sediaan parenteral dan tablet
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Sediaan Parenteral Dan Tablet
1/19
SEDIAAN PARENTERAL
Definisi/type
Suatu sediaan parenteral adalah suatu produk yang diberikan pada tubuh dengan
cara disuntikan. Ketika suatu injeksi telah melewati mekanisme pertahanan tubuh normal,
adalah penting produk tersebut disiapkan dengan perhatian dan perlakuan lebih tinggidibandingkan dengan sediaan oral dan produk topikal rutin lainnya. Produk akhir harus
bebas dari mikroorganisme (steril), bebas dari bakteri endotoksin dan pyrogen
(nonpyrogenic) dan bebas dari senyawa-senyawa luar yang tidak larut. Karena sifat alaminya
yang rentan, produk steril harus disiapkan pada kondisi lingkungan yang terkontrol.
Campurannya steril, non pyrogenic, dan terutama lagi kebebasannya dari kemungkinan
perubahan campurannya.
Untuk mencapai hasil yang sebaik-baiknya serta khasiat yang sebesar-besarnya
diperlukan pemikiran yang mendalam. Menurut Gstirner pembuatan obat suntik didasarkan
pada tiga macam pertimbangan: kimiawi, teknis, dan fisiologis (farmakologis).
Pertimbangan kimia meliputi persoalan tercamput tidaknya bahan obat dengan zatpembantu. Pertimbangan teknis yang meliputi teknis pembuatan yang sebaiknya yang akan
menghasilkan suatu produk yang terbaik, pertimbangan farmakologis meninjau apakah
produk yang dihasilkan akan menghasilkan absorbsi dan khasiat yang sesuai dengan yang
dikehendaki.
Type larutan parenteral
Ada 2 type sediaan parenteral, yaitu:
1. Sediaan yang dimasukkan dalam jumlah relatif kecil untuk terapeutik dan tujuandeagnosa
2.
Sediaan yang dimasukkan dalam jumlah volume yang relatif banyak untukmengembalikan keseimbangan kalori dan elektrolit tubuh.
Dimana masing-masing type dari sediaan membutuhkan akurasi dan perhatian yang sangat
tinggi di dalam pembuatannya.
Komposisi
Ketika sediaan parenteral dibuat, ada satu hal yang perlu diperhatikan yaitu kehadiran
berbagai zat penambah. Zat penambah ini termasuk pembawa, penambah kelarutan, Buffer,
pengawet, antioksidan, gas inert, surfactans, zat kompleks (Mis EDTA), dan pengkelat.
Zat pembawa
Air adalah pembawa yang paling umum digunakan pada saat ini. Jika sebuah oabt sangat
tiadk larut dalam air sejumlah penambah kelarutan dapat digunakan misalnya etanol 1% -
50%, PEG 1% - 50%, Propylenglikol 1 % - 60 %
Surfaktan dapat digunakan untuk meningkatkan kelarutan dari obat di dalam pembawa
berair. Perlu diperhatikan kemungkinan kehadiran suatu surfaktan akan meningkatkan
kecepatan penguraian obat.
System Buffer
Untuk memperoleh pH yang diinginkan didalam suatu larutan selain untuk kelarutannya
juga untuk kestabilannya maka banyak preparat mengandung system Buffer. Kapasitas
Buffer (kethanan terhadap perubahan setelah penambahan suatu asam atau basa) umumnya
-
7/22/2019 Sediaan Parenteral Dan Tablet
2/19
rendah sehingga system tidak akan mempengaruhi pH atau cairan tubuh setelah
penyuntikan. Buffer haruslah cukup kuat sehingga dapat menahan perubahan pH pada
penyimpanan dan penggunaan.
Pengawet
Produk yang dikemas dalam vial dosis ganda membutuhkan kandungan suatu pengawet
untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang mungkin masuk ketika wadah dikemas.
Bagaimanapun juga tidak semua pengawet yang ada kompetibel dengan kloramfenikol
natrium suksinat, paraben dan fenol tidak kompetibel dengan Nitrofurantoin dan lain-lain
Ketika pengenceran produk serbuk kering untuk injeksi dengan suatu air untuk injeksi yang
mengandung bakteriostatik adalah penting suatu produk itu harus kompetibel dengan
pengawetnya. Selain itu pengawet juga harus kompetibel dengan wadah dan penutup dari
sediaan.
