analisis pengendalian sistem persediaan dalam rangka meningkatkan efisiensi pada pt

Upload: adi-kira-yamato

Post on 21-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Analisis Pengendalian Sistem Persediaan Dalam Rangka Meningkatkan Efisiensi Pada PT

    1/19

    Analisis Pengendalian Sistem PersediaanDalam Rangka Meningkatkan Efisiensi

    Pada PT. Andesen Jaya PlastikAbstrak

    Dewasa ini perkembangan industri meningkat begitu cepat. Dalam meningkatkan operasional

    pada PT. Andesen Jaya Plastik, maka dilakukankah analisis pengendalian sistem persediaan

    barang yang bertujuan untuk menganalisa sistem persediaan yang sedang digunakan oleh

    perusahaan, serta mengidentifikasi masalah yang ada agar dapat dilakukan manajemen operasi

    yang lebih baik sehingga mengatasi masalah yang dihadapi.

    Adapun masalah yang dihadapi pada PT. Andesen Jaya Plastik di mana terdapatnya kekurangan

    persediaan (Out of Stock) atau kelebihan (Over of Stock)bahan baku, bila kekurangan bahan

    baku menimbulkan terhambatnya proses produksi bahkan terhenti sehingga proses produksi

    tidak dapat selesai tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sebelumnya

    sehingga produk terlambat untuk dikirimkan ke customer. Sedangkan kelebihan bahan baku

    akan menimbulkan biaya persediaan yang besar dan kualitas bahan baku akan menurun (hampir

    kadarluwasa) bila disimpan dalam waktu yang lama, mengurangi mutu produk yang dihasilkan

    dan telah kadarluwasa tidak dapat digunakan untuk produksi. Dan diketahui bahwa perusahaan

    masih memiliki beberapa kelemahan dalam pengelolaan persediaan bahan bakunya, yaitu tidak

    adanya analisis mengenai rencana kebutuhan bahan baku, belum adanya kebijakan mengenai

    pengadaaan sejumlah persediaan tambahan untuk dijadikan sebagai persediaan pengaman,

    serta belum terencananya jadwal untuk melaksanakan pemesanan ulang bahan baku. Selain itu

    masih terdapat dalam aktifitas aliran dokumen antara tiap-tiap transaksi belum terintegrasi antara

    bagianpurchasingdan bagianwarehouse.

    Maka perlu adanya solusi untuk mengatasi kesulitan di dalam persediaan dan mengontrol jumlah

    persediaan di mana perusahaan melakukan analisa kebutuhan bahan baku yang akan

    digunakan dalam proses produksi, sehingga jumlah bahan baku terkendali, tidak terlebih dantidak kurang. Dalam melakukan pembelian bahan baku perusahaan sebaiknya

    mempertimbangkan efisiensi biaya persediaan, selain itu perusahaan sebaiknya mengadakan

    persediaan pengaman dan menetapkan jadwal dalam melakukan pemesanan kembali bahan

    baku yang akan digunakan dalam menunjang proses produksi agar tetap berjalan

    dengan lancar.Untukmempercepat proses operasi perusahaan maka perlu perancangan suatu

    sistem informasi yang saling terintegrasi dengan bagian-bagian lain, sehingga dapat

    menghasilkan informasi yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pihak

    manajemen untuk memecahkan masalah serta melakukan perbaikan atas kelemahan sistem

    yang sedang berjalan.

  • 7/24/2019 Analisis Pengendalian Sistem Persediaan Dalam Rangka Meningkatkan Efisiensi Pada PT

    2/19

    BAB 1 : PENDAHULUAN

    Pada era globalisasi sekarang di dunia industri persaingan antar perusahaan menjadi semakin

    ketat. Hanya perusahaan yang mampu menekan biaya produksi seminimal mungkin dengan

    tanpa mengurangi kualitas yang dapat bertahan. Salah satu cara menekan biaya produksi

    dengan menekan total biaya persediaan bahan baku yang seminimum mungkin, baik dalam

    biaya pesanan, pemyimpanan, kehilangan, dan kerusakan bahan baku.

    Di perusahaan manufaktur, salah satu bagian atau divisi yang penting adalah persediaan.

    Persediaan ini perlu dikontrol secara teratur dan periodik, mulai dari bahan baku, bahan

    setengah jadi, sampai barang jadi. Di samping itu masih ada perhitungan jumlah barang baku

    yang rusak atau kadarluwarsa, cacat, di return atau dikembalikan karena kualitas yang tidak baik

    atau rusak. Persediaan bahan baku harus dapat memenuhi kebutuhan rencana produksi, karena

    jika persediaan bahan baku tidak dapat dipenuhi, maka akan menghambat proses produksi.

