6.2. sistem retikuloendotelial 2
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 6.2. Sistem Retikuloendotelial 2
1/15
KELENJAR GETAH BENING
TUJUAN INSTRUKSIONAL
TIU :
Memahami inflamasi pada kelenjar getah bening
TIK : Mampu
Menjelaskan definisi, etiologi, mekanisme, morfologi limfadenitis non spesifik akut dan
kronik
EMBRIOLOGI
KGB mulai dibentuk bln ke-3 pertumbuhan janin penebalan setempat mesenkim
sepanjang sal. Limfatik
Jar.limfoid unsur utama KGB
Timus, tonsil, bercak peyeri pada usus, & yg tersebar pd sumsum tulang, paru-paru,
mukosa lambung, appendiks, dll
FUNGSI:
2 Fungsi penting :
1. Membentuk limfosit (disamping SSTL)
2. Pertahanan tubuh thdp infeksi & toksin (dgn 2 jalan, yaitu fagositosis & pembentukan zat
anti)
Rx yg terjadi tergantung pd lokasi infeksi, sifat jasad renik dan intensitas infeksi /
penyakit KGB yg terkena dpt 1 / lebih
-
7/24/2019 6.2. Sistem Retikuloendotelial 2
2/15
LIMFADENITIS NON SPESIFIK AKUT.
Terlokalisir : oleh drainase mikroba scr langsung, >> pada leher berhubungan dgn infeksi
gigi atau tonsil
Sistemik : berhub. dgn inf. virus atau bakteri, khususnya pada anak-anak
Makr : KGB membengkak, abu-abu kemerahan
Mikr : sentrum germinativum besar dgn bbrp mitosis.
Organisme piogenik sebukan netrofil & nekrosis
Klinik : KGB membesar, lunak & tdpt fluktuasi (krn pembentukan abses). Kulit diatasnya
merah
Bila infeksi teratasi KGB normal kembali dgn jar. parut
LIMFADENITIS KRONIK NON SPESIFIK
Hiperplasia folikular
Disebabkan oleh proses yg mengaktivasi respon imun humoral (sel B)
Mikroskopis : sentrum germinativum berukuran besar, tdd dua daerah, yaitu zona gelap
mengandung sel B blast (sentroblast) dan zona terang mengandung sel B berinti irregular
atau cleave/ terbelah (sentrosit)
Beberapa penyebab : artritis rheumatoid, toksoplasmosis & HIV
Diagnosa banding : limfoma folikuler
Beberapa hal yang dapat membantu diagnosis hyperplasia folikular
1.Masih terlihat susunan kelenjar limfe dengan jaringan limfoid normal diantara sentrum
germinativum.
2.Variasi bentuk dan ukuran nodul limfoid yang jelas
-
7/24/2019 6.2. Sistem Retikuloendotelial 2
3/15
3.Campuran populasi limfosit dalam berbagai tahap diferensiasi
4.Fagositik>> dalam sentrum germinativum
Histiositosis sinus (hiperplasia retikular)
Ditandai dengan pelebaran dan penonjolan sinusoid limfatik akibat hipertrofi sel
endotelial dan infiltrasi histiosit
Sering ditemukan pada kelenjar limfe yg mendrainase kanker & dpt mencerminkan
adanya suatu respon imun thdp tumor
LIMFADENITIS TUBERKULOSIS (KRONIK SPESIFIK)
Gambaran limfadenitis kronik disertai gambaran khas TBC :
- Nekrosis perkijuan
- Tuberkel : kumpulan sel limfosit yang
berubah menjadi sel epiteloid
- Sel datia Langhans : sel besar dengan
inti> dari 1 yang tersusun membentuk
susunan tapal kuda
DeskripsiHistopatologik:
Penderita datang dengan limdafenopati, single atau multipel, mungkin sudah menyatu, lunak,
biasanya di daerah leher.
1. Biasanya sering dilakukan diagnostik sitologi dengan FNAB (fine needle aspiration
biopsy) dimana akan didapatkan sebaran sel limfosit, massa amorf eosinofilik, sel
epiteloid, sel datia Langhans, dengan latar belakang nekrotik.
-
7/24/2019 6.2. Sistem Retikuloendotelial 2
4/15
2. Pada biopsi kelenjar limfe ditemukan jaringan limfoid yang mengandung tuberkel-
tuberkel, nekrosis kaseosa, sel epiteloid dan sel datiaLanghans.