Pengawet merkuri dan surfaktan kationik konsentrasi maksimum sebagai pengawet
adalah 0,1%, untuk klorbutanol, kreosol, dan phenol maksimal 0,5% dosis tunggal dan infus
tidak membutuhkan pengawet karena volume infus yang besar mengakibatkan pengawet
yang dibutuhkan juga banyak. Pengawet yang banyak ini akan mengakibatkan efek toksik
Antioksidan dan gas inertdigunakan untuk menjaga kestabilan, prinsip kerja antioksidan
bahwa senyawa tersebut harus lebih muda dioksidasi ketimbang zat yang dilindungi.
Senyawa yang paling banyak digunakan sebagai antioksidan adalah natrium dan kalium
Metabisulfit
Senyawa kompleks dan pengkelat dapat juga digunakan untuk menjaga kelarutan dan
kestabilan produk. Garam EDTA (0,01%-0,075%) adalah contoh darai zat penambah ini
Pembuatan air untuk injeksi
Perlu diperhatikan bahwa air untuk injeksi adalah beda dengan air steril untuk injeksi
Didalam FI ed 111 diterangkan bahwa air untuk injeksi adalah dibuat dengan menyuling
Kembali air suling segar dengan alat kaca yang netral atau wadah logam yang cocok yang
diperlengkapi dengan labu percik. Hasil sulingan pertama dibuang. Sulingan selanjutnya
ditampung dalam wadah yang cocok dan segera digunakan
Pemeriksaan air untuk injeksi
N0 Jenis pemeriksaan Hasil pemeriksaan standart Kesimpulan
1 Ph, dan reaksi
2 Cu,Fe,Pb 0
3 Kalsium 0
4 Chlorida 0
5 Nitrat 0
-
7/22/2019 Sediaan Parenteral Dan Tablet
3/19
6 Sulfat 0
7 Ammoniak 0
8 Nitrat 0
9 Co2 0
10 Amonik albumin 0
11 Zat Pereduksi 0
12 Sisa Penguapan
13 Seng 0
1.1. Isotonis
Larutan yang isotonis tidak akan menyebabkan suatu jaringan membengkak atau
berkontraksi bila mereka berkontak dan juga tidak akan menyebabkan rasa yang tidak enakbila diteteskan ke mata, saluran hidung, darah atau jaringan tubuh lainnya. Satu contoh
sediaan farmasi semacam itu adalah larutan NaCl isotonis 0,9 %.
Jika larutan mempunyai konsentrasi garam yang sama dan tekanan osmotic yang sama
dengan konsentrasi garam yang dan tekanan osmotic sel darah merah maka larutan itu
dikatakan isotonis dengan darah.
Jika sel darah disuspensikan dengan larutan Natrium Klorida 2 % (> 0,9%), air dalam sel
akan keluar melalui membran sel untuk mengencerkan larutan garam disekeliling sel
tersebut sampai konsentrasi garam di dua sisi membran etitrosit identik. Keluarnta air dari
dalam sel menyebabkan sel mengkerut dan mengecil atau crenated dalam hal ini larutan
disebut hipertonis dengan sel darah. Jika darah dicampur dengan natrium klorida 0,2% (1 cm menggunakan mesh 12
Granulasi kering
Terutama untuk bahan-bahan yang tidak memiliki kemampuan untuk dicetaklangsung, tetapi juga tidak tahan dengan air dan pemanasan
Komponen tablet dikempa dengan mesin tablet atau mesin khusus. Massa ini disebutslug prosesnya slugging, slug kemudian diayak dan diaduk untuk mendapatkan bentuk
granul, bila belum memuaskan dapat diulang
Contoh formula tablet
Parasetamol 500 mg
Lar. Gelatin 10 % (Pengikat) 20%
Pati Jagung (Penghancur) 10%
Mg stearat (pelicin) 1%
Talc (pelincir) 1%
Lactosum (Pengisi) ad 100%
Cara perhitungan Bahan
Mis. Untuk membuat 100 tablet dengan berat normal tablet @ 650 mg
Parasetamol : 100 x 500 mg = 50.000 mg
Pasta pati 10% : 20% x (650 x 100 tab) = 13.000 mg
Pati : 10% x 13.000 mg = 1.300 mg
Pati manihot : 10% x (650 x 100 tab) 1 = 6.500 mg
Mg. Stearat : 1% x (650 x 100 tab) = 650 mg
