arniatiwidia
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 arniatiwidia
1/89
HUBUNGAN ANTARA MORBIDITAS DENGAN IMT PADA PENDERITA
RETARDASI MENTAL DI PANTI ASIH PAKEM YOGYAKARTA
Skripsi
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat
Sarjana Keperawatan Universitas Gadjah Mada
Diajukan Oleh:
A!"A#" $"D"A!"!GS"%
&'(')*+,-(KU(&--&'
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2005
1
-
7/24/2019 arniatiwidia
2/89
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan kepada orang yang aku sayangi:
Ayahanda Suharto dan Ibunda Sujirah
Adikku Irwan Nugraha
Pelangi jiwaku Heri Sutrisno
Kakak-kakakku: Mas o!ik " Mas #ian
alok $ommunity: %ena& 'uni& Nita dan Miu& Andie& (ahyu&
listrik&Ir-)& Indah& Arip& and all my !riend in PSIK *+)
he ,ig amily.spesialy !rom papa /0endral 0e$k1Segenap keluarga besar di manapun engkau berada
2o3e 4 all
2
-
7/24/2019 arniatiwidia
3/89
KATA PENGANTAR
.uji syukur kehadirat #uhan /ang Maha 0sa atas berkat1
rahmat dan karunia2!ya sehinga .enulis dapat menyesaikan
pembuatan skripsi yang berjudul 3%ubungan Morbiditas dengan
"ndeks Masa #ubuh 4"M#5 pada .enderita etardasi Mental di
.anti Asih .akem /ogyakarta67
Skripsi ini tentu saja tidak bisa .enulis selesaikan
tanpa bantuan1 dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak1
oleh karena itu pada kesempatan kali ini .enulis
menyampaikan u8apan terimakasih kepada:
'6 .ro96 Dr6 dr6 %ardyanto Soebono1 Sp6KK selaku Dekan
akultas Kedokteran UGM6
;6 dr6 Sunartini1 .hD61 Sp6A4K5 selaku ketua .rogram Studi
"lmu Keperawatan akultas Kedokteran UGM6
ely
>usmilasari SKp1 M6Kes selaku pembimbing "" yang telah
memberikan banyak bimbingan serta arahan kepada .enulis6
)6 =apak Direktur .anti Asih .akem /ogyakarta yang telah
memberikan i?in dalam melakukan penelitian ini6
+6 "bu /uli Astuti selaku kepala keperawatan di .anti Asih
.akem /ogyakarta beserta pengasuh yang telah membantu
.enulis dalam pengambilan data6
@6 #ak lupa kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian skripsi ini6
3
-
7/24/2019 arniatiwidia
4/89
.enulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini
masih banyak terdapat kekurangan1 sehingga .enulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para
pemba8a6
Semoga skripsi ini berguna bagi pengembangan dunia
"lmu .engetahuan khususnya kemajuan "lmu Keperawatan6
/ogyakarta1 Mei ;&&+
.enulis
4
-
7/24/2019 arniatiwidia
5/89
DAFTAR ISI
%A>AMA! UDU>6666666666666666666666666666666666666666666666i
>0M=A .0!G0SA%A!66666666666666666666666666666666666666666ii
%A>AMA! .0S0M=A%A!66666666666666666666666666666666666666iii
KA#A .0!GA!#A66666666666666666666666666666666666666666666iv
DA#A "S"666666666666666666666666666666666666666666666666vi
DA#A #A=0>6666666666666666666666666666666666666666666666iB
DA#A GAM=A6666666666666666666666666666666666666666666666BDA#A >AM."A!6666666666666666666666666666666666666666666Bi
"!#"SA"6666666666666666666666666666666666666666666666666Bii
A=S#AC#666666666666666666666666666666666666666666666666Biii
=A= " .0!DA%U>UA!
A6 >atar =elakang Masalah6666666666666666666666666666666666 '
=6 umusan Masalah66666666666666666666666666666666666666666+
C6 #ujuan .enelitian666666666666666666666666666666666666666@
D6 Man9aat .enelitian66666666666666666666666666666666666666@
06 Keaslian .enelitian6666666666666666666666666666666666666*
=A= "" #"!AUA! .US#AKA
A6 Morbiditas666666666666666666666666666666666666666666666'&
'6 etardasi Mental666666666666666666666666666666666666666 '&
a6 De9inisi66666666666666666666666666666666666666666666 '&
b6 0tiologi 6666666666666666666666666666666666666666666 ''
86 Klasi9ikasi66666666666666666666666666666666666666666 ' ' .embagian M berdasarkan #ingkat "E666666666666')
#A=0> ; Gangguan yang Menyertai M =erat dan ingan6666 '' Korelasi antara Morbiditas dengan "M# pada
.enderita M di .anti Asih .akem /ogyakarta1 ;&&)
66666666666666666666666666666666666666666666666+*
8
-
7/24/2019 arniatiwidia
9/89
DAFTAR GAMBAR
GAM=A ' Keseimbangan antara Agen dan .ejamu ditentukan
oleh .osisi >ingkungan terhadap Keduanya66666 ;;
GAM=A ; Kerangka #eoretis66666666666666666666666666666)'
GAM=A < Kerangka Konseptual666666666666666666666666666);
DAFTAR LAMPIRAN
9
-
7/24/2019 arniatiwidia
10/89
>AM."A! ' Antropometri6
>AM."A! ; Data Kesakitan6
>AM."A! < Data Anak berdasarkan tipe M1 "M# '1 "M# ; dan
.erubahan "M#
>AM."A! ) Analisis data
>AM."A! + Surat .erijinan
INTI SARI
Latar Belaa!"# "S.A dan Diare merupakan penyebab utamakesakitan dan kematian anak di dunia khususnya di negara
10
-
7/24/2019 arniatiwidia
11/89
berkembang tidak terke8uali pada penderita etardasi Mental6Gangguan genetik1 status gi?i dan lingkungan merupakan salah
satu 9aktor prakondisi yang memudahkan anak menderitapenyakit in9eksi6 Kesakitan pada penderita M apalagi dengandaya penyembuhan yang buruk dapat mempengaruhi masukanmakanan yang akan berakibat pada status gi?inya6 Status gi?iburuk akan berdampak pada perubahan "M#6 #ujuan penelitianini adalah mengetahui hubungan antara morbiditas dengan "M#pada penderita M di .anti Asih .akem /ogyakarta6Met$%e Pe!el&t&a!# Metode penelitian yang digunakan adalahobservasional dengan ran8angan prospekti96 Subyek penelitianadalah penderita M di .anti Asih .akem /ogyakarta yangmemenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak +&responden6 Data kesakitan diambil setiap ; minggu sekalimenggunakan kuesioner kesakitan1 pengukuran berat badan dan
tinggi badan pada awal dan akhir penelitian digunakan untukdata "M#6 #eknik analisa data menggunakan Spearman Rank.Ha'&l (e!el&t&a!# 0nam puluh delapan persen responden "M#nyatetap) #iga puluh empat persen menderita "S.A dan ')Fmenderita diare6 #idak ada hubungan antara kejadian "S.Adengan "M# 4p &1&+56 #idak ada hubungan antara kejadiandiare dengan "M# 4p &1&+56 #idak ada hubungan yangbermakna antara morbiditas dengan "M# 4p &6&+56Ke'&*(+la!# .erubahan "M# penderita M di .anti Asih .akemlebih dari setengahnya 4@,F5 tidak mengalami perubahan "M#atau tetap1 namun masih tergolong pada status gi?i yangkurus6 Morbiditas 4"S.A dan Diare5 lebih dari setengahnya
4+-1&-5 terjadi pada anak dengan status gi?i kurang danmempunyai "M# yang tetap6 #idak ada hubungan yang bermaknaantara morbiditas dengan "M# pada penderita M di .antiAsih .akem /ogyakarta6
Kata +!, ISPA- D&are- M$r.&%&ta'- IMT %a! Retar%a'&
Me!tal
/ORRELATION BETWEEN MORBIDITY AND BODY MASS INDEKS BMI1 AT
MENTAL RETARDATION SUFFERER IN PANTI ASIH PAKEM YOGYAKARTA
Ar!&at& W&%&a!&!"'&3- A*a%&2- Lel4 L+'*&la'ar&2
'Student o9 S8ien8e !ursing .rograme o9 Medi8al a8ulty o9GMU
11
-
7/24/2019 arniatiwidia
12/89
;>e8turer o9 S8ien8e !ursing .rograme o9 Medi8al a8ulty o9GMU
ABSTRA/T
Ba,"r$+!%#A8ute espiratory "n9e8tion 4A"5 and diarrheaare the main 8ause o9 8hildren morbidity and mortality inthe world espe8ially in developing 8ountries not eB8eptionsat mental retardation su99erer6 Geneti8 disorder1 nutritionstatus and environment are pre28ondition 9a8tors that easy8hildren to su99er be8ause o9 in9e8tion6 "llness at su99ererM espe8ially low tri8k healing 8an in9luen8e 9ood8onsumption that will e99e8t on their nutrition status6 =adnutrition status will e99e8t 8hildren growth6 #he purpose o9
this resear8h is 9or knowing the relation between morbidityand =M" at Mental etardation 4M5 su99erer in .anti Asih.akem /ogyakarta6Met$%# this study used observational with prospe8tivedesign6 #he subje8t were M su99erer at .anti Asih .akem/ogjakarta that 9ul9illed in8lution and eB8lution 8riteriao9 +& responden8es6 "llnes data taken on8e in ; weeks byusing illness Huestionarre1 the measurement o9 weight andheight at beginning and at the end o9 study used 9or =M"data6 Data analy?e used Rank-Spearman#e8hniHue6Re'+lt#SiBteen eight persen o9 the responden had no 8hangein their =M"6
-
7/24/2019 arniatiwidia
13/89
A) Latar Belaa!"
