referat anestesi pada sepsis
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
1/39
REFERAT
SEPSIS
Disusun oleh :
Thuaibatul Islamia
08700053
Pembimbing:
dr. Bambang Soekotjo , M.Sc , Sp.An
SMF ILMU PENYAIT BE!A"
RSU! !R. M#". SALE" #TA PR#B#LIN$$#
FAULTAS E!#TERAN UNI%ERSITAS &I'AYA USUMA
SURABAYA
()*+
1
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
2/39
"ALAMAN PEN$ESA"AN
SEPSIS -
Telah disetujui dan disahkan pada:
Hari :
Tanggal :
Sebagai sarat kepaniteraan klinik S!" Ilmu #edah $S%D dr& !oh Saleh 'ota Probolinggo
"akultas 'edokteran %ni(ersitas )ijaa 'usuma Surabaa
!engetahui*
Dokter Pembimbing
dr& #ambang Soekotjo * !&S+ * Sp&,n
2
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
3/39
ATA PEN$ANTAR
Segala puji sukur kami kehadirat Tuhan -!.* karena hana atas berkat* rahmat danhidaah/a kami berhasil menelesaikan urnal kami dengan judul 1 S.PSIS 2
'eberhasilan kami dalam menelesaikan laporan kasus ini tidak terlepas dari dukungan*
bnatuan* serta peran serta dari semua pihak& %ntuk itu kami mengu+apkan terima kasih sebesar
besarna kepada :
4& Dosen pembimbing jurnal * dr& #ambang Soekotjo * !&S+ * Sp&,n
& Temanteman dokter muda di S!" Ilmu #edah3& Serta pihakpihak lain ang tidak bisa kami sebutkan satu persatu ang telah banak
membantu kami&
6aporan kasus ini disusun sebagai salah satu tugas dalam rangka menelesaikan masa
'epaniteraan Dokter !uda S!" Ilmu Penakit #edah "' %)'S $S%D dr& !oh Saleh
Probolinggo
Penulis menadari baha laporan kasus ini masih jauh dari sempurna* baik isi maupun
penusunanna& Penulis mengharapkan adana saran dan kritik dari para pemba+a demi
kesempurnaan jurnal selanjutna& Semoga jurnal ini bermanaat bagi penulis pada khususna dan
para pemba+a pada umumna&
Probolinggo* September 043
Penusun
3
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
4/39
!AFTAR ISI
"ALAMAN PEN$ESA"AN..................................................................................................
ATA PEN$ANTAR.............................................................................................................. !AFTAR ISI............................................................................................................................. /
BAB I PEN!A"ULUAN......................................................................................................... *
BAB II PEMBA"ASAN000.............................................................................................. +
&4 Deinisi999999&&99999999&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&3
& .pidemiologi999&999999999999999999999999&&
&3 .tiologi999999999999999999&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&
& Patoisiologi9&99999999999999999999999999&&;
&5 'lasiikasi99&&9999999999999999999999999&&&&&7
&; "aktor $esiko 999999999&&99999999999999999&&&7
&7
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
5/39
BAB I
PEN!A"ULUAN
Latar Be3akang
Sepsis adalah penebab tersering di peraatan pasien di unit peraatan intensi&
Sepsishampir diderita oleh 48 juta orang di seluruh dunia setiap tahunna& Insidenna
diperkirakansekitar 50=5 kasus diantara 400&000 populasi dengan peningkatan sebesar => tiap
tahunna& Sok akibat sepsis merupakan penebab kematian tersering di unit pelaananintensi
di ,merika Serikat ?,S@ *5
Penelitian epidemiologi sepsis di ,S menatakaninsiden sepsis sebesar 3A4&000 populasi
ang meningkat lebih dari 400 kali lipat berdasarkanumur ?0*A4&000 pada anakanak* sampai
;*A4&000 pada kelompok umur B 85 tahun@& ,ngka peraatan sepsis berkisar antara sampai
44> dari total kunjungan IC%& ,ngka kejadian sepsisdi Inggris berkisar 4;> dari total
kunjungan IC%& Insidens sepsis di ,ustralia sekitar 44 tiap4&000 populasi& Sepsis berat terdapat
pada 3= > diantara pasien sepsis& ,ngka kematian sepsis berkisar antara 5 80 > diseluruh
dunia tergantung beberapa aktor seperti umur* jenis kelamin*ras* penakit penerta* riaat
trauma paru akut* sindrom gagal napas akut* gagal ginjal dan jenis ineksina aitu nosokomial*
polimikrobial atau jamur sebagai penebabna&
Sepsis dapat mengenai berbagai kelompok umur* pada deasa* sepsis umumna
terdapat pada orang ang mengalami immuno+ompromised ang disebabkan karena adana
penakitkronik maupun ineksi lainna& !ortalitas sepsis di negara ang sudah berkembang
menurunhingga => namun* tingkat mortalitas pada negara ang sedang berkembang seperti
Indonesia
5
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
6/39
Sepsis merupakan respons sistemik terhadap ineksi dimana pathogen atau toksindilepaskan ke dalam
sirkulasi darah sehingga terjadi akti(itas proses inlamasi& ?ineksi daninlamasi@& Sepsis dibagi dalam derajat
Sstemi+ Inlammator $esponse Sndrome ?SI$S@ : sepsis * sepsis berat* sepsis dengan hipotensi* dan
sok septik&Ineksi dapat disebabkan oleh (irus* bakteri* ungi atau riketsia& $espon sistemik dapatdisebabkan oleh
mikroorganisme penebab ang beredar dalam darah atau hana disebabkanproduk toksik dari mikroorganisme
atau produk reaksi radang ang berasal dari ineksi lo+al
Sepsis merupakan proses ineksi dan inlamasi ang kompleks dimulai dengan rangsangan endo atau
eksotoksin terhadap sistem imunologi* sehingga terjadi akti(asi makroag*sekresi berbagai sitokin dan mediator*
akti(asi komplemen dan netroil* sehingga terjadidisungsi dan kerusakan endotel* akti(asi sistem koagulasi dan
trombosit ang menebabkangangguan perusi ke berbagai jaringan dan disungsiAkegagalan organ multipel&leh
karena itu* sangatlah penting untuk dapat memahami Sepsis dan Sok Sepsis mulaidari deinisi* penebab hingga
penatalaksanaanna 3
BAB II
6
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
7/39
PEMBA"ASAN
II&4 D."I/ISI
Sepsis adalah kumpulan gejala sebagai maniestasi respon sistemik ? sstemi+ inlammator response
sindrom A SI$S @ terhadap ineksi & $espon inlamasi sistemik adalah keadaan ang melatarbelakangi sepsis &
$espon ini tidak hana disebabkan oleh adana bakteremia * tetapi juga oleh sebab lain 4
Dapat dikatan sepsis bila terdapat SI$S ?sstemi+ inlammator response sindrom@ditambah
