tugas asal

Upload: peret

Post on 14-Oct-2015

66 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

free

TRANSCRIPT

PENGARUH INTERVAL PENYEMPROTAN DAN KONSENTRASI PUPUK MAJEMUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABE BESAR (Capsicum annum L.) VARIETAS PRABU

Oleh:FIKRI GHOZALI0410072611

PRODI AGROTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS PEKALONGAN2014

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSebagai salah satu jenis tanaman holtikultura cabai merupakan salah satu komoditi tanaman sayuran buah semusim yang berbentuk budidayakan di lahan dataran rendah ataupun di lahan dataran tinggi.tanaman berbentuk perdu ini mempunyai daun bercelah menyisip,tersusun pada tangkai dan berwarna hijau buahnya dapat di petik beberapa kali,lebih dari satu tahun bentuknya bulat memanjang yang pada ujungnya meruncing.Warna cabai merah mula-mula berwarna hijau dan lama kelamaan sesudah masak berwarna merah tapi lain lagi dengan cabai hijau yang warnanya dari muda sampai siap panen terus berwarna hijau.cabai sebagai komoditi sayuran mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi di banding jenis sayuran lainnya. ( Final prajnanta,2010). Pada umumnya cabai di konsumsi oleh masyarakatuntuk bahan masakan,selain itu cabai juga banyak di gunakan sebagai bahan baku industri makanan jadi dan sebagai penghasil minyak atsiri karena dalam cabai mengandung capsicin.Cabai juga di manfaatkan untuk industri makanan ternak karena dapat merangsang produktifitas ternak.pada umumnya cabai di perdagangkan dan di konsumsi dalam bentuk cabai kering dan cabai basah,sebagai komoditi yang mempunyai nilai ekonomi tinggi cabai mempunyai pasaran baik dalam negeri maupun luar negeri.saat ini cabai banyak di usahakan petani.Cara penanaman cabe dengan melakukan persemaian terlebih dahulu untuk mendapatkan jaminan pemeliharaan lapang serta pemeliharaan bibit yang seragam sehingga di dapatkan pertumbuhan yang merata.(Final Prajnanta). Tanah-tanah yang teksturnya ringan dengan kapasitas penahanan air yang mencukupi dan drainase yang baik sangat di senangi lombok,dengan PH tanah optimum adalah 5,5-7,0.Tanaman cabai pada mulannya di ketahui berasal dari meksiko dan menyebar di negara-negara sekitarnya di Amerika selatan dan Amerika tengah pada sekitar abad ke-8.dari benua amerika kemudian menyebar ke benua eropa di perkirakan pada sekitar abad ke -15. Kini tanaman cabai sudah menyebar ke berbagai negara tropik,terutama di benua asia dan afrika.Di indonesia pengembangan budidaya tanaman cabai mendapat prioritas perhatian sejak tahun 1961,dewasa ini tanaman cabai menempati urutan atas dalam skala prioritas penelitian penggembangan garapan Puslitbang Holtikultura di indonesia bersama 17 jenis sayuran komersial lainnya.Daerah- daerah di indonesia yang merupakan sentra produksi cabai adalah daerah Jawa Timur,Padang,Bengkulu.Cabai sebagai salah satu komoditas sayuran mempunyai prospek pemasaran yang cerah.Salah satu petunjuk bahwa nilai ekonomi tanaman cabai tinggi adalah telah menjadi mata dagangan ekspor impor antar negara.Permintaan pasar (konsumen) terhadap produk cabai dunia cenderung terus meningkat dari waktu ke waktu sejalan dengan meningkatnya rata-rata konsumsi di berbagai negara.Potensi pasar cabai juga dapat di lihat dari segi harga yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat,sehingga membuka peluang yang lebih besar terhadap serangan pasar.Peningkatan jumlah penduduk dan kecukupan pangan bergizi di masa depan juga akan meningkatkan kebutuhan cabai,meningkatnya kemajuan di bidang industri pengolahan pangan juga akan berperan terhadap besarnya serapan pasar cabai dan meningkatnya kemajuan di bidang transportasi akan lebih menunjang pemasarannya.Pertumbuhan tanaman hampir seluruhnya terjadi karena fotosintesis maka produktifitas merupakan suatu ukuran fotosintesa netto,faktor pembatas produktifitas adalah faktor faktor pembatas berguna untuk menentukan produktifitas tanaman faktor pembatas itu di antarannya tergantung musim,tempat,suhu dan topografi.Proses budidaya cabai memiliki permasalahan yang sangat komplek dari produksi budidaya maupun pasca panennya,dengan segala keterbatasannya petani hanya mampu memupuk sekadarnya saja dan dengan dosis yans asal-asalan saja yang tidak memenuhi standar dosis yang di anjurkan.Banyak petani yang merasa berat dengan harga pupuk yang relatif mahal dan banyak petani yang menggunakan pupuk phonska secara tidak berimbang,di beberapa daerah penggunaan pupuk belum sesuai dengan anjuran yang di tetapkan baik dalam hal jenis ,dosis, waktu/ interval pemupukan.Minimnya transfer teknologi dan informasi yang masih mengutamakan bukti membuat petani kesulitan.Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menerapkan pemberian pupuk phonska yang tepat baik jenis ,dosis, waktu /interval dan cara pemupukan serta cara penanaman maupun pengolahan yang benar sehingga dapat meningkatkan hasil tanaman cabai baik dari segi kwalitas maupun kwantitasnya.Produksi cabai kalau tanaman tersebut sehat dan subur, maka setiap pohon dapat menghasilkan rata-rata 2 kg, rata-rata hasil setiap hektar bisa mencapai 15 -20 ton (Pracaya, 1994).Bertolak dari hal di atas ,maka perlu kirannya di lakukan penelitian untuk mengetahui berapa dosis pupuk yang sesuai dengan interval pemupukan sehingga akan di peroleh pertumbuhan dan produksi yang tinggi.(Sarief ,1988).Pemupukan yang efektif paling tidak harus meliputi 4 hal yaitu; 1) Unsur yang di gunakan dalam pemupukan relevan dengan masalah nutrisi yang ada.2) Waktu pemupukan dan penempatan pupuk harus tepat3) Unsur hara yang berada pada waktu dan tempat yang tepatUnsur hara yang di gunakan tanaman untuk meningkatkan produksi dan kualitasnya.(Indranada ,1996).Pemupukan merupakan faktorpenting dalam usaha memperoleh hasil yang meningkat pada tanaman cabai,pupuk phonska mengandung bahan kimia tertentu yang sangat di perlukan untuk pertumbuhan tanaman sebagai unsur hara.Sebagian besar tanah tidak cukup mengandung unsur hara untuk menciptakan pertumbuhan tanaman yang baik,sehingga unsur hara tersebut harus di tambahkan.( Novianti, 1977).Suatu tanaman telah di ketahui memerlukan 16 unsur penting /essentials untuk pertumbuhan yang normal dan sehat.Tiga unsur hara di ambil dari udara dan air sedangkan 13 unsur lainnya di ambil dari tanah,unsur hara essentials tersebut adalah Karbon (c),hidrogen (H),oksigen (0), nitrogen (N), Fosfor (P), kalium (K), magnesium (Mg),sulfur (S), chlur(Ch) ,mangan (Mn), tembaga (Cu) ,seng (Zn), borium (br), molibden (Mo).(Subagyo, 1970).Dari semua unsur di atas unsur yang mutlak dan harus ada pada tanaman adalah nitrogen (N), Kalium (K), Fosfor (P).Oleh karena itu pupuk phonska mengandung unsur hara N,P,K dan S sekaligus yang sangat di perlukan cabai karena kandungan unsur hara setiap butir pupuk merata, larut dalam air dan mudah di serap tanaman cabai.

