukaan harus memperhatikan kondisi lingkungan, yaitu arah matahari, arah angin, letak halaman depan atau belakang, serta tata letak ruang. Panas matahari sore yang terjadi antara pukul 12.00-16.00 cukup mengganggu. Karena itu, hindari menempatkan bukaan atau bidang transparan pada sisi barat. Gunakan penghalang untuk menghindari panas matahari sore secara langsung, yaitu dengan kisi-kisi atau secondary skin dengan beberapa variasi desain dan material Membuat skylight dibagian atap dengan material dari kaca untuk sudut ruangan seperti dapur dan kamar mandi, agar tetap terang meski tidak menggunakan lampu. Untuk itu pada setiap ruangan sebaiknya dibuat jendela kaca yang berhubungan dengan ruang luar. Dalam menentukan besar dan letak jendela, harus diperhatikan arah matahari. Cahaya matahari yang langsung dari barat akan membuat ruangan sangat panas. Gunakan kanopi/overstek jendela untuk menaungi jendela dari cahaya matahari langsung dan menjaga ventilasi jendela dari tempias ketika musim hujan. Jendela kaca adalah salah satu elemen bangunan yang fungsinya sebagai tempat masuknya cahaya matahari kedalam rumah. Selain itu juga dapat pula digunakan void di ruangan yang tidak memungkinkan untuk dipasangi jendela, misalnya karena dibatasi oleh tembok rumah tetangga anda. Cara lain ialah dengan menggunakan skylight atau atap genteng kaca ataupun penggunaan bahan polycarbonat pada atap carpot di rumah anda. Penggunaan sekat dinding berbahan kaca ataupun glass block juga bisa dikategorikan sebagai komponen pencahayaan, sekaligus sebagai salah satu ornamen arsitektur yang yang banyak diaplikasikan pada desain rumah-rumah modern saat ini.

Ventilasi Alami Prinsip ventilasi alami adalah menciptakan sirkulasi udara dengan memasukkan udara dingin ke dalam ruangan dan mengalirkan udara panas keluar melalui bukaan-bukaan yang diposisikan secara strategis. Posisi bukaan yang baik untuk menciptakan sirkulasi udara adalah bukaan atas dan bukaan bawah.Berikut ini beberapa tip bisa Anda aplikasikan pada ruang-ruang di rumah agar tidak terkesan sumpek dan pengap: Membuat jendela yang dapat dibuka tutup agar terjadi sirkulasi udara. Untuk kepraktisannya, Anda juga bisa menggunakan jendela kaca nako yang dapat berfungsi sebagai sumber penerangan alami sekaligus sebagai ventilasi udara. Membuat kisi-kisi di dinding yang menghadap keluar. Agar tidak mengganggu, kisi-kisi dapat dibuat di bagian atas atau bawah dinding. Membuat lubang berupa kotak-kotak di bagian atas dinding dekat plafon. Membuat bukaan di bagian atas langit-langit di salah satu sisi ruangan. Karena ventilasi bersifat terbuka, di mana air hujan dapat masuk ke dalamnya, di bagian bawah bukaan ini sebaiknya dibuat taman, baik taman kering atau patio yang berupa tanah ditutupi bebatuan ataupun tanaman hijau.Empat tips agar sirkulasi udara di rumah kopel tetap terjaga: Jarak antara lantai dengan langit-langit. Usahakan ketinggiannya lebih dari tiga meter. Semakin tinggi langit-langit di sebuah ruangan, maka udara di dalam ruangan akan lebih mudah berputar. Membuat ruangan terbuka di dalam rumah. Ruangan terbuka itu bisa berwujud pond (kolam ikan) atau taman. Pembuatan ruang terbuka di dalam rumah diusahakan agar mempunyai atap yang terbuka, sehingga dapat menerima sinar matahari langsung. Untuk menghindari cipratan air hujan, jika membuat taman, bisa ditanami rumput atau diletakkan batuan untuk meredam cipratan. Membuat skylight dibagian atap dengan material dari kaca untuk sudut ruangan seperti dapur dan kamar mandi, agar tetap terang meski tidak menggunakan lampu. Pasanglah beberapa lubang angin di atap. Lubang angin dapat diberi kawat nyamuk di bagian dalam, agar tidak dijadikan sarang tikus.Ventilasi merupakan ruang kosong yang diletakkan di dinding secara permanen, yang bertujuan untuk mengalirkan udara secara tetap ke dalam rumah. Pintu dan jendela juga berfungsi untuk memasukkan udara, tetapi tidak secara tetap karena tidak selalu terbuka.Penghawaan yang lebih sering disebut dengan ventilasi ialah proses penyediaan udara segar ke dalam ruangan dan pengeluaran udara kotor dari suatu ruangan tertutup, baik secara alamiah ataupun dengan cara mekanis.Tingkat nyaman dapat dicapai ketika suhu udara di sekitar tempat kita berdiri lebih rendah dari rata - rata suhu permukaan kulit manusia.Untuk solusi - solusi desain yang dapat diterapkan pada rancangan bangunan yang berkaitan dengan pangatasan masalah hawa panas sebagai berikut:Cross Ventilation System (Sistem Ventilasi Silang)Untuk mengatasi masalah penghawaan pada iklim tropis salah satu cara yang lazim dan banyak digunakan adalah cross ventilation system atau disebut sistem ventilasi silang. Ventilasi silang dapat dilakukan dengan meletakkan dua buah jendela atau bukaan di kedua sisi ruangan. Dengan begitu, udara yang berada dalam ruangan tersebut dapat bergerak dan berganti. Dengan ventilasi silang, udara mengalir memenuhi ruangan sehingga penghuni merasakan adanya pergerakan udara yang membuat ruangan menjadi nyaman. Ventilasi rumah dapat diletakkan di berbagai tempat dalam bangunan. Selain diletakkan di atas jendela dan pintu, ventilasi juga dapat diletakkan di atap dan di bawah agar seluruh udara dalam ruangan tersebut dapat bergerak dan dapat lansung dirasakan oleh penghuninya.Posisi ventilasi dalam bangunan memiliki fungsi dan aliran udara yang berbeda. Ada beberapa macam peletakan ventilasi:Ventilasi sejajar atau diatas pintu dan jendelaPosisi ventilasi di dinding sejajar dengan jendela atau di atas jendela dan pintu berfungsi untuk mengalirkan udara di tengah ruangan. Dengan posisi seperti ini udara di dalam ruangan memang mengalir, namun udara tersebut tidak dapat lansung dirasakan atau hanya sedikit udara yang dapat dirasakan oleh penghuninya. Ventilasi bawahVentilasi ini biasanya berupa kisi - kisi yang terletak di dinding bagian bawah. Ventilasi ini dapat lansung dirasakan oleh penghuninya dan dapat mendinginkan ruangan lebih baik.

