1 - 10.dan penjelasan bab smk3l

Upload: mohamad-ibnu

Post on 25-Feb-2018

255 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    1/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 1

    SURAT PERSYARATAN KESANGGUPAN

    MENERAPKAN SIKLUS K3 MANAJEMEN K3

    DALAM PELAKSANAAN PEKERJAAN

    PROYEK / PAKET : PEKERJAAN PENAMBAHAN LAJUR (PELEBARAN

    KELUAR) RUAS KEBON JERUK TANGERANG

    BARAT (KM. 7+500 KM. 26+300) JALUR A PADA

    JALAN TOL JAKARTA TANGERANG

    (DESIGN AND BUILD)

    LOKASI : KEBON JERUK TANGERANG BARAT

    NAMA PERUSAHAAN : PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk

    Divisi Konstruksi II

    ALAMAT : Jl. Ir. H. Juanda No. 39 Jakarta Pusat

    PENANGGUNG JAWAB : General Superintendent

    Kami yang bertanda tangan dibawah ini, :

    Nama : ..

    Jabatan : General Superintendent

    Dalam rangka pelaksanaan proyek Pekerjaan Penambahan Lajur (Pelebaran

    Keluar) Ruas Simpang Susun Kebon Jeruk-Tangerang Barat (Km 7+500 Km

    26+300) Jalur A Pada Jalan Tol Jakarta Tangerang, kami bersedia dan

    sanggup melaksanakan/menerapkan Siklus Manajemen K3 Konstruksi danperaturan perundangan tentang K3 secara Exsternal dan peraturan internal K3

    Jasa Marga (Persero) Tbk.

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    2/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 2

    Bila kami tidak melaksanakan Siklus K3 sesuai dengan Surat Kesanggupan ini,

    maka kami bertanggung jawab dan bersedia dijatuhkan sanksi sesuai Surat

    Perjanjian Kerja yang telah disepakati dan di tanda tangani.

    Demikian Surat Kesanggupan ini kami buat, dengan dengan penuh kesadaran

    dan tanggung jawab.

    Jakarta, ..

    PT. Adhi Karya (Persero) Tbk

    Divisi Konstruksi II

    General Superintendent

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    3/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 3

    LEMBAR PENGESAHAN

    RK3 KONTRAK

    Tanggal : .

    Waktu pelaksanaan :

    Nama Proyek : PEKERJAAN PENAMBAHAN LAJUR (PELEBARAN

    KELUAR) RUAS SIMPANG SUSUN KEBON JERUK-

    TANGERANG BARAT (KM 7+500 KM 26+300)

    JALUR A PADA JALAN TOL JAKARTA

    TANGERANG

    Nomor Kontrak : Lokasi Pekerjaan : Tol Jakarta - Tangerang

    Nama Penyedia jasa : PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk

    Divisi Konstruksi II

    Alamat : Jl. Ir. H. Juanda No. 39 Jakarta Pusat

    Jakarta, .

    PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk

    .... ...

    Pemimpin Proyek General Superintendent

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    4/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 4

    VISI & MISI

    VISI :

    Menjadi juara sejati di bisnis jasa konstruksi and mitra pilihan dalam bisnis

    jasa Perekayasaan dan investasi infrastruktur di Indonesia dan beberapa

    negara terpilih

    MISI :

    Membangun sebuah Great Infrastructure Enterprise dengan :

    1. Menciptakan nilai yang berkesinambungan kepada pelanggan,

    karyawan, pemegang sahan dan berbagai pihak lain yang

    berkepentingan

    2. Memperkokoh kompetensi inti dalam jasa konstruksi, memperluas

    kapabilitas dalam jasa perekayasaan, serta mengembangkan

    kapabilitas dalam jasa investasi secara selectif

    3. Berkecimpung aktif dalam program-program Public-Private

    Partnership (PPP) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi,

    menjalankan inisiatif-inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR)

    dalam rangka pengembangan kemanusiaan

    Jakarta, September 2008PT. ADHI KARYA (Persero)

    Direksi,

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    5/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 5

    QUALITY POLICY

    ( KEBIJAKAN MUTU dan K3L )

    Kita segenap jajaran PT ADHI KARYA (Persero) selalu mengemban

    kepercayaan dengan : Meningkatkan mutu cara kerja dan hasil kerja.

    Melaksanakan kegiatan sesuai dengan ketentuan dan mencegah

    ketidak sesuaian pada semua tahapan.

    Melaksanakan norma-norma perlindungan kerja dan lingkungan serta

    menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas resiko

    kecelakaan.

    Melakukan perbaikan kinerja mutu dan K3L secara berkelanjutan

    Untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan stakeholder lainnya.

    Jakarta, September 2008

    PT. ADHI KARYA (Persero)

    Direksi,

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    6/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 6

    SASARAN MUTU DAN K3L

    Memberikan produk dan layanan kepada pelanggan dan Stekeholder lainnya,

    minimal sesuai dengan ketentuan dan spesifikasi yang diperjanjikan serta mencapai

    sasaran perusahaan tanpa kecelakaan

    / Zero Accident

    Jakarta, September 2008

    PT. ADHI KARYA (Persero)

    Direksi,

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    7/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 7

    TUJUAN, SASARAN DAN PROGRAM KERJA K3L

    A. Pengendalian Awal

    Pengendalian awal bertujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara

    meningkatkan pengertian dan pemahaman secara luas terhadap resiko potensi bahaya

    yang mungkin timbul / terjadi dari suatu pekerjaan.

    Hal ini dapat dilakukan dengan Safety Induction K3L kepada para pekerja dan staf

    proyek.

    Pengendalian awal merupakan langkah awal dari suatu pengendalian yang paling dapat

    dikembangkan dibandingkan dengan langkah-langkah yang lainnya karena merupakan

    langkah pengendalian yang paling effektif dan effisien karena menumbuhkan

    pengendalian diri sendiri dari masing-masing pekerja.

    Pengendalian awal yang dilakukan Pada Proyek Pekerjaan Penambahan Lajur

    (Pelebaran Keluar) Ruas Simpang Susun Kebon Jeruk-Tangerang Barat (Km 7+500

    Km 26+300) Jalur A Pada Jalan Tol Jakarta Tangerang

    (Design And Build), adalah sebagai berikut :

    1. Jadual Pelaksanaan Program K3L yang meliputi rencana kegiatan pelaksanaan

    K3L selama pelaksanaan pekerjaan.

    2. Rencana pembuatan Pedoman / Prosedur / Petunjuk Kerja pelaksanaan K3L atau

    tindakan pencegahan kecelakaan di Proyek seperti :

    o Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

    o Penanganan korban kecelakaan yang meninggal

    o Penanganan korban kecelakaan yang tidak meninggal

    o Petunjuk K3L untuk semua masing-masing jenis pekerjaan

    o Penggunaan Alat Pelindung Diri

    3. Pembinaan dan pengarahan

    Melalui Safety Induction, Safety Morning Talk, Tool Box Meeting, Promosi, dan

    merencanakan pembinaan, penyuluhan serta implementasi hal-hal yang berkaitan

    dengan K3 untuk mengembangkan kerjasama dan partisipasi effektif dalam Topik

    permasalahan sebagai berikut :

    o Penggunaan tandu kecelakaan dan obat-obatan P3K.

    o Penanganan dan proses pelaporan untuk korban kecelakaan.

    o Penggunaan Alat Pelindung Diri.

    o Penerangan (instalasi kabel , panel-panel listrik).

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    8/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 8

    o Prosedur Koordinasi / Diagram alur K3L.

    o Sosialisasi pemasangan rambu K3L.

    o Inspeksi Harian dan Rapat K3L.

    o Penggunaan Jalan Kerja dan tangga sementara.

    o Rencana K3L untuk berbagai jenis pekerjaan :

    Pekerjaan Alat Berat dilokasi proyek

    Penataan material on site

    Pekerjaan rigid beton.

    Galian, timbunan dan pembuangan tanah.

    Fabrikasi & pemasangan besi beton.

    Pekerjaan Jembatan (Pemancangan sampai dengan struktur atas)

    Pekerjaan saluran.

    4. Program penyuluhan dari instansi terkait :a) PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk

    Topik : Pelaksanaan K3L di Proyek secara umum.

    b) Konsultan atau wakil dari penyedia jasa.

    Topik : Tahapan Langkah Pengendalian Pelaksanaan K3L di Proyek .

    c) Depnaker Kanwil Setempat

    Topik : Pedoman dan Peraturan Pemerintah tentang Sistem Manajemen

    K3L untuk pekerjaan Jasa Konstruksi.

    d) Dinas Pekerjaan Umum

    e) Dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

    5. Penyediaan sarana pendukung K3L

    a) Rambu-rambu K3L.

    b) Bendera dan Baleho Jamsostek.

    c) Papan sisa waktu pelaksanaan pekerjaan.

    d) Papan untuk menempel Peraturan / UU, Pengumuman yang terkait dengan

    K3L.

    e) Pengurusan Jamsostek.

    f) Pencegahan terhadap nyamuk Aides Aegepty dengan penyemprotan berkala.g) Koordinasi pelaksanaan Sistem Manajemen K3L dengan Instansi terkait.

    h) Penyediaan Satuan Pengamanan Proyek.

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    9/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 9

    B. Pengendalian saat Kontak dengan Pekerjaan.

    Pengendalian ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan bila tidak dapat

    dihindari lagi kemungkinan kontak / berhubungan dengan Potensi Bahaya dari suatu

    pekerjaan.

    Selain itu pengendalian ini dapat mencegah terjadinya suatu kecelakaan tetapi hasilnya

    kurang maksimal dan konsekuensi / akibatnya besar.

    Hal-hal yang dapat dilakukan untuk pengendalian saat kontak dengan pekerjaan antara

    lain :

    1. Penyediaan Alat Pelindung Diri

    Sepatu Boot

    - Pekerja Lapangan

    - Staf Proyek

    - TamuHelm

    - Pekerja Lapangan

    - Staf Proyek

    - Tamu

    Sarung tangan

    Sabuk Pengaman

    Kaca Mata Las

    Masker

    Penutup Telinga

    Perkiraan penggantian selama proyek berlangsung sebanyak 25 % dari

    volume diatas.

    2. Pemasangan pelindung pada setiap mesin yang menggunakan roda gigi, seperti :

    Bar Cutter;

    Bar Bender;

    Genset;

    Dll.

    3. Pemasangan barikade/penghalang pada lokasi pekerjaan yang mengandungresiko bahaya, antara lain seperti :

    Galian Tanah;

    Reservoir;

    Scaffolding/tangga sementara.

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    10/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 10

    C. Pengendalian sesudah Kontak dengan Pekerjaan

    Pengendalian ini adalah langkah terakhir yang dipersiapkan bila langkah-langkah

    sebelumnya gagal atau tidak berhasil dilakukan dan bertujuan untuk meminimalkan

    akibat/kerugian yang ditanggung pekerja karena melakukan suatu pekerjaan tetapi tidak

    mencegah terjadinya kecelakaan.

    Tindakan yang dilakukan untuk Pengendalian sesudah Kontak dengan pekerjaan

    adalah :

    1. Penyediaan sarana penanggulangan darurat akibat kecelakaan kerja :

    a) Penyediaan Poliklinik dilingkungan Proyek atau merujuk pada Poliklinik

    terdekat.

    b) Penyediaan obat-obat darurat / P3K

    2. Penyediaan Tandu Kecelakaan.

    3. Penyediaan Alat Pemadam Kebakaran ( Fire Extinguisher ).

    4. Penyediaan data telpon dan alamat serta nama petugas yang dapat dihubungi dari

    Instansi terkait, seperti :

    Babinsa

    Polsek

    Koramil

    Kecamatan

    Kelurahan

    Pemadam Kebakaran

    Rumah Sakit /Poliklinik terdekat.

    5. Penyediaan kendaraan untuk mengangkut korban kecelakaan, dapat dilakukan

    dengan cara :

    a) Bila akibat kecelakaan tidak parah dan korban sadar, dapat berjalan sendiri,

    maka diantar dengan kendaraan Proyek untuk menuju Rumah Sakit/Poliklinik

    terdekat.

    b) Untuk kasus dengan korban yang membutuhkan pertolongan serius

    dipanggilkan ambulance untuk diantar ke Rumah Sakit terdekat.

