rangkuman p2kb kedkel
TRANSCRIPT
8/16/2019 Rangkuman P2KB Kedkel
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-p2kb-kedkel 1/15
Setiap peserta program P2KB IDI yang telah memenuhi jumlah SKP prasyarat minimal akan
memperoleh Sertifikat kompetensi (SK) sebagai dokter keluarga dari Kolegium dan dokter keluarga
Indonesia (KDDKI). Bersama dengan surat tanda registrasi (STR) yang dikeluarkan oleh konsil
kedokteran Indonesia dan surat rekomendasi IDI, SK tersebut merupakan persyaratan untuk
mengurus perpanjangan surat ijin praktek (SIP).
Proses perolehan SK setelah mengikuti dan memenuhi P2KB ini disebut proses resetrifikasi.
P2KB dokter keluarga dikelola oleh PDKI dengan dukungan penuh PDKI cabang dan IDI cabang yang
belum memiliki PDKI cabang di daerahnya. PDKI juga mengelola P2KB DPU yang selama ini dikelola
langsung oleh BP2KB untuk mempercepat pengembangan pelayan dokter keluarga.
Landasan Hukum P2KB dokter keluarga adalah seluruh landasan hukum P2KB IDI secara keseluruhan,
Tujuan Program P2KB dokter keluarga IDI sesuai dengan tujuan umum P2KB IDI dan tujuan khususnya
adalah:
1. Memelihara dan meningkatkan kualitas kinerja profesional dokter keluarga pada khususnya
dan dokter layanan primer pada umumnya.
2. Meningkatkan pengetahuan terkini dan keterampilan klinis dokter keluarga agar setara
dengan dokter keluarga taraf global.
3. Menjamin sikap etis dokter keluarga pada khususnya dan dokter layanan primer pada
umumnya dalam memberikan layanan kedokteran sesuai dengan kewenangannya.
Kompetensi Dokter Keluarga
Prinsip-prinsip pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluarga adalah mewujudkan:
1. Pelayanan yang holistik dan komprehensif
2. Pelayanan yang kontinu
3.
Pelayanan yang mengutamakan pencegahan
4. Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif
5. Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integral dari keluarga
6. Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan tempat
tinggalnya
7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum
8. Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat diperjuangkan dipertanggungjawabkan
9. Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu.
Kompetensi dokter keluarga seperti yang tercantum dalam standar kompetensi dokter keluarga yang
disusun oleh perhimpunan dokter keluarga Indonesia tahun 2006 adalah:
1. Area Komunikasi Efektifa.
Berkomunikasi dengan pasien serta anggota keluarganya
1.
Bersambung rasa dengan pasien dan keluarganya
1.
Memberikan salam
2.
Memberikan situasi yang nyaman bagi pasien
3.
Menunjukkan sikap empati dan dapat dipercaya aktif dan mendengarkan dengan
(penuh perhatian memberi waktu yang cukup pada pasien untuk menyampaikan
keluhannya dan menggali permasalahan pasien.
4.
Menyimpulkan kembali masalah pasien, kekhawatiran, maupun harapannya
5.
Memelihara dan menjaga harga diri pasien, hal-hal yang bersifat pribadi, dankerahasiaan pasien sepanjang waktu pasien mitra sejajar
8/16/2019 Rangkuman P2KB Kedkel
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-p2kb-kedkel 2/15
6.
Memperlakukan sebagai meminta persetujuannya dalam memutuskan suatu
terapi dan tindakan
7. Menempatkan diri sebagai mitra keluarga dalam penatalaksanaan masalah
kesehatan pasien dan keluarga ( dokter keluarga )
2.
Mengumpulakn informasi1.
Mampu menggunakan open-ended maupun closed question dalam menggali
informasi (move from open to close question properly)
2.
Meminta penjelasan pada pasien pada pernyataan yang kurang dimengerti
3.
Menggunakan penalaran klinik dalam penggalian riwayat penyakit pasien
sekarang, riwayat keluarga,atau riwayat kesehatan masa lalu
4.
Melakukan penggalian data secara runtut dan efisien
5.
Tidak memberikan nasehat maupun penjelasan yang prematur saat masih
mengumpulkan data
6. Mampu melaksanakan anamnesis dengan pendekatan pasien(patient centered
approach) dalam rangka memperoleh keluhan utama pasien, kekhawatiran dan
harapan pasien mengenai keluhannya tersebut serta memperoleh keterangan
untuk dapat menegakkan diagnosis (dokter keluarga)
3. Memahami Perspektif Pasien
1. Menghargai kepercayaan pasien terhadap segala sesuatu yang menyangkut
penyakitnya
2. Melakukan eksplorasi terhadap kepentingan pasien, kekhawatirannya, dan
harapannya
3. Melakukan fasilitasi secara profesional terhadap ungkapan emosi pasien (marah,
takut, malu, sedih, bingung, eforia, maupun pasien dengan hambatan komunikasi
misalnya bisu-tuli, gangguan psikis)4. Mampu merespon verbal maupun bahasa non-verbal dari pasien secara
profesional
5. Memperhatikan faktor biopsikososiobudaya dan normanorma setempat untuk
menetapkan dan mempertahankan terapi paripurna dan hubungan dokter pasien
yang professional
6.
