09 bab 02 fem aljabar matrix

Upload: febriansyah-nurdin

Post on 14-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 09 Bab 02 Fem Aljabar Matrix

    1/9

    METODE ELEMEN HINGGA

    Hence Michael Wuaten

    3

    CHAPTER 2

    2.1 Definisi Matrix

    Matrix merupakan hasil perkalian antara baris m dikalikan dengan kolom n. Sebagai contoh apabila

    kita mempunyai sebuah persamaan linier simultan dalam bentuk :

    2 x + 3 y + 2 z = 4

    x + 2 y + 3 z = 5

    3 x + 4 y + 5 z = 2

    Maka koefisien dari persamaan simultan di atas, dapat ditulis dalam bentuk berikut :

    543

    321232

    z

    yx

    =

    2

    54

    Dalam bentuk matrix, persamaan simultan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :

    A . X = B

    Jajaran bilangan di atas, baik yang diberi notasi A , X dan B dapat disebut sebagai matrix,

    sehingga secara umum matrix A dapat dituliskan dalam bentuk :

    mn5m4m3m2m1m

    in5i4i3i2i1i

    n4j4434241

    n3j3333231

    n2j2232221

    n1j1131211

    aaaaaa

    ......

    aaaaaa

    ......

    ......

    a.aaaa

    a.aaaaa.aaaa

    a.aaaa

    Dalam matrix di atas m dan n adalah bilangan bulat, dimana m menyatakan banyaknya jumlah

    baris dan n menyatakan banyaknya jumlah kolom. Sedangkan aij adalah komponen-komponen dari

    matrix A .

    2.2 Jenis-jenis Matrix

    2.2.1 Matrix Bujur Sangkar

    Matrix bujur sangkar adalah matrix yang mempunyai jumlah baris sama dengan jumlah kolom atau

    m = n. Sebagai contoh matrix A di bawah ini merupakan matrix bujur sangkar.

    A =

    333231

    232221

    131211

    aaa

    aaa

    aaa

  • 7/23/2019 09 Bab 02 Fem Aljabar Matrix

    2/9

    METODE ELEMEN HINGGA

    Hence Michael Wuaten

    4

    CHAPTER 2

    Matrix bujur sangkar sendiri terbagi menjadi empat jenis antara lain :

    1. Matrix Diagonal

    Matrix diagonal adalah jenis matrix bujur sangkar yang elemennya bernilai nol, kecuali elemen

    pada diagonal utama.

    A =

    33

    22

    11

    a00

    0a000a

    A =

    300

    020001

    2. Matrix satuan

    Matrix satuan atau dikenal juga dengan nama matrix unit adalah matrix yang elemen pada

    sumbu diagonal utamanya bernilai 1.

    A =

    100

    010

    001

    3. Matrix simetris

    Matrix simetris adalah matrix yang sisi bagian bawah diagonal utama bernilai sama dengan sisi

    bagian atas diagonal utama atau sebaliknya.

    A =

    143

    412

    321

    4. Matrix skew simetris

    Matrix skew simetris adalah matrix yang sisi bagian bawah diagonal utama bernilai sama

    dengan sisi bagian atas diagonal utama, hanya berbeda tanda atau sebaliknya.

    A =

    143

    412

    321

    2.2.2 Matrix Baris

    Matrix baris adalah matrix yang jumlah barisnya sama dengan 1 (m = 1).

    A = 14131211 aaaa

    A = 4321

    2.2.3 Matrix Kolom

    Matrix kolom adalah matrix yang jumlah kolomnya sama dengan 1 (n = 1).

    A =

    41

    31

    21

    11

    a

    a

    a

    a

    A =

    4

    3

    2

    1

  • 7/23/2019 09 Bab 02 Fem Aljabar Matrix

    3/9

    METODE ELEMEN HINGGA

    Hence Michael Wuaten

    5

    CHAPTER 2

    2.3 Operasi Matrix

    Dalam matrix dapat dilakukan operasi matrix, baik untuk penjumlahan, perkalian dan invers matrix

    itu sendiri.

    2.3.1 Kesamaan MatrixDua buah matrix dikatakan memenuhi unsur kesamaan matrix, apabila mempunyai orde yang

    sama atau aij = bij.

    A =

    333231

    232221

    131211

    aaa

    aaa

    aaa

    B =

    333231

    232221

    131211

    bbb

    bbb

    bbb

    A =

    543

    432

    321

    B =

    878

    765

    432

    2.3.2 Penjumlahan Matrix

    Penjumlahan matrix dapat dilakukan terhadap dua matrix yang memenuhi unsur kesamaan matrix

    atau mempunyai orde yang sama.

