tugas diklat pak padi
Post on 10-Feb-2018
254 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Tugas Diklat Pak Padi
1/21
DIKLAT GIZI
DI PUSKESMAS WEDUNG II
KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2013
Analisis Kebutuhan Diklat dan Rencana Biaya Diklat
Disusun oleh :
RIRIN SURYANI
NIM. P1.74.312.13.013
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV GIZI
JURUSAN GIZIPOLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATANSEMARANG
2013
-
7/22/2019 Tugas Diklat Pak Padi
2/21
PELATIHAN PEMBUATAN PMT PEMULIHAN BALITA
I. Pendahuluan
Program perbaikan gizi merupakan bagian integral dari program
kesehatan yang mempunyai peranan penting dalam menciptakan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya. Untuk mencapai tujuan
tersebut, program perbaikan gizi harus dilaksanakan secara sistematis dan
berkesinambungan. Hal ini dilakukan melalui suatu rangkaian upaya terus
menerus mulai dari perumusan masalah, penetapan tujuan yang jelas,
penentuan strategi intervensi yang tepat sasaran, identifikasi kegiatan yang
tepat serta adanya kejelasan tugas pokok dan fungsi institusi yang berperan
di berbagai tingkat administrasi.
Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia.
Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan
perkembangan kecerdasan, menurunkan produktivitas kerja dan
menurunkan daya tahan tubuh, yang berakibat meningkatnya angka
kesakitan dan kematian.
Kurang energi dan protein (KEP) pada anak masih menjadi masalah
gizi dan kesehatan masyarakat di Indonesia. Berdasarkan Riset Kesehatan
Dasar tahun 2010, sebanyak 13 % berstatus gizi kurang, diantaranya 4,9 %
berstatus gizi buruk.
A. Analisis Masalah
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil surveilans gizi didapatkan permasalahan
sebagai berikut :
a. Rata rata partisipasi masyarakat (D/S) di posyandu di wilayah
Puskesmas Sayung II masih dibawah standar pelayanan minimal
(SPM).
b. Rata rata tingkat efektifitas penimbangan (N/D) Puskesmas,
pencapaian masih dibawah target SPM.
-
7/22/2019 Tugas Diklat Pak Padi
3/21
c. Cakupan pemberian Vitamin A untuk balita 12 59 bulan, masih
dibawah target SPM.
d. Prevalensi gizi buruk rata rata melebihi ambang batas standar
yang ditetapkan.
e. Cakupan bayi 0 6 bln yang mendapatkan ASI Eksklusif di
Puskesmas Sayung II masih dibawah target SPM.
f. Persentase rumah tangga yang menggunakan garam yodium di
Puskesmas Sayung II masih di bawah standar
2. Prioritas Masalah
Dari enam (6) permasalahan di atas ditentukan prioritas
masalah yang harus segera ditangani atau ditindaklanjuti, yaitu
prevalensi gizi buruk yang melebihi ambang batas / standar.
B. Analisis Penyebab Masalah
1. Penetapan Penyebab Masalah
a. Kurangnya asupan gizi balita.
b. Kemungkinan penyakit infeksi.
c. Pola makan balita yang salah.
d. Pola asuh balita yang masih salah.
2. Penentuan Alternatif Pemecahan Masalah
a. Konseling gizi.
b. Penyuluhan gizi kelompok.
c. Pendidikan dan Pelatihan gizi
3. Pemilihan Cara Pemecahan Masalah
Untuk memperoleh hasil yang lebih baik dan tepat sasaran dari
prioritas masalah adalah dengan mengadakan suatu pendidikan dan
pelatihan gizi pada sasaran atau masyarakat yang terlibat didalamnya
(ibu balita gizi buruk dan kader posyandu). Dengan suatu pendidikan
dan pelatihan gizi pada masyarakat khususnya ibu balita gizi buruk
dan kader posyandu akan lebih mengetahui, memahami dan
melaksanakan cara mencegah serta membantu menanggulangi kasus
gizi buruk yang ada di lingkungannya. Pendidikan dan pelatihan gizi
-
7/22/2019 Tugas Diklat Pak Padi
4/21
difokuskan pada pelatihan pembuatan makanan tambahan pemulihan
gizi buruk.