dengan ineksi ang diketahui ? ditemukan dengan biakan positi terhadap organisme daritempat
tersebut@ 4
Sepsis adalah suatu sindroma klinik ang terjadi oleh karena adana respon tubuh angberlebihan terhadap
rangsangan produk mikroorganisme& Ditandai dengan panas* takikardia*takipnea* hipotensi dan disungsi organ
berhubungan dengan gangguan sirkulasi darah&Sepsis sindroma klinik ang ditandai dengan:
E HperthermiaAhpothermia ?B38FCG 35*;FC@
E Ta+hpneu ?respirator rate B0Amenit@
E Ta+h+ardia ?pulse B400Amenit@
E B40> +ell immature
E Suspe+ted ine+tion
Terminolog dalam sepsis menurut ,meri+an College o ChestPhsi+iansAso+iet o Criti+al Care
!edi+ine +onsensus Coneren+e Committee :Criti+al Care !edi+ine* 4== : 3
EIneksi * "enomena mi+robial ang ditandai dengan mun+ulna respon inlamasiterhadap mun+ulna A in(asi
mikroorganisme ke dalam jaringan tubuhang steril&
E #akteriemia * !un+ulna atau terdapatna bakteri di dalam darah&E SI$S ?Sstemi+ Inlamator $esponse Sndrome@
$espon inlamasi se+ara sistemik ang dapat disebabkan oleh berma+am kondisi klinis ang berat&
E Sepsis sistemik $espon terhadap ineksi ang disebabkan oleh adana sumber ineksiang jelas
ESe(ere Sepsis
7
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
8/39
'eadaan sepsis dimana disertai dengan disungsi organ* hipoperusi atauhipotensi& Hipoperusi atau gangguan
perusi mungkin juga disertaidengan asidosis laktat* oliguria* atau penurunan status mentas se+aramendadak&
E Shok sepsis
Sepsis ang menebabkan kondisi sok* dengan hipotensi alaupun telahdilakuakn resusitasi +airan& Sehubungan
terjadina hipoperusi juga bisamenebabkan asidosis laktat* oliguria atau penurunan status mentalse+ara
mendadak& Pasien ang mendapatkan inotropik atau (asopresormungkin tidak tampaka hipotensi alaupun masih
terjadi gangguanperusi&
E Sepsis Indu+e Hipotension
'ondisi dimana tekanan darah sistolik =0mmHg atau terjadi penurunansistolik B0mmHg dari sebelumna
tanpa adana penebab hipotensiang jelas&
E !DS ?!ult rgan Dsun+tion Sndroma@
!un+ulna penurunan ungsi organ atau gangguan ungsi organ danhomeostasis tidak dapat dijaga tanpa adana
inter(ensi&
II& .PID.!I6
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
9/39
atau produk reaksi radang ang berasal dari ineksi lokal?anonim* 008@&%mumna disebabkan kuman gram
negati& Insidensna meningkat* antara lain karenapemberian antibiotik ang berlebihan* meningkatna
penggunaan obat sitotoksik danimunosupresi* meningkatna rekuensi penggunaan alatalat in(asi(e seperti
kateterintra(askuler* meningkatna jumlah penakit rentan ineksi ang dapat hidup lama* sertameningkatna
ineksi ang disebabkan organisme ang resisten terhadap antibioti+
II& P,T"ISI6
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
10/39
,al sepsis dikarakteristikkan dengan peningkatan mediator inlamasi* tetapi pada sepsisberat pergeseran
ke keadaan immunosupresi antiinlamasi ?Hot+kin* 003@&Peran 'omplemen pada Sepsis"ungsi sistem
komplemen: melisiskan sel* bakteri dan (irus* opsonisasi* akti(asi responsimun dan inlamasi dan pembersihan
kompleks imun dan produk inlamasi dari sirkulasi& Padasepsis* akti(asi komplemen terjadi terutama melalui jalur
alternati* selain jalur klasik& Potonganragmen pendek dari komplemen aitu C3a* Ca dan C5a ?anailatoksin@
akan berikatan padareseptor di sel menimbulkan respons inlamasi berupa: kemotaksis dan adhesi netroil*
stimulasipembentukan radikal oksigen* ekosanoid* P,"* sitokin* peningkatan permeabilitas kapiler danekspresi
aktor jaringan ?)idodo* 00@&Peran / pada Sepsis/ diproduksi terutama oleh sel endotel berperan dalam
mengatur tonus (askular& Padasepsis* produksi / oleh sel endotel meningkat* menebabkan gangguan
hemodinamik berupahipotensi& / diketahui juga berkaitan dengan reaksi inlamasi karena dapat meningkatkan
produksi sitokin proinlamasi* ekspresi molekul adhesi dan menghambat agregasi trombosit&Peningkatan sintesis
/ pada sepsis berkaitan dengan renjatan septik ang tidak responsi dengan (asopresor
II&5 '6,SI"I',SI #.$D,S,$ S%!#.$ I/".'SI 8
10
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
11/39
II&; ",'T$ $.SI'4
jenis kelamin lakilaki*
+a+at imun didapat atau kongenital galaktosemia ?.s+heri+hia +oli@*
11
'en4
Sep44
S5mber In6ek4
MRSA
Sep44
Sepsis ang disebabkan oleh bakteri Staphlo+o++us aureus ang resisten terhadap
methi+illin
%RE
Sep44
Sepsis ang disebabkan oleh jenis bakteri .ntero+o++us ang resisten terhadap (an+om+in
Uro4ep44 Sepsis ang berasal dari ineksi saluran ken+ing ? biasana minggu setelah kelahiran @
&o5nd
Sep44
Sepsis ang berasal dari ineksi luka
Neonata3
4ep44
Sepsis ang terjadi pada bai baru lahir ?biasana minggu setelah kelahiran@
Sep44
Aborton
,borsi ang disebabkan oleh ineksi dengan sepsis pada ibu
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
12/39
pemberian besi intramuskular ?.s+heri+hia +oli@*
anomali kongenital ?saluran ken+ing asplenia* melomeningokel* saluran sinus@*
amalitis dan kembar ?terutama kembar dua dari janin ang terineksi@
prematuritas
II&7
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
13/39
HperthermiaAhpothermia ?B38*3FCG 35*;FC@b@
Takipnea ?resp B0Amenit@+@
Ta+h+ardia ?nadi B400Amenit@d@
6eukositosis B4&000Amm atau 6eukopenia &000Amme@
B40> +ell immature
&Sepsis : Ineksi disertai SI$S
3& Sepsis #erat : Sepsis ang disertai !DSA!"* hipotensi* oliguria bahkan anuria&
&Sepsis dengan hipotensi : Sepsis dengan hipotensi ?tekanan sistolik =0 mmHg ataupenurunan tekanan sistolik
B0 mmHg@&
5& Sok septik Sok septik adalah subset dari sepsis berat* ang dideinisikan sebagai hipotensi ang
diinduksisepsis dan menetap kendati telah mendapat resusitasi +airan* dan disertai hipoperusi jaringan
II&= P.$#.D,,/ S-' S.PSIS dan S.PSIS
Sindroma sepsis Takipneu* respirasi 0LAmTakikardi =0LAmHipertermi 38 CHipotermi 35*;
CHipoksemiaPeningkatan laktat plasmaliguria* %rine 0*5 ++Akg## dalam 4 jam
13
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
14/39
Sok Sepsis : Sindroma sepsis ditambah dengangejala:Hipotensi =0 mmHgTensi menurun sampai 0
mmHg daribaseline dalam aktu 4 jam !embaik dengan pemberian +airandanpenakit sho+k hipo(olemik*