1.2 RumusanMasalah1. Apakah ada pengaruh interval pemupukan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai.2. Apakah ada pengaruh dosis pupuk majemuk terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai.3. Apakah ada reaksi antara pengaruh interval dengan dosis pupuk majemuk terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai.

1.3 TujuanPenelitianTujuan penelitian ini adalah untuk1. Mengetahui pengaruh interval pemupukan yang memberikan hasil pada pertumbuhan dan hasil tanaman cabai varietas prabu yang paling baik.2. Mengetahui pengaruh dosis pupuk majemuk yang memberikan hasil pada pertumbuhan dan hasil tanaman cabai varietas prabu yang paling baik.3. Mengetahui interaksi antara pengaruh interval dengan dosis terhadap pertumbuhan dan hasil cabai.

1.4 KerangkaPemikiran

Produksi cabai yang masih rendah

Teknik Budidaya tanaman cabai

Interval Penyemprotan

Pemberian Dosis Pupuk Majemuk

Produksi tanaman cabai meningkat

Petani sejahtera

1.3 HipotesisAdapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:1. Diduga dengan pemberian dosis pupuk yang tepat dapat terjadi interaksi tanaman cabai varietas prabu.2. Diduga dengan pemberian interval pemupukan pupuk cabai dapat tumbuh optimal.3. Diduga ada kombinasi perlakuan yang baik antara pemberian interval pemupukan dengan dosis pupuk pada cabai.

1.4 Manfaat Dengan selesainya penelitian dapat di ketahui pertumbuhan dan hasil tanaman cabai,bermanfaat sebagai bahan masukan inovasi teknologitanaman cabai selain itu juga di harapkan kita mampu untuk menguasai teknologi tentang dosis maupun interval pemupukan yang tepat terhadap tanaman cabai dan sebagai pengabdian kepada masyarakat petani tentang budidaya dan pengembangan hasil peneltian.BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Tanaman Cabai (Capsicum Annum L)Menurut Agung (1994),tanaman cabai termasuk marga (genus) capsicum yang mempunyai lebih dari 100 jenis (spesies).Spesies:Capsicum annum LGenus:capsicumFamili:solanaceaeOrdo:tublifloraeKelas :dicotyledoneaeSub divisi :angiospermaeDivisi:spermatopyta Kingdom:plantae

