bab.i sd. bab.iv..doc

Upload: sherli-prima-shed

Post on 20-Feb-2018

255 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    1/68

    1

    BAB IPENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang MasalahPenyelenggaraan tata pemerintahan yang baik (good governance) merupakan

    salah satu tuntutan masyarakat kepada pemerintah, sejalan dengan meningkatnya tingkat

    pengetahuan masyarakat, perkembangan teknologi, kondisi sosial ekonomi, dan

    sebagainya, di samping adanya pengaruh globalisasi. Tuntutan tersebut perlu direspons

    secara baik oleh pemerintah, dengan melakukan perubahan-perubahan paradigma dalam

    mewujudkan tanggung jawabnya kepada publik. Tuntutan pelayanan yang berkualitas

    dari para aparatur daerah khususnya Pegawai Negeri ipil (PN) merupakan suatu

    keharusan untuk dilaksanakan kinerja yang baik. PN sebagai unsur aparatur negara

    yang bertugas sebagai abdi masyarakat harus menyelenggarakan pelayanan secara adil

    kepada masyarakat dengan dilandasi kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan

    !ndang-!ndang "asar 1#$%. !ntuk dapat melaksanakan tugas dengan baik, maka

    pembinaan pegawai diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

    ("&) agar memiliki sikap dan perilaku yang berintikan pengabdian, kejujuran,

    tanggung jawab, disiplin serta wibawa sehingga dapat memberikan pelayanan sesuai

    tuntutan perkembangan masyarakat.

    'leh sebab itu setiap instansi atau organisasi , akan menuntut pegawainya untuk

    meningkatkan kinerjanya. Tetapi upaya tersebut harus sejalan dengan peningkatan peran

    manajemen dalam melakukan kepemimpinan yang eekti. esuksesan atau kegagalan

    dalam pelaksanaan tugas di suatu organisasi dipengaruhi oleh kepemimpinan dan

    didukung oleh kapasitas organisasi yang memadai, maka tujuan organisasi akan

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    2/68

    *

    terwujud. ebaliknya kelemahan kepemimpinan merupakan salah satu sebab keruntuhan

    kinerja suatu organisasi. +al ini mencerminkan betapa besar peran kepemimpinan di

    dalam organisasi, sehingga seorang pemimpin diharapkan mempunyai kemampuan

    untuk memotiasi, mengarahkan, mempengaruhi dan berkomunikasi dengan

    bawahannya agar tujuan organisasi itu bisa tercapai secara eekti dan eisien.

    !ntuk mewujudkan pegawai yang memiliki disiplin dan prestasi kerja yang baik

    diperlukan pula peran yang besar dari pimpinan organisasi. "alam meningkatkan kinerja

    pegawai diperlukan analisis terhadap aktor-aktor yang mempengaruhinya dengan

    memperhatikan kebutuhan dari para pegawai, di antaranya adalah kebutuhan akan

    prestasi dalam kinerja para pegawai yang bekerja secara disiplin dan mentaati aturan

    dari organisasi.

    Namun keberhasilan pemimpin dalam mencapai tujuan tidak lepas dari interaksi

    pemimpin dengan bawahannya. emampuan berinteraksi dan mempengaruhi mencakup

    upaya memandu, mendorong dan memasilitasi orang lain dalam rangka mencapai

    tujuan dengan menggunakan cara-cara tertentu.

    etiap pemimpin pada dasarnya memiliki perilaku yang berbeda dalam

    memimpin para pengikutnya, perilaku para pemimpin itu disebut dengan gaya

    kepemimpinan. epemimpinan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan motiasi

    dan kinerja pegawai, karena keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang

    lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada

    kewibawaan, dan juga pemimpin itu di dalam menciptakan motiasi di dalam diri setiap

    orang bawahan, kolega maupun atasan pemimpin itu sendiri.

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    3/68

    urang adanya peranan kepemimpinan dalam menciptakan komunikasi yang

    harmonis serta memberikan pembinaan pegawai, akan menyebabkan tingkat kinerja

    pegawai rendah. "emikian halnya dengan kurangnya motiasi pegawai seperti tidak

    disiplin masuk kerja, malas-malasan dalam bekerja akan menyebabkan kinerja pegawai

    rendah. aktor motiasi dapat menjadi pendorong seseorang untuk mendapatkan hasil

    yang terbaik. eorang pegawai yang mempunyai motiasi kerja yang tinggi biasanya

    mempunyai kinerja yang tinggi pula. etiap pegawai memerlukan motiasi yang kuat

    agar bersedia melaksanakan pekerjaan secara bersemangat, bergairah dan berdedikasi

    tinggi. /ila seseorang termotiasi, ia akan berusaha berbuat sekuat tenaga untuk

    mewujudkan apa yang diinginkannya. Namun belum tentu upaya yang keras itu akan

    menghasilkan produktiitas yang diharapkan, apabila tidak disalurkan dalam arah yang

    dikehendaki organisasi.

    &otiasi dengan demikian merupakan hal-hal yang menyebabkan, menyatukan,

    serta mempertahankan orang berperilaku tertentu. &otiasi mempunyai siat yang tidak

    akan lepas dari siat manusia itu sendiri di mana manusia secara indiidual mempunyai

    kualitas diri yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain. &otiasi menjadi

    aktualisasi seseorang pegawai untuk meningkatkan prestasinya. 'leh karena itu motiasi

    ini merupakan subyek yang penting bagi pemimpin, karena pemimpin harus bekerja

    dengan dan melalui orang lain. "engan melakukan pembenahan dan pengembangan

    organisasi perlu memahami masing-masing orang yang berperilaku tertentu agar dapat

    mewujudkan suatu kekuatan pendorong bagi diri seorang dalam berperilaku guna meraih

    atau mencapai tujuan kepuasan.

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    4/68

    $

    Pengukuran terhadap kinerja pegawai memiliki pengaruh yang penting bagi

    perkembangan pegawai. Pengukuran kinerja dapat digunakan untuk memasuki jenjang

    karir yang pantas sesuai dengan kinerja dan melihat kualitas pegawai apakah sesuai

    dengan tanggung jawabnya. elain itu, penilaian kinerja pegawai juga diukur dengan

    tingkat kuantitas, kemampuan, sikap pegawai dan waktu penyelesaian pekerjaan yang

    diberikan. aktor-aktor yang dapat mempengaruhi kinerja seorang pegawai yang

    bekerja di suatu organisasi, antara lain0 kepemimpinan, motiasi, kompensasi, disiplin,

    pembinaan, pengembangan karir, periode proyek yang terbatas, adanya sistem kontrak

    kerja, dan lain-lain.

    /erdasarkan uraian yang dijelaskan di atas, untuk melihat lebih jelas mengenai

    pengaruh kepemimpinan dan motiasi terhadap kinerja pegawai, maka penulis tertarik

    untuk melakukan penelitian tesis dengan judul PENGARUH GAYA

    KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MTI!A"I

    MENGAJAR GURU DI "EKLAH "MP YAYA"AN PER"ATUAN PERGURUAN

    TAMAN "I"#A PADANG TAHUN $%1$

    1.$R&'&san Masalah

    /erdasarkan uraian tersebut, maka penulis merumuskan masalah penelitian

    sebagai berikut0

    1. pakah terdapat pengaruh kepemimpinan terhadap motiasi mengajar guru pada

    &P 2ayasan Perstuan Perguruan Taman iswa

    *. pakah terdapat pengaruh lingkungan kerja terhadap motiasi mengajar guru pada

    &P 2ayasan Perstuan Perguruan Taman iswa

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    5/68

    %

    . pakah terdapat pengaruh kepemimpinan dan lingkunga kerja terhadap motiasi

    mengajar guru pada &P 2ayasan Perstuan Perguruan Taman iswa

    1.( T&)&an Penel*t*an/erdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat disusun sejumlah tujuan

    penelitian ini adalah 0

    1. !ntuk menguji dan menganalisis pengaruh kepemimpinan terhadap motiasi

    mengajar guru pada &P 2ayasan Perstuan Perguruan Taman iswa

    2. !ntuk menguji dan menganalisispengaruh lingkungan kerja terhadap motiasi

    mengajar guru pada &P 2ayasan Perstuan Perguruan Taman iswa

    3. !ntuk menguji dan menganalisispengaruh kepemimpinan dan lingkungan kerja

    terhadap motiasi mengajar guru pada &P 2ayasan Perstuan Perguruan Taman

    iswa

    1.+ Man,aat Penel*t*an

    1.$.1 &anaatTeoritis

    "engan penelitian ini penulis dapat menambah perbendaharaan pengetahuan dalam

    membuat karya ilmiah dengan menerapkan teori-teori yang diperoleh dalam

    perkuliahan di Program tudi &agister &anajemen esehatan ekolah Tinggi

    3lmu 4konomi 3ndonesia &alang maupun dari literatur-literatur ke dalam praktek

    manajemen organisasi dengan demikian penelitian ini dapat di harapkan dapat

    memberikan sumbangan dalam aspek teoritis (keilmuan) bagi perkembangan ilmu

    ekonomi manajemen pada umumnya dan manajemen umber "aya &anusia pada

    khususnya terkait dengan pendekatan aspek kepemimpinan, lingkungan kerja dan

    motiasi.

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    6/68

    5

    1.$.* Praktis

    ecara praktis penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pimpinan dalam

    menyusun strategi bagaimana meningkatkan motiasi mengajar guru sebagai asset

    penting suatu organisasi, dan diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

    serta pertimbangan untuk meningkatkan motiasi mengajar guru di ekolah &P

    2ayasan Persatuan Perguruan Taman iswa Padang, disamping itu juga hendaknya

    dapat memberi manaat bagi pihak-pihak lain yang membutuhkannya baik sebagai

    tambahan pengetahuan maupun sebagai inormasi.

    BAB IITINJAUAN PU"TAKA

    $.1 Penel*t*an Ter-ah&l&

    6udol (*778), dalam penelitiannya tentang 9Pengaruh kepemimpinan dan

    motiasi kerja terhadap kinerja pegawai, memberikan kesimpulan bahwa kepemimpinan

    terhadap kinerja pegawai berpengaruh positi dan signiikan nilai t-hitung:t-tabel

    (.577:*.#*, pada signiikansi 7.77* dan besar kontribusinya %8.;7< terhadap kinerja

    pegawai. &otiasi kerja terhadap kinerja pegawai berpengaruh positi dan signiikan

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    7/68

    8

    nilai t-hitung:t-tabel (*.;*1:*.#*, pada signiikansi 7.777 dan besar kontribusinya

    $#.57< terhadap kinerja pegawai. ecara bersama-sama kepemimpinan dan motiasi

    kerja terhadap kinerja pegawai berpengaruh positi dan signiikannilai -hitung:-tabel

    ($$.;7*:.5%1, pada signiikansi 7.777 dan besar kontribusinya 5.*7< terhadap kinerja

    pegawai.

    atma N. (*77#), melakukan penelitian tentang Pengaruh epemimpinan dan

    &otiasi terhadap inerja Pegawai, di dalam hasil analisanya menunjukkan pengaruh

    yang positi dan signiikan antara kepemimpinan dengan kinerja, hal ini ditunjukkan

    oleh nilai determinasi sebesar 7,18 artinya 1,8< kontribusi kepemimpian terhadap

    kinerja sedangkan sisanya ;5,

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    8/68

    ;

    7,8%# yang berarti epemimpinan berpengaruh terhadap inerja karyawan dengan

    tingkat signiikansi positi kuat. "apat disimpulkan kenaikan respon karyawan yang

    positi terhadap epemimpinan akan diikuti dengan kenaikan kualitas inerja karyawan

    , disamping itu pada uji hipotesa t hitung = #,$7*: t tabel 1,##; yang berarti dari hasil

    pengujian dan analisis terbukti terdapat pengaruh epemimpinan (>1) yang signiikan

    terhadap inerja karyawan (2). !ntuk ariabel &otiasi dengan inerja karyawan

    mendapatkan nilai korelasi sebesar 7,55*yang berarti &otiasi karyawan berpengaruh

    terhadap inerja karyawan dengan tingkat signiikansi positi kuat, berarti kenaikan

    &otiasi karyawan akan diikuti pula dengan kenaikan inerja. Pada uji t ? uji hipotesa

    diperoleh t hitung = 8,118 : t tabel= 1,##;, yang berarti terbukti terdapat pengaruh ariabel

    &otiasi karyawan (>*) yang signiikan terhadap ariabel inerja karyawan.

    edangkan hasil uji korelasi secara bersama-sama antara ariabel epemimpinan (>1)

    dan &otiasi karyawan (>*) terhadap inerja karyawan (2) mendapatkan nilai korelasi

    sebesar %/0$ yang berarti terdapat pengaruh epemimpinan dan &otiasi karyawan

    secara bersama-sama terhadap inerja karyawan dengan tingkat signiikansi positi

    kuat. "engan kata lain bahwa kenaikan respon karyawan terhadap epemimpinan dan

    motiasi karyawan secara bersama-sama akan diikuti dengan kenaikan inerja

    karyawan.

