seni islam di indonesia

Upload: jamal-habiburrahman

Post on 24-Feb-2018

257 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Seni Islam Di Indonesia

    1/23

    Seni Islam di Indonesia

    eni adalah sesuatu hasil karya manusia yang indah,

    baik dalam bentuk materiil, maupun nonmateriil,

    sedangkan budaya adalah salah satu hasil

    peradaban seni. Islam pun mengenal yang namanya

    seni, yang pada hakikatnya merujuk pada sesuatu yang bagus dan

    indah. Pada Q.S. As-Sajdah [32] : 7 disebutkan, Yang memperbagus

    sesuatu yang Dia ciptakan, sedangkan dalil hadis menyebutkan,

    Sesungguhnya Allah itu indah, Dia menyukai keindahan.

    S

    Budaya Islam Indonesia tidak sehebat seperti Kerajaan Mughal

    di India dengan Taj Mahal-nya. Hal ini disebabkan Islam masuk ke

    Indonesia dengan jalan damai sehingga seni Islam harus

    menyesuaikan diri dengan kebudayaan lama, dan Nusantara adalah

    negeri yang merupakan jalur perdagangan internasional, sehingga

    penduduknya lebih mementingkan masalah perdagangan daripada

    kesenian. Islam datang ke Indonesia memberikan perubahan dalam

    bidang seni, misalnya, penggunaan batu nisan, seni bangunan,seni

    sastra, dan seni ukir.

    1

  • 7/25/2019 Seni Islam Di Indonesia

    2/23

    Batu Nisan

    Kebudayaan Islam dalam bidang seni, mula-mula masuk ke

    Indonesia dalam bentuk batu nisan. Batu nisan pada masa itu adalah

    sesuatu yang baru. Kebudayaan terdahulunya, yaitu Budha dan

    Hindu, penganutnya jika meninggal dibakar, dan abunya dibuang ke

    laut.

    Di Pasai masih dijumpai batu

    nisan makam Sultan Malik al-Saleh

    yang wafat tahun 1292, dan di Jawa,

    seperti makam Maulana Malik

    Ibrahim di Gresik. Nisan itu umumnya didatangkan dari Gujarat

    sebagai barang pesanan. Bentuknya lunas (bentuk badan kapal

    terbalik) yang mengesankan pengaruh Persia. Bentuk-bentuk nisan

    kemudian hari tidak selalu demikian. Pengaruh kebudayaan setempat

    sering mempengaruhi, sehingga ada bentuk teratai, keris, atau bentuk

    gunungan, seperti gunungan pewayangan. Di Troloyo, Sulawesi

    2

  • 7/25/2019 Seni Islam Di Indonesia

    3/23

    Selatan, batu nisan menjadi hasil kesenian tersendiri, baik karena

    bentuknya atau karena ukurannya.

    Arsitektur (Seni Bangunan)

    Indonesia tidak memiliki satu corak seperti Ottoman style,

    India Style, atau Syro Egypto Style. Kegiatan keagamaan Islam di

    Indonesia diadakan di masjid atau mushalla.

    Pada mulanya, bentuk masjid di Indonesia banyak dipengaruhi

    oleh seni bangunan Indonesia-Hindu. Setelah Indonesia merdeka dan

    dapat berhubungan dengan negara lain, maka unsur lama secara

    berangsur-angsur hilang. Masjid yang menyerupai Taj Mahal India

    adalah Masjid Syuhada (gambar 1) di Yogyakarta dan Masjid Al-Azhar

    (gambar 2) di Jakarta.

    3

    Masjid SyuhadaMasjid Al-Azhar

  • 7/25/2019 Seni Islam Di Indonesia

    4/23

    Bentuk masjid yang terpengaruhi Ottoman style (Byzantium)

    seperti tampak pada Masjid Istiqlal yang bentuk kubahnya setengah

    lingkaran ditopang oleh pilar-pilar yang tinggi besar. Bentuk masjid

    dengan kusen-kusen meruncing meniru gaya India seperti Masjid al-

    Tien di TMII.

    Seni Sastra

    Nabi Muhammad saw. Bersabda sebenar-benarnya ungkapan

    yang dituturkan oleh seorang penyair ialah kata-kata dari Lubayd

    yang menyatakan, Ingatlah, segala sesuatu selain Allah adalah

    binasa (batil).1 Dalam riwayat lain disebutkan, Sesungguhnya

    sebagian dari kefasihan lidah adalah sebuah sihir dan sebagian syair

    adalah sebuah hikmah.

