prinsip frsktur

36
BAB I PENDAHULUAN A.  Latar Belakang Trauma merupakan suatu keadaan dimana seseorang mengalami cedera oleh salah satu sebab. Penyebab utama trauma adalah kecelakaan lalu lintas, industri, olah raga dan rumah tangga. Trauma pada jaringan lunak muskuloskeletal dapat berupa vulnus, ko nt us io,  sprain, dan avul si, sedangkan tr auma pa da tula ng da pat menimbulkan fraktur dan dislokasi (Rasjad et al, 20!. "enur ut World Hea lth Or ganisation (#$%! data st at is ti k trauma yang dilaporkan lebih spesifik mengenai mekanisme trauma (kecelakaan lalu lintas dan  jatuh! jika dibandingkan dengan akibat yang ditimbulkan dari trauma (fraktur, luka terbuka atau lokasi tubuh yang terkena! (#$%, 200&!. 'umlah kasus trauma berdasarkan Riset esehatan )asar (R*+)-! 200 ialah sebesar /&. 2 or ang ya ng te rs eba r di &2 pr ovi nsi. 1erdasarkan jenis traumanya, luka terbuka (2, !, terkilir (2/! anggota gerak terputus (! dan fraktur (3,!. ecara umum persentase fraktur berdasarkan kelompok umur tertinggi  pada rentang usia 4 5 3 tahun (,!. edangkan jika berdasarkan jenis kelamin, fr aktur pad a la ki 5l aki le bi h banya k ( , ! di bandi ngkan perempuan (&, ! ()epartemen kesehatan R*, 2006!. 7raktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang ra8an yang umumnya disebabkan oleh tekanan yang berlebihan. Trauma yang menyebabkan tulang patah dapat berupa trauma langsung dan trauma tidak langs ung. )imana trauma langs ung menyebabkan tekanan langsung pada tulan g dan te rj adi fr akt ur pada daer ah tekanan. Tra uma ti dak la ngs ung , apa bi la tr auma dihantarkan ke daerah yang lebih jauh dari daerah fraktur, misalnya jatuh dengan tangan ekstensi dapat menyebabkan fraktur pada klavikula, pada keadaan ini biasanya  jaringan lunak tetap utuh (Rasjad,200/9 jamsuhidajat, 200!

Upload: trisnawanta-asih-pasambo

Post on 13-Apr-2018

258 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 1/36

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Trauma merupakan suatu keadaan dimana seseorang mengalami cedera oleh

salah satu sebab. Penyebab utama trauma adalah kecelakaan lalu lintas, industri, olah

raga dan rumah tangga. Trauma pada jaringan lunak muskuloskeletal dapat berupa

vulnus, kontusio,  sprain, dan  avulsi, sedangkan trauma pada tulang dapat

menimbulkan fraktur dan dislokasi (Rasjad et al, 20!.

"enurut World Health Organisation (#$%! data statistik trauma yang

dilaporkan lebih spesifik mengenai mekanisme trauma (kecelakaan lalu lintas dan

 jatuh! jika dibandingkan dengan akibat yang ditimbulkan dari trauma (fraktur, luka

terbuka atau lokasi tubuh yang terkena! (#$%, 200&!.

'umlah kasus trauma berdasarkan Riset esehatan )asar (R*+)-! 200

ialah sebesar /&.2 orang yang tersebar di &2 provinsi. 1erdasarkan jenis

traumanya, luka terbuka (2, !, terkilir (2/! anggota gerak terputus (! danfraktur (3,!. ecara umum persentase fraktur berdasarkan kelompok umur tertinggi

 pada rentang usia 4 5 3 tahun (,!. edangkan jika berdasarkan jenis kelamin,

fraktur pada laki5laki lebih banyak (,! dibandingkan perempuan (&,!

()epartemen kesehatan R*, 2006!.

7raktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan

atau tulang ra8an yang umumnya disebabkan oleh tekanan yang berlebihan. Trauma

yang menyebabkan tulang patah dapat berupa trauma langsung dan trauma tidak 

langsung. )imana trauma langsung menyebabkan tekanan langsung pada tulang dan

terjadi fraktur pada daerah tekanan. Trauma tidak langsung, apabila trauma

dihantarkan ke daerah yang lebih jauh dari daerah fraktur, misalnya jatuh dengan

tangan ekstensi dapat menyebabkan fraktur pada klavikula, pada keadaan ini biasanya

 jaringan lunak tetap utuh (Rasjad,200/9 jamsuhidajat, 200!

Page 2: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 2/36

1erdasarkan data provinsi, persentase fraktur di ula8esi Tengah (3,3!,

 persentase tertinggi di 1uol (/,&! sedangkan di kota Palu (,&!. Persentase fraktur 

 berdasarkan usia tertinggi pada kelompok usia 4 5 3 tahun (2,6! dan terendah

 pada kelompok usia 5 3 tahun (2,/!. edangkan jika berdasarkan jenis kelamin,

fraktur pada laki5laki (,! dan perempuan (&,4! ()epkes R*, 200/!.

1erdasarkan hal tersebut diatas maka penting untuk mengetahui prinsip : 

 prinsip dari faktur sehingga dapat mempermudah dalam diagnostik dan penanganan

yang tepat.

Page 3: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 3/36

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.  Anatomi Tulang

a Tulang

Tulang adalah jaringan yang paling keras diantara jaringan ikat lainnya

yang terdiri atas hampir 0 air dan bagian padat, selebihnya terdiri dari

 bahan mineral terutama calsium kurang lebih 4  dan bahan seluler &&.

7ungsi dari tulang adalah sebagai berikut ;

. "endukung jaringan tubuh dan memberikan bentuk tubuh.

2. "elindungi organ tubuh (jantung, otak, paru5paru, dan jaringan lunak!.

&. "emberikan pergerakan (otot berhubungan dengan kontraksi dan

 pergerakan!.

3 "embentuk sel5sel darah merah di dalam sumsum tulang (hematopoesis!.

. "enyimpan garam5garam mineral (kalsium, fosfor, magnesium dan fluor!.

<ambar . -natomi Tulang

Page 4: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 4/36

1erdasarkan histologi dikenal ;

Tulang imatur (non-lamellar bone, woven bone, fiber bone)Tulang ini pertama5tama terbentuk dari osifikasi endokondral pada

 perkembangan embrional dan kemudian secara berlahan5lahn menjadi tulang

yang matur dan pada umur satu tahun tulang imatur tidak terlihat lagi. Tulang

imatur mengandung jaringan kolagen dengan substansi semen dan mineral yang

lebih sedikit dibandingkan dengan tulang matur.

2 Tulang matur (mature bone, lamellar bone!

5 Tulang kortikal (cortical bone, dense bone, compacta bone! 9 terlihat padat tanpa

rongga

5 Tulang trabekuler ( cancellous bone, trabecular bone, spongiosa!9 terlihat

 banyak rongga yg saling berhubungan

Pars kompakta teksturnya halus dan sangat kuat. Tulang kompak memiliki

sedikit rongga dan lebih banyak mengandung kapur (=alsium Phosfat dan

=alsium =arbonat! sehingga tulang menjadi padat dan kuat. andungan tulang

manusia de8asa lebih banyak mengandung kapur dibandingkan dengan anak5

anak maupun bayi. 1ayi dan anak5anak memiliki tulang yang lebih banyak 

mengandung serat5serat sehingga lebih lentur.Tulang kompak paling banyak ditemukan pada tulang kaki dan tulang tangan.

