analisis laporan kuangan kabupaten pemalang
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Analisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang
1/28
Akuntansi
PemerintahAnalisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang T/A 20092011
Page ii
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami ingin mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhanyang Maha Esa yang telah memberkati kami sehingga makalah ini dapat
diselesaikan dengan tepat waktu. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih bagi
seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini dan
berbagai sumber yang telah kami gunakan sebagai data informasi dan fakta pada
makalah kami ini.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai
keterbatasan dalam berbagai hal, oleh karena itu tidak ada hal yang dapat
diselesaikan dengan sangat sempurna, begitu pula dengan makalah yang telah
kami selesaikan ini. Tidak semua hal dapat kami deskripsikan dengan sempurna
dalam karya tulis ini. Kami melakukannya semaksimal mungkin dengan
kemampuan yang kami miliki.
Maka dari itu seperti yang telah dijelaskan bahwa kami memiliki
keterbatasan dan juga kekurangan, kami bersedia menerima kritik dan saran dari
pembaca yang budiman. Kami akan menerima semua kritik dan saran tersebut
sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki makalah kami di masa datang.
Sehingga semoga karya tulis berikutnya dan makalah lain dapat diselesaikan
dengan hasil yang lebih baik.
Dengan menyelesaikan makalah ini kami mengharapkan banyak manfaat
yang dapat dipetik dan diambil dari karya ini. Semoga dengan adanya makalah ini
dapat membangun rasa nasionalisme dan kesadaran hukum di Indonesia.
Penyusun
-
7/22/2019 Analisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang
2/28
Akuntansi
PemerintahAnalisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang T/A 20092011
Page ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN .............................................................................................................. 2
Analisis Laporan KEuangan Daerah ................................................................ 2
Pendapatan dan Belanja .................................................................................... 8
Persediaan dan Investasi ................................................................................... 16
Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan Penyajian ............................................. 17
Lampiran Data .................................................................................................. 22
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN ................................................................................................ 25
SARAN ............................................................................................................ 25
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 26
-
7/22/2019 Analisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang
3/28
Akuntansi
PemerintahAnalisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang T/A 20092011
Page ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam literatur akuntansi, keuangan, dan pemeriksaan akuntan, kalau kita coba
bandingkan antara buku-buku yang mengulas tentang sektor public dan sektor
bisnis, terlihat bahwa literatur untuk sektor publik relatif lebih sedikit.
Lebih jauh lagi, kalau kita coba untuk mencari lliteratur mengenai analisis
laporan keuangan sektor publik, maka akan sangat sulit kita memperolehnya atau
bahkan tidak akan mendapatkannya, karena memang sampai saat ini belum ada.
Tentang analisis laporan keuangan, memang telah lama banyak dilakukan oleh
pengguna laporan keuangan, tetapi terbatas pada sektor bisnis. Manajemen
perusahaan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan, seperti investor, kreditor,
analis keuangan, telah banyak menerapkan metode-metode analisis laporan
keuangan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan yang telah dicapai dan
untuk memprediksikan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Jadi,
pelaku bisnis dan pihak-pihak terkait lainnya telah banyak memanfaatkan hasil
analisis laporan keuangan sebagai dasar bagi pengambilan keputusan ekonomis
yang mereka buat.
Di sisi lain, analisis laporan keuangan di sektor pemerintahan hamper tidak
pernah dilakukan. Kalaupun dilakukan perhitungan-perhitungan melalui
pembandingan beberapa pos laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah
daerah, itu pun dengan perhitungan sederhana dengan penggunaan yang terbatas.
Misalnya, bila kita ingin mengetahui kinerja pencapaian pendapatan daerah, kita
bandingkan antara realisasi pendapatan asli daerah dengan target/ anggarannya,
atau menghitung perbandingan antara realisasi pendapatan pajak daerah dengantotal realisasi pendapatan asli daerah. Untuk menilai pelaksanaan belanja modal
misalnya, kita dapat membandingkan realisasi belanja modal dengan pagunya,
atau membandingkan realisasi belanja modal dengan realisasi total belanja.
Seiring dengan makin majunya penerapan prinsip akuntabilitas dan
transparansi, yang ditandai dengan perkembangan peraturan perundangundangan
dalam bidang keuangan negara/daerah, maka dengan sendirinya terjadi perubahan
kebutuhan atas teknik analisis laporan keuangan pemerintah daerah.
