studi awal potensi limbah cair sampah (lindi) sebagai sumber energi alternatif biogas - buddin a. h...

Upload: buddin-a-hakim

Post on 26-Feb-2018

238 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif Biogas - Buddin a. h 1

    1/21

    STUDI AWAL POTENSI LIMBAH CAIR SAMPAH (LINDI) SEBAGAI

    SUMBER ENERGI ALTERNATIF BIOGAS

    DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) KEPUTIH SURABAYA

    Oleh :

    Buddin A. Hakim

    Magister Ilmu Lingkungan Konsentrasi Rekayasa Lingkungan Universitas Diponegoro

    Jln. Imam Bardjo, SH No. 6 Semarang 50241 Website :www.mil.undip.ac.id

    Email :[email protected],[email protected]

    I. PENDAHULUAN

    Saat ini sistem penanganan sampah di TPA dilakukan dengan cara : 1. System

    Open Dumping, yaitu melakukan penimbunan sampah yang telah dipadatkan

    menggunakan tanah lempung setiap 3 sampai 4 minggu bahkan terkadang satu tahun

    sekali. 2. Pengomposan, yaitu Sampah dipilah menjadi sampah kering dan basah,

    untuk sampah kering didaur ulang dan sampah basah diolah menjadi kompos. 3.

    Proses Pengolahan Lindi, yaitu lindi diolah pada sebuah unit pengolahan untuk

    menangani lindi yang dihasilkan oleh sampah pada TPA tersebut, sehingga lindi yang

    dihasilkan di olah terlebih dahulu sebelum dibuang ke badan air dengan cara

    dibuatkan drainase atau parit disekitar timbunan sampah. Untuk pengaliran air lindi

    menggunakan kemiringan antara 1 2 % air lindi ini akan dikumpulkan dalam satu

    waduk.

    Akibat adanya penumpukan sampah tersebut akan menghasilkan pencemaran

    baik pencemaran udara maupun pencemaran air dan tanah. Salah satu Dampak dari

    sampah yang menggunung akan menghasilkan lindi, yakni limbah cair, baik yang

    berasal dari proses pembusukan sampah maupun karena pengaruh luar.

    Masalah utama yang dijumpai dalam aplikasi penimbunan/pengurugan sampah

    atau limbah padat lainnya ke dalam tanah adalah kemungkinan pencemaran air tanah

    oleh lindi, terutama di daerah yang curah hujan dan muka air tanahnya tinggi.

    Timbulan (debit) lindi serta kualitasnya yang keluar dari timbunan sampah sangat

    berfluktuasi karena bergantung pada curah hujan serta karakter sampah yang

    http://www.mil.undip.ac.id/mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]://www.mil.undip.ac.id/
  • 7/25/2019 Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif Biogas - Buddin a. h 1

    2/21

    Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif BiogasHakim, 2011 2

    ditimbun. Kaitan antara banyaknya hujan dan timbulan lindi perlu ditentukan bila

    hendak merancang kapasitas penanganan lindi, demikian juga beban cemaran lindi

    yang akan digunakan dalam perancangan (Damanhuri, 2008), Sedangkan menurut

    Dwirianti, (2010) Salah satu dampak lingkungan yang diakibatkan dari pembuangan

    sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) adalah ketika air hujan atau run off

    melewati tumpukan sampah di TPA, lalu melarutkan bahan organik, bahan anorganik

    dan hasil dekomposisi sampah. Air sampah tersebut kita kenal dengan sebutan

    leachate atau lindi. Lindi adalah salah satu sumber pencemaran yang mempunyai

    dampak serius terhadap lingkungan, karena lindi mempunyai angka COD (Chemical

    OxygenDemand) dan BOD (Biological Oxygen Demand) yang tinggi yaitu bisa

    mencapai 45.000 mg/L dan 30.000 mg/L. Sehingga lindi ini dapat mencemari airtanah maupun air permukaan jika meresap ke dalam tanah.

    Contohnya pada TPA Benowo, sebuah TPA berlokasi di Benowo Surabaya

    menampung sampah dari seluruh kota Surabaya sebesar 6.160 m3/hari, dari 8.800

    m3/hari sampah yang dihasilkan. Dari sampah yang dibuang tersebut memiliki

    kandungan 70% kadar air yang dikandung oleh sampah basah akan keluar sebagai

    lindi. Dengan sifat fisik lindi berupa cairan kental berbau menyengat menjadikan

    suatu masalah yang harus diselesaikan (Sabari dan Wibisono, 2010).

    Sistem pembuangan yang diterapkan pada TPA sampah Benowo adalah sistem

    pembuangan terbuka (open dumping). Sistem pembuangan terbuka ini merupakan

    sistem pembuangan yang paling sederhana dan murah, yaitu menumpukkan sampah

    pada sebuah cekungan pada lahan yang luas dan dibiarkan terbuka bebas. Salah satu

    dampak negatif yang dihasilkan adalah air lindi (leachate), yaitu cairan yang

    dikeluarkan dari sampah akibat proses degradasi biologis. Lindi juga dapat pula

    didefinisikan sebagai air atau cairan lainnya yang telah tercemar sebagai akibat

    kontak dengan sampah (Rustiawan et al., 1993).