Pars spongiosa merupakan jaringan tulang yang berongga seperti spon

(busa!. Rongga tersebut diisi oleh sumsum merah yang dapat memproduksi

sel5sel darah. Tulang spongiosa terdiri dari kisi5kisi tipis tulang yang disebut

trabekula.

Tulang diselimuti di bagian luar oleh membran fibrus padat disebut

 periosteum. Periosteum memberikan nutrisi pada tulang dan memungkinkan

tumbuh, selain sebagai tempat perlekatan tendon dan ligament. Periosteum

mengandung saraf, pembuluh darah, dan limfatik.

Page 5: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 5/36

<ambar 2. $istologi Tulang

>apisan yang terdekat mengandung osteoblast . )ibagian dalamnya terdapat

endosteum yaitu membran vascular tipis yang menutupi rongga sumsum tulang

 panjang dan rongga dalam tulang kanselus. %steoklast terletak dekat

endosteum dan dalam lacuna ho8ship (cekungan pada permukan tulang!.

umsum tulang merupakan jaringan vascular dalam rongga sumsum

(batang! tulang panjang dan tulang pipih. umsum tulang merah terutama

terletak di sternum, ilium, vetebra dan rusuk pada orang de8asa,

 bertanggungja8ab dalam produksi sel darah merah dan putih.

Tulang kanselus menerima asupan darah melalui pembuluh metafis danepifis. Pembuluh periosteum mengangkut darah ke tulang kompak melalui

kanal volkman. elain itu terdapat arteri nutrient yang menembus periosteum

dan memasuki rongga meduler melalui foramina (lubang5lubang kecil!. -rteri

nutrient memasok darah ke sumsum tulang.

Page 6: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 6/36

<ambar &. ?askularisasi tulang

ecara "ikroskopis tulang terdiri dari

istem $avers (saluran yang berisi serabut saraf, pembuluh darah, aliran limfe!

2 >amella (lempeng tulang yang tersusun konsentris!.

& >acuna (ruangan kecil yang terdapat di antara lempengan:lempengan yang

mengandung sel tulang!.

3 analikuli (memancar di antara lacuna dan tempat difusi makanan sampai ke

osteon!.

Tulang tersusun dari & jenis sel yaitu ;

a %steoblas

%steoblas berfungsi dalam pembentukan tulang dengan mensekresikan

matrik tulang. "atrik tulang tersusun atas /6 kolagen dan 2 substansi dasar 

Page 7: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 7/36

(glukosaminoglikan@ asam polisakarida dan proteoglikan!. "atrik tulang

merupakan kerangka dimana garam garam mineral ditimbun terutama calsium,

fluor, magnesium dan phosphor.

 b %steosit

%steosit adalah sel5sel tulang de8asa yang bertindak sebagai

 pemeliharaan fungsi tulang dan terletak pada osteon (unit matrik tulang!.

%steon yaitu unit fungsional mikroskopik tulang de8asa yang di tengahnya

terdapat kapiler dan disekeliling kapiler tedapat matrik tulang yang disebut

lamella. )i dalam lamella terdapat osteosit, yang memperoleh nutrisi le8at

 prosesus yang berlanjut kedalam kanalikuli yang halus (kanal yang

menghubungkan dengan pembuluh darah yang terletak kurang lebih 0, mm!.

c %steoklas%steoklas adalah sel5sel besar berinti banyak memungkinkan mineral dan

matriks tulang dapat diabsorpsi, penghancuran dan remodeling tulang. Tidak 

seperti osteoblas dan osteosit, osteoklas mengikis tulang.

<ambar 3. el Penyusun Tulang

1erdasarkan bentuknya tulang dapat diklasifikasikan sebagai berikut ;

. Tulang Panjang @ Tulang Pipa

Tulang panjang terdiri atas epifisis, diafisis, metafisi. +pifisis (ujung

tulang! merupakan tempat menempelnya tendon dan mempengaruhi kestabilan

Page 8: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 8/36

sendi. )iafisis adalah bagian utama dari tulang panjang yang memberikan

struktural tulang. "etafisis merupakan bagian yang melebar dari tulang

 panjang antara epifisis dan diafisis. "etafisis ini merupakan daerah

 pertumbuhan tulang selama masa pertumbuhan. Tulang panjang seperti tulang

humerus dan femur.

<ambar . truktur Tulang Panjang

2. Tulang Pendek 

Tulang ini sering didapat pada tulang5tulang karpalia di tangan dan tarsalia

di kaki.

&. Tulang Pipih

Tulang ini sering terdapat di tengkorak, panggul @ coAae, sternum, dan

iga5iga, serta scapula (tulang belikat!.

3. Tulang Tak 1eraturan

=ontohnya tulang vertebra, dan tulang 8ajah.

. Tulang esamoid

Page 9: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 9/36

"erupakan tulang kecil disekitar tulang yang berdekatan dengan persendian

dan didukung oleh tendon dan jaringan fasial. =ontohnya tulang patella.

(nell,2004!

2.  Fraktur

a.  Pengertian raktur

7raktur adalah suatu patahan pada kontinuitas tulang. Patahan tersebut

dapat berupa suatu retakan, pengisutan atau perimpilan korteks9 biasanya

 patahan tersebut lengkap dan fragmen tulang bergeser (-pley, //!

7raktur adalah keadaan terjadinya patah tulang, biasanya disebabkan oleh

trauma atau tenaga fisik. ekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan

tulang, dan jaringan lunak sekitar tulang akan menetukan apakah fraktur terjadi

secara lengkap atau tidak lengkap. 7raktur lengkap terjadi apabila seluruh

tulang patah, sedangkan pada fraktur tidak lengkap tidak melibatkan seluruh

ketebalan tulang (=arter, 2004!.

!.  Etiologi raktur

Penyebab fraktur tulang yang paling sering adalah trauma, terutama pada

anak5anak dan de8asa muda (=or8in, 200/!. Tulang bersifat rapuh namun

cukup mempunyai kekuatan untuk menahan tekanan. 7raktur dapat terjadi

akibat 9 (! peristi8a trauma tunggal9 (2! tekanan berulang : ulang9 atau (&!

kelemahan abnormal pada tulang (fraktur patologik! ( -pley,//!

! Peristi8a Trauma Tunggal

5 Trauma langsung

Trauma langsung merupakan tekanan langsung pada tulang sehinggamenyebabkan fraktur pada daerah yang mengalami tekanan dan dapat

disertai dengan kerusakan jaringan diatasnya. 7raktur yang terjadi biasanya

 bersifat transversa (Bayagam, 200!.

5 Trauma tidak langsung

Page 10: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 10/36

Trauma tidak langsung pada tulang akan menyebabkan fraktur terjadi pada

daerah yang lebih jauh dari daerah asal trauma. Pada keadaan ini biasanya

 jaringan lunak tetap utuh (Bayagam, 200!.