C. Analisis Persoalan Potensial
Penyebab gizi buruk atau yang dikenal dengan kurang gizi terkait
dengan faktor penyebab langsung dan tidak langsung.Penyebab
langsung yaitu makanan anak dan penyakit infeksi yang mungkin
diderita anak.Penyebab tidak langsung yaitu: ketahanan pangan di
keluarga, pola pengasuhan anak, serta pelayanan kesehatan dan
kesehatan lingkungan.
Berbagai faktor langsung dan tidak langsung diatas, berkaitan
dengan pokok masalah yang ada di masyarakat dan akar masalah yang
bersifat nasional. Pokok masalah di masyarakat antara lain berupa
ketidakberdayaan masyarakat dan keluarga mengatasi masalah
kerawanan ketahanan pangan keluarga, ketidak tahuan pengasuhan anak
yang baik, serta ketidak mampuan memanfaatkan pelayanan kesehatan
yang tersedia.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pendidikan dan
pelatihan gizi dalam hal ini pelatihan pembuatan makanan tambahan
pemulihangiziburuktidak dapat secara langsung membawa perubahan
pada kondisi gizi dan kesehatan suatu masyarakat, faktor tidak langsung
(penyakit infeksi) dan faktor tidak langsung berkaitan dengan dampak
yang dihasilkan.
II. Tujuan
A. Tujuan Kurikuler Umum
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan mampu
membuat makanan tambahan pemulihan gizi buruk.
B. Tujuan Kurikuler Khusus
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan mampu :
1. Memilih bahan makanan lokal yang digunakan untuk membuat
makanan tambahan pemulihan.
-
7/22/2019 Tugas Diklat Pak Padi
5/21
2. Membuat atau memasak makanan tambahan pemulihan.
3. Menyajikan sesuai porsi untuk balita gizi buruk sesuai umur.
III. Peserta Pelatihan
Peserta pelatihan adalah kader posyandu sejumlah 20 orang.
IV. Pelatih
Pelatih adalah petugas promosi kesehatan puskesmas dan nutrisionis
puskesmas.
V. Waktu Pelatihan
Pelatihan dilaksanakan selama 1 (satu) hari pada tanggal 12 Oktober 2013.
VI. Tempat Pelatihan
Tempat Pelatihan dilaksanakan di Aula Puskesmas Wedung II Kabupaten
Demak.
VII. Materi Pelatihan
A. Materi Dasar
Prinsip Dasar PMT Pemulihan
B. Materi Inti
Makanan tambahan pemulihan berbasis bahan makanan lokal.
Praktek Cara pembuatan Makanan Tambahan Pemulihan
C. Materi Penunjang
Rencana tindak lanjut.
VIII. Metoda Pelatihan
Metode yang digunakan dalam pelatihan ini meliputi ceramah, tanya
jawab, dan demonstrasi serta praktek.
IX. Proses Pelatihan
Proses pelatihan menggunakan prosesbelajar orang dewasa, fungsi
pelatih adalah fasilitator atau memfasilitasi proses pelatihan. Pelatih
memberikan kesempatan kepada peserta pelatihan untuk aktif dan
memberikan bimbingan. Hubungan sesama peserta pelatihan diusahakan
menjadi interaktif dan saling memberikan pengetahuan dan pengalaman.
Tatanan kelas dibuat sedemikian rupa, misal bentuk huruf U, agar proses
pelatihan menjadi lebih efektif.