2.2 Morfologi Tanaman Cabai.Ada dua jenis cabai yang terkenal yaitu cabai besar /cabai merah dan cabai rawit/ cabai kecil,cabai yang termasuk ke dalam cabai besar adalah paprika,cabai manis yang tidak terlalu pedas dan agak manis.Dan yang termasuk golongan cabai kecil adalah cabai rawit,cabai kancing,cabai udel dan cabai yang pada umumnya di pelihara sebagai tanaman hias pada umumnya cabai kecil ini lebih panjang umurnya lebih tahan terhadap hujan dan rasanya lebaih pedas.Tanaman cabai berbentuk perdu / semak yang tumbuh pada permukaan tanah dengan tinggi kurang dari 1,5 meter,cabai besar/cabai merah termasuk golongan tanaman semusim atau barumur pendek hanya sekali berproduksi dengan beberapa kali petik dan setelah itu mati.Tanaman cabai berbunga sempurna,polimetris dan ada juga yang mono simetris.Cabai terdiri atas bagian akar,batang,daun, bunga dan buah sebagai bagian terpenting dari hasil utama produk.Bagian tubuh tumbuhan berperan aktif dalamaktifitashiduptumbuhansepertipenyerapan air, pernafasan, fotosintesis, pengangkutanzatmakanan, danperkembangbiakantanaman.Akar cabai merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah,sistem perakaran cabai besar agak menyebar serta panjangnya berkisar antara 23 35 cm.Akar utamannya berkembang dengan baik yang di ikuti dengan akar lateral,pada saat pemindahan /transplanting akar utama akan rusak yana di ikuti pembentukan percabangan ke arah samping (Final prajnanta).Akar berfungsi untuk menyerap air dan garam-garam mineral dari dalam tanah,menunjang dan memperkokoh berdirinya tumbuhan.Batang utamanya berkayu pada pangkalnya dan tegak bagian batang yang muda berambut halus bercabang dan tinggi dapat mencapai 50 -90 cm,bagian luar batang tumbuahan berbentuk persegi empat agak bulat dan tegak.Batang merupakan organ lintasan air dan mineral dari akar ke daun dan lintasan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan dan untuk penyangga daun dan organ pembentuk.Daun pada umumnya memiliki bagian bagian helaian daun( lamina) dan tangkai daun(petiolus).Helaian daun berbentuk bulat telor,bentuknya sederhana,besarnyabervariasi dengan panjang 5 -12 cm dan lebar 1 -1,5 cm dan tangkai daun 1 -2,5 cm (pracaya 1994 ).Daun tidak berbulu serta selang seling dengan pangkal daun yang meruncing daun sangat berperan penting dalam proses transpirasi karena transpirasi menyebabkan aliran air dan mineral dari akar batang dan tangkai daun terjadi secara terus menerus.Bunga cabai terletak pada ketiak daun merupakan bunga tunggal berbentuk kurang sempurna agak kehijauan,kelopak bunga 5 bah dan saling berdekatanmahkota bunga 5 buah saling berdekatan dan berbentuk terompet, lorong / bintang.Benang sari 5 buah terdapat di dalam tabung mahkotap putik 1 bakal buah 2/lebih bijinya banyak dengan kepala putik yang semula berwarna ungu kemudian berubah hijau perunggu kuncup bunga timbul sepanjang musim dengan penyerbukan silang. Tanaman cabai berbunga umur 23 -30 hari pembentukan buah mulai umur 29 -40 hari mulai masak dalam waktu 24 -40 hari setelah pembuahan,buahnya panjang/pendek tergantung varietasnya panjang 1 -30 cm berbentuk bulat kerucut warna buah di waktu muda hijau keungguaan sesudah masak berwarna merah.Nilai gizi cabai menurut (pracaya ,1994) Kandungan air :83 % Lemak :0,6 % Protein : 3% Karbohidrat :6% Serat :7% Kalori :32 setiap 100 gram Kalsium : 15 mg setiap 100 gram Pospor :30 mg setiap 100 gram Besi :0,5 mg setiap 100 gr Vitamin a :15.000 1v setiap 100 gr Thiamin :50 mg setiap 100 gr Riboflavin :40 mg setiap 100 gr Vitamin c: 360 mg setiap 100 gr

2.3. Syarat tumbuh cabe besarMenurut (setiadi 1989) tanaman cabe menhendaki lingkungan dengan syarat suhu rata-rata siang hari 24`(21-27)*c dan pada malam hari antara 13-16 *c ,ketinggian tempat 0-500 di atas permukaan laut,walaupun pada ketinggian 900-1000 mter juga masih dapat tumbuh dengan baik cabe merupakan tanaman yang tidak tahan terhadap hujan yang terlalu tinggi terutama pada saat pertumbuhan buah karena dapat membusuk.Tanah yang cocok untuk pertumbuhan cabe besar adalah gembur subur dan mudah menyerap air serta kisaran ph 5-6 (samsudin 1987).Untuk mendapatkan hasil yang optimum penurunan air tanah tidak boleh melebihi 30-40% total air frekuensi irigasi 4-7 hari.

2.4. PemupukanPemupukan biasannya di lakukan melalui tanah,sehingga unsur hara tersebut mudah di serap oleh akar tanaman dan di transformasikan menjadi bahan yang berguna bagi pertumbuhan tanaman.