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    11/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 11

    LANGKAH PENGENDALIAN K3L

    A. PENGENDALIAN AWAL

    Pengendalian awal bertujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara

    memberikan dan meningkatkan pengertian dan pemahaman secara luas terhadap

    resiko potensi bahaya yang mungkin timbul / terjadi daari suatu pekerjaan.

    Hal ini dapat dilakukan dengan Safety Induction K3L kepada para pekerja dan staf

    proyek.

    Pengendalian awal yang dilakukan pada Proyek Pekerjaan Penambahan Lajur

    (Pelebaran Keluar) Ruas Simpang Susun Kebon Jeruk-Tangerang Barat (Km 7+500

    Km 26+300) Jalur A Pada Jalan Tol Jakarta Tangerang, adalah sebagai berikut :

    1. Rencana memberikan pedoman atau petunjuk kerja pelaksanaan K3L atau tindakan

    pencegahan di proyek, seperti :

    Pertolongan pertama pada kecelakaan

    Penanganan korban kecelakaan

    Petunjuk K3L untuk masing-masing pekerjaan

    Penggunaan Alat Pelindung Diri

    2. Pembinaan dan pengarahan

    Pembinaan dan pengarahan dilakukan melalui Safety Induction, Safety Morning

    Talk, Tool Box Meeting dan hal-hal lain yang berkaitan dengan K3 untuk

    mengembangkan kerjasama dan partisipasi setiap pekerja maupun staf dalam

    permasalahan :

    Pengggunaan tandu kecelakaan dan obat-obatan P3K

    Penanganan dan proses pelaporan untuk korban kecelakaan

    Penggunaan Alat Pelindung Diri

    Penerangan (instalasi Kabel, panel-panel listrik)

    Prosedur koordinasi

    Sosialisasi pemasangan rambu K3L

    Inspeksi harian

    Penggunaan jalan kerja dan tangga sementara

    Rencana K3L untuk berbagai jenis pekerjaan, seperti :

    a) Pemasangan perancah / scaffolding

    b) Pabrikasi dan pemasangan bekesting

    c) Pabrikasi dan pemasangan pembesian

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    12/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 12

    d) Pekerjaan pengecoran

    e) Pekerjaan pembongkaran perancah

    f) Pekerjaan Rigid

    g) Pekerjaan Galian Tanah

    h) Pekerjaan Pemancangan

    3. Penyedian sarana pendukung K3L

    Rambu rambu K3L

    Bendera dan Baleho Jamsostek

    Papan sisa waktu pelaksanaan pekerjaan

    Papan pengumuman

    Pengurusan Jamsostek

    Koordinasi dengan instasi terkait

    Penyediaan satuan pengaman proyek.

    B. PENGENDALIAN SAAT KONTAK DENGAN PEKERJAAN

    Tujuan pengendalian ini adalah mencegah terjadinya kecelakaan saat bekerja yang

    berhubungan dengan potensi bahaya dari suatu pekerjaan.

    Hal-hal yang dapat dilakukan untuk pengendalian saat kontak dengan pekerjaan

    diantaranya :

    1. Penyedian Alat Pelindung Diri

    a) Sepatu boot

    b) Helm

    c) Sarung tangan

    d) Sabuk pengaman

    e) Kaca mat alas

    f) Masker

    2. Pemasangan pelindung pada setiap mesin yang menggunakan roda gigi, seperti

    :

    a) Bar cutter

    b) Bar bender

    c) Genset

    d) Pemotong keramik

    3. Pemasangan barikade / penghalang pada lokasi pekerjaan yang mengandung

    resiko bahaya jatuh, seperti :

    a) Galian tanah

    b) Jembatan

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    13/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 13

    c) Sekeliling tepi lantai gedung bertingkat

    d) Scafolding / tangga sementara

    C. PENGENDALIAN SESUDAH KONTAK DENGAN PEKERJAAN

    Langkah ini dilakukan untuk meminimalkan akibat atau kerugian yang ditanggung

    pekerja apabila hal diatas gagal atau tidak berhasil. Tindakan yang dapat dilakukan

    diantaranya :

    Penyedian sarana penanggulangan darurat akibat kecelakaan kerja seperti

    penyediaan obat-obatan maupun kerjasama dengan poliklinik terdekat.

    Penyediaan tandu kecelakaan

    Penyediaan alat pemadam kebakaran

    Penyediaan data telepon dan alamat serta nama petugas yang dapat dihubungi

    dengan instansi terkait, seperti Babinsa, Polsek, Pemadam Kebakaran, Rumahsakit atau poliklinik terdekat.

    Penyediaan kendaraan untuk mengangkut korban kecelakaan

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    14/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 14

    KOMITMEN MANAJEMEN PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk

    KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN (K3L)

    Komitmen manajemen PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk. adalah melindungi segenapsumber daya manusia yang terlibat didalam pelaksanaan Pekerjaan Penambahan Lajur

    (Pelebaran Keluar) Ruas Simpang Susun Kebon Jeruk-Tangerang Barat (Km 7+500 Km

    26+300) Jalur A Pada Jalan Tol Jakarta Tangerang serta menciptakan suasana kerja yang

    ramah lingkungan.

    Manajemen Pekerjaan Penambahan Lajur (Pelebaran Keluar) Ruas Simpang Susun

    Kebon Jeruk-Tangerang Barat (Km 7+500 Km 26+300) Jalur A Pada Jalan Tol Jakarta

    Tangerang - PT ADHI KARYA (Persero), Tbk. akan berusaha untuk :

    1. Memadukan seluruh unsur Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan ke dalam tugas

    dan tanggung jawab dari masing-masing bagian/personal.

    2. Memadukan seluruh unsur Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan pada setiap

    proses dan tahapan pelaksanaan konstruksi.

    3. Mengidentifikasi seluruh resiko yang akan timbul dari setiap pelaksanaan dan melakukan

    tindak pencegahan semaksimal mungkin.

    4. Menghindari penggunaan material dan perlengkapan yang tidak aman.

    5. Menekan sekecil mungkin dampak negatif dan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan

    akibat pelaksanaan proyek.

    6. Aktif mempromosikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan.7. Mencapai sasaran K3 dengan tidak adanya kecelakaan kerja kategori fatal/ ZERO

    ACCIDENT

    Manajemen Pekerjaan Penambahan Lajur (Pelebaran Keluar) Ruas Simpang Susun Kebon

    Jeruk-Tangerang Barat (Km 7+500 Km 26+300) Jalur A Pada Jalan Tol Jakarta Tangerang

    - PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk. akan memastikan terlaksananya unsur-unsur Keselamatan

    dan Kesehatan Kerja Lingkungan demi terciptanya lingkungan kerja yang aman , nyaman dan

    bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    15/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 15

    TUGAS-TUGAS DALAM STRUKTUR ORGANISASI

    PANITIA PEMBINA KESELAMATAN

    DAN KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN

    ( P2K3L )

    Nama Perusahaan : PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk

    Divisi Konstruksi II

    Nama Proyek : Pekerjaan Penambahan Lajur (Pelebaran Keluar) Ruas Simpang Susun

    Kebon Jeruk-Tangerang Barat (Km 7+500 Km 26+300) Jalur A Pada

    Jalan Tol Jakarta Tangerang (Design And Build)

    A. KETUA KOMITE P2K3L

    1. Tujuan Umum Jabatan

    Membina, memimpin, mengawasi usaha-usaha pencegahan & penanggulangan

    bahaya serta mengkoordinir penerapan system manajemen K3L termasuk inspeksi

    kegiatan dilapangan dan berkoordinasi dengan instansi/pihak terkait dengan jalur

    tanggap darurat.

    2. Kedudukan dalam Organisasi

    Bertanggung jawab kepada Ketua Komite P2K3L Divisi Konstruksi II dan memiliki

    tugas-tugas, menjamin :

    a. Tersedianya, diterapkan dan terpeliharanya Sistem Manajemen K3L dilingkungan

    proyek..

    b. Tersedianya laporan kinerja dan penerapan system manajemen K3L di proyek

    sebagai bahan bagi pelaksanaan manajemen review.

    c. Terlaksananya kegiatan Inspeksi Sistem K3L dilingkungan kerjanya.

    Membawahi :

    a. Wakil Ketuab. Sekretaris

    c. Divisi Site Proyek

    d. Divisi Produksi Proyek

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    16/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 16

    3. Wewenang.

    a. Meminta data dan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya.

    b. Menetapkan program pelaksanaan tugas dan melakukan koordinasi dengan

    seluruh unit kerja yang terkait.

    c. Mengkoordinir dan mengarahkan, wakil ketua, dan seluruh divisi / departemen

    yang terkait.

    d. Mengalokasikan sumber daya pada unit kerjanya untuk pelaksanaan system

    manajemen K3L yang optimal dan menyeluruh.

    4. Ukuran Keberhasilan

    a. Diterapkannya system manajemen K3L di Proyek

    b. Terlaksananya audit dan pelaporan kinerja system manajemen K3L, yang sesuai

    dan tepat waktu.

    c. Terlaksananya kegiatan inspeksi harian K3L di proyek, hingga tercapainya targetZero Accident

    B. WAKIL KETUA

    1. Tujuan Umum Jabatan

    Mengawasi, mengarahkan dan membantu jalannya tugas-tugas dalam struktur

    organisasi P2K3L diproyek serta jalannya pelaksanaan system manajemen K3L, baik

    secara administrative maupun operasional.

    2. Kedudukan dalam organisasi

    Bertanggung jawab dan membantu pimpinan / ketua komite dan memiliki tugas-tugas :

    a. Mengarahkan secara operasional pelaksanaan system manajemen K3L dan

    struktur organisasi P2K3L.

    b. Memberikan masukan-masukan dan pertimbangan mengenai penerapan system

    manajemen K3L dengan situasi dan kondisi lapangan.

    3. Ukuran keberhasilan

    a. Pelaksanaan system manajemen K3L dan tugas-tugas/fungsi struktur organisasi

    P2K3L berjalan dengan lancar.

    b. Tidak ditemukan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan system manajemen

    K3L

    c. Eliminasi kerugian, baik material maupun imateriil dalam pelaksanaan system

    manajemen K3

    d. Data pelaporan yang dibutuhkan pimpinan / kepala Komite tersedia, lengkap

    akurat dan cepat.

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    17/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 17

    C. DIVISI SITE OFFICE

    1. Tujuan Umum Jabatan

    Melaksanakan perencanaan metode kerja yang aman serta menjalankan aturan

    system manajemen K3L di lingkungan Engineering sesuai dengan Job Discription .

    2. Kedudukan dalam organisasi

    Bertanggung jawab kepada wakil ketua dan ketua komite, dan memiliki tugas-tugas :

    a. Melakukan perencanaan tentang metode kerja pelaksanaan pekerjaan yang

    aman.

    b. Menyelidiki dan menganalisa setiap insiden/ kecelakaan dan penyakit akibat kerja

    untuk mengetahui tingkat kecenderungannya (trend).

    c. Melaksanakan system Manajemen K3L di Lingkungan Engineering sesuai dengan

    Job Discription

    3. Ukuran keberhasilana. Tidak terjadinya Kecelakaan Kerja akibat kesalahan Metode Kerja pelaksanaan.

    b. Dapat memberikan laporan penyelidikan kejadian dengan cepat dan akurat jika

    sampai terjadi accident.

    c. Sistem Manajemen K3L di lingkungan Enginering berjalan dengan baik.

    D. DIVISI PRODUKSI

    1. Tujuan Umum Jabatan

    Melaksanakan kebijakan SMK3L dengan melakukan pekerjaan sesuai metode kerja

    yang ada dan berperan aktif atas pengawasan keselamatan kerja pekerja yang berada

    di lapangan.

    2. Kedudukan dalam organisasi

    Bertanggung jawab kepada wakil ketua dan ketua, dan memiliki tugas-tugas sebagai

    berikut :

    a. Sebagai penanggung jawab umum keselamatan kerja pekerja pada lokasi

    pengawasannya dan areanya.

    b. Turut serta secara aktif dalam mengawasi pelaksanaan proyek secara

    keseluruhan.

    c. Memimpin pelaksanaan Safety Morning Talk.

    d. Memberikan saran dan masukan terhadap seluruh aspek safety dan tindakan

    perbaikannya ke Safety Dept.

    e. Turut serta dalam investigasi kecelakaan kerja yang terkait dalam

    pengawasannya.