Talc : 1% x (650 x 100 tab) = 650 mg
Lactosum : (650 x 100 tab)( 50.000 + 1300 + 6.500 + 650 mg + 650 mg )
: 65.00059.100 = 5,9 g
Pembuatan larutan pasta pati
1. Timbang pati jagung 1.300 mg tambahkan air 3 ml. Aduk hingga hoogen.2. Panaskan air sebanyak 95 ml hingga mendidih3. Masukkan campuran pertama aduk hingga terbentuk larutan bening dan homogen.4. Turunkan dinginkan lalu timbang hingga beratnya 100 g
Pembuatan Granul Tablet
-
7/22/2019 Sediaan Parenteral Dan Tablet
16/19
1. Timbang parasetamol, pati manihot, dan lactosum, gerus hingga halus danhomogenkan lalu ayak
2. Basahkan campuran pertama dengan pasta pati hingga massa granul yang baik3. Ayak dengan pengayak no4. Timbang granul yang terbentuk lalu keringkan pada suhu 80 derajat C selama 8 jam5. Timbang granul kering, campur dengan Mg stearat dan talc6. Cetak7. Lakukan pengujian Granul
Pengujian Granul
Pengujian Granul dilakukan untuk menentukan sifat sifat granul yang dapat
memberikan gambaran kepada kita tenatng sifat tablet yang akan terbentuk sehingga kita
dapat melakukan antisipasi untu menghasilkan tablet baik
Pengujian granul terdiri atas :
1. Pengujian Kadar AirUji kadar air ditentukan dengan menimbang granul basah dan dalam keadaan basah
setelah kering. Kadar air dinyatakan sebagai MC (Moisture Content) atau LoD (
Loost on drying)
Kadar sekitar 2% - 3%
Prosedur Kerja
a. Timbang sampel granul basah (setlah granulisasi awal sebelum dikeringkan)secukupnya (A gram)
b. Timbang granul yang telah dikeringkan (B gram)c. Hitung bobot air dengan menggunakan rumus MC dan LoD
% MC =
%LoD =
2. Pengujian Daya alir
Penentuan aliran granul dilakukan untuk mengetahui konsistensi granul sebelum
digunakan dalam proses pembuatan tablet. Beberapa pengujian granul yang dapat
digunakna sebagi parameter granul yang memenuhi persyaratan dalam proses
pembuatan sediaan tablet adalah :
a. Uji sudut diam (angle of repose)Untuk menentukan sifat aliran dilakukan uji sudut kemiringan yang
ditunjukan jika suatu zat berupa serbuk mengalir bebas dari sebuah corong
ke atas suatu dasar membentuk kerucut yang sudut kemiringannya diukur,
semakin datar kerucut, artinya sudut kemiringan semakin kecil, maka sifat
aliran serbuk makin baik untuk sebagian besar serbuk farmasi memiliki
sudut kemiringan dengan range 34- 48
Hal.27
Hubungan antara angle of repose () dan aliran serbuk
-
7/22/2019 Sediaan Parenteral Dan Tablet
17/19
Angle of repose( (derajat)
Aliran
40
Sangat Baik
Baik
Agak Baik
Sangat kurang
*penambahan glidan dapat meningkatkan aliran (0,2% Aerosil)
b. uji BJ sebenarnya (sejati)
Pengujian bobot jenis sebenarnya atau sejati merupakan bobot jenis dari
senyawa yang sebenarnya dimana ruang antar partikel dihilangkan sehingga
volume granul dapat dihitung. Metode ini menggunakan suatu senyawa
cairan yang tidak dapat melarutkan ataupun bereaksi dengan senyawa yang
diuji serta cairan tersebut tidak boleh masuk atau menyerap ke dalam pori-
pori granul contoh cairan tersebut adalah air raksa atau paraffin cair.
Prosedur
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan yaitu piknometer (25 ml),paraffin cair, termometer
b. Timbang piknometer kosong dengan penutup yang telah bersih dan kering(A gram)
c. Isi piknometer dengan paraffin liq. sampai penuh (bila ditutup cairan akankeluar, tidak boleh ada gelembung udara) lalu tutup bersihkan dan timbang
(B gram)
d.