Ventilasi AtapUntuk menghemat energi dalam mendinginkan ruangan dapat juga dipakai ventilasi atap yang biasanya diletakkan pada gunung-gunung berupa kisi-kisi kayu, yang bisa juga diletakkan pada plafon. Udara dari atas juga bisa didapatkan dengan menggunakan material atap yang ramah lingkungan sehingga bambu sebagai rangka atap dan genting, atau sirap sebagai penutup atapnya.Barier SystemBarier pada penghawaan disebut juga sebagai penghalang untuk mengurangi volume udara panas yang masuk ke dalam rumah. Pada iklim tropis, udara panas yang dihasilkan dari panas matahari dapat menyebabkan ketidaknyamanan penghuni rumah. Hal ini dapat diantisipasi salah satunya dengan menggunkan barier berupa tanaman pada sisi rumah. Sifat tanaman pada siang hari yang dapat menghasilkan oksigen menjadi nilai tambah keberadaan tanaman sebagai salah satu unsur penyejuk. Cara ini dapat mengurangi kadar panas yang dibawa udara menuju rumah karena sebagian udara panas tersebut diredam oleh barisan pepohonan pada sisi rumah.Beberapa barier tanaman yang rapat seperti teh-tehan dapat mengurangi kadar udara panas yang masuk ke dalam rumah.Elemen Air (Kolam) Adanya elemen air, baik di luar maupun di dalam area rumah, dapat menambah kesejukan hunian. Hal ini dikarenakan udara panas yang berasa dari luar bangunan diredam dengan udara dingin yang dihasilkan dari elemen air tersebut sehingga mampu mendinginkan ruangan.Peletakkan elemen air ini dapat memanfaatkan lahan sisa di pinggir rumah ditambah dengan tanama perdu. Jika ingin menambah kesan tenang dan sejuk dapat dibuat kolam air terjun. Sesuai gemercik air dapat menambah kesan sejuk didalam rumah.Kolam tidak hanya bisa diciptakan di area luar rumah, namun dapat dibuat dari area dalam rumah. Kolam dalam rumah sebaiknya menggunakan atap yang terbuka sehingga cahaya matahari tetap dapat masuk agar udara yang dihasilkan tidak lembab.Plafon Plafon atau langit - langit pada rumah perlu diperhitungkan keberadaanya. Hal ini terkait dengan fungsi plafon yang dapat menahan udara panas yang datang dari atas atau atap. Udara panas tersebut terjebak di atas plafon sehingga udara dibawah plafon tetap seju. Semakin tinggi jarak langit - langit dengan lantai akan menambahkan kesejukan dalam rumah. Hal ini disebabkan adanya cukup ruang untuk perputaran dan pertukaran udaraHal-hal apa sajakah yang bisa kita lakukan untuk mengoptimalkan pengkondisian udara di dalam rumah secara alami ?1. Orientasi Bangunan.Radiasi matahari adalah penyebab utama tingginya suhu di dalam rumah. Sebisa mungkin hindari banyak bukaan di arah timur dan barat. Apabila tidak bisa dihindari, bisa diupayakan adanya barrier terhadap radiasi panas matahari, terutama matahari sore di arah barat. Barrier bisa berupa tanaman atau vegetasi, atau elemen bangunan berupa sun shading. Sun shading berupa elemen vertikal (sirip) atau elemen horizontal (topi-topi/over hang).2. Perbanyak bukaan.Bukaan atau ventilasi udara yang dianjurkan adalah paling tidak sebesar 15% dari luas lantai bangunan.3. Atur letak bukaan.Ventilasi udara haruslah berada di kedua sisi bangunan atau ruangan. Tidak akan banyak manfaatnya apabila bukaan hanya berada di salah satu sisi bangunan. Udara luar tidak akan bisa masuk ke dalam rumah bila tidak ada lubang yang lain untuk jalan keluar udara. Jadi, harus dihindari memanfaatkan seluruh kavling hingga ke belakang. Sisakan sedikit bagian kavling di belakang rumah yang terbuka hingga ke atas, supaya terjadi ventilasi silang. Dalam satu ruangan pun, sebaiknya, jendela/bukaan tidak berada pada sisi yang sama. Misalkan suatu bidang dinding mempunyai jendela di sisi sebelah kiri, sebaiknya bidang dinding yang berseberangan mempunyai jendela di sisi kanan. Dengan konfigurasi seperti ini, diharapkan seluruh bagian rumah/ ruangan akan tersentuh oleh aliran udara.Jenis-Jenis Ventilasi Alami.Menurut cara membukanya, ventilasi alami ada 2 macam. Yaitu ventilasi alami yang terbuka permanen, ataupun ventilasi alami temporer yang dapat dibuka dan ditutup. Sebaiknya, sebuah rumah mempunyai keduanya. Ventilasi permanen untuk menjamin pertukaran udara minimal setiap hari, ventilasi temporer untuk difungsikan apabila memerlukan kondisi penghawaan yang lebih baik, misalnya ketika jumlah penghuni rumah sedang banyak, atau ketika cuaca sangat panas. Nah lalu apa saja jenis-jenis ventilasi alami, baik permanen ataupun temporer Jendela biasa.Jendela boven. Boven biasanya berada di atas kusen, bisa menjadi satu atau terpisah. Boven ada beberapa macam, ada boven yang mempunyai daun seperti jendela biasa, ada boven yang diisi dengan 2 bilah kaca yang menyisakan celah udara di antaranya seperti yang banyak dipakai di kamar mandi, atau boven yang yang diisi dengan ram kayu. Ram kayu berguna untuk faktor keamanan, yaitu supaya tidak ada orang yang bisa menerobos masuk melalui lubang boven.Jalusi/krepyakAdalah bilah-bilah kayu yang terpasang permanen di kusen. Celah-celah di antara bilah-bilah inilah yang akan menjadi lubang untuk aliran udara alami.Kaca nacoKaca naco adalah jendela yang kacanya dibagi menjadi beberapa segmen dan mempunyai mekanisme yang bisa digerakkan membuka dan menutup. Kaca naco mempunyai kelemahan berupa faktor keamanan yang tidak terlalu baik. Selain itu, kaca naco termasuk kurang ekonomis.Loster Loster adalah sebutan untuk ornamen yang mengisi lubang ventilasi di dinding. Kegunaan loster sama seperti ram, yaitu untuk memperkecil ukuran lubang karena faktor keamanan. Loster sendiri terbuat dari berbagai macam bahan :

