tugas uas pragmatik.docx

7/24/2019 TUGAS UAS PRAGMATIK.docx

1/27

PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNAN DAN IMPLIKATUR

DALAM ACARAPESBUKERS DI ANTV

Oleh :

Oktavianingsih (7!"!#$%#%&

A' PENDAULUAN

Bahasa sebagai alat komunikasi manusia mempunyai

peranan yang sangat penting dalam interaksi manusia. Bahasa dapat

digunakan untuk menyampaikan ide, gagasan, keinginan, perasaan,

dan sebagainya kepada orang lain. Tanpa bahasa manusia akan

kesulitan dalam berkomunikasi, bahasa juga berfungsi sebagai

penyampai pesan seseorang kepada orang lain. Berbahasa dapat

dilakukan secara tertulis maupun lisan. Dalam berbahasa, terkadang

seseorang tidak menyatakan secara langsung, melainkan melalui

maksud yang tersembunyi dibalik tuturannya. Selain itu, dalam

memahami sebuah tuturan, mitra tutur tidak dapat hanya

mengandalkan kata-kata yang menyusunnya saja, melainkan harusmemperhatikan juga fenomena yang ada di luar bahasa. Tidak

semua tuturan mempunyai makna sesuai dengan kata-kata yang

menyusunya, terkadang ada maksud yang tersembunyi di

belakangnya. Pragmatiklah yang dapat mengkaji hal ini.

Pragmatic adalah bidang linguistic yang mengkaji

hubungan (timbal-balik fungsi ujaran dan bentuk (struktur

kalimat yang mengungkapkan ujaran. Penelitian terhadap

pragmatic dapat dilakukan pada segala macam tuturan yang

ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik tutran yang terdapat

di masyarakat maupun tuturan dalam tayangan tele!isi. Dalam

penelitian ini, penulis bermaksud untuk meneliti tuturan dalam

acara humor pesbukers. Pesbukersmerupakan sebuah acara humor

yang unik, karena tidak sama dengan acara humor seperti biasanya


2/27

yang dikemas dengan cerita yang rapi. Dalam acara ini cerita yang

ditampilkan sering tidak sesuai dengan jalan cerita yang

seharusnya. "kan tetapi, hal itulah yang menjadikanya lucu dan

menarik.

Sebagai acaraa humor, tentu saja tuturan yang terdapat di

dalamnya bertujuan untuk menimbulkan efek lucu. Dalam acara ini

tidak jarang ditemukan tuturan yang merendahkan orang lain,

melecehkan, bahkan menghina. #isalnya ialah tutuuran yang biasa

ditujukan kepada Sapri $muke loe kaya pantat panci. Tuturan

semacam ini selain menghina juga dapat menjatuhkan mental orang

lain.

Tuturan-tuturan yang digunakan dalam pesbukers menarik

untuk diteliti. #eskipun dalam pesbukers terdapat tuturan yan

mematuhi dan melanggar prinsip kesantunan, dan yang akan diteliti

adalah tuturan yang menunjukan ketidaksantunan kepada orang

lain. %al tersebut karena, jika merendahkan orang lain maka artinya

menyakiti orang lain juga, meskipun ditanggapi biasa saja sesamemitra tapi hal tersebut tetap saja akan menimbulkan persaan tidak

enak. Bertutur yang menyakiti atau merugikan orang lain

merupakan tindakan yang tidak sopan, sedangkan dalam kehidupan

sehari-hari tentu saja semua orang lebih menyukai tuturan yang

ditujukan kepadanya itu sopan. "kan tetapi bagaimana dalam

sebuah acara humor& Dalam acara humor mungkin tidak seperti

dalam kehidupan nyata. Sebuah acara humor tidak

mempermasalahkan mengenai sopan santun kepada mitra tuturnya,

karena jika tuturannya sopan akan terdengar sangat datar dan tidak

menarik untuk ditonton. Selain itu juga mungkin ada implikatur di

balik ketidak santunan tuturan dalam sebuah acara humor.

'esantunan seseorang dapat dilihat dari tuturannya, karena

bahasa merupakan cermin kepribadian seseorang. Seseorang akan


3/27

merasa senang jika mitra tuturnya berbicara dengan santun.

Pemakai bahasa secara santun belum banyak mendapat perhatian.

leh karena itu, sangat )ajar jika sering ditemukan pemakai bahasa

yang baik ragam bahasanya, tetapi nilai rasa yang terkandung

didalamnya menyakitkan hati pembaca atau pendengarnya. %al ini

terjadi karena pemakai bahasa belum mengetahui bah)a di dalam

suatu struktur bahasa (yang terlihat melalui ragam dan tata bahasa

terdapat struktur kesantunan. Struktur bahasa yang santun adalah

struktur bahasa yang disusun oleh penutur atau penulis agar tidak

menyinggung perasaan pendengar atau pembaca.

Berdasarkan uraian tersebut, kesantunan mempunyai arti

penting dalam berbahasa. Dalam pragmatic terdapat banyak prinsip

mengenai kesantunan yang dapat digunakan untuk menganalisis

tuturan dan pada kajian ini akan digunakan prinsip kesantunan

berdasarkan maksim yang terdiri atas tujuh maksim yaitu maksim

kearifan, kederma)ana, pujian, kerendahan hati, kesepakatan,

simpati, dan pertimbangan.