    Keterlambatan jadwal pemenuhan produk yang dipesan konsumen dapat merugikan

    perusahaan. Sedangkan jika persediaan bahan baku berlebihan dapat meningkatkan biaya

    penyimpanan, kerusakan, dan kehilangan bahan baku.

    1.1 Riwayat Perusahaan

    PT. Andesen Jaya Plastik merupakan perusahaan manufaktur yang berlokasi di Jl. Prepedan 3No. 36 RT/RW. 011/007, Tegal Alur Cengkareng dengan NPWP 02.305.340.8-085.000. PT.

    Andesen Jaya Plastik dalam kegiatan operasional sehari-hari menerimastandarddanjob order,

    tetapijob orderlebih banyak permintaannya daripadastandard order. Hal ini

    dikarenakancustomerlebih suka melakukan customisasi dengan mendesain sendiri motif produk

    yang diinginkan.

    1.2 Sistem Yang Berjalan

    Dalam kegiatan operasional sehari-hari, PT. Andesen Jaya Plastik menanganijob order,

    bukanstandard order. Artinya PT. Andesen Jaya Plastik baru mulai memproduksi jika ada

    pesanan daricustomer. Pesanancustomerterdiri dari 2 jenis : design khusus dan standar. Jika

    design standar,customermenggunakan motif design yang dimiliki PT. Andesen Jaya Plastik. Jika

    design khusus,customermenggunakan motif desain daricustomersendiri yang biasanya

    disesuaikan dengan keinginancustomer. Untuk hal ini biasa ditangani oleh kepala desain.

    Manajer penjualan menerimapurchase orderrangkap 1 daricustomerlewat fax,

    kemudianpurchase ordertersebut difotokopi sekali : rangkap 2 untuk ppic. Kemudian ppic akan

    menghitung jumlah bahan baku yang diperlukan dan membuatnotesuntuk meminta

    pengeluaran bahan baku yang diperlukan untuk produksi melalui manajer produksi, lalu manajer

    produksi memberikannotestersebut ke kepala stok baku.

  • 7/24/2019 Analisis Pengendalian Sistem Persediaan Dalam Rangka Meningkatkan Efisiensi Pada PT

    3/19

    Kepala stok baku akan mengecek persediaan bahan baku, jika stok bahan baku ada, maka

    kepala stok baku akan mencatat jumlah bahan baku padanotesdan mengirim bahan baku ke

    pabrik untuk diproduksi, jika stok bahan baku tidak ada, maka kepala stok baku akan

    memberikannoteske ppic, lalu ppic memberikannotesbahan baku yang akan dibeli ke manajer

    pembelian, kemudian manajer pembelian akan membuatpurchase orderuntuk bahan baku yang

    diperlukan untuk dipesan kesupplier.

    2 minggu kemudian, bahan baku dikirim darisupplierdisertai dengan surat jalansupplier.

    Kemudian bahan baku akan dicek kelengkapannya berdasarkan surat jalansupplieroleh kepala

    stok baku. Jika sudah sesuai, maka kepala stok baku akan mencatat padanotesdan

    memasukkan bahan baku ke gudang disertai surat jalan supplier. Jika bahan baku yang diterima

    tidak sesuai, maka manajer pembelian akan membuat surat komplain dan bahan baku

    dikembalikan kesupplier.

    BAB 2 : IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

    2.1 Analisis Kebutuhan Bahan Baku

    Seperti dibahas sebelumnya, proses produksi pada PT. Andesen Jaya Plastik dilakukan

    berdasarkan pesanan yang diterima perusahaan dari customer sehingga persediaan bahan baku

    harus disesuaikan dengan pesanan yang diterima dari customer. Selama ini pemesanan bahan

    baku hanya berdasarkan pada pengalaman pemakaian bahan baku yang lalu di mana ketika

    membeli bahan baku tersebut berdasarkan total jumlah keperluan bahan baku bulan yang samatahun sebelumnya.

    Jika dilakukan suatu analisis atas kebijakan tersebut, dapat ditemukan adanya kelemahan, yaitu

    perusahaan melakukan proses produksinya berdasarkan pada pesanan yang diterimanya,

    sedangkan penyediaan bahan baku berdasarkan data penjualan sebelumnya, padahal penjualan

    tahun berjalan belum tentu sama dengan penjualan tahun lalu.

    Cara peramalan ini tidak tepat karena perusahaan mengalami tingkat penjualan ynag bervariasi,

    sehingga pada bulan-bulan tertentu pesanan akan mengalami penurunan sehingga terjadi

    pesanan yang naik turun sepanjang spekulasi siklus tahunan perusahaan.

    Sehingga jika pesanan tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan pesanan tahun

    yang lalu, perusahaan akan mengalami masalah kekurangan bahan baku (Out of Stock). Dan

    sebaliknya, jika pesanan yang diterima mengalami penurunan dibandingkan dengan pesanan

    tahun yang lalu, perusahaan akan mengalami masalah kelebihan bahan baku (Over of Stock).