inark miokard dan emboli pulmonal sudahdisingkirkan
II&40 DI,
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
15/39
@ Perdarahan
Pemeriksaan "isikPemeriksaan isik diperlukan untuk men+ari lokasi dan penebab
ineksi dan inlamasi ang terjadi*misalna pada dugaan ineksi pel(is* dilakukan pemeriksaan
rektum* pel(is* dan genital&
6aboratorium
Hitung darah lengkap* dengan hitung dierensial* urinalisis* gambaran koagulasi* urea
darah*nitrogen* kreatinin* elektrolit* uji ungsi hati* kadar asam laktat* gas darah arteri*
elektrokardiogram*dan rontgen dada& #iakan darah* sputum* urin* dan tempat lain ang terineksi
harus dilakukan&Temuan aal lain: 6eukositosis dengan shit kiri* trombositopenia*
hiperbilirubinemia* danproteinuria& Dapat terjadi leukopenia& ,dana hiper(entilasi
menimbulkan alkalosis respiratorik&Penderita diabetes dapat mengalami hiperglikemia& 6ipida
serum meningkat&Selanjutna* trombositopenia memburuk disertai perpanjangan aktu trombin*
penurunanibrinogen* dan keberadaan Ddimer ang menunjukkan DIC& ,Notemia dan
hiperbilirubinemia lebihdominan& ,minotranserase meningkat& #ila otot pernapasan lelah*
terjadi akumulasi laktat serum&,sidosis metabolik terjadi setelah alkalosis respiratorik&
Hiperglikemia diabetik dapat menimbulkanketoasidosis ang memperburuk hipotensi &
15
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
16/39
16
SIRS SEPSIS SE%ERE SEPSIS SEPTI7 S"#7
denut
jantung
B=0 detak
per menit
aktu
istirahat
temperatur
tubuh
tinggi
?B400&"
atau 38oC@
atau
hipotermia
?=;&8"
atau 3;oC@
$$ B0
napas permenit atau
PaC
3 mm
Hg ?*3
kPa@
)#C
?B4000
selAO6 atau
000
selAO6 atau
B40>
bands
kultur* pemeriksaan
arna* atau PC$
?Polymerase Chain
$ea+tion@*
pemeriksaan )#Cs
di dalam +airan
normal tubuh*
rontgen abdominal
ang abnormal atau
CT s+an*
rontgen dada
abnormal ?C$@
adana disungsi
organ*
,dana hipoperusi
dan hipotensi
reraktori pada
arteri
menebabkan
hipotensi atau
hipoperusi
kadar laktat
serum B
mmolAd6
liguria
,dana
gangguan
mental
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
17/39
http:AA&s+ribd&+omAdo+A;473;ASepsisPpt
II& 44 T.$,PI :
Tujuan Terapi :
!enetapkan pathogen
.liminasi sumber ineksi
8 Tujuan:menghilangkan patogen penebab sumber ineksi harus di+ari dengan teliti bila
sumber teridentiikasi* dilakukan :
a&Drainase sumber ineksi
b&!elepaskan obstruksi
+& reaksi organ
Inisiasi aal dari terapi antimikrobial ang agresi
!enghentikan kemungkinan terjadina shok sepsis
!enghindari kegagalan organ 4
Tiga prioritas utama dalam penatalaksanaan sepsis:
4& Stabilisasi pasien langsungPasien dengan sepsis berat harus dimasukkan dalam IC%&
Tanda (ital pasien harusdipantau& Pertahankan +urah jantung dan (entilasi ang
memadai dengan obat&Pertimbangkan dialisis untuk membantu ungsi ginjal&
Pertahankan tekanan darah arteripada pasien hipotensi dengan obat (asoakti* misal
dopamin* dobutamin* dan norepinerin&
& Darah harus +epat dibersihkan dari mikroorganismePerlu segera peraatan empirik
dengan antimikrobial* ang jika diberikan se+ara dinidapat menurunkan
perkembangan sok dan angka mortalitas& Setelah sampel didapatkandari pasien*diperlukan regimen antimikrobial dengan spektrum akti(itas luas& #ila
telahditemukan penebab pasti* maka antimikrobial diganti sesuai dengan agen
penebab sepsistersebut ?Hermaan* 007@&Sebelum ada hasil kultur darah* diberikan
kombinasi antibiotik ang kuat* misalnaantara golongan penisilinApeni+illinase
resistant peni+illin dengan gentamisin&
17
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
18/39
a@
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
19/39
Terapi suporti
a& $esusitasi
Terutama pada pasien sepsis berat dengan hipertensi atau sok
Tujuan resusitasi pasien dengan sepsisberat atau ang mengalami hipoperusi dalam ; jam pertama adalah
CP84 mmHg* !,P B;5 mmHg* urine B0&5 mlAkgAjam dan saturasi oksigenB70>& #ila dalam ; jam
resusitasi* saturasi oksigen tidak men+apai 70>dengan resusitasi +airan dengan CP 84 mmHg* maka
dilakukantransusi P$C untuk men+apai hematokrit B30> danAatau pemberian dobutamin ?sampai
maksimal 0 QgAkgAmenit@&
Dilakukan se+epat mungkin* se+ara intensi :
4& ,ira* breathing * +ir+ulation
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
20/39
terhadap methi+illin untuk melaan Staphylococcus aureus& Pada gram negati digunakan
antibiotik ang men+egah pelepasan endotoksin
d& Terapi +airan
EHipo(olemia dapat terjadi karena penurunan (enous return* dehidrasi* pendarahan dan
kebo+oran plasmamengganggu transpor oksigen dan nutrisi dan dapat mengakibatkan
sok& Hipo(olemia harus segera diatasi dengan +airan kristaloid ?/aCl 0&=>atau ringer laktat@ maupun
koloid&
E Pada keadaan albumin rendah ? gAd6@ disertai tekanan hidrostatik melebihi tekanan onkotik plasma*
koreksi albumin perlu diberikan&
E Transusi P$C diperlukan pada keadaan perdarahan akti atau bila kadarHb rendah pada kondisi
tertentu* seperti pada iskemia miokard danrenjatan septik& 'adar Hb ang akan di+apai pada sepsis
masihkontro(ersi antara 840 gAd6&
e& asopresor dan inotropi+Sebaikna diberikan setelah keadaan hipo(olemik teratasi dengan pemberian+airan
adekuat* akan tetapi pasien masih hipotensi& asopresor diberikan mulaidosis rendah dan dinaikkan ?titrasi@
untuk men+apai !,P ;0 mmHg atau tekanan darah sistolik =0mmHg& Dapat dipakai dopamin
B8QgAkg&menit*norepinerin 0&03 4&5QgAkg&menit* phenlepherine 0&5 8QgAkgAmenit atauepinerin 0&4 0&5QgAkgAmenit& Inotropik dapat digunakan: dobutamine 8 QgAkgAmenit*
dopamine 3 8 QgAkgAmenit* epinerin 0&4 0&5 QgAkgAmenit atau osodiesterase inhibitor
?amrinone dan milrinone@& #ikarbonat Se+ara empirik bikarbonat diberikan bila pH 7& atau serum
bikarbonat =m.RA6 dengan disertai upaa untuk memperbaiki keadaan hemodinamik&
& &Disungsi renal,kibat gangguan perusi organ& #ila pasien hipo(olemikAhipotensi* segeradiperbaiki denganpemberian +airan adekuat* (asopresor dan inotropik biladiperlukan& Dopamin dosis renal ?43QgAkgAmenit@
seringkali diberikan untuk mengatasi gangguan ungsi ginjal pada sepsis* namun se+ara e(iden+e
