neraca sumber daya alam hortikultura jenis buah buahan kabupaten magelang
Post on 26-Feb-2018
330 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Jenis Buah Buahan Kabupaten Magelang
1/24
TUGAS METODE DAN TEKNIK ANALISIS DAN RENCANA WILAYAH
Neraca Sumber Daya Alam (NSDA) Pertanian Hortikultura
jenis Buah Buahan Kabupaten Magelang
DISUSUN OLEH:
DZAKY NAUFAL 13/351482/TK/41275
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2015
-
7/25/2019 Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Jenis Buah Buahan Kabupaten Magelang
2/24
Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Buah 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perkembangan wilayah dipengaruhi oleh banyak faktor dari berbagai aspek yang
ada. Mulai dari aspek perekonomian, aspek fisik, aspek ketersediaan sumber daya dan
aspek sosial yang ada. Yang bisa dilihat dalam menilai perkembangan sebuah wilayah
adalah dari aspek perekonomian dan juga ketersediaan sumber daya, tentunya kedua
aspek ini sangat berkaitan.
Sumber daya alam merupakan salah satu faktor perkembangan perekonomian
sebuah wilayah ataupun negara dan nantinya harus dimanfaatkan dengan baik untuk
menuju perkembangan perekonomian sebuah wilayah. Tidak hanya diolah oleh satu sisi
misal hanya diolah oleh pemerintahan, melainkan harus adanya kerjasama antara
pemerintah dan pihak swasta sebagai mitra dalam mengolah sumber daya alam ini
untuk menunjang perekonomian. Hal ini memiliki tujuan yang juga berdampak
terhadap perkembangan perekonomian, yaitu kesejahteraan penduduk dan
peningkatan kualitas hidup dan membuka lapangan kerja sehingga meningkatkan
produktivitas dan mampu berperan besar untuk berkontribusi di kegiatan
perekonomian
Bagaimana suatu wilayah dikatakan berkembang? Ada beberapa indikator yang
bisa kita gunakan untuk mencari tahu bagaimana kondisi perkembangan wilayah. Bisa
kita lihat dari:
1. Produktifitas
Produktifitas disini merupakan produktifitas yang diukur dari perkembangan kinerja
baik dari segi pemerintahan maupun masyarakatnya, apakah bisa berkontribusi bagi
perkembangan dan pertumbuhan wilayah atau tidak
2. Efisiensi
Efisiensi berdasarkan peningkatan kemampuan SDM dalam mengetahui kontribusinya
di bidang pembangunan
3. Partisipasi Masyarakat
-
7/25/2019 Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Jenis Buah Buahan Kabupaten Magelang
3/24
Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Buah 2015
Bagaimana persentasi partisipasi masyarakat terhadap pembangunan. Apakah
masyarakat yang ada di wilayah tersebut mendukung ataupun menghambat jalannya
pembangunan.
Dengan metode metode yang akan dibahas di pembahasan,nantinya bisa
diharapkan bahwa SDA tersebut bisa dimanfaatkan untuk diunggulkan dan juga bisa
untuk menggambarkan seberapa jauh SDA tersebut memberikan kontribusi yang
berguna untuk pembangunan sebuah wilayah. Analisis NSDA memiliki tujuan dan
manfaat untuk mengetahui besarnya jumlah SDA dan Cadangannya dari waktu ke
waktu (statusnya), dengan manfaat sebagai salah satu basis penyusunan kebijakan dan
program pembangunan SDA. Disini kita juga bisa mengetahui perubahan jumlah, fungsi
dan status sumber daya. Kita juga bisa menganalisis keterkaitan antara pengaruh
degradasi lingkungan dan deplesi SDA yang ada.
B. Aturan Perundang Undangan
Landasan hukum yang membantu menjadi referensi referensi untuk penyusunan
Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Buah adalah sebagai berikut:
1. Undang Undang Indonesia nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura
2. SNI-19-6728-3-2002Penyusunan Neraca Sumber Daya
3.
Peraturan Menteri Pertanian no.41 /Permentan/OY.1409/2009 tentang KriteriaTeknis Kawasan Peruntukkan Pertanian
4. Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budidaya Direktorat Jendral Penataan Ruang
Kementrian Pekerjaan Umum
5. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu
Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
C. Tujuan
Maksud dan Tujuan penyusunan Neraca Sumber Daya Alam sektor Hortikultura
Buah Kabupaten Magelang adalah
1. Mengetahui Kondisi tentang Sumber Daya Hortikultura Buah
2. Mengetahui cadangan Sumber Daya Hortikultura Buah dalam bentuk aktifa dan
pasiva
3. Mengetahui apakah sektor tersebut bisa menjadi unggulan di Kabupaten
Magelang
D.
Ruang Lingkup1. Substansial
-
7/25/2019 Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Jenis Buah Buahan Kabupaten Magelang
4/24
Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Buah 2015
Lingkup analisis Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Jenis Buah
Buahan adalah tanah lahan basah, tanah lahan kering, kebun dan pertanian
hortikultura jenis buah di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah dan juga
sumber daya alam negara baik yang dikelola pemerintah ataupun swasta yang
memberikan manfaat berupa sebagai bahan pangan untuk masyarakat.