  • 7/24/2019 Analisis Pengendalian Sistem Persediaan Dalam Rangka Meningkatkan Efisiensi Pada PT

    4/19

    Bila kelebihan bahan baku akan menimbulkan biaya persediaan yang besar dan kualitas bahan

    baku akan menurun bila disimpan dalam waktu yang lama, sedangkan bila kekurangan bahan

    baku akan menyebabkan terhambatnya proses produksi bahkan terhenti sehingga proses

    produksi tidak dapat selesai tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan

    sebelumnya. Jika hal ini sering terjadi maka akan memungkinkan customer untuk berpaling ke

    pesaing perusahaan lainnya. Apabila perusahaan mengadakan kekurangan bahan baku dengan

    segera, hal inipun dapat menambah biaya karena pada umumnya pesanan secara mendadak

    akan lebih mahal dibandingkan dengan pesanan yang normal, akibatnya keuntungan

    perusahaan akan menurun.

    2.2 Analisis Total Biaya Persediaan

    Tujuan utama suatu perusahaan dibentuk adalah untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari

    kegiatan operasionalnya. Salah satu cara untuk memaksimalkan keuntungan adalah dengan

    meminimalkan biaya yang dikeluarkan dalam melakukan kegiatan perusahaannya.

    Meminimalkan biaya tidak dapat dilakukan bila perusahaan mengalami masalah kelebihan

    maupun kekurangan bahan baku. Kelebihan bahan baku menyebabkan biaya penyimpanan akan

    menjadi lebih besar dari yang seharusnya, sehingga akan memperbesar total biaya persediaan.

    Begitu pula bila perusahaan mengalami masalah kekurangan bahan baku, biaya pemesanan

    akan membengkak sehingga akhirnya juga akan memperbesar total biaya persediaan.

    Jadi yang diperlukan dalam meminimumkan biaya persediaan adalah melakukan pembelian

    dengan jumlah pesanan yang ekonomis, tersedianya sejumlah persediaan pengaman (safety

    stock) yang cukup, dan adanya perencanaan yang baik dalam melakukan pemesanan kembali

    (reorder point) bahan baku. Jumlah pesanan yang ekonomis dapat ditentukan dengan

    menggunakan metode EOQ (Economic Order Point).

    2.3 Analisis Safety Stock dan Reorder Point

    Dalam proses pembelian bahan baku yang selama ini dilakukan pada PT. Andesen Jaya Plastik,

    diperlukan waktu tenggang, dihitung mulai dari bahan baku dipesan sampai bahan baku diterima

    oleh gudang. Persediaan pengaman diperlukan untuk menjaga kemungkinan kekurangan bahan

    baku, akibat penggunaan bahan baku lebih besar dari pada perkiraan semula ataupun

    keterlambatan datangnya bahan baku yang dipesan.

    Namun selama ini, selain dari jumlah bahan baku yang dipesan, perusahaan tidak membeli

    persediaan tambahan untuk dijadikan persediaan cadangan, dan perusahaan tidak menetapkan

    jadwal dalam melakukan pemesanan kembali. Persediaan tambahan hanya berasal dari sisa

  • 7/24/2019 Analisis Pengendalian Sistem Persediaan Dalam Rangka Meningkatkan Efisiensi Pada PT

    5/19

    bahan dari produksi sebelumnya yang masih memenuhi standar untuk dipakai dalam proses

    produksi.

    Jika dilakukan suatu analisis, dapat ditemukan adanya dua kelemahan, kelemahan yang

    pertama yaitu tidak adanya persediaan pengaman. Karena tidak adanya persediaan pengaman,

    maka untuk menangani masalah kekurangan bahan baku yang kemungkinan terjadi selama

    masa produksi, perusahaan harus melakukan pemesanan kembali. Dengan adanya pemesanan

    kembali tersebut, perusahaan harus mengeluarkan biaya ekstra berupa biaya pemesanan, dan

    akibatnya biaya persediaan akan bertambah sehingga keuntungan perusahaan juga berkurang.

    Kelemahan yang kedua adalah tidak adanya perencanaan dalam melakukan pemesanan

    kembali. Bila pemesanan dilakukan terlambat akan memungkinkan terjadinya suatu saat di mana

    perusahaan mengalami kehabisan stok persediaan bahan baku. Jika keadaan tersebut tidak

    secepatnya diantisipasi dengan pembelian ekstra, yang otomatis akan memperbesar biaya

    persediaan, akan menyebabkan terhambatnya proses produksi. Dalam jangka panjang, proses

    produksi yang sering mengalami hambatan juga akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan.