based belum terbukti& Sebagai terapi pengganti gagal ginjal akut dapat dilakukanhemodialisis maupun
hemoiltrasi kontinu&
20
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
21/39
& /utrisi Pada metabolisme glukosa terjadi peningkatan produksi ?glikolisis*glukoneogenesis@* ambilan dan
oksidasina pada sel* peningkatan produksi danpenumpukan laktat dan ke+enderungan hiperglikemia akibat
resistensi insulin&Selain itu terjadi lipolisis* hipertrigliseridemia dan proses katabolisme protein&Pada sepsis*
ke+ukupan nutrisi: kalori ?asam amino@* asam lemak* (itamin danmineral perlu diberikan sedini mungkin&
g& 'ontrol gula darah & Terdapat penelitian pada pasien IC%* menunjukkan terdapat penurunan mortalitassebesar
40&;0&> pada kelompok pasien ang diberikan insulin untuk men+apaikadar gula darah antara 80440
mgAd6 dibandingkan pada kelompok dimanainsulin baru diberikan bila kadar gula darah B445 mgAd6&
/amun apakahpengontrolan gula darah tersebut dapat diaplikasikan dalam praktek IC%* masihperlu
die(aluasi* karena ada risiko hipoglikemia&
h&
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
22/39
Pada penelitian ang lain juga didapatkan hasil ang sama danhana dapat memperbaiki keadaan sho+k tetapi
tidak memperbaiki angkamortalitas ?Sprung*4=8G #one* 4=87G Hinsha 4=87G Cohen* 4==4@
Imp3ementa4 E$!T da3am tata3ak4ana 4ep44 berat dan 49ok 4eptk pada anak :
Implementasi .
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
23/39
23
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
24/39
,lgoritme berbasis aktu ini dalam 4 jam pertama bertujuan untuk mengembalikan dan
mempertahankan denut jantung ke nilai normal* men+apai aktu pengisian kapiler detik*
serta menormalkan tekanan darah& Dukungan oksigenasi dan (entilasi diberikan sesuai dengan
indikasi& Targettarget berikutna diharapkan ter+apai dalam aktu ; jam di unit peraatan
intensi& 3
* erangka ;akt5< No3 4ampa dengan = ment pertama
Dalam lima menit pertama* klinisi harus dapat mengidenikasi pasien dengan sepsis berat dan
sok septik& Identiikasi dini sangat berhubungan dengan menurunna morbiditas dan mortalitas
kasus sepsis berat dan sok septik&Dalam aktu lima menit pertama ini pula se+ara simultan
dilakukan manajeman jalan naas ?airway@ dan pernaasan ?breathing@* serta pemasangan akses
intra(ena ?circulation@&
*.* Ident6ka4 dn pa4en dengan 4ep44 berat dan 49ok 4eptk
Trias demam* takikardi* dan (asodilatasi umum ditemukan pada anak dengan tandatanda
ineksi& Sok septik harus menjadi pertimbangan diagnosis bila trias di atas ditemukan* disertai
dengan perubahan status mental ang bermaniestasi sebagai iritabilitas* bingung* mengantuk*
hingga penurunan kesadaran ang lebih dalam&3 Sepsis berat dan sok septik diketahui
berhubungan dengan hipoksia jaringan ang luas& Hipoksia pada susunan sara pusat akan
menebabkan gangguan berupa penurunan kesadaran&5
Selain itu* klinisi juga harus dapat mengidentiikasi tandatanda gangguan perusi jaringan ang
disebabkan oleh disungsi kardio(askuler pada sepsis& Sok septik dibedakan ke dalam jenis*
aitu warm shockdan cold shock& Warm shockditandai dengan +urah jantung ang tinggi* kulit
ang hangat dan kering* serta bounding pulse& Sedangkan cold shockditandai oleh +urah jantung
ang rendah* kulit lembab dan dingin* serta nadi ang lemah&5Stadium aal sok septik dapat
dikenali dengan ditemukanna takikardia* bounding pulse* serta gangguan kesadaran& Produksi
urin kurang dari 4 m6AkgbbAjam&3Pada stadium ang lebih lanjut* dapat ditemukan aktu
pemanjangan kapiler* dan pada stadium akhir ditandai dengan hipotensi&4=
24
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
25/39
*.( Memperta>ankan ja3an na6a4 dan pemberan terap ok4gen
!anajemen jalan naas dan pernaasan dapat dilakukan dengan menga+u pada Pediatric
Advanced Life Support ?P,6S@* di antarana dengan memposisikan kepala* serta pemberian
terapi oksigen&3
*.+ Mema4ang ak4e4 ntra/a4k53ar
Penelitian ang dilakukan oleh 'anter dkk ?4=8;@ mendapatkan baha usaha pemasangan akses
intra(ena perier pada pasien anak dengan sakit kritis memerlukan aktu ratarata menit 30
detik* ter+epat 0 detik&;American Heart Association bersama denganAmerican Academy of
Pediatricsdalam P,6S merekomendasikan untuk situasi darurat* pemasangan akses intra(ena
harus terpasang dalam aktu 5 menit& #ila dalam jangka aktu tersebut belum berhasil* maka
dilakukan pemasangan akses intraoseus&4 Setelah terpasang akses intra(ena segera diambil
sampel darah untuk pemeriksaan penunjang&
( erangka ;akt5< = 4ampa dengan *= ment berk5tn9a
Pada segmen 5 menit hingga 45 menit berikut ini* dilakukan resusitasi +airan hingga didapatkan
perbaikan perusi jaringan* dengan pemantauan terhadap tandatanda overload +airan& Se+ara
simultan pula dilakukan koreksi kelainan metabolik seperti hipoglikemiAhiperglikemi* serta
koreksi kelainan elektrolit ang mungkin ditemukan* dan pemberian antibiotik empiris spektrum
luas&
(.* Re454ta4 caran pada 4ep44 berat dan 49ok 4eptk
(.*.* %o35me caran re454ta4
Penelitian pendahuluan telah dilakukan pada hean per+obaan dengan sepsis berat* didapatkanbaha resusitasi +airan hingga ;0 m6Akgbb ternata berhasil memperbaiki +urah jantung*
penghantaran oksigen serta stabilitas hemodinamik&7 Dari penelitian Han dkk ?003@ pada
pasien dengan sepsis berat dan sok septik* didapatkan pula baha kelompok nonsurvivor
menerima (olume +airan resusitasi lebih sedikit ?0 m6Akgbb@ dan ke+enderungan dilanjutkan
dengan terapi inotropik&4=
25
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
26/39
!engenai (olume +airan resusitasi ang diberikan* Car+illo dkk ?4==4@ melaporkan penelitian
mengenai resusitasi +airan pada pasien pediatrik dengan sok septik ang diberikan dalam 4 jam
pertama* pemberian +airan resusitasi se+ara +epat dengan (olume di atas 0 m6Akgbb ?ratarata
;= K 4= m6Akgbb@ berhubungan dengan outcome !survival"ang lebih baik& Pemberian +airan
se+ara +epat juga tidak berhubungan dengan kejadian Acute #espiratory $istress Syndrome
?,$DS@&7
$ekomendasi dari Surviving Sepsis Campaign008 aitu resusitasi +airan inisial diaali dengan
