8. kpsw dan sepsis

Upload: fardimayanti

Post on 23-Feb-2018

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 8. KPSW Dan Sepsis

    1/24

    Ketuban Pecah Sebelum Waktunya

    dan Sepsis

    PELATIHAN OBSTETRI EMERGENSI DASAR POED) KEPANITERAAN KLINIK

    DISIPLIN ILMU OBGIN FK UMI / UNISMUH 2015

  • 7/24/2019 8. KPSW Dan Sepsis

    2/24

    Tujuan

    Definisi

    Diagnosis

    Penatalaksanaan pada preterm dan aterm

  • 7/24/2019 8. KPSW Dan Sepsis

    3/24

    Definisi

    Pecahnya ketuban sebelum waktu

    persalinan dimulai

    preterm < 37 minggu (PPROM)

    term 37 minggu (TPROM)

    Pecahnya ketuban saat persalinan

    dimana pembukaan serviks < 4 cm

    (ERM)

  • 7/24/2019 8. KPSW Dan Sepsis

    4/24

    Periode laten

    waktu saat pecahnya membran sampai

    dimulainya persalinan

    semakin muda usia kehamilan semakin lama

    periode laten

    pada kehamilan aterm 90 akan memulai

    persalinan dalam 24 jam

    pada kehamilan 28-34 minggu

    50 bersalin dalam waktu 24 jam

    80-90 bersalin dalam waktu 1 minggu

  • 7/24/2019 8. KPSW Dan Sepsis

    5/24

    Penyebab ketuban pecah dini

    idiopatik

    infeksi (mis: vaginosis bakterial)

    polyhidramnion

    inkompeten servik

    anomali uterin

    akibat pemasangan cerclage pada servik atau

    amniosentesis

    trauma

  • 7/24/2019 8. KPSW Dan Sepsis

    6/24

    Diagnosis ketuban pecah dini

    riwayat sebelumnya

    pemeriksaan dengan spekulum steril (hindari

    pemeriksaan digital)

    cuci vagina

    cairan terkumpul di fornik posterior

    cairan keluar melalui kanalis servikalis

    pemeriksaan pH cairan (kertas nitrazin)tidak spesifik

    ferning test - gambaran daun pakis

    USG-normal bila jumlah cairan cukup

  • 7/24/2019 8. KPSW Dan Sepsis

    7/24

    Komplikasi Ketuban Pecah Dini

    infeksi fetus/neonatus

    infeksi ibu

    kompresi atau prolaps tali pusat

    gagal induksi dan diikuti oleh SC

  • 7/24/2019 8. KPSW Dan Sepsis

    8/24

    Komplikasi Ketuban Pecah Dini pada

    kehamilan preterm

    persalinan dan kelahiran preterm

    infeksi fetus dan neonatus

    infeksi ibu

    prolaps dan kompresi tali pusat

    gagal induksi dan diikuti oleh SC

    hipoplasia paru (oligohidramnion berat )

    deformitas pada fetus

  • 7/24/2019 8. KPSW Dan Sepsis

    9/24

    Manajemen Umum

    Nilai kesejahteraan ibu dan bayi

    Pastikan diagnosis KPD/KPP

    Nilai kondisi servik (inspekulo)

    Cegah pemeriksaan servik secara digital

    Nilai kondisi yang memerlukan manajemen lanjutan

    mis. kenaikan suhu atau takikardi pada fetus dan ibu

    nilai adanya indikasi untuk segera memulai persalinan

  • 7/24/2019 8. KPSW Dan Sepsis

    10/24

    Manajemen pada kehamilan aterm

    (>37 minggu)

    Hindari periksa dalam

    Nilai adanya infeksi

    Beri antibiotik bila ada riwayat periksa dalam

    berlebihan dan KPD KPSW 24 jam

    Manajemen aktif atau manajemen ekspektatif

    tergantung pada kondisi serviks dan informed

    choice/consent

  • 7/24/2019 8. KPSW Dan Sepsis

    11/24

    Manajemen pada kehamilan preterm (34-37

    minggu)

    Hindari pemeriksaan dalam

    Steroid (Beta/Dexamethasone) antenatal hanya

    untuk kasus tertentus saja (misalnya: Ibu DM)

    Antibiotika profilaksis intrapartum

    Pantau tanda-tanda infeksi secara klinis (nadi dan

    temperatur tubuh ibu dan denyut jantung bayi)

    Pemberian antibiotik yang sesuai bila terjadi

    korioamnionitis

  • 7/24/2019 8. KPSW Dan Sepsis

    12/24

    Manajemen pada preterm (

  • 7/24/2019 8. KPSW Dan Sepsis

    13/24

    Antibiotik yang dianjurkan:

    Ibu hamil dengan korioamnionitis membutuhkan

    antibiotik spektrum luas

    Triple drugs (Ampisilin 3 X 1G + Gentamycin 2 x 80 mg

    + Metronidazole 2 x 1 G atau Klindamisin 3 x 600 mg)

    atau

    Ceftriaxone 1 G dilanjutkan dengan 2 x 500 mg

  • 7/24/2019 8. KPSW Dan Sepsis

    14/24

    Sepsis Puerpuralis

    Penyebab kematian Ibu yang dapat dicegah sejak

    sebelum hamil hingga masa nifas

  • 7/24/2019 8. KPSW Dan Sepsis

    15/24

    Tujuan

    Tujuan Umum

    Setelah menyelesaikan bab ini, peserta akan mampu

    melakukan stabilisasi kondisi gawatdarurat dan

    menatalaksana sepsis puerperalis

    Tujuan Khusus

    Menjelaskan beberapa penyebab infeksi nifas

    Menjelaskan rencana terapi sepsis akibat metritis

    Melakukan praktik pemberian infus dan antibiotik pada

    sepsis karena metritis

  • 7/24/2019 8. KPSW Dan Sepsis

    16/24

    Masalah

    ENMMS 2000 : sepsis berkontribusi untuk 10%

    penyebab kematian langsung obstetri dan 8% dari

    semua kematian ibu.