Menggunakan bahasa yang santun dan dapat dimengerti oleh pasien (termasuk
bahasa daerah setempat) sesuai dengan umur, tingkat pendidikan ketika
menyampaikan
pertanyaan, meringkas informasi, menjelaskan hasil diagnosis, pilihan penanganan
serta prognosis.
7. Memahami masalah yang sebenarnya terjadi dengan menggali dan menganalisis
faktor-faktor keluarga pasien dan faktor lain di lingkungan kehidupan pasien
yang berhubungan dengan masalah kesehatan pasien.
4.
Memberi Penjelasan dan Informasi
1. Mempersiapkan perasaan pasien untuk menghindari rasa takut dan stres sebelum
melakukan pemeriksaan fisik
2. Memberi tahu adanya rasa sakit atau tidak nyaman yang mungkin timbul selama
pemeriksaan fisik atau tindakannya
3. Memberi penjelasan dengan benar, jelas, lengkap, jujur tentang tujuan, keperluan,
manfaat, risiko prosedur diagnostik dan tindakan medis (terapi, operasi, prognosis,rujukan) sebelum dikerjakan
8/16/2019 Rangkuman P2KB Kedkel
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-p2kb-kedkel 3/15
4.
Menjawab pertanyaan dengan jujur, memberi konsultasi, atau menganjurkan
rujukan untuk permasalahan yang sulit.
5.
Memberikan edukasi dan promosi kesehatan kepada pasien maupun keluarganya
6.
Memastikan mengkonfirmasikan bahwa informasi dan pilihan-pilihan tindakan
telah dipahami oleh pasien
7.
Memberikan waktu yang cukup kepada pasien untuk merenungkan kembali serta
berkonsultasi sebelum membuat persetujuan
8.
Menyampaikan berita buruk secara profesional dengan menjunjung tinggi etika
kedokteran
9.
Memastikan kesinambungan pelayanan yang telah dibuat dan disepakati
10.
Mampu memberikan informasi yang jelas kepada pasien mengenai seluruh tujuan,
kepentingan, keuntungan, risiko yang berhubungan dalam hal pemeriksaan,
konsultasi, rujukan, pengobatan, tindakan dan sebagainya sehingga
memungkinkan pasien untuk dapat memutuskan segala yang akan dilakukan
terhadapnya secara puas dan terinformasi.
11.
Mampu menggali menganalisis dan menganjurkan sumber daya yang ada padakeluarga dan lingkungannya untuk kepentingan penatalaksanaan kesehatan pasien
dan keluarganya
12. Mampu melakukan konseling perorangan dan konseling kelompok (keluarga
maupun kelompok lain)
b. Berkomunikasi dengan sejawat
1. Memberi informasi yang tepat kepada sejawat tentang kondisi pasien baik secara
lisan, tertulis, atau elektronik pada saat yang diperlukan demi kepentingan pasien
maupun ilmu kedokteran
2. Menulis surat rujukan dan laporan penanganan pasien dengan benar, demi
kepentingan pasien maupun ilmu kedokteran
3.
Melakukan presentasi laporan kasus secara efektif dan jelas demi kepentingan pasien
maupun ilmu kedokteran
c. Berkomunikasi dengan masyarakat
1.
Menggunakan bahasa yang dipahami oleh masyarakat
2.
Menggali masalah kesehatan menurut persepsi masyarakat agar masyarakat
memahami kesehatan sebagai kebutuhan
3.
Menggunakan teknik komunikasi langsung yang efektif
4.
Memanfaatkan media dan kegiatan kemasyarakatan secara efektif ketika melakukan
promosi kesehatan
5.
Melibatkan kesehatan secara profesional
6. Mampu merencanakan dan menerapkan pendidikan kesehatan yang sesuai bagi
pasien, keluarga dan komunitas yang ada dihadapannya dengan medua yang tepat
guna
d. Berkomunikasi dengan profesi lain
1. Mendengarkan dengan penuh perhatian dan memberi waktu cukup kepada profesi
lain untuk menyampaikan pendapatnya
2. Memberikan informasi yang tepat waktu dan sesuai kondisi yang sebenarnya ke
perusahaan jasa asuransi kesehatan untuk pemrosesan klaim
3. Memberikan informasi yang relevan kepada penegak hukum atau sebagai saksi ahli di
pengadilan (jika diperlukan)
8/16/2019 Rangkuman P2KB Kedkel
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-p2kb-kedkel 4/15
4.
Melakukan negosiasi dengan pihak terkait dalam rangka pemecahan masalah
kesehatan masyarakat
5. Mampu menempatkan dirinya menjadi koordinator dalam penatalaksanaan pasien
yang diselenggarakan bersama, baik bersama antar dokter-pasien-keluarga,
maupun bersama antar dokter-pasien-dokter spesialis/rumah sakit
2. Area Keterampilan Klinisa.
Memperoleh dan mencatat informasi yang akurat serta penting tentang pasien dan
keluarganya
1.