pemberian +airan kristaloid bolus 0 m6Akgbb selama 540 menit* dititrasi dengan pemantauan
klinis terhadap +urah jantung* dalam hal ini meliputi denut jantung* produksi urin* aktu
pengisian kapiler* dan derajat kesadaran& #iasana deisit +airan +ukup besar sehingga aal
resusitasi memerlukan (olume +airan 0;0 m6Akgbb*
4
namun dapat men+apai hingga 00m6Akgbb& Pemantauan terhadap tandatanda overload +airan aitu dengan memperhatikan
adana onset baru hepatomegali* bertambahna usaha naas pasien* ditemukanna rales pada
pemeriksaan isis paru* atau bertambahna berat badan lebih dari 40>& %ntuk mengatasina
dapat diberikan diuretik& Tindakan lain untuk mengatasi overload +airan aitu dengan dialisis
peritoneal bila didapatkan oliguria* atau continuous renal replacement therapy !C##%" bila
diperlukan&4*
%ntuk pemeriksaan se+ara bedsite* dari penelitian Pamba dan !aitland ?00@ didapatkan
baha pemanjangan aktu pengisian kapiler B 3 detik merupakan aktor prognostik perluna
resusitasi +airan* sehingga +ukup predikti digunakan sebagai alat untuk menilai adekuatna
terapi +airan ang diberikan pada pasien dengan sepsis berat dan sok septik&
(.*.('en4 caran re454ta4
Pemilihan jenis +airan pada resusitasi sepsis berat dan sok septik bersiat liberal& Se+ara umum*
+airan isotonis +ukup eekti* aman* dan eekti dibandingkan dengan koloid* sehingga
disarankan sebagai +airan lini pertama pada resusitasi&=Penelitian di India ang dilakukan oleh
26
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
27/39
%padha ?005@ mendapatkan tidak adana perbedaan outcome pasien sok septik ang
diresusitasi dengan +airan kristaloid dibandingkan dengan koloid&3/amun hal ang berlaanan
didapatkan dari penelitian S+hierhout dan $oberts* baha resusitasi dengan +airan koloid dapat
menebabkan eek samping berupa gangguan hemostasis&30Pada saat ini penelitian klinis banak
dilakukan untuk mengetahui kegunaan penggunaan +airan hipertonis dalam resusitasi sepsis
berat dan sok septik&4* 3
(.( orek4 >pog3kema
Hipoglikemia dapat menertai suatu sepsis dan menimbulkan gangguan kesadaran& 'eadaan ini
dapat dikoreksi dengan pemberian DeLtrose40> pada +airan rumatan dengan ke+epatan 8
mgAkgAmenit pada neonatus* 5 mgAkgbbAmenit pada anak* dan mgAkgbbAmenit pada remaja&
#ila disertai dengan kegagalan ungsi hati* penderita mungkin membutuhkan ke+epatan inus
glukosa ang lebih tinggi* dapat men+apai 4; mgAkgbbAmenit& Hiperglikemia dapat pula
menertai keadaan sepsis* ang dideinisikan sebagai kadar glukosa seaktu B 40 mgAd6&
Penatalaksanaan hiperglikemia dapat dengan menggunakan +airan DeLtrose5> dan dapat
dikombinasikan dengan terapi insulin&4;* 3 Direkomendasikan untuk mempertahankan kadar
glukosa B 80 dan 450 mgAd6&
3
Insulin reguler ang digunakan dalam bentuk bolus atau inuskontinu& Dosis ang diberikan aitu 0*05 %AkgbbAkali atau 0*05 M 0*4 %AkgbbAjam ?*5 %Akgbb
dalam 50 m6 ,lbumin > dengan ke+epatan 0*5 M m6Ajam@G selanjutna 4 %A40 gram
deLtrose&
(.+ orek4 >poka34ema
'adar konsentrasi kalsium berbeda sesuai dengan usia* berkisar 8*5 M40*5 mgAd6 untuk kalsium
total dan *0 M 5*0 gAd6 ion kalsium dalam darah& Hipokalsemia dapat menebabkan gangguan
kontraktilitas dan irama jantung* selain juga menebabkan hipotensi serta kelainan
27
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
28/39
neuromuskuler lainna& 'oreksi hipokalsemia dapat diberikan peroral atau intra(ena& Pasien
dengan hipokalsemia simptomatik dapat diberikan bolus kalsium glukonas 40000 mgAkgbb
dalam aktu 400 menit& Inus kontinu kalsium glukonas sebagai alternati diberikan dengan
dosis aal 4030 mgAkgbbAjam* selanjutna dititrasi sesuai dengan hasil pengukuran serum
kalsium selanjutna&3* 33
(.? Pemberan terap antbotk
Terapi antibiotik merupakan terapi utama dalam sepsis ?gambar 5@* dengan penggunaan
antibiotik empiris berspektrum luas di aal terapi& #erbagai penelitian menunjukkan baha
pemberian antibiotik +epat dan sesuai berhasil menurunkan morbiditas dan mortalitas pasien
dengan sepsis&4* 3* 35/amun harus dipertimbangkan juga baha penggunaan antibiotik spektrum
luas dapat menebabkan peningkatan resistensi mikroorganisme&4
Pemberian antibiotik tidak ditunda* dan aktor aktu memegang peranan penting& Dari penelitian
Hou+k dkk* pemberian antibiotika dalam jam pertama berhubungan dengan menurunna
mortalitas hingga ;*8> sejak pasien datang ke rumah sakit* dan menurunkan mortalitas hingga
44*;> dalam 30 hari peraatan* selain itu juga membantu mengurangi lama peraatan di rumah
sakit hingga >& Dalam SSC 008* direkomendasikan pemberian antibiotik dalam 4 jam
pertama setelah dilakukan pengambilan kultur&
3
Durasi terapi antibiotik ang dianjurkan aitu 740 hari* dan kemudian disesuaikan dengan hasil kultur& /amun pada pasien dengan neutropenia*
durasi terapi antibiotik dapat diperpanjang hingga 4 hari& 'eputusan untuk menghentikan
pemberian antibiotik bergantung pada penilaian klinis& Terapi kombinasi antimikroba dilaporkan
lebih baik dibandingkan dengan monoterapi* sebagaimana dilaporkan dari penelitian !i+ek
dkk&3Terapi aal antibiotik sangat kritis bagi pasien anak dengan sepsis* seperti halna pasien
deasa&4
+ erangka ;akt5< *= ment 4ampa @) ment berk5tn9a
Dalam aktu 45 menit pertama* ditentukan apakah suatu sok septik responsi atau rerakter
terhadap terapi +airan& Sok dinatakan rerakter terhadap +airan bila belum menunjukkan
perbaikan hemodinamika setelah mendapat terapi +airan hingga 0 m6Akgbb& 6angkah
selanjutna pada pasien dengan sok septik ang rerakter terhadap terapi +airan aitu dengan
28
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
29/39
se+ara simultan melakukan pemasangan akses (ena sentral* memulai terapi inotropik dan
(asopresor serta melakukan pemantauan tekanan arterial&3
/amun berbeda dengan populasi deasa* pemasangan akses (ena sentral pada anak menjadi
suatu isu karena kesulitan dalam pelaksanaanna& Pemasangan (ena sentral pada pasien pediatrik
tidak amilier* dalam prosedur pemasanganna ang +ukup sulit sehingga melampaui kerangka
aktu !timeframe" ang diharapkan pada .