Setiap anak diharapkan tumbuh dan berkembang se8ara
sempurna6 Menurut Soetjiningsih 4'--,5,ter8apainya tumbuh
kembang yang optimal tergantung pada potensi biologiknya1
yang merupakan hasil interaksi berbagai 9aktor yang saling
berkaitan yaitu 9aktor genetika1 lingkungan bio2psiko2sosio
dan perilaku6 .roses yang unik dan hasil akhir yang berbeda
dan merupakan 8iri tersendiri pada setiap anak6 Adakalanya
anak mengalami keterlambatan dalam proses tumbuh kembangnya
misalnya, retardasi mental6
etardasi Mental 4M5 bukan suatu penyakit tapi
merupakan kumpulan gejala yang kompleks dengan 8iri
perkembangan yang lambat dan intelegensi di bawah normal
sehingga menyebabkan anak tidak mampu belajar dan
berperilaku se8ara wajar di dalam lingkungan sosial
4Swaiman1 '-*+56 M adalah keadaan tara9 perkembangan
ke8erdasan di bawah normal sejak lahir atau masa kanak2
kanak6 =iasanya terjadi pada negara berkembang6 Di "ndonesia
diperkirakan '2< F dari populasi menderita M6 #ingkatannya
mulai dari tara9 perbatasan1 ringan1 sedang sampai berat1
dan sangat berat4$ed1 ;&&)56
Menurut >umbantobing 4;&&'), ,+F dari mereka
tergolong M ringan1 '&F M sedang1
-
7/24/2019 arniatiwidia
14/89
Assosiation 4A.A51 ;1+F dari populasi menderita M dan ,+F
dari individunya jatuh pada kelompok M ringan6 Menurut data
dari Metropolitan Atlanta Development Dissability
Surveillance Programe 4MADDS.5 menyebutkan bahwa di Atlanta
4'--'2'--)5 rata2rata 'F dari usia
-
7/24/2019 arniatiwidia
15/89
atau karena harapan dan tuntutan masyarakat terhadap anak
laki2laki lebih besar 4Soetomenggolo1 '---56 .erbandingan di
seluruh dunia didapatkan bahwa laki2laki mempunyai risiko ;
kali lebih besar dibanding wanita untuk menderita M ringan
sedangkan untuk M berat1 laki2laki mempunyai risiko '1+
kali lebih besar dibanding wanita6 "ni dimungkinkan karena
konsekuensi dari gangguan X-linke dan kebanyakan
dikarenakan sindrom !ragile-X6 M banyak terdapat pada anak
kulit hitam dibanding anak kulit putih 4=ehrman1 ;&&)56
=iasanya seorang penderita M mengalami gangguan
pertumbuhan 9isik tapi tidak semuanya6 =anyak dari mereka
yang mengalami keterbatasan dalam kehidupannya sehari2hari6
Orang dengan M memiliki ketidakmampuan yang baik1 8ontohnya
kondisi hidupnya meliputi cerebal palsy1 autisme1 sei"ure1
penglihatan kabur atau buta1 kehilangan pendengaran atau
tuli1 epilepsi1 hidrose9alus1 gangguan pemusatan terganggu
atau gangguan hiperakti9 dan gangguan neurologik lainnya
yang terjadi pada usia perkembangan 4', tahun56 Anak dengan
M berat mempunyai ketidakmampuan tambahan dibanding M
ringan 4>umbantobing1 ;&&'56
Morbiditas yang lebih dikenal sebagai penyakit atau
kesakitan adalah penyimpangan dari keadaan normal yang
biasanya dibatasi kesehatan 9isik dan mental 4Utomo1 '-,+
cit.Mantra1 ;&&'56 Morbiditas mempengaruhi status gi?i yang
tidak adekuat yang akan mengakibatkan malnutrisi pada anak6
.enyakit menyebabkan daya tahan tubuh anak menurun sehingga
akan mengganggu status gi?inya yang akan mengakibatkan
15
-
7/24/2019 arniatiwidia
16/89
seorang anak mengalami perubahan "M#6 .roses tumbuh kembang
anak M pada dasarnya sama dengan anak normal tetapi relati9
lebih lambat6
Gangguan genetik1 status gi?i dan lingkungan merupakan
salah satu 9aktor prakondisi yang memudahkan anak menderita
penyakit in9eksi6 Menurut >anata I =la8k 4;&&'51 penyebab
tingginya angka kesakitan dan kematian awal pada bayi dan
anak di negara berkembang banyak diakibatkan oleh penyakit
in9eksi1 yaitu "S.A dan diare6 .enyebab diare pada umumnya
sangat kompleks dan berbeda dari satu tempat dengan tempat
lainnya6 .enyebab utamanya sering terjadi bersamaan dan
saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya6 Data
angka kesakitan atau morbiditas dari diare dan "S.A dapat
dijadikan petunjuk se8ara tidak langsung mengenai keadaan
kurang gi?i atau malnutrisi di suatu masyarakat6 Menurut
S8rimshaw et al. 4'-+-51 ada hubungan sangat erat antara
in9eksi dengan malnutrisi6 Mereka menekankan interaksi yang
sinergis antara malnutrisi dengan penyakit in9eksi dan juga
in9eksi akan mempengaruhi status gi?i dan memper8epat
malnutrisi6
"S.A di .anti Asih .akem pada tahun ;&&< menduduki
urutan tertinggi1 penderitanya men8apai ); penderita6 Untuk
diare penderitanya tidak 8ukup tinggi namun perlu
diwaspadai1 yaitu terdapat @ orang yang menderita diare6
"S.A dan diare akan mengakibatkan asupan makanan berkurang
dan akan berdampak pada penurunan berat badan sehingga
berpengaruh pada nilai "M#nya6 Sebagian besar nilai "M# yang
16
-
7/24/2019 arniatiwidia
17/89
ditemukan pada penderita M termasuk pada "M# kurang6 Mereka
tinggal bersama dalam satu asrama1 sehingga kemungkinkan
penyebaran penyakit in9eksi 8ukup tinggi6 >ingkungan tempat
tinggal juga berpengaruh pada tingginya penyebaran penyakit
in9eksi1 sirkulasi udara yang buruk akan menyebabkan
tingginya penularan "S.A dan sanitasi yang buruk akan
berakibat tingginya kesakitan diare6 Ketidakmampuan dalam
merawat diri dan pertahanan tubuhnya yang lemah karena
kurang olah raga1 gangguan gi?i dan kelainan kongenital bisa
mengakibatkan penyakit yang diderita bertambah parah6
Dari latar belakang di atas maka1 peneliti ingin
melakukan penelitian mengenai hubungan morbiditas dengan "M#
pada anak M di .anti Asih .akem /ogyakarta6
B) R+*+'a! Ma'ala
=erdasarkan latar belakang tersebut di atas1 maka
dapat dirumuskan permasalahan penelitian disini adalah
3=agaimana hubungan antara morbiditas dengan "ndeks Massa
#ubuh 4"M#5 pada penderita M di .anti Asih .akem
/ogyakartaJ7
/) T+6+a! Pe!el&t&a!
#ujuan umum:
Mengetahui hubungan morbiditas dengan "ndeks Masa #ubuh
4"M#5 pada penderita M di .anti Asih .akem /ogyakarta6
17
-
7/24/2019 arniatiwidia
18/89
#ujuan khusus:
'6 Mengetahui "M# pada penderita M di .anti Asih .akem
/ogyakarta6
;6 Mengetahui morbiditas 4"S.A dan Diare5 pada penderita M
di .anti Asih .akem /ogyakarta6
D) Ma!7aat Pe!el&t&a!
'6 Man9aat teoritis
a6 =agi Keperawatan
#erutama bagi keperawatan anak1 diharapkan dapat
memberikan bahan pertimbangan dalam pemberian asuhan
keperawatan dan menambah khasanah pengetahunan6
b6 =agi "nstitusi Kesehatan dan Dinas Sosial
Memberikan masukan dan bahan pertimbangan dalam
memberikan asuhan keperawatan pada penderita M dengan
tepat sehingga bisa meningkatkan derajat kesehatan
anak M6
;6 Man9aat praktis
a6 =agi .engasuh dan .etugas
%asil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan
yang berman9aat bagi pengasuh dan petugas .anti Asih
.akem /ogyakarta dalam memberikan pelayanan kepada
anak dengan M6
b6 =agi peneliti
Melatih kemampuan penulis dalam melakukan penelitian
dalam bidang keperawatan6
18
-
7/24/2019 arniatiwidia
19/89
E) Kea'l&a! Pe!el&t&a!