-
7/22/2019 Analisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang
4/28
Akuntansi
PemerintahAnalisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang T/A 20092011
Page ii
Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, maka setiap pengelola keuangan daerah harus menyampaikan laporan
pertanggungjawaban pengelolaan keuangannya tidak saja dalam bentuk Laporan
Realisasi Anggaran, tetapi juga meliputi Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan
atas Laporan Keuangan Daerah. Dengan bertambahnya komponen laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tersebut, seyogyanya terdapat pula
perkembangan teknik analisis laporan keuangan pemerintah daerah, agar
pengguna laporan keuangan memiliki dasar yang memadai dalam mengevaluasi
kondisi dan kinerja keuangan pemerintah daerah, yang pada akhirnya hasil
analisis laporan keuangan tersebut dapat digunakan sebagai dasar dalam
perumusan kebijakan anggaran daerah di masa mendatang.
-
7/22/2019 Analisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang
5/28
Akuntansi
PemerintahAnalisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang T/A 20092011
Page ii
BAB II
PEMBAHASAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DAERAH
Landasan teori untuk analisis laporan keuangan pada sektor bisnis sudah lama
menjadi pokok bahasan dalam literatur akuntansi dan keuangan. Dapat dikatakan
bahwa penggunaan teknik-teknik analisis laporan keuangan di sektor bisnis
memang sudah memiliki pijakan teori yang sudah mapan dengan nama dan kaidah
pengukuran yang standar.
Sedangkan pada sektor publik, khususnya pada lingkungan pemerintah daerah,
adalah sebaliknya. Penggunaannya masih sangat terbatas, dengan fokus pada
laporan realisasi anggaran, karena memang belum didukung dengan pembahasan
teori analisis laporan keuangan pemerintah yang memadai. Oleh karena itu, belum
ada nama dan kaidah pengukuran yang seragam.
Mengenai terbatasnya penggunaan teknik analisis laporan keuangan pada
pemerintah daerah, khususnya analisis perbandingan atau rasio, bila dibandingkan
dengan sektor bisnis, Widodo (2007) mengemukakan penyebabnya adalah:
Keterbatasan penyajian laporan keuangan pada lembaga pemerintah daerah
yang sifat dan cakupannya berbeda dengan penyajian laporan keuangan oleh
lembaga perusahaan yang bersifat komersial.
Selama ini penyusunan APBD sebagian masih dilakukan berdasarkan
pertimbangan incremental budget (seharusnya disusun berdasarkan pendekatan
kinerja sebagaimana tersebut dalam pasal 20 Peraturan Pemerintah Nomor 105
Tahun 2000), yaitu besarnya masing-masing komponen pendapatan dan belanja
dihitung dengan meningkatkan persentase tertentu (biasanya berdasarkan tingkatinflasi). Karena disusun dengan pendekatan secara incremental, maka sering kali
mengabaikan rasio keuangan dalam APBD, seperti adanya prinsip yang penting
pendapatan naik meskipun untuk menaikkannya itu diperlukan biaya yang tidak
efisien.
Penilaian keberhasilan APBD sebagai penilaian pertanggungjawaban
pengelolaan keuangan daerah lebih ditekankan pada pencapaian target, sehingga
-
7/22/2019 Analisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang
6/28
Akuntansi
PemerintahAnalisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang T/A 20092011
Page ii
kurang memperhatikan bagaimana perubahan yang terjadi pada komposisi
ataupun struktur APBD-nya.
A. PengertianSecara singkat analisis laporan keuangan dapat diartikan sebagai upaya
untuk mengidentifikasi ciri-ciri keuangan berdasarkan laporan keuangan
suatu entitas tertentu. Untuk itu, seseorang yang melakukan analisis atas
laporan keuangan perlu menguraikan pos-pos laporan tersebut menjadi unit
informasi yang lebih rinci dan melihat hubungan antara satu dengan yang
lainnya guna mengetahui kondisi keuangan entitas tersebut untuk dijadikan
dasar dalam pengambilan keputusan. Analisis laporan keuangan dilakukan
dengan menggunakan metode dan teknik analisis tertentu dalam melihat
ukuran dan hubungan unsur laporan keuangan. Hasil dari analisis tersebut
diharapkan dapat meminimalkan bahkan menghilangkan penilaian yang
bersifat dugaan semata, ketidakpastian, pertimbangan pribadi dan lain
sebagainya. Bahkan melalui analisis laporan keuangan juga kemungkinan
dapat diketahui adanya kesalahan proses akuntansi. Dengan demikian akan
menambah keyakinan pengguna laporan atas data atau informasi yang
tersedia sehingga pengambilan keputusannya menjadi lebih akurat.