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
30/39
meningkatkan risiko mortalitas&3;#ila sok rerakter terhadap terapi dopamin* maka diberikan
epinerin&4.pinerin diberikan dengan dosis 0&05 0&3 m+gAkgbbAmenit&3
Pada keadaan warm shock& diberikan titrasi norepinerin& /orepinerin pada dosis 40
mikrogramAmenit baik untuk meningkatkan !,P* resistensi (askuler sistemik* penghantaran
oksigen jaringan&5* 37Dobutamin dapat digunakan sebagai agen inotropik pada pasien dengan
+urah jantung ang rendah* diberikan dengan dosis *5M0 mikrogramAkgbbAmenit&5* 37
+.( Memperta>ankan ja3an na6a4
Dilakukan penilaian terhadap usaha naas pasien dan komplians paru& 'eputusan untuk
melakukan intubasi bergantung pada penilaian klinis usaha naas pasien* adana hipo(entilasi*
atau akibat penurunan kesadaran&3Intubasi dipertimbangkan pada pasien dengan sok rerakter
disertai dengan tanda gagal naas* penurunan kesadaran* serta untuk pemantauan hemodinamik
in(asi& Selain itu* (entilasi mekanik juga dapat membantu mekanika sirkulasi& Diketahui baha
sekitar 0> +urah jantung diperlukan untuk mendukung ungsi pernaasan* sehingga (entilasi
mekanik berguna untuk menurunkan beban kerja paruparu& !eningkatna tekanan intratorakal
juga berperan menurunkan afterload (entrikel kiri* sehingga dapat membantu pasien dengan
+urah jantung rendah dan resistensi (askuler perier ang tinggi&3
Disarankan penggunaan ketamin dan atropin sebagai agen sedasiintubasi pada pasien dengan
sok septik& 'etamin bekerja dengan +ara menghambat transkripsi factorkappa ' dan
mengurangi produksi Interleukin; di sistemik* namun mempertahankan ungsi adrenal* sehingga
mempertahankan stabilitas ungsi kardio(askuler&3 'etamin untuk ungsi sedasi diberikan
dengan dosis 4 mgAkgbb i&(&34'etamin juga dapat berungsi sebagai inus analgesia dan atau
sedasi untuk mempertahankan stabilitas ungsi kardio(askuler pada saat dilakukan pemasangan
(entilasi mekanik&3
Pada pasien anak dengan gagal naas dan memerlukan (entilator* prinsip lungprotective
therapy perlu diterapkan sebagaimana pada pasien deasa& Pasien dengan Acute Lung
(n)ury*Acute #espiratory $istress Syndromeditargetkan mendapat (olume tidal ; m6Akgbb dan
plateau pressure 30 +m H* strategipermissive hypercapniauntuk meminimalkan plateau
pressure dan (olume tidal& Positive +nd +,piratory Pressure ?P..P@ juga diterapkan untuk
30
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
31/39
men+egah kolaps al(eolar di akhir ekspirasi& Posisi prone pada suatu penelitian multisenter
didapatkan berguna untuk memperbaiki hipoksemia&4
? erangka ;akt5< @ jam berk5tn9a d Unt Pera;atan Inten46
#ila ditemukan keadaan sok ang resisten dengan terapi katekolamin* maka penatalaksanaan
selanjutna aitu dengan pemberian hidrokortison& Hidrokortison diberikan pula pada anak ang
diduga atau terbukti disertai dengan insuisiensi adrenal& Pasien berisiko mengalami insuisiensi
adrenal aitu anak dengan sok septik* sebelumna menerima terapi steroid untuk penakit
kronis* dan anak dengan abnormalitas adrenal atau hipoisis& #ila jelas aktor risikona* maka
disarankan pemberian hidrokortison se+ara intermiten atau inus kontinu dengan dosis mulai 4
mgAkgbbAhari* dititrasi hingga 50 mgAkgbbAhari&4
'eadaan insuisiensi adrenal ini dinatakan bila kadar kortisol basal 48 OgAd6 kadar pun+ak
AC%Hstimulated cortisol 48 OgAd6& Pemberian hidrokortison jangka panjang ?; mgAkgbbAhari
selama 7 hari@ telah dilaporkan pada pasien deasa* namun pada anak masih menjadi
kontro(ersi& Penelitian berupa pemberian hidrokortison intermiten dengan dosis 3 mgAkgbbAhari
selama 7 hari pada bai dengan sok septik resisten katekolamin didapatkan baha kebutuhan
pemberian terapi dopamin dapat dikurangi* namun tidak memperbaiki angka mortalitas&
Penelitian multisenter di .ropa oleh C$TIC%S ?Corticosteroid %herapy of Septic Shock@ pada== pasien dengan sok septik* membandingkan kelompok ang diberikan terapi hidrokortison
dosis rendah dan kelompok dengan plasebo selama 5 hari& Dari penelitian ini didapatkan tidak
ada perbedaan mortalitas di antara kedua kelompok&* 38
Penggunaan steroid juga berpotensi terhadap kejadian kandidiasis diseminata& 3'ortikosteroid
dapat bermanaat pada stadium aal dari sepsis& Sebagai alternati bila tidak tersedia
hidrokortison maka dapat diberikan metilprednisolon 30 mgAkgbbAdosis intra(ena atau
deksametason 3 mgAkgbbAdosis intra(ena& Pemberianna dapat diulang jam kemudian* namun
bila tidak memberikan respon maka pemberianna dihentikan&3= /amun demikian* masih
diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai eikasi terapi kortikosteroid pada sepsis di populasi
pediatrik&4* 0
31
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
32/39
,nak dengan sok resisten katekolamin dapat memberikan tampilan klinis +urah jantung
rendahAresistensi (askuler sistemik tinggi* +urah jantung tinggiAresistensi (askuler sistemik
rendah* atau +urah jantung rendah dengan resistensi (askuler sistemik rendah& leh karena itu*
pemantauan hemodinamik dapat dilakukan dengan pemasangan kateter (ena sentral* serta
monitoring kontinu tekanan arterial& Dilakukan pemantauan CP dengan target men+apai !,P
CP dan S+( B 70>& %ntuk mempertahankan saturasi tersebut juga dilakukan dengan
mempertahankan kadar Hb B 40 gAd6& Saturasi (ena sentral ?S+(@ akan memberikan inormasi
keseimbangan antara kebutuhan dan pemenuhan oksigenasi di jaringan*5* 44 ang dilaporkan
berhasil mengurangi mortalitas hingga 0> dibandingkan pada pasien ang tidak dilakukan
pemantauan S+(&FlowS+(juga bergunauntuk memperkirakan aliran darah dari otak& /ilai
B 0 m6AkgbbAmenit berhubungan dengan outcomeneurologis ang lebih baik dan juga sur(i(al
pasien&3
Dengan pemasangan (ena sentral* dapat dilakukan pemantauan terhadap keberhasilan
penatalaksanaan sok* khususna pada keadaan sok ang rerakter* aitu karena titrasi +airan*
inotropik* dan (asopresor ataupun (asodilator dilakukan dengan memerhatikan parameter
parameter di atas&3
?.*Cold shockdengan tekanan dara> norma3
Pada keadaan cold shock* dilakukan titrasi +airan dan pemberian epinerin* untuk men+apai
S+(B 70>* dengan mempertahankan kadar hemoglobin B 40 gAd6& #ila kadar S+(masih di
baah 70>* kemungkinan didapatkan sok dengan Cardiac (nde,ang rendah* tekanan darah
normal* dengan resistensi (askuler sistemik ang tinggi& Hal ini serupa dengan anak ang
mengalami sok kardiogenik* ang dalam penatalaksanaanna bertujuan untuk mengurangi