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    18/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 18

    3. Ukuran Keberhasilan

    a. Pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan metode kerja yang sudah disepakati

    bersama .

    b. Tidak terdapat kecelakaan kerja di wilayah area pengawasannya.

    c. Melaksanakan kebijakan K3L.

    4. Struktur Organisasi Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja

    Lingkungan (P2K3L)

    (Terlampir)

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    19/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 19

    TUGAS-TUGAS DALAM STRUKTUR ORGANISASI

    PANITIA PEMBINA KESELAMATAN

    PENANGANAN KEADAAN DARURAT

    ( P2K3L )

    A. KETUA

    Uraian dan tugas secara spesifik untuk tingkat proyek.

    1. Tujuan Umum Jabatan

    Membina, memimpin, mengawasi usaha-usaha pencegahan & penanggulangan bahaya

    serta mengkoordinir penerapan system manajemen K3 termasuk inspeksi kegiatan dilapangan

    dan berkoordinasi dengan instansi/pihak terkait dengan jalur tanggap darurat.2. Kedudukan dalam Organisasi

    Bertanggung jawab kepada manajer proyek dan memeliki tugas-tugas, menjamin :

    Tersedianya, diterapkan dan terpeliharanya manajemen K3 dilingkungan proyek..

    Tersedianya laporan kinerja dan penerapan system manajemen K3 di proyek sebagai

    bahan bagi pelaksanaan manajemen review.

    Terlaksananya kegiatan Inspeksi Sistem K3 dilingkuan kerjanya.

    Membawahi :

    1. Wakil Ketua

    2. Sekretaris

    3. Petugas/team kebakaran

    4. Petugas/team Evakuasi

    5. Petugas/team P3K

    6. Petugas/team Keamanan

    3. Wewenang.

    Meminta data dan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya.

    Menetapkan program pelaksanaan tugas dan melakukan koordinasi dengan seluruh

    unit kerja yang terkait. Mengkoordinir dan mengarahkan, wakil ketua, petugas/team kebakaran, evakuasi, P3K

    dan Keamanan.

    Mengalokasikan sumber daya pada unit kerjanya untuk pelaksanaan system

    manajemen K3 yang optimal dan menyeluruh.

    4. Ukuran Keberhasilan

    Diterapkannya system manajemen K3 Proyek

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    20/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 20

    Terlaksananya audit dan pelaporan kinerja system manajemen K3, yang sesuai dan

    tepat waktu.

    Terlaksananya kegiatan inspeksi harian K3 di proyek, hingga tercapainya target Zero

    fatal accident.

    B. WAKIL KETUA

    Uraian dan tugas secara spesifik :

    1. Tujuan Umum Jabatan

    Mengawasi, mengarahkan dan membantu jalannya tugas-tugas dalam struktur tanggap

    darurat dilapangan serta jalannya pelaksanaan system manajemen K3, baik secara

    administrative maupun operasional.

    2. Kedudukan dalam organisasi

    Bertanggung jawab dan membantu pimpinan / ketua dan memiliki tugas-tugas : Mengarahkan secara operasional pelaksanaan system manajemen K3 dan struktur

    tanggap darurat.

    Memberikan masukan-masukan dan pertimbangan mengenai penerapan system

    manajemen K3 dan tanggap darurat sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan.

    3. Ukuran keberhasilan

    Pelaksanaan system manajemen K3 dan tugas-tugas/fungsi struktur tanggap darurat

    berjalan dengan lancer.

    Tidak ditemukan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan system manajemen K3 dan

    tanggap darurat.

    Eliminasi kerugian, baik material maupun imateriil dalam pelaksanaan system

    manajemen K3 dan tanggap darurat.

    Data pelaporan yang dibutuhkan pimpinan / kepala tersedia, lengkap akurat dan cepat.

    C. TEAM KEBAKARAN

    Uraian dan tugas secara spesifik :

    1. Tujuan Umum Jabatan

    Melaksanakan upaya-upaya penanggulangan pemadaman dengan menggunakan Alat

    Pemadam Api Ringan (APAR) dan sarana yang tersedia , serta memproteksi terhadap

    kemungkinan meluasnya area kebakaran.

    2. Kedudukan dalam organisasi

    Bertanggung jawab kepada wakil ketua dan ketua, dan memiliki tugas-tugas :

    Melakukan upaya-upaya penanggulangan, baik yang bersifat preventif maupun kuratif,

    terhadap kemungkinan bahaya kebakaran.

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    21/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 21

    Melakukan tindakan penanggulangan pemadaman bahaya kebakaran agar tidak lebih

    luas.

    Melakukan koordinasi dengan pihak/petugas pemadam kebakaran (PMK), dalam

    upaya-upaya penanggulangan bahaya kebakaran.

    3. Ukuran keberhasilan

    Tidak terjadinya bahaya kebakaran.

    Dapat menanggulangi bahaya kebakaran dengan cepat dan selamat, tidak

    menimbulkan korban maupun kerugian materiil maupun immaterial yang cukup besar.

    Dapat memberikan laporan kejadian dengan cepat dan akurat.

    D. TEAM EVAKUASI

    Uraian dan tugas secara spesifik:

    1. Tujuan Umum JabatanMelaksanakan evakuasi, yaitu mengarahkan, memindahkan dan memposisikan pekerja

    disuatu area/ essembly point ,serta memastikan tidak ada orang/pekerja tertinggal dilokasi

    kebakaran/kecelakaan..

    2. Kedudukan dalam organisasi

    Bertanggung jawab kepada wakil ketua dan ketua, dan memiliki tugas-tugas sebagai

    berikut:

    Mengarahkan para pekerja untuk perpindah dari suatu tempat yang dianggap

    kritis/berbahaya ke daerah yang telah ditentukan dan aman.

    Memindahkan korban/pasien dari suatu lokasi kejadian ke lokasi/tempat yang telah

    ditentukan dan aman.

    Memastikan tidak ada pekerja/korban tertinggal di lokasi kejadian/lokasi berbahaya.

    Memprotek suatu lokasi/tempat yang dianggap berbahaya dan membuat jalur evakuasi

    yang cepat,aman dan lancer.

    Memastikan kondisi/lokasi tempat kejadian perkara tidak termasuki oleh pihak luar/lain,

    sehingga terpublikasi keluar lokasi.

    3. Ukuran Keberhasilan

    Proses evakuasi berjalan cepat, aman dan lancer.

    Tidak ada pekerja/korban yang tertinggal didalam lokasi kejadian/tempat berbahaya

    (tidak ada korban lagi)

    Dapat memberikan informasi/data yang lengkap dan akurat serta cepat.

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    22/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 22

    E. TEAM P3K

    Uraian dan tugas secara spesifik :

    1. Tujuan Umum Jabatan

    Melaksanakan /memberikan pertolongan pertama pada orang yang cidera/luka-luka

    (P3K) dan membawa ke rumah sakit bila diperlukan,dan upaya-upaya lain yang harus

    dilakukan dalam upaya mengurangi penderitaan/sakit yang diakibatkan oleh suatu

    kejadian/keadaan darurat.

    2. Kedudukan dalam organisasi

    Bertanggung jawab kepada wakil ketua dan ketua, dan memiliki tugas-tugas sebagai

    berikut :

    Memberikan pertolongan pertama bagi korban kecelakaan kerja atau sakit yang

    diakibatkan oleh hubungan kerja (P3K)

    Memberikan bantuan medis non medis (bila dibutuhkan) terhadap korban kecelakaankerja dengan membawa / dirujuk ke rumah sakit yang telah ditunjuk.

    Menyediakan obat-obatan ringan untuk pertolongan pertama (P3K) , di Clinic on site ,

    dan tempat-tempat yang telah ditentukan.

    Melakukan pendataan atas korban, kondisi korban, kronologis kejadian dan sebab-

    sebab kecelakaan/kejadian.

    3. Ukuran Keberhasilan

    Dapat menangani korban kecelakaan kerja dengan cepat dan aman, sehingga kornam

    dapat cepat tertolong/sembuh.

    Sarana pertolongan pertama (P3K),dapat tersedia dengan lengkap dan dapat dicapai

    dengan mudah.

    Dapat memberikan informasi/data kecelakaan/korban yang lengkap , akurat dan cepat.

    F. TEAM KEAMANAN

    Uraian dan tugas secara spesifik :

    1. Tujuan Umum Jabatan

    Melaksanakan pengamanan terhadap kendaraan, orang dan asset perusahaan yang keluar

    dari lokasi proyek,serta memprotek terhadap pihak-pihak luar yang akan mencari/melihat lokasi

    kecelakaan/kejadian,serta pihak-pihak lain yang akan melakukan tindakan kriminal.

    2. Kedudukan dalam organisasi

    Bertanggung jawab kepada wakil ketua dan ketua, dan memiliki tugas-tugas sebagai

    berikut :

    Menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban proyek secara keseluruhan.

    Menjaga terjadinya tindakan-tindakan criminal didalam lokasi proyek.

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    23/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 23

    Mengatur keluar masuk kendaraan dan mengontrol keluar masuk barang dari dan ke

    proyek.

    Menjaga dan memprotek terhadap kemungkinan masuknya pihak-pihak luar yang akan

    meliput atau mencari data tentang kejadian didalam lokasi.

    3. Ukuran Keberhasilan

    Tidak terjadi gangguan keamanan dan ketertiban di lingkungan proyek.

    Tidak terjadi tindak criminal (kasus kehilangan/pencurian) didalam lokasi proyek.

    Lalulintas orang, barang dan kendaraan didalam lokasi proyek dapat terpelihara dengan

    baik

    Dapat mengatasi permasalahan yang berhubungan dengan pihak luar (masyarakat dan

    pihak tertentu).

    Dapat memberikan data/informasi yang dibutuhkan dengan cepat,lengkap dan akurat.

    G. SEKRETARIS

    Uraian dan tugas secara spesifik :

    1. Tujuan Umum Jabatan

    Melakukan pencatatan / mendokumentasikan setiap proses tanggap darurat dan

    membuat laporan kejadian/kerusakan serta mendata asset perusahaan/proyek setelah

    terjadinya keadaan darurat,serta menyajikannya dalam bentuk laporan.

    2. Kedudukan dalam organisasi

    Bertanggung jawab kepada wakil ketua dan ketua, dan memiliki tugas-tugas sebagai

    berikut:

    Membuat pencatatan terhadap jalannya proses tanggap darurat.

    Merecord jalannya proses tanggap darurat.

    Membuat surat menyurat dan komunikasi dengan pihak/instansi terkait.

    Menyajikan data/laporan yang dibutuhkan.

    3. Ukuran Keberhasilan

    Semua proses kegiatan tanggap darurat tercatat dan terdokumentasi.

    Distribusi informasi dan proses tanggap darurat kepada pihak-pihak terkait dapat

    berjalan dengan lancer.

    Dapat menyajikan data dengan cepat, lengkap dan akurat serta dokumen/arsip

    tersimpan/file dengan baik.

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    24/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 24

    BAGIAN I

    SAFETY PLAN / RENCANA K3L

    PEKERJAAN PENAMBAHAN LAJUR (PELEBARAN KELUAR) RUAS

    KEBON JERUK TANGERANG BARAT (KM. 7+500 KM. 26+300)

    JALUR A

    PADA JALAN TOL JAKARTA TANGERANG

    (DESIGN AND BUILD)

    I.1. PENDAHULUANRencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan (K3L) ini secara umum

    dibentuk dengan tujuan untuk mengkontribusikan / memadukan unsur-unsur (K3L) kepada

    seluruh personel yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam aktifitas konstruksi

    Proyek Pekerjaan Penambahan Lajur (Pelebaran Keluar) Ruas Simpang Susun Kebon Jeruk-

    Tangerang Barat (Km 7+500 Km 26+300) Jalur A Pada Jalan Tol Jakarta Tangerang

    Tujuan utama dari (K3L) ini adalah untuk memastikan terdapatnya suatu efektifitas dan

    mekanisme kerja yang baik untuk mendukung PT. ADHI KARYA (Persero),Tbk dalam

    mencapai target Tanpa Kecelakaan Kerja / Zero Accident selama pelaksanaan konstruksi

    Proyek Pekerjaan Penambahan Lajur (Pelebaran Keluar) Ruas Simpang Susun Kebon Jeruk-

    Tangerang Barat (Km 7+500 Km 26+300) Jalur A Pada Jalan Tol Jakarta Tangerang dalam

    1.000.000 jam kerja.