Beberapa karakteristik dari analisis laporan keuangan dapat diringkas
seperti di bawah ini.
Fokus pada laporan keuangan utama
Sesuai pembahasan dalam modul ini, maka fokusnya adalah pada
Laporan Realisasi APBD, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatanatas Laporan Keuangan.
Memuat analisis hubungan
Dalam hal ini, analisis laporan keuangan menguraikan hubungan
pos-pos dalam satu laporan keuangan, hubungan pos-pos antar
laporan keuangan, serta perbandingan dan kecenderungan pos-pos
tersebut.
Memuat implikasi dan prediksi
-
7/22/2019 Analisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang
7/28
Akuntansi
PemerintahAnalisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang T/A 20092011
Page ii
Analisis laporan keuangan dapat digunakan untuk mengevaluasi
dampak kejadian atau transaksi masa lalu sekaligus untuk
meramalkan prospek keuangan di masa mendatang.
Dipengaruhi oleh kemampuan analis
Bila terdapat beberapa analis atas satu informasi yang sama,
kemungkinan masing-masing analis dapat memberikan hasil analisis
yang berbeda, tergantung pada kemampuan atau ketajaman masing-
masing analis.
Seperti yang disebutkan pada poin fokus analisis laporan keuangan di
atas, maka kita akan menggunakan laporan keuangan pemerintah daerah
sebagai bahan utama dalam melakukan analisis. Dengan demikian, akurasi
hasil analisis laporan keuangannya sangat tergantung pada akurasi dan
validitas angka-angka yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah
daerah tersebut. Oleh karena itu, hasil analisis laporan keuangan akan lebih
baik bila laporan keuangannya dihasilkan dari sistem akuntansi pemerintah
daerah yang sudah berjalan dengan baik, dan laporan keuangan tersebut
telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan.
B. Tujuan dan ManfaatTelah kita bahas di bab sebelumnya, bahwa informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan adalah untuk tujuan umum, yang berarti bahwa
laporan tersebut disajikan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi
semua kelompok pengguna laporan keuangan. Oleh sebab itu, jika
pengguna laporan keuangan menginginkan informasi tambahan darilaporan keuangan yang tersedia, maka perlu melakukan analisis atas
laporan keuangan tersebut.
Dalam laporan keuangan pemerintah daerah misalnya, tidak ada
informasi yang menyebutkan derajat kemampuan pemda dalam membayar
kembali pinjaman yang diterimanya. Bila kita ingin menilai seberapa besar
tingkat kemampuan pemda membayar kewajibannya, maka kita perlu
-
7/22/2019 Analisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang
8/28
Akuntansi
PemerintahAnalisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang T/A 20092011
Page ii
melakukan analisis atas pos-pos yang disajikan dalam laporan keuangan
pemda tersebut.
Secara umum telah kita peroleh pemahaman bahwa tujuan analisis
laporan keuangan adalah untuk menilai kondisi dan kinerja keuangan dari
suatu entitas. Adapun tujuan dari analisis laporan keuangan pemerintah
daerah adalah untuk hal-hal berikut ini.
Meyakini ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Mengetahui kondisi keuangan pemerintah daerah serta perubahan-
perubahannya
Mengetahui kemampuan pemerintah daerah dalam memenuhi
kewajibannya.
Mengetahui kemampuan pemerintah daerah dalam menyediakan
dana untuk kegiatannya.
Mengevaluasi kinerja pemerintah daerah dalam melaksanakan
programprogramnya.
Mengetahui potensi pemerintah daerah dalam menghasilkan
sumber daya.
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat kita formulasikan beberapa
manfaat yang dapat kita peroleh dari kegiatan analisis laporan keuangan,
antara lain sebagai berikut:
Dapat menyediakan tambahan penjelasan atas data dan informasi
yang memang sudah tersedia pada laporan keuangan.
Dapat memberikan informasi yang tidak secara eksplisit disajikandi dalam laporan keuangan
Dapat mengetahui terdapatnya kesalahan dan hal-hal yang bersifat
tidak konsisten yang terkandung dalam laporan keuangan.