2! 7raktur kelelahan atau tekanan

Retak dapat terjadi pada tulang, seperti halnya pada logam dan benda lain,

akibat tekanan berulang : ulang. eadaan ini paling sering ditemukan pada

tibia atau fibula atau metatarsal terutama pada penari pada atlet,penari dan

calon tentara yang jalan berbaris dalam jarak jauh (-pley, //!

&! 7raktur Patologik

7raktur dapat terjadi oleh tekanan yang normal kalau tulang itu lemah

( misalnya oleh tumor! atau kalau tulang itu sangat rapuh ( misalnya pada

 penyakit Paget! (-pley, //!

".  #ekani$me raktur

ebanyakan fraktur terjadi karena daerah pada tulang gagal menopang

tekanan yang terjadi. Terdapat dua faktor yang berperan dalam terjadinya

fraktur yaitu kekuatan tekanan dan kekuatan tulang. 7aktor pertama ialah

kekuatan tekanan yang dapat berupa (! pemuntiran@rotasi, yang dapat

menyebabkan fraktur spiral9 (2! penekukan, yang menyebabkan fraktur 

melintang9 (&! penekukan dan penekanan yang mengakibatkan fraktur yang

sebagian melintang tapi disertai fragmen kupu : kupu berbentuk segitiga yang

terpisah9 (3! kombinasi dari pemuntiran, penekukan dan penekanan, yang

menyebabkan fraktur oblik pendek9 atau (! penarikan, dimana tendon atau

ligament benar : benar menarik tulang sampai terpisah ( -pley,//9 Rasjad,

20!.

Page 11: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 11/36

  Rotasi Tekanan Tarikan

<ambar 4. "ekanisme fraktur

7aktor kedua ialah kekuatan tulang yang dapat menurun pada lansia

dengan osteoporosis, atau individu yang mengalami tumor tulang, infeksi atau penyakit lain sehingga fraktur dapat terjadi secara spontan atau akibat trauma

ringan (=or8in, 200/!.

%.  Kla$iika$i raktur

! lasifikasi fraktur berdasarkan hubungan dengan dunia luar 

a! 7raktur tertutup

7raktur tertutup adalah diskontinuitas tulang namun tidak disertai

dengan luka pada kulit diatasnya (1lauvelt, 200!.

 b! 7raktur Terbuka

7raktur terbuka adalah fraktur yang mempunyai hubungan dengan dunia

luar melalui luka pada kulit dan jaringan lunak (1lauvelt, 200!.

lasifikasi fraktur terbuka <ustillo dibagi dalam tiga kategori yaitu

 berdasarkan mekanisme trauma, kerusakan jaringan dan derajat

keterlibatan tulang

(! )erajat * ; >aserasi kurang dari cm, trauma biasanya berasal

dari dalam keluar, tergolong bersih dengan kontusio otot

minimal

(2! )erajat ** ; >aserasi lebih dari cm, kerusakan minimal pada

 jaringan lunak, dan terdapat kontaminasi

Page 12: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 12/36

(&! )erajat *** ; 7raktur dengan kerusakan jaringan yang parah

 pada struktur jaringan otot, kulit dan neurovaskular disebabkan

oleh trauma dengan energi tinggi. 7raktur terbuka derajat tiga

terbagi atas;

)erajat ***a ; 7raktur laserasi jaringan yang parah namun

 penutupan jaringan lunak yang masih adekuat9 pelepasan

 periosteum minimal.

)erajat ***b ; 7raktur dengan kerusakan jaringan yang luas,

 pelepasan periosteum disertai tulang terpapar dengan daerah

luar dan terdapat kontaminasi yang luas

)erajat ***c ; 7raktur yang disertai dengan cedera pada

 pembuluh darah besar dan memerlukan penanganan segera

(oval et al , 2004!.

<ambar . lasifikasi 7raktur Terbuka

Page 13: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 13/36

2! lasifikasi fraktur berdasarkan garis fraktur

a! 7raktur Transversa9 <aris fraktur melintas sepanjang tulang dan tegak 

lurus terhadap sumbu panjang tulang.

 b! 7raktur oblik9 <aris fraktur yang miring pada aAis tulang panjang

c! 7raktur spiral9 <aris fraktur berbentuk spiral timbul akibat torsio pada

ekstremitas.

d!7raktur segmental9 7raktur pada satu tulang dengan dua fragmen

e! 7raktur komunitif9 7raktur dengan lebih dari dua fragmen tulang

(1lauvelt, 200!

 

Terbuka Transversal egmental

 

%blik piral omunitif

<ambar 6. lasifikasi fraktur berdasarkan bentuk 

&! lasifikasi fraktur menurut lokalisasi

a! 7raktur diafisis; 7raktur yang terjadi pada bagian tengah tulang panjang.

 b! 7raktur metafisis; 7raktur yang terjadi pada daerah metafisis tulang.

Page 14: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 14/36

c! 7raktur epifisis; 7raktur epifisis sering terjadi pada anak5anak hal ini

karena pada anak5anak masih terdapat lempeng epifisis (Rasjad et al ,

20!. 7raktur epifisis melibatkan bagian distal terhadap fisis, yang

merupakan lempeng pertumbuhan (1lauvelt, 200!.

3! lasifikasi fraktur berdasarkan posisi fragmen

a) 1ergeser (displaced)

etelah mengalami fraktur komplit fragmen tulang biasanya bergeser.

eadaan ini disebabkan karena trauma dan tarikan atau dorongan oleh

otot.

Pergeseran fragmen fraktur dapat digambarkan sebagai berikut;

. Translation (shift); fragmen bergeser ke depan, ke belakang, atau

ke samping sehingga daerah fraktur kehilangan kontak.

2. -ngulasi (tilt) ; pergeseran fragmen yang membentuk sudut.

&. Rotasi (twist)  ; salah satu bagian fragmen berputar pada aAis

longitudinalnya9 tulang tampak lurus namun bagian proksimalnya

mengalami deformitas rotasi.

3.  Length : fragmen dapat mengalami distraksi, tumpang tindih

karena spasme otot sehingga menyebabkan pemendekan tulang

(Bayagam, 200!.

 b! Tidak bergeser (undisplaced)

<aris fraktur komplit tetapi kedua fragmen tidak bergeser dan

 periosteumnya masih utuh (apardan, 200!.

e.  #anie$ta$i klini$ raktur

1iasanya terdapat ri8ayat cedera, diikuti dengan ketidakmampuan

menggunakan tungkai yang mengalami cedera. Tetapi fraktur tidak selamanya di

tempat cidera9 suatu pukulan pada lutut dapat menyebabkan fraktur pada patella,

kondilus femur, korpus femur atau bahkan asetabulum. Cmur pasien dan

mekanisme cedera sangat penting. alau fraktur terjadi akibat cedera yang

Page 15: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 15/36

ringan, patut dicurigai adanya lesi patologik. Byeri, memar dan pembengkakan

adalah gejala yang sering ditemukan, tetapi gejala itu tidak membedakan fraktur 

dari cedera jaringan lunak. )eformitas jauh lebih mendukung. (-pley, //!

elalu tanyakan mengenai gejala cedera yang berkaitan9 baal atau

hilangnya gerakan, kulit yang pucat atau sianosis, darah dalam urine, nyeri perut,

hilangnya kesadaran sementara. Tanyakan tentang cedera sebelumnya yang dapat

menyebabkan kebingungan bila hasil sinar :D dilihat (-pley, //!