    A. Lingkup

    Persyaratan yang terkandung dalam perencanaan (K3L) ini merupakan standar

    referensi dari pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja lingkungan pada Proyek

    Pekerjaan Penambahan Lajur (Pelebaran Keluar) Ruas Simpang Susun Kebon Jeruk-

    Tangerang Barat (Km 7+500 Km 26+300) Jalur A Pada Jalan Tol Jakarta Tangerang yang

    mengacu pada aturan-aturan standar PT. ADHI KARYA (Persero),Tbk pada khususnya dan

    standar SMK3 Pemerintah Republik Indonesia serta standar K3L Internasional pada umumnya.

    B. Tujuan

    Obyektifitas dari perencanaan (K3L) ini adalah memastikan kebenaran pelaksanaan

    dari (K3L) yang terstruktur, spesifik, terukur, nyata, realistis, dan terarah.

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    25/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 25

    C. Target

    Manajemen Proyek Pekerjaan Penambahan Lajur (Pelebaran Keluar) Ruas Simpang Susun

    Kebon Jeruk-Tangerang Barat (Km 7+500 Km 26+300) Jalur A Pada Jalan Tol Jakarta

    Tangerang akan berusaha menyelesaikan pelaksanaan proyek dengan target :

    Tanpa Kecelakaan Kerja Zero Accident dalam 1.000.000 jam kerja.

    Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan ramah lingkungan. Rasional dari target

    diatas adalah line-manajemen meyakini bahwa seluruh kecelakaan dan atau penyakit

    yang timbul akibat kerja pada dasarnya dapat dicegah dan dihindari.

    D. Daerah Batasan / Restricted Area

    Restricted Area/Daerah Batasan dari Proyek Pekerjaan Penambahan Lajur (Pelebaran

    Keluar) Ruas Simpang Susun Kebon Jeruk-Tangerang Barat (Km 7+500 Km 26+300) Jalur A

    Pada Jalan Tol Jakarta Tangerang adalah daerah atau lokasi yang berada di dalam batasan

    area proyek yang meliputi pembangunan jalan tol dari Kebon Jeruk Tangerang Barat.Persyaratan khusus keselamatan kerja wajib dipenuhi sebelum memasuki area tersebut antara

    lain :

    Seluruh pengunjung/visitor dan atau calon karyawan diwajibkan untuk melaporkan diri

    kepada petugas keamanan (Security) yang berada pada pos penjagaan dipintu masuk

    utama untuk mendapatkan pemeriksaan keamanan dan memenuhi prosedur

    administrasi / registrasi yang berlaku sebelum memasuki lokasi proyek.

    Menggunakan alat pelindung diri yang diwajibkan yaitu Rompi reflective ,Helm dan

    sepatu pelindung (Kebutuhan penggunaan pelindung diri lainnya dapat dilihat pada item

    4.4 Personal Protective Equipment)

    I.2. RISK ASSESSMENT

    Risk Assessment akan dan wajib dilakukan terhadap pekerjaan atau aktifitas dari

    Proyek Pekerjaan Penambahan Lajur (Pelebaran Keluar) Ruas Simpang Susun Kebon Jeruk-

    Tangerang Barat (Km 7+500 Km 26+300) Jalur A Pada Jalan Tol Jakarta Tangerang yang

    bersifat :

    Major dan modifikasinya.

    Kritikal

    dan modifikasinya.

    Pekerjaan baru (New Work).

    Pekerjaan yang tidak lazim.

    Beberapa jenis pekerjaan dibawah ini diidentifikasikan sebagai pekerjaan yang

    mempunyai resiko tinggi dalam pelaksanaan Proyek Pekerjaan Penambahan Lajur (Pelebaran

    Keluar) Ruas Simpang Susun Kebon Jeruk-Tangerang Barat (Km 7+500 Km 26+300) Jalur A

    Pada Jalan Tol Jakarta Tangerang sebagai berikut :

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    26/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 26

    Pekerjaan Pemasangan & Pembongkaran Concrete Barier

    Pekerjaan Pembuangan galian tanah

    Pekerjaan Penimbunan material (tanah, sub base / base coarse)

    Pekerjaan Pengecoran Rigid Pavement

    Pekerjaan Pengaspalan Hot Mix

    Pekerjaan pengecoran struktur termasuk pekerjaan bekisting dan pemasangan besi.

    Risk assessment akan dibuat secara detil dalam bentuk Identifikasi Bahaya , Penilaian

    dan Pengendalian Resiko / JSA ( Job Safety Analysis ) dan telah tersedia sebelum pekerjaan

    dilakukan. JSA terbentuk dengan melibatkan seluruh bagian yang terkait serta tersosialisasi

    dengan baik sebelum digunakan. Supervisor bertanggung jawab atas terlaksananya seluruh

    persyaratan pekerjaan yang terdapat didalam IMS. Untuk memastikan pelaksanaan JSA pada

    setiap pekerjaan maka Safety Officer akan melakukan checklist terhadap JSA Compliance.Safety Coordinator mempunyai otoritas penuh untuk menangguhkan pekerjaan bila terdapat

    penyimpangan dari persyaratan JSA tersebut. Standar formulir JSA terlampir.

    I.3. PERENCANAAN PENANGANAN KEADAAN DARURAT

    A. Medikal dan Emergency Evakuasi

    a. Manajemen Proyek Pekerjaan Penambahan Lajur (Pelebaran Keluar) Ruas Simpang Susun

    Kebon Jeruk-Tangerang Barat (Km 7+500 Km 26+300) Jalur A Pada Jalan Tol Jakarta

    Tangerang akan membentuk Emergency Response Group yang beranggotakan Key-

    persons dari organisasi proyek dan diketuai oleh Project Manager serta dibantu Safety

    Coordinator. Group ini akan bertugas dan bertanggung jawab atas :

    Pemberian P3K akibat kecelakaan kerja.

    Evakuasi/Rescue.

    Pemadam Kebakaran.

    Amuk Massa, dan

    Hal darurat lainnya.

    b. Manajemen Proyek Pekerjaan Penambahan Lajur (Pelebaran Keluar) Ruas Simpang Susun

    Kebon Jeruk-Tangerang Barat (Km 7+500 Km 26+300) Jalur A Pada Jalan Tol Jakarta

    Tangerang akan melakukan kerjasama dengan Rumah Sakit yang sah terdekat guna

    penanganan medis yang dibutuhkan termasuk alternatifnya.

    c. Manajemen Proyek Pekerjaan Penambahan Lajur (Pelebaran Keluar) Ruas Simpang Susun

    Kebon Jeruk-Tangerang Barat (Km 7+500 Km 26+300) Jalur A Pada Jalan Tol Jakarta

    Tangerang akan memastikan bahwa setiap karyawan yang terlibat dalam proses konstruksi

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    27/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 27

    paham dan mengerti dengan baik terhadap seluruh prosedur emergency termasuk proses

    pelaporan dan evakuasinya.

    d. Suatu Diagram Alur Emergency yang menunjukkan tentang tanggung jawab dan tindakan

    yang harus dilakukan dalam situasi darurat dan sistem pelaporannya harus dipampang

    dengan jelas di pintu masuk utama dan tempat-tempat lain yang mudah dibaca. Pada

    keadaan darurat semua pekerja berkumpul pada tempat yang aman yang telah ditentukan

    yang dikenal dengan istilah Assembly Point.

    B. Penanganan Rumah Sakit

    Administrator proyek betanggung jawab atas tersedianya sarana transportasi (1x24 jam)

    bila dibutuhkan oleh setiap karyawan proyek yang memerlukan perawatan Rumah Sakit. b.

    Perlu tidaknya seorang karyawan mendapatkan rawat inap di Rumah Sakit akan ditentukan

    oleh Dokter yang merawat.

    I.4. STANDART AND REQUIREMENT K3L

    A. Acuan Dasar Hukum dan Referensi

    1. UU Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

    2. PERMEN NAKER No. 1/MEN/1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja

    pada Konstruksi Bangunan.

    3. Seluruh Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI yang terkait dengan

    Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan.

    4. Health and Safety at Work etc. ACT 1974.

    5. Safety Management System.

    6. Adhi Karya Safety Management System.

    B. Komunikasi Proyek General Safety Talk,

    Rapat Koordinasi Safey akan dilakukan setiap hari Sabtu jam 13.00 WIB dan wajib

    dihadiri oleh seluruh petugas safety dan perwakilan safety sub kon , yang kehadirannya tercatat

    dalam absen kehadiran. Tool Box Meeting, akan dilakukan setiap hari Rabu jam 07.30.00 WIB

    dipimpin oleh Project manager / Safety Manager dan dihadiri oleh seluruh Staff, pekerja,

    Mandor, Sub Kontraktor dan tercatat dalam notulen tool box meeting beserta absen kehadiran.

    C. Komite K3LOrganisasi komite K3L proyek akan dibentuk diawal pelaksanaan proyek dan dipimpin

    oleh Project Manager. K3L komite beranggotakan seluruh manager proyek dan Sub Kontraktor.

    Safety komite akan melakukan Inspeksi Safety Bersama secara periodik dan mengambil

    kebijakan- kebijakan safety yang tepat guna memperbaiki tingkat kesadaran dan performa

    safety selama periode konstruksi.

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    28/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 28

    D. Alat Pelindung Diri (APD)

    Project Manager bertanggung jawab atas penggunaan dan tersedianya alat pelindung

    diri yang dibutuhkan oleh setiap pekerja. Daftar Alat pelindung diri yang dibutuhkan pada

    Proyek Pekerjaan Penambahan Lajur (Pelebaran Keluar) Ruas Simpang Susun Kebon Jeruk-

    Tangerang Barat (Km 7+500 Km 26+300) Jalur A Pada Jalan Tol Jakarta Tangerang :

    Helm/Hard Hats.

    Kaca Mata Safety/Safety Glasses.

    Face Shields/Penutup Muka Transparan.

    Cutting or Burning Googles/Tutup Pelindung Muka Pengelasan.

    Sarung tangan kain, kulit dan karet.

    Pelindung Pernapasan/Respirators.

    Pelindung Telinga/Ear Protection.

    Sepatu Safety/Safety Shoes dan Sepatu Boots/Rubber Safety Boots

    Rompi Safety.

    Sarung Tangan Las/Welders Hand Glove.

    Police Line/Pita Plastik Kuning Hitam.

    Pemadam kebakaran/Fire Estinguishers

    Jas Hujan/Rain Protection Clothes.

    Minimum Stok dari alat pelindung diri tersebut akan tersedia dalam jumlah yang cukup.

    Bila diperlukan Safety Coordinator akan mengeluarkan instruksi guna pengadaan dan

    penyediaan alat perlindungan diri yang tidak terdapat pada daftar diatas. Penggunaan Alat

    Pelindung Diri disesuaikan dengan tingkat resiko bahaya yang akan terjadi sesuai Identifikasi

    Bahaya yang telah dibuat. Setiap karyawan akan tidak diijinkan bekerja bila tidak dilengkapi

    atau menggunakan alat pelindung diri yang disyaratkan. Kelayakan dan penggunaan alat

    pelindung diri akan dievaluasi secara berkala/di cek.

    E. Penggunaan Equipment

    Penggunaan equipment and heavy equipment selama masa konstruksi akan dipastikan

    dalam kondisi aman serta digunakan sesuai fungsinya masing-masing. Kepala Mekanik Proyek

    dan Safety Officer akan melakukan pra-inspeksi terhadap seluruh equipment and heavy

    equipment yang akan digunakan, termasuk equipment Sub Kontraktor. Sistem perawatan alat

    akan dibentuk secara teratur dan berkala serta terdata dengan baik.