Menggali dan merekam dengan jelas keluhan-keluhan yang disampaikan (bila perlu
disertai gambar), riwayat penyakit saat ini, medis, keluarga, sosial serta riwayat lain
yang relevan
2. Mampu menganalisis informasi dalam rekam medik dan rekam keluarga untuk
menegakkan diagnosis holistik dan perencanaan komprehensif bagi pasien dan
keluarganya
b.
Melakukan prosedur klinis dan laboratorium
1. Memilih prosedur klinis dan laboratorium sesuai dengan masalah pasien
2. Melakukan prosedur klinis dan laboratorium sesuai kebutuhan pasien dan
kewenangannya
3. Melakukan pemeriksaan fisik dengan cara yang seminimal mungkin
menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan pada pasien
4. Melakukan pemeriksaan fisik yang sesuai dengan masalah pasien
5. Menemukan tanda-tanda fisik dan membuat rekam medis dengan jelas dan
benar
6. Mengidentifikasi, memilih dan menentukan pemeriksaan laboratorium yang
sesuai7. Melakukan pemeriksaan laboratorium dasar
8. Membuat permintaan pemeriksaan laboratorium penunjang
9. Menentukan pemeriksaan penunjang untuk tujuan penapisan penyakit dan
keterampilan terapeutik
10.
Memilih melakukan tindakan prevensi sesuai dengan kewenangannya
11.
Mampu melaksanakan pendampingan pasien secara profesional demi
kepentingan pasien pada saat dibutuhkan dalam layanan konsultasi dan/ atau
rujukan
c.
Melakukan prosedur kedaruratan klinis
1.
Menentukan keadaan kedaruratan klinis
2.
Memilih prosedur kedaruratan klinis sesuai kebutuhan pasien atau menetapkan
rujukan
3.
Melakukan prosedur kedaruratan klinis secara benar dan etis, sesuai dengan
kewenangannya
4. Mengevaluasi dan melakukan tindak lanjut
5. Mampu secara trampil melakukan prosedut tunjangan hidup dasar (basic life
support) dan prosedur basic cardiac, life support dimanapun berada
3. Area landasan ilmiah ilmu kedokteran
a.
Menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu biomedik, klinik, perilaku, danilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan kesehatan tingkat primer
8/16/2019 Rangkuman P2KB Kedkel
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-p2kb-kedkel 5/15
1.
Menjelaskan prinsip-prinsip ilmu kedokteran dasar yang berhubungan dengan
terjadinya masalah kesehatan, beserta patogenesis dan patofisiologinya.
2.
Menjelaskan masalah kesehatan baik secara molekular maupun selular melalui
pemahaman mekanisme normal dalam tubuh.
3.
Menjelaskan faktor-faktor non biologis yang berpengaruh terhadap masalah
kesehatan.
4.
Mengembangkan strategi untuk menghentikan sumber penyakit, poin-poin
patogenesis dan patofisiologis, akibat yang ditimbulkan, serta risiko spesifik
secara efektif
5.
Menjelaskan tujuan pengobatan secara fisiologis dan molekular
6.
Menjelaskan berbagai pilihan yang mungkin dilakukan dalam penanganan pasien.
7. Menjelaskan secara rasional dan ilmiah dalam menentukan penanganan penyakit
baik klinik, epidemiologis, farmakologis, fisiologis, diet, olah raga, atau
perubahan perilaku
8. Menjelaskan pertimbangan pemilihan intervensi berdasarkan farmakologi,
fisiologi, gizi, ataupun perubahan tingkah laku9. Menjelaskan indikasi pemberian obat, cara kerja obat, waktu paruh, dosis, serta
penerapannya pada keadaan klinik
10. Menjelaskan kemungkinan terjadinya interaksi obat dan efek samping
11. Menjelaskan manfaat terapi diet pada penanganan kasus tertentu
12. Menjelaskan perubahan proses patofisiologi setelah pengobatan.
13. Menjelaskan prinsip-prinsip pengambilan keputusan dalam mengelola masalah
kesehatan
b. Merangkum dari interpretasi anamnesis, pemeriksaan fisik, uji laboratorium dan
prosedur yang sesuai
1.
Menjelaskan (patofisiologi atau terminologi lainnya) data klinik dan laboratorium
untuk menentukan diagnosis pasti.
2.
Menjelaskan alasan hasil diagnosis dengan mengacu pada evidence- based
medicine.
c.
Menentukan efektivitas suatu tindakan
1.
Menjelaskan bahwa kelainan dipengaruhi oleh tindakan
2.
Menjelaskan parameter dan indikator keberhasilan pengobatan.
3.
Menjelaskan perlunya evaluasi lanjutan pada penanganan penyakit.
4. Area pengelolaan masalah kesehatana.
Mengelola penyakit, keadaan sakit dan masalah pasien sebagai individu yang utuh, bagian
dari keluarga dan masyarakat
1.
Menginterpretasi data klinis dan merumuskannya menjadi diagnosis sementara dan
diagnosis banding
2.