)' METODE PENELITIAN

#etode penelitian yang digunakan adalah deskriptif

kualitatif di mana data dipilih dari percakapan atau dialog yang

ditayangkan dalam acara Pesbukers di "nt! pada tanggal * mei

+*. Teknik yang digunakan adalah teknik simak bebas libat

cakap (SB/, teknik rekam, serta teknik catat. Data yang

diperoleh kemudian di deskripsikan dan dianalisis menggunakan

pendekatan pragmatic dengan menerapkan prinsip kesantunan

berdasrkan pada tujuh maksim, yakni maksim kearifan,

kederma)anan, pujian, kerendahan hati, kesepakatan, simpati, dan

pertimbangan.

"dapun langkah-langkah penelitian yaitu0

. #enyediakan rekaman !ideo tayanganpesbukers.


4/27

+. #encatat percakapan atau dialog yang dianggap melanggar

prinsip kesantunan dan imlikatur.

1. Data tersebut kemudian dikelompokan dan di beri nomor.2. #engidentifikasi dan menganalisis data yang mengandung

pelanggaran prinsip kesantunan dan implikatur.

C' KA*IAN TEORI

!' P+ag,atik

e!inson membatasi pragmatic sebagai studi bahasa yang

mempelajari hubungan antara bahasa dan konteks yang

tergramatisasi, atau terkodifikasi dalam struktur bahasa.Sementara

itu Thomas mendefinisikan pragmatic sebagai makna dalam

interaksi menurutnya satu makna bukanlah yang melekat pada

suatu kata, tetapi merupakan proses dinamis yang melibatkan

penutur dan petutur, konteks tuturan, dan makna potensial dari

sautu tuturan.

3ule mendefinisikan ke dalam 2 (empat definisi.+

Pertama, menurutnya pragmatik adalah studi tentang maksud

penutur. %al tersebut karena pragmarik mempelajari makna yang

disanipaikan oleh penutur dan ditafsirkan oleh petutur. Kedua,

pragmatik adalah studi fentang makna kontekstual. Diperlukan suatu

pertimbangan tentang bagaimana cara penutur mengatur apa yang

ingin mereka katakan yang disesuaikan dengan orang yang diajak

bicara, dimana, kapan dan dalam keadaan apa.Ketiga, pragmatic

adalah studi tentang bagaimana agar lebih banyak yang

disampaikan daripada yang dituturkan. Tipe studi ini menggali

betapa Banyak sesuatu yang tidak dikatakan ternyata menjadi

bagian yang disampaikan. Keempat, pragmatik adalah studi

1 e!inson, S./.Pragmatics. (ondon0 /amridge 4ni!ersity Press, 551. %al. 5

2 6eorge, 3ule.Pragmatics.(7e) 3ork0 8ford 4ni!ersity, 559.


5/27

tentang ungkapan dari jarak hubungan. 'eakraban. baik secara

fisik, sosiah atau konseptual, menyiratkan adanya pengalaman yang

sama. Pada asumsi tentang seberapa dekat atau jauh jarak petutur,

penutur menentukan seberapa banyak kebutuhan yang dituturkan.

"nalisis pragmatic berupaya menemukan maksud penutur,

baik yang diekspresikan secara tersurat maupun yang diungkapkan

secara tersirat di balik tuturan. #aksud tuturan, terutama yang

implikatif, hanya dapat dikenali melalui penggunaan bahasa secara

kongkret dengan mempertimbangkan komponen situasi tutur.1

%' Te-+i P+ag,atik .,-+

Di tingkat )acana, komunikasi serius mengenal beberapa

aturan komunikaasi, seperti disebut oleh %.P. 6rice dalam $Theory

of implicature.#enurut 6rice dalam :uri Soedjatmiko ada dua

jenis implikatur, yaitu kon!ensional dan tindak ujaran. Dalam

implikatur yang kon!ensional makna ditentukan oleh bentuk

linguistik, sedangkan dalam prinsip tindak ujaran (co-operative

principle = /P makna ditentukan oleh sejumlah elemen )acana.

eech mengatakan bah)a #aksim /ara sebetulnya tidak terbatas

untuk /P, tetapi juga untuk retorika tekstual. 'omunikasi menurut

eech, tidak selalu harus mengikuti /P. Dalam pragmatik,

komunikasi merupakan gabungan antara fungsi ilokusi dan fungsi

sosial. Dengan kata lain komunikasi tidak hanya harus lancar dan jelas.

tetapi memenuhi tuntutan sosial juga.

eech membagi retorika menjadi dua ( retorika antar pribadi,

dan (+ retorika tekstual. Dalam retorika antar pribadi ditambahkan

Politeness Principle= PP (Prinsip sopan santun, danronical Principle

3 ;ustono,Pokok-pokok Pragmatik.(Semarang0


6/27

yang seringkali harus berla)anan dengan /P. %umor di tingkat )acana

justru memanfaatkan penyimpangan terhadap /P dan PP.2

' Sit.asi T.t.+

Pragmatik mengkaji makna dalam hubungannya dengan

situasi tutur. eech menyatakan aspek-aspek dalam situasi tutur.*

a. 3ang menyapa (penyapa atau yang disapa (pesapa

rang yang menyapa disebut dengan >penutur? dan orang yang

disapa disebut >penutur?. Petutur selalu menjadi sasaran tuturan

dari penutur.

b. 'onteks sebuah tuturan'onteks ialah suatu pengetahuan latar belakang yang sama-

sama dimiliki oleh penutur dan penutur, dan yang membantu

petutur menafsirkan makna tuturan.

c. Tujuan sebuah tuturan


7/27

unsur yang maknanya dikaji dalam pragmatic, sehingga dengan

tepat pragmatic dapat digambarkan sebagai suatu ilmu yang

mengkaji makna tuturan.