    /oy . @ani (*717), melakukan penelitian tentang Pengaruh Pelatihan dan

    &otiasi Terhadap inerja aryawan disini juga bisa dilihat bahwa motiasi tersebut

    mempunyai hubungan yang positi dan signiikan terhadap kinerja karyawan, atau

    semakin baik &otiasi erja, maka semakin baik kinerja aryawan. "alam +asil

    perhitungan koeisien regresi &otiasi erja (>*) terhadap kinerja aryawan (2)

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    9/68

    #

    diperoleh persamaan regresi sebesar 2 = a A b >* = *5,*;* A 7,*58>*, yaitu 2=

    inerja, sedangkan > dalam hal ini >*= &otiasi. !ntuk mengetahui igniikan atau

    tidaknya pengaruh &otiasi kerja (>*) terhadap inerja aryawan (2) , dilakukan

    pengujian signiikan koeisien regresi dengan uji t. Nilai t hitung = $,57# dari koeisien

    regresi dengan nilai krisis t pada tingkat B = % < uji dua pihak dan derajat kebebasan dk

    = (n-*) = %7-* = $; diperoleh nilai t tabel = *,71 maka dapat dinyatakan bahwa nilai t

    hitung = $,57# jatuh pada daerah terima +a (Tolak +7), artinya terdapat pengaruh

    &otiasi erja (>*) terhadap inerja aryawan (2).

    2uliana (*71*) , di dalam analisa tentang pengaruh kepemimpinan, &otiasi dan

    Cingkungan erja terhadap inerja Pegawai menyimpulkan bahwa hubungan antara

    kepemimpinan dengan kinerja positi dan signiikan hal ini memberikan arti bahwa

    kepemimpinan yang dilaksanakan mempunyai hubungan searah dan berpengaruh nyata

    terhadap kinerja, jika nilai kepemimpinan naik maka kinerja juga akan semakin

    membaik begitu juga sebaliknya. /egitu juga dengan ariabel motiasi memperlihatkan

    hubungan positi yang artinya motiasi berpengaruh signiikan terhadap kinerja, jika

    nilai motiasi kerja naik atau semakin baik, maka kinerja pegawai juga akan naik atau

    sebaliknya jika motiasi kerja turun, maka kinerja pegawai juga turun.

    $.$ T*n)a&an Te2r*t*s

    $.$.1 Pengert*an Ke3e'*'3*nan

    epemimpinan merupakan lokomoti organisasi yang selalu menarik di

    bicarakan. "aya tarik ini di dasarkan pada latar historis yang menunjukkan arti penting

    keberadaan seorang pemimpin dalam setiap kegiatan kelompok dan kenyataan bahwa

    kepemimpinan merupakan sentrum dalam pola interaksi antar komponen organisasi.

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    10/68

    17

    Cebih dari itu, kepemimpinan dan peranan pemimpin menentukan kelahiran,

    pertumbuhan dan kedewasaan serta kematian organisasi.

    Pemimpin merupakan salah satu intisari manajemen, sumber daya pokok dan titik

    sentral dari setiap aktiitas yang terjadi dalam organisasi atau perusahaan.

    epemimpinan merupakan proses dimana seseorang menggunakannya pengaruhnya,

    mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan dan mengarahkan orang atau

    kelompok agar menerima pengarahan tersebut serta berbuat sesuatu yang dapat

    membantu tercapainya suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan.

    ". 4. &c. arland dalam ukhendar (*77#) mendeinisikan kepemimpinan

    sebagai berikut 9uatu proses di mana pimpinan dilukiskan akan memberi perintah atau

    pengaruh, bimbingan atau proses mempengaruhi pekerjaan orang lain dalam memilih

    dan mencapai tujuan yang telah ditetapkanD. &aka dapat diketahui bahwa

    kepemimpinan merupakan proses di mana pimpinan memberikan perintah, bimbingan

    atau pengaruh kepada bawahan dalam memilih dan mencapai tujuan yang telah

    ditetapkan.

    epemimpinan menurut Thoha (*7780*57), adalah kemampuan seseorang untuk

    mempengaruhi orang lain, dalam hal ini para bawahannya sedemikian rupa sehingga

    orang lain itu mau melakukan kehendak pimpinan meskipun secara pribadi hal itu

    mungkin tidak disenanginya. epemimpinan dalam 6obbins (*77;0$#) adalah

    kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok guna mencapai sebuah isi atau

    serangkaian tujuan yang ditetapkan. "isamping itu menurut Eirawan (*77018)

    mendeinisikan kepemimpinan merupakan proses atau sejumlah tindakan di mana satu

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    11/68

    11

    atau lebih (pemimpin) menggunakan pengaruh, wewenang atau kekuasaan terhadap satu

    atau lebih orang (pengikut) dalam menggerakkan sistem sosial.

    epemimpinan adalah penggunaan pengaruh untuk memotiasi karyawan agar

    mencapai sasaran organisasi. &enurut pendapat Fosep G. 6ost dalam (2uliana, *711)

    epemimpinan adalah sebuah hubungan yang saling mempengaruhi diantara pemimpin

    dan pengikut yang menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan tujuan

    bersamanya. "alam upaya melaksanakan kepemimpinan yang eekti, selain memiliki

    kemampuan dan keterampilan dalam kepemimpinan, seorang pemimpin sebaiknya

    menentukan gaya kepemimpinan yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi anggota

    kelompok. /anyak studi ilmiah yang dilakukan oleh banyak ahli mengenai

    kepemimpinan, dan hasilnya berupa teori-teori tentang kepemimpinan, sehingga teori-

    teori yang muncul menunjukkan perbedaan.

    enada dengan itu @.C. reeman H 4.. Taylor (1###) memberikan pengertian

    leadership sebagai 0 Leadership is the ability to create group action toward an

    organizational objective with maximum effectiveness and cooperation from each

    individual, yang artinya kepemimpinan adalah kemampuan menciptakan kegiatan

    kelompok untuk mencapai tujuan organisasi, dengan eektiitas maksimum dan

    kerjasama dari tiap-tiap indiidu.

    /erdasarkan deskripsi teori-teori yang ada dapat disimpulkan bahwa

    kepemimpinan merupakan suatu cara yang dimiliki oleh seorang pemimpin dalam

    mempengaruhi sekelompok orang atau bawahan untuk bekerja sama dan berdaya upaya

    dengan penuh semangat dan keyakinan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

    Pada hakikatnya pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    12/68

    1*

    mempengaruhi perilaku orang lain dalam kerjanya dengan menggunakan pemahaman.

    "alam hal ini pemahaman berarti kemampuan untuk mengarahkan dan mempengaruhi

    bawahan sehubungan dengan berbagai tugas yang harus dilaksanakannya.

    $.$.$ 4&ngs* Ke3e'*'3*nan

    ungsi kepemimpinan penentu arah berarti pemimpin harus mengambil

    keputusan yang dapat dijadikan pedoman oleh bawahan. eputusan tersebut merupakan

    arah yang akan dicapai oleh setiap indiidu dalam organisasi. Fika keputusan pemimpin

    tidak ada, maka para bawahan akan kehilangan orientasi yang pada gilirannya akan

    menghancurkan aksistensi kepemimpinan tersebut. Tidak ada satu pun organisasi yang

    dapat melepaskan diri dari situasi sosial dimana organisasi tersebut berada. "engan

    demikian setiap organisasi harus memelihara hubungan baik dengan lingkungan

    sosialnya. Proses ini dapat berjalan jika pemimpin organisasi tersebut mampu mewakili

    aspirasi dan kebutuhan bawahannya sehingga tidak bertentangan dengan perubahan

    lingkungan eksternal yang terjadi.

    'leh sebab itu ungsi kepemimpinan berhubungan dengan situasi sosial dalam

    kehidupan kolompok?organisasi dimana ungsi kepemimpinan harus diwujudkan dalam

    interaksi antar indiidu. &enurut 6iai (*77%0%) ungsi pokok kepemimpinan itu

    dibedakan atas0

    a. ungsi 3nstrukti

    ungsi ini bersiat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator merupakan

    pihak yang menentukan apa, bagaimana, bilamana, dan di mana perintah itu

    dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara eekti. epemimpinan yang

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    13/68

    1

    eekti memerlukan kemampuan untuk menggerakkan dan memotiasi orang lain

    agar mau melaksanakan perintah.

    b. ungsi onsultati

    ungsi ini bersiat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam usaha

    menetapkan keputusan, pemimpin kerapkali memerlukan bahan pertimbangan yang

    mengharuskannya berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya yang dinilai

    mempunyai berbagai bahan inormasi yang diperlukan dalam menetapkan

    keputusan. Tahap berikutnya konsultasi dari pimpinan pada orang-orang yang

    dipimpin dapat dilakukan setelah keputusan ditetapkan dan sedang dalam

    pelaksanaan. onsultasi itu dimaksudkan untuk memperoleh masukan berupa umpan

    balik (feed back) untuk memperbaiki dan menyempurnakan keputusan-keputusan

    yang telah ditetapkan dan dilaksanakan. "engan menjalankan ungsi konsultati

    dapat diharapkan keputusan-keputusan pimpinan, akan mendapat dukungan dan

    lebih mudah menginstruksikannya sehingga kepemimpinan berlangsung eekti.

    c. ungsi Partisipasi

    "alam menjalankan ungsi ini pemimpin berusaha mengaktikan orang-orang yang

    dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam

    melaksanakannya. Partisipasi tidak berarti bebas berbuat semaunya, tetapi dilakukan

    secara terkendali dan terarah berupa kerjasama dengan tidak mencampuri atau

    mengambil tugas pokok orang lain. eikutsertaan pemimpin harus tetap dalam

    ungsi sebagai pemimpin dan bukan pelaksana.

    d. ungsi "elegasi

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    14/68

    1$

    ungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang membuat atau

    menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari

    pimpinan. ungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan. 'rang-orang

    penerima delegasi itu harus diyakini merupakan pembantu pemimpin yang memiliki

    kesamaan prinsip, persepsi dan aspirasi.

    e. ungsi Pengendalian

    ungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses?eekti mampu

    mengatur aktiitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang eekti,

    sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. ungsi

    pengendalian ini dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan,

    koordinasi, dan pengawasan.

