b1 - praktikum 3

7
MODUL PRAKTIKUM FISIOLOGI PENGECAPAN Tujuan Praktikum Pada akhir latihan ini, mahasiswa harus dapat: *Pemahaman mengenai dasar-dasar teori mengenai fisiologi pengecapan pada manusia. Alat yang diperlukan : 1. Empat buah piringan kecil berisi :  Larutan asam cuka  Lar ut an Na Cl 10  Larutan kopi  Larutan gula 5% 2. Aplikator (batang kecil dengan salah satu ujung diberi kapas) 3. Peta rasa 4. Kertas hisap / saring Teori Dasar Reseptor adalah ujung perifer khusus neuron-neuron aferen; reseptor berespons terhadap rangsangan tertentu, mengubah bentuk energi rangsangan menjadi sinyal listrik serta bahasa sistem saraf. Reseptor untuk pengecapan adalah kuncup pengecapan, yaitu suatu kemoreseptor yang terletak terutama di lidah tetapi terdapat juga pada palatum lunak dan epiglotis. Kuncup  pengecap terdapat pada tonjolan mukosa lidah yang disebut papilla. Masing-masing kuncup  pengecap merupakan sekumpulan sel penunjang dan sel sensorik yang memiliki rambut dan menonjol membentuk pori-pori pengecap serta dibasahi oleh saliva. Pada papilla didapatkan taste buds yang berfungsi untuk menerima rangsangan bahan kimia dari luar. Pada sisi atas dan samping lidah banyak dijumpai papilla pengecap, yang jumlahnya ditaksir 2000 buah dan terletak tersebar di atas lidah. Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indra pengecap yang banyak memiliki struktur tunas  pengecap. Lidah juga turut menbantu dalam tindakan berbicara. Struktur lainnya yang berhubungan dengan lidah sering disebut lingual, dari bahasa latin lingua atau glossal dari bahasa yunani. Sebagian besar lidah tersusun atas otot rangka yang teletak pada tulang hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis. Terdapat dua jenis otot lidah yaitu otot ekstinsik dan instrinsik. Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papilla. Papilla terdiri dari dual sel yaitu sel pengecap dan sel penyokong, sel pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi sebagai menopang. Terdapat tiga jenis papilla, yaitu ; 1. Papilla filiformis (fili = benang) = berbentuk seperti benang halus. 2. Papilla sirkumvallata (sirkum = bulat) = berbentuk bulat, tersusun seperti hutuf V di  belakang lidah. 3. Papilla fungiformis (fungi = jamur) = berbentuk seperti jamur. Pengecapan merupakan fungsi utama dari taste buds, tetapi indra penghidu pun sangat  berperan dalam persepsi pengecapan. Indra pengecapan memungkinkan kita merasakan tekstur makanan lembut atau kasar, zat-zat yang terkandung dalam makanan, serta rasa makanan itu

Upload: andhika-hadi-wirawan

Post on 18-Oct-2015

495 views

Category:

Documents


35 download

DESCRIPTION

df`

TRANSCRIPT

MODUL PRAKTIKUM FISIOLOGI PENGECAPAN

Tujuan PraktikumPada akhir latihan ini, mahasiswa harus dapat:*Pemahaman mengenai dasar-dasar teori mengenai fisiologi pengecapan pada manusia.Alat yang diperlukan :1. Empat buah piringan kecil berisi : Larutan asam cuka Larutan NaCl 10 Larutan kopi Larutan gula 5%2. Aplikator (batang kecil dengan salah satu ujung diberi kapas)3. Peta rasa4. Kertas hisap / saring

