tugas ips sd
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 tugas ips SD
1/21
TUGAS IPS
(Peristiwa-peristiwa politik dan ekonomi Indonesia
pasca pengakuan kedaulatan)
Disusun Oleh!elompok "
#halidah Pratiwi SiregarIntan $adia Putri%alik &a'i'illah
% Aa Al*ariiSel+a ,uwita
I .I/I$GUA/
S%P $egeri .inaan !hususTA01203012"
!ata Pengantar
Pu4i s5ukur kami ucapkan atas kehadirat Allah S6T7karena
'erkat rahmat dan karunian5a kami dapat men5elesaikan
tugas IPS Se4arah tentang Peristiwa-peristiwa politik dan
ekonomi Indonesia Pasca pengakuan !edaulatan
-
7/24/2019 tugas ips SD
2/21
!ami mengucapkan terimakasih kepada guru
pem'im'ing7karena melalui tugas ini kami dapat memahami
materi 5ang ada
Akhir kata7 kami mengharapkan saran dan kritik untuk dapatmencapai hasil 5ang ter'aik !ami mengharapkan tugas ini
dapat 'erguna 'agi semua pihak
Dumai7 2" Okto'er 0120
Da*tar Isi
!ata
Pengantar888888888888888888888888Da*tar
Isi888888888888888888888888888
Indikator .a' 2 dan .a'
0888888888888888888
-
7/24/2019 tugas ips SD
3/21
.a' 2 Proses kem'alin5a $!9I888888888888888
.a' 0 Peristiwa 5ang 'erhu'ungan dengan Pemilu 2tahun 2:;; di pusat dan daerah88888888888
indikator .a' " dan .a'
-
7/24/2019 tugas ips SD
4/21
Indikator
.a' 2 %endeskripsikan proses kem'alin5a 9epu'lik Indonesia
se'agai $egara !esatuan
.a' 0 %endeskripsikan kem'ali peristiwa 5ang 'erhu'ungan
dengan Pemilu I tahun 2:;; di pusat dan daerah
BAB 1
proses kembalinya RI sebagai kesatuan
-
7/24/2019 tugas ips SD
5/21
Penandatangan pengakuan kedaulatan RI dilaksanakan pada tanggal 27
Desember 1949,yang ditandatangani oleh Belanda. Dengan diakunya kedaulatan
Indonesia,maka bentuk Negara Indonesia adalah Negara Serikat dengan nama
Republik Indonesia Serikat (RIS). Sedangkan, Undang-Undang Dasar atau konstitusi
yang digunakan adalah Undang-Undang Dasar RIS.Salah satu hasil Konferensi Meja Bundar adalah bahwa Indonesia menjadi Negara
RIS dan menjadikan bentuk Negara Indonesia sebagai Negara federal,yang terdiri dari
7 negara bagian dan Sembilan daerah otonom. Adapun 7 negara bagian RIS adalah:
1)Sumatera Timur
2)Sumatera Selatan
3)Pasundan
4)Jawa Timur
5)Madura
6)Negara Indonesia Timur
7)Republik Indonesia
Sedangkan,9 negara otonom adalah:
1)Riau
2)Bangka
3)Belitung
4)Kalimantan Barat
5)Dayak Besar
6)Banjar
7)Kalimantan Tenggara
8)Kalimantan Timur9)Jawa Tengah
Alasan rakyat Indonesia yang menghendaki pembubaran negara Republik
Indonesia Serikat (RIS) dan pengembalian ke dalam bentuk Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) sesuai dengan Proklamasi 17 Agustus 1945 antara lain
sebagai berikut.
a.Konstitusi RIS yang membentuk negara federal menimbulkan perpecahan bangsa.
b.Beberapa negara bagian dan rakyat menghendaki Indonesia kembali ke bentuk
negara kesatuan.
c.Sebagian besar para pemimpin negara federal tidak memperjuangkan rakyat,
tetapi lebih memihak kepada Belanda.
d.Rakyat Indonesia merasa tidak puas dengan hasil perundingan KMB yang masih
memberi peluang pada pihak Belanda atas Indonesia.