    $.$.( Peran Ke3e'*'3*nan

    iagian (*77$, h.55) mengemukakan bahwa peranan pemimpin atau

    kepemimpinan dalam organisasi atau perusahaan ada tiga bentuk yaitu0

    a. Peranan yang bersiat interpersonal

    2ang dimaksud dengan peranan yang bersiat interpersonal dalam organisasi adalah

    bahwa seorang pemimpin dalam perusahaan atau organisasi merupakan simbol akan

    keberadaan organisasi, seorang pemimpin bertanggung jawab untuk memotiasi dan

    memberikan arahan kepada bawahan, dan seorang pemimpin mempunyai peran

    sebagai penghubung.

    b. Peranan yang bersiat inormasional

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    15/68

    1%

    Peranan yang bersiat inormasional mengandung arti bahwa seorang pemimpin

    dalam organisasi mempunyai peran sebagai pemberi, penerima dan penganalisis

    inormasi.

    c. Peran pengambilan keputusan

    Peran pemimpin dalam pengambilan keputusan mempunyai arti bahwa pemimpin

    mempunyai peran sebagai penentu kebijakan yang akan diambil berupa strategi-

    strategi bisnis yang mampu untuk mengembangkan inoasi, mengambil peluang atau

    kesempatan dan bernegosiasi dan menjalankan usaha dengan konsisten.

    $.$.+. Ga5a Ke3e'*'3*nan

    epemimpinan merupakan tulang punggung pengembangan organisasi karena

    tanpa kepemimpinan yang baik akan sulit mencapai tujuan organisasi. Fika seorang

    pemimpin berusaha untuk mempengaruhi perilaku orang lain, maka orang tersebut perlu

    memikirkan gaya kepemimpinannya.

    esuksesan dan kegagalan para pemimpin, disebabkan gaya kepemimpinan yang

    berbeda-beda dan teknik yang digunakan untuk memaksimalkan pengambilan

    keputusan. esuksesan dan kegagalan menjadi ukuran seorang pemimpin dalam

    menerapkan gaya kepemimpinan yang berbeda-beda. Perbedaan penerapan gaya

    kepemimpinan tersebut terkait dengan aspek perilaku pemimpin yang diekspresikan

    pada bawahan, dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.

    @aya kepemimpinan yang tidak sesuai, dapat menghambat pencapaian tujuan,

    bahkan dapat menimbulkan kegagalan. ebaliknya, apabila gaya kepemimpinan yang

    diterapkan mendapat dukungan positi dari bawahan, akan mendukung suksesnya tujuan

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    16/68

    15

    organisasi. Teknik-teknik pengambilan keputusan berkaitan dengan kegagalan dan

    kesuksesan para pemimpin dalam menerapkan gaya kepemimpinan.

    +adari Nawawi (dalam atma NI*77#) gaya kepemimpinan memiliki tiga pola

    dasar, yaitu gaya kepemimpinan yang berpola mementingkan tugas, yang berpola

    mementingkan pelaksanaan kerja sama dan yang yang berpola mementingkan hasil yang

    dapat dicapai. @aya kepemimpinan yang berpola mementingkan tugas oleh para

    bawahannya, menuntut penyelesaian tugas yang dibebankan padanya sesuai dengan

    keinginan pimpinan. @aya kepemimpinan yang berpola mementingkan pelaksanaan

    kerjasam, pemimpin mempunyai keyakinan bahwa dengan kerjasama yang intensi,

    eekti dan eisien semua tugas dapat diselesaikan secara maksimal. @aya kepemimpinan

    yang berpola mementingkan hasil yang memandangkan hasil dicapai untuk mewujudkan

    tujuan organisasi dan merupakan ukuran prestasi kepemimpinannya bukan prosesnya.

    &enurut hasil penelitian Cikert (dalam Eirawan, *77) terdapat empat macam

    gaya kepemimpinan yang disebut sistem 3, sistem 33, sistem 333, dan sistem 3J yang

    dijelaskan sebagai berikut 0

    1. istem 3 dikenal dengan 'toriter (Explosive/uthoritative), manajer atau pimpinan

    menentukan semua keputusan yang bertalian dengan seluruh pekerjaan, dan

    memerintahkan semua bawahan untuk melaksanakannya. Pemimpin menentukan

    semua standar bagaimana bawahan melaukan tugas, kemudian memberikan ancaman

    dan hukuman kepada bawahan yang tidak berhasil melaksanakan tugas yang telah

    ditentukan. Pemimpin kurang percaya pada bawahan sebaliknya bawahan tidak atau

    sedikit sekali dalam proses pengambilan keputusan. tasan dan bawahan bekerja

    dengan suasan saling mencurigai.

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    17/68

    18

    *. istem 33 disebut dengan otoriter yang bijaksana (!enevolent uthoritative). Pada

    sistem ini manajer menyampaikan berbagai peraturan yang berkaitan dengan tugas-

    tugas atau perintah dan bawahan diberikan kebebasan untuk memberikan

    pendapatnya. /awahan diberikan kelonggaran dalam melaksanakan tugas-tugas,

    tetapi dengan hati-hati diberikan batasan dan berbagai posedur. /agi bawahan yang

    berhasil menyelesaikan tugas-tugasnya diberikan hadiah atau penghargaan,

    sebaliknya bagi bawahan yang kurang berhasil diberi sanksi. +ubungan antara atasan

    dan bawahan berada dalam suasana yang baik serta secara umum manajer bertindak

    cukup baik.

    . istem 333 dikenal dengan konsulti ("onsultative). &anajer menentukan tujuan, dan

    mengemukakan berbagai ketentuan yang bersiat umum, sesudah melalui proses

    diskusi dengan para bawahan. elanjutnya bawahan dapat mengambil keputusan

    sendiri mengenai bagaimana melaksanakan tugas dalam batasan-batasan tertentu,

    sedangkan beberapa hal menjadi keputusan atas sepenuhnya. emudian penghargaan

    dan hukuman diberikan dalam rangka memberikan dorongan kepada bawahan.

    /awahan bebas untuk berdiskusi dengan atasan mengenai hal-hal yang bertalian

    tugas pekerjaannya. +ubungan dua arah antara atasan dan bawahan terjalin baik.

    $. istem 3J disebut partisipati (#articipative $anagement). Penentuan tujuan dan

    pengambilan keputusan ditentukan bersama. pabila pemimpin secara ormal perlu

    mengambil keputusan, dilakukan setelah adanya saran dan pendapat para bawahan.

    +ubungan kerjasama antara atasan dan bawahan terjadi dalam suasana yang penuh

    persahabatan dan saling mempercayai. &otiasi terhadap bawahan tidak hanya

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    18/68

    1;

    didasarkan atas pertimbangan ekonomis, melainkan juga didasarkan atas pentingnya

    pengakuan peranan para bawahan dalam melakanakan tugas organisainya.

    Cikert menyimpulkan bahwa organisasi yang tidak produkti disebabkan adanya

    kecenderungan pemimpin ke arah sistem 3 dan 33. ebaliknya organisasi yang memiliki

    produktiitas tinggi, banyak ditentukan oleh adanya gaya kepemimpinan yang

    konsultati atau partisipati atau kepemimpinan sistem 333 dan 3J.

    &enurut red Cuthans yang dikutip oleh Eirawan (*77, h.;7) 0 9@aya

    kepemimpinan adalah cara pemimpin dalam mempengaruhi para pengikutnya.D "ari

    pengertian tersebut, maka dapat diketahui gaya kepemimpinan merupakan suatu cara

    yang dilakukan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi para pengikutnya. +al ini

    senada dengan apa yang dikemukakan oleh +arsey dan /lanchard0 Dollower in any

    situation are ital, not only because indiidually they accept or reject the leader, but

    because as a group they actually determine whateer personal power that leader hae. 3

    the ollower decides not to ollow, it really doesnKt matter what the other elements in the

    situation areD.

    edangkan menurut 6obins (*77*, h.18) mengidentiikasikan ada empat jenis

    gaya kepemimpinan yaitu 0

    a. @aya kepemimpinan kharismatik

    Para pengikut terpacu kemampuan kepemimpinan yang heroik atau yang luar biasa

    ketika mereka mengamati perilaku-perilaku tertentu pemimpin mereka. Terdapat

    lima karakteristik pokok pemimpin kharismatik0

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    19/68

    1#

    1) Jisi dan artikulasi. "ia memiliki isi ditujukan dengan sasaran ideal yang

    berharap masa depan lebih baik dari pada status %uo, dan mampu

    mengklariikasi pentingnya isi yang dapat dipahami orang lain.

    *) 6asio personal. Pemimpin kharismatik bersedia menempuh risiko personal

    tinggi, menanggung biaya besar, dan terlibat ke dalam pengorbanan diri untuk

    meraih isi.

    ) Peka terhadap lingkungan. &ereka mampu menilai secara realistis kendala

    lingkungan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk membuat perubahan.

    $) epekaan terhadap kebutuhan pengikut. Pemimpin kharismatik persepti (sangat

    pengertian) terhadap kemampuan orang lain dan responsi terhadap kebutuhan

    dan perasaan mereka.

    %) Perilaku tidak konensional. Pemimpin kharismatik terlibat dalam perilaku yang

    dianggap baru dan berlawanan dengan norma.

    b. @aya kepemimpinan transaksional

    Pemimpin transaksional merupakan pemimpin yang memandu atau memotiasi para

    pengikut mereka menuju sasaran yang ditetapkan dengan memperjelas persyaratan

    peran dan tugas. @aya kepemimpinan transaksional lebih berokus pada hubungan

    pemimpin-bawahan tanpa adanya usaha untuk menciptakan perubahan bagi

    bawahannya. Terdapat empat karakteristik pemimpin transaksional0

    1) 3mbalan kontingen, kontrak pertukaran imbalan atas upaya yang dilakukan,

    menjanjikan imbalan atas kinerja baik, mengakui pencapaian.

    *) &anajemen berdasar pengecualian (akti), melihat dengan mencari

    penyimpangan dari aturan dan standar, menempuh tindakan perbaikan.

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    20/68

    *7

    ) &anajemen berdasar pengecualian (pasi)0 menginterensi hanya jika standar

    tidak dipenuhi.

    $) CaisseL-aire, melepas tanggung jawab, menghindari pembuatan keputusan.

    c. @aya kepemimpinan transormasional

    Pemimpin transormasional mencurahkan perhatian pada hal-hal dan kebutuhan

    pengembangan dari masing-masing pengikut, Pemimpin transormasional mengubah

    kesadaran para pengikut akan persoalan-persoalan dengan membantu mereka

    memandang masalah lama dengan cara-cara baru, dan mereka mampu

    menggairahkan, membangkitkan, dan mengilhami para pengikut untuk

    mengeluarkan upaya ekstra demi mencapai sasaran kelompok. Terdapat empat

    karakteristik pemimpin transormasional0

    1) harisma0 memberikan isi dan rasa atas misi, menanamkan kebanggaan, meraih

    penghormatan dan kepercayaan.

    *) 3nspirasi0 mengkomunikasikan harapan tinggi, menggunakan simbol untuk

    memokuskan pada usaha, menggambarkan maksud penting secara sederhana.

    ) timulasi intelektual0 mendorong intelegensia, rasionalitas, dan pemecahan

    masalah secara hati-hati.

