sistem pengendalian internal perputaran persediaan barang pada pt. agasam (cafe house of sampoerna)
TRANSCRIPT
7/21/2019 sistem pengendalian internal perputaran persediaan barang pada PT. AGASAM (Cafe House Of Sampoerna)
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pengendalian-internal-perputaran-persediaan-barang-pada-pt-agasam-cafe 1/19
Sistem Pengendalian Internal Perputaran Persediaan
Barang Pada PT. AGASAM (Cafe House Of Sampoerna)
Jalan Taman Sampoerna No. 6
Surabaya
MIRZA AMALIA
041013199
NO. PRESENSI 62
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI - KELAS B
S1 – AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2012
7/21/2019 sistem pengendalian internal perputaran persediaan barang pada PT. AGASAM (Cafe House Of Sampoerna)
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pengendalian-internal-perputaran-persediaan-barang-pada-pt-agasam-cafe 2/19
2
DAFTAR ISI
Pendahuluan 3
Latar Belakang 3
Rumusan Masalah 4
Tujuan 4
Landasan Teori 5
Persediaan 5
Pengendalian Internal 6
Analisis Sistem 8
Data-Data Real Perusahaan 8
Pembahasan Masalah 11
Diagram Konteks 13
Data Flow Diagram 13
Flowchart 14
Entity Relationship Diagram 16
Kesimpulan dan Saran 17
Kesimpulan 17
Saran 17
Daftar Pustaka 19
7/21/2019 sistem pengendalian internal perputaran persediaan barang pada PT. AGASAM (Cafe House Of Sampoerna)
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pengendalian-internal-perputaran-persediaan-barang-pada-pt-agasam-cafe 3/19
3
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
PT.Agasam adalah cucu persahaan HM. Sampoerna yang bertempat di Jalan Taman
Sampoerna no. 6 Surabaya. PT.Agasam adalah perusahaan yang bergerak di bidang
pariwisata dengan memberikan pelayanan (jasa). Pelayanan (jasa) yang diberikan oleh
PT.Agasam adalah berupa wisata Museum dan adanya Cafe House of Sampoerna. Dalam hal
ini, Cafe House of Sampoerna yang merupakan bagian dari PT.Agasam menjadi bahan
penelitian dalam pengendalian internal perputaran persediaan barang yang terjadi.
Sistem Informasi Akuntansi persediaan barang merupakan hal yang pentingbagi suatu
perusahaan. Pihak manajemen perusahaan menyadari bahwa walaupun sistem pencatatan
terhadap perputaran persediaan barang di gudang masih menggunakan pencatatan secara
manual, akan tetapi pengendalian internal sangat diperlukan oleh perusahaan untuk menjamin
ketersediaan barang di gudang apabila barang tersebut diperlukan oleh departemen. Sistem
pengendalian internal adalah suatu proses yang didasarkan pada t indakan dan kegiatan yang
dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh karyawan untuk memberikan
keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan perusahaan.
Pengendalian internal (internal control ) merupakan bagian yang terpenting dari
sistem informasi akuntansi. Alasan utama melakukan pengendalian terhadap aktivitas bisnisadalah untuk memberikan jaminan bahwa seluruh kegiatan operasional perusahaan berjalan
sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku di perusahaan tersebut dan untuk
mengurangi resiko terhadap segala kecurangan yang dapat dilakukan oleh setiap karyawan.
Berdasarkan hal tersebut, seharusnya menjadi perhatian bagi setiap perusahaan yang
tengah melakukan perbaikan dan pengembangan sistem penendalian internal agar setiap
barang yang digunakan untuk operasional perusahaan dimanfaatkan secara bijak dan
bertanggung jawab. Selain pengendalian internal yang baik, perusahaan juga harus memiliki
sistem pengendalian perputaran persediaan barang yang baik pula, dimana gudang
merupakan tempat terjadinya sirkulasi barang tersebut. Sirkulasi terhadap persediaan barang
sangat penting agar tidak terjadi penumpukan barang yang dapat mengakibatkan masa
kadaluarsa barang di gudang habis. Hal tersebut tentu berdampak pada biaya operasional
perusahaan, karena perusahaan akan mengalami kerugian yang diakibatkan barang yang
sudah kadaluarsa dan tidak dapat terpakai lagi.