#' Kesant.nan )e+/ahasa

Dalam pertukaran tuturan peserta tutur tidak hanya

menghormati prinsip-prinsip kerja sama sebagaimana diajukan oleh

6rice tetapi juga mengindahkan prinsip-prinsip kesopanan.9eech

dalam 7adar berpendapat baha)a prinsip kerjasama yang

dita)arkan oleh 6rice tidak selalu dapat menja)ab pertanyaan

mengapa dalam suatu pertuturan, peserta tutur cenderung

menggunakan cara yang tidak langsung untuk menyatakan apa

yang mereka maksudkan, sehingga tidak mengindahkan maksim

yang terdapat dalam prinsip kerja sama 6rice tersebut.

a. Teori 'esantunan Bro)n dan e!inson

Teori kesantunan berbahasa menurut Bro)n dan e!inson

berkisar atas nosi muka (face. Semua orang yang rasional

mempunyai muka (dalam arti khiasan dan muka itu harus dijaga,dipelihara, dihormati, dan sebagainya.=#uka dalam arti khiasan ini

dikatakan terdiri atas dua )ujud, yaitu muka positif dan muka

negati!e. #uka positif mengacu ke citra diri seseorang bah)a

segala yang berkaitan dengan dirinya itu patut dihargai (kalau tidak

dihargai, orang yang bersangkutan dapat kehilangan mukanya.

#uka negati!e merujuk ke citra diri seseorang yang berkaitan

dengan kebebasan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan

6 6rice, %. P."ogic and %onversation #ynta& and #emantic, #peech !ct '.(7e)

york0 "cademic Press, 5=*.

7 6una)an, "sim.Kesantunan egatif di Kalangan )*ibahasa*an +ahasa

ndonesia +ahasa a*a di akarta Ka/ian #osiopragmatik. (Skripsi. Aurusan sastra


8/27

kemauannya (kalau dihalangi, orang yang bersangkutan akan

kehilangan muka.@

'esantunan yang dimaksudkan untuk menjaga muka positifdisebut kesantunnan afirmatif dan kesantunan yang dimaksud untuk

menjaga muka negati!e disebut kesantunan deferensial.

'esantunan positif mengacu ke strategi bertutur dengan cara

menonjolkan kedekatan, keakraban, hubungan baik diantara

penutur dan petutur. 'esantunan negati!e merujuk ke strategi

bertutur yang menunjukan adanya jarak sosial antara penutur dan

petutur.b. Prinsip 'esantunan eech

Sopan santun merupakan mata rantai yang hilang antara

prinsip kerjasama dengan masalah bagaimana mengaitkan daya

dengan makna. eech melihat sopan santun dari sudut pandang

petutur dan bukan dari sudut pandang penutur, begitu pula

sebaliknya. Prinsip kesantunan eech berhubungan dengan dua

pihak, yaitu diri dan lain. Diri adalah penutur, dan lain adalah

petutur, dalam hal ini lain juga merujuk pada pihak ketiga baik

yang hadir maupun yang tidak hadir dalam situasi tutur.5 eech

merumuskan prinsip kesantunannya ke dalam tujuh maksim.

#aksim 'earifan (Tact 0a&im

#aksim kearifan beriorientasi pada petutur.#aksim kearifan

memiliki dua segi, yaitu segi negati!e dan segi positif. Segi

negati!e ialah >buatlah kerugian petutur sekecil mungkin? dan

8 bid. %al. *

9 eech, 6effrey.Principles of Pragmatic.%al. +9

10 /ruse, D. "lan.0eaning in "anguage !n ntroduction to #emantics and

Pragmatics. (7e) 3ork0 8ford, +. %al. 191


9/27

segi positif >buatlah keuntungan petutur sebesar mungkin? segi

yang kedua (segi positif merupakan akibat yang )ajar dari

segi pertama. Dapat dijelaskan bah)a jika penutur ingin

melakukan sesuatu yang menguntungkan petutur maka harus

memperkecil kemungkinan bagi petutur untuk mengatakan

>tidak?. Dalam konteks informal, sebuah imperatif dimana

penutur tidak memberi kesempatan kepada petutur untuk tidak

mengatakan tidak merupakan suatu tindakan yang sopan. %al

tersebut dapat dilihat pada tuturan, >"mbilah sand)ich

sepotong lagi? lebih santun daripada >#aukah anda mengambil

sand)ich sepotong lagi&?.

+ #aksim 'ederma)anan (1enerosity 0aksim

#aksim kederma)anan memiliki orientasi untung rugi kepada

penutur. Berdasarkan maksim ini, tutran >biar saya yang

mencuci piring?. Dapat dikatakan bah)a penutur harus

mengutarakan dengan tuturan yang bersifat langsung jika

bermaksud memberi >biaya? bagi diri sendiri. %al tersebut agartidak menciptakan kemungkinan bah)a penutur yang akan

melakukan >biatya? yang seharusnya dilakukan penutur.

1 #aksim Pujian (!pprobation 0a&im

Pada maksim ini, submaksim pertama lebih penting yaitu?

jangan mengatakan hal-hal yang tidak menyenangkan

mengenai orang lain, terutama bagi penutur?. Berdasarkan

maksim ini tuturan >masakanmu enak sekali? lebih santun

daripada tuturan >masakanmu sangat tidak enak.+

2 #aksim 'erendahan %ati (0odesty 0a&im

#aksim kerendahan hati beriorientasi kepada penutur. #emuji

diri sendiri merupakan tuturan yang tidak santun. Aika

11 eech, 6effrey.Principles of Pragmatic.%al. =-=

12 bid. %al. +-++


10/27

seseorang dipuji dengan tuturan >kamu melakukannya dengan

baik? daripada >ya, saya melakukannya dengan baik?.