    $) Pertimbangan indiidual0 memberikan perhatian pribadi, melayani karyawan

    secara pribadi, melatih dan menasehati.

    d. @aya kepemimpinan isioner

    emamuan menciptakan dan mengartikulasikan isi yang realistis, kredibel, dan

    menarik mengenai masa depan organisasi atau unit organisasi yang tengah tumbuh

    dan membaik dibanding saat ini. Jisi ini jika diseleksi dan di implementasikan

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    21/68

    *1

    secara tepat, mempunyai kekuatan besar sehingga bisa mengakibatkan terjadinya

    lompatan awal ke masa depan dengan membangkitkan keterampilan, bakat, dan

    sumber daya untuk mewujudkannya.

    "ari uraian teoritis di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah

    kemampuan seseorang dalam mengarahkan, mempengaruhi, mendorong dan

    mengendalikan orang lain atau bawahan untuk bisa melakukan sesuatu pekerjaan

    atas kesadarannya dan sukarela dalam mencapai suatu tujuan tertentu guna mencapai

    sebuah isi atau serangkaian tujuan yang telah ditetapkan. /erdasarkan teori-teori

    kepemimpinan seperti yang telah diuraikan tersebut di atas maka dalam hal ini

    penulis mengemukakan bahwa ariabel kepemimpinan itu terdiri dari dimensi-

    dimensi 0

    1. Perilaku pimpinan, terdiri dari indikator 0 Pimpinan memberi teladan dalam

    bertugas, Pimpinan selalu mendampingi pegawai, Pimpinan mampu

    mengarahkan pegawai, Pimpinan mampu memecahkan masalah, Pimpinan

    mampu melaksanakan koordinasi, Pimpinan mampu mengambil keputusan,

    &enghargai pendapat bawahan.

    *. emampuan Pimpinan terdiri dari indikator 0 Pendelegasian wewenang,

    emampuan dalam perencanaan, emampuan menggerakkan pegawai,

    emampuan dalam pelaksanaan, emampuan dalam mengealuasi program,

    &enempatkan pegawai tepat sasaran, &enciptakan situasi kerja yang baik,

    emampuan dalam mengambil keputusan.

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    22/68

    **

    . Pemberian motiasi terdiri dari indikator 0 emampuan menghargai ide

    bawahan, emampuan memberi bimbingan, emampuan memberikan motiasi

    kerja, emampuan diskusi timbal balik, emampuan berinoasi

    $.( L*ngk&ngan Ker)a

    *..1 Pengertian Cingkungan kerja

    Cingkungan kerja yang baik akan membuat karyawan bekerja merasa nyaman

    dan puas terhadap situasi tersebut, maka hal ini tentu berpengaruh terhadap

    motiasi kerja guru serta guru dapat memberikan hasil kerja yang memuaskan,

    tetapi apabila lingkungan kerja guru tidak nyaman dan tidak memuaskan maka

    motiasi kerja guru akan menurun, akibatnya prestasi siswa dan sekolah pun

    akan menurun.

    !ntuk lebih jelasnya pengertian lingkungan kerja dapat dideinisikan sebagai

    berikut0 &enurut Gokrominoto (*778) 0 9ondisi lingkungan kerja lebih banyak

    tergantung dan diciptakan oleh pimpinan, sehingga suasana kerja yang tercipta

    tergantung pada pola yang diciptakan pimpinanD. edangkan menurut Nitisemito

    (*77*) 9Cingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja dan

    yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang

    dibebankan oleh perusahaanD. "alam hal ini wasta, /asu(*77*) 0 9Cingkungan

    kerja adalah keseluruhan dari aktor-aktor ekstern yang mempengaruhi

    perusahaan baik organisasi maupun kegiatannyaD.

    b.aktor-aktor yang Termasuk "alam Cingkungan erja

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    23/68

    *

    Terdapat bermacam-macam aktor yang mempengaruhi lingkungan kerja dimana

    kegiatan dilaksanakan , yaitu 0

    uasana kerja (non physical working environment&

    aktor non isik dalam lingkungan kerja adalah penghargaan, penghormatan,

    pengakuan dan perlakuan yang wajar serta bersiat manusiawi, toleransi,

    solidaritas, dan tanggung jawab.

    Cingkungan tempat kerja (physical working environment), antara lain0

    pewarnaan, penerangan, kebersihan,pertukaran udara, dan penataan ruangan.

    $.+ M2t*6as* Ker)a

    $.+.1 Pengert*an M2t*6as* Ker)a

    etiap orang memiliki sesuatu yang dapat memicu atau menggerakkan baik

    berupa kebutuhan material. emosional., spiritual, maupun nilai-nilai atau keyakinan

    tertentu. Pemicu-pemicu tersebut membangkitkan motiasi seseorang untuk bertindak.

    Tugas manajer adalah membuat situasi dan kondisi serta lingkungan yang baik

    sedemikian rupa sehingga karyawan dalam organisasi termotiasi dengan sendirinya.

    &otiasi dalam manajemen ditujukan pada sumber daya manusia umumnya dan

    bawahan khususnya. &otiasi mempersoalkan bagaimana cara mengarahkan daya dan

    potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produkti berhasil mencapai dan

    mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Pentingnya motiasi karena menyebabkan,

    menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias

    mencapai hasil yang optimal.

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    24/68

    *$

    !ntuk memberikan dorongan dan menggerakkan orang-orang agar mereka

    bersedia bekerja semaksimal mungkin, perlu diusahakan adanya komunikasi dan peran

    serta dari semua pihak yang bersangkutan. &otiasi menunjukkan agar manajer

    mengetahui bagaimana memberikan inormasi yang tepat kepada bawahannya agar

    mereka menyediakan waktunya guna melakukan usaha yang diperlukan untuk

    memperoleh saran-saran dan rekomendasi-rekomendasi mengenai masalah yang

    dihadapi. !ntuk itu diperlukan keahlian manajer untuk memberikan motiasi kepada

    bawahannya agar bisa bekerja sesuai dengan pengarahan yang diberikan.

    ata motiasi berasal dari bahasa Catin yaitu moere, yang berarti bergerak

    (moe). &otiasi menjelaskan apa yang membuat orang melakukan sesuatu, membuat

    mereka tetap melakukannya, dan membantu mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas.

    +al ini berarti bahwa konsep motiasi digunakan untuk menjelaskan keinginan

    berperilaku, arah perilaku (pilihan), intensitas perilaku (usaha, berkelanjutan), dan

    penyelesaian atau prestasi yang sesungguhnya menurut 6oLenkranL (dalam 2uliana

    *71*).

    &enurut antrock (dalam /oy , *717), motiasi adalah proses yang memberi

    semangat, arah, dan kegigihan perilaku. rtinya, perilaku yang memiliki motiasi

    adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama. "alam kegiatan kerja,

    maka motiasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa

    yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan kerja

    dan memberikan arah pada kegiatan kerja. sehingga tujuan yang dikehendaki oleh

    subjek kerja itu dapat tercapai.

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    25/68

    *%

    /arelson dan teiner (dalam atma N,*77#) mengutip tentang motiasi sebagai

    berikut0 9 motie is an inner state that energiLe, actiities or moe (hence motiation).

    nd that directs or channels behaiour toward goalsD. edangkan "uncan (dalam atma

    N,*77#) mengatakan0 9rom managerial prespectie, motiation reers to any

    conciousto inluence behaiour toward the accomplishment o organiLation goalsD.

    Pengertian ini dapat diterjemahkan secara bebas bahwa motiasi adalah suatu usaha

    sadar untuk mempengaruhi perilaku seseorang agar mengarah tercapainya tujuan

    organisasi. "engan demikian dapat disimpulkan bahwa motiasi dimaksudkan untuk

    tujuan pencapaian dan pemuasan.

    &otiasi juga dideinisikan sebagai dorongan dari dalam diri indiidu

    berdasarkan mana dari berperilaku dengan cara tertentu untuk memenuhi keinginan dan

    kebutuhanya. dapun pemotiasian dapat diartikan sebagai pemberian moti-moti

    sebagai pendorong agar orang bertindak, berusaha untuk mencapai tujuan organisasional

    (iagian, *77;0 $1). &enurut Einardi (*77$), motiasi adalah kemampuan untuk

    berbuat sesuatu sedangkan moti adalah kebutuhan, keinginan, dorongan untuk berbuat

    sesuatu. &otiasi seseorang di pengaruhi oleh stimuli kekuatan yang ada pada indiidu

    yang bersangkutan.

    6obbins (*77*I%%) mengemukakan bahwa motiasi adalah keinginan untuk

    melakukan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk

    tujuan-tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi

    suatu kebutuhan indiidual. &enurut +asibuan (*77;I.*1#) motiasi adalah pemberian

    daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mau bekerja sama,

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    26/68

    *5

    mau bekerja eekti, dan berintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai

    kepuasan.

    /erdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa motiasi merupakan

    kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan, memelihara dan mendorong perilaku

    manusia. Pemimpin perlu memahami orang-orang berperilaku tertentu agar dapat

    mempengaruhinya dalam bekerja sesuai dengan keinginan organisasi.

    $.(.$ Te2r* M2t*6as*

    da beberapa teori tentang motiasi yang sampai sekarang masih dikenal, yakni0

    a. Teori braham &aslow

    +asibuan, (*717), mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia

    memiliki kebutuhan pokok. 3a menunjukkannya dalam % tingkatan yang

    berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Cima

    tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan +irarki ebutuhan &aslow,

    dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai moti psikologis yang lebih

    kompleksI yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi.

    ebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum

    kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting.

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    27/68

    *8

    1. ebutuhan isik (physical needs), yaitu kebutuhan primer atau kebutuhan

    biologis misalnya0 udara, air, makan, seks, keagamaan, istirahat dan latihan.

    *. ebutuhan akan keamanan (saety needs) yaitu perlindungan dari bahaya dan

    ancaman (seperti0 bencana, penyakit, perang, kemiskinan, kelaparan, sakit,

    kondisi kerja, dan perlakuan adil).

    . ebutuhan sosial (social needs) yaitu kebutuhan untuk disenangi dan

    diperhitungkan sebagai satu pribadi, rasa setia kawan, kelompok dan

    kemungkinan kerjasama.

    $. ebutuhan penghargaan prestasi (seperti0 berprestasi, berkompetesi,

    mendapatkan dukungan serta pengakuaan).

    ktualisasi

    Penghargaan

    osial

    eamanan

    isik

    @ambar *.1 +ierarki ebutuhan

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    28/68

    *;

    %. ebutuhan aktualisasi diri (sel actualiLation needs) yaitu kebutuhan utnuk

    mengaktualisasikan diri setelah primer lainnya tercapai.

    7. Teori &otiasi +erLberg

    +asibuan,( *717), ada dua jenis aktor yang mendorong seseorang untuk

    berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. "ua

    aktor itu disebutnya aktorhigiene (aktor ekstrinsik) dan aktor motiator

    (aktor intrinsik). aktor higiene memotiasi seseorang untuk keluar dari

    ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan,

    kondisi lingkungan, dan sebagainya (aktor ekstrinsik), sedangkan aktor

    motiator memotiasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang

    termasuk didalamnya adalah achieement, pengakuan, kemajuan tingkat

    kehidupan, dsb (aktor intrinsik).

    8. Teori &otiasi "ouglas &c@regor

    &engemukakan dua pandangan manusia yaitu teori > (negatie) dan teori y

    (positi), &enurut teori M empat pengandaian yag dipegang manajer0

    1. aryawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja

    *. aryawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan

    hukuman untuk mencapai tujuan.