.enelitian yang berhubungan dengan pertumbuhan dan
morbiditas:
1. !embo 4'---5 yang meneliti %ubungan .ertumbuhan dengan
Angka Kejadian .rimer Kompleks #uberkulosis .aru pada
Anak Sekolah Dasar di Kodya /ogyakarta6 .enelitian ini
merupakan penelitian observasional dengan menggunakan
ran8ang bangun kohort6 Subyek pada penelitian ini anak SD
kelas '2@ dari
-
7/24/2019 arniatiwidia
20/89
4-+F C" '1@; ,1,
-
7/24/2019 arniatiwidia
21/89
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A) M$r.&%&ta' A!a Retar%a'& Me!tal
3) RETARDASI MENTAL
a) De7&!&'&
etardasi Mental adalah suatu keadaan perkembangan
mental yang terhenti atau tidak lengkap1 yang terutama
21
-
7/24/2019 arniatiwidia
22/89
ditandai oleh adanya hendaya 4impairment51 keterampilan
4ke8akapan1 skill5 dalam masa perkembangan sehingga
berpengaruh pada semua tingkat intelegensia yaitu kemampuan
kogniti91 bahasa1 motorik dan sosial 4$%O1 '--;56 De9inisi
yang berpandangan medis dikemukakan Eudkerk M1 '-,< cit6
Suparlan1 '-,< bahwa 3lemah otak#ialah orang yang terganggu
pertumbuhan daya pikirnya dan tidak sempurna seluruh
kepribadiannya6 De9inisi tersebut lebih menekankan aspek
pertumbuhan otak yang digunakan untuk kemampuan ber9ikir
menjadi terganggu6
etardasi mental adalah suatu ke8erdasan di bawah
rata2rata yang terlihat jelas dan biasanya ditandai dengan
berkurangnya adaptasi tingkah laku yang terjadi selama masa
perkembangan 4AAMD1 '--; cit6 Smith I >u8kasson1 '--;56
De9inisi ini mengemukakan dua kriteria dari individu yang
dianggap M yaitu ke8erdasan di bawah rata2rata dan
kekurangan dalam adaptasi tingkah laku yang terjadi selama
masa perkembangan6 De9inisi dari AAMD tersebut yang sekarang
menjadi dasar untuk petunjuk atau identi9ikasi pada individu
yang dianggap kategori retardasi6 "ndividu dianggap M jika
memenuhi dua kriteria yang dikemukakan AAMD6 Keterbelakangan
atau kekurangan dalam adaptasi tingkah laku dan kekurangan
penyesuaian diri dengan lingkungan sesuai dengan tara9 usia
menurut kalender yang telah di8apai anak itulah yang menjadi
penekanan berbagai de9inisi tentang M6 Keterbelakangan
tersebut meliputi segala aspek dari individu dan se8ara
22
-
7/24/2019 arniatiwidia
23/89
detail aspeknya dikemukakan pada karakteristik dan
perkembangan anak6
.) Et&$l$"&
M bisa disebabkan dari berbagai ma8am gangguan
perkembangan otak yang terjadi selama dalam kandungan
4prenatal51 selama proses kelahiran 4perinatal5 dan setelah
kelahiran 4postnatal56 aktor29aktor penyebab M adalah
sebagai berikut:
1. !on organik
Kemiskinan dan keluarga yang tidak harmonis1 9aktor
sosiokultural1 interaksi antara pengasuh yang tidak baik
dan penelantaran anak6
;6 Organik
A6 .rakonsepsi disebabkan karena abnormalitas single gene
misalnya penyakit metabolik1 kelainan neuro8utaneus1
dan kelainan kromosom misalnya X-linke, translokasi,
!ragile-X1 synrom poligenic !amilial.
=6 .renatal
'56 Gangguan pertumbuhan otak trimester " dapat
diakibatkan oleh kelainan kromosom misalnya
trisomi dan mo?aik1 in9eksi intrauterin misalnya
#OC% dan %"1 ?at2?at teratogen misalnya alkohol
dan radiasi1 dis9ungsi plasenta dan kelainan
kongenintal dari otak misalnya iiopatik6
23
-
7/24/2019 arniatiwidia
24/89
;56 Gangguan pertumbuhan otak trimester "" dan """
dapat diakibatkan oleh in9eksi intrauterin
misalnya #OC% dan %"1 ?at2?at teratogen misalnya
alkohol1 kokain dan logam berat1 ibu dengan DM
dan .KU 4Penylketonuria51 toksemia gravidarum1
dis9ungsi plasenta dan ibu dengan malnutrisi6
C6 .erinatal dapat diakibatkan karena bayi lahir sangat
prematur1 as9iksia neonatorum1 trauma lahir misalnya
perdarahan intrakanial1 menginitis dan kelainan
metabolik misalnya hipoglikemia1 hiperbilirubinemia6
D6 .ostnatal dapat diakibatkan karena trauma berat pada
kepala atau susunan sara9 pusat1 nuerotoksin misalnya
logam berat1 CA 4$erebro %askuler Accient51 anoksia
misalnya tenggelam1 metabolik yang diakibatkan karena
gi?i buruk1 kelainan hormonal misalnya hipotiroid dan
pseudohipoparatiroid1 aminoaciuria1 kelainan
metabolisme karbohidrat1 galaktosemia dan
polisakaridosis misalnya Sinrom &urler1 $erebral
'ipiosis4(ay Sachs5 dengan hepatomegali 4aucher51
penyakit degenerati9 atau metaboliknya dan bisa
diakibatkan karena in9eksi misalnya menginitis1
ense9alitis dan sub akut sklerosing panense9alitis6
,) Kla'&7&a'&
Klasi9ikasi berguna karena merupakan indikasi berbagai
aspek perkembangan1 ke8akapan sosial dan variasi perilaku
yang akan mempengaruhi kemampuan induvidu untuk beradaptasi
dengan lingkungan6
24
-
7/24/2019 arniatiwidia
25/89
Klasi9ikasi menurut DSM " *American Psychiatric
Assosiation, +ashington, '--)5, didapatkan + tingkatan
gangguan intelektual yaitu: tara9 perbatasan1 ringan1
sedang1 berat dan sangat berat6
#abel '6 .embagian M berdasarkan tingkat "E6
Kode #ingkat retardasi #ingkat "E
-
7/24/2019 arniatiwidia
26/89
ke8akapan akademik sampai setara kira2kira tingkat enam
4kelas @ SD56 Sewaktu masa dewasa1 mereka biasanya dapat
menguasai ke8akapan sosial dan vokasional 8ukup sekedar
untuk berdikari1 namun mungkin membutuhkan supervisi1
bimbingan dan pertolongan1 terutama bila mengalami tekanan
sosial atau tekanan ekonomi6 Dengan bantuan yang wajar1
orang penyandang M ringan biasanya dapat hidup sukses di
masyarakat1 baik se8ara berdedikasi atau dengan pengawasan6
83:)0 Retar%a'& *e!tal 'e%a!"
M sedang se8ara kasar setara dengan kelompok yang
biasa disebut dapat dilatih 4trainable56 Sebaiknya
terminologi dapat dilatih ini tidak digunakan1 karena
memberi kesan mereka dari kelompok ini tidak dapat dididik
4non eucable)6 Kelompok ini membentuk sekitar '&F dari
kelompok M6 Kelompok individu dari tingkat retardasi ini
memperoleh ke8akapan komunikasi selama masa anak dini6
Mereka memperoleh man9aat dari latihan vokasional dan dengan
pengawasan yang sedang dapat mengurus atau merawat diri
sendiri6 Mereka dapat memperoleh man9aat dari latihan
ke8akapan sosial dan okupasional namun mungkin tidak dapat
melampaui pendidikan akademik lebih dari tingkat ; 4kelas ;
SD56 Mereka dapat berpergian jauh di lingkungan yang sudah
di kenal6
Semasa remaja1 hubungan persaudaraan mungkin terganggu
karena mereka sukar mengenal norma2norma pergaulan
lingkungan6 .ada masa dewasa sebagian besar dapat melakukan
kerja yang kasar 4unskille5 atau setengah kasar
26
-
7/24/2019 arniatiwidia
27/89
4semiskille5 di bawah pengawasan di workshop yang
dilindungi atau diawasi6 Mereka dapat menyesuaikan diri pada
komunitas lingkungan dengan pengawasan 4supervisi56
83:)3 Retar%a'& Me!tal .erat
Kelompok M ini membentuk
-
7/24/2019 arniatiwidia
28/89
Menurut Kaplan et al6 4'--)5 M dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
'6 M ringan dengan "E +;2@-1 umur mental ,2'; tahun6
Karakteristik:
a6 Usia prasekolah
#idak nampak sebagai M tetapi terlambat dalam
kemampuan berjalan1 bi8ara dan makan6
b.Usia sekolah
Dapat melakukan keterampilan1 memba8a dan aritmatika
dengan pendidikan khusus1 diarahkan pada kemampuan
aktivitas sosial6
86 Usia dewasa
Melakukan keterampilan sosial dengan vokasional1
diperbolehkan menikah tapi tidak dianjurkan untuk
memiliki anak1 keterampilan psikomotor tidak
berpengaruh terhadap koordinasi6
;6 M sedang dengan "E
-
7/24/2019 arniatiwidia
29/89
86 Usia dewasa
Melakukan aktivitas latihan tertentu1 berpartisipasi
dengan rekreasi1 dapat melakukan perjalanan sendiri ke
tempat yang dikenal1 tidak bisa membiayai sendiri6
-
7/24/2019 arniatiwidia
30/89
b6 Usia sekolah
Keterlambatan nyata di semua area perkembangan1
memperlihatkan respon emosional dasar1 keterampilan
latihan kaki1 tangan dan rahang6 =utuh pengawasan
pribadi6 Usia mental bayi muda6
86 Usia dewasa
Mungkin bisa berjalan1 butuh perawatan total1 biasanya
diikuti dengan kelainan 9isik6
2) MORBIDITAS
a) De7&!&'&
Morbiditas yang diartikan sebagai penyakit(kesakitan
adalah:
'6 .enyakit adalah penyimpangan dari keadaan normal yang
