6.2. sistem retikuloendotelial 2

Upload: desyabilla

Post on 21-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 6.2. Sistem Retikuloendotelial 2

    1/15

    KELENJAR GETAH BENING

    TUJUAN INSTRUKSIONAL

    TIU :

    Memahami inflamasi pada kelenjar getah bening

    TIK : Mampu

    Menjelaskan definisi, etiologi, mekanisme, morfologi limfadenitis non spesifik akut dan

    kronik

    EMBRIOLOGI

    KGB mulai dibentuk bln ke-3 pertumbuhan janin penebalan setempat mesenkim

    sepanjang sal. Limfatik

    Jar.limfoid unsur utama KGB

    Timus, tonsil, bercak peyeri pada usus, & yg tersebar pd sumsum tulang, paru-paru,

    mukosa lambung, appendiks, dll

    FUNGSI:

    2 Fungsi penting :

    1. Membentuk limfosit (disamping SSTL)

    2. Pertahanan tubuh thdp infeksi & toksin (dgn 2 jalan, yaitu fagositosis & pembentukan zat

    anti)

    Rx yg terjadi tergantung pd lokasi infeksi, sifat jasad renik dan intensitas infeksi /

    penyakit KGB yg terkena dpt 1 / lebih

  • 7/24/2019 6.2. Sistem Retikuloendotelial 2

    2/15

    LIMFADENITIS NON SPESIFIK AKUT.

    Terlokalisir : oleh drainase mikroba scr langsung, >> pada leher berhubungan dgn infeksi

    gigi atau tonsil

    Sistemik : berhub. dgn inf. virus atau bakteri, khususnya pada anak-anak

    Makr : KGB membengkak, abu-abu kemerahan

    Mikr : sentrum germinativum besar dgn bbrp mitosis.

    Organisme piogenik sebukan netrofil & nekrosis

    Klinik : KGB membesar, lunak & tdpt fluktuasi (krn pembentukan abses). Kulit diatasnya

    merah

    Bila infeksi teratasi KGB normal kembali dgn jar. parut

    LIMFADENITIS KRONIK NON SPESIFIK

    Hiperplasia folikular

    Disebabkan oleh proses yg mengaktivasi respon imun humoral (sel B)

    Mikroskopis : sentrum germinativum berukuran besar, tdd dua daerah, yaitu zona gelap

    mengandung sel B blast (sentroblast) dan zona terang mengandung sel B berinti irregular

    atau cleave/ terbelah (sentrosit)

    Beberapa penyebab : artritis rheumatoid, toksoplasmosis & HIV

    Diagnosa banding : limfoma folikuler

    Beberapa hal yang dapat membantu diagnosis hyperplasia folikular

    1.Masih terlihat susunan kelenjar limfe dengan jaringan limfoid normal diantara sentrum

    germinativum.

    2.Variasi bentuk dan ukuran nodul limfoid yang jelas

  • 7/24/2019 6.2. Sistem Retikuloendotelial 2

    3/15

    3.Campuran populasi limfosit dalam berbagai tahap diferensiasi

    4.Fagositik>> dalam sentrum germinativum

    Histiositosis sinus (hiperplasia retikular)

    Ditandai dengan pelebaran dan penonjolan sinusoid limfatik akibat hipertrofi sel

    endotelial dan infiltrasi histiosit

    Sering ditemukan pada kelenjar limfe yg mendrainase kanker & dpt mencerminkan

    adanya suatu respon imun thdp tumor

    LIMFADENITIS TUBERKULOSIS (KRONIK SPESIFIK)

    Gambaran limfadenitis kronik disertai gambaran khas TBC :

    - Nekrosis perkijuan

    - Tuberkel : kumpulan sel limfosit yang

    berubah menjadi sel epiteloid

    - Sel datia Langhans : sel besar dengan

    inti> dari 1 yang tersusun membentuk

    susunan tapal kuda

    DeskripsiHistopatologik:

    Penderita datang dengan limdafenopati, single atau multipel, mungkin sudah menyatu, lunak,

    biasanya di daerah leher.

    1. Biasanya sering dilakukan diagnostik sitologi dengan FNAB (fine needle aspiration

    biopsy) dimana akan didapatkan sebaran sel limfosit, massa amorf eosinofilik, sel

    epiteloid, sel datia Langhans, dengan latar belakang nekrotik.

  • 7/24/2019 6.2. Sistem Retikuloendotelial 2

    4/15

    2. Pada biopsi kelenjar limfe ditemukan jaringan limfoid yang mengandung tuberkel-

    tuberkel, nekrosis kaseosa, sel epiteloid dan sel datiaLanghans.