Menurut S. Prawina selaku staf Departemen Gudang PT.Agasam, tidak hanya
perputaran persediaan barang saja yang masih belum efektif, akan tetapi masih adanya
7/21/2019 sistem pengendalian internal perputaran persediaan barang pada PT. AGASAM (Cafe House Of Sampoerna)
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pengendalian-internal-perputaran-persediaan-barang-pada-pt-agasam-cafe 4/19
4
departemen yang tidak menaati seluruh kebijakan perusahaan yang mengharuskan
pelaksanaan pendistribusian persediaan barang disertai dengan Store Requisition (SR) agar
pada saat pencatatan tidak terjadi kesalahpahaman pendistribusian persediaan barang antar
departemen. Selain pentingnya penggunaan Store Requisition (SR) dalam pendistribusian
barang, maka hal penting lainnya adalah perlu adanya pihak yang berwenang yaitu security
pada saat pengambilan persediaan barang di malam hari.
II. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang penelitian, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam
penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem pengendalian internal perputaran persediaan barang pada PT. Agasam?
2. Kendala dan upaya apa saja yang ditemui oleh Departemen Gudang di dalam pelaksanaan
sistem pengendalian internal perputaran persediaan barang pada PT. Agasam?
III. TUJUAN
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui sistem pengendalian internal perputaran persediaan barang yang berlaku pada
Departemen Gudang PT. Agasam.
2. Mengetahui kendala dan upaya yang ditempuh oleh Departemen Gudang di dalam
pelaksanaan sistem pengendalian internal perputaran persediaan barang pada Hotel PT.
Agasam.
7/21/2019 sistem pengendalian internal perputaran persediaan barang pada PT. AGASAM (Cafe House Of Sampoerna)
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pengendalian-internal-perputaran-persediaan-barang-pada-pt-agasam-cafe 5/19
5
LANDASAN TEORI
Pengertian Persediaan
Menurut Prasetyo (2009, p65), “Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang-
barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam satu periode usaha yang normal,
termasuk barang yang dalam pengerjaan atau proses produksi menunggu masa
penggunaannya pada proses pr oduksi.”
Dokumen-Dokumen Persediaan
Menurut Assauri (2008, p283), yang dimaksud dengan pencatatan dalam pengawasan
persediaan adalah semua pencatatan atau pembukuan mengenai penerimaan, persediaan di
gudang dan pengeluaran barang dalam suatu perusahaan. Pencatatan tersebut diperlukan
untuk menjamin barang-barang yang terdapat dalam persediaan barang dipergunakan secara
efisien dan perusahaan dapat mengikuti perkembangan persediaannya dengan baik.
Menurut Assauri (2008, p286) pada dasarnya terdapat beberapa catatan yang paling
penting dalam sistem persediaan :
1. Permintaan untuk dibeli (Purchase Requisistion)
Dokumen ini merupakan permintaan dari sebagian persediaan kepada bagian pembeli
untuk membeli bahan-bahan atau barang-barang yang sesuai dengan jenis dan jumlah
tertentu seperti yang dinyatakan dalam surat permintaan itu.
2. Laporan Permintaan (Receiving Report)
Dokumen ini penting karena satu copy atau rangkap dari laporan ini akan memberikan
informasi bahwa penjaga gudang akan telah menerima bahan-bahan yang dipesan di
pabrik.
3. Daftar Persediaan (Balance of Stores Forms)
Dokumen ini merupakan catatan yang paling penting dalam pengawasan persediaan.Dokumen ini merupakan dasar atau titik pangkal dari pelaksanaan sistem pengawasan
persediaan dan memberikan informasi baik bagi pabrik maupun bagian akuntansi.
Metode Pencatatan Persediaan
Menurut Assauri (2008, p244), cara penentuan jumlah persediaan terbagi atas 2
sistem yang umum dikenal, yaitu dengan :
1.
Periodic System : yaitu pada saat akhir periode dilakukan perhitungan secara fisikdalam menentukan jumlah persediaan akhir.