    F. Laporan Kecelakaan

    Project Manager bertanggung jawab atas seluruh laporan kecelakaan kerja yang terjadi

    selama masa konstruksi. Verbal report/laporan lisan harus telah dilaporkan selambat-

    lambatnya 4 jam setelah terjadi kecelakaan kepada Kepala Divisi. Laporan tertulis lengkap

    wajib dilaporkan wajib dilaporkan kepada Kepala Divisi selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    29/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 29

    setelah terjadi kecelakaan. Laporan kecelakaan dilaporkan dengan menggunakan formulir

    laporan Project Manager dan bagian terkait akan menjelaskan kepada Kepala Divisi secara

    rinci dan sedetil- detilnya tentang uraian kejadian kecelakaan, penyebab kecelakaan

    (Immediate & Basic) dan tindakan perbaikan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah

    kecelakaan. Laporan akan ditembuskan ke Konsultan dan pemberi tugas .Kecelakaan

    dikategorikan sebagai berikut :

    Near Miss, adalah suatu kejadian yang tidak mengakibatkan kerugian property atau

    korban manusia namun berpotensi tinggi akan kerugian property atau korban manusia.

    Property Damage, adalah suatu kejadian yang mengakibatkan kerusakan dan kerugian

    pada property.

    Lost Time Injury, adalah suatu kejadian/kecelakaan yang mengakibatkan korban

    manusia yang tidak mampu bekerja kembali 1x24 jam.

    Serious Injury, adalah suatu kejadian/kecelakaan yang mengakibatkan korbanmendapatkan perawatan inap di Rumah Sakit lebih dari 1 x 24 jam.

    Fatality Accident, adalah suatu kejadian/kecelakaan yang mengakibatkan kematian

    korban seketika atau setelah dirawat sampai dengan 30 hari kerja dari tanggal

    terjadinya kecelakaan atau berakibat cacat permanen,

    G. Penanganan Sub Kontraktor

    Manajemen Safety Dept. bertanggung jawab untuk menjelaskan kepada Sub Kontraktor

    secara detail tentang persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja lingkungan kepada Sub

    Kontraktor.

    Persyaratan utama bagi seluruh Sub Kontraktor yang terlibat dalam pelaksanaan Proyek

    Pekerjaan Penambahan Lajur (Pelebaran Keluar) Ruas Simpang Susun Kebon Jeruk-

    Tangerang Barat (Km 7+500 Km 26+300) Jalur A Pada Jalan Tol Jakarta Tangerang

    adalah bertanggung jawab dan wajib mentaati seluruh peraturan keselamatan dan kesehatan

    kerja lingkungan Safety Dept. PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk. Sub Kontraktor bertanggung

    jawab untuk menyediakan peralatan kerja yang aman dan wajib melalui proses uji

    kelayakan/pemeriksaan awal (pre-use inspection) yang dilakukan oleh Safety Dept. PT. ADHI

    KARYA (Persero),Tbk . Sub Kontraktor akan menyediakan sarana dan prasarana emergency

    yang diperlukan seperti penyediaan portable pemadam kebakaran, sarana P3K, kendaraan

    untuk keadaan darurat (Emergency Car) dan melakukan hubungan kerjasama dengan Rumah

    Sakit yang sah dan terdekat. Sub Kontraktor yang memperkerjakan karyawan sebanyak 50

    (lima puluh) orang atau memiliki pekerjaan yang mengandung resiko tinggi wajib menyediakan

    1 (satu) Safety Officer untuk 1 (satu) shift jam kerja. Safety Dept. PT. ADHI KARYA

    (Persero),Tbk akan melakukan tidakan tegas dengan menghentikan aktifitas Sub Kontraktor

    bila dianggap berbahaya. Safety Dept. PT. ADHI KARYA (Persero),Tbk akan mengambil alih

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    30/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 30

    seluruh langkah perbaikan kondisi yang tidak aman apabila dalam waktu yang telah ditentukan

    Sub Kontraktor yang bersangkutan tidak melakukan tindak perbaikan dan seluruh konsekuensi

    biaya yang ditimbulkan akan dibebani dua kali lebih besar kepada Sub Kontraktor tersebut.

    H. Petugas K3L Bergilir/Safety On Duty

    Petugas Safety Bergilir (Safety on Duty Rotate) adalah suatu sarana yang dibentuk

    dengan tujuan sebagai motivasi untuk meningkatkan kesadaran safety di kalangan jajaran

    manajemen, sehingga dalam perjalanannya safety akan terintegrasi kedalam tugas dan

    tanggung jawab dari masing jajaran manajemen. Sistem pelaksanaan dan pelaporan Safety

    on Duty Rotate akan dibentuk dalam rapat kerja safety committee.

    I.5. TANGGUNG JAWAB K3L

    A. Project Manager dan Deputy Project Manager

    Tugas dan tanggungjawabnya adalah:1. Melaksanakan kebijakan K3L perusahaan.

    2. Penanggung jawab umum atas pelaksanaan K3L pada proyek.

    3. Memastikan pelaksanaan metode kerja yang aman.

    4. Aktif mempromosikan safety di lapangan.

    5. Mendukung penuh Safety Dept.

    6. Memastikan bahwa perencanaan K3L dilaksanakan dan diperbarui.

    7. Mengevaluasi dan meninjau performa target safety.

    8. Mengkoordinasikan pelaksanaan safety prosedur kepada klien, Sub Kontraktor dan

    third parties.

    9. Berkomunikasi dengan Kepala Divisi II tentang permasalahan K3L.

    B. Site Manager, Engineering Manager, Structural, Architectural, Mechanical and

    Electrical.

    Tugas dan tanggungjawabnya adalah:

    1. Merumuskan pelakasanaan perencanaan K3L dalam metode kerja pada setiap

    pekerjaan baru atau perbedaan operasional atau perubahan pekerjaan.

    2. Mengidentifikasikan risk dan hazard serta melakukan system preventif yang tepat.

    3.Mempersiapkan rancangan eksekusi konstruksi yang aman.

    4. Memastikan pelaksanaan metode kerja yang aman dan terdapat risk assessment

    dalam bentuk JSA

    5. Melakukan inspeksi safety pada kondisi fisik lapangan.

    6. Menyelidiki dan menganalisa setiap insiden/kecelakaan dan penyakit akibat kerja

    untuk mengetahui tingkat kecenderungannya (trend).

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    31/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 31

    7. Memastikan bahwa seluruh equipment yang digunakan telah memenuhi standar

    Safety Dept. Adhi Karya.

    8. Memastikan seluruh equipment dan heavy equipment dirawat dengan baik serta

    aman digunakan.

    9. Preventif terhadap pencemaran lingkungan.

    C. Safety Coordinator

    Tugas dan tanggungjawabnya adalah:

    1. Memonitor efektifitas peraturan dan regulasi safety (Prosedur).

    2. Mengkoordinasikan dan mendukung pelaksanaan kebijakan K3L.

    3. Memberikan saran dan masukan terhadap seluruh aspek safety dan tindakan

    perbaikannya.

    4. Membuat draft laporan mingguan dan bulanan.

    5. Melakukan investigasi kecelakaan kerja.6. Membantu Project Manager dalam mempersiapkan dan memperbarui Project Safety

    Plan.

    7. Memastikan seluruh resiko teridentifikasi dan terkontrol.

    8. Melakukan inspeksi harian dan mingguan.

    9. Mengkontrol seluruh kebutuhan safety.

    D. Mechanic

    Tugas dan tanggungjawabnya adalah:

    1. Melaksanakan kebijakan K3L.

    2. Sebagai penanggung jawab umum safety pada lokasi pengawasan untuk

    bidangnya.

    3. Turut serta secara aktif dalam mengawasi pelaksanaan proyek secara keseluruhan.

    Memimpin pelaksanaan toolbox meeting di sectionnya.

    4. Memberikan saran dan masukan terhadap seluruh aspek safety dan tindakan

    perbaikan di bidangnya.

    5. Turut serta dalam investigasi kecelakaan kerja yang menyangkut alat kerja.

    6. Memastikan seluruh resiko teridentifikasi dan terkontrol dalam perawatan dan

    penggunaannya.

    7. Melakukan inspeksi harian dan mingguan (equipment).

    8. Memastikan kelayakan dan keamanan alat/equipment yang digunakan.

    9. Melakukan pre-use inspeksi dan perawatan equipment secara berkala

    E. Superintendent & Supervisor

    Tugas dan tanggungjawabnya adalah:

    1. Melaksanakan kebijakan K3L (Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan).

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    32/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 32

    2. Sebagai penanggung jawab umum safety pada lokasi pengawasannya pekerja dan

    areanya.

    3. Turut serta secara aktif dalam mengawasi pelaksanaan proyek secara keseluruhan.

    4. Memimpin pelaksanaan Toolbox Meeting.

    5. Memberikan saran dan masukan terhadap seluruh aspek safety dan tindakan

    perbaikannya ke Safety Dept.

    6. Turut serta dalam investigasi kecelakaan kerja yang terkait dalam pengawasannya.

    7. Memastikan seluruh resiko teridentifikasi dan terkontrol.

    8. Melakukan inspeksi harian dan mingguan.

    I.6. PELATIHAN K3L

    Kebutuhan pelatihan K3L akan dianalisa sesuai resiko yang akan ditimbulkan selama

    periode konstruksi dan mengacu pada risk assessment. Beberapa pelatihan yang diwajibkankepada seluruh karyawan Proyek Pekerjaan Penambahan Lajur (Pelebaran Keluar) Ruas

    Simpang Susun Kebon Jeruk-Tangerang Barat (Km 7+500 Km 26+300) Jalur A Pada Jalan

    Tol Jakarta Tangerang adalah sebagai berikut :

    Safety Introduction Training/Orientasi K3L, diwajibkan bagi seluruh karyawan (tanpa

    terkecuali) yang baru bergabung pada Proyek Pekerjaan Penambahan Lajur (Pelebaran

    Keluar) Ruas Simpang Susun Kebon Jeruk-Tangerang Barat (Km 7+500 Km 26+300)

    Jalur A Pada Jalan Tol Jakarta Tangerang dan didampingi oleh pengawas masing-

    masing.

    Emergency dan Medical Evacuation (MEDIVAC), diwajibkan bagi seluruh karyawan.

    Kebutuhan pelatihan K3L secara menyeluruh akan dianalisa sesuai resiko yang akan

    ditimbulkan selama periode konstruksi dan mengacu pada risk assessment.

    I.7. KEAMANAN

    A. Organisasi Petugas Keamanan Proyek

    Petugas keamanan bertanggung jawab atas keamanan dan konstruksi area dan fasilitas

    terdapat didalamnya. Petugas keamanan berada dibawah pengawasan dan kontrol dari Safety

    Dept.

    B. Peraturan Keamanan

    Manajemen Proyek Pekerjaan Penambahan Lajur (Pelebaran Keluar) Ruas Simpang

    Susun Kebon Jeruk-Tangerang Barat (Km 7+500 Km 26+300) Jalur A Pada Jalan Tol Jakarta

    Tangerang - PT. ADHI KARYA (Persero), Tbk akan menindak tegas kepada setiap pelaku

    kriminal apapun sesuai hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    33/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 33

    C. Pass Keamanan

    Bagi setiap yang akan memasuki lokasi konstruksi (Tamu dan Karyawan baru) wajib

    melaporkan diri pada petugas keamanan di pintu utama dan akan diijinkan setelah memenuhi

    persyaratan keamanan dan administrasinya serta mendapatkan Security Pass.

    D. Tanda Pengenal Karyawan

    Setiap karyawan akan dilengkapi dengan Tanda Pengenal yang menyebutkan Nama,

    Nomor ID, Jabatan/Bagian dan Pas Foto berukuran KTP. Setiap karyawan harus dapat

    menunjukkan Tanda Pengenalnya masing-masing kepada petugas keamanan dan wajib

    menggunakannya selama berada di lokasi kerja.

    E. Surat Jalan

    Seluruh alat/peralatan, material, atau benda apapun yang akan masuk atau keluar dari

    lokasi konstruksi wajib dilaporkan kepada petugas keamanan. Seluruh alat/peralatan, material,

    atau benda apapun hanya akan diijinkan keluar dari lokasi konstruksi apabila telah dilengkapidengan surat jalan yang ditanda tangani oleh yang berwenang.