    Sementara itu pengolahan lindi dipandang kurang maksimal. Hanya dilakukan

    treatment yang kurang ekonomis. Disi lain seiring dengan pertumbuhan penduduk,

    pengembangan wilayah, dan pembangunan dari tahun ke tahun, kebutuhan akan

    pemenuhan energi listrik dan juga bahan bakar secara nasional pun semakin besar.

  • 7/25/2019 Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif Biogas - Buddin a. h 1

    3/21

    Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif BiogasHakim, 2011 3

    Selama ini kebutuhan energi dunia dipenuhi oleh sumber daya tak terbaharukan

    seperti minyak bumi dan batu bara. Namun tidak selamanya energi tersebut bisa

    mencukupi seluruh kebutuhan manusia dalam jangka waktu yang panjang mengingat

    cadangan energi yang semakin lama semakin menipis dan juga proses produksinya

    yang membutuhkan waktu jutaan tahun. Untuk itu perlu adanya energi alternatif

    untuk mencukupi kebutuhan manusia dengan cara memanfaatkan biomassa, senyawa

    organik maupun limbah untuk dikonversi menjadi energi yang bersifat dapat

    diperbaharui.

    Lindi ini dapat mencemari lingkungan khususnya lingkungan perairan, baik air

    permukaan maupun air tanah dangkal. Terbentuknya air lindi merupakan hasil dari

    proses infiltrasi air hujan, air tanah, air limpasan atau air banjir yang menuju danmelalui lokasi pembuangan sampah (Nemerow dan Dasgupta , 1991).

    Menurut Damanhuri (2008) didasarkan atas komponen limbah padat yang

    ditimbun, maka kemungkinan terlepasnya komponen-komponen pencemar dari

    sebuah landfill adalah sebagai berikut:

    a. Komponen sisa makanan (organik), kayu dan kertas:

    Dapat terbilas dalam lindi: CO2, asam organik, fenol, N-NH4, N-NO2, N-

    NO3, SO4, fosfat, karbonat dsb

    Sebagai protoplasma mikrobial: C, NH4, P dan K

    Muncul ke atmosfer sebagai: CO2, CH4, volatil berantai pendek dari asam

    lemak, NH3,H2S, merkaptan, dsb

    d. Komponen logam:

    Berbentuk oksida logam, termasuk logam berat, seperti: Al2O3, Al(OH)3,

    CrO2, Cr2O3, HgO, dsb

    Dapat terlarut dalam lindi : senyawa sulfat dari Ca, Mg, senyawa bikarbonat

    dari Fe, Ca, Mg serta senyawa oksida dari Sn, Zn, Cu dan seterusnya

    II. Metode Pembuatan Biogas dari Lindi (Limbah Cair Padat)

    Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sabari dan Wibisono (2010), proses

    pembuatan Biogas dari Lindi dilakukan langkah langkah sebagai berikut :

  • 7/25/2019 Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif Biogas - Buddin a. h 1

    4/21

    Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif BiogasHakim, 2011 4

    Gambar 1. Langkah langkah pembuatan Biogas dalam skala Laboratorium

    Metode penelitian yang digunakan adalah prinsip Anaerobic Digester dengan

    bahan baku lindi (limbah cair sampah) dan inokulum limbah tahu (bakteri

    Methanogen dalam limbah tahu yang telah ditumbuhkan dan diisolasikan) yang

    Pembuatan Starter inoculum

    limbah tahu : lindi = 2 : 1 (v/v)

    difermentasikan selama 4-5 hari

    Lindi

    Pembuatan Feed dengan perbandingan

    volume starter Lindi sesuai variable

    (0 : 100; 20 -80; 30 :70

    Pengukuran tekanan, reactor,tekanan gas holder, volume biogas

    Analisa MLSS, ML, VSS, BOD5,

    COD tiap 3 kali sehari

    pH dijaga 6,8 7,2Temperatur dijaga 32-35 C,

    sirkulasi setiap hari

    Fermentasi selama 15 hari (batch)

    dalam reaktor

    Analisa tekanan reactor, tekanan

    gas holder, volume biogas tiap hari

    Analisa MLSS, MLVSS, BOD,

    COD tiap 3 hari sekali

    Reaktor dijaga pH 6,8 7,2Temperatur 32-35 C, Recycle ratio 0,5;pengaturan rate umpan sesuai variable

    sirkulasisirkulasi setiap hari

    Ferentsi hingga BOD5 konstan

    Analisa Heating ValueAnalisa komposisi BiogasAnalisa rate produksi

    biogas

  • 7/25/2019 Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif Biogas - Buddin a. h 1