Seorang laki-laki berusia 21 tahun dengan riwayat perokok, pada pemeriksaan fisik terdapat
pembesaran kelenjar getah bening di leher sebanyak tiga benjolan dengan ukuran sebesar
1cmx1,5cm dengan konsistensi lunak. Dilakukan pemeriksaan biopsi pada gambaran
mikroskopis terdapat tanda-tanda khas Limph Adenopati Spesifik.
Gambaran khas Mikroskopis TBC Kelenjar Getah Bening.
Pembesaran 10 x Ditengah adalah sel Langhans
-
7/24/2019 6.2. Sistem Retikuloendotelial 2
5/15
Pembesaran 40 x. Sel Langhans.
TUBERKULOSIS EKSTRA PARU
Tuberkulosis ekstraparu adalah tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru,misalnya kelenjar getah bening, selaput otak, tulang, ginjal, saluran kencing dan lain-lain.
Diagnosis sebaiknya didasarkan atas kultur positif atau patologi anatomi dari tempat lesi.
Untuk kasus-kasus yang tidak dapat dilakukan pengambilan spesimen maka diperlukan bukti
klinis yang kuat dan konsisten dengan TB ekstraparu aktif.
Gejala tuberkulosis ekstraparu :
Gejala tuberkulosis ekstraparu tergantung dari organ yang terlibat, misalnya pada limfadenitis
tuberkulosis akan terjadi pembesaran yang lambat dan tidak nyeri dari kelenjar getah bening,
Pemeriksaan fisik:
Pada limfadenitis tuberkulosis, terlihat pembesaran kelenjar getah bening, tersering di daerah
leher (pikirkan kemungkinan metastasis tumor), kadang-kadang di daerah ketiak. Pembesaran
kelenjar tersebut dapat menjadi cold abscess
-
7/24/2019 6.2. Sistem Retikuloendotelial 2
6/15
Pemeriksaan histopatologi jaringan
Pemeriksaan histopatologi dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis TB. Pemeriksaan
yang dilakukan ialah pemeriksaan histopatologi. Bahan jaringan dapat diperoleh melalui biopsiatau otopsi, yaitu :
Biopsi aspirasi dengan jarum halus (BJH) kelenjar getah bening (KGB)
Morfologi :
Seiring terbentuknya sensitisasi, muncul daerah konsolidasi meradang berukuran 1 hingga 1,5
cm, yaitu focus Ghon.
Pada sebagian besar kasus ,bagian tengah focus ini mengalami nekrosis perkijuan .Basil tuberkel,baik bebas atau didalam fagosit ,mengalir ke kelenjar regional .yang juga sering mengalami
perkijuan,
Kombinasi lesi parenkim dan keterlibatan kelenjar getah bening ini disebut sebagai kompleks
Ghon.
Selama beberapa minggu pertama juga terjadi penyebaran limfogendan hematogen ke bagian
tubuh lain.
Pada 95 % kasus, teerbentuknya imunitas seluler berhasil mengendalikan infeksi.
Oleh karena itu, komplek Ghon mengalami fibrosis profresif ,sering diikuti kalsifikasi yangterdeteksi secara radiologis ( kompleks Ranke ) dan , meskipun menyemai ke organ lain ,tidak
terbentuk lesi.
Secara histologi , tempat keterlibatan aktif ditandai dengan reaksi peradangan granulomatosa
khas yang membentuk tuberkel perkijuan dan non perkijuan .
(Gbr 13-30A C ) .Setiap tuberkel berukuran mikroskopis : jika menyatu dalam jumlah banyak ,
barulah granuloma tersebut terlihat secara makroskopis. Granuloma biasanya terbungkus dalamsatu cincin fibroplastik disertai limfosit . Di granuloma , ditemukan sel raksasa berinti banyak (
sel datia Langhans )
KELENJAR GETAH BENING
TUJUAN INSTRUKSIONAL
TIU :
Memahami inflamasi pada kelenjar getah bening
-
7/24/2019 6.2. Sistem Retikuloendotelial 2
7/15
TIK : Mampu
Menjelaskan definisi, etiologi, mekanisme, morfologi limfadenitis non spesifik akut dan
kronik
EMBRIOLOGI
KGB mulai dibentuk bln ke-3 pertumbuhan janin penebalan setempat mesenkim
sepanjang sal. Limfatik
Jar.limfoid unsur utama KGB
Timus, tonsil, bercak peyeri pada usus, & yg tersebar pd sumsum tulang, paru-paru,
mukosa lambung, appendiks, dll
FUNGSI:
2 Fungsi penting :
3. Membentuk limfosit (disamping SSTL)
4. Pertahanan tubuh thdp infeksi & toksin (dgn 2 jalan, yaitu fagositosis & pembentukan zat
anti)
Rx yg terjadi tergantung pd lokasi infeksi, sifat jasad renik dan intensitas infeksi /
penyakit KGB yg terkena dpt 1 / lebih
LIMFADENITIS NON SPESIFIK AKUT.