7/21/2019 sistem pengendalian internal perputaran persediaan barang pada PT. AGASAM (Cafe House Of Sampoerna)
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pengendalian-internal-perputaran-persediaan-barang-pada-pt-agasam-cafe 6/19
6
2. Perpetual System atau juga disebut Book Inventories : yaitu dalam hal ini dibuat
catatan administrasi persediaan. Setiap mutasi dari persediaan sebagai akibat dari
pembelian ataupun penjualan dicatat atau dilihat dalam kartu administrasi
persediannya. Bila metode ini dipakai, maka perhitungan fisik hanya dilakukan paling
tidak setahun sekali yang biasanya dilakukan untuk keperluan counterchecking antara
jumlah persediaan menurut fisik dengan menuntut catatan dalam kartu administrasi.
Menurut Stice dan Skousen (2009, p667), “Ada beberapa macam metode penilaian
persediaan yang umum digunakan, yaitu : Identifikasi Khusus, Biaya Rata-rata (Average),
First In First Out (FIFO), dan Last In First Out (LIFO)
Pengertian Pengendalian Internal
Menurut Gelinas dan Dull (2008, p216) yang terdapat pada Committee Of Sponsoring
Organization (COSO), pengendalian internal didefinisikan sebagai suatu proses yang
dipengaruhi oleh suatu dewan direksi, manajemen dan pihak personal lainnya dalam suatu
entitas, yang dirancang untuk menyediakan jaminan atau keyakinan yang layak atau memadai
berkenaan dengan pencapaian tujuan dengan kategori sebagai berikut : efektifitas dan
efisiensi opersi, kehandalan laporan keuangan, dan kesesuaian dengan hukum dan peraturan
yang berlaku.
Menurut Bodnar dan Hopwood (2009, p129), proses pengendalian internal suatu
organisasi terdiri dari lima elemen : lingkungan pengendalian, penaksiran resiko, aktivitas
pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pengawasan.
Pentingnya sistem pengendalian internal tercantum pada Peraturan Pemerintah (PP)
nomer 60 tahun 2008, “ Proses yang penting pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan
secara terus menerus oleh pimpinan perusahaan dan seluruh pegawai untuk memberikan
keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan
efisien (operating ), keandalan pelaporan keuangan ( financial reporting ), pengamanan aset
negara ( safeguarding ), dan ketaatan terhadap peraturan undang-undang (compliance).”
Pengendalian Internal Persediaan
Menurut Bodnar dan Hopwood (2009, p399), pengendalian persediaan diwujudkan
melalui beberapa pencatatan persediaan dan laporan yang berisi informasi seperti penggunaan
persediaan, saldo persediaan, dan level maksimum dan minimum dari persediaan. Bagian
7/21/2019 sistem pengendalian internal perputaran persediaan barang pada PT. AGASAM (Cafe House Of Sampoerna)
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pengendalian-internal-perputaran-persediaan-barang-pada-pt-agasam-cafe 7/19
7
penting dari pengendalian persediaan adalah evaluasi perputaran persediaan untuk
menentukan umur, kondisi dan status persediaan. Pengendalian persediaan meliputi metode
untuk penanganan dan penyimpanan. Penyimpanan dan penanganan item harus memberikan
keamanan terhadap penggelapan, perlindungan terhadap kerusakan, terhindar dari
kadaluwarsa, dan keyakinan adanya pengendalian yang tepat. Pengendalian merupakan
investasi yang penting. Sistem pengendalian persediaan menyediakan laporan status pada
setiap produk yang aktif sehingga perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan.
Sistem Pengendalian Internal Persediaan
Menurut Brigham dan Houston (2009, p167), sistem pengendalian internal persediaan
terbagi menjadi :
1. Metode Garis Merah (Red-Line Method)
Suatu prosedur pengendalian persediaan dimana sebuah garis merah digambarkan di
sekitar bagian dalam wadah penyimpanan persediaan sebagai indikasi tingkat titik
pemesanan ulang.