2.5. Faktor yang mempengaruhi pemupukan dengan pupuk majemukFaktor faktor yang mempengaruhi pemupukan dengan pupuk majemuk ( lingga 1989 ) : Faktor fisik tanah : tekstur, struktur, konsistensi tanah, drainase, tata udara temperatur dan warna tanah. Faktor kimia tanah : pengaruh ion terhadap tumbuhnya tanaman ,kemasaman tanah. Faktor biologi tanah : berupa jasad hidup dalam tanah/renikBiasannya tanah yang mempunyai sifat fisik dan kimia tanah yang baik akan menghasilkan produksi yang lebih tinggi,sifat fisik tanah lebih sukar di perbaiki daripada sifat kimia tanah untuk itu cara untuk memperbaikinya adalah dengan pemupukan dengan pupuk phonska.Dari hasil penelitian ada beberapa faktor yang mempengaruhi banyaknya unsur hara yang di perlukan tanaman cabai:a) kesuburan tanah pertanian itu sendirib) kemasaman tanahc) kelembaban tanahd) tinggi rendahnya bahan organisme dalam tanah e) kemampuan penyerapan terhadap pupuk f) faktor iklimg) nilai ekonomi tanaman yang di budidayakan.(hendro sunarjono ,1992).Berkurangnya kandungan mineral dalam tanah dapat di sebabkan oleh adannya pengikisan lapisan tanah karena penghanyutan dan karena adannya penyerapan oleh tanaman dan terbawa keluar ketika panen,berkurangnya unsur hara/mineral oleh akar tanaman serta pengangkutan waktu panen harus di imbangi. Cara mengimbanginya adalah dengan pemeliharaan yaitu dengan pemupukan sehingga zat hara yang di butuhkan tanaman dapat tercukupi,dan bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman cabai. Pupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung dua atau lebih jenis unsur hara dan di beri nama menurut jenis unsur hara yang di kandungnya.Pupuk majemuk adalah jenis pupuk majemuk karena mempunyai kandungan unsur hara antara lain nitrogen (N) Fosfor (F) dan kalium (K)dan sulfur (S),besar kandungannya adalah N 15%, P2 05 15% ,K 2O 15% dan sulfur (S)10%,pupuk phonska menurut petrokimia gresik ada yang berbentuk butiran berwarna merah muda dan hampir seluruhnya larut.Penggunaan pupuk dapat memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman secara seimbang di dapat hasil yang maksimal dan untuk dapat tumbuh tanaman memerlukan unsur hara makro dan mikro yang cukup sehingga mendapatkan hasil yang memuaskan.Menurut PT. Petrokimia gresik bahwa keuntungan pupuk majemuk adalah :1. Tidak ada resiko salah dalam mencampur dan menggunakan di lapangan2. Berbentuk butiran yang mudah pemakaiannya3. Mudah di serap akar rambut tanaman dengan sempurna4. Memberikan keseimbangan terhadap tanaman karena tersediannya unsurhara yang di perlukan.5. Hilangnya pencucian dan penguapan relatif keci karena di aplikasikan dalam tanah6. Ekonomis,efisien,mudah,hemat waktu dan tenaga.Untuk usaha budidaya tanaman cabai perlu pemilihan lokasi pertanaman yang tepat agar hasil usaha tersebut mendatangkan hasil yang di inginkan tanaman cabai memerlukan persyaratan tumbuh yang sesuai dengan hidupnya walaupun tanaman ini memiliki daya penyesuaian yang cukup baik.

2.5.1. Jenis tanaman.Jenis tanaman cabai yang berbeda juga menunjukkan jumlah dosis dan interval pemupukan yang berbeda pula tergantung varietas yang di guna.Tanaman cabai dapat tumbuh subur di berbagai ketinggian tempat mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi,cabai merupakan tanaman yang rentan terhadap sinar matahari inilah sebabnya cabai lebih memuaskan di tanam di daerah yang kering dan sejuk dari pegunungan.Walaupun begitu cabai juga dapat di tanam di dataran rendah,namun di daerah pegunungan buahnya dapat lebih besar dan manis.Suhu udara yang terlalu tinggi menyebabkan buahnya sedikit dan suhu panas terutama di perlukan pada waktu berbunga.(joko pramono, 1994)

2.5.2. Iklim.Iklim merupakan faktor terpenting dalam bertanam cabai, faktor tersebut antara lain1. Curah hujan dan kelembabanTanaman cabai merupakan tanaman yang tidak begitu tahan terhadap banyak hujan terutama pada waktu berbunga dan berbuah dalam hal curah hujan cabai kecil sedikit lebih tahan daripada cabai besar,pada musimhujan tanaman cabai mudah mengalami stress sehingga bunganya sedikit dan banyak bunga yang tidak mampu menjadi buah.Sedangkan buah yang jadi mudah berguguran karena terkena tekanan air hujan yang lebat,dan banyak serangga penyerbuknya tidak berani keluar sehingga tidak dapat melakukan penyerbukan selain itu pada sore hari banyak lalat buah menyerang buah muda(pentil) dan buah berguguran akibat kehilangan hormon pelekat pada tangkainya.Curah hujan yang cukup pada 750 -1.250 mm pertahun atau merata sepanjang tahun cabai dapat tumbuh di daerah dengan kelembaban tinggi Tanaman cabai memerlukan penyiraman air yang tinggi.2. Penyinaran matahariCabai lebih senang di tanam di daerah terbuka,persyaratan iklim lain yang di kehendaki cabai adalah memerlukan sinar matahari minimal 8 jam per hari, walaupun demikian tanaman cabai tidak tahan sinar matahari.Tanaman cabai memerlukan sinar matahari yang cukup untuk membentuk klorofil, pertumbuhan tanaman dan kualitas produksi tanaman kekurangan sinar matahari dapat mengakibatkan pertumbuhan cabai menjadi lemah, pucat.3. SuhuSuhu udara juga sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman cabai suhu rata- rata tahunan pada daerah pertanaman cabai berada antara 21*-28* c pada siang hari dan 15* -20* c pada malam hari.Tinggi rendahnya suhu sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman cabai,pada suhu yang tinggi terjadi penguapan sehingga tanaman akan kekurangan air.Daerah yang perbedaan suhu malam hari dan siang hari terlampau tinggi sering mengakibatkan rendahnya pembentukan bunga dan buah,dan pada suhu di atas 32* c menyebabkan tepung sarinya tidak berfungsi dan produksi rendah apabila suhu malam tinggi dapat menyebabkan pembuahan rendah suhu yang ideal adalah 21*c- 28* c.