    5/21

    Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif BiogasHakim, 2011 5

    digunakan sebagai starter. Starter diperoleh dari pencampuran inokulum limbah tahu

    dengan lindi, dengan perbandingan 2:1. Sedangkan variabel yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah perbandingan antara starter dengan lindi pada feed dengan

    perbandingan 0:100; 20:80; 30:70(v/v) serta rate umpan sebesar 0,8 liter/hari dan 1

    L/hari. Penelitian ini dilakukan pada suhu 32-35 C, pH 6.87,8,dan recycle ratio

    (Qr/Q) sebesar 0.5. Penelitian ini berlangsung dua tahap yaitu sistem batch dan

    kontinyu. Pada proses kontinyu dilakukan penambahan lindi sesuai variabel rate

    umpan.

    III. HASIL DAN DISKUSI

    1. Kondisi Umum TPA Benowo Surabaya

    Gambar 2. Lokasi Timbunan Sampah di TPA Benowo Surabaya

    (Pengolahan data, 2011)

  • 7/25/2019 Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif Biogas - Buddin a. h 1

    6/21

    Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif BiogasHakim, 2011 6

    Lokasi TPA Benowo berada di Bagian Barat kota Surabaya. Lokasi

    Pembuangan Sampah ini adalah pengganti lokasi pembuangan sampah yang

    sebelumnya terdapat di Keputih. Lokasi pembuangan ini dipindah disebabkan karena

    semakin padatnya pemukiman di sekitar wilayah keputih. Di TPA Benowo, selain

    digunakan sebagai tempat akhir pembuangan sampah, juga dijadikan tempat untuk

    mengolah limbah-limbah yang dihasilkan agar tidak terlalu mencemari lingkungan

    disekitarnya. Teknologi tersebut adalah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL),

    Jembatan Timbang, Bangunan ini dilengkapi dengan perangkat-perangkat komputer

    dan elektronik, yang berfungsi sebagai sarana dan media untuk mengetahui besaran

    volume (tonase) sampah yang diangkut masuk kedalam TPA Benowo. Dengan

    adanya jembatan timbang ini dapat diketahui asal atau sumber sampah, nama sopirpengangkut sampah dan nomor polisi kendaraan pengangkut sampah. Data-data

    tersebut dimasukkan kedalam database, dan menghasilkan laporan (report) yang

    kemudian dikirimkan di kantor pusat Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota

    Surabaya. tetapi dari sumber pengamatan yang ada di TPA ini belum terdapat unit

    pemanfaatan Lindi, sehingga Lindi hanya ditampung di sebuah kolom stabilitas dan

    dilakukan Treatmen.

    Lindi yang dihasilkan di TPA Benowo mempunyai nilai BOD sebesar 1.810

    mg/L, COD sebesar 3.040 mg/L dan TDS sebesar 21.000 mg/L. Saat ini lindi TPA

    Benowo diolah dengan koagulasi dan flokulasi menggunakan polimer, tawas dan

    kapur, diikuti dengan kolam pematangan. Tetapi efluen yang dihasilkan mempunyai

    angka BOD sebesar 378 mg/L, COD sebesar 1.016 mg/L, dan TDS sebesar 6.000

    mg/L. Nilai tersebut masih tidak memenuhi standar peraturan yang berlaku di Jawa

    Timur, yaitu BOD, COD, TSS dan TDS berturut-turut sebesar 50 mg/L, 100 mg/L,

    200 mg/L dan 2.000 mg/L pada Baku Mutu Limbah Cair SK Gub. Jatim No.45 tahun

    2002 (Dwirianti, 2010).

    Menurut Dwirianti (2010), Lindi yang dihasilkan dari sampah yang dibuang ke

    TPA Benowo adalah 300 m3/hari. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh

    Azizah (2010), Karakteristik Sampah dan Lindi di TPA Benowo Surabaya adalah

    sebagai berikut :

  • 7/25/2019 Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif Biogas - Buddin a. h 1

    7/21

    Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif BiogasHakim, 2011 7

    Tabel 1. Karakteristik Sampah di TPA Benowo (Azizah, 2010)

    Parameter Satuan Nilai

    Kelembaban % 33,92

    Volatile solid % 24,75

    C % 37,36H % 5

    O % 29,26

    N % 2,04S % 0,31

    Tabel 2. Karakteristik Sampah di TPA Benowo (Azizah, 2010)

    Parameter Satuan Nilai

    BOD mg/L 900

    COD mg/L 2000

    Chloride mg/L 3500N mg/L 1204,76P mg/L 2,88

    Gambar 3. Tumpukan sampah di Lokasi TPA Benowo (Foto : Dwirianti, 2010)

  • 7/25/2019 Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif Biogas - Buddin a. h 1

    8/21

    Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif BiogasHakim, 2011 8

    Gambar 4.Genangan Lindi di TPA Benowo (Foto : Dwirianti, 2010)