-
7/22/2019 Tugas Diklat Pak Padi
6/21
Sebelum pelatihan dimulai, dilaksanakanpre-test pada peserta
pelatihan, setelah penyajian materi selesai, dilaksanakan post-test serta
evaluasi pelaksanaan pelatihan, baik bagi pelatih maupun pada
penyelenggara atau panitia.
X. Alat Bantu (Audia Visual Aid)
A. Laptop dan LCD
B. Bahan makanan lokal
C. Peralatan masak
D. Buku dan bolpoin
E. Alat monitoring dan evaluasi
XI. Pembiayaan
Biaya pelatihan ini didukung oleh dana APBD II.
XII. Kepanitian
Terlampir.
XIII. Penutup
Demikian proposal ini dibuat sebagai pedoman dalam melaksanakan
pendidikan dan pelatihan gizi di Puskesmas Wedung II Kabupaten Demak.
-
7/22/2019 Tugas Diklat Pak Padi
7/21
RENCANA BIAYA
PELATIHAN PEMBUATAN MAKANAN TAMBAHAN PEMULIHAN
No. Alokasi Biaya satuan Volume Jumlah
1. ATK Rp 5.000 20 Rp 100.000
2. Konsumsi
a. Snack Rp 5.000 30 Rp 150.000
b. Makan siang Rp 15.000 30 Rp 450.000
3. Bahan Materi
a. Fotocopi materi Rp 1.000 20 Rp 20.000
b. Bahan Pelatihan Rp 200.000 1 Rp 200.000
4. Transport
a. Peserta Rp 20.000 20 Rp 400.000
b. Pelatih/instruktur Rp 50.000 4 Rp 200.000
c. Panitia Rp 30.000 6 Rp 180.000
5. Dokumentasi dan dekorasi Rp 300.000 1 Rp 300.000
6. Sewa gedung & kebersihan Rp 100.000 1 Rp 100.000
JUMLAH TOTAL Rp 2.100.000
-
7/22/2019 Tugas Diklat Pak Padi
8/21
SOAL PRE-TEST DAN POST TEST
Pilihlah Jawaban anda dengan melingkari huruf di depannya (a, b, c, atau d)