2.6. Peranan unsur hara yang terkandung dalam pupuk majemuk NPK.2.6.1. NitrogenMerupakan unsur hara yang utama bagi pertumbuhan tanaman,yang pada umumnya sangat di perlukan untuk pembentukan/pertumbuhan bagian vegetatif tanaman seperti daun,batang,dan akar.tetapi kalau terlalu banyak dapat menghambat pembungaan dan pembuahan pada cabai.( sarief,1985).Fungsi nitrogen selengkapnya bagi tanaman adalah sebagai berikut : Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman Dapat menyehatkan pertumbuhan daun dengan warna yang lebih hijau Meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman Meningkatkan perkembangbiakan mikroorganisme di dalam tanah dan sangat penting bagi kelangsungan pelapukan bahan organisKekurangan nitrogen dapat menyebabkan : Menyebabkan klorosis pada daun muda Pada kondisi buruk dapat mengakibatkan jaringan daun menjadi kering dan mati Helaian daun menjadi pendek dan keras Pertumbuhan tanaman terhambat dan kerdil

2.6.2. Fosfor (p)Terdapat dalam bentuk phitin,nuklein,dan fosfatide merupakan bagian dari protoplasma dan inti sel,dengan demikian fosfor dapat merangsang pertumbuhan akar dan tanaman muda.Selain itu mempercepat pembungaan dan pemasakan buah,biji, serta menyusun lemak dan protein.(sarief, 1985)Kekurangan fosfor menunjukkan gejala- gejala : Warna daun hijau tua dan permukaanya terlihat mengkilap kemerah- merahan serta daun berbentuk pendek- pendek Bagian tepi daun,cabang,dan batang mengecil dan berwarna merah keunguan dan lambat laun daun berubah menjadi kuning. Tanaman lambat berbuah,kualitas buah jelek.2.6.3. Kalium (k)Peranan kalium dalam tanah adalah memperlancar proses fotosintesis,memacu pertumbuhan,memperkuat ketegaran batang,membantu pembentukan protein dan karbohidrat,mengeraskan bagian kayu tanaman, meninkatkan resistensi tanaman terhadap penyakit dan meningkatkan kualitas buah.Kekurangan unsur kalium mengakibatkan daun akan mengkerut/keriting timbul bercak kuning transparan pada daun dan berubah kecoklatan serta mengering hangus terbakar,rentan terhadap penyakit,ukuran buah kecil dan cepat rusak/busuk.

2.6.4. Sulfur (s)Peranaan sulfur terhadap tanaman adalah membantu pembentukan bintil-bintil akar pada tanaman, membantu pembentukan bulir bulir daun sehingga warna daun menjadi lebih hijau.Gejala defisiensi pada tanaman adalah warna daun pucat seluruhnya,tanpa ada perbedaan antara daun tua dan daun muda (indranada,1989).

2.6.5. Unsur hara mikroUnsur hara mikro B,Mo,Mn,Fe,Cu,dan Zn,di butuhkan tanaman dalam jumlah kecil,tetapi mereka tidak essentials bagi tanaman dan penggunaan pupuk daun komersial yang banyak sekali labelnya telah menunjukkan respon dari tanaman (indranada, 1989)Mangan (Mn) sangat berperan sebagai penyusun klorofil,membantu proses fotosintesis,merangsang perkecambahan biji, pemasakan biji. kekurangan unsur ini dapat menyebabkan warna daun muda berubah menjadi pucat,pertumbuhan kerdil,pembentukan biji kurang baik.(setyamidjaja,1986)Feberperan dalam membentuk klorofil,kekurangan fe dapat menyebabkan warna kuning pada daun,tulang daun yang berwarna hijau berubah menjadi kuning kemudian putih,pertumbuhan tanaman terhenti daun gugur dan mati (setyamidjaja,1986 )Boron (Bo) berperan untuk menghisap unsur kalium dan perkembangan bagian tanaman yang aktif,meskipun di butuhkan dalam jumlah sedikit.Kekurangan boron dapat menyebabkan penyakit fisiologis ,jaringan dalam akar pecah.(sarief ,1985).Tembaga ( Cu ) danseng ( Zn ) membentuk sistem enzim dan pembentukan zat yang meningkatkan pertumbuhan.(sarief,1985).Kekurangan unsur tembaga mengakibatkan klorosis tulang daun.Mo di perlukan dalam proses fiksasi,kekurangan dapat menyebabkan klorosis tulang daun(setyamidjaja,1986)

2.6.6. Unsur hara makroUnsur hara makro ada dua yaitu unsur hara makro primer dan unsur hara mikro sekunder.Unsur hara makro primer adalah N , P,K yang di ambil dari tanah dengan cara pemupukan dengan pupuk phonska dan C,H,dan O yang di ambil dari udaraUnsur hara mikro mikro sekunder yaitu S,Ca, dan Mg, peranan kalsium adalah merangsang pembentukan bulu akar ,dan merangsang pembentukan biji.Gejala kekurangan adalah daun muda dan ujung titik buah keriput serta tanaman menjadi lemah.Magnesium untuk membentuk klorofil, dan gejala kekurangannya adalah adanya klorosis pada daun ,warna daun berubah dari hijau muda ke ungu kemerah-merahan

