4 askepmarasmus 121013025801 phpapp02

23
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. D DENGAN MASALAH MALNUTRISI TIPE MARASMUS DI RUANG RB4 ANAK RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H. ADAM MALIK OLEH : PRODALIMA, S.Kep, Ners

Upload: rahmiattazkiyah

Post on 27-Sep-2015

230 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

askep marasmus dari slideshare yah guys.... hikhiks

TRANSCRIPT

  • ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. D DENGAN MASALAH MALNUTRISI TIPE MARASMUS

    DI RUANG RB4 ANAK RUMAH SAKIT

    UMUM PUSAT H. ADAM MALIK

    OLEH :

    PRODALIMA, S.Kep, Ners

  • PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Marasmus dapat terjadi pada segala umur, akan tetapi yang sering dijumpai pada bayi dan anak yang tidak mendapat cukup ASI dan makanan dan tidak diberi makanan penggantinya atau sering diserang diare. Marasmus juga dapat terjadi akibat berbagai penyakit lain seperti infeksi, kelainan bawaan saluran pencernaan atau jantung, malabsorpsi, gangguan metabolik, penyakit ginjal menahun dan juga gangguan pada saraf pusat. (Dr. Solihin, 1990:116).

  • B.TUJUAN

    Tujuan dari penulisan asuhan keperawatan ini adalah untuk membahas mengenai cara mendiagnosis dini, proses keperawatan dan mekanisme terjadinya MARASMUS pada anak.

    MANFAAT

    Manfaat dari asuhan keperawatan anak dengan PENYAKIT MARASMUS Ini bermanfaat untuk penulisan askep.

  • TINJAUAN TEORI

    A. DEFINISI

    Marasmus adalah bentuk malnutrisi kalori protein yang terutama akibat kekurangan kalori yang berat dan kronis terutama terjadi selama tahun pertama kehidupan dan mengurusnya lemak bawah kulit dan otot. (Dorland, 1998:649).

  • B. ETIOLOGI

    Penyebab utama marasmus adalah kurang kalori protein yang dapat terjadi karena : diet yang tidak cukup, kebiasaan makan yang tidak tepat seperti yang hubungan dengan orangtua-anak terganggu,karena kelainan metabolik.

  • D. MANIFESTASI KLINIK

    1. Badan kurus kering tampak seperti orangtua

    2. Lethargi

    3. Irritable

    4. Kulit keriput (turgor kulit jelek)

    5. Ubun-ubun cekung pada bayi

    6. Jaingan subkutan hilang

    7. Malaise

    8. Kelaparan

    9. Apatis

  • E.PENATALAKSANAAN

    Keadaan ini memerlukan diet yang berisi jumlah cukup protein yang kualitas biologiknya baik. Diit tinggi kalori, protein, mineral dan vitamin.Pemberian terapi cairan dan elektrolit.Penatalaksanaan segera setiap masalah akut seperti masalah diare berat.Pengkajian riwayat status sosial ekonomi, kaji riwayat pola makan, pengkajian antropometri, kaji manifestasi klinis, monitor hasil laboratorium, timbang berat badan, kaji tanda-tanda vital.
  • THERAPY PENGOBATAN

    NAMA OBATDOSIS PEMBERIAN RANITIDIN 1 AmpCLOROPENAZOL2 cc/6 JamASAM TRANEKSAMAT3 cc/4 JamCEFOTAXIME4 cc/4 JamKETOROLAC3 cc/6 JamINFUSE RINGER LACTAT10 x/Menit
  • G.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

    1. Pemeriksaan Fisik

    Mengukur TB dan BBMenghitung indeks massa tubuh, yaitu BB (dalam kilogram) dibagi dengan TB (dalam meter)Mengukur ketebalan lipatan kulit dilengan atas sebelah belakang (lipatan trisep) ditarik menjauhi lengan, sehingga lapisan lemak dibawah kulitnya dapat diukur, biasanya dangan menggunakan jangka lengkung (kaliper). Lemak dibawah kulit banyaknya adalah 50% dari lemak tubuh. Lipatan lemak normal sekitar 1,25 cm pada laki-laki dan sekitar 2,5 cm pada wanita.
  • KONSEP KEPERAWATAN

    A.PENKAJIAN

    Identitas Klien

    Nama: An. D

    Tempat/Tanggal Lahir: Kwala Namu, 24 Januari 2006

    Nama Ayah/Ibu: Tn. T / Ny. E

    Pekerjaan Ayah: Wiraswasta

    Alamat: Kwala Namu

    Suku: Batak / jawa

    Agama: Islam

    Pendidikan: SD

  • PEMERIKSAAN FISIK :

    TB: 103 Cm

    BB: 15 Kg

    L.KEPALA: 24 Cm

    L.LENGAN : 15 Cm

    Telinga: Simetris kiri dan kanan

    Hidung: Simetris kiri dan kanan

    Mulut: Mukosa kering

    Leher: Tidak ada pembengkakan kelenjar Thiroid

    Dada: Iga terlihat jelas

    Paru: Simetris kiri dan kanan

    Abdomen: Turgor buruk

    Genital: Normal tidak ada kelainan

  • Keluhan Utama

    Latergia, Irritabel, malaise, Kurus kering, keleparan, Apatis.