-
7/24/2019 tugas ips SD
6/21
e.Bentuk negara federal di Indonesia adalah bentukan kolonial Belanda yang tidak
sesuai dengan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945.
f. Anggota kabinet sebagian besar adalah pendukung unitarisme sehingga gerakan
untuk membubarkan negara federal dan mengembalikan bentuk negara Indonesia
ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
g.Pembentukan negara-negara bagian (federal) di Indonesia tidak berdasarkan
konsepsional, tetapi lebih berdasarkan kepada usaha Belanda untuk
menghancurkan negara Republik Indonesia.
h.Beberapa negara boneka bentukan Belanda yang semula ditunjukan untuk
melemahkan persatuan dan kesatuan Indonesia, tetapi pada perkembangannya,
justru memiliki keinginan yang sama, yaitu menegakkan kembali Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Oleh karena itu, pada bulan Januari 1950 muncul gerakan untuk mengubah
bentuk negara RIS menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Gerakanitu memperjuangkan kembalinya ke NKRI itu disikapi positif oleh negara-negara
bagian dan satuan-satuan kenegaraan RIS, yakni ditandai dengan pernyataan
sikap akan bergabungnya RIS dengan republik Indonesia di Yogyakarta.
Pada tanggal 20 Februari 1950, pemerintah Indonesia mengusulkan
Rancangan Undang-Undang tentang tata cara perubahan susunan kenegaraan
RIS kepada DPR-RIS. Usulan rancangan Undang-Undang tersebut kemudian
disahkan oleh DPR-RIS menjadi Undang-Undang Darurat nomor 11 tahun 1950
tanggal 8 Maret 1950. Kemudian Undang-Undang inilah sebagai dasar hukum
penggabungan negara bagian dan satuan-satuan kenegaraan RIS.
Koferensi bersama yang pertama dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 1950
antara pemerintah RIS, RI, NIT sedangkan koforensi kedua dilaksanakan pada
tanggal 19 Mei 1950 antara RIS dengan RI. Hasil koferensi tersebut kemudian
dituangkan ke dalam Piagam Persetujuan yang berisi pemerintahan RIS dan RI
sepakat membentuk negara kesatuan sebagai jelmaan Republik Indonesia
berdasarkan Proklamasi 17 Agustus 1945 dan membentuk Panitia Gabungan
bersama untuk menyusun rancangan UUD negara kesatuan tersebut. Rancangan
itu diterima baik oleh senat dan parlemen RIS maupun Komite NasionalIndonesia Pusat (KNIP).
Tanggal 15 Agustus 1950, presiden Soekarno menandatangani Rancangan
Undang-Undang Dasar Kesatuan yang kemudian dikenal sebagai Undang-Undang
Dasar Sementara (UUDS) 1950. Setelah itu UUDS 1950 ini mulai berlaku pada
-
7/24/2019 tugas ips SD
7/21
tanggal 17 Agustus 1950 dan sekaligus resmi pembubaran Republik Indonesia
Serikat dan kembalinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
BAB 2Pemilu I tahun 1955 di pusat dan daerah
Semenjak Indonesia menggunakan sistem Kabinet Parlementer keadaan politik
tidak stabil. Partai-partai politik tidak bekerja untuk kepentingan rakyat,akan
tetapi hanya untuk kepentingan golongannya saja. Wakil-wakil rakyat yang duduk
di parlemen merupakan wakil-wakil partai yang saling bertentangan. Oleh karena
itu, rakyat mneginginkan segera dilaksanaknnya Pemilu. Dengan Pemilu dapat
terbentuk DPR ,sehingga da[at memperjuangkan aspirasi rakyat sehingga
terbentuk pemerintah yang stabil.
Pemilihan Umum adalah Program pemerintah dari setiap kabinet. Pelaksanaan
Pemilu sesuai rencana yang telah ditetapkan panitia Pemilu Pusat dilaksanakn
dengan dua gelombang,yaitu:
1)Gelombang I,tanggal 29 September 1955 untuk memilih anggota-anggota
DPR
2)Gelombang II,tanggal 15 Desember 1955 untuk memilih anggota-anggota
Konstituante
Dalam Pemilu tersebut diikuti oleh banyak partai politik, organisasi danperorangan.
Pemilihan Umum I tahun 1955 berjalan secara demokratis, aman dan
tertib,sehingga merupakan suatu prestasi yang luar biasa dimana rakyat telah
dapat menyalurkan haknya tanpa adanya paksaan dan ancaman. Walaupun
Pemilu berjalan dengan sukses,akan tetapi hasil dari Pemilu tersebut belum
dapat memenuhi harapan rakyat karena masing-masing partai mengutamakan
kepentingan partainya daripada untuk kepentingan rakyat. Oleh karena itu,
pada waktu itu masih mengalami krisis politik dan berakibat dan lahirnya
Demokrasi Terpimpin.