.  Diagno$i$

! eadaan umum

Pada pemeriksaan gejala umum penderita, perlu diperhatikan adanya ;

a! yok, anemia, atau perdarahan

 b! erusakan pada organ5organ lain, misalnya otak atau organ5organ dalam

rongga toraks, panggul dan abdomen

c! 7aktor predisposisi, misalnya pada fraktur patologis

  (Rasjad, 200/!.

2! eadaan lokal

a! *nspeksi (Loo)

Pembengkakan, memar dan deformitas dapat terlihat. Bamun perhatikan

apakah terdapat luka pada kulit dan jaringan lunak untuk membedakan

fraktur tertutup atau terbuka. erta perhatikan bentuk dan 8arna kulit pada

 bagian distal ektremitas yang fraktur.

 b! Palpasi (!eel)

$al5hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan palpasi pada penderita

fraktur ialah; peningkatan temperatur pada daerah setempat, nyeri tekan

yang bersifat superfisial karena kerusakan jaringan lunak (Rasjad,200/!,

krepitasi9 sensasi cracling  pada perabaan daerah fraktur (1lauvelt, 200!,

 pemeriksaan vaskularisasi pada daerah distal fraktur berupa palpasi denyut

nadi pada arteri sesuai dengan ekstremitas yang terkena dan test capillar"

Page 16: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 16/36

refill pada kuku. Pengukuran panjang ekstremitas ba8ah untuk mengetahui

adanya perbedaan panjang tungkai (Rasjad, 200/!.

c! Pergerakan (#ove)

Pergerakan dilakukan secara aktif dan pasif pada sendi proksimal dan distal

dari daerah yang mengalami trauma. Pada penderita dengan fraktur, setiap

gerakan akan menyebabkan nyeri hebat sehingga uji pergerakan tidak boleh

dilakukan secara kasar, disamping itu juga dapat menyebabkan kerusakan

 pada jaringan lunak seperti pembuluh darah dan saraf (Rasjad, 200/!.

&!inar D

Pemeriksaan dengan sinar D harus dilakukan. 1eberapa hal berikut harus

dihindari

- $ua posisi pro"esi 7raktur atau dislokasi mungkin tidak terlihat pada film

sinar5D tunggal, dan sekurang : kurangnya harus dilakukan dua sudut

 pandang (anteroposterior dan lateral!

- $ua sendi Pada lengan ba8ah atau kaki, satu tulang dapat mengalami

fraktur dan angulasi. Tetapi, angulasi tidak mungkin terjadi kalau tulang

yang lain juga patah, atau sendi mengalami dislokasi. endi : sendi di atas

dan di ba8ah fraktur keduanya harus disertakan pada foto sinar :D.

- $ua anggota gera Pada sinar D tulang anak : anak, epifisis yang normal

dapat mengacaukan diagnosis fraktur9 foto pada tungkai yang tidak cedera

akan bermanfaat.

- $ua cedera ekuatan yang hebat sering menyebabkan cedera pada lebih

dari satu tingkat. arena itu, bila ada fraktur pada kalkaneus atau femur,

 perlu juga diambil foto sinar5D pada pelvis dan tulang belakang.

- $ua ali dilauan foto egera setelah cedera, suatu fraktur (misalnya

 pada skafoid karpal! mungkin sulit dilihat. alau ragu : ragu, sebagai

akibat reasorbsi tulang, pemeriksaan lebih jauh 0 : 3 hari kemudian

unutk memudahkan diagnosis.

3!Pencitraan husus

Page 17: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 17/36

adang : kadang fraktur atau keseluruhan fraktur tidak nyata pada

sinar5D biasa. Tomografi mungkin berguna untuk lesi spinal atau fraktur 

kondilus tibia9 %T atau #&'  mungkin merupakan satu : satunya cara untuk 

menunjukkan apakah fraktur vertebra mengancam akan menekan medulla

spinalis9 sesungguhnya, potret transeksional sangat penting untuk visualisasi

fraktur secara tepat pada tempat yang sukar misalnya kalkaneus atau

asetabulum. canning radioisotope  berguna untuk mendiagnosis fraktur 

tekanan yang dicurigai atau fraktur tak bergeser yang lain.

!Penjelasan

"endiagnosis fraktur tidaklah cukup9 ahli bedah harus menggambarnya

dan menguraikannya bersama semua kompleksitasnya. (! 7raktur itu terbuka

atau tertutupE (2! Tulang mana yang patah, dan dimanaE (&! -pakah

melibatkan permukaan sendiE (3! 1agaimana bentuk patahannyaE

Pergeseran dapat dibagi menjadi tiga komponen ;

5  ergeseran (ke belakang, ke depan, ke samping, atau longitudinal dengan

impaksi atau tumpang tindih!

5  *emiringan atau angulasi (ke samping, ke belakang atau ke depan!

5  emuntiran (rotasi ke setiap arah!

ering muncul masalah dalam mendeskripsikan angulasi.  +ngulasi

anterior dapat berarti bah8a apeks sudut itu mengarah ke anterior atau bah8a

fragmen distal tertekuk ke anterior (-pley, //!

g.  Penatalak$anaan raktur

Prinsip penatalaksanaan fraktur adalah mengembalikan posisi patahan

tulang keposisi semula (reposisi! dan mempertahankan posisi itu selama masa

 penyembuhan patah tulang (imobilisasi! (Rasjad et al , 20!.

Pilihan dalam penanganan fraktur adalah terapi konservatif atau operatif.

Pilihan harus mengingat tujuan pengobatan fraktur yaitu untuk mengembalikan

Page 18: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 18/36

fungsi tulang yang fraktur dalam jangka 8aktu sesingkat mungkin (apardan,

200!.

Penatalak$anaan a&al (-pley,//9 Rasjad et al,20!

ebelum dilakukan pengobatan definitif pada suatu fraktur, diperlukan;

• Pertolongan pertama

Pada penderita dengan fraktur penting untuk membersihkan jalan napas,

menutup luka dengan verban bersih dan imobilisasi fraktur pada anggota

gerak yang terkena agar penderita merasa nyaman dan mengurangi nyeri

sebelum diangkut dengan ambulans.

• Penilaian klinis

ebelum menilai fraktur itu sendiri, perlu dilakukan penilaian klinis, apakah

luka itu luka tembus tulang, adakah trauma pembuluh darah@saraf ataukah ada

trauma alat alat dalam yang lain.

• Resusitasi

ebanyakan penderita dengan fraktur multipel tiba di R dengan syok,

sehingga diperlukan resusitasi sebelum diberikan terapi pada frakturnya

sendiri berupa pemberian transfusi darah dan cairan lainnya serta obat anti

nyeri.

Prin$i' umum 'engo!atan raktur

-da 4 prinsip umum pengobatan fraktur; 'angan membuat keadaan lebih jelek 

1eberapa komplikasi fraktur akibat trauma disebabkan karena pengobatan yang

disebut iatrogenik.2 Pengobatan berdasarkan atas diagnosis dan prognosis yang akurat

)engan melakukan diagnosis yang tepat pada fraktur, kita dapat menentukan

 prognosis trauma yang dialami sehingga dapat dipilih metode pengobatan yang

tepat.