Dapat mengetahui sifat-sifat dari hubungan baik antar-pos maupun
antar laporan, yang dapat digunakan untuk prediksi, rating, dan lain
sebagainya.
-
7/22/2019 Analisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang
9/28
Akuntansi
PemerintahAnalisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang T/A 20092011
Page ii
Dapat menilai perkembangan dan pencapaian yang diperoleh oleh
suatu entitas serta membuat proyeksi keuangan di masa mendatang.
Dapat mengevaluasi kondisi keuangan entitas masa lalu, saat ini,
dan perkiraan di masa yang akan datang.
Dapat mengetahui komposisi struktur keuangan entitas, sehingga
dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami oleh
suatu entitas.
Pada sub bab terakhir ini, yang sekaligus merupakan sub topik terakhir
dari bagian kedua (Dasar-dasar Analisis Laporan Keuangan), akan
dikemukakan teknik-teknik yang akan digunakan dalam pembahasan
Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah pada bagian ketiga, yang
merupakan bagian terakhir dari modul ini.
Teknik-teknik yang akan digunakan adalah sebagai berikut :
a. Analisis hubungan pos-pos laporan keuanganTeknik analisis hubungan dilakukan dengan menguji hubungan
logis antar pos, baik dalam satu laporan keuangan maupun antar
laporan. Tujuan analisis ini adalah untuk menguji kebenaran angka-
angka laporan keuangan yang disajikan. Misalnya, adanya belanja
modal di laporan realisasi APBD, semestinya berkorelasi langsung
dengan kenaikan aset tetap. Untuk itu, harus dilakukan analisis
apakah kedua pos tersebut terbukti berhubungan.
b.
Analisis perbandingan pos-pos laporan keuanganTeknik analisis perbandingan dilakukan dengan membandingkan
satu atau beberapa pos dengan satu atau beberapa pos lainnya
dalam satu periode. Analisis ini dapat juga digunakan untuk
membandingkan satu pos yang sama dalam laporan keuangan dua
periode yang berurutan. Tujuan analisis ini antara lain untuk
menilai kondisi atau kinerja keuangan pemerintah daerah.
Misalnya, rasio realisasi pajak daerah, diperoleh dari perhitungan
-
7/22/2019 Analisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang
10/28
Akuntansi
PemerintahAnalisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang T/A 20092011
Page ii
atau perbandingan antara realisasi pajak daerah dengan
anggarannya atau target pajak daerah. Bila hasil perbandingannya
menunjukkan angka lebih besar dari 1, berarti mengindikasikan
tingkat capaian yang baik. Semakin besar angka rasionya, maka
semakin baik pula kinerja dari pencapaian pajak daerah tersebut.
c. Analisis kecenderungan pos-pos laporan keuanganTeknik analisis kecenderungan dilakukan dengan membandingkan
pos yang sama untuk periode lebih dari dua tahun, sehingga
diperoleh gambaran mengenai kecenderungan dari suatu pos dalam
laporan keuangan pemerintah daerah. Analisis kecenderungan ini
umumnya digunakan dalam membuat prediksi keuangan. Misalnya
prediksi pencapaian pajak daerah pada tahun yang akan datang,
diperkirakan berdasarkan data atau informasi kecenderungan
pencapaian pajak daerah beberapa periode yang lalu sampai saat
dilakukannya analisis kecenderungan.
C.Pendapatan dan Belanja
Tabel 1.1. APBD dan LRA Kabupaten Pemalang 20092011
-
7/22/2019 Analisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang
11/28
Akuntansi
PemerintahAnalisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang T/A 20092011
Page ii
a. Analisis Hubungan / Kualitatif
Tabel 1.2. Hubungan Pos Belanja dan Pembiayaan Kabupaten Pemalang 2009 2011
Pengguna laporan keuangan harus memahami bahwa pos-posdidalam suatu laporan keuangan dapat mempunyai kaitan atau
hubungan satu dengan lainnya. Contoh sederhana, jumlah ekuitas
dana lancar, di dalam neraca, harus sama dengan aset lancar
dikurangi kewajiban jangka pendek. Demikian halnya, beberapa
pos antar laporan keuangan dapat mempunyai kaitan satu dengan
lainnya, misalnya jumlah akhir kas di dalam laporan arus kas harus
sama dengan jumlah akhir kas di dalam neraca. Contoh lain, jumlah
arus kas keluar dari aktivitas pembiayaan di dalam laporan arus
kas, harus sama dengan jumlah pengeluaran pembiayaan di dalam
laporan realisasi anggaran.