    Seni sastra dalam Islam diperbolehkan dalam batasan

    mengingat Allah swt. Bidang sastra Indonesia banyak pengaruhnya

    dari Persia, antara lain buku-buku yang kemudian disadur ke dalam

    bahasa Indonesia, seperti Kaulah wa Dimnah, Bayam Budiman, Abu

    4

  • 7/25/2019 Seni Islam Di Indonesia

    5/23

    Nawas, dan Kisah Seribu Satu Malam. Kesusatraan Islam Indonesia

    adalah syair sufi yang dikarang oleh Hamzh Fansuri seperti Syair

    Perahu. Kaligrafi Arab merupakan bagian dari seni khath.

    Dibandingkan dengan negara Islam lainnya, khath di Indonesia tidak

    begitu menarik. Pernah pada awal kedatangannya digunakan untuk

    mengukir nama dan menulis ayat Al-Quran di makam-makan

    tertentu, seperti makam wali Maulana Malik Ibrahim di Gresik dan

    makam raja Pasai. Di makam itu ditulis dengan huruf arab yang

    indah, seperti nama, hari, dan tahun wafat, serta ayat-ayat Al-Quran.

    Masjid-masjid lama seperti di Banten, Cirebon, Demak, dan Kudus

    menerapkan kaligrafi Arab hanya sebagai pelengkap motif hias yang

    bersumber pada tradisi seni hias Indonesia-Hindu. Muncul juga seni

    tari dan seni musik. Namun, itu pun tidak dapat dipisahkan pula dari

    pengamalan tasawuf di Indonesia, di antaranya Saman di Aceh,

    Samroh di Banjarmasin, dan ada atraksi Debus di Banten. Juga ada

    pertunjukkan wayang yang merupakan gabungan seni Islam dan

    Hindu-Indonesia, seni ukir, seni tari, dan seni lagu. Kebuadayaan

    Hindu-Indonesia yang disesuaikan oleh Islam adalah hikayat, seperti

    Mahabarata, Ramayana, Pancatantra digubah manjadi Hikayat

    5

  • 7/25/2019 Seni Islam Di Indonesia

    6/23

    Pandawa Lima, Hikayat Perang Pandawa, Hikayat Maharaja

    Rahwana, Syair Panji Sumirang, Ceruta Wayang Kinudang, dan

    Hikayat Panji Wila Kusuma. Hikayat tersebut kemudian dibuat

    tembang atau gancaan. Satu hal lagi yang mempengaruhi

    kesusastraan Indonesia adalah suluk. Suluk adalah kitab-kitab yang

    berisi ajaran tasawuf yang bersifat panteisme (manusia bersatu

    dengan Tuhan). Contoh suluk, seperti suluk suharsa, suluk wujid, dan

    suluk malang sumirang. Orang yang memperkenalkan suluk di

    Indonesia adalah Hamzah Fanzuri dari Barus ( 1600M).

    Sastra Islam di Indonesia

    Dalamliteratursastra diIndonesia, sastra

    keagamaan, khususnya Islam, meski tidak diakui

    secara universal, tampaknya telah menjadi genre

    tersendiri. MenurutA. Teeuw,

    dalamsejarahsastra di Indonesia, religiusitas merupakan tema

    universal yang menjadi tema sastra dariHamzah Fansurihingga

    Sutardji. Selain keduanya, tema ini pun juga menjadi tema pavorit (an

    sich) bagiSunan Bonang, Yasadipura II,Ranggawarsita III,Raja Ali

    6

    Hamzah Fanzuri

    http://id.wikipedia.org/wiki/Literaturhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/A._Teeuwhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sejarahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hamzah_Fansurihttp://id.wikipedia.org/wiki/An_sichhttp://id.wikipedia.org/wiki/An_sichhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sunan_Bonanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ranggawarsita_III&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Raja_Ali_Hajihttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/A._Teeuwhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sejarahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hamzah_Fansurihttp://id.wikipedia.org/wiki/An_sichhttp://id.wikipedia.org/wiki/An_sichhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sunan_Bonanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ranggawarsita_III&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Raja_Ali_Hajihttp://id.wikipedia.org/wiki/Raja_Ali_Hajihttp://id.wikipedia.org/wiki/Literatur
  • 7/25/2019 Seni Islam Di Indonesia

    7/23

    Haji,Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi,Sanusi Pane,HAMKA,Amir

    Hamzah,Chairil Anwar,Achdiat Karta Mihardja,Bachrum

    Rangkuti,AA. Navis, Jamil Suherman,Kuntowijoyo,Danarto,

    danAbdul Hadi WM.

