sepsis yogik yihaaa.docx
TRANSCRIPT
7/23/2019 sepsis yogik yihaaa.docx
http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-yogik-yihaaadocx 1/22
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sepsis merupakan penyebab utama kematian di sebagian besar Negara maju, bahkan
mencapai proporsi epidemik di banyak Negara yang sedang berkembang dan Negara industri
baru. Sampai saat ini, sepsis masih merupakan salah satu penyakit infeksi yang mortalitas dan
morbiditasnya tinggi. Di Indonesia tingkat penyebaran dari penyakit sepsis diperoleh di
rumah sakit Sutomo adalah penderita yang jatuh dalam keadaan sepsis berat sebesar
27,0!, syok septik sebesar "#,$!, sedangkan $,%%! sisanya hanya jatuh dalam
keadaan sepsis.&
Septikaemia atau sepsis 'keracunan pada darah( adalah kondisi klinis akut dan serius
yang muncul sebagai hasil dari adanya mikroorganisme patogen atau toksinnya dalam aliran
darah ')eston, 200(. Sepsis parah didefinisikan sebagai sepsis dengan disfungsi organ,
hipoperfusi atau hipotensi. Syok septik adalah sepsis yang menginduksi hipotensi, tetap
melakukan resusitasi cairan yang memadai, bersamaan dengan menifestasi dari hipoperfusi
'Saene et al , 200$(. Sepsis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri gram negatif 70!
' Pseudomonas auriginosa, Klebsiella, enterobakter, E. coli, Proteus, Neiseria(. Infeksi
bakteri gram positif 20*#0! 'Staphylococcus aureus, Streptococcus, Pneumococcus(, infeksi
jamur dan +irus 2*%! 'dengue hemorrhagic fever, herpes viruses(, protooa 'malaria
falciparum( '-apradi, 2002(. Demam dan menggigil merupakan gejala nonspesifik yang
sering ditemui. namun pasien dengan sepsis berat mungkin tidak mengalami kenaikan suhu
tubuh, ini menandakan prognosis yang buruk.%
Secara global, tercatat " juta jia meninggal setiap tahunnya akibat sepsis. /erdapat
kesulitan dalam membedakan definisi dari sepsis, yang sering dikatakan sebagai septik aemia
dan syok septik ')eston, 200(. Dengan demikian, sepsis kini merupakan masalah glogal.
Sehingga perlu diketahui lebih lanjut penyebab terjadinya, pre+alensi, gejala klinik, prognosis
dan rekomendasi terapi yang diberikan untuk mengobati serta terapi untuk mencegah
terjadinya sepsis untuk dapat meminimalkan mortalitas yang terjadi akibat sepsis.
1
7/23/2019 sepsis yogik yihaaa.docx
http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-yogik-yihaaadocx 2/22
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Sepsis ' keracunan pada darah ( adalah kondisi klinis akut dan serius yang muncul
sebagai hasil dari adanya mikroorganisme patogen atau toksinnya dalam aliran darah.
eberapa mikrorganisme kemungkinan bertanggung jaab baik tunggal atau berkelompok,
dan berasal dari adanya infeksi yang terpusat 'contoh1 appendicitis, cellulitis, cholecystitis,
infeksi pada saluran cerna, atau saluran genito*urinary, pelvic inflammantory disease,
pneumonia atau decubitus ulceration(. Indi+idu yang lebih berisiko pengembangan septik
aemia antara lain geriatric, malnutrisi, orang yang minum minuman beralkohol, dan yang
menderita luka bakar."0
2.2 Epidemiologi
Di Indonesia untuk mengetahui tingkat penyebaran dari penyakit sepsis ini maka
data yang digunakan adalah data yang diperoleh di rumah sakit Sutomo adalah penderita
yang jatuh dalam keadaan sepsis berat sebesar 27,0!, syok septik sebesar "#,$!,sedangkan $,%%! sisanya hanya jatuh dalam keadaan sepsis 'Iraan dkk, 20"2(. ada
penelitian epidemiologi sepsis di 3merika Serikat dari tahun "474 sampai dengan
tahun 2000 berturut*turut sebesar data yang diperoleh adalah 27,! '"474 5"4#( dan
"7,4$! '"4$52000(. Dari tahun "474* 2000 dimana didapatkan rata*rata usia penderita
anita &2," tahun dan $&,4 tahun pada laki*laki. Dimana didapatkan laki*laki lebih
banyak menderita sepsis dibanding anita dengan mean annual relative risk sebesar
",2 'Iraan dkk,20"2(. ada tahun "440 Centers for Disease Control '6D6( memberikan
suatu laporan mengenai epidemiologi penyakit sepsis. Dalam penelitian ini kejadian sepsis
meningkat dari 7%,& per "00.000 orang pada tahun "474 menjadi "7$.4 per "00000 orang
pada tahun "44. 3ngka kematian dari penyakit sepsis telah berkisar dari 2$! sampai 0!
lebih pada beberapa dekade terakhir. eskipun angka kematian mungkin lebih rendah di
akhir tahun, sepsis jelas masih kondisi yang sangat serius. Selain itu berdasarkan studi yang
dilaporkan,, insiden terjadinya sepsis dilaporkan pada daerah regional di 8ropa pada tahun
2007 adalah sekitar &" per "00.000 orang untuk daerah 9alencia. ada tahun 200& insiden
yang terjadi adalah sebanyak "2% per "00.000 orang untuk rancis dan pada % per "00.000
2
7/23/2019 sepsis yogik yihaaa.docx
http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-yogik-yihaaadocx 3/22
orang pada populasi orang deasa di Noregia dan "#4 per "00.000 orang di :irlandia.
erdasarkan studi yang diteliti dimana # kasus berasal dari ;S3 dan " kasus berasal dari
dari rail, ;<, Noregia dan 3ustralia maka insiden yang terjadi pada populasi tersebut
berada pada rentang 22 sampai 2#0="00.000 orang untuk kasus sepsis dan ""="00.000 orang
untuk sepsis parah. 3ngka kematian tergantung dari parahnya penyakit tersebut. Dimana dari
hasil tersebut maka persentase yang dapat terjadi adalah %0 ! untuk sepsis, $0 ! untuk
sepsis parah."0
Sepsis termasuk salah satu dari keadaan serius yang dihadapi para klinisi dalam
penanggulangan infeksi berat dan bila gagal akan terjadi syok septik . Syok septik adalah
penyebab kematian tersering di unit peraatan intensif dan termasuk "% penyebab kematian
di 3merika Serikat. Insiden sepsis dan syok septik terus meningkat, dan perkirakan terdapat
#00.000 kasus sepsis dan 200.000 syok septik terjadinya pertahunnya di 3merika Serikat dan
mengakibatkan "00.000 kematian
2. Etiologi
Sepsis masih merupakan penyebab kematian tersering dimana kematian berhubungan
langsung dengan beratnya sepsis. 8tiologi paling sering adalah bakteri gram positif. Septik
aemia adalah infeksi yang terjadi karena mikroorganisme memproduksi produk toksik yaitu
enterotoksik '>S( dan diinfeksikan ke dalam aliran darah. :okus dari infeksi yangdisebarkan dapat dilihat dari penyebarannya dalam pembuluh darah secara langsung atau
terjadi karena adanya pelepasan infeksi emboli yang dikuti dengan thrombosis di jaringan
darah di dalam area inflamasi. <adangkala disertai dengan infeksi limpa di dalam jaringan
darah diikuti dengan limphangitis yang akan berkembang menuju ke septik aemia.