biasanya dibatasi pada kesehatan 9isik dan kesehatan
mental 4Utomo1 '-,+56
;6 .enyakit adalah kegagalan mekanisme adaptasi se8ara tepat
terhadap rangsangan(tekanan sehingga timbul gangguan
9ungsi(struktur organ atau sistem tubuh6
-
7/24/2019 arniatiwidia
31/89
)6 .enyakit adalah suatu keadaan dimana proses kehidupan
tidak teratur atau terganggu perjalanannya6
Dari uraian di atas dapat disimpulkan penyakit adalah
gangguan bentuk dan 9ungsi tubuh sebagian dalam keadaan
tidak normal6 .enyakit adalah keadaan yang bersi9at
obyekti91 hal ini berbeda dengan rasa sakit yang subyekti96
Seorang yang menderita penyakit belum tentu merasakan sakit1
sebaliknya jarang ditemukan seorang yang mengeluh sakit
padahal tidak ditemukan penyakit apapun pada dirinya 4Aswar1
'-,,56
.) Fat$r 4a!" .er(era! %ala* t&*.+l!4a (e!4a&t
Ada < 9aktor yang berperan dalam timbulnya penyakit
yaitu:
'6 Agen 4Agentbahan( keadaan penyebab sakit5
Adalah segala sesuatu 4bahan(keadaan yang
menimbulkan gangguan kesehatan(penyakit manusia1
induvidu(masyarakat6 Agen dapat berupa jasad renik
4mikroba5 yang menyebabkan in9eksi 4agen in9eksi5 pada
jaringan tubuh manusia(hewan6 Menurut si9atnya dibedakan
atas:
a. Agen tak hidup yaitu bahan atau keadaan di luar
tubuh(jaringan tubuh 4eksogen51 diantaranya trauma1
polutan 9isik1 termis dan kimiawi6 /ang tergolong
31
-
7/24/2019 arniatiwidia
32/89
endogen adalah bahan(keadaan yang terdapat di dalam
tubuh manusia misalnya akumulasi metabolisme tubuh
4ureum1 mineral1 hormonal1 bahan organik dan anorganik
lainnya56
b. Agen hidup berupa jasad hidup seperti mikroba1 baik
yang terdapat di luar tubuh1 di dalam !ertili"er1
maupun yang terdapat komensal di dalam tubuh6 Di
antaranya golongan parasit1 bakterimia1 jamur1 virus1
basil dan sebagainya6
c. Agen borerline adalah bahan(keadaan yang tidak
termasuk golongan pertama atau kedua misalnya 8a8ar1
8a8ar air dan sebagainya6
;6 >ingkungan 4environment5
/aitu segala sesuatu ataupun kondisi di sekitar
ruang lingkup kehidupan manusia(induvidu diantaranya:
a6 >ingkungan 9isis: temperatur1 8ahaya1 pertukaran
udara1 perumahan1 pakaian1 air1 tanah dan sebagainya6
b6 >ingkungan biologis: setiap 9lora dan 9auna6
86 >ingkungan sosial: penduduk1 kebudayaan1 adat
istiadat1 agama1 pendidikan1 keper8ayaan1 pendapatan
dan sebagainya6
-
7/24/2019 arniatiwidia
33/89
"nteraksi antar 9aktor29aktor penyebab penyakit1
serta serangkaian prosesnya merupakan lingkaran
keseimbangan dari ke tiga unsur atau 9aktor tersebut6
aktor lingkungan sangat berperan dalam keseimbangan ini6
Gambar6 4'5 Agen .ejamu
isika Kimia
=iologiSosial
L&!"+!"a!
Gambar '6 Memperlihatkan keseimbangan antara agen dan pejamuditentukan oleh posisi lingkungan terhadapkeduanya
Keseimbangan antara agen2pejamu2lingkungan1 akan dapat
di8apai apabila lingkungan sedemikian rupa1 sehingga tidak
memberikan peluang bagi agen untuk hidup ganas1 dan
sebaliknya pejamu memiliki daya tahan terhadap serangan
agen6 Apabila terjadi keseimbangan yang menguntungkan si9at
khusus agen1 maka pejamu yang rentan akan lebih mudah
dipengaruhi agen1 dan akhirnya pejamu menjadi
sakit(terganggu kesehatannya6
Status gi?i se8ara tidak langsung juga mempengaruhi
morbiditas1 prinsipnya bahwa malnutrisi dapat mempengaruhi
morbiditas maupun mortalitas beberapa penyakit pada beberapa
golongan umur sehingga akan mempengaruhi pertumbuhannya6
8) MASALAH KESEHATAN ANAK RM
33
-
7/24/2019 arniatiwidia
34/89
a) Pe!4a&t 7&'&
Anak M mempunyai masalah yang berhubungan dengan
makanan1 seperti diit makan yang tidak seimbang dan makanan
terlalu banyak atau terlalu sedikit sehingga mudah terserang
penyakit dari segi gi?i6 Oleh karena adanya hambatan 9ungsi
motorik1 dengan sendirinya mereka kurang berolah raga
sehingga sukar bagi mereka untuk meningkatkan kesehatannya6
>agi pula1 salah satu penyebab M adalah kelainan
metabolisme kongenital1 pada kasus demikian1 penyakit
mungkin semakin memburuk6 adi pada umumnya1 anak penyandang
M lebih mudah terserang penyakit dari pada anak normal1 dan
sekali menjadi sakit1 membutuhkan waktu lama untuk sembuh
dan juga mudah menjadi parah6
.) Pe!4a&t 4a!" 'er&!" %&6+*(a& (a%a a!a RM
'6 .enyakit saluran perna9asan
.enyakit saluran perna9asan merupakan penyakit yang
paling banyak terjadi anak M1 terutama pada anak dengan
8a8at ganda 4M dengan 8a8at 9isik51 penyakit lebih mudah
menjadi parah atau berlangsung lebih lama sehingga
merupakan lebih dari separuh penyebab kematian: maka
perlu perhatian khusus6
Meskipun beberapa anak M mempunyai 9ungsi
perna9asan yang normal1 ada pula anak M dengan 9ungsi
perna9asannya berkurang oleh karena kelemahan otot
perna9asan1 atau paru2parunya tertekan oleh karena
de9ormitas dada6 uga ada beberapa anak mempunyai
kesulitan menelan ludah dan sekresi air liur sehingga
34
-
7/24/2019 arniatiwidia
35/89
tertinggal dalam tenggorokan1 atau mereka tidak mampu
menggerakkan tubuhnya untuk membatukkan sekresi yang
berlebihan dalam saluran perna9asan1 ekskresi kuman lebih
sulit1 dan menjadikan lingkungan untuk mudahnya kuman
berkembang biak6 Selain itu1 karena perkembangan saluran
perna9asannya buruk1 sempit dan lemah1 ditambah bentuk
rongga dada berubah1 maka bila ada sedikit tekanan atau
sekresi bertambah1 maka dapat menyebabkan tersumbatnya
saluran perna9asan6 Dan oleh karena mereka mudah salah
menelan makanan atau karena regurgitasi makan dalam
lambung1 menyebabkan mereka menderita lemas atau in9eksi6
.ada umumnya daya tahan tubuh anak M itu rendah1
ini disebabkan oleh kelainan kongenital pertahanan tubuh
4dari segi genetika5 atau karena sebab sekunder adanya
gangguan gi?i dan kurang berolah raga: maka kadang2kadang
mereka menderita penyakit dari kuman kurang patogen yang
selalu ada dalam tubuh6 Dan sewaktu sakit1 daya
penyembuhannya rendah1 ditambah lagi tidak dapat makan
atau karena bertambahnya sekresi dalam saluran
perna9asan1 daya pertahanan(perlawanannya berkurang1
mengakibatkan lingkaran setan yang tidak terputus
sehingga tidak gampang sembuh6 Atau 8enderung tertular
pernyakit lain1 penyakitnya tambah parah6
#idak ada terapi khusus(istimewa pada anak M1
tetapi kita harus memahami gejalanya sehingga dapat
memberikan terapi kausal segera yang tepat6 Upaya
pen8egahan penyakit saluran perna9asan sangat penting6
35
-
7/24/2019 arniatiwidia
36/89
angan mendekati penderita penyakit menular1 pada waktu
terjadi epidemik in9luen?a harus menghindari ke luar
rumah dan memasuki kelompok orang2orang6 Orang sekeliling
anak1 dan juga bisa juga anak sendiri1 harus
memperhatikan agar sering men8u8i tangan dan berkumur6
Selain itu1 kita harus memahami 9ungsi perna9asan anak
M1 berusaha memperbaiki masalahnya6 .ada waktu keadaan
tubuhnya lebih baik1 harus melakukan mandi sinar
matahari1 mandi udara1 massage1 atau berolah
raga(bergerak badan sesuai dengan tara9 hambatannya1
perlu 8ukup gi?i yang seimbang untuk meningkatkan 9ungsi
perna9asanN berusaha meningkatkan kekuatan tubuh dan daya
tahannya6 Mengambil posisi perna9asan yang memudahkan
pengeluaran air liur(ludah: bila sekresinya terlalu
banyak1 lakukan penyedotan atau lebih sering mengubah
posisi tubuhnya6 Untuk men8egah salah telan atau re9luk
makanan dari lambung1 harus ditinjau(diteliti kembali
posisi waktu pemberian makanan atau komposisi isi
makanan6
;6 .enyakit saluran pen8ernaan
.enyakit saluran pen8ernaan pada anak mulai dengan
gejala seperti nyeri perut1 mutah1 diare1 perut kembung1
na9su makan berkurang dan demam6 Di antara semua gejala
ini nyeri perut merupakan gejala subyekti9 sehingga sulit
diketahui6 Akan tetapi1 gejala lain dapat diobservasi
se8ara obyekti9 dan lebih mudah bagi orangtua atau
perawat untuk memahaminya6 Untuk menentukan nyeri perut
36
-
7/24/2019 arniatiwidia
37/89
itu memerlukan tindakan medis darurat atau tidak
tergantung dari bagaimana pemahaman kita terhadap