    I.8. PENGESAHAN DAN KESEPAKATAN

    PT. ADHI KARYA (Persero),Tbk sebagai pelaksana Proyek Pekerjaan Penambahan

    Lajur (Pelebaran Keluar) Ruas Simpang Susun Kebon Jeruk-Tangerang Barat (Km 7+500 Km

    26+300) Jalur A Pada Jalan Tol Jakarta Tangerang sepakat menjadikan program

    perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan (RK3L) Proyek ini menjadi salah

    satu sistem pelaksanaan konstruksi bangunan Proyek Pekerjaan Penambahan Lajur

    (Pelebaran Keluar) Ruas Simpang Susun Kebon Jeruk-Tangerang Barat (Km 7+500 Km

    26+300) Jalur A Pada Jalan Tol Jakarta Tangerang yang terintegrasi dalam sistem

    manajemen pada umumnya.

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    34/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 34

    BAGIAN II

    STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN

    I.1. KESELAMATAN KERJA

    A. Tata Tertib Keluar dan Masuk Proyek

    I. Diwajibkan memakai Rompi, helm, sepatu kerja, dan tanda pengenal bagi seluruh:

    1. Managent, Staff dan Karyawan PT. Adhi Karya Proyek Pekerjaan Penambahan Lajur

    (Pelebaran Keluar) Ruas Simpang Susun Kebon Jeruk-Tangerang Barat (Km 7+500

    Km 26+300) Jalur A Pada Jalan Tol Jakarta Tangerang

    2. Sub Kontraktor dan Supplier

    3. Mandor dan Pekerja

    4. Tamu Proyek

    5. Employer dan Konsultan

    II. Kewajiban bagi Sub kontraktor, Mandor, dan Pekerja.

    1. Ketahuilah bagaimana cara melakukan pekerjaan anda :

    Periksa tempat kerja anda untuk menentukan persoalan-persoalan atau bahaya-bahaya

    apa kiranya yang dapat timbul;

    Aktivitas anda bisa jadi membahayakan teman-teman sekerja atau membahayakan alat-

    alat dan material lain sekitar lahan kerja anda, ambillah tindakan penyelamatan yangdipertukan;

    Periksalah sekali lagi persyaratan-persyaratan mengenai Keselamatan kerja untuk

    semua pekerjaan yang ditugaskan pada anda bersama dengan Safety Officer dan

    Supervisor / Pelaksana, anda tidak diminta mengerjakan suatiu pekerjaan yang

    mungkin dapat menimbulkan kerugian pada diri sendiri atau pihak lain;

    Wajib melaporkan jumlah Staff dan pekerja kepada Safety Officer (baik penambahan

    maupun pengurangan);

    2. Semua Pekerja tidak dibenarkan untuk:

    Memakai celana pendek;

    Bertelanjang dada atau hanya memakai singlet;

    Memakai sandal;

    Berjudi, berkelahi dan membawa minuman keras (beralkohol) disekitar lingkungan kerja;

    3. Wajib mematuhi petunjuk-petunjuk;

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    35/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 35

    Pekerja harus berpakaian sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan, minimal

    memakai celana panjang dan kaos oblong atau T-Shirt;

    Pekerja harus memakai sepatu boot karet pada saat bekerja ditempat pengadukan

    mortar, pengecoran, berlumpur/galian dan yang berair;

    Pekerja yang bekerja di atas ketinggian 2 meter pada lahan yang kritis wajib dilengkapi

    safety belt;

    Pekerja las, bor listrik dan peralatan yang memakai bahan peledak, mesin harus

    dilengkapi dengan alat pelindung seperti : Masker/kedok kacamata, sarung tangan dan

    lain-lain;

    Jenis pekerjaan yang menggunakan baket atau angkat lainnya harus dalam keadaan

    pakai penutup dan terkunci;

    Membersihkan dan merapikan kembali peralatan kerja setelah dipakai;

    Setelah selesai bekerja lahan kerja harus dibersihkan;

    Penumpukan material dan peralatan kerja harus dilakukan dengan rapi agar tidak

    mengganggu kelancaran kerja;

    III. Area Proyek tidak dibenarkan untuk;

    1. Pedagang Asongan;

    2. Anak-anak dan pekerja dibawah usia 17 tahun;

    IV. Material apapun tidak boleh dijatuhkan dari tempat ketinggian lebih dari 6 meter, tempat

    jatuhnya harus dibuatkan penghalang supaya orang tidak tertimpa atau terkena material

    yang sedang dijatuhkan.

    V. Tata Tertib ini dibuat untuk dilaksanakan dan dipatuhi dengan penuh kesadaran dan

    tanggung jawab kita bersama;

    VI. Pelaksana dan pengawasan Tata tertib ini dilakukan sepenuhnya oleh Safety Officer (K3);

    VII. Pengamanan untuk berlakunya Tata tertib ini dilakukan oleh Koordinator security dan

    pelaksana / supervisor. Contoh Peraturan yang dipasang dilapangan

    PERATURAN DAN KETENTUAN DILAPANGAN:

    1. Semua staff baru harus dilantik / di Induction

    2. Selalu mengenakan Rompi, helm dan sepatu keselamatan kerja

    3. Selalu mengenakan alat pelindung mata untuk pekerjaan menempa dan mengelas

    4. Selalu mengenakan sabuk pengaman saat bekerja di areal ketinggian

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    36/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 36

    5. Selalu menjaga kebersihan dan kerapihan tempat kerja

    6. Buanglah sampah pada tempatnya

    7. Dilarang bercanda dengan kasar

    8. Peralatan harus di periksa sebelum digunakan

    9. Dilarang berjudi di lokasi kerja

    10. Dilarang berkelahi di lokasi kerja

    11. Dilarang bertelanjang dada dan atau memakai singlet di lokasi kerja

    12. Dilarang mengkonsumsi minuman ber-alkohol di lokasi kerja

    13. Dilarang melakukan pekerjaan galian yang dalam tanpa barikade

    B. Alat Pelindung Diri

    Alat pelindung digunakan untuk mencengah atau mengurangi akibat dari suatu

    kecelakaan dan melindungi tubuh dari pekerjaan, jenisnya disesuaikan dengan sifat dan jenispekerjaan yang dilakukan.

    1. Pelindung Umum (Rompi Reflective, Sepatu, Helmet, Pakaian yang Sopan)

    User : - Semua orang yang berada di lokasi pekerjaan.

    2. Sepatu Safety (Safety Shoes)

    User : - Operator alat berat

    - Mekanik

    - Semua yang berada dilokasi pekerjaan yang beresiko kecelakaan.

    3. Sarung Tangan

    User : - Tukang Besi

    - Welder

    - Ducting

    4. Masker

    User : - Tenaga Kebersihan

    - Semua yeng berada dilokasi pekerjaan yang berdebu/berbau

    5. Safety Belt

    User : - Pekerja diketinggian diatas 2 meter atau lebih.

    C. Alat Pengaman Kerja

    Alat Pengaman Kerja adalah salah satu standard di PT ADHI KARYA (Persero) Tbk.

    yang perlu diterapkan didaerah wajib APD/Area Kerja yang mempunyai Potensi bahaya/resiko

    yang cukup tinggi.

    Alat Pengaman Kerja antara lain:

    Concrete Barier

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    37/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 37

    Rambu-rambu pengaman

    Lampu Rotary

    Flash lamp

    Barikade Tape

    D. Rambu-Rambu Larangan/Peringatan

    Adalah suatu tanda perhatian, peringatan atau larangan yang dilengkapi dengan

    gambar-gambar yang terpasang pada area yang disesuaikan dengan kondisi proyek.

    Ketentuan Umum :

    a. Tulisan Harus terlihat/terbaca jelas dari jarak 5 m

    b. Mengacu pada ISO 3864-1984 Safety Colours and Safety Signs

    c. Mengacu Petunjuk Kerja Pemakaian dan Pembuatan Rambu-Rambu K3L (W 000

    PM 021)Contoh Rambu rambu :

    Rambu Larangan :

    Rambu Perintah :

    Rambu Peringatan :

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    38/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 38

    Rambu Informasi :

    F. Peralatan Angkat Angkut / Alat Berat

    Peralatan Angkat Angkut / Alat Berat adalah alat yang dipergunakan untuk mengangkat,

    mengangkut pekerja ataupun material yang biasa digunakan di proyek, antara lain Forklift,

    Mobile Crane.

    Ketentuan Umum :

    1. Untuk alat-alat tertentu seperti Mobile Crane , Forlift harus ada ijin dari Depnaker;2. Operator harus mempunyai SIO (Surat Ijin Operator) dan terlatih;

    3. Selama bekerja Operator tidak boleh lengah;

    4. Harus ada ijin bekerja dari bagian Safety sebelum alat tersebut dioperasikan;

    5. Harus ada inspeksi secara periodik 1 kali seminggu;

    6. Operator hanya diperbolehkan menerima isyarat-isyarat dari satu orang saja; akan

    tetapi dalam keadaan darurat, isyarat berhenti dapat diberikan oleh siapa saja;

    7. Operator dilarang meninggalkan tempatnya bila motor masih berjalan atau hidup;

    8. Alat yang sedang tidak beroperasi ditempatkan bukan pada area yang miring;

    9. Semua peralatan angkat harus diproduksi dari pabrik, sling yang dibuat sendiri sama

    sekali dilarang;

    10. Aktifitas pengangkatan harus ditunda selama cuaca buruk, termasuk badai petir;

    11. Jangan menggunakan alat pengangkat yang cacat, tali baja jangan sekali-kali

    dibengkokan dengan tajam dititik manapun;

    12. Jangan mengangkat beban melebihi kapasitas pengangkatan yang ditentukan;

    13. Pastikan beban akan dibawa dalam kondisi tergantung dengan bebas tidak mengait

    pada benda lain;

    14. Jangan membuat simpul pada sling atau kabel baja untuk memendekkannya.

    G. Permesinan

    Permesinan yang dimaksud disini adalah peralatan yang digunakan secara mekanis

    (dengan listrik, diesel, dynamo).

    Ketentuan Umum :

    1. Setiap pengoperasian mesin harus mendapat ijin bekerja (lihat ijin-ijin);

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    39/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 39

    2. Hanya operator yang telah mempunyai ijin yang boleh menjalankan mesin;

    3. Kelengkapan, proteksi dan alat indicator, pada mesin harus lengkap dan berfungsi

    (misal: tutup mesin, pressure gauge);

    4. Peralatan pencegahan kecelakaan (Rambu Safety), yang sesuai dengan pekerjaan

    tersebut harus disediakan terlebih dahulu, sebelum mesin dijalankan (misal : Alat

    Pemadam Kebakaran);

    5. Mesin harus dimatikan dahulu sebelum melakukan pembersihan, perbaikan,

    pengisian BBM dan sebagainya;

    6. Mesin yang menggunakan gigi roda dan berotasi harus di tutup;

    7. Khususnya untuk operator mesin-mesin yang berputar, dilarang menggunakan baju

    yang sangat longgar atau baju yang dibiarkan bagian-bagiannya terlepas, atau

    apapun yang memungkinkan terlilit mesin;

    8. Tersedia LOTO (Log Out Tag Out);

    H. Ijin-Ijin (Ijin Alat dan Ijin Bekerja)

    Adalah surat tertulis yang dikeluarkan PT Adhi Karya (Persero) Tbk., atau Safety

    Departemen yang menyatakan bahwa pekerjaan yang mempunyai resiko tinggi / dioperasikan

    sudah dapat dimulai dan alat kerja sudah dapat dipakai.

    Ketentuan Umum:

    1. Ijin berlaku untuk pekerjaan dan penggunaan alat kerja yang memiliki resiko tinggi;

    2. Pemakaian alat/mesin-mesin tertentu dan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan

    terentu, hanya diperbolehkan bilamana sudah ada ijin (labeling aman untuk

    digunakan/safe for use;

    3. Surat Ijin berlaku untuk satu hari kerja, jika belum selesai dibuatkan ijin kerja baru;

    4. Surat ijin bekerja untuk pekerjaan yang mengandung resiko yang tinggi harus

    disahkan oleh SM dan atau Safety Officer;

    5. Ketentuan dan jenis pekerjaan LOTO (Log Out Tag Out), hanya alat yang

    memperoleh label aman yang boleh digunakan dan telah di inspeksi dan disahkan

    oleh Safety departemen dan peralatan;

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    40/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 40

    Tabel Daftar Operator Yang Harus Berijin

    No Jenis Ijin Yang Berhak Memberi Ijin

    1 Ijin Operasi Alat Berat Depnaker / Ijin Kelayakan Operasi

    Mobile Crane Safety Departemen Forklift

    Genset

    Boiler

    Excavator

    2 Ijin Operasi Alat Berat

    Depnaker / Badan Resmi yang

    ditunjuk

    Operator Mobile Crane Pemerintah.