Menjelaskan penyebab, patogenesis, serta patofisiologi suatu penyakit
3. Mengidentifikasi berbagai pilihan cara pengelolaan yang sesuai penyakit pasien.
4. Memilih dan menerapkan strategi pengelolaan yang paling tepat berdasarkan prinsip
kendali mutu, kendali biaya, manfaat, dan keadaan pasien serta sesuai pilihan pasien
5. Melakukan konsultasi mengenai pasien bila perlu
6. Merujuk ke sejawat lain sesuai dengan Standar Pelayanan Medis yang berlaku, tanpa
atau sesudah terapi awal (lihat lampiran 2. Daftar Penyakit)
8/16/2019 Rangkuman P2KB Kedkel
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-p2kb-kedkel 6/15
7.
Mengelola masalah kesehatan secara mandiri dan bertanggung jawab sesuai dengan
tingkat kewenangannya (lihat lampiran 2. Daftar Penyakit)
8.
Memberi alasan strategi pengelolaan pasien yang dipilih berdasarkan patofisiologi,
patogenesis, farmakologi, faktor psikologis, sosial, dan faktor-faktor lain yang sesuai
9.
Membuat instruksi tertulis secara jelas, lengkap, tepat, dan dapat dibaca
10.
Menulis resep obat secara rasional (tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis, tepat
frekwensi dan cara pemberian, serta sesuai kondisi pasien), jelas, lengkap, dan dapat
dibaca
11.
Mengidentifikasi berbagai indikator keberhasilan pengobatan, memonitor
perkembangan penanganan, memperbaiki dan mengubah terapi dengan tepat
12.
Memprediksi, memantau, mengenali kemungkinan adanya interaksi obat dan efek
samping, memperbaiki atau mengubah terapi dengan tepat
13. Menerapkan prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga secara holistik, komprehensif,
koordinatif, kolaboratif, dan berkesinambungan dalam mengelola penyakit dan
masalah pasien
14.
Mengidentifikasi peran keluarga pasien, pekerjaan, dan lingkungan sosial sebagai faktoryang berpengaruh terhadap terjadinya penyakit serta sebagai faktor yang mungkin
berpengaruh terhadap pertimbangan terapi
15. Mampu menyelenggarakan pelayanan rawat jalan efektif efisien bagi pasien, menjaga
kualitas, sadar mutu dan sadar biaya
16. Mampu menyelenggarakan pelayanan yang peduli dan perhatian pada kebutuhan
dan perilaku pasien dan keluarganya sebagai masyarakat yang menggunakan
berbagai pelayanan kesehatan non formal di sekitarnya
b. Melakukan Pencegahan Penyakit dan Keadaan Sakit
1. Mengidentifikasi, memberi alasan, menerapkan dan memantau strategi pencegahan
tertier yang tepat berkaitan dengan penyakit pasien, keadaan sakit atau
permasalahannya (Pencegahan tertier adalah pencegahan yang digunakan untuk
memperlambat progresi dari penyakitnya dan juga timbulnya komplikasi, misalnya diet
pada penderita DM, olah raga)
2.
Mengidentifikasi, memberikan alasan, menerapkan dan memantau strategi
pencegahan sekunder yang tepat berkaitan dengan pasien dan keluarganya
(Pencegahan sekunder adalah kegiatan penapisan untuk mengidentifikasi faktor risiko
dari penyakit laten untuk memperlambat atau mencegah timbulnya penyakit, contoh
pap smear, mantous test)
3.
Mengidentifikasi, memberikan alasan, menerapkan dan memantau kegiatan strategi
pencegahan primer yang tepat, berkaitan dengan pasien, anggota keluarga danmasyarakat (Pencegahan primer adalah mencegah timbulnya penyakit, misalnya
imunisasi)
4. Menunjukkan pemahaman bahwa upaya pencegahan penyakit sangat bergantung pada
kerja sama tim dan kolaborasi dengan profesional di bidang lain
5. Mampu Mengidentifikasi, memberikan alasan, menerapkan dan merencanakan
strategi pencegahan primer, sekunder dan tersier bagi seluruh anggota keluarga
pasien serta komunitas sekitar pasien
c. Melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan dan pencegahan
penyakit
1.
Mengidentifikasi kebutuhan perubahan perilaku dan modifikasi gaya hidup untuk
promosi kesehatan pada berbagai kelompok umur, jenis kelamin, etnis, dan budaya
8/16/2019 Rangkuman P2KB Kedkel
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-p2kb-kedkel 7/15
2.
Merencanakan dan melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi
kesehatan di tingkat individu, keluarga, dan masyarakat
3.
Bekerja sama dengan sekolah dalam mengembangkan “program Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS)”
4. Mampu menempatkan diri untuk berpartisipasi dalam program pendidikan
kesehatan bagi komunitas sesuai dengan kebutuhan
d.
Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan
1.
Memotivasi masyarakat agar mampu mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat
2.
Menentukan insidensi dan prevalensi penyakit di masyarakat serta mengenali
keterkaitan yang kompleks antara faktor psikologis, kultur, sosial, ekonomi, kebijakan,
dan faktor lingkungan yang berpengaruh pada suatu masalah kesehatan
3.