2.7. Pengaruh dosis pupuk majemuk terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabaiBila pemberian dosis pupuk majemuk dengan konsentrasi rendah maka akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman menjadi rendah, karena kurang tersediannya unsur hara yang di butuhkan tanaman kurang dan akan menyebabkan defisiensi unsur hara mikro dan makro.Kekurangan unsur hara makro akan sulit di sembuhkan tetapi kekurangan unsur hara mikro bisa di sembuhkan dengan unsur lain,sedangkan bila pemberian perlakuan pada tanaman dengan interval tinggi maka akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi yang rendah.Ini di sebakan karena ketidak seimbangan antara zat yang di butuhkan sebagai ketersediaan unsur hara yang optimal justru akan menyebabkan kelebihan unsur hara yang bisa menimbulkan keracunan pada tanaman.Bila pemberian perlakuan dengan interval optimum akan memberikan pertumbuhan yang baik dan produksi. Hal ini terjadi karena ketersediaan unsure hara yang dibutuhkan tanaman menjadi seimbang sehingga proses metabolism pada tanaman berjalan dengan baik dan menyebabkan pertumbuhan dan produksi akan tinggi (Setyamidjaja, 1986).

BAB IIIBAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu percobaanPenelitian di laksanakan di lahan sawah di Desa Kelangdepok Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang. jenis tanah entisol PH tanah 6-7 ketinggian sekitar 200 meter dari permukaan laut,penelitian di laksanakan selama tiga bulan pada bulan april hingga juni 2013 dengan suhu rata rata 26*c lahan penelitian merupakan bekas tanaman padi.

3.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam percobaan ini antara lain timbangan oven alat semprot /sprayer cangkul jangka serong mistar label sabit kantong plastik kertas mulsa dan tali.Sedangkan bahan yang di gunakan antara lain benih cabe merah besar varietas prabu pupuk kandang pupuk mutiara pupuk phonska Pestisida yang di gunakan antara lain antracol dan dhitan.

3.3 Metode Percobaan Percobaan ini merupakan percobaan faktorial menggunakan metode Rancangan acak Lengkap (RAL ) yang terdiri dari dua faktor dan tiga kali ulangan.Faktor pertama adalah interval pemupukan yang terdiri dari tiga level yaitu: W 1 = Interval pemupukan di lakukan 9 hari sekali W 2 =Interval pemupukan di lakukan 16 hari sekali W 3 =Interval pemupukan di lakukan 20 hari sekaliSedangkan faktor yang kedua adalah dosis pupuk phonska yang terdiri dari tiga level yaitu: P 1=dosis pupuk phonska 400 liter/ha P 2 =dosis pupuk phonska 500 liter/ha P 3 =dosis pupuk phonska 600 liter/ha.Dari kedua faktor tersebut di atas di peroleh kombinasi perlakuan seperti di bawah ini:Tabel 1.KombinasiPerlakuanInterval PemberianKonsentrasiPupukPhonska

P1P2P3

W1P1W1P2W1P3W1

W2P1W2P2W2P3W2

W3P1W3P2W3P3W3

3.4 Pelaksanaan percobaan 3.4.1. Pembibitan Pemilihan bibit sebelum di gunakan adalah memperbanyak dengan cara generatif,biji buah yang akan di perbanyak di ambil dari buah yang sudah tua/ matang di pohon buah cabai yang akan di ambil bijinya harus memenuhi beberapa persyaratan :I Buah berasal dari tanaman yang sehat dan normal/ pertumbuhan suburII Buah di pilih dan di sortir sejak di pohonIII Sebaiknya buah daridompolan buah yang keduaBiji dari buah yang sudah terpilih kemudian di keluarkandari daging buah biji yang berukuran besar dan padat,sedangbiji yanghampa di buang.Untuk memisahkanbiji yang hampa dari yang bernas dapat di lakukan dengan cara merendamnya di dalam ember berisi air kemudian biji yang bernas akan tenggelam dan yang hampa akan terapung.Setelah biji berukuran besar dan bernas di peroleh langkah selanjutnya adalah membersihkan biji dari selaput lendir dengan cara meremas remas biji tersebut dengan abu,sehingga pembungkus bijinya pecah dan lendir yang licin bisa di hilangkan.Setelah di bersihkan biji di beri perlakuan fungisida dengan cara biji yang sudah bersihdi celupkan dalam larutan benlate 3 gr/liter air selama 2-3 menit agar waktu biji di semaikan tidak terkena cendawan.Jenis tanaman cabai ada yang bersifat unggul dan ada yang bersifat tidak unggul, jenis tanaman cabai yang bersifat unggul terdiri atas banyak varietas yang memiliki sifat berbeda bibit unggul adalah tanaman yang memiliki sifat agronomis yang tinggi seperti daya produksi yang tinggi,tahan terhadap serangan hama penyakit dan daya adaptasi terhadap lingkungan.