    Seorang laki-laki berusia 21 tahun dengan riwayat perokok, pada pemeriksaan fisik terdapat

    pembesaran kelenjar getah bening di leher sebanyak tiga benjolan dengan ukuran sebesar

    1cmx1,5cm dengan konsistensi lunak. Dilakukan pemeriksaan biopsi pada gambaran

    mikroskopis terdapat tanda-tanda khas Limph Adenopati Spesifik.

    Gambaran khas Mikroskopis TBC Kelenjar Getah Bening.

    Pembesaran 10 x Ditengah adalah sel Langhans

  • 7/24/2019 6.2. Sistem Retikuloendotelial 2

    5/15

    Pembesaran 40 x. Sel Langhans.

    TUBERKULOSIS EKSTRA PARU

    Tuberkulosis ekstraparu adalah tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru,misalnya kelenjar getah bening, selaput otak, tulang, ginjal, saluran kencing dan lain-lain.

    Diagnosis sebaiknya didasarkan atas kultur positif atau patologi anatomi dari tempat lesi.

    Untuk kasus-kasus yang tidak dapat dilakukan pengambilan spesimen maka diperlukan bukti

    klinis yang kuat dan konsisten dengan TB ekstraparu aktif.

    Gejala tuberkulosis ekstraparu :

    Gejala tuberkulosis ekstraparu tergantung dari organ yang terlibat, misalnya pada limfadenitis

    tuberkulosis akan terjadi pembesaran yang lambat dan tidak nyeri dari kelenjar getah bening,

    Pemeriksaan fisik:

    Pada limfadenitis tuberkulosis, terlihat pembesaran kelenjar getah bening, tersering di daerah

    leher (pikirkan kemungkinan metastasis tumor), kadang-kadang di daerah ketiak. Pembesaran

    kelenjar tersebut dapat menjadi cold abscess

  • 7/24/2019 6.2. Sistem Retikuloendotelial 2

    6/15

    Pemeriksaan histopatologi jaringan

    Pemeriksaan histopatologi dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis TB. Pemeriksaan

    yang dilakukan ialah pemeriksaan histopatologi. Bahan jaringan dapat diperoleh melalui biopsiatau otopsi, yaitu :

    Biopsi aspirasi dengan jarum halus (BJH) kelenjar getah bening (KGB)

    Morfologi :

    Seiring terbentuknya sensitisasi, muncul daerah konsolidasi meradang berukuran 1 hingga 1,5

    cm, yaitu focus Ghon.

    Pada sebagian besar kasus ,bagian tengah focus ini mengalami nekrosis perkijuan .Basil tuberkel,baik bebas atau didalam fagosit ,mengalir ke kelenjar regional .yang juga sering mengalami

    perkijuan,

    Kombinasi lesi parenkim dan keterlibatan kelenjar getah bening ini disebut sebagai kompleks

    Ghon.

    Selama beberapa minggu pertama juga terjadi penyebaran limfogendan hematogen ke bagian

    tubuh lain.

    Pada 95 % kasus, teerbentuknya imunitas seluler berhasil mengendalikan infeksi.

    Oleh karena itu, komplek Ghon mengalami fibrosis profresif ,sering diikuti kalsifikasi yangterdeteksi secara radiologis ( kompleks Ranke ) dan , meskipun menyemai ke organ lain ,tidak

    terbentuk lesi.

    Secara histologi , tempat keterlibatan aktif ditandai dengan reaksi peradangan granulomatosa

    khas yang membentuk tuberkel perkijuan dan non perkijuan .

    (Gbr 13-30A C ) .Setiap tuberkel berukuran mikroskopis : jika menyatu dalam jumlah banyak ,

    barulah granuloma tersebut terlihat secara makroskopis. Granuloma biasanya terbungkus dalamsatu cincin fibroplastik disertai limfosit . Di granuloma , ditemukan sel raksasa berinti banyak (

    sel datia Langhans )

    KELENJAR GETAH BENING

    TUJUAN INSTRUKSIONAL

    TIU :

    Memahami inflamasi pada kelenjar getah bening

  • 7/24/2019 6.2. Sistem Retikuloendotelial 2

    7/15

    TIK : Mampu

    Menjelaskan definisi, etiologi, mekanisme, morfologi limfadenitis non spesifik akut dan

    kronik

    EMBRIOLOGI

    KGB mulai dibentuk bln ke-3 pertumbuhan janin penebalan setempat mesenkim

    sepanjang sal. Limfatik

    Jar.limfoid unsur utama KGB

    Timus, tonsil, bercak peyeri pada usus, & yg tersebar pd sumsum tulang, paru-paru,

    mukosa lambung, appendiks, dll

    FUNGSI:

    2 Fungsi penting :

    3. Membentuk limfosit (disamping SSTL)

    4. Pertahanan tubuh thdp infeksi & toksin (dgn 2 jalan, yaitu fagositosis & pembentukan zat

    anti)

    Rx yg terjadi tergantung pd lokasi infeksi, sifat jasad renik dan intensitas infeksi /

    penyakit KGB yg terkena dpt 1 / lebih

    LIMFADENITIS NON SPESIFIK AKUT.

    Terlokalisir : oleh drainase mikroba scr langsung, >> pada leher berhubungan dgn infeksi

    gigi atau tonsil

    Sistemik : berhub. dgn inf. virus atau bakteri, khususnya pada anak-anak

  • 7/24/2019 6.2. Sistem Retikuloendotelial 2

    8/15

    Makr : KGB membengkak, abu-abu kemerahan

    Mikr : sentrum germinativum besar dgn bbrp mitosis.

    Organisme piogenik sebukan netrofil & nekrosis

    Klinik : KGB membesar, lunak & tdpt fluktuasi (krn pembentukan abses). Kulit diatasnya

    merah

    Bila infeksi teratasi KGB normal kembali dgn jar. parut

    LIMFADENITIS KRONIK NON SPESIFIK

    Hiperplasia folikular

    Disebabkan oleh proses yg mengaktivasi respon imun humoral (sel B)

    Mikroskopis : sentrum germinativum berukuran besar, tdd dua daerah, yaitu zona gelap

    mengandung sel B blast (sentroblast) dan zona terang mengandung sel B berinti irregular

    atau cleave/ terbelah (sentrosit)

    Beberapa penyebab : artritis rheumatoid, toksoplasmosis & HIV

    Diagnosa banding : limfoma folikuler

    Beberapa hal yang dapat membantu diagnosis hyperplasia folikular

    1.Masih terlihat susunan kelenjar limfe dengan jaringan limfoid normal diantara sentrum

    germinativum.

    2.Variasi bentuk dan ukuran nodul limfoid yang jelas

    3.Campuran populasi limfosit dalam berbagai tahap diferensiasi

    4.Fagositik>> dalam sentrum germinativum

    Histiositosis sinus (hiperplasia retikular)

  • 7/24/2019 6.2. Sistem Retikuloendotelial 2

    9/15

    Ditandai dengan pelebaran dan penonjolan sinusoid limfatik akibat hipertrofi sel

    endotelial dan infiltrasi histiosit

    Sering ditemukan pada kelenjar limfe yg mendrainase kanker & dpt mencerminkan

    adanya suatu respon imun thdp tumor

    LIMFADENITIS TUBERKULOSIS (KRONIK SPESIFIK)

    Gambaran limfadenitis kronik disertai gambaran khas TBC :

    - Nekrosis perkijuan

    - Tuberkel : kumpulan sel limfosit yang

    berubah menjadi sel epiteloid

    - Sel datia Langhans : sel besar dengan

    inti> dari 1 yang tersusun membentuk

    susunan tapal kuda

    DeskripsiHistopatologik:

    Penderita datang dengan limdafenopati, single atau multipel, mungkin sudah menyatu, lunak,

    biasanya di daerah leher.

    3. Biasanya sering dilakukan diagnostik sitologi dengan FNAB (fine needle aspiration

    biopsy) dimana akan didapatkan sebaran sel limfosit, massa amorf eosinofilik, sel

    epiteloid, sel datia Langhans, dengan latar belakang nekrotik.4. Pada biopsi kelenjar limfe ditemukan jaringan limfoid yang mengandung tuberkel-

    tuberkel, nekrosis kaseosa, sel epiteloid dan sel datiaLanghans.

    Seorang laki-laki berusia 21 tahun dengan riwayat perokok, pada pemeriksaan fisik terdapat

    pembesaran kelenjar getah bening di leher sebanyak tiga benjolan dengan ukuran sebesar

  • 7/24/2019 6.2. Sistem Retikuloendotelial 2

    10/15

    1cmx1,5cm dengan konsistensi lunak. Dilakukan pemeriksaan biopsi pada gambaran

    mikroskopis terdapat tanda-tanda khas Limph Adenopati Spesifik.

    Gambaran khas Mikroskopis TBC Kelenjar Getah Bening.