2. Temporal
Data yang digunakan adalah data Kabupaten Magelang tahun 2010-2013
dikarenakan keterbatasan data
3. Areal
Lingkup amatan adalah Kabupaten Magelang di 21 kecamatannya
BAB IIMetode
A. Metode Pengolahan NSDA (Sektoral)
Metode penyajian dan analisis data yang akan dilampirkan dalam NSDA
Hortikultura jenis buah ini adalah dengan menggunakan analisis neraca fisik dan
moneter. Dengan Panduan dari SNI yang sudah dilampirkan mengenai metode analisis
sektoral (Hortikultura Buah). Pemakaian data dengan menggunakan kebanyakan data
sekunder seperti dari Kabupaten Magelang dalam Angka time series, dan juga PDRB
Kabupaten Magelang yang didapat dari instansi terkait Kabupaten Magelang. Tapi
langkah awal adalah mencari kesesuaian lahan yang ada di Kabupaten Magelang untuk
mengetahui lahan yang sesuai untuk komoditas buah buahan di Kabupaten Magelang,
baik dengan perhitungan data maupun asumsi.
B.
Metode Analisa Ekonomi Kabupaten
Gambar 2.1
Langkah Analisis NSDA
Sumber: PPT Mata Kuliah
-
7/25/2019 Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Jenis Buah Buahan Kabupaten Magelang
5/24
Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Buah 2015
Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk menganalisis dan menilai
bagaimana kinerja perekonomian suatu wilayah. Dibagi menjadi dua kategori yaitu
analisis ekonomi makro, dan analisis ekonomi sektor unggulan dengan menggunakan
data
PDRB sebagai acuan penilaian dan analisisnya. Analisis ini dibagi lagi menjadi
beberapa bagian, yaitu Analisis berdasarkan struktur ekonomi wilayah, pola keruangan,
pertumbuhan ekonomi, analisis ekonomi per kapita dan elastisitas tenaga kerja.
Sedangkan untuk analisis ekonomi sektoral ada beberapa metode, yaitu dengan cara
tipologi klassen, shift share, dan LQ.
1. Makro
Untuk mengetahui bagaimana kontribusi tiap sektor didalam perekonomian
dengan cara melihat data PDRB dan data ketenagakerjaan di kabupaten yang ada.
2. Sektor Unggulan
Digunakan untuk mengetahui sektor unggulan disebuah wilayah. Ada beberapa
cara yang digunakan untuk menganalisis sektor unggulan yang ada di sebuah wilayah,
yaitu dengan cara klassen, shift share dan juga LQ.
3. Disparitas Perekonomian
Dapat dilakukan sebagai analisis apakah sektor sektor yang ada sudah merata
kontribusinya, jika masih ada yang tertinggal berarti dapat disimpulkan bahwa
perekonomiannya tidak merata. Awalnya adalah kita harus menggunakan analisis NSDA
terlebih dahulu baru kita menghubungkan dan mengaitkan dengan ketiga analisis
perekonomian tersebut. Tapi tidak hanya melakukan metode itu, harus menggunakan
tahapan tahapan.
C. Metode Keterkaitan NSDA dengan Ekonomi Wilayah
Hasil analisis NSDA Hortikultura jenis buah ini nantinya akan dianalisis
keterkaitannya dengan perekonomian Kabupaten Magelang untuk bisa melihat sektor
hortikultura buah dalam PDRB Kab Magelang yaitu Komoditas Unggulan dan
permasalahan seperti disparitas didalam Kabupaten Magelang sendiri
-
7/25/2019 Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Jenis Buah Buahan Kabupaten Magelang
6/24
Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Buah 2015
D. Kerangka Berpikir
-
7/25/2019 Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Jenis Buah Buahan Kabupaten Magelang
7/24
Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Buah 2015
BAB III
Gambaran Umum Wilayah
A. Letak Geografis
Kabupaten Magelang yang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang
terletak berbatasan dengan kabupaten kabupaten lain seperti berbatasan dengan
Kabupaten Temanggung, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Sleman, Barat
berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo
B. Kondisi Fisik
Luas wilayah Kabupaten Magelang sebesar 108.573 Ha. Dengan luas lahan
(menurut Kabupaten dalam angka Tahun 2013) sawah sebesar 34,05% dan 38,61
persen merupakan lahan kering dan sisanya merupakan lahan bukan pertanian
(gedung, perairan,dsb.). Lahan pertanian di Kabupaten Magelang didominasi oleh lahan
sawah irigasi yaitu sekitar 33,33%, dan lahan kering didominasi oleh tegal/kebundengan luas sekitar 65,99% dari seluruh lahan kering di Kabupaten Magelang.
PETA TRANSECT
Peta 3.1
Administrasi Kabupaten MagelangSumber: BAPPEDA Magelang
-
7/25/2019 Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Jenis Buah Buahan Kabupaten Magelang
8/24
Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Buah 2015
Kabupaten Magelang sendiri memiliki jumlah kecamatan yaitu 21 Kecamatan dengan
Mungkid sebagai ibukota dari Kabupaten Magelang. Curah hujan rata rata di magelang
adalah 2453mm/tahun menurut data dari tahun 2012 mulai Januari-Desember
C. Kondisi Sosial Ekonomi
Kondisi Sosial Ekonomi Kabupaten Magelang akan dijelaskan pertama tama
melalui deskripsi kondisi sosial. Kabupaten Magelang memiliki jumlah penduduk yaitu
1181926 jiwa menurut sensus tahun 2010 dengan nilai 0.62 pertumbuhan penduduk
tiap tahunnya, dimana setiap tahunnya tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan
di jumlah penduduk. Untuk Pendapatan Domestik Regional Brutonya(atas dasar harga
konstan), di Kabupaten Magelang adalah Rp 4.542.888,65 menurut data PDRB
Kabupaten Magelang tahun 2012 , dengan sektor unggulan menggunakan analisis
ekonomi yaitu jasa jasa,bangunan dan kontruksi serta pertambangan dan penggalian.