Melibatkan masyarakat dalam mengembangkan solusi yang tepat bagi masalah
kesehatan masyarakat
4. Bekerja sama dengan profesi dan sektor lain dalam menyelesaikan masalah kesehatan
dengan mempertimbangkan kebijakan kesehatan pemerintah, termasuk antisipasi
terhadap timbulnya penyakit-penyakit baru
5. Menggerakkan masyarakat untuk berperan serta dalam intervensi kesehatan
6. Merencanakan dan mengimplementasikan intervensi kesehatan masyarakat, serta
menganalisis hasilnya
7. Melatih kader kesehatan dalam pendidikan kesehatan
8. Mengevaluasi efektivitas pendidikan kesehatan
9. Bekerja sama dengan masyarakat dalam menilai ketersediaan, pengadaan dan
pemanfaatan pelayanan kesehatan masyarakat
10. Mampu menempatkan diri untuk berpartisipasi dalam penanggulangan bencana dan
rehabilitasi komunitas pasca bencana
e. Mengelola sumber daya manusia dan sarana – prasarana secara efektif dan efisien dalam
pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan kedokteran keluarga
1. Menjalankan fungsi managerial (berperan sebagai pemimpin, pemberi informasi, dan
pengambil keputusan)
2.
Menerapkan manajemen mutu terpadu dalam pelayanan kesehatan primer dengan
pendekatan kedokteran keluarga
3.
Mengelola sumber daya manusia
4.
Mengelola fasilitas, sarana dan prasarana
5. Mampu menyusun sistem untuk memandang pasien sebagai bagian dari keluarga
pasien, dan memperhatikan bahwa keluarga pasien dapat mempengaruhi dan/atau
dipengaruhi oleh situasi dan kondisi kesehatan pasien
6. Mampu mendayagunakan segala sumber di sekitar kehidupan pasien untuk
meningkatkan keadaan kesehatan pasien dan keluarganya
7. Mampu memperhatikan latar belakang sosial, budaya dan ekonomi pasien dalam
berkomunikasi dan menawarkan pilihan penatalaksanaan pada pasien agar dapat
mencapai kepatuhan pengobatan, kepuasan pasien dan peningkatan derejat
kesehatan pasien dan keluarganya
5. Area Pengelolaan informasia. Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu penegakan diagnosis,
pemberian terapi, tindakan pencegahan dan promosi kesehatan, serta penjagaan, danpemantauan status kesehatan pasien
8/16/2019 Rangkuman P2KB Kedkel
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-p2kb-kedkel 8/15
1.
Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (internet) dengan baik
2.
Menggunakan data dan bukti pengkajian ilmiah untuk menilai relevansi dan validitasnya
3.
Menerapkan metode riset dan statistik untuk menilai kesahihan informasi ilmiah
4.
Menerapkan keterampilan dasar pengelolaan informasi untuk menghimpun data
relevan menjadi arsip pribadi
5.
Menerapkan keterampilan dasar dalam menilai data untuk melakukan validasi
informasi ilmiah secara sistematik
6.
Meningkatkan kemampuan secara terus menerus dalam merangkum dan menyimpan
arsip
7. Mampu mengaplikasikan evidence based medicine dan apraisal kritis suatu informasi
baru dalam praktik kesehatan
b.
Memahami manfaat dan keterbatasan teknologi informasi
1. Menerapkan prinsip teori teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu
penggunaannya, dengan memperhatikan secara khusus potensi untuk berkembang dan
keterbatasannya
2.
Mampu merencanakan dan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi guna
memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pasien dan keluarganya
c. Memanfaatkan informasi kesehatan
1. Memasukkan dan menemukan kembali informasi dan database dalam praktik
kedokteran secara efisien
2. Menjawab pertanyaan yang terkait dengan praktik kedokteran dengan menganalisis
arsipnya
3. Membuat dan menggunakan rekam medis untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan
6.
Area mawas diri dan pengembangan diria. Menerapkan mawas diri
1. Menyadari kemampuan dan keterbatasan diri berkaitan dengan praktik kedokterannya
dan berkonsultasi bila diperlukan
2.
Mengenali dan mengatasi masalah emosional, personal dan masalah yang berkaitan
dengan kesehatannya yang dapat mempengaruhi kemampuan profesinya
3.
Menyesuaikan diri dengan tekanan yang dialami selama pendidikan dan praktik
kedokteran
4.
Menyadari peran hubungan interpersonal dalam lingkungan profesi dan pribadi
5.
Mendengarkan secara akurat dan bereaksi sewajarnya atas kritik yang membangun dari
pasien, sejawat, instruktur, dan penyelia6.
Mengelola umpan balik hasil kerja sebagai bagian dari pelatihan dan praktik
7. Mengenali nilai dan keyakinan diri yang sesuai dengan praktik Kedokterannya
b.
Mempraktikkan belajar sepanjang hayat
1.
Mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan yang baru.
2. Berperan aktif dalam Program Pendidikan dan Pelatihan Kedokteran Berkelanjutan
(PPPKB) dan pengalaman belajar lainnya
3. Menunjukkan sikap kritis terhadap praktik kedokteran berbasis bukti (Evidence-Based
Medicine)
4. Mengambil keputusan apakah akan memanfaatkan informasi atau evidence untuk
penanganan pasien dan justifikasi alasan keputusan yang diambil5. Menanggapi secara kritis literatur kedokteran dan relevansinya terhadap pasiennya
8/16/2019 Rangkuman P2KB Kedkel
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-p2kb-kedkel 10/15
6.