Loster kayu. Seperti halnya kusen, loster kayu memerlukan finishing. Finishing loster kayu bisa mempergunakan cat kayu, politur, atau melamin.Loster beton. Biasanya berharga paling murah. Loster beton pun mempunyai kualitas yang bermacam-macam. Ada yang halus, ada yang kasar. Ada yang mempunyai satu sisi, ada yang mempunyai 2 sisi. Loster beton terbuat dari campuran semen, air, dan pasir yang dipress. Kekuatan loster beton tentu tergantung kekuatan dan banyaknya semen yang menjadi campurannya. Finishing loster beton biasanya hanya menggunakan cat tembok biasa.Loster keramik. Loster keramik cocok bagi rumah yang bergaya unik dan etnik. Loster keramik tidak memerlukan finishing lagi.Loster tanpa pengisi. Ada juga loster yang hanya merupakan lubang di tembok saja, dan tidak diisi dengan bahan pengisi apapun. Syaratnya adalah lubang tersebut tidak mempunyai lebar lebih dari 15 cm. Pertimbangannya adalah faktor keamanan.Perbandingan ideal antara luas ruang dengan luas jendela adalah 20%. Contoh, bila luas kamar tidur 12m maka kebutuhan luas bukaan/jendela adalah 20% x 12m = 2,4m (berdasarkan SNI DPU). Sebisa mungkin dalam perencanaan rumah tinggal letak kamar tidur langsung menghadap ruang luar/halaman untuk mendapatkan pencahayaan alami yang seoptimal mungkin.Penataudaraan atau ventilasi alami terjadi bila ada perbedaan tekanan luar suatu bangunan yang disebabkan oleh angin atau perbedaan temperatur. Ventilasi alami akan menyediakan bukaan permanen yang terdiri dari jendela, pintu, dan sarana lain seperti jalusi atau roster. Bukaan-bukaan tersebut dapat mengalirkan udara ke dalam ruangan. Perhitungan praktisnya adalah dengan menggunakan persyaratan ventilasi yang tidak boleh kurang dari 5% terhadap luas lantai ruangan untuk bangunan hunian/rumah dan tidak boleh kurang dari 10% untuk bangunan kantor, perdagangan, gudang, pabrik, dan lain-lain. Misal, bila ruang tamu berukuran 4m x 5m, maka luas ventilasi yang dibutuhkan adalah 5% x 20m = 1m. Demikian pula untuk ruang kantor dengan ukuran 4m x 5m, luas ventilasi yang dibutuhkan 10% x 20m= 2m.Hal-hal yang perlu dipikirkan dalam perencanaan rumah tinggal supaya menjadi nyaman, tidak panas, dan terasa lega antara lain:

Ketinggian rumah (jarak antara lantai dan plafon/langit-langit)Untuk bangunan yang tidak menggunakan penghawaan buatan maka ketinggian plafon sangat berpengaruh bagi suhu di dalam ruang. Hal ini karena volume ruang berpengaruh pada suhu ruangan. Supaya suhu ruangan terjaga tetap sejuk maka ketinggian plafon bangunan jangan terlalu rendah, ditinggikan sesuai dengan proporsinya (minimum adalah 2,8m dari level lantai), sehingga hal in juga berdampak pada ketinggian rumah. Selain itu peninggian kemiringan atap juga salah satu solusi dalam mengontrol suhu rumah selain bahan penutup atap yang digunakan.

Cukup ventilasi dan jendelaPemasangan ventilasi tidak hanya pada dinding bangunan, tetapi juga dapat diletakkan pada sopi-sopi atap atau dibuat semacam cerobong asap bila model atap rumah tidak memungkinkan diberi ventilasi. Sementara untuk mendapatkan cahaya secara maksimal tentu harus dibuatkan bukaan sinar dari jendela, bovenlight, roster atau kaca motif. Dengan banyaknya cahaya alami yang masuk dan kombinasi tata udara menyilang akan didapat rumah yang sejuk. Cahaya yang dimaksud di sini adalah cahaya matahari tidak langsung (terang langit/sky light).Adanya teras atau berandaFungsi teras yaitu meredam masuknya cahaya dan angin secara langsug. Teras, beranda, dan konsol di daerah pintu masuk dan jendela akan mengurangi radiasi matahari yang masuk secara langsung sehingga suhu di dalam akan tidak panas.Kombinasi warna yang tepatPemakaian warna secara tepat antara warna gelap dan terang berdasarkan fungis ruang akan diperoleh kenyamanan tersendiri yang terkait dengan sifat warnanya.Penggunaan material alamiBahan bangunan yang bersumber dari alam seperti batu belah, batu paras, batu candi, serta batu bata mampu menyerap panas lebih maksimal dan menahan suhu sejuk lebih lama. Dapat dilihat pada bangunan tradisional yang umumnya lebih tinggi dan memakai material alam sehingga lebih nyaman dihuni.Arah hadap / orientasi bangunanDiusahakan jangan menghadap ke arah barat, karena di saat matahari di arah barat suhu sedang panas-panasnya, sehingga berpengaruh pada suhu rumah. Orientasi yang baik yaitu menghadap ke selatan, utara, atau timur, disesuaikan juga dengan pergerakan matahari terutama di daerah tropis seperti Indonesia. Selain itu juga memperhatikan arah angin, misal di daerah pantai arah angin dari laut dan di daerah gunung arah angin dari wilayah gunung/pegunungan. Jika rumah sudah terlanjur menghadap ke barat, bisa diatasi dengan menanam pohon penghalang sinar matahari langsung, atau konsol yang cukup lebar.Penggunaan unsur air sebagai pengendali suhuAir merupakan salah satu elemen pengendali suhu. Jika ruang dan anggaran memungkinkan bisa dibuat kolam kecil di dalam rumah misal antara ruang keluarga dan ruang makan atau di sekitar teras rumah. Di saat suhu luar cukup panas maka uap air bisa menurunkan temperature di dalam rumah dan mempengaruhi aliran udara.Terdapat beberapa cara untuk mengatasi panas dari atap yang berhubungan dengan kualitas sirkulasi udara dan cahaya, antara lain sebagai berikut.Menerapkan Ventilasi SilangLubang angin yang diletakkan berseberangan tetapi tidak berhadapan bisa membuat udara di dalam ruangan bergerak sehingga ruangan menjadi terasa lebih sejuk. Seperti diketahui, udara bergerak dari tempat bertekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah. Jadi, peletakan jendela maupun ventilasi ini harus diperhatikan dengan baik.Ventilasi pada LotengAdanya loteng membuat suhu panas dari atap tidak langsung diteruskan ke ruangan di bawahnya. Dengan demikian, loteng menjadi ruang perantara. Oleh karena itu, jangan lupakan ventilasi pada loteng supaya terjadi pertukaran antara udara panas dan udara dari luar.Cermat Memilih Material Penutup AtapMaterial penutup atap yang gampang menyerap panas akan membuat meningkatnya suhu atap sehingga menyebabkan suhu ruang di bawah atap akan meningkat juga. Oleh karena itu pilihlah material yang tidak mudah menyerap panas seperti genteng tanah liat atau genteng keramik.Meninggikan Langit-langitSemakin tinggi langit-langit yaitu jarak antara lantai dengan plafon bisa semakin menurunkan suhu di dalam ruangan. Adanya ruang kosong antara lantai dan plafon ini memungkinkan udara bergerak. Tetapi, harus diperhatikan pula bahwa ventilasi pada ruangan dalam kondisi baik.Menghindari Warna GelapWarna gelap bisa menyerap panas dengan baik dibandingkan dengan warna terang. Hindari warna-warna gelap pada eksterior rumah untuk menurunkan sedikit suhu di dalam ruangan. Gunakan warna yang cerah tetapi tak mencolok seperti warna putih atau peach.