Hasil Akhir Analisis Ekonomi Unggulan
No Lapangan Usaha
Potensi EkonomiWilayah
Potensi Relatif Ekonomi Wilayah
JumlahPDRB PDRB
Klassen KlassenShift Share
KlasikSLQ-DLQ
1 Pertanian Berkembang Potensial Tertinggal Unggulan 1
2Pertambangan-
PenggalianPotensial Unggulan Potensial Unggulan 2
3 Industri Pengolahan Berkembang Tertinggal Tertinggal Tertinggal 0
4
Listrik, Gas, dan Air
Bersih Potensial Tertinggal Unggulan Berkembang 1
Chart 3.2
Persentase Luasan Lahan Kabupaten
Magelang
Sumber: BPS Magelang
-
7/25/2019 Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Jenis Buah Buahan Kabupaten Magelang
9/24
Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Buah 2015
5 Bangunan-Konstruksi Potensial Unggulan Unggulan Unggulan 3
6 Perdagangan Berkembang Tertinggal Berkembang Tertinggal
7Pengangkutan-
KomunikasiPotensial Tertinggal Unggulan Potensial 1
8Keuangan, Persewaan
dan Jasa PerusahaanTerbelakang Tertinggal Berkembang Tertinggal 0
9 Jasa-Jasa Unggulan Unggulan Unggulan Unggulan 4
BAB IVPembahasan
A. Analisis Kesesuaian Lahan dan Potensi Lahan
Analisis Kesesuaian lahan ini memiliki tahapan tahapan yang akan dilalui. Proses
penyatuan(overlay) peta peta yaitu peta Curah Hujan, Peta Kelerengan dan juga Peta
Jenis Tanah. Kesesuaian lahan adalah kecocokan lahan didalam mendukung segala jenis
kegiatan manusia yang ada didalamnya. Didalam Neraca Sumber Daya Alam
Hortikultura jenis Buah, perlu dilakukan analisis kesesuaian lahan dikarenakan untuk
mengetahui lahan mana yang sesuai untuk digunakan oleh Hortikultura jenis Buah.
Tabel 3.3
Sektor Unggulan Kabupaten Magelang
Sumber: Analisis Ekonomi Kelompok
Peta 4.1
Peta Curah Hujan
Sumber: BAPPEDA Magelang
Peta 4.2
Peta KelerenganSumber: BAPPEDA Magelang
-
7/25/2019 Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Jenis Buah Buahan Kabupaten Magelang
10/24
Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Buah 2015
3 variabel diatas adalah aspek utama dalam menganalisis kesesuaian lahan
dimana analisis dilakukan dengan metode skoring dari tiap peta mana yang sesuai
untuk kawasan budidaya. Kemudian di overlay sehingga ditemukan peta kesesuaian
lahan untuk kawasan lindung, penyangga dan budidaya.
\
Langkah selanjutnya adalah mencari lahan budidaya yang sesuai untuk dijadikan
produksi hortikultura buah berdasarkan overlay dari peta kawasan budidaya, peta
fungsi permukiman, hutan dan peruntukan sawah.
Peta 4.4
Peta Kesesuaian Lahan
Sumber: BAPPEDA Magelang dan
Olahan Penulis
Peta 4.3
Peta Jenis Tanah
Sumber: BAPPEDA Magelang
-
7/25/2019 Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Jenis Buah Buahan Kabupaten Magelang
11/24
Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Buah 2015
B.
Kondisi Eksisting Hortikultura Buah Kabupaten Magelang
Peta 4.5
Peta Kesesuaian Lahan
Sumber: BAPPEDA Magelang dan
Olahan Penulis
Peta 4.6
Peta Penggunaan Lahan Sawah
Sumber: BAPPEDA Magelang dan
Olahan Penulis
Peta 4.7
Peta Penggunaan Lahan Permukiman
Sumber: BAPPEDA Magelang danOlahan Penulis
Peta 4.8
Peta Penggunaan Lahan Hutan
Sumber: BAPPEDA Magelang dan
Olahan Penulis
Peta 4.9
Peta Lahan Sesuai Hortikultura
Sumber: Data Olahan Penulis
-
7/25/2019 Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Jenis Buah Buahan Kabupaten Magelang
12/24
Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Buah 2015
Luas Panen Tanaman Buah Buahan, 2010 - 2013
2010 2011 2012 2013
Alpukat 20,02 20,21 10,64 13,46
Jeruk 369,18 121,97 100,28 15,49
Duku 23,52 22,17 103,57 112,64
Sawo 26,86 8,02 8,06 11,22
Mangga 62,32 88,2 116,42 178,55
Durian 207,93 343,44 57,09 240,38
Jambu 172,09 33,69 77,24 150,25
Nanas 72,95 74,22 72,97 88,14
Pisang 6345,93 3866,39 4567 6295,51
Rambutan 1231,57 682,59 479 894,45
Pepaya 579,13 579,13 614,87 725,73
Salak 21058,73 21058,73 29844,42 35449,72Melon 0,19 0,19 0,26 0,26
Semangka 0,03 0,03 0,03 0,03
Total (ha) 30170,45 26898,98 36051,85 44175,83
Bisa dilihat dari tabel yang dilampirkan diatas, bahwa kondisi eksisting sumber daya
pertanian hotikultura jenis buah luas lahannya seperti diatas, dengan menggunakan asumsi 1 Ha=
100 Pohon karena buah buahan biasanya produk dihasilkan dari pohon namun tidak dibagi menjadi
pohon besar dan pohon kecil dikarenakan komoditas di Kabupaten Magelang merupakan hasil
produk dari pohon yang ukurannya besar sehingga muncul asumsi demikian.
C. Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Jenis Buah
Didalam penyajian Neraca Sumber Daya Alam, penulis menggolongkan menjadi dua yaitu
neraca fisik dan neraca moneter, dengan tujuan seperti yang sudah dijelaskan di bab sebelumnya
adalah, mengetahui berapa sisa cadangan hortikultura buah Kabupaten Magelang yang bisa
dimanfaatkan untuk mendobrak perekonomian Magelang.
1) Neraca Fisik
Metode ini digunakan untuk mengetahui luas cadangan sisa lahan untuk Sumber Daya
Alam jenis Hortikultura Buah, juga mengetahui produktifitas komoditas buah buahan.
Neraca cadangan lahan pertanian hortikultura (buah buahan)
Kabupaten Magelang tahun 2013 terhadap kesesuaian lahan dan luas
panen
Tabel 4.10
Tabel Luas Panen Tanaman Buah
Buahan
Sumber: BPS Magelang
-
7/25/2019 Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Jenis Buah Buahan Kabupaten Magelang
13/24
Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Buah 2015
Luas Lahan Sesuai
(ha)
Luas Lahan panen eksisting
(ha)Cadangan (ha)
46.703,80 44175,83 2.527,97
Untuk menghitung Cadangan berdasarkan Kesesuaian dan Luas panen dengan
mengurangkan Luas Lahan Sesuai-Luas Lahan Panen. Berdasarkan tabel diatas,
Kabupaten Magelang memiliki luas lahan sisa sebesar 2.527,97 Ha dalam penggunaan
Hortikultura Jenis Buah. Dari angka diatas, bisa kita lihat potensi yang sangat luas untuk
bisa dimanfaatkan dalam produktifitas sumber daya ini, dimana nantinya akan
berdampak ke perekonomian masyarakat. Jika tidak optimalkan dengan baik, luas lahan
sisa ribuan hektar itu nantinya akan dimanfaatkan untuk kebutuhan primer manusia
yaitu penambahan lahan spasial dengan fungsi permukiman atau fungsi lainnya
dikarenakan jumlah penduduk yang meningkat.
Dari tabel data diatas, bisa ditentukan berapa cadangan sumber daya
Hortikultura Buah dengan menggunakan data produktifitasnya. Berikut akan
dilampirkan tabel hitungan cadangan dari data produksi
Neraca cadangan produksi pertanian hortikultura komoditas buah buahan Kabupaten Magelang
tahun 2013
Luas Lahan
Sesuai (ha)
Luas Lahan panen
eksisting (ha)Cadangan (ha)
Produktivitas
(kw/ha)
Cadangan produksi
(kw)
46.703,80 44175,83 2.527,97 4520,90 11.428.705,99
Dari tabel diatas, terdapat 2 variabel tambahan yaitu produktifitas pasiva dan
cadangan produksi, dimana kedua variabel tersebut didapat dari rumus berikut
= + +
= L: Luas Lahan
P: Produktifitas Rata Rata
x: produktifitas tiap komoditas
Tabel 4.11
Tabel Cadangan Lahan
Sumber: Data Olahan Penulis
Tabel 4.12
Tabel Neraca Cadangan ProduksiSumber: Data Olahan Penulis
-
7/25/2019 Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Jenis Buah Buahan Kabupaten Magelang
14/24
Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Buah 2015
n: Jumlah Komoditas
Kemudian untuk mencari jumlah cadangan produksi, dicari dengan rumus:
= . CP: Cadangan Produksi
P: Produktivitas Rata Rata
CL: Cadangan Lahan
Setelah didapatkan hasil sisa cadangan lahan sebesar 2.527,97 Ha, dengan
menggunakan nilai produktifitas sebesar 4520 Kw/Ha maka didapatkan hasil sisa
cadangan produksi adalah 11.428.705 kwintal. Ini merupakan nilai yang sangat besar
untuk dioptimalkan
Dengan hasil diatas, bisa kita simpulkan bahwa Kabupaten Magelang masih sisalahan untuk hortikultura buah dengan cadangan produksinya sebesar 11.428.705
kwintal pertahun. Kesimpulan yang dapat diambil adalah Kabupaten Magelang masih
memiiki banyak potensi untuk hortikultura jenis buah agar dapat dimanfaatkan dan
dioptimalkan agar berdampak kepada kesejahteraan penduduk dan meningkatkan
perekonomian
Neraca luas panen sumber daya pertanian hortikultura (Buah Buahan) Kabupaten
Magelang
Jenis
Buah
Aktiva luas
panen tahun
2010 (ha)
Pasiva Luas
Panen
tahun
2013 (ha)
Pertambahan
(ha)
Pengurangan
(ha)
Pertumbuhan
(%)
Alpukat 20,02 13,46 7 -9,45%
Jeruk 369,18 15,49 354 -54,74%
Duku 23,52 112,64 89 47,93%
Sawo26,86 11,22
16 -19,61%
Mangga 62,32 178,55 116 30,10%
Durian 207,93 240,38 32 3,69%
Jambu 172,09 150,25 22 -3,34%
Nanas 72,95 88,14 15 4,84%
Pisang
6345,93 6295,51
50 -0,20%
Rambutan 1231,57 894,45 337 -7,68%
Pepaya 579,13 725,73 147 5,80%Salak 21058,73 35449,72 14.391 13,91%
-
7/25/2019 Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Jenis Buah Buahan Kabupaten Magelang