afterload untuk memperbaiki aliran darah dengan berkurangna afterload (entrikel* sehingga
akan dapat meningkatkan pengosongan (entrikel& leh karena itu* nitroprusside atau
nitrogliserin menjadi (asodilator lini pertama pada sok resisten epinerin dengan tekanan darah
normal& asodilator diberikan dengan sebelumna dilakukan loading +airan terlebih dahulu&3
/itrogliserin pada dosis 40;0 OgAmenit dapat membantu menurunkan afterload&5 asodilator
ang termasuk di dalamna aitu !ilrinone* ang pemberianna dipertimbangkan bila masih
didapatkan +urah jantung ang rendah&3 !ilrinone ?Prima+or@ diberikan dengan dosis 50
32
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
33/39
m+gAkg i&(& bolus selama 45 menit* dilanjutkan dengan inus kontinu 0*5 M 0*75 m+gAkgbbAmenit
dan dititrasi hingga ter+apai eek ang diinginkan&4
?.( Cold shockdengan tekanan dara> renda>
Pada keadaan ini didapatkan sok dengan Cardiac (nde, ang rendah* tekanan darah ang
rendah* serta resistensi (askuler perier angrendah pula& %ntuk penatalaksanaan selanjutna
aitu dilakukan titrasi +airan dan epinerin untuk meningkatkan tekanan darah diastolik dan
meningkatkan resistensi (askuler perier& #ila tekanan darah ang adekuat sudah ter+apai* maka
untuk memperbaiki Cardiac (nde, dan men+apai S+(B 70> dapat diberikan dobutamin*
selain itu kadar Hb juga dipertahankan B 40 gAd6& #ila pasien masih hipotensi* pertimbangkan
pemberian norepinerin& #ila S+(masih di baah 70>* pertimbangkan pemberian dobutamin*
milrinone* enoLimone* atau le(osimendan&36e(osimendan bekerja dengan +ara meningkatkan
sensiti(itas kalsium dari aparatus kontraktil miokardium* juga berungsi seperti halna type (((
P$+ inhibitoractivity lain& .noLimone juga merupakan type ((( P$+ inhibitor ang lebih
selekti dan menjaga +adangan +,!P ang diproduksi J4 akti(ator reseptor sel miokardium*
sehingga dapat memperbaiki perorma jantung dengan lebih sedikit eek hipotensi&
?.+Warm shockdengan tekanan dara> renda>
Pada keadaan ini didapatkan sok dengan Cardia, (nde, tinggi* dan resistensi perier ang
rendah& !aka penatalaksanaan selanjutna aitu dengan pemberian titrasi +airan dan
norepinerin* untuk mempertahankan S+( B 70>& #ila masih didapatkan hipotensi*
pertimbangkan (asopresin* terlipresin* atau angiotensin untuk memperbaiki tekanan darahG
namun perlu diperhatikan pula baha obatobat (asokonstriktor di atas dapat menebabkan
berkurangna +urah jantung* sehingga dalam penggunaan obat tersebut direkomendasikan
dengan pemantauan +urah jantung dan S+(& #ila S+(masih di baah 70> pertimbangkan
untuk pemberian epinerin dosis rendah&3 asopresin ?asopressin* Pitressin@ diberikan
dalam inus kontinu mulai dari 0&5 miliunitAkgbbAjam* dosis dinaikkan tiap 30 menit sesuai
kebutuhan hingga maksimal 40 miliunitAkgbbAjam ?0&04 %AkgbbAjam@&4
?.? S9ok re44ten kateko3amn 9ang per44ten
33
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
34/39
#ila pasien masih belum responsi dengan terapi ang diberikan di atas* maka dikatakan sebagai
sok resisten katekolamin ang persisten& %ntuk itu perlu disingkirkan dan diperbaiki berbagai
keadaan ang berkontribusi terhadap sok rerakter terapi +airan dan katekolamin* di antarana
aitu adana eusi perikardial* pneumotoraks* peningkatan tekanan intraabdomen lebih dari 4
mmHg& Pertimbangkan pula kemungkinan adana perdarahan* keadaan imunosupresi*
ketidaksesuaian kontrol pengendalian ineksi ?misalna jenis dan dosis antibiotik ang diberikan
belum memadai@& Pada saat ini* dipertimbangkan untuk memandu titrasi +airan* inotropik*
(asopresor* (asodilator dan terapi hormonal dengan pemasangan akses arteri pulmonalis* PICC
?pulse contour cardiac output@* atauFemoral Arterial %hermodilution ?",TD@ Cathether* dan
atau ultrasonograi doppler untuk memantau +urah jantung& 'ateter arteri pulmonalis dapat
mengukur tekanan penutupan arteri pulmonaris sehingga dapat mengidentiikasi disungsi
(entrikel kiri* serta dapat digunakan untuk menentukan kontribusi relati ungsi (entrikel kanan
dan kiri& PICC berguna untuk memperkirakan (olume akhir diastolik keseluruhan ruang
jantung serta mengukur +airan paru ekstra(askuler* sehingga dapat membantu penilaian apakah
preload sudah adekuat atau belum& !onitoring nonin(asi seperti penggunaan pulse o,ymetri*
saturasi oksigen (ena perkutan* dan lainna masih dalam tahap e(aluasi& Tujuan terapi pada saat
ini aitu men+apai dan mempertahankan Cardiac (nde, 3&3 M ; 6AmenitAm&3
Extracorporeal membrane oxygenation ?.C!@ merupakan salah satu alternati terapi ang
perlu dipertimbangkan* telah dilakukan se+ara terbatas pada sok ang rerakter dan atau
keadaan gagal naas ang tidak bisa ditangani dengan terapi kon(ensional& .C! telah
dilakukan pada pasien dengan sok septik* namun pengaruhna sendiri masih belum jelas&
Penelitian ang menganalisis 4 pasien sepsis dengan .C!* 8 orang di antarana bertahan
hidup dan padafollow uprentang bulan hingga tahun* didapatkan baha ratarata setelah 4
tahun mereka dapat menjalani kehidupan dengan normal&4
?.= Montorng >emodnamk dan pencapaan target8target terape5tk
Tujuan akhir resusitasi sok septik aitu ter+apaina normalisasi denut jantung* aktu
pengisian kapiler detik* ekstremitas ang hangat* produksi urin ang +ukup ?B
4m6AkgbbAjam@* skala kesadaran ang normal* serta kadar glukosa dan kalsium ang normal&
Tujuan akhir lainna ang juga digunakan pada populasi deasa aitu berkurangna kadar laktat
34
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
35/39
serum serta deisit basa* S+(B 70> atau S(B ;5>* CP 84 mmHg atau dengan metode
lainna untuk menilai ungsi pengisian jantung* aitu men+apai dan mempertahankan Cardiac
(nde, 3*3 M ; 6AmenitAm&3Target pen+apaian S+(B 70>* didukung pula dengan transusi
P$C bila hematokrit kurang dari 30>* maupun dengan pemberian inotropik& %ntuk pemberian
transusi* sebuah penelitian multisenter terandomisasi mendapatkan baha batas ambang
transusi Hb 7 gAd6 dibandingkan dengan ambang batas Hb =*5 gAd6* ternata memberikan
outcomeang sama& /amun* dalam rangka memperbaiki penghantaran oksigen ke jaringan* Hb
dipertahankan di atas 40 gAd6& 4* 3
Targettarget di atas diharapkan ter+apai dalam ; jam sejak pasien masuk unit gaat darurat
maupun pada tempat peraatan intensi* ternata berhasil menurunkan morbiditas dan mortalitas
akibat sepsis* sepsis berat* dan sok septik&
5* 8* 35
Imp3ementa4 E$!T d R5ma> Sakt
.