Septikaemia disebabkan adanya banyak mikroorganisme pirogen yang mengeluarkan
toksin seperti Stapylococus aureus dan tokik ini akan dibaa ke dalam jaringan darah. Septik
aemia ini sangat berbahaya pada pasien dibaah satu tahun dan pasien diatas &$ tahun. ada
penyakit septik aemia ini kebanyakan disebabkan oleh gram negatif E. coli. /etapi juga
disebakan oleh Kleibsiella, Serratia, Pseudomonas, acteroides dan Proteus. Sedangkan
pada bakteri gram negatif jarang terjadi. 8ndotoksin yang berasal dari bakteri gram negatif
ketika melepaskan akan memproduksi respon inflamasi secara sistemik. 8ndotoksin ini akan
meningkatkan sel reticuloendothelial yang akan menstimulasi pelepasan endotoksin kedua
yang akan meningkatkan integrin sel leukosit dan reseptor integrin ke sel endothelial. ?asil
akhir dari ini akan membuat pelekatan leukosit dan platelet ke sel endothelial
.akteri yang menimbulkan manifestasi klinis syok sepsis adalah1
3
7/23/2019 sepsis yogik yihaaa.docx
http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-yogik-yihaaadocx 4/22
a. <elompok gram negatif
- Escherichia coli
- Klebsiella pneumonia
- Species protus mirabilis atau +ulgaris
b. <elompok +irulen dan resisten terhadap obat
- Pseudomonas aeruginosa
- 8nterobacter
- Serratia
Sekitar #$*$0! bakteri gram negatif menyebabkan terjadinya sepsis, sedangkan 40!
kematian disertai dengan kegagalan paru, yaitu pulmonary shock syndrome."2
2.! "lasifikasi
embagian derajat sepsis didasarkan atas kriteria the !merican College of Chest
Physician and the Society of Critical Care "edicine, yaitu1
". Systemic #nflammatory $ esponse Syndrome 'SI@S(
?ipotermia 'suhu A %&B6=47B:( atau demam 'C %B6="00B:(, takikardi 'C"00
=mnt( takipneu 'C20 =mnt( atau hipokapnea 'a6E2 A %2 mm?g(, lekositosis
'C"2.000=mm%( atau lekopenia 'A#.000=mm%(, tanpa bukti adanya sumber infeksi.
2. Sepsis
SI@S dengan adanya bukti sumber infeksi. Sepsis adalah suatu kejadian infeksi
yang disertai meningkatnya frekuensi nafas lebih dari 20=m, denyut jantung lebih dari
40=m dan suhu rektal diluar range %$,$°6*%,$°6. Sepsis adalah respon inflamasi
sistemik yang disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme yang infeksius,
bakteri gram negati+e, gram positif, fungi, parasit dan +irus.
%. Severe sepsis
Sepsis parah didefinisikan sebagai sepsis dengan disfungsi organ, hipoperfusi atau
hipotensi pada satu atau lebih organ.
%. Septik shock
Syok septik adalah sepsis yang menginduksi hipotensi, tetap melakukan
resusitasi cairan yang memadai, bersamaan dengan menifestasi dari hipoperfusi 'Saene
et al , 200$( Shock sepsis adalah suatu sindroma sepsis yang disertai menurunnya
tekanan darah lebih dari #0 mm?g dari baseline, dan memberikan respon terhadap
pemberian cairan infus dan obat.
Syok dapat menyebabkan sekelompok sindrom yang membahayakan kehidupan
yang disebabkan oleh keadaan patofisiologi yang berbeda*beda 'penurunan fungsi
jantung, perdarahan, trauma, reaksi antigen=antibody dan sepsis(. /erdapat tigaklasifikasi syok yang utama1 hipo+olemik, kardiogenik, dan distributi+e atau
4
7/23/2019 sepsis yogik yihaaa.docx
http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-yogik-yihaaadocx 5/22
+asogenik. Syok hipo+olemik merupakan hasil dari ketidakmampuan jantung untuk
memompa darah secara adekuat. Syok distributif atau +asogenik merupakan hasil
abnormalitas system +ascular, termasuk di antaranya adalah syok neurogenik,
anafilaktik dan septik.
Syok septik merupakan suatu interaksi yang kompleks abnormalitas
hemodinamik, humoral, selular dan metabolism. <eadaan ini merupakan hasil dari
efek proliferatif bakteri gram negatif dan=atau pelepasan endotoksin yang dihasilkan
oleh bakteri tersebut. 8ndotoksin merupakan komponen selular dinding sel bakteri
gram negatif dan pada saat dilepaskan, mengakti+asi komponen koagulasi dan sistem
kinin. @eaksi yang diinduksi oleh toksin ini mengakti+asi mekanisme pertahanan
humoral, selular dan imunologis yang menyebabkan respons inflamasi umum. ukti
respons ini adalah adanya produksi dari berbagai mediator kimia seperti
prostaglandin, endorphin, dan kinin yang menyebabkan perubahan dari berbagai
multisystem tubuh yang terjadi pada syok septik.&
2.# Patofisiologi
aik bakteri gram positif maupun gram negatif dapat menimbulkan sepsis. ada bakteri
gram negatif yang berperan adalah lipopolisakarida '>S(. Suatu protein di dalam plasma,
dikenal dengan > '>ipopolysacharide binding protein( yang disintesis oleh hepatosit,
diketahui berperan penting dalam metabolisme >S. >S masuk ke dalam sirkulasi, sebagian
akan diikat oleh faktor inhibitor dalam serum seperti lipoprotein, kilomikron sehingga >S
akan dimetabolisme. Sebagian >S akan berikatan dengan > sehingga mempercepat ikatan
dengan 6D"#. <ompleks 6D"#*>S menyebabkan transduksi sinyal intraseluler melalui
nuklear factor kappa 'N:k(, tyrosin kinase'/<(, protein kinase 6 '<6(, suatu faktor
transkripsi yang menyebabkan diproduksinya @N3 sitokin oleh sel. <ompleks >S*6D"#
terlarut juga akan menyebabkan akti+asi intrasel melalui toll like receptor*2 '/>@2(.
ada bakteri gram positif, komponen dinding sel bakteri berupa >ipoteichoic acid '>/3(
dan peptidoglikan 'F( merupakan induktor sitokin. akteri gram positif menyebabkan
sepsis melalui 2 mekanisme1 eksotoksin sebagai superantigen dan komponen dinding sel
yang menstimulasi imun. Superantigen berikatan dengan molekul ?6 kelas II dari antigen
presenting cells dan 9G*chains dari reseptor sel /, kemudian akan mengakti+asi sel / dalam
jumlah besar untuk memproduksi sitokin proinflamasi yang berlebih.