-
7/24/2019 tugas ips SD
8/21
Indikator
.a' " %en4elaskan alasan dikeluarkann5a dekrit presiden ;
,uli 2:;; dan pengaruh 5ang di tim'ulkan
.a'
-
7/24/2019 tugas ips SD
9/21
BAB 3
Masa Demokrasi Terpimpin(Sistem Ketatanegaraan Menurut UUDS
1950).
ISI DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959
1)Membubarkan Konstituante2)UUD 1945 berlaku kembali sebagai UUD Republik Indonesia
3)Membentuk MPRS dan DPAS dalam waktu singkat
ALASAN DIKELURKANNYA DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959:
1) Kehidupan demokrasi liberal sebelum demokrasi terpimpin sangat merugikan
Indonesia,hal ini membuat pemerintah kembali kepada kepribadian sendiri,yang
rencananya secara konsepsional dikemukakan oleh presiden Soekarno dalam sidang
bersama tokoh-tokoh masyarakat dan pemimpin partai di Istana Merdeka pada 21
Februari 1957.Namun hingga bulan Juli 1959,harapan untuk terwujudnya UUD(Undang-Undang Dasar)yang baru dan bersifat tetap sebagai pengganti (Undang-
Undang Dasar Sementara)1950 ternyatatidak dapat dihasilkan oleh konstituante.
2) Pada 30 Mei pemungutan suara diselenggarakan untuk menetapkan Undang-
Undang Dasar 1945,hasil suara yang dihasilkan tidak mencapai dua pertiga jumlah
suara yang sebagaimana tercantum di pasal 137 UUDS 1950.Pemungutan suara
dilakukan lagi pada 1 Juni dan 2 Juni tetapi selalu gagal.Pada 3 Juni 1959,penguasa
perang pusat melarang kegiatan politik dengan aturan PRT/Perpu/040/1959.Dengan
aturan tersebut badan konstituante pun menolak ikut bersidang.
3) Kemelut dalam konstituantemembahayakan prrsatuan,mengancam keselamatan
Negara,dan merintangi pembangunan nasional.
PENGARUH YANG DITIMBULKAN DIKELUARKANNYA DEKRIT PRESIDEN
1.Bidang Politik
-
7/24/2019 tugas ips SD
10/21
Semua lembaga Negara harus berintikan Nasakom,yakni adanya unsur
Nasionalis, Agama dan komunis.
2.Bidang Ekonomi
Kegiatan ekonomi dalam bidang impor hanya dikuasai orang-orang yang
mempunyai hubungan dekat dengan pemerintah
3.Bidang Sosial Budaya
Pemerintah nelarang budaya-budaya yang berbau Barat dan dianggap sebagai
bentuk penjajahan baru atau Neo Kolonialis dan Imperalisme (Nekolim), sebab
dalam hal ini pemerintah lebih condong ke blok timur.
AKIBAT DIKELUARKANNYA DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959
1.Sisi positif Dekrit Presiden 5 Juli 1959:
o Menyelamat kan Negara dari ancaman perpecahan dan krisis politikyang berkepanjangan .
o Memberikan pedoman yang jelas dengan menggunakan UUD 1945
untuk kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
o Merintis pembentukan lembaga yang tertinggi Negara(MPRS)dan
lembaga tinggi Negara(DPAS) yang selama masa demokrasi liberal
tertunda pembentukannya.
2.Sisi Negatif Dekrit Presiden 5 Juli 1959:o Memberi kemantapan kekuasaan yang besar kepada presiden,terhadap
MPR maupun lembaga tinggi Negara lainnya.
o Memberi peluang bagi kalangan militer untuk terjun dalam bidang
politik.
-
7/24/2019 tugas ips SD
11/21
BAB 4
Dampak Persoalan Hubungan Pusat Daerah,Persaingan Idiologis
dan Pergolakan Sosial-Politik Terhadap Kehidupan Politik Nasional
dan Daerah Sampai Awal 1960-an
Semenjak diakunya kedaulatan RI tanggal 27 Desembar 1949 sampai tahun
1960,Indonesia mengalami persoalan seperti,hubungan pusat daerah,persaingan
Idiologis dan pergolakan sosial-politik.