    MMR akibat sepsis adalah 7/100.000 dan 93% kasus

    ditata-laksana oleh tenaga kesehatan sebelum

    meninggal.

    Pelayanan sub-standar oleh dokter spesialis obstetri dan

    bidan memberikan kontribusi 38% dari kematian

    karena sepsis dan 90% kasus terkait dengan periksa

    dalam yang berlebihan dan manipulasi serviks oleh

    paraji.

  • 7/24/2019 8. KPSW Dan Sepsis

    17/24

    Definisi

    Sepsis puerperium adalah kelanjutan dari septikemia yang terkaitdengan infeksi saluran reproduksi yang terjadi setelah pecahketuban, selama intrapartum, dan masa nifas hingga 42 hari setelahpersalinan atau 2 minggu pascakeguguran.

    Selain demam, dapat terjadi satu atau beberapa tanda sbb:

    Nyeri panggul atau nyeri tekan uterus

    Lokia serosanguinea atau purulernta

    Cairan berbau atau busuk

    Sub-involusi uterus

    Demam didefinisikan sebagai suhu oral > 38C yang diukur padadua waktu di luar 24 jam pasca persalinan, atau suhu 38,5C padasaat apapun.

  • 7/24/2019 8. KPSW Dan Sepsis

    18/24

    Faktor Predisposisi

    Antenatal

    Anemia, uremia, hiperglikemia tidak terkendali

    Obat imunosupresi dan/atau imunokompromi

    Infeksi traktus genitalis sebelum persalinan dimulai

    Intranatal

    Penatalaksanaan persalinan yang tidak higienis

    Ketuban pecah dini

    Pemeriksaan dalam berulang kali

    Persalinan dengan operasi

    Pengeluaran plasenta secara manual

    Robekan pada vagina

  • 7/24/2019 8. KPSW Dan Sepsis

    19/24

    Diagnosis

    Anamnesis

    Riwayat faktor risiko

    Tatalaksana persalinan

    Kondisi awal dan lamanya demam

    Jumlah, warna dan bau dari lokia

    Respirasi: batuk dan ekspektorasi

    Miksi: frekuensi meningkat dan disuria

  • 7/24/2019 8. KPSW Dan Sepsis

    20/24

    Pemeriksaan

    Pemeriksaan umum

    Melakukan pemeriksaan klinis untuk menilai kondisi

    umum pasien dan stabilitasi hemodinamiknya

    termasuk nadi, tekanan darah, suhu dan diuresis.

    Perhatikan adanya anemia atau ikterus.

    Pemeriksaan Abdomen

    Distensi dan nyeri regio uterus

    Massa pelvio-abdominal

    Tanda peritonitis: nyeri saat meregangkan danmenekan dinding abdomen

  • 7/24/2019 8. KPSW Dan Sepsis

    21/24

    Pemeriksaan setempat

    Inspeksi genitalia eksterna dan perineum untuk

    mengetahui adanya infeksi robekan jalan lahir,luka episiotomi, pengeluaran lokia dan pus per

    vaginam.

    Menilai ukuran uterus dan nyeri uterus (palpasi

    atau pemeriksaan bimanual).

  • 7/24/2019 8. KPSW Dan Sepsis

    22/24

    Penyebab sepsis pascapersalinan

    umumnya bakteri gram-negatif (mis. E. Coli) atau gram-

    positif (staphylococci khususnya MRSA, anaerobic

    streptococci, clostridium)

    endotoksin dinding sel bakteri menimbulkan lesi pada

    pembuluh darah dan reaksi vasodilatasi

    terjadi hipotensi / hipoperfusi

  • 7/24/2019 8. KPSW Dan Sepsis

    23/24

    Pemeriksaan laboratorium/studi diagnostik

    Lekosit

    Apusan cairan serviks/vagina atas untuk kultur dansensitivitas

    Analisis urin (plus kultur jika terlihat ada sel darah putihatau bakteri pada saat analisis)

    USG untuk mendeteksi abses intrauterine atau panggulterutama jika demam menetap setelah 48 jam pemberianantibiotika

    Jika ditemukan massa pelvio-abdominal, rujuk ke fasilitastersier

    Pemeriksaan laboratorium lainnya (C - reactive protein,analisis gas darah, radiologi, dsb)

  • 7/24/2019 8. KPSW Dan Sepsis

    24/24

    Penatalaksanaan

    Pasang dua kanula IV besar. Dan infus kristaloid IV.

    Dopamine drips, titrasi dan dosis betingkat

    Antibiotika terapetik (triple drugs) sebelum uji sensitivitas

    dan lanjutkan antibiotika yang sesuai. Lanjutkanantibiotik hingga pasien tidak mengalami demam selama2448 jam dan tidak merasa nyeri

    Evakuasi massa intrauterin atau abses pelvik disertaidrainase.

    Pantau lekosit setiap 48 jam/menurut kondisi klinik

    X-ray dada untuk membantu menentukan adanyaemboli pulmoner septik atau pneumonia.