2. Metode Dua Wadah (Two-Bin Method)
Suatu prosedur pengendalian persediaan dimana pemesanan akan dilakukan ketika
salah satu dari dua wadah yang menyimpan persediaan kosong.
3. Sistem Terkomputerisasi
Suatu sistem pengendalian persediaan dimana computer digunakan untuk menentukan
titik pemesanan ulang dan untuk melakukan penyesuaian terhadap saldo persediaan.
4. Sistem Just In Time
Suatu sistem pengendalian persediaan dimana perusahaan mengkoordinasi
produksinya dengan para pemasok sehingga barang atau komponen diterima tepat
waktu pada saat dibutuhkan didalam proses produksi.
5. Out-Sourching
Suatu praktik pembelian komponen daripada membuatnya sendiri. Out-sourching
sering kali dikombinasikan dengan sistem Just In Time untuk mengurangi tingkat
persediaan. Namun salah satu alasan utama dari out-sourching mungkin sama sekali
tidak berhubungan dengan kebijakan persediaan
7/21/2019 sistem pengendalian internal perputaran persediaan barang pada PT. AGASAM (Cafe House Of Sampoerna)
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pengendalian-internal-perputaran-persediaan-barang-pada-pt-agasam-cafe 8/19
8
ANALISIS SISTEM
Data-Data Real Perusahaan
Sistem Pengendalian Internal Perputaran Persediaan Barang yang Belaku Pada
Departemen Gudang
Didalam sistem pengendalian internal persediaan barang di gudang, departemen
purchasing pada PT.Agasam berperan sangat besar didalam pengaturan perputaran
persediaan. PT.Agasam hanya mempunyai satu karyawan pada departemen purchasing yang
merangkap kerjanya di bagian gudang. Jadi PT.Agasam tidak mempunyai karyawan khusus
di bagian gudang. Sistem pengendalian internal perputaran persediaan barang pada gudang
yang berlaku di PT.Agasam adalah sebagai berikut :
A. Pemesanan Barang Pada Pemasok
Memasukkan data kedalam komputer oleh Departemen Purchasing. Dasar
permintaan barang dan jasa bersumber dari:
a. Daily Market List
Daily Market List (DML) dilakukan untuk pembelian khusus untuk persediaan
bahan makanan ataupun minuman dan Direct Purchase Memo (DPM) yang
dibutuhkan oleh Cafe House of Sampoerna. Berdasarkan Daily Market List
(DML), Purchasing akan menghubungi supplier yang cocok untuk memesan barang sesuai isi Daily Market List (DML) melalui telepon atau fax. Namun
sebelumnya, Purchasing memeriksa DML tersebut dengan Daftar Persediaan
(Balance of Store Forms) di gudang. Apabila terjadi kekurangan jumlah atau
tidak adanya barang sesuai pesanan Daily Market List (DML), barang tetap harus
disediakan oleh Purchasing dengan proses Direct Purchase Memo (DPM) yaitu
pembelian secara langsung ke pasar dengan cara cash.
b. Purchase Requisition
Purchase Requisition (PR) dilakukan untuk permintaan barang diluar food and
drink seperti beverage, supplies, dan lain-lain. Purchase Requisition (PR) yang
telah dibuat, dikirim berurutan kepada departemen purchasing dan general
manager untuk mendapat persetujuan. Berdasarkan Purchase Requisition (PR)
yang telah diterima, departemen Purchasing membuatkan Purchase Order (PO)
untuk pemesanan barang yang dibutuhkan kepada supplier.
7/21/2019 sistem pengendalian internal perputaran persediaan barang pada PT. AGASAM (Cafe House Of Sampoerna)
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pengendalian-internal-perputaran-persediaan-barang-pada-pt-agasam-cafe 9/19
9
B. Penerimaan Barang
1. Menerima dan memeriksa surat jalan dari pengirim barang dengan
menyatakan jenis dan jumlah barang yang dikirim.
2. Meneliti jenis, jumlah, dan kualitas barang yang dikirim apakah sesuai dengan
yang tercantum dalam surat jalan dan kondisi baik.
3. Apabila barang yang diterima jumlahnya kurang, maka barang akan tetap
diterima dan jumlah barang yang telah diterima tersebut dicatat pada faktur.