Jangan Letakkan Ruangan di Sisi BaratRuangan-ruangan yang sering digunakan seperti ruang tidur dan ruang keluarga, sebaiknya tidak diletakkan di sisi barat karena kan langsung mendapat panas terik dari matahari. Selain itu, atur juga peletakan bukaan pada ruang supaya cahaya matahari yang masuk tidak berlebihan sehingga membuat ruang semakin panas.

Sejukkan dengan Tanaman dan BerandaAdanya tanaman bisa membuat rumah terasa lebih sejuk. Gunakan tanaman dalam pot jika lahan tidak memungkinkan. Kehadiran beranda juga bisa menjadi ruang perantara sekaligus penahan dan penyaring udara panas dari luar ruangan.Berikut sedikit tips sederhana merancang rumah sederhana yang ramah lingkungan serta hemat listrik.1.Perhatikan arah hadap masing-masing ruang. Setiap arah angin memiliki tingkat intensitas sinar matahari yang dapat dimanfaatkan. Misalnya kamar tidur dengan jendela menghadap timur laut tentu akan menampung banyak manfaat dari matahari pagi. Teriknya arah hadap barat sangat bagus untuk menjaga gudang dan kamar mandi tak lembab dan bersih dari jamur. Kecendeungan intensitas cahaya matahari berdasar arah mata angin.2.Letakan bukaan udara berpasangan pada setiap ruang agar aliran udara lancar. Bukaan udara dapat berupa pintu, jendela atau lubang ventilasi. Namun jangan posisikan kedua bukaan saling berhadapan. Pastikan udara yang masuk mampu menjelajahi seluruh ruang sebelum akhirnya kembali keluar. Atur sedemikian rupa agar angin masuk ke dalam rumah. Pastikan udara mampu menjelajahi seluruh ruang sebelum akhirnya keluar.

3.Manfaatkan tritis, area atap yang menjorok melebihi batas dinding. Tritis bermanfaatkan untuk mengkondisikan udara luar sebelum masuk rumah. Efeknya udara yang masuk rumah bisa lebih dingin. Tritis maupun teras dapat mengurangi suhu udara sebelum masuk rumah. Ditambah jendela berjalusi, udara yang masuk pun akan lebih bersahabat dengan tubuh. 4.Bila sinar yang masuk lewat jendela ternyata terlalu banyak, halau dengan menanam pohon di depan jendela. Menggunakan tirai di dalam rumah tak berpengaruh banyak, karena panasnya terlanjur masuk. Bisa juga menggunakan jendela atau pintu ber-jalusi atau kepyak (rangkaian kayu yang dipasang miring). Jalusi dapat mengahalau sinar masuk dengan masih membolehkan udara masuk atau keluar.5.Pohon juga bermanfaat untuk mengarahkan angin agar masuk ke dalam rumah, bila bukaan udara tak searah datangnya angin.6.Pastikan bangunan memiliki eternit (langit-langit) untuk menjebak panas yang datang dari bagian atap. Letakan ventilasi berpasangan untuk membuang udara panas yang terjebak.7.Pilih warna terang untuk cat luar rumah. Dinding warna gelap akan menyerap panas lebih banyak.tinggi plafon standard sebuah ruangan berlaku rumus: (panjang + lebar)/2. Artinya sebuah ruangan berukuran 3x4m akan tampak proporsional bila plafonnya berukuran sekitar (3+4)/2=3,5m.Tentu saja ini bukan rumus matematis baku karena proporsi ideal dapat diolah melalui penataan interior yang baik. Intinya, semakin besar ruangan semakin tinggi plafon, atau plafon haruslah lebih tinggi dari lebar ruangan. Karena bila tidak diimbangi plapon yang tinggi, ruangan yang besar akan tampak seperti lorong yang pengap.Karena itu bila Anda mempunyai ruang keluarga yang cukup luas, semisal 8x5m tanpa sekat-sekat, Anda dapat membuat plafon sampai 6-7m.MEMANFAATKAN POTENSI ANGIN KE DALAM RUMAHUpaya yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan potensi angin diantaranya adalah dengan melakukan penataan ruang luar berupa taman dan penataan ruang dalam berupa susunan ruang termasuk perletakan dinding bernafas.PENATAAN RUANG LUARPenataan ruang luar yang dimaksud adalah penataan ruang yang berada selain di dalam rumah, dalam hal ini berupa taman. Hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan penataan taman adalah mengetahui arah angin dominan yang ada di sekitar rumah. Tanaman yang berada disekitar rumah dapat ditata sebagai pembelok angin maupun sebagai pereduksi angin. Tanaman sebagai pembelok angin dibutuhkan apabila angin ingin diarahkan ke luar atau ke dalam rumah sedangkan taman sebagai pereduksi angin dibutuhkan untuk melindungi ruang dari angin yang terlalu kuat.Jenis tanaman dengan kerapatan daun dan batang tinggi dibutuhkan sebagai pereduksi dan pengarah angin ke arah atas dan samping sedangkan pepohonan dengan bentuk kanopi (peneduh) yang tinggi dibutuhkan untuk mengalirkan angin ke arah bawah. Pemberian jarak antar tanaman yang tepat dapat memaksimalkan aliran angin ke dalam rumah.Perletakan tanaman untuk daerah beriklim tropis seperti di kota Pontianak sebaiknya juga memperhatikan arah orientasi matahari yaitu arah Timur-Barat. Hal ini bertujuan agar tanaman dapat berfungsi sebagai peneduh rumah sekaligus membuat rumah menjadi lebih dingin. Penataan tanaman sebaiknya tidak hanya dilakukan pada satu sisi rumah saja namun harus ditata pada semua sisi agar penghawaan di dalam dan di sekitar rumah menjadi lebih optimal.PENATAAN RUANG DALAM