    2.4 Analisis Pencatatan Persediaan

    Data bahan baku hanya dicatat manual dengan menggunakannotesbaik penerimaan dan

    pengeluaran bahan baku. Karena tidak dilakukan perhitungan secara otomatis (penambahan

    atau pengurangan jumlah bahan baku), maka pencatatan tersebut sering tidak sesuai denganjumlah barang baku asli di gudang.

    Selama ini tidak ada yang mengawasi stok bahan baku langsung di lapangan, ketika ada

    permintaan bahan baku keluar dari manajer produksi barulah dilakukan pencatatan jumlah

    bahan baku keluar dan begitu pula ketika bahan baku datang darisupplier. Begitu pula dengan

    pengeluaran bahan baku oleh manajer produksi yang tidak dihitung berdasarkan standar bahan

    baku yang sudah ditentukan oleh perusahaan, manajer produksi hanya meminta bahan baku

    lewarnotesberdasarkan perkiraan yang seringkali melebihi jumlah kebutuhan sehingga terjadi

    pemborosan pemakaian bahan baku di pabrik.

    BAB 3 : ANALISIS PENYELESAIAN MASALAH

    3.1 Forecast terhadap Kebutuhan Bahan Baku

    Dalam menentukan besarnya persediaan bahan baku yang dibutuhkan perusahaan, peramalan

    (forecast) dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (least square) menjadi suatu alternative

    yang dipilih. Beberapa hal yang mendorong penggunaan metode ini untuk peramalan penjualan

    karena penggunaannya relative sederhana dalam cara perhitungannya. Selain itu, model ini

    memperhitungkan peramalan penjualan untuk masa yang akan datang dengan berdasarkan

  • 7/24/2019 Analisis Pengendalian Sistem Persediaan Dalam Rangka Meningkatkan Efisiensi Pada PT

    6/19

    pada data yang ada pada periode-periode yang telah lalu, dengan demikian akan selalu terlihat

    perbandingannya dengan tahun yang telah lalu.

    PT. Andesen Jaya Plastik merupakan perusahaan yang memproduksi peralatan makan dari

    melamin. Data yang dikemukakan di sini merupakan data penjualan produk mulai dari Januari

    2007 sampai dengan Desember 2009. Berikut ini penjualan produk :

    Satuan : unit

    Tahun Bulan Penjualan Produk

    2007 Januari 432.000

    Februari 396.000

    Maret 338.400

    April 313.200

    Mei 324.000

    Juni 349.200

    Juli 374.400

    Agustus 342.000

    September 316.800

    Oktober 270.000

    o!ember 306.000

    "esember 381.600

    2008 Januari 396.000

    Februari 324.000

    Maret 306.000

    April 2#2.000

    Mei 270.000

    Juni 313.200

    Juli 331.200

    Agustus 316.800

    September 306.000

    Oktober 234.000

  • 7/24/2019 Analisis Pengendalian Sistem Persediaan Dalam Rangka Meningkatkan Efisiensi Pada PT

    7/19

    o!ember 334.800

    "esember 392.340

    2009 Januari 414.000

    Februari 360.000

    Maret 324.000

    April 31#.000

    Mei 331.200

    Juni 331.200

    Juli 342.000

    Agustus 288.000

    September 280.800

    Oktober 306.000

    o!ember 331.200

    "esember 34#.600

    Dari data pesanan produk peralatan makan pada tahun 2006-2008, yang diambil dari tabel

    penjualan produk di atas, maka dengan metode least square peramalan pesanan yang diterima

    perusahaan dapat dihitung sebagai berikut :

    1. Tabel perhitungan peramalan pesanan untuk bulan Januari

    $ulan Januari

    &a'un ( ) )2 )(

    2007 432.000 *1 1 *432.000

    2008 396.000 0 0 0

    2009 414.000 1 1 414.000

    1.242.000 0 2 + 18.000

    Y Januari 2010 = 414.000 9.000 (2) = 396.000

  • 7/24/2019 Analisis Pengendalian Sistem Persediaan Dalam Rangka Meningkatkan Efisiensi Pada PT

    8/19

    2. Tabel perhitungan peramalan pesanan untuk bulan Februari

    $ulan Februari

    &a'un ( ) )2

    )(

    2007 396.000 *1 1 *396.000

    2008 324.000 0 0 0

    2009 360.000 1 1 360.000

    1.080.000 0 2 *36.000

    Y Februari 2010 = 360.000 18.000 (2) = 324.000

    3. Tabel perhitungan peramalan pesanan untuk bulan Maret

    $ulan Maret

    &a'un ( ) )2 )(

    2007 338.400 *1 1 *338.400

    2008 306.000 0 0 0

    2009 324.000 1 1 324.000

    968.400 0 2 *14.400

    Y Maret 2010 = 322.800 7.200 (2) = 308.400

    4. Tabel perhitungan peramalan pesanan untuk bulan April

    $ulan April

    &a'un ( ) )2 )(

    2007 313.200 *1 1 *313.200

  • 7/24/2019 Analisis Pengendalian Sistem Persediaan Dalam Rangka Meningkatkan Efisiensi Pada PT