Perbandingan pos-pos laporan keuangan sering disebut dengan
istilah rasio keuangan. Oleh karena itu, jika seseorang atau lembaga
melakukan perhitungan dengan membandingkan pos-pos laporan
keuangan suatu entitas, dengan maksud untuk mengetahui capaian
atau kinerja keuangan entitas dimaksud, dikatakan ia / mereka
melakukan analisis rasio keuangan.
Hubungan antar pos APBD dan LRA antara lain sebagai berikut:
i. Bila anggaran direncanakan defisit (negatif), maka
jumlah pembiayaan neto harus positif dengan jumlah
minimal sama dengan jumlah defisit tersebut. Jumlah
pembiayaan neto positif berarti jumlah penerimaan
-
7/22/2019 Analisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang
12/28
Akuntansi
PemerintahAnalisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang T/A 20092011
Page ii
pembiayaan lebih besar dari pada jumlah pengeluaran
pembiayaan.
ii. Pembiayaan neto yang jumlahnya negatif hanya
diijinkan bila anggaran direncanakan surplus, dan jumlah
surplusnya minimal sama dengan jumlah pembiayaan
neto yang negatif tersebut. Jumlah pembiayaan neto
negative berarti jumlah penerimaan pembiayaan lebih
kecil dari jumlah pengeluaran pembiayaan.
b. Analisis Komparatif / KualitatifPerbandingan pos-pos laporan keuangan sering disebut dengan
istilah rasio keuangan. Oleh karena itu, jika seseorang atau lembaga
melakukan perhitungan dengan membandingkan pos-pos laporan
keuangan suatu entitas, dengan maksud untuk mengetahui capaian
atau kinerja keuangan entitas dimaksud, dikatakan ia/mereka
melakukan analisis rasio keuangan.
Aggaran vs. Realisasi
Tabel 1.3. Rasio Realisasi
Realisasi anggaran dihitung secara sederhana yaitu dengan
membandingkan realisasi pos-pos APBD (kolom 2) dengan
anggarannya masing-masing (kolom 1). Perbandingan ini tidak
hanya dihitung untuk mengetahui tingkat realisasi tahunan,
-
7/22/2019 Analisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang
13/28
Akuntansi
PemerintahAnalisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang T/A 20092011
Page ii
tetapi juga bisa dilakukan untuk melihat realisasi triwulanan dan
semesteran.
i. Realisasi Pendapatan
Harus dicermati bahwa target pendapatan T.A.
2010 (setelah perubahan anggaran) idealnya harus
lebih besar atau paling tidak sama dengan realisasi
pendapatan T.A. 2009.
ii. Realisasi Belanja
Realisasi belanja tidak diperkenankan melebihi
plafonnya. Analisis rasio realisasi belanja di atas
menunjukkan angka tertinggi 100%, hal ini
menunjukkan ketaatan pada peraturan. Sementara
rata-rata tingkat penyerapan adalah lebih dari 90%,
hal ini menunjukkan tingkat penyerapan dana yang
optimal.
Harus dicermati bahwa persentase tingkat
penyerapan dana idealnya selaras dengan tingkat
104%
117%125%
80%
100%
120%
140%
2009 2010 2011
Rasio Realisasi Pendapatan
94%
117% 126%
0%
50%
100%
150%
2009 2010 2011
Rasio Realisasi Belanja dan Transfer
-
7/22/2019 Analisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang
14/28
Akuntansi
PemerintahAnalisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang T/A 20092011
Page ii
penyelesaian kegiatannya (kinerja program/kegiatan).
Sebagai contoh, realisasi belanja pembangunan
gedung (belanja modal) adalah 100%, akan tetapi
tingkat penyelesaian gedung tersebut baru 90%. Hal
ini perlu mendapat jawaban tersendiri dari pihak
pengelola kegiatannya kenapa hal tersebut terjadi.