Mampu mengatasi perilaku yang tidak profesional dari anggota tim pelayanan
kesehatan lain
7. Mampu melakukan program jaga mutu (quality assurance) secara mandiri dan/atau
bersama-sama dengan dokter keluarga lainnya
8. Mampu menjadi pimpinan profesional pada suatu pusat pelayanan kedokteran/
kesehatan primer
d.
Melakukan praktik kedokteran dalam masyarakat multikultural di Indonesia
1.
Menghargai perbedaan karakter individu, gaya hidup, dan budaya dari pasien dan
sejawat
2.
Memahami heterogenitas persepsi yang berkaitan dengan usia, gender, orientasi
seksual, etnis, kecacatan dan status sosial ekonomi
3. Mampu menganalisa persamaan dan perbedaan karakter individu, keluarga, hingga
faktor sosial budaya yang berpengaruh pada kesehatan pasien dan keluarga
e. Aspek Medikolegal dalam praktik kedokteran
Memahami dan menerima tanggung jawab hukum berkaitan dengan :
Hak asasi manusia
Resep obat
Penyalahgunaan tindakan fisik dan seksual
Kode Etik Kedokteran Indonesia
Pembuatan surat keterangan sehat, sakit atau surat kematian
Proses di pengadilan
Memahami UU RI No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
Memahami peran Konsil Kedokteran Indonesia sebagai badan yang mengatur praktik
kedokteran
Menentukan, menyatakan dan menganalisis segi etika dalam kebijakan kesehatan
f. Aspek keselamatan pasien dalam praktik kedokteran
1. Menerapkan standar keselamatan pasien :
a. Hak pasien
b. Mendidik pasien dan keluarga
c. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
d. Penggunaan metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program
peningkatan keselamatan pasien
e.
Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
f.
Mendidik staf tentang keselamatan pasien
g.
Komunikasi yang merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
2.
Menerapkan 7 (tujuh) langkah keselamatan pasien :
a.
Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
b.
Memimpin dan mendukung staf
c.
Integrasikan aktifitas pengelolaan risiko
d.
Kembangkan sistem pelaporan
e.
Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien
f.
Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
g. Cegah cidera melalui implementasi sistem keselamatan pasien
8/16/2019 Rangkuman P2KB Kedkel
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-p2kb-kedkel 11/15
Program P2KB Dokter Keluarga
Tata cara P2KB seorang dokter yang bermaksud mengikuti program P2KB adalah sebagai berikut:
1.
Mendaftarkan diri dalam Program P2KB Dokter Keluarga beserta biaya ikut serta dalam program
2.
Mengisi borang penilaian diri
3.
Mengisi borang kegiatan dan rangkumannya
4.
Menyatakan penyerahan pengisian program untuk diverifikasi
5.
Memperoleh hasil verifikasi berupa hasil penilaian
6.
Hasil penilaian yang disetujui memperoleh tanda pemenuhan P2KB untuk mendapatkan Sertifikat
Kompetensi dari Kolegium Dokter dan Dokter Keluarga Indonesia
7.
Hasil penilaian yang memerlukan pembinaan tambahan akan diberi tambahan waktu selama 6
bulan untuk melengkapi SKP dan mengulang prosedur No.4
8. Hasil penilaian yang ditolak akan mengulang prosedur dari No.1
Pendaftaran program P2KB Dokter Keluarga dapat dilakukan secara langsung melalui PDKI pusat, PDKI
cabang atau IDI cabang, atau secara maya melalui website PDKI. Lampiran 1 adalah bentuk formulirpendaftaran mengikuti program P2KB Dokter Keluarga.
Borang Penilaian diri merupakan isian peserta program P2KB untuk menggambarkan profil pribadi
sebagai pribadi, dokter praktik dan kegiatan lainnya selama ini. Data-data Lampiran 2 adalah borang
penilaian diri yang sekaligus akan direkam sebagai peserta. Borang juga dapat diunduh dan di upload
melalui website PDKI.
Sesuai dengan arahan P2KB IDI maka program P2KB Dokter Keluarga juga mencakup beberapa ranah
Kegiatan. Kelompok kegiatan yang dapat diperhitungkan dalam SKP untuk program P2KB dokter
Keluarga terdiri atas:
a.
Kegiatan Pembelajaran
b. Kegiatan Profesional
c. Kegiatan pengabdian masyarakat
d. Kegiatan Publikasi
e. Kegiatan pengembangan ilmu dan pendidikan
Sebagai inti dari P2KB Dokter Keluarga dalam perhitungan SKP, maka penjelasan pengisian borang
kegiatan akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut. Jumlah SKP yang diperlukan untuk resertifikasi
selama 5 tahun adalah 250 SKP IDI.