    Sastra Islam dan Nama Lain

    Menurut Sukron Kamil, di Indonesia, sastra Islam dikenal dengan

    banyak sebutan. Diantaranya:

    (1)sastrasufistik, yaitu sastra yang mementingkan pembersihan

    hati (tazkiyah an-nafs) dengan berakhlak baik agar bisa dekat

    sedekat mungkin dengan Allah.

    (2)Sastra suluk, yaitu karya sastra yang menggambarkan

    perjalananspiritualseorangsufimencapai taraf di mana

    hubungan jiwanya telah dekat dengan Tuhan,

    yaitumusyhadah, penyaksian terhadap keesaan Allah.

    (3)Sastratransendental, yaitu sastra yang

    membahasTuhanYang Transenden. Dan

    7

    http://id.wikipedia.org/wiki/Raja_Ali_Hajihttp://id.wikipedia.org/wiki/Abdullah_bin_Abdul_Kadir_Munsyihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sanusi_Panehttp://id.wikipedia.org/wiki/HAMKAhttp://id.wikipedia.org/wiki/HAMKAhttp://id.wikipedia.org/wiki/Amir_Hamzahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Amir_Hamzahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Chairil_Anwarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Achdiat_Karta_Mihardjahttp://id.wikipedia.org/wiki/Achdiat_Karta_Mihardjahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bachrum_Rangkuti&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bachrum_Rangkuti&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=AA._Navis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kuntowijoyohttp://id.wikipedia.org/wiki/Danartohttp://id.wikipedia.org/wiki/Danartohttp://id.wikipedia.org/wiki/Abdul_Hadi_WMhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sufistik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Spiritual&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sufihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Musy%C3%A2hadah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Transendental&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tuhanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Raja_Ali_Hajihttp://id.wikipedia.org/wiki/Abdullah_bin_Abdul_Kadir_Munsyihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sanusi_Panehttp://id.wikipedia.org/wiki/HAMKAhttp://id.wikipedia.org/wiki/Amir_Hamzahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Amir_Hamzahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Chairil_Anwarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Achdiat_Karta_Mihardjahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bachrum_Rangkuti&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bachrum_Rangkuti&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=AA._Navis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kuntowijoyohttp://id.wikipedia.org/wiki/Danartohttp://id.wikipedia.org/wiki/Abdul_Hadi_WMhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sufistik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Spiritual&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Sufihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Musy%C3%A2hadah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Transendental&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tuhan
  • 7/25/2019 Seni Islam Di Indonesia

    8/23

    (4)sastraprofetik, yaitu sastra yang dibentuk berdasarkan atau

    untuk tujuan mengungkapkan prinsip-prinsip kenabian/wahyu.

    Periodisasi Sastra Islam di Nusantara

    MenurutAbdul Hadi WM, Sastra Islam di Indonesia tidak bisa lepas

    dari perkembangan sastraMelayu. Sedangkan perkembangan sastra

    Melayu Islam sejak awal kemunculannya hingga akhir zaman

    klasiknya dapat dibagi menjadi empat periodisasi: (1) Zaman Awal,

    pada abad ke-14 15 M; (2) Zaman Peralihan, dari akhir abad ke-15

    hingga pertengahan abad ke-16 M; (3) Zaman Klasik, dari akhir abad

    ke-16 hingga awal abad ke-18 M; (4) Zaman Akhir, dari pertengahan

    abad ke-18 hingga awal abad ke-20 M.

    Sastra Islam Nusantara Zaman Awal

    Zaman Awal ditandai dengan munculnya terjemahan dan saduran

    karya-karyaArabdanPersiake dalam bahasa Melayu. Babakan ini

    bersamaan dengan munculnya dua kerajaan Islam awal

    yaituSamudra Pasai(1270-1516 M) danMalaka(1400-1511 M).

    Karya-karya saduran dan terjemahan itu pada umumnya ditulis

    untuk kepentingan pengajaran dan penyebaran agama. Terutama epos

    8

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Profetik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Abdul_Hadi_WMhttp://id.wikipedia.org/wiki/Melayuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Arabhttp://id.wikipedia.org/wiki/Persiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Samudra_Pasai&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Samudra_Pasai&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Malakahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Profetik&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Abdul_Hadi_WMhttp://id.wikipedia.org/wiki/Melayuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Arabhttp://id.wikipedia.org/wiki/Persiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Samudra_Pasai&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Malaka
  • 7/25/2019 Seni Islam Di Indonesia

    9/23

    Arab Persia seperti Hikayat Iskandar Zulkarnain,Hikayat Amir

    Hamzahdan Hikayat Muhammad Ali Hanafiya; kisah-kisah para nabi

    (Qisas al-Anbiya), termasukNabi Muhammad s.a.w., dan cerita

    berbingkai seperti Hikayat Bayan Budiman dan Hikayat Seribu Satu

    Malam. Pada masa ini, puisi beberapa penyair sepertiMaarri,Umar

    Khayyam, Attar, Sadi, dan Rumi juga telah muncul terjemahannya

    dalam bahasa Melayu.