& Pengobatan dengan tujuan khusus ;5 "enghilangkan nyeri5 "emperoleh posisi yang baik dari fragmen

5 "engusahakan terjadinya penyambungan tulang

5 "engembalikan fungsi secara optimal3. "engingat hukum hukum penyembuhan secara alami

. 1ersifat realistik dan praktis dalam memilih jenis pengobatan

Page 19: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 19/36

4. eleksi pengobatan sesuai dengan penderita secara individual

ebelum mengambil keputusan untuk melakukan pengobatan difinitf, prinsip

 pengobatan ada empat (3R!, yaitu;

(e"ognition 9 diagnosis dan penilaian fraktur 

Prinsip pertama adalah mengetahui dan menilai keadaan fraktur dengan

anamnesis, pemeriksaan klinis dan radiologis. Pada a8al pengobatan

diperhatikan ;

• >okalisasi fraktur 

• 1entuk fraktur 

• "enentukan teknik yang sesuai dengan pengobatan

• omplikasi yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengobatan

2 (e%u"tion9 reduksi fraktur apabila perlu

Restorasi fragmen fraktur dilakukan untuk mendapatkan posisi yang dapat

diterima. )iperlukan reduksi untuk sedapat mungkin mengembalikan fungsi

normal dan mencvegah komplikasi seperti kekakuan, deformitas serta perubahan

osteoartritis di kemudian hari. Restorasi fragmen fraktur sehingga didapati posisi

yang dapat diterima.

• Reduksi fraktur (setting tulang! berarti mengembalikan fragmen tulang pada

kesejajarannya dan posisi anatomis normal.

• asarannya adalah untuk memperbaiki fragmen5fragmen fraktur pada posisi

anatomik normalnya. -lignment dan aposisi yang sempurna

• "etode untuk reduksi adalah dengan re%uk$i tertutu', trak$i, dan re%uk$i

ter!uka. "etode tertentu yang dipilih bergantung sifat fraktur, namun prinsip

yang mendasarinya tetap sama. 1iasanya dokter melakukan reduksi fraktur 

Page 20: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 20/36

sesegera mungkin untuk mencegah jaringan lunak kehilangan elastisitasnya

akibat infiltrasi karena edema dan perdarahan. Pada kebanyakan kasus,

reduksi fraktur menjadi semakin sulit bila cedera sudah mengalami

 penyembuhan.

& (etention9 imobilisasi fraktur 

• etelah fraktur direduksi, fragmen tulang harus diimobilisasi, atau

dipertahankan dalam posisi dan kesejajaran yang benar sampai terjadi

 penyatuan.

• asarannya adalah mempertahankan reduksi di tempatnya sampai terjadi

 penyembuhan.

• "etode untuk mempertahankan imobilisasi adalah dengan alat5alat

FeksternalG (bebat, brace, case, pen dalam plester, fiksator eksterna, traksi,

 balutan! dan alat5alat FinternalG (nail, lempeng, sekrup, ka8at, batang, dll!

3 (e)a!ilitation9 mengembalikan aktifitas fungsional semaksimal mungkin.

• asarannya meningkatkan kembali fungsi dan kekuatan normal pada bagian

yang sakit.

• Cntuk mempertahankan dan memperbaiki fungsi dengan mempertahankan

reduksi dan imobilisasi adalah peninggian untuk meminimalkan bengkak,

memantau status neurovaskuler, mengontrol ansietas dan nyeri, latihan

isometrik dan pengaturan otot, partisipasi dalam aktifitas hidup sehari5hari,

dan melakukan aktifitas kembali secara bertahap dapat memperbaiki

kemandirian fungsi. Pengembalian bertahap pada aktivitas semula diusahakan

sesuai batasan terapeutik.

Page 21: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 21/36

-da lima tujuan pengobatan fraktur;

"enghilangkan nyeri2 "endapatkan dan mempertahankan posisi yang memadai dari fragmen fraktur 

& "engharapkan dan mengusahakan union

3 "engembalikan fungsi secara optimal dengan cara mempertahankan fungsi otot

dan sendi,mencegah atrofi otot,adhesi dan kekakuan sendi,mecegah terjadinya

komplikasi seperti dekubitus,trombosis vena,infeksi saluran kencing serta

 pembentukan batu ginjal.

"engembalikan fungsi secara maksimal merupakan tujuan akhir pengobatan

fraktur. ejak a8al penderita harus dituntun secara psikologis untuk membantu

 penyembuhan dan pemberian fisioterapi untuk memperkuat otot5otot serta gerakan

sendi baik secara isometrik (latihan aktif statik! pada setiap otot yang berada pada

lingkup fraktur serta isotonik yaitu latihan aktif dinamik pada otot5otot tungkai dan

 punggung. )iperlukan pula terapi okupasi.

Tera'i Kon$er*ati 

Proteksi saja

"isalnya mitella untuk fraktur collum chirurgicum humeri dengan kedudukan baik 

2 *mmobilisasi saja tanpa reposisi"isalnya dengan pemasangan gips atau bidai pada fraktur inkomplit dan

fraktur dengan kedudukan baik 

& Reposisi tertutup dan fiksasi gips7ragmen distal dikembalikan pada kedudukan semula terhadap fragmen

 proksimal dan dipertahankan dalam kedudukan yang stabil dalam gips

3 Traksi)ipakai untuk reposisi secara perlahan dan fiksasi hingga sembuh atau

dipasang gips setelah tidak sakit lagi.

Page 22: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 22/36

<ambar /. Pembidaian

Protek$i $emata+mata ,tan'a re%uk$i atau imo!ili$a$i-

Proteksi fraktur terutama untuk mencegah trauma lebih lanjut misalnya dengan cara

memberikan sling (mitela! pada anggota gerak atas atau tongkat pada anggota gerak 

 ba8ah

*ndikasi

Terutama didindikasikan pada fraktur tidak bergeser, fraktu iga yang stabil, falangs

dan metakarpal atau fraktur klafikula pada anak. *ndikasi lain yaitu fraktur kompresi

tulang belakang, impaksi fraktur pada humerus proksimal serta fraktur yang sudah

mengalami union secara klinis, tetapi belum mencapai konsolidasi radiologik.

Imo!ili$a$i %engan !i%ai ek$ternal ,tan'a re%uk$i-

*mobilisasi pada fraktur dengan bidai ekterna hanya memberikan sedikit

imobilisasi, biasanya mempergunakan plaster of paris (gips! atau dengan bernacam5

macam bidai dari palstika atau metal.

*ndikasi

)igunakan pada fraktur yang perlu dipertahankan posisinya dalam proses

 penyembuhan.

(e%uk$i tertutu' %engan mani'ula$i %an imo!ili$a$i ek$terna mem'ergunakan

gi'$

Page 23: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 23/36

Reduksi tertutup yang diartikan manipulasi, dilakukan baik dengan pembiusan

umum atau lokal. Reposisi yang dilakukan mela8an kekuatan terjadi fraktur.