    2. Proses Terjadinya Lindi

    Lindi adalah limbah cair yang timbul akibat masuknya air eksternal ke

    dalam timbunan sampah, melarutkan dan membilas materi-materi terlarut,

    termasuk juga materi organik hasil proses dekomposisi biologis. Dari sana dapat

    diramalkan bahwa kuantitas dan kualitas lindi akan sangat bervariasi dan

    berfluktuasi (Gambar 5). Dapat dikatakan bahwa kuantitas lindi yang dihasilkan

    akan banyak tergantung pada masuknya air dari luar, sebagian besar dari air

    hujan, disamping dipengaruhi oleh aspek operasional yang diterapkan seperti

    aplikasi tanah penutup, kemiringan permukaan, kondisi iklim, dan sebagainya.

    Kemampuan tanah dan sampah untuk menahan uap air dan kemudian

    menguapkannya bila memungkinkan, menyebabkan perhitungan timbulan lindi

    agak rumit untuk diprakirakan.

    Dalam kaitannya dengan perancangan prasarana sebuah landfill, paling

    tidak terdapat dua besaran debit lindi yang dibutuhkan dari sebuah lahan urug,

  • 7/25/2019 Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif Biogas - Buddin a. h 1

    9/21

    Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif BiogasHakim, 2011 9

    yaitu:

    Guna perancangan saluran penangkap dan pengumpul lindi, yang mempunyai

    skala waktu dalam orde yang kecil (biasanya skala jam), artinya saluran

    tersebut hendaknya mampu menampung lindi maksimum yang terjadi pada

    waktu tersebut

    Guna perancangan pengolahan lindi, yang biasanya mempunyai orde dalam

    skala hari, dikenal sebagai debit rata-rata harian.

    Gambar 5. Skema terjadinya lindi (Vesilind, 2002 dalam Damanhuri, 2008)

    3. Teknologi Penampungan Lindi atau Treatment Terhadap Limbah

    Untuk mendukung pemanfaatn Lindi sebagai Biogas maka dilakukan upaya

    penampungan Lindi dengan menggunakan kolam kolam stabilitas, serta treatment

    pada kolam stabilitas tersebut agar didapatkan kondisi yang mendukung terbentuknya

    energi dalam hal ini energy yang didapatkan adalah energy panas dengan nilai

    heating value (kkal/kg).Adapun proses yang dilakukan dalam kolam stabilitas adalah

  • 7/25/2019 Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif Biogas - Buddin a. h 1

    10/21

    Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif BiogasHakim, 2011 10

    sebagai berikut dengan contoh parameter dari kandungan Lindi yang didapatkan

    dengan penanganan tersebut.

    1. Kolam stabilisasi aerobik:

    Agaknya cocok untuk kondisi Indonesia karena relatif tersedia sinar

    matahari, sederhana dan relatif murah. Beberapa hasil dari TPA di negara

    yang mempunyai musim dingin adalah

    TPA Lingen (Jerman): dengan waktu kontak 100 hari diperoleh penyisihan

    BOD sebesar 99,8 %

    TPA Ugley (Inggeris): dengan waktu kontak 100 hari mempunyai

    kemampuan penyisihan BOD sebesar 99,7 % dan COD sebesar 97,1 %

    TPA Peslan (Perancis): total penyisihan BOD (diakhiri dengan pembubuhankapur) adalah 96 % sedang COD sebesar 80 %

    2. Kolam stabilisasi anaerobik :

    Waktu kontak 15 hari dengan beban 1 - 2 Kg COD/M3/hari diperoleh penyisihan

    COD antara 85 -90 % dari COD masuk rata-rata 27.000 mg/L (TPA San Liberale

    - Italia).

    4. Teknologi Pemanfaatan Lindi Sebagai Biogas

    Biogas merupakan sebuah proses produksi gas bio dari material organik dengan

    bantuan bakteri. Proses degradasi material organik ini tanpa melibatkan oksigen

    disebut anaerobik digestion Gas yang dihasilkan sebagian besar (lebih 50 % ) berupa

    metana. material organik yang terkumpul pada digester (reaktor) akan diuraiakan

    menjadi dua tahap dengan bantuan dua jenis bakteri.

    Dalam kajian ini proses yang dilakukan untuk mendapatkan Biogas dari Lindi

    dilakukan dengan melakukan proses Anaerobik Digestion, Tahap pertama material

    orgranik yang berasal dari timbunan sampah yang telah menjadi cairan akan

    didegradasi menjadi asam asam lemah dengan bantuan bakteri pembentuk asam.

    Bakteri ini akan menguraikan sampah pada tingkat hidrolisis dan asidifikasi.