    Contoh :

    A =

    543

    432

    321

    B =

    321

    432

    543

    C = A + B

    C =

    543

    432

    321

    +

    321

    432

    543

    C =

    864

    864

    864

    Dalam proses penjumlahan matrix terdapat sifat-sifat penjumlahan matrix yang perlu untuk

    diperhatikan, antara lain :

    A + B = B + A commutatif

    A + B + C = CBA associatif

    2.3.3 Perkalian Matrix Dengan Skalar

    Matrix dapat dikalikan dengan skalar (k) yang kemudian menghasilkan sebuah matrix baru.

    Contoh :

    A =

    543

    432

    321

    k = 2

  • 7/23/2019 09 Bab 02 Fem Aljabar Matrix

    4/9

    METODE ELEMEN HINGGA

    Hence Michael Wuaten

    6

    CHAPTER 2

    D = A . k

    D =

    543

    432

    321

    . 2

    D =

    1086

    864

    642

    Dalam proses perkalian matrix dengan skalar, terdapat sifat-sifat yang perlu untuk diperhatikan,

    antara lain :

    k . A + B = k . B + k . A

    k . A + B = BA . k

    2.3.4 Perkalian Sesama MatrixMatrix dapat dikalikan dengan matrix lain, yang kemudian menghasilkan sebuah matrix baru.

    Contoh :

    A =

    543

    432

    321

    B =

    321

    432

    543

    C = A x B

    C =

    543

    432

    321

    x

    321

    432

    543

    C =

    )35()44()53()25()34()43()15()24()33(

    )34()43()52()24()33()42()14()23()32(

    )33()42()51()23()32()41()13()22()31(

    C =

    151615101212589

    121210898466

    985664343

    C =

    463422342516

    221610

    Dalam proses perkalian matrix dengan matrix lain, terdapat sifat-sifat yang perlu untuk

    diperhatikan, antara lain :

    A . CB = A . B + A . C distributif

    BA . A = A . C + B . C distributif

    A . CB = BA . C associatif

    A . B B . A

    A . B = A . C , belum tentu B = C

  • 7/23/2019 09 Bab 02 Fem Aljabar Matrix

    5/9

    METODE ELEMEN HINGGA

    Hence Michael Wuaten

    7

    CHAPTER 2

    2.3.5 Transpose Matrix

    Apabila diketahui sebuah matrix A mxn, maka transpose matrix A = A T adalah matrix berorde n

    x m, dengan baris dan kolom matrix A menjadi kolom dan baris matrix A T.

    Contoh :

    A =

    321

    432

    543

    A T =

    345

    234

    123

    Dalam proses transpose matrix, terdapat sifat-sifat yang perlu untuk diperhatikan, antara lain :

    ([A]T)T = [A]

    (k [B])T = k . [B]T

    ([A] + [B])T = [A]T + [B]T

    ([A] [B])T = [B]T . [A]T

    2.3.6 Determinan Matrix Bujur Sangkar

    Apabila kita mempunyai matrix bujur sangkar, maka determinan dari matrix tersebut dapat

    diperoleh dengan cara grafis atau minor deteminan.

    Cara grafis :

    [A]2 x 2 =

    2221

    1211

    aa

    aa IAI = a11 . a22 a12 . a21

    [A]3 x 3 =

    333231

    232221

    131211

    aaa

    aaa

    aaa

    IAI =

    3231

    2221

    1211

    333231

    232221

    131211

    aa

    aa

    aa

    aaa

    aaa

    aaa

    = (a11.a22.a33) + (a12.a23.a31) + (a13.a21.a32) (a13.a22.a31) (a11.a23.a32) (a12.a21.a33)

    Contoh :

    [A]2 x 2 =

    54

    32

    IAI = 2 . 5 3 . 4

    = -2

    [A]3 x 3 =

    543

    432

    321

    IAI =

    43

    32

    21

    543

    432

    321

    = (1.3.5) + (2.4.3) + (3.2.4) (3.3.3) (1.4.4) (2.2.5)

    = 15 + 24 + 24 27 16 20

    = 0

  • 7/23/2019 09 Bab 02 Fem Aljabar Matrix

    6/9

    METODE ELEMEN HINGGA

    Hence Michael Wuaten

    8

    CHAPTER 2

    Cara minor determinan untuk matrix dengan orde 3 x 3 :

    [A]3 x 3 =

    333231

    232221

    131211

    aaa

    aaa

    aaa

    IAI = a11 (a22 . a33 a23 . a32) a12 (a21 . a33 a23 . a31) + a13 (a21 . a32 a22 . a31)Contoh :

    [A]3 x 3 =

    543

    432

    321

    IAI = 1 (3 . 5 4 . 4) 2 (2 . 5 4 . 3) + 3 (2 . 4 3 . 3)

    = 1 (15 16) 2 (10 12) + 3 (8 9)

    = 1 (-1) 2 (-2) + 3 (-1)

    = -1 + 4 3

    = 0

    2.3.7 Invers Matrix

    Dalam matrix tidak dapat dilakukan operasi pembagian atau dengan pengertian lain, bahwa matrix

    tidak dapat dibagi dengan matrix lainnya. Sebagai analogi untuk memecahkan kondisi tersebut

    digunakan invers matrix. Untuk mencari invers suatu matrix, dapat digunakan beberapa metode seperti

    metode Gauss-Jordan, Cholesky dan lain sebagainya.