    . aryawan akan menghindari tanggung jawab.

    $. ebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua actor yang

    dikaitkan dengan kerja.

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    29/68

    *#

    ontras dengan pandangan negatie ini mengenai kodrat manusia ada empat

    teori 20

    1. aryawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat

    dan bermain.

    *. 'rang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka

    komit pada sasaran.

    . 6ata rata orang akan menerima tanggung jawab.

    $. emampuan untuk mengambil keputusan inoati.

    -. Teori &otiasi Jroom

    "alam +asibuan,(*717) tentang cognitie theory o motiation menjelaskan

    mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat

    melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan.

    &enurut Jroom, tinggi rendahnya motiasi seseorang ditentukan oleh tiga

    komponen, yaitu0

    1. 4kspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas

    *. 3nstrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil

    dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan

    outcome tertentu).

    . Jalensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posisti, netral, atau

    negati. &otiasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi

    harapan. &otiasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang

    diharapkan.

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    30/68

    7

    e. chieement TheoryTeori achieement &c Glelland (1#519/

    &c Glelland (dalam +asibuan *717) menyatakan bahwa ada tiga hal penting

    yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu0

    1. Need or achieement (kebutuhan akan prestasi)

    *. Need or ailiation (kebutuhan akan hubungan sosial?hamper sama dengan

    social neednya &aslow)

    . Need or Power (dorongan untuk mengatur).

    ,. Glayton lderer 46@

    Glayton lderer mengetengahkan teori motiasi 46@ yang didasarkan pada

    kebutuhan manusia akan keberadaan (eMsistence), hubungan (relatedness), dan

    pertumbuhan (growth). Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow. "isini

    leder mngemukakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum

    dapat dipenuhi maka manusia akan kembali pada gerak yang leksibel dari

    pemenuhan kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi.

    "ari uraian teoritis di atas dapat disimpulkan bahwa motiasi kerja adalah

    dorongan yang berada pada diri manusia (internal tention) untuk menampilkan

    suatu tingkah laku untuk pencapaian suatu tujuan yang didasari atas suatu

    kebutuhan. "engan dimensi kebutuhan isiologis dengan indikator penyediaan

    asilitas kerja, dimensi kebutuhan keamanan dengan indikator jaminan keamana

    lingkungan kerja, dimensi kebutuhan pengahargaan dengan indikator

    penghargaan pimpinan, dimensi kebutuhan berkelompok dengan indikator

    hubungan antara sesama rekan kerja, dimensi kebutuhan aktualisasi diri dengan

    indikator aktualisasi akuntabilitas pegawai.

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    31/68

    1

    ehubungan dengan teori motiasi tersebut di atas, maka dalam penelitian ini

    penulis menggunakan dimensi motiasi pegawai sebagai berikut0

    1. ebutuhan isiologis, terdiri dari indikator 0 kepuasan dalam menyelesaikan

    tugas?pekerjaan, penyampaian pendapat?gagasan kepada pimpinan, gaji yang

    diperoleh, dan insenti?bonus penghasilan lainnya (di luar gaji) yang diterima

    dari perusahaan.

    *. 6asa aman, terdiri dari indikator 0 jaminan kesehatan yang diberikan, jaminan

    pensiun dan tunjangan hari tua yang diberikan perusahaan, kelengkapan,

    sarana?prasarana kerja, misal kondisi isik kantor, rumah dinas rumah

    peristirahatan, peralatan penunjang kerja, ketersediaan alat tulis kantor,

    otokopi, dan kondisi kantor yang kondusi sehingga memberikan rasa aman

    pada setiap pegawai.

    . +ubungan sosial, terdiri dari indikator 0 erjasama antar sesama pegawai,

    aling menghargai pendapat orang lain, Persaingan sehat antar pegawai, dan

    Perhatian pimpinan terhadap kondisi pegawai dan keluarganya.

    $. Penghargaan, yang terdiri dari indikator 0 penghargaan terhadap pegawai

    berprestasi, kebijakan promosi dari terhadap pegawai yang berprestasi,

    perhatian pimpinan terhadap pegawai yang berprestasi, penghargaan terhadap

    pegawai senior, dan penghargaan pimpinan terhadap pendapat dan gagasan

    bawahan.

    %. +arapan terdiri dari 0 kebebasan dalam mengungkapkan gagasan?ide dan

    mengaplikasikan dalam pekerjaan, kepercayaan dan harapan terhadap sistem

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    32/68

    *

    promosi dan mutasi jabatan, dan kepercayaan dan harapan peningkatan gaji

    dan pengjhasilan serta insenti lainnya.

    $.(.( 4akt2r:,akt2r Yang Me'3engar&h* M2t*6as*

    &emberikan motiasi kepada pegawai oleh pimpinannya merupakan proses

    kegiatan pemberian motiasi kerja, sehingga pegawai tersebut berkemampuan untuk

    pelaksanaan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab. Tanggung jawab adalah

    kewajiban bawahan untuk melaksanakan tugas sebaik mungkin yang diberikan oleh

    atasan, dan inti dari tanggung jawab adalah kewajiban (iagian, *77$, h.5$).

    Nampaknya pemberian motiasi oleh pimpinan kepada bawahan tidaklah begitu sukar,

    namun dalam praktiknya pemberian motiasi jauh lebih rumit. iagian (*77$, h.8)

    menjelaskan kerumitan ini disebabkan oleh0

    a. ebutuhan yang tidak sama pada setiap pegawai, dan berubah sepanjang waktu. "i

    samping itu perbedaan kebutuhan pada setiap tara sangat mempersulit tindakan

    motiasi para manajer. "i mana sebagian besar para manajer yang ambisius, dan

    sangat termotiasi untuk memperoleh kepuasan dan status, sangat sukar untuk

    memahami bahwa tidak semua pegawai mempunyai kemampuan dan semangat

    seperti yang dia miliki, sehingga manajer tersebut menerapkan teori coba-coba untuk

    menggerakkan bawahannya.

    b. 'eeling dan emotions yaitu perasaan dan emosi. eseorang manajer tidak memahami

    sikap dan kelakuan pegawainya, sehingga tidak ada pengertian terhadap tabiat dari

    perasaan, keharusan, dan emosi.

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    33/68

    c. spek yang terdapat dalam diri pribadi pegawai itu sendiri seperti kepribadian,

    sikap, pengalaman, budaya, minat, harapan, keinginan, lingkungan yang turut

    mempengaruhi pribadi pegawai tersebut.

    d. Pemuasan kebutuhan yang tidak seimbang antara tanggung jawab dan wewenang.

    Eewenang bersumber atau datang dari atasan kepada bawahan, sebagai imbalannya

    pegawai bertanggung jawab kepada atasan atas tugas yang diterima. eseorang

    dengan kebutuhan akan rasa aman yang kuat mungkin akan 9mencari amannya sajaD,

    sehingga akan menghindar menerima tanggung jawab karena takut tidak berhasil dan

    diberhentikan dan di lain pihak mungkin seseorang akan menerima tanggung jawab

    karena takut diberhentikan karena alasan prestasi kerja yang jelek (buruk).

    iagian (*77$0#$) mengemukakan bahwa dalam kehidupan berorganisasi,

    termasuk kehidupan berkarya dalam organisasi bisnis, aspek motiasi kerja mutlak

    mendapat perhatian serius dari para manajer. arena $ (empat) pertimbangan utama

    yaitu0

    a. ilsaat hidup manusia berkisar pada prinsip 9%uit pro %uo( yang dalam bahasa

    awam dicerminkan oleh pepatah yang mengatakan 9ada ubi ada talas, ada budi ada

    balasD.

    b. "inamika kebutuhan manusia sangat kompleks dan tidak hanya bersiat materi, akan

    tetapi juga bersiat psikologis,

    c. Tidak ada titik jenuh dalam pemuasan kebutuhan manusia.

    d. Perbedaan karakteristik indiidu dalam organisasi atau perusahaan, mengakibatkan

    tidak adanya satupun teknik motiasi yang sama eektinya untuk semua orang

    dalam organisasi juga untuk seseorang pada waktu dan kondisi yang berbeda-beda.

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    34/68

    $

    &angkunegara (*778I171) mengemukakan bahwa terdapat * (dua) teknik

    memotiasi kerja pegawai yaitu0

    a. Teknik pemenuhan kebutuhan pegawai, artinya bahwa pemenuhan kebutuhan

    pegawai merupakan undamen yang mendasari perilaku kerja.

    b. Teknik komunikasi persuasi, adalah merupakan salah satu teknik memotiasi kerja

    pegawai yang dilakukan dengan cara mempengaruhi pegawai secara ekstra logis.

    Teknik ini dirumuskan dengan istilah ;)**+ yaituttention (perhatian),)nterest

    (minat), *esire (hasrat), *ecision (keputusan), ction (aksi atau tindakan), dan

    +atisfaction (kepuasan). Penggunaannya, pertama kali pemimpin harus berikan

    perhatian kepada pegawai tentang pentingnya tujuan dari suatu pekerjaan agar

    timbul minat pegawai terhadap pelaksanaan kerja, jika telah timbul minatnya maka

    hasratnya akan menjadi kuat untuk mengambil keputusan dan melakukan tindakan

    kerja dalam mencapai tujuan yang diharapkan oleh pemimpin. "engan demikian,

    pegawai akan bekerja dengan motiasi tinggi dan merasa puas terhadap hasil

    kerjanya.

    "engan memperhatikan ha- hal yang di atas hendaknya setiap pemimpin

    Perusahaan dapat meningkatkan semangat dan kegairahan kerja setiap karyawannya

    dengan sebaik-baiknya. pabila suatu perusahaan mampu meningkatkan semangat dan

    kegairahan kerja bawahannya, melalui motiasi maka perusahaan tersebut akan

    memperoleh banyak keuntungan, karena dengan tingginya semangat dan kegairahan

    kerja maka hasil yang akan dicapai akan lebih baik.

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    35/68

    %

    $.+ L*ngk&ngan Ker)a

    $.+.1 Pengert*an L*ngk&ngan Ker)a

    ata kinerja dalam bahasa 3ndonesia berasal dari bahasa 3nggris yaitu

    performance, yang dalam hal ini sering digunakan untuk mengukur pencapaian kerja

    seseorang seperti tugas yang diberikan kepada seseorang dalam organisasi. ehubungan

    dengan itu dalam kajian manajemen, pengertian kinerja (performance& dideinisikan

    secara beragam oleh para ahli namun substansinya sama yaitu suatu output yang

    dihasilkan melalui prestasi kerja.

    6iai (*77%), menyatakan kinerja seseorang merupakan kombinasi dari

    kemampuan, usaha, dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya, secara

    deiniti /ernandin dan 6ussell (dalam 6iai, *77#) juga mengemukakan kinerja adalah

    suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang

    dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan,

    serta waktu.

    Pengertian serupa dikemukakan oleh Garlson (*711) bahwa kinerja adalah hasil

    kerja selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misal

    standar, target?sasaran atau kriteria yang telah disepakati bersama. inerja indiidu

    merupakan dasar dari kinerja organisasi. Prabu dan &angkunegara (*77#0 58)

    memberikan pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

    dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

    jawab yang diberikan kepadanya.