1.Hubungan Pusat Daerah
Setelah memperoleh Kedaulatan,RI telah berhasil melaksanakan agenda besar
yakni,Pemilihan Umum I tahun 1955. Pemilu I yang merupakan pengalaman awal
tersebut terlaksana dengan lancar dan aman sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Hanya saja hasil dari Pemilu I tersebut belum dapat mengubah nasib bangsa
Indonesia kearah yang lebih sejahtera karena partai-partai politik hanya memikirkan
kepentingan partainya sendiri.
Terbentuknya Kabinet Ali Sastroamidjoyo II pada tanggal 24 Maret1956
berdasarkan pertimbangan partai-partai dalam Parlemen tidak berumur panjangkarena mendapat oposisi dari daerah-daerah di luar Jawa dengan alasan bahwa
pemerintah mengabaikan pembangunan daerah. Oposisi dari daerah terhadap
pemerintah pusat ini di dukung oleh para panglima daerah kemudian dilanjutkan
dengan gerakan-gerakan yang memisahkan diri(separatis) dari pemerintah pusat
sehingga antara hubungan pusat dan daerah kurang harmonis.
-
7/24/2019 tugas ips SD
12/21
Pada akhir tahun 1956,beberapa panglima militer di berbagai daerah
membentuk dewan-dewan yang ingin memisahkan diri dari pusat,yakni sebagai
berikut:
(1)Pada tanggal 20 November 1956 di Padanng,Sumatra Barat berdiridewan
bantengyang dipimpin oleh Letnan Kolonel Achmad Husein.
(2)Di Medan, Sumatra Utara berdiridewan gajahyang dipimpin oleh Kolonel
Simbolon.
(3)Di Sumatra Selatan berdiridewan garudayang dipimpin oleh Kolonel Barlian.
(4)Di Manado,Sulawesi Utara berdiridewan manguniyang dipimpin oleh Kolonel
Ventje Sumual.
Terbentuknya beberapa dewan di atas,merupakan oposisi dari daerah yang
guna melakukan protes terhadap kebijakan pemerintah pusat. Pangkal
permasalahan dari pertentangan antara pemerintah pusat dan beberapa daerah
ini adalah masalah otonomi serta perimbangan keuangan antara pusat dan
daerah.
Dalam menghadapi gerakan yang dilakukan beberapa dewan di
atas,pemerintah mengambil beberapa langkah untuk menyalesaikan masalah
antara pemerintah pusat dan daerah dengan cara musyawarah. Akan
tetapi,usaha-usaha musyawarah yang dilakukan pemerintah tidak dapat
menyelesaikan permasalahan bahkan muncul pemberontakan terbuka pada bulan
Februari 1958,yang dikenal sebagai pemberontakan PRRI-Permesta. Karena
pemberontakan-pemberontakan itu,mengakibatkan terganggunya stabilitas politik.
2.Persaingan Idiologis
persaingan idiologis menyababkan munculnya banyak kabinet-kabinet,seperti:
A.Kabinet Natsir (6 September 1950-20 Maret 1951)
Kabinet ini dipimpin oleh Perdana Menteri Mohammad Natsir dari Partai
Masyumi. Pada tanggal 20 Maret1951 kabinet Natsir bubar sehingga
mandatnya diserahkan kepada presiden Soekarno pada tanggal 21 Maret 1951.
Adapun penyebab bubarnya kabinet ini antara lain,kegagalan perundingan soal
Irian Barat dengan Belanda. Selain itu juga, pembentukan DPRD dianggap
menguntungkan Partai Masyumi sehingga menimbulkan mosi tidak percaya
dari parlemen.
-
7/24/2019 tugas ips SD
13/21
B.Kabinet Sukiman (26 April 1951-Februari 1952)
Kabinet ini dipimpin oleh Dr,Sukiman Wirjosandjojo dari partai masyumi dan
Suwirjo dari Partai Nasional Indonesia. Dalam melaksanakan politik luar
negerinya,kabinet sukiman dituduh terlalu condong kepada Amerika
Serikat,yakni dengan ditandatanganinya persetujuan bantuan ekonomi dan
persenjataan dari Amerika Serikat kepada Indonesia atas dasarMutual
Security Act(MSA). Terhadap masalah ini,partai masyumi dan PNI mengajukan
mosi tidak percaya dan jatuhlah Kabinet Sukiman. Selanjutnya,kabinet
sukiman menyerahkan mandatnya kepada presiden Soekarno pada bulan
Februari 1952.