5
7/23/2019 sepsis yogik yihaaa.docx
http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-yogik-yihaaadocx 6/22
Fambar . Skema Infeksi * Sepsis
• eran Sitokin pada Sepsis
ediator inflamasi merupakan mekanisme pertahanan pejamu terhadap
infeksi dan in+asi mikroorganisme. ada sepsis terjadi pelepasan dan akti+asi
mediator inflamasi yang berlebih, yang mencakup sitokin yang bekerja lokal maupun
sistemik, akti+asi netrofil, monosit, makrofag, sel endotel, trombosit dan sel lainnya,
akti+asi kaskade protein plasma seperti komplemen, pelepasan proteinase dan
mediator lipid, oksigen dan nitrogen radikal. Selain mediator proinflamasi, dilepaskan
juga mediator antiinflamasi seperti sitokin antiinflamasi, reseptor sitokin terlarut,
protein fase akut, inhibitor proteinase dan berbagai hormon.
ada sepsis berbagai sitokin ikut berperan dalam proses inflamasi, yang
terpenting adalah /N:*H, I>*", I>*&, I>*, I>*"2 sebagai sitokin proinflamasi dan I>*"0 sebagai antiinflamasi. engaruh /N:*H dan I>*" pada endotel menyebabkan
permeabilitas endotel meningkat, ekspresi /:, penurunan regulasi trombomodulin
sehingga meningkatkan efek prokoagulan, ekspresi molekul adhesi 'I63*", 8>3,
9*63", DF:, hematopoetic gro&th factor , u3, 3I*", F82 dan FI2,
pembentukan NE, endothelin'(." /N:*H, I>*", I>*&, I>* yang merupakan mediator
primer akan merangsang pelepasan mediator sekunder seperti prostaglandin 82
'F82(, tromboan 32 '/32(, latelet 3cti+ating :actor '3:(, peptida +asoaktif
seperti bradikinin dan angiotensin, intestinal +asoaktif peptida seperti histamin dan
6
7/23/2019 sepsis yogik yihaaa.docx
http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-yogik-yihaaadocx 7/22
serotonin di samping at*at lain yang dilepaskan yang berasal dari sistem
komplemen.
3al sepsis dikarakteristikkan dengan peningkatan mediator inflamasi, tetapi
pada sepsis berat pergeseran ke keadaan immunosupresi antiinflamasi.
• eran <omplemen pada Sepsis
:ungsi sistem komplemen1 melisiskan sel, bakteri dan +irus, opsonisasi,
akti+asi respons imun dan inflamasi dan pembersihan kompleks imun dan produk
inflamasi dari sirkulasi. ada sepsis, akti+asi komplemen terjadi terutama melalui
jalur alternatif, selain jalur klasik. otongan fragmen pendek dari komplemen yaitu
6%a, 6#a dan 6$a 'anafilatoksin( akan berikatan pada reseptor di sel menimbulkan
respons inflamasi berupa1 kemotaksis dan adhesi netrofil, stimulasi pembentukan
radikal oksigen, ekosanoid, 3:, sitokin, peningkatan permeabilitas kapiler dan
ekspresi faktor jaringan.$
• eran NE pada Sepsis
NE diproduksi terutama oleh sel endotel berperan dalam mengatur tonus
+askular. ada sepsis, produksi NE oleh sel endotel meningkat, menyebabkan
gangguan hemodinamik berupa hipotensi. NE diketahui juga berkaitan dengan reaksi
inflamasi karena dapat meningkatkan produksi sitokin proinflamasi, ekspresi molekul
adhesi dan menghambat agregasi trombosit. eningkatan sintesis NE pada sepsis
berkaitan dengan renjatan septik yang tidak responsif dengan +asopresor.",$
• eran Netrofil pada Sepsis
ada keadaan infeksi terjadi akti+asi, migrasi dan ekstra+asasi netrofil dengan
pengaruh mediator kemotaktik. ada keadaan sepsis, jumlah netrofil dalam sirkulasi
umumnya meningkat, alaupun pada sepsis berat jumlahnya dapat menurun.
)alaupun netrofil penting dalam mengeradikasi kuman, namun pelepasan berlebihan
oksidan dan protease oleh netrofil dipercaya bertanggungjaab terhadap kerusakan
organ. /erdapat 2 studi klinis yang menyatakan baha menghambat fungsi netrofil
untuk mencegah komplikasi sepsis tidak efektif, dan terapi untuk meningkatkan
jumlah dan fungsi netrofil pada pasien dengan sepsis juga tidak efektif ."%
Infeksi sistemik yang terjadi biasanya karena kuman Fram negatif yang
menyebabkan kolaps kardio+askuler. 8ndotoksin basil Fram negatif ini menyebabkan
7
7/23/2019 sepsis yogik yihaaa.docx
http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-yogik-yihaaadocx 8/22
+asodilatasi kapiler dan terbukanya hubungan pintas arterio+ena perifer.Selain itu,
terjadi peningkatan permeabilitas kapiler. eningkatan kapasitas +askuler karena
+asodilatasi perifer meyebabkan terjadinya hipo+olemia relatif, sedangkan
peningkatan permeabilitas kapiler menyebabkan kehilangan cairan intra+askular ke
interstisial yang terlihatsebagai edema.