* #aksim 'esepakatan (!greement 0a&im'esepakatan merupakan hubungan antara opini penutur dengan

petutur.1 rang cenderung melebih-lebihkan kesepakatannya

dengan orang lain, juga tidak mengurangi ketidaksepakatannya

melalui ungkapan penyesalan.

9 #aksim Simpati (#ympathy 0a&im

#aksim simpati menjelaskan bah)a ucapan selamat dan

belasungka)a merupakan tindak tutur yang santun, )alaupun

ucapan belasungka)a mengungkapkan keyakinan penutur

tentang keyakinan negati!e bagi petutur.

= #aksim Pertimbangan (%onsideration 0a&im

saya turut sedih mendengar kabar

tentang suami anda? lebih sopan daripada >saya turut sedig

mendengar tentang kematian suami anda?. Pengungkapan

secara rinci berpotensi menambah rasa tidak senang petutur

karena ia diingatkan pada hal-hal yang menyedihkan.

D' ASIL DAN PEM)AASAN

Deskripsi dalam analisis data ini meliputi dua bagian, yaitu

pelanggaran terhadap prisip kesantunan dalam acaraPesbukers, dan

implikatur dalamPesbukers.

!' )ent.k Pelangga+an P+insi0 Kesant.nan 1ala, A2a+a

Pesbukers.

13 /ruse, D. "lan.0eaning in "anguage !n ntroduction to #emantics and

Pragmatics.%al. 19*


11/27

Prinsip kesantunan berkenaan dengan aturan tentang hal-hal yang

bersifat sosial, estetis, dan moral dalam bertindak tutur.2 Prinsip

kesantunan terdiri atas tujuh maksim, yaitu maksim kearifan,

kederma)anan, pujian, kerendahan hati, kesepakatan, simpati, dan

pertimbangan. Dalam acara pesbukers, setiap peserta tutur tidak

berusaha untuk membuat orang lain senang, akan tetapi justru

banyak melanggar maksim-maksim dalam prinsip kesantunan.

a. #aksim kearifan

#aksim kearifan berisi dua sub maksim, yaitu a buatlah kerugian

orang lain sekecil mungkin, dan b buatlah keuntungan orang lain

sebesar mungkin. Berdasarkan pengamatan, dalam acara

persbukers terdapat banyak pelanggaran terhadap maksim kearifan.

%al tersebut dapat dilihat pada percakapan berikut.

atar0 Sebuah rumah

Peserta 0 ;afi, 6igi, pik, Aesika, 7unung, Aupe dan "yu.

Tema 0 Pangeran 'odok

Pe+2aka0an:

;afi 0 hey Aupe buka.

Aupe 0 apanya bang.;afi 0 sepatunya, ntar jatoh.

Aupe 0 aduh kalau aku buka sepatu nanti aku jatuh biasanya

mumu yang pegangin aku, di sini siapa

;afi 0 ya kalau loe jatuh ya jatuh aja.

(pesbukers2"nt!E * mei +*

Pada percakapan terdapat pelanggaran terhadap

maksim kearifan, terutama terhadap submaksim pertama,

karena penutur memaksimalkan kerugian orang lain.

Pelanggaran terlihat pada tuturan ;afi, $ e3 *.0e ).kaF

tuturan tersebut merupakan tuturan direktif, karena merupakan

tuturan memerintah.

14 ;ustono,Pokok-pokok Pragmatik.(Semarang0


12/27

Dalam percakapan ;afi menyuruh Aupe untuk membuka

sepatunya dengan modus jangan sampai jatuh. alu ;afi

mengatakanF ya kalau loe jatuh ya jatuh ajaF. Tuturan ;afi

tersebut merupakan tuturan menyuruh dan tuturan tersebut

menimbulkan kerugian bagi Aupe. "pabila Aupe terjatuh tentu

akan membuat iya kesakitan yang memungkinkan terjadinya

benturan atau semacam keseleo.

Berdasarkan skala untung-rugi, tuturan tersebut jelas

menimbulkan kerugian bagi Aupe apabila ia benar-benar

terjatuh karena membuka sepatu. Tuturan yang memberi

kerugian bagi petuturnya termaksud tindak tutur yang tidak

santun. %al ini juga terdapat pada tuturan ;afiF 3a kala. 4at.h

3a 4at.h a4aF tuturan tersebut skala kerugian sangat tinggi

apabila Aupe benar-benar terjatuh maka jelas ia juga akan

merasa kesakitan yang diakibatkan oleh terjatuhnya Aupe.

Aika dilihat dari skala ketaklangsungan, tuturan ;afi

tersebut termaksud tuturan yang bersifat langsung. Tutrantersebut merupakan tuturan imperati!e yang memang

digunakan untuk menyuruh yang terdapat pada kalimat $he3

*.0e /.ka56 dan tuturan semacam ini merupakan tuturan yang

tidak santun.

Pelanggaran lain terhadap maksim kearifan juga terdapat

pada percakapan berikut0

+ atar 0 Depan ;umah.Peserta 0 ;afi, 6igi, pik, Aesika, 7unung, Aupe dan

"yu.

Tema 0Pangeran kodok.Pe+2aka0an:

;afi 0 hey kamu gak usah masuk ke studio ini.

3ogi 0 akukan kerja di sini

;afi 0 iya tapi, ce)e-ce)e pada ngecengin kamu,

kamu jaga keamanan saja.