C.Kabinet Wilopo (April 1952-April 1953)
Kabinet ini dipimpin oleh Mr.Wilopo. kabinet wilopo berusaha melaksanakan
programnya dengan sebaik-baiknya. Akan tetapi,banyak masalah yang dihadap
antara lain timbulnya gerakan separatisme,yaitu gerakan yang ingin
memisahkan diri dari pemerintah pusat. Dan masalah lain adalah peristiwa 17
oktober dan peristiwa tanjung morawa. Kedua peristiwa itulah yang
menyebabkan kabinet wilopo jatuh.
D. Kabinet Ali Sastroamidjoyo I (31 Juli 1953-24 Juli1955)
Kabinet ini dipimpin oleh Mr.Ali Sastroamidjoyo dari PNI sebagai Perdana
Menteri . Prestasi dari kabinet ini adalah mampu menyalenggarakan konferensi
Asia-Afrika di Bandung pada tanggal 18-24 April 1955. Tanggal 24 Juli1955,kabinet Ali I jatuh disebabkan adanya persoalan dalam TNI-AD,yakni
soal pimpinan TNI-AD menolak pimpinan baru yang diangkat oleh menteri
pertahanan tanpa menghiraukan norma-norma yang berlaku dalam
lingkungan TNI-AD.
Dengan sistem kabinet parlementer,kekuasaan tertinggi dipegang oleh Perdana
Menteri dan bertanggung jawab kepada Parlemen.
E.Kabinet Burhanuddin Harahap (Agustus 1955-Maret 1956)
Kabinet ini dipimpin oleh Perdana Menteri Burhanuddin Harahap. Prestasi
yang menonjol dari kabinet ini adalah penyelenggaraan Pemilu I yang sangat
diplomasi perjuangan Irian barat,dengan pembubaran uni Indonesia-Belanda.
Namun,Pemilu I tidak menghasilkan dukungan yang cukup terhadap kabinet
ini sehingga membuat kabinet ini jatuh.
F.Kabinet Ali Sastroamidjoyo II (Maret 1956-Maret 1957)
-
7/24/2019 tugas ips SD
14/21
Kabinet ini dipimpin oleh Pendana menteri Ali Sastroamidjoyo . kabinet koalisi
PNI,Masyumi dan NU itu merupakan kabinet pertama setelah Pemilu I. kabinet
pembentukan dewan militer di sumatera dan Sulawesi. Mundurnya sejumlah
menteri asal Masyumi membuat kabinet ini jatuh.
G.Kabinet karya atau juanda (April 1957-Juli 1959)
Kabinet ini dipimpin oleh perdana Menteri Juanda. Kabinet ini memiliki
program bernama panca karya sehingga memperoleh sebutan kabinet karya.
Kabinet menjadi demisioner saat presiden mencanangkan dekrit pada bulan
Juli 1959.
Persaingan idiologis juga tampak dalam tubuh konstituante. Konstituante hasil
Pemilu I mulai bersidang pada tanggal 10 November 1956. Pada saat itu Negara
dalam keadaan kacau disebabkan oleh pergolakan di daerah. Anggota-anggota
konstituante terbagi atas dua kelompok utama,yakni kelompok islam dan
kelompok nasionalis/sosialis/non islam. Antara dua kelompok
tersebut,ternyata tidak pernah tercapai kata sepakat mengenai isi Undang-
Undang Dasar. Sidang Konstituante yang selalu diwarnai dengan perdebatan
ini akhirnya mendorong presiden mengemukakan gagasan untuk kembali ke
Undang-Undang Dasar 1945 melalui dekrit presiden 5 Juli 1959.
Dengan demikian, persaingan antara kelompok agama dan nasionalis yang
berlangsung sampai awal tahun 1960-an mengakibatkan keadaan politik
nasional tidak stabil. Hal ini sangat mengganggu jalannya pemerintahan baik
di tingkat pusat maupun daerah.