Apabila barang yang dikirim rusak, atau tidak sesuai dengan pesanan, maka
harus ditolak. Untuk barang yang spesifik atau khusus, maka harus
didampingi/disaksikan oleh departemen yang memesan (dalam hal ini
khususnya departemen kitchen).
4. Memberi cap pada surat jalan sebagai tanda barang telah diterima dengan baik.
5. Setiap hari dibuatkan Daily Receiving Report yang berisi semua barang yang
diterima pada hari tersebut dilengkapi dengan harga jumlah dan barang ke
computer yang tersedia di departemen purchasing yang setiap bulannya
dikirim ke bagian accounting.
6. Receiving Report serta Faktur yang diterima disimpan bagian purchasing pada
masing-masing map atau file agar memudahkan pencarian jika pemasok
(supplier) menukar faktur.
C. Pengaturan dan Penyimpanan Barang
1. Memasukan barang pada tempatnya dan diatur peletakannya agar arus barang
bisa lancar pada saat penempatan dan pengambilannya, dan tidak mudah
terbakar, rusak atau tercuri.
2. Pembagian tempat barang berdasarkan pada jenisnya. Food terdiri dari daging
sapi dan kambing, daging ayam, ikan, sayur, buah dan sebagainya. Beverage
terdiri dari minuman keras, minuman ringan, rokok, bir, wine, dan sebagainya.
3. Persediaan semua barang diperiksa sesuai dengan masing-masing daftar
persediaan barang di gudang dimana jumlah persediaaan barang yang tertera
pada daftar tersebut sesuai dengan jumlah fisik barangnya. Hal ini diperlukan
agar tidak terjadi kehabisan persediaan pada saat barang tersebut diminta atau
adanya barang yang tidak pernah digunakan (slow moving).
D. Pelayanan Permintaan Barang
7/21/2019 sistem pengendalian internal perputaran persediaan barang pada PT. AGASAM (Cafe House Of Sampoerna)
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pengendalian-internal-perputaran-persediaan-barang-pada-pt-agasam-cafe 10/19
10
1. Menerima permintaan barang dari berbagai departemen melalui Daily Market
List (DML) dan Request Requisition (RR) yang telah ditandatngani oleh
kepala departemen atau oleh manajer yang sedang bertugas.
2. Memeriksa jumlah dan jenis barang yang diminta dan menuliskan jumlah yang
dapat dikeluarkan (diberikan), kemudian menandatanganinya.
3. Mengambil barang dilokasi penyimpanan, kemudian diserahkan kepada
pemesan.
4. Mencatat pengeluaran barang pada Daftar Persediaan (Balance of Stores
Forms).
5. Bila barang yang dipesan tidak ada di gudang, maka dibuatkan Purchase Order
oleh departemen purchasing.
E. Penanganan Daily Market List (DML)
1. Memeriksa persediaan makanan di gudang setiap sore hari dan mencatatkan
jenis dan jumlah bahan makanan yang ada dalam Daily Market List (DML).
2. Setelah Daily Market List (DML) diisi, kemudian dikirim ke departemen
kitchen untuk penambahan daftar barang yang harus dibeli.
3. Menerima Daily Market List (DML) yang telah dilengkapi oleh departemen
kitchen dan memeriksa kesesuaian jumlah dan bahan kemudian memesan
barang-barang yang persediaanya habis oleh purchasing.
Kendala yang Ditemui Oleh Departemen Gudang Di Dalam Pelaksanaan Sistem
Pengendalian Internal Perputaran Persediaan Barang
Menurut S. Prawina selaku karyawan di Departemen Purchasing, ada beberapa
kendala yang ditemui di dalam pelaksanaan sistem pengendalian internal perputaran
persediaan barang pada Cafe House of Sampoerna antara lain :
1. Adanya persediaan barang yang jarang digunakan mengakibatkan perputaran
persediaan barang tersebut lambat ( slow moving ). Hal ini mengakibatkan beberapa
persediaan barang tersebut menjadi kadaluarsa dan tidak dapat digunakan lagi.