Teori Dasar Reseptor adalah ujung perifer khusus neuron-neuron aferen; reseptor berespons terhadap rangsangan tertentu, mengubah bentuk energi rangsangan menjadi sinyal listrik serta bahasa sistem saraf. Reseptor untuk pengecapan adalah kuncup pengecapan, yaitu suatu kemoreseptor yang terletak terutama di lidah tetapi terdapat juga pada palatum lunak dan epiglotis. Kuncup pengecap terdapat pada tonjolan mukosa lidah yang disebut papilla. Masing-masing kuncup pengecap merupakan sekumpulan sel penunjang dan sel sensorik yang memiliki rambut dan menonjol membentuk pori-pori pengecap serta dibasahi oleh saliva.Pada papilla didapatkan taste buds yang berfungsi untuk menerima rangsangan bahan kimia dari luar. Pada sisi atas dan samping lidah banyak dijumpai papilla pengecap, yang jumlahnya ditaksir 2000 buah dan terletak tersebar di atas lidah.Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indra pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut menbantu dalam tindakan berbicara.Struktur lainnya yang berhubungan dengan lidah sering disebut lingual, dari bahasa latin lingua atau glossal dari bahasa yunani. Sebagian besar lidah tersusun atas otot rangka yang teletak pada tulang hyoideus, tulang rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis. Terdapat dua jenis otot lidah yaitu otot ekstinsik dan instrinsik.Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papilla. Papilla terdiri dari dual sel yaitu sel pengecap dan sel penyokong, sel pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi sebagai menopang. Terdapat tiga jenis papilla, yaitu ; 1. Papilla filiformis (fili = benang) = berbentuk seperti benang halus.2. Papilla sirkumvallata (sirkum = bulat) = berbentuk bulat, tersusun seperti hutuf V di belakang lidah.3. Papilla fungiformis (fungi = jamur) = berbentuk seperti jamur.Pengecapan merupakan fungsi utama dari taste buds, tetapi indra penghidu pun sangat berperan dalam persepsi pengecapan. Indra pengecapan memungkinkan kita merasakan tekstur makanan lembut atau kasar, zat-zat yang terkandung dalam makanan, serta rasa makanan itu sendiri. Makna pentingnya adalah bahwa pengecapan memungkinkan manusia memilih makanan sesuai keinginannya.Sensasi pengecapan terjadi karena rangsangan terhadap berbagai reseptor pengecapan, ada sedikitnya 13 reseptor kimia yang ada pada sel-sel pengecap, antara lain:2 reseptor natrium,2 reseptor kalium,1 reseptor clorida,1 reseptor adenosine,1 reseptor inosin,1 reseptor manis,1 reseptor pahit,1 reseptor glutamate, dan 1 reseptor ion hydrogen.Kemampuan reseptor tersebut dikumpulkan menjadi 5 kategori yang umum disebut sensasi pengecapan utama tentunya disesuaikan dengan area saraf, yaitu :1. Kuncup pengecap yang sensitif terhadap rasa manis terletak di ujung lidah.2. Substansia asam terutama dirasakan dibagian samping lidah.3. Substansia asin dapat dirasakan hampir pada seluruh area lidah, tetapi reseptornya berkumpul pada bagian samping lidah.4. Substansia pahit akan menstimulsi kuncup pengecap dibagian belakang lidahRasa umami (bahasa jepang), artinya lezat, untuk menyatakan rasa kecap yang menyenangkan secara kualitatif. Rasa ini dominan ditentukan pada L-glutamat (terdapat pada ekstrak daging dan keju).

Tata Kerja1. Meminta pasangan praktikum berkumur, kemudian mengeringkan lidahnya dengan kertas hisap2. Mencelupkan aplikator dalam larutan asam. Membuang larutan dengan menekan isi pinggang3. Menyentuh aplikator pada daerah ujung, sepanjang sisi, tengah dan belakang lidah pasangan praktikum4. Menulis tanda (+) pada daerah peta yang sesuai jika praktikan merasakan larutan tersebut. Menulis tanda (-) pada daerah peta rasa yang sesuai jika daerah tersebut disentuh tidak sensitif terhadap larutan yang diuji.5. Mengulangi prosedur diatas dengan mengunakan ketiga larutan lainnya, satu demi satu.

Hasil Praktikum1. Gambarlah hasil pengamatan saudara pada kotak dibawah ini

AsamAsamAsinAsinManisPahitOP : Ratna Dila (21 tahun)2. Jelaskan mekanisme jalannya impuls pada percobaan diatas sehingga anda dapat merasakan rasa manis, asam, asin, dan lain sebagainya ! Setiap sel reseptor umumnyalebih responsif terhadap salah satu dari kelimaprimary taste. Sensasi asin distimulasi oleh NaCl, dimana Na+akan masuk melalui kanal Na+sehingga terjadi depolarisasi. Sensasi asam distimulasi oleh ion H+, dimana H+ akan memblok kanal K+sehingga terjadi depolarisasi. Sensasi manis distimulasi oleh glukosa, sakarin, sukralosa, aspartam, maupun thaumatin. Ikatantastantini dengan reseptor akan menyebabkan aktivasi protein G yang selanjutnya mengaktifkan cAMP.Second-messengerini akan menyebabkan tertutupnya kanal K+di membran basolateral sehingga terjadi depolarisasi. Sensasi pahit distimulasi oleh alkaloid (morfin, nikotin, kafein). Sel reseptor sensasi pahit memiliki 50-100 reseptor yang berbeda. Ikatantastantdengan reseptornya akan mengaktifkan protein G,gustducin,yang selanjutnya akan mengaktifkan fosfodiesterase sehingga terjadi penurunan cAMP intrasel. Sensasi umami distimulasi oleh asam amino, terutama glutamat.Tastantini berikatan denganmetabotropic glutamate receptor, mGluR4. Aktivasi reseptor ini menyebabkan penutupan kanal kation sehingga terjadi depolarisasi.