3.Pergolakan Sosial Politik
Pergolakan ini diawali dengan adanya protes di daerah-daerah. Dan berkembang
menjadi pemberontakan.contoh pemberontakan-pemberontakan yang terjadi di
Indonesia,antara lain:
a. Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil
Salah satu dari persetujuan KMB pada tanggal 2 November adalah bahwa
pembentukan angkata perang RIS (APRIS) dengan TNI sebagai intinya. Ternyatapembentukan APRIS ini menimbulkan ketegangan-ketegangan dan dipertajam dengan
pertentangan politik antara golongan federalis yang ingin tetap mempertahankan
bentuk Negara bagian dengan golongan unitaris yang menghendaki Negara
kesatuan.
-
7/24/2019 tugas ips SD
15/21
Pada tanggal 23 Januari 1950 di Bandung Kapten Raymond Wasterling
memimpin gerombolan APRA. Gerombolan ini memberikan ultimatum kepada
pemerintah RIS dan Negara Pasundan agar mereka diakui sebagai Tentara
Pasundan dan menolak usaha-usaha untuk membubarkan Negara boneka tersebut.
Gerombolan APRA yang menyerang kota Bandung tersebut berjumlah 800 orang danterdiri dari bekas KNIL. Dalam serangannya ke kota Bandung,tentara APRA juga
melakukan perampokan-perampokan.
Dalam penyerangan itu,mereka telah mampu menguasai kota Bandung.
Mereka menembak setiap anggota TNI yang dijumpainya dan menduduki markas
Divisi Siliwangi. Akibat tindakan pemberontak,79 orang anggota TNI gugur,termasuk
Letkol Lembong.
Upaya pemerintah RIS untuk menumpas gerombolan APRA tersebut dengan
mengirimkan bantuan kesatuan-kesatuan polisi dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.Akhirnya pada tanggal 24 Januari 1950 pasukan TNI berhasil menghancurkan
gerombolan APRA sedangkan Wasterling melarikan diri ke luar negeri dengan
menumpang pesawat Catalina milik Angkatan Laut Belanda.
b. Pemberontakan Andi Azis
Pada tanggal 5 April 1950 di Makassar timbul pemberontakan yang dilakukan
oleh kesatuan-kesatuan bekas KNIL di bawah pimpinan Kapten Andi Azis. Adapun
berbagai tuntutan Andi Azis terhadap pemerintah RIS,sebagai berikut:
1)Andi Azis menuntut agar pasukan-pasukan APRIS bekas KNIL saja yang
bertanggung jawab atas keamanan di daerah NIT.
2)Andi Azis menentang dan menghalangi masuknya pasukan APRIS dariTNI yang
sedang dikirim dari jawa tengah dibawah pimpinan Mayor Worang.
3)Andi Azis menyatakan bahwa Negara Indonesia Timur harus dipertahankan
supaya tetap berdiri..
Untuk menumpas pemberontakan Andi Azis pemerintahRIS melakukan
berbagai upaya,diantaranya adalah:
1)Setelah ultimatum kepada Andi Azis untuk menghadap ke Jakarta gunamempertanggung jawabkan perbuatannya tidak dipenuhi maka pemerintah
mengirim pasukan untuk menumpas pemberontakan tersebut.
2)Pemerintah mengirimkan pasukan ekspedisi di bawah pimpinan Kolonel
Alex Kawilarang, dan terdiri dari berbagai kesatuan dan ketiga angkatan
dan kepolisian.
-
7/24/2019 tugas ips SD
16/21
Selanjutnya.APRIS segera bergerak dan menguasai kota Makassar dan
sekitarnya. Pada bulan April 1950, Andi Azis menyerahkan diri akan tetapi
pertempuran-pertempuran antara pasukan APRIS dan pasukan KNIL,masih
berlangsung pada bulan Mei dan Agustus 1950.
c. Pemberontakan Republik Maluku Selatan
Republik Maluku Selatan (RMS) di proklamasikan pada tanggal 25 April 1950
oleh Mr.Dr.Ch.R.S. Soumokil,mantan jaksa agung NIT. Soumokil sebenarnya ikut
mendalangi pemberontakan Andi Azis. Ketika tanda-tanda kegagalan muncul, ia
melarikan diri ke Maluku Tengah. Ia menjadikan Ambon sebagai pusat gerakannya.