Jenis Kegiatan / ranah / domain Porsi Nilai Maksimal SKP
Kegiatan Pembelajaran 30-40% 100Kegiatan Profesional 30-40% 100
Kegiatan Pengabdian Masyarakat 5-15% 37,5
Kegiatan Publikasi 1-5% 12,5
Kegiatan pengembangan Ilmu dan Pendidikan 1-5% 12,5
8/16/2019 Rangkuman P2KB Kedkel
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-p2kb-kedkel 12/15
A. Kegiatan PembelajaranYang termasuk dalam kegiatan pembelajaran, yaitu:
-
Berpartisipasi dalam Paket A/B/C/D dokter keluarga sebagai peserta/pembicara/panitia dari
penyelenggara yang diakui PDKI atau IDI (dalam negri). Lampiran 3 adalah rincian paket ABCD
dokter keluarga:
Paket A: Konsep Dokter Keluarga
A1: Konsep dan wawasan
A2: Prinsip pelayanan DK
A3: Pengaruh keluarga, komunitas dan lingkungan
A4: Tugas dan fungsi DK dalam layanan Primer
Paket B: Manajemen Praktik dokter keluarga
B1: Manajemen SDM
B2: Manajemen Fasilitas
B3: Manajemen Informasi
B4: Manajemen dana
Paket C: Pengetahuan medis dan teknik medis
C1: Keterampilan teknik medis dasar
C2: Keterampilan menangani Gejala umum
C3: Keterampilan teknik medis Khusus
Paket D: Terapan Medis dalam golongan komunitas
- Membaca jurnal kedokteran dan mengikuti uji diri dari jurnal yang terakreditasi nasional atau
internasional
-
Berpartisipasi dalam program CME dokter keluarga untuk dokter sebagai peserta/pembicara/panitia dari penyelenggara yang diakui PDKI atau IDI (dalam negri) atau diakui WONCA atau
WMA
- Berpartisipasi dalam kongres atau konferensi profesi dokter layanan primer atau dokter
keluarga sebagai peserta/pembicara/panitia dari penyelenggara yang diakui PDKI atau IDI
(dalam negri) atau diakui WONCA atau WMA (luar negri)
- Berpartisipasi dalam pelatihan dokter sebagai peserta/pembicara/panitia dari penyelenggara
yang diakui PDKI atau IDI (dalam negri) atau diakui WONCA atau WMA (luar negri)
- Berpartisipasi dalam penyusunan clinical practice Guidelines atau standar praktik atau standar
pelayanan yang diakui PDKI atau IDI (dalam negri) atau diakui WONCA atau WMA (luar negri)
Untuk kegiatan dalam negri, pihak penyelenggara tentu akan memperoleh SKP IDI sesuai
ketentuan berlaku dan mencantumkannya pada tanda bukti partisipasi (misalnya sertifikat),
namun untuk penyelenggaraan lur negri maka SKP IDI disesuaikan dengan ketentuan SKP IDI
seperti tercantum pada Lampiran 4.
Sehubungan dengan tujuan P2KB yang bermaksud untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan sesuai dengan kewenangan sebagai dokter layanan primer dan bukan hanya
penambahan pengetahuan saja, maka setiap SKP yang diperoleh akan dikonversi sesuai dengan
dampak pembelajaran (Lampiran 5)
Daftar topik kegiatan pembelajaran wajib dipilih oleh peserta program P2KB dokter keluarga:
1.
Asuhan layanan primer bagi pasien dalam asuhan komprehensif
8/16/2019 Rangkuman P2KB Kedkel
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-p2kb-kedkel 13/15
a.
Bayi baru lahir
b.
Bayi
c.
Anak
d.
Remaja
e.
Dewasa
f.
Wanita hamil atau menyusui
g.
Usia lanjut dan geriatrik
2.
Mengintegrasikan komponen asuhan komprehensif
a.
Memahami epidemiologi penyakit
b.
Melakukan anamnesis dan pemeriksaan jasmani secara memadai
c.
Memahami ragam perbedaan faali dan metabolisme obat
d. Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium dan radiologi
e. Menyelenggarakan penilaian risiko khusus usia tertentu
f. Menyelenggarakan upaya pencegahan, penapisan, dan panduan serta penyuluhan
gizi
g.
Mengetahui pokok permasalahan perkembangan normalh. Menyelenggarakan konseling psikologi dan perilaku
i. Mengkonsultasikan atau merujuk pasien tepat pada waktunya bila diperlukan
j. Menyelenggarakan layanan paliatif dan jelang ajal
k. Menjunjung tinggi aspek etika pelayanan kedokteran
3. Mengkoordinasikan layanan kesehatan dengan keluarga pasien
a. Penilaian keluarga
b. Menyelenggarakan pertemuan keluarga (pasien)
c. Bimbingan dan konseling keluarga
4.
Mengkoordinasikan layanan kesehatan dengan masyarakat
a.
Kesehatan masyarakat dan epidemiologib.
Pemeriksaan / penilaian masyarakat
c.
Mengenali dan memanfaatkan sumber daya masyarakat
d.
Program pencegahan dan pendidikan bagi masyarakat
e.
Advokasi/pembelaan kepentingan masyarakat
5.
Menangani masalah-masalah kesehatan yang sering ditemui:
a.
Kelainan alergi
b.
Anastesi dan penanganan nyeri
c.
Kelainan yang mengancam jiwa atau kegawatdaruratan
d.
Kelainan kardiovaskuler
e. Kelainan kulit
f.