    Hidrolisis yaitu penguraian senyawa kompleks atau senyawa rantai panjang seperti

  • 7/25/2019 Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif Biogas - Buddin a. h 1

    11/21

    Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif BiogasHakim, 2011 11

    lemak, protein, karbohidrat menjadi senyawa yang sederhana. Sedangkan asifdifikasi

    yaitu pembentukan asam dari senyawa sederhana.

    Setelah material organik berubah menjadi asam asam, maka tahap kedua dari

    proses anaerobik digestion adalah pembentukan gas metana dengan bantuan bakteri

    pembentuk metana seperti methanococus, methanosarcina, methano bacterium.

    Perkembangan proses Anaerobik digestion telah berhasil pada banyak aplikasi.

    Proses ini memiliki kemampuan untuk mengolah sampah / limbah yang keberadaanya

    melimpah dan tidak bermanfaat menjadi produk yang lebih bernilai. Aplikasi

    anaerobik digestion telah berhasil pada pengolahan limbah industri, limbah pertanian

    limbah peternakan dan municipal solid waste(MSW).

    Kualitas lindi akan tergantung dari beberapa hal, seperti variasi dan proporsikomponen sampah yang ditimbun, curah hujan dan musim, umur timbunan, pola

    operasional, waktu dilakukannya sampling. Tipikal kualitas lindi di luar negeri

    tercantum dalam Tabel 3. Terlihat bahwa lindi tersebut mempunyai karakter yang

    khas, yaitu: - lindi dari landfill yang muda bersifat asam, berkandungan organik yang

    tinggi, mempunyai ion-ion terlarut yang juga tinggi serta rasio BOD/COD relatif

    tinggi - lindi dari landfill yang sudah tua sudah mendekati netral, mempunyai

    kandungan karbon organik dan mineral yang relatif menurun serta rasio BOD/COD

    relatif menurun Lindi landfill sampah kota yang berumur di atas 10 tahunpun ternyata

    mempunyai BOD dan COD yang tetap relatif tinggi.

    Tabel 3.Rentang kualitas lindi di luar negeri (Damanhuri, 2008).

    Parameter Landfill umur Landfill umum > 10 tahun

    < 2 tahun Rentang Tipikal

    BOD 2000-30.000 10.000 100 - 200

    COD 3000-60.000 18.000 100 - 500

    H 4,5 - 7,5 6,0 6,6 - 7,5

    SS 200-2000 500 100 - 400N-NH3 10 - 800 200 20 - 40

    N-NO3 5 - 40 25 5 - 10

    P-total 5 - 100 30 5 - 10

    Alkalinitas 1000-10.000 3000 200 - 1000

    Sulfat 50 - 100 300 20 - 50

    Kalsium 200 - 3000 1000 100 - 400

  • 7/25/2019 Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif Biogas - Buddin a. h 1

    12/21

    Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif BiogasHakim, 2011 12

    Ma nesium 50 - 1500 250 50 - 200

    Khlorida 200 - 2500 500 100 - 400

    Natrium 200 - 2500 500 100 - 200

    Besi total 50 - 1200 60 20 - 200

    Pemantauan lindi di beberapa TPA telah dilakukan di Indonesia sejak tahun

    1988. Berdasarkan hasil analisa lindi tersebut dapat disimpulkan bahwa kekhasan

    lindi sampah Indonesia adalah berkarakter tidak asam dan mempunyai nilai COD

    yang tinggi.

    Pada dasarnya tanah asli di bawah TPA mempunyai kemampuan untuk

    mengadsorpsi dan mendegradasi pencemar, namun adanya lapisan liner tambahan

    akan lebih menjamin hal tersebut di atas. Tanah lempung mempunyai kemampuan

    yang baik dalam menahan pencemar anorganik, misalnya logam-logam berat melalui

    mekanisme sorpsi. Penggunaan campuran tanah / materi yang bersifat alkalin sebagai

    tanah penutup akan menaikkan pH lindi, sehingga proses dekomposisi akan lebih

    cepat, terutama guna mendorong konversi karbon organik ke pembentukan gas

    metana dan memungkinkan logam-logam tertentu menjadi terendapkan.

    5. Metode Perhitungan Potensi Lindi TPA Benowo Surabaya

    Menurut Damanhuri (2008), Pendekatan yang biasa digunakan dalam memprediksi

    banyaknyanya lindi dari sebuah landfilladalah dengan metode neraca air dengan:

    a. Metode Thorntwaite

    b. Metode HELP, yang dikembangkan oleh USEPA.

    Metode neraca air dari Thorntwaite:

    Lindi yang timbul setelah pengoperasian selesai, dapat diperkirakan dengan

    menggunakan suatu metoda yang disebut Metoda Neraca Air ( Water BalanceMethod). Metoda ini didasari oleh asumsi bahwa lindi hanya dihasilkan dari curah

    hujan yang berhasil meresap masuk ke dalam timbunan sampah (perkolasi). Beberapa

    sumber lain seperti air hasil dekomposisi sampah, infiltrasi muka air tanah, dan aliran

    air permukaan lainnya dapat diabaikan. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

  • 7/25/2019 Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif Biogas - Buddin a. h 1

    13/21

    Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif BiogasHakim, 2011 13

    kuantitas perkolasi dalam Metoda Neraca Air ini adalah: - Presipitasi -

    Evapotransipitasi - Surface run-off, dan - Soil moisturestorage.