ada syok sepsis hipoksia, sel yang terjadi tidak disebabkan oleh penurunan
perfusi jaringan melainkan karena ketidakmampuan sel untuk menggunakan oksigen
karena toksin kuman erlanjutnya proses inflamasi yang maladapti+e akan
menhyebabkan gangguan fungsi berbagai organ yang dikenal sebagai disfungsi=gagal
organ multiple 'EDS=E:(. roses E: merupakan kerusakan 'in)ury( pada
tingkat seluler 'termasuk disfungsi endotel(, gangguan perfusi ke organ=jaringan
sebagai akibat hipoperfusi, iskemia reperfusi, dan mikrotrombus. erbagai faktor lain
yang ikut berperan adalah terdapatnya faktor humoral dalam sirkulasi 'myocardial
depressant substance(, malnutrisi kalori*protein, translokasi toksin bakteri, gangguan
pada eritrosit, dan efek samping dari terapi yang diberikan.$
2.$ Manifestasi "linis
Demam dan menggigil merupakan gejala nonspesifik yang sering ditemui. namun pasiendengan sepsis berat mungkin tidak mengalami kenaikan suhu tubuh, ini menandakan
prognosis yang buruk. Fejala atau tanda yang terjadi dapat berhubungan dengan lokasi
penyebab sepsis. enilaian klinis perlu mencakup pemeriksaan fungsi organ +ital, termasuk1
-antung dan system kardio+askular1 suhu inti dan kulit, tekanan +ena dan arteri
erfusi perifer1 pasien terasa hangat dan mengalami +asodilatasi pada aalnya,
namun saat terjadi syok septik refrakter yang berat pasien menjadi dingin dan
perfusinya buruk Status mental1 confusion sering terjadi, terutama pada manula
Finjal1 seberapa baik laju filtrasi glomerulus 'F:@(1 <ateterisasi saluran kemih harus
dilakukan untuk mengukur output urin tiap jam untuk mendapatkan gambaran fungsi
ginjal dari menit ke menit
:ungsi paru, diukur dari laju pernapasan, oksigenasi, dan perbedaan E2 al+eoli*arteri
'dari analisis gas darah arteri(. semuanya harus sering diperiksa, dan apabila terdapat
penurunan fungsi paru, maka pasien perlu mendapat bantuan +entilasi mekanis
erfusi organ +ital, yang terlihat dari hipoksia jaringan, asidemia gas darah arteri, dan
kadar laktat
8
7/23/2019 sepsis yogik yihaaa.docx
http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-yogik-yihaaadocx 9/22
:ungsi hemostatik1 diperiksa secara klinis dengan mencari ada atau tidaknya memar*
memar. perdarahan spontan, misalnya pada tempat*tempat pungsi +ena, menimbulkan
dugaan adanya kegagalan system hemostatik, yang membutuhkan tambahan produk
darah.
#
Sepsis memiliki definisi sebagai SI@S dengan penyebab infeksi yang jelas disertai dengan
dua atau lebih kriteria SI@S. 3dapun beberapa kriteria SI@S, yaitu1
". /emperature lebih tinggi dari %J6 atau kurang dari %&J6
2. /akikardia, dengan ?@ ' *eart $ate( C40 beats=minute
%. /achipne @@ C20 kali=menit
#. +hite cell count C "2000 per mm% atau A#000 per mm% 7
.
%a&el. erbedaan Sindroma Sepsis dan Shock Sepsis
Sindrome Sepsis S'o(k Sepsis
/akipenia, respirasi 20=m
/akikardi 40=m
?ipertermi %°6
?ipotermi %$.&°6
?ipoksemia
eningkatan laktat plasma
Eliguria, ;rinne 0.$ cc=kg
dalam " jam
Sindroma sepsis ditambah dengan gejala 1
?ipotensi 40 mm?g
/ensi menurun sampai #0 mm?g dari
baseline dalam aktu " jam
embaik dengan pemberian cairan dan
penyakit shock hipo+olemik. infrak
miokard dan emboli pulmonal sudah
disingkirkan
/anda karakterisik lain pada sepsis berat dan syok septik adalah gangguan ekstraksi
oksigen perifer. ?al ini disebabkan karena menurunnya aliran darah perifer, sehingga
kemampuan untuk meningkatkan ekstraksi oksigen perifer terganggu, akibatnya 9E2
'pengambilan oksigen dari mikrosirkulasi( berkurang. <erusakan ini pada syok septik
dipercaya sebagai penyebab utama terjadinya gangguan oksigenasi jaringan.
<arakteristik lain sepsis berat dan syok septik adalah terjadinya hiperlaktataemia,
mungkin hal ini karena terganggunya metabolisme piru+at, bukan karena dys'oia jaringan
'produksi energi dalam keterbatasan oksigen(
<eadaan syok akan melalui tiga tahapan mulai dari tahap kompensasi, dekompensasi
'sudah tidak dapat ditangani oleh tubuh(, dan ire+ersibel 'tidak dapat pulih(.2
)ase I * kompensasi
9
7/23/2019 sepsis yogik yihaaa.docx
http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-yogik-yihaaadocx 10/22
ada fase ini fungsi*fungsi organ +ital masih dapat dipertahankan melalui mekanisme
kompensasi tubuh dengan meningkatkan reflek simpatis, yaitu meningkatnya resistensi
sistemik dimana terjadi distribusi selektif aliran darah dari organ perifer non +ital ke organ
+ital seperti jantung, paru dan otak. /ekanan darah diastolik tetap normal sedangkan tekanan
darah sistolik meningkat akibat peninggian resistensi arteriol sistemik 'tekanan nadi
menyempit(.
;ntuk mencukupi curah jantung maka jantung mengkompensasi secara temporer
dengan meningkatkan frekuensi jantung. Disamping itu terdapat peningkatan sekresi
+asopressin dan renin 5 angiotensin 5 aldosteron yang akan mempengaruhi ginjal untuk
menahan natrium dan air dalam sirkulasi.
anifestasi klinis yang tampak berupa takikardia, gaduh gelisah, kulit pucat dan
dingin dengan pengisian kapiler 'capillary refilling( yang melambat C 2 detik.
)ase II * Dekompensasi.
ada fase ini mekanisme kompensasi mulai gagal mempertahankan curah jantung
yang adekuat dan sistem sirkulasi menjadi tidak efisien lagi. -aringan dengan perfusi yang
buruk tidak lagi mendapat oksigen yang cukup, sehingga metabolisme berlangsung secara
anaerobic yang tidak efisien. 3lur anaerobic menimbulkan penumpukan asam laktat dan
asam*asam lainnya yang berakhir dengan asidosis. 3sidosis akan bertambah berat dengan
terbentuknya asam karbonat intra selular akibat ketidak mampuan sirkulasi membuang 6E2.
3sidemia akan menghambat kontraktilitas otot jantung dan respons terhadap
katekolamin. 3kibat lanjut asidosis akan menyebabkan terganggunya mekanisme energi
dependent pompa Na=< ditingkat selular, akibatnya integritas membran sel terganggu, fungsi
lisosom dan mitokondria akan memburuk yang dapat berakhir dengan kerusakan sel.