Penggunaan gips untuk mobilisasi merupakan alat utama pada tekhnik ini.

*ndikasi

5 *mobilisasi sebagai pengobatan defenitif pada fraktur 

5 )iperlukan manipulasi pada fraktur yang bergeser dan diharapkan dapat direduksi

dengan cara tertutup dan dapat dipertahankan. 7raktur yang tidak stabil atau

 bersifat komunitif akan bergerak di dalam gips sehingga diperlukan pemeriksaan

radiologis yang berulang5ulang5 *mobilisasi untuk mencegah fraktur patologis

5 ebagai alat bantu tambahan pada fiksasi interna yang kurang kuat.

(e%uk$i tertutu' %engan trak$i !erlan/ut %iikuti %engan imo!ili$a$i.

Reduksi tertutup pada fraktur yang diikuti dengan traksi berlanjut dapat dilakukan

dengan beberapa cara yaitu traksi kulit dan traksi tulang.

(e%uk$i tertutu' %engan trak$i kontin0u %an "ounter trak$i.

)engan mempergunakan alat5alat mekanik seperti bidai tomas, bidai bro8n bohler,

 bidai tomas dengan pearson knee fleAion attachment.

-da 3 metode traksi kontinyu yang digunakan, yaitu;

a Traksi ulit

Traksi kulit dengan mempergunakan leukoplas yang melekat pada kulit disertai

dengan pemakaian bidai thomas atau bidai bro8n bohler. Traksi menurut briant

(gallo8! pada anak5anak diba8ah dua tahun dengan berat bada kurang dari 0 kg.

Traksi juga dapat dilakukan pada fraktur suprakondiler humeri menurut dunlop. b Traksi menetap

c Traksi menetap juga mempergunakan leukoplas yang melekat pada bidai thomas

atau bidai bro8n bohler yang difiksasi pada salah satu bagian dari bidai thomas.

1iasanya dilakukan pada fraktur femur yang tidak bergeser.

d Traksi tulang

Page 24: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 24/36

Traksi tulang dengan ka8at kirschner dan pin steinman yang dimasukkan ke dalam

tulang dan juga dilakukan traksi dengan menggunakan berat beban dengan bantuan

 bidai thomas dan bidai bro8n bohler 

e Traksi berimbang dan traksi sliding

)opergunakan pada fraktur femur, mempergunakan traksi skeletal dengan

 beberapa katrol dan bantalan khusus, biasanya dipergunakan bidai thomas dan

 pearson attachment

Pema$angan IPS

Pemasangan gips merupakan salah satu pengobatan konservatif pilihan (terutama pada fraktur!. *ndikasi ;

a Pertolongan pertama pada fraktur (berfungsi sebagai bidai!

 b *mobilisasi sementara untuk mengistirahatkan dan mengurangi nyeri. =ontoh

 pasca operasi pada skoliosis

c ebagai pengobatan definitif untuk imobilisasi fraktur terutama pada anak5anak 

dan keadaan tertentu pada de8asad "engoreksi deformitas pada kelainan ba8aan misalnya pada talipes ekuinovarus

kongenital

e *mobilisasi untuk mencegah fraktur patologis

1entuk5bentuk Pemasangan <*P

1eberapa bentuk pemasangan gips yang dapat dilakukan adalah ;

5 1entuk lembaran sehingga gips menutup separuh atau dua pertiga lingkaran

 permukaan anggota gerak.5 <ips lembaran yang dipasang pada kedua sisi antero5posterior anggota gerak 

sehingga merupakan gips yang hampir melingkar.5 <ip sirkuler yang dipasang lengkap meliputi seluruh anggota gerak.

5 <ips yang ditopang dengan besi atau karet dan dapat dipakai untuk menumpu

atau berjalan pada patah tulang anggota gerak ba8ah

elebihan ;

a "udah didapat b "urah dan mudah dipergunakan oleh setiap dokter 

Page 25: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 25/36

c )apat diganti setiap saat

d )apat dipasang dan diuat cetakan sesuai bentuk anggoat gerak 

e )apat dibuat jendela@lubang pada gips untuk membukan jahitan atau pera8atanluka imobilisasai

f 1ersifat radiolusen sehingga pemeriksaan foto rontgen tetap dapat dilakukan

8alaupun gips terpasang

g Terapi konservatif pilihan untuk menghindari operasi

ekurangan ;

a Pemasangan yang ketat memberikan gangguan atau tekanan pada pembuluh darah

atau saraf atau tulang itu sendiri b Pemasangan yang lama menyebabkan kekakuan pada sendi

c 1erat dan tidak nyaman dipakai penderita

Pema$angan trak$i

Traksi adalah pengobatan konservatif yang bermanfaat dalam mereduksi suatu

fraktur atau kelaianan kelainan seperti spasme otot. Traksi dipasang memakai alat

 pemberat dengan berat5badan penderita sebagai counter traksi.

1erdasarkan mekanisme dikenal 2 macam traksi ;

Traksi menetap (fiAation traction! untuk melakukan fiksasi sekaligus traksi dengan

mempergunkaan traksi dari Thomas plint

2 Traksi berimbang ( sliding traction! merupakan suatu traksi secara bertahap untuk 

memperoleh reduksi tertutup dan sekaligus imobilisasi pada daerah yang dimaksd.

)ikenal dua macam traksi ;

a Traksi kulit 9 digunakan plaster lebar yang direkatkan pada kulit dan diperkuat

dengan perban elastis. 1erat maksimum yang dapat diberikan adalah g yang

merupakan batas toleransi kulit. 'enis5jenis traksi kulit adalah traksi ekstensi dari

1uck, traksi dari )unlop, traksi dari <allo8 atau traksi 1ryan, traksi dari

$amilton Russel.*ndikasi penggunaan traksi kulit adalah ;

5 Traksi kulit merupakan terapi pilihan pada fraktur femur dan beberapa fraktur 

suprakondiler humeri anak5anak.

Page 26: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 26/36

5 Pada reduksi tertutup dimana manipulasi dan imobilisasi tidak dapat dilakukan.

5 "erupakan pengobatan sementara pada fraktur sambil menunggu terapi definitif.

5 7raktur5fraktur yang sangat bengkak dan tidak stabil misalnya fraktur suprakondiler humeri pada anak5anak.

5 Cntuktraksi pada spasme otot atau pada kontraktur sendi misalnya sendi lutut

dari panggul.

5 Cntuk traksi pada kelainan5kelainan tulang belakang seperti hernia nuleus

 pulposus ($BP! atau spasme otot5otot tulang belakang.

omplikasi yang dapat terjadi pada traksi kulit.

5 Penyakit trombo emboli.5 -bersi, infeksi serta alergi pada kulit.

 b Traksi pada tulangTraksi pada tulang biasanya menggunakan ka8at rischner (58ire! atau batang

dari teinmann lokasi5lokasi tertentu, yaitu ;

5 Proksimal tibia.

5 ondilus femur.5 %lekranon.

5 alkaneus (jarang dilakukan karena komplikasinya!.