2. Permintaan pendistribusian persediaan barang pada malam hari dan diluar jam kerja
departemen purchasing minim pengawasan, sehingga terkadang terjadi kecurangan
oleh beberapa pihak.
7/21/2019 sistem pengendalian internal perputaran persediaan barang pada PT. AGASAM (Cafe House Of Sampoerna)
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pengendalian-internal-perputaran-persediaan-barang-pada-pt-agasam-cafe 11/19
11
Pembahsan Masalah
Analisis Sistem Pengendalian Internal Perputaran Persediaan Barang yang Berlaku
Pada PT. Agasam
Sistem pengendalian internal perputaran persediaan barang yang diterapkan oleh pihak manajemen perusahaan telah dilaksanakan secara tepat, cermat, dan terpadu. Dalam
pelaksanaan sistem pengendalian internal perputaran persediaan barang pada PT.Agasam
sudah sesuai dengan standar mutu serta teori-teori yang berlaku pada sistem pengendalian
persediaan.
Metode yang digunakan dalam pencatatan perputaran persediaan barang di gudang ini
adalah metode mutasi persediaan ( perpetual inventory method ) dimana setiap mutasi
persediaan dicatat dalam Daftar Persediaan (Balance of Stores Forms) untuk mencatat
kuantitas persediaan barang yang disimpan di gudang. Sedangkan didalam penilaian
persediaan, PT.Agasam menerapkan sistem First In First Out (FIFO) dimana barang yang
pertama masuk, dikeluarkan pertama di gudang.
Pada sistem pengendalian internal perusahaan, PT.Agasam menerapkan sistem Just In
Time dimana departemen kitchen melakukan pemerikasaan secara mendetail terhadap
Request Requisition yang selanjutnya dikendalikan oleh departemen purchasing agar tidak
terjadi penumpukan barang pada gudang, sehingga barang yang dipesan dan diterima sesuai
dengan purchase order yang akan langsung digunakan atau dikelola lebih lanjut oleh
departemen yang memesan.
Pelaksanaan sistem pengendalian internal perputaran persediaan, diselenggarakan dua
catatan akuntansi, pada fungsi gudang dan fungsi akuntansi. Pada Departemen Gudang dalam
hal ini dilakukan oleh purchasing, hanya melakukan pencatatan atas jenis barang yang
diterima dan penggunaan persediaan barang oleh departemen-departemen yang
membutuhkan barang tersebut. Sedangkan pada Departemen Accounting dilakukan
pencatatan atas harga barang & unit barang serta pembayaran kepada supplier atas barang
yang dipesan oleh departemen purchasing.
Dengan demikian pelaksanaan sistem pengendalian internal perputaran persediaan
barang Departemen Gudang yang telah ditentukan oleh pihak manajemen tersebut dapat
meminimalisasi kecurangan yang dapat dilakukan oleh para karyawan. Tidak hanya pihak
manajemen saja yang bertanggung jawab atas setiap harta perusahaan, akan tetapi pimpinan
dan seluruh karyawan pun ikut andil dalam terlaksananya sistem pengendalian internal yang
7/21/2019 sistem pengendalian internal perputaran persediaan barang pada PT. AGASAM (Cafe House Of Sampoerna)
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pengendalian-internal-perputaran-persediaan-barang-pada-pt-agasam-cafe 12/19
12
telah digunakan oleh perusahaan agar sistem pengendalian internal ini dapat berjalan secara
optimal.
Analisis Terhadap Kendala dan Upaya yang Ditemui Di Dalam Pelaksanaan Sistem
Pengendalian Internal Perputaran Persediaan Barang Pada PT. Agasam
Dalam sistem pengendalian internal perputaran persediaan barang pada PT. Agasam
ini terdapat beberapa kendala yang terjadi, yaitu dimana adanya persediaan barang yang
jarang digunakan dan mengakibatkan perputaran persediaan barang tersebut menjadi lambat
( slow moving ). Misalnya, penggunaan terhadap bumbu-bumbu masakan seperti oregano,
rosemary dan basil yang hanya digunakan pada beberapa waktu saja. Barang-barang tersebut
jarang digunakan, akan tetapi persediaan tersebut harus selalu tersedia di gudang. Hal ini
mengakibatkan bumbu tersebut kadaluarsa dan tidak dapat digunakan lagi.