    Forklift

    Operator Genset

    Operator Excavator

    3 Ijin Penggunaan Peralatan Kecil

    Mesin Ramset

    Mesin Hammer Drill

    Mesin Las Diesel

    Mesin Compressor

    Mesin Stamper

    I. Pekerjaan Tanah

    Meliputi pekerjaan galian, penggorongan dan pemadatan

    Ketentuan umum:

    1. Semua lubang galian harus diberi pengaman dengan warning barricade;

    2. Semua kendaraan yang akan menuju lokasi/area galian harus dengan posisi maju

    ke depan;

    3. Tepi galian bagian dalam dibuat miring untuk menghindari longsor (1:1 atau 45

    derajat untuk tanah lembek dan maksimum 60 derajat untuk tanah keras);

    4. Tepi galian yang sudah rapi harus ditutup dengan terpal untuk menghindari longsor

    bila terjadi hujan;

    5. Pagar atau railing dipasang dengan jarak 1.5 m dari tepi galian dan harus diberi

    penerangan yang mencukupi pada malam hari;

    6. Kondisi tanah yang rawan harus diberi pengaman dengan cara diberi site pile,

    cerucuk, turap atau diberi bronjong kawat atau metode lain yang di setujui ;

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    41/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 41

    7. Pengaman yang dipasang harus diperkuat dengan jangkar/angkur;

    8. Tenaga kerja yang berada dibawah/didalam area galian tidak boleh berada dipinggir

    galian untuk menghindari kelongsoran tanah galian tersebut;

    9. Lubang galian harus rata/lurus tepi-tepinya, saling tegak lurus dan horizontal 10.

    Jalan Masuk yang aman kedalam lubang harus disediakan;

    10. Pagar atau railing harus disediakan;

    11. Rambu-rambu peringatan harus disediakan;

    12. Timbunan harus dirapikan sehingga tidak mudah longsor kembali ke lubang galian;

    13. Timbunan diratakan berbentuk trapezium sehingga memudahkan o rang

    14. untuk mengadakan inspeksi diatasnya dan tidak mengganggu lalu lintas;

    15. Area 15 meter disekitar bangunan harus rata, tidak ada tumpukan tanah, tumpukan

    tanah harus diluar 15 m atau jika terpaksa, tumpukan tanah harus rapi, rata bagian

    atas, pinggir-pinggir harus lurus dan bagian-bagian sudut lurus;16. Pada saat pengurukan harus dilakukan secara berlapis/bertahap dan sesuai dengan

    cara yang berlaku;

    17. Urugan Tanah sebelum dipadatkan tidak boleh dilalui oleh kendaraan.

    J. Pembongkaran Bangunan

    Pembongkaran bangunan disini meliputi pembongkaran atap, pembongkaran dinding,

    pembongkaran lantai suatu bangunan dan juga pembongkaran bangunan konstruksi baja

    Ketentuan Umum :

    1. Persiapan

    Metoda Pembongkaran sudah siap

    Harus ada petugas yang menguasai teknik pembongkaran untuk mengawasi selama

    pekerjaan dilaksanakan

    Semua aliran listrik, gas, air dan sejenisnya yang melintasi atau berada di obyek yang

    dibongkar harus dimatikan

    Area disekitar lokasi pembongkaran harus dipagari atau diberi rambu-rambu yang

    cukup jelas

    Harus disediakan jalan yang aman bagi pekerja untuk ke atau dari lokasi pembongkaran

    2. Alat Pelindung Diri

    Pekerja dibagian pembongkaran minimal harus memakai sepatu, helmet, sarung tangan

    dan safety belt.

    Pekerja dibagian yang berdebu harus memakai pelindung pernafasan (masker)

    Pekerjaan yang bising harus menggunakan penutup telinga (ear plug)

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    42/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 42

    3. Pembongkaran

    Kegiatan pembongkaran tidak boleh diteruskan apabila pada situasi cuaca buruk seperti

    angin kencang, hujan deras, asap atau kabut tebal yang dapat meruntuhkan atau

    merobohkan bangunan yang sudah lemah

    Bangunan tidak boleh ditinggal dalam keadaan dimana dapat dirobohkan oleh tekanan

    angin/getaran

    Jika perlu untuk menghindari debu, gedung yang dirobohkan disemprot dengan air

    dengan dalam jarak waktu yang sesuai

    Dinding pondasi yang dipakai sebagai dinding penahan untuk menahan tanah atau

    bangunan yang digabungkan sebaiknyatidak dibongkar sampai bangunan yang

    digabung pondasinya diperkuat (underpined) atau diikat, dan tanah yang ditahan oleh

    tiang-tiang pondasi atau diberiturap penahan (sheat hering).

    Peralatan pembongkaran mekanis harus digunakan ditempat yang aman

    Perancah (scaffolds) yang dipakai untuk pembongkaran harus dijamin kestabilannya,

    bebas dari bangunan yang akan dibongkar - Pada waktu pembongkaran gedung atau

    bangunan lainnya,harus dilengkapi lantai pengaman sepanjang dinding luar untuk

    mencegah bahaya jatuhnya barang/material, dan tersedia daerah aman yang cukup

    Dinding harus dirobohkan tingkat demi tingkat mulai dari atas terus kebawah

    Tenaga kerja yang membongkar dinding yang tipis atau lemah konstruksinya harus

    dilengkapi dengan perancah (scaffolding)

    Pembongkaran dimana ada bahan-bahan yang berjatuhan harus dipagari atau diberi

    pengaman untuk mencegah bahaya

    Jika lantai sedang dibongkar, daerah mana yang dibawahnya harus dipagari, dan tidak

    ada tenaga yang diperbolehkan masuk/lewat

    Pekerjaan diatas setiap tiang yang menumpu balok lantai harus selesai, sebelum tiang

    menumpu tersebut dilepaskan

    Konstruksi baja harus dibongkar tingkat demi tingkat

    Bagian-bagian bangunan baja harus diturunkan dan tidak boleh dijatuhkan dari satu

    ketinggian

    Jika di sekitar area pembongkaran berdekatan dengan jalan/lalu lintas, maka harus

    diberi atap agar orang dapat berjalan/melintas dengan aman

    Setiap lubang lantai yang dibongkar harus ditutup dan diberi pengaman min 1m dari tepi

    lantai dan diberi penyangga dibawahnya

    Pembongkaran/pembuangan barang harus dibuatkan saluran pembuangan/cerobong

    pembuangan

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    43/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 43

    Harus diberi penerangan yang cukup yang dapat dimonitor dari luar area

    pembongkaran

    Apabila membongkar bangunan yang sebagian telah rusak, sebelum dimulai

    membongkar

    Area pembongkaran harus diberi penerangan yang cukup agar dapat dimonitor

    Sebelum dimulai pekerjaan pembongkaran, area kerja harus diberikan pengamanan

    yang cukup (rambu-rambu, warning barrier)

    Apabila sampah material yang dibuang/dijatuhkan tanpa melalui lubang pembuangan,

    maka harus dibuat lubang pada lantai dengan luas lubang tidak lebih dari 25 %dari luas

    lantai tersebut.

    K. Instalasi Listrik Sementara

    Sumber Listrik adalah dari PLN atau Genset1. Panel :

    Panel terdiri dari panel induk dan sub panel

    Sub Panel dicat berwarna abu-abu

    Panel Induk ditempatkan dekat genset dan sub panel ditempatkan dimasing-masing

    lantai

    Disekitar/diatas panel diberi penerangan lampu 15 watt

    Panel harus selalu dalam keadaan terkunci dan hanya orang tertentu yang boleh

    mengambil aliran listrik dan atau memutus

    Stop kontak dan switch dipasang sesuai kebutuhan dan keamanan.

    Jenis Kabel, untuk didalam gedung menggunakan kabel NYM dan NYY untuk diluar

    gedung, dari merk antara lain: kabelindo, kabel metal, Tranka dan supreme dengan

    ukuran 2,5 mm2. Hindari sambungan-sambungan kabel dan amankan sambungan

    dengan T Dos dari PVC

    2. Lampu:

    TL : 0.5 1 watt per m2

    Spotlight : 500 1000 watt

    Dipasang di lokasi yang memerlukan dan menggunakan kaki standar agar mudah

    dipindah- pindahkan

    Dipasang rapi dan sejajar sepanjang gedung

    3. Lokasi:

    Didalam gedung, kabel dipasang dibawah balok beton struktur

    Diluar gedung, kabel digantung/di topang dengan penyangga.

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    44/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 44

    L. Penanganan Material Kimia Berbahaya

    Yang dimaksud di sini adalah material yang mengandung bahan kimia yang apabila

    terkena atau terkontaminasi dengan manusia atau lingkunagn dapat menyebabkan bahaya

    bagi manusia ataupun lingkungan tersebut.

    Ruang Lingkup:

    BBM (bensin, solar), BBG (LPG), Acetylene, minyak thinner (cat), bahan kimia lainnya seperti :

    Mould Oil, Epoxy, Resin, Glasswool, Fibre glass dll.

    Ketentuan Umum :

    Setiap material kimia harus dilengkapi dengan MSDS (Material Safety Data Sheet)

    Harus dibuatkan gudang khusus tempat penyimpanan material kimia dan berbahaya

    Pada gudang tersebut diberi tanda/rambu Bahaya:

    Dilarang Merokok,

    Bahan Mudah Terbakar,Dilarang Membuat Api,

    Dilarang Masuk Tanpa Ijin, Kecuali Yang Bertugas

    Sediakan alat pemadam kebakaran pada gudang tersebut

    Segera keluarkan tabung-tabung yang sudah kosong dari gudang penyimpanan. - Sirkulasi

    udara di gudang penyimpanan tersebut harus baik dan lancar

    Pada lokasi tangki BBM, di buatkan gutter disekeliling bangunan dan pit ukuran 40x40

    supaya tumpahan minyak dapat terisolir

    Harus tersedia tangga untuk mengisi BBM pada tangki

    Bahan bakar dalam tabung (gas yang dimampatkan), misal oksigen, elpiji acetylene dalm

    penggunaannya harus dalam posisi berdiri

    M. Bekerja Di Ketinggian

    Yang dimaksud bekerja di ketinggian di sini adalah bekerja di atas ketinggian 2 m atau

    lebih diatas lantai/lantai kerja.