Pembahasan Pada percobaan ini menunjukkan adanya titik rasa yang berbeda karena papilla memiliki reseptor saraf yang berbeda-beda. Adanya penyimpangan rasa yang tidak sesuai dengan teori misalnya rasa pahit yang juga berasa pada daerah ujung lidah karena pada saat pengujian, reseptor lidah sudah terkontaminasi dengan beberapa rasa yang lain saat pengujian sehingga peta rasa pahit menjadi beberapa titik.Pada dasarnya, berbagai jenis rasa yang kita rasakan terdiri dari beberapa tempat pada lidah yaitu Reseptor rasa manis terletak pada ujung lidah, reseptor rasa asin terletak pada tepi depan lidah, reseptor rasa asam terletak pada tepi belakang lidah dan reseptor rasa pahit terletak pada pangkal lidah. Berikut ini merupakan penyebab adanya berbagai macam rasa. Transduksi Rasa ManisRasa manis dimulai dengan melekatnya molekul gula pada ujung taste buds. Kemudian mengaktifkan stimulator berupa protein G yang terdapat di sitoplasma dekat membran. selanjutnya enzim adenilat siklase diaktifkan. Enzim ini akan memecah ATP menjadi cAMP. Terjadinya peningkatan cAMP intrasel akan mengakibatkan enzim sitoplasma lainnya terstimulasi, sehingga ion K+ dapat keluar sehingga mengakibatkan depolarisasi pada taste buds. Kemudian disusul dengan terlepasnya neurotransmitter ke sinaps dan akan diteruskan ke otak.

Transduksi Rasa AsinRasa asin disebabkan masuknya ion Na. Dengan masuknya ion Na akan menutup chanel ion K. Depolarisasi mengakibatkan neurotransmitter keluar, dan impuls bisa diterima oleh otak.

Transduksi Rasa PahitTastant pahit akan berikatan dengan reseptor pada membran menyebabkan protein G teraktivasi selanjutnya akan mengaktifkan enzim fosfolipase. Enzim ini akan membuat IP3 yang merupakan senyawa yang larut dalam sitoplasma yang terdapat dalam RE. Berikatan IP3 dengan reseptor akan membuat terbukanya ion Ca. Maka ion Ca akan keluar menuju sitoplasma. Peningkatan ion Ca akan membuat saluran K terbuka dan menjadi sinaps.

Transduksi Rasa Asam Tidak seperti rasa manis dan pahit, rasa asam terjadi karena konsentrasi atau ion H. Membran sangat permeable terhadap proton ini. Dengan masuknya ion H terjadilah depolarisasi sel akibatnya neurotransmitter dilepaskan ke sinaps.

MODUL PRAKTIKUM FISIOLOGI PENGHIDU(Reseptor Pengecapan)

Tujuan Percobaan : Untuk membuktikan bahwa zat yang dibaui adalah zat yang berupa gas, serta membedakan wewangian mulai dari bau yang tidak enak sampai yang enak.