    Pembesaran 10 x Ditengah adalah sel Langhans

  • 7/24/2019 6.2. Sistem Retikuloendotelial 2

    11/15

    Pembesaran 40 x. Sel Langhans.

    Limfoma :

    Definisi : Adalah adalah salah satu jenis kanker darah yang terjadi ketika limfosit

    B atau T , yaitu sel darah putih yang menjaga daya tahan tubuh , menjadi abnormal

    dengan membelah lebih cepat dari sel biasa atau hidup lebih lama dari biasa nya.

    Limfoma dapat muncul di berbagai bagian tubuh ,seperti nodus limfa ,

    limpa,sumsum tulang,darah dan organ lainnya,yang pada akhirnya akan

    membentuk tumor.

    Gejala nya berupa limfadenopati yaitu demam,keringat malam dan kehilangan

    berat badan.

    LM (Limfoma maligna) Tumor berasal dari jar.limfoid di luar SSTL, tu

    dari kel. Limfe

    Dpt msk ke darah & SSTL sukar dibedakan dgn leukemia yg berasal dari

    SSTL

    2 kelompok besar LM:

    1. Limfoma Hodgkin

    2. Limfoma maligna non Hodgkin (LMNH)

    KLASIFIKASI WHO

    Berdasarkan gambaran klinik, morfologi,

    imunofenotip, dan genotip, yaitu :

  • 7/24/2019 6.2. Sistem Retikuloendotelial 2

    12/15

    I. Tumor sel B prekursor(sel B imatur) : Limfoma limfoblastik sel B

    II. Tumor sel B periferal(sel B matur)

    Limfoma limfositik kecil

    Limfoma limfoplasmasitik

    Limfoma splenic dan zona marginal

    Limfoma zona marginal ekstranodal

    Limfoma sel Mantle

    Limfoma folikular

    Limfoma zona marginal

    Limfoma sel Hairy

    Myeloma sel plasma / plasmacytoma

    Limfoma sel B besar difus

    Limfoma Burkitt

    III. Tumor sel T prekursor(sel T imatur) :

    Limfoma limfoblastik sel T

    IV. Tumor sel T matur & sel NK perifer

    Limfoma sel T perifer

    Limfoma sel besar anaplastik

    Limfoma angioimunoblastik

  • 7/24/2019 6.2. Sistem Retikuloendotelial 2

    13/15

    Limfoma enteropathy berhub. dgn sel T

    Panikulitis yg menyerupai limfoma sel T

    Limfoma hepatosplenic

    Limfoma sel T dewasa

    Mycosis funguidosis / sindrom Sezary

    Limfoma sel NK/T , tipe nasal

    V. Limfoma Hodgkin

    Subtipe klasik

    Nodular sclerosis

    Mixed cellularity

    Lymphocyte rich

    Lymphocyte depletion

    Lymphocyte predominance

    LIMFOMA HODGKIN

    (PENY. HODGKIN)

    Peny. Hodgkin berbeda dgn LMNH dlm hal

    1.

    Peny. Hodgkin hrs ditemukan sel datia jenis Reed Sternberg (RS), pd

    LMNH tdk perlu

    2. Penyebaran peny. Hodgkin selaluper continuitatumdari satu kel.limfe ke

    kel.limfe lain

  • 7/24/2019 6.2. Sistem Retikuloendotelial 2

    14/15

    3. Peny. Hodgkin hampir tdk pernah mengalami leukemisasi

    Perbedaan klinis antara

    limfoma Hodgkin & non-Hodgkin

    LMNH (Limfoma maligna non hodgkin)

    Klinik : limfadenopati lokal atau generalisata yg tidak nyeri, diikuti

    splenomegali, hepatomegali & terjangkitnya organ viseral

    Konsistensi lunak, abu-abu

    Bila sdh lanjut kelenjar yg terkena akan bersatu & melekat ke jar.sekitar

    >> pd usia lanjut, tp dpt ditemukan pd anak-anak

    Anak-anak :

    Penyakit Hodgkin >>terlokalisir pd 1 kel. aksial

    KGB Penyebaran teratur sec

    berkesinambungan

    KGB mesenterik & cincinwaldeyer jrg terkena

    Keterlibatan ektranodal jrg

    Limfoma non-Hodgkin

    >> melibatkan banyak KGB

    Penyebaran tdkberkesinambungan

    KGB mesenterik & cincinwaldeyer >> terkena

    Keterlibatan ektranodal sering

  • 7/24/2019 6.2. Sistem Retikuloendotelial 2

    15/15