    PERC =perkolasi, air yang keluar dari sistem menuju lapisan di bawahnya, akhirnya

    menjadi leachate(lindi)

    P =presipitasi rata-rata bulanan dari data tahunan

    RO = limpasan permukaan (runoff) rata-rata bulanan dihitung dari presipitasi serta

    koefisien limpasan AET = aktual evapotranspirasi , menyatakan banyaknya air yang

    hilang secara nyata dari bulan ke bulan

    ST =perubahan simpanan air dalam tanah dari bulan ke bulan, yang terkait dengan

    soil moieture stotage

    Model Hydrologic Evaluation of Landfill Performance (HELP):

    Model HELP dikembangkan oleh USEPA yang dapat di-download lanfgsung melalui

    situs. HELP merupakan program simulasi yang paling banyak digunakan di dunia

    dalam merancang, mengevaluasi dan mengoptimasi kondisi hidrologi dari sebuah

    landfill serta laju timbulan lindi yang dilepas ke alam. Versi komersialnya dengan

    penampilan grafik dalam sistem Windows 95/98/NT/2000 antara lain dikeluarkan

    oleh Waterloo-Hydrogeologic Software. Model HELP merupakan sebuah model

    quasi-two-dimensional serta model hidrologi multi-layer, yang membutuhkan input

    data sebagai berikut:

    1. Data cuaca: parameter-parameter presipitasi, radiasi matahari, temperatur dan

    evapotranspirasi

  • 7/25/2019 Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif Biogas - Buddin a. h 1

    14/21

    Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif BiogasHakim, 2011 14

    2. Sifat-sifat tanah: porositas, field capacity, wilting point, dan hydraulic

    conductivity

    3. Informasi desai landfill: pelapis dasar (liners), sistem pengumpul lindi, sistem

    pemgumpul runoff, dan kemiringan permukaan landfill

    Contoh hasil evaluasi model ini yang diterapkan pada sebuah landfill sampah kota di

    sebuah permukiman pertambangan di Papua, adalah seperti ditampilkan dalam

    Tabel 4 dan 5 berikut ini. Data tersebut kemudian dapat dimunculkan secara

    bulanan, sehingga dapat diketahui secara lebih lengkap pola fluktuasi timbulan

    leachate.

    Skenario yang disusun adalah sebagai berikut: Skenario-1: mewakili Landfill-1 eksisting sebagai landfill yang telah ditutup

    Skenario-2: mewakili Landfill-2 (baru) yang baru terisi sampah bagian

    Skenario-3: mewakili Landfill-2 menggambarkan kondisi terisi penuh

    Skenario-4: mewakili Landfill-2 setelah terisi penuh, ditutup tanah penutup

    Tabel 4, Hasil model HELP rata-rata tahunan (Damanhuri, 2008)

    Skenario Parameter mm M3 Percen

    1

    Preci itasi 8817.12 15059.64 100.00Runoff 4015.88 6859.12 45.55Evapotranspirasi 2308.40 3942.75 26.18Percolasi 2433.19 4155.88 27.60

    2

    Preci itasi 8817.12 46289.88 100.00Runoff 0.00 0.00 0.00Eva otrans irasi 2366.26 12422.84 26.84Percolasi 2710.17 14228.37 30.74

    3

    Preci itasi 8817.12 138869.6

    100.00Runoff 3932.63 61938.89 44.60Evapotranspirasi 2316.19 36479.93 26.27Percolation 2551.95 40193.25 28.94

    4

    Preci itasi 8817.12 138869.6

    100.00Runoff 4314.92 67960.01 48.94Evapotranspirasi 2308.39 36357.06 26.18Percolasi 2164.38 34089.04 24.55

  • 7/25/2019 Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif Biogas - Buddin a. h 1

    15/21

    Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif BiogasHakim, 2011 15

    Tabel 5. Hasil model HELP untuk harian-puncak

    Skenario Harian- uncak mm Area ha Debit L/det m3/hari1 12.55 1.708 2.48 214.352 7.42 0.525 0.45 38.96

    3 7.41 1.575 1.35 116.714 8.04 1.575 1.47 126.63

    Berikut diberikan kandungan Lindi dari beberapa TPA di Indonesia (Damanhuri,

    2008)