3ogi 0iya siap.


13/27


Pada percakapan + terdapat pelanggaran terhadap maksim

kearifan, khususnya terhadap submaksim pertama karena memberi

kerugian kepada orang lain. Pelanggaran terlihat pada tuturan rafi

he3 ka,. gak .sah ,as.k ke st.1i- ini5 dan ka,. 4aga

kea,anan sa4aF. Tuturan tersebut merupakan tuturan perintah

yang menimbulkan kerugian bagi petutur yaitu 3ogi.

'arena 3ogi ber)ajah ganteng maka ia menjadi rebutan

antara jesika, jupe, dan gigi. ;afi yang merasa cemburu akhirnya

menegur 3ogi dengan kalimat perintah seperti he3 ka,. gak

.sah ,as.k ke st.1i- ini5 dan ka,. 4aga kea,anan sa4aF.

Aika dikaitkan dengan skala untung-rugi, tuturan tersebut

memberikan kerugian bagi petuturnya. Tuturan ;afi yang

memerintah 3ogi untuk tidak masuk ke studio lagi merupakan

tuturan yang merugikan bagi 3ogi, karena 3ogi juga bekerja di

tempat yang sama jika ia tidak masuk ke studio maka ia akan

kehilangan sumber penhasilan. Dan tuturan semacam itu

merupakan tuturan yang tidak santun. Selain itu jika dilihat dari

skala keopsionalan, tuturan rafi tidak memberikan pilihan kepada

petuturnya yaitu 3ogi. 3ogi sebagai petutur tidak diberi kesempatan

untuk memilih oleh ;afi dan tuturan semacam itu termaksud

tuturan yang tidak santun. 'emudian jika dikaitkan dengan skala

ketidaklangsungan, tuturan ;afi tersebut merupakan tuturan yang

bersifat langsung. %al tersebut dapat dilihat dari tuturannya, yaitu

memerintah petuturnya. Dalam hal ini ;afi menggunakan tuturan

imperaktif yang juga merupakan tuturan yang tidak santun.

b. #aksim 'ederma)anan

#aksim kederma)anan berisis dua submaksim, yaitu a buatlah

keuntungan dirisendiri sekecil mungkin dan b buatlah kerugian

diri sendiri sebesar mungkin. Berdasarkan pengamatan yang


14/27

dilakukan terhadap data yang digunakan, maka pelanggaran pada

maksim kederma)anan dapat dilihat pada tuturan dalam

percakapan berikut0 atar 0 Depan ;umah

Peserta 0 Aesika, Aupe, "yu, Sapri, pik, ;afi


Pe+2aka0an:

Aesika 0 'amu gimana sih& Aupe jangan dekat-dekat dia.

pik 0 aku tetap milih putri kok.

Aupe 0 trus aku mau dikemanain bang&

pik 0 kamu tetap dihati abang

Aesika 0 iiihhhhh abang

pik 0 jangan marah donk, abang tetap milih putri kokAesika 0 bohong

pik 0 sumpah,

Aesika 0 kalau bohong&

pik 0 kalau bohong aku jadi pangeran kamu jadi

kodoknya.


Pada percakapan terdapat pelanggaran terhadap maksim

kederma)anan, terutama terhadap submaksim pertama karena

memperbanyak keuntungan bagi diri sendiri. Pelanggaran terlihat

pada tuturan pik kala. /-h-ng ak. 4a1i 0ange+an ka,. 4a1i

k-1-kn3a5'

pik adalah seorang pangeran yang diperebutkan oleh

jesika dan jupe. pik tidak bisa memilih antara keduanya sehingga

ia melakukan kebohongan baik pada jupe dan jesika. "kan tetapi,

ketika ia mengatakan bah)a lebih memilih jesika daripada jupe,

jesika tak percaya sehingga opik mengeluarkan perkataan sumpah

untuk membuat jesika percaya. 7namun Dalam sumpah tersebut

opik tak mau menerima kerugian tetapi justru melimpahkannya

kepada orang lain yaitu jesika. %al tersebut terdapat pada tuturan

Fkala. /-h-ng ak. 4a1i 0ange+an ka,. 4a1i k-1-kn3a5'

#elalui tuturan tersebut terlihat jelas bah)a penutur berusaha

untuk menghindari kerugian yang dialami dengan melimpahkannya


15/27

kepada orang lain. Penutur bersumpah jika dia berbohong dia akan

mejadi pangeran dan yang akan menjadi kodoknya adalah

petuturnya yaitu jesika. Dalam artian penutur tidak ingin

mengalami penderitaan hingga akhirnya dia melimpahkannya

kepada orang lain.

c. #aksim Pujian

#aksim ketiga dalam prinsip kesantunan ini memiliki dua

submaksim, yaitu a kecamlah orang lainsedikit mungkin dan b

Pujilah orang lain sebanyak mungkin. Pelanggaran terhadap

maksim pujian banyak sekali ditemukan dalam analisis ini,

diantaranya dapat dilihat dalam percakapan berikut0

atar 0 Depan ;umah

Peserta 0 Aesika, 7unung dan pik

Tema 0 pangeran 'odok

Pe+2aka0an:

Aesika 0 ibu ratu (memanggil

7unung0 'enapa ananda&

Aesika 0 ibu ratu baru bangun tidur ya&

7unung0 kenapa&

Aesika 0 it. kas.+n3a k-k 1i /a8a9/a8a'(pesbukers2"nt!E * mei +*


pujian, terutama pada submaksim kedua karena melakukan

penghinaan terhadap orang lain.pelanggaran terlihat pada tuturan

Aesika $it. kas.+n3a k-k 1i /a8a9/a8a5' Dalam artian bah)a

7unung yang bertubuh gendut sama seperti kasur (empuk. Tuturan

tersebut termaksud tindak tutur asertif, karena menyatakan sesuatu.+ atar 0 Depan ;umah

Peserta 0 Aesika, 7unung dan pik

Tema 0 pangeran 'odok

Pe+2aka0an:

pik 0 Aadi bagaimana ini ngatasin anak kita&

7unung 0 'amu gimana sih sayang

Aesika 0Tunggu ibu ratu, kodok lagi minum susu,

lagian kodok kok minum susu.