    "ale Timpe (dalam atmaI*77#) mengemukakan pengertian kinerja

    (perormance) sebagai berikut0

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    36/68

    5

    a. Perormance is what we do and result produced by carring out job unctions.

    b. uccesull role achieement

    c. Perormance is measurement o result, it asks the simple uestion did you get the job

    done

    d. Perormnace is measurement o employe ability and leels o goals and the

    interaction the goal with ability.

    &enurut Eirawan ( *77#) mendeinisikan kinerja sebagai berikut0 inerja adalah

    keluaran yang dihasilkan oleh ungsi-ungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan

    atau suatu proesi dalam waktu tertentu. edangkan dalam pasal 1 ayat 1 Per-&en No

    0P46?7#?&.PN?%?*778, inerja lnstansi Pemerintah adalah gambaran mengenai tingkat

    pencapaian sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran dari isi,

    misi, dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan

    kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang

    ditetapkan.

    edangkan menurut Preer (*77) kinerja adalah kemampuan kerja atau suatu

    prestasi yang dicapai serta yang perlukan. "engan demikian kinerja dapat dilihat dari

    beberapa dimensi yang berbeda, yang pertama adalah kinerja sebagai hasil atau output

    yaitu menilai kinerja melihat apa yang telah dicapai oleh seseorang. edua adalah

    kinerja dilihat dari aspek prosesnya. /agaimana prosedur-prosedur yang telah dilaluinya

    dan ditempuh seseorang dalam menyelesaikan tugasnya dan dimensi lain adalah ditinjau

    dari aspek kontekstualnya yakni kemampuan sendiri ,personal ability& yang dimiliki

    oleh seorang karyawan.

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    37/68

    8

    ndrew . ikula dalam +asibuan dan andida (*717) juga menyatakan

    penilaian kinerja adalah ealuasi yang sistematis terhadap pekerjaan yang telah

    dilakukan oleh karyawan dan ditujukan untuk pengembangan. "ale 2oder dalam

    +asibuan dan andida (*717) mendeinisikan penilaian kinerja merupakan prosedur

    yang ormal dilakukan di dalam organisasi untuk mengealuasi pegawai dan sumbangan

    serta kepentingan bagi pegawai. Penilaian inerja menurut iswanto dan /ejo (*770

    *1) adalah suatu kegiatan yang dilakukan manajemen atau penyelia. Penilai untuk

    menilai kinerja tenaga kerja dengan cara membandingkan kinerja atas kinerja dengan

    uraian atau deskripsi pekerjaan dalam suatu periode tertentu biasanya setiap akhir tahun.

    imamora (*778) mengemukakan bahwa kinerja karyawan adalah tingkatan

    dimana para karyawan mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan. edangkan &aier

    (dalam ) member batasan bahwa kinerja merupakan kesuksesan seseorang di dalam

    melaksanakan suatu pekerjaan. Cebih tegas lagi Cawler and Poter menyatakan bahwa

    kinerja adalah Osuccesfull role achievementO yang diperoleh seseorang dari perbuatan-

    perbuatannya.

    elanjutnya2uliana (*77#) dengan mengutip pendapat /ernardil dan 6ussel

    menyatakan bahwa kinerja adalah penampilan hasil kegiatan yang meliputi aspek-aspek0

    a. ualitas (-uality) artinya derajat dimana proses atau hasil yang membawa suatu

    aktiitas mendekati atau menuju kesempurnaan, menyangkut pembentukan aktiitas

    yang ideal atau mengintensikan suatu aktiitas menuju suatu tujuan.

    b. uantitas (-uantitas) artinya jumlah produksi atau output yang dihasilkan biasa

    dalam bentuk suatu uang, unit barang atau aktiitas yang terselesaikan sesuai dengan

    standar.

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    38/68

    ;

    c. etetapan waktu (.imeliness) yaitu suatu derajat dimana aktiitas yang terselesaikan

    atau produk yang dihasilkan pada suatu waktu yang paling tepat, atau lebih awal

    khususnya antara koordinasi dengan keluaran yang lain dan sebisa mungkin

    memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktiitas yang lain.

    d. 4ektiitas biaya (cost effectiviness) yaitu derajat dimana penggunaan sumber daya

    yang ada diorganisasi dapat untuk menghasilkan keuntungan yang paling tinggi atau

    pengurangan kerugian.

    e. ebutuhan superisi ( eed for supervision) yaitu derajat dimana kinerja dapat

    membawa suatu ungsi kerja tanpa mengulang kembali seperti dengan bantuan

    superisi atau membutuhkan interensi superisior untuk mencegah terjadinya hal

    yang tidak diinginkan.

    . Pengaruh hubungan personal (impersonal impact) yaitu derajat dimana kinerja

    mampu mengekspresikan kepercayaan diri, kemauan baik, itikat baik, kerjasama

    sesama karyawan maupun sub ordinatnya. inerja mempunyai dampak terhadap

    hubungan personal dengan pegawai maupun pimpinan. Penilaian prestasi kerja

    adalah proses mengealuasi atau menilai kerja karyawan atau menilai prestasi kerja

    karyawan di waktu yang lalu atau untuk memprediksikan prestasi kerja di waktu

    yang akan datang dalam suatu organisasi, ada dua ukuran dalam penilaian kinerja

    yaitu pertama adalah kepribadian (personality) yang terdiri dariI drive( loyalitas( dan

    integritas0 edua kinerja (permormance& yang terdiri dari accuracy( clarity( dan

    analitycal ability.

    "ari penjelasan di atas dapat dinyatakan bahwa kinerja, adalah suatu hasil

    pekerjaan atau kegiatan secara kualitas dan kuantitas dalam suatu organisasi yang

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    39/68

    #

    merupakan tara kesuksesan pegawai dalam bidang pekerjaannya menurut kriteria yang

    berlaku untuk pekerjaan tertentu dan diealuasi oleh pimpinan.

    $.+.$ Langkah:Langkah Dala' Men*la* L*ngk&ngan Ker)a

    Noe (*77;) penilaian kerja digunakan untuk perbaikan prestasi kerja,

    penyesuaian-penyesuaian kompensasi,keputusankeputusan penempatan, kebutuhan

    latihan dan pengembangan, perencanaan dan pengembangan karier, penanggulangan

    penyimpanan-penyimpanan proses staing, ketidakakuratan inormasi, mencegah

    kesalahan-kesalahan desain pekerjaan, kesempatan kerja yang adil, serta menghadapi

    tantangan eksternal. Penilaian kerja merupakan suatu pedoman dalam bidang personalia

    yang diharapkan dapat menunjukkan prestasi kerja karyawan secara rutin dan teratur

    sehingga sangat bermanaat bagi pengembangan karir karyawan yang dinilai maupun

    perusahaan secara keseluruhan. Penilaian kerja merupakan alat yang beraedah tidak

    hanya untuk mengealuasi kerja para karyawan, tetapi juga untuk mengembangkan dan

    memotiasi kalangan karyawan. Pada intinya kinerja dapat dianggap sebagai alat untuk

    memeriikasi bahwa indiidu-indiidu memenuhi standar kinerja yang ditetapkan. "i

    dalam organisasi modern, penilaian kinerja memberikan mekanisme penting bagi

    manajemen untuk digunakan dalam menjelaskan tujuan-tujuan dan standar kinerja dan

    memotiasi kinerja indiidu dimasa berikutnya.

    da (tiga) langkah dalam penilaian kinerja pegawai. Cangkah-langkah tersebut

    terdiri dari0

    a. &endeinisikan pekerjaan

    &endeinisikan pekerjaan berarti memastikan bahwa anda dan bawahan anda

    sepakat tentang tugas-tugas dan standar jabatan.

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    40/68

    $7

    b. &enilai kinerja

    &enilai kinerja berarti menbandingkan kinerja actual bawahan anda dengan standar-

    standar yang telah ditetapkan.

    c. &emberi umpan balik

    esi umpan balik disini, kinerja dan kemajuan pegawai dibahas dan rencana-rencana

    dibuat untuk perkembangan apa saja yang dituntut.

    $.+.( Pen*la*an L*ngk&ngan' Ker)a

    &enurut Eirawan (*77#)) dimensi kinerja untuk pegawai negeri sipil di

    3ndonesia terdiri dari delapan butir yaitu 0

    a. esetiaan, yaitu kesetiaan, ketaatan dan pengabdian kepada Pancasila dan !ndang-

    undang "asar 1#$%, negara dan pemerintah 6epublik 3ndonesia

    b. Prestasi kerja, yaitu hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai negeri sipil dalam

    melaksanatkan tugas yang dibebankan kepadanya

    c. Tanggung jawab, adalah kesanggupan seorang pegawai negeri sipil menyelesaikan

    pekerjaan yang diserahkan kepadanya

    d. etaatan, adalah kesanggupan seorang pegawai negeri sipil untuk mentaati segala

    peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasan yang berlaku, mentaati

    perintah kedinasan yang diberikan oleh atasaan yang berwenang, serta kesanggupan

    untuk tidak melanggar larangan-larangan yang ditentukan.

    e. ejujuran, yaitu ketulusan hati seorang pegawai negeri sipil dalam melaksanakan

    tugas dan kemampuan untuk tidak menyalahgunakan wewenang yang diberikan

    kepadanya.

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    41/68

    $1

    . erja sama, adalah kemampuan seorang pegawai negeri sipil untuk bekerja sama

    dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas yang ditentukan sehingga

    mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya.

    g. Prakarsa, kemampuan seorang pegawai negeri sipil untuk mengambil keputusan,

    langkah-langkah atau melaksanakan suaut tindakan yang diperlukan dalam

    melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah.

    h. epemimpinan, adalah kemampuan seorang pegawai negeri sipil untuk meyakinkan

    orang lain sehingga dapat dikerahkan sacara maksimal untuk melaksanakan tugas

    pokok.

    alah satu cara yang dapat digunakan untuk melihat perkembangan usaha adalah

    dengan cara melihat hasil penilaian manajer tentang kinerja. asaran yang menjadi objek

    penilaian kinerja adalah kecakapan, kemampuan pegawai dalam melaksanakan suatu

    pekerjaan atau tugas yang diealuasi dengan menggunakan tolak ukur tertentu secara

    objekti dan dilakukan secara berkala. &enurut edarmayanti (*778)) instrumen

    penilaian kinerja merupakan alat yang dipakai untuk menilai kinerja indiidu seseorang

    karyawan yang meliputi0

    a. Prestasi kerja, yaitu hasil kerja karyawan dalam menjalankan tugas, baik secara

    kualitas maupun kuantitas kerja.

    b. eahlian, yaitu tingkat kemampuan teknis yang dimiliki oleh karyawan dalam

    menjalankan tugas yang dibebankan padanya. eahlian ini bisa dalam bentuk

    kerjasama, komunikasi, inisiati, dll.

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    42/68

    $*

    c. Perilaku, yaitu sikap dan tingkah laku karyawan yang melekat pada dirinya dan

    dibawa dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Pengertian perilaku disini juga

    mencakup kejujuran, tanggung jawab dan disiplin.

    d. epemimpinan, yaitu merupakan aspek kemampuan manajerial dan seni dalam

    memberikan pengaruh kepada orang lain untuk mengkoordinasikan pekerjaan secara

    tepat dan cepat, termasuk pengambilan keputusan dan penentuan prioritas.