    Tabel 6. Gambaran variasi kualitas lindi dari beberapa TPA di Indonesia

    Kota pH COD N-NH4 N-NO2 DHL

    - Bogor 7,5 28723 770 0 40480

    8 4303 649 0,075 24085

    - Cirebon 7 3648 395 0,225 10293

    7 13575 203 0,375 12480

    - Jakarta 7,5 6839 799 0 13680

    7 413 240 0,075 3823

    8 1109 621 0,35 1073

    - Bandung 6 58661 1356 6,1 26918

    (Leuwigajah) 7 7379 738 2,775 20070

    - Solo 6 6166 162 0,225 3540

    - Magelang 8,03 24770 - - 6030

    6. Pemanfaatan Lindi sebagai Biogas

    Sabari dan Wibisono (2010), melakukan Penelitian untuk mendapatkan Biogas

    dengan menggunaka Lindi, yaitu dengan melakukan penelitian skala laboratorium

    dengan proses semi batchuntuk mengolah lindi (limbah cair sampah) yang berasal

    dari TPA Benowo dengan menggunakan starter berupa Inokulum limbah cair industri

    tahu.

  • 7/25/2019 Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif Biogas - Buddin a. h 1

    16/21

    Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif BiogasHakim, 2011 16

    Tabel 7. Kondisi kandungan Lindi dari TPA Benowo

    No Parameter Satuan Besaran

    1 SuhuoC 29

    2 COD Mg/L 6200

    3 pH 4-5

    4 Karbohidrat % 6.62

    5 Protein % 3.14

    6 Lemak % 1.05

    Rizkiyah (2008) dalam Sabari dan Wibisono (2010).

    KONDISI OPERASI :

    pH 6,8 7,8

    Temperatur 32oC 35

    oC

    Perbandingan pada pembuatan starter antara inokulum limbah tahu : lindi = 2:1

    Pengadukan 1 kali sehari

    Recycle ratio 0,5

    Fermentasi batch secara 15 hari

    Fermentasi kontinyu hingga BOD5konstan

    Volume reaktor sebesar 20 liter di isi feed sebanyak 16 liter feed5

    VARIABEL PENELITIAN :

    Perbandingan antara starter dengan lindi pada feed :

    0% : 100% v/v

    20% : 80% v/v

    30% : 70% v/v

    Rate umpan : 0,8 L/hari

    1 L/hari

  • 7/25/2019 Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif Biogas - Buddin a. h 1

    17/21

    Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif BiogasHakim, 2011 17

    Gambar Alat Reaktor.

    Gambar 6. Reaktor penghasil Biogas (Sabari dan Wibisono (2010))

    Keterangan alat :

    1. Reaktor; 2. Jacket; 3. Pompa; 4. Gas holder; 5. Manometer; 6. Feed tank; 7.

    Thermometer; 8. Valve; 9. Heater; 10. Water inlet; 11. Water outlet.

    Tabel 8. komposisi biogas yang dihasilkan pada rate 0,8 liter/hari

    Kompoen Perbandingan volume starter : lindi (v/v)

    0:100 20:80 30:70CH4 53.80% 66.72% 67.36%

    CO2 8.32% 7.26% 6.28%

    H2S 1.20% 0.82% 0.74%

    NH3 2.41% 1.32% 1.16%

    Heating value (kkal/kg) 8560 9976 10525

    Tabel 9. komposisi biogas yang dihasilkan pada rate 1 liter/hari

    Kompoen Perbandingan volume starter : lindi (v/v)

    0:100 20:80 30:70

    CH4 56.82% 68.74% 69.58%

    CO2 8.74% 6.82% 5.86%

    H2S 1.02% 0.98% 0.88%

    NH3 2.80% 2.53% 2.21%

    Heating value (kkal/kg) 9846 11015 11126

  • 7/25/2019 Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif Biogas - Buddin a. h 1

    18/21

    Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif BiogasHakim, 2011 18

    Gambar 7. Hubungan Pengaruh Rate terhadap produksi Biogas

    Berdasarkan gambar 7 dibawah ini diperoleh bahwa pada komposisi

    perbandingan antara starter : lindi dengan perbandingan 0:100(v/v) dengan rate

    umpan sebesar 0,8 liter/hari didapatkan rate produksi biogas rata-rata sebesar 0,506

    liter/hari, sedangkan pada rate umpan 1 liter/hari didapatkan rate produksi biogas

    rata-rata sebesar 1,493 liter/hari. Pada komposisi perbandingan starter : lindi dengan

    perbandingan 20:80(v/v) dengan rate umpan sebesar 0,8 liter/hari didapatkan rate

    produksi biogas rata-rata sebesar 0,605 liter/hari, sedangkan pada rate umpan 1

    liter/hari didapatkan rate produksi biogas rata- rata sebesar 1,839 liter/hari. Pada

    komposisi perbandingan starter : lindi dengan perbandingan 30:70(v/v) dengan rate

    umpan sebesar 0,8 liter/hari didapatkan rate produksi biogas rata-rata sebesar 0,648

    liter/hari, sedangkan pada rate umpan 1 liter/hari didapatkan rate produksi biogas

    rata-rata sebesar 1,869 liter/hari. Sehingga pada variabel antara komposisi starter danbiogas yang sama dengan rate umpan 1 liter/hari menghasilkan produksi biogas yang

    lebih besar daripada rate umpan 0,8 liter/hari. Hal ini dikarenakan pada rate umpan 1

    liter/hari memiliki sumber karbon (C) yang lebih banyak daripada rate umpan 0,8

    liter/hari.