    B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

    Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan tidak adekuat (nafsu makan berkurang).Defisit volume cairan berhubungan dengan diare. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan gangguan nutrisi/status metabolikResiko tinggi infeksi berhubungan dengan kerusakan pertahanan tubuhKurang pengetahuan berhubungan dengan kurang nya informasiPerubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan melemahnyakemampuan fisik dan ketergantungan sekunder akibat masukan kalori atau nutrisi yang tidak adekuat. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan gangguan sistem transport oksigen sekunder akibat malnutrisi. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan rendahnya masukan protein (malnutrisi).
  • C. INTERVENSI KEPERAWATAN

    Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan tidak adekuat (nafsu makan berkurang).

  • Tujuan :

    Pasien mendapat nutrisi yang adekuat

    Intervensi

    Dapatkan riwayat dietDorong orangtua atau anggota keluarga lain untuk menyuapi anak atau ada disaat makanMinta anak makan dimeja dalam kelompok dan buat waktu makan menjadi menyenangkanGunakan alat makan yang dikenalnyaPerawat harus ada saat makan untuk memberikan bantuan, mencegah gangguan dan memuji anak untuk makan merekaSajikan makansedikit tapi seringSajikan porsi kecil makanan dan berikan setiap porsi secara terpisah
  • 2. Defisit volume cairan berhubungan dengan diare

    Tujuan :

    Tidak terjadi dehidrasi

    Intervensi :

    Monitor tanda-tanda vital dan tanda-tanda dehidrasiMonitor jumlah dan tipe masukan cairanUkur haluaran urine dengan akurat
  • Gangguan integritas kulit berhubungan dengan gangguan nutrisi/status metabolik

    Tujuan

    Tidak terjadi gangguan integritas kulit

    Intervesi :

    Monitor kemerahan, pucat,ekskoriasiDorong mandi 2xsehari dan gunakan lotion setelah mandiMassage kulit Kriteria hasilususnya diatas penonjolan tulangAlih baring
  • 4.Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang nya informasi

    Tujuan :

    pengetahuan pasien dan keluarga bertambah

    Intervensi :

    Tentukan tingkat pengetahuan orangtua pasienMengkaji kebutuhan diet dan jawab pertanyaan sesuai indikasiDorong konsumsi makanan tinggi serat dan masukan cairan adekuatBerikan informasi tertulis untuk orangtua pasien
  • Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan melemahnyakemampuan fisik dan ketergantungan sekunder akibat masukan kalori atau nutrisi yang tidak adekuat

    Tujuan

    Anak mampu tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya
  • Intervensi

    Ajarkan pada orangtua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan kelompok usia.Kaji tingkat perkembangan anak dengan Denver IIBerikan kesempatan bagi anak yang sakit memenuhi tugas perkembanganBerikan mainan sesuai usia anak.
  • Intoleransi aktifitas berhubungan dengan gangguan sistem transport oksigen sekunder akibat malnutrisi

    Tujuan

    Anak mampu beraktifitas sesuai dengan kemampuannya.

    Intervensi

    Berikan permainan dan aktifitas sesuai dengan usiaBantu semua kebutuhan anak dengan melibatkan keluarga pasien
  • Kelebihan volume cairan berhubungan dengan rendahnya masukan protein (malnutrisi)

    Tujuan :

    Kelebihan volume cairan tidak terjadi.

    Intervensi

    Pantau kulit terhadap tanda luka tekanUbah posisi sedikitnya 2 jamKaji masukan diet dan kebiasaan yang dapat menunjang retensi caira
  • D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

    Mendapatkan riwayat dietMendorong orang tua atau anggota keluarga lain untuk menyuapi anak atau ada disaat makanMeminta anak makan dimeja dalam kelompok dan buat waktu makan menjadi menyenangkanMengunakan alat makan yang dikenalnyaPerawat harus ada saat makan untuk memberikan bantuan, mencegah gangguan dan memuji anak untuk makan merekaMenyajikan makansedikit tapi seringMenyajikan porsi kecil makanan dan berikan setiap porsi secara terpisah