15/24
Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Buah 2015
Melon0,19 0,26
0 0 8,16%
Semangka0,03 0,03
0 0 0,00%
Total 30.170 44.176 14.791 785 10,00%
Untuk menghitung pertumbuhan(%) digunakan rumus sebagai berikut
Pertumbuhan= () . ()1Dimana t merupakan range tahun
Dari tabel diatas, dijabarkan komoditas komoditas buah buahan yang ada di
Kabupaten Magelang. Memiliki 14 jenis komoditas yang memiliki luas panen dan
produktifitas yang berbeda beda, terjadi penigkatan pada luasan lahan panen sebesar
10%
Luas Panen Tanaman Buah Buahan, 2010 - 2013
2010 2011 2012 2013Alpukat 20,02 20,21 10,64 13,46
Jeruk 369,18 121,97 100,28 15,49
Duku 23,52 22,17 103,57 112,64
Sawo 26,86 8,02 8,06 11,22
Mangga 62,32 88,2 116,42 178,55
Durian 207,93 343,44 57,09 240,38
Jambu 172,09 33,69 77,24 150,25
Nanas 72,95 74,22 72,97 88,14
Pisang 6345,93 3866,39 4567 6295,51
Rambutan 1231,57 682,59 479 894,45
Pepaya 579,13 579,13 614,87 725,73
Salak 21058,73 21058,73 29844,42 35449,72
Melon 0,19 0,19 0,26 0,26
Semangka 0,03 0,03 0,03 0,03
Total (ha) 30170,45 26898,98 36051,85 44175,83
Tabel 4.13
Tabel Neraca Pertumbuhan SDA
Sumber: Data Olahan Penulis
Tabel 4.14
Tabel Luas Panen Buah BuahanSumber: BPS Kab Magelang
-
7/25/2019 Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Jenis Buah Buahan Kabupaten Magelang
16/24
Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Buah 2015
Neraca produksi sumber daya pertanian hortikultura (Buah Buahan) Kabupaten Magelang
Jenis Buah
Aktiva
Produksi
tahun
2010 (kw)
Pasiva
Produksi
tahun
2013 (kw)
Pertambahan (kw) Pengurangan (kw) Pertumbuhan (%)
Alpukat 417 880 463 20,53%
Jeruk 6063 756 5.307 -40,58%
Duku 12383 5972 6.411 -16,67%
Sawo 1567 1254 313 -5,42%
Mangga 3930 10985 7.055 29,30%
Durian 16069 15201 868 -1,38%
Jambu 2552 8247 5.695 34,08%
Nanas 131 148 17 3,10%
Pisang 93166 94236 1.070 0,29%
Rambutan 138162 64114 74.048 -17,46%
Pepaya 31539 33663 2.124 1,64%
Salak 152693 338977 186.284 22,06%
Melon 2849 4270 1.421 10,65%
Semangka 3872 1388 2.484 -22,62%
Total 465.393 580.091 204.129 89.431 5,66%
Dari tabel diatas, bisa dilihat bahwa peningkatan juga dialami oleh produksi buah
buahan, yaitu sebesar 5,66%. Namun, kedua data diatas tidak bisa menjamin dengan
detail nilai dari produktifitas pertanian hortikultura jenis buah. Berikut akan
dilampirkan tabel datanya.
Neraca produktivitas sumber daya pertanian hortikultura (buah buahan) Kabupaten
Magelang
Jenis
Buah
Aktiva
Produktivit
as tahun
2009
(kw/ha)
Pasiva
Produktivit
as tahun
2013
(kw/ha)
Pertambahan
(kw/ha)
Pengurangan
(kw/ha)
Pertumbuhan
(%)
Alpukat 20,8291708 65,3789004 44,55 33,10%
Jeruk 16,4228831 48,8056811 32,38 31,30%
Duku 526,488095 53,0184659 473,47 -43,67%
Tabel 4.15
Tabel Neraca Produksi
Sumber: Data Olahan Penulis
-
7/25/2019 Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Jenis Buah Buahan Kabupaten Magelang
17/24
Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Buah 2015
Sawo 58,3395383 111,764706 53,43 17,65%
Mangga 63,0616175 61,5233828 1,54 -0,62%
Durian 77,2808157 63,2373742 14,04 -4,89%
Jambu 14,8294497 54,8885191 40,06 38,70%
Nanas 1,79575051 1,67914681 0,12 -1,66%
Pisang 14,6812209 14,9687635 0,29 0,49%
Rambuta
n112,183636 71,6798032 40,50 -10,59%
Pepaya 54,4592751 46,3850192 8,07 -3,93%
Salak 7,25081712 9,56219118 2,31 7,16%
Melon 14994,7368 16423,0769 1.428,34 2,30%
Semangk
a129066,667 46266,6667 82.800,00 -22,62%
Rata
Rata10359,2161 4520,90254 1.601,36 83.337,75 -18,72%
Dari tabel diatas, bisa dilihat bahwa Kabupaten Magelang mengalami penurunan
produktivitas pertanian Hortikultura jenis Buah, pertanian hortikultura jenis buah
Kabupaten Magelang selama 5 tahun mengalami penurunan produktivitas sebesar
18,72%, tapi mengalami kenaikan pada luas lahan panen dan produksi hortikultura
buah buahan. Hal ini merupakan sebuah keanehan dimana luas lahan panen dan
produksi tidak mempengaruhi produktifitas, dikarenakan beberapa komoditas yang
mengalami penurunan sangat drastis seperti duku, dan semangka. Bisa ditanggulangi
dengan faktor faktor lainnya seperti penyuluhan pengolahan produksi terbaik,
penyuluhan bagi petani untuk mengelola hasil dan lahan sebagai sarana penunjang
optiman bagi komoditas, kebijakan pemerintah dan lain lain.