>ambatnya aliran darah dan kerusakan reaksi rantai kinin serta system koagulasi dapat
memperburuk keadaan syok dengan timbulnya agregasi tombosit dan pembentukan trombos
disertai tendensi perdarahan.
ada syok juga terjadi pelepasan mediator*+askular antara lain histamin, serotonin,
sitokin 'terutama /N:Ktumor necrosis factor dan interleukin "(, anthin, oydase yang dapat
membentuk oksigen radikal serta 3: 'platelets agregatin factor(. elepasan mediator oleh
makrofag merupakan adaptasi normal pada aal keadaan stress atau injury, pada keadan syok
yang berlanjut justru dapat memperburuk keadaan karena terjadi +asodilatasi arteriol dan
10
7/23/2019 sepsis yogik yihaaa.docx
http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-yogik-yihaaadocx 11/22
peningkatan permeabilitas kapiler dengan akibat +olume intra+askular yang kembali
kejantung '+enous return( semakin berkuarang diserai timbulnya depresi miokard.
anifestasi klinis yang dijumpai berupa takikardia yang bertambah, tekanan darah
mulai turun, perfusi perifer memburuk 'kulit dingin dan mottled, capillary refilling bertambah
lama(, oliguria dan asidosis 'laju nafas bertambah cepat dan dalam( dengan depresi susunan
syaraf pusat 'penurunan kesadaran(.
)ase III * Irre+ersi&le
<egagalan mekanisme kompensasi tubuh menyebabkan syok terus berlanjut, sehingga
terjadi kerusakan=kematian sel dan disfungsi sistem multi organ lainnya. 6adangan fosfat
berenergi tinggi '3/( akan habis terutama di jantung dan hepar, sintesa 3/ yang baruhanya 2! = jam dengan demikian tubuh akan kehabisan energi. <ematian akan terjadi
alaupun system sirkulasi dapat dipulihkan kembali. anifestasi klinis berupa tekanan darah
tidak terukur, nadi tak teraba, penurunan kesadaran semakin dalam 'sopor*koma(, anuria dan
tanda*tanda kegagalan sistem organ lain.
2., Diagnosis
Diagnosis aal sepsis atau syok septik tergantung pada kepekaan dokter untuk menilai
pasien dengan dan tanda aal yang tidak spesifik seperti takipnnea, dispnea, takikardia
dengan keadaan hiperdinamik, +asodilatasi perifer, instabilitas tempratur, dan perubahan
keadaan mental. <eadaan seperti ini penting di perhatikan pada seperti pada anita 5 anita
dengan resiko tinggi seperti pyelonefritis, korioamnionitis, endometritis, abortus septik, atau
telah menjalani prosudur operasi emergensi. Diagnosa dan penanganan aal ini sangat
menentukan keberhasilan hidup pasien.
/anda yang tampak tergantung dari fase syok septik dan tipe kerusakan organ yang
terjadi, tetapi hipotensi selalu ditemukan. <ebanyakan pasien mengalami peningkatan
temperatur dan lekosit dengan pergeseran ke kiri, tetapi pada beberapa pasien terjadi
penurunan temperatur dan kadar leukosit dibaah normal. Sebagai akibat dari keadaan
hiperdinamik jantung, terjadi gejala gejala pada jantung seperti iskemia, gagal jantung kiri,
atau aritmia. <onsekuansi klinik dari DI6 adalah perdarahan, trombosis dan hemolisis
11
7/23/2019 sepsis yogik yihaaa.docx
http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-yogik-yihaaadocx 12/22
mikroangiopati. <arena pada syok sepsis potensi terjadinya disfungsi ginjal dan hipo+ulemia,
manifestasi klinik dapat berupa oligouria, hematuria dan proteinuria.
Dalam hal membantu menegakkan diagnosa sepsis atau syok septik, selain melalui
pemeriksaan fisik, juga diperlukan pemeriksaan rongen dan kultur. Dua kuman yang sangat
+irulen dengan angka mortalitas yang tinggi adalah Streptokokus pyogens ' group 3
streptokokus ( dan 6lostridium Sordeli.
2.- Penatalaksanaan
asien sepsis ajib dinilai dan die+aluasi dengan menggunakan metode 36D8
' 3iray, reathing,6irculation,Disability, 8posure (. etode 36D8 1$
3 K 3iray assessment, maintenance and oygen
K reathing and +entilation assessment
6 K 6irculation assessment, intra+enous 'I9( access and fluids
D K Disability1 assess the neurological status and check the blood glucose
8 K 8posure and en+ironmental control
enatalaksaan aal pasien*pasien yang dicurigai dengan sepsis ialah resusitasi cairan
yang mencakup % proses, yaitu1
• emaksimalkan penyebaran oksigen dan perfusi jaringan
• onitoring seksama dari tanda*tanda +ital dan fungsi organ sebagai pedoman
resusitasi lanjutan
• enyiapkan strategi untuk menyingkirkan sumber infeksi
roses ini ditujukan untuk menghentikan ' atau setidaknya memperlambat ( onset darisindrom disfungsi organ multipel = multi organ dysfunction syndrome. Saat sepsis sudah
dikonfirmasi, beberapa langkah berikut sebaiknya sudah dilakukan seperti oksigen aliran
tinggi, cannule, terapi cairan, monitoring jumlah urin.
erikut adalah langkah*langkah yang seharusnya dilakukan 1$
". enilaian 36D8, dapat mencakup 1
• enilaian klinis
• 3iray support• Eksigen aliran tinggi
12
7/23/2019 sepsis yogik yihaaa.docx
http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-yogik-yihaaadocx 13/22
• 6annule
• /erapi cairan
• onitoring jumlah urine
• enilaian kadar gula darah
•@egulasi temperatur 2. engecekan ulang untuk memastikan hal berikut telah dilakukan 1
• /erapi oksigen aliran tinggi
• 6annule
• /erapi cairan bila ada gangguan sirkulasi
• onitor jumlah urin
%. elakukan penegakan diagnostik sepsis yang spesifik, dapat mencakup 1
• <ultur ' darah, dll (
• engukuran kadar laktat
• engukuran ?emoglobin dan tes lain
• encitraan untuk mengidentifikasi sumber infeksi#. /erapi lengkap untuk sepsis1
• 3ntibiotik spektrum luas secara intra+ena
• Drainase atau bedah bila memungkinkan
enatalaksanaan aal ini dapat disingkat menjadi LSepsis SiM yakni 1$
• Eksigen aliran tinggi
Sepsis secara dramatis akan meningkatkan kecepatan metabolik tubuhsehingga
kebutuhan akan oksigen akan meningkat. ;ntuk itu digunakan non*rebreathe facemask dengan aliran oksigen tinggi. Saturasi oksigen ditargetkan di sekitar CK 4#!
kecuali jika pasien memiliki riayat hipoksemia kronis. Non*rebreathe face mask
biasanya tidak cocok untuk pemakaian jangka panjang, namun sangat penting dalam
fase resusitasi akut untuk memaksimalkan jumlah oksigen yang masuk.