    9/19

    2008 2#2.000 0 0 0

    2009 31#.000 1 1 31#.000

    880.200 0 2 1.800

    Y April 2010 = 293.400 + 900 (2) = 295.200

    5. Perhitungan peramalan pesanan untuk bulan Mei

    $ulan Mei

    &a'un ( ) )2 )(

    2007 324.000 *1 1 *324.000

    2008 270.000 0 0 0

    2009 331.200 1 1 331.200

    92#.200 0 2 7.200

    Y Mei 2010 = 308.400 + 3.600 (2) = 315.600

    6. Tabel perhitungan peramalan pesanan untuk bulan Juni

    $ulan Juni

    &a'un ( ) )2 )(

    2007 349.200 *1 1 *349.200

    2008 313.200 0 0 0

    2009 331.200 1 1 331.200

    993.600 0 2 *18.000

  • 7/24/2019 Analisis Pengendalian Sistem Persediaan Dalam Rangka Meningkatkan Efisiensi Pada PT

    10/19

    Y Juni 2010 = 331.200 9.000 (2) = 313.200

    7. Tabel perhitungan peramalan pesanan untuk bulan Juli

    $ulan Juli

    &a'un ( ) )2 )(

    2007 374.400 *1 1 *374.400

    2008 331.200 0 0 0

    2009 342.000 1 1 342.000

    1.047.600 0 2 *32.400

    Y Juli 2010 = 349.200 + 16.200 (2) = 316.800

    8. Tabel perhitungan peramalan pesanan untuk bulan Agustus

    $ulan Agustus

    &a'un ( ) )2 )(

    2007 342.000 *1 1 *342.000

    2008 316.800 0 0 0

    2009 288.000 1 1 288.000

    946.800 0 2 *#4.000

    Y Agustus 2010 = 315.600 27.000 (2) = 261.600

    9. Tabel perhitungan peramalan pesanan untuk bulan September

  • 7/24/2019 Analisis Pengendalian Sistem Persediaan Dalam Rangka Meningkatkan Efisiensi Pada PT

    11/19

    $ulan September

    &a'un ( ) )2 )(

    2007 316.800 *1 1 *316.800

    2008 306.000 0 0 0

    2009 280.800 1 1 280.800

    903.600 0 2 *36.000

    Y September 2010 = 301.200 18.000 (2) = 265.200

    10. Tabel perhitungan peramalan pesanan untuk bulan Oktober

    $ulan Oktober

    &a'un ( ) )2 )(

    2007 270.000 *1 1 *270.000

    2008 234.000 0 0 0

    2009 306.000 1 1 306.000

    810.000 0 2 36.000

    Y Oktober 2010 = 270.000 + 18.000 (2) = 306.000

    11. Tabel perhitungan peramalan pesanan untuk bulan November

    $ulan o!ember

    &a'un ( ) )2 )(

    2007 306.000 *1 1 *306.000

    2008 334.800 0 0 0

    2009 331.200 1 1 331.200

  • 7/24/2019 Analisis Pengendalian Sistem Persediaan Dalam Rangka Meningkatkan Efisiensi Pada PT

    12/19

    972.000 0 2 2#.200

    Y November 2010 = 324.000 + 12.600 (2) = 349.200

    12. Tabel perhitungan peramalan pesanan untuk bulan Desember

    $ulan "esember

    &a'un ( ) )2 )(

    2007 381.600 *1 1 *381.600

    2008 392.340 0 0 0

    2009 34#.600 1 1 34#.600

    1.119.#40 0 2 *36.000

    Y Desember 2010 = 373.180 18.000 (2) = 337.180

    Atas dasar perhitungan dengan menggunakan metode least square di atas, dapat diketahui

    peramalan pesanan yang diterima perusahaan untuk bulan Januari Desember 2010 adalah

    sebagai berikut:

    No Bulan Jumlah pesanan (unit)

    1 Januari 396.000

    2 Februari 324.000

    3 Maret 308.400

    4 April 29#.200

    # Mei 31#.600

    6 Juni 313.200

    7 Juli 316.800

  • 7/24/2019 Analisis Pengendalian Sistem Persediaan Dalam Rangka Meningkatkan Efisiensi Pada PT

    13/19

    8 Agustus 261.600

    9 September 26#.200

    10 Oktober 306.000

    11 o!ember 349.200

    12 "esember 337.180

    &otal ,esanan 3.788.380

    Dari peramalan pesanan yang akan diterima pada tahun 2010, dapat digunakan untuk

    melakukan perencanaan produksi dan perencanaan kebutuhan bahan baku untuk menunjang

    rencana produksi perusahaan.