    Sastra Islam Nusantara Zaman Peralihan

    Zaman Peralihan berlangsung bersamaan dengan masa akhir

    kejayaanMalakadan munculnya kesultananAceh Darussalam(1516-

    1700 M). Zaman ini ditandai dengan usaha Melayunisasi hikayat-

    hikayat Arab dan Persia, pengislaman kisah-kisah warisan

    zamanHindu, dan penulisan epos lokal serta historiografi. Syair-

    syairtasawuf,agiografi sufi, dan alegori-alegori mistik mulai ditulis

    pada zaman ini. Di antara alegori mistik terkenal ialahHikayat

    Burung Pingai, yang merupakan versi Melayu dari Mantiq al-Tayr

    (Musyawarah Burung) karangan penyair sufi PersiaFarid al-Din

    al-Attar(w. 1220 M).

    9

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hikayat_Amir_Hamzah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hikayat_Amir_Hamzah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nabi_Muhammad_s.a.w&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ma%E2%80%98arri&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Umar_Khayyamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Umar_Khayyamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Malakahttp://id.wikipedia.org/wiki/Aceh_Darussalamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hinduhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tasawufhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tasawufhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hikayat_Burung_Pingai&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hikayat_Burung_Pingai&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Musyawarah_Burung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Farid_al-Din_al-%E2%80%98Attar&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Farid_al-Din_al-%E2%80%98Attar&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hikayat_Amir_Hamzah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hikayat_Amir_Hamzah&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nabi_Muhammad_s.a.w&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ma%E2%80%98arri&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Umar_Khayyamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Umar_Khayyamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Malakahttp://id.wikipedia.org/wiki/Aceh_Darussalamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hinduhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tasawufhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hikayat_Burung_Pingai&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hikayat_Burung_Pingai&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Musyawarah_Burung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Farid_al-Din_al-%E2%80%98Attar&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Farid_al-Din_al-%E2%80%98Attar&action=edit&redlink=1
  • 7/25/2019 Seni Islam Di Indonesia

    10/23

    Sastra Islam Nusantara Zaman Akhir

    Zaman Klasik sastra Melayu berlangsung dari akhir abad ke-16 hingga

    awal abad ke-18 M. Periode ini ditandai dengan kesadaran pengarang

    Melayu untuk membubuhkan nama diri dalam karangan yang

    ditulisnya. Syair-syair tasawuf dan karya bercorak sufistik lain kian

    banyak dilahirkan dalam periode ini, begitu juga epos, karya sejarah,

    dan roman yang lebih orisinal. Keorisinalan karya penulis Melayu

    padaperiodeini tampak terutama dalam syair-syair tasawufHamzah

    Fansuriyang indah dan begitu mendalam isinya.

    Dalam menulis karya-karya mereka, penulis-penulis Melayu pada

    umumnya bertolak dari dua wawasan estetika yang popular di dunia

    Islam. Pertama, wawasan estetika yang diasaskan para filosof dan

    teoritikus peripatetik (mashshaiya) sepertial-Farabi, Ibn Sina, dan

    Abdul Qahir al-Jurjani, yang memandang sastra sebagai karya

    imaginatif (mutakhayyil). Keimaginatifan sebuah karya bisa tercapai

    jika pengarang menggunakan bahasa figuratif (majaz) seintensif dan

    semaksimal mungkin. Wawasan estetik ini merupakan sintesa

    pandanganPlatodanAristoteles. Kedua, wawasanestetikayang

    diasaskan para sufi sepertiImam al-Ghazali,Ibn Arabi, Attar, Rumi,

    10

    http://id.wikipedia.org/wiki/Periodehttp://id.wikipedia.org/wiki/Hamzah_Fansurihttp://id.wikipedia.org/wiki/Hamzah_Fansurihttp://id.wikipedia.org/wiki/Al-Farabihttp://id.wikipedia.org/wiki/Platohttp://id.wikipedia.org/wiki/Platohttp://id.wikipedia.org/wiki/Aristoteleshttp://id.wikipedia.org/wiki/Estetikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Imam_al-Ghazalihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ibn_%E2%80%98Arabi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Periodehttp://id.wikipedia.org/wiki/Hamzah_Fansurihttp://id.wikipedia.org/wiki/Hamzah_Fansurihttp://id.wikipedia.org/wiki/Al-Farabihttp://id.wikipedia.org/wiki/Platohttp://id.wikipedia.org/wiki/Aristoteleshttp://id.wikipedia.org/wiki/Estetikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Imam_al-Ghazalihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ibn_%E2%80%98Arabi&action=edit&redlink=1
  • 7/25/2019 Seni Islam Di Indonesia