Upaya penyelesaian mula-mula dilaksanakan dengan pendekatan persuasive melalui
misi Dr. Leimena . akan tetapi,misi damai itu di tolak oleh Soumokil. Penolakan itu
mendorong pemerintah RIS untuk bertindak tegas.
Pemerintah RIS memutuskan untuk menggelar operasi militer yang dipimpin
oleh Kolonel A.E Kawilarang. Pendaratan pertama dilakukan di pulau Buru pada
tanggal 14 Juli 1950,di bawah lindungan korvet(kapal perang kecil) pati
unus.kemudian,pendaratan dilakukan berturut-turut di Pulau Seram,Kai,Tanibar
dan Aru. Dengan didudukinya pulau-pulau tersebut,pusat kekuatan RMS semakin
terkepung.
Pada tanggal 28 Sepember 1950, pasukan APRIS mendarat di Ambon.
Pendaratan itu dilakukan dengan tiga gelombang,yakni:
Gelombang pertama dipimpin oleh Mayor Ahmad Winatakusumah
Gelombang ke dua dipimpin oleh Letkol Slamet Supriyadi
Gelombang ke tiga dipimpin oleh Mayor Suryo Subandrio
Karena medan tempur yang sangat berat,Soumokil baru dapat ditangkap pada
tanggal 12 Desember 1963.
d. Pemberontakan PRRI
Latar Belakang munculnya pemberontakan PRRI adalah karena hubungan
antara pemerintah pusat dan daerah yang tidak harmonis.
-
7/24/2019 tugas ips SD
17/21
Pada tanggal 10 Februari 1958 Letnan Kolonel Ahmad Husein mengirimkan
ultimatum kepada pemerintah RI dan harus di jawab dalam waktu 524 jam.
Karena masalah itu pemerintah RI melakukan berbagai upaya untuk
meredakan pemberontakan PRRI. Oleh karena itu,secara berangsur-angsur wilayah
pemberontak dapat dikusai. Pada tanggal 29 Mei 1958 ,Ahmad Husein beserta
pasukannya secara resmi menyerah,disusul para tokoh PRRI lainnnya ,baik militer
maupun sipil.
e. Permesta
setelah pembentukan dewan manguni,para tokoh militer di Sulawesi
memproklamasikan piagam perjuangan rakyat semesta. Proklamasi itu dipelopori oleh
Letkol Ventje Sumual,Panglima Wirabhuana.
Untuk menghadapi pemberontakan itu,RI menggelar operasi militer yangbernama Operasi merdeka. Operasi militer ini dipimpin oleh Letkol Rutminto
Hendraningrat.
Pemberontakan Permesta akhirnya dapat dilumpuhkan pada bulan Agustus
1958.
!esimpulan2 .a' 2
Pada tanggal 0> Desem'er 2:
-
7/24/2019 tugas ips SD
18/21
9epu'lik Indonesia Serikat (9IS) .entuk $egara serikat
tern5ata tidak 'an5ak mendapatkan dukungan rak5at
karena tidak sesuai dengan 4iwa Proklamasi 2>
Agustus2:
-
7/24/2019 tugas ips SD
19/21
!risis politik 5ang 'erkepan4angan karena !onstituante gagal
men5usun UUD7maka Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit
pada tanggal ; ,uli 2:;: untuk kem'ali ke UUD 2:
-
7/24/2019 tugas ips SD
20/21
Alhamdulillah !ami dari kelompok " sudah dapat
men5elesaikan tugas IPS Se4arah tentang peristiwa-peristiwa
politik dan ekonomi pasca pengakuan kedaulatan
!ami sangat 'erterima kasih kepada gurupem'im'ing7karena melalui tugas ini kami dapat memahami
pela4aran terse'ut
!ami mengharapkan adan5a saran dan kritik dari para
pem'aca agar dapat mem'uat tugas ini le'ih sempurna lagi
Semoga tugas ini dapat 'erguna 'agi semua pihak
T?9I%A!ASI&
Dumai72" Okto'er 0120
Da*tar Pusaka
Tim A'di guru 7 IPS Terpadu untuk SMP kelas IX,KTSP 2006,
penerbit Erlangga.
-
7/24/2019 tugas ips SD
21/21
Sutarto dkk7 IPS untuk SMP/MTs kelas IX, BSE, Pusat
Perbukuan.%atro4i7 Sejara untuk SMP kelas IX, kurikulu! 200",
penerbit Erlangga.