3.4.2 PersemaianSebelum di semaikan benih di rendam terlebih dahulu dalam air hangat kuku selama kurang lebih 8 jam,setelah di rendam benih di tiriskan dan di peram selama 12 jam menggunakan koran tebal dan di masukkan dalam kantong plastik.Sedangkan media persemaian yang di gunakan berupa tanah, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 2: 1:1 kemudian media tanam tersebut di aduk sampai rata,tanah yang di gunakan merupakan tanah yang kering.Selain itu juga harus remah,dan gembur yang bertujuan memudahkan pemasukan media tanam dalam plastik polybag.Campuran media tanam di masukkan dalam kantong plastik polybag tinggi 6 cm dan diameter 3 cm,polybag yang telah berisi media tanam dan di siram di lubangi memakai pensil bekas sedalam 2 cm selanjutnya benih di tanam.Kebutuhan bibit cabai sebanyak 250 -500 gr benih per hektar,penyiraman di lakukan secara intensif setiap hari hal ini di lakukan untuk menjaga kelembaban media semai.Untuk merangsang pertumbuhan bibit maka di gunakan ZA dengan konsentrasi 2 gram per liter air atau dengan dosis 15 ml/ polibag Diberikan dua kali yaitu bibit 15 hari dan 22 hari setelah semai apabila bibit persemaian berumur kurang lebih 30 35 hari dan telah berdaun 3-4 helai maka bibit siap di pindah dan di tanam di sawah.Persemaian di taruh di tempat yang terlindung dari gangguan ternak terutama ayam dan itik,selain itu persemaian perlu di naungi agar tidak terkena sinar matahari langsung dan derasnya air hujan persemaian ini harus di jaga agar tidak kekeringan biasanya penyiraman di lakukan waktu pagi dan sore.Pada waktu penyapihan di pilihlah calon bibit yang benar-benar kuat saja hanya anak semai yang tumbuh dengan sehat dan perakarannya yang kuat saja yang di masukkan polibag,maksud penyapihan ini adalah untuk melatih tanaman terlebih dahulu sebelum di pindahkan ke lahan pertanaman yang telah di tetapkan tentunya hanya bibit yang benar-benar kuat saja yang tahan mengatasi penyapihan ini.Setiap pagi polibag penyapihan di jemur di sinar matahari tetapi kalau sudah pukul 09.00 pagi di lindungi lagi,juga hujan tidak boleh menimpanya setelah berada di tempat penyapihan selama kurang lebih 3 minggu maka barulah bibit tersebut di pindahkan dan di tanam di lahan pertanaman yang tetap berupa bedengan yang sudah di gemburkan tanahnya dan di beri pupuk kandang.

3.4.3 Pengolahan tanahPengolahan tanah merupakan persiapan tanam yang pertama kali harusdilakukan seminggu sebelum tanam,kegiatan pengolahan tanah pertanaman harus sudah selesai.Tujuan pengolahan tanah adalah untuk menciptakan tanah yang gembur,subur,berhumus,dan berdrainase baik.Tanah sebagai tempat persediaan air yang amat penting bagi aktivitas hidup tanaman dan menjadi tempat berpegang serta bertumpu pada tanaman tanah yang kurang di olah menyebabkan tanaman tertekan dan tidak berkembang sedangkan tanah berkerikil menyebabkan akar tanaman kurang bebas sehingga hasil tidak maksimal.Drainase yang baik akan mencegah tanaman dari genangan air yang dapat menyebabkan tanaman terserang penyakit bercak dan layu,pengolahan tanah di lakukan 2 kali agar gembur.Tanah di bersihkan dari rumput /kotoran kemudian di cangkul dengan kedalaman 20-30 cm.Pengolahan tanah untuk yang kedua kali di bajak / cangkul kemudian setelah tanah di biarkan selama 2-3 minggu sejak pengolahan pertama hal ini di lakukan agar gas beracun dapat menguap,bibit penyakit akan mati di sinari matahari.Tanah yang sudah gembur kemudian di buatkan bedengan membujur dari arah timur ke barat agar penyebaran cahaya matahari dapat merata,lebar bedengan antara 110-120 cm dan tinggi antara 30-40 cm dan jarak antar bedengan 50-60 cm.lebar saluran air 40 cm dan panjang 4 meter hal ini di maksudkan membuang air yang berlebihan saat musim hujan.Pada pengolahan ketiga dengan pemberian pupuk kandang yang telah masak. Setelah bedengan siap kemudian di tutup dengan mulsa plastik hitam perak yang bertujuan mengatur kelembaban tanah,mengurangi datangnya hama dan menghambat pertumbuhan gulma.Hal yang harus di perhatukan dalam pemasangan mulsa plastik adalah :I Bedeng di aliri air terlebih dahulu sebelum pemasangan mulsa sehingga kondisi tanah lembab.II Mulsa plastik di pasang saat udara panas dan plastik sedang memuaiIII Warna hitam plastik merupakan bagian yang menghadap ke tanah sedangkan yang perak ke atas.3.4.4 Penanaman Sebelum bibit di tanam maka terlebih dahulu memasang mulsa plastik untuk tempat bibit cabai dengan jarak tanam 60 x 70 cm ,lubang tanaman di buat terlebih dahulu kira- kira sedalam kantong plastik dan agak sedikit lebar agar bibit dapat masuk.Bibit di tanam setelah umur 25 hari setelah semai semai sesuai dengan jarak tanam penanaman, kantong plastik yang di gunakan sewaktu pembibitan di lepas dengan cara polybag di genggam kemudian kantong plastik harus di sobek dulu pelan pelan dan hati hati jangan sampai media tanah pecah.Kemudian bibit di keluarkan dan di tanam pada lubang tanam yang telah tersedia setelah itu di lakukan pemadatan tanah di sekitar batang, usahakan agar batang dapat berdiri tegak karena bila bibit roboh daunnya akan kering terkena plastik dan mati dan selanjutnya di siram dengan air penyiraman di lakukan hanya pada selokan antar bedengan.