    Ketentuan umum :

    semua pekerjaan diketinggian lebih dari 2 m diatas lantai hanya dapat dilakukan setelah

    mendapat ijin dari safety Officer;

    Jika memungkinkan, gunakan/pasang Tread Board (papan pijakan-minimal lebar 40 cm)

    dan handrail (pegangan tangan) pada daerah kerja diketinggian yang berbahaya;

    Semua pekerja yang bekerja di ketinggian 2 m harus menggunakan safety belt atau safety

    harness;

    Pada posisi di ketinggian , safety belt harus selalu dalam keadaan terkait pada life line (tali

    pengaman);

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    45/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 45

    Pada posisi diketinggian dilantai parameter bangunan, safety belt harus dipakai;

    Pada pekerjaan di ketinggian, harus dipasang jala pengaman (safety net) untuk

    menghindari material jatuh;

    Pasang railing pada parameter lantai luar untuk pekerjaan dipinggir lantai bangunan; -

    Minimal 2 orang yang bekerja pada pekerjaan di ketinggian;

    Selama pelaksanaan pekerjaan diketinggian, harus mendapat pengawasan dan

    pengarahan yang ketat oleh pelaksana maupun oleh Safety Officer;

    N. Training (Pelatihan)

    Pelatihan dilaksanakan untuk mencapai sasaran Zero Accident, maka secara regular

    pelatihan harus dilaksanakan. Pelatihan tersebut antara lain :

    Emergency Response Training (Drill dan Exercise)

    First Aid Training

    O. Komunikasi Dan Konsultasi K3L

    Safety Induction

    Safety Morning Talk

    Tool Box Meeting

    Promosi K3L

    Ketentuan Umum :

    Petunjuk Kerja Konsultasi dan Komunikasi K3L

    P. Traffic Management

    1. Ada koordinasi antara pelaksana dan petugas sehingga pekerjaan tidak terganggu

    2. Tersedia Rambu Lalulintas

    3. Kesigapan petugas kebersihan untuk membersihkan jalan yang kotor

    4. Petugas memakai rompi agar mudah dilihat pemakai jalan

    (terlampir)

    Q. Inspeksi

    1. Inspeksi Harian

    2. Inspeksi Mingguan

    3. Inspeksi Mesin, Equipment, dan Alat Kerja.

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    46/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 46

    II.2. KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN

    A. Fasilitas P3K

    1. Harus tersedia Pos P3K di proyek

    2. Harus ada seorang tenaga Safety yang mengetahui prosedur tanggap darurat

    3. Tersedianya Kotak P3K di proyek Lengkap dengan isinya

    4. Tersedianya Alat Transportasi untuk memudahkan evakuasi korban ke Rumah Sakit

    5. Nomor-nomor telepon penting harus ada seperti

    6. Telepon Rumah Sakit Terdekat

    7. Kantor Polisi Terdekat

    8. Pemadam Kebakaran Terdekat

    B. Toilet Pekerja

    1. Toilet Pekerja harus disediakan di proyek , dengan perbandingan 1 toilet untuk 15orang ( 1 : 15 ) .

    2. Kebersihan Toilet Pekerja Harus selalu dijaga

    C. Pengasapan (Fogging) dan Pest Control

    1. Pengasapan dan Pest Control harus dilakukan untuk mengurangi penyakit akibat gigitan

    nyamuk dan tikus di lokasi Proyek, Mess Staff, Barak Pekerja dan Kantor Proyek

    2. Pengasapan dan Pest Control dilakukan 1 bulan sekali, pada musim hujan Pengasapan

    dan Pest Control akan dilakukan lebih frekuentif.

    D. Alur Pembuangan Sampah

    Sampah yang yang dikumpulkan oleh mandor dan subkontraktor

    Action Plan:

    Ditegaskan dalam SPK / Kontrak apakah dikerjakan langsung atau diganti beban biaya.

    Sanksi diberikan Tegas sebelum dibersihkan, DUP/BAP tidak akan diproses

    Setiap pelaksana menekankan setiap mandor / subkontraktor untuk membersihkan sisa

    sisa pekerjaannya.

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    47/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 47

    II.3. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO DAN PENGENDALIAN RESIKO

    (TERLAMPIR)

    II.4. SAFETY CONTROL ALAT- ALAT BERAT

    A. UMUM

    A. Adalah suatu kebijakan dari perusahaan untuk tetap memperhatikan masalah

    Keselamatan & Kesehatan Kerja di dalam pelaksanaan Proses konstruksi. Untuk

    memenuhi persyaratan dari kebijaksanaan tersebut, Program K-3 yang efektif dan

    teratur harus ditetapkan pada setiap lokasi pekerjaan yang sedang berlangsung.

    B. Kecelakaan dapat dicegah dengan adanya Perencanaan, pelatihan dan kerjasama yang

    baik disetiap area pekerjaan. Didalam usaha untuk mencegah Kematian

    akibat kecelakaan, kecelakaan yang berat, peringatan pada kondisi yang berbahaya,

    kehilangan waktu produksi, kerusakan pada alat, pihak perusahaan harusmenerapkan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja, (K-3).

    B. MAKSUD DAN TUJUAN

    Maksud dari Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja, yaitu :

    A. Memberikan informasi tentang hal-hal yang perlu diperhatikan pada pengguna

    alat-alat berat di dalam pelaksanaan Konstruksi di lapangan dengan baik. Untuk

    menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi akibat kerja.

    B. Menumbuhkan kepedulian terhadap masalah Keselamatan dan Kesehatan

    Kerja kepada Manajemen, pelaksana di lapangan dan seluruh operator alat-alat berat.

    C. Meneruskan informasi yang berkaitan kepada personil yang terkait langsung

    maupun tidak langsung di lapangan secara berkala.

    C. IDENTIFIKASI RESIKO KECELAKAAN DAN PENCEGAHANNYA

    1. Excavator jangan dipakai untuk mengangkat beban

    a. Resiko Kecelakaan, material terjatuh

    b. Pencegahannya, menggunakan Crane

    2. Jangan Tertalu Dekat dengan Alat berat yang Sedang Bekerja

    a. Resiko Kecelakaan, tertabrak alat berat karena terlalu dengan manuver area alat

    b. Pencegahannya, keluar dari maneuver area alat berat

    3. Pengangkatan menggunakan Tali Sling/shackle

    a. Resiko Kecelakaan, Tali terputus

    b. Pencegahannya, Memeriksa tali sling/shackle sebelum digunakan untuk proses

    pengangkatan barang. Memakai tali sling/shackle yang berkualitas terbaik.

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    48/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 48

    E. LAMPIRAN - LAMPIRAN

    1. PETUNJUK KERJA K3 PEK. GALIAN & TIMBUNAN DENGAN ALAT BERAT

    TUJUAN :

    1. Memberikan petunjuk bagi kepala unit kerja, maupun pihak yang terkait dalam rangka

    melaksanakan pekerjaan mencegah adanya kecelakaan.

    2. Mengambil tindakan untuk pencegahan yang teranalisa mengandung resiko potensi

    kecelakaan yang dimungkinkan akan timbul antara lain :

    Luka pada kaki terkena benda tajam / runtuhan batu

    Kepala / bagian tubuh manusia tertimpa bucket Excavator

    Orang jatuh tertimbun longsoran tanah

    Orang jatuh / tertabrak truck bermuatan tanah

    Orang terkena setrum / aliran listrik

    TAHAPAN AKTIVITAS:

    1. Sebelum penggalian pada setiap tempat di mulai, stabilitas tanah harus teruji, dalam hal ini

    di koordinasikan oleh team ahli (Engineering) yang menyatakan telah aman dari bahaya

    amblas untuk diadakan kegiatan pekerjaan galian maupun timbunan.

    2. Sebelum pekerjaan di mulai kondisi dalam tanah harus telah terdeteksi bahwa tidak ada

    kandungan / instalasi seperti :

    Saluran pembuangan

    Pipa gas / pipa air

    Konductor listrik, kabel optik

    Jaringan kabel telepone, listrik dll

    3. Apabila ternyata kondisi item 5.2 berada di sekeliling / di samping lokasi maka lokasi

    tersebut harus di beri pagar pengaman.

    4. Jalan masuk yang aman harus di sediakan setiap tempat di mana orang bekerja ditempat

    galian.

    5. Apabila perlu untuk mencegah terjadinya kecelakaan dinding galian dan timbunan di beri

    penerangan secukupnya selama jam-jam gelap masih ada kegiatan kerja di lapangan.

    6. Dilarang menempatkan atau menggerakan beban mesin / peralatan lainnya dekat sisi

    galian yang dapat menyebabkan runtuhnya sisi galian dan membahayakan setiap orang di

    dalamnya.

    7. Apabila galian dapat mempengaruhi keselamatan suatu bangunan di mana orang sedang

    bekerja di dalamnya tindakan pencegahannya harus diambil untuk melindungi runtuhnya

    bangunan yang di maksud.

    8. Dinding galian dimana pekerja menghadapi bahaya yang berupa bergeraknya tanah harus

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    49/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 49

    di bentuk dengan talud pengaman, penahan, tameng portable atau cara lain yang bias

    menanggulangi tanah tidak longsor.

    9. Dilarang menggali dibawah timbunan tanah / tanggul tanah kecuali kondisi sudah ditopang

    dengan jaminan aman.

    10. Alat-alat berat seperti power shofel, derek dll, dilarang ditempatkan dekat dinding galian

    kecuali tindakan pencegahan telah diambil yang berupa penopangan atau penahanan

    untuk mencegah dinding longsor.

    11. Setiap galian dengan kedalaman lebih dari 1.2 m harus dilengkapi dengan tangga dan hand

    railling pada tempat-tempat tertentu.

    12. Apabila kondisi galian tanah selalu mengandung air di buatkan kolam pengumpul air dan

    terus menerus di pompa serta pompa harus selalu dipersiapkan.

    13. Pelaksana berkoordinasi dengan petugas K3 untuk mempersiapkan peralatan emergency

    yang di perlukan antara lain : Kotak PPPK (P3K)

    Bidai / Spalk

    Tali, tandu dan kendaraan

    14. Pelaksana dan mandor menyiapkan alat pelindung diri untuk keselamatan kerja antara lain :

    Rompi Reflective

    Safety shoes (sepatu boot)

    Sarung tangan

    Helm

    Masker

    15. Pelaksana dan mandor menginstruksikan agar alat pelindung diri (APD) dipakai dengan

    benar pada saat bekerja.

    16. Pelaksana dan mandor memberikan pengarahan kepada seluruh tenaga kerja sebelum

    bekerja mengenai masalah yang akan mengandung resiko kecelakaan disetiap pekerjaan.

    17. Petugas K3 menyediakan dan menginformasikan ke pelaksana untuk memasang rambu K3

    sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

    18. Petugas peralatan (mekanik) menyiapkan genset & lampu sorot yang cukup untuk bekerja

    di malam hari.

    19. Pelaksana menyiapkan orang yang sudah berpengalaman untuk pemberian aba-aba (kode

    isyarat) kepada operator alat berat terutama (Dump Truck) sehingga setiap orang tidak

    boleh memberikan aba-aba kecuali kepada mereka yang sudah ditunjuk dan

    berpengalaman, agar tidak mengacaukan langkah kerja operator alat.

    20. Pelaksana harus cepat bertindak atau tanpa dengan petugas K3, bila dalam kondisi darurat

    mengalami masalah yang berhubungan dengan keselamatan kerja.

  • 7/25/2019 1 - 10.Dan Penjelasan Bab SMK3L

    50/59

    Rencana Sistem Manajemen K3L Hal. 50

    21. Pelaksana harus mempersiapkan dan memasang rambu K3 yang diperlukan dengan cara

    berkoordinasi dengan petugas K3.

    22. Pelaksana memasang tanda patok dengan tali pengaman keliling area gerak excavator

    pada area banyak pekerja yang sedang beraktifitas.

    23. Pelaksana berkoordinasi dengan Engineering, yang menyatakan bahwa kondisi lokasi

    dengan rencana galian bebas dari : pipa-pipa gas/air, konduktor listrik, saluran-saluran

    kabel dll.

    24. Apabila lokasi galian bersampingan dengan lokasi yang mengandung item 6.11, maka

    pelaksana wajib memberitahukan rambu tanda pagar pengaman batas kerja galian dan

    diinformasikan ke opertor alat.

    ACUAN :

    1. Prosedur umum Pelaksanaan K3, PT. Adhi Karya (Persero)

    2. Undang-undang no. 1 tahun 1970, tentang keselamatan dan kesehatan kerja.3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.01/Men/1980 tentang keselamatan dan kesehatan

    kerja pada konstruksi bangunan.

    4. Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada tempat kegiatan konstruksi 1986.

    2. PETUNJUK KERJA K3 PEKERJAAN FABRIKASI & PEMASANGAN BESI

    TUJUAN :

    1. Memberikan petunjuk bagi kepala unit kerja, maupun pihak yang terkait dalam rangka

    melaksanakan pekerjaan mencegah adanya kecelakaan.

    2. Mengambil tindakan untuk pencegahan yang teranalisa mengandung resiko potensi

    kecelakaan yang di mungkinkan akan timbul antara lain :

    Luka pada tangan atau kaki terkena benda tajam

    Pekerja terjepit roda gigi mesin pemotong besi beton (bar cutter) dan mesin

    pembengkok (bar bender).

    Kepala tertimpa benda keras dan potongan besi

    Orang jatuh terpeleset, tertimpa batangan besi beton

    TAHAPAN AKTIVITAS :

    1. Pada saat pendatangan material (delivery material) ada beberapa sistem langsiran dari

    truck tronton yang perlu di per