Bersihkan granul dari fines, timbang dalam piknometer sebanyak 1 gram,lalu masukkan parafin liq kedalamnya hingga penuh dan bebas gelembung
udara lalu timbang (C gram)
e. Hitung bobot sebenarnya
[ ]
c. Uji BJ NyataBobot jenis nyata diperoleh dengan membagi berat dari sampel denganvolume bulk
Prosedur Kerja :
1. Gunakan gelas ukur yang sesuai dengan jumlah granul yang akan di ukur(misalkan 50 ml)
2. Timbang granul yang akan di uji, masukkan dalam gelas ukur, catat volumeawalnya
3. Lakukan pengetukan gelas ukur tersebut pada permukaan kayu denganketinggian 1 inchi dengan interval waktu 2 detik, catatlah volume
pengetukan setelah pengetukan yang ke 2,4,6,8,10,12,15,20,30, dan 50 4. Hitung BJ sebelum pengetukan (fluff density) dan BJ nyatanya
-
7/22/2019 Sediaan Parenteral Dan Tablet
18/19
5. Hitung rasio Hausner = BJ nyata/BJ Fluff dan persen pemadatannya (indeks
Carr)
6. Tentukan sifat alirannya
untuk rasio Hausner < 1,25 mengindikasian aliran yang baik
> 1,5 mengindikasian aliran yang kurang
Interpretasi untuk aliran (By Carr indeks)
Persen Pemadatan (%) Aliran
515
1216
*1821
*2335
3338
>40
Sangat Baik
Baik
Agak Baik
Kurang
Sangat Kurang
Praktis sangat kurang
*penambahan lubrican dapat meningkatkan aliran (mis 0,2 % Aerosol)
d. Uji porositas
Uji porositas dapat dilakukan dengan beberapa cara
Porositas=
x 100%Atau
porositas =* +x 100%Porositas yang baik terletak antara range 2-10 %, rendahnya porositas
menunjukkan ketidakmudah patahnya tablet dan rendahnya keausan
e. Uji kecepatan alir (Rate of flow Factor)
Pengujian ini ingin melihat apakah dengan penambahan suatu pelincir
akan meningkatkan kecepatan waktu alir atau tidak
Prosedur
1. Timbang granul tanpa pelincir (A gram)2. Masukkan granul tanpa pelincir ke dalam corong/hopper kemudian alirkan
dengan waktu yang telah ditentukan (mis 10 detik) dengna menggunak berat
granul yang jatuh (Can stopwatch timbang granul yang jatuh (B gram)
3. Timbang bobot granul lalu tambahkan pelincir yang sesuai lalu masukkangranul dengan pelincir ke dalam corong/hopper kemudian alirkan dengan
waktu yang telah ditentukan (mis 10 detik) dengan menggunakan stopwatch
timbang berat granul yang jatuh (C jatuh)
4. Hitung faktor kecepatan alir granul
-
7/22/2019 Sediaan Parenteral Dan Tablet
19/19
f =
KEKERASAAN
Menggunakan alat penguji kekerasan seperti mosanto tester, stoches, pfizer,hardness tester dll
Tablet bagus harus memiliki kekerasaan 4-8 kg/cm2WAKTU HANCUR
Waktu hancur adalah waktu yang dibutuhkan oleh tablet untuk hancur danpartikelnya mampu melewati mesh 10
Diuji menggunakan alat desintegrator tester Syaratnya untuk tablet tidak bersalut harus hancur tidak lebih dari 15 menit Tidak lebih dari 60 menit untuk tablet bersalut gula atau salut selaput
Medium Pengujian
Aqua destilasi = tablet tidak bersalut Cairan lambung buatan = tablet bersalut Larutkan 2,0 g NaCl P dan 3,2 g pepsin P dalam 7,0 HCL P dan air secukupnya
hingga 1000 ml
Larutan mempunyai pH lebih kurang 1,2 Cairan usus buatan = tablet bersalut enterik Larutkan 6,8 g kalium fosfat monobasa P dalam 250 ml air, campur dan tambahkan
190 ml NaOH 0,2 N dan 400 ml air. Tambahkan 10,0 g pankreatin P, campur dan
atur pH hingga 7,5 0,1dengan NaOH 0,2 N, encerkan dengan air hingga 1000 ml
Cara kerja
Tablet tidak bersalut gula
Masukkan 1 tablet pada masing-masing tabung keranjang Masukkan 1 cakram pada siap tabung dan jalankan Gunakan air bersuhu 370 C 20 C sebagai media, kecuali dinyatakan lain pada
monografi
Semua tablet harus hancur sempurna
Bila ada tablet yang tidak hancur, ulangi dengan menggunakan 12 tablet Tidak kurang dari 16 dari 18 tablet harus hancur sempurna