• <ultur darah ' dan yang lainnya (.
<ultur darah sebaiknya dilakukan sebelum pemberian antibiotik intra+ena. <ultur
darah diambil secara percutaneous dan sebelum meletakkan akses I9 yang baru.
<ultur darah tidak mempengaruhi pilihan terapi antibiotik speksturm luas pada fase
aal tetapi berpengaruh pada pemilihan antibiotik ketika patogen telah diidentifikasi.
• 3ntibiotik spektrum luas secara intra+ena
emilihan antibiotik spektrum luas yang tepat akan mengikuti langkah*langkah
berikut 1
o @iayat alergi yang dimiliki oleh pasien.
o <ondisi klinis pasien dan kemungkinan sumber infeksi
o eraturan mengenai administrasi antibiotik.
• ;ji terapi cairan intra+ena.
ila pasien sepsis mengalami hipotensi atau bila pasien menunjukkan tanda*tandainsufisiensi sirkulasi, uji terapi cairan dengan "0ml=kg koloid ataupun 20ml=kg
13
7/23/2019 sepsis yogik yihaaa.docx
http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-yogik-yihaaadocx 14/22
kristaloid sebaiknya dilakukan dalam bolus yang telah dibagi. Dapat diulang dua kali,
hingga bolus total tiga kali. ila pasien masih mengalami hipotensi, sebaiknya
dipasang 6entral 9enous 6atheter yang sekaligus dapat memonitor administrasi
+asopressor dan inotropik bila dibutuhkan.
• engukuran hemoglobin dan laktat
>aktat dapat diukur dari sampel +ena menggunakan jarum 3rterial lood Fas.
3kumulasi laktat menandakan respirasi anaerob yang sedang berlangsung. enelitian
terbaru menyebukan rocalcitonin sebagai alternatif penanda kaskade hipoperfusi
lanjut.
• onitor jumlah urin
ada kondisi normal, sistem autoregulasi tubuh akan menjamin aliran cukup ke ginjal
dalam jumlah normal meski adanya perubahan tekanan darah. ada sepsis, fungsi ini
terganggu sehingga ketika tekanan darah menurun, aliran darah ke ginjal juga
menurun sehingga jumlah urin juga akan menurun. ;rinary kateter dapat mengukur
jumlah produksi urin dari ginjal, sehingga membantu mengestimasi aliran darah
ginjal. ?al ini membantu dalam menilai perfusi ginjal dan sebagai prediktor dari gagal
ginjal. asien harus ditargetkan mencapai produksi urin normal. Dikatakan oliguria
bila produksi urin A0.$ml=kg=jam selama 2 jam berturut*turut. Eliguria persisten
menjadi tanda aal dari gagal ginjal. 3nuria mengindikasikan baha ginjal telah
sepenuhnya mengalamai kegagalan, namun seringkali akibat terbloknya aliran urin di
kateter
/arget yang ingin dicapai pada resusitasi aal 1
• 3 C &$mm?g
• 6apillary @efill /ime membaik
• 3kral menjadi lebih hangat
• roduksi urin C0.$ml=kg=jam
• Status mental yang membaik.• enurunnya kadar laktat
Per&aikan 'emodinamik.
anyak pasien syok septik yang mengalami penurunan +olume intra+askuler, sebagai
respon pertama harus diberikan cairan jika terjadi penurunan tekanan darah. 6airan koloid
dan kristaloid tak diberikan. -ika disertai anemia berat perlu transfusi darah dan 69
dipelihara antara "0*"2 mm?g.
14
7/23/2019 sepsis yogik yihaaa.docx
http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-yogik-yihaaadocx 15/22
;ntuk mencapai cairan yang adekuat pemberian pertama " >*",$ > dalam aktu "*2 jam.
/ujuan resusitasi pasien dengan sepsis berat atau yang mengalami hipoperfusi dalam & jam
pertama adalah 69 *"2 mm?g, 3 C&$ mm?g, urine C0.$ ml=kg=jam dan saturasi
oksigen C70!. ila dalam & jam resusitasi, saturasi oksigen tidak mencapai 70! dengan
resusitasi cairan dengan 69 *"2 mm?g, maka dilakukan transfusi @6 untuk mencapai
hematokrit C%0! dan=atau pemberian dobutamin 'dosis $*"0 g=kg=menit sampai maksimal
20 g=kg=menit(. "#
Dopamin diberikan bila sudah tercapai target terapi cairan, yaitu 3 &0mm?g atau
tekanan sistolik 40*""0 mm?g. Dosis aal adalah 2*$ mg=<g =menit. ila dosis ini gagal
meningkatkan 3 sesuai target, maka dosis dapat di tingkatkan sampai 20 g=
<g=menit. ila masih gagal, dosis dopamine dikembalikan pada 2*$ mg=<g =menit,
tetapi di kombinasi dengan le+arterenol 'norepinefrin(. ila kombinasi kedua +asokonstriktor
masih gagal, berarti prognosisnya buruk sekali. Dapat juga diganti dengan +asokonstriktor
lain 'fenilefrin atau epinefrin(."#
Pemakaian Anti&iotik
Setelah diagnose sepsis ditegakkan, antibiotik harus segera diberikan, dimana
sebelumnya harus dilakukan kultur darah, cairan tubuh, dan eksudat. emberian antibiotik tak
perlu menunggu hasil kultur. ;ntuk pemilihan antibiotik diperhatikan dari mana kuman
masuk dan dimana lokasi infeksi, dan diberikan terapi kombinasi untuk gram positif dan
gram negatif.
/erapi antibiotik intra+ena sebaiknya dimulai dalam jam pertama sejak diketahui
sepsis berat, setelah kultur diambil. /erapi inisial berupa satu atau lebih obat yang memiliki
akti+itas melaan patogen bakteri atau jamur dan dapat penetrasi ke tempat yang diduga
sumber sepsis."# Eleh karena pada sepsis umumnya disebabkan oleh gram negatif,
penggunaan antibiotik yang dapat mencegah pelepasan endotoksin seperti karbapenem
memiliki keuntungan, terutama pada keadaan dimana terjadi proses inflamasi yang hebat
akibat pelepasan endotoksin, misalnya pada sepsis berat dan gagal multi organ." emberian
antibiotik kombinasi juga dapat dilakukan dengan indikasi 1
• Sebagai terapi pertama sebelum hasil kultur diketahui
• asien yang dapat imunosupresan, khususnya dengan netropeni
• Dibutuhkan efek sinergi obat untuk kuman yang sangat pathogen
'pseudomonas aureginosa, enterokokus(
15
7/23/2019 sepsis yogik yihaaa.docx
http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-yogik-yihaaadocx 16/22
emberian antimikrobial dinilai kembali setelah #*72 jam berdasarkan data
mikrobiologi dan klinis. Sekali patogen penyebab teridentifikasi, tidak ada bukti baha terapi
kombinasi lebih baik daripada monoterapi."#
/abel. emilihan 3ntibiotik pada eberapa <asus Infeksi$
%erapi Sportif
• Eksigenasi
16
7/23/2019 sepsis yogik yihaaa.docx
http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-yogik-yihaaadocx 17/22
ada keadaan hipoksemia berat dan gagal napas bila disertai dengan
penurunan kesadaran atau kerja +entilasi yang berat, +entilasi mekanik segera
dilakukan.