Penataan ruang dalam dibutuhkan agar udara dapat mengalir dengan lancar ke seluruh ruang dan membuang panas yang ada di dalam rumah. Penataan ruang tersebut meliputi perletakan bukaan yang salah satunya berupa penggunaan dinding bernafas dan perletakan ruang-ruang di dalam rumahBerikut ini adalah perencanaan rumah yang bisa Anda gunakan sebagai pedoman dalam merencanakan ventilasi udara dan pencahayaan rumah agar rumah yang akan kita bangun nantinya terasa sejuk dan nyaman:1.Upayakan agar jumlah dan jenis media pencahayaan serta luasan ventilasinya pada suatu ruang sesuai dengan luas ruangan sehingga terjadi keseimbangan yang proporsional.2.Prioritaskan ruang-ruang yang membutuhkan sinar matahari serta sirkulasi udara secara langsung agar mempunyai bukaan ruang berupa pintu, jendela, BV, atau bentuk bukaan lain dengan posisi yang sesuai arah hadap bangunan. Hal ini penting dilakukan karena untuk menyesuaikan dengan arah sinar matahari serta aliran angin disekeliling rumah.3.Ruang-ruang utama (seperti kamar tidur utama, kamar tidur anak, ruang makan, dan ruang keluarga) sebisa mungkin mendapatkan sinar matahari langsung pada jam tertentu (pagi) serta mendapatkan aliran udara langsung sepanjang hari.4.Untuk menambahkan kenyamanan ruang, bisa dilakukan dengan penambahan jalusi (bovenlich) pada dinding bagian atas dibawah atap. Hal ini akan sangat membantu mengurangi udara panas yang masuk kedalam ruang dibawah atap diatas plafon, sehingga ruang didalamnya akan terasa sejuk dan nyaman.5.Hindari menggunakan jenis bukaan ruang (jendela, VB, atau jenis bukaan lain) dengan ukuran yang tidak sesuai luasan ruangan, sehingga tidak terlalu silau dan panas.6.Gunakan bahan bahan untuk pintu dan jendela yang tidak menimbulkan panas dan silau karena pantulan sinar matahari maupun lampu. Gunakan bahan aluminium yang tidak di-coting misalnya.7.Minimalkan penggunaan fasilitas penyejuk udara (AC), kipas angin, serta lampu pada siang hari dengan melakukan pengaturan dan pengelolaan pencahayaan dan sirkulasi ventilasi udara secara optimal, misalnya adalah dengan menggunakan dinding kaca, jalusi, maupun lubang angin (ventilasi). Gambar diatas adalah contoh penggunaan jalusi yang tempatkan dekat dengan jendela rumah.8.Optimalkan sirkulasi udara alami dan pencahayaan dalam ruangan dengan membuat design jendela atau lubang angin /ventilasi yang mempunyai dua bukaan berbeda. Misalnya adalah dengan membuat jendela dengan dua bukaan dengan ukuran berbeda, bagian bawah yang berukuran lebih besar untuk memasukkan udara dan cahaya sekaligus, sedangkan bukaan bagian atas dibuat sedikit kecil untuk memaksimalkan aliran udara dalam ruangan tersebut.9.Untuk membantu mengontrol intensitas cahaya matahari yang masuk kedalam rumah, bisa ditambahkan jalusi pada bagian dinding lain dibawah plafon, sehingga aliran udara tetap lancar tetapi intensitas cahaya yang masuk tetap bisa terkendali dan terkontrol oleh jalusi tersebut.10.Untuk membantu menciptakan kenyamanan dalam ruangan, bisa dilakukan dengan cara meninggikan plafon hingga setinggi 3 (tiga) meter, hal ini bisa membantu mempercepat pergerakan udara panas, karena berat jenis udara panas bisa terdorong keluar melalui lubang ventilasi dibagian atas. Hal ini akan membuat kenyamanan dalam ruangan bertambah secara alamiah.Ketinggian jendela pada umumnya, berkisar antara 75-80 cm dari lantai.Untuk ruang keluarga, cocok menggunakan jenis jendela lebar dan berketinggian rendah, yaitu antara 40-50 cm dari lantai. Di ruang keluarga, fungsi jendela bisa disatukan dengan pintu. Gunakan deretan pintu kaca yang sekaligus berfungsi sebagai jendela, misalnya bentuk pintu sliding.1. Jenis bukaan.Selain pintu dan jendela sebagai bukaan pada dinding, ada juga skylight sebagai bukaan pada atap. Skylight bisa ditempatkan di ruangan yang tidak berbatasan langsung dengan ruang luar, seperti misalnya koridor atau kamar mandi.