2)
Neraca Moneter
Neraca Moneter adalah Neraca yang digunakan untuk melihat cadangan
pendapatan dari Sumber Daya khususnya Sumber daya Buah Buahan (Hortikultura) di
Kabupaten Magelang. Dalam penghitungannya, menggunakan dan melihat standar biaya
yang dihasilkan dalam satu hektar lahan pertanian dikonversikan kedalam bentuk uang.
Dari referensi yang didapat darihttp://horti.pertanian.go.id/node/185, dimana dalam
satu hektar lahan pertanian hortikultura bisa menghasilkan pendapatan sebesar Rp
12.550.000 per hektarnya.
Tabel 4.16
Tabel Neraca Produktivitas
Sumber: Data Olahan Penulis
http://horti.pertanian.go.id/node/185http://horti.pertanian.go.id/node/185http://horti.pertanian.go.id/node/185http://horti.pertanian.go.id/node/185 -
7/25/2019 Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Jenis Buah Buahan Kabupaten Magelang
18/24
Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Buah 2015
Neraca moneter pertanian hortikultura komoditas buah buahan Kabupaten Magelang tahun 2013
Luas
LahanSesuai
(ha)
Luas
Lahan
panen
eksisting
(ha)
Cadangan(ha)
Standar harga
pendapatan/Ha/Tahu
n
Nilai lahan
sesuai(jutaan
rupiah)
Nilai lahan
panen
eksisting
(jutaan
rupiah)
Nilai
cadangan(jutaan
rupiah)
46.703,8
0
44175,8
3 2.527,97 12.550.000,00
586.132,6
9
554.406,6
7
31.726,0
2
Dari tabel diatas, terdapat 4 variabel yaitu Standar Harga Pendapatan, Nilai
Lahan Sesuai, Nilai Lahan Panen Eksisting dan Nilai Cadangan, dimana standar harga
pendapatan didapat dari standar harga di Indonesia untuk sektor Hortikultura termasuk
Sayuran dan Buah Buahan, dan Nilai lahan sesuai didapat dari Luas Lahan
Sesuai/Standar Harga, untuk nilai lahan panen eksisting didapat dari Luas Lahan Panen
Eksisting/Standar Harga, dan untuk nilai cadangan merupakan pengurangan dari Nilai
Lahan sesuai dengan Nilai Lahan Panen Eksisting
Neraca moneter menjelaskan bahwa Kabupaten Magelang ini memiliki nilai
cadangan moneter bernilai Rp 31.726.020.000 dengan lahan yang sesuai yaitu Rp
586.132.690.000. Bisa dijelaskan bahwa cadangan ini menunjukkan masih belum
optimal di Kabupaten Magelang
Neraca produksi pertanian hortikultura komoditas buah buahan Kabupaten Magelang tahun 2013
berdasarkan luas lahan
No Keterangan Luas Lahan (Ha)Standar produksi dalam 1
Ha (Kw/Ha)
Produksi seharusnya
(kw)
1 Lahan yang sesuai 46.703,8081,77
3.818.795,47
2 Lahan panen eksisting 44175,83 3.612.092,79Cadangan 206.702,67
Standar Produksi didapat dari rata rata produksi Hortikultura Buah Jawa
Tengah, untuk Variabel Produksi seharusnya didapat dari perkalian masing masing
variabel dengan standar produksi dalam 1 Ha(Kw/Ha)
Tabel 4.17
Tabel Neraca Moneter
Sumber: Data Olahan Penulis
Tabel 4.18
Tabel Neraca Moneter Produksi
Sumber: Data Olahan Penulis
-
7/25/2019 Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Jenis Buah Buahan Kabupaten Magelang
19/24
Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Buah 2015
Neraca produsi berdasarkan standar produksi pertanian hortikultura (buah buahan) Jawa
Tengah
Jenis
Buah
Standarproduksi
seharusnya
(kw/ha)
luas lahan
panen (ha)
Produksi seharusnya
(kw)
Produksi tahun
2013 (kw)Cadangan (kw)
Alpukat 119,34 13,46 1.606,31 880 726,31
Jeruk 60,20 15,49 932,48 756 176,48
Duku 66,10 112,64 7.445,48 5972 1.473,48
Sawo 134,48 11,22 1.508,82 1254 254,82
Mangga 85,17 178,55 15.207,59 10985 4.222,59
Durian 84,26 240,38 20.254,78 15201 5.053,78
Jambu 61,23 150,25 9.199,96 8247 952,96Nanas 12,04 88,14 1.061,12 148 913,12
Pisang 36,78 6.295,51 231.565,34 94236 137.329,34
Rambutan 53,09 894,45 47.483,54 64114 -16.630,46
Pepaya 84,80 725,73 61.542,60 33663 27.879,60
Salak 20,70 35.449,72 733.937,78 338977 394.960,78
Melon 175,64 0,26 45,67 4270 -4.224,33
Semangka 150,90 0,03 4,53 1388 -1.383,47
Neraca neraca ini menjelaskan bahwa banyaknya potensi produksi pertanian
hortikultura jenis buah Kabupaten Magelang memiliki cadangan sebesar 206.702,67
kwintal. Standar produksi di Jawa Tengah sebesar 81,77 Kw/Ha, maka dari itu,
produktifitas di Kabupaten Magelang yang mengalami penurunan harus dapat
ditingkatkan lagi untuk mencapai standar produksi di Jawa Tengah
Neraca fisik dan moneter pertanian hortikultura komoditas buah buahan Kabupaten Magelang
tahun 2013 berdasarkan luas lahan
No Lahan
Neraca Fisik Neraca Moneter
Luas Lahan (Ha)Standar produksi
dalam 1 Ha (Kw/Ha)Jutaan rupiah
1 Kesesuaian lahan pertanian sayur 46.703,80 81,76626882 522.596,92
2 Lahan panen eksisting 44175,83 4520,902539 197.850,75
3 Potensi cadangan 2.527,97 -4.439,14 324.746,17
Tabel 4.19
Tabel Neraca Produksi BerdasarkanStandar Jawa Tengah
Sumber: Data Olahan Penulis
Tabel 4.20Tabel Neraca Fisik dan Moneter
Hortikultura Buah
Sumber: Data Olahan Penulis
-
7/25/2019 Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Jenis Buah Buahan Kabupaten Magelang
20/24
Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Buah 2015
D. Keterkaitan Perkembangan Perekonomian dengan Neraca Sumber Daya
Alam Sektoral
a.