    &enurut @ary "essler (dalam atma N,*77#) mengatakan bahwa bila penilaian

    itu gagal, itu semua terjadi karena alasan yang parallel dengan tiga langkah ini yaitu0

    pendeinisian jabatan, penilaian kinerja, dan pemberian umpan balik. /eberapa penilaian

    gagal karena bawahan tidak diberitahu sebelumnya tentang apa persisnya yang

    diharapkan dari mereka dilihat dari segi kinerja yang baik, sedangkan yang lain gagal

    karena masalah dengan ormulir atau prosedur yang digunakan untuk secara actual

    menilai kinerja, seorang pimpinan unit yang lunak mungkin menilai tinggi semua

    bawahannya. edangkan oebagyo astrodiningrat (*77) memberikan pendapatnya

    tentang penilaian kinerja yaitu suatu proses yang dilaksanakan dalam organisasi untuk

    menilai hasil kinerja perorangan dibandingkan dengan sasaran yang telah ditetapkan.

    "ari hasil penilaian dapat dilihat kinerja organisasi yang dicerminkan oleh kinerja

    pegawai atau dengan kata lain, kinerja merupakan hasil kerja konkret yang dapat diamati

    dan dapat diukur. Penilaian kinerja dapat mengacu pada suatu sistem ormal dan terstruktur

    yang digunakan untuk mengukur, menilai dan mempengaruhi siat-siat yang berkaitan

    dengan pekerjaan, perilaku dan hasil.

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    43/68

    $

    $.+.+ T&)&an L*ngk&ngan Ker)a

    inerja ditentukan oleh tujuan yang hendak dicapai dan untuk melakukannya

    diperlukan adanya kepemimpinan yang baik. Tanpa dorongan kepemimpinan, kinerja

    tidak akan eekti atau berjalan dengan baik. Penilaian prestasi kerja atau kinerja

    merupakan suatu pedoman dalam bidang personalia untuk mengetahui dan menilai hasil

    kerja karyawan selama berkerja. 'leh karena itu inormasi secara rutin tentang kinerja

    seorang pegawai sangat penting untuk turut serta menetukan kebijaksanaan di bidang

    kepemimpinan.

    &enurut &angkunegara (dalam 2uliana *71*) tujuan penilaian kinerja adalah0

    a. &engetahui keadaan keterampilan dan kemampuan setiap karyawan

    b. !ntuk digunakaan sebagai dasar perencanaan di bidang manajer, khususnya di

    bidang kepemimpinan, peningkatan dan hasil kerja.

    c. "apat digunakan sebagai dasar pengembangan dan pendayagunaan karyawan

    seoptimal mungkin sehingga dapat diarahkan jenjang kariernya atau perencanaan

    usaha yang akan dicapainya

    d. &endorong terciptanya hubungan timbal balik antara pemimpin dan karyawan.

    e. &engetahui kondisi organisasi secara keseluruhan dari bidang manapun khususnya

    kinerja karyawan.

    . ecara pribadi, bagi karyawan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan masing-

    masing sehingga dapat memacu perkembangannya. ebaliknya bagi pemimpin atau

    manajer akan lebih memperhatikan dan mengenal karyawannya lebih dekat dan

    memotiasi karyawan dalam berkerja.

    edangkan menurut 6iai (*77%) tujuan penilaian kinerja adalah 0

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    44/68

    $$

    a. emahiran dari kemampuan tugas baru diperuntukan untuk perbaikan hasil kinerja

    dan kegiatannya.

    b. emahiran dari pengetahuan baru di mana akan membantu karyawan dengan

    pemecahan masalah yang kompleks atas aktiitas membuat keputusan pada tugas.

    c. emahiran atau perbaikan pada sikap terhadap teman kerjanya dengan satu aktiitas

    kinerja.

    d. Target aktiitas perbaikan kinerja.

    e. Perbaikan dalam kualitas atau produksi.

    . Perbaikan dalam waktu atau pengiriman.

    /erdasarkan pembahasan teoritis di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja

    pegawai adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang, baik kuantitas maupun kualitas

    dalam suatu organisasi sesuai dengan tanggung jawab yang dberikan kepadanya.

    ehubungan dengan teori kinerja tersebut di atas maka dalam penelitian ini penulis

    menggunakan dimensi kinerja pegawai adalah sebagai berikut0

    1. esetiaan, yang terdiri dari indikator 0 &enjunjung tinggi kehormatan negara

    dan?atau pemerintah, serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada

    kepentingan diri sendiri, seseorang atau golongan. Tidak pernah menyangsikan

    keberadaan Pancasila, baik dalam ucapan, sikap, tingkah laku, dan perbuatan.

    *. Prestasi kerja, yang terdiri dari indikator 0 /ersungguh-sungguh dalam melaksanakan

    tugas. &enguasai kecakapan dan menguasai seluk beluk bidang tugasnya.

    &empunyai pengalaman yang luas dibidang tugasnya dan bidang lain yang

    berhubungan dengan tugas

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    45/68

    $%

    . Tanggung jawab, yang terdiri dari indikator 0 &enyelesaikan tugas dengan sebaik-

    baiknya dan tepat waktu &engutamakan kepentingan dinas dari pada kepentingan

    kepentingan diri sendiri, orang lain atau golongan.

    $. etaatan, yang terdiri dari indikator 0 &entaati peraturan perundang-undangan dan

    atau peraturan kedinasan yang berlaku. &emberikan pelayanan terhadap masyarakat

    dengan sebaik-baiknya sesuai dengan bidang tugasnya.

    %. ejujuran, yang terdiri dari indikator 0 Pada umumnya tidak pernah

    menyalahgunakan wewenang. &elaporkan hasil kerja kepada atasan menurut

    keadaan yang sebenarnya. &elaksanakan tugas dengan ikhlas.

    5. erja sama, yang terdiri dari indikator 0 elalu menghargai pendapat orang. &ampu

    bekerja sama dengan orang lain menurut waktu dan bidang tugas yang ditentukan.

    /ersedia mempertimbangkan dan menerima usulan yang baik dari orang lain.

    8. Prakarsa, yang terdiri dari 0 /erusaha mencari tata kerja baru dalam mencapai daya

    guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya. /erusaha memberikan saran yang baik

    dan berguna kepada atasan, baik diminta atau tidak diminta mengenai atau yang

    berhubungan dengan pelaksanaan tugas.

    ;. epemimpinan, yang terdiri dari indikator 0 &ampu mengambil keputusan dengan

    cepat dan tepat. /ertindak tegas dan tidak memihak &emupuk dan mengembangkan

    kerjasama.

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    46/68

    $5

    BAB IIIKERANGKA KN"EPTUAL DAN HIPTE"I"

    (.1 Kerangka K2nse3t&alerangka konseptual yang dibagun dalam penelitian ini berdasarkan pada kajian

    teoritis dan didukung hasil penelitian terdahulu. +asil penelitian terdahulu,

    Cingkungan mengajar dipengaruhi oleh beberapa ariable diantaranya adalah ,

    kepemimpinan, motiasi kerja. erangka konseptual yang digunakan dalam

    penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang rencana penelitian

    yang dilakukan peneliti. Penelitian ini menguji kinerja.

    (.1.1 Pengar&h Ke3e'*'3*nan terha-a3 L*ngk&nga Ker)a

    epemimpinan, adalah seni untuk mempengaruhi serta mendorong orang lain

    agar mau mengerjakan sesuatu dengan sepenuh hati sesuai tujuan yang diinginkan.

    Pada teori-teori sebelumnya dikatakan bahwa pada hakekatnya esensi kepemimpinan

    adalah 0

    emampuan mempengaruhi tatalaku orang lain, apakah dia pegawai

    bawahan, rekan sekerja atau atasan

    danya pengikut yang dapat dipengaruhi baik oleh ajakan, anjuran,

    bujukan, sugesti, perintah, saran atau bentuk lainnya

    danya tujuan yang hendak dicapai.

    Cingkunga erja adalah hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang

    berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. Cingkungan erja sangat tergantung

    dengan keberhasilan dalam melaksanakan tujuan?pekerjaan yang hendak dicapai, apabila

    tugas?pekerjaan yang dicapai dinilai baik, maka kinerja pegawai?pelaksana juga dinilai

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    47/68

    $8

    baik. eberhasilan pegawai dalam melaksanakan tugas?pekerjaannya sangat tergantung

    dengan perintah, arahan, ajakan, bujukan dan pengaruh dari pemimpin yang memberikan

    perintah. /erdasarkan uraian di atas dapat diduga terdapat pengaruh kepemimpinan

    terhadap kinerja pegawai.

    (.1.$ Pengar&h L*ngk&ngan Ker)a Terha-a3 M2t*6as*

    Persoalan utama bagi seorang pemimpin adalah bagaimana memotiasi bawahan

    agar dapat bekerja secara produkti bagi organisasi. !ntuk meningkatkan produktiitas kerja

    bagi organisasi bisa melalui lingkungan kerja yang kondusi. ebijaksanaan dan

    administrasi pekerja yang baik, hubungan antar personal dan kompensasi, status dan

    keamanan. &otiasi kerja adalah dorongan yang timbul dari dalam diri seorang pegawai

    untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan yang dipengaruhi oleh actor internal maupun

    eksternal. "orongan ini dapat terjadi apabila seseorang pegawai memiliki kebutuhan,

    keinginan atau mendapat rangsangan dari lingkungan eksternalnya. ebagai sebuah

    dorongan, motiasi dapat menjadi tinggi dan dapat pula menjadi rendah, tergantung pada

    kadar dorongan dan keinginan serta rangsangan yang diperoleh karyawan. elanjutnya

    di dalam rangkaian kegiatan, motiasi tidak terlepas dari apa yang terdapat dalam diri

    pegawai sehingga perilaku terdorong untuk mencapai tujuan yang pada akhirnya

    memperoleh kepuasan kerja. pabila actor-aktor pendorong memenuhi

    keinginan?harapan seseorang maka akan meningkatkan dorongan dalam diri seseorang

    untuk melakukan suatu pekerjaan dengan sebaik-baiknya, begitu juga sebaliknya.

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    48/68

    $;

    aktor-aktor yang mendorong manusia untuk melakukan sesuatu adalah

    pemenuhan kebutuhannya. /eberapa kebutuhan dasar manusia menurut &aslow itu

    antara lain 0

    ebutuhan isik (physical needs) atau disebut juga sebagai kebutuhan primer

    atau kebutuhan biologis misalnya udara, makan, air, seks, keagamaan, istirahat dan

    latihan.

    ebutuhan rasa aman (safety needs) yaitu perlindungan dari bahaya dan ancaman

    (bencana, penyakit, perang, kemiskinan, kelaparan, sakit, kondisi kerja, perlakuan

    yang adil dan menghadapi pensiun).

    ebutuhan social (social needs) yaitu kebutuhan untuk disenangi dan

    diperhitungkan sebagai satu pribadi, rasa setia kawan, kelompok dan kemungkinan

    kerja sama.

    ebutuhan akan penghargaan prestasi (esteem needs)

    ebutuhan mempertinggi aktualisasi diri (self actualization needs), yaitu

    kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri setelah kebutuhan primer lainnya tercapai.

    inerja pegawai adalah hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang

    berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. pabila kebutuhan-kebutuhan di atas

    terpenuhi atau ada harapan untuk terpenuhi, maka seseorang pegawai akan bekerja lebih

    giat lagi yang berpengaruh pada peningkatan hasil kerja?kinerjanya. "engan demikian

    dapat diduga terdapat pengaruh motiasi kerja terhadap kinerja pegawai.