Alat yang diperlukan :Empat buah zat Parfum Teh Kopi bubuk Minyak kayu putih Dasar TeoriSensasi wangi/bau terjadi karena adanya interaksi zat dengan reseptor indera penciuman yang diteruskan ke otak berupa sinyal listrik. Reseptor ini merupakan sel saraf yang berupa benang halus. Pada satu ujung sel saraf berinteraksi dengan zat berbau, sedangkan ujung yang lainnya berkumpul dalam suatu tulang menuju bagian otak yang bertugas menerjemahkan sensasi dari indera penciuman. Serangkaian proses terjadi dalam benang halus, dimulai dari interaksi molekul dengan reseptor sampai dihasilkannya sinyal listrik. Interaksi molekul dengan sel saraf reseptor akan menyebabkan reseptor teraktifkan. Suatu protein yang berpasangan dengan reseptor (protein G) akan teraktifkan juga. Protein G yang teraktifkan akan menstimulasi pembentukan cAMP, melalui pembentukan enzim adenylate cyclase III. cAMP merupakan suatu molekul pembawa pesan yang dapat mengaktifkan suatu mekanisme transfer ion, sehingga akhirnya dapat dikirim informasi mengenai wangi/bau molekul ke otak berupa sinyal listrik. Setiap satu sensasi wangi terdiri dari beberapa campuran zat berbau yang akan menstimulasi reseptor. Kemudian dalam otak terdapat suatu sistem pemetaan yang menerjemahkan sensasi wangi ini. Itulah sebabnya meskipun hanya ditemukan 1000 sel saraf penciuman, tapi kita dapat mengenal 10000 jenis wewangian. Indera penciuman akan cepat beradaptasi. Sering kita merasa tidak lagi mencium wangi parfum yang telah kita semprotkan, padahal orang lain yang baru bertemu dengan kita masih bisa menciumnya. Terjadinya fenomena ini dapat dijelaskan dengan mekanisme berikut. Saat transfer ion untuk pengiriman sinyal ke otak, memungkinkan masuknya ion Ca2+, ion Ca2+ akan mengikat protein calmodullin (CaM). Kompleks Ca2+/Ca Mini dapat mengaktifkan enzim PDE yang selanjutnya dapat merusak molekul cAMP (molekul pembawa pesan yang dapat mengakifkan transfer ion dan bertanggung jawab dalam pengiriman sinyal ke otak), akibatnya pengiriman sinyal ke otak yang membawa informasi sensasi wangi terhenti. Saraf cranial (olfactory) manusia dapat membedakan berbagai macam bau karena memiliki banyak reseptor pembau, namun kemampuan tersebut ditentukan oleh prinsip-prinsip komposisi (komponen principle). Organ pembau hanya memiliki 7 reseptor namun dapat membaui lebih dari 600 aroma. Sistem olfaction dapat menerima stimulus benda-benda kimia sehingga reseptornya disebut chemoreseptor. Sistem olfaction terdapat dihidung bagian atas (concha nasal superior) yang peka terhadap penciuman dan lebih dekat ke saraf olfaktorius.

Tata kerja:1. Siapkan 4 jenis zat yang mempunyai bau yang berbeda2. Baui atau ciumkan ke empat zat tersebut satu persatu3. Catat hasilnyaHasil Praktikum1. Gambarlah hasil pengamatan saudara pada kotak dibawah iniOP. Ratna Dila (21 tahun)BauParfumKopiTembakauMinyak Kayu Putih

Hasil++++

Keterangan (+) = tercium

2. Jelaskan mekanisme jalannya impuls pada percobaan diatas sehingga anda dapat mencium bau!Melalui udara inspirasi sel reseptor akan terangsang oleh partikel kecil yang berasal dari zat (Harum)Area olfaktoriaZat dilarutkan oleh sekret/mukusKmd diabsorpsi oleh reseptorDepolarisasiPotensial Reseptor

Daftar Pustaka Buku Penuntun Praktikum Mahasiswa Blok Panca Indera. 2012. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi. Ganong,.W.F. (2008), Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 22. Jakarta: EGC. Sherwood, Lauralee. (2004). Fisiologi Manusia dari sel ke sistem Edisi 2. Jakarta. EGC. Sloane, Ethel. (2004). Anatomi dan Fisiologi. Jakarta. EGC Ilyas, Sidarta. (2004). Ilmu Penyakit Mata Edisi ketiga FKUI. Jakarta. EGC Vaughan D. (2000). Opthalmologi Umum Edisi 14. Jakarta. Widya Medika Frotscher M, Baehr M. Batang Otak-Gangguan Pendengaran. Dalam: Diagnosis Topik Neurologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007. hal. 162-3. Soepardi EA, Iskandar N, dkk. Gangguan Pendengaran dan Kelainan Telinga. Dalam: Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi 6. Jakarta: FKUI. ; 2010. hal. 17-8. Mansjoer, Arif. Et al. (2000). Kapita Selekta Kedokteran edisi ketiga jilid kedua. Jakarta. Penerbit Media Aesculapius FK UI. Anonim. http://www.2020visionperfection.co.uk/files/1112/7860/1136/hypermetropia_image.jpg diunduh pada 28 Februari 2012, pukul 18.00 WIB. Anonim. http://www.rechargebiomedical.com/blog/uncategorized/604/ diunduh pada 28 Februari 2012, pukul 17.30 WIB Joe. 2009. Fisiologi Pengecapan. http://tarihoran01.blogspot.com/2009/06/fisiologi-pengecapan.html diambil pada hari Sabtu, 3 Maret 2012 pukul 20.15 WIB Anonim. http://www.angelfire.com/id/christophorus/fisika/Fisika3.PDF diambil pada hari Senin, 5 Maret 2012 pukul 08.37 WIB

Page 4