• /erapi cairan
o ?ipo+olemia harus segera diatasi dengan cairan kristaloid 'Na6l 0.4!
atau ringer laktat( maupun koloid.","#
o ada keadaan albumin rendah 'A2 g=d>( disertai tekanan hidrostatik
melebihi tekanan onkotik plasma, koreksi albumin perlu diberikan.
o /ransfusi @6 diperlukan pada keadaan perdarahan aktif atau bila
kadar ?b rendah pada kondisi tertentu, seperti pada iskemia miokard
dan renjatan septik. <adar ?b yang akan dicapai pada sepsis masih
kontro+ersi antara *"0 g=d>.
• 9asopresor dan inotropik Sebaiknya diberikan setelah keadaan hipo+olemik teratasi dengan pemberian
cairan adekuat, akan tetapi pasien masih hipotensi. 9asopresor diberikan mulai
dosis rendah dan dinaikkan 'titrasi( untuk mencapai 3 &0 mm?g atau
tekanan darah sistolik 40mm?g. Dapat dipakai dopamin
Cg=kg.menit,norepinefrin 0.0%*".$g=kg.menit, phenylepherine 0.$*
g=kg=menit atau epinefrin 0."*0.$g=kg=menit. Inotropik dapat digunakan1
dobutamine 2*2 g=kg=menit, dopamine %* g=kg=menit, epinefrin 0."*0.$
g=kg=menit atau fosfodiesterase inhibitor 'amrinone dan milrinone(.",$,"$
• ikarbonat
Secara empirik bikarbonat diberikan bila p? A7.2 atau serum bikarbonat A4
m8O=> dengan disertai upaya untuk memperbaiki keadaan hemodinamik.","$
• Disfungsi renal
3kibat gangguan perfusi organ. ila pasien hipo+olemik=hipotensi, segera
diperbaiki dengan pemberian cairan adekuat, +asopresor dan inotropik bila
diperlukan. Dopamin dosis renal '"*% g=kg=menit( seringkali diberikan untuk
mengatasi gangguan fungsi ginjal pada sepsis, namun secara e+idence based
belum terbukti. Sebagai terapi pengganti gagal ginjal akut dapat dilakukan
hemodialisis maupun hemofiltrasi kontinu.",$,"$
• Nutrisi
ada metabolisme glukosa terjadi peningkatan produksi 'glikolisis,
glukoneogenesis(, ambilan dan oksidasinya pada sel, peningkatan produksi
dan penumpukan laktat dan kecenderungan hiperglikemia akibat resistensi
insulin. Selain itu terjadi lipolisis, hipertrigliseridemia dan proses katabolisme
17
7/23/2019 sepsis yogik yihaaa.docx
http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-yogik-yihaaadocx 18/22
protein. ada sepsis, kecukupan nutrisi1 kalori 'asam amino(, asam lemak,
+itamin dan mineral perlu diberikan sedini mungkin.",$
• <ontrol gula darah
/erdapat penelitian pada pasien I6;, menunjukkan terdapat penurunanmortalitas sebesar "0.&*20.2! pada kelompok pasien yang diberikan insulin
untuk mencapai kadar gula darah antara 0*""0 mg=d> dibandingkan pada
kelompok dimana insulin baru diberikan bila kadar gula darah C""$ mg=d>.
Namun apakah pengontrolan gula darah tersebut dapat diaplikasikan dalam
praktek I6;, masih perlu die+aluasi, karena ada risiko hipoglikemia.",$
• Fangguan koagulasi
roses inflamasi pada sepsis menyebabkan terjadinya gangguan koagulasi dan
DI6 'konsumsi faktor pembekuan dan pembentukan mikrotrombus di
sirkulasi(. ada sepsis berat dan renjatan, terjadi penurunan akti+itas
antikoagulan dan supresi proses fibrinolisis sehingga mikrotrombus
menumpuk di sirkulasi mengakibatkan kegagalan organ. /erapi antikoagulan,
berupa heparin, antitrombin dan substitusi faktor pembekuan bila diperlukan
dapat diberikan, tetapi tidak terbukti menurunkan mortalitas.
• <ortikosteroid
?anya diberikan dengan indikasi insufisiensi adrenal. ?idrokortison dengan
dosis $0 mg bolus I9 #=hari selama 7 hari pada pasien dengan renjatan septik
menunjukkan penurunan mortalitas dibandingkan kontrol. <eadaan tanpa
syok, kortikosteroid sebaiknya tidak diberikan dalam terapi sepsis."#
Modifikasi /espons Inflamasi
3nti endotoksin 'imunoglobulin poliklonal dan monoklonal, analog lipopolisakarida(P
antimediator spesifik 'anti*/N:, antikoagulan*antitrombin, 36, /:IP antagonis 3:P
metabolit asam arakidonat 'F8"(, antagonis bradikinin, antioksidan 'N*asetilsistein,
selenium(, inhibitor sintesis NE '>*N3(P imunostimulator 'imunoglobulin, I:N*Q, F*
6S:, imunonutrisi(P nonspesifik 'kortikosteroid, pentoksifilin, dan hemofiltrasi(. 8ndogenous
acti+ated protein 6 memainkan peranan penting dalam sepsis1 inflamasi, koagulasi dan
fibrinolisis. Drotrecogin alfa 'acti+ated( adalah nama generik dari bentuk rekombinan dari
human acti+ated protein 6 yang diindikasikan untuk menurunkan mortalitas pada pasien
dengan sepsis berat dengan risiko kematian yang tinggi."$
18
7/23/2019 sepsis yogik yihaaa.docx
http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-yogik-yihaaadocx 19/22
2.0 "omplikasi
Syok septik yang berat dapat berkemabang menjadi suatu sindrom gangguan =
penurunan fungsi organ multipel akibatnya hipoperfusi generalisata. erikut adalah tanda*
tanda kelainan sistemik pada ultiple Ergan :ailure
%a&el * eala Mltiple 3rgan )ailre
DI4 5 Disseminated Intra+as(lar
4oaglation 6
/espirotar7 Distress.S7ndrome
A(te /enal )ailre
Hepato&ilier disfn(tion
4entral Ner+os S7stem Disfngtion
emanjangnya aktu1
* protrombin
* partial thromboplastin
* erdarahan
?ipoksemia
<reatinin C 2,0 ug=dl
Na. ;rin #0 mmol=>
<elainan prerenal sudah disingkirkan
il.C%# umol=> '2,0 mg=d>(
?arga alk. :osfatase, SFE/, SF/ dua kali
harga normal
F6S A "$
2.18 Prognosis
<eseluruhan angka kematian pada pasien dengan syok septik menurun dan sekarang rata*
rata #0! 'kisaran "0 to 40!, tergantung pada karakteristik pasien(. ?asil yang buruk sering
mengikuti kegagalan dalam terapi agresif aal 'misalnya, dalam aktu & jam dari diagnosa
dicurigai(. Setelah laktat asidosis berat dengan asidosis metabolik decompensated menjadi
mapan, terutama dalam hubungannya dengan kegagalan multiorgan, syok septik cenderung
ire+ersibel dan fatal.