16/27

7unung 0Gh kamu masih gadis gak boleh nyasuin, sini

ibu susuin

pik 0Aangan dong Dia kan gak mau kalau yang

basi.(pesbukers2"nt!E * mei +*

Pada percakapan + terdapat pelanggaran terhadap maksim

pujian terutama pada submaksim kedua karena melakukan suatu

penghinaan kepada orang lain. Pelanggaran tersebut dapat dilihat

pada tuturan opik $*angan 1-ng Dia kan gak ,a. kala. 3ang

/asiF.

Tuturan pik tersebut melanggar maksim pujian karena

menghina nunung dengan tuturan $*angan 1-ng Dia kan gak

,a. kala. 3ang /asiF. Tuturan tersebut jelas mengandung unsur

penghinaan yang menyatakan bah)a susu yang dimiliki 7unung

sudah basi. 7unung tentu merasa tersinggung dengan tuturan pik.

Aika dinilai orang lain susu basi itu sudah tidak pantas lagi untuk

diminum, karena bisa menyebabkan sakit perut. Selain itu susu basi

yang dimaksud dalam tutran pik mengandung unsur penghinaan

yang ditujukan kepada 7unung.

1 atar 0 Depan ;umah

Peserta 0 ;afi, "yu, Aupe, Aesika.


Pe+2aka0an:

;afi 0 "yu, Aupe, Aesika. AA6 lo

Aupe, Aesika 0 "paan&

;afi 0 Aanda-janda gila o


Pada percakapan 1 terdapat pelanggaran maksim pujian

terutama pada submaksim pertama karena melakukan pengecaman

terhadap orang lain. Pelanggaran yang dilakukan ;afi dengan

menyatakan bah)a "yu, Aupe, dan Aesika adalah janda-janda gila.

Tuturan tersebut jelas merupakan suatu tindakan pengecaman.

Tuturan tersebut jika dilakukan terhadap orang lain maka hal


17/27

tersebut merupakan suatu penghinaan dan merupakan suatu

pernyataan yang dapat membuat seseorang malu.

2 atar 0 Depan ;umahPeserta 0 Sapri, Aesika, ;uben, dan ;afi


Pe+2aka0an:

Sapri 0 Dalangnya mana&

Aesika 0 itu no dalangnya.

Sapri 0 ni critanya kan pangeran kodok, kenapa jadi satpam&

3a gue jadi satpam aja dhe.

;afi 0 Tuhan udah kasih rejeki sapri jadi artis, dia pengen

jadi satpam. "min

Sapri 0 maksud gue dicritain, biar direbutin ama Aupa dan

Aesika.

;uben 0 Sebentar, dia dikata satpam, satpam ganteng ia, la lo

satpam tengik.

Sapri 0 6ue ganteng juga ben.

;uben 0 6anteng dari mane. u kaya keranjang pemulung

gitu.


Pada percakapan 2 terdapat pelanggaran terhadap maksim

pujian, terutama terhadap submaksim kedua karena melakukanpenghinaan terhadap orang lain. Pelanggaran tersebut dapat dilihat

pada tuturan rubenF Ganteng 1a+i ,ane' L. ka3a ke+an4ang

0e,.l.ng git.F. Dalam tuturan tersebut sangat jelas bah)a ;uben

tak terima dengan pernyataan Sapri yang mengatakan bah)a

dirinya ganteng. lehnya itu ;uben menja)ab pernyataan Sapri

dengan tuturan yang mengandung unsur penghinaan. Secara

langsung ;uben telah menghina Sapri dengan tuturan $Ganteng

1a+i ,ane' L. ka3a ke+an4ang 0e,.l.ng git.F, dan hal tersebut

termaksud tindak tutur asertif, karena menyatakan sesuatu.

d. #aksim 'erendahan %ati

Seperti maksim-maksim sebelumnya, maksim kerendahan hati juga

terdiri dari dua submaksim. Submaksim tersebut ialah a pujilah

diri sendiri sedikit mungkin dan kecamlah diri sendiri sebanyak

mungkin. Pelanggaran terhadap maksim kerendahan hati dapat


18/27

dilihat pada percakapan berikut ini. Pelanggaran pada maksim

kerendahan hati dalam analisis ini tidak ditemukan baik pada

submaksim a maupun submaksim b.e. #aksim kesepakatan

#aksim kesepakatan terdiri dari dua submaksim, yaitu a usahakan

agar ketaksepakatan antara diridan lainterjadi sedikit mungkin dan

b usahakan agar kesepakatan antara diri dan lain sebanyak

mungkin. Pelanggaran pada maksim kesepakatan dapat dilihat pada

percakapan berikut0

atar 0 Depan ;umah

Peserta 0 ;afi, Aesika, pik, ;ubenTema 0 Pangeran kodok Pe+2aka0an:

pik 0 gue latih, tenang aje. "yo ikuti. Sebelumnya

gunain ini.