2. Posisi yang tepat.Penempatan bukaan harus memperhatikan kondisi lingkungan, yaitu arah matahari, arah angin, letak halaman depan atau belakang, serta tata letak ruang.Panas matahari sore yang terjadi antara pukul 12.00-16.00 cukup mengganggu. Karena itu, hindari menempatkan bukaan atau bidang transparan pada sisi barat. Gunakan penghalang untuk menghindari panas matahari sore secara langsung, yaitu dengan kisi-kisi atau secondary skin dengan beberapa variasi desain dan material.3. Besar Bukaan.Bukaan yang lebar akan memasukkan cahaya dan udara secara maksimal. Namun, cermati arah angin dan matahari. Jangan sampai, terlalu banyak cahaya dan angin yang masuk akan membuat silau dan mengganggu kenyamanan dalam ruangan. Agar efektif, atur besarnya bukaan. Bisa lewat desain bukaan, misalnya dengan penempatan kisi-kisi atau jalusi agar udara masuk dapat diatur.

4. Estetika.Penempatan bukaan akan mempengaruhi wajah rumah. Desain bukaan yang tepat akan menjadi nilai estetika sebuah rumah. Jumlah, bentuk, ukuran, bahan, dan warna bukaan juga harus diselaraskan dengan konsep arsitektur hunian.

5. Keamanan.Tempatkan bouvenliecht pada bagian atas dinding, atau tambahkan teralis pada jendela dan atap innercourt agar terjamin terjamin keamanan.

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat ventilasi yang baik.

1. Buat sirkulasi udara terus mengalir di setiap ruang.

Udara yang masuk ke dalam ruangan harus dapat keluar dengan mudah. Udara yang terjebak dalam ruangan, membuat ruangan menjadi lembab.

2. Ventilasi silang.

Pergerakan udara mengalir secara horisontal dalam ruangan, melalui dua dinding yang saling berhadapan. Dibutuhkan jendela atau bukaan yang saling berhadapan dalam sebuah ruangan, untuk dapat menghasilkan ventilasi silang. Sehingga, udara yang masuk dari satu jendela akan langsung dialirkan keluar oleh jendela yang ada dihadapannya.

3. Sirkulasi Udara secara horisontal.

Udara panas yang ada dalam ruangan biasanya naik ke bagian teratas, sehingga perlu dikeluarkan agar ruangan tidak menjadi panas. Jika ruangan tidak memiliki jendela atau tidak berbatasan langsung dengan udara luar, maka udara panas perlu dikeluarkan melalui plafon. Caranya, buat lubang bukaan di area plafon, di bawah atap atau genteng, agar udara panas dapat keluar.

4. Sirkulasi udara mengalir.

- Buat ruangan atau area terbuka berupa taman atau innercourt, yang menghubungkan antar ruang. Sehingga, udara dapat mengalir dengan bebas baik secara horisontal maupun vertikal.- Ruangan berplafon tinggi, akan meminimalisir panas dalam ruangan. Tinggi plafon minimal tiga meter, agar ruangan terasa lega dan memudahkan sirkulasi udara.- Void, juga menjadi sarana udara mengalir antar ruang secara vertikal.