    3.2 Penetapan EOQ

    Perlu adanya penilaian kebijakan pengelolaan persediaan bahan baku dalam mencapai efisiensi

    dalam pengadaannya serta untuk mengetahui sejauh mana efisiensi biaya dapat dilakukan.

    Salah satu alternatif pemecahan masalah pada perusahaan yaitu menggunakan metode EOQ

    dalam pengelolaan persediaan bahan bakunya.

    Sebelum menentukan berapa jumlah persediaan bahan baku yang ekonomis, terlebih dahulu

    harus ditentukan biaya yang timbul dari persediaan bahan baku tersebut. Jenis biaya yang

    relevan untuk menentukan pembelian bahan baku yang ekonomis hanyalah biaya yang memiliki

    sifat variabel, sedangkan biaya yang bersifat tetap dianggap tidak relevan untuk perhitunganEOQ.

    Di bawah ini adalah perhitungan total biaya persediaan yang selama ini dilakukan perusahaan :

    Frekuensi pembelian seta'un 24 kali

    Jumla' unit setiap kali pesan

    -3.788.380 24 /ntuk kebutu'an prouksi sebesar

    1#7.849 unit

    ilai perseiaan -1#7.849 p 6.#00 / p 102.601.8#00

    ilai perseiaan rata*rata -#0 nilai

    perseiaan/ p #13.009.2#0

    $ia5a pen5impanan -# ilaiperseiaan rata*rata/ p 2#.6#0.462

    $ia5a pesan selama seta'un

    -1.#3#.000 24 /

    p 36.840.000

  • 7/24/2019 Analisis Pengendalian Sistem Persediaan Dalam Rangka Meningkatkan Efisiensi Pada PT

    14/19

    &otal bia5a perseiaan

    -p 2#.6#0.462 p 36.840.000/

    p 62.490.462

    Berdasarkan hasil ramalan penerimaan pesanan di atas, maka dapat ditentukan besarnya

    jumlah pembelian bahan baku yang ekonomis dengan menggunakan rumus (formula approach)

    Economic Order Quantity (EOQ) sebagai berikut :

    Dari perhitungan sebelumnya, didapatkan:

    F adalah biaya tetap untuk melakukan pemesanan perpesanan yaitu sebesar Rp 1.535.000

    S adalah jumlah penjualan atau pemakaian unit per tahun, setelah melakukan forecast,

    didapatkan sebesar 3.788.380 unit

    C adalah biaya penyimpanan yang dinyatakan sebagai suatu persentase atas nilai persediaan,

    yaitu sebesar 5%

    P adalah harga beli per unit persediaan yang harus dibayar oleh perusahaan, yaitu sebesar Rp

    6.500

    Economic Order Quantity (EOQ) =

    =

    =

    = 189.170,87 unit

    = 189.170 unit

    Dari perhitungan EOQ di atas, dapat diketahui bahwa besarnya pembelian yang ekonomis

    adalah sebanyak 189.170 unit.

    Dengan tingkat frekuensi pembelian optimum dalam setahun adalah:

  • 7/24/2019 Analisis Pengendalian Sistem Persediaan Dalam Rangka Meningkatkan Efisiensi Pada PT

    15/19

    Di bawah ini adalah perhitungan besarnya biaya persediaan dengan menggunakan metode

    Economic Order Quantity (EOQ):

    Frekuensi pembelian seta'un 20 kali

    Jumla' unit setiap kali pesan-O /

    ntuk kebutu'an prouksi sebesar

    189.170 unit

    ilai perseiaan -189.170 p 6.#00 / p 1.229.60#.000

    ilai perseiaan rata*rata -#0 nilaiperseiaan/ p 614.802.#00

    $ia5a pen5impanan - # ilai

    perseiaan rata*rata/ p 30.740.12#

    $ia5a pesan selama seta'un-1.#3#.000 20 /

    p 30.700.000

    &otal bia5a perseiaan

    -p 30.740.12# p 30.700.000 /

    p 61.440.12#

    Setelah kita menghitung total biaya persediaan, baik yang ditetapkan oleh perusahaan selama ini

    maupun dengan penerapan metode EOQ, maka dapat diketahui berapa jumlah biaya yang dapat

    ditekan bila menggunakan EOQ.

    EOQ ternyata dapat meminimkan biaya persediaan selama setahun sebesar:

    Rp 62.490.462 Rp 61.440.125 = Rp 1.050.337

    Sehingga pembelian dengan menggunakan metode EOQ adalah pembelian yang efisien dan

    meminimumkan biaya persediaan bagi perusahaan.

    3.3 Penetapan Safety Stock dan Reorder Point

    Persediaan pengaman diperlukan untuk menjaga kemungkinan kekurangan bahan baku, akibat

    penggunaan bahan baku lebih besar dari pada perkiraan semula ataupun karena keterlambatan

    datangnya bahan baku yang dipesan.