keadaannya berdasarkan keluhan anakN oleh karena itu
pendekatan terhadap keluhan anak sangat penting6
!yeri perut pada anak lebih sering terjadi karena
gangguan 9ungsi seperti keadaan psikomatik yang
disebabkan oleh stres mental1 hanya sebagian ke8il yang
disebabkan karena penyakit organik seperti enteritis1
tukak lambung6 Oleh karena itu1 anamesis yang lengkap dan
terin8i dapat mendekatkan kita pada arah penyebabnya6
Selain itu1 harus dilakukan pemeriksaan 9isik dan
laboratorium6
=ila keluhan nyeri anak berkisar sekeliling pusar1
atau lokasinya tidak jelas1 atau tangannya memegang
memutari bagian besar tubuhnya1 atau menunjuk pusar1
ke8il kemungkinannya penyakit organik6 #ambahan pula1
bila ada hal2hal berikut1 maka kemungkinan nyeri perut
9ungsional makin besarN meskipun 9rekuensi nyeri perutnya
sering1 tetapi berlangsungnya hanya singkat: dan bila
serangan nyerinya berhenti anak tampak seolah nyeri tidak
terjadi1 atau meskipun nyeri perutnya berlangsung lama
tetapi na9su makannya tidak hilang1 berat badan tidak
berkurang dan mimik dan warna wajahnya baikN nyeri
terjadi terutama pada siang hari1 nyeri yang tidak
membangunkannya dari tidur di malam hariN anak yang
mengeluh berulang2ulang nyeri kepala atau tungkai1
demikian pula nyeri perut6 !yeri perut 9ungsional pada
37
-
7/24/2019 arniatiwidia
38/89
anak yang lebih muda rupanya berlokasi pada daerah pusar1
sedangkan anak yang lebih besar mempunyai gangguan
penyesuaian erektil1 dis9ungsi autonomik dan masalah
psikomatik6
#etapi harus ditekankan bahwa di antara nyeri perut
9ungsional1 obstipasi merupakan penyebab paling sering6
Anak yang tidak mempunyai kebiasaan buang air besar
teratur1 kadang2kadang =A= pada siang hari1 kadang2kadang
;2< hari baru =A= sekali bisa mengakibatkan obstipasi1
dan sering mengeluhkan nyeri perut6 .aling baik sejak
ke8il anak dipupuk kebiasaan =A= lan8ar setiap pagi6
Sebaliknya pada penyakit organik1 tidak terdapat
nyeri perut1 tetapi disertai muntah1 diare1 kotorannya
berdarah1 ekspresi mukanya menunjukkan rasa nyeri1 tak
ada na9su makan1 demam1 berat badannya berkurang dsb1
yang dapat diobservasi se8ara objekti96
,)I!7e'& Sal+ra! Pe!a7a'a! A+t ISPA1
.enyakit in9eksi yang banyak dan umum diderita anak2
anak di negara berkembang adalah "S.A dan diare6 "S.A adalah
penyakit in9eksi yang tergolong akut1 berlangsung kurang
dari ') hari pada saluran perna9asan yaitu mulai hidung1
hulu kerongkongan1 tenggorokan1 batang tenggorok sampai
paru2paru 4Anonim1 ;&&)56
"S.A yang sehari2hari di kenal sebagai penyakit batuk
dan pilek6 .enyakit ini sering terjadi dan seringkali
dianggap suatu penyakit yang lumrah dan tidak perlu diobati6
!amun perlu diketahui bahwa bahwa ada sebagian ke8il dari
38
-
7/24/2019 arniatiwidia
39/89
penderita batuk dan pilek yang penyakitnya akan berlanjut
menjadi pnemonia 4!ur1 ;&&
-
7/24/2019 arniatiwidia
40/89
dimaksud "S.A adalah masuknya mikroorganisme 4bakteri1
virus1 riketsia5 ke dalam saluran perna9asan1 yang
menimbulkan gejala penyakit1 yang dapat berlangsung sampai
') hari6
.enularan "S.A dapat terjadi melalui per8ikan ludah
atau sekresi saluran perna9asan yang terin9eksi6 .ada
in9eksi virus biasanya bisa sembuh sendiri atau berlanjut
menjadi in9eksi bakterial sekunder tergantung pada daya
tahan tubuh dan virulensi kuman1 lendirnya biasanya en8er
dan bening6 "n9eksi karena bakterial biasanya lendirnya
kental dan berwarna kekuningan6
.enyebab tingginya penyakit "n9eksi Saluran .erna9asan
Akut di "ndonesia adalah makan yang kurang gi?i dan
rendahnya kesehatan lingkungan6 >ingkungan yang padat dapat
memper8epat penularan batuk1 selain itu meludah disembarang
tempat dan bersin di depan orang juga akan memudahkan
penularan6 Sangat penting untuk menjaga agar ruangan tempat
tinggal anak mempunyai udara bersih dan ventilasi yang 8ukup
4!ur1 ;&&
-
7/24/2019 arniatiwidia
41/89
apabila melekat pada tangan dan kemudian dimaksukkan ke
mulut atau dipakai untuk memegang makanan1 selain itu bisa
ditularkan melalui agen perantara misalnya lalat 4Anonim1
;&&)56
Diketahui juga adanya hubungan timbak balik antara
keadaan gi?i dengan kejadian diare6 Morbiditas dan
mortalitas diare biasanya lebih tinggi pada anak dengan
keadaan gi?i kurang maupun buruk6 .engaruh serangan diare
pada keadaan gi?i kurang1 bisa terjadi pada semua umur6
Keadaan kurang gi?i ini selain oleh karena kehilangan 8airan
tubuh1 juga dapat disebabkan kebiasaan menghentikan makanan
sewaktu sakit6 Kondisi seperti ini dapat menyebabkan
gangguan keseimbangan tubuh seperti muntah2muntah1
dehidrasi1 demam1 gangguan elektrolit dan perut kembung6
Kekurangan gi?i adalah 9aktor pra kondisi yang memudahkan
anak menderita in9eksi1 khususnya "S.A dan diare
4Abdoerahman1 '-,+56
e) Kela&!a! 4a!" *e!4erta&
M sering di sertai kerusakan otak yang 9okal atau
yang luas1 dan sering disertai gangguan susunan sara9 pusat
lainnya6
#abel ;6 Gangguan yang menyertai M berat dan ringan6
enis gangguan yang menyertai M berat 4F5 M ringan 4F5
41
-
7/24/2019 arniatiwidia
42/89
Cerebral palsy0pilepsi
Gangguan pendengaranberat(tuliGangguan visus berat(buta%idrose9alusSatu(lebih gangguan di atasAutisme in9atilGangguan psikiatrik lain yangberat
;'
-
7/24/2019 arniatiwidia
43/89
tindakan kriminal1 penyelesaian masalah yang kaku1
ketergantungan interpersonal1 stress rendah 4%idayat1 ;&&)5
B) Pert+*.+a! A!a Retar%a'& Me!tal
A) PERTUMBUHAN
3) De7&!&'&
.ertumbuhan saling berkaitan dan sulit dipisahkan dari
perkembangan6 .ertumbuhan *groth) berkaitan dengan masalah
perubahan dalam besar1 jumlah dan ukuran atau dimensi
tingkat sel1 organ maupun individu1 yang bisa diukur dengan
ukuran berat 4gram1 poun1 kilogram51 ukuran panjang 48m1
meter51 umur tulang dan keseimbangan metabolik 4retensi
kalsium dan nitrogen tubuh5 4Soetjiningsih1 '--,56
Sedangkan perkembangan 4evelopment5 adalah
bertambahnya kemampuan 4skill
5 dalam struktur dan 9ungsi
tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan1 sebagai hasil dari proses pematangan1 menyangkut
proses di9erensiasi dari sel2sel tubuh1 jaringan tubuh1
organ2organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa
sehingga masing2masing dapat memenuhi 9ungsinya6 #ermasuk
juga perkembangan emosi1 intelektual dan tingkah laku
sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya 4Soetjiningsih1
'--,56
Menurut Supariasa et al. 4;&&;51 jenis pertumbuhan
pada dasarnya di bagi ; yaitu pertumbuhan yang bersi9at
linier yaitu yang berhubungan dengan panjang 4tinggi badan1
lingkar dada5 dan pertumbuhan masa jaringan yaitu yang
43
-
7/24/2019 arniatiwidia
44/89
berhubungan dengan masa tubuh 4berat badan1 lingkar lengan
atas56 .ertumbuhan dalam keadaan normal mengikuti pola dan
mempunyai ke8epatan tertentu sehingga umur tertentu
didapatkan bentuk dan ukuran tertentu6 Setiap anak adalah
individu yang unik1 karena 9aktor bawaan dan lingkungan yang
berbeda1 maka pertumbuhan dan pen8apaian kemampuan
perkembangannya juga berbeda1 tetapi akan mengikuti patokan
umum6 Sehingga diperlukan kriteria sampai seberapa jauh
keunikan seorang anak tersebut1 apakah masih dalam batas
normal atau tidak 4Soetjiningsih1 '--,56
.ertumbuhan dan perkembangan anak M biasanya
mengalami keterlambatan dalam ke8akapan motorik1
keterlambatan dalam bahasa dan berbi8ara serta perkembangan
intelegensia6 .erkembangan motorik merupakan perkembangan
yang umumnya diingat dan diketahui oleh orang tua
4>umbantobing1 ;&&'56
2) Fat$r 4a!" *e*(e!"ar+& (ert+*.+a! a!a
Menurut Suprandjono4'-,@5 pertumbuhan dipengaruhi:
a6 "nstrinsik: genetika dan hormonal
b6 0kstrinsik: lingkungan1 masalah gi?i1 penyakit aktivitas
9isik dll6
86 "nteraksi keduanya6
Menurut Abdoerahman 4'--,5 menyatakan bahwa
pertumbuhan 9isik dipengaruhi oleh ; 9aktor6 aktor pertama
adalah heredokonstitusional se8ara hereditasi antara lain
jenis kelamin1 ras(bangsa1 umur1 keluarga6 aktor kedua