5. Buat kolam.

Adanya kolam dengan air yang bergerak, akan membantu menurunkan suhu ruangan dan menciptakan kesejukan di dalam rumah.Ventilasi yang baik dalam ruangan harus mempunyai syarat lainnya, di antaranya:Luas lubang ventilasi tetap, minimum 5% dari luas lantai ruangan. Sedangkan luas lubang ventilasi insidentil (dapat dibuka dan ditutup) minimum 5%. Jumlah keduanya menjadi 10% dikali luas lantai ruangan. Ukuran luas ini diatur sedemikian rupa sehingga udara yang masuk tidak terlalu deras dan tidak terlalu sedikit. Udara yang masuk harus udara bersih, tidak dicemari oleh asap dari sampah atau dari pabrik, dari knalpot kendaraan, debu dan lain-lain. Aliran udara diusahakan ventilasi silang dengan menempatkan lubang hawa berhadapan antara 2 dinding ruangan. Aliran udara ini jangan sampai terhalang oleh barang-barang besar misalnya almari, dinding sekat dan lain-lain.Rumah yang ideal/sehat juga memiliki prosentase ventilasi/bukaan total 15%-20% dari luas keseluruhan tapak/lahan. Proporsi volume udara yang dibutuhkan dari masing-masing ruang memiliki nilai yang berbeda-beda. Hal ini disesuaikan dengan fungsi ruang tersebut. Kamar mandi yang memiliki kelembaban tinggi, maka membutuhkan pergantian udara sebanyak enam kali volume ruangnya (volume dihitung dari luas ruang x tinggi ruang). Misal kamar mandi berukuran 33 m dengan tinggi 3 m, membutuhkan pergantian udara sebanyak (3x3x3)x6 = 162 m2/jam. Sedangkan kamar tidur membutuhkan pergantian udara sebesar 2/3 volume ruang tiap jamnya.Adapun perencanaan untuk membuat ventilasi rumah minimalis agar udara dan cahaya bisa masuk adalah sebagai berikut :1.Kita harus memperhitungkan jumlah dan jenis media pencahayaan serta luasan ventilasi udara pada suatu ruang sesuai dengan luas ruangan sehingga terjadi keseimbangan yang proporsional.2.Pentingkanlah ruang-ruang yang membutuhkan sinar matahari serta sirkulasi udara secara langsung agar mempunyai bukaan ruang berupa pintu, jendela, BV, atau bentuk bukaan lain dengan posisi yang sesuai arah hadap bangunan. Hal ini penting dilakukan karena untuk menyesuaikan dengan arah sinar matahari serta aliran angin disekeliling rumah.3.Ruang-ruang utama (seperti kamar tidur utama, kamar tidur anak, ruang makan, dan ruang keluarga) sebisa mungkin mendapatkan sinar matahari langsung pada jam tertentu (pagi) serta mendapatkan aliran udara langsung sepanjang hari.4.Untuk menambahkan kenyamanan ruang, bisa dilakukan dengan penambahan jalusi (bovenlich) pada dinding bagian atas dibawah atap. Hal ini akan sangat membantu mengurangi udara panas yang masuk kedalam ruang dibawah atap diatas plafon, sehingga ruang didalamnya akan terasa sejuk dan nyaman.5.Hindari menggunakan jenis bukaan ruang (jendela, VB, atau jenis bukaan lain) dengan ukuran yang tidak sesuai luasan ruangan, sehingga tidak terlalu silau dan panas.6.Gunakan bahan bahan untuk pintu dan jendela yang tidak menimbulkan panas dan silau karena pantulan sinar matahari maupun lampu. Gunakan bahan aluminium yang tidak di-coting misalnya.7.Minimalkan penggunaan fasilitas penyejuk udara (AC), kipas angin, serta lampu pada siang hari dengan melakukan pengaturan dan pengelolaan pencahayaan dan sirkulasi ventilasi udara secara optimal, misalnya adalah dengan menggunakan dinding kaca, jalusi, maupun lubang angin (ventilasi). Gambar diatas adalah contoh penggunaan jalusi yang tempatkan dekat dengan jendela rumah.8.Optimalkan sirkulasi udara alami dan pencahayaan dalam ruangan dengan membuat design jendela atau lubang angin /ventilasi yang mempunyai dua bukaan berbeda. Misalnya adalah dengan membuat jendela dengan dua bukaan dengan ukuran berbeda, bagian bawah yang berukuran lebih besar untuk memasukkan udara dan cahaya sekaligus, sedangkan bukaan bagian atas dibuat sedikit kecil untuk memaksimalkan aliran udara dalam ruangan tersebut.9.Menambahkan jalusi pada bagian dinding lain dibawah plafon untuk membantu mengontrol intensitas cahaya matahari yang masuk ke dalam rumah, sehingga aliran udara tetap lancar tetapi intensitas cahaya yang masuk tetap bisa terkendali dan terkontrol oleh jalusi tersebut.10.Meninggikan plafon hingga setinggi 3 meter bisa membantu untuk menciptakan kenyamanan dalam ruangan, hal ini bisa membantu mempercepat pergerakan udara panas, karena berat jenis udara panas bisa terdorong keluar melalui lubang ventilasi di bagian atas. Hal ini akan membuat kenyamanan dalam ruangan bertambah secara alami.

Sistem Manajemen LimbahSistem manajemen limbah yang baik penting untuk menghindari pencemaran persediaan air bersih di rumah. Manajemen limbah yang baik dapat dicapai dengan mengikuti pola perletakan limbah sebagai berikut:

Penampungan Air Hujan Air hujan dapat ditampung dan digunakan untuk banyak kebutuhan sehari-hari seperti menyiram toilet, berkebun, atau mencuci mobil. Dengan menampung air hujan dan menggunakannya kembali rumah sehat Anda akan jadi lebih efisien, juga ramah lingkungan.

Lapisan Tembus Air Bencana alam seperti banjir dan tanah longsor dapat dihindari jika kita menyediakan daerah resapan air yang cukup luas. Daerah resapan air yang luas di lahan yang sempit dapat dicapai dengan mengotimalkan penggunaan lapisan/permukaan tembus air seperti rumput dan grass block pada halaman, parkiran mobil (carport), dan jalan agar air dapat mengalir dan meresap secara alami ke dalam tanah.