Sebaliknya bila tingkat penyelesaian gedung tersebut
sudah 100% sementara penyerapan dananya adalah
96%, berarti terdapat efisiensi 4% dari anggaran
belanjanya.
iii. Surplus (Defisit)
Pemda yang mengalami defisit belum tentu
kinerjanya lebih buruk dari pemda yang surplus,
karena mungkin saja pemda yang defisit tersebut
mempunyai anggaran belanja kegiatan yang jauh lebih
besar dibanding dengan pemda yang surplus. Surplus
(defisit) hakikatnya bukan merupakan anggaran, tetapi
perhitungan yang menunjukan selisih dari anggaran
pendapatan dan anggaran belanja. Dengan demikian,
tidak ada larangan atau bukan hal yang salah bila
realisasi defisit melebihi 100% dari yang
direncanakan (misal karena anjloknya realisasi
pendapatan pajak dari yang ditargetkan), sepanjang
15%
143%
186%
0%
50%
100%
150%
200%
2009 2010 2011
Rasio Realisasi Surplus / Defisit
-
7/22/2019 Analisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang
15/28
Akuntansi
PemerintahAnalisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang T/A 20092011
Page ii
jumlah pembiayaan netonya dapat menutup realisasi
defisit tersebut.
iv. Realisasi Pembiayaan
Anggaran pengeluaran pembiayaan sifatnya seperti
belanja di mana jumlah yang dianggarkan merupakan
pagu yang tidak boleh dilewati. Sedangkan anggaran
penerimaan pembiayaan sifatnya seperti pendapatan
di mana jumlah yang dianggarkan adalah target yang
boleh dilampaui, sepanjang tidak ada peraturan
khusus yang melarangnya.
Realisasi Sekarang vs. Tahun Lalu
Rasio komparatif untuk pendapatan dapat diturunkan
menjadi rasio pertumbuhan. Sebagai contoh pendapatan daerah
TA. 2011 tumbuh 17% (117%-100%). Harus dicermati untuk
pos pendapatan yang cenderung naik dan jumlahnya signifikan
78%
48%
129%
99%
121%
85%
0%
50%
100%
150%
2009 2010 2011
Rasio Realisasi Pembiayaan
PENERIMA
AN
PEMBIAYA
AN
DAERAH
PENGELUAR
AN
PEMBIAYAA
N DAERAH
100%
117%
48%
100%117%
46%
100%
29%
-49%
-100%
-50%
0%
50%
100%
150%
200%
2009 (Tahun
Dasar)
2010 2011
Rasio Realisasi Pembiayaan
BELANJA
PENDAPAT
AN
-
7/22/2019 Analisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang
16/28
Akuntansi
PemerintahAnalisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang T/A 20092011
Page ii
seperti pajak daerah, retribusi daerah, dana alokasi umum
(DAU). Bila rasio komparatif dari ketiga pos pendapatan ini
turun signifikan, misal rasionya 90% (angka ini bukan hasil
penelitian), maka perlu mendapat penjelasan dari pemda
karena ketiga pos tersebut secara normal cenderung naik setiap
tahunnya dan rasio komposisinya signifikan terhadap jumlah
pendapatan daerah.
c. Analisis Kecenderungan / TrenAnalisis kecenderungan (trend) adalah suatu teknik analisis yang
mencoba untuk mengidentifikasi pola-pola dari kecenderungan
(perubahanperubahan yang terjadi dalam beberapa periode yang
telah lalu) sebagai dasar dari evaluasi dan prediksi keadaan atau
perubahan di masa mendatang
Analisis Tren dengan Tahun Dasar
Analisis kecenderungan sederhana dimaksudkan hanya untuk
mengetahui kecenderungan suatu pos (naik atau turun) dengan
membandingkan angka-angka untuk pos yang sama dari laporan
beberapa tahun yang berurutan, tanpa mengidentifikasi variabel-
variabel yang mempengaruhi perubahan dari pos tersebut.
-
7/22/2019 Analisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang
17/28
Akuntansi
PemerintahAnalisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang T/A 20092011
Page ii
Dengan demikian, kita dapat melihat besarnya kenaikan dari
tahun ke tahun dengan membandingkan kecenderungan
(persentase dari tahun dasarnya) tahun ke (n) dikurangi dengan
kecenderungan tahun ke (n-1).
Analisis Tren dengan Tahun Bergerak
Metode ini dilakukan dengan penarikan garis kecenderungan
yang mendekati (mengikuti) pola dari sebaran titik-titik yang
ada dalam grafik. Penggambaran garis kecenderungan dapat
dilakukan dengan tangan bebas atau dengan bantuan penggaris.