Kinerja Ekonomi Wilayah
Menurut grafik diatas, bisa kitalihat bahwa struktur perekonomian Kabupaten
Magelang terbesar adalah sektor pertanian, Industri dan Pengolahan serta sektor jasa
jasa. Dapat disimpulkan bahwa terdapat penurunan di sektor pertanian sebagai sektor
utama penghasil kebutuhan primer, dengan beralih ke perbesaran sektor jasa jasa yang
merupakan kebutuhan tersier penduduk
b.
Sektor UnggulanHasil Akhir Analisis Ekonomi Unggulan
No Lapangan Usaha
Potensi Ekonomi
WilayahPotensi Relatif Ekonomi Wilayah
JumlahPDRB PDRB
Klassen KlassenShift Share
KlasikSLQ-DLQ
1 Pertanian Berkembang Potensial Tertinggal Unggulan 1
2Pertambangan-
PenggalianPotensial Unggulan Potensial Unggulan 2
3 Industri Pengolahan Berkembang Tertinggal Tertinggal Tertinggal 0
Grafik 4.21
Struktur Pereknomian MagelangSumber: Data Olahan Penulis
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
1 2 3 4 5
Jasa Jasa
Keuangan Persewaan dan Jasa
Pngangkutan Komunikasi
Perdagangan
Bangunan Konstruksi
Listrik,gas dan Air Bersih
Industri Pengolahan
Pertambangan
Pertanian
-
7/25/2019 Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Jenis Buah Buahan Kabupaten Magelang
21/24
Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Buah 2015
4Listrik, Gas, dan Air
BersihPotensial Tertinggal Unggulan Berkembang 1
5 Bangunan-Konstruksi Potensial Unggulan Unggulan Unggulan 3
6 Perdagangan Berkembang Tertinggal Berkembang Tertinggal
7Pengangkutan-
KomunikasiPotensial Tertinggal Unggulan Potensial 1
8Keuangan, Persewaan
dan Jasa PerusahaanTerbelakang Tertinggal Berkembang Tertinggal 0
9 Jasa-Jasa Unggulan Unggulan Unggulan Unggulan 4
Dari tabel diatas, dapat kita lihat bahwa pertanian bukan merupakan sektor
unggulan, namun pertanian merupakan sektor potensial untuk berkembang,kenapa?
Karena faktor pendukung yang ada tidak dimanfaatkan seperti lahan dan cadangan
yang masih potensial seperti yang dijelaskan di pembahasan sebelumnya. Jika cadangan
produksi sumberdaya serta cadangan lahannya dioptimalkan dengan baik, maka tidak
akan heran bahwa nantinya perekonomian kabupaten Magelang akan didominasi oleh
sektor pertanian dengan menjadi sektor unggulan di Kabupaten Magelang.
c. Disparitas Wilayah
NO Kabupaten R Y Klasifikasi
1 Salaman 0,057 2.109.652,85 Growing Region
2 Borobudur 0,050 3.574.130,74 Rapid Growth Region
3 Ngluwar 0,044 3.091.252,26Relative Backward
Region
4 Salam 0,049 3.828.280,39 Rapid Growth Region
5 Srumbung 0,046 7.190.865,19 Retarded Region
6 Dukun 0,032 2.055.564,79Relative Backward
Region
7 Muntilan 0,062 3.824.048,28 Rapid Growth Region
8 Mungkid 0,050 3.046.623,97 Growing Region
9 Sawangan 0,033 2.444.852,07Relative Backward
Region
10 Candimulyo 0,041 2.013.550,13Relative Backward
Region
11 Mertoyudan 0,048 6.424.070,25 Rapid Growth Region
12 Tempuran 0,046 4.281.296,67 Retarded Region
13 Kajoran 0,044 3.407.533,47 Relative BackwardRegion
Tabel 4.22
Sektor Unggulan Magelang
Sumber: Data Olahan Penulis
-
7/25/2019 Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Jenis Buah Buahan Kabupaten Magelang
22/24
Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Buah 2015
14 Kaliangkrik 0,033 3.230.268,44Relative Backward
Region
15 Bandongan 0,041 2.340.859,99Relative Backward
Region
16 Windusari 0,046 3.309.200,31Relative Backward
Region
17 Secang 0,055 3.543.030,35 Rapid Growth Region
18 Tegalrejo 0,049 2.119.691,11 Growing Region
19 Pakis 0,053 2.503.228,28 Growing Region
20 Grabag 0,056 2.632.805,03 Growing Region
21 Ngablak 0,051 5.349.974,12 Rapid Growth Region
PDRB Kab. Magelang 0,048 3.477.134,59
Dari tabel diatas, bisa dilihat bahwa di Magelang masih terlihat disparitas
pembangunan wilayah. Hal ini ditunjukkan dengan kecamatan kecamatan yang
tergolong tidak berkembang dan terbelakang seperti Tempuran, Ngluwar, Candimulyo
dan lain sebagainya. Kecamatan ini bisa diberi solusi untuk berkembang dengan pesat
menyaingi kecamatan lainnya yaitu dengan cara penggunaan potensi Sumber Daya
Alam Hortikultura Buah Buahan yang telah dijelaskan diatas, dengan pemanfaatan
lahan yang akan digunakan di tiap kecamatan guna menambah kesejahteraan
kecamatan tersebut.