3.4.4.1. Penyiraman Pengairan untuk menjaga tanaman cabai tidak mengalami kekurangan air maka pengairan di lakukan 3 hari sekali selama pertumbuhhan vegetatif dan pada fase generatif di lakukan 2 hari sekali sehingga tanah dalam keadaan lembab.Bila cabai di tanam musim hujan maka tidak perlu pengairan karena kebutuhan air sudah mencukupi.

3.4.4.2. PenyulamanPenyulaman di lakukan apabila terdapat tanaman mati yaitu dengan jalan mencabut tanaman tersebut / tanaman yang tidak tumbuh dengan baik di lakukan 2 hari setelah tanam bibit dari penyemaian.

3.4.4.3. PenyianganAgar tidak ada persaingan unsur hara antara tanaman pokok dengan gulma maka di lakukan penyiangan ini di lakukan 7 hari sekali waktu tanaman dalam pertumbuhan vegetatif,saat tanaman dalam pertumbuhan generatif penyiangan di lakukan dengan hati hati agar tidak gugur bunga dan kepala putik.

3.4.4.4. Pemupukan Sebelum tanam dan sesudah penolahan tanah pemupukan di lakukan dengan cara di sebar merata pada bedengan dan sebelum pemasangan mulsa plastik berupa pupuk phonska, pemupukan di lakukan 14 hari setelah tanam dengan dosis dan interval pemberian.Yang di sesuaikan dengan perlakuan yang di uji cobakan sampai tanaman berumur 100 hari setelah tanam dengan cara mengaplikasikan pada tanaman cabai pupuk dasar yang di gunakan adalah sp 36 dan phonska.

3.4.4.5. Pewiwilan Perompesan merupakan pembuangan tunas baru yang tumbuh pada ketiak daun,tunas yang di buang adalah tunas yang berada di bawah cabang utama tanaman cabai karena bila tunas tersebut di pelihara akan membuat suhu lembab dan rentan terhadap penyakit.

3.4.4.6. Pengendalian Hama dan Penyakit Untuk menghindari adannya serangan hama penyakit maka perlu usaha pencegahan,untuk itu kita harus mengetahui siklus hidup dan memberantasnya dengan cara memakai insektisidadan perperan pula dalam nematisida yaitu antracol yang di berikan dengan konsentrasi 2 gram per liter.

3.4.5. PanenTanaman cabai mulai panen umur 3-4 bulan setelah tanam yang di tandai dengan warna merah 80 % sampai merah sempurna.panen di lakukan 3 kali dengan interval 4 hari sekali.

3.4.6. PengamatanPengamatan di lakukan mulai umur 15 hari pada tanaman sample dan pengamatan selanjutnya di lakukan 15 hari sekali sampai panen/ petik buah sebanyak 3 kali untuk pengamatan destruktif

a. Adapun variabel yang di amati adalah :Bagian vegetatif :1. Untuk pengamatan fase pertumbuhan di amati dengan interval 18hari sekali, mulai umur 32 hari setelah tanam hingga umur 130 hari setelah tanam peubah yang di amati : tinggi tanaman : di amati dan di ukur mulai dari pangkal tanaman sampai dengan ujung tanaman yang tertinggi dengan menggunakan meteran. Jumlah daun :menghitung daun yang telah membuka sempurna/ menghitung dari cabang utama sampai ujung tunas. Jumlah batang : menghitung jumlah cabang mulai dari cabang terbentuk dari cabang utama ke teratas2. Untuk pengamatan fase generatif di amati sampai 135 hari setelah tanam dan peubah yang di amati adalah : Jumlah buah setiap tanaman : di hitung jumlah buah yang ada di setiap cabang dan jumlah buah yang terbentuk sampai akhir pengamatan

3.5 Analisa dataData hasil percobaan di analisis secara statistik dengan menggunakan sidik ragam pada perlakuan yang berpengaruh nyata atau sangat nyata di lakukan analisis lanjutan dengan uji BNT 5% ( Tenaya dkk,1985).Yijk=U + Kk + Pi + Jj + (PJ)ij + Eijk

Yijk=Nilai pengamatan (respon) dari kelompok ke-k yang memperoleh taraf ke-i dari faktor P dan taraf ke-j dari faktor J

U=Nilai rata-rata sebenarnya

Kk=Pengaruh kelompok ke-k (k = 1,2,3)

Pi=Pengaruh faktor dosis pada taraf ke-i (i = 1,2,3,4)

Jj=Pengaruh faktor interval pada taraf ke-j (j = 1,2,3)

(PJ)ij=Pengaruh interaksi antara dosis taraf ke-i (P) dengan interval pada taraf ke-j (J)

Eijk=Pengaruh galat percobaan pada kelompok ke-k yang memperoleh perlakuan taraf ke-i dari faktor (P) dan perlakuan taraf ke-j dari faktor (J)

JADWAL PENELITIANNoKegiatanBulan Ke

123456

1Persiapan

2Pelaksanaan Percobaan

3Pengamatan

4Analisis Data

5Penyusunan Laporan

Lampiran 1

DenahPercobaan

P1W1P2W1P3W1

P1W2P2W2P3W2

P1W3P2W3P3W3

P2W1P3W1P1W1

P2W2P3W2P1W2

P2W3P3W3P1W3

Lampiran 2Anova

NoSumber KeragamanDbJkKtFhF Tabel

5 %1 %

1.2.3.

4

5BlokPerlakuanSaat Pemberian S1, S2 x S3S1 x S2KK linierK quadratikK kubikInteraksiGalat2112113111622

Total35

0