adalah lingkungan yaitu di bagi menjadi prenatal dan pas8a
44
-
7/24/2019 arniatiwidia
45/89
natal antara lain gi?i1 penyakit1 keadaan sosial1 musim dll6
Mengenai penyakit seperti "S.A dapat mengakibatkan retardasi
pertumbuhan jasmani
Uni8e9 dan ohnson1 4;&&;5 cit. Supariasa et al6
4 ;&&;5 9aktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak dengan
melihat penyebab dasar1 sebab tidak langsung dan sebab
langsung6 Sebab langsung adalah ke8ukupan makanan dan
keadaan kesehatan6 .enyebab tidak langsung meliputi
ketahanan makanan keluarga dan anak dan peman9aatan
pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan6 .enyebab paling
mendasar dari tumbuh kembang anak adalah masalah politik dan
ideologi serta struktur ekonomi yang dilandasi potensi
sumber daya6
Menurut !arendra terdapat ; 9aktor yang mempengaruhi
proses tumbuh kembangN 9aktor tersebut adalah:
a. aktor keturunan 4hereiter5
Si9at herediter ini tergantung pada kombinasi interaksi
dari beberapa gen1 sitoplasma1 nutrisi1 hormonal dan
sangat mungkin penyakit in9eksi atau hal lain yang
memungkinkan adanya mutai gen tersebut6
b. aktor lingkungan 4enviroment5
De9erensiasi dari sel tidak tergantung pada gen sendiri6
.erkembangan pada bagian2bagian tertentu ditentukan oleh
interaksi antara materi yang ada pada inti sel 4berisi
gen51 sitoplasma dan 9aktor lingkungan luar6 Kelainan gen
45
-
7/24/2019 arniatiwidia
46/89
atau lingkungan akan mengakibatkan kesalahan perkembangan
atau terjadinya kelainan 4mal!ormasi)6
Gangguan pertumbuhan di negara maju lebih sering
karena 9aktor genetika1 sedangkan di negara berkembang
gangguan pertumbuhan selain diakibatkan oleh 9aktor genetika
tetapi juga karena 9aktor lingkungan yang kurang memadai
untuk tumbuh kembang optimal 4Soetjiningsih1 '--,56
8) Ketera&ta! (e!4a&t %a! 'tat+' "&;& %e!"a! (ert+*.+a!
Keseringan sakit merupakan an8aman terhadap kesehatan
gi?i seorang anak dan pertumbuhan jangka penjangnya6
Seringnya sakit mengurangi selera makan selama beberapa hari
berturut2turut1 menghambat masuknya makan1 menghabiskan
kalori pada saat demam dan dalam melawan penyakit serta
menguras habis gi?i pada saat muntah dan diare6 =ila
penyakit seperti ini sering kali menyerang1 anak terus2
menerus mengalami kekurangan gi?i dan kesehatan yang buruk
sehingga mengakibatkan anak gagal untuk tumbuh sepenuhnya
men8apai mental dan 9isiknya 4U!"C01 '--)56
"n9eksi mengakibatkan malnutrisi dan malnutrisi
menyebabkan kerentanan terhadap terjadinya in9eksi6
Malnutrisi yang disertai in9eksi akan memperburuk malnutrisi
yang ada1 sebaliknya in9eksi yang menyertai malnutrisi dapat
memperburuk derajat in9eksi yang terjadi serta mengakibatkan
terjadinya in9eksi berulang 4Asiah1 ;&&
-
7/24/2019 arniatiwidia
47/89
dengan adanya destruksi jaringan dan suhu yang meninggi1
hingga anak dalam keadaan malnutrisi marginal menjadi lebih
buruk keadaannya6 Keadaan gi?i yang memburuk menurunkan daya
tahan tubuh terhadap in9eksi dan jika berkelanjutan akan
terus berdampak terhadap pertumbuhan 4.udjiadi1 ;&&&56
=erbagai penelitian mengungkapkan bahwa kurang gi?i
yang berlangsung sangat 8epat pada waktu pertumbuhan1
membawa akibat tingkah laku yang tidak normal6 Anak menjadi
tidak responsi91 sulit berkomunikasi dan tidak energik6
%asil uji kogniti9 menunjukkan bahwa anak tersebut tidak
saja mempunyai "E rendah1 tetapi kemungkinan belajar di
sekolah dan kemampuan akademik juga rendah 4Dharmawanto1
'--'56
Sementara menurut Karyadi1 mengutarakan bahwa anak2
anak dengan malnutrisi dini mempunyai peluang lebih tinggi
untuk mengalami retardasi pertumbuhan 9isik jangka panjang1
perkembangan mental yang subnormal1 dan kematian dini
dibanding dengan anak dengan nutrisi baik6 Malnutrisi
mengakibatkan retardasi pertumbuhan 9isik yang pada
gilirannya berhubungan dengan risiko kematian yang tinggi
dan menunjukkan uji psikologis yang rendah6 .ada umumnya
hubungan retardasi pertumbuhan dengan kematian adalah akibat
interaksi yang kompleks antara malnutrisi dini dengan
in9eksi1 sedangkan yang berhubungan dengan perkembangan
mental adalah akibat interaksi antara malnutrisi dengan
lingkungan sosial yang tidak adekut6
47
-
7/24/2019 arniatiwidia
48/89
Makanan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang1
dimana kebutuhan ?at gi?i pada setiap induvidu itu berbeda
dikarenakan adanya variasi genetik yang akan mengakibatkan
perbedaan dalam proses metabolisme6 Akan tetapi sasaran yang
diharapkan sama yaitu pertumbuhan yang optimal tanpa
disertai de9isiensi gi?i6 Status gi?i yang baik akan turut
membantu dalam pen8egahan terjadinya penyakit1 khususnya
penyakit in9eksi dan dalam pen8apaian tumbuh kembang anak
yang optimal 4Damanik1 '--'56
Kondisi gi?i yang kurang baik berhubungan dengan
menurunnya derajat kesehatan anak dengan memperburuk daya
tahan tubuh dan memperbesar risiko seorang anak terkena
penyakit in9eksi 4"smail1 '--,56 Ketahanan tubuh anak
merupakan hasil dari kondisi kesehatan dan tara9 gi?inya6
Kesakitan dan kematian yang terjadi pada anak yang kurang
gi?i akibat dari kondisi yang lemah akan mempermudah
penyakit in9eksi 4Mosley I Chen1 '-,)56 Selain itu pada
keadaan dimana terjadi de9isiensi antibodi sekunder akan
dapat terjadi in9eksi berat dan lebih sering 4Stergaad1 '--&
cit.Sirrianni1 '--'56
%asil penelitian Martorell 4;&&&5 cit.Allen 4;&&;5 di
Guetemala menunjukkan1 anak2anak yang relati9 bebas dari
diare selama * tahun pertama kehidupannya lebih pendek '< 8m
dari anak2anak Amerika yang bergi?i baik1 meskipun
-
7/24/2019 arniatiwidia
49/89
cit. >anata I =la8k 4;&&'51 "S.A menyebabkan berkurangnya
intake makanan sebesar '&2;&F6 Sedangkan penelitian Smith
4'--'5 di .apua !ew Guine menunjukkan adanya penurunan berat
badan selama episode "S.A6
B. PEMILIHAN INDIKATOR PERTUMBUHAN)
.ertumbuhan merupakan parameter kesehatan gi?i yang
8ukup peka untuk dipergunakan dalam menilai kesehatan6
.roses tumbuh kembang merupakan proses yang berkesinambungan
mulai dari konsepsi sampai dewasa1 yang mengikuti pola
tertentu yang khas untuk setiap orang6 .roses tersebut
merupakan proses yang berkesinambungan antara 9aktok genetik
dan 9aktor lingkungan6 Untuk mengetahui tumbuh kembang1
terutama pertumbuhan 9isik dapat dipergunakan berbagai ma8am
indikator dengan ukuran tertentu 4Soetjiningsih1 '--,56
Salah satu pengukuran pertumbuhan yang digunakan
adalah "ndeks Masa #ubuh 4"M#5 atau =ody Mass "ndeks 4=M"56
"M# ini alat atau 8ara sederhana digunakan untuk orang
dewasa lebih dari ', tahun1 khususnya yang berkaitan dengan
kekurangan atau kelebihan berat badan6 =erat badan yang
kurang dapat meningkatkan risiko terhadap in9eksi1 sedangkan
berat badan yang lebih akan meningkatkan risiko terhadap
penyakit degenerati9 4Anonim1 ;&&)56 "M# ini tidak bisa
diterapkan pada bayi1 anak1 remaja1 ibu hamil dan
olahragawan 4Anonim1 ;&&)56 Menurut Supariasa et al6 4;&&'51
tidak bisa diterapkan pada seseorang yang mengalami penyakit
khusus seperti edema1 asites dan hepato megali6
49
-
7/24/2019 arniatiwidia
50/89
Untuk mengetahui nilai "M# ini1 dapat dihitung dengan
rumus:
"M# )()(
)(
manxTinggiBadmnTinggiBada
kgBeratBadan
=atas ambang "M# ditentukan dengan merujuk ketentuan
AO($%O1 yang membedakan batas ambang untuk laki2laki dan
perempuan6 Disebutkan bahwa batas ambang normal untuk laki2
laki adalah: ;&1' ;+1&N dan untuk perempuan adalah: ',1*
;
-
7/24/2019 arniatiwidia
51/89
/) Kera!"a Te$ret&'
.enyakit "n9eksi
.enurunan asupan makananMalabsorsi tergangguAnoreksia.enarikan ?at2?at gi?i untuk sintesisdan untuk pertumbuhan jaringan.eningkatan katabolisme dan penggunaan?at2?at menurun didalam tubuh
"n9eksi memburuk
Malnutrisi
.erubahan "M#
Gambar ;6 Kerangka #eoretis6 Sumber: =rown 4;&&
-
7/24/2019 arniatiwidia
52/89
variabel yang akan diteliti
variabel yang mendukung
Gambar
-
7/24/2019 arniatiwidia
53/89
BAB III
METODE PENELITIAN
A) Je!&' %a! Ra!,a!"a! (e!el&t&a!