Analisis kecenderungan mengidentifikasi pola-pola dari
kecenderungan (perubahan-perubahan yang terjadi dalam
beberapa periode yang telah lalu) sebagai dasar dari evaluasi dan
prediksi keadaan atau perubahan di masa mendatang. Sifat-sifat
analisis kecenderungan adalah:
Bertujuan untuk mengetahui arah atau kecenderungan suatu
pos laporan keuangan.
Membutuhkan time series data selama beberapa tahun.
Dilakukan dengan membandingkan (menghubungkan)
angka-angka untuk pos yang sama dari laporan beberapa
tahun yang berurutan.
100%117%
146%
100%
117%
148%
100%
143%
266%
100%
29%51%
0%
50%
100%
150%
200%
250%
300%
2009 (Tahun
Dasar)
2010 2011
Analisis Tren Tahun Dasar
PENDAP
ATAN
BELANJ
A
-
7/22/2019 Analisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang
18/28
Akuntansi
PemerintahAnalisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang T/A 20092011
Page ii
Analisis kecenderungan sederhana, baik dengan tahun dasar
maupun dengan bergerak, membandingkan angka-angka untuk
pos yang sama dari laporan beberapa tahun yang berurutan,
tanpa mengidentifikasi variabelvariabel yang mempengaruhi
perubahan dari pos tersebut. Sedangkan analisis kecenderungan
dengan diagram pencar dilakukan dengan penarikan garis
kecenderungan yang mendekati (mengikuti) pola dari sebaran
titik-titik yang ada dalam grafik.
D.Persediaan dan Investasi
1. AsetAset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana
-
7/22/2019 Analisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang
19/28
Akuntansi
PemerintahAnalisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang T/A 20092011
Page ii
manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat
diperoleh, baikoleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur
dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-keuangan yang
diperlukan untukpenyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber
daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Manfaat
ekonomi masa depan yang terwujud dalam aset adalah potensi aset
tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak
langsung, bagi kegiatan operasional pemerintah, berupa aliran
pendapatanatau penghematan belanja bagi pemerintah.
2. Aset LancarSuatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan segera
untuk dapat direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual
dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset yang
tidak dapat dimasukkan dalam kriteria tersebut diklasifikasikan sebagai
aset non-lancar. Aset lancar meliputi kas dan setara kas, investasi
jangka pendek, piutang, dan persediaan.
3. Aset Non-LancarAset non-lancar mencakup aset yang bersifat jangka panjang, dan asset
tak berwujud yang digunakan baik langsung maupun tidak langsung
untuk kegiatan pemerintah atau yang digunakan masyarakat umum.
Aset non-lancar diklasifikasikan menjadi investasi jangka panjang,
assettetap, dana cadangan, dan aset lainnya.
4. Investasi Jangka PanjangInvestasi jangka panjang merupakan investasi yang diadakan dengan
maksud untuk mendapatkan manfaat ekonomi dan manfaat sosial
dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi. Investasi
E. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan Penyajian
-
7/22/2019 Analisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang
20/28
Akuntansi
PemerintahAnalisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang T/A 20092011
Page ii
Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi
keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas
pelaporan. Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi
mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja
keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna
dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber
daya.
Pendapatan
(a) Pendapatan (basis kas) adalah penerimaan oleh Bendahara Umum Negara/
Bendahara Umum Daerah atau oleh entitas pemerintah lainnya yang
menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali
oleh pemerintah.
(b) Pendapatan (basis akrual) adalah hak pemerintah yang diakui sebagai
penambah nilai kekayaan bersih.
(c) Transfer adalah penerimaan/pengeluaran uang dari suatu entitas pelaporan
dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi
hasil.
(d) Unsur Pendapatan Daerah terdiri dari:
Pendapatan Asli Daerah:
Pajak Daerah,
Retribusi Daerah,
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan,
Lain-lain PAD yang Sah. Pendapatan Transfer/Dana Perimbangan:
Dana Bagi Hasil,
Dana Alokasi Umum, dan
Dana Alokasi Khusus.
Lain-lain Pendapatan yang Sah:
Dana Darurat,
Hibah
-
7/22/2019 Analisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang
21/28
Akuntansi
PemerintahAnalisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang T/A 20092011
Page ii
Belanja
(a) Belanja (basis kas) adalah semua pengeluaran oleh Bendahara Umum
Negara/Bendahara Umum Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancer
dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah.