1. Umur berapakah bayi mulai mendapatkan makanan pendamping ASI ?
a. 4 bulan c. 8 bulan
b. 6 bulan d. 12 bulan
2. Pada umur berapa balita mulai diberikan makanan keluarga ?
a. 4 bulan c. 8 bulan
b. 6 bulan d. 12 bulan
3. Apakah kepanjangan dari PMT ?
a. Pemasakan Makanan Tambahan c. Pemberian Makanan Tambahan
b. Pembelian Makanan Tambahan d. Tidak Tahu
4. Siapa sajakah yang mendapatkan PMT pemulihan ?
a. Bayi gizi kurang/buruk c. Bayi/Balita gizi kurang/buruk
b. Balita gizi kurang/buruk d. Pengunjung posyandu
5. Siapa yang membuat PMT pemulihan ?
a. Petugas Puskesmas c. Kader Posyandu
b. Kader Posyandu dan ibu balita d. Pabrik
6. Di manakah PMT pemulihan dibuat ?
a. Puskesmas c. Rumah kader / ibu balita
b. Kantor Kecamatan d. Balai desa
7. Berapa hari makanan tambahan pemulihan diberikan pada sasaran ?
a. 30 hari c. 90 hari
b. 365 hari d. Satu minggu
8. Dari bahan makanan mana PMT pemulihan dibuat ?
a. Dari Pabrik c. Dari bahan makanan lokal & pabrik
b. Dari bahan makanan lokal d. Tidak tahu
9. Bagaimanakah bentuk makanan pada bayi usia 9 bulan ?
a. Makanan lumat c. Makanan keluarga
b. Makanan lembik d. Tidak tahu
10. Bagaimanakah bentuk makanan pada balita usia 20 bulan ?
-
7/22/2019 Tugas Diklat Pak Padi
9/21
a. Makanan lumat c. Makanan keluarga
b. Makanan lembik d. Tidak tahu
EVALUASI TERHADAP PELATIH/FASILITATOR/INSTRUKTUR
Pilihlah Jawaban anda dengan melingkari huruf di depannya (a, b, atau c)
I. Didalam menyampaikan materi pelatihan, apakah pelatih :
A. Pelatih pertama :
a. Menguasai materi b. kurang menguasai materi c. tidak menguasai
B. Pelatih kedua :
a. Menguasai materi b. kurang menguasai materi c. tidak menguasai
C. Pelatih ketiga :
a. Menguasai materi b. kurang menguasai materi c. tidak menguasai
II. Dalam hal waktu, dalam menyampaikan materi pelatihan, apakah pelatih :
A. Pelatih pertama :
a. tepat waktu b. terlalu lama
B. Pelatih kedua :
a. tepat waktu b. terlalu lama
C. Pelatih ketiga :
a. tepat waktu b. terlalu lama
III. Didalam menyampaikan materi pelatihan, apakah pelatih :
A. Pelatih pertama :
a. menyampaikan urut dari pendahuluan sampai penutup
b. menyampaikan tidak sesuai urutan, dibolak balik
B. Pelatih kedua :
a. menyampaikan urut dari pendahuluan sampai penutup
b. menyampaikan tidak sesuai urutan, dibolak balik
C. Pelatih ketiga :
a. menyampaikan urut dari pendahuluan sampai penutup
b. menyampaikan tidak sesuai urutan, dibolak balik
IV. Bagaimana sikap pelatih terhadap peserta pelatihan
A. Pelatih pertama :
a. acuh tak acuh b. biasa c. simpatik
B. Pelatih kedua :
-
7/22/2019 Tugas Diklat Pak Padi
10/21
a. acuh tak acuh b. biasa c. simpatik
C. Pelatih ketiga :
a. acuh tak acuh b. biasa c. Simpatik V. Apakah peserta pelatihan diberi kesempatan bertanya oleh :
A. Pelatih pertama :
a. YA b. TIDAK
B. Pelatih kedua :
a. YA b. TIDAK
C. Pelatih ketiga :
a. YA b. TIDAK
VI. Bagaimana penampilan pelatih dalam berbusana
A. Pelatih pertama :
a. RAPI b. BIASA c. SEADANYA
B. Pelatih kedua :
a. RAPI b. BIASA c. SEADANYA
C. Pelatih ketiga :
a. RAPI b. BIASA c. SEADANYA
VII. Bagaimana kerjasama antar pelatih dalam pelatihan ini
a. tidak ada kerjasama
b. saling mendukung dalam penyampaian materi
-
7/22/2019 Tugas Diklat Pak Padi
11/21
EVALUASI TERHADAP PANITIA / PENYELENGGARA
Pilihlah Jawaban anda dengan melingkari huruf di depannya (a, b, atau c)
1. Apakah anda dalam proses pelatihan ini merasa nyaman dengan ruangan
yang digunakan ?
a. YA
b. TIDAK
2. Apakah tersedia alat bantu pelatihan dalam kegiatan pelatihan ini, misal
sound, LCD
a. YA
b. TIDAK
3. Apakah tersedia bahan / materi pelatihan dalam kegiatan pelatihan ini ?
a. YA
b. TIDAK
4. Apakah anda merasa puas di dalam menerima pelatihan ini
a. YA
b. TIDAK
-
7/22/2019 Tugas Diklat Pak Padi
12/21
MATERI
MATERI DASAR
Prinsip Dasar PMT Pemulihan
1) PMT Pemulihan diberikan dalam bentuk makanan atau bahan makanan lokal
dan tidak diberikan dalam bentuk uang.
2) PMT Pemulihan hanya sebagai tambahan terhadap makanan yang dikonsumsi
oleh balita sasaran sehari-hari, bukan sebagai pengganti makanan utama.