  • 7/25/2019 Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif Biogas - Buddin a. h 1

    19/21

    Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif BiogasHakim, 2011 19

    Gambar 8. Hubungan Pengaruh Rate TerhadapHeating Value

    Berdasarkan gambar 8 pada rate umpan sebesar 0,8 liter/hari pada variabel

    komposisi starter:lindi dengan perbandingan 0:100, 20:80, 30:70(v/v) didapatkan

    kadar gas metana sebesar 53,80%, 66,72%, 67,36%. Sedangkan pada rate umpan

    sebesar 1 liter/hari pada variabel komposisi starter:lindi dengan perbandingan 0:100,

    20:80, 30:70(v/v) didapatkan kadar gas metana sebesar 56,82%, 68,74%, 69,58%.

    Berdasarkan gambar 2 menunjukkan penambahan jumlah starter pada komposisi feed

    menghasilkan kadar gas metana yang semakin besar. Demikian pula pada rate umpan,

    pada penambahan rate umpan diikuti dengan kenaikan kadar gas metana dalam

    biogas.

    Sedangkan berdasarkan gambar 9 terlihat pada peningkatan rate umpan

    menghasilkan peningkatan heating value biogas. Untuk komposisi starter : lindi

    perbandingan 0:100 (v/v) pada rate umpan 0,8 liter/hari dan 1 liter/hari dihasilkan

    heating value sebesar 8.560 kkal/kg dan 9.846 kkal/kg.

  • 7/25/2019 Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif Biogas - Buddin a. h 1

    20/21

    Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif BiogasHakim, 2011 20

    Gambar 9. Hubungan pengaruh rate terhadap Gas Metana yang dihasilkan

    Dengan rate produksi lindi TPA Benowo sebesar 400 m3/hari berpotensi

    menghasilkan biogas sebesar 720 m3/hari bogas. Menurut Sabari dan Wibisono

    (2010), Jumlah 720 m3/hari biogas setara dengan 331.2 kg elpiji, apabila untuk

    keperluan memasak 1 keluarga membutuhkan 1 kg elpij i/hari. maka 720 m3/hari

    biogas bisa memenuhi 330 keluarga untuk memasak perhari.

    IV. KESIMPULAN

    1. Limbah cair sampah atau Lindi berpotensi untuk digunakan sebagai bahan untuk

    membuat Biogas sebagai salah satu alternative penanganan Limbah selain upaya

    pengolahan.

    2. TPA Benowo Surabaya mempunyai potensi untuk pembuatan energy Biogas dari

    Lindi.3. Semakin besar komposisi starter menghasilkan rate produksi biogas, % gas

    metana dan heating value yang semakin meningkat

    4. Dengan penambahan rate umpan menghasilkan rate produksi Biogas, % gas

    metana dan heating value yang semakin meningkat

  • 7/25/2019 Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif Biogas - Buddin a. h 1

    21/21

    Studi Awal Potensi Limbah Cair Sampah (Lindi) Sebagai Sumber Energi Alternatif Biogas Hakim 2011 21

    V. DAFTAR PUSTAKA

    Azizah, Lailatul. 2010. Studi Pengaruh Salinitas Terhadap Laju Sampah Di TPA

    Benowo. Tugas Akhir. Tugas Akhir. ITS. Surabaya

    Damanhuri, Enri. 2008. Diktat : Landfilling Limbah. Fakultas Teknik Sipil dan

    Lingkungan. ITB. Bandung

    Dwirianti, Dewi, 2010. Pengolahan Lindi TPA Benowo dengan Biji Moringa

    OleiferaLam dan Membran Mikro-Filtrasi. Jurnal. ITS. Surabaya

    Nemerow, N.L. dan A. Dasgupta. 1991. Industrial and Hazardous Waste Treatment.Van Nostrand-Reinhold, New York. 743 p.

    Rustiawan, A. I. Ekayanti dan T. Riani. 1993. Kandungan Logam Berat Timah Hitam

    pada Sayuran di Sekitar Lokasi Pembuangan Akhir Sampah Akhir (LPA)

    Kapuk Kamal, Cengkareng, Jakarta. Laporan Penelitian. Pusat AntarUniversitas Pangan dan Gizi. IPB. Bogor.

    Sabari, Imam., Wibisono, Lukman. 2010. Pemanfaatan Lindi (Limbah Cair Sampah)Untuk Produksi Biogas Sebagai Upaya Menanggulangi Dampak Pencemaran

    Sampah. Tugas Akhir. Fakultas Teknologi Industri. ITS. Surabaya