enis penelitian ini observasional dengan menggunakan
ran8angan penelitian prospekti9 dimana subyek diikutkan
selama ; bulan 4selama penelitian5 untuk melihat bagaimana
pertumbuhan dan morbiditasnya6
B) Te*(at %a! Wat+ (e!el&t&a!
.enelitian dilakukan pada penderita M yang bertempat
tinggal atau yang diasuh di .anti Asih .akem /ogyakarta6
$aktu penelitian dilakukan pada bulan September2!ovember
;&&)6
/) P$(+la'& %a! Sa*(el
'6 .opulasi
.opulasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas: obyek(subyek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti yang
dipelajari dan ditarik kesimpulan 4Sugiyono1 ;&&)56 .ada
penelitian ini populasinya adalah semua penderita M di
.anti Asih .akem /ogyakarta6
;6 Sampel
53
-
7/24/2019 arniatiwidia
54/89
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti 4Arikunto1 ;&&;56 .engambilan sampel pada
penelitian ini menggunakan metode purposive sampling.
Sampel yang digunakan adalah semua penderita M6
Kriteria inklusi:
- .enderita M yang tinggal di .anti Asih .akem
/ogyakarta
- #idak menderita penyakit kronis
- Usia kronologis lebih dari ', tahun
- #idak mengalami penyakit khusus seperti edema1
asites dan hepatomegali6
Kriteria 0ksklusi anak M:
- Meninggal saat penelitian berlangsung
- Keluar dari .anti Asih .akem /ogyakarta
- #idak kooperati9
- #idak ada saat penelitian berlangsung 48uti
pulang5
D) Var&a.el Pe!el&t&a!
ariabel yang diteliti adalah
'6 ariabel bebas untuk penelitian ini adalah morbiditas6
;6 ariabel terikat untuk penelitian ini adalah pertumbuhan6
E) De7&!&'& O(era'&$!al
'6 "ndeks Masa #ubuh 4"M#5
54
-
7/24/2019 arniatiwidia
55/89
"M# adalah alat atau 8ara yang dilakukan dengan
mengukur tinggi badan dan berat badan yang digunakan
untuk memantu status gi?i orang dewasa1 khususnya
berkaitan dengan kekurangan atau kelebihan berat badan6
.engukuran #= dan == dilakukan ; kali selama penelitian
yaitu pada pengambilan data pertama dan akhir pengambilan
data yang dilakukan mulai pukul , pagi setelah anak
makan pagi6 Untuk perubahan "M# dikategorikan dalam
tetap1 naik dan turun6 Subyek dikatakan naik jika selisih
antara pengukuran kedua dan pertama adalah lebih dari '1
dikatakan tetap jika selisih antara pengukuran kedua dan
pertama adalah & sampai dengan &1--- dan dikatakan turun
jika selisih pengukuran kedua dan pertama adalah kurang
dari &6 Skala ordinal6
;6 Morbiditas6
Morbiditas adalah penyakit yang dialami seseorang
yang bisa kambuh kapan saja dan dimana saja6 Morbiditas
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sakit diare dan
"S.A yang dialami subyek dalam waktu ; bulan 4selama
penelitian5 data diambil setiap ; minggu sekali6
=erdasarkan anamnesis data klinis yang dikumpulkan1
dikategorikan dalam pernah sakit dan tidak pernah sakit6
a6 Diare yaitu penyakit dengan tanda adanya perubahan
bentuk dan konsistensi tinja yang melembek sampai
men8air dan bertambahnya 9rekuensi buang air besar
lebih dari biasanya dengan 9rekuensi < kali berturut2
turut dalam sehari atau lebih dari satu hari6
55
-
7/24/2019 arniatiwidia
56/89
b. "S.A adalah penyakit in9eksi saluran perna9asan akut
yang ditandai dengan demam1 batuk1 pilek dan sesak
na9as6 Seorang dikatakan menderita "S.A apabila di
jumpai satu atau lebih gejala tersebut di atas6
Skala nominal6
F) Alat U+r Pe!el&t&a!
1. Untuk mengukur == sampel penelitian digunakan timbangan
pegas berdiri 4spring scale5 dengan ketelitian &1' kg6
2. Untuk mengukur #= sampel digunakan microtoisedan meteran
dengan ketelitian &1' 8m6
-
7/24/2019 arniatiwidia
57/89
b6 #=(#inggi =adan
.engukuran #= dilakukan dengan menggunakan
microtoise dan meteran dengan skala pengukur baku &2;&&
8m6 Untuk anak yang bisa berdiri tegak1 langkah2langkah
pengukuran sebagai berikut 4Supariasa et al61 ;&&;5:
a6 Gantungkan dengan paku microtoise pada dinding yang
tegak lurus dengan lantai setinggi tepat ; meter6
Angka & 4nol5 harus menyentuh lantai6
b6 Anak berdiri dilantai tanpa sepatu dan alas kaki serta
tanpa topi atau hiasan kepala6
86 Anak berdiri tegak1 kaki lurus1 tumit1 pantat
punggung dan kepala bagian belakang harus menempel
pada dinding dan muka menghadap ke depan6
d6 #urunkanmicrotoise
sampai menyentuh kepala bagian
atas1 siku2siku harus nampak lurus menempel pada
dinding6
e6 =a8a angka yang tampak pada lubang dalam gulungan
microtoise6 Angka tersebut menunjukkan tinggi anak
yang diukur6
Anak yang tidak mampu berdiri tegak pengukurannya
menggunakan meteran dengan posisi anak tidur terlentang1
pengukuran dilakukan dari ujung kaki sampai dengan ujung
kepala6 .engukuran #= dan == dimulai pada pukul &,6&& $"=
setelah anak makan pagi yang dilakukan pada awal dan
akhir penelitian6
57
-
7/24/2019 arniatiwidia
58/89
;6 Morbiditas
Untuk mengetahui data morbiditas dengan 8ara
pengisian kuesioner6 .engisian kuesioner dilakukan oleh
peneliti dengan bantuan pengasuh pada masing2masing
bangsal6 .engisian data dengan 8ara memilih angka yang
sesuai dengan sakit yang dialaminya6 Data diambil setiap
; minggu sekali selama ; bulan 4selama penelitian56
H) A!al&'&' Data
Data yang telah diperoleh kemudian diedit dengan
komputer6 Data yang telah dimasukkan dalam master table
dianalisis dengan menggunakan program S.SS6 Analisis yang
digunakan adalah analisis Spearman Rank6
I) Jala!!4a (e!el&t&a!