3) PMT Pemulihan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita sasaran
sekaligus sebagai proses pembelajaran dan sarana komunikasi antar ibu dari
balita sasaran.
4) PMT pemulihan merupakan kegiatan di luar gedung puskesmas dengan
pendekatan pemberdayaan masyarakat yang dapat diintegrasikan dengan
kegiatan lintas program dan sektor terkait lainnya
-
7/22/2019 Tugas Diklat Pak Padi
13/21
MATERI INTI
Makanan tambahan pemulihan berbasis bahan makanan lokal.
1. Makanan tambahan pemulihan diutamakan berbasis bahan makanan atau
makanan lokal. Jika bahan makanan lokal terbatas, dapat digunakan makanan
pabrikan yang tersedia di wilayah setempat dengan memperhatikan kemasan,
label dan masa kadaluarsa untuk keamanan pangan.
2. Makanan tambahan pemulihan diberikan untuk memenuhi kebutuhan gizi
balita sasaran.
3. PMT Pemulihan merupakan tambahan makanan untuk memenuhi kebutuhan
gizi balita dari makanan keluarga.
4. Makanan tambahan balita ini diutamakan berupa sumber protein hewani
maupun nabati (misalnya telur/ ikan/daging/ayam, kacang-kacangan atau
penukar) serta sumber vitamin dan mineral yang terutama berasal dari sayur-
sayuran dan buah-buahan setempat.
5. Makanan tambahan diberikan sekali sehari selama 90 hari berturut-turut.
6. Makanan tambahan pemulihan berbasis bahan makanan /makanan lokal ada 2
jenis yaitu berupa:
a) MP-ASI (untuk bayi dan anak berusia 6-23 bulan)
b) Makanan tambahan untuk pemulihan anak balita usia 24-59 bulan berupa
makanan keluarga.
7. Bentuk makanan tambahan pemulihan yang diberikan kepada balita dapatdisesuaikan dengan pola makanan sebagaimana tabel dibawah ini.
USIA
(bulan)ASI
BENTUK MAKANAN
MAKANAN
LUMAT
MAKANAN
LEMBIK
MAKANAN
KELUARGA
0 6*
6 8
9 11
12 23
24 59
Ket : 6* = 5 bulan 29 hari
-
7/22/2019 Tugas Diklat Pak Padi
14/21
MATERI PENUNJANG
RENCANA TINDAK LANJUT
Rencana Tindak Lanjut adalah rencana kegiatan yang harus dilakukan pada
tahap berikutnya, harus dinyatakan dalam satu rangkaian kegiatan yang
berkelanjutan. Termasuk didalamnya adalah perubahan perubahan yang perlu
dilakukan, selaras dengan perubahan kebutuhan dan masalah yang akan dihadap
di lokasi asal peserta
Komponen yang harus dicantumkan dalam rencana tindak lanjut berupa :
a) Kegiatan yang akan dilakukan
b) Tujuan kegiatan
c) Kapan waktu pelaksanaannya
d) Tempat pelaksanaan kegiatan
e) Pelaksana kegiatan
f) Cara pelaksanaan
g) Besar biaya yang diperlukan
h) Penanggung jawab kegiatan
Contoh RTL
FORMAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)
No. Kegiatan Tujuan Waktu Tempat Pelaksana Cara
pelaksanaan
Biaya Penanggung
jawab
Mengetahui
Ketua Kader Desa Ketua Kader Posyandu
______________ __________________
-
7/22/2019 Tugas Diklat Pak Padi
15/21
Lampiran 2
Contoh Resep
PMT Pemulihan Untuk Bayi dan Anak 6 - 23 Bulan
(Hari Masak 1 Kali Seminggu)
1. Bubur Singkong Saus Jeruk
(untuk bayi umur 6-8 bulan)
Bahan :
10 gram tepung beras
30 gram singkong putih
20 gram tahu putih, haluskan
20 gram telur ayam 10 gram daun bayam
1sdt minyak sayur
20 gram tomat
150 cc air kaldu ayam
50 gram jeruk manis
Cara membuat:
1. Cairkan tepung beras dengan air kaldu menjadi adonan
2. Masukkan tahu yang dihaluskan ke dalam adonan dan tambahkan minyak,
telur dan singkong yang sudah direbus dan dihaluskan. Masak sambil
diaduk terus hingga menjadi bubur
3. Masukkan daun bayam yang sudah diiris halus dan tomat cincang, adukkembali hingga sayuran matang
4. Angkat dan tambahkan air jeruk. Berikan kepada bayi dalam keadaan
hangat.