    Contoh :

    [A]3 x 3 =

    543

    432221

    [A]-1 =

    121

    012

    221

    2.5 Matrix Orthogonal

    Suatu matrix bujur sangkar [A] dapat disebut sebagai matrix orthogonal, apabila invers matrix [A]

    sama dengan transpose matrix [A].

    [A]-1 = [A] T

    Sehingga :

    [A] [A] T = [A] [A]-1 = [I]

    Contoh :

    [A] =

    cossin

    sincos

    [A]T =

    cossin

    sincos; [A] -1 =

    cossin

    sincos

    Karena [A]T = [A]-1 maka [A] = matrix orthogonal.

  • 7/23/2019 09 Bab 02 Fem Aljabar Matrix

    7/9

    METODE ELEMEN HINGGA

    Hence Michael Wuaten

    9

    CHAPTER 2

    Contoh :

    Sebuah matrix transformasi pada masalah portal dua dimensi :

    [T] =

    100

    0cossin

    0sincos

    [T]-1 =

    100

    0cossin

    0sincos

    ; [T]T =

    100

    0cossin

    0sincos

    Karena [T]-1 = [T]T maka [T] = matrix orthogonal.

    2.6 Partisi Matrix

    Suatu matrix dapat dipartisi menjadi sub matrix dengan cara mengikutkan hanya beberapa baris

    atau kolom dari matrix aslinya. Dalam proses partisi matrix, garis partisi harus memotong semua baris

    dan kolom dari matrix aslinya.

    [A] =

    363534

    262524

    161514

    333231

    232221

    131211

    aaa

    aaa

    aaa

    aaa

    aaa

    aaa

    [A] =

    232221

    131211

    AAA

    AAA

    [A11] =

    21

    11

    a

    a

    [A12] =

    242322

    141312

    aaa

    aaa

    [A13] =

    2625

    1615

    aa

    aa

    [A21] = 31a

    [A22] = 343332 aaa

    [A23] = 3635 aa

    Contoh :

    [A]3 x 3 =

    543

    432

    321

    =

    543

    432

    321

    =

    222221

    1211

    AA

    AA

    [A11] =

    32

    21

    [A12] =

    4

    3

    [A21] = 43

    [A22] = 5

  • 7/23/2019 09 Bab 02 Fem Aljabar Matrix

    8/9

    METODE ELEMEN HINGGA

    Hence Michael Wuaten

    10

    CHAPTER 2

    [B]3x2 =

    43

    32

    21

    =

    43

    32

    21

    =

    1221

    11

    B

    B

    [B11] =

    32

    21

    [B21] = 43

    Apabila dilakukan operasi perkalian matrix terhadap [A] dan [B] yang telah dipartisi, akan

    menghasilkan :

    [A] . [B] =

    222221

    1211

    AA

    AA

    .

    1221

    11

    B

    B

    =

    21221121

    21121111

    BABA

    BABA

    Untuk lebih memudahkan, maka dihitung terlebih dahulu hasil perkalian submatrix di atas.

    [A11] . [B11] =

    32

    21.

    32

    21

    =

    )33()22()23()12(

    )32()21()22()11(

    =

    138

    85

    [A12] . [B21] =

    4

    3. 43

    =

    )34()34(

    )43()33(

    =

    1212

    129

    [A21] . [B11] = 43 .

    32

    21

    = )34()23()24()13(

    = 1811

    [A22] . [B21] = 5 . 43

    = )45()35(

    = 2015

    Selanjutnya, masukan nilai-nilai hasil perkalian sub matrix di atas ke dalam matrix perkalian utama

    [A] . [B] =

    21221121

    21121111

    BABA

    BABA

  • 7/23/2019 09 Bab 02 Fem Aljabar Matrix

    9/9

    METODE ELEMEN HINGGA

    Hence Michael Wuaten

    11

    CHAPTER 2

    [A] . [B] =

    20151811

    1212

    129

    138

    85

    [A] . [B] =

    233826

    2520

    2014

    Sehingga dari hasil perkalian antara matrix [A]3 x 3 dengan matrix [B]3 x 2 menghasilkan matrix baru

    [C]3 x 2.