    11/23

    dan Jami. Bagi mereka karya sastra adalah representasi simbolik dari

    gagasan dan pengalaman keruhanian.

    Sastra Islam Nusantara Zaman Klasik

    Zaman Akhir membentang dari awal abad ke-18 hingga akhir abad ke-

    19 M. Pada periode ini karya-karya keislaman ditulis di berbagai pusat

    kebudayaan Islam baru sepetiPalembang,

    Banjarmasin,Pattani,Johor,Riau,Kelantan, dan tempat-tempat lain

    di kepulauan Melayu. Sekalipun sejak akhir abad ke-18 kerajaan-

    kerajaan Islam ini sudah jatuh ke tangan penguasa kolonial seperti

    Belanda danInggris, namun kegiatan penulisan sastra Islam masih

    terus berlanjut hingga awal abad ke-20 M. Tidak banyak pembaruan

    dilakukan pada zaman ini. Namun zaman ini melahirkan penulis-

    penulis kitab keagamaan dan historiografi terkemuka seperti Abdul

    Samad al-Falimbangi,Arsyad al-Banjari, Kimas Fakhrudin, Sultan

    Badruddin,Nawawi al- Bantani,Raja Ali Haji, dan lain-lain.

    Seni Ukir

    11

    http://id.wikipedia.org/wiki/Palembanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Banjarmasinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pattanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pattanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Johorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Johorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Riauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelantanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Inggrishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arsyad_al-Banjari&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nawawi_al-_Bantani&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Raja_Ali_Hajihttp://id.wikipedia.org/wiki/Palembanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Banjarmasinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pattanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Johorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Riauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kelantanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Inggrishttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arsyad_al-Banjari&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nawawi_al-_Bantani&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Raja_Ali_Haji
  • 7/25/2019 Seni Islam Di Indonesia

    12/23

    Islam mengenal seni ukir. Dalam sebuah riwayat disebutkan.

    Berkata Said ibn Hasan: Ketika saya bersama dengan Ibn Abbas

    datang seorang laki-laki, ia berkata: Hai Ibn Abbas, aku hidup dari

    kerajinan tanganku, membuat arca seperti ini. Lalu Ibn Abbas

    menjawab, Tidak aku katakan kepadamu kecuali apa yang telah ku

    dengar dari Rasulullah saw. Beliau bersabda, Siapa yang telah

    melukis sebuah gambar maka dia akan disiksa Tuhan sampai dia

    dapat memberinya nyawa, tetapi selamnya dia tidak akan mungkin

    memberinya nyawa.

    Kesenian seni ukir harus disamarkan, sehingga seni ukir dan

    seni patung menjadi terbatas kepada seni ukir hias saja. Untuk seni

    ukir hias orang mengambil pola-pola berupa daun-daun, bunga-bunga,

    bukit-bukit, pemandangan, garis-garis geometri, dan huruf Arab. Pola

    ini kerap digunakan untuk menyamarkan lukisan makhluk hidup

    (biasanya binatang), bahkan juga untuk gambar manusia. Menghias

    masjid pun ada larangan, cukup tulisan-tulisan yang mengingatkan

    manusia kepada Allah dan nabi serta firman-firman-Nya. Salah satu

    masjid yang dihiasi dengan ukiran-ukiran adalah Masjid Mantingan

    dekat Jepara berupa pigura-pigura yang tidak diketahui dari mana

    12

  • 7/25/2019 Seni Islam Di Indonesia

    13/23

    asalnya (pigura-pigura itu kini

    dipasangkan pada tembok-tembok

    masjid) Gapura-gapura banyak

    dihiasi dengan pahatan-pahatan

    indah, seperti gapura di Tembayat

    (Klaten) yang dibuat oleh Sultan Agung Mataram (1633), sedangkan

    hiasan yang mewah terdapat pada gapura di Sendang duwur yang

    polanya terutama berupa gunung-gunung karang, didukung oleh

    sayap-sayap yang melebar melingkupi seluruh pintu gerbangnya,

    dibawah sayap sebelah kanan tampak ada sebuah pola yang

    mengandung makna berupa sebuah pintu bersayap.