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
36/39
II&4 P$
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
37/39
#ila ada pasien dengan gejala klinis berupa panas tinggi* menggigil* tampak toksik*takikardia* takipneu*
kesadaran menurun dan oliguria harus di+urigai terjadina sepsis?tersangka sepsis@&Pada keadaan sepsis gejala ang
nampak adalah gambaran klinis keadaan tersangkasepsis disertai hasil pemeriksaan penunjang berupa lekositosis
atau lekopenia*trombositopenis* granulosit toksik* hitung jenis bergeser ke kiri* C$P ?K@* 6.D meningkatdan hasil
biakan kuman penebab dapat ?K@ atau ?@&
"aktor $esiko antara lain : jenis kelamin lakilaki* +a+at imun didapat atau kongenital
galaktosemia ?.s+heri+hia +oli@* pemberian besi intramuskular ?.s+heri+hia +oli@* anomali
kongenital ?saluran ken+ing asplenia* melomeningokel* saluran sinus@* amalitis dan kembar
?terutama kembar dua dari janin ang terineksi@* prematuritas
Derajat Sepsis diantarana adalah : Sstemi+ Inlammator $esponse Sndrome ?SI$S@ *
Sepsis : Ineksi disertai SI$S * Sepsis #erat : Sepsis ang disertai !DSA!"* hipotensi* oliguria bahkan anuria&
* Sepsis dengan hipotensi : Sepsis dengan hipotensi ?tekanan sistolik =0 mmHg ataupenurunan tekanan sistolik
B0 mmHg@ * Sok septik Sok septik adalah subset dari sepsis berat* ang dideinisikan sebagai hipotensi ang
diinduksisepsis dan menetap kendati telah mendapat resusitasi +airan* dan disertai hipoperusi jaringan
'eadaan sok sepsis ditandai dengan gambaran klinis sepsis disertai tandatanda sok ?nadi +epat dan
lemah* ekstremitas pu+at dan dingin* penurunan produksi urin* danpenurunan tekanan darah@& 'eadaan sok sepsis
merupakan kegaatdaruratan klinik ang membutuhkan reaksi+epat untuk menelamatkan naa pasien&
Terapi ang diberikan berupa resusitasi* eliminasi sumber ineksi* terapi antimikroba* dan terapi suporti
dengan tujuan !enetapkan pathogen * Inisiasi aal dari terapi antimikrobial ang agresi * !enghentikan
kemungkinan terjadina shok sepsis * !enghindari kegagalan organ & Hasil ang buruk sering mengikuti
kegagalan dalam terapi agresi aal ?misalna* dalam aktu ; jam dari diagnose di+urigai@ 4
37
-
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
38/39
BAB I%
!AFTAR PUSTAA
4& http:AA&s+ribd&+omAdo+A=70;374ASepsis
& http:AA&s+ribd&+omAdo+A403=;54=A"iL$eeratSepsis
3& http:AA&s+ribd&+omAdo+A==733ASepsis
& http:AA&s+ribd&+omAdo+A4355;400A$esusitasiCairanPadaSokSepsis
5& http:AA&s+ribd&+omAdo+A4;3840ASepsis
;& http:AA&s+ribd&+omAdo+A=70;374ASepsis
7& http:AAshintalarasat&ordpress&+omA043A03A4Aearlgoaldire+tedtherapegdtdalam
penanganansepsisdansokseptikpadaanakA
38
http://www.scribd.com/doc/97063741/Sepsishttp://www.scribd.com/doc/103962519/Fix-Referat-Sepsishttp://www.scribd.com/doc/92927332/Sepsishttp://www.scribd.com/doc/134556100/Resusitasi-Cairan-Pada-Syok-Sepsishttp://www.scribd.com/doc/146382102/Sepsishttp://www.scribd.com/doc/97063741/Sepsishttp://shintalarasaty.wordpress.com/2013/03/14/early-goal-directed-therapy-egdt-dalam-penanganan-sepsis-dan-syok-septik-pada-anak/http://shintalarasaty.wordpress.com/2013/03/14/early-goal-directed-therapy-egdt-dalam-penanganan-sepsis-dan-syok-septik-pada-anak/http://www.scribd.com/doc/97063741/Sepsishttp://www.scribd.com/doc/103962519/Fix-Referat-Sepsishttp://www.scribd.com/doc/92927332/Sepsishttp://www.scribd.com/doc/134556100/Resusitasi-Cairan-Pada-Syok-Sepsishttp://www.scribd.com/doc/146382102/Sepsishttp://www.scribd.com/doc/97063741/Sepsishttp://shintalarasaty.wordpress.com/2013/03/14/early-goal-directed-therapy-egdt-dalam-penanganan-sepsis-dan-syok-septik-pada-anak/http://shintalarasaty.wordpress.com/2013/03/14/early-goal-directed-therapy-egdt-dalam-penanganan-sepsis-dan-syok-septik-pada-anak/ -
7/23/2019 Referat Anestesi Pada Sepsis
39/39
8& http:AA&s+ribd&+omAdo+A;473;ASepsisPpt