;uben 0 k.

pik 0 7ambah energi. hajar kanan.

;uben 0 hajar kanan.

pik 0 %ajar 'iri

;afi 0 7ah gitu, iya bener gitu.

pik 0 #aju Depan, dorong.;afi 0 7ah, iya.

pik 0 Tarik napas, buang.


19/27

/.kan t+ik5'Tuturan tersebut menunjukan baha)a ;uben tidak

memiliki kesepakatan dengan pik. Penutur tidak sepakat dengan

pik bah)a apa yang sudah diajarkan adalah sebuah trik

mematikan. 'arena menurutnya tanpa trik yang diajarkan

kepadanya asal makan pete dan jengkol saja kemudian

menghembuskan napas saja maka akan menjadi senjata yang sangat

mematikan bahkan dapat melumpuhkan musuh. Penutur sanngat

tidak sepakat dengan pik tentang trik yang diajarkanya. Tuturan

yang menunjukan ketaksepakatan dengan orang lain, seperti yang

terlihat pada tuturan ;uben tersebut sangat bertentangan dengan

submaksim pertama maksim kesepakatan, untuk mengusahakan

agar kesepakatan diri dengan lain terjadi sesedikit mungkin.

f. #aksim Simpati

#aksim keenam dalam prinsip kesantunan ini juga terdiri

dari dua submaksim, yaitu a kurangi rasa antipasti antara diri

dengan lainhingga sekecil mungkin, dan b tingkatkan rasa simpati

sebanyak-banyaknya antara diri dan lain. Pelanggaran padamaksim simpati dapat dilihat pada percakapan berikut0

atar 0 Depan ;umah

Peserta 0 "yu dan ;afi

Tema 0 Pangeran kodok

Pe+2aka0an:

"yu 0 6ue kok apes Bangat ye&

;afi 0 lu kan dari dulu gak ada untungnya. Ditinggalin mulu.

agi asik berteman eh dianye pergi ke


20/27

In1iaF. Tutran tersebut termaksud tindak tutur asertif, karena

penutur menyatakan pendapatnya tentang sesuatu.

"yu sedang mengeluh tentang nasibnya yang dirasakan tidakbaik. 'emudian ;afi menanggapinya dengan menuturkan $l. kan

1a+i 1.l. gak a1a .nt.ngn3a' Ditinggalin ,.l.' Lagi asik

/e+te,an eh 1ian3e 0e+gi ke In1ia5' Tuturan rafi tersebut

menunjukan bah)a dia tidak memilki rasa simpati kepada "yu, tapi

malah justru mengatai "yu. Sangat jelas bah)a penutur tidak

berniat untuk bersimpati kepada "yu atas keluhannya. Tuturan yang

diujarkan oleh ;afi tersebut bertentangan dengan submaksim kedua

maksim simpati, yang seharusnya meningkatkan rasa simpati

kkepada orang lain.

g. #aksim Pertimbangan

#aksim Pertimbangan terdiri dari dua submaksim, yaitu a

minimalkan rasa tidak senang pada mitra tutur dan b maksimalkan

rasa senang pada mitra tutur. Bentuk bentuk pelanggaran pada

maksim pertimbangan dapat dilihat dalam percakapan berikut0 atar 0 Depan ;umah

Peserta 0 pik dan ;afi


Pe+2aka0an:

;afi 0 bang opik, gimana kalau jadi teman gue. 'ita

kan udah * tahun sama-sama.

pik 0 gue jadi temen lo. 7ongkrong rumah lo,

santai, eh tau-taunya digrebek.



pertimbangan, khususnya pada submaksim pertama karena tidak

meminimalkan rasa tidak senang kepada mitra tutur. Pelanggaran

tersebut dapat dilihat pada tuturan pikF g.e 4a1i te,en l-'

N-ngk+-ng +.,ah l-6 santai6 eh ta.9ta.n3a 1ig+e/ek5' Tuturan

tersebut tentu saja mengingatkan kembali kejadian buruk yang


21/27

pernah menimpa ;afi. %al tersebut bisa saja membuat ;afi

mengingat masa silam itu. Tuturan pik itu termaksud tuturan yang

tidak santun karena menyatakan sesuatu tanpa mempertimbangkan

baik buruknya. Dan tidak memperdulikan rasa senang atau tidak

pada mitra tutur.

%' I,0likat.+ 3ang ,.n2.l 1ala, a2a+a h.,-+Pesbukers.

Pelanggaran terhadap maksim-maksim dalam prinsip

perakapan, menunjukan adanya sebuah implikatur yang tersimpan

dalam tuturan tersebut.


22/27

tindak tutur ekspresif, karena menghina orang lain. Tuturan

$padahal bapaknya sendiri kodokF merupakan suatu

penghinaan yang ditujukan pada pik. Dalam artian pik

menyerupai kodok yang bertubuh pendek. %al tersebut selain

mengandung implikatur juga merupakan bentuk pelanggaran

pada prinsip kesantunan khususnya pada maksim pujian.

Bentuk pelanggaran lain yang mengandung imlikatur

dan pelanggaran pada maksim pujian dapat dilihat pula pada

beberapa percakapan berikut0

+ atar 0 Depan rumah

Peserta 0 ;uben dan Sapri


Pe+2aka0an:

;uben 0 Bang Sapri ada pantun gak&

Sapri 0 "da.

;uben 0 Buat siapa&

Sapri 0 Buat yang setengah mateng.