.enelitian ini dilaksanakan dalam < tahap yaitu:
'6 #ahap persiapan 4awal Agustus ;&&)5
#ahap ini meliputi studi pustaka1 penulisan
proposal1 konsultasi dengan pembimbing skripsi1 studi
pendahuluan1 seminar proposal pada tanggal '+ September
;&&) dan perbaikan proposal6
;6 #ahap pelaksanaan 4awal September ;&&)56
Di awali dengan pengurusan surat i?in ke ektorat
dan ke lahan penelitian6 Setelah i?in keluar dan
disetujui1 dilanjutkan membuat da9tar nama 8alon
responden kemudian men8ari sampel yang sesuai dengan
58
-
7/24/2019 arniatiwidia
59/89
kriteria inklusi dan eksklusi dan didapatkan +, responden
yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi6 Sebelum
penelitian1 .eneliti terlebih dahulu menyamakan persepsi
dengan asisten dan menyiapkan perlengkapan serta
instrumen penelitian6 Asisten terdiri dari < orang1 namun
pada akhir penelitian hanya peneliti sendiri yang
melakukan pengukuran dan pengambilan data dikarenakan
bertepatan dengan hari raya "dul itri dengan dibantu
oleh pengasuh pada tiap2tiap paviliun6 Subyek yang
diteliti pada penelitian pertama sebanyak +, orang namun
pada penelitian terakhir hanya terdapat +& responden
dikarenakan , responden pulang untuk merayakan hari raya
bersama keluarga6
.elaksanan pengukuran antropometri dilakukan pada
pengambilan data pertama kali 4; minggu setelah
penelitian di mulai5 yaitu tanggal @ Oktober ;&&) dan
akhir penelitian pada tanggal '* !ovember ;&&)1 dan untuk
data kesakitan diambil ; minggu sekali diawali pada ;;
September ;&&) dan berakhir tanggal '* !ovember ;&&)6
.engukuran pertumbuhan dilakukan pada pukul &,6&& s(d
'&6&& $"= setelah anak makan pagi dan dilanjutkan dengan
pengambilan data kesakitan6
== ditimbang menggunakan timbangan pegas berdiri
*Srping scale). =erskala &2'&& kg1 yang sudah ditera
menggunakan barang yang sudah diketahui beratnya6 Cara
menimbang == yaitu '5 alat diletakkan di atas permukaan
yang keras dan rata1 ;5 jarum penunjuk pada timbangan
59
-
7/24/2019 arniatiwidia
60/89
harus menunjukkan angka &1
-
7/24/2019 arniatiwidia
61/89
Data morbiditas diambil peneliti setiap ; minggu
sekali selama penelitian 4; bulan penelitian5 dengan
dibantu oleh pengasuh pada tiap paviliun dengan melihat
buku laporan kejadian sakit anak selama ; minggu
terakhir6 Setelah data terkumpul kemudian dimasukkan ke
dalam master table dan dianalisis menggunakan program
S.SS6
-
7/24/2019 arniatiwidia
62/89
dilihat dari intensitas1 durasi dan 9aktor yang
mempengaruhinya6
86 .engamatan kesakitan "S.A hanya berdasarkan ada
tidaknya demam1 batuk1 pilek1sesak na9as alangkah
baiknya jika penelitian ini terdapat penggolongan "S.A
tingkat ringan1 sedang dan berat6
d6 .engambilan sampel tidak dilakukan perhitungan
menggunakan koe9isien variasi6
e6 #idak dilakukan pengukur validitas peralatan
menggunakan koe9isian kappa6
2) Ke'+l&ta! Pe!el&t&a!
a6 Kesulitan penelitian terdapat pada pengukuran berat
badan karena tidak semua responden mampu berdiri tegak
dengan posisi stabil berdiri6
b6 Kesulitan dalam pengukuran tinggi badan anak M
dikarenakan tidak semua anak M menggunakan
microtoise6
BAB IV
HASIL PENELITIAN < PEMBAHASAN
62
-
7/24/2019 arniatiwidia
63/89
A) Ha'&l Pe!el&t&a!
3) Karater&'t& Re'($!%e!
esponden pada penelitian ini adalah penderita
etardasi Mental 4M5 di .anti Asih .akem /ogyakarta yang
memenuhi kriteria inklusi yaitu anak yang mempunyai usia
kronologis lebih dari ', tahun6 =erdasarkan kriteria inklusi
didapatkan +, responden1 tetapi sampai dengan akhir
penelitian hanya terdapat +& responden dikarenakan , orang
responden tidak ada di .anti Asih .akem sewaktu penelitian
terakhir berlangsung6 Delapan orang tersebut mengambil 8uti
untuk pulang dikarenakan bertepatan dengan hari raya "dul
itri6 Usia kronologis termuda yang menjadi responden adalah
'- tahun dan usia kronologis tertua yang menjadi responden
adalah +' tahun 4dihitung dalam tahun penuh56
#abel )6 Distribusi Karakteristik esponden berdasarkan#ipe M1 Usia Kronologis dan enis Kelamin pada.enderita M di .anti Asih .akem /ogyakarta1 ;&&)6
!o Karakteristik esponden rekuensi F' #ipe M
2 Sedang2 =erat2 Sangat berat
;&;)@
)&),';
; Usia kronologis 4dalamtahun penuh5
2 Dewasa dini 4',2)&52 Dewasa madya 4)&2@&5 )&'& ,&;&< enis Kelamin
2 >aki2laki2 .erempuan
;+;+
+&+&
#otal +& '&&
=erdasarkan tabel )1 hampir setengah dari total
populasi termasuk tipe M berat dan ,&F responden dalam
kategori dewasa dini6
2) Ha'&l Pe!"a*ata! IMT
63
-
7/24/2019 arniatiwidia
64/89
Dari hasil pengukuran =erat =adan 4==5 dan #inggi
=adan 4#=5 yang dilakukan pada awal dan akhir penelitian
didapatkan data untuk menentukan besar "ndeks Masa #ubuh
4"M#5 dari penderita M yang berada di .anti Asih .akem
/ogyakarta6
#abel +6 Distribusi .enderita M berdasarkan Kriteria "M#di .anti Asih .akem /ogyakarta1 ;&&)
Kriteria"M#
.engukuran .ertama .engukuran Keduarekuensi F rekuensi F
Kurus!ormalGemuk
;);ingkungan .emukiman6akarta
Depkes1 "6 4'--*51 Peoman Penatalaksanaan Anak PenyanangRetarasi Mental6 =akti %usada6 akarta6
Dharmawanto1 6 4'--'56 Peranan i"i paa (umbuh 0embang1alita6 Majalah Kedokteran "ndonesia6 ''4)'5: @++2@+-6
Dinkes1 DK"6 4'& anuari ;&&
-
7/24/2019 arniatiwidia
81/89
>anata1 C6I=la8k1 6e6 4;&&'56 Diarrheal Diasease 2 Acute'oer Respiratory /n!ection6 "n Semba1 6D6 and
=loem1 M6$6 4eds56 !utrition and %ealt in developing8ountries 4pp: 'ubis1 "mron6 4'-,-56 6tiologi /n!eksi Saluran Perna!asanAkut6 Cermin Dunia Kedokteran6 +-: ondon6
!arendra1 !=6 4'-,-56 Pertumbuhan an Perkembangan Anak,Kuliah Subprogram """ Semester *1 subseksi #umbuhKembang(.ediatri Sosial >ab(U. "lmu Kesehatan AnakK U!A"(SUD Dr6 Soetomo6 Surabaya6 Di Dharmawanto6
4'--'56 Peranan i"i paa (umbuh 0embang 1alita.Majalah Kedokteran "ndonesia6 )'4''5: @++2@+-
!elson6 4'--,56 /lmu 0esehatan Anaked'6 0GC6 akarta6!ur6 4'' April ;&&
-
7/24/2019 arniatiwidia
82/89
Smith1 et al61 4'--;56 /ntrouction (o Spesial 6ucation6Allyn and =a8on6 =oston6
Soetjiningsih6 4'--,56(umbuh 0embang Anak6 0GC6 akarta6
Soetomenggolo1 dkk6 4'---56 1uku A8ar eurologi Anak6 =."DA"6 akarta6
Stergaad1 .6A6 4'--&56 $linical an /mmunology >eature o!(ransint /g A5 De!iciency in $hilren: Clin 0Bp"mmunol6 )&4+@'56
Sugiyono6 4;&&)56 Statistik untuk Penelitian6 C Al9abeta6
=andung6
Sunoto6 4'--&56 1uku A8ar Diare6 Depkes "6 Ditjen ..m dan.>.6 akarta6
Suparlan6 4'-,
-
7/24/2019 arniatiwidia
83/89
A!#O.OM0#"
!ama :
enis Kelamin :
Usia :
Kelompok :
#ahap =ulan .eneliti #anggal =erat badan #inggi badan'
83
-
7/24/2019 arniatiwidia
84/89
;
!ama :
enis Kelamin :
Kelompok :
Usia : #%! =>!
#anggal :
K0SAK"#A! A!AK ; M"!GGU #0AK%"
84
-
7/24/2019 arniatiwidia
85/89
!O 0!"S SAK"#4'5 U!GS" 4;5 >AMA SAK"# CA#A#A!' ; < ) +
.0#U!UK
'6 "silah dengan nomor yang sesuai
'6 panas(demam6 ;6 batuk1
-
7/24/2019 arniatiwidia
86/89
KARAKTERISTIK ANAK RM DI PANTI ASIH PAKEM BERDASARKAN
TIPE RM- IMT 3- IMT 2 DAN PERUBAHAN IMT
!O !AMA #".0 M "M# ' "M# ; .0U=A%A! "M#' A' S0DA!G ;;6)@< ;;6;'' #UU!; A; S0DA!G ;&6*;+ ;&6*;+ #0#A.< A< S0DA!G ;'6&+* ;'6@&- #UU!) A) S0DA!G ;'6
-
7/24/2019 arniatiwidia
87/89
;& =+ =0A# '+6;
-
7/24/2019 arniatiwidia
88/89
N$!(ara*etr&, /$rrelat&$!'
Correlations
1.000 .100
. .489
50 50
.100 1.000
.489 .
50 50
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
tumbuh
i!a
S!earman" rho
tumbuh i!a
N$!(ara*etr&, /$rrelat&$!'
Correlations
1.000 .0#2
. .82$
50 50
.0#2 1.000
.82$ .
50 50
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
tumbuh
diare
S!earman" rho
tumbuh diare
N$!(ara*etr&, /$rrelat&$!'
88
-
7/24/2019 arniatiwidia
89/89
Correlations
1.000 .084
. .5%#
50 50
.084 1.000
.5%# .
50 50
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
&ea&itan
tumbuh
S!earman" rho&ea&itan tumbuh