    Islamdatang ke Indonesia dengan jalan damai. Di Indonesia,

    terutama Jawa, Islam datang pada suatu komunitas yang telah

    memiliki peradaban asli yang dipengaruhi Hindu-Budha yang sudah

    mengakar kuat terutama di pusat pemerintahan, maka seni Islam

    harus menyesuaikan diri. Nusantara pun terletak pada jalur

    perdagangan internasional, sehingga penduduknya lebih

    13

    Ukiran Di masjid Mantingan

  • 7/25/2019 Seni Islam Di Indonesia

    14/23

    mementingkan masalah perdagangan daripada kesenian. Kemudian,

    ketika sudah ada umat Islam pribumi, kebanyakan keturunan

    pedagang atau sufi pengembara yang kemudian menjadi raja Islam di

    Nusantara dan mulai membangun kebudayaan Islam, datang bangsa

    Barat yang sejak awal kedatangannya sudah bersikap memusuhi umat

    Islam, sehingga raja-raja Islam pribumi belum sempat membangun.

    Hal tersebut membuat budaya Islam di Indonesia tidak terlihat

    keberadaannya seperti Kerajaan Mughal di India dengan Taj Mahal-

    nya. Namun demikian, Islam datang ke Indonesia dengan memberikan

    sesuatu yang baru dalam bentuk kesenian

    Di Indonesia ada perbedaan pendapat dalam seni lukis dan seni pahat.

    Adapaun timbulnya perbedaan pendapat ialah dalam bentuk obyek

    dan motif yang dilukis yang dalam garis besarnya dapat dinyatakan

    sebagai berikut :

    Pendapat pertama :

    Ada hadist yang melarang seorang membuat gambar atau

    pahatan yang obyek dan motifnya ialah sesuatu makhluk yang

    bernyawa, seperti gambar manusia atau gambar binatang.

    14

  • 7/25/2019 Seni Islam Di Indonesia

    15/23

    siapa yang membuat gambar makhluk bernyawa di dunia ini, maka di

    akhirat nanti ia harus memberinya nyawa, dan akhirnya dia akan

    menerima siksaan dari Tuhan, karena pemberian nyawa itu tidak bisa

    dilakukannya

    Menurut faham ini sangsi yang disebutkan dalam hadist

    tersebut berarti larangan. Oleh sebab itu semua gambar-gambar dari

    makhluk bernyawa tidak dibolehkan, termasuk juga foto. Dalam

    kalangan ulama-ulama Islam Indonesia dahulu, memang ada yang

    menganut paham ini, sehingga mereka tidak mau diambil fotonya.

    Pendapat kedua :

    Boleh saja membuat gambar-gambar makhluk bernyawa seperti

    gambar manusia atau binatang, tetapi dengan syarat bentuknya tidak

    dapat diraba. Yang dilarang ialah kalau gambar itu merupakan wujud

    yang dapat diraba. Foto tidak dilarang, lukisan orang atau binatang

    tidak dilarang, yang dilarang ialah kalau sudah merupakan relief atau

    area.

    Pendapat ketiga :

    15

  • 7/25/2019 Seni Islam Di Indonesia

    16/23

    Boleh membuat gambar dari makhluk bernyawa dalam

    bentuknya yang plastis, asal saja dalam rupa yang tidak

    memungkinkan makhluk itu hidup, misalnya membuat arca orang

    hingga dada ke atas, membuat relief dan sebagainya. Pendapat ini

    menganggap juga bahwa bentuk plastis yang sempurna dari makhluk

    yang bernyawa tetap terlarang, akan tetapi dengan membuat bagian-

    bagiannya saja orang akan telepas dari tuntutan Tuhan di akhirat,

    karena bagian-bagian anggota itu memang tidak bisa hidup.

    Pendapat keempat :

    Melihat keadaan suasana tempat dan waktu, yakni dengan

    memperhatikan hikmah dan jiwa dari larangan itu. Larangan

    membuat lukisan atau pahatan yang mengambil bentuk makhluk

    bernyawa dan sebagainya, pada permulaan lahirnya agama Islam

    dipandang dari sudut tauhid memang amat penting dan sangat

    beralasan, karena pada waktu itu nabi masih hidup, di kota Mekah

    masih bertaburan puing-puing bekas runtuhan dari arca yang

    dahulunya disembah dan dipuja oleh nenek moyang bangsa Arab yang

    telah berabad-abad lamanya.