(b) Belanja (basis akrual) adalah kewajiban pemerintah yang diakui sebagai
pengurang nilai kekayaan bersih.
(c) Unsur Belanja Daerah terdiri dari:
Belanja Operasi:
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Bunga
Subsidi
Hibah
Bantuan Sosial
Belanja Modal:
Belanja Tanah
Belanja Peralatan dan Mesin
Belanja Gedung dan Bangunan
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan
Belanja Aset Tetap Lainnya
Belanja Aset Lainnya
Belanja Tak Terduga
Pembiayaan
(a) Pembiayaan (basis kas) adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran
bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam
penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau
memanfaatkan surplus anggaran.
(b) Unsur Pembiayaan Daerah terdiri dari:
-
7/22/2019 Analisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang
22/28
Akuntansi
PemerintahAnalisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang T/A 20092011
Page ii
Penerimaan Pembiayaan:
Penggunaan SiLPA
Pencairan Dana Cadangan
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Penerimaan Pinjaman
Penerimaan Pembayaran Piutang
Pengeluaran Pembiayaan:
Pembentukan Dana Cadangan
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
Pembayaran Pokok Pinjaman
Pemberian Pinjaman
Pengukuran
Hubungan antar pos-pos di dalam neraca adalah sebagai berikut:
1) Total aset harus sama dengan total kewajiban dan ekuitas dana. Bila tidak,
dapat dipastikan masih ada kesalahan dalam penyusunan neraca tersebut.
2) Ekuitas dana menunjukkan jumlah aset bersih pemerintah daerah. Oleh
karena itu, total ekuitas dana harus sama dengan selisih antara total asset
dengan kewajiban.
3) Jumlah Ekuitas Dana Lancar harus sama dengan jumlah aset lancar di
kurangi kewajiban jangka pendek.
4) Jumlah SiLPA di dalam ekuitas dana lancar adalah jumlah total kas
dikurangi utang Perhitungan Fihak Ketiga (potongan taspen, askes, PPh
dan PPn).5) Jumlah Ekuitas Dana Investasi diperoleh dengan perhitungan:
Investasi Jangka Panjang + Aset Tetap + Aset LainnyaKewajiban
Jangka Panjang
6) Jumlah ekuitas dana cadangan menunjukkan jumlah aset berupa dana
cadangan. Oleh karena itu, jumlah ekuitas dana cadangan sama dengan
jumlah dana cadangan
-
7/22/2019 Analisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang
23/28
Akuntansi
PemerintahAnalisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang T/A 20092011
Page ii
Penyajian Laporan Neraca Saldo
-
7/22/2019 Analisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang
24/28
Akuntansi
PemerintahAnalisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang T/A 20092011
Page ii
LAMPIRAN
-
7/22/2019 Analisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang
25/28
Akuntansi
PemerintahAnalisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang T/A 20092011
Page ii
-
7/22/2019 Analisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang
26/28
Akuntansi
PemerintahAnalisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang T/A 20092011
Page ii
-
7/22/2019 Analisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang
27/28
Akuntansi
PemerintahAnalisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang T/A 20092011
Page ii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kabupaten Pemalang masih perlu meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari
APBD untuk membangun kabupaten tersebut agar dapat mengimbangi
kabupaten tetangganya yaitu Tegal dan Pekalongan. Sekalipun data grafik
meunjukkan peningkatan pendapatan dan belanja Pemerintah Daerah, tapi
efek secara nyatanya tidak begitu terasa.Investasi pada sektor riil perlu
ditingkatkan seperti UKM Batik khas Pemalang. Pembangunan infrastuktur
yang lambat sangat disayangkan mengingat tidak sedikit yang dianggarkan.
B. Saran
Investasi di bidang parawisata perlu ditingkatkan.
Perlu diadakan transparansi laporan keuangan.
-
7/22/2019 Analisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang
28/28
Akuntansi
PemerintahAnalisis Laporan Kuangan Kabupaten Pemalang T/A 20092011
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. 2001. Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. Yogyakarta:
Penerbit BPFE Yogyakarta.
Halim, Abdul. 2007. Akuntansi Keuangan Daerah, edisi 3. Jakarta: Penerbit
Salemba Empat.
Tim Penyusun Modul Program Pendidikan Non Gelar Auditor Sektor Publik.
2007. Analisis Laporan Keuangan Daerah. Jakarta : STAN.