    PT. Andesen Jaya Plastik tidak pernah menyediakan secara khusus persediaan pengaman,

    karena tidak adanya persediaan pengaman, maka untuk menangani masalah kekurangan bahan

    baku tersebut perusahaan harus melakukan pemesanan ekstra. Dengan adanya pemesanan

    ekstra tersebut, perusahaan juga harus mengeluarkan biaya ekstra untuk pemesanan.

  • 7/24/2019 Analisis Pengendalian Sistem Persediaan Dalam Rangka Meningkatkan Efisiensi Pada PT

    16/19

    Dari masalah di atas, usulan perbaikan untuk perusahaan adalah diadakannya persediaan

    pengaman. Untuk menghindari terjadinya kekurangan bahan baku pada saat tertentu maupun

    saat tenggang waktu (lead time) dalam proses pemesanan berikutnya, diperlukan adanya

    persediaan pengaman. Pada saat menentukan besarnya persediaan pengaman terlebih dahulu

    harus diperhatikan frekuensi pemesanan yang telah ditentukan pada saat pernghitungan jumlah

    pesanan yang ekonomis dengan menggunakan metode EOQ.

    Dari perhitungan EOQ, diketahui frekuensi pemesanan sebanyak 20 kali, dan untuk kebutuhan

    produksi sebesar 189.170 unit. Untuk menentukan besarnya persediaan pengaman dapat

    dilakukan dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:

    Produksi normal (18 hari kerja) 189.170 unit

    Produksi max / hari 10.509,44 unit

    Produksi rata-rata/ hari 5.253,72 unit

    Waktu tenggang (lead time) 1 minggu

    Persediaan pengaman = (10.509,44 5.253,72) x 7

    = 36.790,04 unit 36.790 unit

    Dari perhitungan Safety stock, dapat diketahui bahwa besarnya persediaan pengaman adalah

    sebanyak 36.790 unit.

    Perusahaan kadangkala terlambat dalam melakukan pemesanan kembali, sehingga perusahaan

    sering mengalami kekurangan persediaan bahan baku. Untuk menghindari hal tersebut,

    perusahaan harus merencanakan saat untuk melakukan pemesanan berikutnya secara tepat.

    ROP = produksi max selama lead time + safety stock

    = (10.509,44 x 7) + 36.790,04

    = 110.356,12 unit

    110.356 unit

  • 7/24/2019 Analisis Pengendalian Sistem Persediaan Dalam Rangka Meningkatkan Efisiensi Pada PT

    17/19

    Dari perhitungan reorder point di atas, dapat diketahui bahwa bahan baku harus dipesan kembali

    pada saat persediaan di gudang sebesar 110.356 unit.

    Dari perhitungan EOQ, safety stock, dan reorder point yang telah dibahas sebelumnya, dapat

    digambarkan siklus pemesanan bahan baku sebagai berikut:

    Dari siklus di atas, dapat disimpulkan bahwa pemesanan kembali dengan menggunakan metode

    EOQ dilakukan 11 hari sejak pemesanan sebelumnya, sehingga perusahaan tidak akan

    mengalami kekurangan bahan baku lagi untuk kebutuhan produksinya.

    3.4 Memperbaiki Pencatatan Persediaan

    Dalam memperlancar proses operasi perusahaan sebaiknya terdapat sistem yang saling

    terintegrasi antara bagian-bagian yang terkait dalam perusahaan. Untuk bagian gudang

    sebaiknya para karyawannya diberikan pemahaman bahwa data-data yang ada pada mereka

    sebaiknya dikonfirmasikan kembali dengan pihak-pihak yang terkait. Dan untuk ketepatan

    catatan kartu bahan baku dengan catatan persediaan bahan baku di gudang, maka sebaiknya

    para karyawan gudang mengecek kembali minimal satu minggu sekali (stok opname). Untuk

    bagian purchasing sebaiknya para karyawannya juga diberi pemahaman bahwa data-data yang

    ada pada mereka dikonfirmasikan kembali dengan pihak-pihak yang terkait.

    BAB 4 : KESIMPULAN DAN SARAN

    4.1 Kesimpulan

    Berdasarkan dari hasil analisis yang telah dibahas sebelumnya maka dapat disimpulkan:

    1. Pada PT. Andesen Jaya Plastik, dalam pengadaan bahan bakunya di gudang terdapatmasalah-masalah yang mengakibatkan sering terjadinya kekurangan atau kelebihan bahan baku.