Kelainan mata dan telinga
g. Kelainan saluran cerna
h. Kelainan perkemihan dan kelamin
i. Kelainan obstetri dan ginekologi
j. Penyakit infeksi
k. Kelainan muskuloskeletal
l. Kelainan neoplastik
m. Kelainan neurologis
n. Masalah psikiatri
o. Masalah geriatri
p.
Masalah endokrin
q. Kelainan genetik
8/16/2019 Rangkuman P2KB Kedkel
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-p2kb-kedkel 14/15
6.
Bekerja dalam tim kesehatan:
a.
Merekrut, membentuk, dan memobilisasi tim
b.
Keterampilan kepemimpinan
c.
Keterampilan manajemen praktik
d.
Keterampilan mengatasu konflik dan/atau bencana
e.
Keterampilan meningkatkan kualitas layanan primer
Ketentuan IDI untuk kelompok medik dengan intervensi
Kognitif 60-70% 150-175 SKP
Psikomotor 10-20% 25-50 SKP
Afektif 10-20% 25-50 SKP
Non klinik 10% 25 SKP
B. Kegiatan Profesional
Beberapa kegiatan yang termasuk dalam kegiatan profesional, yaitu:
- Menatalaksana pasien, keluarga dan komunitas mulai dari penapisan, pemeriksaan, penegakkan
diagnosis, perencanaan penatalaksanaan, pelaksanaan penatalaksanaan hingga monitoring dan
tindak lanjut.
- Melaksanakan tinjauan kasus berupa medical audit, diskusi klinik, studi kasus atau seminar kasus
- Melaksanakan edukasi kesehatan pada kelompok dan komunitas
- Berpartisipasi pada penanggulangan kejadian luar biasa, wabah dan/atau bencana mulai dari
surveillance hingga pemberantasan penyakit
- Berpartisipasi dalam kegiatan pencegahan primer individu, keluarga dan komunitas
-
Berpartisipasi pada referat atau pembahasan artikel kedokteran sebagai penyaji atau peserta
-
Melaksanakan identifikasi korban bencana atau kasus kematian atau korban tindak kekerasan
lainnya
-
Melaksanakan konsultasi atau rujukan kasus individu, keluarga atau komunitas
-
Melaksanakan pembinaan keluarga atau pembinaan kelompok pasien
-
Melaksanakan dan/atau mendiskusikan kegiatan manajerial klinik
-
Melaksanakan kegiatan program jaga mutu (quality assurance)
-
Dan sebagainya
Seluruh kegiatan profesional yang dilaporkan untuk dihitung SKPnya harus disertai bukti SIP yang
sesuai dengan tempat bekerja atau SK penunjukan, serta lampiran rekam medik atau catatan lainnya
(misalnya portofolio dan daftar hadir)
Lampiran 6 adalah cara perhitungan SKP dan Konversi untuk masing-masing kegiatan profesional
Lampiran 7 adalah borang kegiatan profesional untuk diisi peserta
Kegiatan pengabdian masyarakat
Beberapa kegiatan yang dapat menjadi kegiatan pengabdian masyarakat, yaitu:
-
Berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia
-
Berpartisipasi dalam kegiatan peningkatan derajat kesehatan individu yang bersifat masal
-
Berpartisipasi pada kegiatan organisasi profesi dalam rangka meningkatkan silaturahmi dan
kualitas organisasi profesi
8/16/2019 Rangkuman P2KB Kedkel
http://slidepdf.com/reader/full/rangkuman-p2kb-kedkel 15/15
-
Mempunyai kedudukan dalam jabatan atau fungsi dalam masyarakat yang secara langsung atau
tidak dapat berpengaruh dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Lampiran 8 adalah borang kegiatan pengabdian masyarakat untuk diisi peserta
Kegiatan Publikasi
Beberapa jenis kegiatan publikasi yang dapat menjadi kegiatan publikasi adalah:
-
Laporan penelitian
-
Tinjauan Kasus
-
Tinjauan Pustaka
-
Menulis/menerjemahkan/mengedit buku
-
Menulis Monograf
-
Menulis karya ilmiah populer
-
Mengasuh rubrik kesehatan di media masa
Seluruh kegiatan publikasi memperoleh jumlah SKP tertentu (Lampiran 9). Bila tercantum dijurnalyang tidak terakreditasi maka nilai SKP separuhnya. Publikasi Bersama, maka penulis Utama 60%
Penulis lain 40%. Lampiran 10 adalah borang kegiatan publikasi untuk diisi peserta.
Kegiatan pengembangan Ilmu
Kegiatan yang termasuk dalam kegiatan pengembangan ilmu antara lain:
-
Melaksanakan penelitian kedokteran
-
Mengajar/membimbing/memfasilitasi/menilai/mengevaluasi kegiatan pembelajaran di institusi
pendidikan kedokteran
- Mengajar/membimbing/memfasilitasi/menilai/mengevaluasi kegiatan pembelajaran di
perhimpunan profesi kedokteran- dsb.
Lampiran 11 adalah tabel perhitungan SKP untuk kegiatan pengembangan Ilmu
Lampiran 12 adalah Borang kegiatan pengembangan ilmu untuk diisi peserta