5 Traksi pada tengkorak.

5 Trokanter mayor.5 1agian distal metakarpal.

'enis5jenis traksi tulang

5 Traksi tulang dengan menggunakan kerangka dari 1ohler 1raun pada fraktur 

orang de8asa

5 Thomas splint dengan pegangan lutut atau alat traksi dari Pearson5 Traksi tulang pada olekranon, pada fraktur humerus

5 Traksi yang digunakan pada tulang tengkorak misalnya <radner #ell kull

=alipers, =rutchfield cranial tong

*ndikasi penggunaan traksi tulang ;

5 -pabila diperlukan traksi yang lebih berat dari kg.5 Traksi pada anak5anak yang lebih besar.

5 Pada fraktur yang bersifat tidak stabil, oblik atau komunitif.

5 7raktur5faktur tertentu pada daerah sendi.5 7raktur terbuka dengan luka yang sangat jelek dimana fiksasi eksterna tidak dapat

dilakukan.

Page 27: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 27/36

5 )ipergunakan sebagai traksi langsung pada traksi yang sangat berat misalnya

dislokasi panggul yang lama sebagai persiapan terapi definitif.

omplikasi traksi tulang ;

5 *nfeksi, misalnya infekis melalui ka8at@pin yang digunakan.

5 egagalan penyambungan tulang (nonunion! akibat traksi yang berlebihan.

5 >uka akibat tekanan misalnya Thomas splint pada tuberositas tibia.

5  arese saraf akibat traksi yang berlebihan (overtraksi! atau bila pin mengenai

saraf.

! Tera'i 'erati 

(e%uk$i tertutu' %engan ik$a$ai ek$terna atau ik$a$i 'erkutaneu$ %engan

K+3ire

etelah dilakukan reduksi tertututp pada fraktur yang bersifat tidak stabil,

maka reduksi dapat dipertahankan dengan memasukkan 58ire perkutaneus

misalnya fraktur suprakondiler humeri pada anak5anak atau fraktur colles. 'uga

dapat dilakukan pada fraktur leher femur dan pertrokanter dengan memasukkan

 batang metal, serta fraktur batang femur dengan teknik tertutup dan hanya

membuat lubang kecil pada daerah proksimal femur. Teknik ini biasanya

memerlukan bantuan alat rontgen image intesifer (<arm!

(e%uk$i ter!uka %engan ik$a$i interna atau ik$a$ai ekterna tulang

,(IF4'en (e%u"tion Internal Fi5ation %an (EF4'en (e%u"tion

Ek$ternal Fi5ation-

Tindakan operasi harus diputuskan dengan cermat dan dilakukan oleh ahli

 bedah serta pembantunya yang berpengalaman dalam ruangan aseptik. %perasi

harus dilakukan secepatnya (dalam satu minggu! kecuali bila ada halangan. -lat5

alat yang dipergunakan dalam operasi adalah pin Rush, pin teinmann, pin

Trephine (pin mith Peterson!, plate dan scre8 mith Peterson, pin plate

teleskopik, pin 'e8ett dan protesis

Page 28: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 28/36

elain alat5alat metal, tulang yang pati ataupun hidup dapat pula digunakan

 berupa bone graft baik autograft@alograft, untuk mengisi defek tulang atau pada

fraktur yang nonunion. %perasi dilakukan dengan cara membuka daerah fraktur 

dan fragmen direduksi secara akurat dengan penglihatan langsung. aat ini teknik 

operasi pada tulang dikembangkan oleh grup -*7 (metode -%!

Prinsip operasi teknik -% berupa reduksi akurat, reduksi rigid dan mobilisasi

dini yang akan memberikan hasil fungsional dengan fiksasi interna.

a Reduksi terbuka dengan fiksasi interna

*ndikasi ;

5 7raktur intraartikuler seperti fraktur maleolus,kondilus, olekranon, patela5 Reduksi tertutup yang mengalami kegagalan misalnya fraktur radius dan

ulna disertai malposisi yang hebat atau fraktur yang tidak stabil

5 1ila terdapat interposisi jaringan di antarra kedua fragmen

5 1ila terjadi fraktur dislokasis yang tidak dapat direduksi secara baik dengan

reduksi tertutup misalnya fraktur "onteggia dan fraktur 1ennettH

5 7raktur terbuka

5 1ila terdapat kontraindikasi pada imobilisasi eksterna sedangkan diperlukan

mobilisasi yang cepat, misalnya fraktur pada orang tua

5 +ksisi fragmen yang kecil

5 +ksisi fragmen tulang yang kemungkinan mengalami nekrosis avaskuler 

misalnya fraktur leher femur pada orang tua

5 7raktur avulsi misalnya pada kondilus humeri

5 7raktur epifisis tertentu pada grade *** dan *? (alter5$arris! pada anak5anak 5 7raktur multipel misalnya fraktur pada tungkai atas dan ba8ah

5 Cntuk mempermudah pera8atan penderita misalnya fraktur vertebra tulang

 belakang yang disertai paraplegia b Reduksi terbuka dengan fiksasi eksternal

Reduksi terbuka dengan alat fiksasi eksterna dengan mempergunakan kanselola

scre8 dengan metilmetakrilat (akrilik gigi! atau fiksasi ekterna dengan jenis5

 jenis lain misalnya menurut -% atau inovasi sendiri dengan mempergunakan

scre8 chanI.

*ndikasi ;

Page 29: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 29/36

5 7raktur terbuka grade ** dan grade ***

5 7raktur terbuka disertai hilangnya jaringan atau tulang yang hebat

5 7raktur dengan infeksi atau infeksi pseudoartosis5 7raktur yang miskin jaringan ikat

5 adang5kadang pada fraktur tungkai ba8ah penderita diabetes melitus

omplikasi reduksi terbuka

5 *nfeksi (osteomielitis!

5 erusakan pembuluh darah dan saraf 

5 erusakan sendi bagian proksimal dan distal5 erusakan periosteum yang hebat sehingga terjadi delayed union atau nonunion

5 +mboli lemak 

<ambar 0. 7iksasi internal

Page 30: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 30/36

<ambar . 7iksasi eksternal

).  Pen0em!u)an raktur

Penyembuhan fraktur merupakan proses biologis yang tidak seperti

 jaringan lain dimana tulang yang mengalami fraktur dapat sembuh tanpa jaringan

 parut (Rasjad, 200/!. Pada umumnya fraktur dapat sembuh tanpa tindakan bedah

namun pembedahan bertujuan untuk membantu tubuh dalam mempercepat

 proses penyembuhan ($unter, 200!.

Proses penyembuhan fraktur pada tulang terdiri atas lima fase, yaitu;

! 7ase hematom

-pabila terjadi fraktur maka pembuluh darah mengalami robekan disekitar 

 jaringan lunak, periosteum dan medula sehingga membentuk hematom.

%steosit yang terletak disekitar area fraktur akan kehilangan nutrisi dan

mengalami apoptosis. 'ika fragmen tulang kehilangan vaskularisasi maka

akan terjadi nekrosis avaskular ($enry et al , 200!.

Page 31: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 31/36

2! 7ase Proliferasi el

7ase ini sama dengan fase pada penyembuhan jaringan lunak yang ditandai

adanya reaksi inflamasi akut dengan vasokonstriksi, eksudasi plasma, dan

 proliferasi sel inflamatori ($enry et al , 200!.