Catatan : Pada waktu menyajikan kepada anak, berikan tambahan 1 porsi buah
(pepaya/melon/semangka)
2. Bubur Sumsum Kacang Ijo
(untuk bayi umur 6-8 bulan)
Bahan :
20 gram tepung beras
40 gram santan 20 gram kacang ijo
25 gram bayam
Cara membuat:
1. Kacang ijo direbus sampai lunak, lalu masukkan daun bayam yang sudah
diiris halus. Setelah bayam matang lalu diangkat, kemudian disaring dan
ampasnya dibuang.
2. Tepung beras dimasak dengan santan
3. Setelah kental dan matang campur dengan kacang ijo dan bayam yang
sudah disaring dan aduk sampai rata
Catatan : Pada waktu menyajikan kepada anak, berikan tambahan 1 porsi buah
(pepaya/melon/semangka)
-
7/22/2019 Tugas Diklat Pak Padi
16/21
-
7/22/2019 Tugas Diklat Pak Padi
17/21
3. Nasi Tim Kacang Merah
(untuk bayi umur 9 - 11 bulan)
Bahan : 20 gram beras
20 gram kacang merah
25 gram labu siam
10 gram wortel
5 gram (1 sdt) minyak
Air secukupnya
Cara membuat:
1. Masak beras dan kacang merah dengan air hingga matang.
2. Tambahkan labu siam dan wortel yang sudah dicincang.
3. Masak sampai kekentalan yang cukup
Catatan : Pada waktu menyajikan kepada anak, berikan tambahan 1 porsi buah(pepaya/melon/semangka)
4.Nasi Tim Kangkung Tomat
( Untuk bayi umur 9-11 bulan )
Bahan :
50 gram nasi aron
10 gram teri basah
20 gram tempe
15 gram daun kangkung
20 gram tomat
5 gram minyak sayur
75 cc air kaldu ayam
Cara membuatnya:
1. Masukan air kaldu ke dalam panci, tambahkan nasi aron, ikan teri basah
yang dihaluskan, tempe yang dihaluskan, dan minyak sayur aduk hingga
rata
2. Setelah masakan setengah matang, masukkan daun kangkung dan tomat
yang sudah dicaincang halus, aduk kembali sampai matang dan siap
dihidangkan.
3. Berikan kepada bayi dalam keadaan hangatCatatan : Pada waktu menyajikan kepada anak, berikan tambahan 1 porsi buah
(pepaya/melon/semangka)
-
7/22/2019 Tugas Diklat Pak Padi
18/21
5. Nasi Tim Tahu Hati Ayam
( Untuk bayi umur 9-11 bulan )
Bahan : 4 sdm beras
pasang hati ayam
1 buah tahu ukuran sedang
1 sdm wortel parut
1 sdm daun bayam iris
1 sdt minyak goreng
400 cc air
Cara membuat:
1. Beras dicuci bersih dimasak menjadi aron
2. Rebus hati sampai matang, parut lalu sisihkan
3. Campur nasi aron dengan tahu yang sudah dihaluskan, minyak, air 400 cc,tim dengan api sedang
4. Terakhir masukkan sayuran yang sudah dirajang halus
5. Masak terus hingga matang
6. Bila sudah matang di blender atau disaring
7. Sajikan tim saring dengan piring, lalu taburkan hati ayam parut diatasnya.
Catatan : Pada waktu menyajikan kepada anak, berikan tambahan 1 porsi buah
(pepaya/melon/semangka)
6. Bubur Semur Ayam dan Sayuran
(untuk anak umur 12-23 bulan)
Bahan :
25 gram beras
10 gram daging ayam cincang
25 gram wortel cincang
10 gram kacang merah
5 gram (1 sdt) minyak
sdm bawang merah
1 sdm kecap manis
Garam beryodium secukupnya.
Cara membuat:
1. Masak beras dengan air hingga menjadi nasi lembek atau bubur2. Tumis daging ayam dengan bawang merah tambahkan kacang merah,
wortel dan sedikit kecap serta garam. Rebus sampai empuk.
3. Untuk menghidangkan, tuang tumisan di atas nasi lembek atau bubur
4. Berikan kepada bayi selagi hangat.
Catatan : Pada waktu menyajikan kepada anak, berikan tambahan 1 porsi buah
(pepaya/melon/semangka)
-
7/22/2019 Tugas Diklat Pak Padi
19/21
-
7/22/2019 Tugas Diklat Pak Padi
20/21
2. Campur santan bersama bumbu halus dan sisa air perebus ayam, masukkan
ayam suwir dan daun salam. Aduk hingga cairannya habis, kemudian
kecilkan apinya.3. Tambahkan sedikit minyak goreng ke dalam wajan, aduk rata, masak
hingga daging kering. Kalau daging belum kering, taruh dalam loyang,
ratakkan, panggang dalam oven hingga abon kering.
4. Setelah abon kering masukkan bawang putih goreng, bawang merah goreng
aduk rata. Simpan dalam toples.
Catatan : Pada saat membagikan makanan kering kepada anak, berikan tambahan
1 buah pisang/jeruk/alpukat.
9. Telur Dadar Tempe
Bahan:
4 butir telur 100 gram tempe, kukus dan haluskan
1 btg daun seledri, diiris
1 btg daun bawang, diiris
3 siung bawang putih, dicincang
1/2 buah bawang bombay, dicincang
3/4 sdt garam
1/4 sdt merica bubuk
1 sdm margarin untuk menumis
Cara membuat:
1. Panaskan margarin. Tumis bawang putih dan bawang bombay sampai
harum. Angkat dan sisihkan.
2. Kocok lepas telur. Masukkan tumisan bawang putih, tempe, cabai rawit
merah, daun seledri, daun bawang, garam, dan merica bubuk. Aduk rata.
3. Tambahkan saus cabai. Aduk rata.
4. Panaskan 1 sendok makan margarin. Masukkan campuran telur. Aduk-aduk
sebentar. Tutup. Biarkan sampai matang.
10. Bakwan Teri
Bahan:
kg ikan teri segar, buang kepalanya,cuci dan tiriskan
2 batang daun bawang, diiris tipis 1 batang daun seledri, diiris halus
1 buah tomat, dipotong-potong
50 gram tepung beras
1 butir telur
garam sesuai selera
minyak goreng
Bumbu yang dihaluskan:
1 sdt merica bulat
1 sdt kunyit
sdt jahe
4 buah bawang merah
-
7/22/2019 Tugas Diklat Pak Padi
21/21
Cara membuat:
1.Campur bumbu yang sudah dihaluskan dengan tepung beras, seledri, daun
bawang dan tomat. Masukkan 3-4 sdm air sampai adonan rata.2. Masukkan ikan teri, telur dan garam. Aduk lagi sampai rata.
3. Panaskan minyak goreng di dalam wajan dengan api sedang.
4.Goreng adonan bakwan sesendok demi sesendok sampai matang dan
kecoklatan
5. Angkat, tiriskan. Siap dihidangkan.
top related