    (.1.( Pengar&h Ke3e'*'3*nan Dan L*ngk&ngan "e8ara "*'&ltan Terha-a3

    M2t*6as* Menga)ar G&r& -* "ek2lah "MP Ta'an "*s

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    49/68

    $#

    "engan adanya kemampuan dalam mempengaruhi pihak lain atau kelompok

    untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan yang telah dimiliki seseorang dengan

    kepemimpinan serta dapat pula mempengaruhi dan memotiasi orang lain agar dapat

    bekerja dengan produkti. "engan demikian dapat diduga terdapat pengaruh

    kepemimpinan dan motiasi kerja secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai.

    /erdasarkan pengertian dan permasalahan pengaruh kepemimpinan dan motiasi

    terhadap kinerja maka secara skematis desain penelitian yang dilakukan pada Furusan

    ebidanan Politeknik esehatan emenkes 63 Padang adalah seperti di bawah ini.

    GAMBAR (.1

    Desa*n Penel*t*an

    Pengar&h Ke3e'*'3*nan -an M2t*6as* terha-a3 K*ner)a Pega1 = epemimpinan

    >* = Cingkunga kerja

    2 = &otiasi &engajar rM1y = Parameter struktural yang menunjukkan besarnya

    hubungan M1terhadap y.

    rM*y = Parameter struktural yang menunjukkan besarnyahubungan M*terhadap y.

    6M1M*y = Parameter struktural yang menunjukkan

    besarnya hubungan M1M*terhadap y.

    rM1y1

    6M1M*y

    rM*y

    epemimpinan

    (>1)

    Cingk erja (>

    *)

    &otiasi &engajar

    (2)

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    50/68

    %7

    (.$ H*32tes*s

    +ipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah, oleh karena

    itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan.

    "ikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang

    relean, belum didasarkan pada akta-akta empiris yang diperoleh melalui

    pengumpulan data.

    /erdasarkan kerangka pemikiran di atas maka dapat disusun hipotesis sebagai

    berikut 0

    a. +ipotesis 3

    +71 0 Tidak ada pengaruh kepemimpinan terhadap &otiasi &engajar guru

    pada ekolah &P 2ayasan Persatuan Perguruan Taman iswa Padang

    +a1 0 da pengaruh kepemimpinan terhadap &otiasi &engajar guru pada

    ekolah &P 2ayasan Persatuan Perguruan Taman iswa Padang

    +ipotesis 33

    +7* 0 Tidak ada pengaruh lingkungan kerja terhadap &otiasi &engajar guru

    pada ekolah &P 2ayasan Persatuan Perguruan Taman iswa Padang

    +a* 0 da pengaruh lingkungan kerja terhadap &otiasi &engajar guru pada

    ekolah &P 2ayasan Persatuan Perguruan Taman iswa Padang

    +ipotesis 333

    +7 0 Tidak ada pengaruh kepemimpinan dan lingkungan kerja secara

    bersama-sama terhadap &otiasi &engajar guru pada ekolah &P

    2ayasan Persatuan Perguruan Taman iswa Padang

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    51/68

    %1

    +a 0 da pengaruh kepemimpinan dan lingkungan kerja secara

    bersama-sama terhadap &otiasi &engajar guru pada ekolah &P

    2ayasan Persatuan Perguruan Taman iswa Padang

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    52/68

    %*

    BAB I!METDE PENELITIAN

    +.1 Ran8angan Penel*t*an

    &engacu pada latar belakang dan rumusan masalah maka penelitian ini

    menggunakan metode penelitian explanatory (penelitian penjelasan). &enurut

    ingarimbun (*77) jenis penelitian Explanatory dipergunakan untuk menjelaskan

    hubungan kausal antara ariabel-ariabel melalui pengujian hipotesa. Peneliti berusaha

    untuk menjelaskan hubungan kausal yang terjadi antara ariabel-ariabel yang ada

    dengan menggunakan hipotesis.

    Pengujian +ipotesis ini menggunakan teknik deskripti yang memecahkan

    masalah-masalah yang ada pada masa sekarang meliputi status kelompok manusia, suatu

    objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa

    sekarang.

    6ancangan penelitian yang digunakan untuk menganalisa penelitian mengenai

    9Pengaruh epemimpinan "an Cingkungan erja terhadap &otiasi &engajar @uru di

    ekolah &P yayasan Persatuan Perguruan Taman iswa PadangD adalah menggunakan

    metode deskripti. &enurut +usein (*778, h.**) 9metode deskripti adalah metode yang

    bertujuan untuk menggambarkan siat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset

    dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentuD.

    Fenis metode deskripti yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

    surey. &enurut ugiyono (*778) metode surey adalah penyelidikan yang diadakan

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    53/68

    %

    untuk memperoleh akta-akta dari gejala yang ada dan hasilnya berupa generalisasi dan

    tidak menggambarkan hal yang mendalam dari objek penelitian. Ealaupun metode

    surey ini tidak memerlukan kelompok kontrol seperti halnya pada metode eksperimen,

    namun generalisasi yang dilakukan bisa lebih akurat bila digunakan sampel yang

    representatie.

    Penulis &emperoleh data dalam penelitian ini dari hasil surey lapangan dengan

    melakukan wawancara langsung dan menyebar kuesioner yang berkaitan dengan

    epemimpinan, Cingkungan erja dan &otiasi &engajar @uru di ekolah &P

    yayasan Persatuan Perguruan Taman iswa PadangD umtuk mengukur jawaban dari

    setiap pertanyaan pada kuesioner adalah dengan menggunakan metode skala likert.

    &enurut ugiyono (*778) kala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur

    sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai enomena

    sosial, dengan kriteria sebagai berikut 0

    a. /obot nilai % untuk jawaban sangat setuju

    b. /obot nilai $ untuk jawaban setuju

    c. /obot nilai untuk jawaban biasa saja

    d. /obot nilai * untuk jawaban tidak setuju

    e. /obot nilai 1 untuk jawaban sangat tidak setuju

    "isamping itu penulis juga melakukan studi kepustakaan untuk penyempurnaan

    penelitian ini. dengan cara memperoleh pemikiran secara teoritis dengan membaca dan

    memahami literatur dari sumbersumber tertentu yang berkaitan dengan masalah yang

    diteliti sehingga data yang ada akan saling melengkapi.

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    54/68

    %$

    +.$ P23&las* Dan "a'3el

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang

    mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

    dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. enada dengan hal tersebut ugiyono

    (*778) mengatakan populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang terdiri dari

    manusia dan benda ataupun peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik

    tertentu dalam penelitian.&aka sehubungan dengan itu yang menjadi

    Populasi dalam

    penelitian ini adalah guru-guru &P 2ayasan Persatuan Perguruan Taman iswa Padang

    ampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu

    populasi atau dapat dideinisikan sebagai kumpulan data yang diambil atau diseleksi dari

    suatu populasi. !ntuk menentukan sampel yang akan dipilih penulis menggunakan

    teknik sampel random sampling. "imana sampel random sampling adalah teknik

    sampling yang ditentukan secara sederhana dan pengambilan populasi diambil secara

    acak tanpa memperhatikan strata yang ada pada populasi tersebut.

    +usein !mar, (*778) menjelaskan bahwa ukuran untuk menetapkan sampel dari

    suatu populasi dapat ditentukan dengan menggunakan rumus +lovin dengan carasebagai

    berikut0 N

    n =

    1 A N (e) "imana0

    n = Fumlah sampel

    N = Fumlah populasi

    e = onstanta ( < tingkat kesalahan dapat ditoleransi sebesar 17 < ).

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    55/68

    %%

    /erdasarkan rumus loin tersebut maka penulis dapat menghitung jumlah

    sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut0

    Nn =

    1 A N (e)

    177

    n = 1 A 177(7,7%) Q

    n = ;7 orang

    "engan demikian jumlah sampel sebagai responden penelitian yang diambil

    adalah sebanyak ;7 responden.

    +.( L2kas* Dan #akt& Penel*t*an

    Penelitian ini dilakukan di lokasi ekolah Taman &ahasiswa Padang, lokasi ini

    dengan pertimbangan lebih eisien serta menghemat waktu dan tenaga.

    Eaktu penelitian di tetapkan mulai pada bulan Fanuari s?d &aret

    *71*. Penetapan waktu tersebut sesuai dengan tahapan dalam proses penelitian, yaitu

    mulai dari penyusunan proposal hingga pencarian data data penelitian

    +.+. !ar*a7el Penel*t*an

    &enurut ugiyono (*77;) Jariabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi

    objek pengamatan dalam penelitian yang merupakan suatu konsep yang mempunyai

    ariasi nilai. Jariabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa

    saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh inormasi tentang

    hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    56/68

    %5

    +.+.1 I-ent*,*kas* !ar*a7el

    /erdasarkan hipotesis yang telah dikemukakan pada bab , bahwa dalam

    penelitian ini ada dua macam ariabel yaitu0

    a. Jariabel Terikat atau dependent ariabel, Jariabel dependen sering disebut juga

    ariabel terikat, yaitu merupakan eriabel yang dipengaruhi atau menjadi

    akibat,karena adanya ariabel bebas dimana dalam penelitian ini adalah &otiasi

    erja @uru (2).

    b. Jariabel /ebas atau independent ariabel, Jariabel bebas adalah ariabel yang

    menjadi sebab perubahannya atau timbulnya ariabel dependen (terikat) dan

    dinotasikan dengan >. dalam penelitian ini adalah epemimpinan (>1), dan

    Cingkungan erja (>*).

    $.(.1 De,*n*s* K2nse3 -an 3eras*nal*sas* !ar*a7el

    A. Ke3e'*'3*nan >?19

    epemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam mengarahkan, mempengaruhi,

    mendorong dan mengendalikan orang lain atau bawahan untuk bisa melakukan sesuatu

    pekerjaan atas kesadarannya dan sukarela dalam mencapai suatu tujuan tertentu.

    1. emampuan Pimpinan terdiri dari indikator 0 emampuan dalam perencanaan,

    emampuan menggerakkan pegawai, emampuan dalam pelaksanaan,

    emampuan dalam mengealuasi program, &enempatkan pegawai tepat sasaran,

    emampuan dalam Pendelegasian wewenang, &enciptakan situasi kerja yang

    baik, emampuan dalam mengambil keputusan.

  • 7/24/2019 Bab.I sd. Bab.IV..doc

    57/68

    %8

    *. Perilaku pimpinan 0 terdiri dari indikator 0 Pimpinan memberi teladan dalam

    bertugas, Pimpinan mampu mengarahkan pegawai, Pimpinan mampu

    memecahkan masalah, Pimpinan selalu mendampingi pegawai, Pimpinan

    mampu melaksanakan koordinasi, Pimpinan mampu mengambil keputusan,

    &enghargai pendapat bawahan.

    . Pemberian motiasi terdiri dari indikator 0 emampuan memberikan motiasi,

    emampuan berinoasi, emampuan memberi bimbingan, emampuan diskusi

    timbal balik, emampuan menghargai ide bawahan.

    B.

    @. M2t*6as* Ker)a >?$9

    &otiasi kerja adalah keadaan dalam diri atau suatu kondisi dalam diri seseorang

    yang memberikan kekuatan, menggerakkan atau mendorong dan mengarahkan untuk

    melakukan pekerjaan.

    1. ebutuhan isiologis, terdiri dari indikator 0 kepuasan dalam menyelesaikan

    tugas?pekerjaan, penyampaian pendapat?gagasan kepada pimpinan, gaji yang

    diperoleh, dan insenti?bonus penghasilan lainnya (di luar gaji) yang diterima

    dari perusahaan.

    *. 6asa aman, terdiri dari indikator 0 jaminan kesehatan yang diberikan, jaminan

    pen