&! 7ase kalus

egera setelah proliferasi jaringan seluler distimulasi untuk membentuk 

 jaringan fibrosa, kartilago, dan tulang yang imatur. 1entuk tulang imatur 

disebut sebagai woven bone Pada pemeriksaan radiologis, kalus atau woven

bone  sudah terlihat dan merupakan indikasi adanya penyembuhan fraktur 

(Rasjad, 200/!.

3! 7ase konsolidasi

Woven bone akan membentuk kalus primer dan secara perlahan5lahan diubah

menjadi tulang yang lebih matang oleh aktivitas osteoblas yang menjadistruktur lamelar. elebihan kalus akan diabsorpsi kembali secara bertahap

(Rasjad, 200/!.

Page 32: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 32/36

! 7ase remodeling

Pada fase remodeling terjadi resorpsi secara osteoklastik dan teteap terjadi

osteoblastik pada tulang dan kalus eksterna secara perlahan lahan akan

diabsorpsi, kalus intermediet berubah menjadi tulang yang kompak dan berisi

sistem haversian dan kalus bagian dalam akan mengalami peronggaan utnuk membentuk ruang sum5sum tulang (Rasjad, 200/!.

Page 33: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 33/36

<ambar 2. 7ase Penyembuhan 7raktur 

i.  Faktor 0ang mem'engaru)i 'en0em!u)an raktur

#aktu penyembuhan fraktur bervariasi secara individual dan berhubungan

dengan beberapa faktor penting pada penderita, antara lain;

! Cmur penderita

#aktu penyembuhan tulang lebih cepat pada anak5anak daripada orang

de8asa. $al ini terutama disebabkan karena aktifitas proses osteogenesis pada

 periosteum dan endosteum dan juga berhubungan dengan proses remodeling

tulang yang sangat aktif dan makin berkurang apabila umur bertambah.

2! >okasi dan konfigurasi fraktur 

7raktur metafisis penyembuhannya lebih cepat daripada diafisis. )isamping

itu konfigurasi fraktur seperti fraktur transversal lebih ambat

 penyembuhannya dibandingkan dengan fraktur oblik karena kontak yang lebih

 banyak.

&! Pergeseran a8al fraktur 

Pada fraktur yang tidak bergeser dan periosteumnya intak, maka

 penyembuhannya dua kali lebih cepat dibandingkan dengan fraktur yang

 bergeser. Terjadinya pergeseran fraktur yang lebih besar akan menyebabkan

kerusakan periosteum yang lebih hebat.

3! ?askularisasi pada kedua fragmen

-pabila kedua fragmen mempunyai vaskularisasi yang baik, maka

 penyembuhan biasanya terjadi tanpa komplikasi. 'ika vaskularisasi salah satu

fragmen tulang jelek maka akan menyebabkan terjadinya kematian jaringan

sehingga menghambat terjadinya union atau bahkan mungkin terjadi

nonunion.

! Reduksi serta imobilisasi

Page 34: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 34/36

Reposisi dan *mobilisasi fraktur akan memberikan kemungkinan untuk 

vaskularisasi yang lebih baik sehingga mencegah pergerakan dan kerusakan

 pembuluh darah yang akan mengganggu dalam penyembuhan fraktur.

4! #aktu imobilisasi

1ila 8aktu imobilisasi tidak dilakukan sesuai 8aktu penyembuhan sebelum

terjadi union, maka kemingkinan untuk terjadinya union sangat besar.

! *nfeksi

1ila terjadi infeksi pada daerah fraktur, misalnya operasi terbuka pada fraktur 

tertutup maupun fraktur terbuka maka akan mengganggu terjadinya proses

 penyembuhan.

(Rasjad, 200/!.

DAFTA( PUSTAKA

-pley -<, olomon >. (//!. uu +.ar Ortopedi dan !ratur istem +ple".

'akarta; #idya "edika.

1lauvelt, =arolyn. (200!  + manual orthopaedic terminolog" seventh edition:

%lassification of fractures, dislocation., and sport-related in.uries,  pp;54.

Philadelphia; +lseiver.

=harter, "ichael.- (2004! 7raktur dan dislokasi, in ; Price, ylvia.-., #ilsonm

>orraine.".  atofisiologi onsep linis proses-proses pen"ait volume / edisi

0 , pp; &4. 'akarta; +<=.

=or8in, +.'. (200!  uu sau patofisiologi edisi revisi 1:ontrol terintegrasi dandisfungsi, pp; &&4 'akarta; +<=.

)epkes R* (2006!  &iset esehatan $asar: Laporan 2asional /334 . )iakses dari;http;@@terbitan.litbang.depkes.go.id (pada tanggal / 7ebruari 204!.

Page 35: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 35/36

)epkes R* (200/!  Laporan hasil riset esehatan dasar (&'*5$+) provinsi

ulawesi Tengah tahun /334 . )iakses dari; http;@@terbitan.litbang.depkes.go.id

(pada tanggal / 7ebruari 204!.

$unter, 'ohn. (200! Principle of management of fracture, joint injuries and

 peripheral nerve injuries, in; $enry, "."., Thompson, '.B. clinical surger" second edition, pp; 4694653. Philadelphia; +lseiver.

oval, .'., Juckerman, '.). (2004!  Handboo of fracture third edition: Open fracture, pp; 2&. Philadelphia; >ippincott 8illiams and 8ilkins.

 Bayagam, elvadurai (200! Principle of fractures, in; olomon, >ouis., #ar8ick,

). ; +ple"6s s"stem of orthopaedic,  pp; 4656/9354. +book.

PutI R, Pabst R. (2000!.-tlas -natomi "anusia obotta. 'ilid . +disi 2.

'akarta;+<=.

Rasjad, =., Reksoprodjo, ., $adi, .-., Kuriaonto, $., Rpeshadi, )., 7erdiansyah.,

*rianto, .-. (20! istem muskuloskeletal, in; jamsuhidajat, R. buu a.ar 

ilmu bedah edisi 1, pp; 030903&5339 0. 'akarta; +<=.

Rasjad, =hairuddin (200/! engantar ilmu bedah ortopaedi: Trauma, pp; &&059&&35

&3&9&/5409&46. 'akarta; Kasrif 8atampone.

apardan, subroto (200! umpulan kuliah ilmu bedah, in; Reksoprodjo, soelarto. ;

 !ratur dan $isloasi, pp; 3/9 34&543. 'akarta; 1inarupa -ksara.

nell, Richard (2004! +natomi *lini untu #ahasiswa *edoteran. 'akarta ; +<=

jamsuhidajat, R. (200! 1uku ajar ilmu bedah edisi 2;  sistem musuloseletal .

 pp;63534. 'akarta; +<=.

jamsuhidajat, R. (200! 1uku ajar ilmu bedah edisi 2; pen"ulit pascabedah. pp;2/.

'akarta; +<=.

#$% (200&! The burden of musculoseletal conditions at the start of the new

millenium )iakses dari; http;@@8ho.int (pada tanggal / 7ebruari 204!.

Page 36: Prinsip Frsktur

7/24/2019 Prinsip Frsktur

http://slidepdf.com/reader/full/prinsip-frsktur 36/36