  • 7/24/2019 Analisis Pengendalian Sistem Persediaan Dalam Rangka Meningkatkan Efisiensi Pada PT

    18/19

    Penyebab sering terjadinya kekurangan dan kelebihan persediaan bahan baku di gudang

    sebagai berikut:

    Persediaan yang berjalan di PT. Andesen Jaya Plastik, jumlah bahan baku kimia yang dipesan

    hanya berdasarkan pengalaman bahan baku yang lalu. Dan perusahaan tidak melakukan

    peramalan terhadap penjualannya sehingga terjadi ketidakjelasan mengenai rencana produksi

    dan rencana kebutuhan bahan baku yang dapat dijadikan sebagai acuan.

    Dari hasil perhitungan biaya persediaan menurut cara yang diterapkan oleh perusahaan adalah

    sebesar Rp 62.490.462, sedangkan hasil perhitungan biaya persediaan menurut EOQ untuk

    tahun 2010 sebesar Rp 61.440.125. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka biaya

    persediaan menurut cara yang dijalankan perusahaan belum mencapai titik minimal. Di mana

    jika perusahaan menerapkan penghitungan biaya persediaan dengan metode EOQ akan

    terdapat penghematan sebesar Rp 1.050.337

    Dengan demikian maka biaya persediaan menurut kebijakan yang dijalankan oleh perusahaan

    pada masa yang lalu masih dapat ditekan lagi sehingga dana yang digunakan menjadi lebih

    efisien dan dapat dipergunakan untuk keperluan lain yang lebih bermanfaat bagi kemajuan

    perusahaan.

    Perusahaan sering mengalami kekurangan persediaan bahan baku, hal ini dikarenakanperusahaan tidak menyediakan sejumlah persediaan untuk dijadikan sebagai persediaan

    pengaman.

    Kadang-kadang perusahaan mengalami keterlambatan dalam melakukan pemesanan kembali

    persediaan bahan baku, sehingga perusahaan mengalami kekurangan bahan baku akibat

    keterlambatan tersebut.

    2. Dari analisis perencanaan persediaan pada PT. Andesen Jaya Plastik dengan menggunakan

    prinsip-prinsip perhitungan persediaan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

    Penggunaan metode EOQ

    Dengan menggunakan metode EOQ, keuntungan perusahaan dapat dimaksimalkan karena

    biaya-biaya yang dikeluarkan lebih ekonomis.

    Perhitungan persediaan pengaman

  • 7/24/2019 Analisis Pengendalian Sistem Persediaan Dalam Rangka Meningkatkan Efisiensi Pada PT

    19/19

    Dengan adanya persediaan pengaman maka kekurangan bahan baku (Out of Stock) dapat

    dihindarkan, sehingga kontinuitas produksi dapat terjamin.

    Perhitungan titik pemesanan kembali

    Dengan memperhitungkan titik pemesanan kembali, maka dapat diketahui kapan persediaan

    bahan baku tersebut harus dipesan kembali agar tidak terjadi kekurangan bahan baku, sehingga

    proses produksi dapat berjalan dengan lancar.

    4.2 Saran

    Adapun saran yang diharapkan dalam meningkatkan PT. Andesen Jaya Plastik yaitu:

    1. Karena bahan baku digunakan untuk memenuhi kebutuhan produksi yang dilakukan untuk

    memenuhi permintaan pasar, maka untuk menentukan tingkat kebutuhan bahan baku yang lebih

    tepat untuk masa yang akan datang sebaiknya perusahaan menggunakan peramalan penjualan

    terlebih dahulu. Dari ramalan penjualan tersebut dapat ditentukan berapa banyak barang yang

    harus diproduksi dan kemudian akan dapat diketahui berapa besarnya bahan baku yang

    dibutuhkan. Sehingga PT. Andesen Jaya Plastik sebaiknya tidak menggunakan metode

    pemesanan bahan yang hanya berdasarkan pengalaman pemakaian bahan baku yang lalu.

    2. Dalam melakukan pembelian bahan baku, sebaiknya PT. Andesen Jaya Plastikmempertimbangkan biaya-biaya yang akan dikeluarkan yaitu biaya penyimpanan dan biaya

    pemesanan. Biaya tersebut diusahakan sedemikian rupa sehingga jumlah biaya yang ditanggung

    dengan adanya persediaan tersebut adalah minimal. Cara ini dapat dilakukan dengan analisis

    EOQ.

    3. Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penumpukan bahan baku di gudang yang dapat

    menyebabkan besarnya biaya penyimpanan di mana bahan baku tersebut akan mengalami

    penyusutan, bahan baku kimia sangat mudah rusak dalam suhu dan temperatur yang tidak stabil

    serta batas waktu kadarluwasa produk tertentu harus diperhatikan perusahaan dalam

    penggunaan bahan baku yang selalu dipakai dalam produksi dan bahan baku yang jarang

    dipakai dalam produksi harus dikurangi.

    4. Sebaiknya para karyawan bagian gudang diberikan pelatihan atau pengenalan metode

    peramalan dan EOQ dengan benar.