    16

  • 7/25/2019 Seni Islam Di Indonesia

    17/23

    Masih juga terbayang dalam ruangan mata penduduk Mekkah

    bagaimana tokoh-tokoh dari Lata, Uzza, Manah dan arca-arca lainnya

    yang tidak kurang dari 360 buah banyaknya. Selain dari itu dalam

    tubuh munafiqin masih mengalir darah kepercayaan nenek moyang

    mereka yang turun menurun. Apabila kepercayaan politheisme itu

    tidak dibongkar sampai ke akar-akarnya; apabila semua berhala tidak

    dihancurkan, apabila pada waktu itu seni patung diberi kesempatan

    berkembang, maka akan tumbuhlah tunas baru dari kepercayaan lama

    yang telah tumbang dan akan menggoyangkan sendi-sendi ketauhidan

    mereka yang masih baru memeluk agama Islam.

    Tetapi manakala hakikat tauhid telah mendarah daging dalam

    tubuh umat Islam dan mereka telah tahu bahwa patung-patung itu

    tidak sanggup berbuat apapun, maka tidaklah alas an bahwa

    kepercayaan yang telah berabad-abad dikubur itu, akan hidup kembali

    di tengah-tengah keyakinan umat Islam yang telah maju.

    Seni Kaligrafi

    Kaligrafi dengan menggunakan Huruf Arab di Indonesia

    menjadi seni yang benar-benar baru karena tidak berpijak pada

    17

  • 7/25/2019 Seni Islam Di Indonesia

    18/23

    bentuk seni tradisi lokal dari masa sebelumnya, hal ini tidak berarti

    bahwa sebelumnya tidak ada tulisan, dari bukti yang ada

    menunjukkan adanya berbagai aksara seperti aksara Bugis, aksara

    Jawa, aksara Sunda dan lainnya. yang dipakai terbatas untuk

    pemakaian praktis untuk prasasti, pengumuman , kitab-kitab sastra,

    kitab keagamaan. berbeda dengan kaligrafi Arab selain digunakan

    untuk keperluan praktis juga untuk estetik.

    Kaum muslim telah membuat kaligrafi tidak hanya untuk

    membentuk tulisan tangan yang indah tetapi juga untuk

    mendisiplinkan jiwa. Menarik sebuah garis dari kanan kekiri yang

    merupakan arah penulisan kaligrafi arab, bergerak dari pinggir

    menuju ke hati yang terletak di sebelah kiri tubuh. seorang kaligrafer

    menyadari bahwa dengan konsentrasi pada penulisan kata-kata dalam

    bentuk indah seakan -akan membawa kepingan jiwa yang tercerai

    berai kembali bersatu kepusatnya ini merupakan sisi spritualitas

    kaligrafi. Dari segi pemakaian jelas perbedaan antara aksara Arab

    dan aksara yang dipakai di Indonesia. Karakteristik yang lain adalah

    adanya pertautan antara aksara Arab dan Agama Islam,sebagai

    contoh ragam hias dan motif dari era seni Hindu dibubuhkan tulisan

    18

  • 7/25/2019 Seni Islam Di Indonesia

    19/23

    Arab dianggap sebagai Seni islam. Berbeda dengan huruf Palawa

    yang datang dari India, pemakaiannya terbatas hanya dikalangan

    golongan agama dan bangsawan. Huruf Arab tersebar disemua lapisan

    masyarakat bahkan huruf ini diadopsi dan dipergunakan dalam

    pemakaian bahasa Melayu dan

    bahasa lainnya yang dikenal

    dengan tulisan Pegon atau dikenal

    dengan tulisan Arab Melayu.

    Naskah-naskah yang berhuruf

    arab ini sudah ditemukan pada abad ke14 pemakaiannya sudah

    meluas dimana -mana tetapi naskah-naskah Islam banyak juga yang

    ditulis dengan aksara jawa,sunda, bugis sehingga terlihat bahwa

    antara aksara arab dan aksara nusantara tetap hidup berdampingan.

    Berbeda dengan huruf arab dibelahan dunia lain ,di Indonesia

    kaligrafi tidak berkembang mungkin karena pemakaiannya baru pada

    membaca saja belum pada tulisan indah walaupun ada juga kaligrafi

    yang dibuat di Indonesia. seperti kaligrafi Islam yang dibuat pada

    kertas,kain, kaligrafi yang diukir, kaligrafi pada kaca.