Terlokalisir : oleh drainase mikroba scr langsung, >> pada leher berhubungan dgn infeksi
gigi atau tonsil
Sistemik : berhub. dgn inf. virus atau bakteri, khususnya pada anak-anak
-
7/24/2019 6.2. Sistem Retikuloendotelial 2
8/15
Makr : KGB membengkak, abu-abu kemerahan
Mikr : sentrum germinativum besar dgn bbrp mitosis.
Organisme piogenik sebukan netrofil & nekrosis
Klinik : KGB membesar, lunak & tdpt fluktuasi (krn pembentukan abses). Kulit diatasnya
merah
Bila infeksi teratasi KGB normal kembali dgn jar. parut
LIMFADENITIS KRONIK NON SPESIFIK
Hiperplasia folikular
Disebabkan oleh proses yg mengaktivasi respon imun humoral (sel B)
Mikroskopis : sentrum germinativum berukuran besar, tdd dua daerah, yaitu zona gelap
mengandung sel B blast (sentroblast) dan zona terang mengandung sel B berinti irregular
atau cleave/ terbelah (sentrosit)
Beberapa penyebab : artritis rheumatoid, toksoplasmosis & HIV
Diagnosa banding : limfoma folikuler
Beberapa hal yang dapat membantu diagnosis hyperplasia folikular
1.Masih terlihat susunan kelenjar limfe dengan jaringan limfoid normal diantara sentrum
germinativum.
2.Variasi bentuk dan ukuran nodul limfoid yang jelas
3.Campuran populasi limfosit dalam berbagai tahap diferensiasi
4.Fagositik>> dalam sentrum germinativum
Histiositosis sinus (hiperplasia retikular)
-
7/24/2019 6.2. Sistem Retikuloendotelial 2
9/15
Ditandai dengan pelebaran dan penonjolan sinusoid limfatik akibat hipertrofi sel
endotelial dan infiltrasi histiosit
Sering ditemukan pada kelenjar limfe yg mendrainase kanker & dpt mencerminkan
adanya suatu respon imun thdp tumor
LIMFADENITIS TUBERKULOSIS (KRONIK SPESIFIK)
Gambaran limfadenitis kronik disertai gambaran khas TBC :
- Nekrosis perkijuan
- Tuberkel : kumpulan sel limfosit yang
berubah menjadi sel epiteloid
- Sel datia Langhans : sel besar dengan
inti> dari 1 yang tersusun membentuk
susunan tapal kuda
DeskripsiHistopatologik:
Penderita datang dengan limdafenopati, single atau multipel, mungkin sudah menyatu, lunak,
biasanya di daerah leher.
3. Biasanya sering dilakukan diagnostik sitologi dengan FNAB (fine needle aspiration
biopsy) dimana akan didapatkan sebaran sel limfosit, massa amorf eosinofilik, sel
epiteloid, sel datia Langhans, dengan latar belakang nekrotik.4. Pada biopsi kelenjar limfe ditemukan jaringan limfoid yang mengandung tuberkel-
tuberkel, nekrosis kaseosa, sel epiteloid dan sel datiaLanghans.
Seorang laki-laki berusia 21 tahun dengan riwayat perokok, pada pemeriksaan fisik terdapat
pembesaran kelenjar getah bening di leher sebanyak tiga benjolan dengan ukuran sebesar
-
7/24/2019 6.2. Sistem Retikuloendotelial 2
10/15
1cmx1,5cm dengan konsistensi lunak. Dilakukan pemeriksaan biopsi pada gambaran
mikroskopis terdapat tanda-tanda khas Limph Adenopati Spesifik.