3ngka kematian sangat tergantung pada faktor*faktor seperti umur dan kondisi medis
lainnya. Demam dan menggigil merupakan gejala nonspesifik yang sering ditemui. namun
pasien dengan sepsis berat mungkin tidak mengalami kenaikan suhu tubuh, ini menandakan
prognosis yang buruk.
19
7/23/2019 sepsis yogik yihaaa.docx
http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-yogik-yihaaadocx 20/22
BAB III
PENU%UP
.1 "esimplan
ila ada pasien dengan gejala klinis berupa panas tinggi, menggigil, tampak toksik,
takikardia, takipneu, kesadaran menurun dan oliguria harus dicurigai terjadinya sepsis.
ada keadaan sepsis gejala yang nampak adalah gambaran klinis keadaan tersangka
sepsis disertai hasil pemeriksaan penunjang berupa lekositosis atau lekopenia,
trombositopenis, granulosit toksik, hitung jenis bergeser ke kiri, 6@ 'R(, >8D meningkat
dan hasil biakan kuman penyebab dapat 'R( atau '*(.
<eadaan syok sepsis ditandai dengan gambaran klinis sepsis disertai tanda*tanda syok
'nadi cepat dan lemah, ekstremitas pucat dan dingin, penurunan produksi urin, dan
penurunan tekanan darah(.
<eadaan syok sepsis merupakan kegaatdaruratan klinik yang membutuhkan reaksi
cepat untuk menyelamatkan nyaa pasien. /erapi yang diberikan berupa resusitasi,
eliminasi sumber infeksi, terapi antimikroba, dan terapi suportif.
.2 Saran
Diagnosis dan penatalaksanaan yang tepat dan baik sangat penting dilakukan untuk
mencegah komplikasi*komplikasi yang mungkin terjadi sehingga dapat mengurangi
angka kesakitan dan kematian pada kasus sepsis dan syok sepsis ini.
20
7/23/2019 sepsis yogik yihaaa.docx
http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-yogik-yihaaadocx 21/22
D3:/3@ ;S/3<3
". )idodo D, ohan ?/ 'editor(. unga rampai penyakit infeksi. -akarta1 200#P h.$#*.
2. Fuyton 36, ?all -8. 200&. Syok Sirkulasi dan :isiologi engobatan in1 uku 3jar
:isiologi <edokteran. 8disi "". 8F6. -akarta. pp. %$4*%72.
%. Nelan @??. atofisiologi dan deteksi dini sepsis. Dalam1 ertemuan Ilmiah
/ahunan Ilmu enyakit Dalam 200%. -akarta1 200%P h. S"$*"
#. @on Daniels. /im Nutbeam. 36 of Sepsis.20"0. ;< 1 )iley lackell 5 -
books.
$. Iraan, Danny, dkk, 20"2. rofil enderita Sepsis 3kibat akteri enghasil
enderita Sepsis 3kibat akteri enghasil 8S>. - Peny Dalam, 9ol. "%, No.".
&. Sands <8, ates D), >anken N, Framan S, ?ibberd >, <ahn <>, et al.
8pidemiology of sepsis syndrome in academic medical centers. -!"!. -ul "&"447P27'%(12%#*#0.
7. <umar 3, @oberts D, )ood <8, >ight , arrillo -8, Sharma S, et al. Duration of
hypotension before initiation of effecti+e antimicrobial therapy is the critical
determinant of sur+i+al in human septic shock. Crit Care "ed . -un 200&P%#'&(1"$4*
4&.
. ernard F@, 9incent ->, >aterre :, >a@osa S, Dhainaut -:, >ope*@odrigue 3, et
al. 8fficacy and safety of recombinant human acti+ated protein 6 for se+ere sepsis. N
Engl - "ed . ar 200"P%##'"0(1&44*704.
4. ernard F@, 3rtigas 3, righam <>, 6arlet -, :alke <, ?udson >, et al. /he
3merican*8uropean 6onsensus 6onference on 3@DS. Definitions, mechanisms,
rele+ant outcomes, and clinical trial coordination. !m - $espir Crit Care "ed . ar
"44#P"#4'% t "(1"*2#.
"0. ichael @. insky. Septic Shock. onlineT. 3+ailable from 1
http1==emedicine.medscape.com=article="
"". ochud U, 6alandra /. athogenesis of sepsis1 ne concepts and implication for
future treatment. - 200%P%2$12&2*2&&. 3+ailable at1 http1==.bmj.com
"2. Nelan @??. atofisiologi dan deteksi dini sepsis. Dalam1 ertemuan Ilmiah
/ahunan Ilmu enyakit Dalam 200%. -akarta1 200%P h. S"$*".
"%. ?otckins @S, <arl I. /he pathophysiology and treatment of sepsis. N 8ngl - ed
200%P%# '2(1 "%*"$0. 3+ailable at1 http1==.nejm.com
21
7/23/2019 sepsis yogik yihaaa.docx
http://slidepdf.com/reader/full/sepsis-yogik-yihaaadocx 22/22
"#. Dellinger @, 6arlet -, asur ?, Ferlach ?, 6alandra /, 6ohen -, et.al. Sur+i+ing
sepsis campaign guidelines for mangement of se+ere sespis and septic shock. 6rit
6are ed 200#P%2'%(1$*72.
"$. )heeler 3, ernard F. /reating patient ith se+ere sepsis.onlineT. 3+ailable at1
http1==.nejm.com
22