1 atar 0 Depan rumahPeserta 0 ;uben dan pik


Pe+2aka0an:

;uben 0 Bang pik, mau gak jadi temen gue.

pik 0 6ue jadi temen lo, ntar gue ngonde lagi.


Pada percakapan + dan 1 juga mengandung implikatur

menghina. %al tersebut dapat dilihat pada tuturan Sapri pada

percakapan + yaituF ).at 3ang setengah ,ateng5' dan

tuturan pik pada percaakapan 1 yaitu $G.e 4a1i te,en l-6

nta+ g.e ng-n1e lagi5' 'edua jenis tuturan ini merupakan

tindak tutur ekspresif karena menyatakan penghinaan kepada

orang lain.

Pada tuturan Sapri $F ).at 3ang setengah ,ateng5

mengandung implikatur hinaan, dalam artian ruben yang


23/27

setengah mateng merupakan seorang laki-laki yang tidak

sepenuhnya. Dengan arti lain bah)a ruben sama halnya seperti

bencong. Tuturan tersebut merupakan tuturan yang tidak santun

dan melanggar prinsip kesantunan khususnya pada maksim

pujian. Tidak jauh berbeda dengaan tuturaan Sapri, tuturan

pikF G.e 4a1i te,en l-6 nta+ g.e ng-n1e lagi5 juga

mengandung implikatur menghina. %inaan yang ditujukan pada

;uben. Tuturan implikatur yang dituturkan oleh pik memiliki

makna yang tidak jauh berbeda dengan apa yang dituturkan

oleh Sapri, bah)a ;uben bukanlah laki-laki yang seutuhnya,

dalam artian ruben memiliki sisi ke)anitaan.

2 atar 0 Depan rumah

Peserta 0 "yu, 7unung, Aesika,


Pe+2aka0an:

7unung 0 "yu makanya kalau ibu bilang dengerin.

Aesika 0 TuH

7unung 0 Pacaran ya pacaran, 'erja ya kerja

"yu0 Trus&7unung 0 Aangan kerja mikirinnya pacar trus.

"yu 0 #asih mending saya kerja mikirnya pacar,

daripada mikirin kucing mobil diba)a lari.


* atar 0 Depan rumah

Peserta 0 pik dan Aupe


Pe+2aka0an:

Aupe 0 Tunggu, biasanya ma orang cakep maunihbertemen. Bang pik.

pik 0 "pe&

Aupe 0 #au gak berteman ma Aupe&

pik 0 6ue berteman ma lo&

Aupe 0 iya.

pik 0 ough,,,kalau gue mau aje berteman ma lo pe.

Aupe 0 "sik

pik 0 7tar aye disuruh nembak ga)ang lagi.



24/27

Pada percakapan 2 dan * terdapat tuturan yang

mengandung implikatur sindiran. %al tersebut dapat dilihaatpada tuturan "yu pada percakapan 2 yaiitu Masih ,en1ing

sa3a ke+4a ,iki+n3a 0a2a+6 1a+i0a1a ,iki+in k.2ing ,-/il

1i/a8a la+iF dan pada tuturan pik pada percakapan * yaitu

$Nta+ a3e 1is.+.h ne,/ak ga8ang lagi5'pada tuturan "yu

mengandung makna sindiran yang tertuju pada seseorang yaitu

Aupe. %al tersebut ditekankan pada tuturanF ,-/il 1i/a8a

la+i5 yang mengalami kejadian tersebut tidak lain adalah Aube

maka dapat dikatakan bah)a tuturan yang diucapkan "yu

mengandung implikatur sindiran. 'emudian tuturan pik sama

halnya dengan tuturan "yu yakni mengandung implikatur

sindiran seperti pada tuturan $1is.+.h ne,/ak ga8ang5

artinya secara tidak langsung pik menyindir Aupe bah)a

sebenarnya kisah Aupe tidak pernah lepas dari pesepak bola.

'edua jenis tuturan tersebut merupakan pelanggaran pada

prinsip kesantunan khususnya pada maksim pertimbangan.

Selain itu, tuturan dari dua percakapan tersebut termaksud

dalam tuturan yang tidak santun.

E' KESIMPULAN

'esimpulan yang diperoleh dari hasil analisis ini diuraikan

sebagai berikut0

. Dari analisis yang dilakukan pada acara humor pesbukers

terdapat pelanggaran terhadap prinsip kesantunan yang

meliputi beberapa bagian dari keseluruhan maksimnya (tujuh

maksim. Pelanggaran yang terjadi terdapat pada maksim

kearifan, simpati, kesepakatan, pertimbangan, dan

kederma)anan. Pelanggaran yang banyak terjadi pada maksim

pujian, maka dapat dikatakan bah)a sebagian besar humor


25/27

dalam acara pesbukers "nt! dimunculkan dengan cara

menghina orang lain.

+. Ditemukan dua jenis implikatur dalam percakapan acarapesbukers. 'edua jenis itu adalah implikatur menghina dan

implikatur sindiran.


26/27

6rice, %. P. 5=*. "ogic and %onversation #ynta& and #emantic,

#peech !ct '.7e) york0 "cademic Press.

6una)an, "sim. +=. Kesantunan egatif di Kalangan

)*ibahasa*an +ahasa ndonesia +ahasa a*a di akarta

Ka/ian #osiopragmatik. Skripsi. Aurusan sastra


27/27

D-sen Penga,0.:

P+-IANINGSI

7!"!#$%#%

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN )AASA KELAS A

PROGRAM PASCASAR*ANA

UNI>ERSITAS NEGERI *AKARTA

%$!?

tugas uas pragmatik.docx

Documents