    19

    Pegon

  • 7/25/2019 Seni Islam Di Indonesia

    20/23

    kaligrafi pada kertas berkaiatan dengan Al Ouran yang ditulis

    tangan dengan jenis tulisan khat Naskhi dan khath Thuluth, dengan

    ubahan yang disebut khat Hindi. Setelah terdapatnya Al Quran yang

    dicetak diperkirakan awal abad 20 secara tidak langsung mengurangi

    jumlah ahli-ahli kaligrafi, sehingga menjadi langka. Aksara arab ini

    juga dipakai untuk menulis hikayat, cerita dan lainya yang umumnya

    memperlihatkan persamaan dengan gaya Khath Farisi. Huruf arab

    melayu banyak digunakan untuk surat-menyurat antara kesultanan

    Islam indonesia dengan Portugis,Inggris,Belanda. Selain pada kertas

    ada juga yang dibuat pada kain dengan teknik membatik, tentu saja

    untuk keperluan khusus sebagai ikat kepala ,bendera yang pada saat

    ini menjadi media ekspresi seperti lukisan batik.

    Tulisan yang diukir dikenal sebagai epigrafi di indonesia dibagi

    2 yaitu tulisan yang diukir pada nisan dan yang diukir pada kayu

    sebagai hiasan. Kaligrafi arab pada nisan telah ditemukan dari abad

    11 di leran,Gresik berasal dari makam Fatimah Binti Maimun dengan

    tulisan khath kufah. Kaligrafi pada nisan adalah yang terbanyak

    ditemukan di Indonesia sehingga dapat dibagi 2 jenis. Jenis pertama

    yang memperlihatkan pengenalan mendalam terhadap corak kaligrafi

    20

  • 7/25/2019 Seni Islam Di Indonesia

    21/23

    seperti khath Thuluth, Kufah yang berasal dari Gujarat ,India seperti

    yang terdapat di Samudra Pasai ,makam putri Nahrisah(abad 15) dan

    makam Maulana malik Ibrahim,Gresik (abad 15). Jenis kedua

    seniman ukir nisan kurang atau tidak mengenal gaya kaligrafi Islam

    seperti Makam islam Tralaya,Trowulan bekas ibukota

    Majapahit,membuktikan bahwa pada masa majapahit telah hidup

    masyarakat Islam.selain

    nisan ukiran kaligrafi

    juga dibuat pada kayu

    yang diukir pada bagian atas pintu, mimbar, mihrab.Ukiran pada kayu

    lebih bebas dan menunjukkan perpaduan antara pra islam dan Islam.

    Lukisan kaca dengan tema kaligrafi arab,terdapat di jawa

    timur,jawa tengah,madura,sumatra barat,yang paling menarik adalah

    lukisan kaligrafi kaca cirebon dimana tema -tema pra islam masih

    dipakai sampai saat ini seperti tema wayang, binatang khayal.

    Islamisasi di Indonesia berjalan dengan damai sehingga bentuk tokoh

    masa pra islam dapat digambarkan untuk tema-tema keIslaman misal

    bentuk ganesha yang bertuliskan syahadat. selain itu ada juga

    21

    Khat Thuluth

  • 7/25/2019 Seni Islam Di Indonesia

    22/23

    menggambarkan macan dikenal sebagai macan ali ada juga yang

    berbentuk kabah.

    Kaligrafi di Indonesia pada

    masa lalu jarang diterapkan

    dimasjid tetapi sekarang masjid

    yang baru dibangun banyak sekali

    menerapkan kaligrafi islam sebagai

    dekorasi. Perkembangan kaligrafi tidak hanya sampai masjid saja

    tetapi kini banyak dijadikan tema-tema lukisan modern yang dikenal

    sebagai lukisan kaligrafi.

    .

    Referensi

    Al-Quran dan Al-Hadis

    Sunanto, Musyrifah, Prof., Dr., Sejarah Peradaban Islam Indonesia.

    Jakarta : Rajawali Pers. 2005.

    paitarbiyah2009.blogspot.com

    ardicandiago.blogspot.com

    variansaramadhan.wordpress.com

    anneahira.com

    22

    Lukisan kaligrafi Kaca

  • 7/25/2019 Seni Islam Di Indonesia

    23/23

    republika.co.id

    Keterangan:

    An-Naww, Syarh Muslim, juz XIV, hlm. 86-87

    An-Naww, Syarh Muslim, juz XIV, hlm. 87:

    Referensi gambar

    sejarahgunungbatu.blogspot.com afterrains.blogspot.com

    ndiel2.wordpress.com

    cabiklunik.blogspot.com

    habibsyah.blogdetik.com

    khat.forumotion.net

    abarprov.go.id

    23