Permintaan pendistribusian persediaan barang pada malam hari dan diluar jam kerja
juga menjadi suatu kendala dalam sistem pengendalian internal perputaran persediaan barang
pada PT.Agasam. Hal ini harus dilakuakan pengawasan khusus agar pengambilan barang
sesuai dengan yang dibutuhkan. Akan tetapi masih banyak karyawan yang mengambil
persediaan barang tanpa didampingi oleh pihak pengawas (security) dan tanpa adanya
pencatatan di Daftar Persediaan (Balance of Stores Forms), sehingga sering mengakibatkan
terjadinya miss didalam persediaan barang di gudang.
Kendala tersebut tidak dapat diselesaikan hanya oleh Departemen Purchasing saja,
akan tetapi kerjasama dari semua karyawanlah yang dapat memperkecil kemungkinan
terjadinya ketidaksesuaian antara kebijakan perusahaan dengan pengaplikasian kebijakan
tersebut. Hal yang dapat dijadikan landasan oleh PT.Agasam dalam pelaksanaan sistem
pengendalian internal perputaran persediaan barang adalah dengan melaksanakan kebijakan
perusahaan tersebut agar sistem pengendalian internal dapat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan perusahaan.
7/21/2019 sistem pengendalian internal perputaran persediaan barang pada PT. AGASAM (Cafe House Of Sampoerna)
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pengendalian-internal-perputaran-persediaan-barang-pada-pt-agasam-cafe 13/19
13
DFD Konteks Diagram
Data Flow Diagram Level 0
Kunci Arus Data
1. Permohonan
2. Pemberitahuan
3. Order Pembelian
4. Nota Pembelian
5. Nota Penerimaan
6. Pengiriman
7. Nota Penerimaan
8. Laporan Penerimaan
9. Pemberitahuan Penerimaan
10. Faktur
11. Faktur Disahkan
12. Paket Tanda Bukti
13. Pembayaran
7/21/2019 sistem pengendalian internal perputaran persediaan barang pada PT. AGASAM (Cafe House Of Sampoerna)
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pengendalian-internal-perputaran-persediaan-barang-pada-pt-agasam-cafe 14/19
14
Flowchart Sistem Permintaan Barang kepada Vendor
PT.Agasam (Cafe House Of Sampoerna)
7/21/2019 sistem pengendalian internal perputaran persediaan barang pada PT. AGASAM (Cafe House Of Sampoerna)
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pengendalian-internal-perputaran-persediaan-barang-pada-pt-agasam-cafe 15/19
15
Flowchart Sistem Penerimaan Barang dan Pembayaran kepada
Vendor PT.Agasam (Cafe House Of Sampoerna)
7/21/2019 sistem pengendalian internal perputaran persediaan barang pada PT. AGASAM (Cafe House Of Sampoerna)
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pengendalian-internal-perputaran-persediaan-barang-pada-pt-agasam-cafe 16/19
16
Entity Relationship Diagram (ERD)
7/21/2019 sistem pengendalian internal perputaran persediaan barang pada PT. AGASAM (Cafe House Of Sampoerna)
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pengendalian-internal-perputaran-persediaan-barang-pada-pt-agasam-cafe 17/19
17
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian dan analaisis sistem pengendalian internal persediaan barang
yang terjadi pada PT.Agasam dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Sistem pengendalian internal perputaran persediaan barang yang diterapkan oleh
pihak manajemen perusahaan telah dilaksanakan secara tepat, cermat, dan terpadu.