Tabel 4.23
Disparitas Wilayah Magelang
Sumber: Data Olahan Penulis
Peta 4.24
Potensi Buah Buahan Wilayah Magelang
Sumber: Data Olahan Penulis
-
7/25/2019 Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Jenis Buah Buahan Kabupaten Magelang
23/24
Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Buah 2015
Dari peta diatas, kecamatan kecamatan yang relatif tertinggal, bisa menggunakan
lahan sisa yang sesuai untuk ditanami sumber daya alam buah buahan dan
dikembangkan untuk keuntungan yang besar agar perekonomian dan kesejahteraan
masyarakat di kecamatan tersebut meningkat. Contohnya, Ngluwar merupakan
kecamatan yang tertinggal, dengan kesesuaian lahan untuk hortikultura diatas seperti
ditunjukkan dalam peta, bisa jadi nantinya Ngluwar akan menjadi kecamatan
penyumbang ekonomi terbesar dengan pemanfaatan sumber daya hortikultura buah
buahan.
d. Pemanfaatan dan Penjabaran Komoditas Unggulan
Bisa kita lihat dari analisis neraca diatas, dan juga dari DDA Jawa Tengah dan
beberapa faktor lainnya adalah Komoditas Melon dan Semangka dikarenakan
luasan lahan yang masih bisa dimanfaatkan karena eksistingnya baru dipakai
seluas 0,26 dan 0,03 Ha, sedangkan potensi lahan yang banyak dan masih bisa
dimanfaatkan. Dan juga komoditas yang dibandingkan dengan data dari Jawa Tengah
adalah Rambutan karena nilai produktifitasnya yang lebih tinggi dari Jawa
Tengah dimana di Magelang sebesar 71,68 sementara di Jawa Tengah adalah
53,09. Penjabaran ini nantinya diharapkan bisa menjadi strategi untuk
mengembangkan dan memanfaatkan sumber daya alam sebagai pengaruh ke
peningkatan perekonomian Kabupaten Magelang
BAB V
Kesimpulan dan Saran
Analisis ini penting untuk dilakukan untuk mengetahui sisa cadangan yang bisa
dimanfaatkan untuk keberlanjutan perkembangan komoditas buah buahan. Didukung
dengan kondisi fisik wilayah yang baik seperti jenis tanah, curah hujan dan juga tenaga
kerja yang berlimpah, dan sisa lahan yang banyak bisa dimanfaatkan untuk
pengembangan Sumber Daya Alam Hortikultura Buah Buahan..
Untuk melakukan analisis ini, diperlukan
1. Analisis Kesesuaian Lahan
2. Analisis Potensi Lahan yang Sesuai untuk Potensi Sumber Daya Alam
Hortikultura jenis Buah Buahan3. Analisis Neraca Sumber Daya Alam dengan perhitungan yang sesuai standar
-
7/25/2019 Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Jenis Buah Buahan Kabupaten Magelang
24/24
Neraca Sumber Daya Alam Hortikultura Buah 2015
4. Dan juga melihat sektor/komoditas unggulan untuk dapat dikembangkan
Membandingkan kondisi eksisting dan juga peramalan kedepannya, untuk
mencapai nilai yang sebanding/lebih besar dengan skala wilayah yang lebih luas
(Provinsi Jawa Tengah). Setelah dilakukan analisis NSDA, akan dihasilkan sebuah saran
dan rekomendasi serta arah pengembangan untuk menciptakan kesejahteraan
masyarakat melalui peningkatan tingkat perekonomian melalui komoditas buah buahan
ini, saran pengembangan ini yaitu:
1. Pengendalian dan Konservasi fungsi lahan agar tidak dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan penduduk yang makin meningkat.
2. Mengembangkan potensi lahan yang ada untuk dikembangkan sebagai lahan
komoditas unggulan dari komoditas buah buahan untuk memperoleh
keuntungan yang banyak, diambil komoditas yang sudah melebihi skala wilayah
yang lebih luas (Jawa Tengah) dikarenakan memiliki nilai jual yang tinggi
3. Meningkatkan produktifitas komoditas seperti penyuluhan berbagai macam
faktor yang bisa meningkatkan produktivitas yaitu teknologi, manajemen
pengelolaan komoditas, peningkatan kualitas pengelola(peningkatan skill
petani), dan sebagainya.
4.
Membuat branding komoditas sebagai bahan unggulan untuk dijual dalam
wilayah Kabupaten Magelang ataupun untuk diekspor ke wilayah yang lebih luas
Daftar Pustaka
1. Kabupaten-Magelang-Dalam-Angka-2015.pdf. (n.d.).
2. Magelang, B. K. (2014). Kabupaten Magelang Dalam Angka 2014.
3. Statistik, B. P. (2010). Hasil Sensus Penduduk 2010. Sensus Penduduk 2010, 6, 1
18.4. Undang-undang Republik Indonesia nomor 13 tahun 2010 Tentang Hortikultura.
(2010), (1).
5. Petunjuk Umum Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu
Produk Hortikultura Berkelanjutan TA 2013
6. SNI 19-6728. 1-2002 Penyusunan Neraca Sumber Daya
top related