Gambaran khas Mikroskopis TBC Kelenjar Getah Bening.
Pembesaran 10 x Ditengah adalah sel Langhans
-
7/24/2019 6.2. Sistem Retikuloendotelial 2
11/15
Pembesaran 40 x. Sel Langhans.
Limfoma :
Definisi : Adalah adalah salah satu jenis kanker darah yang terjadi ketika limfosit
B atau T , yaitu sel darah putih yang menjaga daya tahan tubuh , menjadi abnormal
dengan membelah lebih cepat dari sel biasa atau hidup lebih lama dari biasa nya.
Limfoma dapat muncul di berbagai bagian tubuh ,seperti nodus limfa ,
limpa,sumsum tulang,darah dan organ lainnya,yang pada akhirnya akan
membentuk tumor.
Gejala nya berupa limfadenopati yaitu demam,keringat malam dan kehilangan
berat badan.
LM (Limfoma maligna) Tumor berasal dari jar.limfoid di luar SSTL, tu
dari kel. Limfe
Dpt msk ke darah & SSTL sukar dibedakan dgn leukemia yg berasal dari
SSTL
2 kelompok besar LM:
1. Limfoma Hodgkin
2. Limfoma maligna non Hodgkin (LMNH)
KLASIFIKASI WHO
Berdasarkan gambaran klinik, morfologi,
imunofenotip, dan genotip, yaitu :
-
7/24/2019 6.2. Sistem Retikuloendotelial 2
12/15
I. Tumor sel B prekursor(sel B imatur) : Limfoma limfoblastik sel B
II. Tumor sel B periferal(sel B matur)
Limfoma limfositik kecil
Limfoma limfoplasmasitik
Limfoma splenic dan zona marginal
Limfoma zona marginal ekstranodal
Limfoma sel Mantle
Limfoma folikular
Limfoma zona marginal
Limfoma sel Hairy
Myeloma sel plasma / plasmacytoma
Limfoma sel B besar difus
Limfoma Burkitt
III. Tumor sel T prekursor(sel T imatur) :
Limfoma limfoblastik sel T
IV. Tumor sel T matur & sel NK perifer
Limfoma sel T perifer
Limfoma sel besar anaplastik
Limfoma angioimunoblastik
-
7/24/2019 6.2. Sistem Retikuloendotelial 2
13/15
Limfoma enteropathy berhub. dgn sel T
Panikulitis yg menyerupai limfoma sel T
Limfoma hepatosplenic
Limfoma sel T dewasa
Mycosis funguidosis / sindrom Sezary
Limfoma sel NK/T , tipe nasal
V. Limfoma Hodgkin
Subtipe klasik
Nodular sclerosis
Mixed cellularity
Lymphocyte rich
Lymphocyte depletion
Lymphocyte predominance
LIMFOMA HODGKIN
(PENY. HODGKIN)
Peny. Hodgkin berbeda dgn LMNH dlm hal
1.
Peny. Hodgkin hrs ditemukan sel datia jenis Reed Sternberg (RS), pd
LMNH tdk perlu
2. Penyebaran peny. Hodgkin selaluper continuitatumdari satu kel.limfe ke
kel.limfe lain
-
7/24/2019 6.2. Sistem Retikuloendotelial 2
14/15
3. Peny. Hodgkin hampir tdk pernah mengalami leukemisasi
Perbedaan klinis antara
limfoma Hodgkin & non-Hodgkin
LMNH (Limfoma maligna non hodgkin)
Klinik : limfadenopati lokal atau generalisata yg tidak nyeri, diikuti
splenomegali, hepatomegali & terjangkitnya organ viseral
Konsistensi lunak, abu-abu
Bila sdh lanjut kelenjar yg terkena akan bersatu & melekat ke jar.sekitar
>> pd usia lanjut, tp dpt ditemukan pd anak-anak
Anak-anak :
Penyakit Hodgkin >>terlokalisir pd 1 kel. aksial
KGB Penyebaran teratur sec
berkesinambungan
KGB mesenterik & cincinwaldeyer jrg terkena
Keterlibatan ektranodal jrg
Limfoma non-Hodgkin
>> melibatkan banyak KGB
Penyebaran tdkberkesinambungan
KGB mesenterik & cincinwaldeyer >> terkena
Keterlibatan ektranodal sering
-
7/24/2019 6.2. Sistem Retikuloendotelial 2
15/15