Metode pencatatan persediaan dan penerapannya menggunakan perpetual method
serta sistem FIFO didalam penilaian persediaannya. Pada sistem pengendalian internal
perusahaan, PT.Agasam menerapkan sistem Just In Time dan diselenggarakan dua
catatan akuntansi, pada fungsi gudang dan fungsi akuntansi.
b. Kendala yang terjadi didalam pelaksanaan sistem pengendalian internal perputaran
barang adalah adanya beberapa barang yang sifatnya slow moving serta
pendistribusian barang diluar jam kerja departemen purchasing. Kendala tersebut
dapat diselesaikan oleh PT.Agasam dengan cara membina kerjasama dari semua
karyawan sehingga dapat memperkecil kemungkinan terjadinya ketidaksesuaian
antara kebijakan perusahaan dengan pengaplikasian kebijakan tersebut.
SARANBerdasarkan kesimpulan diatas, terdapat beberapa saran untuk mengatasi kelemahan-
kelemahan yang terjadi pada PT.Agasam. Hal ini dapat bermanfaat bagi perusahaan didalam
pelaksanaan pengendalian internal persediaan barang yang terjadi. Adapun saran untuk
mengatasi kelemahan-kelemahan yaitu sebagai berikut :
1. Pemesanan secara teratur, yaitu adanya jadwal pemesanan persediaan oleh
departemen purchasing pada setiap jenis barang yang berbeda-beda, agar pemesanan
terhadap barang-barang yang sering digunakan dapat dipesan lebih sering daripada barang-barang yang tidak terlalu sering digunakan. Hal ini bertujuan agar terciptanya
keteraturan dalam melakukan pemesanan barang pada pemasok dan dapat mengurangi
tingkat kadaluarsa persediaan barang di gudang yang tidak sering diminta oleh
departemen kitchen.
2. Tindakan pencegahan, yaitu melakukan penyuluhan kembali mengenai prosedur
permintaan persediaan barang yang berlaku di perusahaan, agar tidak ada lagi
karyawan yang tidak melaksanakan prosedur tersebut. Penyuluhan ini juga harus
berisi mengenai hal-hal negatif yang dapat timbul bagi kelangsungan perusahaan
7/21/2019 sistem pengendalian internal perputaran persediaan barang pada PT. AGASAM (Cafe House Of Sampoerna)
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pengendalian-internal-perputaran-persediaan-barang-pada-pt-agasam-cafe 18/19
18
apabila karyawan melanggarnya. Hal ini bertujuan untuk membangun kesadaran
karyawan dalam melakukan prosedur yang berlaku.
3. Tindakan pemberian sanksi, yaitu upaya terakhir yang dapat ditempuh PT.Agasam
apabila ternyata di masa yang akan datang masih ada karyawan yang tidak menaati
prosedur yang ada. Sanksi dpat diberikan berupa teguran lisan dan apabila hal tersebut
masih belum efektif, maka manajemen dapat mengambil tindakan yang lebih tegas
dengan memberi SP (Surat Peringatan). Hal ini bertujuan agar memberikan efek jera
pada karyawan yang masih belum taat pada prosedur yang berlaku.
7/21/2019 sistem pengendalian internal perputaran persediaan barang pada PT. AGASAM (Cafe House Of Sampoerna)
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-pengendalian-internal-perputaran-persediaan-barang-pada-pt-agasam-cafe 19/19
19
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi. Jakarta.
Bodnar, George H., dan William S. Hopwood. 2009. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi
Kesembilan. Jakarta : Gramedia.
Brigham, Eugene.F dan Joel F. Houston. 2009. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi
Kesepuluh. Jakarta : Salemba Empat.
Gelinas, U.J., dan Dull, R.B. 2008. Accounting Information Systems, 7
th
Edition. Canada :Thomson Learning.
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008
Prasetyo, Hari dan Nugroho, Munajat Tri dan Pujiati, Asti. 2009. “Pengembangan Model
Persediaan dengan Mempertimbangkan Waktu Kadaluwarsa dan Faktor Unit Diskon”,
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Volume 4 No.3. Surakarta.
Stice dan Skousen. 2009. Akuntansi Intermediate, Edisi Keenam Belas, Buku 1. Jakarta :
Salemba Empat.
Suryandi, Francisca Adelyna. 2011. “ Peranan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap
Pengendalian Intern Aktivitas Pembelian Bahan Baku Guna Mencapai Penyerahan
Bahan Baku yang Tepat Waktu”, Jurnal Ilmiah Akuntansi. Bandung.